HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN
SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
(
Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: RINA WATI
041334048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
DENGAN PRESTASI BELAJAR
(
Studi kasus Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: RINA WATI
041334048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYAFIAII DOSEN DAN KARYAWAN
SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS DENGAhI PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yoryakarta
€ileh:
RIN.A WATI
llIM:0413340'i8
Telah llisetujui Oieh:
Pembi
Rita Eny Purwanti S.Pd., M.Si Tanggal :24 Agustus 2009 mbing
d^-HUBTINGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA. KUALITAS PELAYANAII DOSEN DAI\ KARYAWAN
SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS DENGAI\ PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus: Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharrna Yogyakarta
Dipersiapkan dan ditulis oleh: RINA WATI
NIM:041334048
Telah dipertahankan di depan panitia penguji Pada Tanggal : 17 Sep!e!!U4I2009 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Susunan Panitia Fenguji:
I{ama Lengkap
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Y. Ilarsoyo, S.Pd., M"Si
L. Saptono, S.Frl., l\{.Si
Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si
Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si
: A" I{eri ltiugrohon S"['d., M.Pd
Yogyakarta, 17 Septenrber 2099
, Fakulfas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
m, M.Ed., Ph.D.
PERSEMBAHAN
Ya Allah...
Jika skripsi ini punya nilai dan arti, maka nilai dan arti ini ku persembahkan
kepada:
Bapak Sutarman dan Ibu Tumilah, yang sangat aku hormati dan aku cintai
serta dengan ketulusan dan keihlasan senantiasa mendoakan, membimbing
dan mendukungku demi kesuksesan studi ini.
Adikku Dwi, yang sangat aku sayangi yang selalu memberikan dukungan,
semangat, doa dan selalu mengerti aku.
Simbahku yang dari kecil sudah merawat aku hingga aku dapat berdiri sendiri
Skripsi ini juga ku bingkiskan kepada:
Sahabatku Lia, Flori, Rika, Andriyani, Teti
dan Dian. Thanks for all ”Persahabatan ini
takkan aku lupakan”
Maz Wawan yang selalu memberikan
semangat untuk segera menyelesaikan skripsi
ini dan aku mensyukuri keberadaan mu di sisi
ku.
Untuk almamaterku Universitas Sanata
Dharma.
MOTTO
“Jangan sia-siakan waktu yang sedikit, karena kesempatan
yang baik akan datang diwaktu yang sedikit itu”.
“Allah SWT tidak akan memberikan cobaan kepada
hambanya melebihi kemampuan yang dimiliki hambanya”.
PER}IYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan
karyaasli saya yang tidak r".*t karya atau bagian karya orang lain, kecuali-yang
l"fuf, air"U"it* aitam kutipan dan iaftar pustak4 sebagaimana layaknya kafya
ilmiah.
Yogyakarta, 17 SePtember 2009
Penulis
4*^ru
&-Rina Wati
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan karunia Allah SWT. Sehingga skripsi yang berjudul “ Hubungan Antara Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan dosen dan Karyawan Dan Ketersediaan Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan.
Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universutas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. T. Sarkim M.Ed., Ph. D. selaku Dekan FKIP USD yang telah memberikan untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan IPS dan sekaligus nara sumber yang telah memberikan ilmu dan izin untuk melakukan penelitian ini.
4. Bapak Laurentius Saptono S.Pd., M.Si. selaku, Kaprodi. Pendidikan Akuntansi dan sekaligus nara sumber yang telah memberikan ilmu dan izin untuk melakukan melaksanakan ujian pendadaran.
5. Ibu Rita Eny Purwanti S.Pd., M.Si selaku pembimbing yang telatt
memberikan bimbingan dan ilmu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
6. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Dekan FE USD yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian.
7. Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan.
8. Ayah dan Bunda terima kasih atas doa dan suport yang selama ini telah
diberikan, aku tidak akan bisa membalas jasa kalian sampai kapanpun.
9. Adikku satu-satunya yang tersayang terima kasih atas doa dan suportnya.
10. Sahabat-sahabatku Lia" Flori, Rika, Andri, Teti dan Dian yang telah
membantuku belajar dan menjadi teman yang menyenangkan.
ll.Mas Edi Gunawan yang telah memberikan waktu, solusi dan sayangnya
terhadapku.
12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini teman-teman
Prodi Pendidikan Akuntansi'04 yangtidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik sangat penulis
harapkan.
Yogyakarta, 24 Agustus 2009
Penulis. ( n I
-)tt tt
(x*v)
E 9 -Rina Wati
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN
SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
Rina Wati
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar, (2) ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar, (3) ada hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar, (4) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar. Populasi penelitian ini para mahasiswa mulai dari angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Sampel penelitian ini sejumlah 297 mahasiswa diambil dengan menggunakan metode convinience
sampling. Metode pengumpulan datanya dengan menggunakan kuesioner yang berisi
butir-butir pertanyaan tertutup. Teknik analisis datanya dengan analisis korelasi rank dari Spearman, keputusan yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis alternatif dengan taraf signifikan 5%.
Dari hasil analisi dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,950 dengan taraf signifikan 5%. (2) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,867 dengan taraf signifikan 5%. (3) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,207 dengan taraf signifikan 5%.
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION, SERVICE QUALITY OF LECTURERS AND EMPLOYEES AND AVAILIBILITY OF
LEARNING FACILITY AND LEARNING ACHIEVEMENT Rina Wati
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
This research aims to know whether: (1) there is positive and significant relationship between learning motivation and achievement of learning; (2) there is positive and significant relationship between service quality of lecturers and employees and achievement of learning; (3) there is positive and significant relationship between availibility of learning facilities and achievement of learning; (4) there is positive and significant relationship between the learning motivation, service quality of lecturers and employees and availibility of learning facility and achievement of learning. The population of this research was 297 student of 2004-2008 periode Faculty of Economic Sanata Dharma University. The samples were 297 student taken by using convenience sampling method. The data collecting method by using questionnaire containing closed items and ended questions. The data analytical technique was correlation analysis rank from Spearman. Decision to receive or refuses alternative hypothesis with 5% significant.
The results of analysis are: (1) there isn’t positive and significant relationship between learning motivation and achievement of learning (0,95 probability with 5% significant tariff); (2) there isn’t positive and significant relationship between service quality of lecturers and employees and achievement of learning (0,867 probability with 5% significant tariff) (3) there isn’t positive and significant relationship between availibility of learn in facilities and the achievement of learning (0,207 probability with 5% significant tariff).
HALAMAN PERI\TYATAAI{ PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya malrasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Rina Wati
Nomor Mahasiswa : 041334048
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
HUBT]NGAN ANMARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS
PELAYANAhT DOSEN DAI\[ KARYAWAI{ SERTA KETERSEDIAAI{
FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 20A4-2008 Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dhama Yograkarta.
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
mauprm memberikan royalti kepada saya selamatetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pemyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 17 September 2009
Yang menyatakan
cl7
%wuofu
.^€fO - I(Rina Wati)
DAFTAR ISI
halaman
JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTO... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT... x
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... xi
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 8
A. Deskripsi Teori... 8
1. Prestasi Belajar... 8
2. Motivasi Belajar... 12
3. Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 15
4. Ketersedian Fasilitas Belajar... 21
B. Penelitian yang Relevan... 23
C. Kerangka Berpikir... 27
D. Pengajuan Hipotesis... 30
BAB III METODE PENELITIAN... 31
A. Jenis Penelitian... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 32
1. Subyek Penelitian... 32
2. Obyek Penelitian ... 32
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 32
1. Variabel Bebas ... 32
2. Variabel Terikat ... 35
E. Populasi Penelitian dan Sampel penelitian ... 37
1. Populasi Penelitian... 37
2. Sampel Penelitian... 38
F. Tehnik Pengambilan Sampel ... 40
1. Angket atau Kuesioner... 41
2. Dokumentasi ... 41
H. Pengukuran Validitas dan Reliabilitas ... 42
1. Uji Validitas ... 42
2. Uji Reliabilitas ... 46
I. Tehnik Analisi Data ... 47
1. Uji Prasyarat Regresi Linier... 47
a. Uji Linieritas ... 47
b. Uji Normalitas... 48
2. Uji Prasyarat Regresi Linier Ganda ... 49
a. Uji Multikolinieritas... 49
b. Uji Heterokedastisitas ... 50
c. Uji Autokolerasi... 51
3. Pengujian Hipotesis ... 51
a. Analisis Bivariat... 51
b. Analisis Korelasi Rank Sperman ... 53
c. Analisis Regresi Linier Ganda ... 54
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 57
A. Deskripsi Data... 58
1 Motivasi Belajar... 58
2 Kualitas Pelayanan Dosen dan Karawan ... 62
3 Ketersediaan Fasilitas Data... 65
B. Analisis Data ... 72
C. Pembahasan... 77
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ... 81
A. Kesimpulan ... 81
B. Keterbatasan... 82
C. Saran ... 82
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar ... 33
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 34
Tabel 3.3 Kisi-kisi Keusioner Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 35
Tabel 3.4 Rentang Indeks Prestasi Komulatif... 36
Tabel 3.5 Distribusi Jumlah Populasi... 37
Tabel 3.6 Ukuran Sampel Untuk Ukuran Populasi Tertentu ... 38
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ... 44
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 45
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 46
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas ... 47
Tabel 3.11 Korelasi ... 54
Tabel 4.1 Sebaran Kategori Motivasi Belajar ... 59
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar... 61
Tabel 4.3 Sebaran Kategori Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan... 63
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 64
Tabel 4.5 Sebaran Kategori Ketersediaan Fasilitas... 66
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Ketersediaan Fasilitas ... 68
Tabel 4.7 Sebaran Kategori Prestasi Belajar... 69
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar ... 71
Tabel 4.9 Pengujian Linieritas ... 73
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 36
Gambar 4.1 Sebaran Kategori Motivasi Belajar ... 60
Gambar 4.2 Histogram Frekuensi Motivasi Belajar ... 61
Gambar 4.3 Sebaran Kategori Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan... 63
Gambar 4.4 Histogram Frekuensi Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan... 65
Gambar 4.5 Sebaran Kategori Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 67
Gambar 4.6 Histogram Frekuensi Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 68
Gambar 4.7 Sebaran Kategori Prestasi Belajar... 70
Gambar 4.8 Histogram Frekuensi prestasi Belajar ... 71
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1
1. Surat Ijin Penelitian... 87
2. Kuesioner/Angket ... 88
Lampiran 2 1. Data Mentah Validitas Dan Reliabilitas... 94
2. Data Induk penelitian ... 96
Lampiran 3 1. Out Put Validitas dan Reliabilitas... 126
2. Out Put Normalitas dan Linieritas ... 138
3. Out Put Rank Spearman... 140
4. Tabel Distribusi t dan Tabel r Product Moment ... 141
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang bekualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Untuk itu perguruan tinggi juga mempunyai tujuan dalam menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan sehingga peserta didik setelah mendapat bekal di perguruan tinggi tentunya dapat berkarya. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Prestasi belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar atau dengan kata lain tujuan belajar adalah mendapatkan prestasi yang baik. Lazimnya sebuah prestasi belajar dapat ditunjukkan oleh tes untuk angka-angka yang diberikan dosen. Sebagai sarana untuk melihat keberhasilan tersebut biasanya digunakan evaluasi belajar. Untuk itu, mahasiswa diharapkan memiliki kesadaran untuk dapat belajar dengan baik yang nantinya akan meningkatkan prestasi mahasiswa itu sendiri. Banyak mahasiswa yang
mengalami masalah dalam belajar sehingga prestasi yang mereka dapat rendah.
Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya prestasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu dari dalam diri mahasiswa (internal) dan faktor yang datang dari luar diri mahasiswa atau lingkungan (eksternal). Faktor-faktor internal yaitu faktor yang berasal dari individu itu sendiri, contohnya: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, kebiasaan belajar, dan faktor pribadi (minat, perhatian, sikap). Faktor eksternal yaitu faktor yang berada di luar diri siswa, contohnya: faktor keluarga, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, alat/media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, lingkungan, dan kesempatan yang tersedia.
Belajar yang memperoleh dukungan baik dari dalam diri individu maupun dari luar individu tentunya dapat mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar. Motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan ketersedian fasilitas belajar merupakan faktor yang turut mempengaruhi prestasi belajar.
terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Selain itu kualitas pelayanan dosen dan karyawan juga berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Mahasiswa akan lebih terpacu jika pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan. Mahasiswa sebagai seseorang yang masih belajar tentunya akan menemukan banyak masalah dalam hal kuliah, disaat ada kesulitan tersebut tugas dari dosen yaitu membantu masalahnya. Bahkan cara mengajar seorang dosen juga berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Cara mengajar yang dikemas dengan menarik dan dengan totalitas dirasa akan lebih efektif untuk menarik perhatian dan minat belajar mahasiswa sehingga mahasiswa dapat belajar dengan seoptimal mungkin dan menghasilkan prestasi belajar yang baik. Yang tidak kalah penting dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yaitu tersedianya fasilitas belajar yang disediakan oleh universitas, tentunya juga menjadi alat bantu yang dapat mengkomunikasikan kegiatan belajar mengajar dan juga membuat mahasiswa menjadi lebih mudah dalam mempelajari semua tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, karena mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan belajar memerlukan fasilitas yang memadai sehingga menimbulkan gairah mahasiswa untuk belajar lebih giat untuk meningkatkan prestasi belajar.
tidak semuanya ada dan hanya beberapa fakultas yang memiliki laboratorium. Dengan melihat kondisi yang demikian tentunya akan membuat minat belajar mahasiswa menurun dan tentunya prestasi mahasiswa juga akan turun.
Berdasarkan uraian dan fakta diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”Hubungan Antara Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan, serta Ketersediaan Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi”.
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang diduga berhubungan dengan tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini ditujukan untuk menyelidiki sejauh mana hubungan antara prestasi belajar mahasiswa dengan motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, serta ketersediaan fasilitas.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar?
2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar?
4. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, serta ketersedian fasilitas dengan prestasi belajar?
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk : 1. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar .
2. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar.
3. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas dengan prestasi belajar.
4. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, serta ketersedian fasilitas dengan prestasi belajar.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Orang Tua
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Universitas dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk alat pengembangan ilmu pengetahuan dan bahan acuan bagi penelitian yang relevan.
3. Bagi Peneliti
BAB II
KAJIAN TEORI DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Rumini (1995: 59) mengemukakan bahwa pengertian belajar adalah:
Suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap baik yang diamati maupun tidak diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.
Menurut Winkel (1983:15), belajar adalah pada manusia merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, nilai-sikap, yang bersifat konstan atau menetap. Perubahan itu dapat berupa sesuatu yang baru, yang segera nampak dalam perilaku atau yang masih tinggal tersembunyi, mungkin juga perubahan hanya penyempurnaan terhadap hal yang sudah pernah dipelajari.
Menurut Mawawi (1981: 100) prestasi belajar ialah “tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”. Hal senada dikemukakan Suryabrata (1997: 297) merumusksn prestasi belajar sebagai berikut “nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu”.
Dari pendapat di atas, pengertian tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu kemampuan mahasiswa dalam menguasai pengetahuan sikap dan keterampilan baik mempelajari, memahami dan mampu mengerjakan/menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dosen. Nilai merupakan perumusan terakhir yang diberikan dosen mengenai kemajuan/prestasi belajar mahasiswa selama masa tertentu. Hasil belajar dalam wujud angka-angka diperoleh dari kuis, ujian tengah semester, tugas-tugas dan ujian semester.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, menurut Slameto (1995:5), faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:
1) Faktor intern
b) Faktor Psikologis: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan
c) Faktor kelelahan. 2) Faktor ekstern
a) Faktor keluarga: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orangtua, dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah: metode mengajar, kurikulum, disiplin sekolah dan alat pelajaran.
c) Faktor masyarakat: kegiatan mahasiswa dalam masyarakat, masa media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
Purwanto (1992:101), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dari hasil belajar yaitu:
1) Faktor Individual
Yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri. Contohnya : Faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
2) Faktor Sosial
mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Syah (2005:30) juga mengemukakan bahwa secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) Faktor internal (faktor dari dalam diri mahasiswa), meliputi dua aspek yaitu:
a) Aspek fisiologi, terdiri dari: tonus jasmaniah, indera pendengar dan penglihat.
b) Aspek psikologi, terdiri dari: intelegensi mahasiswa, sikap mahasiswa, bakat mahasiswa, minat mahasiswa dan motivasi mahasiswa.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar diri mahasiswa), terdiri dari dua macam:
a) Lingkungan sosial seperti keluarga, dosen, masyarakat dan teman
b) Lingkungan non sosial seperti rumah, sekolah, peralatan dan gedung.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain:
1) Faktor internal, terdiri dari faktor psikis dan faktor fisik. Faktor psikis meliputi persepsi, perhatian, intelegensi, kreativitas, bakat, motivasi, minat dan sikap, sedangkan faktor fisik meliputi jasmani, indera dan syaraf.
2) Faktor eksternal, terdiri dari faktor lingkungan fisik dan faktor lingkungan sosial. Faktor lingkungan fisik meliputi rumah, sekolah, peralatan dan alam, sedangkan faktor lingkungan sosial meliputi keluarga, guru, masyarakat dan teman.
2. Motivasi Belajar
Motivasi ialah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita, yang akan mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. Kadang kekuatan itu berpangkal pada naluri, kadang pula berpangkal pada suatu keputusan rasional; tetapi lebih sering lagi hal itu merupakan perpaduan dari ke dua proses tersebut.
Keliru apabila motivasi dianggap sebagai prasyarat mutlak untuk kegiatan belajar. Lebih baik motivasi itu dianggap sebagai kemauan biasa untuk memasuki suatu situasi belajar. Tidak perlu kita menunda suatu kegiatan belajar sampai ada motivasi yang tepat untuk belajar.
penyampaian materi dengan cara yang begitu rupa sehingga motivasi siswa dapat dikembangkan dan diperkuat selama proses belajar.
Menurut Hamzah (2007: 23) motivasi belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi yaitu belajar yang membawa perubahan dan hasil dari belajar. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut harus disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang konduif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam (a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, (c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (d) menentukan ketekunan belajar.
Kehendak atau keinginan untuk berhasil tidak hanya dalam berhasil dengan nilai yang baik akan tetapi keinginan untuk berhasil dalam kehidupan juga merupakan dambaan setiap orang. Oleh karena itu, motif semacam itu disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan, motif untuk memperoleh kesempurnaan. Motif semacam itu merupakan unsur kepribadian dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari “dalam” diri manusia yang bersangkutan. Motif itu merupakan suatu kondisi internal atau disposisi internal (kesiapsiagaan). Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu.
(state). Contoh ciri kepribadian yan stabil adalah kecenderungan seseorang untuk selalu menaruh perhatian besar pada makanan yang disajikan. Ciri kepribadian dalam hal bermotivasi dapat menunjukkan variasi intraindividual yang besar, apalagi kalau ditinjau variasi interindividual. Misalnya orang yang selalu tergerak secara kuat dalam usahanya untuk mencapai sukses maksimal berdasarkan kemampuan yang dimilikinya (achievement motivation), tetapi tidak begitu tergerak untuk membina hubungan akrab dengan orang lain (affiliation
motivation), menguasai orang lain atau menggantungkan diri pada
pendapat orang lain.
Dalam hal itu perlu diperhatikan bahwa tidak ada penyelesaian suatu tugas dilatarbelakangi oleh motif berprestasi atau keinginan untuk berhasil. Kadang-kadang seorang individu menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berprestasi tinggi, justru karena dorongan menghindarkan kegagalan yang bersumber pada ketakutan akan kegagalan itu.
3. Kualitas pelayanan dosen dan karyawan
diantaranya yang paling populer adalah yang dikembangkan oleh tiga pakar kualitas tingkat internasional, yaitu W. Edward Deming, Philip B. Crosby dan Joseph M.Juran.
Deming: Mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Crosby: Mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.
Juran: Mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian tehadap spesifikasi.
Menurut Tjiptono (1996:14) jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.
Dari beberapa disiplin ilmu seperti pemasaran, psikologi dan dan strategi bisnis mendefinisikan jasa pelayanan adalah sekelompok manfaat yang berdaya guna baik secara eksplisit maupun implisit atas kemudahan untuk mendapatkan barang maupun jasa pelayanan.
dan biaya) dan sistem kinerja cara pelayanan (standar pelayanan internal, biaya dan keuntungan) Yamit, (2005: 22)
Ada empat karakteristik pada jasa yang membedakan dengan barang keempat karakteristik tersebut meliputi (Tjiptono, 1996:15):
a. Intangibility
Jasa merupakan suatu perbuatan, kinerja (performance), atau usaha yang sifatnya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki dua pengertian (Berry dalam Enis dan Cox, 1998), yaitu:
1) jasa merupakan sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.
2) jasa tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami secara rohaniah.
b. Inseparability
Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Keduanya mempengaruhi hasil
(outcome) dari jasa tersebut. Dengan demikian, kunci keberhasilan
bisnis jasa ada pada proses rekrutmen, kompensasi, pelatihan dan pengembangan karyawannya. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah pemberian perhatian khusus pada tingkat partisipasi/keterlibatan pelanggan dalam proses jasa.
c. Variability
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized
out-put, artinya tidak banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis,
tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Ada tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa (Bovee, Houston, dan Thill, 1995), yaitu kerjasama atau partisipasi pelanggan selama penyampain jasa, moral/motivasi karyawan dalam melayani pelanggan, dan beban kerja perusahaan.
d. Perishability
Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampainnya untuk mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono, 1996:59). Menurut Wyckof dikutip dari bukunya Tjiptono (1996:59), kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.
Dimensi kualitas jasa yang dikembangkan Garvin dikutip dari bukunya Tjiptono (1996:68), dimensi-dimensi tersebut adalah:
a. Kinerja (performance) adalah karakteristik operasi pokok dari produk inti
b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) adalah karakteristik sekunder dan pelengkap.
c. Kehandalan (reability) adanya kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification) adalah karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
f. Serviceability meliputi keceptan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan.
g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model dan seadanya.
h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) adalah citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut/ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merk, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.
(empaty). Dengan demikian, ada lima dimensi utama (sesuai urutan derajat kepentingan relatifnya):
a. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
b. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap
c. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.
d. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan.
e. Bukti fisik (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.
4. Ketersediaan Fasilitas Belajar
dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, dengan demikian sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
Sejalan dengan pendapat di atas Imran (1996:74) menekankan bahwa sarana belajar yang dimiliki harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Ada keuntungan yang dimiliki oleh sekolah yang memiliki kelengkapan sarana yaitu (2001:53):
a. Dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar
b. Dapat memberikan berbagai plihan pada siswa untuk belajar, karena siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.
c. Kelengkapan sarana akan memudahkan siswa menentukan pilihan dalam belajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah segala sesuatu yang disediakan untuk mempermudah pencapaian tujuan. Fasilitas yang dimiliki meliputi sarana yang diberikan sekolah maupun orang tua kepada anak dengan tujuan agar dapat menunjang kelancaran belajar. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Macam-macam fasilitas belajar di rumah yang dibutuhkan oleh siswa meliputi:
a. Peralatan sekolah
b. Media Masa
Media masa adalah sarana penunjang yang dibutuhkan siswa untuk memperoleh pengetahuan umum.
c. Meja Kursi belajar
Meja kursi disediakan agar siswa merasa lebih nyaman dalam kegiatan belajar
d. Ruang Belajar
Ruang belajar adalah ruangan yang digunakan agar dapat belajar dengan baik.
e. Penerangan
Pencahayaan yang baik yang dibutuhkan untuk belajar agar tidak merusak mata.
f. Ventilasi
Ventilasi adalah sarana menghasilkan sirkulasi udara yang dibutuhkan untuk kenyamanan dalam belajar.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Djumiati dengan judul penelitian “ Hubungan Antara Kemampuan Dosen dan Kegiatan Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Medan. Kegiatan pembelajaran belum menerapkan pilar learning 10 know,
learning 10 do, learning 10 live together dan learning to be. Prestasi belajar
prestasi belajar mahasiswa tahun ajaran 2003/2004. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode korelasional, populasi seluruh mahasiswa Jurusan Kebidanan yang telah menyelesaikan semester I sampai semester VI dan dalam pengambilan sampel digunakan teknik purposive sampling
betjumlah 120 orang mahasiswa. Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat (regresi Iinier sederhana) dan multivariat dengan taraf 0,05. Instrumen pengumpulan data kemampuan dosen dan kegiatan pembelajaran digunakan kuesioner, prestasi belajar mahasiswa dari dokumen Jurusan Kebidanan Poltekkes Medan. Hasil penelitian memperlihatkan kemampuan dosen mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa (r = 0.5646) dan kegiatan pembelajaran dengan prestasi belajar (r = 0.5639). Uji regresi ganda (multivariat) adalah: Y = 2.077 + 0.006 X1+ 0.005 X2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan dosen, kegiatan pembelajaran dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Kebidanan Kesehatan Poltekkes Medan menunjukkan hubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bermanfaat bagi dosen, mahasiswa, Ketua Jurusan/Ka. Prodi Kebidanan, Direktur Poltekkes, Pusdiknakes dan Kepala PPSDM dalam kebijakan pengembangan kemampuan dosen dan kualitas pembelajaran.
signifikan terhadap pelayanan dosen (Y1), dengan p value 0,000 dan sumbangan efektif 27,1 %. Keenam, sarana prasarana (X1) memiliki pengaruh langsung yang sangat signifikan terhadap pelayanan dosen (Y1) dengan sumbangan efektif sebesar 25,91%. Ketujuh, kepemimpinan transformasional (X2) memiliki pengaruh langsung yang signifikan sangat rendah terhadap pelayanan dosen (Y1) dengan sumbangan efektif sebesar 0,22%, oleh karena itu dapat dikatakan tidak mempunyai pengaruh.
Penelitian yang dilakukan oleh Ari Fatmawati dengan judul penelitian “Pengaruh Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhamadiyah Surakarta Tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Akuntansi semester IV FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan tahun 2005 yang keseluruhannya berjumlah 180 mahasiswa dan sampel penelitian ini adalah 123 mahasiswa. Tehnik sampling yang digunakan adalah teknik convinience sampling
pengujian hipotesis 1 ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan nilai t hitung > t tabel, karena 4,050 > 1,658. Pengujian hipotesis 2 ada pengaruh positif fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan nilai t hitung > t tabel, karena 3,249 > 1,658. Pengujian hipotesis 3 ada pengaruh positif motivasi belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta didukung oleh nilai uji F dengan hasil F hitung = 13,990. Dimana F hitung > F tabel yaitu sebesar 13,990 > 3,0. Sedangkan koefisien Determinasi R = 18,9 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan variabel depeden atau kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh perubahan variabel independen yaitu motivasi belajar dan fasilitas belajar, sisanya 81,1 % dipengaruhi variabel lain dari luar model regresi.
2
C. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar
terhadap mata kuliah tertentu, mahasiswa tersebut akan merasa sangat senang melakukannya. Akibatnya yang akan timbul kemungkinan akan meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian motivasi belajar diduga dapat meningkatkan prestasi belajar.
2. Hubungan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan terhadap prestasi belajar.
Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas dosen dan karyawan masing-masing program studi dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa berbeda-beda. Dengan demikian ada dugaan kualitas pelayanan dosen yang baik akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
3. Hubungan antara ketersedian fasilitas belajar dengan prestasi belajar
Dengan demikian dapat kita lihat bahwa fasilitas yang lengkap tentuya akan membuat minat siswa untuk belajar semakin tinggi dan tentunya akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
4. Hubungan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa
Belajar merupakan proses yang dialami secara langsung oleh mahasiswa untuk memperoleh kecakapan baru baik berupa pengetahuan, keterampilan ataupun sikap. Kecakapan itu dipengaruhi oleh mahasiswa itu sendiri sebagai subyek belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
Proses belajar merupakan proses intern yang terjadi dalam diri mahasiswa yang melakukan kegiatan belajar sehingga orang lain tidak tahu apa yang terjadi dalam diri mahasiswa yang sedang belajar. Oleh karena itu belajar merupakan proses intern dan individual.
Kualitas pelayanan dosen dan karyawan dalam belajar akan mempengaruhi tingkah laku mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah. mahasiswa yang mempunyai persepsi positif terhadap kualitas pelayanan dosennya akan berusaha untuk memperoleh prestasi yang maksimal.
dapat membantu proses belajar mereka selama mereka di kampus, sehingga minat mahasiswa untuk belajar tinggi.
Sesuatu yang menarik mahasiswa akan dilakukan dengan menyenangkan dan mendatangkan kepuasan jika mahasiswa mempunyai minat belajar yang besar terhadap semua mata kuliah. Mahasiswa yang memiliki minat belajar dan memiliki persepsi yang baik terhadap kualitas dosen, maka mahasiswa tersebut akan dapat mengikuti jalannya proses belajar dengan baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar.
D. Pengajuan Hipotesis
Dari hasil kajian yang relevan yang diatas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan terhadap prestasi belajar mahasiswa
3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif, dimana gejala-gejala yang akan
diteliti diukur dengan menggunakan angka-angka. Dengan demikian
penelitian ini memungkinkan digunakan teknik analisis statistik untuk
mengolah data yang diperoleh.
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan oleh penulis, antara
lain:
1. Deskriptif, yaitu suatu penelitian untuk mendeskripsikan variabel-variabel
motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, ketersediaan
fasilitas dan prestasi belajar. Disamping itu untuk mendeskripsikan
pengaruh variabel-variabel motivasi belajar, kualitas pelayananan dosen
dan karyawan, ketersediaan fasilitas belajar dan prestasi belajar.
2. Studi kasus, yaitu penelitian dengan mengambil suatu permasalahan yang
terjadi pada obyek tertentu. Obyek penelitian ini adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang terletak di jalan Mrican, Yogyakarta, khususnya mahasiswa
Fakultas Ekonomi. Waktu penelitian yaitu antara bulan April sampai dengan
bulan Mei 2009.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian
Menurut Arikunto, Suharsimi (2002:30) subyek penelitian adalah
benda, hal atau orang tempat variabel penelitian melekat. Mereka berperan
sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan obyek penelitian.
Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan
penelitian. Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah:
a. Motivasi belajar
b. Kualitas Pelayanan dosen dan karyawan
c. Fasilitas belajar.
d. Prestasi belajar
D. Varibel Penelitian dan Pengukuran
Variabel penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu:
1. Variabel bebas
Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, atau
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah motivasi belajar, kualitas
pelayanan dosen dan karyawan dan ketersediaan fasilitas belajar. Berikut
ini adalah tabel kisi-kisi tiap variabel bebas antara lain:
a. Motivasi Belajar (X1)
Tabel 3.1
Kisi-kisi kuesioner Variabel Motivasi Belajar
No. Indikator Jml. Item Pernyataan
Positif
Pernyataan Negatif
1 Memiliki tanggung jawab 2 5,11 -
2 Memiliki tujuan yang realistis 2 14 -
3 Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya
4 4,7,10 -
4 Melakukan sesuatu untuk mencapai kesuksesan
3 1,6 13
5 Menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha
3 8,2,12 -
6 Melakukan tugas yang sukar dengan hasil yang memuaskan
2 3 15
7 Harapan mengerjakan sesuatu yang sangat berarti
2 - 9
8. Melakukan sesuatu yang lebih baik dari pada orang lain
2 - 16
Skor setiap pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 5 skala Likert,
untuk pernyataan positif jika jawaban sangat setuju, skor 5: jika
jawaban setuju, skor 4: jika jawaban ragu-ragu, skor 3: jika jawaban
tidak setuju, skor 2: jika jawaban sangat tidak setuju, skor: 1.
b. Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan (X2)
Tabel 3.2
Kisi-kisi kuesioner variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan
No Dimensi Indikator Jumlah
Item Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1 Keandalan
(reliability)
a. mampu menjelaskan materi dengan baik
b.materi yang disampaikan sesuai dengan silabus
c. ketepatan dalam memberikan materi perkuliahan 2 2 1 13,14 15,16 17 - - - 2 Daya Tanggap
(responsive)
a. pelayanan yang segera/cepat bagi mahasiswa
b. kesediaan untuk merespon permintaan mahasiswa 1 2 1 3 2 3 Jaminan
(assurance)
a. karyawan yang menumbuhkan rasa percaya para mahasiswa untuk bertanya informasi b.membuat mahasiswa merasa
aman waktu melakukan transaksi
c. karyawan yang secara konsisten bersikap sopan
d.karyawan yang mampu menjawab pertanyaan mahasiswa 2 1 2 1 5 6 7 4 - - - - 4 Empati
(empaty)
a. memberi perhatian individual kepada para mahasiswa
b. karyawan yang
memperlakukan mahasiswa secara penuh perhatian
c. sungguh-sungguh
mengutamakan kepentingan mahasiswa
d. waktu belajar yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
2 2 2 1 - 11 9,10 - 12 - - 8 Skor setiap pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 5 skala Likert,
untuk pernyataan positif: jika jawaban sangat setuju, skor 5: jika
tidak setuju, skor 2: jika jawaban sangat tidak setuju, skor: 1.
Sebaliknya untuk pernyataan negatif.
c. Ketersediaan fasilitas belajar (X3)
Tabel 3.3
Kisi-kisi Keusioner Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar
No Indikator Jml.
Item
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
1 Media pembelajaran 1 - 6
2 Ketersedian buku literatur acuan 2 - 1
4 Kelengkapan laboratorium 1 4 -
5 Ketersedian media massa 2 7 -
6 Ketersedian meja dan kursi 1 - 8
7 Ruang kelas 1 3 -
8 Ruang baca 2 - 2
9 Penerangan dikelas 1 5 -
10 Ventilasi ruang kelas 1 9 -
11 Kamar kecil 1 10 -
Skor setiap pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 5 skala Likert,
untuk pernyaatan positif: jika jawaban sangat setuju, skor 5: jika
jawaban setuju, skor 4: jika jawaban ragu-ragu, skor 3: jika jawaban
tidak setuju, skor 2: jika jawaban sangat tidak setuju, skor: 1.
Sebaliknya untuk pernyataan negatif.
2. Variabel terikat
Variabel terikat (variabel Dependen Indogen) merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel
terikat apabila dihubungkan dengan dua variabel (atau lebih) yang
berbeda. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi
belajar (Y). Yang menjadi ukuran untuk sebuah prestasi disini adalah
mahasiswa di dalam kuesioner peneliti meminta responden untuk
mengisikan IPK terakhir. Berikut ini adalah tabel rentang IPK dalam Buku
Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi (2007:18):
Tabel 3.4
Rentang Indek Prestasi Komulatif Rentang Indek Prestasi Komulatif (IPK) Predikat
3,50-4,00 Amat Baik
2,76-3,49 Baik
2,00-2,75 Cukup
1,00-1,99 Kurang
0,00-0,99 Sangat Kurang
Hubungan antara variabel penelitian tersebut apabila digambarkan dalam
paradigma penelitian sebagai berikut :
Gambar 1. Paradigma Penelitian
Keterangan:
X2 : Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan
X3 : Ketersediaan Fasilitas Belajar
Y : Prestasi Belajar
: (1) Hubungan individual antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar, (2) Hubungan individual antara kualitas pelayanan dosen
dan karyawan dengan prestasi belajar, (3) Hubungan individual
antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar.
: Korelasi Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan Dosen dan
Karyawan, dan ketersediaan fasilitas belajar.
E. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
“Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian” (Arikunto, 2002:
115). Populasi dapat berupa kumpulan atau kelompok yang anggotanya
orang atau benda. Populasi bukan sekedar jumlah tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang sedang
dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Tabel 3.5
Distribusi Jumlah Populasi
Program Studi Manajemen Program Studi Akuntansi Angkatan Jumlah Mahasiswa Angkatan Jumlah Mahasiswa
2004 121 2004 101
2006 136 2006 149
2007 123 2007 107
2008 139 2008 150
Jumlah 691 Jumlah 672
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi. Sampel terdiri atas
sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah
tapi tidak semua elemen populasi akan membentuk sampel. Dalam
bukunya Sekaran, (2006:156) untuk menentukan ukuran sampel penelitian
dipengaruhi oleh tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan ukuran sampel sebesar 297 diambil
sesuai dengan tabel dalam bukunya Sekaran, (2006:159) terdapat tabel
untuk menentukan ukuran sampel.
Tabel 3.6
Ukuran Sampel untuk Ukuran Populasi Tertentu
Jadi, ukuran sampel untuk penelitian ini adalah 297 atau sekitar
22% dari jumlah populasi. Jadi, sampel adalah subkelompok atau sebagian
dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik
kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian.
F. Tehnik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik pengambilan
sampel langsung (covenience sampling) merupakan pengumpulan informasi
dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya.
1. Program Studi Manajemen
Angkatan 2004 = 363 . 1
121
X 297 mahasiswa = 26 mahasiswa
Angkatan 2005 = 363 . 1
172
X 297 mahasiswa = 37 mahasiswa
Angkatan 2006 = 363 . 1
136
X 297 mahasiswa = 30 mahasiswa
Angkatan 2007 = 363 . 1
123
X 297 mahasiswa = 27 mahasiswa
Angkatan 2008 = 363 . 1
139
X 297 mahasiswa = 30 mahasiswa
2. Program Studi Akuntansi
Angkatan 2004 = 363 . 1
101
X 297 mahasiswa = 22 mahasiswa
Angkatan 2005 = 363 . 1
165
Angkatan 2006 = 363 . 1
149
X 297 mahasiswa = 33 mahasiswa
Angkatan 2007 = 363 . 1
107
X 297 mahasiswa = 23 mahasiswa
Angkatan 2008 = 363 . 1
150
X 297 mahasiswa = 33 mahasiswa
G. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket atau kuesioner
Menurut Sugiono (2002:135), menyebutkan bahwa ”kuisioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab”. Menurut Muhadi (2009:40) dalam modulnya Metodologi
Penelitian, keusioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian
pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.
Metode angket digunakan untuk mengungkapkan data tentang Motivasi
Belajar, Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan dan Ketersediaan
Fasilitas Belajar. Untuk memperoleh data tersebut dilakukan dengan
menyebar angket kepada subyek secara langsung.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat lengger, agenda dan sebagainya. Untuk menambah
menggunakan metode dokumentasi seperti dokumen hasil belajar
mahasiswa.
H. Pengukuran Validitas dan Reliabilitas
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa angket
atau kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya
ataupun hal-hal lain yang ia ketahui. Angket yang telah digunakan dalam
penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang telah dilengkapi dengan
pilihan jawaban sehingga siswa hanya tinggal memilih jawaban yang telah
tersedia. Skala pengukuran menggunakan skala likert. Untuk penelitian ini
peneliti menggunakan 30 responden untuk menguji kesashihan kuesioner
tersebut.
Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan
(validitas) dan keandalan (reliabilitas) instrumen. Teknik ini digunakan agar
data yang diperoleh benar-benar sesuai dengan persyaratan valid dan reliabel.
Uji coba instrumen akan dilakukan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi di
Universitas Sanata Dharma.
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid, apabila
variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas ini menggunakan rumus
korelasi product moment yaitu sebagai berikut:
2 2
2
2
Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan: xy
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y
N = Jumlah responden
XY
= Jumlah produk dari X dan Y
X
= Jumlah nilai X
Y
= Jumlah nilai Y
2
X
= Jumlah X kuadrat
2
Y
= Jumlah Y kuadrat
(Arikunto, Suharsimi. 2002:146)
Kriteria uji validitas butir apabila r hitung setelah dikonsultasikan
dengan r tabel sama atau lebih besar dalam taraf signifikansi 5% maka
butir tersebut valid atau sahih. Sedangkan apabila r hitung lebih kecil dari r
tabel maka butir tersebut tidak valid atau gugur. Untuk menguji validitas
butir ini juga akan dibantu dengan menggunakan SPSS. Versi 12.
Dari hasil yang telah didapat maka dapat diambil kesimpulan
tentang ketiga variabel bebas tersebut diatas:
a. Motivasi Belajar
Berdasarkan indikator yang dari variabel motivasi belajar dapat
diperoleh dengan untuk mencari r tabel dengan n = 30 dan taraf
siginifikansinya = 5% maka r tabelnya adalah 0,361 (lihat lampiran
134). Jadi, ada 16 butir yang valid atau sahih dan 4 butir yang
dinyatakan gugur atau tidak valid yaitu butir 9, 12, 15 dan 18. Butir
yang tidak valid kemudian dihilangkan.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar No Pernyataan r-tabel r-hitung Keterangan
butir1 0,361 0,425 Valid
butir2 0,361 0,396 Valid
butir3 0,361 0,482 Valid
butir4 0,361 0,756 Valid
butir5 0,361 0,393 Valid
butir6 0,361 0,711 Valid
butir7 0,361 0,549 Valid
butir8 0,361 0,548 Valid
butir10 0,361 0,644 Valid
butir11 0,361 0,512 Valid
butir13 0,361 0,413 Valid
butir14 0,361 0,636 Valid
butir16 0,361 0,466 Valid
butir17 0,361 0,604 Valid
butir19 0,361 0,482 Valid
butir20 0,361 0,711 Valid
b. Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan
Berdasarkan indikator yang dari variabel kualitas pelayanan dosen dan
karyawan dapat dikembangkan menjadi 28 butir pernyataan. Dari hasil
analisis yang diperoleh untuk mencari r tabel dengan n = 30 dan taraf
siginifikansinya = 5% jadi r tabel = 0,361 (lihat lampiran138) maka,
ada 17 butir yang valid atau sahih dan 11 butir yang dinyatakan gugur
Kemudian ke 11 butir tersebut dihilangkan atau dibuang. Jadi untuk
variabel kualitas pelayanan hanya dapat dikembangkan menjadi 17
butir pernyataan yang valid.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan.
No. Pernyataan r-tabel r-hitung Keterangan
butir4 0,361 0,553 Valid
butir5 0,361 0,618 Valid
butir7 0,361 0,439 Valid
butir8 0,361 0,400 Valid
butir9 0,361 0,543 Valid
butir10 0,361 0,512 Valid
butir12 0,361 0,460 Valid
butir14 0,361 0,670 Valid
butir15 0,361 0,508 Valid
butir16 0,361 0,411 Valid
butir20 0,361 0,618 Valid
butir21 0,361 0,383 Valid
butir22 0,361 0,456 Valid
butir23 0,361 0,630 Valid
butir25 0,361 0,512 Valid
butir26 0,361 0,386 Valid
butir27 0,361 0,670 Valid
c. Ketersediaan Fasilitas
Berdasarkan indikator yang dari variabel ketersediaan fasilitas dapat
dikembangkan menjadi 15 butir pernyataan. Dari hasil analisis yang
diperoleh untuk mencari r tabel dengan n = 30 dan taraf
siginifikansinya = 5% jadi r tabel = 0,361 (lihat lampiran 142) maka,
ada 10 butir yang valid atau sahih dan 5 butir yang dinyatakan gugur
atau tidak valid yaitu butir1, 4, 9 dan 10. Butir yang tidak valid
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar No. Pernyataan r-tabel r-hitung Keterangan
Butir1 0.361 0.404 Valid
butir2 0,361 0,390 Valid
buitr3 0,361 0,393 Valid
butir5 0,361 0,674 Valid
butir6 0,361 0,452 Valid
butir7 0,361 0,677 Valid
butir8 0,361 0,485 Valid
butir11 0,361 0,424 Valid
butir13 0,361 0,559 Valid
butir14 0,361 0,791 Valid
butir15 0,361 0,783 Valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Untuk menguji reliabilitas
instrumen digunakan rumus koefisien alpha dan dibantu dengan
menggunakan SPSS. Versi 12. Rumus koefisien alpha yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1 1 1 2 2 11 b k k r Keterangan: 11r = Reliabilitas yang dicari
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
b
2
= Jumlah varian skor tiap-tiap item
1
2
= Varian total
Menurut Suharsimi Arikunto, hasil perhitungan dengan
menggunakan rumus di atas diinterpretasikan dengan tingkat keandalan
koefisien korelasi sebagai berikut:
0,800 sampai dengan 1,000 : Sangat tinggi
0,600 sampai dengan 0,799 : Tinggi
0,400 sampai dengan 0,599 : Cukup
0,200 sampai dengan 0,399 : Rendah
0,000 sampai dengan 0,199 : Sangat rendah
Dari hasil yang didapat dengan menggunakan SPSS V.12 tabel r
untuk df = 30 – 2 = 28 dan taraf signifikansinya 5% maka diperoleh r tabel
= 0,374, maka dapat dilihat pada tabel yang telah di uji dan telah diambil
kesimpulan dibawah ini:
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Alpha r-tabel Keterangan
Motivasi Belajar 0,882 0,361 Reliabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan 0,876 0,361 Reliabel Ketersediaan Fasilitas Belajar 0,856 0,361 Reliabel
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Rergesi Linier
Sebelum dilakukan analisis data maka terlebih dahulu dilakukan
prasyarat analisis yang meliputi:
a. Uji Linieritas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
memenuhi asumsi linieritas untuk dianalisis dengan model analisis
korelasi atau tidak. Adapun rumus yang digunakan dalam uji linieritas
dalam penelitian ini adalah:
res reg reg
RK RK
F
Keterangan :
reg
F = Harga F untuk garis regresi
reg
RK = Rerata kuadrat regresi
res
RK = Rerata kuadrat residu
(Hadi, Sutrino. 2004:13)
Harga F hitung kemudian dikonsultasikan dengan F tabel dengan
taraf signifikansi 5%. Apabila harga F hitung lebih kecil dari pada F
tabel, maka hubungan variabel bebas (X) dengan (Y) dinyatakan linier.
Selain itu untuk uji linieritas juga akan dibantu dengan menggunakan
SPSS. Versi 12
b. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila
berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat
dilakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (1996:291) bahwa
asumsi normalitas perlu dicek keberlakuannya agar langkah-langkah
selanjutnya dapat dipergunakan. Dalam uji normalitas ini digunakan
2 2 fh fh fo X Keterangan: 2X = Chi-Kuadrat
= Frekuensi yang diperoleh dari sampel
fo
fh = Frekuensi yang diperoleh dari sampel sebagai
Percerminan dari populasi
Apabila harga Chi-Kuadrat yang diperoleh melalui perhitungan
lebih kecil dari harga Chi-Kuadrat tabel dengan taraf signifikan 5%
pada derajat kebebasan kelas interval dikurangi 1 (K-1) maka data
variabel tersebut berdistribusi normal. Selain itu untuk menguji
normalitas juga akan dibantu dengan meggunakan SPSS. Versi 12.
2. Uji Prasyarat Regresi Linier Ganda a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas karena uji ini sebagai syarat digunakannya
analisis regresi linier ganda. Uji multikolinieritas dilakukan untuk
mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas antara variabel bebas dan
menyelidiki besarnya interaksi antara variabel bebas. Uji
multikolinieritas ini menggunakan rumus korelasi product moment
sebagai berikut:
XY
r =
} ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan: XY
N : Jumlah responden
XY
: Total perkalian antara skor X dan skor Y
X
: Jumlah skor X
Y
: Jumlah skor Y
2
X
: Jumlah kuadrat X
2
Y
: Jumlah kuadrat Y
(Arikunto, Suharsimi. 2002:146)
Jika harga hasil perhitungan lebih besar atau sama dengan 0,800
berarti terjadi multikolinieritas, sebaliknya jika kurang dari 0,800 maka
tidak terjadi multikolinieritas, sehingga uji korelasi linier berganda
dapat dilanjutkan.
xy r
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasitas dilakukan apabila variabel pengganggu itu
mempunyai varians yang berbeda dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Untuk mengetahui ada tidaknya
heteroskedastisitas maka dapat digunakan dengan menggunakan
Chi-kuadrat dengan rumus sebagai berikut:
VIF = 1/ TOLERANCE
Keterangan:
VIF = Variance Inflation Factor
Apabila nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut
lainnya, tetapi bila nilai VIF kurang dari 5 maka variabel tersebut
tidak ada persoalan multikolinieritas yang serius.
c. Uji Autokolerasi
Salah satu uji asumsi linier adalah tidak adanya otokorelasi yaitu
korelasi antara sesama urutan pengamatan dari waktu ke waktu. Untuk
memeriksa adanya otokolerasi biasanya menggunakan uji
Durbin-