• Tidak ada hasil yang ditemukan

This Week. HO SUWANDY dan NOVILIYA JUMAT, 15 NOVEMBER 2013 PUKUL WITA DI GEREJA PETRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "This Week. HO SUWANDY dan NOVILIYA JUMAT, 15 NOVEMBER 2013 PUKUL WITA DI GEREJA PETRA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Jl. Perintis Kemerdekaan (Kavelery), Daya - Makassar

Pdt. Sukiman Thomas Karun, S.Th

Setiap hari Minggu Pukul 10.30 Wita Senin, 04 November 2013 - Stefany Penalosa Selasa, 05 November 2013 - Andy Arifiyanto - Fransiska A. S. - Kornelius Layuksugi - Stella Nurdianti Rabu, 06 November 2013 - Nofi Budiawan Kamis, 07 November 2013 - Mery Gosal Jumat, 08 November 2013

- The Kim Eng - Yohannes

Sabtu, 09 November 2013 - Agustina Tiku / Tina - Albert Christian Wibisono Minggu, 10 November 2013

- Angelina Novita Djandra - Yohan Onny Mandagi

Amsal 3:2

Kami ucapkan kepada Jemaat

yang berulang tahun pada tanggal :

04 NOVEMBER - 10 NOVEMBER 2013

Pdt. Israel Laoly, S.Th Contact Person: Hp. 0813 5551 2966 Flexi 0411 528 3249

Like us

on

facebook

www.facebook.com/GerejaPetra

Follow Us on Twitter

www.twitter.com/GerejaPetra

Dapatkan Informasi seputar Gereja PETRA

pelayanan

Pdm. Silva Ramon Rumendong

Hp. 0821 8825 9818

Ibu Betty Haryono

Flexi 0411 574 5369 | Tlp. 3610 509

Hp. 0852 4286 2600

Contact Person:

PASTORAL

4

Quotes

This Week

AKAN DIBERKATI

DALAM PERNIKAHAN

YANG KUDUS

HO SUWANDY

dan

NOVILIYA

JUMAT, 15 NOVEMBER 2013 PUKUL 13.00 WITA DI GEREJA PETRA

ROCKY RIONITA, S.Kom

dan

DEASY STEFANIE PATI, S.Sn

SENIN, 11 NOVEMBER 2013 PUKUL 13.00 WITA

DI GEREJA PETRA

BENTUKLAH kebiasaan

kita saat kita muda, maka

pada masa tua kebiasaan itu

yang akan membentuk kita.

-Byt-salurkan talenta anda

melayani di bidang:

- media view - design graphics - kamera - Photography - web - petra news - lighting

contact person: ronny kongdoh (081 2422 6361)

(3)

KHOTBAH

tumbuh - peduli - berbagi

01

tumbuh - peduli - berbagi

INFO PETRA MISI

08

etiap murid Kristus (atau biasa juga disebut

S

sebagai anak Allah), haruslah mengalami pengalaman dihajar. Hajaran terhadap anak atau murid adalah tanda bahwa anak itu dikasihi. Jadi jika Tuhan menghajar kita, itu tanda bahwa Tuhan memperlakukan kita sebagai anak-Nya, bukan musuh-Nya.

[5]

Ibrani 12:5-8 “ Dan sudah lupakah kamu akan

nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus

[6]

asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak. "

[7]

Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah

memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

[8]

Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.”

Setiap anak, pasti pernah dihajar oleh ayahnya. Mengapa dihajar? Sebab anak itu melaku-kan kesalahan. Sepandai apapun anak atau murid itu, ia pasti pernah berbuat salah. Dan karena itulah ia perlu dihajar supaya ia menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya. Dengan demikian ia menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Jadi hajaran itu adalah bentuk dari didikan Tuhan yang mengharapkan kebaikan bagi anak-anakNya. Tetapi bila ada orang yang dibiarkan oleh Tuhan, tidak pernah dihajar sekalipun berulang-ulang berbuat salah, jangan-lah menjadi sombong atau bangga akan hal itu, malahan orang itu harus berduka, sebab justru itu adalah tanda bahwa orang itu bukanlah anak Tuhan (ayat 8).

Orang yang diakui sebagi anak, pada saat masuk ke dalam Sorga, maka di sambut sebagai anak. Berbeda dengan orang yang dimaksud dalam

Matius 7:22-23 “Pada hari terakhir banyak

orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan , bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! ". Orang itu tidak dikenal oleh Tuhan,

padahal mereka punya karunia-karunia yang hebat. Mereka tidak diakui oleh Tuhan sebagai anak. Tetap orang-orang yang diakuiNya sebagai anak itulah orang-orang yang disesahNya (Ibrani 12:6). Jadi, apabila Anda ingin diakui sebagai anak, Anda harus rela dipukul oleh Tuhan.

Pukulan yang baik adalah pukulan yang mengandung pendidikan, itulah yang dimaksud dengan hajaran. Anak-anak kita perlu mendapatkan pendidikan ini selama mereka masih muda (bila perlu mereka harus dihajar atau disesah demi kebaikan mereka). Sebab bila tidak maka mereka akan kehilangan waktu yang baik untuk dididik, akibatnya pada masa tuanya mereka akan menyimpang dari kebenaran. Jangan sampai kita melewatkan waktu yang baik itu untuk mendidik anak-anak kita. Waktu yang baik untuk dididik itu hanya 1 kali yakni ketika mereka masih sangat muda.

Didikan di masa muda akan berpengaruh sampai kepada masa tua orang tersebut. Jadi didikan terhadap anak-anak kita itu bukanlah untuk hasil jangka pendek yang sekejap lalu hilang, melainkan untuk hasil jangka panjang. Pada hari tuanya, ia

(4)

pendidikannya selama ia masih muda. Masa muda dan masa tua berkaitan, masa muda menentukan masa tua kita dan pendidikan masa muda berpengaruh sampai masa tuanya kita. Mengapa ada orang tua-orang tua yang mengalami hal-hal yang tidak beres atau tidak baik di masa tuanya? Sangat mungkin bahwa hal itu dipengaruhi dari pendidikan yang ia jalani selama masih muda. Amsal 22:6, “Didiklah orang muda menurut jalan

yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia

tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya..”. Apakah jalan yang patut itu? Itulah

jalan dari Tuhan. Inilah jaminan Tuhan bahwa jika seorang anak dididik menurut jalan Tuhan, maka pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari jalan itu. Jadi didikan di masa muda itu adalah investasi untuk masa depan anak itu.

Saya mempunyai banyak saudara, saya anak yang ke 13. Kami semua dididik dalam takut akan Tuhan dan menghadiri sekolah minggu. Ketika menjadi dewasa, banyak di antara kami yang dipakai Tuhan menjadi hamba Tuhan, tetapi ada juga yang hidup dalam dosa. Namun pada masa tuanya, mereka yang hidup dalam dosa itu kembali ke jalan Tuhan, mereka menangis dan bertobat dari jalan yang menyimpang dari kebenaran. Ternyata bahwa ajaran Firman Tuhan yang ditaburkan di masa muda mereka (waktu di Sekolah Minggu) itu tidak pernah mati. Firman Tuhan itulah yang kemudian membawa mereka kembali ke jalan Tuhan. Oleh sebab itu jangan kita menganggap remeh sekolah minggu. Bawalah anak-anak Anda ke sekolah minggu untuk dididik di sana. Didikan di sekolah minggu ini sangat penting dan merupakan investasi untuk masa depan anak-anak kita. Sekolah minggu seperti rantai yang membuat anak-anak terikat pada Tuhan. Mungkin saja seorang anak akan pergi dari Tuhan ke pergaulan remaja yang buruk, namun rantai itu tetap menyambungkannya dengan Tuhan. Kelak, ketika ia sudah tua, rantai itu akan menariknya kembali ke asal usulnya, yakni kepada

Mari kita lihat perbedaan 2 anak Daud, yakni Adonia dan Salomo, anak dari 2 istri yang berbeda.

Pertama, mari kita lihat tentang Adonia.

1 Raja-raja 1:5-6, “Lalu Adonia, anak Hagit,

meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya. Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?". Iapun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom.”

Malapetaka terjadi ketika Adonia menjadi dewasa. Ia memberontak kepada raja Daud, ayahnya sendiri. Di situ dikatakan bahwa Adonia meninggikan diri dan mau menjadi raja. Mengapa ini bisa terjadi di usia Adonia yang sudah dewasa? Sebab ketika ia masih kecil hingga sekarang (selama hidupnya), Adonia ia tidak pernah dididik atau ditegor atau didisiplin atau dihajar oleh ayahnya. Nampaknya Adonia tumbuh menjadi anak yang manja, yang segala keinginannya harus dipenuhi. Inilah kasih sayang yang salah. Mengapa Daud tidak pernah menghajar Adonia? Karena perawakannya sangat elok, sehingga Daud merasa sayang untuk menghajarnya. Itulah yang menjadi penyebab dari malapetaka ini.

Banyak orang tua yang salah memanjakan anak-anaknya. Belajarlah dari pengalaman Daud dan Adonia ini. Sampai dimanapun eloknya rupa anak-anak kita (entahkah itu elok fisiknya atau talentanya atau keistimewaan apapun juga) tidak boleh membebaskan mereka dari teguran-teguran atau pendisiplinan. Demikian juga setiap kita, apapun karunia khusus yang kita terima dari Tuhan, hal itu tidak boleh dijadikan alasan untuk kita tidak mau ditegur dan dinasehati oleh firman Tuhan. Sebab bila Anda tidak mau ditegur, maka hal itu akan membawa malapetaka bagi hidup Anda dan lingkungan Anda. Orang-orang yang tidak mau

(5)

KHOTBAH

tumbuh - peduli - berbagi

03

tumbuh - peduli - berbagi

06

INFO PETRA MISI

dididik akan menjadi trouble-maker di manapun ia berada.

Ibrani 12:9, “Selanjutnya: dari ayah kita yang

sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih

taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?”

“Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati..”.

Orang tua yang tetap dihormati oleh anak-anaknya adalah orang tua yang memberi ganjaran atau didikan kepada anak-anaknya, tetapi orang tua yang tidak mendidik anak-anaknya kelak tidak akan dihormati oleh anak-anaknya itu, seperti Adonia dan Absalom yang tidak lagi menghormati Daud, ayah mereka.

“..kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?”. Jadi jika Anda mau hidup, artinya jika

Anda mau memiliki masa depan yang baik, maka Anda harus mau dididik seturut Firman Tuhan. Sebab itu pastikan bahwa Anda memiliki sikap hati yang lembut terhadap didikan (artinya mau menerima nasehat atau didikan); janganlah keras hati terhadap nasehat. Menolak didikan berarti menolak masa depan yang baik.

Kedua, mari kita lihat tentang Salomo.

Amsal 4:3, “Karena ketika aku masih tinggal di

rumah ayahku sebagai anak, lemah dan sebagai anak tunggal bagi ibuku.”

Lemah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah lemah lembut. Salomo memiliki sifat lemah lembut terhadap didikan. Artinya bahwa ia bersedia menerima nasehat atu didikan. Firman Tuhan mengajarkan kepada kita agar kita menerima Firman dengan lemah lembut dan menjadi pelaku Firman.

Yakobus 1:21-22, “Sebab itu buanglah segala

sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu

banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu , yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”

Jadi ada kontraversi antara Adonia dan Salomo. Adonia bersikap memberontak atau menolak didikan, sedangkan Salomo bersikap lembut terhadap didikan.

Amsal 1:7-8, “Takut akan TUHAN adalah

permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh

menghina hikmat dan didikan. Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu.”

Ayat tersebut membuktikan bahwa Daud mendidik Salomo. Sejak kecil, Salomo sudah dididik untuk mengenal: 1) Firman, 2) Takut akan Tuhan dan 3) Hikmat Allah. Mungkin saja bahwa ketika Salomo kecil dididik, ia merasa tidak enak, sebab dalam didikan itu banyak aturan-aturan hidup yang bertentangan dengan keinginan dagingnya. Misalnya disiplin ibadah, disiplin waktu, disiplin di meja makan (cara memegang sedok, cara duduk) dll. Namun Daud, sang ayah, tidak berhenti mendidik Salomo kecil yang merengek atau menangis karena didikan itu. Rasa tidak enak itu hanya ada dalam jangka waktu yang pendek, tetapi manfaatnya akan sampai pada jangka waku yang panjang. Didikan itu akan sangat bermanfaat baginya kelak ketika ia dewasa. Dan itu memang terbukti. Ketika dewasa, Salomo menggantikan Daud sebagai raja. Salomo-pun terkenal dengan kemuliaan yang amat sangat. Ratu Syeba pun memuji hikmat Salomo dan rumah yang telah didirikannya serta makanan di mejanya, cara pelayan-pelayannya melayani dan berpakaian, dan sebagainya (Baca: 2 Tawarikh 9:3-8). Tidak pernah ada kerajaan dan raja seperti Salomo dan Tuhan betul-betul dimuliakan lewat hidup Salomo dewasa. Mengapa? Sebab sejak kecil, Salamo sudah dididik untuk hidup takut akan Tuhan.

(6)

menyimpang dari perkataan mulutku. Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan

dijaganya. Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.”

Itu adalah pesan yang ditanamkan Daud ke dalam hati Salomo, anaknya, secara berulang-uang kali; yakni “perolehlah hikmat dan hikmat itu adalah takut akan Allah”.

Pantas saja bahwa ketika Tuhan mempersilahkan Salomo meminta sesuatu kepadaNya, maka Salomo tidak meminta kekayaan dan kemuliaan, melainkan Salomo meminta hikmat dan pengertian (Baca: 1 Raja-raja 3-14).

Ketika Salomo meminta hikmat, maka bukan hanya hikmat yang diterimanya, tetapi juga kekayaan dan kemuliaan ditambahkan kepadanya. Kekayaan itu hanya ditambahkan Tuhan dan bukan menjadi yang utama; sebab yang utama adalah hikmat. Ada banyak orang yang tamak, tetapi Daud mengajarkan kepada Salomo untuk tidak tamak. Sejak Salomo kecil, Daud telah mendidik anaknya untuk tidak berfokus pada uang, tidak melihat uang sebagai pusat dari kehidupannya. Orang yang tamak menjadikan uang sebagai pusat hidupnya; mereka akan terus mengejar uang dan karena itu mereka akan jatuh dalam berbagai petaka. Tetapi jika kita mengejar hikmat, maka kekayaan itu akan datang dengan sendirinya.

DAUD dan Hajaran Tuhan

Daud adalah seorang yang dikasihi Tuhan tetapi belum sempurna. Sebagai orang yang dikasihi Tuhan, ia masih menerima hajaran dari Tuhan ketika ia bersalah. Misalnya saja ketika ia berzinah dengan Betsyeba dan ketika ia menghitung jumlah tentaranya dengan motivasi kebanggaan. Tuhan menghajarnya dengan hebat, tetapi dalam hajaran itu ada kasih sayang.

merasa sakit. Hajaran itu akan menimbulkan bilur-bilur yang berdarah. Tetapi bilur-bilur-bilur-bilur yang berdarah itu akan membersihkan kita dari kejahatan yang pernah kita perbuat.

Amsal 20:30, “Bilur-bilur yang berdarah

membersihkan kejahatan, dan pukulan membersih-kan lubuk hati.”

Kapan hajaran itu diberikan? Ketika orang itu sudah dinasehati tetapi tetap saja melakukan kesalahan yang sama. Ketika Tuhan sudah menasehati lewat firman Tuhan, lewat gembala atau hamba Tuhan, lewat orang tua atau otoritas tetapi ia tetap tidak mau menurut, maka Tuhan akan datang membawa cemeti. Cemeti Tuhan bisa berupa masalah-masalah, penyakit dan lain sebainya. Tujuan Tuhan agar kita bertobat, bukan dalam satu dua hal saja melainkan dalam semua hal kita harus bertobat.

Ibrani 12:6, “karena Tuhan menghajar orang

yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”

Jangan marah apabila Anda terkena hajaran Tuhan tetapi katakanlah: “terima kasih Tuhan”. Dan juga jangan iri kepada orang yang tidak pernah dihajar oleh Tuhan. Sebab sesungguhnya hajaran itu adalah bukti kasih sayang Tuhan kepada kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin!!

Jadwal Ibadah Umum

Jadwal Ibadah Umum

Jadwal Ibadah Umum

(7)

LEMBAR

K E S A K S I A N

wahyu 12 : 11 By : Samuel Evan Sunarto

LANJUTAN

kesaksian

Redaksi

Bagi Jemaat yang ingin memberikan kesaksian, agar dapat langsung menyerahkan kepada Ibu gembala atau dapat mengirimkannya lewat email : wartapetramks@gmail.com [ Kesaksian yang telah diberikan menjadi hak redaksi sepenuhnya untuk diedit/dirubah ]

03 November 2013

Referensi

Dokumen terkait

Melalui Model Pembelajaran Aktif Learning dengan mode DARING via google classroom/ LURING peserta didik dapat menganalisis fungsi sosial, unsur kebahasaan, serta struktur teks

Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah.. Rekapitulasi Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan

Karya film “Jiwa di Balik Rel Kerata ini’ diharapkan dapat menghibur dan masyarakat dapat memahami bahwa kita hidup di dunia ini adalah sebagai makhluk sosial

Informasi dalam dokumen ini didasarkan pada pengetahuan terkini kamidan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan pencegahan dan keselamatan.Itu tidak mewakilimenjamin

Putusan Mahkamah Konstitusi menolak permohonan, artinya Mahkamah Konstitusi telah masuk ke pokok perkara dan menganggap undang – undang yang diujikan tidak bertentangan dengan Undang

Kebutuhan system pencahayaan alami (matahari) dan buatan pada suatu ruangan harus di pertimbangkan karena berkaitan erat dengan kegiatan yang di

Peelotnau PcrrLrlisen Kur\ll Ilm[th l, PI ]t)l-l.. analisis data berupa laporan secara rinci tahaptahap analisis data, serta teknik yang dipakai dalam analisis data itu

Setelah itu, dipindahkan media penyaring dari sistem vakum ke media penimbang untuk kemudian dioven pada suhu 103 o C sampai dengan 105 o C selama minimal 1