Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK
MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
(Studi Pra Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SDN Sarijadi 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh Nurul Fahmi
0901577
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Oleh:
Nurul Fahmi
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Nurul Fahmi 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
I ABSTRAK
Nurul Fahmi, 0901577. (2013). Efektivitas Permainan Kelompok untuk Mengembangkan Penyesuaian Sosial Siswa (Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas IV SDN Sarijadi 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).
Penelitian ini dilatar belakangi dari fenomena aktivitas anak yang tidak lepas dari bermain dan anak yang kesulitan dalam penyesuaian sosialnya. Upaya dalam mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial menggunakan metode bimbingan kelompok dengan tehnik permainan kelompok, mekanisme permainan kelompok menggunakan pembelajaran eksperiensial (experiencial learning) yaitu Ekperientasi, Identifikasi, Analisis dan Generalisasi atau EIAG, dan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) langkah awal (beginning a group); (2) langkah transisi (the transition stage in a group); (3) langkah kerja (the working stage in a group); dan (4) langkah terminasi (termination of a group).
Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode pra-eksperimen dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 yang diambil secara random sampling atau secara acak. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Kuesioner dengan angket penyesuaian sosial siswa di sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan: (1) secara umum kategori penyesuaian sosial siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 adalah sedang, sebesar 63,8% ditandai dengan a) siswa memiliki kemampuan dalam membangun realasi dengan teman sebayanya, b) mentaati peraturan sekolah, c) menghormati guru, kepala sekolah dan staf lainnya, d) berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah seperti ekstrakurikuler, dan e) membantu sekolah dalam mewujudkan tujuan-tujuannya yaitu menjalankan kewajiban sebagai siswa. (2) berdasarkan uji dua buah rata-rata permainan kelompok efektif untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa di sekolah dasar.
Direkomendasikan untuk guru kelas : guru kelas dapat menggunakan metode permainan kelompok dalam pembelajarannya dengan syarat memahami prosedur dan langkah dalam pelaksanaan permainan kelompok dan guru kelas mengupayakan fasilitas untuk mendukung kegiatan permainan kelompok.
Kata Kunci : Penyesuaian Sosial, Permainan Kelompok, Siswa SD.
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Metode Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Struktur Organisasi skripsi ... 8
BAB II KONSEP DASAR PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA .. 9
A. Penyesuaian Sosial ... 9
1. Pengertian Penyesuaian Sosial ... 9
2. Karakteristik Penyesuaian Sosial ... 10
3. Penyesuaian Sosial yang baik ... 12
4. Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Sosial……. 13
5. Penyesuaian Sosial Anak……….. 16
B. Upaya Permainan Sebagai Strategi Pengembangan Sosial Anak ... …… 19
1. Pengertian Permainan ... 19
2. Upaya Pengembangan Sosial Anak Melalui Permainan 21 C. Proses Permainan Kelompok Sebagai Alternatif Penyesuaian Sosial ... 24
1. Karakteristik Permainan untuk Mengembangkan Penyesuaian Sosial……….. 26
2. Mekanisme Pelaksanaan Permainan Kelompok…. ... 27
3. Langkah-langkah Permainan Kelompok………… ... 28
D. Kerangka Pemikiran ... 33
E. Hipotesis Penelitian……… ... 35
BAB III METODE PENELITIAN ... 36
A. Lokasi dan Subjek Penelitian……….. 36
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
vi
C. Metode Penelitian ... 37
D. Definisi Operasional Variabel ... 38
1. Penyesuaian Sosial ... 38
2. Permainan Kelompok ... 40
E. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 42
F. Uju Validitas dan Reliabilitas……….. 45
G. Pengembangan Program……… . 48
H. Teknik Pengumpulan Data ... 57
I. Analisis Data……… 57
J. Tahapan Penelitian ... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61
A. Hasil Penelitian ... 61
1. Gambaran Penyesuaian Sosial Sebelum Memperoleh Permainan Kelompok ... 61
2. Gambaran Aspek Penyesuaian Sosial Setelah Memperoleh Permainan Kelompok ... 62
3. Gambaran Efektivitas Permainan Kelompok untuk Mengembangkan Aspek Penyesuaian Sosial ... 64
B. Hasil Pelaksanaan Intervensi ... 77
1. Tahap Awal………... ... 77
2. Tahap Transisi ... 79
3. Tahap Kerja ... 80
4. Tahap Terminasi………... ... 94
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98
1. Pembahasan Gambaran Umum Penyesuaian Sosial Siswa Kelas IV SDN Sarijadi 7………... ... 98
2. Pembahasan Gambaran Penyesuaian Sosial Siswa Kelas IV SDN Sarijadi 7 Sebelum Mendapat Intervensi Permainan Kelompok ……. ... 98
3. Pembahasan Gambaran Penyesuaian Sosial Siswa Kelas IV SDN Sarijadi 7 Sesudah Mendapat Intervensi Permainan Kelompok ... 100
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 103
A. Kesimpulan ... 103
B. Rekomendasi ... 104
1. Bagi Guru Kelas ... 104
2. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan ... 105
3. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 105 DAFTAR PUSTAKA
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Gambar Penelitian Pre-Experimental One Group
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Karakteristik Penyesuaian Sosial
Anak………... ... 18
Tabel 2.2 Proses Permainan dalam Psikoterapi dan Perkembangan Anak ... 23
Tabel 3.1 Tabel Anggota Populasi ... 36
Tabel 3.2 Pola Skor Angket Penyesuaian Sosial Siswa ... 42
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penyesuaian Sosial di Sekolah Dasar Kelas IV ... 43
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Penyesuaian Sosial Siswa…... 46
Tabel 3.5 Mekanisme Program Intervensi Permainan Kelompok untuk Mengembangkan Penyesuaian Sosial Siswa ... 49
Tabel 3.6 Tabel Proses Pengumpulan Data ... 57
Tabel 3.7 Deskripsi Kategori Penyesuaian Sosial Siswa ... 58
Tabel 4.1 Gambaran Penyesuaian Sosial Siswa Kelas IV………….. ... 61
Tabel 4.2 Gambaran Skor Peraspek Penyesuaian Sosial Siswa ... 62
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas……… ... 70
Tabel 4.4 Hasil Uji Dua Rata-rata ... 71
Tabel 4.5 Kategori Nilai Gain ... 73
Tabel 4.6 Hasil Uji Gain Ternormalisasi Penyesuaian Sosial siswa .. 73
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Gambaran Perbedaan Pencapaian Aspek Bersikap
Respek dan Menerima Peraturan Sekolah..……….. 65 Grafik 4.2 Gambaran Perbedaan Pencapaian Aspek Memiliki Minat dan
Berpartisipasi Aktif dalam Kegiatan-kegiatan di Sekolah… 66 Grafik 4.3 Gambaran Perbedaan Pencapaian Aspek Membangun Relasi
yang Baik dengan Teman-teman di Sekolah……….. 67 Grafik 4.4 Gambaran Perbedaan Pencapaian Aspek Bersikap
Hormat terhadap Guru, Pemimpin Sekolah dan Staf
Sekolah Lainnya ... 68 Grafik 4.5 Gambaran Perbedaan Pencapaian Aspek Membantu Sekolah
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
x
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1.
ADMINISTRASI PENELITIAN
2.
INSTRUMEN PENELITIAN
3.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
4.
PENGOLAHAN DATA
5.
PROGRAM HIPOTETIK LAYANAN BIMBINGAN
PRIBADI SOSIAL UNTUK MENGEMBANGKAN
PENYESUAIAN SOSIAL SISWA (Setelah Validasi)
6.
RENCANA OPERASIONAL PROGRAM
7.
SATUAN KEGIATAN LAYANANBIMBINGAN
DAN KONSELING (SKLBK)
8.
FORMAT VALIDASI PROGRAM
9.
JURNAL HARIAN SISWA
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Aktivitas anak tidak lepas dari kegiatan bermain dan permainan, kegiatan tersebut dapat mengembangkan interaksi dengan orang lain dan menjalin hubungan dengan teman sebayanya, sehingga anak belajar beradaptasi dengan lingkungannya.
Bermain penting untuk perkembangan kepribadian anak, anak yang mengenal diri sendiri dan lingkungannya akan tahu pula cara berinteraksi dengan lingkungannya, supaya kehidupannya berjalan dengan serasi atau berperilaku yang tidak mengancam kehidupan diantara orang banyak (Ismail, 2006 : 8). Hal senada juga diperkuat oleh Suwarjo dan Eliasa (2010: 5) bahwa bermain meningkatkan peluang anak untuk mengembangkan kemampuan anak berbicara dan berinteraksi dengan teman sebayanya.
Peralihan anak dari prasekolah memasuki masa sekolah memerlukan penyesuaian sosial dengan lingkungan barunya, kemudian rasa sosial anak sekolah dasar berkembang dan berubah dari kelas bawah hingga kelas atas.
Kebutuhan anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang ramah, yang hanya dapat terpenuhi dengan membina hubungan yang baik dengan orang lain (Rakhmat, 2005: 14). Oleh karena itu sekolah dasar sebaiknya menempatkan anak-anak bersosialisasi secara baik. Penyesuaian sosial mengacu pada adaptasi anak terhadap lingkungan (Edoh & Iyamu, 2012).
2
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pendidikan dasar, yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun dan sekolah menengah pertama (atau sederajat) 3 tahun (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2012). Salah satu tugas anak usia 7-12 tahun adalah belajar, karena mulai belajar di kelas maka waktu untuk kegiatan bermain lebih sedikit, menurut Hurlock (1980 : 159-160) anak usia sekolah dasar semestinya diberi waktu dan kesempatan untuk bermain karena bermain sangat penting untuk perkembangan fisik dan psikologis, selama proses bermain anak mengembangkan berbagai keterampilan sosial sehingga memungkinkannya untuk menikmati keanggotaan kelompok dengan sebayanya.
Kegiatan sosialisasi anak-anak menjadi kompleks dan berbeda pada masa pertengahan dan akhir anak-anak karena terjadi perubahan ciri-ciri gender, relasi keluarga dan teman-teman sebaya terus memainkan peran yang penting, selama masa pertengahan dan akhir anak-anak, seharusnya anak-anak meluangkan banyak waktunya dalam berinteraksi dengan teman sebayanya. (Santrock, 1995 : 342-347).
3
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil observasi di atas, kemudian didukung juga dengan hasil studi pendahuluan terhadap siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 Tahun Ajaran 2013/2014 dengan menggunakan instrumen penyesuaian sosial,. Pada umumnya kemampuan penyesuaian sosial siswa berada dalam kategori sedang yaitu 30 siswa atau 63,8% dari 47 siswa yang diteliti, pada kategori rendah berjumlah 9 siswa atau 19,1%, dan pada kategori tinggi 8 siswa atau 17,1 %. Dalam hal ini berarti siswa kelas IV di SDN Sarijadi 7 memerlukan pengembangan untuk mengoptimalkan kemampuan penyesuaian sosialnya.
SDN Sarijadi 7 sebagai lembaga pendidikan formal dan tempat bersosialisasi untuk siswa, maka seharusnya memfasilitasi dan membentuk suatu lingkungan sosial yang kondusif bagi siswa, sehingga siswa memiliki kemampuan penyesuaian sosial yang baik, hal ini didukung oleh pendapat Yusuf (2009: 54) sekolah sebagai tempat pengajaran, latihan dan bimbingan yang bertujuan untuk membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional maupun sosial.
Hasil penelitian Barker dan Wright (Santrock, 1995:347) terhadap 299 anak mulai usia 2-11 tahun, menunjukan bahwa anak setiap bertambah umurnya mengalami peningkatan dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya. Untuk membantu anak dalam bersosialisasi, program bimbingan dan konseling di sekolah dasar sebaiknya memasukan kegiatan permainan kelompok, hasil penelitian Landreth (McGuire, 2000 : 9) mengatakan bahwa selama tahun 1960 perkembangan terapi bermain memberikan kontribusi signifikan terhadap pembentukan program bimbingan dan konseling di sekolah dasar. Penggunaan terapi bermain di sekolah didorong untuk memenuhi perkembangan sosial dan membantu anak-anak yang diidentifikasi tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
4
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Didukung dengan penelitian Latifah (2013) bahwa permainan kelompok terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa kelas VIII. Permainan sangat penting untuk anak-anak dalam berinteraksi dengan teman sebayanya, Ismail (2006:155) dalam bermain memerlukan alat pendukung atau instrument untuk merangsang aktivitas anak lebih senang . Menurut Serok dan Blum (Rusmana, 2009 : 1-4) fungsi permainan adalah untuk bersosialisasi dan belajar serta mematuhi peraturan, pemecahan masalah, disiplin diri, kontrol emosional, dan adopsi kepemimpinan itu merupakan komponen-komponen penting dari sosialisasi.
Ginott (McGuire, 2000 : 3-4) mengidentifikasi beberapa komponen penting yang menyediakan dasar pemikiran untuk permainan kelompok :
Kehadiran beberapa anak-anak memfasilitasi pembentukan suatu hubungan penyesuaian sosial, dalam bermain kelompok, anak-anak saling mengalami stimulasi gagasan dan perasaan. Oleh karena itu anak-anak memiliki kesempatan untuk belajar satu sama lain dan mengamati satu sama lain, mempercepat kesadaran dalam membebaskan mereka terlibat peningkatan dalam berbagai kegiatan. Sebuah lingkungan sosial yang nyata dibuat di mana anak-anak mampu menemukan dan bereksperimen dengan cara-cara baru dan lebih tepat untuk berhubungan dengan teman sebayanya.
Untuk membentuk lingkungan sosial agar anak mampu berhubungan dengan teman sebayanya dengan cara yang tepat maka permainan kelompok adalah intervensi yang layak untuk membantu anak-anak dalam menyesuaikan dengan peraturan sekolah. Menurut Landreth, Homeyer, Glover, dan Sweeney (McGuire, 2000:2) bahwa permainan individu serta kelompok telah berkorelasi dengan perubahan positif anak-anak yang meliputi (a) mengurangi perilaku agresi, impulsif (b) perilaku internalisasi seperti depresi, kecemasan somatisasi, (c) peningkatan kinerja akademik, dan (d) peningkatan harga diri, konsep diri, dan kepercayaan diri.
5
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dalam program bimbingan dan konseling menyatakan sebagai intervensi yang paling efektif dan efisien.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena tersebut maka peneliti mengangkat judul skripsi dengan “Efektivitas Permainan Kelompok untuk Mengembangkan Penyesuaian Sosial Siswa”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dilihat dari manusia sebagai makhluk sosial, yang tidak bisa lepas dengan orang lain, Peralihan dari prasekolah dengan masuknya ke sekolah dasar, hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupan anak, sementara menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan baru di sekolah, kebanyakan anak dalam keadaan tidak seimbang, anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerja sama, sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai dan perilaku (Hurlock, 1980 : 146). Penyesuaian sosial menurut Scheneiders (1964 : 454-455) kemampuan dalam memberikan reaksi secara efektif terhadap realitas, situasi dan hubungan kehidupan sosial sehingga mampu diterima dan terpuaskan. Untuk meningkatkan penyesuaian sosial siswa salah satunya melalui bimbingan kelompok dengan teknik permainan kelompok, Rusmana (2009:11) menekankan pentinggnya permainan kelompok dalam proses sosialisasi, untuk memberikan suatu kesempatan bagi anak untuk menangani dorongan-dorongan kompetitif dan agresi dalam cara-cara yang dapat diterima secara sosial. Senada dengan McGuide (2000) bermain kelompok adalah intervensi yang layak untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang mengalami kesulitan penyesuaian sosial
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah permainan kelompok efektif untuk meningkatkan penyesuaian sosial siswa di SDN Sarijadi 7 Tahun Ajaran 2013/2014.
6
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Bagaimana gambaran penyesuaian sosial siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 Tahun Ajaran 2013/2014?
2. Bagaimana rancangan permainan kelompok dalam mengembangkan penyesuaian sosial siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 Tahun Ajaran 2013/2014? 3. Apakah permainan kelompok efektif dalam mengembangkan penyesuian
sosial siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 Tahun Ajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris tentang efektivitas permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 Tahun Ajaran 2013/2014. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh gambaran penyesuaian sosial siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 Tahun Ajaran 2013/2014.
2. Menguji permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa kelas IV SDN Sarijadi 7.
3. Memperoleh gambaran efektivitas penyesuaian sosial siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 Tahun Ajaran 2013/2014 setelah memperoleh permainan kelompok.
D. Metode Penelitian
Dalam penelitian efektivitas permaian kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa menggunakan pendekatan kuantitatif yang dirancang untuk menjawab hipotesis secara spesifik. Data hasil penelitian dijelaskan secara akurat dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik mengenai efektivitas permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa secara nyata dalam bentuk angka sehingga memudahkan proses analisis dan penafsirannya (Sukmadinata, 2012 : 53).
7
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang diduga menyebabkan perubahan antara pre- and posttest. Penelitian ini tidak menggunakan kelompok kontrol atau pembanding, di samping itu , ada prosedur pengacakan yang digunakan untuk mengendalikan variabel asing (Campbell & Stanley, 1963 : 7).
.Desain penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest Design, dalam model desain ini tidak ada kelompok pembanding atau kontrol, namun diberi tes awal dan tes akhir disamping pemberian perlakuan. (Sukmadinata, 2012 : 208).
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang ingin dicapai diantaranya : 1. Secara Teoritis
Secara teoritis manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu untuk pekembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan bimbingan dan konseling mengenai teknik permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial, dan untuk bahan acuan kegiatan yang lainnya dan penelitian selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi guru kelas, dengan adanya penelitian ini guru kelas mengetahui gambaran mengenai masalah sosial menyangkut penyesuaian sosial, sehingga guru kelas dapat membuat perencanaan untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling dengan menggunakan tehnik permainan kelompok dalam upaya mengembangkan penyesuaian sosial siswa.
8
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
F. Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, yaitu: BAB I Pendahuluan terdiri dari : latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi.
BAB II terdiri dari : kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III terdiri dari metode penelitian, yang berisi : lokasi populasi dan sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi dari pemilihan desain penelitian, metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pngumpulan data dan alasan rasionalnya, serta analisis data.
BAB IV terdiri dari hasil penelitian, dan pembahasan, yang berisi : pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan.
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
36 BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, yaitu siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 Tahun Ajaran 2013/2014. Banyaknya anggota populasi dalam penelitian adalah 47 siswa yang terbagi ke dalam 2 kelas, dengan penjabarannya sebagai berikut :
Tabel 3.1
Tabel Anggota Populasi
No. Kelas Jumlah Siswa
1. IV A 27
2. IV B 20
Sedangkan sampel penelitian sejumlah 24 siswa yang diambil menggunakan teknik random sampling atau pengambilan sampel secara acak, dengan memasukkan sebagian kategori penyesuaian sosial siswa rendah, sedang dan tinggi.
Pertimbangan dalam pemilihan lokasi dan subjek penelitian ini didasarkan atas :
1. Siswa kelas IV aktivitas sosialnya mulai berkelompok dan suasana hati yang dipengaruhi oleh kehidupan sosial (Patti Ghezzi
http://www.schoolfamily.com/school-family-articles/article/10655-help-your-child-adjust-socially)
37
B.Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest Design, dalam model desain ini tidak ada kelompok pembanding atau kontrol, namun diberi tes awal dan tes akhir disamping pemberian perlakuan. Kemudian hasil antara pretest dan posttest dibandingkan, perbedaannya menunjukkan dampak dari pemberian perlakuan dalam jangka waktu tertentu (Sukmadinata, 2012 : 208).
O1 X O2
O1 = Pretest O2 = Posttest X = Experiment
Gambar 3.1
Desain penelitian Pre – Exsperimental One Group Pretest-Posttest Design (Campbell & Stanley, 1963 : 7 ; Furqon, 2011 : 189)
C.Metode Penelitian
Dalam penelitian efektivitas permaian kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa menggunakan pendekatan kuantitatif yang dirancang untuk menjawab hipotesis secara spesifik. Data hasil penelitian dijelaskan secara akurat dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol, mengenai efektivitas permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa secara nyata dalam bentuk angka sehingga memudahkan proses analisis dan penafsirannya (Sukmadinata, 2012 : 53).
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode desain pre – experimental yaitu satu kelompok atau beberapa kelompok yang diamati
38
pembanding, di samping itu , ada prosedur pengacakan yang digunakan untuk mengendalikan variabel asing (Campbell & Stanley, 1963 : 7).
D.Definisi Operasional
1. Penyesuaian Sosial
Dalam penelitian ini menggunakan teori Scheneiders (1964 : 454-455), disebutkan bahwa penyesuaian sosial adalah kemampuan dalam memberikan reaksi secara efektif terhadap kehidupan nyata, situasi dan hubungan sosial sehingga mampu diterima oleh lingkungan dan merasa nyaman.
Penyesuaian sosial (social adjustment) merupakan salah satu bagian dari penyesuaian diri. Oleh karena itu, ketika membahas penyesuaian sosial akan merujuk pada konsep penyesuaian diri seseorang dalam konteks interaksi dengan lingkungan di sekitarnya.
Menurut Scheneiders (1964: 51) Penyesuaian diri merupakan proses yang meliputi respon mental dan perilaku yang merupakan usaha individu untuk mengatasi dan menguasai kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, frustasi dan konflik-konflik agar terdapat keselarasan antara tuntutan dari dalam dirinya dengan tuntutan atau harapan dari lingkungan sekitarnya.
Senada dengan pendapat Derlega dan Janda (1978:27) Penyesuaian sosial merupakan penyesuaian yang melibatkan kemampuan untuk mengatasi terhadap lingkungan yang terus-menerus berubah dan menantang sehingga mampu beradaptasi dan menguasai lingkungan.
39
secara efektif yang terus menerus berubah dan menantang, sehingga mampu diterima oleh lingkungan dan merasa nyaman di sekolah.
Adapun bentuk penyesuaian sosial yang mengarah pada hasil penyesuaian sosial yang baik di lingkungan sekolah menurut Scheneiders (1964: 451) adalah :
a. Bersikap respek dan menerima peraturan sekolah Indikator :
1) Siswa mentaati peraturan-peraturan sekolah. 2) Memiliki rasa disiplin.
b. Memiliki minat dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah Indikator :
1) Ikut serta untuk berparisipasi aktif dalam kegiatan belajar di kelas. 2) Menyenangi kegiatan dan ekstrakurikuler di sekolah.
c. Membangun relasi yang baik dengan teman-teman di sekolah Indikator :
1) Berhubungan baik dengan teman yang sesama jenis kelamin maupun berbeda.
2) Mampu bekerja sama dengan teman di sekolah 3) Mudah bergaul.
d. Bersikap hormat terhadap guru, pemimpin sekolah dan staf sekolah lainnya
Indikator :
1) Ramah terhadap guru, pimpinan sekolah dan staf lainnya.
2) Menghargai guru, pimpinan sekolah dan staf sekolah baik di sekolah maupun di luar sekolah.
e. Membantu sekolah dalam merealisasikan tujuan-tujuannya. Indikator :
1) Menerima tugas pelajaran dari guru dan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.
40
2. Permainan Kelompok
Terapi bermain menurut Landreth (Sweeney & Homeyer, 1999 : 5) merupakan hubungan interpersonal yang dinamis antara anak dan terapis yang terlatih menggunakan bahan dan alat untuk bermain dan memfasilitasi pengembangan hubungan yang aman bagi anak untuk sepenuhnya mengekspresikan dan mengeksplorasi diri (perasaan, pikiran, pengalaman, dan perilaku) melalui komunikasi anak yang alami.
Landreth, Slavson & Schiffer (Rennie 2000) mendefinisikan permainan kelompok sebagai suatu sistem hubungan antara dua atau lebih anak, berlatih bermain dengan menerapkan prosedur terapi dan keterampilan bermain, dan bahan bermain dipilih untuk membantu anak-anak lebih sepenuhnya mengekspresikan dan mengeksplorasi pengalaman mereka, pikiran, perasaan, dan perilaku, serta untuk meningkatkan keterampilan interpersonal dan sosial mereka melalui bermain.
Sejalan dengan pendapat Rusmana (2009:1) permainan kelompok adalah permainan-permainan yang melibatkan pertukaran objek-objek tidak berarti secara berulang-ulang diantara para pemain memerlukan praktik tindakan berbagai objek dan sumber yang bernilai nyata, yang berfungsi memperkuat nilai-nilai kerjasama dan rasa memiliki kelompok.
Tujuan permaian kelompok menurut White & Flynt (Sweeney dan Homeyer 1999: 338) adalah untuk membantu anak menciptakan lingkungan kelompok di mana anak-anak dapat mengembangkan keterampilan sosialisasi mereka. Dengan cara ini anak bisa tertarik belajar secara sosial dan mengembangkan kepedulian terhadap kesejahteraan kelompok serta untuk diri mereka sendiri.
41
untuk mengajar satu sama lain dan mengamati satu sama lain, mempercepat kesadaran mereka akan permisif dari pengaturan dan membebaskan mereka terlibat peningkatan dalam berbagai kegiatan. Sebuah lingkungan sosial yang nyata dibuat di mana anak-anak mampu menemukan dan bereksperimen dengan cara-cara baru dan lebih tepat untuk berhubungan dengan teman sebayanya.
Upaya mengembangkan penyesuaian sosial dengan menggunakan tehnik permainan kelompok, menurut Ismail dan Rusmana (2009) sebaiknya untuk pemilihan permainannya harus mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan karakteristik sebagai berikut :
a. Melibatkan banyak anak-anak antara 15-40 anak, agar terjadi interaksi sosial serta peningkatan sensitivitas atau kepekaan pada dinamika yang melandasi terjadinya proses penyesuaian sosial.
b. Memiliki peraturan dan suasana persaingan yang kuat.
c. Menggunakan alat bantu, beberapa permainan membutuhkan alat bantu untuk mendukung realisme aktivitas agar terwujudnya tujuan yang ingin dicapai, seperti, gambar mangkuk, kain, ember, tali rapia, peluit dan lain-lain.
d. Berfokus tunggal, menciptakan lingkungan kelompok di mana anak-anak dapat mengembangkan keterampilan penyesuaian sosial mereka.
e. Memodifikasi permainan bisa dengan rancangan pemecahan masalah, disiplin diri, kontrol emosional dan peran-peran pemimpin.
Menurut Gladding (Rusmana, 2009 : 86) ada empat langkah utama yang harus ditempuh dalam melaksanakan permainan kelompok: 1) langkah awal (beginning a group); 2) langkah transisi (the transition stage in a group); 3) langkah kerja (the working stage in a group); 4) langkah
terminasi (termination of a group).
42
mengembangkan nilai-nilai kerjasama dan penyesuaian sosial, dengan empat langkah yaitu awal, transisi, kerja dan terminasi.
E.Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Pengembangan Istrumen
Instrumen penelitian ini berupa angket untuk mengungkap penyesuaian sosial siswa sekolah dasar kelas IV, tujuan digunakannya angket penyesuaian sosial adalah untuk mengetahui gambaran penyesuaian sosial siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 tahun ajaran 2013/2014
2. Jenis Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena sosial yang dialami. Jenis instrument yang digunakan adalah kuesioner atau angket yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013 : 199).
Instrument penyesuaian sosial ini menggunakan skala Guttman, skala pengukuran dengan tipe ini di dapat jawaban yang tegas dan konsisten
yaitu “YA atau TIDAK”, skala Guttman dibuat dalam bentuk checklist (√).
Tabel 3.2
Pola Skor Pilihan Angket Penyesuaian Sosial
Pernyataan Skor dua pilihan alternative respon
YA TIDAK
Positif 1 0
43
3. Pengembangan Kisi-kisi Instrumen
Penyusunan kisi-kisi instrument bertitik tolak dari variabel-variabel yang dirumuskan dalam definisi operasional, yang selanjutnya ditentukan aspek yang akan di ukur lalu diturunkan ke indikator, dari indikator kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pernyataan (Sugiyono, 2013 : 149).
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penyesuaian Sosial di Sekolah Dasar Kelas IV Aspek Indikator Pernyataan ∑
+ -
a. Saya memakai seragam sesuai rasa disiplin
a. Saya datang ke oleh orang tua untuk
a. Saya bertanya kepada guru pada saat guru menenrangkan di depan kelas (6)
44
Aspek Indikator Pernyataan ∑
+ -
a. Saya mengikuti kegiatan
b. Saya latihan ekstrakurikuler
a. Saya menyapa teman terlebih
a. Saya membantu teman yang
45
Aspek Indikator Pernyataan ∑
+ -
F. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
46
Kaidah keputusan Valid :
Jika t hitung > t tabel berarti valid t hitung < t tabel berarti tidak valid
Pengujian validitas butir item yang dilakukan dalam penelitian adalah seluruh item yang terdapat dalam angket penyesuaian sosial siswa. Pengolahan data dalam penelitian dilakukan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2007 terhadap 30 item pernyataan dalam instrumen
dengan jumlah subjek sebanyak 47 siswa. Dari 30 butir item instrumen diperoleh item pernyataan yang valid sebanyak 17 item dan sebanyak 13 item pernyataan yang tidak valid. Hasil uji validitas setiap item dalam instrumen kemampuan penyesuaian sosial siswa sekolah dasar kelas IV dapat dilihat dengan rincian di bawah ini.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Penyesuaian Sosial Siswa Sekolah Dasar Kelas IV
Kesimpulan No. Item Jumlah
Memadai 1,3,4,5,8,9,12,13,14,15,17,19,20,24,27,28,30 17 Buang 2,6,7,10,11,16,18,21,22,23,25,26,29 13
2. Uji Reliabilitas
47
0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi
0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi 0,200 sampai dengan 0,399 ; rendah
0,000 sampai dengan 0,199 ; sangat rendah (tidak valid)
Gambar 3.2
Penafsiran Indeks Korelasi Reliabilitas Instrumen (Riduwan, 2012 : 98)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .638
N of Items 9a
Part 2 Value .555
N of Items 8b
Total N of Items 17
Correlation Between Forms .497
Spearman-Brown Coefficient
Equal Length .664
Unequal Length .664
Guttman Split-Half Coefficient .624
a. The items are: ITEM1, ITEM2, ITEM3, ITEM4, ITEM5, ITEM6, ITEM7, ITEM8, ITEM9.
b. The items are: ITEM9, ITEM10, ITEM11, ITEM12, ITEM13, ITEM14, ITEM15, ITEM16, ITEM17.
Gambar 3.3
Hasil reliabilitas menggunakan program SPSS 20 dengan model Alpha
48
G.Pengembangan Program Permainan Kelompok untuk Mengembangkan
Penyesuaian Sosial Siswa Kelas IV SDN Sarijadi 7
Dalam pengembangan program intervensi untuk mengembangkan penyesuaian sosial dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Perencanaan program meliputi analisis kebutuhan (need assessment) dengan penyebaran angket penyesuaian sosial, dan berdasarkan gambaran umum penyesuaian sosial siswa.
b. Pelaksaan program meliputi 6 permainan kelompok untuk mengemnbangkan penyesuaian sosial siswa SD.
c. Evaluasi program meliputi: dilihat dari hasil pretest dan posttest, setelah pemberian perlakuan lalu dibandingkan hasil dari pretest dan posttest.
49
Tabel 3.5
Mekanisme Program Intervensi Permainan Kelompok untuk Mengembangkan Penyesuaian Sosial Siswa Kelas IV SDN Sarijadi 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014
Kegiatan / Aspek
Pembukaan Pernyataan Tujuan
Indikator Waktu
Analisis kelas kelas IV SDN Sarijadi 7 Bandung tahun ajaran 2013/2014
1. Membagikan angket ke siswa kelas IV
Kuesioner Siswa dapat mengerjakan
1.Saling mengenal antara peneliti dan siswa serta peneliti diterima
50
Kegiatan / Aspek
Pembukaan Pernyataan Tujuan
Indikator Waktu
tujuan pelaksanaan kegiatan.
kelas IV
Storming 1.Penjelasan waktu dan rangkaian kegiatan yang akan ditempuh dalam
pelaksanaan kegiatan 2.Menumbuhkan
kesediaan siswa untuk mengikuti seluruh kegiatan yang ada dalam
Norming Seluruh siswa
bersedia mengikuti seluruh kegiatan yang ada dalam program dengan
nyamuk” Siswa dapat mematuhi
1. Pembimbing membagi
“Baso dan
Mangkuk” Tuan Jam Permainan kelompok /
51
Kegiatan / Aspek
Pembukaan Pernyataan Tujuan
Indikator Waktu
sekolah peraturan sekolah
dan tidak
Movement pentingnya
peraturan
udara” Siswa mengambil dapat
keputusan setelah mempertimbangkan
Kaget” Menemukan Jalan
Permainan kali seseorang membuat pilihan maka tiap kali itu juga selalu ada
52
Kegiatan / Aspek
Pembukaan Pernyataan Tujuan
Indikator Waktu
peraturan dan
Harapan” Mempersatukan siswa dalam
kelompok
Sate” Saya Ingin Masuk
53
Kegiatan / Aspek
Pembukaan Pernyataan Tujuan
Indikator Waktu
permainan
terhadap guru, pemimpin sekolah dan staf sekolah lainnya
“Bola
berantai” Siswa mampu menghargai pendapat orang lain
1. Pembimbing
Bis Parkir Permianan kelompok / 2. Membuka diri
54
Kegiatan / Aspek
Pembukaan Pernyataan Tujuan
Indikator Waktu
lakukan.
orayan” Siswa mampu bekerjasama dengan teman
Refleksi “angin
sepoy-Bersikap hangat antara siswa, peneliti dan guru
55
Kegiatan / Aspek
Pembukaan Pernyataan Tujuan
Penjelasan langkah
Pembentu -kan kelompok
Materi Metode / Teknik
Standar Kompetensi
Indikator Waktu
2. Pembimbing menginstruksi seluruh siswa untuk membuat lingkaran
56
1. Uji Validasi Program
Hasil pengolahan data awal atau pre-test penyesuaian sosial menjadi dasar untuk pengembangan program. Kategorisasi tingkat penyesuaian sosial siswa terdiri dari tiga kategori yaitu : rendah, sedang dan tinggi.
Komponen program yang divalidasi meliputi: rasional, tujuan program, pelaksanaan program, rencana operasional, pengembangan Satuan Layanan Kegiatan Bimbingan dan Konseling (SKLBK), dan evaluasi. Penilaian pada satuan layanan meliputi: nama kegiatan, jenis kegiatan, tujuan, kompetensi yang dicapai peserta didik, alat/bahan, durasi, dan proses kegiatan.
a. Uji Coba Program
Pelaksanaan uji coba program intervensi permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa dilakukan dengan pengambilan sampel menggunakan tehnik random sampling (pengambilan sampel secara acak) yaitu semua yang termasuk kategori rendah, sedang dan tinggi berhak mendapatkan intervensi karena untuk menstabilkan proses penyesuian sosial.
Pengambilan jumlah sampel apabila populasi sudah diketahui dilakukan dengan menggunakan rumus yaitu sebagai berikut:
S = 15% + 1000 – n (50% - 15 %) 1000 - 100
Dimana :
S = Jumlah sampel yang diambil n = Jumlah anggota populasi
Jadi jumlah sampel, 52% x 47 = 24 siswa
57
H.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penyesuaian sosial, jenis instrument yang digunakan adalah kuesioner atau angket yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya dengan menggunakan skala Guttman, skala pengukuran dengan
tipe ini di dapat jawaban yang tegas yaitu “YA atau TIDAK”, skala Guttman
dibuat dalam bentuk checklist (√).
Penyebaran instrument dilakukan dua kali yang pertama pretest untuk mendapatkan gambaran penyesuaian sosial siswa kelas IV di SDN Sarijadi 7, kemudian hasilnya digunakan untuk menjadi acuan pemberian perlakuan permainan kelompok, dan yang kedua posttest tujuannya untuk mengetahui perbedaan setelah diberikan perlakuan permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial.
Adapun proses pengumpulan data dijabarkan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3.6
Tabel Proses Pengumpulan Data
No Kegiatan Waktu
1. Pretest Selasa, 17 september 2013
2.
Pelaksanaan Permainan Kelompok untuk
mengembangkan penyesuaian sosial siswa SD
Rabu, 2 Oktober – 28 Oktober 2013
3. Posttest Rabu, 30 Oktober 2013
I. Analisis Data
58
diperoleh dari intrumen diolah untuk menetapkan kategori kemampuan penyesuaian sosial siswa berdasarkan, rendah, sedang dan tinggi.
Tahapan-tahapan yang ditempuh dalam menentukan siswa ke dalam tiga kategori tersebut adalah sebagai berikut.
a. Menentukan Z Score, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan
x = Nilai penyesuaian sosial siswa x = Rata-rata penyesuaian sosial siswa
Sd = Simpangan baku penyesuaian sosial siswa
b. Data instrumen ditransformasikan ke dalam data interval, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Tabel 3.7
Deskripsi Kategori Penyesuaian Sosial Siswa
KATEGORI SKOR DESKRIPSI
Tinggi ≥ 60
Siswa telah memiliki pencapaian tingkat penyesuaian sosial yang optimal dalam semua aspek penyesuaian sosial di sekolah.
Sedang 50 – 59,9
Siswa memiliki pencapaian tingkat penyesuaian sosial yang cukup dalam semua aspek penyesuaian sosial di sekolah, dalam artian akan mendekati tinggi.
Rendah ≤ 49,9
Siswa telah memiliki pencapaian tingkat penyesuaian sosial kurang optimal dalam semua aspek penyesuaian sosial di sekolah.
Kemudian uji efektivitas tehnik permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa dimaksudkan sebagai upaya untuk memperoleh keyakinan data empirik tentang pengaruh intervensi yang
T = 50 + 10 x Z
Score d
x x
Z
s
59
dilakukan terhadap peningkatan pengembangan penyesuaian sosial siswa. ketentuan yang ditempuh untuk mengetahuai efektivitas permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa. Asumsi pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis (menolak atau tidak menolak hipotesis nol) antara lain didasarkan pada derajat keyakinan (level of significance) yang besarnya sama dengan 1 - ἀ. jika keputusan yang diambil adalah menolak hipotesis nol pada ἀ = 0,05, berarti 95 kali dari 100 penelitian yang dilakukan akan menghasilkan keputusan yang sama di bawah asumsi hipotesis nol (jika hipotesis nol benar) (Furqon, 2011 : 18).
Hasil dari hipotesis uji normalitas di hitung dengan SPSS 20 menggunakan uji kolmogorov-smirnov.
Selanjutnya jika hasil hipotesis uji normalitas tidak normal dilakukan pengujian dua buah rata-rata, efektivitas permainan kelompok yang tengah dikaji ditandai oleh perubahan penyesuaian sosial siswa antara rata-rata O1 (µ1) dengan rata-rata O2 (µ2). Dengan demikian hipotesis statistik yang hendak diuji dapat dituliskan sebagai berikut :
Ho : µ1 = µ2 H1 : µ1 < µ2
(Furqon, 2011 : 189)
J. Tahapan Penelitian
Prosedur penelitian yang ditempuh terdiri dari tiga tahapan, yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Ketiga prosedur dan tahapan penelitian tersebut secara lebih rinci dapat dilihat pada uraian berikut.
1. Persiapan
Tahapan persiapan penelitian adalah sebagai berikut.
60
b. Revisi proposal penelitian dan mengajukan persetujuan (acc) proposal penelitian setelah melakukan seminar proposal penelitian.
c. Mengajukan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada tingkat fakultas.
d. Mengajukan permohonan izin untuk melakukan penelitian dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang selanjutnya memberikan rekomendasi untuk melanjutkan pengajuan permohonan izin penelitian ke tingkat fakultas dan selanjutnya ke tingkat Universitas. Surat izin yang telah disahkan kemudian disampaikan kepada Kepala SDN Sarijadi 7. e. Mengajukan permohonan validasi instrumen kepada tiga dosen ahli yang
sesuai dengan tema skripsi .
f. Melakukan penyebaran instrumen ke SDN Sarijadi 7 kelas IV.
2. Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut.
a. Melaksanakan pretest pengumpulan data penelitian dari seluruh siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.
b. Menghitung reliabilitas instrumen. c. Menganalisis data hasil penelitian.
d. Menentukan sampel peserta didik yang akan diberikan treatment, yaitu dengan menggunakan tehnik random sampling (secara acak).
e. Mengembangkan dan melaksanakan program intervensi permaianan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa.
f. Melakukan post-test untuk memperoleh data mengenai perubahan tingkat penyesuaian sosial setelah dilakukan intervensi.
3. Pelaporan
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
103 BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa kelas IV SDN Sarijadi 7 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Gambaran penyesuaian sosial siswa pada umumnya berada pada kategori sedang, pada kategori ini siswa ditandai dengan kemampuan a) siswa dapat membangun realasi dengan teman sebayanya, b) mentaati peraturan sekolah, c) sudah menghormati guru, kepala sekolah dan staf lainnya, d) berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar di kelas dan kegiatan di sekolah seperti ekstrakurikuler, dan e) membantu sekolah dalam mewujudkan tujuan-tujuannya yaitu menjalankan kewajiban sebagai siswa, dan perlu dikembangkan dengan bimbingan oleh guru kelas di sekolah.
104
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
perubahan atau tetap dalam kemampuan bersikap hormat terhadap guru, pemimpin sekolah dan staf sekolah lainnya, dan permainan kelompok Mangkuk Berjalan dan Jalan Menyamping menggunakan metode movement yang mengarahkan tahapan kinerja performing meningkatkan kemampuan membantu sekolah dalam merealisasikan tujuan-tujuannya.
3. Berdasarkan hasil olah data menggunakan instrumen penyesuaian sosial siswa Sekolah Dasar yang digunakan pada penelitian ini. menunjukan adanya peningkatan skor penyesuaian sosial siswa dari sebelum dan sesudah memperoleh perlakuan melalui permainan kelompok, secara statistik uji efektivitas menggunakan uji dua rata-rata permainan kelompok efektif untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa kelas IV di SDN Sarijadi 7 Bandung.
B.Rekomendasi
Penggunaan tehnik permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial teruji secara operasional sebagai salah satu bentuk program intervensi, selajutnya direkomendasikan kepada bebepa pihak, yaitu sebagai berikut :
1. Guru Kelas
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan permainan kelompok efektif untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa, ada beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan oleh guru kelas, yaitu:
a. Guru kelas dapat menggunakan metode permainan kelompok dalam pembelajarannya dengan syarat memahami prosedur dan langkah dalam pelaksanaan permainan kelompok.
105
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Guru kelas dapat menggunakan permainan kelompok untuk mengembangkan aspek lain, diantaranya kepemimpinan, percaya diri dan emosi siswa.
d. Guru kelas mengupayakan fasilitas untuk mendukung kegiatan permainan kelompok.
2. Bagi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Secara praktis peneliti diharapkan dapat memberikan sumber informasi secara empiris mengenai fenomena kemampuan penyesuaian sosial di Sekolah Dasar dan upaya layanan BK Kelompok menggunakan teknik permainan kelompok untuk mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial siswa, sebagai bahan referensi pada mata kuliah Bimbingan dan Konseling Kelompok dan Bimbingan dan Konseling Anak.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan oleh peneliti selanjutnya, yaitu:
a. Peneliti selanjutnya dapat mengujikan efektivitas permainan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian sosial siswa dengan populasi dijenjang pendidikan TK, SMP, dan SMA
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Cambell, T Donald & Stanley, C Julian. (1963). Experimental and Quasi-Experimental Design for Research. Boston : Houghton Mifflin Company.
Derlega, Valerian J & Janda, Louis H. (1978). Personal Adjustment. Canada : General Learning Press.
Edoh, G. I. Osah dan Iyamu F.I. (2012). “Social Life Adjustment and Academic Achievement of Adolescents in Edo State: Implication for Counselling”. Ozean Journal of Applied Sciences. 5, (2), 159-167
Furqon. (2011). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Gerungan. W. A. (2010). Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama.
Ghezzi, Patti. Help Your Child Adjust Socially. [Online] Tersedia : http://www.schoolfamily.com/school-family-articles/article/10655-help-your-child-adjust-socially[4 Mei 2013]
Homeyer & Morrison. (2008). Play Therapy Practice, Issues, and Trends. American Journal of Play 211-228
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga. Ismail, Andang (2006). Educational Games. Yogyakarta : Pilar media.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2012). Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/peserta-didik-sekolah-dasar. [28 Maret 2013].
Landreth, L Garry., el at. (2005) Play Therapy Interventions Wwith Children’s Problem , United kingdom : Rowman & Littlefield Publishers, Inc. [Online] Tersedia : http://books.google.co.id/ [4 April 2013]
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Lowver dan Blankenship. (2008). “PlayTherapy”. Psychiatry (Edgmont ) 5,(10),
24-28. [Online]. Tersedia :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2695756/ [30 Maret 2013].
McGuire, E Donald. (2000). Child-Centered Group Play Therapy with Children Experiencing Adjustment Difficulties. Disertation Prepared for the Degree of Doctor of Philosophy UNIVERSITY OF NORTH TEXAS : digital.library.unt.edu
Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung : Rosda Karya.
Rennie, L Robyn. (2000). A Comparison Study of the Effectiveness of Individualand Group Play Therapy in Treating Kindergarten Children with Adjustment Problems. Disertation Prepared for the Degree of Doctor of Philosophy UNIVERSITY OF NORTH TEXAS : digital.library.unt.edu
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian. Bandung : Alfabeta
Rusmana, Nandang. (2009). Permainan Game & Play. Bandung : Rizqi Press
Rusmana, Nandang. (2009). Konseling Kelompok Bagi Anak Berpengalaman Traumatis. Bandung : Rizqi Press
Rusmana, Nandang. (2009). Bimbingan dan Konseling Kelompok di Sekolah : Rizqi Press
Santrock, W. John. (1995). Life Span Development. Jakarta : Erlangga
Scheneiders, Alexander. (1964). Personal Adjustment and Mental Health. New York : Holt Rinehart and Winston.
Sudjana. (2005). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.
Sugiono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sukmadinata, N. Syaodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia & PT Remaja Rosdakarya.
Sulistyaningsih, Wiwik. (2005). “Kesiapan Sekolah Ditinjau Dari Jenis Pendidikan Prasekolah Anak dan Tingkat Pendidikan orang Tua”. Jurnal Psikologi vol. 1 No. 1.
Nurul Fahmi,2014
EFEKTIVITAS PERMAINAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sweeney & Homeyer. (1999). The Handbook of Group Play Therapy. San Francisco : Jossey-Bass Publishers.
Willis, Sofyan S. (2011). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung : Alfabeta.
Yusuf, Syamsu LN. (2009). Psikologi Pekembangan Anak dan remaja. Bandung : PT Remaja Rosda karya.