• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tim Editor Editor-In-Chief: Managing Editor: Editorial Board: EJA is Indexed by:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Tim Editor Editor-In-Chief: Managing Editor: Editorial Board: EJA is Indexed by:"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Tim Editor Editor-In-Chief:

Dodik Ariyanto, Faculty of Economics and Business, Udayana of University, Bali-Indonesia

Managing Editor:

1. I Gusti Ayu Eka Damayanthi, Faculty of Economics and Business, Udayana

ofUniversity, Bali-Indonesia

2. Ayu Aryista Dewi, Faculty of Economics and Business, Udayana of

University, Bali- Indonesia

Editorial Board:

1. I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri, Faculty of Economics and Business,

Udayana of University, Bali-Indonesia

2. Ni Putu Sri Harta Mimba, Faculty of Economics and Business, Udayana of

University, Bali- Indonesia

3. Dewa Gede Wirama, Faculty of Economics and Business, Udayana of

University, Bali- Indonesia

E-Jurnal Akuntansi [e-ISSN 2302-8556] is an electronic scientific journal published online once a month. E-journal aims to improve the quality of science and channel the interest of sharing and dissemination of knowledge for scholars, students, practitioners, and the observer of science in accounting. E-Journal of Accounting accept theresults of studies and research articles In the field of financial accounting, auditing, management accounting, government accounting, accounting information systems, taxation, behavioral accounting, bank accounting and rural credit institutions which have not been published in other media.

EJA is Indexed by:

(3)

Vol. 27 No. 2, Mei 2019 Published : 2019-05-10 Artikel

Pengaruh Independensi, Locus of Control dan Motivasi Kerja Pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali

Ni Made Elvin Charnia Dewi, I Made Sadha Suardikha 847 – 873 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Disfungsional Auditor

Melinda Limanto, I Made Sukartha 874 – 898

Pengaruh Budaya Organisasi, Kedisiplinan, dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pengawasan

Komang Sukma Saraswati, Ida Bagus Dharmadiaksa 899 – 926

Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Tingkat Kepercayaan Pada Minat Menggunakan Uang Elektronik

Andhika Bayu Pratama, I Dewa Gede Dharma Suputra 927 – 953

Pengaruh Intensitas Pengungkapan Dimensi Sustainability Reporting Terhadap Reaksi Pasar Perusahaan BUMN Yang Terdaftar Di BEI

Made Linda Lestari, Ketut Alit Suardana 954 – 983

Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Ukuran Perusahaan Pada Praktik Perataan Laba

A.A. Sagung Nur Andiani, Ida Bagus Putra Astika 984 – 1012

Pengaruh Pinjaman yang Diberikan dan BOPO Pada Profitabilitas dengan Risiko Kredit sebagai Pemoderasi

I Gede Hendra Dharma Wicaksana, I Wayan Ramantha 1013 – 1037 Perbandingan Pengaruh Laba dan Value Added pada Return Saham

Gentha Putri Wardana, Dewa Gede Wirama 1038 – 1062

Pengaruh Pengendalian Internal, Moralitas Individu Dan Budaya Etis Organisasi Pada Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

I Dewa Gede Praditya Chandrayatna, Maria Mediatrix Ratna Sari 1063 – 1093 Pengaruh Pengungkapan CSR dan Tingkat Likuditias Pada Agresivitas Pajak Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderasi

Ida Bagus Ngurah Indra Pramana, Made Gede Wirakusuma 1094 – 1119 Pengaruh Inflasi, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Pada Return Saham Perusahaan Terindeks LQ45

Ida Ayu Laksmi Dewi, Ni Made Dwi Ratnadi 1120 - 1143

(4)

Pengaruh Pelatihan Pasar Modal, Persepsi Mahasiswa, Modal Minimal dan Hubungan Pertemanan pada Minat Berinvestasi

Ida Bagus Putu Pramana Putra, Ni Luh Supadmi 1144 – 1170

Analisis Reaksi Pasar Atas Peristiwa Pilkada Serentak Tahun 2018

Ni Nyoman Wahyu Suryani, Ni Ketut Rasmini 1171 – 1201

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Komite Audit, dan Karakter Eksekutif Terhadap Tax Avoidance

Syifa Pitaloka, Ni Ketut Lely Aryani Merkusiawati 1202 – 1230 Pengaruh Kompleksitas Tugas, Tekanan Anggaran Waktu Dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit

Ni Luh Dwi Ariestanti, Made Yenni Latrini 1231 – 1262

Pengaruh Likuiditas, Kebijakan Dividen, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan

Gusti Ayu Putri Cahyani, Ni Gusti Putu Wirawati 1263 – 1289

Pengaruh Self Efficacy, Skeptisisme Profesional, Independensi, dan Kompleksitas TugasTerhadap Audit Judgment

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya, Dodik Ariyanto 1290 – 1315

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Pada Kinerja Aparat Pemerintah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Pemoderasi

Tri Andriyani, I G. A. M. Asri Dwija Putri 1316 - 1342

Pengaruh Penerapan E-Filing, Sosialisasi Perpajakan, Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

Komang Dewi Agustini, Ni Luh Sari Widhiyani 1343 - 1364

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Intellectual Capital Pada Kinerja Keuangan

Made Cahyani Prastuti, I G.A.N. Budiasih 1365 – 1393

Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan, Sosialisasi Perpajakan, dan Sanksi Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak Hotel

Nyoman Nadia Naissa Deinara, I Ketut Jati 1394 – 1418

Manajemen Laba Memoderasi Pengaruh Perubahan Laba, Perubahan Nilai Buku Ekuitas pada Relevansi Nilai Informasi Akuntansi

I Gede Ardian Andriawan, I Dewa Nyoman Wiratmaja 1419 – 1447 Reaksi Pasar Atas Pengumuman Stock Split

Putu Gede Aditama Putra, I Gusti Ngurah Agung Suaryana 1448 – 1471

(5)

Pengaruh Profesionalisme, Independensi dan Pelatihan Auditor Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Provinsi Bali

Ni Putu Haris Candra Devi, I Made Pande Dwiana Putra 1472 – 1497 Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, Independensi, dan Gaya Kepemimpinan terhadap Efektivitas SPI BUMD Kota Denpasar

I Gede Yoga Trisna Widya, I Gde Ary Wirajaya 1498 – 1519

Evaluasi Kinerja Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar Dalam Pemungutan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Perkotaan

IGA Anastasia Sukma Putri, Naniek Noviari 1520 – 1545

Pengaruh Kompensasi Manajemen, Inventory Intensity Ratio, dan Profitabilitas Pada Tax Avoidance

Komang Dessica Indriyanti, Putu Ery Setiawan 1546 – 1569

Pengaruh Kredit Yang Disalurkan Pada Profitabilitas Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Pemoderasi

Made Widi Artha, I Gst. Ayu Eka Damayanthi 1570 – 1596

Pengaruh Independensi Keahlian Profesi Motivasi Kerja Pengalaman Kerja Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Pengawas Koperasi

Putu Kodyawati, Luh Gede Krisna Dewi 1597 – 1627

Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan CSR sebagai Variabel Mediasi

Yunita Ardianti, Akram Akram, Surasni Surasni 1628 – 1652

(6)

Artikel diketik pada kertas A4 (21 x 29,7 cm) margin atas/bawah/kiri/kanan berurutan: 4/3/4/3 cm, menggunakan huruf Times New Roman 12, jarak 2 spasi

sebanyak 30-35 halaman termasuk referensi JUDUL (maksimal 15 kata menggunakan huruf besar)

Nama Penulis 1 Nama Penulis 2

1Identitas Institusi, Provinsi, Negara alamat e-mail lengkap Penulis 1 2Identitas Institusi, Provinsi, Negara

ABSTRAK

Judul Artikel. Abstrak bahasa Indonesia ( ≈ 75-150 kata). Abstrak sebaiknya terdiri dari latar belakang masalah (satu kalimat, boleh tidak ada), tujuan penelitian, metode penelitian ringkas, hasil utama temuan termasuk fakta-fakta baru, simpulan utama, dan keberartiannya atau implikasi.

Kata kunci: kata kunci dipisah dengan titik koma; (setidaknya ada 3-5 kata kunci)

PENDAHULUAN (tidak boleh ada sub bab atau penomoran)

Pendahuluan intinya berisi uraian masalah atau alasan penelitian atau pernyataan logis yang mengarah ke hipotesis atau tema pokok. Bagian Pendahuluan seharusnya terdiri dari:

• Alenia pertama ditulis rata kiri, margin atas 4 cm, kiri 4 cm, bawah 3 cm, kanan 3cm, spasi double.

• Latar belakang umum penelitian (tips: usahakan maksimum satu paragraf);

• State of the art atau kajian singkat literatur penelitian lainnya (sebelumnya) yang mirip untuk menjustifikasi kebaruan / novelty penelitian dalam artikel ini (tips: satu hingga dua paragraf);

• Pustaka acuan di bagian state of the art penelitian sebelumnya harus mutakhir, relevan, dan asli (pustaka primer) ulasan pustaka tidak terlalu ekstensif;

• Gap analysis atau pernyataan kesenjangan atau kebaruan atau novelty berdasarkan state of the art (pernyataan kesenjangan sebaiknya mengandung dua unsur, yaitu dari sisi penting tidaknya riset dan apa keunikan atau kebaruan riset ini dibanding riset2 sebelumnya);

• Hipotesis (kalau ada) dinyatakan tidak selalu tersurat dan tidak perlu dalam bentuk kalimat tanya.

Proporsi Pendahuluan 15-20% dari total panjang artikel.

METODE PENELITIAN (tidak boleh ada sub bab atau penomoran)

Setiap langkah dinyatakan, termasuk jumlah ulangan, semua teknik/prosedur dinyatakan (sebut nama jika bakuan, atau uraian jika prosedur baru atau dimodifikasi), hindari bentuk kalimat perintah dalam menguraikan prosedur; kurang baik jika menuliskan

(7)

“Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif…” atau…..

Tuliskan secara lengkap lokasi penelitian, jumlah responden, cara mengolah hasil pengamatan atau wawancara atau kuesioner, cara mengukur tolok ukur kinerja; metode yang sudah umum tidak perlu dituliskan secara detil, tetapi cukup merujuk ke buku acuan.

Proporsi Metode 15-20% dari total panjang artikel.

HASIL DAN PEMBAHASAN (tidak boleh ada sub bab atau penomoran)

Hasil disajikan secara bersistem dapat dilihat di „tujuan penelitian’ atau „hipotesis‟ dan harus didukung oleh olahan data dan ilustrasi yang baik. Narasi angka dalam tabel atau ilustrasi tidak diperlukan; setiap gambar dan tabel harus diacu di dalam teks begitu juga sebaliknya; pada pengacuan gambar atau tabel, jangan menggunakan kata-kata lokasi “di atas” atau “di bawah”, contoh hindari/tidak boleh: “Berdasarkan Gambar 1 di atas….”,

“… disajikan di Tabel 3 berikut ini: …”; Pastikan memeriksa hal-hal berikut dalam hasil dan pembahasan:

1. tercerminkah kecendekiaan penulis? 2. logiskah argumentasi penulis?, 3. bagaimana penulis mengaitkan dengan pendapat atau hasil penelitian lain?, 4. bagaimana mengaitkan antara hasil yang diperoleh dan konsep dasar dan atau hipotesis?, 5. adakah implikasi hasil penelitian baik teoretis maupun penerapan?, bermanfaatkah tafsiran penulis?, 6. adakah keterbatasan temuan?, 7. adakah spekulasi yang berlebihan?

Tabel 1.

Analisis Data

Nomor Informan Keterangan

1. Bapak Hamid Kepala desa

2. Ibu Siti Sekretaris desa

3. Bapak Robi Camat

Sumber: dijelaskan, tahun

Gambar 1. Judul Gambar

Perhatikan: Tabel tidak ada garis vertikal untuk table dengan jarak 1 (satu) spasi dengan ukuran 10.

Judul gambar diletakkan di bawah, tengah. Sumber gambar diletakkan di bawah rata kiri dengan jarak 1 (satu) spasi dengan ukuran 10

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel dan gambar (peta dan grafik), yaitu:

• Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan nomor urut tabel) Contoh:

Tabel

(8)

2. (merupakan tabel ke dua)

• Tabel diberi judul di atas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi. Jarak antara judul tabel dengan tabel 1 (satu) spasi.

• Bila tabel atau gambar yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu sumber tertentu, maka sumber ditulis di bawah tabel atau gambar dengan jarak 1 (satu) spasi.

• Sedapat mungkin tabel disajikan dalam satu halaman yang sama. Apabila table lebih dari 1 halaman dan terpaksa harus diputus, maka dapat dilanjutkan dengan halaman berikutnya namun diberi keterangan lanjutan dan diberi judul tabel, dan judul kolom (kepala tabel).

• Penulisan data dengan angka desimal menggunakan tanda koma (,)

• Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan nomor urut gambar).

Contoh: Gambar 2. (merupakan gambar ke dua)

Proporsi Hasil Dan Pembahasan 40-60% dari total panjang artikel.

SIMPULAN (tidak boleh ada sub bab atau penomoran)

Simpulan memuat simpulan penelitian, saran dan atau implikasi penelitian; jangan membahas lagi HASIL di bagian kesimpulan; biasanya dituliskan dalam satu paragraf, hindari daftar simpulan dalam bentuk bullet/angka.

Tuliskan Saran dalam satu paragraf setelah paragraf berisi Simpulan, tetapi masih dalam satu sub-bab di Simpulan. Judul sub bab Simpulan tidak boleh “Simpulan dan Saran” atau tidak boleh “Penutup”, tetapi cukup “Simpulan”.

Author disarankan menggunakan aplikasi pengutipan ( ) yang sudah kami sediakan di halaman website.

Referensi menggunakan style American Psychological Association 6th Edition sebagai pedoman penulisan daftar referensi.

REFERENSI

Chabrak, N., & Craig, R. (2013). Student Imaginings, Cognitive Dissonance and Critical Thinking. Critical Perspectives on Accounting, 24(2), 91–104.

https://doi.org/10.1016/j.cpa.2011.07.008

Cyan, M. R., Koumpias, A. M., & Martinez-vazquez, J. (2016). The determinants of tax morale in Pakistan. Journal of Asian Economics, 47, 23–34.

https://doi.org/10.1016/j.asieco.2016.09.002

Kusdewanti, A. I., Setiawan, A. R., Kamayanti, A., & Mulawarman, A. D. (2014). Akuntansi Bantengan: Perlawanan Akuntansi Indonesia Melalui Metafora Bantengan dan Topeng Malang. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 5(1), 149–169.

Lehman, G. (2014). Moral Will, Accounting and the Phronemos. Critical Perspectives on Accounting, 25(3), 210–216. https://doi.org/10.1016/j.cpa.2013.10.004

Mulawarman, A. D. (2007). Melampaui Pilihan Keberpihakan: Pada UMKM atau Ekonomi Rakyat. In Seminar Regional Tinjauan Kritis Rancangan Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Triyuwono, I. (2003). Kearifan Lokal: Internalisasi “Sang Lain” dalam Dekonstruksi Pengukuran Kinerja Manajemen. In I. Triyuwono & A. E. Yustika (Eds.), Emansipasi Nilai Lokal Ekonomi dan Bisnis Pascasentralisasi Pembangunan (pp. 155–173). Malang:

Bayumedia.

(9)

Triyuwono, I. (2012). Akuntansi Syariah: Perspektif, Metodologi dan Teori (2nd ed.). Jakarta:

Rajawali Pers.

Jumlah referensi tidak perlu banyak yang penting adalah mutu pustaka acuan (primer, mutakhir, relevan), Daftar Rujukan minimal 80% berupa pustaka terbitan 10 tahun terakhir.

Unsur-unsur penulisan referensi harus lengkap, meliputi:

JURNAL :nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, halaman awal- halaman akhir (untuk jurnal),

BUKU: nama penulis, tahun terbit, judul buku, nama penerbit, kota terbit (untuk buku), dan lain- lain.

(10)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315 DOI: https://doi.org/10.24843/EJA.2019.v27.i02.p17

1290 Pengaruh Self Efficacy, Skeptisisme Profesional, Independensi, dan

Kompleksitas TugasTerhadap Audit Judgment Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya1

Dodik Ariyanto2

1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail:gedeteguhprasetya@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh self efficacy, skeptisisme professional, independensi dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment. Penelitian dilakukan di BPK RI Perwakilan Provinsi Bali menggunakan metode non probability sampling dengan Teknik purposive sampling. Jumlah sampel penelitian ini adalah 57 orang auditor di BPK RI provinsi Bali. Berdasarkan hasil penelitiandiketahuiself efficacy, skeptisisme profesional dan independensi berpengaruh positif terhadap audit judgment dan kompleksitas tugas berpengaruh negatif terhadap audit judgment. Implikasi penelitiansecara teoritis dapat berkontribusi dalam pengembangan teori atribusi dan diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya BPK RI Perwakilan Provinsi Bali.

Kata Kunci: Selfefficacy, skeptisisme profesional, independensi, kompleksitas tugas, audit judgment

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of self efficacy, professional skepticism, independence and complexity of the task on audit judgment. This research was conducted at the Republic of Indonesia BPK Representative of the Province of Bali using a non probability sampling method with a purposive sampling technique. The total sample of this study was 57 auditors at the BPK RI in Bali province. Based on the results of this study, it is known that self efficacy, professional skepticism and independence have a positive effect on audit judgment and task complexity has a negative effect on audit judgment. The implications of this research can theoretically contribute to the development of attribution theory and are expected to be useful for all parties, especially the Republic of Indonesia BPK Representative of Bali.

Keywords: Self efficacy, professional skepticism, independence, task complexity, audit judgment

PENDAHULUAN

Auditing merupakan proses identifikasi masalah, pengumpulan bukti, serta evaluasi bukti oleh seorang auditor secara objektif dan independen dengan tujuan untuk menilai kebenaran informasi serta memberikan opini atas kewajaran informasi yang tersaji dalam laporan keuangan.Auditing atas laporan keuangan dapat meningkatkan kepercayaan pengguna laporan keuangan atas informasi yang

(11)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1291 tersaji dalam laporan keuangan (Apisti, 2017). Auditor dalam mengevaluasi dan opini audit membutuhkan suatupertimbangan auditatau audit judgment. Hogarth, (1992) mengartikan audit judgment sebagai proses kognitif yang merupakan perilaku pemilihan keputusan. Audit judgment atau pengambilan keputusan audit oleh seorang auditor dibuat berdasarkan pada gagasan, pendapat atau perkiraan mengenai informasi-informasi dari bukti audit yang dipengaruhi oleh faktor teknis dan non teknis sehingga auditor mampu untuk menyatakan kewajaran atas laporan keuangan (Nuarsih dan Mertha, 2017).

Jamilah dkk, (2007) berpendapat,suatu judgment didasarkan pada kejadian-kejadian masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Dalam penetapan opini, audit judgment berperan penting. Audit judgment merupakan suatu pertimbangan pribadi atau cara pandang auditor dalam menanggapi informasi yang mempengaruhi dokumentasi bukti serta pembuatan keputusan pendapat auditor atas laporan keuangan suatu entitas. Audit judgment diperlukan pada saat berhadapan dengan ketidakpastian dan keterbatasan informasi maupun data yang didapat, dimana pemeriksa dituntut untuk bisa membuat asumsi yang bisa digunakan untuk membuat judgment

Judgment juga didefinisikan sebagai proses pembuatan keputusan atau

menarik kesimpulan dari antara beberapa kemungkinan solusi alternatif dalam kondisi yang tidak pasti dan berisiko(Heyraniet all,2016).Judgment dalam audit digunakan untuk menentukan risiko audit, penentuan jumlah bukti dan pemilihan bukti. Cara pandang pemeriksa dalam menanggapi informasi berhubungan dengan tanggung jawab dan risiko audit yang akan dihadapi oleh auditor

(12)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315

1292 sehubungan dengan judgment yang dibuatnya. Kualitas dari audit judgment ini yang akan menunjukkan seberapa baik kinerja seorang auditor dalam melakukan tugasnya (Nadhiroh, 2010). Kemampuan auditor untuk memformulasikan judgment ini dengan tepat sangat penting, karena mereka dapat dimintai pertanggungjawaban hukum jika laporan keuangan yang diaudit terbukti secara material keliru(Joyce dan Biddle, 2017).Faktor-faktor yang mempengaruhi auditor dalam membuat audit judgmentantara lain adalah self efficacy, skeptisisme professional, independensi dan kompleksitas tugas.

Self efficacy merupakan kepercayaan diri auditor bahwa dirinya mampu

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan baik, kepercayaan akan diri sendiri dan self control yang baik akan melahirkan audit judgment yang baik (Mullis and Hatfield, 2018). Independensi adalah suatu sikap dan tindakan dalam melaksanakan Pemeriksaan untuk tidak memihak kepada siapapun dan tidak dipengaruhi oleh siapapun. Pemeriksa harus objektif dan bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya. Skeptisisme professional adalah sikap yang selalu mempertanyakan kebenaran dan validitas bukti bukti yang telah dikumpulkan.

Kompleksitas tugas juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap dalam mengambil suatu judgment. Banyaknya jumlah informasi yang harus diproses dan tahapan pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan mengindikasikan auditor dalam posisi tingkat kompleksitas tugas. Faktor-faktor diatas akan mempengaruhi kualitas dari audit judgment yang dibuat oleh auditor , semakin baik kualitas audit judgment yang dibuat maka hasil

(13)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1293 audit akan semakin baik sehingga dapat menjami informasi yang terdapat dalam laporang keuangan.

Dalam sektor pemerintahan perlu dilakukan audit untuk menjamin pengelolaan keuangan negara dilakukan dengan baik, transaparan, akuntabel sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta untuk menghindari praktik-praktik korupsi atas kekayaan negara oleh karena itu harus dilakukan pemeriksaan keuangan yang didasarkan atas audit judgment yang baik.

Pemeriksaan keuangan negara adalah proses identifikasi masalah, analisis dan evaluasi yang dilakukan secara independent, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Pemeriksaan keuangan negara memberikan keyakinan yang memadai atas laporan keuangan negara. Pemeriksaan dilakukan dalam rangka untuk mendorong tata kelola keuangan negara yang baik melalui perolehan keyakinan bahwa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau prinsip-prinsip tata kelola yang baik (BPK RI, 2017). Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara merupakan salah satu unsur penting dalam terciptanya akuntabilitas publik.

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 pasal 6 ayat (1) tentang Badan Pemeriksa Keuangan menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan

(14)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315

1294 Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI sebagai auditor pemerintah yang independen, harus mampu menjadi auditor profesional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh entitas yang diperiksanya.

Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual (accrual basis) mewajibkan entitas pelaporan menghasilkan tujuh laporan keuangan dalam pertanggungjawaban kepala daerah kepada masyarakat (public accountability).

Pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan laporan keuangan berpedoman pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP). Pelaksanaan audit terhadap laporan keuangan pemerintah dan pemberian opini atas kewajarannya membutuhkan suatu judgment dalam suatu proses audit.

Masyarakat sekarang mulai mempertanyakan eksistensi auditor BPK sebagai pihak yang independen. Hal ini disebabkan karena terjadinya tindakan- tindakan kecurangan dan penyelewengan yang mungkin ataupun telah dilakukan oleh auditor BPK. Adapun beberapa kasus yang terkait dengan kecurangan yang dilakukan oleh para auditorBPK yaitu kasus yang melibatkan dua orang pegawai BPK Sulawesi Utara yaitu Bahar dan Munzir. Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Manado menyatakan keduanya bersalah, karena menerima suap Pemkot Tomohon sebesar Rp 1,5 miliar yang diberikan Walikota Tomohon Jefferson Rumajar.

Penyerahan suap tersebut terkait dengan tugas terdakwa Bahar dan Munzir sebagai pembuat laporan hasil pemeriksaan (LHP) untuk membuat penilaian

(15)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1295 keuangan Pemkot Tomohon dari Disclaimer menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Kasus lainya juga terjadi dimana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan empat orang tersangka dalam kasus gratifikasi audit laporan keuangan Kementerian Desa oleh BPK. Suap itu diberikan agar BPK memberikan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) kepada Kemendes Pembangunan Daerah Tertinggal tahun anggaran 2016 dari keempat tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini, salah satunya adalah seorang auditor BPK (tempo.com dalam Sari dan Budiartha, 2018). Kasus penyuapan terhadap auditor BPK juga terjadi ditahun 2017 dimana General Manager PT Jasa Marga (Persero) cabang Purbaleunyi, memberikan suap terhadap Auditor Madya pada Sub Auditorat VII B2 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Sigit Yugoharto. Setia diduga menyuap Sigit terkait temuan pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) BPK.

Dari paparan kasus diatas menunjukkan bahwa auditor tersebut tidak mempertahankanindependensinya dan tidak menggunakan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama dalam melaksanakan pekerjaan auditor sesuai Standar Pemeriksaan Keuangan NegaraPenelitian mengenai audit judgment telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya: penelitian oleh Penelitian oleh Suwandi (2017) menghasilkan self-efficacy berpengaruh positif terhadap audit judgment, Gasendi dan Herawati (2017) memberikan hasil bahwa self-efficacy

memiliki pengaruh yang negatif terhadap audit judgment, penelitian oleh Prastika dan Wirawati (2017)memberikan hasil skeptisisme profesional memperkuat pengaruh pengalaman auditor pada audit judgment. Sementara itu penelitian oleh

(16)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315

1296 Oktaviana dan Mediatrix (2018) serta Almari dan Nangoi, (2017) memberikan hasil yaitu independensi memiliki pengaruh positif pada audit judgment.Penelitian lain tentang audit judgment dilakukan oleh (Suwandi, 2017), Margaret dan Raharja (2014), Rahmatika, (2017), Sari dan Ruhiyat, (2017)menunjukkan hasil bahwa kompleksitas tugas berpengaruh negatif terhadap audit judgment.

Peneliti memilih lokasi penelitian di kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali karena BPK RI Perwakilan Provinsi Bali merupakan lembaga independen yang memiliki peran penting dalam mengaudit laporan pengelolalan keuangan negara oleh pemerintah daerah diseluruh kabupaten di provinsi bali dan merujuk pada fenomena-fenomena yang terjadi seperti contoh kasus suap auditor BPK RI yang sudah dipaparkan sebelumnya, menggambarkan bahwa auditor gagal mempertahankan independensinya sehingga menyebabkan turunya kualitas audit judgment dari BPK RI itu sendiri, dalam hal ini peneliti yang bertempat tinggal di Bali sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada auditor pemerintah di kantor BPK RI Perwakilan RI Provinsi Bali

Ketidakkonsistenan dari hasil penelitian- penelitian sebelumnya tentang topik yang di angkat peneliti juga mendorong peneliti untuk mengkaji lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit judgment, khususnya di lingkungan auditor BPKperwakilan provinsi Bali.

Self-efficacy berpengaruh postif terhadap kinerja auditor dalam pembuatan

audit judgment, karena ketika seseorang memiliki self-efficacy yang tinggi, maka individu akan mudah menentukan tindakan dan dapat mengatasi hambatan kerja dengan baik, berpikir kreatif serta cenderung untuk berhasil dalam tugasnya

(17)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1297 sehingga meningkatkan kepuasan atas apa yang dikerjakannya (Apsah, 2012).

Penelitian oleh penelitian oleh Suwandi(2017)menemukan hasil bahwa, seseorang yang memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi akan memberikan hasil yang lebih baik pada audit judgment dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat self-efficacy yang rendah.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadhiroh, (2010) memperoleh simpulan kompleksitas tugas, orientasi tujuan pembelajaran dan self-efficacy tidak berpengaruh secara signifikan, namun orientasi tujuan penghindaran-kinerja berpengaruh secara negatif dan signifikan dalam pembuatan audit judgment. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Apsah, (2012) dan Suwandi, (2017) maka hipotesis yang diajukan adalah:

: Self-efficacy berpengaruh positif pada audit judgment

Seseorang yang memiliki sikap skeptisisme akan bersikap kritis terhadap validitas bukti audit, menggunakan kemahiran profesionalnya dalam melakukan audit judgement, selalu waspada terhadap bukti audit yang bersifat kontradiksi

sehingga judgement yang dihasilkanoptimal (Monica, 2018). Penelitian yang dilakukan olehPopova (2013) di USA memberikan hasil bahwa keputusan audit dipengaruhi oleh dua tingkat Skeptisisme (tinggi dan rendah)

Penelitian tersebut didukung oleh penelitianMonica, (2018), Gusti dan Ali (2008) dalam Prihandono (2012) yang memberikan bukti empiris, skeptisisme profesional auditor berpengaruh positif terhadap audit judgment.

Skeptisisme profesional auditor dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- faktor tersebut antara lain situasi audit yang dihadapi, etika, pengalaman,

(18)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315

1298 pengetahuan, dan keahlian.Dari hasil penelitian terdahulu diatas maka hipotesis yang diajukan adalah:

: Skeptisisme profesional berpengaruh positif padaaudit judgment.

Independensi adalah “cara pandang yang tidak memihak didalam pengujian audit, hasil evaluasi audit, dan pembuatan laporan keuangan”.

Independensi juga diatur dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara BPK RI (2017) berbunyi “Independensi adalah suatu sikap dan tindakan dalam melaksanakan Pemeriksaan untuk tidak memihak kepada siapapun dan tidak dipengaruhi oleh siapapun”. Standar ini mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena auditor melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum.

Penelitian oleh Oktaviana dan Mediatrix (2018) serta Almari dan Nangoi, (2017) memberikan hasil independensi memiliki pengaruh positif pada audit judgment.Justiana (2010) dalam penelitiannya menemukanindependensi berpengaruh positif signifikan terhadap audit judgment. Jadi semakin independen seorang auditor maka akan semakin tepat Audit Judgment yang diberikan.

Seorang auditor yang bersikap independen, maka dapat dihasilkannya audit judgment yang dapat dipercayai oleh banyak pihak dan masyarakat juga dapat bekerja dengan lebih baik. Sebaliknya semakin rendah independensi auditor dapat menghasilkan audit judgment yang rendah. Sikap independensi yang tidak dijaga oleh auditor akan menghasilkan laporan auditan sebagai hasil akhir pekerjaanya tidaksesuai dengan keadaan sesungguhnya.berdasarkan uraian tersebut maka rumusan hipotesis ketiga (H3) yaitu:

(19)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1299 : Independensi berpengaruh positif pada audit judgment

Menurut Jamilah dkk, (2007) terdapat dua aspek penyusun dari kompleksitas tugas, yaitu tingkat kesulitan tugas dan stuktur tugas. Tingkat sulitnya tugas selalu dikaitkan dengan banyaknya informasi tentang tugas tersebut, struktur tugas terkait dan kejelasan informasi (information clarity) dari tugas tersebut. Kompleksitas tugas yang tinggi dapat merusak judgment yang dibuat oleh auditor.

Hasil penelitian Rahmatika, (2017) menunjukkan hasilkompleksitas tugas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap judgment. Chung dan Monroe, (2001) mengatakan kompleksitas tugas yang tinggi berpengaruh terhadap judgment yang diambil oleh auditor.

Ketika auditor merasa tugas audit yang dihadapinya merupakan tugas kompleks dan ada instruksi tugas yang belum dimengerti, auditor akan mengalami kesulitan dalam membuat judgment profesional. Hal senada juga ditunjukan dalam penelitian Margaret dan Raharja, (2014), Rahmatika, (2017), Sari dan Ruhiyat, (2017) yang menjelaskan bahwa kompleksitas tugas memiliki pengaruhnegatif terhadap audit judgment. Akibatnya judgmentoleh auditor tersebut menjadi tidak sesuai dengan bukti yang diperoleh. Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

: Kompleksitas tugas berpengaruh negatif pada audit judgment

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali yang berkedudukan di Jalan A. Pangeran Pettarani, Renon Denpasar.Adapun populasi

(20)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315

1300 dalam penelitian ini yakni seluruh pegawai yang bekerja di kantor Perwakilan BPK RI Provinsi Bali.Metode sampel terdiri dari beberapa anggota yang dipilih dari suatu populasi. Sampel dalam penelitian ini yaitu auditor independen yang bekerja di kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali, yang memiliki jabatan fungsional dan bersertifikasi diklat auditor ahli BPK . Berdasarkan metode purposive sampling diperoleh sampel berjumlah 57orang yang terdiri dari

pemeriksa utama, madya, muda dan pertama seperti pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1.

Populasi dan Sampel Penelitian

No Jabatan Populasi Sampel

1 Pejabat Struktural 9 0

2 Pemeriksa Utama 1 1

3 Pemeriksa Madya 3 3

4 Pemeriksa Muda 31 31

5 Pemeriksa Pertama 22 22

6 Administrasi Umum 14 0

Jumlah 80 57

Sumber :BPK RI Provinsi Bali, 2018

Pengukuran variabel menggunakan indikator dalam kuesioner yang di adopsi dari penelitian : Chen et all dalam Ummu (2018) untuk variabel self efficacy, Pramudyastuti, (2014) dalam Hartan, (2016) untuk variabel skeptisisme

professional,Putra, (2012) untuk variabel independensi, Maengkom, (2016) untuk variabel kompleksitas tugas dan Jamilah dkk, (2007) dalam Prastika dan Wirawati, (2017) untuk variabel audit judgment.

(21)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1301 Tabel 2.

Daftar Variabel, Indikator dan Skala Pengukuran

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Self Efficacy (X1)

(a) Kemampuan menyelesaikan tugas yang sulit (b) Kemampuan mengatasi tantangan

(c) Kepercayaan diri akan kesuksesan (d) Kepercayaan diri akan kesuksesan (e) Mampu bekerja efektif

Skala Likert 1-4

Skeptisisme Profesional

(X2)

(a) Kecermatan dalam memeriksa bukti (b) Mempertanyakan kebenaran dari bukti (c) Pertimbangan dalam mengambil keputusan (d) Tidak cepat puas dengan bukti yang ada (e) Waspada akan bukti kontradiksi

(f) Kepercayaan diri dalam melaksanakan audit

Skala Likert 1-4

Independensi (X3)

(a) Sikap independen dalam audit (b) Bebas dari pengaruh siapapun (c) Tidak terpengaruh oleh intimidasi (d) Audit bebas dari kepentingan pribadi (e) Penyampaian opini independent (f) Judgment independen

Skala Likert 1-4

Kompleksitas Tugas

(X4)

(a) Pemahaman akan tugas yang diberikan (b) Kemampuan menyelesaikan tugas rumit (c) Kerumitan fungsi Organisasi Perangkat

Daerah (OPD)

Skala Likert 1-4

Audit Judgment (X5)

(a) Kompetensi auditor

(b) Efektifitas dan efisiensi audit (c) Penentuan prosedur audit (d) Pertimbangan akan materialitas

(e) Faktor-Faktor yang mempengaruhi judgment

Skala Likert 1-4

Sumber: Data Diolah,2018

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui atau memperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel bebas pada variabel terikat. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows. Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X34X4 + ε...(1) Keterangan:

Y = Audit Judgment α = konstanta

β= Koefisien regresi X1 = Self Efficacy

X2 = Skeptisisme Profesional X3 = Independensi

(22)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315

1302 X4 = Kompleksitas Tugas

ε= Error

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis data terlebih dahulu harus lolos uji : validitas, reliabilitas dan uji asumsi klasik. Pengujian hipotesis menggunakan uji statisitik dan uji Koefisien Determinasi (Adjusted ). Untuk menguji hipotesis dengan uji statistik mengenai pengaruh Self Efficacy, Skeptisisme Profesional, Independensi, Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment auditor BPK RI Perwakilan Bali digunakan dua bentuk pengujian hipotesis yakni secara simultan dengan uji F (pengaruh Self Efficacy, Skeptisisme Profesional, Independensi, Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali) dan secara parsial dengan uji t (untuk melihat pengaruh masing masing variabel terhadap judgment Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuesioner dibagikan kepada 57 Auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Bali yang terlibat dalam proses pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) karakteristik responden dalam penelitian ini ditinjau berdasarkan jenis kelamin, pengalaman bekerja, serta pendidikan terakhir

(23)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1303 Tabel 3.

Karakteristik Responden

No Kriteria Klasifikasi Jumlah

(Orang)

Presentase (%)

1 Jenis Kelamin Laki-Laki 32 61,54

Perempuan 20 38,46

Jumlah 52 100

2 Pengalaman

Bekerja

0-5 41 78,84

5-10 8 15,38

>10 3 5,77

Jumlah 52 100

3 Pendidikan S1 43 82,69

S2 9 17,31

S3 0 -

Jumlah 52 100

Sumber: Data diolah, 2018

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menjelaskan mengenai proporsi auditor laki – laki dan perempuan. Tabel 3 menunjukan bahwa mayoritas responden adalah laki-laki sebanyak 32 orang (61,54%) dan jumlah responden perempuan sebanyak 20 orang (38,46%)

Karakteristik responden berdasarkan pengalaman bekerja untuk mengetahui lamanya auditor tersebut bekerja di BPK. Tabel 3 menunjukan bahwa diantaranya terdapat auditor yang bekerja selama 0-5 tahun sebanyak 41 orang (78,84%), selama 5-10 tahun sebanyak 8 orang (15,38%) dan diatas 10 tahun sebanyak 3 orang atau 5,77%

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir untuk mengetahui tingkat pemahaman intelektual responden. Tabel 3 menunjukan bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir S1 sebanyak 43 orang (82,69%), responden yang berpendidikan S2 sebanyak 9 orang (17,31%) dan tidak ada responden yang berpendidikan terakhir S3.

(24)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315

1304 Analisis statistik deskriptif dipergunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan suatu data pada variabel penelitian berdasarkan jumlah sampel, nilai rata – rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai minimum

Tabel 4.

Hasil Statistik Deskriptif

Variabel N Min. Max. Mean Std. Deviasi

Self Efficacy 52 16.00 32.00 25.980 4.203

Skeptisme Profesional 52 15.00 28.00 23.365 3.520

Independensi 52 16.00 24.00 21.096 2.545

Kompleksitas Tugas 52 13.00 24.00 19.942 3.114

Audit Judgment 52 22.00 32.00 27.307 3.177

Sumber: Data diolah, 2018

Self Efficacy (X1) memiliki nilai terendah 6,00, nilai tertinggi sebesar

32.00, nilai rata-rata 25,980 dan standar deviasinya 4,203. Hal ini menunjukan standar penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya adalah 4,203Nilai rata-rata 25,980menunjukkan secara rata-rata jawaban responden cenderung mengarah ke nilai maksimal, yang artinya sebagian besar responden cenderung mengarah ke nilai tertinggi yang artinya persepsi responden mengenaiself efficacy dalam pembuatanaudit judgmentcenderung tinggi

Skeptisisme profesional memiliki nilai terendah 15,00, nilai tertinggi 28,00, nilai rata–rata 23,365 dan standar deviasinya 3,520. Hal ini menunjukan standar penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya adalah 3,520. Nilai rata- rata 23,365 menunjukkan secara rata-rata jawaban responden cenderung mengarah ke nilai maksimal, yang artinya sebagian besar responden cenderung mengarah ke nilai tertinggi yang artinya persepsi responden mengenaiskeptisisme profesionaldalam pembuatanaudit judgmentcenderung tinggi.

Independensi memiliki nilai terendah 16,00, nilai tertinggi 24,00, nilai rata–rata 21,096 dan standar deviasinya 2,545. Hal ini menunjukan standar

(25)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1305 penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya adalah 2,545. Nilai rata-rata 23,365 menunjukkan secara rata-rata jawaban responden cenderung mengarah ke nilai maksimal, yang artinya sebagian besar responden cenderung mengarah ke nilai tertinggi yang artinya persepsi responden mengenaiindependensi dalam pembuatan audit judgment cenderung tinggi.

Kompleksitas tugas memiliki nilai terendah 13.00, nilai tertinggi 24,00, nilai rata–rata 19,942 dan standar deviasinya 3,114. Hal ini menunjukan standar penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya adalah 3,114. Nilai rata-rata 19,942 menunjukkan secara rata-rata jawaban responden cenderung mengarah ke nilai minimal, yang artinya sebagian besar responden cenderung mengarah ke nilai terendah yang artinya persepsi responden mengenaikompleksitas tugasdalam pembuatanaudit judgmentcenderung rendah.

Audit Judgment memiliki nilai terendah 22,00, nilai tertinggi 32,00, nilai

rata–rata 27,307 dan standar deviasinya 3,177. Hal ini menunjukan standar penyimpangan data terhadap nilai rata-ratanya adalah 3,177. Nilai rata-rata 27,307 menunjukkan secara rata-rata jawaban responden cenderung mengarah ke nilai maksimal, yang artinya sebagian besar responden cenderung mengarah ke nilai tertinggi yang artinya persepsi responden pembuatanaudit judgmentcenderung tinggi.

Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk menganalisis pengaruh self efficacy(X1), skeptisme profesional (X2), independensi (X3) dan kompleksitas tugas (X4) terhadap audit judgment (Y). Tabel 5 menunjukkan hasil analisis regresi linier berganda sebagai berikut:

(26)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315

1306 Tabel 5.

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 16.291 3.681 4.426 .000

Self Efficacy .229 .097 .303 2.354 .023

Skeptisme Profesional .222 .106 .246 2.097 .041

Independensi .277 .120 .222 2.296 .026

Kompleksitas Tugas -.299 .093 -.293 -3.197 .002

Adjusted R Square F

Sig.

0,679 27.967 .000a Sumber: Data diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 4 dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut : Y = 16,291 + 0,229 X1 + 0,222 X2 + 0,277 X3 - 0,299 X4

Koefisien determinasi (Adjusted R2) digunakan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.

Peneliti menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi yang mana model regresi terbaik, karena tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Hasil uji koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Pada Tabel 5. dapat dilihat bahwa hasil analisis pengaruh self efficacyterhadap audit judgment diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,023 dengan

nilai koefisien beta 0,229. Nilai signifikansi 0,023 < 0,05 mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil ini mempunyai arti bahwa self efficacyberpengaruh positif dan signifikan terhadap audit judgment, artinya

semakin tinggi self efficacy auditor maka auditor tersebut akan mampu untuk menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi hambatan kerja dengan baik, berpikir kreatif dan percaya diri untuk berhasil menyelesaikan tugas-tugas dengan

(27)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1307 kemampuan yang dimilikinya sehinggga akan meningkatkan kualitas dari audit judgment yang dibuat oleh auditor tersebut.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif, pernyataan dengan nilai rata-rata jawaban tertinggi untuk variabel self efficacy adalah pernyataan“Ketika menghadapi tugas yang sulit, saya yakin akan berhasil menyelesaikan tugas tersebut”. Hal tersebut menunjukan bahwa ketika menghadapi tugas yang sulit, auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Bali memiliki keyakinan tinggi untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas sulit dengan kemampuan yang dimilikinya.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Apsah, (2012) dan Suwandi(2017) yang mengatakan bahwa self efficacy berpengaruh positif terhadap audit judgment

Pada Tabel 5. dapat dilihat bahwa hasil analisis pengaruh skeptisme profesional terhadap audit judgment diperoleh nilai Signifikansi sebesar 0,041 dengan nilai koefisien beta 0,222. Nilai Signifikansi 0,041 < 0,05 mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan H2 diterima. Hasil ini mempunyai arti bahwa skeptisme profesionalberpengaruh positif dan signifikan terhadap audit judgment pada BPK RI Perwakilan Provinsi Bali.Hal ini menunjukan semakin

tinggi skeptisisme seorang auditor maka auditor tersebut akan lebih kritis dan jeli dalam melakukan penliaian atas validitas dan reliabilitas bukti–bukti yang sudah dikumpulkan sehingga audit judgmentyang dihasilkan akan optimal.

Hal ini menunjukan dalam melakukan proses pengauditan auditor di BPK RI Provinsi Bali memiliki kepercayaan diri yang tinggi serta menerapkan sikap skeptisisme professional dengan tidak cepat puas terhadap bukti audit yang telah

(28)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315

1308 dikumpulkan, selalu mempertanyakan reliabilitas serta validitas bukti audit tersebut sehingga memperoleh keyakinan memadai dalam membuat audit judgment. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitianMonica, (2018),

Gusti dan Ali, (2008) yang mengatakan bahwa skeptisisme profesional berpengaruh positif terhadap audit judgment

Pada Tabel 5menunjukan hasil analisis pengaruh independensi terhadap audit judgmentmemperoleh nilai Signifikansi sebesar 0,026 dengan nilai koefisien

beta 0,277. Nilai signifikansi 0,026 < 0,05 mengindikasikan bahwa H0 ditolak dan H3 diterima. Hasil menunjukan bahwa independensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit judgment pada BPK RI Perwakilan Provinsi Bali, Semakin tinggi tingkat independensi seorang auditor maka pertimbangan audit yang dibuatnya (audit judgment) akan bebas dari pengaruh siapapun sehingga menghasilkan keputusan yang obyektif sesuai dengan fakta-fakta dan bukti di lapangan.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif, pernyataan dengan nilai rata-rata jawaban tertinggi untuk variabel independensi adalah pernyataan “Saya selalu dapat mengetahui dengan jelas bahwa saya harus mengerjakan suatu tugaskhusus”

Hal ini menunjukan bahwa penyampaian fakta-fakta dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Bali bebas dari pengaruh siapapun sehingga menghasilkan laporan yang independen dan dapat dipercaya hal ini tentunya juga berpengaruh terhadap pembuatan audit judgment yang lebih baik. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Oktaviana

(29)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1309 dan Mediatrix (2018), Almari dan Nangoi, (2017) serta Justiana (2010) yang menyatakan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap audit judgment

Pada Tabel 5menunjukan hasil analisis pengaruh kompleksitas tugas terhadap audit judgmentmenunjukan nilai signifikansi sebesar 0,002 dengan nilai koefisien beta -0,299. Nilai Signifikansi 0,002 < 0,05 mengindikasikan bahwa H0

ditolak dan H4 diterima. Hasil ini mempunyai arti bahwa kompleksitas tugas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit judgment. Semakin kompleks suatu tugas yang diberikan maka kemampuan auditor dalam membuat suatu keputusan akan mengalami penurunan. Ketika auditor merasa bahwa tugas audit yang dihadapinya merupakan tugas yang kompleks dan ada instruksi tugas yang belum dimengerti, maka auditor akan mengalami kesulitan dalam membuat judgment professional.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif, pernyataan dengan nilai rata-rata jawaban terendah untuk variabel kompleksitas tugas adalah pernyataan “Sejumlah tugas yang berhubungan dengan pembagian fungsi organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada, rumit dan membingungkan bagi saya”, hal ini menunjukan bahwa tugas- tugas yang berhubungan dengan pembagian fungsi perangkat daerah (OPD) yang ada dirasa rumit dan membingungkan bagi auditor sehingga hal ini berdampak terhadap sulitnya penentuan audit judgment yang tepat. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Rahmatika, (2017), Chung dan Monroe, (2001),Margaret dan Raharja, (2014) yang menyatakan bahwa kompleksitas tugas berpengaruh negatif terhadap audit judgment.

(30)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315

1310 Penelitian ini dapat mendukung teori atribusi oleh Heider, (1958)yang menyatakan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal (internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kemampuan atau usaha, dan kekuatan eksternal (eksternal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar seperti kesulitan dalam

pekerjaan atau keberuntungan. Dalam hal ini pembuatan audit judgment yang dilakukan oleh auditor dipengaruhi oleh faktor – faktor dari dalam diri auditor yaitu self efficacy, independensi dan skeptisisme professional auditor yang berpengaruh positif terhadap audit judgment dan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah kompleksitas tugas yang berpengaruh negatif terhadap pembuatan audit judgment

Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi pembuatan audit judgment pada BPK RI Perwakilan Provinsi Bali, bagi pihak–pihak yang berkepentingan serta dapat dijadikan acuan untukpenelitian-penelitian selanjutnya. Bagi profesi auditor pemerintah, penelitian ini mampu memberikan informasi kepada auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali untuk pertimbangan dalam pembuatan judgment yang tepat sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap ketepatan opini akhir mengenai kewajaran laporan keuangan pemerintah daerah.

SIMPULAN

Self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit judgment yang dibuat oleh auditor pada BPK RI Perwakilan Provinsi Bali, hal ini berarti semakin

(31)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1311 tinggi self efficacy yang dimiliki oleh auditor maka auditor akan bersikap optimis terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan masalah serta dapat berpikir kreatif ketika melaksanakan tugas-tugasnya sehingga hasil dari audit judgment semakin baik.

Skeptisisme professional berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit judgment ,hal ini berarti bahwa semakin tinggi skeptisisme professional auditor

maka auditor akan lebih teliti dan kriktis dalam memeriksa validitas dan reliabilitas bukti – bukti audit sehingga audit judgment yang dibuat akan lebih optimal

Independensi berpengaruh positif signifikan terhadap audit judgment ini berarti semakin tinggi sikap independensi yang dimiliki oleh seorang auditor makadalam membuat suatu pertimbangan maupun keputusan audit (audit judgment) akan bebas dari pengaruh siapapun sehingga penilaian auditor akan

bersifat obyektif, hal ini akan meningkatkan kualitas dari audit judgment

Kompleksitas tugas berpengaruh negatif signifikan terhadap audit judgment, hal ini berarti ketika auditor merasa bahwa tugas audit yang

dihadapinya merupakan tugas yang kompleks dan ada instruksi tugas yang belum dimengerti, maka auditor akan mengalami kesulitan melaksanakan audit dan melakukan penilaian atas bukti-bukti audit sehingga akan berpengaruh buruk dalam pembuatan audit judgment.

Berdasarkan statistik deskriptif menunjukan bahwa pernyataan dengan nilai rata-rata jawaban terendah untuk variabel self efficacy adalah pernyataan

“Bahkan ketika hal-hal yang sulit, saya bisa tampil cukup baik.”, hal ini

(32)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315

1312 menunjukan ketika berhadapan dengan tugas sulit, auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali mengalami kesulitan mencapai hasil yang baik untuk tugas tersebut.

Jadi saran dari peneliti adalah auditor dapat meningkatkan pengalaman serta wawasan yang dimiliki mengenai audit pemerintahan, mengingat data responden menunjukan bahwa mayoritas auditor di BPK RI Perwakilan Provinsi Bali baru memiliki pengalaman 0-5 tahun sehingga ketika auditor memiliki pengalaman dan wawasan yang luas terhadap audit pemerintahan maka diharapkan dalam penyelesaian tugas akan memberikan hasil yang lebih optimal

Berdasarkan hasil statistik deskriptif, pernyataan dengan nilai rata-rata jawaban terendah untuk variabel skeptisisme profesional adalah pernyataan “Saya sering menolak informasi tertentu, kecuali menemukan bukti informasi tersebut benar”, hal ini menunjukan bahwa auditor masih kesulitan dalam menilai kebenaran suatu informasi sehingga saran dari peneliti adalah auditor diharapkan untuk mempertahankan skeptisisme professional dalam setiap audit serta lebih teliti dalam menganalisis informasi-informasi yang ada.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif, pernyataan dengan rata-rata nilai jawaban terendah untuk variabel independensi adalah pernyataan“Dalam menentukan pendapat atas laporan hasil pemeriksaan (LHP), saya bebas dari pengaruh siapapun”, hal ini menunjukan bahwa auditor masih terpengaruh faktor- faktor lain dalam menentukan pendapat atas laporan hasil pemeriksaan sehingga akan mempengaruhi kualitas dari laporan hasil pemeriksaan (LHP) , saran dari peneliti adalah auditor harus berpedoman terhadap standar pemeriksaan keuangan

(33)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1313 negara (SKPN) dalam menentukan pendapat atas LHP serta tetap menjunjung tinggi independensi agar hasil audit bersifat obyektif.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif variabel kompleksitas tugas memiliki skor rata-rata jawaban terendah dibandingkan pernyataan untuk variabel lain sehingga sebaiknya BPK RI Perwakilan Provinsi Bali lebih memperhatikan bagaimana cara mengatasi kompleksitas dari tugas melalui deskripsi jabatan yang jelas, deskripsi jabatan disarankan lebih menunjukan apa yang harus dikerjakan dalam setiap penugasan audit , serta dalam pemberian instruksi tugas dilakukan dengan padat dan jelas sehingga dalam pelaksanaan tugas akan lebih mudah dimengerti yang berdampak pada pembuatan audit judgment lebih baik.

REFERENSI

Almari, F. and Nangoi, G. B. 2017. Pengaruh Keahlian, Pengalaman, Kompleksitas Tugas dan Independensi terhadap Audit Judgment pada Inspektorat Provinsi Gorontalo. Jurnal EMBA. Universitas Sam Ratulangi, 5, pp. 593–601.

Apisti, O. L. 2017. Pengaruh Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas terhadap Profesional Judgment Auditor. Jurnal Akuntansi. Universitas Negeri Padang, 1, pp. 1188–1197. doi: 10.1111/j.1469-7610.2010.02280.x.

Apsah, S. 2012. Pengaruh Kompleksitas Tugas, Job Stress dan Self Efficacy terhadap Kinerja Auditor dalam Pembuatan Audit Judgment. Jurnal Ekonomi dan Bisnis UIN.

Chung, J. and Monroe, G. 2001. A Research Note on The Effect of Gender and Task Complexity on Audit judgment. Journal of Behavioral Research, 13, pp. 111–125.

Gasendi, E. and Herawati, T. 2017. Pengaruh Kompleksitas Tugas, Orientasi Tujuan, dan Self-Efficacy Terhadap Kinerja Auditor Dalam Pembuatan Audit Judgment. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha, 8.

Heider, F. 1958. The Psychology of Interpersonal Relations, New York: Wiley.

(34)

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol.27.2.Mei (2019): 1290-1315

1314 Heyrani, F., Banimahd, B. and Rahnamayeh, F.2016. Investigation of the Effect of Auditors ’ Professionalism Levels on Their Judgment to Resolve the Conflict between Auditor and Management. Procedia Economics and Finance. Elsevier B.V., 36(16), pp. 177–188. doi: 10.1016/S2212- 567130029-6.

Hogarth, R. 1992. Order Effects in Belief Updating: The Belief-Adjustment Mode.

Cognitive Psychology, United States: University of Chicago.

Jamilah, S., Fanani, Z. and Chandrarin, G. 2007. Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment. Simposium Nasional Akuntansi 10, 2, pp. 1–30.

Joyce, E. J. and Biddle, G. C. 2017. ‘Are Auditors’ Judgments Sufficiently Regressive ?’. Journal of Accounting Research School of Business, University of Chicago, 19, pp. 323–349.

Maengkom, M. C. 2016. Pengaruh Keahlian Audit, Kompleksitas Tugas dan Locus of Control Eksternal Terhadap Audit Judgment. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanudidn.

Margaret, A. N. and Raharja, S. 2014. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Judgment Pada Auditor BPK RI. Diponegoro Journal of Accounting, 3, pp. 21–33.

Monica, A. N. 2018. Pengaruh Self Efficacy, Locus of Control , Pengalaman Auditor dan Skeptisme Profesional Terhadap Audit Judgment. Jurnal Akuntansi Universitas Muhamadiyah Surakarta, p. 14.

Mullis, C. E. and Hatfield, R. C. 2018. The Effects of Multitasking on Auditors’

Judgment Quality. Contemporary Accounting Research, 35, pp. 314–333.

doi: 10.1111/1911-3846.12392.

Nadhiroh, S. A. 2010. Pengaruh Kompleksitas Tugas, Orientasi Tujuan dan Self Efficacy terhadap Kinerja Auditor dalam Pembuatan Audit Judgment.Universitas Diponegoro.

Nuarsih, P. and Mertha, M. 2017. Pengaruh Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan dan Senioritas Auditor pada Auditor Judgment. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 20.1, pp. 144–172. doi:

https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v23.i01.p11.

Oktaviana, A. and Mediatrix, M. 2018. Pengaruh Pengalaman Audit , Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan , Independensi Dan Audit Tenure

(35)

Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya dan Dodik Ariyanto. Pengaruh ...

1315 Pada Audit Judgment. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 23, pp.

2175–2202. doi: https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v23.i03.p21.

Prastika, E. and Wirawati, P. 2017. Skeptisme profesional sebagai variabel pemoderasi pengaruh tekanan ketaatan dan pengalaman auditor pada audit judgment. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 18.3, pp.

1800–1830.

Putra, N. A. E. 2012. Pengaruh Kompetensi, Tekanan Waktu, Pengalaman Kerja, Etika, dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Rahmatika, A. 2017. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Kompleksitas tugas, Pengetahuan Auditor dan Pengalaman Auditor terhadap Audit Judgment.

JOM Fekon, 4.

Sari, D. I. and Ruhiyat, E. 2017. Locus Of Control, Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment. Jurnal ASET (Akuntansi Riset). Universitas Pamulang, 9, pp. 23–34.

Sari, S. and Budiartha. 2018. Self-Efficacy Memoderasi Kompleksitas Tugas, Tekanan Anggaran Waktu, Independensi Terhadap Audit Judgment BPK RI Provinsi Bali Ni. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.23.1., pp. 267–295. doi: https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v23.i01.p11.

Suwandi 2017. Pengaruh self efficacy, kecerdasan emosional, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment auditor. E-jurnal Akuntansi Universitas Riau, 2, p. 11.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat likuiditas berpengaruh positif pada agresivitas pajak, kepemilikan institusional dapat memperlemah pengaruh tingkat

Penelitian yang dilakukan oleh Januarti dan Faial (2010) menunjukkan hasil bahwa skeptisme profesional auditor mempunyai pengaruh yang positif terhadap kualitas

tersebut, sehingga dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Negara Asal dan Citra Merek terhadap Niat Beli Kosmetik Asal Korea Selatan”.

Berdasarkan hasil statistik deskriptif, pernyataan hasil kuisoner dengan nilai rata-rata jawaban tertinggi untuk variabel kemampuan pengguna adalah item ketiga yaitu

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi pihak-pihak yang terkait dalam mengukur kinerja pada Rumah Sakit di Kota Denpasar dengan menerapkan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi mahasiswa, motivasi diri , dan kecerdasan adversity memiliki pengaruh yang positif terhadap minat

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pengguna SIA di seluruh perusahaan SPPBE di Bali.Metode pengambilan sampel menggunakan metodenon-probability sampling dengan teknik

Nilai rata-rata variabel kesadaran wajib pajak sebesar 3,36 berada pada kriteria sangat tinggi yaitu pada rentang nilai 3,24-4,00, maka dapat dikatakan bahwa