• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi : Studi Kasus Pada PT NEFO Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi : Studi Kasus Pada PT NEFO Bandung."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

PT NEFO as manufactur industries which produce plastic, is one of the industrial sector plays an important role in the implementation of development, the PT NEFO should be maintained.

In fixed survive in world competitive industries, PT NEFO must produce a product with guaranteed quality and cost production that is not too large. the author tries to evaluate the extent to which the standard cost calculation in determining the controlling production cost , ie according to the writer's observation in this case is the plastic.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PT NEFO sebagai industri manufaktur yang menghasilkan produk plastik, merupakan salah satu sektor industri yang berperan penting dalam pelaksanaan pembangunan, maka keberlangsungan hidup PT NEFO harus dipertahankan.

Agar tetap bertahan dalam persaingan dunia industri, PT NEFO harus menghasilkan produk dengan kualitas yang terjamin dan dengan biaya produksi yang tidak terlalu besar. penulis mencoba mengevaluasi sejauh mana perhitungan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi, yaitu sesuai pengamatan penulis dalam hal ini adalah plastik.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu bertujuan untuk menggambarkan keadaan objek penelitian yang sebenarnya yaitu dengan cara mengumpulkan data primer yang dilakukan dengan wawancara staf PT NEFO yang kompeten, serta mengadakan observasi langsung pada PT NEFO. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur dan berbagai sumber yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Hasil penelitian ini, menggambarkan bahwa PT NEFO telah menetapkan biaya standar yang terdiri dari standar biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. PT NEFO berusaha untuk mengendalikan biaya produksi dengan membuat anggaran yang berpedoman pada realisasi tahun sebelumnya. Tetapi dalam pelaksanaannya, standar bahan baku PT NEFO masih mengalami pemborosan dalam pemakaian bahan baku. Penulis menyarankan sebaiknya PT NEFO menghitung kembali dan harga bahan bakunya, agar standar yang ditentukan dapat berfungsi secara efektif.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………..4

2.1 Kajian Pustaka……….………..4

2.1.1 Akuntansi Biaya...………4

2.1.1.1 Pengertian Biaya....………....………...………...5

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Biaya Standar...……….10

2.1.2.1 Pengertian Biaya Standar...………..10

2.1.2.2 Jenis Standar...…………11

2.1.2.3 Manfaat Biaya Standar...13

2.1.2.4 Biaya Standar Per Unit dan Per Kelompok...14

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.2 Kerangka Pemikiran...………40

2.3 Pengembangan Hipotesis...………..43

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian………...…….……...44

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian...………....64

4.2.1 Permasalahan...……….64

4.2.2 Bukti Masalah...………...64

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha 4.2.4 Sebab Masalah...65

4.2.5 Akibat Masalah...66

4.2.6 Langkah-Langkah Pemecahan Masalah………..….66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan………...86

5.2 Saran………...87

DAFTAR PUSTAKA………..…...89

LAMPIRAN

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran..………61

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Laporan Rugi Laba Untuk Tahun Yang Berakhir Per-31

Desember (2007-2010)... 58

Tabel 4.2. Laporan Harga Pokok Penjualan (Anggaran Dan Realisasi) Per-31 Desember (2007-2010)... 59

Tabel 4.3. Biaya Bahan Baku Plastik PP, HD Tahun (2007-2010) ... 60

Tabel 4.4. Jumlah Produksi Plastik (2007-2010) ... 61

Tabel 4.5. Upah Tenaga Kerja Langsung ... 61

Tabel 4.6. Data Jam Tenaga Kerja Langsung ... 62

Tabel 4.7. Data Anggaran dan Realisasi Overhead Pabrik (2007-2010) . 63 Tabel 4.8. Anggaran dan Realisasi Penggunaan Mesin (2007-2010) ... 64

Tabel 4.9. Data Harga Bahan Baku Plastik PP 2010 ... 67

Tabel 4.10. Data Harga Bahan Baku Plastik HD 2010 ... 67

Tabel 4.11. Data Pemakaian Bahan Baku Plastik PP Tahun 2010 ... 68

Tabel 4.12. Standar Pemakaian Bahan Baku Plastik HD Tahun 2010 ... 69

Tabel 4.13. Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya ... 70

Tabel 4.14. Data Jam Kerja ... 70

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.16. Realisasi dan Rencana Produksi ... 72

Tabel 4.17. Rekapitulasi Anggaran, Realisasi, Standar Biaya Produksi ... 74

Tabel 4.18. Selisih Harga Pemakaian Harga Bahan Baku ... 75

Tabel 4.19. Selisih Kwantitas Pemakaian Bahan Baku ... 75

Tabel 4.20. Data Harga Bahan Baku PP dan HD 2008-2010 ... 82

Tabel 4.21. Data Pemakaian Bahan Baku PP 2008-20010 ... 83

Tabel 4.22. Data Pemakaian Bahan Baku HD 2008-2010 ... 84

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Harga Pokok Penjualan Tahun 2007-2010

Lampiran 2 Biaya Bahan Baku Plastik PP dan HD

Lampiran 3 Data Anggaran Dan Realisasi Overhead Pabrik

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Bagi negara-negara berkembang khususnya Indonesia, menjelang tahun 2020

perekonomian menjadi semakin terbuka secara internasional. Namun demikian,

krisis moneter yang melanda indonesia sejak tahun 1997 telah mengenai semua

aspek perekonomian dan dampaknya masih terasa sekarang ini.

Krisis moneter yang berkepanjangan memicu terjadinya inflasi. Ini terjadi akibat

ketergantungan terhadap bahan baku, bahan modal, serta sarana-sarana produksi

yang berasal dari luar negeri. Bahan baku impor yang menjadi mahal tersebut

mengakibatkan naiknya biaya produksi. Demikian pula dengan barang modal dan

sarana produksi impor lainnya.

Memasuki era globalisasi ini, indonesia dituntut untuk dapat bertahan dalam

lingkungan persaingan dunia industri. Persaingan di dunia industri meliputi berbagai

jenis usaha, salah satu nya adalah industri plastik.

PT “ X ” merupakan salah satu perusahaan di indonesia yang memproduksi dan

menjualnya ke perusahaan lain di dalam negeri. perusahaan mampu bertahan karena

dapat memberikan kepuasan kepada pelanggannya, yaitu dengan kualitas plastik

yang baik dan harga yang lebih murah dibandingkan perusahaan-perusahaan pesaing

lainnya. Perusahaan ini cukup banyak menyerap tenaga kerja untuk melaksanakan

proses produksinya sehingga telah menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat

untuk ikut bekerja sebagai karyawan pabrik, khususnya masyarakat bandung dan

(12)

BAB 1 PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha Latar belakang inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang di tuangkan dalam judul Peranan Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya Produksi Pada PT ’’ X ”.

1.2. Identifikasi Masalah.

Pada perusahaan yang menjadi objek penelitian, penulis mengidentifikasi

adanya beberapa masalah, yaitu :

a. Apakah metode biaya standar yang di terapkan oleh PT. X tersebut?

b. Apakah metode biaya digunakan dalam menyusun budget?

c. Bagaimana peranan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi di

PT.X?

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian

Ada pun maksud dari penulisan skripsi ini adalah mengumpulkan, mengolah,

menganalisis, dan mengintepretasikan data agar memperoleh data yang cukup untuk

memecahkan masalah-masalah di atas.

Tujuan Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah perusahaan menggunakan metode biaya

standar.

2. Untuk mengetahui bagaimana metode biaya standar dalam menyusun

budget biaya produksi..

3. Mempelajari dan menilai bagaimana peranan biaya standar dalam

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha 1.4. Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat beguna baik secara langsung mau pun

tidak langsung bagi berbagai pihak :

1. Bagi Perusahaan, sebagai bahan masukan agar dapat menerapkan sistem

biaya standar dalam pengendalian biaya produksi.

2. Bagi penulis, sebagai bahan perbandingan antara teori yang diperoleh

selama ini dengan yang dilaksanakan di dunia nyata khususnya mengenai

peranan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi.

3. bagi pihak lain yang berminat melakukan penelitian dapat digunakan

sebagai kajian yang lebih mendalam untuk menyempurnakan penelitian

selanjutnya.

4. Bagi Manyarakat, agar dapat berguna sebagai masukan, sebaagi bahan

untuk menambah pengetahuan dan informasi, khususnya tentang peranan

biaya standar dalam pengendalian biaya produksi.

5. untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh sidang sarjana

lengkap Jurusan Auntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen

(14)

86 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

1. Metode biaya standar yang di terapkan PT Nefo adalah Metode Analisis

Trend, hal ini dikarenakan kecenderungan harga bahan baku yang semakin

naik di masa yang akan datang.

2. PT Nefo belum sepenuhnya menggunakan Metode Biaya standar dalam

menyusun budget biaya produksi. Sehingga Perusahaan berusaha untuk

mengendalikan biaya produksi tersebut dengan membuat anggaran yang

berpedoman pada realisasi tahun sebelumnya tanpa diimbangi dengan

menganalisa penyebab timbulnya selisih yang terjadi sehingga tidak diketahui

penyebab dan akibat penyimpangannya. Akibatnya terjadi peningkatan harga

pokok produksi yang berdampak pada penurunan laba perusahaan.

3. Dalam PT Nefo Peranan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi

sangat berperan besar.karena dengan menetapkan biaya standar dalam

pengendalian biaya produksi Efisiensi biaya produksi dapat dicapai

perusahaan dengan mengetahui terlebih dahulu berapa biaya produksi yang

digunakan pada suatu periode tertentu, yaitu dengan menetapkan biaya

produksi standar. Biaya produksi standar tersebut dapat digunakan dalam

(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 87

Universitas Kristen Maranatha 5.2.Saran

1. Tindakan yang harus dilakukan perusahaan adalah menetapkan biaya standar

dan segera mengatasi penyimpangan yang terjadi, dengan cara selalu teliti

dan mengetahui gejolak-gejolak yang timbul di luar perusahaan terutama

harga bahan baku yang dibutuhkan, penempatan tenaga kerja sesuai dengan

keahlian dan kemampuannya, membuat perencanaan terhadap perkiraan

kegiatan operasi perusahaan. efisiensi terhadap jam kerja, tenaga kerja

terkoordinir dan kerusakan mesin selama kegiatan operasi dapat teratasi.

2. Perusahaan hendaknya mengadakan perhitungan analisis selisih secara

berkelanjutan sehingga pemborosan dapat dicegah dan melakukan revisi,

ketidak-efisienan yang terjadi dapat ditanggulangi secepat mungkin.

3. Penyimpangan yang terjadi dapat diatasi sedini mungkin sebelum keadaan

menjadi semakin parah. Maka setiap terjadi penyimpangan harus segera

dilaporkan dan sebaiknya diambil tindakan perbaikan dalam mengendalikan

biaya sesungguhnya yang tidak memuaskan sehingga diharapkan dapat

(16)

89

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoema, R, Soemita. 2002. Budget Perusahaan. Penerbit Sinar Baru. Bandung.

Adolph Matz, Milton F. Ursy, Cost Accounting Planning and Control, Ninth Edition, Diterjemahkan Oleh Herman Wobono, Jakarta: Erlangga, 1993.

Arkinson A.A et all Management Accounting, Edisi 3, 2001.

D. Hartanto, Akuntansi Untuk Usahawan, Edisi 5, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1981.

Hammer, Lawrence H, James Carter, Adolph Matz, Milton F. Ursy, Cost Accounting, Eleventh Edition, Cincinnati Ohio: South Western Publishing Co, 1994.

Hansen et all Managemen Accounting, Australia, edisi 6, 2003.

Harmanto. 1999. Akuntansi Biaya Perhitungan Harga Pokok Produksi. Edisi Pertama. Cetakan Ketiga. Penerbit BPFE UGM. Yogyakarta.

Helmy Rony, Akuntansi Biaya Pengantar untuk Perencanaan dan

Pengendalian Biaya Produksi, Jakarta: LPFE – UI, 1990.

Horngren et all Cost Accounting, Edisi 11 2003.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Standar Akuntansi Keuangan, Buku Satu, Jakarta: Salemba Empat, 1995.

Manullang. 2003. Manajemen Personalia. Edisi Revisi. Penerbit BPFE UGM. Yogyakarta.

Mulyadi, Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya dan Pengertian Biaya, Edisi 5, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1992.

Mulyadi, Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya, Edisi 3, Yogyakarta: BPFE, 1986.

Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Cetakan Kelima. Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta.

Simanora, Akuntansi Manajemen, Cetakan Pertama, Jakarta: Salemba4, 1999.

(17)

90

Universitas Kristen Maranatha Pembuatan Keputusan, Buku II, Edisi 2, Yogyakarta: BPFE, 1998.

Subiyanto, Ibnu, Bambang, Suripto. 2000. Akuntansi Biaya : Seri Teori, Soal dan Penyelesaian. Cetakan Ketiga. Bagian Penerbitan STIE YKPN. Yogyakarta.

Supriyono RA. 2001. Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok Produksi. Buku I. Edisi Kedua. Cetakan Kesepuluh. Penerbit BPFE UGM. Yogyakarta.

Van Der Schroeff, Biaya dan Harga Pokok, Jilid I, Diterjemahkan Oleh R. Soemita Adikoesoema, Bandung: Penerbit Tarsito, 1989.

Gambar

Tabel  4.16. Realisasi dan Rencana Produksi ............................................

Referensi

Dokumen terkait

Hasil deskriptif variabel produktivitas kerja guru diinformasikan bahwa skor yang paling kecil adalah dapat bergaul dengan efektif hal ini dikarenakan: (a) pengalaman guru

Yang bert anda t angan di bawah ini, Panit ia Pemilihan Penyedia Barang/ Jasa Pemborongan unt uk Kegiat an APBD Provinsi Sumat era Ut ara pada Dinas Bina Marga Provinsi Sumat era

Pada sub bab ini akan dijelaskan perangkat keras yang digunakan sistem, secara garis besar terdiri dari beberapa bagianya itu pompa air, turbin pelton, rumah

Kasir hanya dapat melakukan proses penjualan ataupun pembelian dalam sistem DSS (Decision Support System) pemilihan supplier menggunakan metode AHP (Analytical

Dari contoh pembagian bilangan real yang di atas, kita dapat mencermati dengan melihat apa yang nantinya akan menunjukkan kesamaan pada pembagian suku banyak. Pola pembagian ini

Pernyataan yang setara dengan “Jika semua pengendara kendaraan disiplin di jalan maka lalu- lintas tidak

Kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 diberikan untuk penggunaan tanah secara tidak langsung oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang

[r]