• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Akper Buntet Jurnal Ilmiah Akper Buntet Pesantren Cirebon ISSN: Vol. 4 No

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Jurnal Akper Buntet Jurnal Ilmiah Akper Buntet Pesantren Cirebon ISSN: Vol. 4 No"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.D DENGAN ASAM URAT PADA Ny. S DI DESA KANCI KECAMATAN ASTANAJAPURA KABUPATEN

CIREBON DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ASTANAJAPURA

Tri Fitriana Putri, Lilis Yuliarsih

Akademi Keperawatan Buntet Pesantren Cirebon

Email: trifitrianaputri818@gmail.com,Lilis.yuliarsih@akperbuntetpesantren.ac.id

Abstrak

Asam urat adalah suatu penyakit tidak menular bisa juga karena faktor keturunan yang di sebabkan oleh tinggi puri, yang merupakan suatu penyakit sistem persendian. Berdasarkan data dari puskesmas astanajapura kabupaten cirebon angka kejadian asam urat 5 bulan terakhir tahun 2018-2019 kejadian tebanyak terjadi pada bulan juli - september dengan jumlah 13 orang, sehingga penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan pada keluarga dengan asam urat yang penulis tuangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Tujuan dari penulis laporan stadi kasus ini adalah agar penulis mampu melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan berdasarkan bio-psiko- sosial daan spiritual. Metode yang digunakan atas metode deskriptif berbentuk studi kasus, dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dokumentasi.

Diagnosa keperawaan yang muncul pada kasus ini adalah gangguan rasa nyama nyeri sehubungan dengan ketidak mampuan untuk merawat keluarga yang terkena penyakit asam urat. Secara teori dari satu diagnosa lima tugas keluarga, namun hanya tiga tugas keluarga yang muncul yaitu ketidakmampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluraga yang sakit, dan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan. Implementasi yang di lakukan adalah dengan memberikan penkes tentang asam urat yaitu pengertian, penyebab, tanda dan gejala, makanan yang di anjurkan dan makanan yang harus di hindari. Hasil evaluasi yang didapat masalah teratasi sebagian. Oleh karena itu asuhan keperawatan harus di lakukan secara komperehensif serta di tunjang oleh adanya kerja sama yang baik, baik itu dari klien, keluarga klien maupun dari perawat puskesmas serta dari tim kesehatan yang lain, sehingga masalah asam urat pada keluarga dapat teratasi.

Kata Kunci: asam urat; penyakit; sehat

Pendahuluan

Berabad-abad lalu, sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami.

Karenanya, segala sesuatu yang tidak normal dan bertentangan dengan alam dianggap sebagai kondisi tidak sehat yang harus di cegah. Sehatan memngaruhi tingkat fungsi seseorang, baik dari segi fisiologi, psikolohis, dan dimensi sosiokultural. Sakit adalah keadaan tidak normal/sehat. Secara sederhana, sakit atau dapat pula disebut penyakit – merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan di luar batas normal. Tolak ukur yang paling mudah untuk menentukan kondisi sakit/penyakit adalah jika terjadi perubahan dari niai rata-rata normal yang telah di tetapkan (Asmadi, 2015).

(2)

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan yang sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu-individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, penyusunan perencanaan, pelaksanaan asuhan, dan penilaian ( Nadira,2018).

Menurut (http://eprints.ums.ac.id.pdf/) saat ini. Gout merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan metabolisme purin di dalam tubuh. Dimana akan terjadi peningkatan produksi asam urat dan penurunan ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga menyebabkan penumpukan kadar asam urat di sendi dan saluran ginjal. Gout adalah hasil dari metabolisme tubuh oleh salah satu protein (purin) dalam ginjal. Dalam hal ini, ginjal berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh dimana sebagian sisa asam urat dibuang melalui air seni (urin), (Brunner, 2002).

Menurut (http://eprints.ums.ac.id.pdf/) saat ini. Apabila kadar asam urat berlebihan dan ginjal tidak mampu mengatur keseimbangannya, maka akan menumpuk pada jaringan dan sendi. Pada saat kadar asam urat tinggi dan tidak segera diobati dapat menyebabkan penyakit batu ginjal. Menurut Prince dan Wilson, 2005 tanda dan gejala asam urat adalah terjadinya peningkatan asam urat serum, nyeri hebat yang datang tiba- tiba, pergerakan kaku, mudah merasa letih dan lesu, kemerahan di kulit, sakit tenggorokan, nafsu makan berkurang, lidah berwarna merah (gusi berdarah). Penyakit gout yang berkaitan dengan peninggian asam urat tidak begitu di kenal masyarakat, sebagian besar masyarakat menyebutnya penyakit asamurat.

Menurut (http://eprints.ums.ac.id.pdf/) Berdasarkan survei WHO tahun 2004, indonesia merupakan negara terbesar ke 4 di dunia yang penduduknya menderita asam urat dan berdasarkan sumber dari buletin natural, di indonesia penyakit asam urat 35%

terjadi pada pria di bawah usia 34 tahun. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5-7mg/dl dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl. Kadar asam urat yang lebih dari 7mg/dl untuk laki-laki dan 6 mg/dl untuk perempuan disebut hiperurisemia. Dari data yang saya peroleh dari dinas kesehatan kota surakarta pada akhir tahun 2010 dengan jumlah penduduk sekitar 503.421 jiwa didapatkan.

data sekitar 225 kasus penderita gout di kota surakarta dan pada akhit tahun 2011 yang berpenduduk sekitar 501.226 jiwa didapatkan data sekitar 218 penduduk yang menderita gout dengan berobat ke tempat pelayanan kesehatan. Sedangkan di wilayah kerja puskesmas pucangsawit pada bulan april tahun 2010 didapatkan data 16 kasus gout, pada bulan april tahun 2011 didapatkan data 21 kasus gout dan pada bulan april tahun 2012 di dapatkan data 29 kasus gout.

Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas astanajapura kecamatan astanajapura kabupaten cirebon, jumlah yang penderita asam urat selama enam bulan terakhir dari bulan Januari 2018 – januari 2019, adalah sebagai berikut:

(3)

Tabel 1

Jumlah Penderita Asam Urat Yang Di Puskesmas Astanajapura

Sumber UPTD puskesmas astanajapura

Berdasarkan tabel diatas, jumlah klien penderita asam urat di wilayah kerja UPTD puskesmas astanajapura kabupaten cirebon 5 bulan terakhir tahun 2018- 2019 kejadian terbanyak terjadi pada bulan juli, september, oktober, november dengan jumlah orang 13.

Berdasarkan uraian diatas dan jumlah kejadian asam urat baik secara internasional, nasional dan khususnya di puskesmas astanajapura kabupaten cirebon, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan keluarga dengan Asam urat yang telah penulis laksanakan dan penulis menuangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul “asuhan keperawatan pada keluarga Tn.D dengan asam urat pada Ny.S di desa kanci kecamatan astanajapura kabupaten cirebon”

Metode Penelitian

Berikut ini adalah metode pengumpulan data:

1. Wawancara

Menurut (Nursalam, 2011), wawancara bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mengdentifikasi dan merencanakan asuhan keperawatan, meningkatkan hubungan perawat-klien dengan adanya komunikasi, membantu klien untuk memperoleh informasi dan kesehatannya dan ikut berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan pencapaian.

2. Observasi.

Menurut (Nursalam, 2011), pengamatan/observasi merupakan kegiatan mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan klien. Observasi memerlukan keterampilan disiplin dan praktik klinik sebagai bagian dari tugas perawat.

3. Studi Dokumentasi

Menurut (Zaidin Ali, 2010) studi dokumentasi adalah pengumpulan data memalui penelitian riwayat penyakit/keperawatan yang lalu guna mendapatkan

Bulan Laki-

laki

Perempua n

Jumlah total

789jj 5 7 12

2. April-Juni 4 6 10

3. Juli-September 8 5 13

4. OktoberNovember 7 6 13

5. Januari-Maret 4 6 10

Jumlah 28 30 58

(4)

diagnosis keperawatan yang tepat. Studi dokumntasi bertujuan mendapatkan data yang akurat dengan meneliti riwayat kesehatan klien yang lalu.

4. Pemeriksaan fisik

Menurut (Zaidin Ali, 2010), pemeriksaan fisik adalah upaya memeriksa fisik klien dengan inspeksi, palpasi, auskultasi,dan perkusi untuk menentukan masalah klien tujuannya untuk melihat kelainan pada bagian tubuh tertentu mulai dari ujung rambut kepala sampai ujung kaki.

5. Studi Literature

Menurut (https://id.scribd.com), Studi literatur adalah salah satu teknik yang dapat digunakan dalam melaksanakan sebuah penelitian. Studi literatur adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Dalam sebuah penelitian yang hendak dijalankan, tentu saja seorang peneliti harus memiliki wawasan yang luas terkait objek yang akan diteliti. Jika tidak, maka dapat dipastikan dalam persentasi yang besar bahwa penelitian tersebut akan gagal.

Hasil dan Pembahasan

Setelah melakukan asuahan keperawatan pada keluarga Tn. T dengan Hipertensi kronis pada Ny. R di desa kanci kecamatan astanajapura kabupaten cirebon, pada kesempatan ini penulis akan menguraikan pembahasan tentang asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi kronis.

Pada bagian pembahasan ini akan di bahas kesenjangan antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus secara sistematis sesuai dengan tahap-tahap proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

1. Pengkajian

Pada tahap pengkajian penulis mengumpulkan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi, pemeriksaan fisik kepada anggota keluarga serta data sekunder lainya. Unsur yang di kaji oleh penulis, yaitu mulai struktur, sifat keluarga, tahap perkembangan keluarga, fungsi keluarga, serta tahapan keluarga sampai dengan riwayat kesehatan keluarga.

Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang di binanya. Tahap pengkajian ini harus mencangkup semua anggota keluarga,sember- sumber informasi atau data yang di butuhkan dalam memberikan asuhan keperawatan ini diperoleh dengan mengguanakan metode wawancara keluarga, observasi, pemeriksaan fisik anggota keluarga secara head to toe serta data sekunder baik dari kartu keluarga, karu kesehatan/kartu berobat dan lain sebagainya.

Pengkajian pada keluarga Tn. T di temukan satu masalah kesehataan pada salah satu anggota keluarga, yaitu Ny. R dengan Hipertensi kronis, saat di kaji Ny. R mengatakan pusing dan sakit pada daerah tengkuk dan lemas, Ny. R mengatakan hipertensi yang dialaminya adalah penyakit keturunan dari ibunya.

(5)

Pada saat pengkajian tidak semua anggoat keluarga dapat berkumpul ada anggota keluarga yang tidak dapat terkaji karena sedang tidak ada dirumah, sehingga pengkajian hanya berasal dari data yang ada dan dari anggota keluarga yang lain mengingat keluarga Ny. R juga sangat kooperatif.

2. Diagnosa keluarga

Berdasarkan dari pengkajian di atas, penulis menemukan masalah kesehatan pada keluarga Tn. T yaitu masalah hipertensi kronis. Adapun diagnosa keperawatan yang muncul dari masalah kesehatan yaitu diagnosa: gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang terkena penyakit hipertensi kronis. Adapun penulis mengambil diagnosa tersebut karena kesesuaian dengan keadaan klien karena keluarga tidak mampu merawat Ny. R

Secara teori dari satu diagnosa mempunyai lima tugas keluarga yaitu mengenal masalah tentang penyakitnya, merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan, mengambil keputusan, memanfaatkan fasilitas kesehatan.

3. Perencanaan

Penulis menyusun tentang keperawatan sesuai dengan keperawatan pada keluarga Tn. T yaitu memberikan penyuluhan tentang penyakit hipertensi kronis, mendemonstrasikan cara penanganan hipertensi kronis dengan memberikan air perasan timun dan relaksaki distraksi, pastikan keluarga memahami cara perawatan hiprtensi kronis.

Secara teori perencanaan merupakan proses untuk merumuskan tujuan dan menentukan hipertensi kronis sesuai dengan diagnosaa keperawatan yang ditegakan, perencanaan yang di susun sesuai dengan teori dan berdasarkan masalah yang di temukan.

Pada tahap ini keluarga Tn. T bersedia membantu dan bekerja sama untuk merencanakan tindakan asuhan keperawatan sehingga penulis tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan dalam membuat perencanaan.

4. Implementasi

Implementasi dilakukan dengan melibatkan keluarga. Kegiatan diawali dengan kontrak waktu, penyampaian materi, tanya jawab dan evaluasi sesuai dari perencanaan yang suda di sepakati. Implementasi merupakan perwujudan dari rencana keperawatan yang terlah di susun pada tahap perencanaan.

Pada teorinya implementasi adalah pengelolahan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada tahap ini sebaiknya perawat yang mengasuh keluarga tidak bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan secara integrasi semua profesi kesehatan yang menjadi tim perawatan kesehatan rumah.

Pada tahap implementasi penulis menemukan kesenjangan yaitu tidak semua anggota keluarga dapat dilibatkan karena tidak sedang dirumah. Pada tahap implementasi penulis memprioritaskan sesuai dengan kemampuan keluarga, seperti sumber daya keluarga, sumber daya keuangan, serta sarana prasarana yang ada di

(6)

5. Evaluasi

Tahap evaluasi di lakukan pada akhir kegiatan pembelajaraan atau penyuluhan bersama keluarga yaitu secara subjektif dan objektif dengan mengajukan pertanyaan secara lisan diakhir penyuluhan serta memberikan reinforcement positif pada keluarga.

Evaluasi dibagi menjadi evaluasi sumatif dan formatif. Evaluasi sumatif untuk menilai perubahan perilaku keluarga/evaluasi aktif, sedangkan evaluasi formatif adalah evaluasi yang di lakukan selama proses asuhan keperawatan. Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses keperawatan penulis melakukan evaluasi dari setiap diagnosa keperawatan mengacu pada kriteria yang sama dengan tujuan, sehingga penulis dapat mengetahui bahwa maslah belum teratasi, teratasi sebagian dan masalah sudah teratasi. Meskipun klien tidak mencapai hasil yang telah di tentukan tetapi sebagian besar penulis tidak menemukan hambatan di dalam evaluasi karena keluarga klien begitu membantu dalam proses keperawatan yang di lakukan penulis.

Kesimpulan

Adanya angka kejadian asam urat di wilayah kerja UPTD puskesmas astanajapura dari bulan januari 2018-januari 2019 berjumlah 58 jiwa. Penulis dapat memberikan dan menyelesaikan asuhan keperawatan pada salah satu keluarga Tn.D dengan asam urat Ny.S yang di laksanakan tanggal 12 maret 201. Asuahn keperawatan ini bertujuan untuk membantu keluarga dalam memahami dan mengatasi masalah asam urat, perawatan atau pencegahan pada Ny.S dengan asam urat meningkatkan kesehatan yang optimal pada keluarga Tn.D.

Menurut (Wijaya, Haryanti, & Gamayanti, 2014). Tuberkulosis atau Tb adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang perenkim paru. Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikrobacterium tuberkolusis yang merupakn salah satu penyakit saluran pernapasan bagian bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk kedalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon.

Asuhan keperawatan keluarga yang di berikan kepada keluarga Tn.D di desa kanci kecamatan astanajapura kabupaten cirebon diprioritaskan pada diagnosa yaitu gangguan rasa nyaman nyeri behubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan Asam urat. Asuhan keperawatan di mulai dari pengkajian sampai evaluasi.

Tahap pengkajian ini penulis menemukan suatu masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga Tn.D yaitu Ny.S dengan asam urat, pada saat di kaji keadaan Ny.S masih sedikit merasa kesemutan dan baal, dan pada saat di lakukan pengkajian keluarga Tn.D tidak mengetahui masalah kesehatan yang dialami Ny.S tentang gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan kelurga dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan asam urat, untuk itu penulis merencanakan

(7)

Daftar Pustaka

Asmadi. (2015). Ergonomics Study Of Vertical Seat Design For Standing Cabin Concept In Commercial Transport Aircraft. International Review Of Aerospace Engineering, 170.

Brunner, Suddarth. (2002). Brunner & Suddarth. Tratado De Enfermagem Médico- Cirúrgica, 10.

Nursalam. (2011). Proses Dan Dokumentasi Keperawatan.

Wijaya, Andra Saferi, Haryanti, Fitri, & Gamayanti, Indria Laksmi. (2014).

Implementasi Perawatan Berpusat Pada Keluarga Di Ruang Pediatric Intensive Care Unit. Jurnal Media Kesehatan, 137.

Zaidin Ali. (2010). Dasar-Dasar Dokumentasi Keperawatan. Jakarta. Egc, 100.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa pandangan para siswa yang setuju mengatakan bahwa mereka sangat antusias bahwa melalui materi yang diajarkan di komputer, materi matematika akan lebih mudah untuk

Akhir  asan terstruktur: Penug Daftar pertanyaan sebagai kasus persmasalahan pembelajaran dalam pertemuan ke 2 dikerjakan secara kelompok (3 orang) sesuai dengan

Untuk mengakomodir permasalahan dalam lingkup konflik sosial saat pra dan purna operasional BRT Mebidangro, maka dilakukan survei kuesioner dan interview terhadap 500 orang

Setelah penulis memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi yang

kebijakan, ketentuan, rencana dan prosedur (yang tertuang dalam SE, SK, Memorandum dan SOP) BMT Taruna Sejahtera telah benar-benar dijalankan dan dipatuhi. 3) Melakukan

2004 – 2010 : Pondok Buntet Pesantren Cirebon Asrama Habbil Ilmi7. 2007 : Ijazah Qur’an Qiroat Hafs, Habbil Ilmi Buntet Pesantren Cirebon 2008 : English Course, LBK YLPI

a) Gangguan Rasa Nyaman Nyeri berhubungan dengan luka operasi uretrolothotomy ditandai dengan istri klien mengatakan klien nyeri pada luka operasi sebelah kanan diperut,

Apakah yang saudara ketahui tentang Tubuh dan Jiwa Baik Dalam pandangan Filsafat Klasik Maupun Filsafat Modern. Uraikan tentang maksud manusia sebagai mahluk yang