• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mata Kuliah: Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota. 8 November 2021 Perencanaan Kota dan Wilayah pengenalan ditinjau dari sisi: ASPEK EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Mata Kuliah: Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota. 8 November 2021 Perencanaan Kota dan Wilayah pengenalan ditinjau dari sisi: ASPEK EKONOMI"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

8 November 2021

Mata Kuliah: Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota

ASPEK EKONOMI

sebagai motor penggerak aktivitas wilayah dan kota

Perencanaan Kota dan Wilayah

pengenalan ditinjau dari sisi:

Literatur tambahan:

Sjafrizal. Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Raja Grafindo Persada/Rajawali Press,

(2)

Mata Kuliah: Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota

REVIEW

(3)

WILAYAH DAN KOTA

KOMPONEN-KOMPONEN?

BAGAIMANA DENGAN KAWASAN PERKOTAAN?

SOSIAL

KEPENDUDUKAN

LINGKUNGAN

FISIK

PERENCANAAN

intervention

EKONOMI

WILAYAH DAN KOTA

(4)

WILAYAH DAN KOTA

KONTEKS PERENCANAAN

SOSIAL

JUSTICE

LINGKUNGAN

CONSERVATION resource use conflict

PLANNING

(state) intervention

EKONOMI

GROWTH

(5)

WILAYAH DAN KOTA

KONTEKS PERENCANAAN

SOSIAL

JUSTICE

LINGKUNGAN

CONSERVATION resource use conflict

PLANNING

(state) intervention

EKONOMI

GROWTH

(6)

EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

Ekonomi wilayah adalah ekonomi yang menekankan aspek ruang ke dalam analisis ekonomi.

Ilmu ekonomi wilayah merupakan gabungan antara ilmu ekonomi tradisional dengan teori lokasi.

EKONOMI

RUANG WILAYAH DAN KOTA/

GEOGRAFI

Ekonomi Makro Ekonomi Mikro

The region is not (always) flat

(7)

Mata Kuliah: Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota

Perencanaan Kota dan Wilayah

pengenalan ditinjau dari sisi:

• FISIK LINGKUNGAN ➔ Tata Guna Lahan

• SOSIAL ➔ Kependudukan

• TRANSPORTASI

• EKONOMI

• SARANA DAN PRASARANA

REVIEW

(8)

FISIK LINGKUNGAN ➔

TATA GUNA LAHAN

dalam Perencanaan Kota dan Wilayah

(9)

dalam Perencanaan Kota dan Wilayah

TATA GUNA LAHAN

(10)

SOSIAL ➔

KEPENDUDUKAN

(DEMOGRAFI)

dalam Perencanaan Kota dan Wilayah

DEMOGRAFI DEMOGRAFI MATEMATIKA

DEMOGRAFI

(11)

REVIEW

DEMOGRAFI ATAU ILMU KEPENDUDUKAN

Demografi matematika adalah demografi yang berhubungan

dengan penjelasan secara matematis dinamika dan perubahan dalam proses demografi seperti fertilitas, mortalitas, dan

migrasi.

Demografi sosial adalah demografi yang menjelaskan dari fenomena sosial dan budaya dalam mempengaruhi struktur penduduk.

Demografi antropologi adalah spesialisasi dalam demografi yang menggunakan teori dan metode antropologis untuk

memberikan pemahaman demografis yang lebih baik tentang fenomena dalam populasi saat ini dan masa lalu.

Tiga kategori demografi secara terminologi

11

(12)

Jumlah dan perkembangan penduduk

Kuantitas, Laju pertumbuhan, …

Sebaran penduduk

Berdasarkan laju pertumbuhan, kepadatan, penduduk desa dan kota, …

Struktur penduduk

Usia, Pendidikan, Pekerjaan, …

Kebudayaan

bahasa, sistem pengetahuan, sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial, peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi dan kesenian.

Sosiologi kota dan wilayah

(ilmu) yang mempelajari struktur, proses, dan perubahan sosial dalam masyarakat, perilaku kolektif manusia.

 

(13)

Jumlah penduduk dipetakan

SOSIAL ➔

KEPENDUDUKAN

dalam Perencanaan Kota dan Wilayah

(14)

Meliputi:

► URBANISASI

► MOBILITAS PENDUDUK

► DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN

► BONUS PENDUDUK DAN POPULATION AGING

► .... ada yang lain?

DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

14

 ISU STRATEGIS KEPENDUDUKAN

(15)

EKONOMI

dalam Perencanaan Kota dan Wilayah

(16)

JEJARING EKONOMI

(17)

EKONOMI

dalam Perencanaan Kota dan Wilayah Ekonomi wilayah dan kota merupakan suatu cabang ilmu ekonomi tradisional yang mencakup baik aspek mikro dan makro yang mengintegrasikan unsur lokasi dan ruang ke dalam proses analisisnya.

Pengintegrasian unsur lokasi dan ruang ini dipandang penting mengingat keduanya dinilai akan dapat mempengaruhi teori dan metodologi analisis dari ilmu ekonomi yang telah ada

(Sjafrizal, 2012).

(18)

EKONOMI

RUANG WILAYAH DAN KOTA/

GEOGRAFI

Ekonomi Makro Ekonomi Mikro

WILAYAH DAN KOTA TIDAK SELALU FLAT

EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

(19)

dalam Perencanaan Kota dan Wilayah

TRANSPORTASI

(20)

KAWASAN INDUSTRI JALAN TOL

PELABUHAN PETI KEMAS

Pembangunan

infrastruktur kemudian dimaksudkan untuk persebaran dan peningkatan

perekonomian di berbagai penjuru wilayah.

(21)
(22)

ASPEK EKONOMI

sebagai motor penggerak aktivitas wilayah dan kota

Literatur tambahan:

Sjafrizal. Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Raja Grafindo Persada/Rajawali Press,

Perencanaan Wilayah dan Kota

(23)

 KEGIATAN SEKTOR-SEKTOR

 BIDANG EKONOMI

Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Kehutanan,

Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Industri,

Pengolahan, Kerajinan, Energi, Listrik, Gas, Air Minum, Bangunan, Perdagangan, Usaha, Koperasi, Jasa,

Restoran, Perhotelan, Pengangkutan – Transportasi,

Komunikasi, Bank dan Lembaga Keuangan, Sumber

Daya Air dan Irigasi, Tenaga Kerja, Pertambangan dan

Energi, Pariwisata dan Telekomunikasi, ... (sbg bisnis)

(24)

BIDANG EKONOMI

Dalam pembangunan terdapat 3 pilar dalam pelaksanaannya, salah satunya:

▪ dalam setiap pembangunan harus memenuhi setiap kebutuhan pertumbuhan ekonomi di

seluruh daerah yang dapat membuat

perekonomian terus berputar hingga di masa

yang akan datang.

(25)

Ilustrasi Aktivitas Ekonomi pada Kota Baru

(26)

ASPEK EKONOMI

DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

ILUSTRASI

KONSEP KEWILAYAHAN

https://www.youtube.com/watch?v=0dA_EmIpgXA&list=PLQcfxlcAH5EwYOMtip- 7t9lVQfKYoxHEN&index=2

ILMU EKONOMI WILAYAH DAN PERKOTAAN https://www.youtube.com/watch?v=tKkt4HoepV8

• ECONOMIC BASED THEORY

https://www.youtube.com/watch?v=kHryb5njHGo&list=PLQcfxlcAH5EwYOMtip- 7t9lVQfKYoxHEN&index=21

https://www.youtube.com/watch?v=9q5TIFvRgEw EKONOMI MAKRO 2

https://www.youtube.com/watch?v=3eOQg9Z0teQ EKONOMI MAKRO 1

https://www.youtube.com/watch?v=zJdvYZxk6_Y EKONOMI MAKRO DAN MIKRO

https://www.youtube.com/watch?v=J2nOpLkFOtw

(27)

ASPEK EKONOMI

DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

BAGAIMANA EKONOMI BEKERJA PADA SUATU WILAYAH, KAWASAN.?

Yang bisa berpengaruh pada produktivitas, kesejahteraan

masyarakat, urbanisasi, dan sebagainya sampai pada utility profit maximation

WHAT, HOW, WHO, WHERE, ...

(28)

ASPEK EKONOMI

DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

▪ Sebagai perencana, perlu mengetahui dasar ilmu

ekonomi wilayah agar dapat membaca potensi

perekonomian di setiap daerah.

(29)

BAHAN BAKU

LIMBAH ATAU BAHAN

BEKAS

(30)

ASPEK EKONOMI

DALAM PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

▪ Sebagai perencana, perlu mengetahui dasar ilmu ekonomi wilayah agar dapat membaca potensi perekonomian di setiap daerah.

▪ Ekonomi wilayah merupakan sebuah pembahasan dari hasil analisa di setiap wilayah atau kota dengan

melihat potensi-potensi yang ada, yang dapat

mempercepat pertumbuhan perekonomian di suatu wilayah.

▪ Pembangunan infrastruktur kemudian dimaksudkan

untuk persebaran dan peningkatan perekonomian di

berbagai penjuru wilayah.

(31)

SUPPLY  DEMAND dalam dan antar wilayah

demand supply

Lantas, bagaimana analisis dan model perencanaannya?

REALITASNYA

MERUPAKAN PROSES YANG KOMPLEKS

(32)

ASUMSI

DALAM EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

Imu ekonomi wilayah dan kota juga menggunakan berbagai asumsi dalam proses analisisnya dengan beberapa alasan:

Pertama, penggunaan asumsi diperlukan untuk

menyederhanakan (simplifikasi) proses analisis yang kompleks menjadi sederhana;

Kedua, penggunaan asumsi ini dimaksudkan untuk

menunjukkan prasyarat kondisi (conditional situation) dimana sebuah teori dapat berlaku atau diterapkan;

Ketiga, sebagai ilmu sosial, dalam ilmu ekonomi wilayah dan kota, objek analisisnya biasanya tidak bisa dikontrol atau

dikendalikan sebagaimana halnya dalam analisis ilmu eksakta.

(33)

CONTOH ASUMSI

DALAM EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

Asumsi Ceteris Paribus (other things being equal), artinya berlaku pada kondisi di mana faktor dan unsur lain tetap atau tidak berubah, sebagai contoh penerapan asumsi ini adalah sebagai berikut:

Dalam ilmu ekonomi tradisional, hukum permintaan

menyatakan bahwa jumlah barang yang diminta (demand) akan berbanding terbalik dengan tingkat harga (price)

barang. Kejadian tersebut bisa saja dipengaruhi faktor-faktor lain. Dalam beberapa kondisi, beberapa factor yang

mempengaruhi semacam ini sulit untuk diukur secara kuantitatif, maka untuk mengurangi komplikasi proses analisisnya, beberapa variabel seperti ini dianggap tetap atau tidak berubah

(34)

SUPPLY DEMAND

yang menekankan aspek ruang ke dalam analisis ekonomi.

(35)

SUPPLY DEMAND

(36)

CONTOH ASUMSI

DALAM EKONOMI WILAYAH DAN KOTA

asumsi terkait dengan ruang satu dimensi (linear space) dalam analisis teori lokasi.

Dalam kenyataan, asumsi tersebut tentunya tidak

realistis mengingat ruang memiliki beberapa dimensi

(nonlinear space), namun demikian penggunaan asumsi satu dimensi ruang ini dimaksudkan untuk mempermudah proses analisis.

Demikian pula halnya dengan penggunaan asumsi

monocentric city yaitu kota dengan satu pusat yang dalam kenyataan tidak selalu benar karena sejalan dengan

perkembangan berbagai aktivitas perkotaan, saat ini banyak kota yang memiliki pusat lebih dari satu (multicentric city).

Selain itu, juga seringkali digunakan asumsi besaran ongkos transportasi yang dianggap tetap (fixed rate of transportation

(37)

TEORI CHRISTALLER (1933)

Menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya di dalam satu wilayah.

Model Christaller ini merupakan suatu sistem geometri, di mana angka 3 yang diterapkan secara arbiter memiliki peran yang sangat berarti dan model ini disebut sistem k = 3.

Model Christaller menjelaskan model area perdagangan heksagonal dengan menggunakan jangkauan atau luas pasar dari setiap komoditi yang dinamakan range dan threshold.

(38)

TEORI CHRISTALLER (1933)

(39)

.

CHRISTALLER (1933) diterjemahkan oleh C.W. Baski pada tahun 1966 → TEORI TEMPAT SENTRAL (CENTRAL PLACE THEORY (CPT)

KONSEP DASAR CPT:

A. WILAYAH YANG DILAYANI TEMPAT SENTRAL MERUPAKAN WIL AYAH KOMPLEMENTER TEMPAT SENTRAL

B. TEMPAT SENTRAL, MELAYANI WILAYAH TERLUAS DAN SEBALIKNYA

C. BATAS PELAYANAN, DIGAMBARKAN SEBAGAI JANGKAUAN TIAP KONDISI D. PERMINTAAN DAN KONSUMSI THD KOMODITI DI SENTRAL TGT PADA

DISTRIBUSI KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN KONSENTRASI PENDUDUK

KEGIATAN TEMPAT SENTRAL, MEMPUNYAI:

i. BATAS AMBANG PENDUDUK (THRESHOLD POPULATION) ii. JANGKAUAN PASAR : JARAK YANG MAU DITEMPUH

KONSUMEN UNTUK MEMPEROLEH PELAYANAN ATAU KOMODITI.

iii. BERDASARKAN EFISIENSI SISTEM PELAYANAN→ TIMBUL SISTEM TEMPAT SENTRAL DENGAN ORDE TINGGI DAN RENDAH

TEORI CHRISTALLER (1933)

(40)

ISU STRATEGIS

dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi wilayah

a. potensi ekonomi cepat tumbuh;

b. sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;

c. potensi ekspor;

d. tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan;

e. kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;

f. tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi.

g. dukungan kawasan perumahan dan permukiman yang

dilengkapi dengan jaringan prasarana dan utilitas, serta sarana pemerintahan penunjang kegiatan ekonomi;

(41)

Selain itu, dalam peningkatan perekonomian wilayah, terdapat berbagai tujuan-tujuan:

Meningkatkan lapangan pekerjaan

Mengurangi jumlah pengangguran di setiap daerah

Menciptakan sektor unggulan di suatu wilayah

Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah

Menciptakan kesejahteraan masyarakat

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat

...

(42)

Perangkat dan Parameter

dalam penyusunan perencanaan wilayah dan kota

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Location Quotient (LQ)

Capital-Output Ratio (COR):

average capital-output ratio (ACOR) dan incremental capital-output ratio (ICOR)

Analisis Shift-Share

Analisis Ketenagakerjaan

Indeks Pembangunan Daerah (IPD)

(43)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk domestik regional bruto (PDRB) adalah

jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di daerah tersebut.

Menghitung PDRB bertujuan untuk membantu membuat kebijakan daerah atau perencanaan, evaluasi hasil

pembangunan, memberikan informasi yang dapat menggambarkan kinerja perekonomian daerah.

PDRB meliputi:

•Upah dan gaji

•Bunga

•Sewa tanah

•Pajak tidak langsung

•Penyusutan

•Keuntungan

(44)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.

PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit

ekonomi pada suatu daerah.

(45)

Location Quotient (LQ))

LQ adalah suatu metode untuk menghitung perbandingan relatif sumbangan nilai tambah

sebuah sektor di suatu daerah (Kabupaten/Kota) terhadap sumbangan nilai tambah sektor yang bersangkutan dalam skala provinsi atau nasional.

Dengan kata lain, LQ dapat menghitung

perbandingan antara share output sektor i di kota

dan share output sektor i di provinsi

(46)

Location Quotient (LQ))

Ada beberapa keunggulan dari metode LQ, antara lain

1. Metode LQ memperhitungkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung

2. Metode LQ sederhana dan tidak mahal serta dapat diterapkan pada data historis untuk

mengetahui trend.

(47)

Capital-Output Ratio (COR)

Konsep capital-output ratio (COR) atau sering juga disebut koefisien modal menunjukkan hubungan antara besarnya investasi (modal) dan nilai output . Konsep COR tersebut dikenal mela lui teori yang di kemukakan oleh Harrod-Domar.

Konsep COR ada 2 macam, yaitu average capital-output ratio (ACOR) dan incremental capital-output ratio (ICOR). ACOR menunjukkan hubungan antara stok modal yang ada dan aliran output lancar yang dihasilkan. ICOR menunjukkan

perbandingan antara kenaikan tertentu pada stok modal (delta K) dan kenaikan output atau pendapatan (delta Y).

(48)

Analisis Shift-Share

Analisis shift–share digunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran dan peranan perekonomian di daerah. Metode itu dipakai untuk mengamati struktur perekonomian dan pergeserannya dengan cara

menekankan pertumbuhan sektor di daerah, yang

dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau nasional.

Analisis tersebut dapat digunakan untuk mengkaji pergeseran

struktur perekonomian daerah dalam kaitannya dengan peningkatan perekonomian daerah yang bertingkat lebih tinggi. Perekonomian daerah yang didominasi oleh sektor yang lamban pertumbuhannya akan tumbuh di bawah tingkat pertumbuhan perekonomian daerah di atasnya.

(49)

Analisis Shift-Share

Keunggulan analisis shift share antara lain

1. Memberikan gambaran mengenai perubahan struktur ekonomi yang terjadi, walau analisis shift share

tergolong sederhana.

2. Memungkinkan seorang pemula mempelajari struktur perekonomian dengan cepat.

3. Memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi dan

perubahan struktur dengan cukup akurat.

(50)

Analisis Ketenagakerjaan

1. Jumlah Angkatan Kerja

2. Produktivitas Pekerja

(51)

Indeks Pembangunan Daerah (IPD)

Indeks Pembangunan Daerah (IPD) adalah suatu konsep ukuran pembangunan, yang terdiri dari

(1) keberdayaan pemerintah;

(2) perkembanganm wilayah; dan

(3) keberdayaan masyarakat.

S

etiap kriteria tersebut dapat dipecah-pecah lagi ke dalam beberapa aspek atau unsur. Misalnya, aspek-aspek yang tercakup di dalam kriteria Keberdayaan Pemerintah adalah kemampuan dan kualitas aparat pemerintah itu sendiri; atau sarana dan prasarana yang digunakan aparat untuk melayani masyarakat; atau kita juga dapat melihat dari aspek kemampuan keuangan pemerintah daerah dalam usahanya melakukan pembangunan dan melayani masyarakat.

(52)

Model Input/Output

Pengertian yang di-input dan di-output bisa dalam bentuk rupiah, lapangan kerja, dsb

INPUT

OUTPUT

(53)

Memahami Basis Ekonomi

(54)

Memahami Basis Ekonomi

di sisi lain

ada satu “industri” pada suatu wilayah : bisa berbentuk pertanian, pabrik, jasa, dsb.

Produk industri tersebut dijual di dalam wilayah dan ke luar wilayah

Industri

pertanian, manufaktur, jasa

supply

supply

(55)

Memahami Basis Ekonomi

 Apabila produk industri tersebut dijual ke luar wilayah,

maka sektor industri tersebut akan menjadi

sektor basis ekonomi

Tingkat produksinya bisa dalam bentuk satuan, ton, rupiah, tenaga kerja, dsb

industri ini

menjadi basis ekonomi

(56)

Memahami Basis Ekonomi

Tingkat produksi tersebut – misalnya disimbolkan sebagai X – kemudian dapat ditranslasikan dalam

pengertian pendapatan pada wilayah tersebut

Pengertian pendapatan bisa dalam bentuk rupiah, lapangan kerja, dsb

pendapatan dari luar wilayah

pendapatan dari dalam wilayah

penjualan di dalam wilayah

penjualan ke luar wilayah

 X = pendapatan dari dalam dan luar wilayah

(57)

Memahami Basis Ekonomi

Anggap bahwa sebagian pendapatan X (misalnya dalam bentuk rupiah) dibelanjakan industri tersebut untuk

melanjutkan produksinya;

to sustain the ongoing production of the basic sector

belanja keperluan proses produksi seperti material dan modal, dan juga belanja pegawai seperti barang dan jasa.

pendapatan dari luar wilayah

pendapatan dari dalam wilayah

penjualan

penjualan

belanja keperluan produksi

(di dalam wilayah)

belanja keperluan produksi

(di luar wilayah)

(58)

Memahami Basis Ekonomi

 Sektor produksi yang melayani atau mendukung sektor basis disebut sektor produksi nonbasis

Sektor nonbasis bisa ada:

di dalam wilayah dan di luar wilayah

(59)

Model

Input/Output

Besaran aliran ini merupakan hubungan saling

ketergantungan satu dengan yang lain, yakni hasil produksi keluaran satu industri/sektor/wilayah

merupakan masukan bahan dasar bagi industri/sektor/wilayah yang lain

Tujuan utama Model Input/Output (I/O atau I-O) atau Masukan- Keluaran (M-K) adalah untuk menjelaskan

besaran aliran antar industri atau antar sektor atau antar wilayah dalam hubungannya dengan tingkat produksi

Lihat lebih lanjut

(Warpani, 1984: 88-100 dan Oppenheim, 1980: 82-90)

(60)

Model

Input/Output

Oleh karenanya, analisis ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis prediktif dengan anggapan

dasar industri/sektor/wilayah yang diselidiki adalah

“tertutup”

Suatu produk tertentu hanya dilayani (supply) oleh satu industri/sektor/wilayah yang lain

Tidak ada produksi gabungan

Jumlah setiap masukan yang digunakan dalam produksi oleh setiap industri/sektor/wilayah ditentukan seluruhnya oleh tingkat keluaran setiap industri/sektor/wilayah tersebut

Analisis Input/Output berguna untuk:

1. Analisis struktur perekonomian 2. Merumuskan program tindakan

3. Meramalkan kejadian yang akan datang

(61)

PERENCANAAN EKONOMI

Misalnya

• Investment for economic growth

• Employment

• Monetary policy

• Trade policy

• Incomes and redistribution

• Strategic Resources

• Science policy

• Sectoral policy

(62)

KAWASAN INDUSTRI JALAN TOL

PELABUHAN PETI KEMAS

Pembangunan

infrastruktur kemudian dimaksudkan untuk persebaran dan peningkatan

perekonomian di berbagai penjuru wilayah.

(63)

CONTOH LAINNYA

Perencanaan Lingkungan

Residuals and Pollution Public lands management

Water resources Conservation

Wilderness preservation Rare species

Fragile and unique environments Energy

Perencanaan Sosial

Social welfare services

Meeting individual and collective needs

"Safety net" for the victims of market rationality

(64)

CONTOH LAINNYA

Perencanaan Kota

Land use Transport

Urban redevelopment Urban design

Built environment Community development

Perencanaan Wilayah

Natural resources development Regional economic development

Migration and settlement policy Location for industry

Regional transportation

Comprehensive rural development

(65)

Dalam penyusunan rencana tata ruang

Pengumpulan data meliputi:

1. data wilayah administrasi;

2. data fisiografis;

3. data kependudukan;

4. data ekonomi dan keuangan;

5. data ketersediaan prasarana dan sarana dasar;

6. data penggunaan lahan;

7. data peruntukan ruang;

8. data daerah rawan bencana; dan

9. peta dasar rupa bumi dan peta tematik termasuk peta

penggunaan lahan, peta peruntukan ruang, dan peta

daerah rawan bencana

(66)

Teori Pertumbuhan Ekonomi Regional

1. Teori Basis Ekonomi (Economic Based Theory).

2. Multiplier Perdagangan Inter Regional

3. Teori Basis Ekspor (Export Based Model) 4. Model Neo Klasik

5. Model Cumulative Causation

6. Centre-Periphary atau Core-Periphery Model 7. dsb

(67)

SELESAI

Gambar

Ilustrasi Aktivitas Ekonomi pada Kota Baru

Referensi

Dokumen terkait

Namun mereka senang dapat bertemu dan berjanji tak akan memberi tahu ratu peri.. Rupanya mereka pun ingin tahu

Jalil Manaf Husaini selalu lambat satu sampai dua menit dari Jadwal waktu shalat sepanjang masa yang diterbitkan oleh Pemerintah (Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama

Menghasilkan penelitian bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran kooperatif snowballing dan Number Head Together (NHT) pada sekolah multietnis terhadap

Hasil penelitian dari Aprelina (2011) ekstrak teripang berpotensi sebagai imunostimulator respons imun non spesifik dengan adanya interaksi antara komponen senyawa

dikebangkan dalam bahan bajar yang digunakan pendidik dalam proses belajar-mengajar. Berdasarkan pemaparan di atas, jelas pengembangan bahan ajar berlandaskan

Dalam usahanya menjelaskan struktur kejiwaan manusia, Freud dalam Koswara (1991:30) mengumpamakan jiwa manusia dengan sebuah gunung es ditengah laut.Yang kelihatan dari permukaan

Posisi yang di sediakan adalah 40 posisi yakni dengan 8 posisi supir truk dan 32 posisi yang tidak sesuai dengan bidang, padahal dengan dana yang diajukan yakni senilai

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui daerah Bantaran Sungai menunjukan ada hubungan antara cuci tangan sebelum makan, cuci tangan sebelum mengolah makanan,