8 November 2021
Mata Kuliah: Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota
ASPEK EKONOMI
sebagai motor penggerak aktivitas wilayah dan kota
Perencanaan Kota dan Wilayah
pengenalan ditinjau dari sisi:
Literatur tambahan:
Sjafrizal. Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Raja Grafindo Persada/Rajawali Press,
Mata Kuliah: Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota
REVIEW
WILAYAH DAN KOTA
KOMPONEN-KOMPONEN?
BAGAIMANA DENGAN KAWASAN PERKOTAAN?
SOSIAL
KEPENDUDUKAN
LINGKUNGAN
FISIK
PERENCANAAN
intervention
EKONOMI
WILAYAH DAN KOTA
WILAYAH DAN KOTA
KONTEKS PERENCANAAN
SOSIAL
JUSTICE
LINGKUNGAN
CONSERVATION resource use conflict
PLANNING
(state) intervention
EKONOMI
GROWTH
WILAYAH DAN KOTA
KONTEKS PERENCANAAN
SOSIAL
JUSTICE
LINGKUNGAN
CONSERVATION resource use conflict
PLANNING
(state) intervention
EKONOMI
GROWTH
EKONOMI WILAYAH DAN KOTA
Ekonomi wilayah adalah ekonomi yang menekankan aspek ruang ke dalam analisis ekonomi.
Ilmu ekonomi wilayah merupakan gabungan antara ilmu ekonomi tradisional dengan teori lokasi.
EKONOMI
RUANG WILAYAH DAN KOTA/
GEOGRAFI
Ekonomi Makro Ekonomi Mikro
The region is not (always) flat
Mata Kuliah: Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota
Perencanaan Kota dan Wilayah
pengenalan ditinjau dari sisi:
• FISIK LINGKUNGAN ➔ Tata Guna Lahan
• SOSIAL ➔ Kependudukan
• TRANSPORTASI
• EKONOMI
• SARANA DAN PRASARANA
REVIEW
FISIK LINGKUNGAN ➔
TATA GUNA LAHAN
dalam Perencanaan Kota dan Wilayah
dalam Perencanaan Kota dan Wilayah
TATA GUNA LAHAN
SOSIAL ➔
KEPENDUDUKAN
(DEMOGRAFI)dalam Perencanaan Kota dan Wilayah
DEMOGRAFI DEMOGRAFI MATEMATIKA
DEMOGRAFI
REVIEW
DEMOGRAFI ATAU ILMU KEPENDUDUKAN
⚫ Demografi matematika adalah demografi yang berhubungan
dengan penjelasan secara matematis dinamika dan perubahan dalam proses demografi seperti fertilitas, mortalitas, dan
migrasi.
⚫ Demografi sosial adalah demografi yang menjelaskan dari fenomena sosial dan budaya dalam mempengaruhi struktur penduduk.
⚫ Demografi antropologi adalah spesialisasi dalam demografi yang menggunakan teori dan metode antropologis untuk
memberikan pemahaman demografis yang lebih baik tentang fenomena dalam populasi saat ini dan masa lalu.
Tiga kategori demografi secara terminologi
11
Jumlah dan perkembangan penduduk
Kuantitas, Laju pertumbuhan, …
Sebaran penduduk
Berdasarkan laju pertumbuhan, kepadatan, penduduk desa dan kota, …
Struktur penduduk
Usia, Pendidikan, Pekerjaan, …
Kebudayaan
bahasa, sistem pengetahuan, sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan kesenian.
Sosiologi kota dan wilayah
(ilmu) yang mempelajari struktur, proses, dan perubahan sosial dalam masyarakat, perilaku kolektif manusia.
Jumlah penduduk dipetakan
SOSIAL ➔
KEPENDUDUKAN
dalam Perencanaan Kota dan Wilayah
Meliputi:
► URBANISASI
► MOBILITAS PENDUDUK
► DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN
► BONUS PENDUDUK DAN POPULATION AGING
► .... ada yang lain?
DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
14
ISU STRATEGIS KEPENDUDUKAN
➔
EKONOMI
dalam Perencanaan Kota dan Wilayah
JEJARING EKONOMI
➔
EKONOMI
dalam Perencanaan Kota dan Wilayah Ekonomi wilayah dan kota merupakan suatu cabang ilmu ekonomi tradisional yang mencakup baik aspek mikro dan makro yang mengintegrasikan unsur lokasi dan ruang ke dalam proses analisisnya.
Pengintegrasian unsur lokasi dan ruang ini dipandang penting mengingat keduanya dinilai akan dapat mempengaruhi teori dan metodologi analisis dari ilmu ekonomi yang telah ada
(Sjafrizal, 2012).
EKONOMI
RUANG WILAYAH DAN KOTA/
GEOGRAFI
Ekonomi Makro Ekonomi Mikro
WILAYAH DAN KOTA TIDAK SELALU FLAT
EKONOMI WILAYAH DAN KOTA
dalam Perencanaan Kota dan Wilayah
TRANSPORTASI
KAWASAN INDUSTRI JALAN TOL
PELABUHAN PETI KEMAS
Pembangunan
infrastruktur kemudian dimaksudkan untuk persebaran dan peningkatan
perekonomian di berbagai penjuru wilayah.
ASPEK EKONOMI
sebagai motor penggerak aktivitas wilayah dan kota
Literatur tambahan:
Sjafrizal. Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Raja Grafindo Persada/Rajawali Press,
Perencanaan Wilayah dan Kota
KEGIATAN SEKTOR-SEKTOR
BIDANG EKONOMI
Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Kehutanan,
Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Industri,
Pengolahan, Kerajinan, Energi, Listrik, Gas, Air Minum, Bangunan, Perdagangan, Usaha, Koperasi, Jasa,
Restoran, Perhotelan, Pengangkutan – Transportasi,
Komunikasi, Bank dan Lembaga Keuangan, Sumber
Daya Air dan Irigasi, Tenaga Kerja, Pertambangan dan
Energi, Pariwisata dan Telekomunikasi, ... (sbg bisnis)
BIDANG EKONOMI
Dalam pembangunan terdapat 3 pilar dalam pelaksanaannya, salah satunya:
▪ dalam setiap pembangunan harus memenuhi setiap kebutuhan pertumbuhan ekonomi di
seluruh daerah yang dapat membuat
perekonomian terus berputar hingga di masa
yang akan datang.
Ilustrasi Aktivitas Ekonomi pada Kota Baru
ASPEK EKONOMI
DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
ILUSTRASI
KONSEP KEWILAYAHAN
https://www.youtube.com/watch?v=0dA_EmIpgXA&list=PLQcfxlcAH5EwYOMtip- 7t9lVQfKYoxHEN&index=2
▪ ILMU EKONOMI WILAYAH DAN PERKOTAAN https://www.youtube.com/watch?v=tKkt4HoepV8
• ECONOMIC BASED THEORY
https://www.youtube.com/watch?v=kHryb5njHGo&list=PLQcfxlcAH5EwYOMtip- 7t9lVQfKYoxHEN&index=21
https://www.youtube.com/watch?v=9q5TIFvRgEw EKONOMI MAKRO 2
https://www.youtube.com/watch?v=3eOQg9Z0teQ EKONOMI MAKRO 1
https://www.youtube.com/watch?v=zJdvYZxk6_Y EKONOMI MAKRO DAN MIKRO
https://www.youtube.com/watch?v=J2nOpLkFOtw
ASPEK EKONOMI
DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
BAGAIMANA EKONOMI BEKERJA PADA SUATU WILAYAH, KAWASAN.?
Yang bisa berpengaruh pada produktivitas, kesejahteraan
masyarakat, urbanisasi, dan sebagainya sampai pada utility profit maximation
WHAT, HOW, WHO, WHERE, ...
ASPEK EKONOMI
DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
▪ Sebagai perencana, perlu mengetahui dasar ilmu
ekonomi wilayah agar dapat membaca potensi
perekonomian di setiap daerah.
BAHAN BAKU
LIMBAH ATAU BAHAN
BEKAS
ASPEK EKONOMI
DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
▪ Sebagai perencana, perlu mengetahui dasar ilmu ekonomi wilayah agar dapat membaca potensi perekonomian di setiap daerah.
▪ Ekonomi wilayah merupakan sebuah pembahasan dari hasil analisa di setiap wilayah atau kota dengan
melihat potensi-potensi yang ada, yang dapat
mempercepat pertumbuhan perekonomian di suatu wilayah.
▪ Pembangunan infrastruktur kemudian dimaksudkan
untuk persebaran dan peningkatan perekonomian di
berbagai penjuru wilayah.
SUPPLY DEMAND dalam dan antar wilayah
demand supply
Lantas, bagaimana analisis dan model perencanaannya?
REALITASNYA
MERUPAKAN PROSES YANG KOMPLEKS
ASUMSI
DALAM EKONOMI WILAYAH DAN KOTA
Imu ekonomi wilayah dan kota juga menggunakan berbagai asumsi dalam proses analisisnya dengan beberapa alasan:
Pertama, penggunaan asumsi diperlukan untuk
menyederhanakan (simplifikasi) proses analisis yang kompleks menjadi sederhana;
Kedua, penggunaan asumsi ini dimaksudkan untuk
menunjukkan prasyarat kondisi (conditional situation) dimana sebuah teori dapat berlaku atau diterapkan;
Ketiga, sebagai ilmu sosial, dalam ilmu ekonomi wilayah dan kota, objek analisisnya biasanya tidak bisa dikontrol atau
dikendalikan sebagaimana halnya dalam analisis ilmu eksakta.
CONTOH ASUMSI
DALAM EKONOMI WILAYAH DAN KOTA
Asumsi Ceteris Paribus (other things being equal), artinya berlaku pada kondisi di mana faktor dan unsur lain tetap atau tidak berubah, sebagai contoh penerapan asumsi ini adalah sebagai berikut:
▪ Dalam ilmu ekonomi tradisional, hukum permintaan
menyatakan bahwa jumlah barang yang diminta (demand) akan berbanding terbalik dengan tingkat harga (price)
barang. Kejadian tersebut bisa saja dipengaruhi faktor-faktor lain. Dalam beberapa kondisi, beberapa factor yang
mempengaruhi semacam ini sulit untuk diukur secara kuantitatif, maka untuk mengurangi komplikasi proses analisisnya, beberapa variabel seperti ini dianggap tetap atau tidak berubah
SUPPLY DEMAND
yang menekankan aspek ruang ke dalam analisis ekonomi.
SUPPLY DEMAND
CONTOH ASUMSI
DALAM EKONOMI WILAYAH DAN KOTA
▪ asumsi terkait dengan ruang satu dimensi (linear space) dalam analisis teori lokasi.
▪ Dalam kenyataan, asumsi tersebut tentunya tidak
realistis mengingat ruang memiliki beberapa dimensi
(nonlinear space), namun demikian penggunaan asumsi satu dimensi ruang ini dimaksudkan untuk mempermudah proses analisis.
▪ Demikian pula halnya dengan penggunaan asumsi
monocentric city yaitu kota dengan satu pusat yang dalam kenyataan tidak selalu benar karena sejalan dengan
perkembangan berbagai aktivitas perkotaan, saat ini banyak kota yang memiliki pusat lebih dari satu (multicentric city).
Selain itu, juga seringkali digunakan asumsi besaran ongkos transportasi yang dianggap tetap (fixed rate of transportation
TEORI CHRISTALLER (1933)
Menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya di dalam satu wilayah.
Model Christaller ini merupakan suatu sistem geometri, di mana angka 3 yang diterapkan secara arbiter memiliki peran yang sangat berarti dan model ini disebut sistem k = 3.
Model Christaller menjelaskan model area perdagangan heksagonal dengan menggunakan jangkauan atau luas pasar dari setiap komoditi yang dinamakan range dan threshold.
TEORI CHRISTALLER (1933)
.
CHRISTALLER (1933) diterjemahkan oleh C.W. Baski pada tahun 1966 → TEORI TEMPAT SENTRAL (CENTRAL PLACE THEORY (CPT)
KONSEP DASAR CPT:
A. WILAYAH YANG DILAYANI TEMPAT SENTRAL MERUPAKAN WIL AYAH KOMPLEMENTER TEMPAT SENTRAL
B. TEMPAT SENTRAL, MELAYANI WILAYAH TERLUAS DAN SEBALIKNYA
C. BATAS PELAYANAN, DIGAMBARKAN SEBAGAI JANGKAUAN TIAP KONDISI D. PERMINTAAN DAN KONSUMSI THD KOMODITI DI SENTRAL TGT PADA
DISTRIBUSI KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN KONSENTRASI PENDUDUK
KEGIATAN TEMPAT SENTRAL, MEMPUNYAI:
i. BATAS AMBANG PENDUDUK (THRESHOLD POPULATION) ii. JANGKAUAN PASAR : JARAK YANG MAU DITEMPUH
KONSUMEN UNTUK MEMPEROLEH PELAYANAN ATAU KOMODITI.
iii. BERDASARKAN EFISIENSI SISTEM PELAYANAN→ TIMBUL SISTEM TEMPAT SENTRAL DENGAN ORDE TINGGI DAN RENDAH
TEORI CHRISTALLER (1933)
ISU STRATEGIS
dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi wilayah
a. potensi ekonomi cepat tumbuh;
b. sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
c. potensi ekspor;
d. tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan;
e. kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
f. tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi.
g. dukungan kawasan perumahan dan permukiman yang
dilengkapi dengan jaringan prasarana dan utilitas, serta sarana pemerintahan penunjang kegiatan ekonomi;
Selain itu, dalam peningkatan perekonomian wilayah, terdapat berbagai tujuan-tujuan:
▪
Meningkatkan lapangan pekerjaan
▪
Mengurangi jumlah pengangguran di setiap daerah
▪
Menciptakan sektor unggulan di suatu wilayah
▪
Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah
▪
Menciptakan kesejahteraan masyarakat
▪
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat
▪
...
Perangkat dan Parameter
dalam penyusunan perencanaan wilayah dan kota
▪
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
▪
Location Quotient (LQ)
▪
Capital-Output Ratio (COR):
average capital-output ratio (ACOR) dan incremental capital-output ratio (ICOR)▪
Analisis Shift-Share
▪
Analisis Ketenagakerjaan
▪
Indeks Pembangunan Daerah (IPD)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk domestik regional bruto (PDRB) adalah
jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di daerah tersebut.
Menghitung PDRB bertujuan untuk membantu membuat kebijakan daerah atau perencanaan, evaluasi hasil
pembangunan, memberikan informasi yang dapat menggambarkan kinerja perekonomian daerah.
PDRB meliputi:
•Upah dan gaji
•Bunga
•Sewa tanah
•Pajak tidak langsung
•Penyusutan
•Keuntungan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit
ekonomi pada suatu daerah.
Location Quotient (LQ))
▪
LQ adalah suatu metode untuk menghitung perbandingan relatif sumbangan nilai tambah
sebuah sektor di suatu daerah (Kabupaten/Kota) terhadap sumbangan nilai tambah sektor yang bersangkutan dalam skala provinsi atau nasional.
▪
Dengan kata lain, LQ dapat menghitung
perbandingan antara share output sektor i di kota
dan share output sektor i di provinsi
Location Quotient (LQ))
Ada beberapa keunggulan dari metode LQ, antara lain
1. Metode LQ memperhitungkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung
2. Metode LQ sederhana dan tidak mahal serta dapat diterapkan pada data historis untuk
mengetahui trend.
Capital-Output Ratio (COR)
▪
Konsep capital-output ratio (COR) atau sering juga disebut koefisien modal menunjukkan hubungan antara besarnya investasi (modal) dan nilai output . Konsep COR tersebut dikenal mela lui teori yang di kemukakan oleh Harrod-Domar.
▪ Konsep COR ada 2 macam, yaitu average capital-output ratio (ACOR) dan incremental capital-output ratio (ICOR). ACOR menunjukkan hubungan antara stok modal yang ada dan aliran output lancar yang dihasilkan. ICOR menunjukkan
perbandingan antara kenaikan tertentu pada stok modal (delta K) dan kenaikan output atau pendapatan (delta Y).
Analisis Shift-Share
▪
Analisis shift–share digunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran dan peranan perekonomian di daerah. Metode itu dipakai untuk mengamati struktur perekonomian dan pergeserannya dengan cara
menekankan pertumbuhan sektor di daerah, yang
dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau nasional.
▪ Analisis tersebut dapat digunakan untuk mengkaji pergeseran
struktur perekonomian daerah dalam kaitannya dengan peningkatan perekonomian daerah yang bertingkat lebih tinggi. Perekonomian daerah yang didominasi oleh sektor yang lamban pertumbuhannya akan tumbuh di bawah tingkat pertumbuhan perekonomian daerah di atasnya.
Analisis Shift-Share
Keunggulan analisis shift share antara lain
1. Memberikan gambaran mengenai perubahan struktur ekonomi yang terjadi, walau analisis shift share
tergolong sederhana.
2. Memungkinkan seorang pemula mempelajari struktur perekonomian dengan cepat.
3. Memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi dan
perubahan struktur dengan cukup akurat.
Analisis Ketenagakerjaan
▪
1. Jumlah Angkatan Kerja
▪
2. Produktivitas Pekerja
Indeks Pembangunan Daerah (IPD)
▪
Indeks Pembangunan Daerah (IPD) adalah suatu konsep ukuran pembangunan, yang terdiri dari
▪
(1) keberdayaan pemerintah;
▪
(2) perkembanganm wilayah; dan
▪
(3) keberdayaan masyarakat.
▪
S
etiap kriteria tersebut dapat dipecah-pecah lagi ke dalam beberapa aspek atau unsur. Misalnya, aspek-aspek yang tercakup di dalam kriteria Keberdayaan Pemerintah adalah kemampuan dan kualitas aparat pemerintah itu sendiri; atau sarana dan prasarana yang digunakan aparat untuk melayani masyarakat; atau kita juga dapat melihat dari aspek kemampuan keuangan pemerintah daerah dalam usahanya melakukan pembangunan dan melayani masyarakat.Model Input/Output
Pengertian yang di-input dan di-output bisa dalam bentuk rupiah, lapangan kerja, dsb
INPUT
OUTPUT
Memahami Basis Ekonomi
Memahami Basis Ekonomi
di sisi lain
ada satu “industri” pada suatu wilayah : bisa berbentuk pertanian, pabrik, jasa, dsb.
Produk industri tersebut dijual di dalam wilayah dan ke luar wilayah
Industri
pertanian, manufaktur, jasa
supply
supply
Memahami Basis Ekonomi
Apabila produk industri tersebut dijual ke luar wilayah,
maka sektor industri tersebut akan menjadi
sektor basis ekonomi
Tingkat produksinya bisa dalam bentuk satuan, ton, rupiah, tenaga kerja, dsb
industri ini
menjadi basis ekonomi
Memahami Basis Ekonomi
Tingkat produksi tersebut – misalnya disimbolkan sebagai X – kemudian dapat ditranslasikan dalam
pengertian pendapatan pada wilayah tersebut
Pengertian pendapatan bisa dalam bentuk rupiah, lapangan kerja, dsb
pendapatan dari luar wilayah
pendapatan dari dalam wilayah
penjualan di dalam wilayah
penjualan ke luar wilayah
X = pendapatan dari dalam dan luar wilayah
Memahami Basis Ekonomi
Anggap bahwa sebagian pendapatan X (misalnya dalam bentuk rupiah) dibelanjakan industri tersebut untuk
melanjutkan produksinya;
to sustain the ongoing production of the basic sector
belanja keperluan proses produksi seperti material dan modal, dan juga belanja pegawai seperti barang dan jasa.
pendapatan dari luar wilayah
pendapatan dari dalam wilayah
penjualan
penjualan
belanja keperluan produksi
(di dalam wilayah)
belanja keperluan produksi
(di luar wilayah)
Memahami Basis Ekonomi
Sektor produksi yang melayani atau mendukung sektor basis disebut sektor produksi nonbasis
Sektor nonbasis bisa ada:
di dalam wilayah dan di luar wilayah
Model
Input/Output
Besaran aliran ini merupakan hubungan saling
ketergantungan satu dengan yang lain, yakni hasil produksi keluaran satu industri/sektor/wilayah
merupakan masukan bahan dasar bagi industri/sektor/wilayah yang lain
Tujuan utama Model Input/Output (I/O atau I-O) atau Masukan- Keluaran (M-K) adalah untuk menjelaskan
besaran aliran antar industri atau antar sektor atau antar wilayah dalam hubungannya dengan tingkat produksi
Lihat lebih lanjut
(Warpani, 1984: 88-100 dan Oppenheim, 1980: 82-90)
Model
Input/Output
Oleh karenanya, analisis ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis prediktif dengan anggapan
dasar industri/sektor/wilayah yang diselidiki adalah
“tertutup”
■ Suatu produk tertentu hanya dilayani (supply) oleh satu industri/sektor/wilayah yang lain
■ Tidak ada produksi gabungan
■ Jumlah setiap masukan yang digunakan dalam produksi oleh setiap industri/sektor/wilayah ditentukan seluruhnya oleh tingkat keluaran setiap industri/sektor/wilayah tersebut
Analisis Input/Output berguna untuk:
1. Analisis struktur perekonomian 2. Merumuskan program tindakan
3. Meramalkan kejadian yang akan datang
PERENCANAAN EKONOMI
Misalnya
• Investment for economic growth
• Employment
• Monetary policy
• Trade policy
• Incomes and redistribution
• Strategic Resources
• Science policy
• Sectoral policy
KAWASAN INDUSTRI JALAN TOL
PELABUHAN PETI KEMAS
Pembangunan
infrastruktur kemudian dimaksudkan untuk persebaran dan peningkatan
perekonomian di berbagai penjuru wilayah.
CONTOH LAINNYA
Perencanaan Lingkungan
Residuals and Pollution Public lands management
Water resources Conservation
Wilderness preservation Rare species
Fragile and unique environments Energy
Perencanaan Sosial
Social welfare services
Meeting individual and collective needs
"Safety net" for the victims of market rationality
CONTOH LAINNYA
Perencanaan Kota
Land use Transport
Urban redevelopment Urban design
Built environment Community development
Perencanaan Wilayah
Natural resources development Regional economic development
Migration and settlement policy Location for industry
Regional transportation
Comprehensive rural development
Dalam penyusunan rencana tata ruang
Pengumpulan data meliputi:
1. data wilayah administrasi;
2. data fisiografis;
3. data kependudukan;
4. data ekonomi dan keuangan;
5. data ketersediaan prasarana dan sarana dasar;
6. data penggunaan lahan;
7. data peruntukan ruang;
8. data daerah rawan bencana; dan
9. peta dasar rupa bumi dan peta tematik termasuk peta
penggunaan lahan, peta peruntukan ruang, dan peta
daerah rawan bencana
Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional
1. Teori Basis Ekonomi (Economic Based Theory).
2. Multiplier Perdagangan Inter Regional
3. Teori Basis Ekspor (Export Based Model) 4. Model Neo Klasik
5. Model Cumulative Causation
6. Centre-Periphary atau Core-Periphery Model 7. dsb