iv
TINJAUAN HUKUM TERHADAP PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN JAMINAN TANAH DAN RUMAH MILIK ORANG LAIN
YANG TIDAK ATAS IZIN DARI PEMILIK TANAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG
BERKAITAN DENGAN TANAH
ABSTRAK
Tyaras Gita Anggiana 110113080016
Dalam Pasal 51 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, sudah disediakan lembaga hak jaminan yang kuat yang dapat dibebankan pada hak atas tanah yaitu Hak Tanggungan. Sebagaimana Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah. Tahap pembebanan hak tanggungan harus memenuhi asas spesialitas yaitu pembuatan akta pemberian hak tanggungan dibuat oleh PPAT dan asas publisitas yaitu pendaftaran dikantor pendaftaran . Dalam pemberian hak tanggungan, debitor harus menyerahkan objek yang akan dijaminkan kepada kreditor, objek jaminan harus milik debitor sendiri namun dimungkinkan objek yang akan dijaminkan adalah objek milik orang lain asal terdapat izin dari pemiliknya, walaupun tidak ada peraturannya hal tersebut terkadang terjadi dalam praktek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan jaminan tanah dan rumah milik orang lain pada perjanjian pinjam meminjam uang, yang pembebanannya tidak dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Hak Tanggungan dan perlindungan hak kreditor jika pembebanan objek jaminan tidak dilakukan oleh pejabat berwenang.
Penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan yuridis normatif berupa pendekatan perundang-undangan dan permasalahan yang terjadi dimasyarakat, dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis yaitu menggambarkan serta menganalisis mengenai perjanjian pinjam meminjam uang dengan jaminan tanah dan rumah milik orang lain, dengan menggunakan peraturan hukum dan asas-asas hukum.
Jaminan dengan tanah dan rumah milik orang lain yang tidak ada izin dari pemilik tidak bisa bebani hak tanggungan maka kedudukan kreditor lemah, karena jaminan atas tanah yang tidak dibebani hak tanggungan tidak akan melahirkan jaminan hak kebendaan pada kreditor. Pembebanan jaminan yang tidak dilakukan oleh pejabat berwenang tidak memiliki kekuatan perlindungan pada objek jaminan. Jadi, perlindungan hak kreditor ada pada Pasal 1131 KUHPerdata yaitu kreditor berhak atas segala harta debitor sebagai pelunasan utang debitor.