UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN
METODE DEMONTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG
SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
SUMARSIH 0904540
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
==========================================================
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN
METODE DEMONTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG
SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK
Oleh
SUMARSIH 0904540
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© SUMARSIH 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN
METODE DEMONTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG
SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK
Oleh
SUMARSIH 0904540
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP. 195905081984031002
Pembimbing II,
Drs. H. Dede Somarya, M.Pd NIP. 195803051984031002
Diketahui Oleh:
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK
Oleh SUMARSIH
0904540
penerapan metode demonstrasi perlu dijadikan alternative dalam upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.
ABSTRACT
EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN STYLE LESSON IPA CONTENT THROUGH THE IMPLEMENTATION OF DEMONSTRATION METHOD IN CLASS IV SDN SAND MOUNTAIN
SOUTH 2 CIMANGGIS DEPOK
By Sumarsih
0904540
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Definisi Istilah ... 8
F. Hipotesis Penelitian ... 10
BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI A. Konsep Metode Demonstrasi ………... 11
B. Konsep Pembelajaran IPA di SD ... 18
C. Konsep Hasil Belajar ... 22
BAB III METODE DALAM PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian ... 26
B. Model Penelitian ... 26
C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 27
D. Prosedur Penelitian ... 29
E. Instrumen Penelitian ... 32
F. Teknik Pengolahan Data ... 33
G. Analisis Data Hasil Tes ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37
1. Tindakan Siklus I ... 37
a. Perencanaan ... 37
b. Pelaksanaan ... 37
c. Observasi Pembelajaran ... 43
d. Analisis dan Refleksi ... 44
2. Tindakan Siklus II ... 44
a. Perencanaan ... 44
b. Pelaksanaan ... 45
c. Observasi Pembelajaran ... 51
d. Analisis dan Refleksi ... 53
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ... 58
B. Rekomendasi ... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Instrumen Penelitian
B. Hasil Penelitian
C. Foto Aktivitas Guru dan Siswa
D. Surat-surat
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Gaya Dorong……….………... 18
2.2 Dinamometer.……... 19
2.3 Jenis-jenis Magnet……..…... 20
2.4 Gaya Listrik Statis……….. ... 20
2.5 Gaya Otot..……….. 21
2.6 Gaya Gravitasi Bumi……...………. 21
2.7 Gaya Pegas……….. 22
2.8 Mengembun………. 27
3.1 Alur penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc. Tagart (199:13)... 27
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 Rekap hasil tes formatif kelas IV... 5
3.1 Kategori nilai rata-rata siswa ... 36
3.2 Kategori perolehan prosentase KKM siswa ... 36
4.1 Langkah-langkah Demonstrasi…………. ... 38
4.2 Hasil penilaian LKS kelompok Siklus I ... 41
4.3 Ketuntasan Hasil belajar Siklus I ... 42
4.4 Langkah-langkah Demonstrasi Siklus II ... 46
4.5 Hasil penilaian LKS kelompok Siklus II ... 48
4.6 Ketuntasan hasil belajar Siklus II ... 50
DAFTAR GRAFIK
Grafik
4.1 Hasil Perolehan Nilai Kegiatan Kelompok Pada Siklus I... 41
4.2 Ketuntasan hasil belajar Siklus I ... 43
4.3 Hasil Perolehan Nilai Kegiatan Kelompok Pada Siklus II... 49
4.4 Ketuntasan hasil belajar Siklus II ... 50
4.5 Perbandingan hasil belajar siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 56
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya
meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk
menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna
menjaminpelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Peningkatan
kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan
kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan
kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun dan etika
serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena
pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur
hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat dan
pemerintah.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting
dalam keberhasilan pembangunan disegala bidang. Hingga kini pendidikan
masih diyakini sebagai wadah dalam pembentukan sumber daya manusia
yang diinginkan. Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam pembentukan
sumber daya manusia, maka peningkatan mutu pendidikan merupakan hal
yang wajib dilakukan secara berkesinambungan guna menjawab perubahan
zaman. Masalah peningkatan mutu pendidikan tentulah sangat berhubungan
dengan masalah proses pembelajaran.
Proses pembelajaran yang sementara ini dilakukan di
lembaga-lembaga pendidikan kita masih banyak yang mengandalkan cara-cara lama
dalam penyampaian materinya. Di masa sekarang banyak orang mengukur
keberhasilan suatu pendidikan hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran
yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan
mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun
2
dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di
sekolah-sekolah. Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif
ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara
langsung, komprehensif baik fisik, mental maupun emosi. Hal semacam ini
sering diabaikan oleh guru karena guru lebih mementingkan pada
pencapaian tujuan dan target kurikulum.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki fungsi yang
fundamental dalam menimbulkan serta mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan tersebut dapat tercapai,
maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan
siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah. Mutu pembelajaran
IPA perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk mengimbangi
perkembangan teknologi. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran tersebut,
tentu banyak tantangan yang dihadapi. Sementara ini masih banyak orang
beranggapan bahwa IPA dan IPA merupakan pelajaran yang sulit, serta
kurang menarik minat baik di kalangan siswa maupun guru.Sekolah Dasar
sebagai salah satu satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal
mempunyai tujuan institusional tersendiri. Adapun tujuan operasional
pendidikan di Sekolah Dasar , dinyatakan di dalam Kurikulum Pendidikan
Dasar yaitu memberi bekal kemampuan dasar membaca, menulis dan
berhitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa
sesuai dengan tingkat perkembangannya,serta mempersiapkan mereka untuk
mengikuti pendidikan di sekolah lanjutan tingkat pertama.
Sedangkan menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD
(2006:454) bahwa:
3
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehiduan sehari-hari.
Pembelajaran IPA di SD diharapkan dapat menjadi wahana bagi
siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, pendidikan IPA
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi melalui serangkaian proses ilmiah agar siswa mampu
menjelajahi dan memahami alam (Depdiknas, 2006). Berdasarkan hasil
pengamatan pembelajaran selama ini pembelajaran IPA di SDN Pasir
Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok, masih terdapat banyak kekurangan,
diantaranya:
1. Dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan alat peraga atau
media pembelajaran IPA, serta jarang dalam kegiatan melakukan
kegiatan percobaan yang dapat mengaktifkan belajar siswa.
2. Proses pembelajaran terutama IPA masih belum sesuai dengan harapan
masih banyak diantara guru yang melaksanakan pembelajaran hanya
menekankan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek yang lainnya,
sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA menjadi rendah dan
pemahaman materi yang dimiliki siswa tidak bertahan lama.
3. Pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran perhatian para siswa
terhadap materi yang disampaikan guru sangat kurang, para siswa
banyak yang kurang antusias (tidak bergairah), aspek-aspek “keterbukaan, kreativitas dan rasa ingin tahu” dari siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan masih kurang.
4. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
kurang bervariasi sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA
menjadi rendah dan pemahaman materi yang dimiliki siswa tidak
bertahan lama.
Berdasarkan pengamatan peneliti masih sangat jarang guru-guru
sekolah dasar terutama guru di SD Negeri Pasir Gunung Selatan 2
4
menggunakan berbagai pendekatan untuk mencari solusi terbaik yang dapat
menggali potensi yang dimiliki siswa.Seorang siswa dapat mencapai hasil
belajar yang baik apabila suatu lembaga pendidikan memiliki efisiensi
internal dan eksternal seperti adanya dukungan infrasturuktur penunjang
lainnya. Sementara itu dipihak siswa itu sendiri harus memiliki kesiapan dan
keinginan untuk belajar. Karena dalam perkembangan dewasa ini yang
bertanggung jawab terhadap pendidikan bukan sekolah, masyarakat dan
orang tua, akan tetapi yang lebih bertanggung jawab adalah siswa itu
sendiri.
Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa. Salah satu usaha yang perlu mendapat perhatian serius dalam
meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan dilakukannya bimbingan
belajar disamping hal- hal lain seperti metode mengajar, materi pelajaran,
media dan fasilitas lainnya, sehingga dapat mengurangi rasa bosan dan
keributan.
Bagi seorang guru untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut
tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Di dalam praktek
pembelajaran sehari-hari, terkadang tujuan pembelajaran tidak tercapai
secara maksimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah metode yang
digunakan dalam pembelajaran kurang tepat dan bervariasi. Sebagai dampai dari hal ini, dikemukakan oleh Mulyana (2008:25) “Penggunaan metode yang kurang tepat dan tidak bervariasi akan mengakibatkan proses dan hasil belajar siswa tidak mencapai tuntutan kompetensi dasar yang diharapkan”. Melihat keadaan yang demikian, peneliti sebagai guru terdorong untuk
melakukan refleksi diri terhadap proses kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan selama ini.
Adapun proses belajar yang diharapkan dalam pembelajaran itu
antara lain siswa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Melalui proses
5
dalam pembelajaran itu akan tercapai. Namun kenyataannya di kelas IV
SDN Pasir Gunung Selatan 2 tidak demikian, sebagaimana uraian berikut:
1. Proses belajar siswa terkesan kurang aktif, kreatif, inovatif dan
menyenangkan.
2. Antar siswa tidak terjadi saling belajar memberi dan menerima
pengetahuan yang secara positif mendukung pada pencapaian
kompetensi dasar.
3. Ketika pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak antusias
dalam belajar, memperhatikan,bertanya, apalagi mengemukakan gagasan
atau pemikirannya akibat hasil pembelajaran menjadi rendah.
4. Pada mata pelajaran IPA Sebagian besar siswa belum berhasil mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan yakni 75.
Hal ini menunjukan bahwa hanya 45,4 % atau sebanyak 15 siswa yang
berhasil mencapai KKM,dan 54,6 % atau 18 siswa memperoleh nilai
dibawah KKM.Hal ini seperti yang ditunjukkan pada rekap hasil tes
formatif, berikut:
Tabel 1.1
Rekap Hasil Tes Formatif Kelas IV pada Mata Pelajaran IPA
Yang Memperoleh Nilai Jumlah Siswa
75 – 100 15
55 – 70 11
35 – 50 7
Jumlah 33
Sumber: pengolahan Nilai Harian Siswa ( Buku Nilai )
Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya usaha sadar yang
dilakukan oleh guru, dan untuk itu pula peneliti bermaksud melakukan
perbaikan pembelajaran, berdasarkan pendekatan keterampilan proses.
Besar harapan melalui pendekatan ini proses dan hasil belajar siswa
6
berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan
melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas).
Dengan demikian pembelajaran IPA (Sains) dengan menggunakan
pendekatan keterampilan proses dapat memberikan solusi dan input berupa
informasi yang sangat berguna untuk merubah paradigma lama belajar
secara konvensional menuju belajar yang aktif, kreatif, inovatif dan
menyenangkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan menuangkan
dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul “ Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi
Pokok Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2Kecamatan Cimanggis Kota Depok”sehingga di peroleh gambaran secara tepat dan akurat sebagai upaya perbaikan
pelaksanaan proses pembelajaran khususnya untuk bidang studi IPA.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka
masalah pokok yang akan diteliti adalah “Bagaimana Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi
Pokok Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN
Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok”.
Untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian, maka penulis
merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut:
1.Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA pada materi pokok gaya
melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IV SDN Pasir Gunung
Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok?
2.Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi pokok gaya
melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IV SDN Pasir Gunung
7
3.Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi
pokok gaya melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IV SDN Pasir
Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi
pokok gaya melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IV SD
Negeri Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis kota Depok.
2. Tujuan Khusus
Berasal dari rasa ketidakpuasan terhadap hasil pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran IPA materi gaya maka yang menjadi
tujuan khusus dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini, adalah :
a.Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA pada materi
gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok
dengan menggunakan penerapan metode demonstrasi.
b.Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi
gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok
melalui penerapan metode Demonstrasi.
c.Untuk mendeskripsikan tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPA pada materi gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2
Cimanggis Depok setelah menggunakan metode demonstrasi.
D. Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian pada materi gaya dikelas IV SDN
Pasir Gunung Selatan 2 ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para
siswa,sekolahdan guru khususnya maupun pihak-pihak yang terkait pada
dunia pendidikan dalam rangka mensukseskan Kurikulum Tingkat Satuan
8
Indonesia Nomor 24 Tahun 2006. Setidaknya manfaat penelitian tindakan
kelas ini di jabarkan sebagai berikut:
1.Bagi Siswa SDN Pasir Gunung Selatan 2
a. Dengan menggunakan metode demonstrasi siswa diharapkan dapat
belajar secara aktif dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.
b.Dengan menggunakan metode demonstrasi membantu siswa untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
2.Bagi Guru Pasir Gunung Selatan 2
a.Membantu memberikan solusi dan mempermudah dalam
penyampaian pelajaran IPA dengan menggunakan metode
demonstrasi pada materi gaya.
b.Menambah wawasan bagi guru tentang pendekatan pembelajaran,
yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3.Bagi Sekolah Pasir Gunung Selatan 2
Penelitian ini diharapkan memberikan masukkan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui penerapan metode
demonstrasi yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik pelajaran
yang akan meningkatkan prestasi sekolah.
E. Definisi Istilah
1. Metode Demonstrasi
Metode adalah cara – cara yang ditempuh guru untuk
menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan
mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi
belajar anak yang memuaskan. Metode adalah cara yang digunakan guru
untuk mengajar dengan berbagai aktifitas supaya tercipta kegiatan
9
Metode demonstrasi menurut Mulyani Sumantri dan Johar
Permana (2001: 133) diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu
proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam
bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan
oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam
topik bahasan yang harus didemonstrasikan.
Pada metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses atau
kejadian kepada murid atau memperlihatkan cara kerja suatu alat
kepada siswa.
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-kata
inggris yaitu Natural Sience.Berhubungan dengan alam.Jadi IPA adalah
ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa alam.Ada tiga hal yang
berkaitan dengan sasaran IPA di sekolah dasar yaitu 1) IPA tidak
semata-mata berorientasi kepada hasil tetapi juga proses.2) Sasaran
pembelajaran IPA harus utuh dan menyeluruh.3) Pembelajaran IPA
akan lebih berari apabila dilakukan secara berkesinambungan dan
melibatkan siswa secara aktif.
Pada pembahasan ini penulis mengadakan penelitian tentang .
Gaya adalah tarikan atau dorongan.Gaya dapat disebutkan dalam satuan
Newton.Alat untuk mengukur gaya disebut dynamometer.
Sifat Gaya yaitu Gaya membuat benda diam menjadi
bergerak.Gaya dapat mengubah arah gerak benda.Gaya dapat
mengubah bentuk benda.Jenis-jenis gaya yaitu Gaya Otot,Gaya Gesek
antara Dua Benda.Gaya Magnet.Gaya Listrik.Faktor –faktor yang
mempengaruhi Gerak Benda yaitu Adanya Gravitasi bumi.Dorongan
atau tarikan.
10
Definisi hasil belajar,Sudjana (2004) mengatakan bahwa
kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima
pengalaman hasil belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan yang
penting dalam proses pembelajaran baik secara kongnitif
(pengetahuan),efektif (rasa) dan psikomotor (tingkah laku).Penelitian
ini berkaitan dengan hasil belajar ranah kongnitif,untuk mengetahui
hasil belajar dilakukan melalui tes ulangan,hasilnya berupa nilai yang
diperoleh siswa.
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada rumusan masalah, untuk sementara penulis
menduga bahwa dengan dilakukan akan “Terdapat Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Kelas IV Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada
26
BAB III
METODE DALAM PROSEDUR PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan Penelitian
tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian
dalam bidang sosial. Untuk menanggapi permasalahan sosial dengan
menggunakan refleksi diri dengan menggunakan metode demonstrasi
dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi
pembelajaran secara profesional.
Berdasarkan masalah yang berkenaan dengan presatasi belajar
siswa pada saat ini diperlukan suatu tindakan untuk meningkatkan minat
siswa pada saat proses kegiatan belajar IPA. Dari beberapa pengertian yang
di kemukakan oleh Ahli tentang apa yang dimaksud dengan penelitian
tindakan kelas.
Menurut Kurt Lawin (1992) dalam buku Suawandi (2008) dalam
suatu penelitian tindakan kelas terdiri dari langkah, setiap
langkah-langkah terdiri atas empat tahap yaitu : perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi.
B.Model Penelitian
Seperti yang telah kita ketahui di atas, PTK dilaksanakan melalui
proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap,
Dari tahapan-tahapan diatas, penulis memulai penelitian dari
observasi awal, dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindakan, kemudian
pelaksanaan tindakan, observasi, dan berakhir dari setiap siklus dengan
berpatokan pada refleksi awal. Tahap / siklus penelitian tersebut dapat
27
Siklus I
Siklus II
Gambar 3.2: Alur Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Kemmis dan Mc. Tagart (1998:13)
C.Subjek dan Lokasi Penelitian
1.Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri
Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini
dilakukan terhadap kelas IV pada pelajaran IPA. Jumlah siswa yang
menjadi penelitian sebanyak 32 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan
14 siswa perempuan. Usia siswa antara 10-12 tahun. Secara domisili
mereka sebagian besar tinggal di sekitar Desa Pasir Gunung yang berada
di wilayah Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Pada penelitian tindakan Observasi Awal
Penyusunan Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan Observasi
Refleksi I
Penyusunan Rencana perbaikan
Pelaksanaan Tindakan Observasi
Refleksi II
28
kelas ini peneliti menggunakan topik “Gaya” yang merupakan materi pelajaran kelas 4 pada semester 2.
2.Lokasi dan Waktu Penelitian
a.Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pasir Gunung Selatan 2
Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini dilakukan
terhadap siswa kelas IV pada pembelajaran IPA. Penelitian ini
dibantu oleh guru lain yang bertindak sebagai pengamat (observer)
yang bertugas untuk memberikan masukan-masukan terhadap
kekurangan dalam proses penelitian yang dilakukan di kelas IV.
b.Waktu Penelitian
Waktu penelitian penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu
bulan, yaitu di mulai dari bulan Februari 2013 untuk tahapan
persiapan sampai dengan bulan April 2013 untuk tahap pelaksanaan.
D.Prosedur Penelitian
1.Perencanaan
Agar semua kegiatan dalam proses pembelajaran dapat terlaksana
sesuai dengan perencanaan pendidikan, maka harus disesuaikan dengan
data hasil studi, dan dilanjutkan dengan penelitian bersama guru dimana
bekerja untuk menyusun suatu perencanaan, yang meliputi yaitu:
a.Mempersiapkan perangkat pembelajaran, antara lain : satuan
pelajaran, rencana pelajaran, dan alat peraga.
b.Mempersiapkan lembaran observasi mengajar, untuk mencatat
ketika guru menerangkan meteri menggunakan metode
demonstrasi dalam proses pembelajaran di kelas sebagai upaya
untuk merekam aktivitas belajar Ilmu pengetahuan Sosial dari
29
c.Mempersiapkan alat peraga yang dipergunakan dalam rangka
meningkatkan prestasi siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial.
d.Mempersiapkan instrument dalam bentuk soal materi yang akan
diberikan pada siswa.
e.Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau
kegiatan yang di harapkan dapat tercapai setelah metode
demontrasi berakhir
f. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang
akan di laksanakan
g.Memperhitungkan waktu yang di butuhkan
h.Selama demonstrasi berlangsung guru harus intropeksi diri
apakah:
1) Keterangan-keterangan dapat di dengar dengan jelas oleh
siswa
2) Apakah semua media yang di gunaka telah di tempatkan pada
posisi yang baik,hingga semua siswa dapat melihat semuanya
dengan jelas
3) Siswa di sarankan membuat catatan yang dianggap perlu
4) Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak
didik
2. Pelaksanaan Tindakan
Hal-hal yang mesti di lakukan dalam pelaksanaan tindakan adalah:
a.Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya
b.Melakukan demonstrasi dengan menarik perhatian siswa
c.Mengingat pokok-pokok materi yang akan di demonstrasikan agar
mencapai sasaran
d.Memperhatikan kedaan siswa, apakah semuanya mengikuti
30
f.Menghindari ketegangan
Tahap pelaksanaan Penelitian ini dilakukan beberapa siklus. Tahap
tahap pelaksanaan penelitian adalah :
a.Siklus I
Merencanakan skenario dalam tindakan, kemudian guru
memberikan materi pelajaran pada siswa kelas IV SDN Pasir
Gunung Selatan 2 semester II menggunakan metode demonstrasi
dan diamati oleh peneliti, dan dilakukan pengamatan oleh peneliti
tentang pragaan terhadap materi pelajaran pada siswa kelas IV
semester II dan kemudian mencatat pelaksanaan dan hasil tindakan
dengan menggunakan lembar observasi, setelah itu peneliti melihat
hasil pelaksanaan tindakan yang pertama dan menyimpulkan
kekurangan yang terjadi. Jika pragaan pada materi kurang tepat
maka dirancang dan direncanakan pragaan yang mungkin lebih
menarik.
b.Siklus II
Menyiapkan skenario dalam tindakan, kemudian memilih
media yang berdasarkan evaluasi dari siklus pertama yang sesuai
dengan materi pada siklus yang ke dua, selanjutnya Guru mengajar
materi pada siswa kelas IV semester II dengan pemeragaan dan
diamati oleh peneliti berdasarkan evaluasi siklus pertama, dan
dilakukan pengamatan oleh obsever tentang proses pembelajaran
kemudian observer mencatat pelaksanaan dan hasil tindakan dengan
menggunakan lembar observasi yang dibuat kemudian peneliti
melihat hasil pelaksanaan tindakan yang kedua dan menyimpulkan
telah memperoleh hasil yang maksimal dan memperoleh tujuan
31
3. Observasi
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, hal-hal yang terjadi
baik kelebihan dan kekurangannya dicatat oleh guru observer dan
guru peneliti, dan juga meminta informasi dari siswa terhadap
peristiwa dalam kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan
guru dan siswa dari lembaran-lembaran data observasi. Rencana
data yang diambil:
1. Guru mengajar: dalam menjelaskan materi pembelajaran,
merumuskan materi pelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi, menyimpulkan materi pelajaran.
2. Prestasi siswa dalam kegiatan pembelajaran oleh guru.
Aspek yang diamati observer dan peneliti:
1) Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran
2) Perhatian siswa pada penjelasan guru
3) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
4) Ketanggapan siswa dalam menjawab pertanyaan
5) Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan.
b) Kemampuan guru mengajar, yang perlu diperhatikan observer,
meliputi:
(1) Cara atau teknik membuka pelajaran oleh guru
(2) Teknik dalam melakukan apersepsi oleh guru
(3) Penguasaan kelas dan pengelolaan kelas
(4) Proses pembelajaran
(5) Strategi bertanya
(6) Strategi mengajar
(7) Pendekatan
(8) Metode mengajar yang digunakan
(9) Penguasaan bahan atau materi pelajaran
32
(11) Teknik dalam mengakhiri pelajaran
4. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan pencatatan observer,
dapat digunakan sebagai dasar interpretasi dan deskripsi tingkat
keberhasilan atau kegagalan dalam kegiatan belajar megajar pada
berlangsungnya siklus pertama. Apabila siklus pertama belum
menunjukkan kecenderungan meningkat, akan dibuat perencanaan
untuk perbaikan-perbaikan pada siklus kedua, sehingga proses
belajar mengajar akan dapat mencapai hasil yang diharapkan.
Kemudian dilanjutkan pada siklus kedua skenarionya sama dengan
siklus pertama tetapi ditujukkan untuk melaksanakan
perbaikan-perbaikan yang dirasakan tidak berhasil (ada kegagalan) pada
siklus pertama, kemudian dilakukan perbaikan dan sebaiknya
meminta saran dari guru observer.
E.Instrumen Penelitian
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) digunakan sebagai
bahan acuan / pedoman ketika penulis melaksanakan tindakan
pembelajaran.
2. Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data tentang
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa.
Observasi sebagai alat pengumpul data digunakan secara langsung
dalam pembelajaran untuk mencatat data pelaksanaan pembelajaran
yang akan menjadi masukan dalam rangka refleksi observasi
pembelajaran oleh observer.
Pedoman observasi disusun untuk mengamati aktifitas guru
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
33
Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa secara individual dalam penguasaan materi “Gaya” pada siklus I tentang Definisi Gaya pada siklus II Jenis-jenis Gaya.
Tujuan tes ini untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan hasil
belajar antara sebelum dan sesudah pemberian tindakan pada materi “Gaya” melalui penerapan metode demonstrasi dengan cara melihat perubahan rata-rata nilai yang diperoleh siswa.
F.Teknik Pengumpul Data
1.Rencana Pelaksanaan Penelitian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) berdasarkan
langkah-langkah pembelajaran dalam metode demonstrasi. Dibuat
untuk satu pertemuan pada setiap siklus
2.Observasi
Observasi yang dilakukan adalah observasi aktifitas guru dan
siswa yang diamati oleh observer. Observasi ini berfungsi untuk
mengetahui keterlaksananya proses kegiatan pembelajaran.
3.Tes
Tes adalah suatu metode atau alat untuk mengadakan
penyelidikan yang menggunakan soal-soal, pertanyaan atau tugas-tugas
yang lain untuk dimana persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan
itu telah dipilih dengan seksama dan telah distandarisasikan (Bimo
Walgito, 1987:87)
Dalam penelitian ini tes yang digunakan berupa post-test yang
dilakukan setiap akhir siklus untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan
siklus tersebut
34
a. Reduksi Data
Menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yang
diperlukan dan membuang data yang tidak diperlukan.
b. Klasifikasi Data
Mengklasifikasikan data yang diperoleh dari siklus I dan
siklus II dengan mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui
aktifitas guru dan siswa yang diharapkan terjadi atau tidak
diharapkan terjadi juga untuk mengetahui hasil belajar siswa yang
diperoleh. Dan untuk mempermudah, data-data tersebut kemudian
diklasifikasikan sesuai dengan jenis datanya, misalnya:
1. Data tentang aktifitas siswa
2. Data tentang aktifitas guru
3. Data tentang hasil belajar
c. Display Data
Mendeskripsikan data yang sudah diperoleh dalam bentuk
narasi, uraian atau dalam bentuk tabel juga grafik.
d. Interpretasi Data
Menafsirkan data-data yang sudah didisplay baik data dalam
bentuk tabel atau data dalam bentuk grafik.
e. Refleksi
Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah
dilakukan dengan cara melihat kekuatan yang sudah diperoleh atau
kelemahan apa yang masih harus ditingkatkan. Kemudian kekuatan
dan kelemahan tersebut dianalisis mengapa masih terjadi kelemahan
dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang kemudian
ditingkatkan pada tindakan berikutnya.
2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes
35
1) Penskoran terhadap jawaban yang diberikan siswa. Tiap-tiap
butir soal yang dijawab oleh siswa diberi skor sesuai dengan
lengkap tidaknya jawaban yang diberikan, dengan rumus:
Nilai = x 100%
2) Penilaian terhadap jawaban siswa. Setelah penskoran tiap
butir jawaban, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan
skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa.
3) Pengelompokkan nilai tes dengan rentang nilai tertentu.
Setelah penskoran lalu skor hasil tes dikelompokkan dengan
rentang nilai tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pencapaian ranah kognitif siswa.
b. Menghitung Rata-rata
1) Menentukan penilaian hasil kegiatan siswa pada setiap siklus
melalui Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Nilai = x 100 %
2) Rata-rata hitung hasil belajar (pos tes) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
=
Keterangan:
X = Rata-rata hitung
∑ x = Skor
n = Banyaknya Data
3) Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang
mengikuti tes. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui
ketuntasan belajar siswa secara klasikal, yaitu jika> 85 %
siswa memperoleh skor > 75 % dari skor total.
Ketuntasan Belajar = x 100 %
36
Ketuntasan belajar = ketuntasan belajar secara klasikal
∑ Swa = siswa yang memperoleh tingkat
penguasaan > 75% ∑ Swatot = jumlah siswa
H.Analisis Data Hasil Tes
a.Scoring
Kriteria penilaian pada post tes siklus I dan siklus II adalah
berupa uraian yang berjumlah 5 soal, dimana setiap soal mempunyai bobot
skor 20 apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor
maksimum yang dapat diperoleh adalah 100.
b.Nilai Rata-rata
Hasil akhir post tes (nilai rata-rata) dikelompokkan menjadi
[image:34.595.114.513.129.706.2]beberapa kategori sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kategori Nilai Rata-rata Siswa
No Rentang Nilai Kategori
1 90 – 100 Sangat Baik
2 70 – 89 Baik
3 50 – 69 Cukup
4 30 – 49 Kurang
5 0 – 29 Kurang Sekali
Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokkan
menurut kategori sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kategori Perolehan Prosentase KKM Siswa
No Persentase Kategori
1 65 % - 100 % Berhasil ( Tuntas )
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana telah disajikan pada Bab
IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perencanaan
Sistematika perencanaan pembelajaran IPA tentang materi gaya melalui
penerapan metode demonstrasi pada dasarnya adalah sama dengan
sistematika RPP yang biasa disusun para guru. Namun untuk
penerapannya metode demonstrasi, RPP yang disusun mempunyai
ciri-ciri khas atau khusus. Langkah-langkah rencana penyususnan
pembelajaran melalui penerapan demonstrasi sebagai berikut:
Merumuskan masalah, melakukan demonstrasi, pengamatan, hipotesis,
verifikasi dan aplikasi konsep.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Pembelajaran IPA materi gaya melalui penerapan metode
demonstrasi dilakukan dua siklus. Siklus I tentang gaya dapat mengubah
gerak benda sedangkan siklus II tentang dapat mengubah bentuk benda.
Aktivitas guru dalam perencanaan pembelajaran adalah mempersiapkan
RPP, alat peraga, LKS, pedoman observasi, evaluasi individu dan
instrumen lainnya.Tahapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA
kelas IV pada semester 2 di SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis
Kota Depok guru membimbing siswa merumuskan masalah,melakukan
demonstrasi,pengamatan,hipotesis,verifikasi dan aplikasi konsep.
Ternyata penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA materi
gaya mempunyai pengaruh positif yang dapat meningkatkan proses,
aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswapun meningkat.
Hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi gaya di SDN
Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok melalui penerapan metode
demonstrasi menunjukan adanya peningkatan.Hasil yang diperoleh dalam
setiap tindakan cukup memuaskan peneliti, walaupun pada siklus I hanya
sedikit peningkatannya, tetapi pada siklus II rata-rata evaluasi siswa sudah
melebihi nilai KKM pada mata pelajaran IPA. Hal ini terbukti dari hasil
evaluasi siswa pada tiap siklus. Adapun hasil siklus I dengan rata-rata
nilai hasil belajar siswa 77,90 menjadi (60,6%), sedangkan pada siklus II
dengan rata-rata 85,60 mencapai peningkatan ketuntasan 87,9%. Sehingga
pembelajaran materi gaya melalui metode demonstrasi telah tuntas dan
pembelajaran diarahkan pada peningkatan pembelajaran.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang sudah dilakukan, maka
peneliti berharap dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA di SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok,
diantaranya :
1. Bagi Siswa
Dengan menggunakan metode demonstrasi siswa dapat belajar
secara aktif, kreatif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan
potensi yang dimiliki serta menanamkan perilaku sosial sehingga hasil
belajar siswa dapat meningkat.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan dapat menggunakan metode demonstrasi dan
hendaknya mengkaji metode demonstrasi mendalam.Agar
langkah-langkah pendekatan metode demonstrasi tersebut dapat terealisasi dengan
baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta siswa tidak
hanya memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan
Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui penerapan metode
demonstrasi yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik pelajaran
yang akan meningkatkan prestasi sekolah.
Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
Bagi peneliti dalam menerapkan metode demonstrasi akan lebih
efektif apabila jumlah siswa tidak terlalu banyak, sehingga peran serta
siswa dalam pembelajaran akan lebih optimal.Pada demonstrasi yang
DAFTAR PUSTAKA
A.M Sardiman (1986).Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Jakarta: Rajawali pers.
Arikunto, (1992).Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik,Jakarta:Rieneka Cipta
Depdiknas,(2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Pusat Kurikulum Balitbang Diknas
Depdiknas,(2003),Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains di SD dan MI,Jakarta :Departemen Pendidikan Nasional
De Porter,B.dan Mike H.1999.Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.Bandung :Kaifa
Dryden,G. dan Jeanette V.2000.Revolusi Cara Belajar :Keajaiban Pikiran Skolah Masa Depan.Bandung : Kaifa
Hermawan. R. Mujono dan Seherman. A. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS
Kurniasih, Landasan Pendidikan Sekolah Dasar, Percikan Ilmu,Bandung,Cet.Pertama,2010
Manulang dan Muslimin,M.2008.Artikel-Motivasi.
Http://id/wikipedia.org/wiki/Motivasi(12 April 2011)
Margaretta. Hendri Edi dan Sujana Atep. 2009. Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2010. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Priyono dan Sayekti, Titik. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas 3. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional
Rakhmat, Cece, Nandang Budiman dan Nenden Ineu Herawati. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.