• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI PRODUK MELALUI PROGRAM-PROGRAM YANG DITERAPKAN PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ SRAGEN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi persyaratan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS STRATEGI PRODUK MELALUI PROGRAM-PROGRAM YANG DITERAPKAN PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ SRAGEN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi persyaratan"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

ANALISIS STRATEGI PRODUK MELALUI PROGRAM-PROGRAM YANG DITERAPKAN PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ SRAGEN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya (A, Md) DIII

Manajemen Pemasaran

Oleh :

ELLENNA MEGAWATI NIM:F.3208035

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011

(2)

commit to user ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI PRODUK MELALUI PROGRAM-PROGRAM YANG DITERAPKAN PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ SRAGEN

Ellenna Megawati F3208035

Strategi produk merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, sehingga tujuan dari sebuah perusahaan dapat tercapai. Strategi digunakan sebuah perusahaan untuk mencapai tujuanya, Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui produk-produk yang diterapkan PT.

PLN UPJ Sragen, 2) Untuk mengetahui penerapan strategi produk PT. PLN UPJ Sragen, 3) Untuk mengetahui perkembangan jumlah pelanggan dengan adanya program-program yang disediakan PT. PLN UPJ Sragen.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dimana mengambil suatu obyek tertentu untuk kemudian dianalisa secara mendalam dan memfokuskan terhadap suatu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan observasi langsung dengan pihak PT. PLN (persero) UPJ Sragen, sedangkan data sekunder diperoleh dari referensi buku dan sumber informasi lainnya.

Hasil analisis yang diperoleh adalah PT. PLN memiliki produk utama yaitu meter pasca bayar dan produk tambahan meter prabayar. Masing–

masing program yang diselengarakan memiliki karakteristik perbedaan yang meliputi tujuan, manfaat, dan tata cara dalam penggunaanya. PT. PLN telah menerapkan keseluruhan strategi produk yang ada dengan memperluas produk mix. Atribut-atribut produk meliputi keanekaragaman produk melalui modifikasi fungsi dari program prabayar. Jasa pelayanan dilakukan secara langsung di kantor PT. PLN melalui karyawan. Perencanaan produk dengan sistem baru yang lebih efektif dan efisien. Perkembangan melalui penambahan produk dengan menciptakan program meter pasca bayar dan dikembangkan menjadi meter prabayar. Promosi yang digunakan dengan mengunakan media periklanan, di radio buana asri, brosur diletakkan di dekat customer servis, media iklan luar ruangan meliputi sepanduk, umbul-umbul, baliho, dan internet pada alamat ww.pln.cp.id.

Saran yang disampaikan bahwa PT. PLN pusat sebaiknya memberikan keleluasaan bagi tiap kantor cabang untuk melakukan pemasaran produk dan sebaiknya melakukan sosialisasi lebih kepada para pelanggan seperti diadakan kunjungan secara door to door.

Kata kunci ; Produk dan Strategi Produk

(3)

commit to user

(4)

commit to user

(5)

commit to user MOTTO

MOTTO :

Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan,

Keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian,

Keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih.

(Lao Tse)

Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi,

Jika Anda berada pada tempat yang tepat,

Waktu yang tepat, dengan pesan yang tepat

Anda akan mampu mengubah persepsi orang lain.

(Lynne Franks, Pembisnis)

(6)

commit to user PERSEMBAHAN

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Papa dan Mama

3. Papi Ade Lorens

4. Koko Chan dan Cie yovie

5. Teman-teman Manajemen Pemasaran 2008

6. Almamater UNS

(7)

commit to user KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul ”ANALISIS STRATEGI PRODUK MELALUI PROGRAM-PROGRAM YANG DITERAPKAN PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ SRAGEN” ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya pada jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan serta dukungan baik itu berupa dukungan moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Djoko Purwanto, M. B. A., selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(8)

commit to user

3. Amina Sukma Dewi. SE. M. Sc., selaku Dosen pembimbing magang kerja dan pembimbing Tugas Akhir yang telah sabar memberi bimbingan serta ilmu kepada penulis.

4. Bapak Endro Wahyu Widodo, S.Sos., selaku Manajer PT. PLN (persero) UPJ Sragen, Bapak Putut dan bapak Dasuki selaku Supervasior pendamping, serta semua staff dan karyawan pada PT.

PLN (persero) UPJ Sragen yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan magang kerja di PT. PLN (persero) UPJ Sragen.

5. Papa dan Mama tersayang terima kasih atas doa, dukungan dan kasih sayang yang telah diberikan.

6. Ade Lorens, yang telah memberikan cinta kasihnya dan kesetiannya yang selalu mendampingi dan memberikan dukungan baik moril dan meteril.

7. Koko chan dan cie yovie yang memberi semangat dan inspirasi untuk tetap terus melangkah.

8. Erna, Engga, Erlina, Dian dan Ana yang selalu ada dalam suka dan duka, kalian adalah sahabat-sahabat terbaik yang pernah saya temui.

(9)

commit to user

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 15 juni 2011

Penulis

(10)

commit to user DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian ... 6

(11)

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pemasaran ... 10

B. Pengertian Konsep Pemasaran ... 11

C. Pengertian Bauran Pemasaran ... 11

D. Pengertian Produk ... 13

E. Pengertian Atribut Produk ... 15

F. Pengertian Strategi Produk ... 16

G. Pengertian Produk Mix dan Line ... 16

H. Pengertian Jasa ... 19

I. Pengertian Promosi ... 23

J. Program-program yang diterapkan pada PT. PLN (persero) UPJ Sragen ... 24

BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Umum Perusahaan ... 30

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... 35

2. Lokasi Perusahaan ... 39

3. Tujuan Perusahaan ... 39

4. Falsafah Perusahaan ... 40

(12)

commit to user

5. Visi dan Misi Perusahaan ... 41

6. Struktur Organisasi ... 43

7. Ketenagakerjaan ... 43

8. Logo Perusahaan ... 53

B. Laporan Magang Kerja ... 53

1. Pengertian ... 53

2. Tujuan Magang Kerja ... 54

3. Pelaksanaan Magang kerja ... 54

C. Pembahasan ... 57

1. Produk PT. PLN (persero) ... 57

2. Penerapan strategi produk PT. PLN (persero) UPJ Sragen ... 65

3. Perkembangan jumlah pelanggan dengan program yang disediakan ... 72

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(13)

commit to user DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar UPJ se- APJ Surakarta ... 37

Tabel 3.2 Tabel data jumlah pelanggan ... 39

Tabel 3.3 Struktur Organisasi ... 43

Tabel 3.4 Perbandingan Listrik Prabayar dan Pasca bayar ... 58

Tabel 3.5 Pelanggan Prabayar ... 71

Tabel 3.6 Pelanggan Pasca Bayar ... 71

(14)

commit to user DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Perusahaan ... 53

Gambar 3.2 token ... 61

Gambar 3.1 Meter Star DDSY23S ... 62

Gambar 3.2 Meter ITRON ACE9000 IBS ... 64

(15)

commit to user BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Strategi produk merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, sehingga tujuan dari sebuah perusahaan dapat tercapai.

Strategi digunakan sebuah perusahaan untuk mencapai tujuanya, sehingga dalam menjalankan usaha diperlukan adanya pengembangan melalui strategi produk. Strategi produk yang tepat akan menempatkan perusahaan dalam suatu posisi persaingan yang lebih unggul dari para pesaing.

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut. Menurut Kotler (2000:12) “Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan”. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

Dalam dunia bisnis yang semakin berkembang, perencanaan strategi produk menduduki posisi sangat penting bagi setiap perusahaan. Strategi produk yang tepat akan menempatkan

(16)

commit to user

perusahaan dalam suatu posisi pesaing yang lebih unggul dari para pesaing. Strategi produk yang tepat akan menciptakan kondisi produk dimana produk tersebut banyak dicari orang sehingga pengusaha tidak perlu bersusah payah dalam memasarkan produk mereka.

Hampir setiap perusahaan menggunakan strategi produk dalam menawarkan produk mereka, termasuk perusahaan jasa. Sektor jasa menempati kedudukan sangat penting sehingga tidak bisa diabaikan begitu saja. Dua pertiga nilai dari keseluruh perdagangan internasional dihasilkan oleh sektor jasa (Lupiyoadi 2009:2). Sektor jasa tumbuh secara pesat dalam perekonomian dunia, hal ini dapat dilihat pada dinamika industri jasa seperti perbankan, perhotelan, asuransi, penerbangan, retail, telekomunikasi, dan pariwisata, tetapi juga pada industri jasa nirlaba seperti rumah sakit, lembaga pemerintahan serta perguruan tinggi.

Salah satu faktor jasa yang memberikan sumbangan potensional bagi negara adalah sektor kelistrikan. Segala rutinitas tidak akan terlepas dengan energi listrik. Di Indonesia, energi listrik dikelola oleh badan usaha milik negara yaitu PT PLN (Persero).

Sebagai perusahaan tunggal penyedia energi listrik, tentunya setiap daerah memerlukan sebuah perusahaan yang dapat membantu mengelola kebutuhan energi listriknya. Oleh karena itu, PT PLN (persero) area pelayanan dan jaringan (APJ) membentuk unit-unit

(17)

commit to user

jaringan di seluruh wilayah Indonesia dan disebut dengan unit pelayanan dan jaringan (UPJ) untuk memenuhi seluruh kebutuhan energi listrik di setiap daerah.

PT. PLN (persero) selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, hal ini dapat dilihat dari inovasi-inovasi produk yang telah diciptakan. Salah satu produk tersebut adalah meter statis prabayar atau dapat diartikan “penggantian kwh meter pasca bayar menjadi kwh meter prabayar”. Penggantian produk ini telah dilaksanakan awal tahun 2010. Banyak keuntungan yang diperoleh kedua belah pihah yaitu PT. PLN dan pelanggan, selain lebih praktis harga per kwh lebih murah. Produk tersebut juga digunakan untuk menekan adanya kerugian yang ditanggung PT. PLN (persero) setiap bulanya.

Produk meter statis prabayar telah di perkenalkan pihak PT.

PLN (persero), khususnya pada PT. PLN (persero) UPJ Sragen, berusaha memperkenalkan produk tersebut kepada seluruh lapisan masyarakat. Kwh meter pasca bayar adalah alat untuk mengukur jumlah penggunaan listrik dan pembayaran dilakukan setelah menggunakan listrik. Sedangkan kwh meter prabayar adalah alat untuk mengukur jumlah penggunaan listrik tetapi penggunaanya harus diisi dulu sebelum dapat digunakan, sama seperti pulsa pada handphone.

(18)

commit to user

Program ini telah dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama diberikan kepada seluruh pegawai PT. PLN (persero), tahap kedua diberikan kepada pegawai perusahaan yang telah bekerja sama dengan PT. PLN (persero), kemudian pada tahap ketiga secara bertahap diberikan kepada pelanggan umum dari perkotaan dan pedesaan. Pelaksanaan tersebut untuk mengetahui apa saja keinginan pelanggan dan juga mengetahui kendala dalam pengunaan produk meter prabayar.

PT. PLN (persero) mendapatkan laba tanpa mengabaikan kepuasan pelanggan dengan cara menerapkan stategi produk melalui program meter statis prabayar. Program ini mempunyai karakteristik, manfaat, serta prosedur dalam pelaksanaanya. Dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada PT. PLN (persero) UPJ sragen dengan judul : “ANALISIS STRATEGI PRODUK MELALUI PROGRAM-PROGRAM YANG DITERAPKAN PADA PT.

PLN (PERSERO) UPJ SRAGEN”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan dalam penelitian ini adalah :

1. Apa saja produk yang diterapkan PT. PLN (persero) UPJ Sragen ? 2. Bagaimana penerapan produk PT. PLN (persero) UPJ Sragen ?

(19)

commit to user

3. Bagaimana perkembangan jumlah pelanggan dengan adanya program-program yang disedikan PT. PLN (persero) UPJ Sragen ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui produk-produk yang diterapkan PT. PLN (persero) UPJ Sragen.

2. Untuk mengetahui penerapan strategi produk PT. PLN (persero) UPJ Sragen.

3. Untuk mengetahui perkembangan jumlah pelanggan dengan adanya program-program yang disedikan PT. PLN (persero) UPJ Sragen.

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah ke dalam kenyataan sebenarnya, menambah pengetahuan dan wawasan, yang berkaitan ilmu manajemen pemasaran mengenai strategi produk serta sebagian persyaratan untuk mencapai gelar ahli madya.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan perusahaan PT. PLN (persero)

(20)

commit to user

dalam menentukan kebijaksanaan di waktu yang akan datang khususnya dalam memperkenalkan produk dan menentukan strategi produk yang akan digunakan.

3. Bagi pembaca

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi kepada masyarakat sehingga memperluas pengetahuan tentang produk PT. PLN melalui program yang di terapkan PT. PLN (persero).

Penelitian ini sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.

E. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan desain kasus yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah.

2. Objek Penelitian

Penelitian dalam rangka penulisan laporan tugas akhir ini di laksanakan pada PT. PLN (persero) UPJ Sragen yang beralamatkan di Jln. RA Kartini No.42A Sragen.

(21)

commit to user 3. Jenis dan Sumber Data

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh penulis secara langsung mengenai program yang diterapkan PT. PLN (persero) UPJ sragen yang bersumber dari undang-undang dan peraturan pemerintahan serta beberapa data kesepakatan perusahaan yang mengikuti program baru yang diterapkan PT. PLN (persero). Dengan menggambarkan keadaan perusahaan, struktur organisasi dan data lain yang berhubungan dengan strategi produk dan jenis-jenis produk yang diterapkan perusahaan.

b. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya namun diperoleh dari literatur dan referensi yang mendukung penelitian. Data yang dimaksud adalah laporan-laporan atau penelitian dari PT. PLN (persero).

Data berasal dari buku-buku dokumen resmi perusahaan dan arsip-arsip perusahaan. Data yang diperoleh berkaitan dengan jenis-jenis produk, jumlah karyawan, pembagian kerja, struktur organisasi, sistem konpensasi.

(22)

commit to user 4. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung atau tidak langsung yang dilaksanaakan dengan pihak perusahaan PT. PLN (persero) UPJ Sragen. Pertanyaan yang di gunakan berkaitan dengan bagaimana penerapan strategi produk yang diterapkan PT. PLN (persero) sragen.

b. Observasi

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung mengenai kegiatan yang dilakukan terutama berkaitan dengan strategi produk pada PT.PLN (Persero) UPJ sragen.

c. Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari buku referensi atau dokumen perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan data yang akan digunakan sebagai landasan dalam membahas kenyataan yang ditemui selama penelitian dan

(23)

commit to user

mempertanggung jawabkan evaluasi dalam pembahasan masalah.

5. Teknik Pembahasan

Teknik pembahasan yang digunakan dalam penelitian laporan tugas akhir ini adalah pembahasan deskriptif kualitatif yaitu analisis yang menggambarkan keadaan perusahaan dan tidak memerlukan perhitungan statistik. Pada bagian ini akan dilakukan penelitian terhadap “ANALISIS STRATEGI PRODUK METER STATIS PRABAYAR UNTUK MENINGKATAKN PELAYANAN PELANGGAN DI PT. PLN (PERSERO) UPJ SRAGEN’’

(24)

commit to user BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PEMASARAN

Perusahaan pada umumnya menerapkan berbagai strategi dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Menurut McDaniel dan Gate (2001:4) pemasaran adalah suatu proses merencanakan dan melaksanakan konsep, pemberian harga, melakukan promosi dan mendistribusikan ide, gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi. Sedangkan menurut Dharmmesta (1996:10) pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran sebagai rangkaian penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen yang berhubungan erat dengan kepuasan yang akan diperoleh konsumen setelah dia membeli hasil produksi perusahaan.

(25)

commit to user B. KONSEP PEMASARAN

Menurut Dharmmesta (1996:17) konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep-konsep inti pemasaran meliputi:

kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai kepuasan, pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, dan pasar. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar. Keinginan adalah hasrat akan pemuasan tertentu dari kebutuhan tersebut.

Sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya (Kotler 2000:12).

C. PENGERTIAN BAURAN PEMASARAN

Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Bauran pemasaran barang mencakup 4P yaitu product, price, promotion, place dan para pakar pemasaran menambahkan tiga unsur dalam bauran pemasaran jasa yaitu people, process, dan customer service (Lupiyoadi 2009:70).

Menurut Kotler (1992:92) merumuskan bauran pemasaran terbagi menjadi 4P yaitu product, price, promotion, place. Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut :

(26)

commit to user

1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, dan returns.

2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, dan retail price.

3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan / dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasara. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, dan transport.

4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasara. Variabel promosi meliputi sales promotion, advertising, sales force, public relation, dan direct marketing.

(27)

commit to user

Menurut Lupiyoadi (2009: 70) bauran pemasaran jasa terdiri atas tujuh hal, yaitu :

a. Produk :jasa seperti apa yang ingin ditawarkan.

b. Harga :bagaimana strategi penentuan harga.

c. Promosi :bagaimana promosi harus dilakukan.

d. Tempat :bagaimana sistem penyampaian jasa yang akan diterapkan.

e. Orang :jenis kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa.

f. Proses :bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut.

g. Layanan konsumen :tingkat jasa yang akan di berikan kepada konsumen.

Sebagai suatu bauran, unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga apa bila satu unsur tidak tepat dalam pengorganisasianya akan mempengaruhi strategi pemasaran keseluruhan.

D. PRODUK

Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen (Lupiyoadi 2009:70).

Produk dapat berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi

(28)

commit to user

kebutuhan dan keinginan tertentu. Menurut Dharmmesta (1996:94)

“produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhanya”. Menurut Gitosudarmo (1999:179) tiga aspek yang terdapat di dalam strategi produk yaitu :

1. Produk inti (core product)

Produk ini merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya. Produk inti dapat dihubungkan dengan suatu konsep yang dikenal sebagai konsep “GENERIC PRODUCT“

atau “PANGKAL PRODUK“ yang merupakan manfaat utama atau pangkal manfaat dari suatu produk.

2. Produk yang diperluas (augmented product)

Augmented product adalah produk yang diperluas mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya. Perluasan manfaat suatu produk dapat dilakukan dengan memahami serta kemudian menerapkan suatu konsep yang disebut konsep

“GENERIC NEED“ atau “PANGKAL KEBUTUHAN“. Pangkal kebutuhan atau generic need adalah manfaat yang

(29)

commit to user

sesungguhnya yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pembeli terhadap produk yang dibelinya itu. Dalam membahas augmented product, perlu membedakan dengan suatu konsep, yaitu konsep “DIVERSIFIKASI PRODUK“. Konsep diversifikasi produk merupakan upaya untuk mengusahakan atau memasarkan beberapa produk yang sejenis dengan produk yang sudah di pasarkan sebelumnya.

3. Produk formal (formal product)

Produk formal merupakan “penampilan atau perwujudan“ dari produk inti maupun perluasan produknya. Dalam hal ini ada 5 komponen yang terdapat pada produk formal yaitu :

a. Desain / bentuk / coraknya.

b. Daya tahan / mutunya.

c. Daya tarik / keistimewaan.

d. Pengemasan / bungkus.

e. Nama merek / brand name.

E. ATRIBUT PRODUK

Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli.

Atribut produk dapat berupa sesuatu berwujud maupun sesuatu yang tidak berwujud (Gitosudarmo 1999:188). Atribut yang melekat pada

(30)

commit to user

suatu produk digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian karakteristik produk dengan kebutuhan dan keinginan.

Apabila perusahaan dapat mengetahui apa saja atribut–atribut yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, maka perusahaan dapat menentukan strategi untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk.

F. STRATEGI PRODUK

Unsur utama proses manajemen pemasaran adalah strategi dan rencana pemasaran yang mendalam dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Pengembangan strategi pemasaran yang benar sepanjang waktu memerlukan bauran. Salah satu bauran tersebut adalah bauran produk. Bauran produk adalah kombinasi berbagai produk yang ditawarkan organisasi jasa kepada para pelanggan (Tjiptono, 2007:114).

Bauran produk bervariasi dalam hal kedalamnya (depth) dan keluasanya (width). Produk depth mengacu pada jumlah variasi / jenis produk yang ada dalam sebuah lini produk, sedangkan product width berkaitan dengan jumlah lini produk yang ditawarkan organisasi jasa tertentu (Tijiptono, 2007:114).

(31)

commit to user G. PRODUK MIX DAN PRODUK LINE

Menurut Dharmmesta (1996:117) Produk mix adalah seluruh barang yang ditawarkan untuk dijual oleh sebuah perusahaan, sedangkan produk line adalah sekelompok barang yang pada pokoknya cenderung mempunyai tujuan penggunaan yang sama dan memiliki karakteristik secara fisik yang hampir sama. Satu jenis barang yang terdapat dalam produk line tersebut dinamakan produk item.

Maka produk item merupakan jenis yang paling sempit dan produk mix adalah jenis yang paling luas.

Beberapa strategi produk line menurut Dharmmesta (1996:118):

1. Perluasan produk mix

Perusahaan dapat mengadakan perluasan produk mix yang ada dengan menambah jumlah produk line atau menambah jumlah item dengan produk line lainnya.

2. Penyempitan produk mix

Perusahaan mengadakan pengurangan jumlah produk line atau mengurangi jumlah item dalam produk line. Beberapa masalah yang berkaitan dengan pengurangan produk line antara lain kurangnya bahan baku, pengurangan energi, turunya angka kelahiran.

(32)

commit to user 3. Perubahan produk yang ada

Satu alternatif lain untuk mengembangkan produk adalah dengan mengadakan perubahan pada barang yang ada.

Perbaikan barang yang ada dapat memberikan keuntungan lebih besar dan mengurangi resiko daripada mengembangkan satu jenis barang baru. Perubahan ini dapat berupa :

a. Perubahan desain (mendesain kembali)

Perubahan desain ini menyebabkan barang tersebut menjadi lebih menarik, lebih mudah penggunaanya dan biaya produksi menjadi lebih rendah.

b. Perubahan bungkus

Perubahan bungkus ini terutama banyak dilakukan terhadap barang konsumsi.

c. Penggunaan bahan baru

Dengan bahan baru ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksinya.

4. Pengembangan penggunaan baru dari produk yang ada

Perusahaan yang menempuh strategi dengan mencari pemakaian cara baru dari barang yang ada, bertujuan meningkatkan volume penjualan dan laba, juga memperpanjang siklus kehidupan barang itu sendiri.

(33)

commit to user H. JASA

1. Pengertian Jasa

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:11) jasa adalah segala aktivitas, tindakan, perbuatan atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh suatu kelompok kepada yang lainnya, yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak berakibat pada kepemilikan apapun. Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau kontruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah konsumen. (Lupiyoadi 2009 : 6)

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jasa sebagai seluruh aktivitas ekonomi yang berupa kegiatan fisik, yang tidak berwujud berupa pelayanan yang diberikan atau dibutuhkan oleh konsumen.

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka jasa pada sasaranya adalah sesuatu yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tidak berwujud tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

b. Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan.

c. Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan.

d. Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa.

(34)

commit to user 2. Karakteristik Jasa

Karakteristik jasa menurut Tjiptono (2007 :18) memiliki empat karakteristik utama yang umumnya mempengaruhi rencana program pemasaran jasa. Keempat karakteristik jasa tersebut adalah :

a. Tidak berwujud (Intangible)

Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Jasa biasanya mengandung unsur experience quality yaitu karakteristik-karakteristik yang hanya dapat dinilai pelanggan setelah pembelian, misalnya kualitas, efisiensi, dan kesopanan. Selain itu jasa juga mengandung unsur credence quality yaitu aspek-aspek yang sulit dievaluasi, bahkan setelah pembelian dilakukan.

b. Tidak dapat dipisahkan (Inseparibility)

Pada umumnya jasa yang diproduksi (dihasilkan) dan dirasakan pada waktu bersamaan dan apabila dikehendaki oleh seseorang untuk diserahkan kepada pihak lainnya, maka dia akan tetap merupakan bagian dari jasa tersebut.

c. Tidak tahan lama (perishability)

Jasa merupakan sesuatu yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Atau dengan kata lain apabila jasa tidak digunakan, maka akan lenyap begitu saja.

(35)

commit to user d. Keragaman (Variability)

Jasa banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

3. Klasifikasi Jasa

Klasifikasi jasa menurut Tjiptono (2007:26) adalah :

Berdasarkan segmen pasar, jasa dapat dibedakan menjadi jasa kepada konsumen akhir, seperti salon kecantikan dan jasa kepada konsumen organisasional, seperti konsultan manajemen.

a. Tingkat Keberwujudan (tangibility)

Berdasarkan tingkat keberwujudannya, jasa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

1) Rented Goods Service

Konsumen menyewa dan menggunakan produk-produk tertentu berdasarkan tarif tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Contoh penyewaan mobil.

2) Owned Goods Service

Jenis jasa dimana produk–produk yang dimiliki konsumen direparasi, dikembangkan, ditingkatkan untuk kerjanya, atau dipelihara/dirawat oleh perusahaan jasa. Jenis jasa ini mencakup perubahan bentuk pada produk yang dimiliki konsumen. Contoh reparasi motor.

(36)

commit to user 3) Non-Goods Service

Jenis jasa ini adalah jasa personal yang bersifat intangible (tidak berwujud produk fisik) yang ditawarkan kepada pelanggan. Contoh pemandu wisata.

b. Ketrampilan Penyedia Jasa

Berdasarkan tingkat ketrampilan penyedia jasa, jasa terdiri atas professional service, seperti dokter dan nonprofessional service, seperti supir taksi.

c. Tujuan Organisasi Jasa

Berdasarkan tujuan organisasi jasa, jasa dapat dibagi menjadi profit service atau commercial service, seperti bank dan nonprofit service, seperti yayasan sosial.

d. Regulasi

Dari aspek regulasi, jasa dapat dibagi menjadi regulated service, seperti pialang, akuntan umum, perbankan dan nonregulated service, seperti makelar, catering.

e. Tingkat Intensitas Karyawan

Berdasarkan tingkat intensitas karyawan (keterlibatan tenaga kerja), jasa dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu

(37)

commit to user

equipment-based service, seperti ATM dan people-based service, seperti pelatih sepak bola.

f. Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan

Berdasarkan tingkat kontak penyedia jasa pelanggan, jasa secara umum dapat dibagi menjadi high-contact service, seperti universitas dan low-contact service, seperti bioskop.

I. PROMOSI 1. Pengertian

Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2001:226) promosi penjualan adalah kegiatan komunikasi pemasaran, selain daripada periklanan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat, dimana insentif jangka pendek memotivasi konsumen dan anggota saluran distribusi untuk membeli barang atau jasa dengan segera, baik dengan harga yang rendah atau dengan menaikkan nilai tambah.

Sasaran promosi penjualan biasanya lebih mempengaruhi perilaku dibandingkan dengan sikap. Pembelian segera adalah tujuan dari promosi penjualan, terlepas bentuk apapun yang diambil (Lamb, Hair dan McDaniel, 2001:226). Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan, promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau

(38)

commit to user

mengkonsumsi. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.

2. Tujuan Promosi

Adapun tujuan promosi adalah :

a. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.

b. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.

c. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan.

d. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.

e. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing.

f. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

J. PROGRAM-PROGRAM YANG DITERAPKAN PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ SRAGEN

PT. PLN (Persero) selalu berusaha memberikan inovasi produk melalui program yang telah diterapkan. Salah satu program tersebut adalah mengadakan perubahan pada model kwh meter pasca bayar menjadi kwh meter prabayar. Hal ini dilakukan untuk menekan adanya

(39)

commit to user

kerugian yang ditanggung PT. PLN (Persero) pada setiap bulanya dan juga memberikan kemudahan bagi kedua belah pihak.

Kwh meter pasca bayar adalah alat untuk mengukur jumlah penggunaan listrik dan pembayaran dilakukan setelah menggunakan listrik. Sedangkan kwh meter prabayar adalah alat untuk mengukur jumlah penggunaan listrik tetapi penggunaanya harus diisi dulu sebelum dapat digunakan, sama seperti pulsa handphone.

Spesifik produk ini telah dikembangkan dan didiskusikan bersama dengan pihak pengguna PLN dan pengelola gedung (flat, apartmen) dimana produk harus sesuai dengan kondisi lingkungan alam Indonesia yang basah ekstrim, panas ekstrim, intensitas, populasi petir yang tinggi dan yang paling khas adalah dapat mendeteksi sambungan daya ilegal. Chip card dapat digunakan sebagai alat pembayaran rekening listrik dengan mengembangkan kwh meter elektronik digital yang dilengkapi dengan perangkat pembaca kartu serta perangkat transaksi lunak berbasis smart card.

Kwh meter akan beroperasi berdasarkan nilai kredit yang dimasukkan (download) dari chip card ke dalam register kwh, selanjutnya nilai kredit tersebut dijadikan acuan untuk mengontrol kerja kwh meter. Nilai kredit di dalam register akan dikurangi secara bertahap sebanding dengan nilai energi listrik yang telah dikonsumsi

(40)

commit to user

(digunakan). Jika isi register habis maka kwh meter harus segera diisi kembali (misal; register sisa pulsa 10%) maka akan ada alarm (LED ON) sebagai tanda peringatan saldo kwh meter akan segera habis, jika dalam jangka waktu yang telah ditetapkan belum juga diisi (nilai kreditnya), maka kwh meter akan memutus saklar pemutus atau internal contactor sehingga supply daya terputus.

Pengisian pulsa listrik ke dalam smart card menggunakan portable terminal yang koneksi dengan perangkat lunak sinkronisasi dan billing sistem yang telah diinstal di komputer (master station). Kwh prabayar ini memiliki kelemahan yaitu kesulitan yang diadaptasi pada pengembangan kwh meter elektronik pada bagian sensor daya dan sistem pengkondisian siknyal, terutama dalam pemilihan bahan transducer sebagai ujung tombak alat ukur.

Program layanan ini merupakan lompatan inovasi yang mengadopsi keinginan pelanggan khususnya solusi bagi penghuni musiman. Produk meter prabyar ini satu cara penjualan energi listrik dengan voucher yang di dalamnya tersimpan sejumlah nilai energi listrik (kwh) sesuai dengan besara nilai yang dibeli.

Semisal: Paket 300 kwh, 400 kwh dan 500 kwh. Pelanggan yang menggunakan salah satu paket prabayar, dapat menggunakan energi listriknya sesuai kepentingan dalam waktu yang tidak

(41)

commit to user

ditentukan. Sebelum energi yang tersimpan dalam sebuah meter digital habis, maka pelanggan dapat mengisinya kembali dengan cara membeli lagi voucher sesuai dengan kepentingan. Energi yang tersimpan dalam meter digital terbatas sesuai dengan nilai yang dibayar dan pelanggan sendiri dapat mengatur dengan cermat karakteristik pemakaian listrik.

Tujuan penggantian kwh meter pasca ke prabayar ini dilakukan guna menekan adanya tunggakan pembayaran oleh pelanggan PLN yang menyebabkan kerugian, yang mencapai 1,2 Milyar setiap bulannya per unit pelayanan jaringan (UPJ) PLN. Hal ini disebabkan adanya pola pembayaran yang tidak disiplin dari para pelanggan. Dari hasil riset yang dilakukan dilapangan penyebab adanya tunggakan pembayaran adalah :

1. Jauhnya tempat pembayaran rekening listrik sehingga pelanggan memilih menunggak pembayaran hingga beberapa bulan.

2. Kurangnya kesadaran tentang kewajiban membayar listrik yang sama dengan kebutuhan pokok, sehingga sering mengabaikan pembayaran listrik.

3. Adanya sikap malas para pelanggan karena adanya antrian panjang di tempat pembayaran listrik.

(42)

commit to user

Keuntungan yang diperoleh pelanggan dengan kwh meter prabayar : a. Pelanggan dapat mengatur penggunaan listrik dengan lebih cermat

dan hemat.

b. Pelanggan prabayar diantaranya tidak diwajibkan membayar uang jaminan langganan (UJL).

c. Terhindar dari kesalahan pembacaan meter (kesalahan penagihan yang disebabkan human error).

d. Terhindar dari ancaman pemutusan sementara.

e. Selanjutnya, pelanggan juga dapat menggunakan listrik tanpa batasan daya, tidak ada ketentuan peruntukan listrik bagi rumah tangga, bisnis atau lainnya serta tidak perlu membayar rekening bulanan.

f. Pelanggan dapat lebih hemat waktu karna tidak perlu mengantri dalam pembayaran listrik karena menggunakan sistem isi ulang.

g. Perbaikan sistem pengukuran karena perangkat elektronik yang digunakan adalah elektronis dengan ketelitian dan keamanan yang lebih tinggi.

Keuntungan yang di peroleh PLN :

1. Manfaat utama yang diperoleh adalah peningkatan citra pelayanan karena tidak akan ada lagi masalah kesalahan baca meter yang sering menjadi keluhan pelanggan saat ini.

2. Mendapatkan uang kas lebih awal sebelum listrik diproduksi dan digunakan, sehingga dapat menambah likuiditas perusahaan.

(43)

commit to user

3. Pengendalian transaksi lebih mudah sehingga mengurangi kemungkinan tagihan yang tidak terbayar dan pencurian listrik.

4. Pengurangan overhead atau biaya yang diperlukan untuk pengecekan konsumsi listrik ke rumah-rumah atau konsumen lainnya.

(44)

commit to user BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

A. GAMBARAN PERUSAHAAN

1. Sejarah singkat berdirinya PT. PLN (PERSERO)

Kelistrikan Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19 pada saat beberapa perusahaan Belanda mulai bermunculan antara lain pabrik gula dan pabrik teh. Pada tahun 1901, Belanda mendirikan perusahaan listrik dengan nama N.V. Soloces Electricet Mij (SEM) untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk pemanfaatan umum mulai ada dengan N.V. Negn. Semua bergerak di bidang gas, kini memperluas usahanya di bidang listrik untuk umum, hal tersebut tidak berjalan lama kurang lebih 1942.

Tahun 1942 dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang dalam perang dunia II, maka Indonesia dikuasai Jepang. Oleh karena itu, perusahaan listrik yang ada diambil alih oleh Jepang termasuk semua personil dalam perusahaan listrik tersebut. Hal inipun tidak berjalan lama seperti halnya pada masa pemerintahan Belanda.

Tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945, diproklamasikannya kemerdekaan bangsa Indonesia serta jatuhnya Jepang ke tangan sekutu, maka kesempatan yang baik ini

(45)

commit to user

dimanfaatkan oleh para pemuda serta buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang. Pada pertengahan tahun 1945, perusahaan listrik dan gas yang semula dikuasai oleh Jepang kini dikuasai oleh pemerintah Indonesia dengan nama jawatan listrik dan gas, hal ini juga tidak berjalan lama. Pada tahun 1948 dengan adanya agresi militer Belanda I dan II, sebagian besar perusahaan–perusahaan listrik dikuasai oleh pemerintah Belanda atau dikuasainya oleh pemilik kembali dengan nama N.V.S.E.M. (Soloces Electricet Mij) dan berjalan sampai tahun 1958.

Perkembangan selanjutnya pada tahun 1989, tepatnya dengan peraturan pemerintah No. 3 tahun 1959 tentang badan nasionalis perusahaan Belanda yang dikenal dengan singkatan BANAS yang bertugas menetapkan keseragaman kebijakan dalam melaksanakan nasionalisasi, perusahaan milik Belanda yang mengandung maksud untuk menjamin koordinasi dalam pimpinan.

Kebijakan dan pengawasan terhadap perusahaan–perusahaan Belanda yang dikenai nasionalisasi, dengan demikian produktifitasnya tetap dipertahankan. Sehingga landasan pembentukan badan nasionalisasi adalah peraturan pemerintah No. 3 tahun 1959.

(46)

commit to user

Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Jaya dari cengkraman perjanjian Belanda, maka dikeluarkan Undang–undang No. 86 tahun 1958 tertanggal 30 Desember 1958 tentang nasionalisasi semua perusahaan–perusahaan Belanda dan peraturan pemerintah No.

18 tahun 1958 tentang perusahaan listrik dan gas milik Belanda.

Undang–undang tersebut, maka seluruh perusahaan listrik milik Belanda di tangan bangsa Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No. 86 tahun 1958, perusahaan listrik dan gas berubah menjadi perusahaan listrik negara (PLN). Sehingga pertengahan tahun 1960 dikeluarkan Perpu No.19 tahun 1950 tentang perusahaan negara. Untuk mengarahkan pelaksanaan pasal 33 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi “cabang–cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Berdasarkan bunyi pasal tersebut, guna mencapai masyarakat yang adil dan makmur, maka perlu segera diusahakan adanya keseragaman dalam mengurus, menguasai, serta bentuk dari perusahaan negara di kawasan ini dan perlu disinkronisasikan dengan baik dan bijaksana guna mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat. Untuk maksud dan tujuan tersebut, dengan ketentuan–ketentuan dalam produksi dan distribusi harus dikuasai sedikitnya diawasi oleh pemerintah,

(47)

commit to user

sedangkan modal dan tenaga yang terbukti progresif diikutsertakan dalam pembangunan Indonesia.

Untuk melaksanakan Undang-undang no. 19 Perpu tahun 1960 khususnya pasal 20 ayat 1 Undang–undang dasar 1945 yang berbunyi “Tiap–tiap Undang–undang menghendaki persetujuan dewan perwakilan rakyat”, maka pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah no.67 tahun 1961 tentang pendirian badan pimpinan umum perusahaan milik negara yang diserahi tugas untuk menyelenggarakan penguasaan dan pengurusan atas perusahaan–perusahaan milik negara yang berusaha di bidang listrik dan gas milik Belanda yang telah dikenakan nasionalisasi berdasarkan Undang-undang no. 86 tahun 1959. Pada pertengahan tahun 1965, pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah no.19 tahun 1959 tentang pembubaran badan pimpinan umum perusahaan listrik negara yang dibentuk berdasarkan PP no.

67 tahun 1961, pendirian perusahaan listrik negara dan perusahaan gas negara. Berdasarkan pertimbangan dan alasan dasar dari pembubaran PBU PLN yang dibentuk dengan peraturan pemerintah no.67 tahun 1961 dan pendirian PLN dan PGN ini tidak lain dan tidak bukan semata–mata untuk mempertinggi daya guna dan industri gas sebagai satu kesatuan usaha di bidang ekonomi yang berfungsi menyelenggarakan kemanfaatan umum.

(48)

commit to user

Perkembangan selanjutnya pada tahun 1967, dikeluarkan instruksi Presiden RI no. 17 tahun 1967 tentang pengaruh dan penyederhanaan perusahaan negara ke dalam tiga bentuk usaha negara. Hal ini dikarenakan terdapatnya perbedaan–perbedaan dalam bentuk, status hukum, organisasi, sistem kepegawaian, administrasi keuangan dari perusahaan–perusahaan milik negara, maka peraturan pemerintah no. 19 tahun 1960 dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dewasa ini hingga perlu ditinjau kembali dan diganti. Adapun tiga pokok bentuk usaha negara yang dimaksud di atas adalah sebagai bentuk :

a) Perusahaan jawatan disingkat PERJAN (Departement Agency)

b) Perusahaan umum disingkat PERUM (Public Corporation) c) Perusahaan persero disingkat PERSERO (Public / State

Company)

Peraturan pemerintah pengganti Undang–undang no. 1 tahun 1969 tentang bentuk–bentuk usaha negara yang kemudian dijadikan Undang–undang no. 9 tahun 1960. Pada tahun 1972, pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah no. 18 tahun 1972 tentang perusahaan umum listrik negara berdasarkan Undang- undang no. 19 Perpu. Tahun 1965 dengan berdasarkan pada PP no. 18 tahu 1972 ini ditetapkan statusnya menjadi perusahaan umum listrik negara (PERUM PLN) dan diubah pula anggaran

(49)

commit to user

dasarnya mengenai status, hak dan wewenang serta tanggung jawab.

Setelah banyak mengalami perubahan bentuk usaha sejalan dengan waktu, tepatnya pada tahun 1974 sampai sekarang berdasarkan PP no. 23 tahun 1994 dan akta notaris Soetjipto, SH no. 169 tertanggal 30 Juli 1994 di Jakarta, status PLN berubah dari perusahaan umum (PERUM) menjadi perseroan terbatas (PERSERO). Dalam kelanjutannya, akta notaris tersebut diubah dengan akta notaris Ny. Indah Fatmawati, SH no. 70 tanggal 27 Januari 1998.

2. Sejarah Berdirinya PT. PLN (Persero) APJ dan UPJ

Pada tahun 1901 pada masa pemerintahan Hindia Belanda, berdiri suatu perusahaan penyedia tenaga listrik milik pemerintah Hindia Belanda yang bernama N.V. Soloces Electricet Mij (SEM).

Perusahaan tersebut beralamat kantor di Purwosari (Jalan Slamet Riyadi) Solo. Perusahaan memiliki 2 mesin diesel dan hanya beroperasi pada malam hari saja karena belum adanya dagstoom.

Pada tahun 1925, perusahaan milik pemerintah Hindia Belanda ini merayakan ulang tahun yang ke-25 dan dihadiri oleh Sri Sunan Pakubuwono X dari kerajaan Kasunanan Solo dan Sri Mangkunegoro VII dari kerajaan Mangkunegaran di Purwoasri.

(50)

commit to user

Pada tahun 1927, kantor perusahaan dipindahkan ke daerah Purbayan (Jalan Arifin). Perusahaan listrik milik pemerintah Hindia Belanda ini telah memiliki ranting yaitu : Solo, Klaten, Sragen dan melayani pelanggan ± 71.500. pada tahun 1936, mulai ada aliran listrik (stom) siang hari karena sudah ada dagstroom.

Pada bulan Maret 1942 ketika pemerintah Jepang berkuasa di Indonesia, perusahaan listrik ini mengalami perubahan nama menjadi Jawa Dengki Jigiyosa (Listrik Jawa Tengah) dan berkantor tetap di Purbayan. Pada tahun 1945 pada saat pemerintah RI memproklamirkan kemerdekaan, perusahaan ini diambil alih oleh pemerintah RI dan dilakukan perubahan nama menjadi jawatan listrik dan gas. Pada tahun 1948, perusahaan ini kembali diambil alih oleh pemerintahan Hindia Belanda dan kembali dengan nama N.V. Soloces Electricet Lij (SEM). Pada saat itu, kantor dipindahkan ke Lojiwetan (timur beteng) jalan Kapten Mulyadi Solo.

Pada tahun 1958 dilakukan penyerahan SEM ke pemerintahan RI bertempat di kantor Militer Selatan Beteng / Gladag. Pada saat itu, dilakukan perubahan nama menjadi perusahaan listrik negara (PLN) dan berkantor tetap di Lojiwetan.

PLN terus berkembang dan memperluas wilayahnya dengan membuka ranting di 3 wilayah yaitu ranting Wonogiri, ranting Sukoharjo dan ranting Kartosuro. Pada tahun 1970, kantor

(51)

commit to user

dipindahkan dari Lojiwetan ke Purbayan. Pada bulan April 1996 sampai sekarang kantor PLN Surakarta berkantor di Purwosari (Jalan Brigjen Slamet Riyadi no. 468 Surakarta).

Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan keputusan general manager PT. PLN (persero) unit bisnis distribusi Jawa tengah dan Yogyakarta no. 038.K/021/PD.II/2001 tentang pembentukan organisasi area pelayanan dan pelanggan, mulai 1 Juni 2001 PT.

PLN (persero) yang dulu menggunakan nama PT. PLN (persero) cabang Surakarta berubah menggunakan nama PT. PLN (persero) area pelayanan pelanggan Surakarta. Untuk selanjutnya, sejak Agustus 2004 sampai dengan sekarang PT. PLN (persero) area pelayanan pelanggan berubah nama menjadi PT. PLN (persero) area pelayanan dan jaringan.

PT. PLN (persero) area pelayanan dan jaringan Surakarta saat ini berkantor di jalan brigjen Slamet Riyadi no. 468 Surakarta dan memiliki 11 unit pelayanan dan jaringan (UPJ).

(52)

commit to user Tabel 3. 1

Data UPJ se-APJ Surakarta

No. Unit / UPJ Alamat No. Telp

1 Surakarta Kota Jl. Arifin No.11 Surakarta ( 0271 ) 641123 2 Manahan Jl. Menteri Supeno No. 6B

Surakarta ( 0271 ) 722237

3 Grogol Jl. Langenharjo No.42 Grogol-SKH ( 0271 ) 622265 4 Sukoharjo Jl. Jaksa Agung R. Suprapto No.5

SKH ( 0271 ) 593038

5 Kartasuro Jl. Indrinoto No. 20 Kartasura ( 0271 ) 780758 6 Karanganyar Jl. R.M. Said No. 2 Karanganyar ( 0271 ) 5890658 7 Palur Jl. Nusa Indah No. 47 Perumnas

Palur KRA ( 0271 ) 825951

8 Sragen Jl. R.A. Kartini No.42A Sragen ( 0271 ) 892361 9 Sumberlawang Jl. Solo-Purwodadi Km.28

Sumberlawang ( 0271 ) 708801

10 Wonogiri Jl. Ir. Sutami No. 5 Cubluk

Wonogiri ( 0273 ) 321613

11 Jatisrono Jl. Raya Wonogiri-Ponorogo Km.

25 Pandean-Jatisrono ( 0273 ) 411431 Sumber : PT. PLN (persero) UPJ Sragen

PT. PLN (persero) unit pelayanan dan jaringan Sragen yang beralamatkan di jalan R.A Kartini no. 42A Sragen, memiliki daerah yang sangat luas se–APJ Surakarta dan jumlah konsumen listrik yang besar dan memiliki dua gardu induk (GI Sragen dan GI Masaran).

Jumlah pelanggan listrik wilayah UPJ Sragen pada bulan Mei 2009 adalah 130.314 pelanggan dengan daya pengusahaan tersambung 138.674.300 kva dengan pendapatan rata–rata per bulan adalah sekitar Rp 25.000.000,00. Dilihat dari jumlah gardu induk di wilayah kerja UPJ Sragen, jumlah penyulang / feeder di UPJ Sragen adalah 18 feeder, 6 feeder untuk GI Masaran dan 12 feeder untuk GI Sragen.

Panjang jaringan tegangan menengah adalah 750.873 kms dan jaringan tegangan rendah 695.416 kms. Jumlah transformator

(53)

commit to user

distribusi yang dimilki oleh UPJ Sragen adalah 1.541 untuk transformator 1 fasa dengan kapasitas 52.067 kva dan 87 unit transformator 3 fasa dengan kapasitas 9.770 kva. Dari data tersebut dapat dilihat bagaimana luasnya wilayah kerja UPJ Sragen.

tabel 3. 2

Data jumlah pelanggan

Golongan tarip Kode Jumlah

Sosial S 2.382

Rumah tangga R 124.488

Bisnis B 3.449

Industri / Pabrik I 58

Perkantoran P 396

Jumlah pelanggan 130.773

Sumber : PT. PLN (persero) UPJ Sragen.

Guna kepentingan tersebut dibentuklah kantor jaga. Kantor jaga yang ada di UPJ Sragen ada tujuh. Ketujuh kantor jaga tersebut adalah Jenawi, Gondang, Jenar, Katelan, Sidoharjo, Wonokerso dan Masaran. Ketujuh kantor jaga tersebut bergerak seperti ruang lingkup kerja UPJ, yaitu operasional dan pemeliharaan jaringan sesuai dengan kontrak kantor jaga dengan UPJ. Wilayah kerja kantor jaga sudah ditentukan sesuai perjanjian kontrak.

3. Lokasi Perusahaan

PT.PLN (persero) UPJ Sragen terletak di tempat yang strategis, pusat keramaian dan tempat di tengah pusat kota yang beralamat di jln. RA Kartini no.42A Sragen.

(54)

commit to user 4. Tujuan PT.PLN (persero)

Adapun sifat, maksud, dan tujuan PT.PLN (persero) berdasarkan peraturan pemerintah no.23 tahun 1994 yaitu :

a. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

b. Mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai bertujuan untuk :

1) Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.

2) Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.

c. Merintis kegiatan-kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik.

d. Menyelenggarakan usaha - usaha lain yang menunjang usaha penyediaan tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

5. Falsafah Perusahaan

“Pembawa kecerahan dan kegairahan dalam kehidupan masyarakat yang produktif ”.

(55)

commit to user Kita, warga PLN yakin bahwa :

a. Perusahaan kita bukan sekedar penyedia energi akan tetapi juga berkontribusi pada pengembangan masyarakat yang produktif dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

b. Keberhasilan perusahaan bukan sekedar ditentukan oleh besarnya laba tapi juga oleh kemampuan perusahaan memberikan pelayananan terbaik kepada para pelanggan, sehingga mereka mampu ikut serta aktif dalam kegiatan produktif dan memperoleh kehidupan sejahtera.

c. Pekerja PLN bukan faktor produksi, tetapi adalah manusia bermartabat yang memiliki potensi yang dapat dikontribusikannya untuk mewujudkan keberhasilan perusahaan.

d. Kegiatan usaha dan proses.

e. Kegiatan usaha dan proses kerja tidak sekedar dijalankan untuk mengejar efisiensi melainkan juga untuk memungkinkan terjadinya kerja sama cerdas pembaruan perusahaan secara berkesinambungan, dalam penyelenggaraan bisnis secara etikal.

(56)

commit to user

6. Visi, Misi, Nilai dan Motto PT PLN (PERSERO) a. Visi PLN

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

1) Mewujudkan kinerja perusahaan dengan kualitas setaraf kelas dunia dalam usaha bisnis kelistrikan.

2) Berfokus pada peningkatan kualitas proses secara terus - menerus untuk memperoleh hasil yang maksimal.

3) Membangun lingkungan kerja yang memungkinkan anggota perusahaan mentransformasikan potensi mereka menjadi kinerja perusahaan yang dihargai tinggi.

b. Misi PLN

1) Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang usaha lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

2) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

(57)

commit to user c. Nilai – nilai PT. PLN (PERSERO)

1. Saling percaya 2. Integritas 3. Peduli

4. Pembelajaran

d. Motto PT. PLN (persero)

“ Listrik untuk kehidupan yang lebih baik “

7. Struktur Organisasi

Tabel 3. 3 Struktur Organisasi

Sumber. PT.PLN (persero) UPJ Sragen

MANAJER UPJ

Supervisor Pelayanan Pelanggan

- Juru/Juru Utama Pelayanan Pelanggan - Juru/Juru Utama

Administrasi Pelanggan

Suprevisor Pembacaan Meter &

Pembuatan Rekening

- Juru/Juru Utama Pengawas Pembaca Meter - Juru/Juru Utama

Pengelolaan Rekening

Supervisor Operasi Distribusi &

Pelayanan Gangguan

- Juru/Juru Utama Perencanaan &

Operasi Distribusi - Juru/Juru Utama

Pelayanan Gangguan & K2 - Juru/Juru Utama Perencanaan &

Pemeliharaan Distrribusi - Juru/Juru Utama

Konstruksi

Supervisor Penertiban

- Juru/Juru Utama Penertiban Teknik Instalasi - Juru/Juru Utama Pemutusan &

Penyambungan - Juru/Juru Utama

Pengendalian Losses & PJU

Supervisor Keuangan &

Administrasi

- Juru/Juru Utama Keuangan - Juru/Juru Utama

Administrasi Umum - Juru/Juru Utama

Logistik

Supervisor Pengendalian

Penagihan

- Juru/Juru Utama Penagihan - Juru/Juru Utama

Pengawasan Piutang

(58)

commit to user 8. Tugas dan wewenang Pemegang Jabatan

PT. PLN (persero) unit pelayanan dan jaringan berkedudukan di wilayah kerja unit PT. PLN (persero) pelayanan dan jaringan (UPJ) existing. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, manajer unit pelayanan dan jaringan (MUPJ) dibantu supervisor / tenaga fungsional serta tanggung jawab kepada manajer area pelayanan dan jaringan (MAPJ).

Manajer unit pelayanan dan jaringan (MUPJ) diangkat dan diberhentikan oleh general manajer dan supervisor diangkat dan diberhentikan oleh manajer area pelayanan dan jaringan (MAPJ), adapun tugas pokok dan fungsinya adalah sebagai berikut :

a. Manajer unit pelayanan dan jaringan (MUPJ)

Tugas pokok manajer unit pelayanan dan jaringan (MUPJ) adalah bertanggung jawab dalam meningkatkan pelayanan pelanggan, pengelolaan administrasi pelanggan, pendistribusian tenaga listrik, pengoperasian, pemeliharaan jaringan dan gardu distribusi di wilayah kerjanya secara efektif dan efisien, serta pelaksanaan penyambungan baru (PB) dan perubahan daya (PD) untuk mendukung peningkatan penjualan tenaga listrik dan menjamin mutu keandalan serta kelancaran penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan, membina hubungan kerja, kemitraan dan komunikasi yang efektif guna

(59)

commit to user

menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Corporate Governance.

Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan di atas, manajer unit pelayanan dan jaringan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Mengusulkan pedoman rencana kerja (PRK) unit sebagai bahan penyusun rencana kegiatan anggaran perusahaan (RKAP).

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pemasaran, pelayanan pelanggan, pengelolaan administrasi pelanggan, pencetak rekening, penagihan dan pengawasan piutang.

3. Mengkoordinasikan pengelolaan pembacaan meter, evaluasi dan analisa hasil pembacaan meter serta pengelolaan hasil pembacaan meter.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan pendistribusian tenaga listrik, pelayanan komplain pelanggan, kecepatan penyambungan dan pemutusan, perubahan daya serta kegiatan penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL).

5. Menganalisis dan mengevaluasi kinerja operasi jaringan distribusi.

6. Bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen asset distribusi.

(60)

commit to user

7. Mengkoordinasikan pelaksanaan konstruksi untuk mendukung program pemasaran, mutu keandalan dan efisiensi.

8. Bertanggung jawab atas penyusunan tingkat mutu pelayanan.

9. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka meningkatkan penyaluran tenaga listrik.

10. Bertanggung jawab atas pelaksanaan K3 dan peralatan kerja.

11. Melaksanakan kegatan pembinaan dan administrasi personalia, pengelolaan kesertariatan, kehumasan dan pengendalian keuangan.

b. Supervisor Pelayanan Pelanggan

Tugas pokok supervisor pelayanan pelanggan adalah bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pelayanan pelanggan yang meliputi : informasi pelayanan, pelayanan pasang baru, perubahan daya dan layanan lainnya, administrasi pelanggan, rencana penjualan, kehumasan serta pelaksanaan dan pengendalian penagihan atas piutang pelanggan dan usulan penghapusan piutang ragu–

ragu.

(61)

commit to user

Untuk pelaksanaan tanggung jawab sebagaimana disebutkan di atas, supervisor pelayanan pelanggan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kerja dan anggaran pada fungsi pelayanan pelanggan sebagai pedoman kerja.

2. Mengelola informasi dan penyuluhan pasang baru, perubahan daya, layanan lainnya yang berhubungan dengan sambungan tenaga listrik kepada calon pelanggan, pelanggan dan masyarakat.

3. Menyusun program kerja pelayanan pelanggan yang meliputi informasi pelayanan, pelayanan pasang baru, perubahan daya dan layanan lainnya, administrasi pelanggan, rencana penjualan.

4. Melaksankan promosi penjualan tenaga listrik.

5. Mengendalikan pelayanan, pasang baru, perubahan daya, penyambungan sementara, perubahan tarif, ganti nama pelanggan, baik nama pelanggan, P2TL dan perubahan tarif lainnya serta pengaduan pelanggan yang berhubungan dengan sambutan tenaga listrik.

6. Mengendalikan , memonitor proses pelaksanaan pemerintah kerja (PK).

7. Memeriksa kuitansi pembayaran yang berhubungan dengan pelaksanaan pasang baru, perubahan daya, penyambungan

(62)

commit to user

sementara, perubahan tarif, ganti nama pelanggan, P2TL dan perubahan lain.

8. Bertanggung jawab atas penerimaan pembayaran biaya penyambungan (PB) / uang jaminan langganan (UJL), penyambungan sementara, biaya perubahan, tagihan susulan dan biaya lainnya.

9. Menjamin atas kebenaran perubahan data pelanggan pasar peremajaan data induk pelanggan (AIL dan UJL).

10. Melaksanakan pengumpulan data potensi pasar dan informasi pengembangan jaringan distribusi.

c. Supervisor pembacaan meter dan pengelolaan rekening

Tugas pokok supervisor pembacaan meter dan pengelolaan rekening adalah bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian manajemen baca meter, pengelolaan rekening atas penjualan tenaga listrik kepada pelanggan yang dilaksanakan secara akurat dan tepat waktu, memelihara perangkat lunak dan perangkat keras serta memutakhirkan data base pelanggan (data base administrator / DBA).

Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan di atas, supervisor pembacaan meter dan pengelolaan rekening mempunyai fungsi sebagai berikut :

(63)

commit to user

1. Melaksanakan manajemen baca meter.

2. Melaksanakan pengelolaan rekening.

3. Bertanggung jawab atas pengoperasian dan pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat keras.

4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan data base (sebagai data base administrator).

d. Supervisor Pelayanan Teknik

Tugas pokok supervisor pelayanan teknik adalah bertanggung jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan pelayanan teknik yang meliputi survey, perencanaan kebutuhan material dan pasang sambungan rumah (SR) dan alat pengukur dan pembatas (APP) untuk pekerjaan pasang baru, perubahan daya, penyambungan sementara, pemutusan dan penyambungan kembali, operasi dan pemeliharaan distribusi, pengendalian konstruksi, pengelolaan data asset sesuai dengan ketentuan dan target yang telah ditetapkan perusahaan.

Untuk melaksanakan tanggung jawab sebagaimana disebutkan di atas, supervisor pelayanan teknik mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Memantau dan mengendalikan permintaan pasang baru, perubahan daya, penyambungan sementara, pemutusan

Referensi

Dokumen terkait

keterangan terdakwa dalam persidangan pengadilan tidak dapat digunakan sebagai alat bukti, justru keterangan terdakwa (tersangka), di tingkat penyidikanlah (BAP) yang

Selain untuk sarana transaksi jual-beli persenjataan airsoft, website ini juga memberikan informasi-informasi yang berguna bagi para penggemar olahraga airsoft seperti sejarah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Fakultas Pendidikan

Hub merupakan perangkat yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang terdapat pada hub tersebut, sehingga semua

Penulis memfokuskan pokok pembahasan berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan yaitu data laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan laba rugi

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

Maksud dari kualitas pengajaran disini ialah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran (Sudjana, 2008: 40).

Analisis tujuan dilakukan guna merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian pengembangan yang akan dilakukan. Memperkirakan dana, tenaga, dan waktu yang