• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAPATAN & BEBAN AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN LABA PER LEMBAR SAHAM KOREKSI KESALAHAN*) Dwi Martani. 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan 6 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAPATAN & BEBAN AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN LABA PER LEMBAR SAHAM KOREKSI KESALAHAN*) Dwi Martani. 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan 6 1"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAPATAN & BEBAN

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN LABA PER LEMBAR SAHAM

KOREKSI KESALAHAN*)

Dwi Martani

(2)

Pendapatan, Beban dan Laba

 PSAK 1  Penyajian laporan keuangan

 PSAK 23  Pendapatan

 PSAK 46  Akuntansi Pajak Penghasilan

 PSAK 25  Kesalahan Mendasar dan

 PSAK 25  Kesalahan Mendasar dan Koreksi pada Periode Berjalan

 PSAK  Laba per lembar saham

(3)

IFRS / IAS

 IAS 12 : Income Tax

 IAS 18 : Revenue

 IAS 33 : Earning Per Share

(4)

Penghasilan

 Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan

kewajiban yang mengakibatkan kenaikan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.

 Penghasilan (income) meliputi pendapatan

(revenue) maupun keuntungan (gain).

(5)

Penghasilan



Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yagn

berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan

andal.



Penghasilan diakui jika telah earned, and realized or



Penghasilan diakui jika telah earned, and realized or realizable



Revenue is earned when the earnings process is substantially complete.



Revenue is realized when goods and services are exchanged for cash or claims to cash.



Revenue is realizable when assets received are

convertible into a known amount of cash.

(6)

Beban (expense)

 Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi

dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang

mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam

modal.

 Beban mencakupi baik kerugian maupun

beban yang timbul dalam pelaksanaan

(7)

Beban (expense)



Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau

penurunan manfaat ekonomi masa depan yang

berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan

andal.



Diakui atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang



Diakui atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang

diperoleh (Matching cost with revenue)



Penerapan matching tidak memperkenankan

pengakuan pos dalam neraca yang tidak memenuhi definisi aktiva dan kewajiban.



Prosedur alokasi yang rasional dan sistematis untuk

manfaat terjadi di beberapa peiode.

(8)

Beban (expense)

 Perusahaan menyajikan laporan laba rugi atau di Catatan atas Laporan keuangan, rincian beban dengan menggunakan

klasifikasi yang didasarkan pada sifat atau fungsi beban di dalam perusahaan.

fungsi beban di dalam perusahaan.

 Perusahaan mengklasifikasikan beban

menurut fungsinya harus mengungkapkan

informasi tambahan mengenai sifat beban

termasuk penyusuta, amortisasi dan biaya

(9)

PSAK 23



Pendapatan adalah arus masuk bruto manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal

perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemilik.



Pendapatan harus diukur dengan dengan nilai wajar



Pendapatan harus diukur dengan dengan nilai wajar yang dapat diterima.



Jenis pendapatan :



(a) penjualan barang;



(b) penjualan jasa; dan



(c) penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak

lain yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen.

(10)

Pengakuan pendapatan



Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi :



Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat

kepemilikan barang kepada pembeli



Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian refaktif atas barang yang dijual.

Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian refaktif atas barang yang dijual.



Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal.



Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang

dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut.



Biaya yang terjadi atau uang akan terjadi sehubungan

dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal

(11)

Pengakuan pendapatan

 Pendapatan dari penjualan jasa dipenuhi jika seluruh kondisi berikut dipenuhi

 Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal.

 Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan.

 Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal

 Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapa diukur dengan andal

 Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal

 Bila hasil transaksi yang meliputi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan diakui hanya yang

berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat diperoleh.

(12)

Pengakuan pendapatan



Pendapatan bunga, royalti, deviden diakui bila:



Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan.



Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal



Dasar pengakuan:



Bunga harus diakui atas dasar porsi waktu yang memperhitungkan hasil efektif aktiva tersebut.



Royalti harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan



Dalam metode biaya, deviden tunai harus diakui bila

hak pemegang saham untuk menerima pembayaran

ditetapkan.

(13)

Pengakuan pendapatan

 Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima.

 Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai

wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.

Misalnya, suatu perusahaan dapat memberikan kredit bebas bunga

 Misalnya, suatu perusahaan dapat memberikan kredit bebas bunga kepada pembeli atau menerima wesel tagih dari pembeli dengan tingkat bunga di bawah pasar sebagai imbalan dari penjualan barang.

 Bila perjanjian tersebut secara efektif merupakan suatu transaksi finansial, nilai wajar imbalan ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan di masa depan dengan menggunakan suatu tingkat bunga tersirat (imputed).

(14)

Pengakuan pendapatan

 Bila barang atau jasa dipertukarkan (barter) untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang sama, maka pertukaran

tersebut tidak dianggap sebagai suatu transaksi yang mengakibatkan pendapatan.

 Hal ini sering terjadi dengan komoditi seperti minyak atau susu di mana penyalur menukarkan (swap) persediaan di berbagai lokasi untuk memenuhi permintaan dengan suatu dasar tepat lokasi untuk memenuhi permintaan dengan suatu dasar tepat waktu dalam suatu lokasi tertentu.

 Bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan

dengan barang dan jasa yang tidak serupa, pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.

 Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.

(15)

Pengungkapan pendapatan



Kebijakan akuntansi yang dianut untuk pengakuan pendapata termasuk metode untuk menentukan tingkat penyelesaian transaski penjualan.



Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode tersebut termasuk

yang diakui selama periode tersebut termasuk

pendapatan dari Penjualan barang, penjualan jasa dan bunga, royalti dan dividen.



Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa dimasukkan dalam setiap kategori yang signifikan dari pendapatan.



Pendapatan yang ditunda pengakuannya.

(16)

Revenue Recognition Classified by Revenue Recognition Classified by Nature of Transaction

Nature of Transaction

(17)

Revenues from manufacturing and selling are commonly recognized at point of sale.

Exceptions:

1.

Sales with buyback agreements

Revenue Recognition at Point of Revenue Recognition at Point of Sale

Sale

1.

Sales with buyback agreements

2.

Sales when right of return exists (high rates that are not reliably estimable)

3. Trade loading

and channel stuffing

(18)

 Revenue may be recognized before delivery under certain circumstances.



Long-term construction contracts are a notable example

Revenue Recognition Before Revenue Recognition Before Delivery

Delivery

example

 Two methods are available:



The percentage-of-completion method, and



The completed contract method

(19)

Long-Term Construction Accounting Methods

Percentage-of-Completion Completed Contract

Revenue Recognition Before Revenue Recognition Before Delivery

Delivery

1) Terms of contract must be certain, enforceable.

2) Certainty of performance by both parties

3) Estimates of completion can be made reliably

1) To be used only when

the percentage method is inapplicable [uncertain]

2) For short-term contracts

Percentage-of-Completion Method

Completed Contract

Method

(20)

Costs incurred to date = Percent complete Most recent estimated total costs

1 1

Estimated total revenue x Percent complete

=

Revenue to be recognized to date

2 2

Percentage

Percentage--of of--Completion: Steps Completion: Steps

=

Revenue to be recognized to date

Total revenue to be recognized to date less Revenue

recognized in PRIOR periods = Current period revenue 3

3

Current Period Revenue less current costs = Gross profit 4

4

(21)

Data: Contract price: $4,500,000 Estimated cost: $4,000,000 Start date: July, 2003 Finish: October, 2005

Balance sheet date: Dec. 31

Given: 2003 2004 2005

Percentage

Percentage--of of--Completion: Example Completion: Example

Given: 2003 2004 2005

Costs to date $1,000,000 $2,916,000 $4,050,000 Estimated costs to complete $3,000,000 $1,134,000 $ -0- Progress Billings during year $900,000 $2,400,000 $1,200,000 Cash collected during year $750,000 $1,750,000 $2,000,000

What is the percent complete, revenue and gross

(22)

PSAK 25

 Laba rugi bersih untuk periode berjalan

 Kesalahan mendasar

 Perubahan kebijakan akuntansi

(23)

Definisi

 Pos luar biasa adalah penghasilan atau beban yang timbul dari kejadian atau transaksi yag secara jelas berbeda dari aktivitas normal perusahaan dan karenanya tidak diharapkan untuk sering kali terjadi atau terjadi secara teratur

 Aktivitas normal adalah setiap aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai bagian dari usahanya dan

aktivitas-aktivitas yang terkait dengan kegiatan usaha utama perusahaan tersebut.

perusahaan tersebut.

 Suatu operasi yang tidak dijelaskan terjadi sebagai akibat dari penjualan atau penghentian suatu lini usaha yang terpisah di mana aktiva, laba rugi bersih dan aktivitas dapat dipisahkan baik secara fisik, operasional maupun untuk tujuan pelaporan keuangan.

 Kesalahan mendasar adalah kesalahan yang cukup signifikan yang ditemukan pada periode berjalan sehingga laporan

keuangan dari satu atau lebih periode sebelumnya tidak dapat diandalkan lagi pada tanggal penerbitannya.

(24)

Laba atau rugi periode berjalan

 Semua unsur pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu periode harus tercakup dalam penetapan laba atau rugi bersih untuk periode tersebut kecuali jika standar

akuntansi keuangan yang berlaku akuntansi keuangan yang berlaku

mensyaratkan atau memperbolehkan sebaliknya.

 Terdiri dari :



Laba atau rugi dari aktivitas normal



Pos luar biasa

(25)

Pos Luar Biasa



Kriteria pos luar biasa :



Bersifat tidak normal. Kejadian atau transaksi yang

bersangkutan memiliki tingkat abnormalitas yang tinggi dan tidak mempunyai hubungan dengan kegiatan

normal perusahaan



Tidak sering terjadi. Kejadian atau transaksi tidak sering terjadi dalam kegiatan normal perusahaan.



Pos luar biasa dalam laporan keuangan disajikan

setelah laba yang berasal dari kegiatan normal

perusahaan.

(26)

Laba / rugi dari aktivitas normal

 Bila dalam laba rugi dari aktivitas normal terdapat unsur penghasilan dan/ beban yang pengungkapannya dianggap relevan untuk menjelaskan kinerja suatu perusahaan selama periode tertentu, maka hakekat dan jumlah unsur tersebut harus diungkapkan secara terpisah.

 Walaupun unsur penghasilan dan beban dari aktivitas normal bukan pos luar biasa, tetapi jika dianggap relevan maka

bukan pos luar biasa, tetapi jika dianggap relevan maka pengungkapannya perlu dibuat.

 Pengungkapan dibuat dalam catatan atas laporan keuangan.

(27)

Laba / rugi dari aktivitas normal



Kondisi-kondisi yang menimbulkan unsur-unsur penghasilan dan beban tertentu :



penurunan nilai (write-down) persediaan sampai jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi (net realizable value), maupun pemulihan kembali penurunan nilai tersebut;

penurunan nilai tersebut;



restrukturisasi (restructuring) aktivitas-aktivitas suatu perusahaan dan pembalikan (reversal) setiap

penyisihan untuk biaya restrukturisasi;



pelepasan (disposal) aktiva tetap;



pelepasan investasi jangka panjang;



operasi yang tidak dilanjutkan;



penyelesaian gugatan hukum.

(28)

Operasi yang tidak dilanjutkan

 Pelepasan suatu investasi jangka panjang atau aktiva utama lainnya adalah penting sehingga memerlukan pengungkapan atas unsur suatu penghasilan dan beban yang berkaitan.

 Adakalanya suatu perusahaan tidak melanjutkan suatu lini

usaha utama yang terpisah yang dapat dibedakan dari aktivitas usaha lain sebagai contoh suatu segmen usaha yang diatur sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 5 sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 5 tentang Pelaporan Informasi Keuangan Menurut Segmen.

 Jika pelepasan tersebut merupakan operasi yang tidak dilanjutkan seperti yang didefinisikan dalam Pernyataan

pengungkapan- pengungkapan yang dimuat dalam paragraf 15 adalah relevan pemakai laporan keuangan.

(29)

Operasi yang tidak dilanjutkan

 Pengungkapan yang diperlukan



Hakekat operasi yang tidak dijelaskan



Segmen industri yang tidak dilanjutkan



Tanggal efektif



Tanggal efektif



Cara penghentian



Pendapatan dan laba atau rugi dari aktivitas normal bersamaan dengan jumlah pd periode sebelumnya yang disajikan dalam laporan

keuangan.

(30)

Perubahan estimasi

 Perubahan etimasi akuntansi dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi bersih dalam:



Periode perubahan, jika perubahan terjadi hanya mempengaruhi periode tersebut.

hanya mempengaruhi periode tersebut.



Periode perubahan dan periode yang akan datang, jika perubahan tersebut

mempengaruhi keduanya

(31)

Kesalahan mendasar



Jumlah koreksi yang berhubungan dengan periode sebelumnya harus dilaporkan dengan menyesuaikan saldo laba awal periode.



Pengungkapan



Hakekat kesalahan mendasar.



Jumlah koreksi untuk periode berjalan dan periode sebelumnya



Jumlah koreksi yang berhubungan dengan periode- periode sebelum periode yang tercakup dalam

informasi komparatif.



Kenyataan bahwa informasi komparatif telah

dinyatakan kembali atau kenyataan bahwa informasi

komparatif tidak praktis untuk dinyatakan kembali

(32)

Perubahan kebijakan akuntansi



Dilakukan jka penerapan suatu kebijakan akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh peraturan atau standar atau jika diperkirakan bahwa perubahan tersebut

akan menghasilkan penyajian kejadian atau transaksi lebih sesuai.



Untuk perubahan standar dipertanggungjawabkan



Untuk perubahan standar dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan masa transisi.



Suatu perubahan kebijakan akuntansi harus

diterapkan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah setiap penyesuaian yang terjadi yang

berhubungan dengan periode sebelumnya sebagai

penyesuaian saldo laba awal periode kecuali jika

(33)

Perubahan kebijakan akuntansi



Perubahan kebijakan akuntansi harus diterapkan secara prospektif jika jumlah penyesuaian terhadap saldo awal periode yang diwajibkan tidak dapat

ditentukan secara wajar.



Pengungkapan untuk perubahan kebijakan yang mempunyai pengaruh material terhadap sekarang atau sebelumnya

mempunyai pengaruh material terhadap sekarang atau sebelumnya



Alasan dilakukan perubahan



Jumlah penyesuaian periode berjalan dan sebelumnya



Jumlah penyesuaian



Kenyataan bahwa informasi komparatif telah

dinyatakan atau menyatakan kembali dianggap tidak

praktis

(34)

Laba per lembar saham

 Laba per saham (LPS) adalah data yang banyak digunakan sebagai alat analisis keuangan.

 LPS dengan ringkas menyaji kan kinerja perusahaan dikaitkan dengan saharn beredar.

 LPS yang dikaitkan dengan harga pasarsaham (price-earning ratio) bisa memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan dibanding dengan uang yang ditanam pemilik perusahaan.

dibanding dengan uang yang ditanam pemilik perusahaan.

 Terdapat berbagai cara untuk menentukan dua variabel

 penentu LPS yang sama-sama sulit untuk dihitung, yaitu:

 jumlah laba dalam satu periode; dan

 jumlah saham biasa yang beredar selama periode ber sangkutan.

(35)

Laba per lembar saham



Laba per saham dasar (LPS dasar adalah jumlah laba pada suatu periode yang tersedia untuk setiap saham biasa yang beredar selama periode

pelaporan.



Laba per saham dilusian (LPS dilusian) adalah



Laba per saham dilusian (LPS dilusian) adalah

jumlah laba pada suatu periode yang tersedia untuk setiap saham biasa yang beredar selama periode pelaporan dan efek lain yang asumsinya diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang

sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode

pelaporan.

(36)

Saham & Opsi



Saham biasa adalah instrumen ekuitas yang

memiliki hak sisa atas kekayaan (residu) setelah hak instrumeninstrumen ekuitas lainnya.



Saham utama adalah saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima pembagian kepada pemegangnya untuk menerima pembagian dividen lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lainnya.



Waran atau opsi adalah instrumen keuangan yang membcrikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham biasa dengan harga tertentu dan dalam

periode (jangka waktu) tertentu.

(37)

Laba per lembar saham

 Merupakan data yang banyak digunakan sebagai alat analisis keuangan.

 LPS menyajikan kinerja perusahaan.

 LPS ditentukan oleh :

 LPS ditentukan oleh :



Jumlah laba periode dalam satu periode



Jumlah saham yang beredar

 Jenis LPS



LPS dasar



LPS dilusian

(38)

Laba per lembar saham

 LPS dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi bersih yang tersedia bagi

pemegang saham biasa (laba bersih residual) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham

biasa yang beredar dalam satu periode.

biasa yang beredar dalam satu periode.

 Untuk tujuan penghitungan LPS dasar, laba

bersih residual adalah laba bersih dikurangi

dengan dividen saham utama.

(39)

Jumlah lembar saham



Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang

beredar dalam suatu periode mencerminkan fakta bahwa modal saham dapat bervariasi



Jumlah modal saham dapat naik dengan adanya penerbitan saham atau turun dengan adanya

pembelian kembali saham pembelian kembali saham



Jumlah saham yang beredar selama jangka waktu tertentu akan dikalikan dengan faktor pembobot waktu.



Faktor pembobot waktu adalah jumlah hari

beredarnya sekelompok saham dibandingkan

dengan jumlah hari dalam suatu periode (contoh

penghitungan jumlah rata-rata tertimbang saham

biasa, lihat contoh 1 pada Lampiran).

(40)

Jumlah lembar saham

(41)

Jumlah lembar saham

(42)

Laba per Lembar Saham

(43)

Laba per Lembar Saham

(44)

Efek berpotensi saham

 Efek utang yang dapat ditukar dengan saham biasa

 Waran atau opsi saham

 Kebijakan kepegawaian dengan memberikan

 Kebijakan kepegawaian dengan memberikan hak kepada karyawan untuk menerima

saham biasa sebagai bagian dari remunerasi.

 Saham yang akan diterbitkan saat

terpenuhinya kondisi-kondisi tertentu.

(45)

LPS Dilusian

 Untuk tujuan penghitungan LPS dilusian, laba bersih residual dan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak dari semua efek berpotensi

dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

 LPS dasar, namun LPS dilusian

memperhitungkan dampak dilusi dari semua

efek berpotensi saham biasa yang beredar

dalam suatu periode,

(46)

Penyesuaian



Pada sisi pembilang (numerator), laba bersih residual perlu ditambahkan dengan dividen dan bunga

(keduanya menggunakan jumlah setelah pajak) yang diakui dalam suatu periode berkaitan dengan efek berpotensi saham biasa yang dilutif.



Laba bersih residual juga harus disesuaikan dengan perubahan dalam penghasilan dan beban yang

Laba bersih residual juga harus disesuaikan dengan perubahan dalam penghasilan dan beban yang

disebabkan konversi efek berpotensi saham biasa;



Pada sisi penyebut (denominator) jumlah rata-rata tertimbang saham biasa beredar ditambahkan

dengan jumlah rata-rata tertimbang dari saham biasa yang akan beredar dengan asumsi bahwa semua

efek berpotensi saham biasa yang dilutif

dikonversikan menjadi saham biasa

(47)

Relation between Basic and Diluted Relation between Basic and Diluted EPS

EPS

(48)

 Simple capital structure:



Common stock only with no potentially dilutive securities

 Basic EPS:

Simple Capital Structure: Basic EPS Simple Capital Structure: Basic EPS

 Basic EPS:

Net income — Preferred dividends

Weighted average outstanding common

shares

(49)

Complex capital structures have potentially dilutive securities, such as:



Convertible bonds or preferred stock.



Options or warrants, or

Complex Capital Structures Complex Capital Structures



Options or warrants, or



Other rights that could reduce earnings per share.

Securities that could reduce EPS are dilutive.

Securities that could increase EPS are anti-dilutive.

(50)



The dilutive effect of convertible securities is measured by the if-converted method.



The dilutive effect of options and warrants is measured by the treasury stock method.

Diluted Earnings Per Share:

Diluted Earnings Per Share:

Methods Methods

measured by the treasury stock method.



For computing dilution, the rate of conversion most advantageous to the security holder is used

(maximum dilutive conversion rate).

(51)



The conversion of the securities into common stock is assumed to occur at the beginning of the year or date of issue, if later.



Convertible bonds: The interest expense (net of tax) is added back to net income.

The If

The If--Converted Method Converted Method

added back to net income.



Convertible preferred: No deduction for preferred dividends.



The weighted average number of shares is increased

by the additional common shares assumed issued.

(52)



Applies to options and warrants (and their equivalents).



Options and warrants are assumed exercised at the beginning of the year.

The Treasury Stock Method The Treasury Stock Method



The proceeds from the exercise of options are assumed used to buy back common shares at average market price.



The exercise price per share must be less than the

market price per share for dilution to occur.

(53)

Dual EPS Presentation

Basic EPS Diluted EPS

Earnings Per Share: Complex Earnings Per Share: Complex Structures: Summary

Structures: Summary

Basic EPS Diluted EPS

Dilutive Convertibles Dilutive Options and

Warrants

Dilutive Contingent Issues

Net income adjusted for interest (net of tax) and preferred dividends

Weighted average number of common shares assuming maximum

dilution

(54)

Laba per Lembar Saham

(55)

Laba per Lembar Saham

(56)

Laba per Lembar Saham

(57)

Laba per Lembar Saham

(58)

Laba per Lembar Saham

(59)

Laba per Lembar Saham

(60)

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

Dwi Martani

(61)

Agenda

 Perpajakan & Akuntansi

 Konsep Akuntansi Pajak Penghasilan

 Pajak penghasilan dalam Laporan Keuangan

 Pajak penghasilan dalam Laporan Keuangan

 Tanya Jawab

 Ilustrasi dan Contoh

(62)

PERTANYAAN MENDASAR

 Bagaimana mencatat penjualan, pembayaran gaji, pembayaran sewa, penerimaan pendapatan jasa?

 Dari mana pos-pos pajak dalam Laporan Keuangan diperoleh ?

 Dari mana Beban Pajak dalam Laporan Laba Rugi

 Dari mana Beban Pajak dalam Laporan Laba Rugi diperoleh?

 Dari mana Utang Pajak Penghasilan Badan dalam Neraca diperoleh ?

 Apakah yang dimaksud dengan Aktiva /Kewajiban Pajak Tangguhan dan Beban Pajak Tangguhan ?

 Pengungkapan apakah yang diperlukan untuk Akuntansi Pajak Penghasilan dan Pajak ?

(63)

Pajak daLAM LAPORAN KEUANGAN



Aktiva



Kewajiban



Beban Pajak



Arus kas

(64)

PAJAK Dalam perusahaan

 Pajak atas Penghasilan Perusahaan

 Dibayar langsung oleh perusahaan :

 Angsuran pajak (PPh 25)

 Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)

 Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)

Laporan laba rugi akan mempengaruhi jumlah beban pajak dan di

 Laporan laba rugi akan mempengaruhi jumlah beban pajak dan di Neraca  utang pajak / pajak dibayar dimuka

 Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax)

 Pajak atas penghasilan yang diterima pihak lain (21, 23, 26)

 PPN  pajak atas penyerahan barang / jasa kena pajak

 Tidak muncul dalam laporan laba rugi, tetapi di Neraca sebagai utang atau pajak dibayar dimuka

(65)

Akuntansi pajak penghasilan

 Fokus pada pajak penghasilan perusahaan

 Sebelum PSAK 46:



Beban pajak dalam laporan laba rugi adalah pajak terutang menurut fiskal

pajak terutang menurut fiskal

 PSAK 46 (eff 1 Jan 1999 perusahaan listed dan 1 Jan 2001 non listed)



Beban pajak kini  pajak terutang menurut fiskal



Beban / penghasilan pajak tangguhan



Aktiva / kewajiban pajak tangguhan

(66)

Pajak penghasilan



Pajak penghasilan merupakan beban bagi perusahaan.



Terdapat perbedaan konsep penghasilan antara pajak dan akuntansi sehingga Penghasilan Kena Pajak (menurut pajak) berbeda dengan Laba

Pajak (menurut pajak) berbeda dengan Laba sebelum pajak (menurut Akuntasi)



?? Beban pajak dihitung dari penghasilan yang mana

!!

 Karena merupakan beban  dibebankan menurut kapan penghasilan diterima  matching principles

 Pajak Penghasilan harus diasosiasikan dengan laba dimana

(67)

Metode alokasi (1)

 Deferred Method

 Selisih jumlah Pajak Penghasilan Terhutang (berdasar SPT) dengan Biaya Pajak Penghasilan (berdasar laba akuntansi) dalam suatu periode harus dicatat dan disajikan dalam Laporan Keuangan sebagai Pajak yang Ditangguhkan.

 Jumlah Pajak yang Ditangguhkan ditentukan berdasar tarif pajak yang berlaku pada saat terjadinya transaksi atau item yang menyebabkan berlaku pada saat terjadinya transaksi atau item yang menyebabkan terjadinya perbedaan atau selisih antara laba kena pajak dan laba akuntansinya.

 Deffered Method berorientasi pada Laporan Rugi – Laba dan menitik beratkan pada tercapainya matching principles

(68)

Metode alokasi (2)



Liability Method

 Mengakui eksistensi perbedaan akuntansi dan pajak sebagai pajak ditangguhkan

 Pajak yang Ditangguhkan ditentukan berdasar tarif pajak yang diharapkan akan berlaku dalam periode di mana selisih pajak akan dikompensasikan.

 Perhitungan Pajak yang Ditangguhkan bersifat tentatif yang selalu memerlukan penyesuaian pada setiap kali terjadi perubahan tarif pajak memerlukan penyesuaian pada setiap kali terjadi perubahan tarif pajak penghasilan.

 Menurut liability method, Pajak yang Ditangguhkan harus dipandang sebagai kewajiban ekonomis untuk Pajak yang Terhutang atau sebagai aktiva untuk Pajak yang Dibayar Dimuka.

 Balance Sheet orientation

(69)

Metode alokasi (3)



Net of Tax Method

 Menurut metode ini, melaporkan Pajak yang Ditangguhkan dalam neraca tidak dibenarkan karena Biaya Pajak Penghasilan yang dilaporkan dalam Laporan Rugi – Laba harus sama dengan jumlah Pajak Penghasilan Terhutang atau pajak yang harus dibayar untuk periode yang bersangkutan.

 Selisih yang terjadi karena adanya perbedaan laba kena pajak dan laba akuntansi tidak dibukukan dalam akun tersendiri, tetapi ditambahkan atau akuntansi tidak dibukukan dalam akun tersendiri, tetapi ditambahkan atau dikurangkan kepada aktiva atau hutang tertentu serta unsur pendapatan atau biaya yang bersangkutan.

(70)

Perbedaan akuntansi – pajak



Perbedaan antara pajak dan akuntansi diklasifikasikan menjadi dua :

 Perbedaan permanen : perbedaan secara subtantif sehingga perbedaan ini selamanya akan muncul



Sumbangan



Pemberian natura kepada karyawan



Pemberian natura kepada karyawan



Beban yang tidak terkait dengan kegiatan memperoleh, menagih dan memelihara pendapatan



Penghasilan yang telah dikenakan pajak final, dll

 Perbedaan temporer : perbedaan waktu pengakuan, sehingga secara total tidak terjadi perbedaan namun pengakuan pendapatan / beban dalam satu periode terdapat perbedaan.

(71)

Tujuan PSAK 46

 Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan

 Bagaimana mempertanggungjawabkan

konsekuensi pajak pada periode berjalan dan konsekuensi pajak pada periode berjalan dan periode mendatang untuk hal-hal berikut ini:



pemulihan nilai tercatat aktiva yang diakui

pada neraca perusahaan atau pelunasan nilai tercatat kewajiban yang diakui pada neraca perusahaan; dan



transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian lain

pada periode berjalan yang diakui pada

(72)

Tujuan PSAK 46

 Apabila besar kemungkinan bahwa pemulihan aktiva atau

pelunasan kewajiban tersebut akan mengakibatkan pembayaran pajak pada periode mendatang yang lebih besar atau lebih kecil dibandingkan pembayaran pajak sebagai akibat pemulihan

aktiva atau pelunasan kewajiban yang tidak memiliki konsekuensi pajak, maka Pernyataan ini mengharuskan konsekuensi pajak, maka Pernyataan ini mengharuskan

perusahaan untuk mengakui kewajiban pajak tangguhan atau aktiva pajak tangguhan, dengan beberapa pengecualian.

 Konsekuensi pajak dari suatu transaksi dan kejadian lain sama dengan cara perusahaan memperlakukan transaksi dan kejadian tersebut.

 Pernyataan ini juga mengatur pengakuan aktiva pajak

tangguhan yang berasal dari sisa rugi yang dapat dikompensasi

(73)

DEFINISI

 Pajak Penghasilan adalah pajak yang dihitung berdasarkan

peraturan perpajakan dan pajak ini dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan.

 Pajak Penghasilan Final adalah pajak penghasilan yang bersifat final, yaitu bahwa setelah pelunasannya, kewajiban pajak telah selesai dan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final selesai dan penghasilan yang dikenakan pajak penghasilan final tidak digabungkan dengan jenis penghasilan lain yang terkena pajak penghasilan yang bersifat tidak final.

 Laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak.

 Penghasilan kena pajak atau laba fiskal (taxable profit) atau rugi pajak (tax loss) adalah laba atau rugi selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan dan yang menjadi dasar penghitungan pajak penghasilan.

(74)

definisi

 Beban pajak (tax expense) atau penghasilan pajak (tax income) adalah jumlah agregat pajak kini (current tax) dan pajak

tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam penghitungan laba atau rugi pada satu periode.

 Pajak kini (current tax) adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) atas penghasilan kena pajak pada satu periode.

(payable) atas penghasilan kena pajak pada satu periode.

 Kewajiban pajak tangguhan (deferred tax liabilities) adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak.

 Aktiva pajak tangguhan (deferred tax assets) adalah jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat adanya:

perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan

(75)

definisi

 Perbedaan temporer (temporary differences) adalah perbedaan antara jumlah tercatat aktiva atau kewajiban dengan DPP-nya

 perbedaan temporer kena pajak (taxable temporary differences) adalah perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak (taxable amounts) dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang

 perbedaan temporer yang boleh dikurangkan (deductible temporary differences) adalah perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah yang boleh dikurangkan (deductible amounts) dalam

penghitungan laba fiskal periode mendatang

 Dasar pengenaan pajak (DPP) aktiva atau kewajiban adalah nilai aktiva atau kewajiban yang diakui oleh Direktorat Jendral Pajak dalam penghitungan laba fiskal.

(76)

DPP

 Piutang bunga mempunyai nilai tercatat 100.

Untuk tujuan fiskal, pendapatan bunga diakui dengan dasar kas. DPP piutang bunga

adalah nihil.

 Piutang usaha mempunyai nilai tercatat 100.

Pendapatan usaha terkait telah diakui untuk tujuan fiskal. DPP piutang adalah 100.

 Nilai tercatat beban yang masih harus

dibayar (accured expenses) 100. Biaya

(77)

DPP - konsolidasi

 Dalam laporan keuangan konsolidasi, perbedaan temporer ditentukan dengan membandingkan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pada laporan keuangan

konsolidasi dengan DPP-nya.

konsolidasi dengan DPP-nya.

 Berhubung peraturan perundangan perpajakan di Indonesia tidak

memperkenankan SPT konsolidasi, maka

DPP aktiva dan kewajiban ditentukan dengan

merujuk pada SPT masing-masing entitas.

(78)

Pengakuan pajak kini

 Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai kewajiban.

 Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-

untuk periode berjalan dan periode-

periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode-periode

tersebut, maka selisihnya, diakui sebagai

aktiva.

(79)

Perbedaan temporer

 Semua perbedaan temporer kena pajak

diakui sebagai kewajiban pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer dari :



Dari goodwill yang amortisasinya tidak dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal.

dikurangkan untuk tujuan fiskal.



Pada saat pengakuan awal aktiva atau kewajiban dari suatu transaksi yang :



Bukan transaksi penggabungan usaha



Pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba

akuntansi dan laba fiskal

(80)

PENGGABUNGAN USAHA

 Biaya pemerolehan akuisisi dialokasi pada aktiva dan kewajiban teridentifikasi dengan dasar nilai wajar aktiva dan kewajiban

pada tanggal transaksi pertukaran.

 Perbedaan temporer muncul apabila DPP aktiva dan kewajiban teridentifikasi tidak dipengaruhi oleh penggabungan usaha.

 Apabila nilai tercatat suatu aktiva disesuaikan ke nilai wajarnya tetapi DPP aktiva tersebut tetap sebesar harga pemerolehan sebelumnya, maka timbul perbedaan temporer yang

mengakibatkan timbulnya kewajiban pajak tangguhan.

 Kewajiban pajak tangguhan tersebut mempengaruhi goodwill

 Kewajiban (aktiva) pajak tangguhan tidak diakui atas goodwill (goodwill negatif ) yang diakui sesuai dengan PSAK 22 tentang

(81)

PENGAKUAN AWAL TRANSAKSI

 Perbedaan temporer mungkin timbul pada saat pengakuan awal suatu aktiva atau kewajiban, sebagai contoh apabila sebagian atau seluruh harga pemerolehan suatu aktiva tidak dapat

dikurangkan untuk tujuan fiskal.

 apabila sifat transaksi:

 (1) bukan transaksi penggabungan usaha,

 (1) bukan transaksi penggabungan usaha,

 (2) tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba fiskal,

 (3) tidak dikecualikan dalam paragraf 15 dan 21,

maka perusahaan tidak diperkenankan mengakui kewajiban atau aktiva pajak tangguhan pada pengakuan awal ataupun pada periode selanjutnya

 Contoh aktiva diperoleh dari sumbangan

(82)

Aktiva pajak tangguhan



Aktiva pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan,

sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datangn(kecuali goodwill negatif dan pengakuan

datangn(kecuali goodwill negatif dan pengakuan awal aktiva lihat kewajiban)



Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui

sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar

kemungkinan laba fiskal pada masa yang akan

datang memadai untuk dikompensasi.

(83)

KOMPENSASI KERUGIAN

 Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan apakah penghasilan kena pajak akan tersedia dalam jumlah memadai untuk dikompensasikan

 apakah perusahaan mempunyai perbedaan temporer kena pajak dalam jumlah yang memadai yang memungkinkan sisa kompensasi dapat digunakan sebelum masa berlakunya kadaluwarsa;

dapat digunakan sebelum masa berlakunya kadaluwarsa;

 apakah perusahaan mungkin memperoleh laba fiskal agar saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi kerugian dapat digunakan sebelum masa berlakunya daluwarsa;

 apakah saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi timbul dari kasus-kasus tertentu yang hampir tidak mungkin berulang.

 Apabila laba fiskal tidak mungkin tersedia dalam jumlah yang memadai untuk dapat dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi, maka aktiva pajak tangguhan tidak diakui.

(84)

penilaian kembali aktiva pajak tangguhan

 Pada setiap tanggal neraca, perusahaan menilai kembali aktiva pajak tangguhan yang tidak diakui.

 Perusahaan mengakui aktiva pajak tangguhan yang

sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.

pemulihannya.

 Sebagai contoh, perbaikan dalam kondisi perekonomian

mengingkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba fiskal dalam jumlah yang memadai pada periode

mendatang aktiva pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui menjadi memenuhi kriteria pengakuan.

(85)

pengukuran

 Kewajiban (aktiva) pajak kini untuk periode berjalan dan

periode sebelumnya, diakui sebesar jumlah pajak terhutang (restitusi pajak), yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak (peraturan pajak) yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca.

 Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan harus diukur dengan

 Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan harus diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat

aktiva dipulihkan atau kewajiban dilunasi, yaitu dengan tarif pajak (peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca.

(86)

pengukuran

 Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan harus mencerminkan konsekuensi pajak untuk pemulihan nilai tercatat aktiva atau penyelesaian kewajiban yang diharapkan perusahaan pada tanggal neraca.

 Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan tidak boleh didiskonto (discounted).

(discounted).

 Nilai tercatat aktiva pajak tangguhan harus ditinjau kembali (pada tanggal neraca).

 Perusahaan harus menurunkan nilai tercatat tersebut apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aktiva pajak tangguhan. Penurunan

tersebut harus disesuaikan kembali apabila besar kemungkinan laba fiskal memadai.

(87)

Laporan laba rugi

 Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai penghasilan atau beban pada

laporan laba rugi periode berjalan, kecuali untuk pajak penghasilan yang berasal dari



transaksi atau kejadian yang langsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas

pada periode yang sama atau periode yang berbeda



penggabungan usaha yang secara

substansi adalah akuisisi

(88)

penyajian

 Aktiva pajak dan kewajiban pajak harus disajikan terpisah dari aktiva dan kewajiban lainnya dalam neraca.

 Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan harus dibedakan dari aktiva pajak kini dan kewajiban pajak kini.

 Apabila dalam laporan keuangan suatu perusahaan, aktiva dan kewajiban lancar disajikan terpisah dari aktiva dan kewajiban kewajiban lancar disajikan terpisah dari aktiva dan kewajiban tidak lancar maka aktiva (kewajiban) pajak tangguhan tidak boleh disajikan sebagai aktiva (kewajiban) lancar.

 Aktiva pajak kini harus dikompensasi (offset) dengan kewajiban pajak kini dan jumlah netonya harus disajikan pada neraca.

 Beban (penghasilan) pajak yang berhubungan dengan laba atau rugi dari aktivitas normal harus disajikan tersendiri pada

(89)

Pajak penghasilan final

 Apabila nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang

berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari DPP-nya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan.

 Atas penghasilan yang telah dikenakan PPh Final, beban pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan pajak diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.

 Selisih antara jumlah PPh Final yang terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada

perhitungan laba rugi diakui sebagai Pajak Dibayar Dimuka dan Pajak yang Masih Harus Dibayar.

 Akun Pajak penghasilan final dibayar di muka harus

disajikan terpisah dari pajak penghasilan final yang masih harus dibayar.

(90)

Akuntansi untuk hal khusus

 Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) harus dibebankan sebagai pendapatan atau beban lain-lain pada Laporan Laba Rugi periode berjalan,

 Kecuali apabila diajukan keberatan dan atau banding

jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya.

 Apabila terdapat kesalahan mendasar maka perlakuan akuntansinya mengacu pada PSAK 25 tentang Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi.

(91)

Pengungkapan - 1

 unsur-unsur utama beban (penghasilan) pajak;

 jumlah pajak kini dan pajak tangguhan yang berasal dari

transaksi-transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas;

 beban (penghasilan) pajak yang berasal dari pos-pos luar biasa yang diakui pada periode berjalan;

biasa yang diakui pada periode berjalan;

 penjelasan mengenai hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi dalam salah satu atau kedua bentuk berikut ini:

 rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dan tarif pajak yang berlaku, dengan mengungkapkan dasar penghitungan tarif pajak yang berlaku; atau

 rekonsiliasi antara tarif pajak efektif rata-rata (average effective tax rate) dan tarif pajak yang berlaku, dengan mengungkapkan dasar penghitungan tarif pajak yang berlaku.

(92)

Pengungkapan - 2

 penjelasan mengenai perubahan tarif pajak yang berlaku dan perbandingan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode akuntansi sebelumnya;

 jumlah (dan batas waktu penggunaan, jika ada) perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa rugi yang dapat dikompensasi ke periode berikut, yang tidak diakui sebagai dikompensasi ke periode berikut, yang tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan pada neraca;

 untuk setiap kelompok perbedaan temporer dan untuk setiap kelompok rugi yang dapat dikompensasi ke tahun berikut:

 jumlah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca untuk setiap periode penyajian;

 jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan

(93)

Pengungkapan - 3

 untuk operasi yang tidak dilanjutkan, beban pajak yang berasal dari:

 keuntungan atau kerugian atas penghentian operasi; dan

 laba atau rugi dari aktivitas normal operasi yang tidak

dilanjutkan untuk periode pelaporan, bersama dengan jumlah periode akuntansi sebelumnya yang disajikan pada laporan periode akuntansi sebelumnya yang disajikan pada laporan keuangan.

 Perusahaan harus mengungkapkan jumlah aktiva pajak

tangguhan dan sifat bukti yang mendukung pengakuannya, jika:

 penggunaan aktiva pajak tangguhan tergantung pada apakah laba fiskal yang dapat dihasilkan pada periode mendatang

melebihi laba dari realisasi perbedaan temporer kena pajak yang telah ada; dan

perusahaan telah menderita kerugian pada periode berjalan atau

(94)

Referensi

Dokumen terkait

Didasarkan pada hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh ukuran butiran sedimen terhadap keanekaragaman jenis diatom bentik di Teluk Ambon

Langkah kerja merupakan hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka melakukan penilaian terhadap tertib administrasi dan pelaporan keuangan serta pengelolaan keuangan

Pada rencana pembangunan rumah susun sederhana sewa untuk asrama santri Pesntren Darunnajah Cipining, prioritas sasaran kelompok masyarakat adalah santri yang

Sehingga dengan media web service yang dibangun tersebut diharapkan memecahkan permasalahan dari sistem aplikasi yang dimiliki oleh masing-masing puskesmas dalam

Laba bersih setelah pajak biasanya tercantum dalam laporan laba rugi yang merupakan selisih lebih antara pendapatan dan biaya selama satu periode dikurangi dengan pajak penghasilan

“para pengajar metode Tilawati di Pesantren ini harus pernah mengikuti pelatihan tentang metode Tilawati, dan memiliki syahadah Tilawati, karena untuk menjadi guru

Lebih jauh penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat interaksi belajar mengajar guru dan siswa untuk mencapai prestasi pada standar kompetensi atau mata

Kumulasi dari frekwensi relatif tumor-tumor itu adalah 35,10%, clan bila diasumsikan bahwa separo di antaranya adalahjenis yang layak ootuk diterapi (pertimbangan jenis