• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK 3.1 Menyusun Best Practices dan RTL Ni Made Laksmi Dewi Kristiani 201800302567

N/A
N/A
Laksmi Dewi

Academic year: 2022

Membagikan "LK 3.1 Menyusun Best Practices dan RTL Ni Made Laksmi Dewi Kristiani 201800302567"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SD NEGERI 5 TONJA

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Penulis Ni Made Laksmi Dewi Kristiani, S.Pd

Tanggal 06 Desember 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Situasi pandemi membuat guru dan siswa terpaksa melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Di situasi ini guru cenderung mendistribusikan informasi dan komunikasi hanya satu arah, yang tentu akan berdampak pada siswa. PJJ yang berlangsung 2 tahun ini mengakibatkan banyak siswa yang lost learning, dimana istilah ini untuk menyebutkan hilangnya pengetahuan dan keterampilan, baik secara umum maupun spesifik, atau bisa diartikan terjadinya kemunduran prestasi akademik pada siswa.

Akibat lost learning selama pandemi ini mengakibatkan beberapa kendala dalam pembelajaran matematika yaitu: peserta didik lebih senang bermain gadget atau menonton televisi dibandingkan membaca buku, mindset siswa yang menganggap bahwa belajar matematika itu sulit, siswa masih belum memahami contoh-contoh benda di sekitarnya yang termasuk bangun ruang, dan siswa masih bingung menetukan jumlah sisi, rusuk dan titik sudut pada bangun ruang, jika hanya dengan melihat gambar saja.

Praktik ini perlu dibagikan karena untuk refleksi dan memotivasi terutama untuk diri saya sendiri agar dapat melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan pada pembelajaran selanjutnya, serta dapat menjadi bahan referensi bagi rekan sejawat atau rekan pendidik lainnya yang mengalami permasalahan yang sama sehingga pendidik dapat lebih bisa menggali potensi diri untuk menyajikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan media benda konkrit dan model

(2)

pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terbukti dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran muatan matematika materi “Bangun Ruang”.

Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru adalah melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa. Karena pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut.

Siapa saja yang terlibat.

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara kepala sekolah, guru penggerak dan rekan sejawat, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu : penggunaan benda-benda konkrit dan praktik dalam pembelajaran yang masih kurang sehingga menyebabkan beberapa siswa kesulitan dalam memahami materi dan menganggap matematika itu sulit.

Dalam proses pembelajaran, guru lebih sering menggunakan metode ceramah serta tanya jawab dan penugasan. Guru cenderung jarang menggunakan media pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa.

Tantangan tersebut yang menyebabkan guru harus menerapkan media dan model pembelajaran yang inovatif agar siswa merasa tertarik dan termotivasi khususnya pada pembelajaran matematika.

Pihak yang terlibat yaitu: Kepala Sekolah, Guru penggerak, rekan sejawat, dan juga siswa sebagai refleksi bagi guru untuk meningkatkan kemampuannya agar dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, yaitu berkoordinasi dengan kepala sekolah maupun teman sejawat, melaksanakan wawancara baik itu dengan kepala sekolah, guru penggerak, dan teman sejawat, mencari kajian literatur yang sesuai, merumuskan solusi dan melakukan penjadwalan aksi.

Tantangan yang ada harus segera diselesaikan oleh guru, strategi yang digunakan diantaranya yaitu: berkaitan dengan pembelajaran, untuk mengatasi kesulitan belajar matematika yang dialami siswa di sekolah dasar maka hal yang penting yang harus dilakukan adalah memberikan

(3)

pengalaman belajar secara konkret dan juga pelatihan penguasaan tugas, penguasaan proses dan keterampilan.

Media pembelajaran merupakan alat yang mampu membantu proses belajar mengajar serta berfungsi untuk memperjelas makna pesan atau informasi yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Guru bisa menggunakan media konkret yang ada di sekitar sekolah sehingga siswa bisa lebih mengenal media yang ada. Jika media konkret sudah ada, bisa dikolaborasikan dengan media berbasis TPACK, sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Untuk itu pada pembelajaran ini menggunakan pendekatan kontekstual.

Model pembelajaran merupakan suatu acuan kepada suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan termasuk tujuan, sintaks, dan sistem pengelolaannya. Dalam hal ini, guru menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan menstimulus permasalahan yang terjadi disekitar siswa agar siswa lebih paham dan lebih aktif. Guru juga perlu paham dalam sintaks dari model dalam pembelajaran yang digunakan. Sintaks PjBL yang dimaksud yaitu: pertanyaan mendasar, membuat desain proyek, menentukan jadwal, memantau kemajuan proyek, menguji hasil dan tahap evaluasi. Berkaitan dengan penilaian : guru juga perlu melakukan penilaian dalam pembelajaran secara keseluruhan baik dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap ranah dan rubrik penilaian dalam pembelajaran.

Pihak-pihak yang terlibat yaitu: Kepala sekolah sebagai motivator dan fasilitator yang membantu menyukseskan kegiatan proses pembelajaran ini, Guru penggerak yang senantiasa memberikan masukan dalam meningkatkan kompetensi guru, Rekan sejawat yang membantu untuk kelancaran proses perekaman kegiatan PPL, Dosen pembimbing dan guru pamong yang selalu memberikan motivasi berupa saran dan masukan yang membangun, serta (5) Rekan mahasiswa lain yang juga banyak memberikan masukan dalam proses PPL.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya

Dampak dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Project Based Learning (PjBL) membantu siswa berpikir kritis dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dengan menggunakan media

(4)

efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut.

pembelajaran berupa benda-benda konkrit dalam membuat proyek keterampilan bangun ruang dari bahan plastisin dan sedotan, membuat siswa lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga siswa lebih bersemangat dan tidak cepat bosan. Pada saat pembelajaran, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok , kemudian setiap kelompok aktif dalam pembelajaran dan mengerjakan LKPD. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi siswa, dengan KKM 70 ada 27 siswa yang mencapai KKM dan masih ada 4 siswa yang belum mencapai KKM. Artinya ada 90% siswa yang telah mencapai KKM dan ada 10% siswa yang belum mencapai KKM. Siswa yang belum mencapai KKM dikarenakan kurang memahami beberapa soal evaluasi.

Respon orang lain dengan pembelajaran yang dilaksanakan:

1. Rekan sejawat

Menurut rekan sejawat membantu dalam proses pembelajaran, pembelajaran telah berlangsung dua arah. Siswa aktif dalam berdiskusi untuk menyelesaikan LKPD. Penggunaan media pembelajaran memudahkan siswa memahami materi yang dipelajari.

2. Siswa

Siswa merasa senang dan antusias dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Mereka merasa lebih mudah memahami jenis-jenis bangun ruang dengan menggunakan media konkrit .

Faktor keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh perangkat pembelajaran yang lengkap, pemilihan model pembelajaran yang sesuai, media pembelajaran yang mudah dipahami dan sesuai dengan karakteristik materi maupun siswa. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran juga faktor yang tidak kalah penting.

Rekomendasi:

Bagi teman pendidik yang ingin melaksanakan pembelajaran matematika materi Bangun ruang dengan model PjBL dan media konkrit berupa plastisin dan sedotan, ada beberapa hal yang perlu

(5)

diperhatikan. Antara lain:

1. Guru harus memahami karakteristik setiap siswa.

2. Guru harus menguasai materi dan media pembelajaran.

3. Guru harus memperhatikan sintaks-sintaks PjBL dan harus nampak dalam pembelajaran.

4. Guru harus dapat melakukan pengelolaan kelas yang baik, semua siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

(6)

LAMPIRAN :

DOKUMENTASI PROSES KEGIATAN WAWANCARA

Dokumentasi wawancara dengan Kepala SD Negeri 5 Tonja (I Made Suarsana, S.Pd)

Dokumentasi wawancara dengan rekan sejawat (Ni Wayan Mahendrayani, S.Pd)

Dokumentasi wawancara dengan guru penggerak (Ida Ayu Adisti Ligianing Putri, S.Pd)

(7)

DOKUMENTASI KEGIATAN PPL AKSI-4

Dokumentasi pada saat proses pembelajaran (guru membimbing siswa dalam membuat proyek)

Dokumentasi hasil proyek karya siswa

(8)

Dokumentasi hasil LKPD siswa

Dokumentasi hasil evaluasi siswa

(9)

NAMA: Ni Made Laksmi Dewi Kristiani NO.UKG: 201800302567

LK 3.1 RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PELAKSANAAN PRAKTIK PEMBELAJARAN AKSI-4

Pelaksanaan praktik pembelajaran (PPL) aksi-4 dilaksanakan pada tanggal 26 November 2022 bertempat di SD Negeri 5 Tonja Denpasar.

Masalah yang

Dihadapi Solusi Proses Pelaksanaan Hasil Kekurangan Tindak Lanjut

Rendahnya hasil belajar

matematika peserta didik

1. Menerapkan model pembelajaran

inovatif yaitu Project Based Learning (PjBL).

2. Menggunakan Power Point Interaktif (PPT) berbantuan Canva.

3. Menggunakan

benda-benda konkrit dalam proses pembelajaran.

1. Menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan materi dan karakteristik peserta didik.

2. Mendapatkan

bimbingan dan masukan dari dosen pembimbing, guru pamong dan rekan- rekan mahasiswa yang lain.

3. Melaksanakan aksi sesuai dengan perangkat yang telah disusun dan

Melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL), Power Point Interaktif (PPT) berbantuan aplikasi Canva dan penggunaan benda-benda konkrit dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik khususnya materi “Bangun Ruang”

1. Beberapa peserta didik masih belum memahami

perbedaan rusuk dan sisi pada bangun ruang.

2. Saat kegiatan presentasi, masih ada kelompok yang belum menugaskan anggotanya untuk presentasi ke depan kelas secara bergilir.

1. Mengoptimalkan pengarahan dan bimbingan pada saat praktik pembuatan bangun ruang dengan menunjukkan

perbedaan sisi dan rusuk pada bangun ruang menggunakan benda-benda konkrit.

2. Mengoptimalkan proses presentasi hasil kerja peserta didik dengan menegaskan kepada peserta didik bahwa setiap anggota

(10)

disempurnakan melalui bimbingan

dari dosen

pembimbing dan guru pamong.

kelompok harus aktif secara bergilir untuk presentasi ke depan kelas.

Referensi

Dokumen terkait