• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK DI PAUD TARBIYATUL UMMAT SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK DI PAUD TARBIYATUL UMMAT SUBANG."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK DI PAUD TARBIYATUL UMMAT SUBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bidang studi Pendidikan Luar Sekolah

Yustina Hadrianti NIM. 1100361

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

YUSTINA HADRIANTI

UPAYA PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK DI PAUD TARBIYATUL UMMAT SUBANG

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr.Hj. Ihat Hatimah, M. Pd

19540402 198011 2 001

Pembimbing II

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M. Pd

19590826 198603 1 003

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Luar Sekolah

Dr. Jajat S. Ardiwinata, M. Pd

(3)

HAK CIPTA

UPAYA PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK DI PAUD TARBIYATUL UMMAT SUBANG

Oleh :

YUSTINA HADRIANTI 1100361

Sebuah skripsi yang diajukan dalam memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada departemen Pendidikan Luar Sekolah

© Yustina Hadrianti 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

(4)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

UPAYA PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK DI PAUD TARBIYATUL UMMAT SUBANG

Yustina Hadrianti (1100361)

Penelitian ini di latar belakangi oleh fakta lapangan yang menunjukan rendahnya tingkat pendidikan pendidik di PAUD yang mengakibatkan penguasaan pendidik terhadap komponen kompetensi pedagogik masih rendah. Berdasarkan hal tersebut tujuan dari penelitian ini (1) Untuk mengidentifikasi kondisi objektif kompetensi pedagogik dari pendidik, (2) Untuk mengetahui Upaya pengelola PAUD dalam meningkatkan Kompetensi Pedagogik Pendidik, (3) Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi Pedagogik pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat Subang.

Landasan teori dari penelitian ini yaitu Konsep Pengelolaan Lembaga PAUD, Konsep Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD, Kompetensi Pendidik PAUD dan Kelembagaan PAUD sebagai satuan Pendidikan Luar Sekolah. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, subjek peneliti terdiri atas 4 orang yakni 1 pengelola dan 3 pendidik.

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh data, yaitu: (1) kondisi objektif dalam hal kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh pendidik di PAUD Tarbiyatul Ummat Subang Amat Baik dalam memahami karakteristik peserta didik, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, dan pengembangan potensi peserta didik. (2) Upaya pengelola PAUD dalam meningkatkan Kompetensi Pedagogik Pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat Subang sudah cukup baik, hal ini dibuktikan dengan program yang telah dilakukan pengelola sesuai dengan rencana, terprogram, berkesinambungan serta konsisten (3) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi Pedagogik pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat Subang, yaitu 1) faktor Internal meliputi: latar belakang pendidikan guru, pengalaman guru dalam mengajar, kesehatan guru dan penghasilan guru. 2) faktor eksternal meliputi: Sarana pendidikan, disiplin dalam bekerja, dan pengawasan kepala sekolah.

Saran untuk : (1) Pengelola mengikutsertakan pendidik dalam program yang dilaksanakan di luar lembaga, (2) Pendidik mampu memiliki motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensinya, (3) Orang tua siswa hendaknya mendukung setiap program yang dilaksanakan lembaga, (4) Peneliti selanjutnya hendaknya menindak lanjuti penelitian ini mengingat masih banyak kompetensi yang lainnya yang dimiliki pendidik yang meliputi kompetensi professional, sosial dan kepribadian.

(5)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE MANAGER EFFORTS IN IMPROVING PEDAGOGICAL TEACHERS IN ECD (Early Childhood Education and Development program) TARBIYATUL UMMAT SUBANG

This research is motivated by the facts in the field which indicates a low level of education in the early childhood teachers which is lead teacher mastery of the pedagogical component is still low. Based on the fact, the purpose of this study (1) To identify the objective conditions in pedagogic competence of teachers, (2) To know the efforts the management of the early childhood education in improving the competence of Pedagogic Teachers, (3) To Know the factors that may influence the efforts of the management in improving the competence of Pedagogic teachers in ECD at Tarbiyatul Umat Subang.

The theoretical basis of this research is that the concept of an early childhood Institute Management, Teachers and Education Personnel concept of early childhood, early childhood teachers and Institutional Competence ECD as a unit of a non- formal Education. The method used is a qualitative approach to data collection through interviews, observation, and documentation study, the research subjects consisted of 4 people including managers and teachers.

Based on the results of the data processing obtained data’s, they are: (1) the objective

conditions in terms of pedagogic competence possessed by teachers in early childhood Tarbiyatul Ummah Subang is Very Good in understanding the characteristics of learners, in design learning, implementing the learning, evaluating the learning assesment, and the development of the learners potential. (2) The Efforts from the ECD manager in improving the competence of teachers Pedagogic in early childhood Tarbiyatul people of Subang is good enough, this is proofed by the programs that have been conducted by the management works as planned, well programmed, continuously and consistent. (3) Factors that can influence the management efforts in improving Pedagogic competence of the teachers in early childhood Tarbiyatul People Subang, are 1) Internal factors include: the teachers educational background, teachers' experience in teaching, teachers health and the teachers income. 2) External factors include: educations facilities, discipline in work and the supervision of the school principal.

Suggestions: (1) the adminintrator/management involving teachers in the program conducted outside the institution, (2) Teachers are able to have a high motivation to improve their competence, (3) Parents should support every programs that are implemented by the institutions, (4) Further Researchers should continue this study since there are many other competencies that the teachers possessed. They are include professional competence, social and personality.

(6)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN HAK CIPTA

PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... iError! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

(7)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...49 A. Hasil Penelitian ... 49 B. Pembahasan hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(9)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

(10)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat-surat dalam Proses Penelitian

a. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing Skripsi b. Surat Permohonan Izin Penelitian

c. Surat Keterangan dari Lembaga 2. Lembar Bimbingan Skripsi

3. Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian a. Kisi-kisi Penelitian

b. Pedoman Wawancara c. Pedoman Observasi

d. Pedoman studi dokumentasi e. Data Hasil Wawancara f. Data Hasil Observasi 4. Profil PAUD Tarbiyatul Ummat 5. Dokumentasi

(11)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

(12)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Manusia merupakan insan pendidikan yang memiliki kebutuhan pendidikan dalam kehidupannya, karena pendidikan merupakan suatu usaha yang secara sadar dilakukan oleh orang dewasa agar manusia tersebut dapat mengembangkan potensi dirinya melalui berbagai proses pembelajaran, pelatihan, dan keterampilan. Kebutuhan pendidikan tersebut dapat dipenuhi oleh individu, kelompok masyarakat dan lembaga pendidikan. Oleh sebab itu, Pendidikan adalah salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam menilai kemajuan sebuah negara selain ekonomi dan kesehatan. Kualitas pendidikan akan mempengaruhi nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pendidikan tidak akan terlepas dari proses pembelajaran baik formal, nonformal, maupun informal.

Menurut Direktorat PADU (2002, hlm. 9) mengemukakan bahwa :

Pendidikan adalah upaya untuk membantu manusia mencapai kedewasan. Upaya ini menuntut adanya proses yang harus dicapai, karena tanpa proses tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan harus ditanamkan sejak dini, pentingnya pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di dukung oleh penelitian tentang kecerdasan otak anak yang terdiri dari 100 miliar sel otak yang harus distimulasi.

(13)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(14)

3

Pendidikan dapat dilaksanakan sebagai suatu bentuk pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat dari pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi. Pendidikan pra sekolah diselenggarakan karena Usia dini adalah usia yang memiliki peranan dalam fase fundamental bagi pertumbuhan dan perkembangan belajar anak, proses belajar pada anak usia dini yang dilandasi dari usia perkembangannya merupakan suatu proses yang berkesinambungan sehingga memenuhi tuntutan masa depan akan generasi unggul yang semakin kompetitif dengan tuntutan nonedukatif lainnya. Banyak ahli memandang bahwa usia dini merupakan periode fundamental bagi perkembangan individu berikutnya, Ini berarti bahwa banyak hal yang dapat diperbuat dan dicapai oleh individu pada periode usia dini ini dan apa yang dicapai pada periode ini akan melandasi pola belajar dan perkembangan individu berikutnya, sehingga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan hal yang penting dan sangat esensial bagi perkembangan anak.

PAUD menurut Undang–undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) (dalam Depag, 2006, hlm. 23) dijelaskan bahwa:

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Menurut Permendiknas No 58 tahun 2009 pasal 1 bahwa :

(15)

4

Kualitas pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat dipengaruhi oleh kompetensi pendidiknya, maka untuk menghasilkan pendidikan yang bermutu diperlukan para pendidik yang berkualitas, hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Barnawi & Arifin, 2012, hlm. 7) “guru sebagai seorang profesional mempertaruhkan profesi pada kualitas kerjanya”. Pendidik belum dapat diandalkan dari dalam berbagai aspek kinerjanya yang standar, karena ia belum memiliki: keahlian dalam isi dari bidang studi, pedagogis, didaktik dan metodik, keahlian pribadi dan sosial, khususnya berdisiplin dan bermotivasi, kerja tim antara sesama pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya (Sanusi, 2007, hlm. 17).

Menurut Syarifudin & Kuniasih (2010, hlm. 1) paedagogia, pedagogi, dan pedagogik artinya adalah pergaulan dengan anak – anak, maka terbentuklah isilah Pedagogik adalah ilmu mendidik anak atau ilmu pendidikan anak, seorang pendidik anak harus memiliki kompetensi Pedagogik, selanjutnya menurut Mulyasa (2008, hlm.5) kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik , perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualiasasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi Pedagogik akan berpengaruh terhadap pendampingan pendidik pada Setiap rangsangan atau stimulasi yang diterima anak akan berdampak pada tumbuhnya hubungan-hubungan antar saraf yag baru serta memperkuat hubungan antar saraf yang telah ada. Jenis stimulasi yang diterima anak melalui program-program pembelajaran yang diberikan oleh pendidik PAUD haruslah disesuaikan dengan tahap perkembangan anak sehingga stimulasi tersebut dapat benar-benar sesuai dengan kebutuhan anak di masa keemasan tersebut yang pada akhirnya akan membuat neuron-neuron berfungsi optimal dalam rangka perkembangan sensori anak yang bermuara pada teroptimalkannya masa keemasan perkembangan anak dalam semua aspek perkembangannya.

(16)

5

mencapai 80 %, dan sisanya sekitar 20 % diperoleh pada saat anak berusia 8 (delapan) tahun keatas. Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia dini bahkan sejak dalam kandungan sangat menentukan derajat kualitas kesehatan, intelegensia, kematangan emosional dan produktivitas manusia pada tahap berikutnya. Sehingga bisa dikatakan bahwa pada dasarnya PAUD merupakan upaya untuk melejitkan seluruh potensi anak, agar dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.

Pengembangan PAUD di Indonesia mengalami permasalahan diantaranya dalam pemberian upaya pelayanan PAUD terhadap anak-anak tidak bisa terpenuhi dengan semestinya, diantaranya adalah kompetensi pedagogik pendidiknya. Hal ini berpengaruh terhadap perkembangan pada anak yang mengakibatkan tidak sesuainya pemberian stimulus dan rangsangan dari pendidik terhadap peserta didik akan membahayakan apabila tidak ditanggapi dengan penanganan secara tepat dan cepat, karena berhubungan pengaktifan sel otak anak yang sesuai dengan masa perkembangannya dalam minat, bakat, potensi yang dimilikinya sehingga seorang peserta didik memiliki kesiapan dalam menjalani proses pendidikan pada kehidupannya di masa yang akan datang.

Menurut Ditjen PMPTK yang sejalan dengan PP 19 tahun 2005 menyatakan bahwa seluruh Pendidik PAUD minimal strata satu (S1) dan memiliki kompetensi yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi professional, dan kompetensi kepribadian. Namun, pada kenyataannya mahasiswa PG PAUD diseluruh Indonesia hanya berjumlah 359 ribu orang, sedangkan para mahasiswa ini dituntut untuk dapat melayani anak usia dini yang berjumlah 28 juta. Bahkan hampir sebagian besar para pendidik PAUD hanya sebagian kecil yang berkualifikasi S1 yang lainnya lulusan dari SMP dan SMA. Selain hal tersebut, sedikitnya Program studi Jurusan PG PAUD di Indonesia, padahal masa emas (golden age) anak-anak tidak bisa dihentikan waktunya, sehingga dalam hal ini masa emas anak tersebut harus ditangani oleh lulusan yang berkualifikasi PAUD.

(17)

6

dapat meningkatkan kompetensinya melalui kegiatan diluar sekolah seperti dilakukannya diklat, seminar, workshop dan program peningkatan kompetensi lainnya. Bahkan pada kenyataannya terdapat para pendidik PAUD belum memiliki aspek psikologis keibuan secara mental karena para pendidik tersebut belum merasakan mengandung serta memiliki seorang anak. Sehingga dengan mengikuti program peningkatan kompetensi para pendidik mengetahui tentang kemampuan mengelola pembelajaran dan aspek teoritis anak.

Selanjutnya dalam aspek kesejahteraan para pendidik PAUD, insentif yang diberikan sangat kecil, sehingga mengajar PAUD dilakukan sebagai pengabdian para pendidik terhadap lembaga tersebut, bahkan sebagian daerah masih terdapat pembayaran insentif pendidik PAUD dengan memberikan beras, jagung, sayur-sayuran, dll. Bahkan insentif dari Pemerintah yang disalurkan melalui Dit. PTK-PNF hanya mampu memberikan insentif sebesar Rp 600.000 per tahun yang diberikan tidak untuk semua para pendidik PAUD masih sebagian dan terbatas. Pemerintah hendaknya membentuk satu kesatuan khusus Direktorat PAUD yang mengelola seluruh program dan kegiatan PAUD.

PAUD Tarbiyatul Ummat adalah lembaga pendidikan formal yang bergerak dalam bidang pendidikan anak usia dini yang berupaya untuk pengembangan potensi anak, mewujudkan anak didik agar berperilaku baik dan cerdas serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. PAUD Tarbiyatul Ummat memiliki tujuan membentuk anak usia dini berkualitas yakni tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan dimasa dewasa.

(18)

7

hal tersebut peneliti memiliki ketertarikan untuk mengkaji lebih jauh lagi tentang “Upaya Pengelola dalam Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat Subang” (Profil PAUD Tarbiyatul Ummat)

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Bertitik tolak dari latar belakang diatas terdapat identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Sebagian besar pendidik PAUD Tarbiyatul Umat merupakan lulusan SMA dan belum memiliki kompetensi pedagogik yang seharusnya dimiliki oleh seorang pendidik PAUD pada umumnya.

2. Kurangnya kompetensi pedagogik pendidik PAUD Tarbiyatul Umat khusunya mengenai tingkat pencapaian perkembangan anak.

3. Insentif yang diberikan kepada Pendidik PAUD Tarbiyatul umat cenderung kecil. 4. Sebagian Pendidik PAUD Tarbiyatul Umat belum memiliki psikologis aspek

kejiwaan keibuan karena sebgian pendidik di PAUD ini belum merasakan mengandung dan memiliki seorang anak.

5. Kecenderungan masyarakat menyekolahkan anaknya di lembaga ini dengan latar belakang pendidiknya bukan S1.

6. Kecenderungan belum banyak upaya yang dilakukan pengelola dalam meningkatkan kompetensi pedagogic pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat

C.Rumusan Masalah Penelitian

1. Bagaimana tingkat kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat?

2. Bagaimana Upaya pengelola PAUD dalam meningkatkan Kompetensi Pedagogik Pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat Subang ?

(19)

8 D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, untuk memfokuskan pelaksanaan penelitian, termasuk dalam pengumpulan dan analisis datanya maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat kompetensi pedagogik dari pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat

2. Untuk mengetahui Upaya pengelola PAUD dalam meningkatkan Kompetensi Pedagogik Pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat Subang

3. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi Pedagogik pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat Subang

E.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan dasar sumbangan pemikiran terhadap pengembangan pendidikan konsentrasi PAUD pada Pendidikan Luar Sekolah

b. Memberikan informasi dan kontribusi terhadap pengelola dalam hal upaya peningkatan kompetensi pedagogic pendidik PAUD

c. Memberikan dasar pijakan bagi pengelola untuk membuat kebijakan

d. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan kepada lingkungan demi terciptanya tujuan pendidikan nasional

2. Manfaat Praktis

a. Pengelola dapat mengetahui upaya yang efektif untuk meningkatkan kompetensi pedagogik pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat Subang

b. Pengelola dapat mengevaluasi pendidik di lembaga PAUD Tarbiyatul Umat Subang

F. Struktur Organisasi Skripsi

(20)

9

BAB I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur organisasi Skripsi. BAB II Landasan Teori terdiri dari konsep-konsep dan teori-teori pendukung penelitian ini, diantaranya adalah konsep Konsep Pengelolaan Lembaga PAUD, Konsep Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUD, Kompetensi Pendidik PAUD dan Kelembagaan PAUD sebagai satuan Pendidikan Luar Sekolah.

BAB III Metode Penelitian yang terdiri dari Desain penelitian, Partisipan, Pengumpulan Data, Analisis Data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri atas Tingkat Lokasi dan Subjek Penelitian, Pengolahan Analisis Data, dan Pembahasan Analisis Temuan.

(21)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif dengan pendekatan kualitatif, maka menurut Arikunto (2002, hlm.136) bahwa metode deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu, tetapi menggambarkan apa adanya tentang suatu variable, gejala atau suatu keadaan. Sejalan dengan hal tersebut menurut Zuriah (2009, hlm. 47) mengungkapkan bahwa:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala – gejala, fakta atau kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat – sifat populasi tertentu. Peneitian deskriptif cenderung tidak mencari dan menjelaskan saling hubungan dan menguji hipotesis.

Dengan demikian penelitian menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang hanya menjelaskan keadaan yang sebenarnya tanpa harus menjelaskan hubungan atau hipotesis. Melalui penerapan metode penelitian deskriptif ini yang meneliti masalah penelitian yang berlangsung, sehingga diharapkan dapat diperoleh informasi yang tepat, upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi pedagogik pendidik pada PAUD Tarbiyatul Ummat Subang.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan , diantaranya :

1. Tahap persiapan

Dalam tahap persiapan ini meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Peneliti menentukan lokasi penelitian dan latar belakang masalah

b. Sebelum mengadakan penelitian penulis melakukan pendekatan dan mengadakan observasi yang bermaksud untuk mendapatkan data awal dan mengidentifikasi masalah yang ditemukan di lembaga.

(22)

40

2. Tahap pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :

a. Penulis sebagai peneliti melakukan wawancara dengan pengelola PAUD Tarbiyatul Ummat dan responden lainnya.

b. Mengadakan penilaian terhadap hasil anak dilanjutkan dengan analisis data dan berdasdarkan lembar observasi

c. Menyusun rencana evaluasi 3. Tahap akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir merupakan kegiatan untuk menganalisis, mengeksplanasi, menginterpretasi suatu informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan Kasbolah (1998, hlm. 70) informasi yang telah diterima dan didokumentasikan selanjutnya perlu diuraikan, di uji serta dibandingkan sehingga dengan pengalaman sebelumnya. Dikaitkan dengan teori yang relevan dan disesuaikan dengan tindakan.

B.Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Tarbiyatul Ummat Subang. Adapun PAUD Tarbiyatul Ummat ditetapkan oleh peneliti sebagai lokasi penelitian adalah : 1) PAUD Tarbiyatul Ummat telah terakreditasi oleh BAN PT; 2) PAUD Tarbiyatul Ummat dikelola dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam sebagai lembaga yang terpercaya yang memiliki beberapa satuan pendidikan; 3) PAUD Tarbiyatul Ummat berada di lokasi yang strategis dan dapat dicapai dengan mudah, sehingga dapat menghemat tenaga serta dana; 4) kesesuaian masalah yang dirasakan lembaga dengan kajian peneliti, sehingga penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi pedagogik pendidik.

(23)

41

Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang pengelola, pendidik PAUD berjumlah 3 orang PAUD Tarbiyatul Ummat yang berlokasi di Kp. Ciseuti 20/03 Ds. Jabong Kec. Jalancagak Kab. Subang.

Untuk menentukan informan dalam penelitian ini, sebelumnya ditentukan key informan, yang dipilih/diambil berdasarkan kriteria – kriteria tertentu. Bungin (2005, hlm. 63) menyatakan bahwa dalam menentukan informan kunci (key informan) harus melalui pertimbangan berikut:

1) Orang yang bersangkutan memiliki pengalaman pribadi sesuai dengan masalah yang diteliti

2) Usia telah dewasa 3) Sehat jasmani dan rohani

4) Bersifat netral, tidak mempunyai kepentingan pribadi untuk menjelek – jelekan orang lain;

5) Memiliki pengetahuan yang luas mengenai permaslahan yang diteliti. Adapun ditetapkannya pengelola dan pendidik sebagai subjek penelitian karena melihat dari hasil identifikasi yang telah peneliti lakukan terhadap lembaga PAUD yakni sebagian pendidik belum memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan persyaratan pendidik PAUD yang professional, sehingga belum memiliki kompetensi pedagogik yang sempurna. oleh karena itu, perlu adanya upaya dari pengelola untuk pengembangan keprofesionalan pendidik tersebut, sehingga pendidik mampu meningkatkan kompetensi pedagogik didalam dirinya dan mampu meningkatkan kualitasnya sendiri sebagai pendidik yang professional dan memiliki keilmuan yang relevan dibidangnya.

C.Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa teknik observasi (pengamatan), wawancara, dokumentasi, dan diskusi.

a. Teknik Observasi (pengamatan)

(24)

42

(1996, hlm. 56) adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Observasi adalah cara yang memungkinkan peneliti berhubungan secara langsung dengan objek penelitian, dengan hubungan langsung tersebut peneliti dapat melihat langsung apa yang terjadi di lapangan. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi terhadap keseluruhan komponen PAUD. Sehingga terdapat jadwal observasi berikut ini :

Tabel. 3.1 Jadwal Observasi

No Hari/Tanggal Aspek dalam observasi Keterangan

1 Senin, 2 Maret 2015

Identifikasi lembaga (Tingkat lembaga) sumber daya, proses PBM, dan

pengelolaan lembaga

Identifikasi kompetensi pedagogik para pendidik pada saat PBM

4 Selasa, 21 maret 2015

Program-program pengelola atau peran pengelola selama dilakukan observasi 5 Senin, 6 juli

a.Sejarah PAUD Tarbiyatul Ummat b.Alamat

(25)

43

a.Latar belakang pendidikan b.Tugas, wewenang, dan tanggung jawab

Menyesuaikan keselarasan hasil studi observasi, wawancara, dan

dokumentasi dengan hasil Uji Kompetensi Pedagogik

terlampir

(26)

44

Selanjutnya, peneliti juga menggunakan observasi yang mengacu pada instrument Uji kompetensi pedagogik yang meliputi kompetensi 1 mengenal karakteristik peserta didik, kompetensi 2 menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, kompetensi 3 : Pengembangan kurikulum, Kompetensi 4 : Kegiatan Pembelajaran yang mendidik, kompetensi 5 : memahami dan mengambangkan potensi, Kompetensi 6 : Komunikasi dengan peserta didik dan Kompetensi 7 : penilaian dan evaluasi. Total skor untuk setiap kompetensi adalah jumlah indikator dikalikan dua, dengan pemenuhan skor diantaranya pada aspek Tidak ada bukti pada indikator berarti nilainya 0, selanjutnya jika indikator terpenuhi sebagian nilainya 1, dan apabila seluruhnya indikator terpenuhi maka nilainya 2. Setelah itu, ditotalkan skor perolehan pendidik dan dipresentasekan total skor perolehan pendidik dibagi total skor indikator kompetensi selajutnya dikalikan 100 persen. Langkah terakhir penghitungannya adalah masuk pada kategori nilai untuk kompetensi yakni jika perolehan 0%<X 25%=1; berarti penididik kurang menguasai kompetensi ini, 25%<X 50%=2; berarti pendidik cukup menguasai kompetensi ini, 50%<X 75%=3; berarti pendidik baik dalam menguasai kompetensi ini, selanjutnya 75%<X 100% =4; berarti pendidik amat baik dalam menguasai kompetensi ini.

b. Teknik Wawancara

(27)

45

Dengan demikian, Langkah awal yang dilakukan peneliti adalah menentukan siapa yang akan diwawancarai, setelah dilakukan observasi dan identifikasi subjek penelitian yakni pengelola dan pendidik. Selanjutnya peneliti menyusun pedoman wawancara agar senantiasa wawancara yang dilakukan terarah kepada focus penelitian. Berikut jadwal wawancara yang dilakukan peneliti :

Maret 2015 Pengelola Face to

(28)

46

Agustus 2015 face dilakukan

pengelola dalam subjek yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian yakni pengelola dan penididik dilakukan dengan teknik tatap muka (face to face) antar individu dan dilakukan juga focus group discussion (FGD) antara peneliti, pengelola dengan para pendidik sehingga mendapatkan data jenuh.

c. Studi dokumentasi

(29)

47

dijadikan sumber kajian selain teknik observasi maupun teknik wawancara dalam penelitian kualitiatif.

Sejalan dengan hal tersebut peneliti mmenggunakan studi dokumentasi, dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini dipilah dan dipilih guna mengambil mana yang sesuai dengan focus penelitian yakni dokumen yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik pendidik yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran baik berupa tulisan maupun gambar foto dokumentasi dari kegiatan, selain itu peneliti mengumpukan dokumen yang berkaitan dengan upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi pedagogik pendidik yakni berupa dokumentasi Seminar dan workshop, mengikuti pelatihan yang dilaksanakan BIMBA AIUEO, diikutkan mengikuti lomba yang diadakan didaerah seperti yang diselenggarakan oleh kecamatan. Selanjutnya faktor yang mempengaruhi keberlangsungan upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi pedagogik tersebut berupa dokumen tulisan. Hal ini dilakukan agar peneliti hasil kajian dan penelitian yang dilakukan dapat disajikan lebih lengkap serta valid, sehingga pemaparan yang dihasilkan akan lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

D.Analisis data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Analisis data merupakan satu langkah penting untuk memperoleh temuan-temuan hasil riset. Dalam kegiatan riset, data mentah akan memberi arti bila dianalisis, ditafsirkan dan dibahas sehingga pelaku riset dapat memperoleh makna dari setiap temuan yang diperoleh berdasarkan data yang dapat dikumpulkan itu (Ali 2011: 415).

Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2006, hlm. 207) dalam melakukan penyajian data disarankan, selain dengan teks yang bersifat naratif juga dapat berupa matriks, grafik bahwa analisis data kualitatif dilakukan dalam 3 (tiga) aktifitas (komponen) yaitu:

(30)

48

Reduksi data adalah proses memilih, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstraksi dan mengubah data dasar ke dalam catatan lapangan. Setelah memperoleh data di lapangan dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari apabila diperlukan. Dalam mereduksi data, peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan.

2. Penyajian Data.

Penyajian data merupakan suatu cara merangkai data suatu organisasi yang memudahkan untuk pembuatan kesimpulan/tindakan yang diusulkan. Penyajian data ini dilakukan setelah data direduksi, dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya, dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan untu memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di fahami tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi.

Penarikan kesimpulan dalam analisis data kualitatif. Kesimpulan di sini masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel, sedangkan Verifikasi data adalah penjelasan tentang makna data dalam suatu konfigurasi yang secara jelas menunjukan alur kausalnya, sehingga dapat diajukan proporsisi–proporsisi yang terkait

dengannya. (Hamzah, 2009:242). analisis data bersifat induktif, realitatif, dan hasil penelitian yang kualitatif lebih menekankan pada makna

(31)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai Upaya Pengelola Dalam meningkatkan Kompetensi Pedagogik Pendidik di PAUD Tarbiyatul Ummat Subang, dapat diambil simpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh pendidik di PAUD Tarbiyatul Ummat Subang

Kompetensi pedagogik pendidik PAUD Tarbiyatul Ummat secara keseluruhan ada dalam tingkat kategori amat baik. Hal ini didasarkan pada ketercapaian dari beberapa komponen yang meliputi memahami karakteristik peserta didik, kemampuan merancang pembelajaran, kemampuan melaksanakan pembelajaran, kemampuan mengevaluasi pembelajaran, dan pengembangan potensi peserta didik. Adapun kompetensi yang paling dikuasai para pendidik PAUD Tarbiyatul Ummat adalah kompetensi mengenal karakteristik peserta didik, pengembangan kurikulum, dan kompetensi berkomunikasi dengan peserta didik.

2. Upaya pengelola PAUD dalam meningkatkan Kompetensi Pedagogik Pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat Subang

(32)

102

pembahasan Perangkat Kurikulum serta Evaluasi PBM, Pertemuan Rutin untuk Perencanaan RKM dan RKH, kegiatan Studi Banding, kegiatan parenting, karyawisata, acara perpisahan wisuda PAUD, selanjutnya kegiatan berbasis peningkatan kompetensi pendidik melalui kegiatan berupa Seminar dan workshop, mengikuti pelatihan yang dilaksanakan BIMBA AIUEO, diikutkan mengikuti lomba yang diadakan didaerah seperti yang diselenggarakan oleh kecamatan. Dari kesemua kegitan tersebut terbukti pelatihan yang mampu meningkatkan kompetensi pedagogik pendidik melalui pelatihan yang didalamnya memperbanyak praktek daripada teori.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi Pedagogik pendidik di PAUD Tarbiyatul Umat Subang

(33)

103

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis temuan, pembahasan, dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti dapat menyarankan hal – hal sebagai berikut kepada :

1. Bagi Pengelola PAUD

Berkaitan dengan pentingnya Kompetensi Pedagogik yang harus dimiliki pendidik PAUD, kiranya pengelola sebagai pemilik lembaga melihat kebermaknaan program-program yang berupa pelatihan, workshop atau program lain yang berkaitan dengan kompetensi Pedagogik pendidik PAUD, sehingga selalu mengikutsertakan pendidik dalam program yang dilaksanakan di luar lembaga bahkan berinisiatif untuk mengadakan acara dilembaganya agar tercipatanya pengelola yang membina pendidiknya dengan professional. 2. Bagi Pendidik PAUD

Pendidik mampu memiliki motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensinya, pendidik selalu berpartisipasi aktif baik dalam program lembaga ataupun luar lembaga sehingga dapat disadari bahwa pendidik memiliki tugas untuk mendidik dan membimbing anak usia dini dalam usia emas (golden age) yang untuk menanganinya diperlukan stimulus yang sesuai dengan masa perkembangannya. sehingga pendidik mampu menjadi pendidik yang professional dengan kompetensi yang dimiliki, pendidik mampu dan mau melakukan perubahan yang lebih inovatif dan kreatif menggunakan strategi yang menarik dengan kompetensi yang dimilikinya.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

(34)
(35)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. (2011). Memahami Riset perilaku dan sosial. Bandung : Cendikia Utama

Alkaf, Idrus H. (2006). Ihtisar Hadits: Shahih Bukhari. Surabaya : CV. Karya utama

Alwasilah, A. C. (2006). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.

Amtu, O. (2011). Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah : Konsep,

Strategi dan Implementasi. Bandung : Alphabeta

Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Asmawati, L. (2014). Perencanaan Pembelajaran PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Barnawi, & Arifin, M. (2012). Etika dan profesi kependidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Beck, L. G., & Murphy, J. (1996). Four Imperatives of a Succesfull School. USA: Corwin Press, Inc.

BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Tidak diterbitkan

Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi dan

Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media.

Depag, (2006). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005

tentang guru dan dosen serta undang-undang republic Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta : Balai Pustaka

Depdiknas. (2006). Buku 3 Standar Kompetensi PTK-PNF dan Sistem Penilaian. Jakarta : Depdiknas

(36)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Depdiknas, (2009). Permendiknas No. 58/2009 tentang standat Tingkat.

Pencapaian perkembangan. Jakarta : Depdiknas

Direktorat Pendidikan Anak Dini Usia, Ditjen Diklusepa. (2002). Acuan Menu

Pembelajaran pada PendidikanAnak Dini Usia (Menu Pembelajaran Generik). Jakarta: Depdiknas.

Handoko, T . Hani. (2014). Manajemen edisi 2. Yogyakarta : BPFE.

Harahap, B. (1983). Supervisi Pendidikan yang dilaksanakan oleh Guru, Kepala

Sekolah, Penilik, dan Pengawas. Jakarta: Damai Jaya.

Husaini, U. (2008). Manajemen, Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Janawi. (2011). Kompetensi Guru Citra guru profesional. Bandung: Alfabeta. Joni, T. Raka. (1984). Pedoman Umum Alat Penilaian kemampuan Guru. Jakarta :

Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud.

Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta:

Raja Grafindo.

LAPPN. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Mitra Print

Martinis, Y. (2008). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Moore, G. Franklin. (1964). Management: Organization and practice Unknown

Binding. Los Angeles : J. Weatherhill

Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyono. (2008). Pengelolaan Adminstrasi dan Organisasi Pendidikan.

(37)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Munir. (2002). Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Perspektif Otonomi. NTB: Bappeda.

Musfah, J. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber

Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.

Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nur, A. A. (2014). Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru di SD Yayasan

Mutiara Gambut. Jurnal Administrasi Pendidikan, 2(1), 65-72.

Oetomo, B. S. (2006). Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Pasaribu & Simanjuntak, (1983). Proses Belajar mengajar. Bandung : Tarsito Prayitno. (2009). Dasar teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta : Grasindo

Reksopoetranto, S. (1992). Manajemen Proyek Pembangunan. Jakarta: FE Univresitas Indonesia.

Rudduck, J., & Flutter, J. (2004). How to improve your school. New York: Continuum.

Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sagala, S. (2008). Adimistrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. Sagala, S. (2013). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta.

Sanusi, A. (2007). Manajemen Strategik Pendidikan (Rujukan Filsafat, Teori dan

Praktis Ilmu Pendidikan). Bandung: UPI Press.

Stoner, J. A & Edward Freeman. (1994). Manajemen (5th ed., Vol. 2). Jakarta: Intermedia.

Suandy, E. (2003). Perencanaan Pajak. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Sudjana, D. (2010). Manajemen Program Pendidikan untuk pendidikan

Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah

Production.

(38)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujiono. (2013). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks Permata.

Sule, E. T., & Syaifullah, K. (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Sumidjo, Wahyoe, & Soebedjo. (1986). Buku Materi Pokok Kepemimpinan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka. Supriadi, D. (1999). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita. Suryadi, A., & Mulyana, W. (1993). Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan dan

Pembinaan Kemampuan Profesional Guru. Jakarta: Cardimas.

Suyadi, & Maulidya, U. (2013). Konsep Dasar PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suwardi, (2007). Metode dan Teori pengajaran Sastra. Yogyakarta : Buana Pustaka

Syah, M. (2000). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syarifudin, T., & Kuniasih. (2010). Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung: Percikan Ilmu.

Terry, G. R. (2003). Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Tisnamwati & Saefullah, (2009). Pengantar Manajemen. Jakarta : Salemba empat Trianto. (2011). Desain Pengembangan Tematik. Jakarta: Kencana.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Karya tulis Ilmah. Bandung : Rosda

Uno, H. B. (2009). Model Pembelajaran : Menciptakan Proses Belajar Mengajar

Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Wibowo, A. (2012). Menjadi Guru Berkarakter (strategi meningkatkan

Kompetensi dan karakter guru). Yogyakarta: Pustaka pelajar.

(39)

Yustina hardianti, 2015

Upaya pengelola dalam meningkatkan kompetensi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Yutmini, S. (1992). Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: FKIP UNS.

Zamania, Indah Z. (2009). Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru

dalam belajar mengajar di Raudlatul athfal Al-Ikhlas Sukodadi Lamongan. Skripsi, Universitas Islam negeri (UIN) Maulana Malik

Ibrahim

Zuriah, Nurul. (2009). Metodologi penelitian sosial dan pendidikan:

teori-aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara

Website :

Gambar

Tabel. 3.1  Jadwal Observasi
gambaran yang
Tabel 3.2 Jadwal Wawancara

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah Kuwait pada tahun 1993 membentuk Kuwait Awqaf Public Foundation (KAPF) untuk mendo- rong perkembangan wakaf dan mempromosikan perbaikan ekonomi

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulistiana Tahun 2015 Dipuskesmas Wates Lampung Tengah, untuk pengetahuan ibu terhadap kunjungan ANC

CV Amida Nusantara selama periode audit tidak pernah melakukan pembelian impor sehingga tidak berkewajiban memiliki dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok untuk

Frekuensi penggunaan informasi non keuangan yang berkaitan dengan produksi seperti tingkat produksi, tingkat komplain atas pelayanan pelanggan, efisiensi mesin,

 Bermain bola tangan menggunakan penerapan aktivitas olahraga tradisional kucing bola atau dengan peraturan yang dimodifikasi.  Tujuannya yaitu meningkatkan

(4) Peta Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digambarkan dengan penggambaran wilayah kabupaten ditambah dengan wilayah

aktivitas AST, ALT, ALP tidak berbeda signifikan pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol (p&lt;0,05) dan histopatologi ditemukan beberapa perubahan struktur

Dengan demikian, buku ini dapat dijadikan referensi cepat bagi mahasiswa dan praktisi bidan dalam memberi asuhan untuk masalah kesehatan tertentu yang biasa dialami neonatus,