• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi Pasar Kerja Dengan Pendekatan Berorientasi Objek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi Pasar Kerja Dengan Pendekatan Berorientasi Objek"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

2721

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Informasi Pasar

Kerja Dengan Pendekatan Berorientasi Objek

Bambang Setiyawan1, Ismiarta Aknuranda2, Admaja Dwi Herlambang3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1bams.miku@gmail.com, 2i.aknuranda@ub.ac.id, 3herlambang@ub.ac.id

Abstrak

Pelayanan Informasi Pasar Kerja adalah salah satu layanan yang diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang sebagai mana yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008. Peningkatan informasi pasar kerja, bursa kerja, serta perluasan kesempatan kerja dan wilayah penempatan transmigrasi adalah salah satu misi yang dimiliki Disnaker Kabupaten Malang yang sejalan dengan peraturan menteri tersebut. Saat ini pelayanan informasi pasar kerja dapat dilakukan dengan menggunakan situs web Disnaker Kabupaten Malang. Tetapi dengan menggunakan cara tersebut, pelayanan informasi pasar kerja masih perlu untuk dimaksimalkan karena informasi pasar kerja bercampur dengan informasi-informasi lainnya. Dari permasalahan tersebut maka perlu dirancang sebuah sistem informasi yang mendukung dalam melakukan layanan informasi pasar kerja. Object Oriented Analysis and Design (OOAD) digunakan dalam analisis dan perancangan sistem informasi tersebut. Hasil analisis dan rancangan dievaluasi menggunakan Requirements Configuration Structure dan Decision table. Hasil akhir dari penelitian ini adalah model proses bisnis saat ini dan usulan, daftar pemangku kepentingan dan pengguna, daftar kebutuhan pengguna, fitur, daftar persyaratan sistem, model use case, perancangan sistem serta evaluasi.

Kata kunci: Informasi Pasar Kerja, OOAD, Sistem Informasi

Abstract

Labor Market Information Services is one of the services provided by the Department of Manpower (Disnaker)as meant in Regulation of the Minister of Manpower and Transmigration Republic of Indonesia Number 7 of 2008. Increasing job market information, job market, and expansion of employment opportunities and transmigration placement areas is one of the missions owned by Disnaker Malang Regency in line with the minister's regulation. Currently, labor market information services can be done by using the website of Disnaker Malang Regency. But by using this method, the labor market information service still needs to be maximized because the labor market information is mixed with other information. From these problems it is necessary to design an information system that supports in conducting labor market information service. Object Oriented Analysis and Design (OOAD) will be used in the analysis and design of the information system. The results of the analysis and design will be evaluated using the Requirements Configuration Structure and Decision table. The end result of this research is the current business process models and proposals, lists of stakeholders and users, user requirements list, features, system requirements list, use case model, system design and evaluation.

Keywords: Information System, Labor Market Information, OOAD

1. PENDAHULUAN

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 menjelaskan bahwa Informasi Pasar Kerja adalah keterangan mengenai karakteristik kebutuhan dan persediaan tenaga kerja. Pada tingkat kabupaten, Dinas Tenaga Kerja

(Disnaker) bertugas untuk memberikan pelayanan informasi pasar kerja. Salah satu misi yang dimiliki Disnaker Kabupaten Malang juga telah sejalan dengan peraturan menteri yang telah disebutkan sebelumnya.

Dalam melaksanakan misi tersebut, informasi terkait lowongan pekerjaan harus dapat diperoleh dan diakses dengan mudah oleh masyarakat.

(2)

Penyebarluasan informasi lowongan pekerjaan saat ini dapat dilakukan dengan menggunakan situs web Disnaker Kabupaten Malang. Dengan cara ini muncullah permasalahan dimana informasi lowongan pekerjaan bercampur dengan informasi-informasi lainnya. Sehingga pelayanan informasi pasar kerja masih dirasa kurang mudah dan kurang efektif. Kasubbag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Disnaker Kabupaten Malang, berpendapat bahwa lebih baik juga informasi tersebut dapat lebih mudah diperoleh dan dapat diseleksi berdasarkan keinginan dari pengguna informasi tersebut. Disnaker Kabupaten Malang juga berharap adanya kemudahan bagi masyarakat dalam melaporkan masalah terkait ketenagakerjaan yang dialaminya.

Dari permasalahan tersebut maka perlu dirancang sebuah sistem informasi yang mendukung dalam melakukan layanan informasi pasar kerja. Object Oriented Analysis and Design (OOAD) digunakan pada penelitian ini karena desain sistem lebih mudah dipahami ketika berorientasi objek, selain itu pembangunan sistem menggunakan pendekatan berorientasi objek memudahkan dalam memodifikasinya (Sommerville, 2007). Unified Modelling Language (UML) digunakan untuk melakukan pemodelan karena penggunaan UML memudahkan tim TI dan tim bisnis untuk memahami persyaratan dan proses yang terdapat dalam sistem (Kendall, 2011).

Tujuan dari penelitian ini adalah terciptanya dokumen analisis dan perancangan sistem informasi yang mampu meningkatkan pelayanan infomasi pasar kerja pada Disnaker Kabupaten Malang.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini ditunjukan pada Gambar 1. 2.1 Studi Literatur

Studi literatur adalah kegiatan mencari, mempelajari, dan menyusun teori-teori dasar serta referensi yang berkaitan dan mendukung dalam analisis dan perancangan sebuah sistem. Dalam penelitian ini terdapat teori-teori yang digunakan seperti Business Process Modeling Notation (BPMN), Object Oriented Analysis and Design (OOAD), Consistency Analysis dan Decision Table.

Gambar 1. Metodologi Penelitian 2.2 Analisis Persyaratan dan Pemodelan Proses Bisnis.

Dalam analisis persyaratan pada penelitian ini terdapat analisis permasalahan, analisis stakeholder dan pengguna, fitur dari sistem, kebutuhan fungsional dan non-fungsional serta pemodelan use case. Sedangkan dalam pemodelan proses bisnis terdapat gambaran mengenai proses bisnis saat ini dan proses bisnis usulan.

2.3 Perancangan

Perancangan dalam penelitian ini menggunakan notasi UML. Dalam perancangan terdapat rancangan database, diagram sequence dan rancangan antarmuka sistem.

2.4 Evaluasi

Evaluasi menggunakan configuration structure untuk evaluasi konsistensi dalam pendefinisian kebutuhan dan decision table untuk evaluasi konsistensi artefak perancangan. 2.5 Kesimpulan

Kesimpulan dan saran dilakukan setelah pengujian selesai dilakukan. Kesimpulan berisi ringkasan dari hasil penelitian ini, sedangkan saran digunakan untuk memberikan masukan terhadap penelitian selanjutnya.

(3)

3. HASIL

3.1. Analisis Persyaratan dan Pemodelan Proses Bisnis

Dalam bagian ini dilakukan identifikasi dari tipe pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses ini. Hasil dari identifikasi tersebut adalah adanya 3 pemangku kepentingan yaitu 1) Pengguna yang terdiri dari Administrator, Pemberi Lowongan, Pencari Kerja, dan Pengujung, 2) Pihak yang berwenang yang diwakili Disnaker Kabupaten Malang, dan 3) Pengembang yang diwakili oleh analis dan pengembang sistem. Identifikasi pemangku kepentingan tersebut memudahkan memodelkan proses bisnis yang ada. Proses bisnis yang terdapat pada Disnaker Kabupaten Malang saat ini terbagi menjadi dua yaitu layanan informasi pasar dan layanan pelaporan.

Gambar 2 menunjukan proses bisnis dari layanan informasi pasar kerja saat ini. Sedangkan pada Gambar 3 menujukan proses bisnis layanan pelaporan.

Gambar 3. Proses Bisnis Layanan Pelaporan

Pemodelan proses bisnis yang ada pada penelitian ini digambarkan menggunakan notasi Business Process Modeling Notation (BPMN) karena menurut Weske (2007), proses bisnis dapat dipresentasikan atau digambarkan dengan menggunakan model proses bisnis yang disajikan dalam diagram proses bisnis.

Dari pemodelan proses bisnis saat ini dapat diketahui bahwa masih terdapat permasalah yang berdampak pada kurang maksimalnya layanan informasi pasar kerja dan layanan pelaporan Disnaker Kabupaten Malang. Sehingga proses bisnis usulan menggabungakan proses bisnis layanan informasi pasar kerja dan pelaporan menjadi satu kedalam sebuah sistem. Gambar 4 menujukan proses bisnis usulan yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada.

Tabel 1 berisikan penjabaran dari permasalahan yang terdapat dari proses bisnis saat ini. Tujuan dari pernyataan masalah adalah untuk dapat lebih mudah memahami masalah yang terjadi beserta dampak dan solusi yang dapat dilakukan

Dari proses bisnis usulan, setiap pemangku kepentingan memiliki kebutuhannya masing- masing. Kebutuhan pemangku kepentingan ditampilkan dalam tabel 2.

(4)

Tabel 1. Penyataan Masalah

Masalah Sistem yang telah ada sekarang telah

mampu memberikan informasi pasar kerja yang terdiri dari informasi lowongan pekerjaan, bursa kerja dan pengumuman. Tetapi informasi lowongan pekerjaan belum diseleksi sesuai dengan kondisi pencari kerja. Sistem yang telah ada tidak efektif Karena pengguna membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh informasi pasar kerja. Disisi lain diperlukan kemudahan bagi pemberi lowongan pekerjaan untuk memberikan atau membuat informasi lowongan pekerjaan. Informasi pasar kerja yang disediakan saat ini masih belum dikelompokkan dengan baik. Kemudian perlunya mempermudah pekerja dalam melakukan laporan kepada Disnaker Kabupaten Malang.

Mempengaruhi  Layanan informasi pasar kerja di

Kabupaten Malang

 Pencari Kerja

 Pemberi Lowongan

 Pengunjung

 Disnaker Kabupaten Malang

Dampak Masih kurang maksimalnya layanan

informasi pasar kerja di Kabupaten Malang Karena sistem pendukung yang saat ini masih di rasa kurang efektif.

Solusi yang berhasil adalah dapat

 Mempermudah layanan

informasi pasar kerja yang di dalamnya mencakup layanan informasi lowongan pekerjaan, informasi bursa kerja, pengumuman, dan layanan pelaporan yang terdapat di Disnaker Kabupaten Malang.

 Mempermudah pencari kerja dalam melamar pekerjaan.

Tabel 2. Pemangku Kepentingan Utama dan Kebutuhan Pengguna Kebutu-han Pengguna Pemangku Kepenting-an Utama Situasi Saat Ini Solusi yang Diajukan Kemuda-han untuk mendapat-kan informasi lowongan pekerjaan. Pencari Kerja, dan Pengunjung Informasi mengenai lowongan pekerjaan ditampilkan dalam fitur berita terbaru yang terdapat di website Disnaker Sistem menyedia-kan fitur untuk menampil -kan informasi lowongan pekerjaan. Kemuda-han melapor-kan masalah ketenaga-kerjaan. Pencari Kerja Pelaporan dapat dilakukan dengan menghubu-ngi atau mendatangi Disnaker Sistem menyedia-kan fitur lapor.

Tabel 3 adalah penjelasan produk yang bertujuan untuk menjelaskan gambaran dari produk rancangan secara umum.

Kebutuhan dari pemangku kepentingan dapat dimasukan dalam penjelasan produk. Penjelasan produk merupakan gambaran dari produk rancangan. Dalam penjelasan produk terdapat target pengguna, kegiatan yang dilakukan, kemampuan produk, perbandingan dengan kedaan saat ini dan lain-lain.

Kemampuan dari produk dapat berisi fitur-fitur yang dibutuhkan. Fitur merupakan penjelasan tentang hal apa saja yang dapat dilakukan oleh sistem. Fitur ditampilkan pada tabel 4.

(5)

Tabel 3. Penjelasan Produk

Untuk Administrator, Pemberi Lowongan,

Pencari Kerja, dan Pengunjung

Yang Melakukan

Aktivitas pelayanan informasi pasar kerja di Dinas Tenaga Kabupaten Malang

Sistem Sistem informasi pasar kerja

merupakan sistem berbasis web yang digunakan untuk membantu dalaman melakukan aktivitas pelayanan informasi pasar kerja

Yang Mampu Menyediakan fitur-fitur seperti

menampilkan informasi lowongan pekerjaan, informasi bursa kerja, mencari informasi lowongan pekerjaan, melaporkan masalah ketenagakerjaan dan lain-lain;

Tidak Seperti Kondisi saat ini yang seluruh

informasi pasar kerja digabungkan kedalam fitur berita terbaru di situs web resmi Disnaker Kabupaten Malang

Produk Kami Memudahkan dalam memperoleh

informasi pasar kerja, melakukan pelaporan, melamar pekerjaan dan tersedia 24 jam selama tidak ada gangguan.

Tabel 4. Fitur

Kode Nama Deskripsi

F-02 Melihat Lowongan Pekerjaan

Sistem dapat digunakan untuk melihat informasi lowongan pekerjaan.

F-08 Membuat Laporan

Sistem dapat digunakan untuk membuat laporan terkait masalah ketenagakerjaan. F-17 Ketersediaan

Informasi

Sistem menyediakan informasi secara real-time.

Untuk memenuhi sebuah fitur terdapat persyaratan-persyaratan dari sistem yang harus dipenuhi. Persyaratan sistem terbagi menjadi dua, yaitu persyaratan fungsional dan non fungsional. Persyaratan fungsional ditampilkan dalam tabel 5.

Tabel 5. Persyaratan Fungsional Kode Dasar Persyaratan Fungsional Kode Lengkap Persyaratan Fungsional Deskripsi SRS-FU-P02 SRS-FU-P02-1

Sistem dapat digunakan untuk melihat detail informasi lowongan pekerjaan. SRS-FU-P08 SRS-FU-P08-1

Sistem dapat digunakan

untuk membuat

laporan.

Sedangkan table 6 menunjukkan persyaratan non-fungsional dari sistem.

Tabel 6. Persyaratan Non Fungsional

Kode Deskripsi

SRS-NFU-P1

Sistem menyediakan informasi secara real-time.

Hasil dari analis persyaratan ditunjukkan dalam diagram use case. Gambar 5 merupakan diagram use case dari sistem ini.

Gambar 5. Diagram Use Case

Tabel 7. Spesifikasi use case Melihat Lowongan Pekerjaan.

Brief Description

Use case Melihat lowongan pekerjaan digunakan aktor untuk dapat melihat lowongan pekerjaan.

Actor Pengunjung

Pre-condition

1. Aktor menggunakan perangkat yang terhubung dengan jaringan internet. 2. Sistem tidak sedang dalam proses

perbaikan.

3. Aktor membuka halaman utama sistem.

Basic Flow {memilih lowongan pekerjaan}

1. Use case bermula ketika aktor memilih opsi lowongan pekerjaan. 2. Sistem menampilkan opsi lowongan

pekerjaan

{memilih satu lowongan

pekerjaan}

3. Aktor memilih lowongan pekerjaan yang akan dilihat secara detail. 4. Sistem menampilkan lowongan

pekerjaan yang dipilih cara detail.

{use case selesai}

5. Use case selesai.

Alternative Flow

Tidak ada

Subflow Tidak ada

Post-condition

Aktor memperoleh informasi lowongan pekerjaan.

(6)

Setiap use case dijelaskan dalam spesifikasi use case. Tabel 7 menunjukkan spesifikasi use case dari melihat lowongan pekerjaan.

3.2. Analisis dan Perancangan Sistem.

Perancangan arsitektur disesuaikan dengan prinsip desain pola arsitektur Model View Controller (MVC). Gambar 6 menunjukan bagaimana cara kerja dari sistem yang dirancang.

Gambar 6. Arsitektur Sistem

Kemudian dilakukan identifikasi kelas analisis yang bertujuan untuk menampilkan model konseptual awal dari sistem. Tabel 8 menunjukan kelas analisis.

Tabel 8 Kelas Analisis

Use Case Kelas Analisis

Melihat Lowongan Pekerjaan

Hasil identifikasi kelas-kelas analisis digabungkan menjadi satu dengan tujuan untuk menghilangkan duplikasi kelas-kelas analisis. Gambar 7 menunjukkan unifikasi kelas analisis.

Gambar 7. Unifikasi Kelas Analisis

Kelas analisis kemudian dipetakan kedalam elemen perancangan. Tabel 9 menujukan

pemetaan dari elemen perancangan dari melihat lowongan pekerjaan.

Pemetaan elemen perancangan data digunakan untuk membantu dalam perancangan use case. Diagram sequence merupakan model interaksi use case pada perancangan use case. Gambar 8 menunjukkan diagram sequence dari melihat lowongan pekerjaan.

Tabel 9. Pemetaan kelas analisis ke elemen perancangan.

Kelas Analisis Elemen Desain

FormLowongan Pekerjaan DaftarLowonganPekerjaan DetailLowonganPekerjaan LowonganPeker-jaanController LowonganPeker- jaanController LowonganPekerjaan LowonganPekerjaan

Gambar 8. Sequence Diagram Melihat Lowongan Pekerjaan

Setelah elemen perancangan diidentifikasi kemudian dilakukan perancangan kelas. Perancangan kelas digambarkan ke dalam diagram kelas bertipe model, view, controller. Gambar 9 menunjukkan diagram kelas bertipe model.

Gambar 9. Diagram Kelas Model

Perancangan basis data bertujuan untuk mengetahui gambaran basis data dari sistem.

(7)

Basis data menyimpan seluruh informasi yang terdapat pada sistem. Gambar 10 menunjukkan rancangan basis data kedalam bentuk Physical Data Model.

Untuk memberikan panduan dalam pembuatan sistem, terutama pada tampilan sistem maka diperlukan perancangan antarmuka sistem. Perancangan antarmuka sistem memberikan gambaran terkait tampilan dari sistem.

Gambar 10. Physical Data Model

Gambar 11. Melihat Lowongan Pekerjaan

Gambar 12. Melihat Lowongan Pekerjaan Detail

Gambar 11 menunjukkan rancangan antarmuka melihat lowongan pekerjaan. Ketika pengguna memilih sebuah lowongan pekerjaan maka Gambar 12 menunjukkan detail dari lowongan pekerjaan tersebut.

3.3. Evaluasi.

Menurut Nistala dan Kumari (2013) Requirements Configuration Structure memiliki 4 tahapan dalam melakukan analisis konsistensi. 1) Layer and Configuration item, 2) Configuration Structure, 3) Consistency Analysis, dan 4) Requirement Consistency Index. Gambar 13 menunjukkan hubungan setiap elemen dalam penelitian ini.

Gambar 13. Requirement Configuration Structure Setelah hubungan antar elemen digambarkan, kemudian dilanjutkan dengan menghitung Requirement Consistency Index (RCI).

RCI = A/(B+C)x100% Keterangan

A: jumlah elemen kebutuhan yang konsisten B: jumlah total elemen kebutuhan

C: jumlah elemen kebutuhan yang terdefinisi secara tidak benar

Diketahui: A=63, B=63, C=0 RCI =A/(B+C)x100%

= 63/(63+0)x100% =100%

Dari hasil RCI diketahui bahwa persentase 100% menunjukkan bahwa pendefinisian kebutuhan dari masing-masing elemen telah konsisten Evaluasi dilanjutkan dengan menggunakan ini decision table. Decision table dapat digunakan dalam mempertimbangkan satu set lengkap sebuah kasus uji dengan mempertimbangkan dependensi logis dari input dan output yang terkait (Anupama,2015). Hasil pengujian dari 4 condition stubs dijelaskan pada Tabel 10.

(8)

Tabel 10. Hasil Penelitian 4 Condition Stubs

Kode Condition Stubs Nilai

C1 Apakah user perancangan use case sesuai dengan use case?

Y C2 Apakah user perancangan kelas

sesuai dengan use case?

Y C3 Apakah user perancangan database

sesuai dengan use case?

Y C4 Apakah user perancangan

antarmuka sesuai dengan use case?

Y

4. KESIMPULAN

1. Pemodelan proses bisnis saat ini menghasilkan 2 proses bisnis pada Disnaker Kabupaten Malang. Kedua proses bisnis tersebut adalah proses bisnis layanan informasi pasar kerja dan proses bisnis layanan pelaporan. Dalam meningkatkan pelayanan tersebut, diperlukan peningkatan kemudahan dalam melakukan layanan tersebut.

2. Proses bisnis usulan menggabungkan dua proses bisnis yang ada saat ini. Proses pelayanan informasi pasar kerja akan menggunakan aplikasi khusus untuk melakukan layanan informasi pasar kerja termasuk layanan pelaporan.

3. Spesifikasi persyaratan yang dihasilkan dalam penelitian ini terdapat 19 fitur yang terdiri dari 17 persyaratan fungsional dan 2 persyaratan non-fungsional. Salah satu dari spesifikasi tersebut adalah melihat lowongan pekerjaan.

4. Rancangan sistem pada penelitian ini dilakukan dengan merancang arsitektur sistem, analisis use case, elemen perancangan, perancangan use case, perancangan kelas, perancangan basis data, dan perancangan antarmuka sistem.

5. Hasil evaluasi dengan RCI menghasilkan kesimpulan bahwa pendefinisian kebutuhan fungsional terhadap sistem telah konsisten dan evaluasi dengan decision table menyimpulkan bahwa artefak perancangan telah konsisten.

DAFTAR PUSTAKA

Anupama, Y.K & Khodanpur, B. I., 2015. Decision-Table Based Testing. [e-journal]. <http://www.ijritcc.org> Kendall, K.E dan Kendall, J.E., 2011. Systems

Analysis and Design. 8th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Nistala, P. dan Kumari, P., 2013. Validating and Tracking Requirements through a Configuration Structure, [e-journal] 320. <http://www.ieee.org>

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2008 tentang Penempatan Tenaga Kerja. Jakarta: Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia.

Sommerville, I., 2007.Software Engineering (Eighth Edition). United States of America: Addison-Wesley Publishers. Weske, M., 2007. Business Process

Management Concept, Languages, Architertures. New York: Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Gambar

Gambar 1. Metodologi Penelitian  2.2  Analisis Persyaratan dan Pemodelan  Proses Bisnis
Gambar 2 menunjukan proses bisnis dari  layanan  informasi  pasar  kerja  saat  ini.  Sedangkan  pada  Gambar  3  menujukan  proses  bisnis layanan pelaporan
Tabel 1. Penyataan Masalah
Tabel 5. Persyaratan Fungsional  Kode Dasar  Persyaratan  Fungsional  Kode  Lengkap  Persyaratan  Fungsional  Deskripsi   SRS-FU-P02  SRS-FU-P02-1
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kesenian Gembyung merupakan pengembangan dari Seni Terebangan yang berasal dari daerah Cirebon dan digunakan sebagai alat menyebarkan agama Islam?. Dengan demikian

KATA PENGANTAR Puji syukur selalu dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-Nya, skripsi yang berjudul “Penerjemahan Kata Ulang pada Novel Bumi Manusia

Teknik penutupan luka dengan skin flap linear closure dan H-plasty dapat digunakan untuk menutupi luka berukuran besar area lateral thoraks pada kucing lokal. Kesembuhan skin

Dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta memberikan kesehatan,

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 4.. keruang ser'is yang nantinya akan di layani oleh !A ) Service Advisor * tugas !A sendiri yaitu mendata

Pada kesempatan ini penulis juga meyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah RI c.q Menteri Dalam Negeri dan khususnya Bupati Badung beserta jajaran

Seseorang yang menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor semestinya sudah cukup membantu untuk pencegahan terhadap terjadinya karies gigi, hanya saja perlu diperhatikan

Populasi ibu dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kategori tidak baik 13 (34,2%), sedangkan Ibu yang mempunyai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat baik 25 (65,8%)Selanjutnya