• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN

METODE DEMONTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG

SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

SUMARSIH 0904540

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013

(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN

METODE DEMONTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG

SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

Oleh

SUMARSIH 0904540

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© SUMARSIH 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

(3)

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN

METODE DEMONTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG

SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

Oleh

SUMARSIH 0904540

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP. 195905081984031002

Pembimbing II,

Drs. H. Dede Somarya, M.Pd NIP. 195803051984031002

Diketahui Oleh:

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

(4)
(5)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

Oleh SUMARSIH

0904540

(6)

penerapan metode demonstrasi perlu dijadikan alternative dalam upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

ABSTRACT

EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN STYLE LESSON IPA CONTENT THROUGH THE IMPLEMENTATION OF DEMONSTRATION METHOD IN CLASS IV SDN SAND MOUNTAIN

SOUTH 2 CIMANGGIS DEPOK

By Sumarsih

0904540

(7)
(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Istilah ... 8

F. Hipotesis Penelitian ... 10

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI A. Konsep Metode Demonstrasi ………... 11

B. Konsep Pembelajaran IPA di SD ... 18

C. Konsep Hasil Belajar ... 22

(9)

BAB III METODE DALAM PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 26

B. Model Penelitian ... 26

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 27

D. Prosedur Penelitian ... 29

E. Instrumen Penelitian ... 32

F. Teknik Pengolahan Data ... 33

G. Analisis Data Hasil Tes ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

1. Tindakan Siklus I ... 37

a. Perencanaan ... 37

b. Pelaksanaan ... 37

c. Observasi Pembelajaran ... 43

d. Analisis dan Refleksi ... 44

2. Tindakan Siklus II ... 44

a. Perencanaan ... 44

b. Pelaksanaan ... 45

c. Observasi Pembelajaran ... 51

d. Analisis dan Refleksi ... 53

(10)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 58

B. Rekomendasi ... 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Instrumen Penelitian

B. Hasil Penelitian

C. Foto Aktivitas Guru dan Siswa

D. Surat-surat

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Gaya Dorong……….………... 18

2.2 Dinamometer.……... 19

2.3 Jenis-jenis Magnet……..…... 20

2.4 Gaya Listrik Statis……….. ... 20

2.5 Gaya Otot..……….. 21

2.6 Gaya Gravitasi Bumi……...………. 21

2.7 Gaya Pegas……….. 22

2.8 Mengembun………. 27

3.1 Alur penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc. Tagart (199:13)... 27

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Rekap hasil tes formatif kelas IV... 5

3.1 Kategori nilai rata-rata siswa ... 36

3.2 Kategori perolehan prosentase KKM siswa ... 36

4.1 Langkah-langkah Demonstrasi…………. ... 38

4.2 Hasil penilaian LKS kelompok Siklus I ... 41

4.3 Ketuntasan Hasil belajar Siklus I ... 42

4.4 Langkah-langkah Demonstrasi Siklus II ... 46

4.5 Hasil penilaian LKS kelompok Siklus II ... 48

4.6 Ketuntasan hasil belajar Siklus II ... 50

(13)

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Hasil Perolehan Nilai Kegiatan Kelompok Pada Siklus I... 41

4.2 Ketuntasan hasil belajar Siklus I ... 43

4.3 Hasil Perolehan Nilai Kegiatan Kelompok Pada Siklus II... 49

4.4 Ketuntasan hasil belajar Siklus II ... 50

4.5 Perbandingan hasil belajar siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 56

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya

meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk

menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna

menjaminpelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Peningkatan

kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan

kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan

kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun dan etika

serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena

pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur

hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat dan

pemerintah.

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting

dalam keberhasilan pembangunan disegala bidang. Hingga kini pendidikan

masih diyakini sebagai wadah dalam pembentukan sumber daya manusia

yang diinginkan. Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam pembentukan

sumber daya manusia, maka peningkatan mutu pendidikan merupakan hal

yang wajib dilakukan secara berkesinambungan guna menjawab perubahan

zaman. Masalah peningkatan mutu pendidikan tentulah sangat berhubungan

dengan masalah proses pembelajaran.

Proses pembelajaran yang sementara ini dilakukan di

lembaga-lembaga pendidikan kita masih banyak yang mengandalkan cara-cara lama

dalam penyampaian materinya. Di masa sekarang banyak orang mengukur

keberhasilan suatu pendidikan hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran

yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan

mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun

(15)

2

dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di

sekolah-sekolah. Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif

ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara

langsung, komprehensif baik fisik, mental maupun emosi. Hal semacam ini

sering diabaikan oleh guru karena guru lebih mementingkan pada

pencapaian tujuan dan target kurikulum.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki fungsi yang

fundamental dalam menimbulkan serta mengembangkan kemampuan

berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan tersebut dapat tercapai,

maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan

siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah. Mutu pembelajaran

IPA perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk mengimbangi

perkembangan teknologi. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran tersebut,

tentu banyak tantangan yang dihadapi. Sementara ini masih banyak orang

beranggapan bahwa IPA dan IPA merupakan pelajaran yang sulit, serta

kurang menarik minat baik di kalangan siswa maupun guru.Sekolah Dasar

sebagai salah satu satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal

mempunyai tujuan institusional tersendiri. Adapun tujuan operasional

pendidikan di Sekolah Dasar , dinyatakan di dalam Kurikulum Pendidikan

Dasar yaitu memberi bekal kemampuan dasar membaca, menulis dan

berhitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa

sesuai dengan tingkat perkembangannya,serta mempersiapkan mereka untuk

mengikuti pendidikan di sekolah lanjutan tingkat pertama.

Sedangkan menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD

(2006:454) bahwa:

(16)

3

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehiduan sehari-hari.

Pembelajaran IPA di SD diharapkan dapat menjadi wahana bagi

siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, pendidikan IPA

menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi melalui serangkaian proses ilmiah agar siswa mampu

menjelajahi dan memahami alam (Depdiknas, 2006). Berdasarkan hasil

pengamatan pembelajaran selama ini pembelajaran IPA di SDN Pasir

Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok, masih terdapat banyak kekurangan,

diantaranya:

1. Dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan alat peraga atau

media pembelajaran IPA, serta jarang dalam kegiatan melakukan

kegiatan percobaan yang dapat mengaktifkan belajar siswa.

2. Proses pembelajaran terutama IPA masih belum sesuai dengan harapan

masih banyak diantara guru yang melaksanakan pembelajaran hanya

menekankan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek yang lainnya,

sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA menjadi rendah dan

pemahaman materi yang dimiliki siswa tidak bertahan lama.

3. Pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran perhatian para siswa

terhadap materi yang disampaikan guru sangat kurang, para siswa

banyak yang kurang antusias (tidak bergairah), aspek-aspek “keterbukaan, kreativitas dan rasa ingin tahu” dari siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan masih kurang.

4. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran

kurang bervariasi sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA

menjadi rendah dan pemahaman materi yang dimiliki siswa tidak

bertahan lama.

Berdasarkan pengamatan peneliti masih sangat jarang guru-guru

sekolah dasar terutama guru di SD Negeri Pasir Gunung Selatan 2

(17)

4

menggunakan berbagai pendekatan untuk mencari solusi terbaik yang dapat

menggali potensi yang dimiliki siswa.Seorang siswa dapat mencapai hasil

belajar yang baik apabila suatu lembaga pendidikan memiliki efisiensi

internal dan eksternal seperti adanya dukungan infrasturuktur penunjang

lainnya. Sementara itu dipihak siswa itu sendiri harus memiliki kesiapan dan

keinginan untuk belajar. Karena dalam perkembangan dewasa ini yang

bertanggung jawab terhadap pendidikan bukan sekolah, masyarakat dan

orang tua, akan tetapi yang lebih bertanggung jawab adalah siswa itu

sendiri.

Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa. Salah satu usaha yang perlu mendapat perhatian serius dalam

meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan dilakukannya bimbingan

belajar disamping hal- hal lain seperti metode mengajar, materi pelajaran,

media dan fasilitas lainnya, sehingga dapat mengurangi rasa bosan dan

keributan.

Bagi seorang guru untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut

tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Di dalam praktek

pembelajaran sehari-hari, terkadang tujuan pembelajaran tidak tercapai

secara maksimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah metode yang

digunakan dalam pembelajaran kurang tepat dan bervariasi. Sebagai dampai dari hal ini, dikemukakan oleh Mulyana (2008:25) “Penggunaan metode yang kurang tepat dan tidak bervariasi akan mengakibatkan proses dan hasil belajar siswa tidak mencapai tuntutan kompetensi dasar yang diharapkan”. Melihat keadaan yang demikian, peneliti sebagai guru terdorong untuk

melakukan refleksi diri terhadap proses kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan selama ini.

Adapun proses belajar yang diharapkan dalam pembelajaran itu

antara lain siswa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Melalui proses

(18)

5

dalam pembelajaran itu akan tercapai. Namun kenyataannya di kelas IV

SDN Pasir Gunung Selatan 2 tidak demikian, sebagaimana uraian berikut:

1. Proses belajar siswa terkesan kurang aktif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan.

2. Antar siswa tidak terjadi saling belajar memberi dan menerima

pengetahuan yang secara positif mendukung pada pencapaian

kompetensi dasar.

3. Ketika pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak antusias

dalam belajar, memperhatikan,bertanya, apalagi mengemukakan gagasan

atau pemikirannya akibat hasil pembelajaran menjadi rendah.

4. Pada mata pelajaran IPA Sebagian besar siswa belum berhasil mencapai

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan yakni 75.

Hal ini menunjukan bahwa hanya 45,4 % atau sebanyak 15 siswa yang

berhasil mencapai KKM,dan 54,6 % atau 18 siswa memperoleh nilai

dibawah KKM.Hal ini seperti yang ditunjukkan pada rekap hasil tes

formatif, berikut:

Tabel 1.1

Rekap Hasil Tes Formatif Kelas IV pada Mata Pelajaran IPA

Yang Memperoleh Nilai Jumlah Siswa

75 – 100 15

55 – 70 11

35 – 50 7

Jumlah 33

Sumber: pengolahan Nilai Harian Siswa ( Buku Nilai )

Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya usaha sadar yang

dilakukan oleh guru, dan untuk itu pula peneliti bermaksud melakukan

perbaikan pembelajaran, berdasarkan pendekatan keterampilan proses.

Besar harapan melalui pendekatan ini proses dan hasil belajar siswa

(19)

6

berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan

melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

Dengan demikian pembelajaran IPA (Sains) dengan menggunakan

pendekatan keterampilan proses dapat memberikan solusi dan input berupa

informasi yang sangat berguna untuk merubah paradigma lama belajar

secara konvensional menuju belajar yang aktif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan menuangkan

dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi

Pokok Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2Kecamatan Cimanggis Kota Depok”sehingga di peroleh gambaran secara tepat dan akurat sebagai upaya perbaikan

pelaksanaan proses pembelajaran khususnya untuk bidang studi IPA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka

masalah pokok yang akan diteliti adalah “Bagaimana Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi

Pokok Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN

Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok”.

Untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian, maka penulis

merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut:

1.Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA pada materi pokok gaya

melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IV SDN Pasir Gunung

Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok?

2.Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi pokok gaya

melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IV SDN Pasir Gunung

(20)

7

3.Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi

pokok gaya melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IV SDN Pasir

Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi

pokok gaya melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IV SD

Negeri Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis kota Depok.

2. Tujuan Khusus

Berasal dari rasa ketidakpuasan terhadap hasil pembelajaran

khususnya pada mata pelajaran IPA materi gaya maka yang menjadi

tujuan khusus dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini, adalah :

a.Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA pada materi

gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok

dengan menggunakan penerapan metode demonstrasi.

b.Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi

gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok

melalui penerapan metode Demonstrasi.

c.Untuk mendeskripsikan tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran

IPA pada materi gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2

Cimanggis Depok setelah menggunakan metode demonstrasi.

D. Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian pada materi gaya dikelas IV SDN

Pasir Gunung Selatan 2 ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para

siswa,sekolahdan guru khususnya maupun pihak-pihak yang terkait pada

dunia pendidikan dalam rangka mensukseskan Kurikulum Tingkat Satuan

(21)

8

Indonesia Nomor 24 Tahun 2006. Setidaknya manfaat penelitian tindakan

kelas ini di jabarkan sebagai berikut:

1.Bagi Siswa SDN Pasir Gunung Selatan 2

a. Dengan menggunakan metode demonstrasi siswa diharapkan dapat

belajar secara aktif dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.

b.Dengan menggunakan metode demonstrasi membantu siswa untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

2.Bagi Guru Pasir Gunung Selatan 2

a.Membantu memberikan solusi dan mempermudah dalam

penyampaian pelajaran IPA dengan menggunakan metode

demonstrasi pada materi gaya.

b.Menambah wawasan bagi guru tentang pendekatan pembelajaran,

yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3.Bagi Sekolah Pasir Gunung Selatan 2

Penelitian ini diharapkan memberikan masukkan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui penerapan metode

demonstrasi yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik pelajaran

yang akan meningkatkan prestasi sekolah.

E. Definisi Istilah

1. Metode Demonstrasi

Metode adalah cara – cara yang ditempuh guru untuk

menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan

mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi

belajar anak yang memuaskan. Metode adalah cara yang digunakan guru

untuk mengajar dengan berbagai aktifitas supaya tercipta kegiatan

(22)

9

Metode demonstrasi menurut Mulyani Sumantri dan Johar

Permana (2001: 133) diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan

memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu

proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam

bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan

oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam

topik bahasan yang harus didemonstrasikan.

Pada metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses atau

kejadian kepada murid atau memperlihatkan cara kerja suatu alat

kepada siswa.

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-kata

inggris yaitu Natural Sience.Berhubungan dengan alam.Jadi IPA adalah

ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa alam.Ada tiga hal yang

berkaitan dengan sasaran IPA di sekolah dasar yaitu 1) IPA tidak

semata-mata berorientasi kepada hasil tetapi juga proses.2) Sasaran

pembelajaran IPA harus utuh dan menyeluruh.3) Pembelajaran IPA

akan lebih berari apabila dilakukan secara berkesinambungan dan

melibatkan siswa secara aktif.

Pada pembahasan ini penulis mengadakan penelitian tentang .

Gaya adalah tarikan atau dorongan.Gaya dapat disebutkan dalam satuan

Newton.Alat untuk mengukur gaya disebut dynamometer.

Sifat Gaya yaitu Gaya membuat benda diam menjadi

bergerak.Gaya dapat mengubah arah gerak benda.Gaya dapat

mengubah bentuk benda.Jenis-jenis gaya yaitu Gaya Otot,Gaya Gesek

antara Dua Benda.Gaya Magnet.Gaya Listrik.Faktor –faktor yang

mempengaruhi Gerak Benda yaitu Adanya Gravitasi bumi.Dorongan

atau tarikan.

(23)

10

Definisi hasil belajar,Sudjana (2004) mengatakan bahwa

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima

pengalaman hasil belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan yang

penting dalam proses pembelajaran baik secara kongnitif

(pengetahuan),efektif (rasa) dan psikomotor (tingkah laku).Penelitian

ini berkaitan dengan hasil belajar ranah kongnitif,untuk mengetahui

hasil belajar dilakukan melalui tes ulangan,hasilnya berupa nilai yang

diperoleh siswa.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada rumusan masalah, untuk sementara penulis

menduga bahwa dengan dilakukan akan “Terdapat Peningkatan Hasil

Belajar Siswa Kelas IV Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada

(24)

26

BAB III

METODE DALAM PROSEDUR PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan Penelitian

tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian

dalam bidang sosial. Untuk menanggapi permasalahan sosial dengan

menggunakan refleksi diri dengan menggunakan metode demonstrasi

dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi

pembelajaran secara profesional.

Berdasarkan masalah yang berkenaan dengan presatasi belajar

siswa pada saat ini diperlukan suatu tindakan untuk meningkatkan minat

siswa pada saat proses kegiatan belajar IPA. Dari beberapa pengertian yang

di kemukakan oleh Ahli tentang apa yang dimaksud dengan penelitian

tindakan kelas.

Menurut Kurt Lawin (1992) dalam buku Suawandi (2008) dalam

suatu penelitian tindakan kelas terdiri dari langkah, setiap

langkah-langkah terdiri atas empat tahap yaitu : perencanaan, tindakan, observasi,

dan refleksi.

B.Model Penelitian

Seperti yang telah kita ketahui di atas, PTK dilaksanakan melalui

proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap,

Dari tahapan-tahapan diatas, penulis memulai penelitian dari

observasi awal, dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindakan, kemudian

pelaksanaan tindakan, observasi, dan berakhir dari setiap siklus dengan

berpatokan pada refleksi awal. Tahap / siklus penelitian tersebut dapat

(25)

27

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.2: Alur Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Kemmis dan Mc. Tagart (1998:13)

C.Subjek dan Lokasi Penelitian

1.Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri

Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini

dilakukan terhadap kelas IV pada pelajaran IPA. Jumlah siswa yang

menjadi penelitian sebanyak 32 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan

14 siswa perempuan. Usia siswa antara 10-12 tahun. Secara domisili

mereka sebagian besar tinggal di sekitar Desa Pasir Gunung yang berada

di wilayah Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Pada penelitian tindakan Observasi Awal

Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi I

Penyusunan Rencana perbaikan

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi II

(26)

28

kelas ini peneliti menggunakan topik “Gaya” yang merupakan materi pelajaran kelas 4 pada semester 2.

2.Lokasi dan Waktu Penelitian

a.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pasir Gunung Selatan 2

Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini dilakukan

terhadap siswa kelas IV pada pembelajaran IPA. Penelitian ini

dibantu oleh guru lain yang bertindak sebagai pengamat (observer)

yang bertugas untuk memberikan masukan-masukan terhadap

kekurangan dalam proses penelitian yang dilakukan di kelas IV.

b.Waktu Penelitian

Waktu penelitian penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu

bulan, yaitu di mulai dari bulan Februari 2013 untuk tahapan

persiapan sampai dengan bulan April 2013 untuk tahap pelaksanaan.

D.Prosedur Penelitian

1.Perencanaan

Agar semua kegiatan dalam proses pembelajaran dapat terlaksana

sesuai dengan perencanaan pendidikan, maka harus disesuaikan dengan

data hasil studi, dan dilanjutkan dengan penelitian bersama guru dimana

bekerja untuk menyusun suatu perencanaan, yang meliputi yaitu:

a.Mempersiapkan perangkat pembelajaran, antara lain : satuan

pelajaran, rencana pelajaran, dan alat peraga.

b.Mempersiapkan lembaran observasi mengajar, untuk mencatat

ketika guru menerangkan meteri menggunakan metode

demonstrasi dalam proses pembelajaran di kelas sebagai upaya

untuk merekam aktivitas belajar Ilmu pengetahuan Sosial dari

(27)

29

c.Mempersiapkan alat peraga yang dipergunakan dalam rangka

meningkatkan prestasi siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial.

d.Mempersiapkan instrument dalam bentuk soal materi yang akan

diberikan pada siswa.

e.Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau

kegiatan yang di harapkan dapat tercapai setelah metode

demontrasi berakhir

f. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang

akan di laksanakan

g.Memperhitungkan waktu yang di butuhkan

h.Selama demonstrasi berlangsung guru harus intropeksi diri

apakah:

1) Keterangan-keterangan dapat di dengar dengan jelas oleh

siswa

2) Apakah semua media yang di gunaka telah di tempatkan pada

posisi yang baik,hingga semua siswa dapat melihat semuanya

dengan jelas

3) Siswa di sarankan membuat catatan yang dianggap perlu

4) Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak

didik

2. Pelaksanaan Tindakan

Hal-hal yang mesti di lakukan dalam pelaksanaan tindakan adalah:

a.Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya

b.Melakukan demonstrasi dengan menarik perhatian siswa

c.Mengingat pokok-pokok materi yang akan di demonstrasikan agar

mencapai sasaran

d.Memperhatikan kedaan siswa, apakah semuanya mengikuti

(28)

30

f.Menghindari ketegangan

Tahap pelaksanaan Penelitian ini dilakukan beberapa siklus. Tahap

tahap pelaksanaan penelitian adalah :

a.Siklus I

Merencanakan skenario dalam tindakan, kemudian guru

memberikan materi pelajaran pada siswa kelas IV SDN Pasir

Gunung Selatan 2 semester II menggunakan metode demonstrasi

dan diamati oleh peneliti, dan dilakukan pengamatan oleh peneliti

tentang pragaan terhadap materi pelajaran pada siswa kelas IV

semester II dan kemudian mencatat pelaksanaan dan hasil tindakan

dengan menggunakan lembar observasi, setelah itu peneliti melihat

hasil pelaksanaan tindakan yang pertama dan menyimpulkan

kekurangan yang terjadi. Jika pragaan pada materi kurang tepat

maka dirancang dan direncanakan pragaan yang mungkin lebih

menarik.

b.Siklus II

Menyiapkan skenario dalam tindakan, kemudian memilih

media yang berdasarkan evaluasi dari siklus pertama yang sesuai

dengan materi pada siklus yang ke dua, selanjutnya Guru mengajar

materi pada siswa kelas IV semester II dengan pemeragaan dan

diamati oleh peneliti berdasarkan evaluasi siklus pertama, dan

dilakukan pengamatan oleh obsever tentang proses pembelajaran

kemudian observer mencatat pelaksanaan dan hasil tindakan dengan

menggunakan lembar observasi yang dibuat kemudian peneliti

melihat hasil pelaksanaan tindakan yang kedua dan menyimpulkan

telah memperoleh hasil yang maksimal dan memperoleh tujuan

(29)

31

3. Observasi

Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, hal-hal yang terjadi

baik kelebihan dan kekurangannya dicatat oleh guru observer dan

guru peneliti, dan juga meminta informasi dari siswa terhadap

peristiwa dalam kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan

guru dan siswa dari lembaran-lembaran data observasi. Rencana

data yang diambil:

1. Guru mengajar: dalam menjelaskan materi pembelajaran,

merumuskan materi pelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi, menyimpulkan materi pelajaran.

2. Prestasi siswa dalam kegiatan pembelajaran oleh guru.

Aspek yang diamati observer dan peneliti:

1) Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran

2) Perhatian siswa pada penjelasan guru

3) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran

4) Ketanggapan siswa dalam menjawab pertanyaan

5) Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan.

b) Kemampuan guru mengajar, yang perlu diperhatikan observer,

meliputi:

(1) Cara atau teknik membuka pelajaran oleh guru

(2) Teknik dalam melakukan apersepsi oleh guru

(3) Penguasaan kelas dan pengelolaan kelas

(4) Proses pembelajaran

(5) Strategi bertanya

(6) Strategi mengajar

(7) Pendekatan

(8) Metode mengajar yang digunakan

(9) Penguasaan bahan atau materi pelajaran

(30)

32

(11) Teknik dalam mengakhiri pelajaran

4. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan dan pencatatan observer,

dapat digunakan sebagai dasar interpretasi dan deskripsi tingkat

keberhasilan atau kegagalan dalam kegiatan belajar megajar pada

berlangsungnya siklus pertama. Apabila siklus pertama belum

menunjukkan kecenderungan meningkat, akan dibuat perencanaan

untuk perbaikan-perbaikan pada siklus kedua, sehingga proses

belajar mengajar akan dapat mencapai hasil yang diharapkan.

Kemudian dilanjutkan pada siklus kedua skenarionya sama dengan

siklus pertama tetapi ditujukkan untuk melaksanakan

perbaikan-perbaikan yang dirasakan tidak berhasil (ada kegagalan) pada

siklus pertama, kemudian dilakukan perbaikan dan sebaiknya

meminta saran dari guru observer.

E.Instrumen Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) digunakan sebagai

bahan acuan / pedoman ketika penulis melaksanakan tindakan

pembelajaran.

2. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data tentang

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa.

Observasi sebagai alat pengumpul data digunakan secara langsung

dalam pembelajaran untuk mencatat data pelaksanaan pembelajaran

yang akan menjadi masukan dalam rangka refleksi observasi

pembelajaran oleh observer.

Pedoman observasi disusun untuk mengamati aktifitas guru

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

(31)

33

Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa secara individual dalam penguasaan materi “Gaya” pada siklus I tentang Definisi Gaya pada siklus II Jenis-jenis Gaya.

Tujuan tes ini untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan hasil

belajar antara sebelum dan sesudah pemberian tindakan pada materi “Gaya” melalui penerapan metode demonstrasi dengan cara melihat perubahan rata-rata nilai yang diperoleh siswa.

F.Teknik Pengumpul Data

1.Rencana Pelaksanaan Penelitian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) berdasarkan

langkah-langkah pembelajaran dalam metode demonstrasi. Dibuat

untuk satu pertemuan pada setiap siklus

2.Observasi

Observasi yang dilakukan adalah observasi aktifitas guru dan

siswa yang diamati oleh observer. Observasi ini berfungsi untuk

mengetahui keterlaksananya proses kegiatan pembelajaran.

3.Tes

Tes adalah suatu metode atau alat untuk mengadakan

penyelidikan yang menggunakan soal-soal, pertanyaan atau tugas-tugas

yang lain untuk dimana persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan

itu telah dipilih dengan seksama dan telah distandarisasikan (Bimo

Walgito, 1987:87)

Dalam penelitian ini tes yang digunakan berupa post-test yang

dilakukan setiap akhir siklus untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan

siklus tersebut

(32)

34

a. Reduksi Data

Menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yang

diperlukan dan membuang data yang tidak diperlukan.

b. Klasifikasi Data

Mengklasifikasikan data yang diperoleh dari siklus I dan

siklus II dengan mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui

aktifitas guru dan siswa yang diharapkan terjadi atau tidak

diharapkan terjadi juga untuk mengetahui hasil belajar siswa yang

diperoleh. Dan untuk mempermudah, data-data tersebut kemudian

diklasifikasikan sesuai dengan jenis datanya, misalnya:

1. Data tentang aktifitas siswa

2. Data tentang aktifitas guru

3. Data tentang hasil belajar

c. Display Data

Mendeskripsikan data yang sudah diperoleh dalam bentuk

narasi, uraian atau dalam bentuk tabel juga grafik.

d. Interpretasi Data

Menafsirkan data-data yang sudah didisplay baik data dalam

bentuk tabel atau data dalam bentuk grafik.

e. Refleksi

Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah

dilakukan dengan cara melihat kekuatan yang sudah diperoleh atau

kelemahan apa yang masih harus ditingkatkan. Kemudian kekuatan

dan kelemahan tersebut dianalisis mengapa masih terjadi kelemahan

dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang kemudian

ditingkatkan pada tindakan berikutnya.

2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes

(33)

35

1) Penskoran terhadap jawaban yang diberikan siswa. Tiap-tiap

butir soal yang dijawab oleh siswa diberi skor sesuai dengan

lengkap tidaknya jawaban yang diberikan, dengan rumus:

Nilai = x 100%

2) Penilaian terhadap jawaban siswa. Setelah penskoran tiap

butir jawaban, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan

skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa.

3) Pengelompokkan nilai tes dengan rentang nilai tertentu.

Setelah penskoran lalu skor hasil tes dikelompokkan dengan

rentang nilai tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pencapaian ranah kognitif siswa.

b. Menghitung Rata-rata

1) Menentukan penilaian hasil kegiatan siswa pada setiap siklus

melalui Lembar Kerja Siswa ( LKS )

Nilai = x 100 %

2) Rata-rata hitung hasil belajar (pos tes) dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

=

Keterangan:

X = Rata-rata hitung

∑ x = Skor

n = Banyaknya Data

3) Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang

mengikuti tes. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui

ketuntasan belajar siswa secara klasikal, yaitu jika> 85 %

siswa memperoleh skor > 75 % dari skor total.

Ketuntasan Belajar = x 100 %

(34)

36

Ketuntasan belajar = ketuntasan belajar secara klasikal

∑ Swa = siswa yang memperoleh tingkat

penguasaan > 75% ∑ Swatot = jumlah siswa

H.Analisis Data Hasil Tes

a.Scoring

Kriteria penilaian pada post tes siklus I dan siklus II adalah

berupa uraian yang berjumlah 5 soal, dimana setiap soal mempunyai bobot

skor 20 apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor

maksimum yang dapat diperoleh adalah 100.

b.Nilai Rata-rata

Hasil akhir post tes (nilai rata-rata) dikelompokkan menjadi

[image:34.595.114.513.129.706.2]

beberapa kategori sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kategori Nilai Rata-rata Siswa

No Rentang Nilai Kategori

1 90 – 100 Sangat Baik

2 70 – 89 Baik

3 50 – 69 Cukup

4 30 – 49 Kurang

5 0 – 29 Kurang Sekali

Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokkan

menurut kategori sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kategori Perolehan Prosentase KKM Siswa

No Persentase Kategori

1 65 % - 100 % Berhasil ( Tuntas )

(35)
(36)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana telah disajikan pada Bab

IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Sistematika perencanaan pembelajaran IPA tentang materi gaya melalui

penerapan metode demonstrasi pada dasarnya adalah sama dengan

sistematika RPP yang biasa disusun para guru. Namun untuk

penerapannya metode demonstrasi, RPP yang disusun mempunyai

ciri-ciri khas atau khusus. Langkah-langkah rencana penyususnan

pembelajaran melalui penerapan demonstrasi sebagai berikut:

Merumuskan masalah, melakukan demonstrasi, pengamatan, hipotesis,

verifikasi dan aplikasi konsep.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan Pembelajaran IPA materi gaya melalui penerapan metode

demonstrasi dilakukan dua siklus. Siklus I tentang gaya dapat mengubah

gerak benda sedangkan siklus II tentang dapat mengubah bentuk benda.

Aktivitas guru dalam perencanaan pembelajaran adalah mempersiapkan

RPP, alat peraga, LKS, pedoman observasi, evaluasi individu dan

instrumen lainnya.Tahapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA

kelas IV pada semester 2 di SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis

Kota Depok guru membimbing siswa merumuskan masalah,melakukan

demonstrasi,pengamatan,hipotesis,verifikasi dan aplikasi konsep.

Ternyata penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA materi

gaya mempunyai pengaruh positif yang dapat meningkatkan proses,

aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswapun meningkat.

(37)

Hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi gaya di SDN

Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok melalui penerapan metode

demonstrasi menunjukan adanya peningkatan.Hasil yang diperoleh dalam

setiap tindakan cukup memuaskan peneliti, walaupun pada siklus I hanya

sedikit peningkatannya, tetapi pada siklus II rata-rata evaluasi siswa sudah

melebihi nilai KKM pada mata pelajaran IPA. Hal ini terbukti dari hasil

evaluasi siswa pada tiap siklus. Adapun hasil siklus I dengan rata-rata

nilai hasil belajar siswa 77,90 menjadi (60,6%), sedangkan pada siklus II

dengan rata-rata 85,60 mencapai peningkatan ketuntasan 87,9%. Sehingga

pembelajaran materi gaya melalui metode demonstrasi telah tuntas dan

pembelajaran diarahkan pada peningkatan pembelajaran.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang sudah dilakukan, maka

peneliti berharap dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran IPA di SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok,

diantaranya :

1. Bagi Siswa

Dengan menggunakan metode demonstrasi siswa dapat belajar

secara aktif, kreatif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan

potensi yang dimiliki serta menanamkan perilaku sosial sehingga hasil

belajar siswa dapat meningkat.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat menggunakan metode demonstrasi dan

hendaknya mengkaji metode demonstrasi mendalam.Agar

langkah-langkah pendekatan metode demonstrasi tersebut dapat terealisasi dengan

baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta siswa tidak

hanya memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan

(38)

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui penerapan metode

demonstrasi yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik pelajaran

yang akan meningkatkan prestasi sekolah.

Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang dapat

digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti dalam menerapkan metode demonstrasi akan lebih

efektif apabila jumlah siswa tidak terlalu banyak, sehingga peran serta

siswa dalam pembelajaran akan lebih optimal.Pada demonstrasi yang

(39)
(40)

DAFTAR PUSTAKA

A.M Sardiman (1986).Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Jakarta: Rajawali pers.

Arikunto, (1992).Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik,Jakarta:Rieneka Cipta

Depdiknas,(2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Pusat Kurikulum Balitbang Diknas

Depdiknas,(2003),Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains di SD dan MI,Jakarta :Departemen Pendidikan Nasional

De Porter,B.dan Mike H.1999.Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.Bandung :Kaifa

Dryden,G. dan Jeanette V.2000.Revolusi Cara Belajar :Keajaiban Pikiran Skolah Masa Depan.Bandung : Kaifa

Hermawan. R. Mujono dan Seherman. A. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS

Kurniasih, Landasan Pendidikan Sekolah Dasar, Percikan Ilmu,Bandung,Cet.Pertama,2010

Manulang dan Muslimin,M.2008.Artikel-Motivasi.

Http://id/wikipedia.org/wiki/Motivasi(12 April 2011)

Margaretta. Hendri Edi dan Sujana Atep. 2009. Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2010. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Priyono dan Sayekti, Titik. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas 3. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional

Rakhmat, Cece, Nandang Budiman dan Nenden Ineu Herawati. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

(41)

Gambar

Gambar 2.1 Gaya Dorong……….…………………………….
Tabel 1.1 Rekap hasil tes formatif kelas IV...................................................................
Grafik 4.1 Hasil Perolehan Nilai Kegiatan Kelompok Pada Siklus I
Tabel 1.1 Rekap Hasil Tes Formatif Kelas IV pada Mata Pelajaran IPA
+3

Referensi

Dokumen terkait

dari alat komunikasi jarak jauh menjadi suatu benda yang sangat pintar yang dapat.. digunakan berbagai macam hal

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penggunaan bahasa Indonesia oleh masyarakat Ansus karena dengan mengetahui perbedaan bentuk kata kerja kedua bahasa,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan biosistem akan memberikan lebih banyak keuntungan, antara lain biogas yang dihasilkan dapat digunakan untuk

F.-tor m dalam hal ini curah hujan peranannya akan sangat menentukan baik ap kelas kesesuaian laban maupun terhadap produktivitasnya di daerah rrs, sebab ��

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, maka dari itu tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, peneliti tidak akan

SWADHARMA INDOTAMA FINANCE tahun 2007 dengan menggunakan metode cadangan piutang dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang, metode cadangan piutang ditambah

Sosiologi: suatu pengantar.Yogyakarta.Raja Grafindo Persada.. Spradley, James

ANGGARAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UT ARA” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan.. dalam rangka menyelesaikan Pendidikan DIII