1
PEDOMAN PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT KABUPATEN BATANG
2015
FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA BATANG INDONESIA
(FORKOMBI)
Info:
Website: www.forkombi.com
Grup Facebook: FORKOMBI
Email: forkombipusat@gmail.com
Agus Ja’far 085642018051
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita semua. Sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk berpikir dan bertindak untuk membangun Kabupaten Batang. Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Kabupaten Batang merupakan gagasan mahasiswa untuk mengentaskan masalah-masalah yang ada, sehingga terwujud masyarakat Kabupaten Batang yang mandiri dan maju.
Untuk mengambil kesempatan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi yakni dalam bentuk program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat pada Oktober 2015, maka FORKOMBI menjadi wadah untuk menampung gagasan kreatif dan inovatif seluruh mahasiswa dari Kabupaten Batang yang tersebar di Indonesia. Dari adanya gerakan ini, diharapkan mahasiswa memberikan gagasan terkait program pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di Kabupaten Batang. Nantinya gagasan program yang terkumpul akan dikirim ke Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi melalui mahasiswa asal Kabupaten Batang yang sedang aktif di Perguruan Tinggi yang direkomendasi oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi untuk mengirimkan usulan program melalui SIMLITABMAS (Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyrakat).
Dalam hal ini, nantinya FORKOMBI juga akan menjadi mitra dalam pelaksanaan program.
Disisi lain, gagasan dari mahasiswa Kabupaten Batang dapat dijadikan sebuah program kerja FORKOMBI ke depan. Selain itu, gagasan yang telah dibuat oleh mahasiswa dapat menjadi pedoman pihak-pihak tertentu dalam merealisasikan program-program pembangunan masyarakat Kabupaten Batang.
Terima kasih untuk seluruh mahasiswa yang telah menyumbangkan gagasan, semoga segala permasalahan pada masyarakat Kabupaten Batang yang terkumpul dalam usulan gagasan dapat kita selesaikan bersama.
Batang, 26 September 2015 Koordinator Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Agus Ja’far
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... 1
KATA PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI ... 3
PENDAHULUAN ... 4
KRITERIA DAN PENGUSULAN ... 4
SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PKM ... 5
LAMPIRAN 1. HALAMAN SAMPUL ... 7
LAMPIRAN 2. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN ... 8
LAMPIRAN 3. CONTOH PROPOSAL PKM ... 9
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KABUPATEN BATANG 1. PENDAHULUAN
Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) Kabupaten Batang merupakan program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja.
PKM-M juga dapat berupa upaya untuk membangun keterampilan usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan pemahaman aspek hukum adat, upaya penyembuhan buta aksara dan lain-lain bagi masyarakat baik formal maupun non-formal, yang sementara ini dinilai kurang produktif. Tujuan PKM-M adalah menumbuhkembangkan minat mahasiswa dalam mengabdikan ilmunya kepada masyarakat melalui karya-karya inovatif.
2. KRITERIA DAN PENGUSULAN
Kriteria, persyaratan pengusul dan tata cara pengusulan dijelaskan sebagai berikut:
a. Peserta PKM-M adalah perorangan maupun kelompok mahasiswa yang sedang aktif dan telah lulus yang terdaftar program pendidikan Diploma dan S1.
b. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program studi yang berbeda atau dari satu program studi yang sama, dan diperbolehkan satu tim terdiri dari berbagai Perguruan Tinggi yang berbeda;
c. Besarnya dana kegiatan per judul Rp 2.500.000 (Dua juta lima ratus ribu rupiah) s.d. Rp 12.500.000,- (Dua belas juta lima ratus ribu rupiah); disarankan dana dimaksimalkan mencapai Rp12.500.000,-.
d. Jumlah halaman maksimum yang diperkenankan untuk setiap Proposal adalah 10 halaman dihitung mulai dari Pendahuluan sampai dengan Jadwal Kegiatan (tidak termasuk Halaman Sampul, Daftar Isi, Daftar Gambar,
e. Keseluruhan Proposal disimpan dalam satu file format Microsoft Word, kemudian dikirim ke email:
forkombipusat@gmail.com, lalu konfirmasi melalui SMS (Nama Pengusul_Judul Program_Perguruan Tinggi) kirim ke 085642018051.
Batas pengiriman proposal terakhir tanggal 5 Oktober 2015.
5
3. SISTEMATIKA PROPOSAL KEGIATAN
Proposal PKM-M ditulis menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,15 spasi kecuali ringkasan satu spasi dan ukuran kertas A-4 margin kiri 4 cm, margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm. Halaman Sampul sampai dengan Ringkasan diberi nomor halaman dengan huruf: i, ii, iii,.. dst yang diletakkan pada sudut kanan bawah, sedangkan halaman utama yang dimulai dari Pendahulan sampai dengan halaman Lampiran diberi halaman dengan angka arab: 1, 2, 3, ...dst yang diletakkan pada sudut kanan atas. serta mengikuti sistematika sebagai berikut.
HALAMAN SAMPUL (Lihat Lampiran 1).
DAFTAR ISI
RINGKASAN (maksimum satu halaman)
Pada bagian ini kemukakan tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan.
BAB 1. PENDAHULUAN
Uraikan latar belakang dan permasalahan atas kegiatan yang diusulkan. Pada bab ini juga uraikan secara kuantitatif potret, profil dan kondisi khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan PKM-M. Uraikan pula kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini dan manfaat kegiatan juga harus disajikan pada bab ini.
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Penjelasan mengenai kondisi masyarakat sasaran yang akan menerima kegiatan pengabdian agar diuraikan secara faktual.
Uraikan permasalahan yang dihadapi masyarakat yang membutuhkan bantuan penyelesaiannya. Hindari adanya kegiatan penelitian atau kegiatan survei dalam Proposal PKM-M.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Pada bagian ini uraiakan secara jelas teknik, cara atau tahapan pekerjaan dalam menyelesaikan permasalahan dan sekaligus pencapaian tujuan program.
BAB 4. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN a. Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format (lihat lampiran 2)
No Jenis Pengeluaran Biaya
(Rp) 1 Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan
(15–25%)
2 Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan (30–40%)
3 Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa (15–25%)
4 Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya (10%)
Jumlah Rp
b. Jadwal kegiatan
Rencana pelaksanaan program kegiatan dijadwalkan antara tiga sampai lima bulan
No Jenis Kegiatan Bulan
1 Kegiatan 1 1 2 3 4 5
2 Kegiatan 2 3 ...
4 ...
5 Kegiatan ke-n
DAFTAR PUSTAKA
Sumber penulisan proposal baik dari buku, internet maupun lainnya harus dicantumkan di daftar pustaka.
7
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. HALAMAN SAMPUL
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KABUPATEN BATANG JUDUL PROGRAM
...
...
Diusulkan Oleh:
Nama :
Jurusan :
No.Hp :
E-mail : Alamat :
NAMA PERGURUAN TINGGI KOTA
TAHUN
LAMPIRAN 2. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN 1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
pemakaian kuantitas Harga
satuan (Rp) Jumlah (Rp) Peralatan 1
Peralatan 2
Peralatan n
SUB TOTAL (Rp)
2. Bahan Habis Pakai Material Justifikasi
pemakaian kuantitas Harga
satuan (Rp) Jumlah (Rp) Material 1
Material 2
Material n
SUB TOTAL (Rp) 3. Perjalanan
Material Justifikasi
pemakaian kuantitas Harga
satuan (Rp) Jumlah (Rp) Perjalanan ke
tempat
Perjalanan ke tempat
Perjalanan ke
tempat
SUB TOTAL (Rp)
4. Lain-lain
Material Justifikasi
pemakaian kuantitas Harga
satuan (Rp) Jumlah (Rp) Sebutkan
Sebutkan
SUB TOTAL TOTAL (KESELURUHAN)
i LAMPIRAN 3 CONTOH PROPOSAL PKM
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KABUPATEN BATANG JUDUL PROGRAM
PELATIHAN PIJAT REFLEKSI BAGI TUNA NETRA UNTUK MENINGKATKAN TARAF EKONOMI DI KABUPATEN BATANG
Diusulkan Oleh:
Nama : Princesa Selvi Silvania Jurusan : PGMI
No.Hp : O800-0000-0000 E-mail : silvania@gmail.com
Alamat : Desa Kebondalem, Kec. Gringsing Kab. Batang
STAIN PEKALONGAN PEKALONGAN
2015
ii DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
DAFTAR ISI ... ii
RINGKASAN ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 1
1.3 Tujuan Program ... 2
1.4 Luaran Yang Diharapkan ... 2
1.5 Manfaat Program ... 2
BAB II GAMBARAN MASYARAKAT SASARAN ... 3
BAB III METODE PELAKSANAAN ... 4
3.1 Persiapan ... 4
3.2 Pelaksanaan ... 4
3.3 Evaluasi ... 4
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 5
4.1 Biaya Kegiatan ... 5
4.2 Jadwal Kegiatan ... 6
DAFTAR PUSTAKA ... 7
iii RINGKASAN
Setiap warga memiliki hak pemberdayaan dan kesejahteraan yang sama, termasuk komunitas tuna netra yang tersebar di Batang. Tuna netra bukanlah suatu beban dalam masyarakat. Karena tuna netra bisa hidup mandiri dengan sisa indera yang dimiliki. Seharusnya komunitas tuna netra dipedulikan, kepedulian itu bisa diwujudkan dengan pelatihan softskill pijat refleksi bagi tuna netra. Karena tidak semua tuna netra yang berprofesi tukang pijat bisa pijat refleksi, umumnya mereka pijat kebugaran sesuaai dengan keterampilan yang diperoleh pada saat belajar di panti rehabilitasi pemberdayaan tuna netra.
Pijat refleksi adalah cara pengobatan penyakit melalui titik-titik pusaat urat syaraf.
Apabila titik-titik syaraf tersebut ditekan, maka secara otomatis akan memberikan efek pada organ-organ tubuh yang bersangkutan. Dengan pelatihan softskill secara bertahap oleh instruktur pijat refleksi yang profesional, mulai tingkat dasar, tingkat menengah dan tingkat lanjut memungkinkan para peserta dapat memerolah ilmu dan keterampilan dengan mudah.
Dengan adanya pelatihan pijat refleksi ini diharapkan para peserta memiliki keterampilan lebih luas dan menguasai di bidang pijat refleksi. Hal ini yang menjadikan etos kerja semakin tinggi. Sehingga taraf ekonomi para pijat tuna netra semakin meningkat. Dengan demikian tingkat kesejahteraan warga tuna netra semakin terjamin, angka pengangguran berkurang, dan tuna netra semakin mandiri
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut UU RI No.11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial bab pemberdayaan sosial pasal 12 ayat 1 bahwa pemberdayaan sosial dimaksudkan untuk memberdayakan seseorang, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mengalami masalah kesejahteraan sosial agar mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri.
Sesuai dengan UU tersebut, maka pemberdayaan sosial sangat penting termasuk bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik.
UU Ketenagakerjaan Bab V pelatihan kerja pasal 9 bahwa pelatihan kerja diselenggarakan diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompentensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Kemudian pada pasal 11 dijelaskan setiap tenaga kerja berhak memeroleh dan/atau meningkatkan dan/atau mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minta dan kemampuannya melalui pelatihan kerja. Antara pemberdayaan dan pelatihan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk kesejahteraan masyarakat tanpa terkecuali.
Sebagai warga negara para penyandang cacat memiliki hak dan kesempatan yang sama atas pekerjaan seperti warga negara lain. Pasal 14 Undang-undang nomor 4 tahun 1997 menjamin hak atas pekerjaan bagi para penyandang cacat tubuh melalui penetapan kuota 1 (satu) persen. Realitanya kuota 1 (satu) persen tidak terpenuhi sehingga hak atas pekerjaan bagi tenaga kerja penyandang cacat tubuh tidak bisa diwujudkan yang pada akhirnya hal ini menambah jumlah pengangguran para tenaga kerja. hal ini juga terjadi pada penyandang tuna netra yang pada implementasinya, masih banyak perusahan-perusahan yang belum bisa menerima tenaga kerja yang memiliki keterbatasan fisik (tuna netra).
Keterbatasan fisik yang dimiliki komunitas tuna netra di Batang tidak menjadikan berpasrah diri atau meminta-minta. Karena tuna netra masih memiliki semangat kerja yang tinggi dan berusaha hidup mandiri. Untuk membantu kemandirian komunitas tuna netra yang tersebar di Batang, perlu adanya pelatihan pijat refleksi.
Pijat refleksi adalah cara pengobatan penyakit melalui titik-titik pusaat urat syaraf.
Apabila titik-titik syaraf tersebut ditekan, maka secara otomatis akan memberikan efek pada organ-organ tubuh yang bersangkutan.
Dengan demikian adanya pelatihan pijat refleksi menjadikan etos kerja semakin tinggi. Sehingga taraf ekonomi para pijat tuna netra semakin meningkat, kesejahteraan warga tuna netra terjamin, dan angka pengangguran berkurang.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah diantara:
1. Bagaimanaa untuk meningkatkan taraf ekonomi bagi komunitas tuna netra di Batang?
2
2. Bagaimana upaya untuk meningkatkan keterampilan softskill pelatihan pijat refleksi bagi peserta?
3. Bagaimana menye memaksimalkan pelaksanaan pelatihan refleksi ? 1.3 Tujuan Program
1 Meningkatkan taraf ekonomi pekerja pijat tuna netra di Batang.
2 Menambah keterampilan pijat refleksi bagi pekerja pijat tuna netra di Batang.
3 Mensejahterakan penyandang tuna netra melalui peningkatan softskill pijat refleksi
1.4 Luaran kegiatan
1 Tingkat pengangguran bagi tuna netra di Batang menurun.
2 Terwujudnya tuna netra di Batang yang mandiri.
3 Mengurangi kesenjangan sosial ekonomi bagi tuna netra di Batang.
1.5 Manfaat program
1. Upaya sadar akan kepedulian terhadap tuna netra di Batang.
2. Menumbuhkan mental tuna netra dalam bermasyarakat.
3. Meningkatkan etos kerja bagi tuna netra di Batang..
BAB II
GAMBARAN MASYARAKAT SASARAN
Jumlah tunanetra di Kabupaten Batang lebih dari 140 warga. Mayoritas mereka berprofesi tukang pijat, baik pijat panggilan atau menetap di panti-panti pijat.
Namun tidak semua tuna netra memiliki keahlian yang sama. Hal itu dikarenakan perbedaan proses dalam belajar keterampilan di panti rehabilitasi tuna netra. Ada tuna netra yang belajar pijat praktis selama satu tahun, biasanya pilihan ini diambil oleh tuna netra yang sudah usia lanjut. Adapula belajar tanpa melalui panti rehabilitasi, yaitu karena kebiasaan mijat di masyarakat. Pilihan ini yang menjadikan penyerapan ilmu keterampilan pijat kurang maksimal.
Disisi lain, tuna netra di Batang menghadapi persaingan dengan orang-orang biasa yang sehat fisiknya. Sehingga tuna netra yang memiliki keterbatasan ini, sangat membutuhkan keterampilan baru di bidang pijat, guna meningkatkan softskillnya.
Keterbatasan fisik yang dimiliki komunitas tuna netra di Batang tidak menjadikan berpasrah diri atau meminta-minta. Karena tuna netra masih memiliki semangat kerja yang tinggi dan berusaha hidup mandiri.
Untuk membantu kemandirian komunitas tuna netra yang tersebar di Batang, perlu adanya pelatihan pijat refleksi. Dengan demikian adanya pelatihan pijat refleksi menjadikan etos kerja semakin tinggi. Sehingga taraf ekonomi para pijat tuna netra semakin meningkat, kesejahteraan warga tuna netra terjamin, dan angka pengangguran berkurang.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Dalam metode pelaksanaan pelatihan softskill pijat refleksi ini meliputi:
3.1 Persiapan
a. Melakukan sosialisasi kepada tuna netra di Batang melaui organisasi-organisasi tuna netra dan mitra peduli tuna netra di seluruh Batang.
b. Menentukan tempat pelatihan pijat refleksi. Tempat yang dijadikan pusat pelatihan memilikj lokasi yang strategis mudah dijangkau oleh peserta.
c. Menentukan pengajar ahli pijat refleksi. Didatangkan langsung para pengajar pijat refleksi yang profesional dibidangnya.
3.2 Pelaksanaan Program
Pada pelaksaan program pelatihan pijat refleksi meliputi:
a. Pelatihan pijat refleski tingkat dasar.
Pada tingkat dasar, peserta diperkenalkan dengan titik-titik saraf seluruh tubuh.
b. Pelatihan pijat refleksi tingkat menengah.
Pada tingkat menengah ini, peserta mulai dibimbing teknik-teknik refleksi.
c. Pelatihan pijat refleksi tingkat lanjut.
Pada tingkat lanjut, peserta mulai dibimbing untuk pengobatan berbagai penyakit dengan teknik pijat refleksi.
3.3 Evaluasi Program
Evaluasi dilakukan selama pelaksanaan program berlangsung dan setelah pelaksanaan program selesai. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahu tingkat keberhasilan pelatihan softskill pijat refleksi bagi peserta..
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya Kegiatan
Dalam proposal program kreativitas mahasiswa pengabdian kepada masyarakat ini dianggarkan Rp.11.632.000,-
NO JENIS PENGELUARAN BIAYA
1 Peralatan Penunjang Rp2.900.000
2 Bahan habis dipakai Rp4.650.000
3 Perjalanan Rp2.900.000
4 Lain – lain Rp1.182.000
JUMLAH Rp11.632.000
Justifikasi Anggaran Kegiatan Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Jumlah
Sewa tempat Tempat pelatihan 1 250.000 250.000 Pengeras Suara Pelaksanaan
program
1 100.000 100.000
Handbody Pelembut refleksi 75 9.000 675.000
MMT Acara 2 250.000 500.000
Sewa Handycam
Dokumentasi 1 250.000 250.000
Alat refleksi Alat penekan titik refleksi
75 15.000 1.125.000
SUBTOTAL 2.900.000 Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
Konsumsi Peserta 75x5 10.000 3.750.000
Air Minum Peserta 10 Kardus 25.000 250.000
Honor Pengajar 1 650.000 650.000
6
Pengajar
SUBTOTAL 4.650.000 Perjananana
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
Semarang- Batang
Kerja sama dengan mitra
2 200.000 400.000
Semarang- Batang
Pelaksanaan Program
5 200.000 1.000.000
Transportasi peserta
Peserta 75 20.000 1.500.000
SUBTOTAL 2.900.000 Lain-lain
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
Pembuatan Proposal
Pengajuan Proposal
6 25.000 150.000
Buku besar Laporan 2 15.000 30.000
Bolpen Laporan 1 2.000 2.000
X-banner Monev 1 90 90.000
Pembuatan Laporan Kemajuan
Laporan Kemajuan
6 25.000 150.000
Laporan Akhir Laporan Akhir 6 25.000 150.000
Plakat Kenang-kenangan 4 50.000 200.000
Cetak foto Dokumentasi 70 Lembar 3.000 210.000
Cetak CD Dokumentasi 1 200.000 200.000
SUBTOTAL 1.182.000 JUMLAH TOTAL 11.632.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat ini direncanakan dalam waktu 5 bulan.
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Persiapan
2 Pelaksanaan
3 Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Munib, Ahmad. 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT Unnes Press Sutarto, Joko. 2007. Pendidikan nonformal. Semarang: UPT Unnes Press.
http://sosbud.kompasiana.com/2013/01/09/mempertanyakan-kuota-1-uu-tenaga-kerja- bagi-dissable-523785.html diakses pada tanggal 24 September 2014 pukul 08.48 WIB.
http://www.evivika.com/pengertian-dan-manfaat-pijat-refleksi/ diakses pada tanggal 24 September 2014 pukul 08.52 WIB
http://sutarkosejahtera.blogspot.com/2012/09/uu-ketenagakerjaan-bab-v-pelatihan- kerja.html diakses pada tanggal 24 September 2014 pukul 08.59 WIB