ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the effect of work stress on employee performance of PT LEN Industries (Persero)
The population of this research are all employees of PT LEN Industries (Persero), as many as 480 employees, while the sample is as many 60 employees working on PT LEN Industries (Persero). Independent variable of this research is work stress, while the dependent variable is employee performance. Data analysis was performed with the validity and reliability, the data test include normality test and heteroscedasticity test and hypothesis testing using simple regression analysis.
Conclusion of this research that data were normally distributed and for regression
testing sig ≤ alpha (0,1) means that Ho was rejected so it can be concluded that work stress significantly influence employee performance amounted to 5% while the remaining 95% is influenced by other things.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan PT. LEN Industri (Persero).
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan PT LEN Industri (Persero) sebanyak 480 orang sedangkan total sampelnya adalah 60 orang karyawan yang bekerja pada PT LEN (Persero). Variable independen penelitian ini adalah stres kerja sedangkan variable dependennya adalah kinerja karyawan. Analisis data dilakukan dengan uji validitas dan realibilitas, uji deskriptif, uji data yang meliputi uji normalitas dan heteroskedastisitas, dan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana.
Simpulan dari penelitian ini yaitu data berdistribusi normal, dan untuk pengujian regresi diperoleh sig ≤ alpha (0.1) berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Besarnya pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 5% sedangkan sisanya sebesar 95% dipengaruhi oleh hal lain.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... . iv
KATA PENGANTAR ... v
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ... 9
2.2 Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja Karyawan ... 10
2.3 Stres 2.3.1 Pengertian Stres ... 11
2.3.2 Pengertian Stres Kerja ... 13
2.3.3 Jenis-jenis Stres ... 15
2.3.4 Gejala Stres di Tempat Kerja ... 16
2.3.6 Indikator Stres... 34
2.3.7 Konsekuensi Stres Kerja... 36
2.3.8 Strategi Manajemen Stres Kerja... 38
2.4Kinerja 2.4.1 Pengertian Kinerja ... 42
2.4.2 Pengertian Kinerja Karyawan ... 43
2.4.3 Tujuan dan Sasaran Penilaian Kinerja ... 44
2.4.4 Sumber Kesalahan Dalam Penilaian Kinerja ... 45
2.4.5 Faktor Penghambat Kinerja... 46
2.4.6 Karakteristik Karyawan yang memiliki Kinerja Yang Tinggi... 47
2.4.7 Indikator Kinerja... 48
2.4.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan... 49
2.5Hubungan Stres Kerja dengan Kinerja ... 50
2.6Penelitian Terdahulu
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan... 62
3.1.2 Visi dan Misi... 64
3.1.3 Struktur Organisasi... 65
3.2.Jenis Penelitian ... 65
3.3. Definisi Operasional Variabel ... 66
3.4.2 Sampel ... 72 3.7.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 75
3.7.2 Koefisien Determinasi... 75
3.7.3 Uji T... 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Instrumen 4.1.1 Uji Validitas Stres Kerja dan Kinerja Karyawan... 78
4.1.2 Uji Reliabilitas Stres Kerja dan Kinerja Karyawan ... 81
4.2Uji Deskriptif ... 82
4.3Uji Data 4.3.1 Uji Normalitas... 99
4.3.2 Uji Heteroskedastisitas... 100
4.4 Uji Hipotesis... 101
4.4.1 Koefisien Determinasi... 103
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Dasar Pemikiran Faktor Luar Organisasi ... 31
Gambar 2 Rerangka Teoritis ... 58
Gambar 3 Model Penelitian ... 59
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Stres Kerja ... 79
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ... 80
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Stres Kerja ... 81
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan ... 82
Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 83
Tabel 4.29 Pernyataan Y4 ... 96
Tabel 4.30 Pernyataan Y5 ... 97
Tabel 4.31 Pernyataan Y6 ... 97
Tabel 4.32 Pernyataan Y7 ... 98
Tabel 4.33 Pernyataan Y8 ... 98
Tabel 4.34 Pernyataan Y9 ... 99
Tabel 4.35 Pernyataan Y10 ... 99
Tabel 4.36 Hasil Uji Normalitas ... 100
Tabel 4.37 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 101
Tabel 4.38 Hasil Uji Regresi ... 102
Tabel 4.39 Hasil Persamaan Regresi ... 102
Tabel 4.40 Koefisien Determinasi ... 104
DAFTAR RUMUS
Halaman
Regresi Linear Sederhana ... 75
Koefisien Determinasi ... 75
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 109
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan
banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja.
Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan
lingkungan sosial juga menimbulkan kecemasan. Dampak yang sangat merugikan
dari adanya kecemasan yang sering dialami oleh masyarakat dan karyawan pada
khususnya disebut stres. Menurut Veithzal Rivai (2005:516) dalam bukunya
“Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan” stres kerja adalah suatu
kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis,
yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan. Stres
kerja merupakan fenomena yang mempengaruhi karyawan secara berbeda, di dalam
konteks kerja yang berbeda. Mempelajari stres kerja di konteks yang berbeda akan
memberikan pengertian yang mendalam terhadap fenomena tersebut sebagai suatu
keseluruhan dan bagaimana untuk meminimalisir pengaruh negatif terhadap
produktivitas karyawan, kepuasan, dan komitmen kerja karyawan (Michael et al.
2009: 266).
Stres kerja yang dialami oleh karyawan pria dan wanita bisa jadi berbeda.
Menurut Munandar (2008: 398), stres ditentukan pula oleh individunya sendiri.
Reaksi-reaksi psikologis, fisiologis dan/atau dalam bentuk perilaku terhadap stres
adalah hasil dari interaksi situasi dengan individunya, mencakup ciri-ciri kepribadian
nilai-nilai, pengalaman lalu, keadaan kehidupan, dan kecakapan. Tuntutan peran ganda
umumnya dialami oleh wanita yang melibatkan diri dalam lingkungan organisasi,
yaitu sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga sehingga lebih rentan mengalami
stres yang dapat menyebabkan penderitaan psikis berupa kecemasan dibandingkan
dengan pria. Tuntutan pekerjaan, rumah tangga, dan ekonomi keluarga sangat
berpotensi menyebabkan wanita karir rentan mengalami stres.
Sasono (2004:5) mengungkapkan bahwa stres mempunyai dampak positif
dan negatif. Dampak positif stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat moderat
bersifat fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan kinerja
karyawan. Sedangkan pada dampak negatif stres tingkat yang tinggi adalah
penurunan pada kinerja karyawan yang drastis. Stres kerja dapat berakibat positif
(eustress) yang diperlukan untuk menghasilkan prestasi yang tinggi, namun pada
umumnya stres kerja lebih banyak merugikan diri karyawan maupun perusahaan
(Munandar, 2008: 374). Dampak negatif yang ditimbulkan oleh stres kerja dapat
berupa gejala fisiologis, psikologis dan perilaku (Robbins, 2007: 800). Gejala
fisiologis mengarah pada perubahan metabolisme, meningkatkan tekanan darah,
menimbulkan sakit kepala, dan menyebabkan serangan jantung sebagai akibat dari
stres. Ditinjau dari gejala psikologis, stres dapat menyebabkan ketidakpuasan. Stres
yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menimbulkan ketidakpuasan yang berkaitan
dengan pekerjaan, karena itulah “dampak psikologis yang paling sederhana dan
paling jelas” dari stres itu. Namun, stres muncul dalam keadaan psikologis lain,
misalnya kelelahan fisik, ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan, dan
suka menunda-nunda. Terbukti bahwa bila orang ditempatkan dalam pekerjaan yang
mengenai tugas, wewenang, dan tanggungjawab pemikul pekerjaan, stres dan
ketidakpuasan akan meningkat. Sama halnya, makin sedikit kendali yang dipegang
orang atas kecepatan kerja mereka, makin besar stres dan ketidakpuasan. Sedangkan
gejala perilaku mencakup perubahan produktivitas, absensi, dan tingkat keluar
masuknya karyawan, juga perubahan kebiasaan makan, meningkatnya merokok,
bicara cepat, gelisah, dan gangguan tidur. Stres kerja yang dialami oleh karyawan
dapat merugikan perusahaan karena tidak imbangnya antara produktivitas dengan
biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya.
Banyak karyawan yang tidak masuk kerja dengan berbagai alasan, atau pekerjaan
tidak selesai pada waktunya entah karena kelambanan ataupun karena banyaknya
kesalahan yang berulang. Dalam jangka pendek stres yang dibiarkan begitu saja
tanpa penanganan yang serius dari pihak perusahaan membuat karyawan menjadi
tertekan, tidak termotivasi dan frustasi menyebabkan karyawan bekerja tidak optimal
sehingga kinerjanya akan terganggu.
Kinerja karyawan berhubungan erat dengan perusahaan, setiap perusahaan
menginginkan karyawan-karyawan terbaik guna untuk memajukan perusahaan.
Tidak heran jika setiap perusahaan mencantumkan standar untuk menerima
karyawan di perusahaannya. Menurut Bernadin dan Russel yang dikutip Gomes
Lardoso Faustino (2000;135) : “Kinerja adalah outcome yang dihasilkan dari fungsi
suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama satu periode tertentu.” Sedangkan
kinerja karyawan merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam instansi.
Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya instansi
hendak dicapai di masa depan dengan perilaku yang diharapkan dari keseluruhan
personel dalam mewujudkan tujuan tersebut. Berbicara tentang kinerja, erat
kaitannya dengan suatu pendapat bahwa untuk mengetahui hasil dari kinerja yang
dicapai karyawan dalam suatu perusahaan maka hal pertama yang harus dilakukan
oleh pimpinan adalah melakukan penilaian kinerja. Dari hasil penilaian kinerja yang
telah dilaksanakan tersebut akan diketahui nilai perusahaan dan kinerja perusahaan
apakah baik atau tidak dimata konsumen, karyawan dan lingkungan. Selain itu
diperlukan juga gambaran tentang hasil kinerja karyawan agar karyawan dapat
melakukan perubahan terhadap diri mereka menjadi lebih baik lagi dan memotivasi
karyawan. Tujuan utama penilaian kinerja karyawan adalah untuk memotivasikan
karyawan dalam mencapai sasaran operasi dan dalam memenuhi standar perilaku
yang telah ditetapkan sebelumnya. Karyawan harus memiliki kinerja yang tinggi agar
dapat membantu perusahaan dalam memperoleh keuntungan dan keberhasilan.
Sebaliknya apabila kinerja karyawan buruk atau menurun maka dapat menimbulkan
kerugian bagi perusahaan.
Hukum Yerkes Podson (1904) yang menyatakan hubungan antara stres dengan
kinerja seperti huruf U terbalik (Mas’Ud, 2002:20). Pola U terbalik tersebut
menunjukkan hubungan tingkat stres (rendah-tinggi) dan kinerja (rendah-tinggi). Bila
tidak ada stres, tantangan kerja juga tidak ada dan kinerja cenderung menurun.
Sejalan dengan meningkatnya stres, kinerja cenderung naik, karena stres membantu
karyawan untuk mengarahkan segala sumber daya dalam memenuhi kebutuhan kerja,
adalah suatu rangsangan sehat yang mendorong para karyawan untuk menanggapi
tantangan pekerjaan. Akhirnya stres mencapai titik stabil yang kira-kira sesuai
kinerja akan mulai menurun karena stres mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
Karyawan kehilangan kemampuan untuk mengendalikannya. Akibat yang paling
ekstrem adalah kinerja menjadi nol, karyawan, menjadi tidak kuat lagi bekerja, putus
asa, keluar atau menolak bekerja untuk menghindari stres.
PT LEN Industri (Persero) merupakan sebuah perusahaan elektronika yang
beralamat di Jl Soekarno Hatta 442 Bandung 40254, Indonesia. Didirikan sejak tahun
1965, LEN (Lembaga Elektronika Nasional) kemudian bertransformasi menjadi
sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 1991. Sejak saat itu, LEN
bukan lagi merupakan kepanjangan dari Lembaga Elektronika Nasional (LEN),
tetapi telah menjadi sebuah entitas bisnis profesional dengan nama PT LEN Industri.
Saat ini LEN berada dibawah koordinasi Kementrian Negara BUMN. Selama ini,
LEN telah mengembangkan bisnis dan produk-produk dalam bidang elektronika
untuk industri dan prasarana, serta telah menunjukkan pengalaman dalam bidang:
1. Broadcasting, selama lebih dari 30 tahun, dengan ratusan Pemancar TV dan
Radio yang telah terpasang di berbagai wilayah di Indonesia
2. Jaringan Infrastruktur telekomunikasi yang telah terentang baik di kota besar
maupun terpencil
3. Elektronika untuk pertahanan, baik darat, laut maupun udara
4. Sistem Persinyalan Kereta Api di berbagai jalur kereta api di Pulau Jawa dan
Sumatera
5. Sistem Elektronika Daya untuk kereta api listrik
Visi dari PT LEN Industri (Persero) adalah menjadi perusahaan eletronika kelas
dunia sedangkan misi nya adalah meningkatkan kesejahteraan stakeholder melalui
inovasi produk eletronika industri dan prasarana.
Jelas bahwa inovasi lah yang dibutuhkan oleh setiap karyawan PT LEN
Industri ( Persero) dalam bidangnya masing-masing. Karyawan harus terus
meningkatkan kualitas kerjanya agar kinerja yang mereka berikan kepada perusahaan
terus meningkat sehingga menunjang keberhasilan perusahaan itu sendiri. Selain itu
pula hal yang dapat menunjang keberhasilan PT LEN Industri (Persero) adalah
dengan berusaha menawarkan kualitas produk dan kualitas pelayanan yang tinggi
yang nampak dalam kinerja atau performa dari pelayanan yang ada.
Sebagai manusia biasa, karyawan PT LEN Industri (Persero) tentunya
dihadapkan dengan kondisi dilematis. Di satu sisi mereka harus bekerja dengan
memberikan kepuasan atas produk-produknya bagi pelanggan sementara di sisi lain
mereka memiliki kebutuhan dan keinginan yang perlu mendapat perhatian dari
atasan serta masalah-masalah lain yang muncul dari lingkungan kerja. Kondisi
seperti ini akan menimbulkan stres kerja. Stres ini muncul saat karyawan tidak
mampu memenuhi apa yang menjadi tuntutan pekerjaan sehingga dapat
mempengaruhi kinerja karyawan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul
“Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT LEN Industri
(Persero)”.
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana stres kerja di PT LEN Industri (Persero)
2. Bagaimana kinerja karyawan di PT LEN Industri (Persero)
3. Sejauhmana pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan di PT LEN Industri
(Persero)
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data karyawan tentang stres
kerja yang mempunyai pengaruh dengan kinerja karyawan serta dari hasil data
tersebut dapat digunakan oleh PT LEN Industri (Persero) untuk meminimalisasi stres
kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka tujuan dari
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui stres kerja di PT LEN Industri (Persero)
2. Untuk mengetahui kinerja karyawan di PT LEN Industri (Persero)
3. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan di PT LEN
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak:
1. Bagi akademis
Meningkatkan wawasan keilmuan dan kemampuan meneliti permasalahan yang
sesuai dengan disiplin ilmu peneliti
2. Bagi praktisi bisnis
Memberikan bahan pertimbangan kepada pihak perusahaan, khususnya
mengenai pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan demi perbaikan dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebagian karyawan PT LEN Industri (Persero) mengalami stres kerja
diantaranya konflik peran yakni adanya pertentangan antara tugas-tugas yang
harus ia lakukan dan antara tanggung jawan yang ia miliki yaitu sebagian
karyawan mengalami ketidakcukupan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan
dan adanya tuntutan dari atasan, bawahan atau rekan yaitu diharuskan bekerja
super cepat. Kemudian pengembangan karir yakni peluang mengembangkan
keterampilan yang baru tetapi peluang itu sering mengalami penundaan yaitu
kenaikan pangkat golongan sering mengalami penundaan. Lalu hubungan
dalam pekerjaan yaitu tuntutan dari atasan dan rekan kerja yaitu diharuskan
melaksanakan tugas yang sebenarnya bukan tanggung jawabnya. Selanjutnya
struktur dan iklim organisasi dalam hal ini karyawan merasakan ruang kantor
tidak cukup luas untuk melakukan pekerjaan dan mereka mengalami konflik
dalam menjalankan berbagai tugas yang diberikan atasan-atasan mereka yang
berlainan.
2. Karyawan PT LEN Industri (Persero) memiliki kinerja yang baik. Jika dilihat
dari kualitas kerja, kuantitas kerja dan ketepatan waktu penyelesaian
selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi perusahaan dan
berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumen mereka.
3. Jika dilihat dari hasil analisis regresi menunjukkan bahwa stres kerja
memiliki hubungan yang negatif terhadap kinerja karyawan. Dapat
dibuktikan dari persamaan Y= 4,728 – 0,174x yang artinya apabila kinerja
karyawan bertambah sebesar 1 satuan maka stres kerja akan menurun sebesar
0,174. Ini berarti apabila stres kerja menurun maka kinerja karyawan akan
naik tetapi sebaliknya apabila stres kerja naik maka kinerja karyawan akan
menurun.
4. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
diperoleh hasil yang signifikan mengenai stres kerja terhadap kinerja
karyawan yang memiliki pengaruh sebesar 5% sedangkan sisanya yaitu
sebesar 95% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Hal ini dibuktikan dengan
adanya nilai sig yaitu 0.088 < alpha yaitu 0,1 sehingga Ho ditolak dan HA
yang mengindikasikan stres kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan diterima.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran-saran yang ingin penulis berikan
adalah sebagai berikut :
Perusahaan hendaknya terus meningkatkan perhatian kepada karyawannya seperti
ruang kantor untuk bekerja yang memadai sehingga mereka bisa bekerja lebih fokus
dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Kemudian dalam hal kenaikan pangkat jangan
dalam ketentuan perusahaan. Terakhir pemberian tugas kepada karyawan jangan
melimpahkan pekerjaan yang bukan tugasnya karena akan membuat karyawan
terbebani dengan tugas lain yang bukan kapasitasnya, jika terlalu lama diabaikan
maka akan menimbulkan stres kerja yang dapat mengakibatkan kinerja menurun
DAFTAR PUSTAKA
Adisty, Suwito, 2004. Stress Kerja dan Kepuasan: Tinjauan Herzberg. Penerbit Pustaka Binaman, Jakarta.
Dessler, Garry. 2009. Manajemen SDM buku 1. Indeks, Jakarta.
Donald McEachern, Thomas, 2004. Stress Faced of Personal Satisfied In Prospective Theories. http://www.journalmotivation.com.id.
Gibson, James L., John M. Ivancevic dan James H. Donnely, 2004. Organisasi dan Manajemen. Terjemahan: Djarkasih, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta.
Gomes, Faustino Cardoso, 2000. MSDM. ANDI, Yogyakarta
Handoko, T. Hani, 2004. Dasar-dasar Stress kerja. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
_______________, 2004. Manajemen. Edisi 3. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Hendry Simamora. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta.
John M Invancevich, Robert Konopaske, Michael T. Matteson. 2005. Perilaku dan Manajemen . Penerbit Erlangga, Jakarta
Kurtz, Herbergson, 2003. Theory of Motivation in Human Resource Management. http://www.journalmotivation.com.id.
______________, 2003. Motivation-Requirement Hirarchy by Maslow. http://www.journalmotivation.com.id.
Munandar, Sunyoto. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. UI Press, Jakarta.
Moh. As’ad, 2001. Psikologi Industri:Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.
Mardiana T. 2001. Studi Empiris Stressor terhadap Kinerja. Jurnal Siasat Bisnis (JSB). Vol.II, No.6.
Rafika Chandra, 2011. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Pada Baagian Costumers Service PT. Koko Jaya Motor Makassar. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.
Raharjo, Dwi Sihono, 2005. Kinerja Karyawan Survei di Bank Negara Indonesia dan Bank Central Asia. Jurnal Manajemen, Th IX/O1/Feb/2005, Hal 19-26.
Rivai, Veithzal, 2003. Performance Appraisal. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Riyyani Tahir, 2007. Hubungan Stres Kerja Dengan Kinerja Guru Sekolah Luar Biasa Pembina Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar.
Robbins & Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Buku 1 dan 2. Salemba Empat, Jakarta.
Ruky, Ahmad. 2006. Sistem Manajemen Kinerja. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Satria, Hadiansyah, 2004. Tanggungjawab Kerja dan Komitmen. Penerbit Tarsito, Bandung
Siagian, Sondang. 2008. Manajemen SDM. Cetakan 16. Bumi Aksara, Jakarta.
Soesmalijah Soewondo. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung, Alfabeta.
Sugiyono, 2006, Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung, Alfabeta.
Suliyanto. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Yogyakarta, ANDI
Terry, GR., 2005. Human Resource Management. Published by McGraw Hill, USA.
Tommy Melitza, 2009. Pengaruh Stres Kerja terhadap kinerja Karyawan ATC Makassar Air Traffic Service Center PT. Angkasa Putra 1 (Persero). Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar.
Thompson, Smith, 2004. The Responsibility of Job in Company. Published by John Wiley and Sons, USA.