• Tidak ada hasil yang ditemukan

Scanned by CamScanner

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Scanned by CamScanner"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

BUKU 2

MATERI BUKU PRATIKUM SURAT

PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN

WAJIB PAJAK BADAN

Gambaran Umum Buku, Kertas Kerja Penghitungan, dan Formulir SPT Tahunan WP Badan

PENULIS

NANIEK NOVIARI

AGUS DEDY KESUMA JAYA (SINERGI CONSULTING)

(7)
(8)

Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat Beliaulah, kami bisa menyelesaikan "Buku Praktikum Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak (WP) Badan-Buku 2-Gambaran Umum Buku, Kertas Kerja Penghitungan, dan Formulir SPT Tahunan WP Badan " ini.

       

Buku pratikum perpajakan ini penulis harapkan bisa memberikan gambaran secara praktis kepada mahasiswa agar mahasiswa kompeten dalam menganalisis, menghitung, memperhitungkan pajak penghasilan Badan yang terutang. Mahasiswa setelah menyelesaikan semua kasus dalam buku praktikum ini diharapkan mampu menyetorkan dan melaporkan pajak penghasilan yang terutang dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) dan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan untuk WP Badan. Dalam praktikum ini, mahasiswa tidak hanya diharapkan mampu mengerjakan soal latihan atau kasus secara parsial namun juga dapat mengerjakan kasus perpajakan WP Badan secara menyeluruh (terintegrasi). Kasus dibuat sedemikian rupa, mulai dari yang tersederhana menuju ke yang lebih rumit dan mencakup sebagian besar aspek perpajakan WP Badan yang berlaku di Indonesia dan mendekati praktik yang sesungguhnya terjadi di lapangan.

       

Penulis sudah berusaha seoptimal mungkin menyempurnakan buku praktikum ini. Namun kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan untuk membantu penyempurnaan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi para pembaca.

       

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi dorongan moral dan spiritual dalam penyelesaian buku ini.

       

Denpasar, Agustus 2019

       

       

       

  Tim Penulis

                   

(9)

Scanned by CamScanner

(10)

Daftar Isi Buku II Halaman

1 Cover

2 Kata Pengantar iii

3 Kata Sambutan iv

4 Daftar Isi v

5 Gambaran Umum Buku vii

6 Kertas Kerja Soal Pengetahuan 1

7 Kasus I Kertas Kerja-Skema PP46/Pasal 17/Pasal 4.2-(1) 2 8 Kasus II Kertas Kerja-Skema PP46/Pasal 17/Pasal 4.2-(2) 3 9 Kasus III Kertas Kerja-Skema PP46/Pasal 17/Pasal 4.2-(3) 4 10 Kasus IV Kertas Kerja-Skema PP46/Pasal 17/Pasal 4.2-(4) 5 11 Kasus V Kertas Kerja-Skema PP46/Pasal 17/Pasal 4.2-(5) 6 12 Kasus VI Kertas Kerja-Skema PP23/Pasal 17/Pasal 4.2-(6) 7 13 Kasus VII Kertas Kerja-Skema PP23/Pasal 17/Pasal 4.2- (7) 8 14 Kasus VIII Kertas Kerja-Jangka Waktu Boleh Memilih Menggunakan Skema

PP 23 Tahun 2018 untuk CV 9

15 Kasus IX Kertas Kerja-Koreksi Fiskal 11

16 Kasus X Kertas Kerja-Koreksi Fiskal dan Kredit Pajak (1) 13 17 Kasus XI Kertas Kerja-Koreksi Fiskal dan Kredit Pajak (2) 16 18 Kasus XII Kertas Kerja-Kompensasi Kerugian (1) 19 19 Kasus XIII Kertas Kerja-Kompensasi Kerugian (2) 21 20 Kasus XIV Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PP 23 dan

Pengisian SPT Badan (1) 24

21 Kasus XV Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan

Pengisian SPT Badan (2) 38

22 Kasus XVI Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan

Pengisian SPT Badan (3) 53

23 Kasus XVII Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan

Pengisian SPT Badan (4) 68

24 Kasus XVIII Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan

Pengisian SPT Badan (5) 83

25 Kasus XIX Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan

Pengisian SPT Badan (6) 98

26 Kasus XX Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan

Pengisian SPT Badan (7) 112

27 Kasus XXI Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan

Pengisian SPT Badan (8) 126

28 Kasus XXII Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan

Pengisian SPT Badan (9) 142

29 Referensi 159

30 Tentang Penulis 160

     

(11)

Gambaran Umum Buku, Kertas Kerja Penghitungan, dan Formulir SPT Tahunan WP Badan

(12)

Susunan Soal dan Kasus dalam Buku Pratikum ini adalah:

No 1

2 Kasus I 3 Kasus II 4 Kasus III 5 Kasus IV 6 Kasus V 7 Kasus VI 8 Kasus VII 9 Kasus VIII 10 Kasus IX 11 Kasus X 12 Kasus XI 13 Kasus XII 14 Kasus XIII 15 Kasus XIV 16 Kasus XV 17 Kasus XVI 18 Kasus XVII 19 Kasus XVIII 20 Kasus XIX 21 Kasus XX 22 Kasus XXI 23 Kasus XXII

Kertas Kerja-Skema PP46/Pasal 17/Pasal 4.2-(1) Gambaran Umum Buku

Untuk memudahkan proses belajar, sebelum masuk pengisian formulir SPT Tahunan PPh Badan, buku ini menyajikan kertas kerja yang membantu mahasiswa menganalisis, menghitung,

memperhitungkan pajak penghasilan Badan yang terutang

Kasus-Kasus pada buku pratikum ini disusun dari soal pengetahuan kemudian kasus Pengisian SPT PPh Wajib Pajak Badan yang tersederhana menuju ke yang lebih rumit.

Kasus Kertas Kerja Soal Pengetahuan

Kertas Kerja-Kompensasi Kerugian (2)

Kertas Kerja-Skema PP46/Pasal 17/Pasal 4.2-(2) Kertas Kerja-Skema PP46/Pasal 17/Pasal 4.2-(3) Kertas Kerja-Skema PP46/Pasal 17/Pasal 4.2-(4) Kertas Kerja-Skema PP46/Pasal 17/Pasal 4.2-(5) Kertas Kerja-Skema PP23/Pasal 17/Pasal 4.2-(6) Kertas Kerja-Skema PP23/Pasal 17/Pasal 4.2- (7)

Kertas Kerja-Jangka Waktu Boleh Memilih Menggunakan Skema PP 23 Tahun 2018 untuk CV

Kertas Kerja-Koreksi Fiskal

Kertas Kerja-Koreksi Fiskal dan Kredit Pajak (1) Kertas Kerja-Koreksi Fiskal dan Kredit Pajak (2) Kertas Kerja-Kompensasi Kerugian (1)

Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan Pengisian SPT Badan (7)

Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan Pengisian SPT Badan (8)

Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan Pengisian SPT Badan (9)

Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PP 23 dan Pengisian SPT Badan (1)

Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan Pengisian SPT Badan (2)

Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan Pengisian SPT Badan (3)

Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan Pengisian SPT Badan (4)

Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan Pengisian SPT Badan (5)

Kertas Kerja & Formulir SPT PPh Tahunan Badan-PPh 17 dan Pengisian SPT Badan (6)

(13)

Praktikum PPH Badan

Kertas Kerja Soal Pengetahuan PPH Badan Silanglah Jawaban yang Benar

1 A B C D

2 A B C D

3 A B C D

4 A B C D

5 A B C D

6 A B C D

7 A B C D

8 A B C D

9 A B C D

10 A B C D

11 A B C D

12 A B C D

13 A B C D

14 A B C D

15 A B C D

16 A B C D

17 A B C D

18 A B C D

19 A B C D

20 A B C D

21 A B C D

22 A B C D

23 A B C D

24 A B C D

25 A B C D

(14)

Praktikum PPH Badan

a PPH terhutang masuk dalam skema PP 46 atau tidak

No Pertanyaan Ya Tidak Instruksi

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6 4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2

UU 36 Tahun 2008

5 Termasuk dalam Skema PP 46 Tahun 2013

6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17 UU 36 Tahun 2008

b Perhitungan Penghasilan Netto Fiskal 1 Penghasilan Netto Komersil

2 Penyesuaian Fiskal Negatif 3 Penyesuaian Fiskal Positif

Penghasilan Netto Fiskal c PPh yang harus dibayar Sendiri

Penghasilan Netto Fiskal PPh Terhutang 25%

Kredit pajak

PPh yang harus dibayar sendiri d PPh kurang bayar (PPh 29)

PPh yang harus dibayar sendiri ps 25

Kurang (Lebih Bayar)

e Angsuran PPh ps 25 tahun pajak berikutnya Penghasilan Netto Fiskal

Penghasilan Tidak Teratur 12

3Total Penghasilan Tidak Teratur Penghasilan Teratur

PPh Terhutang (25%) Kredit Pajak

PPh yang harus dibayar sendiri Angsuran pasal 25 (PPh dibayar sendiri : 12)

KERTAS KERJA KASUS I : Analisa Obyek PP 46 Tahun 2013 /Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008/Pasal 17 UU 36 Tahun 2008 (1)

1 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Dikecualikan dari PP 46 Tahun 2 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak 2013

Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008

3 Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya Dibawah Rp 4,8

(15)

Praktikum PPH Badan

a PPH terhutang masuk dalam skema PP 46 atau tidak

No Pertanyaan Ya Tidak Instruksi

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6 4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2

UU 36 Tahun 2008

5 Termasuk dalam Skema PP 46 Tahun 2013

6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17 UU 36 Tahun 2008

b Perhitungan PPh Badan Terhutang 1 Peredaran Bruto

2 Penghasilan Netto Komersil 3 Penyesuaian Fiskal Negatif 4 Penyesuaian Fiskal Positif 5 Dasar Pengenaan Pajak

PPh Terhutang

c PPh kurang bayar (PPh 29) PPh yang harus dibayar sendiri Kredit Pajak

Kurang (Lebih Bayar)

d Angsuran PPh ps 25 tahun pajak berikutnya Penghasilan Netto Fiskal

Penghasilan Tidak Teratur 12

3Total Penghasilan Tidak Teratur Penghasilan Teratur

PPh Terhutang (25%) Kredit Pajak

PPh yang harus dibayar sendiri Angsuran pasal 25 (PPh dibayar sendiri : 12)

3 Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya Dibawah Rp 4,8 2 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak

Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008

KERTAS KERJA KASUS II : Analisa Obyek PP 46 Tahun 2013 /Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008/Pasal 17 UU 36 Tahun 2008 (2)

1 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Dikecualikan dari PP 46 Tahun 2013

(16)

Praktikum PPH Badan

a PPH terhutang masuk dalam skema PP 46 atau tidak

No Pertanyaan Ya Tidak Instruksi

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6 4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2

UU 36 Tahun 2008

5 Termasuk dalam Skema PP 46 Tahun 2013

6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17 UU 36 Tahun 2008

b Perhitungan PPh Badan Terhutang 1 Peredaran Bruto

2 Penghasilan Netto Komersil 3 Penyesuaian Fiskal Negatif 4 Penyesuaian Fiskal Positif 5 Dasar Pengenaan Pajak

PPh Terhutang

c PPh kurang bayar (PPh 29) PPh yang harus dibayar sendiri Kredit Pajak

Kurang (Lebih Bayar)

d Angsuran PPh ps 25 tahun pajak berikutnya Penghasilan Netto Fiskal

Penghasilan Tidak Teratur 12

3Total Penghasilan Tidak Teratur Penghasilan Teratur

PPh Terhutang (25%) Kredit Pajak

PPh yang harus dibayar sendiri Angsuran pasal 25 (PPh dibayar sendiri : 12)

3 Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya Dibawah Rp 4,8 2 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak

Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008

KERTAS KERJA KASUS III : Analisa Obyek PP 46 Tahun 2013 /Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008/Pasal 17 UU 36 Tahun 2008 (3)

1 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Dikecualikan dari PP 46 Tahun 2013

(17)

Praktikum PPH Badan

a PPH terhutang masuk dalam skema PP 46 atau tidak

No Pertanyaan Ya Tidak Instruksi

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6 4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2

UU 36 Tahun 2008

5 Termasuk dalam Skema PP 46 Tahun 2013

6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17 UU 36 Tahun 2008

b Perhitungan PPh Badan Terhutang 1 Peredaran Bruto

2 Penghasilan Netto Komersil 3 Penyesuaian Fiskal Negatif 4 Penyesuaian Fiskal Positif 5 Dasar Pengenaan Pajak

PPh Terhutang

c PPh kurang bayar (PPh 29) PPh yang harus dibayar sendiri Kredit Pajak

Kurang (Lebih Bayar)

d Angsuran PPh ps 25 tahun pajak berikutnya Penghasilan Netto Fiskal

Penghasilan Tidak Teratur 12

3Total Penghasilan Tidak Teratur Penghasilan Teratur

PPh Terhutang (25%) Kredit Pajak

PPh yang harus dibayar sendiri Angsuran pasal 25 (PPh dibayar sendiri : 12)

Penjelasan:

3 Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya Dibawah Rp 4,8 2 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak

Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008

KERTAS KERJA KASUS IV : Analisa Obyek PP 46 Tahun 2013 /Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008/Pasal 17 UU 36 Tahun 2008 (4)

1 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Dikecualikan dari PP 46 Tahun 2013

(18)

Praktikum PPH Badan

a

No Pertanyaan Ya Tidak Instruksi

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6 4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2 UU 36

Tahun 2008

5 Termasuk dalam Skema PP 46 Tahun 2013 6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17 UU 36

Tahun 2008 Simpulan:

b

Penghasilan Netto Komersil Penyesuaian Fiskal Negatif Penyesuaian Fiskal Positif Penghasilan Netto Fiskal PPh Badan Terhutang Laba Fiskal setelah PPh Badan Branch Profit Tax

Total PPh Terhutang c

PPh Badan Terhutang Kredit pajak

PPh yang harus dibayar sendiri ps 25 yang Sudah Dibayar Kurang (Lebih Bayar)

e

Penghasilan Netto Fiskal Penghasilan Tidak Teratur Penghasilan Teratur PPh Terhutang (25%) Kredit Pajak

PPh yang harus dibayar sendiri

Angsuran pasal 25 (PPh dibayar sendiri : 12 PPh 2017 Terhutang

PPh kurang bayar (Lebih) Bayar

Angsuran PPh ps 25 tahun pajak berikutnya 2 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Termasuk

dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008

3 Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya Dibawah Rp 4,8 Milyar

1 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Dikecualikan dari PP 46 Tahun 2013

KERTAS KERJA KASUS V : Analisa Obyek PP 46 Tahun 2013 /Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008/Pasal 17 UU 36 Tahun 2008 (5)

PPH terhutang masuk dalam skema PP 46 atau tidak

(19)

Praktikum PPH Badan

a PPH Terhutang Boleh Memilih Masuk Dalam Skema PP 23 Atau Tidak

No Pertanyaan Ya Tidak Instruksi

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6 4 Termasuk Dalam Skema Pasal

4.2 UU 36 Tahun 2008

5 Boleh Memilih Termasuk dalam Skema PP 23 Tahun 2018 6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17

UU 36 Tahun 2008

b. Perhitungan PPh Badan Terhutang Jika Memilih Menggunakan PP 23 tahun 2018

No Bulan Nilai Tarif

PPH PPh Terhutang (Final) 1 Januari

2 Februari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni 7 Juli 8 Agustus 9 September 10 Oktober 11 Nopember 12 Desember

-

- c

PPh yang harus dibayar sendiri Kredit Pajak

Kurang (Lebih Bayar) d

Penghasilan Netto Fiskal Penghasilan Tidak Teratur 12

3Total Penghasilan Tidak Teratur Penghasilan Teratur

PPh Terhutang (25%) Kredit Pajak

PPh yang harus dibayar sendiri Angsuran pasal 25 (PPh dibayar sendiri : 12) Penjelasan

2 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008

KERTAS KERJA KASUS VI : Analisa Obyek PP23 Tahun 2018 /Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008/pasal 17 UU 36 Tahun 2008 (6)

1 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Dikecualikan dari PP 23 Tahun 2018

3 Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya Dibawah Rp 4,8 Milyar

Total

PPh Kurang (Lebih) Bayar Tahun Berjalan Jika Memilih Menggunakan Skema PP 23 tahun 2018

Angsuran PPh ps 25 Tahun Pajak Berikutnya Jika Memilih Menggunakan Skema PP 23 Tahun 2018

(20)

Praktikum PPH Badan

a PPH terhutang boleh memilih masuk dalam skema PP 23 atau tidak

No Pertanyaan Ya Tidak Instruksi

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6 4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2

UU 36 Tahun 2008

5 Boleh Memilih Termasuk dalam Skema PP 23 Tahun 2018 6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17

UU 36 Tahun 2008

b. Perhitungan PPh Badan Terhutang Jika Memilih Menggunakan Pembukuan 1 Peredaran Bruto

2 Penghasilan Netto Komersil 3 Penyesuaian Fiskal Negatif 4 Penyesuaian Fiskal Positif 5 Dasar Pengenaan Pajak

PPh Terhutang

c PPh Kurang (Lebih) Bayar (PPh 29) Jika Memilih Menggunakan Pembukuan PPh yang harus dibayar sendiri

Kredit Pajak

Kurang (Lebih Bayar)

d Angsuran PPh ps 25 Tahun Pajak Berikutnya Jika Memilih Menggunakan Pembukuan Penghasilan Netto Fiskal

Penghasilan Tidak Teratur 12

3Total Penghasilan Tidak Teratur Penghasilan Teratur

PPh Terhutang (25%) Kredit Pajak

PPh yang harus dibayar sendiri Angsuran pasal 25 (PPh dibayar sendiri : 12)

Penjelasan

2 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008

KERTAS KERJA KASUS VII : Analisa Obyek PP23 Tahun 2018 /Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008/Pasal 17 UU 36 Tahun 2008 (7)

1 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Dikecualikan dari PP 23 Tahun 2018

3 Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya Dibawah Rp 4,8 Milyar

e. Jika di Tahun Pajak 2018 Memilih Menggunakan Skema Pembukuan, Bisakah Untuk Tahun Pajak 2019 PT XYZ Memilih Untuk Menggunakan Skema PP 23

(21)

Praktikum PPH Badan

KASUS 8.A Matrik Analisis Jangka Waktu Boleh Memilih Menggunakan Skema PP 23

Ya Tidak Petunjuk

Jika Ya, lanjut Ke No 4 Jika Tidak, lanjut ke No 2 Jika Ya, lanjut Ke No 5 Jika Tidak, lanjut ke No 3

Jika Ya, lanjut Ke No 7 Jika Tidak, lanjut ke No 5 Jika Ya, lanjut Ke No 7 Jika Tidak, lanjut ke No 6

Jika Ya, lanjut Ke No 8 Jika Tidak, lanjut ke No 9

8 Jika Tidak, lanjut ke No 9

9

Tahun Nilai (Rp) Skema yang dipilih 2018

2019 2020 2021 2022 Simpulan:

Deskripsi 1 Wajib Pajak orang pribadi

Kertas Kerja Kasus VIII: Jangka Waktu Boleh Memilih Menggunakan Skema PP 23 Tahun

2 Pajak bagi Wajib Pajak badan berbentuk koperasi, persekutuan komanditer, atau firma

3 Wajib Pajak badan berbentuk perseroan terbatas

7 Tahun Terdaftar NPWP Sebelum Tahun PP 23 Berlaku

Jika Ya, lanjut Ke No 6 4 Jangka Waktu 7 tahun

5 Jangka Waktu 4 tahun

6 Jangka Waktu 3 tahun Jika Ya, lanjut Ke No 7

Perhitungan Jangka waktu dimulai dari 2018

Perhitungan Jangka Waktu dimulai dari tahun NPWP

Analisis Pemanfaatan PP 23 CV XYZ :

Tahun Argo Penggunaan Skema PP 23

(22)

KASUS 8.B

Ya Tidak Petunjuk

Jika Ya, lanjut Ke No 4 Jika Tidak, lanjut ke No 2 Jika Ya, lanjut Ke No 5 Jika Tidak, lanjut ke No 3

Jika Ya, lanjut Ke No 7 Jika Tidak, lanjut ke No 5 Jika Ya, lanjut Ke No 7 Jika Tidak, lanjut ke No 6

Jika Ya, lanjut Ke No 8 Jika Tidak, lanjut ke No 9

8 Jika Tidak, lanjut ke No 9

9

Tahun Nilai (Rp) Skema yang dipilih 2019 2.500.000.000

2020 3.500.000.000 2021 3.500.000.000 2022 3.500.000.000

Simpulan:

3 Wajib Pajak badan berbentuk perseroan terbatas

Matrik Analisis Jangka Waktu Boleh Memilih Menggunakan Skema PP 23

5 Jangka Waktu 4 tahun Deskripsi

4 Jangka Waktu 7 tahun 1 Wajib Pajak orang pribadi 2 Pajak bagi Wajib Pajak badan

berbentuk koperasi, persekutuan komanditer, atau firma

6 Jangka Waktu 3 tahun

7 Tahun Terdaftar NPWP Sebelum Tahun PP 23 Berlaku

Perhitungan Jangka waktu dimulai dari 2018

Perhitungan Jangka Waktu dimulai dari tahun NPWP terdaftar

Analisis Pemanfaatan PP 23 CV XYZ :

Tahun Argo Penggunaan Skema PP 23 Jika Ya, lanjut Ke No 7 Jika Ya, lanjut Ke No 6

(23)

Praktikum PPH Badan

1

No Pertanyaan Ya Tidak Instruksi

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6 4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2 UU

36 Tahun 2008

5 Boleh memilih masuk dalam Skema PP 23 Tahun 2018

6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17 UU 36 Tahun 2008

Simpulan:

Analisa apakah di Tahun Pajak 2018 PT Ananta bisa memilih menggunakan skema PP 23 Tahun 2018 atau tidak

KERTAS KERJA KASUS IX: Kasus Koreksi Fiskal

1 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Dikecualikan dari PP 23 Tahun 2018

2 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008

3 Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya Dibawah Rp 4,8 Milyar

(24)

KOMERSIAL FISKAL POSITIF NEGATIF

Penjualan Bruto 2.475.000.000

Retur Penjualan (50.000.000)

Potongan Penjualan (25.000.000)

Penjualan Bersih 2.400.000.000 HPP

Persediaan Awal 40.000.000

Pembelian 1.850.000.000

Retur Pembelian (70.000.000)

Persediaan siap dijual 1.820.000.000

Persediaan Akhir (30.000.000)

Hpp 1.790.000.000

Laba Kotor 610.000.000

Biaya-biaya

Gaji dan tunjangan karyawan 229.750.000

Premi asuransi 46.500.000

Biaya Listrik & Telepon 38.500.000 Biaya perjalanan dinas 34.000.000 Biaya Iklan dan promosi 10.000.000

Biaya Sewa 28.000.000

Biaya Pemeliharaan 19.500.000

Penyusutan 35.000.000

Pajak & Retribusi 14.600.000

Biaya lain-lain 15.250.000

Total Biaya 471.100.000

Pendapatan/Biaya lain-lain

Pendapatan sewa tanah 5.000.000

Pendapatan Giro 10.000.000

Pendapatan/Biaya lain-lain 15.000.000 Laba Bersih Sebelum Pajak 153.900.000

2. Koreksi fiskal dan L/R Fiskal PT Ananta

b. Jika memilih menggunakan pembukuan

Nama Akun ket

PT ANANTA

LAPORAN KOREKSI FISKAL DAN LABA/RUGI FISKAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018

KOREKSI

PPh yang Harus disetor sendiri Laba Fiskal

Kerugian yang masih bisa dikompensasikan DPPPPH terhutang

Kredit Pajak

3. Perhitungan PPh Kurang/Lebih Bayar PT Ananta tahun 2018

Kredit Pajak

PPh yang Harus disetor sendiri

Angsuran PPh ps 25 Tahun Berikutnya PPh ps 25

PPh Kurang (Lebih) Bayar

Laba Fiskal

Kerugian yang masih bisa dikompensasikan DPPPPH terhutang

4. Analisis angsuran PPh Ps. 25 PT Ananta untuk tahun Berikutnya a. Jika memilih menggunakan skema PP 23

(25)

Praktikum PPH Badan

1

No Pertanyaan Ya Tidak Instruksi

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6

4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008

5 Boleh memilih masuk dalam Skema PP 23 Tahun 2018

6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17 UU 36 Tahun 2008

Simpulan:

2 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008

3 Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya Dibawah Rp 4,8 Milyar

KERTAS KERJA KASUS X: Kasus Koreksi Fiskal dan Kredit Pajak

1 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Dikecualikan dari PP 23 Tahun 2018

Analisa apakah di Tahun Pajak 2018 PT Wijaya Kesuma bisa memilih menggunakan skema PP 23 Tahun 2018 atau tidak

(26)

KOMERSIAL FISKAL POSITIF NEGATIF

Penjualan Bruto 25.475.000.000

Retur Penjualan (250.000.000)

Potongan Penjualan (125.000.000)

Penjualan Bersih 25.100.000.000 HPP

Persediaan Awal 140.000.000

Pembelian 7.850.000.000

Retur Pembelian (70.000.000)

Persediaan siap dijual 7.920.000.000

Persediaan Akhir (2.530.000.000)

Hpp 5.390.000.000

Laba Kotor 19.710.000.000

Biaya-biaya

Gaji dan tunjangan karyawan 4.229.750.000

Premi asuransi 146.500.000

Biaya Listrik & Telepon 238.500.000 Biaya perjalanan dinas 634.000.000 Biaya Iklan dan promosi 710.000.000

Biaya Sewa 828.000.000

Biaya Pemeliharaan 519.500.000

Penyusutan 635.000.000

Pajak & Retribusi 514.600.000

Biaya lain-lain 715.250.000

Total Biaya 9.171.100.000

Pendapatan/Biaya lain-lain Pendapatan dividen dari PT XYZ

(Kepemilikan saham 10%) 865.000.000 Pendapatan dividen dari PT ABC

(Kepemilikan saham 30%) 810.000.000

Pendapatan/Biaya lain-lain 1.675.000.000 Laba Bersih Sebelum Pajak 12.213.900.000

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018

Nama Akun KOREKSI ket

2. Koreksi fiskal dan L/R Fiskal PT Wijaya Kesuma PT Wijaya Kesuma

LAPORAN KOREKSI FISKAL DAN LABA/RUGI FISKAL

(27)

Analisis:

3. Perhitungan PPh Kurang/Lebih Bayar PT Wijaya Kesuma tahun 2018

4. Analisis angsuran PPh Ps. 25 PT Wijaya Kesuma untuk tahun Berikutnya

PPh yang Harus disetor sendiri

Angsuran PPh ps 25 tahun berikutnya PPH terhutang

Kredit Pajak -PPh 22 -PPh 23 -PPh 24

Total Kredit Pajak

-Yang tidak dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) -PPh 24

Total Kredit Pajak

PPh yang Harus disetor sendiri PPh ps 25

PPh Kurang (Lebih) Bayar

Laba Fiskal

Kerugian yang masih bisa dikompensasikan DPPPPH terhutang

-Yang dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) -PPh 23

Laba Fiskal

Kerugian yang masih bisa dikompensasikan DPPPPH terhutang

-Yang dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) -Yang tidak dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) PPH terhutang

Kredit Pajak -PPh 22

(28)

Praktikum PPH Badan

1

b

c

No Pertanyaan Ya Tidak

4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008 5 Boleh memilih masuk dalam

Skema PP 23 Tahun 2018 6 Termasuk Dalam Skema Pasal

17 UU 36 Tahun 2008 Simpulan:

3 Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya Dibawah Rp 4,8 Milyar

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6 KERTAS KERJA KASUS XI: Kasus Koreksi Fiskal dan Kredit

Analisa apakah di Tahun Pajak 2018 PT Wijaya Kesuma bisa memilih menggunakan skema PP 23 Tahun 2018 atau tidak

a PPH terhutang masuk dalam skema PP 23 atau tidak

PPh Badan Terutang tahun Berjalan, boleh memilih skema PP 23 Tahun 2018 atau PPh Pasal 17 UU 36 Tahun 2008, tergantung pada jenis penghasilan dan peredaran bruto tahun sebelumnya

Jika Jenis Penghasilan Tidak Dikecualikan dari PP 23 dan bukan merupakan obyek PPh Pasal 4.2, maka boleh memilih untuk menjadi obyek skema PP 23 (Tergantung Peredaran Bruto tahun Sebelumnya)

-Jika Peredaran Bruto tahun sebelumnya dibawah Rp 4,8 Milyar, maka Tahun berjalan boleh memilih masuk dalam Skema PP 23

-Jika Peredaran Bruto tahun sebelumnya diatas Rp 4,8 Milyar, maka Tahun berjalan akan termasuk dalam Pasal 17 UU 36 tahun 2008

2 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Dikecualikan dari PP 23, tapi termasuk dalam obyek Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008 , maka akan menjadi obyek pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008

Jika Dikecualikan dari PP 23 dan bukan obyek Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008 , maka akan menjadi obyek pasal 17 UU 36 Tahun 2008

Instruksi 1 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak

Dikecualikan dari PP 23 Tahun 2018

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3

(29)

KOMERSIAL FISKAL POSITIF NEGATIF

Penjualan Bruto 25.475.000.000

Retur Penjualan (250.000.000)

Potongan Penjualan (125.000.000) Penjualan Bersih 25.100.000.000 HPPPersediaan Awal 140.000.000

Pembelian 7.850.000.000

Retur Pembelian (70.000.000)

Persediaan siap dijual 7.920.000.000 Persediaan Akhir (2.530.000.000)

Hpp 5.390.000.000

Laba Kotor 19.710.000.000

Biaya-biaya

Gaji dan tunjangan karyawan 4.229.750.000

Premi asuransi 146.500.000

Biaya Listrik & Telepon 238.500.000 Biaya perjalanan dinas 634.000.000 Biaya Iklan dan promosi 710.000.000

Biaya Sewa 828.000.000

Biaya Pemeliharaan 519.500.000

Penyusutan 635.000.000

Pajak & Retribusi 514.600.000

Biaya lain-lain 715.250.000

Total Biaya 9.171.100.000

Pendapatan/Biaya lain-lain

Pendapatan Sewa Komputer 500.000.000 Pendapatan Sewa Gudang dari

PT Z 500.000.000

Pendapatan dividen dari Hongkong Ltd (Sudah dipotong Pajak 30%)

810.000.000

Pendapatan/Biaya lain-lain 1.810.000.000 Laba Bersih Sebelum Pajak 12.348.900.000

2. Koreksi fiskal dan L/R Fiskal PT Wijaya Kesuma PT Wijaya Kesuma

LAPORAN KOREKSI FISKAL DAN LABA/RUGI FISKA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20

-PPh 24 (* lihat perhitungan Pasal 24 yang boleh dikreditkan) Total Kredit Pajak

PPh yang Harus disetor sendiri PPh ps 25

PPh Kurang (Lebih) Bayar

-Yang tidak dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) PPH terhutang

Kredit Pajak -PPh 22 -PPh 23 Laba Fiskal

Kerugian yang masih bisa dikompensasikan DPPPPH terhutang

-Yang dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E)

3. Perhitungan PPh Kurang/Lebih Bayar PT Wijaya Kesuma tahun 2018

Nama Akun KOREKSI Ket

(30)

Perhitungan Pasal 24 yang boleh dikreditkan

1 Pajak yang sudah dipotong di LN

2 PPh Terhutang

3 Proporsi

Penghasilan LN

x PPH

Terhutang Total DPP

Analisis:

-PPh 24

Total Kredit Pajak

PPh yang Harus disetor sendiri

Angsuran PPh ps 25 tahun berikutnya -Yang tidak dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) PPH terhutang

Kredit Pajak -PPh 22 -PPh 23 Laba Fiskal

Kerugian yang masih bisa dikompensasikan DPPPPH terhutang

-Yang dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E)

Maka Pasal 24 yang boleh dikreditkan

4. Analisis angsuran PPh Ps. 25 PT Wijaya Kesuma untuk tahun Berikutnya

(31)

Praktikum PPH Badan

1

No Pertanyaan Ya Tidak Instruksi

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6 4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2 UU 36

Tahun 2008

5 Boleh memilih masuk dalam Skema PP 23 Tahun 2018

6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17 UU 36 Tahun 2008

Simpulan:

2.1 Perhitungan PPh Kurang/Lebih Bayar PTX tahun 2019 Kertas Kerja Kasus XII: Kasus Kompensasi Kerugian

Analisa apakah di Tahun Pajak 2019 PT X bisa memilih menggunakan skema PP 23 Tahun 2018 atau tidak

1 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Dikecualikan dari PP 23 Tahun 2018 2 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Termasuk

dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008 3 Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya

Dibawah Rp 4,8 Milyar

-PPh 23 Laba Fiskal

Kerugian yang masih bisa dikompensasikan

DPP

PPH terhutang

-Yang dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) -Yang tidak dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E)

PPH terhutang Kredit Pajak -PPh 22

-PPh 24

Total Kredit Pajak

PPh yang Harus disetor sendiri PPh ps 25

-PPh setor sendiri

-STP PPh Pasal 25 (pokok) PPh Kurang (Lebih) Bayar

(32)

2.2 Analisis angsuran PPh Ps. 25 PT X untuk tahun Berikutnya Analisis:

3.1 Perhitungan PPh Kurang/Lebih Bayar PTX tahun 2019

2.2 Analisis angsuran PPh Ps. 25 PT X untuk tahun Berikutnya Analisis:

-Yang dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) Laba Fiskal

Kerugian yang masih bisa dikompensasikan DPP

PPH terhutang

Kerugian yang masih bisa dikompensasikan -Yang tidak dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) PPH terhutang

Kredit Pajak -PPh 22 -PPh 23 -PPh 24

Total Kredit Pajak

PPh yang Harus disetor sendiri

Angsuran PPh ps 25 tahun berikutnya

Laba Fiskal

Total Kredit Pajak DPPPPH terhutang

-Yang dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) -Yang tidak dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) PPH terhutang

Kredit Pajak -PPh 22 -PPh 23 -PPh 24

-Yang tidak dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) PPh yang Harus disetor sendiri

PPh ps 25 -PPh setor sendiri

-STP PPh Pasal 25 (pokok) PPh Kurang (Lebih) Bayar

Laba Fiskal

Kerugian yang masih bisa dikompensasikan DPP

PPH terhutang

-Yang dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E)

PPh yang Harus disetor sendiri

Angsuran PPh ps 25 tahun berikutnya PPH terhutang

Kredit Pajak -PPh 22 -PPh 23 -PPh 24

Total Kredit Pajak

(33)

Praktikum PPH Badan

1

No Pertanyaan Ya Tidak

4 Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008

5 Boleh memilih masuk dalam Skema PP 23 Tahun 2018

6 Termasuk Dalam Skema Pasal 17 UU 36 Tahun 2008

Simpulan:

2 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 KERTAS KERJA KASUS XIII: Kasus Kompensasi Kerugian

Analisa apakah di Tahun Pajak 2018 PT Wijaya Kesuma bisa memilih menggunakan skema PP 23 Tahun 2018 atau tidak

Instruksi 1 Jenis Penghasilan/Wajib Pajak

Dikecualikan dari PP 23 Tahun 2018 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3

3 Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya

Dibawah Rp 4,8 Milyar Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6

(34)

KOMERSIAL FISKAL POSITIF NEGATIF

Penjualan Bruto 25.475.000.000

Retur Penjualan (250.000.000)

Potongan Penjualan (125.000.000) Penjualan Bersih 25.100.000.000 HPPPersediaan Awal 140.000.000

Pembelian 7.850.000.000

Retur Pembelian (70.000.000)

Persediaan siap dijual 7.920.000.000 Persediaan Akhir (2.530.000.000)

Hpp 5.390.000.000

Laba Kotor 19.710.000.000

Biaya-biaya

Gaji dan tunjangan karyawan 4.229.750.000

Premi asuransi 146.500.000

Biaya Listrik & Telepon 238.500.000 Biaya perjalanan dinas 634.000.000 Biaya Iklan dan promosi 710.000.000

Biaya Sewa 828.000.000

Biaya Pemeliharaan 519.500.000

Penyusutan 635.000.000

Pajak & Retribusi 514.600.000

Biaya lain-lain 715.250.000

Total Biaya 9.171.100.000

Pendapatan/Biaya lain-lain

Pendapatan Sewa Komputer 500.000.000 Pendapatan Sewa Gudang

dari PT Z 500.000.000

Pendapatan dividen dari Hongkong Ltd (Sudah dipotong Pajak 30%)

810.000.000

Pendapatan/Biaya lain-lain 1.810.000.000 Laba Bersih Sebelum Pajak 12.348.900.000

3. Perhitungan PPh Kurang/Lebih Bayar PT Wijaya Kesuma tahun 2018 2.Koreksi fiskal dan L/R Fiskal PT Wijaya Kesuma

PT Wijaya Kesuma

LAPORAN KOREKSI FISKAL DAN LABA/RUGI FISKAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018

Nama Akun KOREKSI FISKAL Ket

PPH terhutang

-Yang dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) -Yang tidak dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E) Laba Fiskal

Kerugian yang masih bisa dikompensasikan (*Lihat perhitungan kompensasi kerugian)

DPP

-PPh 23

-PPh 24 (* lihat perhitungan Pasal 24 yang boleh dikreditkan) Total Kredit Pajak

PPH terhutang Kredit Pajak -PPh 22

PPh yang Harus disetor sendiri PPh ps 25

PPh Kurang (Lebih) Bayar

(35)

Perhitungan Kompensasi Kerugian Kerugian dan Penghasilan Netto Fiskal

Tahun Rupiah 2013 2014 2016 2019

2012 (7.000.000.000)

2013 (9.000.000.000)

2014 (7.000.000.000)

2015 (4.000.000.000)

2016 3.000.000.000

2017 2.000.000.000

2018 Jumlah

Perhitungan Pasal 24 yang boleh dikreditkan 1 Pajak yang sudah dipotong di LN 2 PPh Terhutang

3 Proporsi

Penghasilan LN x PPH

Terhutang Total DPP

4 Analisis angsuran PPh Ps. 25 PT Wijaya Kesuma untuk tahun Berikutnya Analisis:

Kompensasi Kerugian Fiskal

Maka Pasal 24 yang boleh dikreditkan adalah

Laba Fiskal

Kerugian yang masih bisa dikompensasikan

-Yang tidak dapat diskon (Fas. Psl 31 E) PPH terhutang

Kredit Pajak DPPPPH terhutang

-Yang dapat diskon (Fasilitas Psl 31 E)

Total Kredit Pajak

PPh yang Harus disetor sendiri

Angsuran PPh ps 25 tahun berikutnya -PPh 22

-PPh 23 -PPh 24

(36)

Praktikum PPH Badan

No Ya Tidak Instruksi

Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 2 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 4 Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 3 Jika Ya, lanjut ke Pertanyaan No 5.

Jika Tidak, lanjut ke Pertanyaan No 6 4

5 6 Simpulan:

b. Perhitungan PPh Badan Terhutang Jika Memilih Menggunakan PP 23

No Nilai Peredaran Bruto PPh terhutang

12 3 45 67 89 1011 12

d. Angsuran PPh ps 25 tahun pajak berikutnya Jika Memilih Menggunakan PP 23 November

Desember JuniJuli Agustus September Oktober Januari Februari Maret April Mei

KERTAS KERJA KASUS XIV : Pengisian SPT Badan (1)

Tarif Jenis Penghasilan/Wajib Pajak

Dikecualikan dari PP 23 Tahun 2018 Pertanyaan

Jenis Penghasilan/Wajib Pajak Termasuk dalam PPh 4.2 UU 36 Tahun 2008

Peredaran Bruto Tahun Sebelumnya Dibawah Rp 4,8 Milyar

Termasuk Dalam Skema Pasal 4.2 UU 36 Tahun 2008

Boleh memilih masuk dalam Skema PP 23 Tahun 2018

Termasuk Dalam Skema Pasal 17 UU 36 Tahun 2008

Bulan

PPH terhutang masuk dalam skema PP 23 atau tidak

2

3 1

Total

(37)

LEMBAR

Untuk Arsip Wajib Pajak

:

:

Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Jumlah Pembayaran : Terbilang :

……… , Tanggal 

Cap dan tanda tangan

Nama Jelas :  ………. Nama Jelas : 

F.2.0.32.01

SURAT SETORAN PAJAK

1

KEMENTERIAN KEUANGAN R.I.

(SSP)

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

NPWP :

Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak  yang dimiliki

NAMA WP :

ALAMAT WP

………….………...……….………

NOP :

Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP ………….………...……….………

………….………...……….………

Uraian Pembayaran :  ………...………

Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran

Des

………...………..………

………...………..………

Masa Pajak

Tahun Pajak Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov

Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak

Nomor Ketetapan : / / / /

" Terima kasih Telah Membayar Pajak ‐ Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "

Diisi dengan rupiah penuh

……….…….………...………

……….…….………...………

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor Tanggal 

Cap dan tanda tangan

Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

(38)

• ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM

• BERI TANDA "X" PADA (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI

N P W P :

NAMA WAJIB PAJAK :

JENIS USAHA : KLU :

NO. TELEPON : NO. FAKS :

PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

NEGARA DOMISILI KANTOR PUSAT (khusus BUT) :

PEMBUKUAN / LAPORAN KEUANGAN : DIAUDIT OPINI AKUNTAN TIDAK DIAUDIT NAMA KANTOR AKUNTAN PUBLIK :

NPWP KANTOR AKUNTAN PUBLIK :

NAMA AKUNTAN PUBLIK :

N P W P AKUNTAN PUBLIK : NAMA KANTOR KONSULTAN PAJAK : N P W P KANTOR KONSULTAN PAJAK : NAMA KONSULTAN PAJAK : NPWP KONSULTAN PAJAK :

*) Pengisian kolom-kolom yang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3)

1. PENGHASILAN NETO FISKAL

(Diisi dari Formulir 1771-I Nomor 8 Kolom 3) ………

2. KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL

(Diisi dari Lampiran Khusus 2A Jumlah Kolom 8) ………

3. PENGHASILAN KENA PAJAK (1-2) ……...…..………

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) a. Tarif PPh Ps. 17 ayat (1) Huruf b X Angka 3 ………….

b. Tarif PPh Ps. 17 ayat (2b) X Angka 3 ……….

c. Tarif PPh Ps. 31E ayat (1)

(Lihat Buku Petunjuk)

5. PENGEMBALIAN / PENGURANGAN KREDIT PAJAK LUAR NEGERI (PPh Ps. 24) YANG TELAH DIPERHITUNGKAN TAHUN LALU ………

6. JUMLAH PPh TERUTANG (4 + 5) …..……….………

7. PPh DITANGGUNG PEMERINTAH (Proyek Bantuan Luar Negeri) ……..…

8. a. KREDIT PAJAK DALAM NEGERI

(Diisi dari Formulir 1771-III Jumlah Kolom 6) ……….………..…....…

b. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI

(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Jumlah Kolom 8) ……….………

c. JUMLAH ( 8a + 8b ) ……...………..….………

9. a. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI b. PPh YANG LEBIH DIPOTONG / DIPUNGUT 10. PPh YANG DIBAYAR SENDIRI

a. PPh Ps. 25 BULANAN ….……..………..………

b. STP PPh Ps. 25 (Hanya Pokok Pajak) …….….…..……….………

c. JUMLAH (10a + 10b) …….………...………

11. a. PPh YANG KURANG DIBAYAR (PPh Ps. 29) b. PPh YANG LEBIH DIBAYAR (PPh Ps. 28A)

12. PPh YANG KURANG DIBAYAR PADA ANGKA 11.a DISETOR TANGGAL ………

13. PPh YANG LEBIH DIBAYAR PADA ANGKA 11.b MOHON :

a. DIRESTITUSIKAN b. DIPERHITUNGKAN DENGAN UTANG PAJAK

F.1.1.32.14

IDENTITAS

TAHUN PAJAK

FORMULIR 1771 SPT TAHUNAN

PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

PERHATIAN : • SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN

KEMENTERIAN KEUANGAN RI SPT PEMBETULAN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KE-…

RUPIAH *)

(1) (2) (3)

A. PENGHASILAN KENA PAJAK 1

2 3

10a 10b

B. PPh TERUTANG 4

5 6

8c

(6 – 7 – 8c)…. 9 8a 8b

10c

D. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR (9 – 10c)….. 11

TGL BLN THN

Khusus Restitusi untuk Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu atau Wajib Pajak

yang Memenuhi Persyaratan Tertentu: Pengembalian Pendahuluan (Pasal 17C atau Pasal 17D UU KUP)

C. KREDIT PAJAK

7

Referensi

Dokumen terkait

"penerapan akuntansi pajak atas pp nomor 46 tahun 2013 tentang pph atas penghasilan dari usaha wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu".. akuntansi

Atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 tahun dikenai PPh final dengan

Oleh karena itu sebelum menghitung PPh terutang harus dihitung PKP yang mendapat fasilitas dengan rumus : (4.800.000.000 : peredaran bruto ) x PKP seluruhnya... 5. Rumusnya =

Pada awal tahun 2016, Kemenlu telah melakukan integrasi sistem pengelolaan pengaduan masyarakat dengan memanfaatkan sistem Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online

TENTANG : PELAKSANAAN SELEKSI KOMPETENSI DASAR (SKD) CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN OGAN ILIR FORMASI TAHUN ANGGARAN 2021.. Tempat :

PPh Pasal 24 adalah salah satu jenis pelunasan PPh dalam tahun berjalan yang merupakan pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan dari

Penerimaan Fungsional : Untuk Mahkamah Agung RI diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 tentang jenis dan tarif yang berlaku pada Mahkamah Agung dan Badan

Sementara itu, berdasarkan Perjanjian Kinerja Balitbangtan tahun 2017, Balitbangtan mempunyai 5 (lima) sasaran strategis dan 7 (tujuh) indikator kinerja yang