12
ABSTRAK
Inflamasi merupakan respon fisiologis tubuh terhadap kerusakan jaringan. Akar Eurycoma longifolia Jack mengandung senyawa quassinoid yaitu eurycomanone yang terlibat sebagai regulator jalur sinyal dalam proliferasi, kematian sel, dan inflamasi dengan bekerja mencegah induksi dari NF-κB dan MAPK oleh TNFα. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sediaan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack terhadap efek antiinflamasi pada mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%. Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan pengukuran volume udema dekokta akar Eurycoma longifolia Jack pada dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB menggunakan jangka sorong selama 6 jam. Natrium diklofenak digunakan sebagai kontrol positif. Data yang diperoleh dianalisa dengan uji ANOVA satu arah taraf kepercayaan 95% yang dilanjutkan dengan analisis Post Hoc Tamhane’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekokta akar Eurycoma longifolia Jack memiliki pengaruh terhadap efek antiinflamasi yaitu dapat mengurangi volume udema kaki mencit jantan galur Swiss dengan % penghambatan inflamasi berturut turut untuk masing-masing dosis dekokta yaitu 25,51; 26,00; dan 26,16%.
13
ABSTRACT
Inflammation is a physiologic respon for tissue damage. Eurycoma longifolia Jack roots contains compound quassinoid compound namely eurycomanone as regulators of signaling pathways involved in proliferation, cell death and inflammation by working to prevent the induction of NF-κB and MAPK by TNFα. This research aimed to prove the antiinflammatory effect of decoction of Eurycoma longifolia Jack roots in male Swiss mice induced carrageenan 1%.The research was purely experimental research with randomized complete direct sampling design. Antiinflammatory assay was performed by carrageenan induced paw edema of decoction of Eurycoma longifolia Jack roots at 0.83; 1.67 and 3.33 g/kg BB using caliper for 6 hours. Diclofenac natrium was used as a positive control. The data were analyzed by one-way ANOVA with 95% significancy level then the data were analyzed using Post Hoc Tamhane’s. The result showed that decoction of Eurycoma longifolia Jack roots have an influence on the antiinflammatory effects that can reduce edema volume of male Swiss mice foot with % inhibition of inflammation were 25.51; 26.00 and 26.16%.
i
UJI EFEK ANTIINFLAMASI DEKOKTA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh: Wina Susana NIM : 138114114
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ii
UJI EFEK ANTIINFLAMASI DEKOKTA AKAR Eurycoma longifolia Jack PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh: Wina Susana NIM : 138114114
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Praise and blame, gain and loss, pleasure and sorrow come and
go like the wind. To be happy, rest like a giant tree in the midst of
them all
― Buddha―
We e e e e e ,
e e e e e e e .
― Abraham Lincoln―
Karya ini Kupersembahkan untuk :
Buddha yang senantiasa memberikan kekuatan dan menuntun
hidupku
Orang tua, Kakak-kakak, dan Adikku terkasih
Teman-teman yang telah mendukungku
vii PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Masa Esa atas segala berkat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “UJI EFEK ANTIINFLAMASI DEKOKTA AKAR Eurycoma longifolia
Jack PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS TERINDUKSI KARAGENIN” dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu Program Studi Farmasi (S.Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji pada skripsi ini, atas segala bimbingan, bantuan, motivasi dan saran yang telah diberikan kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini 3. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji pada
skripsi ini yang telah memberikan saran dan bantuan untuk kesempurnaan skripsi ini
4. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. selaku Dosen Penguji pada skripsi ini yang telah memberikan bantuan dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini
5. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan semua fasilitas laboratorium untuk kepentingan dan keberlangsungan skripsi ini
6. Bapak Heru, Bapak Kayat, Bapak Parjiman, Bapak Wagiran, Bapak Bimo selaku Laboran Laboratorium Fakultas Farmasi atas segala bantuan dan dukungannya kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi
viii
Inzaghi atas segala cinta, keceriaan, nasihat, dukungan, dan doa yang selalu mengiringi penulis
8. Rekan-rekan Tim Eurycoma longifolia Jack yaitu Jessy Florensia, Indriyani Permatasari, Monita Natalia, Bernadetha Maria Estika Pangestuti, dan Putu Ririn Andreani, atas segala kerja sama, dukungan dan bantuan dalam melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi ini.
9. Kak Antonia Vidya Kartika, S.Farm., dan Kak Nurul Kusumawardani, S.Farm., atas saran dan bimbingan yang telah diberikan pada penelitian dan penyusunan data SPSS.
10. Teman-teman Komunitas KMBK atas dukungan dan nasihat yang diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman FSM C dan FKK C 2013 serta teman-teman Fakultas Farmasi USD 2013 atas kebersamaan dan dukungannya
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah ikut membantu selama proses penyusunan skripsi ini
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dab bagi masyarakat.
Yogyakarta, 1 Oktober 2016 Penulis
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
PRAKATA ... vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAK ... xiv
ABSTRACT ... xv
PENDAHULUAN ... 1
METODE PENELITIAN ... 2
Penyiapan sampel dan pembuatan dekokta ... 3
Pengujian Efek Antiinflamasi ... 3
Analisis Statistika ... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 5
KESIMPULAN ... 8
DAFTAR PUSTAKA ... 9
LAMPIRAN ... 12
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. AUC total dan persen penghambatan inflamasi (% PI) pada kelompok uji antiinflamasi yang diinduksi
karagenin 1% ... 6 Tabel II. Hasil uji Post Hoc Tamhane’s pada kelompok uji
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Grafik rata-rata tebal udema pada jam ke-0-6 dengan hubungan antara waktu terhadap ketebalan udema
mencit ... 5 Gambar 2. Simplisia akar dan serbuk akar Eurycoma longifolia
Jack ... 13 Gambar 3. Dekokta akar Eurycoma longifolia Jack ... 13 Gambar 4. Penyuntikan secara subplantar ... 14 Gambar 5. Pengukuran udema pada kaki mencit menggunakan
jangka sorong ... 14 Gambar 6. Diagram batang rata-rata nilai AUC (mm.menit) pada
orientasi dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara kelompok kontrol negatif
dan kelompok diklofenak rentang 15 menit ... 28 Gambar 7. Diagram batang rata-rata nilai AUC (mm.menit) pada
dosis efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara kelompok diklofenak rentang 15 menit
dan 30 menit ... 33 Gambar 8. Diagram batang rata-rata persen (%) penghambatan
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Simplisia akar Eurycoma longifolia Jack dan
dekokta Eurycoma longifolia Jack ... 13 Lampiran 2. Cara penyuntikan subplantar dan pengukuran udema
pada kaki mencit ... 14 Lampiran 3. Surat Keterangan Eurycoma longifolia Jack dari CV
Merapi Farma ... 15 Lampiran 4. Surat pengesahan determinasi Eurycoma longifolia
Jack ... 16 Lampiran 5. Surat Ethical Clearance (EC) ... 17 Lampiran 6. Surat kalibrasi jangka sorong (Digital Caliper) ... 18 Lampiran 7. Sertifikat penetapan kadar air serbuk akar Eurycoma
longifolia Jack ... 19 Lampiran 8. Cara penetapan kadar air serbuk akar Eurycoma
longifolia Jack ... 20 Lampiran 9. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk
pengujian data secara statistik ... 21 Lampiran 10. Perhitungan Dosis ... 22 Lampiran 11. Analisis Statistika Data Orientasi Penentuan Dosis
dan Selang Waktu Pemberian Natrium Diklofenak ... 24 Lampiran 12. Hasil Pengolahan Analisis Statistika Nilai AUC
Data Perlakuan Uji Antiinflamasi Dekokta Akar Eurycoma longifolia Jack pada Mencit Jantan Galur
Swiss Terinduksi Karagenin ... 34 Lampiran 13. Hasil uji statistika % penghambatan inflamasi pada
xiv ABSTRAK
Inflamasi merupakan respon fisiologis tubuh terhadap kerusakan jaringan. Akar Eurycoma longifolia Jack mengandung senyawa quassinoid yaitu eurycomanone yang terlibat sebagai regulator jalur sinyal dalam proliferasi, kematian sel, dan inflamasi dengan bekerja mencegah induksi dari NF-κB dan
MAPK oleh TNFα. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian sediaan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack terhadap efek antiinflamasi pada mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%. Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan pengukuran volume udema dekokta akar Eurycoma longifolia Jack pada dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB menggunakan jangka sorong selama 6 jam. Natrium diklofenak digunakan sebagai kontrol positif. Data yang diperoleh dianalisa dengan uji ANOVA satu arah taraf kepercayaan 95% yang dilanjutkan dengan analisis Post Hoc Tamhane’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekokta akar Eurycoma longifolia Jack memiliki pengaruh terhadap efek antiinflamasi yaitu dapat mengurangi volume udema kaki mencit jantan galur Swiss dengan % penghambatan inflamasi berturut turut untuk masing-masing dosis dekokta yaitu 25,51; 26,00; dan 26,16%.
xv ABSTRACT
Inflammation is a physiologic respon for tissue damage. Eurycoma longifolia Jack roots contains compound quassinoid compound namely eurycomanone as regulators of signaling pathways involved in proliferation, cell death and inflammation by working to prevent the induction of NF-κB and MAPK by TNFα. This research aimed to prove the antiinflammatory effect of decoction of Eurycoma longifolia Jack roots in male Swiss mice induced carrageenan 1%.The research was purely experimental research with randomized complete direct sampling design. Antiinflammatory assay was performed by carrageenan induced paw edema of decoction of Eurycoma longifolia Jack roots at 0.83; 1.67 and 3.33 g/kg BB using caliper for 6 hours. Diclofenac natrium was used as a positive control. The data were analyzed by one-way ANOVA with 95% significancy level then the data were analyzed using Post Hoc Tamhane’s. The result showed that decoction of Eurycoma longifolia Jack roots have an influence on the antiinflammatory effects that can reduce edema volume of male Swiss mice foot with % inhibition of inflammation were 25.51; 26.00 and 26.16%.
1 PENDAHULUAN
Inflamasi merupakan respon pertama dari sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi mikroba, luka bakar, alergen, cedera sel, dan rangsangan berbahaya lainnya (Ma dkk., 2013). Respon inflamasi berhubungan erat dengan proses penyembuhan, karena inflamasi menghancurkan agen penyebab jejas dan menyebabkan rangkaian kejadian yang bertujuan untuk menyembuhkan atau memperbaiki jaringan yang rusak (Yang dkk., 2013). Ketika inflamasi berlangsung, terjadi proses penghancuran jaringan yang melibatkan produk-produk darah seperti protein plasma, cairan, dan leukosit ke dalam jaringan yang terganggu (Ashley dkk., 2012).
Setiap individu tentunya ingin terbebas dari rasa sakit ketika terjadi inflamasi, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan obat-obat antiinflamasi. Obat-obat antiinflamasi diantaranya bekerja dengan menghambat pembentukan mediator radang prostaglandin melalui penghambatan enzim siklooksigenase (Cottrell dan Connor, 2010). Namun pada kenyataannya penggunaan obat-obat tersebut dapat menimbulkan efek samping, utamanya pada saluran pencernaan (Sostres, Gargallo, dan Lanas, 2013). Oleh karena itu masyarakat cenderung beralih menggunakan obat tradisional. Selain harganya relatif murah, bahan baku obat tradisional lebih mudah didapatkan dan masyarakat meyakini bahwa obat tradisional lebih aman daripada obat-obat sintetik (Siregar, 2012).
Pemanfaatan tumbuhan obat merupakan salah satu upaya pemanfaatan dan optimalisasi dari keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia (Elfahmi, Woerdenbag, dan Kayser, 2014). Dalam menunjang situasi tersebut peran obat bahan alam Indonesia berpeluang untuk dipakai dalam pencegahan maupun pengobatan berbagai penyakit. Tanaman yang sedang marak digunakan oleh masyarakat untuk mengobati berbagai macam penyakit namun kurang dikenal sebagai salah satu pilihan pengobatan inflamasi, yaitu Eurycoma longifolia Jack. Di Vietnam, selain dengan pengobatan yang umum, air rebusan dan ekstrak alkohol akar Eurycoma longifolia Jack digunakan untuk mengobati rematik (Tran dkk., 2014)
2
akar Eurycoma longifolia Jack terlibat sebagai regulator jalur sinyal dalam proliferasi, kematian sel, dan inflamasi dengan mencegah induksi dari NF-κB dan MAPK oleh TNFα. Selain itu aktivitas dari NF-kB dan sinyal TNF-α juga berperan penting dalam regulasi faktor-faktor lain yang berkontribusi dalam respon inflamasi, sehingga kerap kali obat antiinflamasi dibuat untuk menghambat aktivitas NF-kB (Lawrence, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi dari pemberian dekokta akar Eurycoma longifolia Jack pada mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%. Metode penyarian yang digunakan yaitu dekokta. Metode dekokta dipilih dalam penelitian ini karena merupakan salah satu cara sederhana yang mirip dengan pembuatan sediaan herbal berupa perebusan oleh masyarakat. Selain itu, penelitian menggunakan ekstraksi dengan pelarut berupa air deionisasi yang dilakukan oleh Mohamad dkk. (2013) membuktikan bahwa eurycomanone pada akar Eurycoma longifolia Jack dapat larut dengan adanya pemanasan dan hasil ektraksi juga terukur jelas menggunakan HPLC.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksperimental murni acak lengkap pola searah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Toksikologi dan Laboratorium Biofarmasetika Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah mencit jantan galur Swiss yang diperoleh dari Laboratorium Imono Universitas Sanata Dharma, berusia 2-3 bulan dengan berat badan 20-30 g. Akar Eurycoma longifolia Jack diperoleh dari CV Merapi Farma Yogyakarta.
Bahan penelitian lainnya yang digunakan adalah karagenin (Sigma Chemical Co) digunakan untuk menginduksi udema pada mencit, Cataflam Fast® Oral Powder (Norvatis, Indonesia) yang mengandung natrium diklofenak sebagai kontrol positif, NaCl fisiologis 0,9% sebagai pelarut karagenin dan aquadest sebagai kontrol negatif yang merupakan pelarut natrium diklofenak dan serbuk akar Eurycoma longifolia Jack.
3 Penyiapan sampel dan pembuatan dekokta
Akar Eurycoma longifolia Jack yang dikumpulkan dari CV Merapi Farma Yogyakarta berbentuk potongan akar kering berwarna kuning pucat yang telah dibersihkan dari pengotor nya. Simplisia yang dikumpulkan ini dideterminasi terlebih dahulu di Laboratorium Farmasi Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memastikan bahwa akar tersebut adalah akar Eurycoma longifolia Jack. Simplisia ini kemudian dibuat menjadi serbuk di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Serbuk kemudian diayak menggunakan ayakan nomor 40 dan 50 untuk memperoleh ukuran serbuk yang tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Apabila serbuk terlalu kecil dapat menyebabkan timbulnya agregat akibat serbuk yang lolos saat penyaringan sedangkan apabila serbuk terlalu besar dapat menyebabkan interaksi pelarut dengan serbuk semakin kecil.
Serbuk kering akar Eurycoma longifolia Jack ditimbang 5 gram dan dimasukkan ke dalam aquadest 50 mL. Setelah itu, dipanaskan pada suhu 90oC selama 30 menit. Waktu 30 menit dihitung ketika suhu campuran mencapai 90oC. Setelah 30 menit, campuran tersebut diambil dan diperas menggunakan kain flanel kemudian ditambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume dekokta akar Eurycoma longifolia Jack yang diinginkan yaitu 50 mL. Metode penyarian dengan dekokta ini mengacu pada ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (2010).
Pengujian Efek Antiinflamasi
4
Pengukuran aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode pengukuran tebal udema telapak kaki belakang mencit dalam milimeter dengan menggunakan jangka sorong digital (Wipro®) mulai dari menit ke-0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan 360 setelah terinduksi karagenin 1% (Huang dkk., 2008; Nunes dkk., 2011; Tjandrawinata dkk., 2015). Tebal udema kaki mencit merupakan selisih antara tebal udema kaki kiri mencit yang diinjeksi karagenin 1% dengan tebal udema kaki kanan mencit yang diinjeksi jarum tanpa karagenin pada tiap menit pengukurannya.
Nilai selisih udema dihitung menggunakan luas area dibawah kurva (AUC-Area Under Curve) dari ketebalan udema telapak kaki mencit terinduksi karagenin pada masing-masing perlakuan di setiap rentang waktu pengukuran dengan metode trapezoid seperti rumus berikut :
AUC0-x = AUC dari ketebalan udema telapak kaki mencit menit ke-0 sampai ke-360
Cn + Cn-1 = tebal udema dari menit ke-0 sampai menit ke-360
tn– tn-1 = lamanya waktu pengukuran mulai dari menit ke-0 sampai ke-360
(Ikawati, Suparjan, dan Asmara, 2007). Nilai AUC kemudian digunakan untuk menghitung persen penghambatan inflamasi (% penurunan udema) dengan rumus :
Penghambatan inflamasi (%) = (AUC 0−x)0 − (AUC 0−x)n
(AUC 0−x)0 × 100%
keterangan :
(AUC0-x)0 = rata-rata AUC0-x pada kelompok kontrol negatif
(AUC0-x)n = rata-rata AUC0-x pada masing-masing hewan uji yang diberi senyawa uji
dengan dosis sebesar n
(Tjandrawinata dkk., 2015).
Analisis Statistika
Analisis statistika dilakukan antara kelompok perlakuan terhadap kontrol negatif dan kontrol positif. Hasil pengukuran dianalisis secara statistik dengan uji Shapiro-Wilk dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95%. Analisis Post
5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Eurycoma longifolia Jack digunakan oleh kebanyakan negara seperti Indonesia dan Malaysia sebagai obat tradisional serta dikenal manfaatnya dalam mengobati alergi, rasa lelah, depresi (Talbott dkk., 2013), juga sebagai antioksidan (Varghese dkk., 2012). Selain itu, ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack sebagai analgesik dan antiinflamasi telah diteliti sebelumnya oleh Han dkk. (2016) secara in vivo. Pada kesempatan ini, peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi dari pemberian dekokta akar Eurycoma longifolia Jack pada mencit jantan galur Swiss yang terinduksi karagenin 1%.
Hasil dari pengukuran rata-rata tebal udema selama 6 jam pengamatan ditunjukkan pada Gambar 1. Menit ke-0 menunjukkan pengukuran tebal udema yang pertama kali dilakukan setelah injeksi karagenin 1%. Gambar 1 menunjukkan grafik tebal udema kaki mencit selama 6 jam pada masing-masing kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack.
Gambar 1. Grafik rata-rata tebal udema pada jam ke-0-6 dengan hubungan antara waktu
terhadap ketebalan udema mencit Keterangan : DAEL Jack = Dekokta akar Eurycoma longifolia Jack
6
Penurunan tebal udema pada kaki mencit tiap satuan waktu setelah pemberian karagenin 1% digambarkan dengan penurunan nilai AUC total yang menunjukkan adanya efek antiinflamasi. Hasil rata-rata AUC total dan % penghambatan inflamasi pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan perlakuan sediaan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dapat dilihat pada Tabel I. Hasil analisis secara statistik menggunakan Post
Hoc Tamhane’s antar kelompok uji antiinflamasi ditunjukkan pada Tabel II.
Tabel I. AUC total dan persen penghambatan inflamasi (% PI) pada kelompok uji
antiinflamasi yang diinduksi karagenin 1%
Kelompok AUC total (X ± SE) (mm.menit) % PI (X ± SE)
Kontrol negatif (aquadest) 446,19 ± 2,60 0,00 ± 0,00 Kontrol positif (Natrium
diklofenak 4,48 mg/kg BB) 222,89 ± 12,22 50,05 ± 2,74
DAEL Jack = Dekokta akar Eurycoma longifolia Jack;
Tabel II. Hasil uji Post Hoc Tamhane’s pada kelompok uji antiinflamasi yang diinduksi karagenin 1%
DAEL Jack = Dekokta akar Eurycoma longifolia Jack
7
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kelompok kontrol negatif menghasilkan rata-rata AUC paling besar yaitu 446,19 ± 2,60 mm.menit yang menunjukkan kelompok kontrol negatif yaitu aquadest sebagai pelarut dekokta akar Eurycoma longifolia Jack tidak memberikan efek antiinflamasi dengan % penghambatan inflamasi sebesar 0,00 ± 0,00 %. Kelompok kontrol positif yaitu natrium diklofenak memiliki rata-rata AUC total paling kecil dan berbeda secara signifikan terhadap kontrol negatif yaitu sebesar 222,89 ± 12,22 mm.menit dengan nilai persen penghambatan inflamasi sebesar 50,05 ± 2,74%. Natrium diklofenak merupakan obat antiinflamasi non-steroid dengan efek farmakologis sebagai analgesik, antipiretik, dan antiradang bekerja menghambat sintesis prostaglandin yang merupakan suatu mediator nyeri (Ghanbarzadeh dan Arami, 2013).
Kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB dapat memberikan nilai rata-rata AUC total berturut-turut sebesar 332,35 ± 1,63; 330,16 ± 4,92; dan 329,46 ± 1,89 mm.menit yang lebih kecil dari kontrol negatif dan lebih besar dari kontrol positif. Adapun nilai persen penghambatan inflamasi yang diperoleh berturut-turut yaitu 25,51 ± 0,37; 26,00 ± 1,10; dan 26,16 ± 0,42 %. Berdasarkan analisis statistik dengan Post Hoc Tamhane’s semua dosis kelompok perlakuan dekokta memiliki perbedaan yang signifikan (p<0,05) terhadap kontrol negatif aquadest dan kontrol positif diklofenak. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga dosis dekokta akar Eurycoma longifolia Jack memiliki efek antiinflamasi yaitu dapat menurunkan tebal udema kaki mencit yang terinduksi karagenin 1% namun efek yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan natrium diklofenak.
Hasil analisis secara statistik menggunakan Post Hoc Tamhane’s, masing-masing kelompok perlakuan dekokta dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kg BB memiliki perbedaan tidak signifikan terhadap satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga kelompok perlakuan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack tersebut memiliki efek penghambatan inflamasi yang hampir sama. Adanya kenaikan dosis sediaan dekokta akar Eurycoma longifolia Jack tidak diikuti dengan efek antiinflamasi yang dihasilkan.
8
lisosomal, migrasi sel, aktivasi, dan degranulasi yang berlangsung setelah satu jam induksi karagenin (Singh dkk., 2014). Aktivitas obat antiinflamasi golongan NSAID seperti natrium diklofenak bekerja pada tahap kedua dari induksi udema karagenin 1% dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga tidak dihasilkan prostaglandin.
Udema yang disebabkan oleh karagenin juga dapat disebabkan oleh adanya
pelepasan nitrit oksida dan proinflamasi sitokin seperti TNFα dan IL-1b yang juga terlibat
dalam fase tertunda dari udema karagenin (Sadeghi dkk., 2011). TNFα membantu mengaktifkan NF-κB yang merupakan kunci regulator dari banyak jalur pro-inflamasi (Hoesel dan Schmid, 2013) dan penghambatan translokasi NF-κB menghasilkan efek antiinflamasi (Tornatore dkk., 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Han dkk. (2016) membuktikan adanya penghambatan translokasi NF-κB ke nukleus oleh ekstrak metanol akar Eurycoma longifolia Jack yang mengarah pada inaktivasi jalur sinyal NF-κB dan pengurangan ekspresi COX-2.
Pada penelitian ini dekokta akar Eurycoma longifolia Jack secara signifikan mampu mengurangi tebal udema yang disebabkan oleh karagenin 1%. Hasil ini menunjukkan bahwa efek antiinflamasi dari akar Eurycoma longifolia Jack dapat disebabkan karena komponen utama quassinoid pada akar Eurycoma longifolia Jack yaitu eurycomanone yang terlibat dalam mencegah induksi dari NF-κB dan MAPK oleh TNFα (faktor yang mengaktifkan jalur sinyal respon inflamasi) sebagaimana penelitian mengenai bioaktivitas kandungan Eurycoma longifolia Jack yang dilakukan oleh Hajjouli dkk. (2014). Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan mengenai kandungan pada dekokta akar Eurycoma longifolia Jack yang sesungguhnya terlibat dalam memberikan efek antiinflamasi.
KESIMPULAN
9 DAFTAR PUSTAKA
Ashley, N.T., Weil, Z.M., dan Nelson, R.J., 2012. Inflammation: Mechanisms Costs and Natural Variation. The Annual Review of Ecology Evolution and Systematics, 43, 385-406.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2010. Acuan Sediaan Herbal. Jakarta: Direktorat Obat Asli Indonesia, 8.
Cottrell, J., dan Connor, J.P., 2010. Effect of Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs on Bone Healing. Pharmaceuticals, 3, 1668-1693.
Dahlan, M.S., 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika, 53-58, 85-105.
Elfahmi, Woerdenbag, H.J., dan Kayser, O., 2014. Jamu: Indonesian Traditional Herbal Medicine Towards Rational Phytopharmacological Use. J Herbal Med, 23, 1-24. Ghanbarzadeh, S., dan Arami, S., 2013. Enhanced Transdermal Delivery of Diclofenac
Sodium via Conventional Liposome, Ethosomes, and Transfersomes. BioMed Research International, 1-7.
Han, Y.M., Woo, S.U., Choi, M.S., Park, Y.N., Kim, S.H., Yim, H., dan Yoo, H.H., 2016. Antiinflammatory and Analgesic Effects of Eurycoma longifolia Extracts. Arch.Pharm. Res., 1-8.
Hajjouli, S., Chateauvieux, S., Teiten, M.H., Orlikova, B., Schumacher, M., Dicato, M., Choo, C.Y., dan Diederich, M., 2014. Eurycomanone and Eurycomanol from Eurycoma Longifolia Jack as Regulators of Sinyal Pathways Involved in Proliferation, Cell Death and Inflammation. Molecules, 19(9), 14640-14666. Hoesel, B., dan Schmid, J.A., 2013. The Complexity of NF-κB Signaling in Inflammation
and Cancer. Mol Cancer, 12, 1-15.
Huang, S.S., Huang, G.J., Peng, W.H., Ho, Y.L., Chang, M.J., Hung, H.J., Chang, T.N., dan Chang, Y.S., 2008. Analgesic and Antiinflammatory Activities of an Aqueous Extract of Hydrocotyle batrachium Hance in Mice. Mid Taiwan J Med, 13, 179-185.
10
Imayati, P., dan Kambayana, G., 2013. Laporan Kasus Osteoartritis. Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, hal. 1-11.
Kaushik, D., Kumar, A., Kaushik, P., dan Rana, A.C., 2012. Analgesic and Anti-inflammatory Activity of Pinus roxburghii Sarg. Advances in Pharmacological Sciences, 1-6.
Lawrence, T., 2009. The Nuclear Factor NF-kappaB Pathway in Inflammation. Cold Spring Harb Perspect Biol, 1(6), 1-10.
Ma, Y., Li, Y., Li, X., dan Wu, Y., 2013. Antiinflammatory Effect of 4-Methylcyclopentadecanone on Edema Models in Mice. International Journal of Molecular Sciences., 14, 23980-23992.
Mohamad, M., Ali, M.W., Ripin, A., Ahmad, A., 2013, Effect of Extraction Process Parameter on the Yield of Bioactive Compounds from the Roots of Eurycoma longifolia, Jurnal Teknologi, 60, 51-57.
Nunes, D.C., Rodrigues, R.S., Lucena, M.N., Cologna, C.T., Oliveira, A.C., Hamaguchi, A., Brandeburgo, M.I., Arantes, E.C., Teixeira, DN., Vieira, C.U., dan Rodrigues, V.M., 2011. Isolation and Functional Characterization of Proinflammatory Acidic Phospholipase A2 from Bothrops leucurus Snake Venom. Comparative
Biochemistry and Physiology, 154(3), 226-233.
Sadeghi, H., Hajhashemi, V., Minaiyan, M., Movahedian, A., dan Talebi, A., 2011. A Study on The Mechanism Involving The Anti-inflammatory effect of Amitriptyline in Carrageenan-induced Paw Edema in Rats. European Journal of Pharmacology, 667, 396-401.
Singh, S., Kaur, M., Singh, A., dan Kumar, B., 2014. Pharmacological Evaluation of Anti-Inflammatory and Anti-Ulcer Potential of Heartwood of Santalum album in Rats. Asian Journal of Biochemical and Pharmaceutical Research, 1(4), 140-150. Siregar, A., 2012. Hidup Sehat dengan Herbal. Jakarta: Harian Terbit, 1-2.
Sostres, C., Gargallo, C.J., dan Lanas, A., 2013. Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs and Upper and Lower Gastrointestinal Mucosal Damage. Arthritis Research & Therapy, 15(3), 1-8.
11
Tjandrawinata, R.R., Djunarko, I., Fenty, Hendra, P., 2015. Anti-inflammation Effects of Bioactive Fraction DLBS0533 Containing Phaleria Macrocarpa and Nigella Sativa on Animal Model. Int J Pharm Pharm Sci, 7(1), 408-411.
Tornatore, L., Thotakura, A.K., 2012. The Nuclear Factor Kappa B Signaling Pathway: Integrating Metabolism with Inflammation. Trends in Cell Biology, 22(11), 557-566.
Tran, T.V., Malainer, C., Schwaiger, S., Atanasov, A.G., Heiss, E.H., Dirsch, V.M., dan Stuppner, H., 2014. NF-κB Inhibitors from Eurycoma longifolia Jack. J. Nat. Prod, 77, 483-488.
Varghese, C.P., Ambrose, C., Jin, S.C., Lim, Y.J., dan Keisaban, T., 2012. Antioxidant and Antiinflammatory Activity of Eurycoma longifolia Jack A Traditional Medicinal Plant in Malaysia. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Nanotechnology, 4(5), 1875-1878.
12
13
Lampiran 1. Simplisia akar Eurycoma longifolia Jack dan dekokta akar Eurycoma
longifolia Jack
Gambar 2. Simplisia akar dan serbuk akar Eurycoma longifolia Jack
14
Lampiran 2. Cara penyuntikan subplantar dan pengukuran udema pada kaki mencit
Gambar 4. Penyuntikan secara subplantar
15
16
18
19
20
21
Lampiran 9. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS untuk pengujian data secara
22 Lampiran 10. Perhitungan Dosis
a. Dosis aquadest
Dosis pemberian aquadest menggunakan ½ volume maksimal yaitu 0,5mL. berat jenis aquadest adalah 1 g/mL sehingga didapatkan dosis aquadest yang digunakan yaitu 25 g/kg BB mencit. Perhitungan dosis untuk aquadest sebagai berikut :
D × BB = C × V
D × 0,02 kg = 1 g/mL × 0,5 mL Dosis aquadest = 25 g/kg BB mencit
b. Dosis karagenin
Dosis karagenin dihitung dengan menggunakan konsentrasi 1%, volume 0,05 ml dan berat badan mencit sebesar 20 gram, sehingga dosis yang diperoleh adalah 25 mg/kg BB mencit. Larutan karagenin yang digunakan sebagai zat peradang dibuat dengan cara 100 mg karagenin dilarutkan dalam larutan NaCl fisiologis 0,9% hingga volume 10 mL, akan diperoleh konsentrasi karagenin 1% (b/v) yang setara dengan dosis 25 mg/kgBB.
Dosis karagenin = 0,05 �� × 100 ��
10 ��
0,02 �� = 25 mg/kg BB
c. Dosis natrium diklofenak
Dosis natrium diklofenak dipilih berdasarkan hasil orientasi, dimana didapatkan dosis 4,48 mg/kg BB dengan selang waktu 15 menit pemberian karagenin 1%. Selang waktu 15 menit menjadi waktu yang paling efektif menurunkan udema pada telapak kaki mencit yang terinduksi karagenin 1%. Berikut perhitungan dosis diklofenak :
Dosis diklofenak pada tikus BB 250 gram adalah 40 mg/kg BB tikus, sehingga dosis untuk tikus BB 200 gram adalah :
Dosis diklofenak = 200 ���� ×40
��
����
23
Konversi dosis untuk tikus 200 gram ke mencit 20 gram yaitu 0,14. Sehingga dosis yang diperoleh untuk mencit 20 gram adalah :
Dosis diklofenak = 0,14 × 32 mg/kg BB = 4,48 mg/kg BB mencit.
d. Dosis dekokta akar Eurycoma longifolia Jack
Berat badan maksimal mencit yaitu 30 gram. Pemberian dekokta menggunakan volume maksimal tertinggi pemberian secara per oral yaitu 1 mL. konsentrasi dekokta akar Eurycoma longifolia Jack yang digunakan yaitu 10%. Penetapan dosis tertinggi dekokta akar Eurycoma longifolia Jack yaitu :
D × BB = C × V
D × 30 g = 10 g / 100 mL × 1 mL D = 0,003333 g/g BB
D = 3333,33 mg/kg BB D = 3,33 g/kg BB
Dua dosis lainnya diperoleh dengan membagi 2 dosis 3,33 g/kgBB kemudian dibagi 2 lagi sehingga diperoleh 3 peringkat dosis yaitu : 3,33 g/kgBB; 1,67 g/kgBB; 0,83 g/kgBB.
Perhitungan konversi dosis dari mencit ke manusia
Faktor konversi dari mencit 20 gram ke manusia 70 kg adalah 387,9. Rata-rata berat badan manusia Indonesia adalah 50 kg.
Dosis dekokta akar Eurycoma longifolia Jack yang efektif pada penelitian ini yaitu 0,83 g/kg BB mencit.
Dosis untuk mencit 20 gram = 833,33 mg x 0,02 = 16,67 mg/200g mencit Dosis manusia = 16,67 x 387,9 = 6466,29 mg/70kg manusia
24
Lampiran 11. Analisis Statistika Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang Waktu
Pemberian Natrium Diklofenak
Nilai AUC Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang Wktu Pemberian Natrium Diklofenak dan Kontrol negatif selang waktu 15 menit
1. Pengujian Normalitas (Shapiro-Wilk)
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
AUC Kontrol Negatif Aquadest
selang waktu 15 menit .238 3 . .976 3 .702
Kontrol Positif Na Diklofenak
4.48mg/kgBB selang waktu 15
menit
.183 3 . .999 3 .933
Kontrol Positif Na Diklofenak
9.1 mg/kgBB selang waktu 15
menit
.288 3 . .929 3 .484
a. Lilliefors Significance Correction
2. Rata-rata AUC tebal udema dengan standar error (SE) pada uji pendahuluan antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
AUC Kontrol Negatif
Aquadest selang
waktu 15 menit
Mean 445.1100 .48218
95% Confidence Interval for
25
Variance .698
Std. Deviation .83516
Minimum 444.21
Maximum 445.86
Range 1.65
Interquartile Range .
Skewness -.782 1.225
Mean 239.3000 11.34044
95% Confidence Interval for
Mean
Std. Deviation 19.64222
Minimum 220.07
Maximum 259.33
Range 39.26
Interquartile Range .
Skewness .183 1.225
95% Confidence Interval for
Mean
Std. Deviation 15.52372
26
Maximum 292.33
Range 29.92
Interquartile Range .
Skewness 1.256 1.225
Kurtosis . .
Pengujian Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.704 2 6 .145
Hasil pengujian statistika mengenai uji homogenitas menunjukkan bahwa varian data sama karena didapatkan hasil p>0,05 (0,145) sehingga analisis data dilanjutkan dengan uji ANOVA.
3. Uji one way ANOVA
ANOVA
AUC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 72575.932 2 36287.966 173.488 .000
Within Groups 1255.000 6 209.167
Total 73830.932 8
27
4. Post Hoc Bonferroni
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
Bonferroni
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean
205.81000* 11.80866 .000 166.9896 244.6304
Kontrol Positif Na
Diklofenak 9.1
mg/kgBB selang
waktu 15 menit
170.13333* 11.80866 .000 131.3129 208.9538
Kontrol Positif Na
-205.81000* 11.80866 .000 -244.6304 -166.9896
Kontrol Positif Na
-170.13333* 11.80866 .000 -208.9538 -131.3129
Kontrol Positif Na Diklofenak
4.48mg/kgBB selang
waktu 15 menit
35.67667 11.80866 .070 -3.1438 74.4971
28
Gambar 6. Diagram batang rata-rata nilai AUC (mm.menit) pada orientasi dosis
efektif diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara kelompok kontrol negatif dan kelompok diklofenak rentang 15 menit
Nilai AUC Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang Wktu Pemberian Natrium Diklofenak selang waktu 15 dan 30 menit
1. Pengujian Normalitas
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
AUC Kontrol Positif Na Diklofenak
4.48mg/kgBB 15 menit .183 3 . .999 3 .933
Kontrol Positif Na Diklofenak
9.1 mg/kgBB 15 menit .288 3 . .929 3 .484
Kontrol Positif Na Diklofenak
4.48 mg/kgBB 30 menit .244 3 . .972 3 .676 diklofenak 4,48 mg/kg BB
selang waktu 15 menit
Kontrol positif Na diklofenak 9,1 mg/kg BB
29
Kontrol Positif Na Diklofenak
9.1 mg/kgBB 30 menit .202 3 . .994 3 .853
a. Lilliefors Significance Correction
2. Rata-rata AUC tebal udema dengan standar error (SE) pada uji pendahuluan antara kelompok diklofenak rentang 15 menit dan 30 menit
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
AUC Kontrol Positif Na
Diklofenak
4.48mg/kgBB 15 menit
Mean 239.3000 11.34044
95% Confidence Interval for
Mean
Std. Deviation 19.64222
Minimum 220.07
Maximum 259.33
Range 39.26
Interquartile Range .
Skewness .183 1.225
95% Confidence Interval for
Mean
Std. Deviation 15.52372
30
Maximum 292.33
Range 29.92
Interquartile Range .
Skewness 1.256 1.225
95% Confidence Interval for
Mean
Std. Deviation 5.65088
Minimum 299.57
Maximum 310.71
Range 11.14
Interquartile Range .
Skewness .843 1.225
Interval for Mean
Lower
Std. Deviation 13.42462
Minimum 281.29
Maximum 308.06
Range 26.77
31
Skewness .396 1.225
Kurtosis . .
3. Pengujian Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.901 3 8 .482
Hasil pengujian statistika mengenai uji normalitas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena nilai p untuk masing-masing kelompok data adalah p>0,05, sehingga analisis data dilanjutkan menggunakan ANOVA Test.
4. ANOVA
ANOVA
AUC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 7416.603 3 2472.201 11.787 .003
Within Groups 1677.911 8 209.739
Total 9094.514 11
32 5. Post Hoc Bonferroni
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
Bonferroni
(I) Kelompok (J) Kelompok
Mean
-65.29000* 11.82480 .003 -106.4270 -24.1530
Kontrol Positif Na
65.29000* 11.82480 .003 24.1530 106.4270
Kontrol Positif Na
Diklofenak 9.1 mg/kgBB 15 menit
33
Kontrol Positif Na
Diklofenak 9.1
mg/kgBB 30 menit
10.51000 11.82480 1.000 -30.6270 51.6470
Kontrol Positif Na
-10.51000 11.82480 1.000 -51.6470 30.6270
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Gambar 7. Diagram batang rata-rata nilai AUC (mm.menit) pada dosis efektif
diklofenak dan rentang waktu pemberian karagenin antara kelompok diklofenak rentang 15 menit dan 30 menit
BB selang waktu 15 menit
34
Lampiran 12. Hasil Pengolahan Analisis Statistika Nilai AUC Data Perlakuan Uji
Antiinflamasi Dekokta Akar Eurycoma longifolia Jack pada Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi Karagenin
1. Uji Normalitas (Shapiro-Wilk)
Tests of Normality
Diklofenak 4.48mg/kgBB .141 5 .200
* .994 5 .991
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil pengujian statistika mengenai uji normalitas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena nilai p>0,05 untuk masing-masing kelompok data sehingga analisis data dilanjutkan dengan uji homogenitas.
2. Nilai SE pada kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan perlakuan
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
AUC Kontrol Negatif
Aquadest
Mean 446.1860 2.60318
35
Mean Upper Bound 453.4136
5% Trimmed Mean 446.0067
Median 445.2600
Variance 33.883
Std. Deviation 5.82089
Minimum 439.88
Maximum 455.72
Range 15.84
Interquartile Range 8.75
Skewness 1.283 .913
Kurtosis 2.735 2.000
Kontrol Positif
Na Diklofenak
4.48mg/kgBB
Mean 222.8933 12.22499
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 188.9512
Upper Bound 256.8353
5% Trimmed Mean 222.7894
Median 220.0725
Variance 747.253
Std. Deviation 27.33592
Minimum 188.33
Maximum 259.33
Range 71.01
Interquartile Range 50.63
Skewness .157 .913
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 327.8372
Upper Bound 336.8708
5% Trimmed Mean 332.3644
Median 332.1800
Variance 13.233
Std. Deviation 3.63771
36
Maximum 337.37
Range 10.22
Interquartile Range 5.66
Skewness -.125 .913
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 316.5001
Upper Bound 343.8159
5% Trimmed Mean 330.1067
Median 329.0400
Variance 120.993
Std. Deviation 10.99968
Minimum 315.86
Maximum 345.38
Range 29.52
Interquartile Range 19.59
Skewness .193 .913
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 324.2206
Upper Bound 334.6954
5% Trimmed Mean 329.3133
Median 328.7100
Variance 17.792
Std. Deviation 4.21804
Minimum 325.52
Maximum 336.00
Range 10.48
Interquartile Range 7.54
Skewness 1.041 .913
37 3. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
AUC
Levene Statistic df1 df2 Sig.
5.427 4 20 .004
Hasil pengujian statistika mengenai uji homogenitas menunjukkan bahwa varian data tidak sama karena didapatkan hasil p<0,05 (0,004) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai varians data yang berbeda secara bermakna.
4. Uji one way ANOVA
ANOVA
AUC
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 124762.427 4 31190.607 167.125 .000
Within Groups 3732.612 20 186.631
Total 128495.039 24
Hasil pengujian dengan one way ANOVA menunjukkan angka 0,000 (p<0,05), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai rerata AUC yang berbeda bermakna. Karena uji one way ANOVA bermakna dan varian berbeda, maka selanjutnya dilakukan analisis post hoc
38 5. Post Hoc Tamhene’s
Multiple Comparisons
Dependent Variable: AUC
Tamhane
(I) Kelompok (J) Kelompok
39
833.33 mg/kgBB Kontrol Positif Na
Diklofenak
40
Lampiran 13. Hasil uji statistika % penghambatan inflamasi pada perlakuan dekokta
akar Eurycoma longifolia Jack
Rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi dan SE pada kelompok uji antiinflamasi
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
PI Kontrol Negatif
Aquadest
Mean .0000 .00584
95% Confidence Interval for
Mean
Std. Deviation .01305
Minimum -.02
Maximum .01
Range .04
Interquartile Range .02
Skewness -1.283 .913
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 42.4408
Upper Bound 57.6512
5% Trimmed Mean 50.0694
Median 50.6800
Variance 37.515
Std. Deviation 6.12498
Minimum 41.88
Maximum 57.79
Range 15.91
Interquartile Range 11.34
Skewness -.158 .913
41
Perlakuan Dekokta
Dosis 833.33
mg/kgBB
Mean 25.5120 .36448
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 24.5000
Upper Bound 26.5240
5% Trimmed Mean 25.5094
Median 25.5500
Variance .664
Std. Deviation .81500
Minimum 24.39
Maximum 26.68
Range 2.29
Interquartile Range 1.26
Skewness .136 .913
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 22.9398
Upper Bound 29.0642
5% Trimmed Mean 26.0133
Median 26.2500
Variance 6.082
Std. Deviation 2.46619
Minimum 22.59
Maximum 29.21
Range 6.62
Interquartile Range 4.39
Skewness -.190 .913
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 24.9835
Upper Bound 27.3325
5% Trimmed Mean 26.1906
Median 26.3300
42
Std. Deviation .94587
Minimum 24.69
Maximum 27.04
Range 2.35
Interquartile Range 1.69
Skewness -1.046 .913
Diklofenak 4.48mg/kgBB .141 5 .200
*
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
PI
Levene Statistic df1 df2 Sig.
43
Analisis Post Hoc Tamhane’s
Multiple Comparisons
Dependent Variable: PI
Tamhane
(I) Kelompok (J) Kelompok
45
Perlakuan Dekokta
Dosis 1666.67
mg/kgBB
.15600 1.18125 1.000 -5.3518 5.6638
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Gambar 8. Diagram batang rata-rata persen (%) penghambatan inflamasi pada
kelompok uji antiinflamasi
Keterangan : DAEL Jack = Dekokta akar Eurycoma longifolia Jack % PI = Persen Penghambatan Inflamasi
46
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Uji Efek Antiinflamasi
Dekokta Akar Eurycoma Longifolia Jack Pada Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi Karagenin”