• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN

SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

(

Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: RINA WATI

041334048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

DENGAN PRESTASI BELAJAR

(

Studi kasus Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: RINA WATI

041334048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2009

(3)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS PELAYAFIAII DOSEN DAN KARYAWAN

SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS DENGAhI PRESTASI BELAJAR

Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yoryakarta

€ileh:

RIN.A WATI

llIM:0413340'i8

Telah llisetujui Oieh:

Pembi

Rita Eny Purwanti S.Pd., M.Si Tanggal :24 Agustus 2009 mbing

(4)

d^-HUBTINGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA. KUALITAS PELAYANAII DOSEN DAI\ KARYAWAN

SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS DENGAI\ PRESTASI BELAJAR

Studi Kasus: Mahasiswa Angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharrna Yogyakarta

Dipersiapkan dan ditulis oleh: RINA WATI

NIM:041334048

Telah dipertahankan di depan panitia penguji Pada Tanggal : 17 Sep!e!!U4I2009 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Panitia Fenguji:

I{ama Lengkap

Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

Y. Ilarsoyo, S.Pd., M"Si

L. Saptono, S.Frl., l\{.Si

Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si

Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si

: A" I{eri ltiugrohon S"['d., M.Pd

Yogyakarta, 17 Septenrber 2099

, Fakulfas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

m, M.Ed., Ph.D.

(5)

PERSEMBAHAN

Ya Allah...

Jika skripsi ini punya nilai dan arti, maka nilai dan arti ini ku persembahkan

kepada:

Bapak Sutarman dan Ibu Tumilah, yang sangat aku hormati dan aku cintai

serta dengan ketulusan dan keihlasan senantiasa mendoakan, membimbing

dan mendukungku demi kesuksesan studi ini.

Adikku Dwi, yang sangat aku sayangi yang selalu memberikan dukungan,

semangat, doa dan selalu mengerti aku.

Simbahku yang dari kecil sudah merawat aku hingga aku dapat berdiri sendiri

Skripsi ini juga ku bingkiskan kepada:

Sahabatku Lia, Flori, Rika, Andriyani, Teti

dan Dian. Thanks for all ”Persahabatan ini

takkan aku lupakan”

Maz Wawan yang selalu memberikan

semangat untuk segera menyelesaikan skripsi

ini dan aku mensyukuri keberadaan mu di sisi

ku.

Untuk almamaterku Universitas Sanata

Dharma.

(6)

MOTTO

“Jangan sia-siakan waktu yang sedikit, karena kesempatan

yang baik akan datang diwaktu yang sedikit itu”.

“Allah SWT tidak akan memberikan cobaan kepada

hambanya melebihi kemampuan yang dimiliki hambanya”.

(7)

PER}IYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan

karyaasli saya yang tidak r".*t karya atau bagian karya orang lain, kecuali-yang

l"fuf, air"U"it* aitam kutipan dan iaftar pustak4 sebagaimana layaknya kafya

ilmiah.

Yogyakarta, 17 SePtember 2009

Penulis

4*^ru

&

-Rina Wati

(8)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan karunia Allah SWT. Sehingga skripsi yang berjudul “ Hubungan Antara Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan dosen dan Karyawan Dan Ketersediaan Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan.

Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universutas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. T. Sarkim M.Ed., Ph. D. selaku Dekan FKIP USD yang telah memberikan untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan IPS dan sekaligus nara sumber yang telah memberikan ilmu dan izin untuk melakukan penelitian ini.

4. Bapak Laurentius Saptono S.Pd., M.Si. selaku, Kaprodi. Pendidikan Akuntansi dan sekaligus nara sumber yang telah memberikan ilmu dan izin untuk melakukan melaksanakan ujian pendadaran.

(9)

5. Ibu Rita Eny Purwanti S.Pd., M.Si selaku pembimbing yang telatt

memberikan bimbingan dan ilmu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

6. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt selaku Dekan FE USD yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian.

7. Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

tambahan ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan.

8. Ayah dan Bunda terima kasih atas doa dan suport yang selama ini telah

diberikan, aku tidak akan bisa membalas jasa kalian sampai kapanpun.

9. Adikku satu-satunya yang tersayang terima kasih atas doa dan suportnya.

10. Sahabat-sahabatku Lia" Flori, Rika, Andri, Teti dan Dian yang telah

membantuku belajar dan menjadi teman yang menyenangkan.

ll.Mas Edi Gunawan yang telah memberikan waktu, solusi dan sayangnya

terhadapku.

12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini teman-teman

Prodi Pendidikan Akuntansi'04 yangtidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik sangat penulis

harapkan.

Yogyakarta, 24 Agustus 2009

Penulis. ( n I

-)tt tt

(x*v)

E 9 -Rina Wati

(10)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, KUALITAS PELAYANAN DOSEN DAN KARYAWAN

SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

Rina Wati

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar, (2) ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar, (3) ada hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar, (4) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar. Populasi penelitian ini para mahasiswa mulai dari angkatan 2004-2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Sampel penelitian ini sejumlah 297 mahasiswa diambil dengan menggunakan metode convinience

sampling. Metode pengumpulan datanya dengan menggunakan kuesioner yang berisi

butir-butir pertanyaan tertutup. Teknik analisis datanya dengan analisis korelasi rank dari Spearman, keputusan yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis alternatif dengan taraf signifikan 5%.

Dari hasil analisi dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,950 dengan taraf signifikan 5%. (2) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,867 dengan taraf signifikan 5%. (3) Tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan dengan angka probabilitas sebesar 0,207 dengan taraf signifikan 5%.

(11)

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION, SERVICE QUALITY OF LECTURERS AND EMPLOYEES AND AVAILIBILITY OF

LEARNING FACILITY AND LEARNING ACHIEVEMENT Rina Wati

Sanata Dharma University Yogyakarta

2009

This research aims to know whether: (1) there is positive and significant relationship between learning motivation and achievement of learning; (2) there is positive and significant relationship between service quality of lecturers and employees and achievement of learning; (3) there is positive and significant relationship between availibility of learning facilities and achievement of learning; (4) there is positive and significant relationship between the learning motivation, service quality of lecturers and employees and availibility of learning facility and achievement of learning. The population of this research was 297 student of 2004-2008 periode Faculty of Economic Sanata Dharma University. The samples were 297 student taken by using convenience sampling method. The data collecting method by using questionnaire containing closed items and ended questions. The data analytical technique was correlation analysis rank from Spearman. Decision to receive or refuses alternative hypothesis with 5% significant.

The results of analysis are: (1) there isn’t positive and significant relationship between learning motivation and achievement of learning (0,95 probability with 5% significant tariff); (2) there isn’t positive and significant relationship between service quality of lecturers and employees and achievement of learning (0,867 probability with 5% significant tariff) (3) there isn’t positive and significant relationship between availibility of learn in facilities and the achievement of learning (0,207 probability with 5% significant tariff).

(12)

HALAMAN PERI\TYATAAI{ PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya malrasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Rina Wati

Nomor Mahasiswa : 041334048

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBT]NGAN ANMARA MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA, KUALITAS

PELAYANAhT DOSEN DAI\[ KARYAWAI{ SERTA KETERSEDIAAI{

FASILITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

Studi Kasus Mahasiswa Angkatan 20A4-2008 Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dhama Yograkarta.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

mauprm memberikan royalti kepada saya selamatetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pemyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 17 September 2009

Yang menyatakan

cl7

%wuofu

.^€fO - I

(Rina Wati)

(13)

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT... x

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... xi

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

(14)

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 8

A. Deskripsi Teori... 8

1. Prestasi Belajar... 8

2. Motivasi Belajar... 12

3. Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 15

4. Ketersedian Fasilitas Belajar... 21

B. Penelitian yang Relevan... 23

C. Kerangka Berpikir... 27

D. Pengajuan Hipotesis... 30

BAB III METODE PENELITIAN... 31

A. Jenis Penelitian... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 32

1. Subyek Penelitian... 32

2. Obyek Penelitian ... 32

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 32

1. Variabel Bebas ... 32

2. Variabel Terikat ... 35

E. Populasi Penelitian dan Sampel penelitian ... 37

1. Populasi Penelitian... 37

2. Sampel Penelitian... 38

F. Tehnik Pengambilan Sampel ... 40

(15)

1. Angket atau Kuesioner... 41

2. Dokumentasi ... 41

H. Pengukuran Validitas dan Reliabilitas ... 42

1. Uji Validitas ... 42

2. Uji Reliabilitas ... 46

I. Tehnik Analisi Data ... 47

1. Uji Prasyarat Regresi Linier... 47

a. Uji Linieritas ... 47

b. Uji Normalitas... 48

2. Uji Prasyarat Regresi Linier Ganda ... 49

a. Uji Multikolinieritas... 49

b. Uji Heterokedastisitas ... 50

c. Uji Autokolerasi... 51

3. Pengujian Hipotesis ... 51

a. Analisis Bivariat... 51

b. Analisis Korelasi Rank Sperman ... 53

c. Analisis Regresi Linier Ganda ... 54

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 57

A. Deskripsi Data... 58

1 Motivasi Belajar... 58

2 Kualitas Pelayanan Dosen dan Karawan ... 62

3 Ketersediaan Fasilitas Data... 65

(16)

B. Analisis Data ... 72

C. Pembahasan... 77

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ... 81

A. Kesimpulan ... 81

B. Keterbatasan... 82

C. Saran ... 82

(17)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar ... 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 34

Tabel 3.3 Kisi-kisi Keusioner Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 35

Tabel 3.4 Rentang Indeks Prestasi Komulatif... 36

Tabel 3.5 Distribusi Jumlah Populasi... 37

Tabel 3.6 Ukuran Sampel Untuk Ukuran Populasi Tertentu ... 38

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ... 44

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 45

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 46

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas ... 47

Tabel 3.11 Korelasi ... 54

Tabel 4.1 Sebaran Kategori Motivasi Belajar ... 59

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar... 61

Tabel 4.3 Sebaran Kategori Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan... 63

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan ... 64

Tabel 4.5 Sebaran Kategori Ketersediaan Fasilitas... 66

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Ketersediaan Fasilitas ... 68

(18)

Tabel 4.7 Sebaran Kategori Prestasi Belajar... 69

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar ... 71

Tabel 4.9 Pengujian Linieritas ... 73

(19)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... 36

Gambar 4.1 Sebaran Kategori Motivasi Belajar ... 60

Gambar 4.2 Histogram Frekuensi Motivasi Belajar ... 61

Gambar 4.3 Sebaran Kategori Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan... 63

Gambar 4.4 Histogram Frekuensi Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan... 65

Gambar 4.5 Sebaran Kategori Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 67

Gambar 4.6 Histogram Frekuensi Ketersediaan Fasilitas Belajar ... 68

Gambar 4.7 Sebaran Kategori Prestasi Belajar... 70

Gambar 4.8 Histogram Frekuensi prestasi Belajar ... 71

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1

1. Surat Ijin Penelitian... 87

2. Kuesioner/Angket ... 88

Lampiran 2 1. Data Mentah Validitas Dan Reliabilitas... 94

2. Data Induk penelitian ... 96

Lampiran 3 1. Out Put Validitas dan Reliabilitas... 126

2. Out Put Normalitas dan Linieritas ... 138

3. Out Put Rank Spearman... 140

4. Tabel Distribusi t dan Tabel r Product Moment ... 141

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang bekualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Untuk itu perguruan tinggi juga mempunyai tujuan dalam menciptakan atau menyiapkan peserta didik agar mempunyai kemampuan sehingga peserta didik setelah mendapat bekal di perguruan tinggi tentunya dapat berkarya. Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

Prestasi belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar atau dengan kata lain tujuan belajar adalah mendapatkan prestasi yang baik. Lazimnya sebuah prestasi belajar dapat ditunjukkan oleh tes untuk angka-angka yang diberikan dosen. Sebagai sarana untuk melihat keberhasilan tersebut biasanya digunakan evaluasi belajar. Untuk itu, mahasiswa diharapkan memiliki kesadaran untuk dapat belajar dengan baik yang nantinya akan meningkatkan prestasi mahasiswa itu sendiri. Banyak mahasiswa yang

(22)

mengalami masalah dalam belajar sehingga prestasi yang mereka dapat rendah.

Salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya prestasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu dari dalam diri mahasiswa (internal) dan faktor yang datang dari luar diri mahasiswa atau lingkungan (eksternal). Faktor-faktor internal yaitu faktor yang berasal dari individu itu sendiri, contohnya: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, kebiasaan belajar, dan faktor pribadi (minat, perhatian, sikap). Faktor eksternal yaitu faktor yang berada di luar diri siswa, contohnya: faktor keluarga, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, alat/media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, lingkungan, dan kesempatan yang tersedia.

Belajar yang memperoleh dukungan baik dari dalam diri individu maupun dari luar individu tentunya dapat mempengaruhi keberhasilan prestasi belajar. Motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan ketersedian fasilitas belajar merupakan faktor yang turut mempengaruhi prestasi belajar.

(23)

terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Selain itu kualitas pelayanan dosen dan karyawan juga berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Mahasiswa akan lebih terpacu jika pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan. Mahasiswa sebagai seseorang yang masih belajar tentunya akan menemukan banyak masalah dalam hal kuliah, disaat ada kesulitan tersebut tugas dari dosen yaitu membantu masalahnya. Bahkan cara mengajar seorang dosen juga berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Cara mengajar yang dikemas dengan menarik dan dengan totalitas dirasa akan lebih efektif untuk menarik perhatian dan minat belajar mahasiswa sehingga mahasiswa dapat belajar dengan seoptimal mungkin dan menghasilkan prestasi belajar yang baik. Yang tidak kalah penting dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yaitu tersedianya fasilitas belajar yang disediakan oleh universitas, tentunya juga menjadi alat bantu yang dapat mengkomunikasikan kegiatan belajar mengajar dan juga membuat mahasiswa menjadi lebih mudah dalam mempelajari semua tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, karena mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan belajar memerlukan fasilitas yang memadai sehingga menimbulkan gairah mahasiswa untuk belajar lebih giat untuk meningkatkan prestasi belajar.

(24)
(25)

tidak semuanya ada dan hanya beberapa fakultas yang memiliki laboratorium. Dengan melihat kondisi yang demikian tentunya akan membuat minat belajar mahasiswa menurun dan tentunya prestasi mahasiswa juga akan turun.

Berdasarkan uraian dan fakta diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”Hubungan Antara Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan, serta Ketersediaan Fasilitas Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Ekonomi”.

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang diduga berhubungan dengan tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini ditujukan untuk menyelidiki sejauh mana hubungan antara prestasi belajar mahasiswa dengan motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, serta ketersediaan fasilitas.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar?

2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar?

(26)

4. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, serta ketersedian fasilitas dengan prestasi belajar?

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk : 1. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi

belajar dengan prestasi belajar .

2. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan dengan prestasi belajar.

3. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara ketersediaan fasilitas dengan prestasi belajar.

4. Untuk mengetahui adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, serta ketersedian fasilitas dengan prestasi belajar.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Orang Tua

(27)

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Universitas dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk alat pengembangan ilmu pengetahuan dan bahan acuan bagi penelitian yang relevan.

3. Bagi Peneliti

(28)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori 1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Rumini (1995: 59) mengemukakan bahwa pengertian belajar adalah:

Suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap baik yang diamati maupun tidak diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.

Menurut Winkel (1983:15), belajar adalah pada manusia merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, nilai-sikap, yang bersifat konstan atau menetap. Perubahan itu dapat berupa sesuatu yang baru, yang segera nampak dalam perilaku atau yang masih tinggal tersembunyi, mungkin juga perubahan hanya penyempurnaan terhadap hal yang sudah pernah dipelajari.

(29)

Menurut Mawawi (1981: 100) prestasi belajar ialah “tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu”. Hal senada dikemukakan Suryabrata (1997: 297) merumusksn prestasi belajar sebagai berikut “nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu”.

Dari pendapat di atas, pengertian tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu kemampuan mahasiswa dalam menguasai pengetahuan sikap dan keterampilan baik mempelajari, memahami dan mampu mengerjakan/menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dosen. Nilai merupakan perumusan terakhir yang diberikan dosen mengenai kemajuan/prestasi belajar mahasiswa selama masa tertentu. Hasil belajar dalam wujud angka-angka diperoleh dari kuis, ujian tengah semester, tugas-tugas dan ujian semester.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, menurut Slameto (1995:5), faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:

1) Faktor intern

(30)

b) Faktor Psikologis: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan

c) Faktor kelelahan. 2) Faktor ekstern

a) Faktor keluarga: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orangtua, dan latar belakang kebudayaan.

b) Faktor sekolah: metode mengajar, kurikulum, disiplin sekolah dan alat pelajaran.

c) Faktor masyarakat: kegiatan mahasiswa dalam masyarakat, masa media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Purwanto (1992:101), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses dari hasil belajar yaitu:

1) Faktor Individual

Yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri. Contohnya : Faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.

2) Faktor Sosial

(31)

mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Syah (2005:30) juga mengemukakan bahwa secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Faktor internal (faktor dari dalam diri mahasiswa), meliputi dua aspek yaitu:

a) Aspek fisiologi, terdiri dari: tonus jasmaniah, indera pendengar dan penglihat.

b) Aspek psikologi, terdiri dari: intelegensi mahasiswa, sikap mahasiswa, bakat mahasiswa, minat mahasiswa dan motivasi mahasiswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar diri mahasiswa), terdiri dari dua macam:

a) Lingkungan sosial seperti keluarga, dosen, masyarakat dan teman

b) Lingkungan non sosial seperti rumah, sekolah, peralatan dan gedung.

(32)

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain:

1) Faktor internal, terdiri dari faktor psikis dan faktor fisik. Faktor psikis meliputi persepsi, perhatian, intelegensi, kreativitas, bakat, motivasi, minat dan sikap, sedangkan faktor fisik meliputi jasmani, indera dan syaraf.

2) Faktor eksternal, terdiri dari faktor lingkungan fisik dan faktor lingkungan sosial. Faktor lingkungan fisik meliputi rumah, sekolah, peralatan dan alam, sedangkan faktor lingkungan sosial meliputi keluarga, guru, masyarakat dan teman.

2. Motivasi Belajar

Motivasi ialah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita, yang akan mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. Kadang kekuatan itu berpangkal pada naluri, kadang pula berpangkal pada suatu keputusan rasional; tetapi lebih sering lagi hal itu merupakan perpaduan dari ke dua proses tersebut.

Keliru apabila motivasi dianggap sebagai prasyarat mutlak untuk kegiatan belajar. Lebih baik motivasi itu dianggap sebagai kemauan biasa untuk memasuki suatu situasi belajar. Tidak perlu kita menunda suatu kegiatan belajar sampai ada motivasi yang tepat untuk belajar.

(33)

penyampaian materi dengan cara yang begitu rupa sehingga motivasi siswa dapat dikembangkan dan diperkuat selama proses belajar.

Menurut Hamzah (2007: 23) motivasi belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi yaitu belajar yang membawa perubahan dan hasil dari belajar. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut harus disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.

(34)

yang menarik dalam belajar; (6) adanya lingkungan belajar yang konduif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam (a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, (c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (d) menentukan ketekunan belajar.

Kehendak atau keinginan untuk berhasil tidak hanya dalam berhasil dengan nilai yang baik akan tetapi keinginan untuk berhasil dalam kehidupan juga merupakan dambaan setiap orang. Oleh karena itu, motif semacam itu disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan, motif untuk memperoleh kesempurnaan. Motif semacam itu merupakan unsur kepribadian dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari “dalam” diri manusia yang bersangkutan. Motif itu merupakan suatu kondisi internal atau disposisi internal (kesiapsiagaan). Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat tertentu.

(35)

(state). Contoh ciri kepribadian yan stabil adalah kecenderungan seseorang untuk selalu menaruh perhatian besar pada makanan yang disajikan. Ciri kepribadian dalam hal bermotivasi dapat menunjukkan variasi intraindividual yang besar, apalagi kalau ditinjau variasi interindividual. Misalnya orang yang selalu tergerak secara kuat dalam usahanya untuk mencapai sukses maksimal berdasarkan kemampuan yang dimilikinya (achievement motivation), tetapi tidak begitu tergerak untuk membina hubungan akrab dengan orang lain (affiliation

motivation), menguasai orang lain atau menggantungkan diri pada

pendapat orang lain.

Dalam hal itu perlu diperhatikan bahwa tidak ada penyelesaian suatu tugas dilatarbelakangi oleh motif berprestasi atau keinginan untuk berhasil. Kadang-kadang seorang individu menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang memiliki motif berprestasi tinggi, justru karena dorongan menghindarkan kegagalan yang bersumber pada ketakutan akan kegagalan itu.

3. Kualitas pelayanan dosen dan karyawan

(36)

diantaranya yang paling populer adalah yang dikembangkan oleh tiga pakar kualitas tingkat internasional, yaitu W. Edward Deming, Philip B. Crosby dan Joseph M.Juran.

Deming: Mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Crosby: Mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan.

Juran: Mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian tehadap spesifikasi.

Menurut Tjiptono (1996:14) jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.

Dari beberapa disiplin ilmu seperti pemasaran, psikologi dan dan strategi bisnis mendefinisikan jasa pelayanan adalah sekelompok manfaat yang berdaya guna baik secara eksplisit maupun implisit atas kemudahan untuk mendapatkan barang maupun jasa pelayanan.

(37)

dan biaya) dan sistem kinerja cara pelayanan (standar pelayanan internal, biaya dan keuntungan) Yamit, (2005: 22)

Ada empat karakteristik pada jasa yang membedakan dengan barang keempat karakteristik tersebut meliputi (Tjiptono, 1996:15):

a. Intangibility

Jasa merupakan suatu perbuatan, kinerja (performance), atau usaha yang sifatnya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki dua pengertian (Berry dalam Enis dan Cox, 1998), yaitu:

1) jasa merupakan sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.

2) jasa tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami secara rohaniah.

(38)

b. Inseparability

Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Keduanya mempengaruhi hasil

(outcome) dari jasa tersebut. Dengan demikian, kunci keberhasilan

bisnis jasa ada pada proses rekrutmen, kompensasi, pelatihan dan pengembangan karyawannya. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah pemberian perhatian khusus pada tingkat partisipasi/keterlibatan pelanggan dalam proses jasa.

c. Variability

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized

out-put, artinya tidak banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis,

tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Ada tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa (Bovee, Houston, dan Thill, 1995), yaitu kerjasama atau partisipasi pelanggan selama penyampain jasa, moral/motivasi karyawan dalam melayani pelanggan, dan beban kerja perusahaan.

d. Perishability

(39)

Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampainnya untuk mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono, 1996:59). Menurut Wyckof dikutip dari bukunya Tjiptono (1996:59), kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.

Dimensi kualitas jasa yang dikembangkan Garvin dikutip dari bukunya Tjiptono (1996:68), dimensi-dimensi tersebut adalah:

a. Kinerja (performance) adalah karakteristik operasi pokok dari produk inti

b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) adalah karakteristik sekunder dan pelengkap.

c. Kehandalan (reability) adanya kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification) adalah karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

(40)

f. Serviceability meliputi keceptan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan.

g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model dan seadanya.

h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) adalah citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut/ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merk, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.

(41)

(empaty). Dengan demikian, ada lima dimensi utama (sesuai urutan derajat kepentingan relatifnya):

a. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

b. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap

c. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.

d. Empati (empathy), meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan.

e. Bukti fisik (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana komunikasi.

4. Ketersediaan Fasilitas Belajar

(42)

dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, dengan demikian sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.

Sejalan dengan pendapat di atas Imran (1996:74) menekankan bahwa sarana belajar yang dimiliki harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Ada keuntungan yang dimiliki oleh sekolah yang memiliki kelengkapan sarana yaitu (2001:53):

a. Dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru mengajar

b. Dapat memberikan berbagai plihan pada siswa untuk belajar, karena siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.

c. Kelengkapan sarana akan memudahkan siswa menentukan pilihan dalam belajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas adalah segala sesuatu yang disediakan untuk mempermudah pencapaian tujuan. Fasilitas yang dimiliki meliputi sarana yang diberikan sekolah maupun orang tua kepada anak dengan tujuan agar dapat menunjang kelancaran belajar. Fasilitas belajar merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Macam-macam fasilitas belajar di rumah yang dibutuhkan oleh siswa meliputi:

a. Peralatan sekolah

(43)

b. Media Masa

Media masa adalah sarana penunjang yang dibutuhkan siswa untuk memperoleh pengetahuan umum.

c. Meja Kursi belajar

Meja kursi disediakan agar siswa merasa lebih nyaman dalam kegiatan belajar

d. Ruang Belajar

Ruang belajar adalah ruangan yang digunakan agar dapat belajar dengan baik.

e. Penerangan

Pencahayaan yang baik yang dibutuhkan untuk belajar agar tidak merusak mata.

f. Ventilasi

Ventilasi adalah sarana menghasilkan sirkulasi udara yang dibutuhkan untuk kenyamanan dalam belajar.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Djumiati dengan judul penelitian “ Hubungan Antara Kemampuan Dosen dan Kegiatan Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Medan. Kegiatan pembelajaran belum menerapkan pilar learning 10 know,

learning 10 do, learning 10 live together dan learning to be. Prestasi belajar

(44)

prestasi belajar mahasiswa tahun ajaran 2003/2004. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode korelasional, populasi seluruh mahasiswa Jurusan Kebidanan yang telah menyelesaikan semester I sampai semester VI dan dalam pengambilan sampel digunakan teknik purposive sampling

betjumlah 120 orang mahasiswa. Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat (regresi Iinier sederhana) dan multivariat dengan taraf 0,05. Instrumen pengumpulan data kemampuan dosen dan kegiatan pembelajaran digunakan kuesioner, prestasi belajar mahasiswa dari dokumen Jurusan Kebidanan Poltekkes Medan. Hasil penelitian memperlihatkan kemampuan dosen mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa (r = 0.5646) dan kegiatan pembelajaran dengan prestasi belajar (r = 0.5639). Uji regresi ganda (multivariat) adalah: Y = 2.077 + 0.006 X1+ 0.005 X2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan dosen, kegiatan pembelajaran dengan prestasi belajar mahasiswa Jurusan Kebidanan Kesehatan Poltekkes Medan menunjukkan hubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bermanfaat bagi dosen, mahasiswa, Ketua Jurusan/Ka. Prodi Kebidanan, Direktur Poltekkes, Pusdiknakes dan Kepala PPSDM dalam kebijakan pengembangan kemampuan dosen dan kualitas pembelajaran.

(45)
(46)

signifikan terhadap pelayanan dosen (Y1), dengan p value 0,000 dan sumbangan efektif 27,1 %. Keenam, sarana prasarana (X1) memiliki pengaruh langsung yang sangat signifikan terhadap pelayanan dosen (Y1) dengan sumbangan efektif sebesar 25,91%. Ketujuh, kepemimpinan transformasional (X2) memiliki pengaruh langsung yang signifikan sangat rendah terhadap pelayanan dosen (Y1) dengan sumbangan efektif sebesar 0,22%, oleh karena itu dapat dikatakan tidak mempunyai pengaruh.

Penelitian yang dilakukan oleh Ari Fatmawati dengan judul penelitian “Pengaruh Motivasi Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhamadiyah Surakarta Tahun 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Akuntansi semester IV FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan tahun 2005 yang keseluruhannya berjumlah 180 mahasiswa dan sampel penelitian ini adalah 123 mahasiswa. Tehnik sampling yang digunakan adalah teknik convinience sampling

(47)

pengujian hipotesis 1 ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan nilai t hitung > t tabel, karena 4,050 > 1,658. Pengujian hipotesis 2 ada pengaruh positif fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan nilai t hitung > t tabel, karena 3,249 > 1,658. Pengujian hipotesis 3 ada pengaruh positif motivasi belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta didukung oleh nilai uji F dengan hasil F hitung = 13,990. Dimana F hitung > F tabel yaitu sebesar 13,990 > 3,0. Sedangkan koefisien Determinasi R = 18,9 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan variabel depeden atau kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh perubahan variabel independen yaitu motivasi belajar dan fasilitas belajar, sisanya 81,1 % dipengaruhi variabel lain dari luar model regresi.

2

C. Kerangka Berfikir

1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar

(48)

terhadap mata kuliah tertentu, mahasiswa tersebut akan merasa sangat senang melakukannya. Akibatnya yang akan timbul kemungkinan akan meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian motivasi belajar diduga dapat meningkatkan prestasi belajar.

2. Hubungan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan terhadap prestasi belajar.

Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketetapan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas dosen dan karyawan masing-masing program studi dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa berbeda-beda. Dengan demikian ada dugaan kualitas pelayanan dosen yang baik akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

3. Hubungan antara ketersedian fasilitas belajar dengan prestasi belajar

(49)

Dengan demikian dapat kita lihat bahwa fasilitas yang lengkap tentuya akan membuat minat siswa untuk belajar semakin tinggi dan tentunya akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

4. Hubungan antara motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa

Belajar merupakan proses yang dialami secara langsung oleh mahasiswa untuk memperoleh kecakapan baru baik berupa pengetahuan, keterampilan ataupun sikap. Kecakapan itu dipengaruhi oleh mahasiswa itu sendiri sebagai subyek belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.

Proses belajar merupakan proses intern yang terjadi dalam diri mahasiswa yang melakukan kegiatan belajar sehingga orang lain tidak tahu apa yang terjadi dalam diri mahasiswa yang sedang belajar. Oleh karena itu belajar merupakan proses intern dan individual.

Kualitas pelayanan dosen dan karyawan dalam belajar akan mempengaruhi tingkah laku mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah. mahasiswa yang mempunyai persepsi positif terhadap kualitas pelayanan dosennya akan berusaha untuk memperoleh prestasi yang maksimal.

(50)

dapat membantu proses belajar mereka selama mereka di kampus, sehingga minat mahasiswa untuk belajar tinggi.

Sesuatu yang menarik mahasiswa akan dilakukan dengan menyenangkan dan mendatangkan kepuasan jika mahasiswa mempunyai minat belajar yang besar terhadap semua mata kuliah. Mahasiswa yang memiliki minat belajar dan memiliki persepsi yang baik terhadap kualitas dosen, maka mahasiswa tersebut akan dapat mengikuti jalannya proses belajar dengan baik dan dapat meningkatkan prestasi belajar.

D. Pengajuan Hipotesis

Dari hasil kajian yang relevan yang diatas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.

2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dosen dan karyawan terhadap prestasi belajar mahasiswa

3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif, dimana gejala-gejala yang akan

diteliti diukur dengan menggunakan angka-angka. Dengan demikian

penelitian ini memungkinkan digunakan teknik analisis statistik untuk

mengolah data yang diperoleh.

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan oleh penulis, antara

lain:

1. Deskriptif, yaitu suatu penelitian untuk mendeskripsikan variabel-variabel

motivasi belajar, kualitas pelayanan dosen dan karyawan, ketersediaan

fasilitas dan prestasi belajar. Disamping itu untuk mendeskripsikan

pengaruh variabel-variabel motivasi belajar, kualitas pelayananan dosen

dan karyawan, ketersediaan fasilitas belajar dan prestasi belajar.

2. Studi kasus, yaitu penelitian dengan mengambil suatu permasalahan yang

terjadi pada obyek tertentu. Obyek penelitian ini adalah mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang terletak di jalan Mrican, Yogyakarta, khususnya mahasiswa

(52)

Fakultas Ekonomi. Waktu penelitian yaitu antara bulan April sampai dengan

bulan Mei 2009.

C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian

Menurut Arikunto, Suharsimi (2002:30) subyek penelitian adalah

benda, hal atau orang tempat variabel penelitian melekat. Mereka berperan

sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan obyek penelitian.

Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan

penelitian. Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah:

a. Motivasi belajar

b. Kualitas Pelayanan dosen dan karyawan

c. Fasilitas belajar.

d. Prestasi belajar

D. Varibel Penelitian dan Pengukuran

Variabel penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu:

1. Variabel bebas

Variabel bebas sering disebut sebagai variabel stimulus, atau

(53)

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah motivasi belajar, kualitas

pelayanan dosen dan karyawan dan ketersediaan fasilitas belajar. Berikut

ini adalah tabel kisi-kisi tiap variabel bebas antara lain:

a. Motivasi Belajar (X1)

Tabel 3.1

Kisi-kisi kuesioner Variabel Motivasi Belajar

No. Indikator Jml. Item Pernyataan

Positif

Pernyataan Negatif

1 Memiliki tanggung jawab 2 5,11 -

2 Memiliki tujuan yang realistis 2 14 -

3 Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya

4 4,7,10 -

4 Melakukan sesuatu untuk mencapai kesuksesan

3 1,6 13

5 Menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha

3 8,2,12 -

6 Melakukan tugas yang sukar dengan hasil yang memuaskan

2 3 15

7 Harapan mengerjakan sesuatu yang sangat berarti

2 - 9

8. Melakukan sesuatu yang lebih baik dari pada orang lain

2 - 16

Skor setiap pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 5 skala Likert,

untuk pernyataan positif jika jawaban sangat setuju, skor 5: jika

jawaban setuju, skor 4: jika jawaban ragu-ragu, skor 3: jika jawaban

tidak setuju, skor 2: jika jawaban sangat tidak setuju, skor: 1.

(54)

b. Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan (X2)

Tabel 3.2

Kisi-kisi kuesioner variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan

No Dimensi Indikator Jumlah

Item Pernyataan Positif Pernyataan Negatif 1 Keandalan

(reliability)

a. mampu menjelaskan materi dengan baik

b.materi yang disampaikan sesuai dengan silabus

c. ketepatan dalam memberikan materi perkuliahan 2 2 1 13,14 15,16 17 - - - 2 Daya Tanggap

(responsive)

a. pelayanan yang segera/cepat bagi mahasiswa

b. kesediaan untuk merespon permintaan mahasiswa 1 2 1 3 2 3 Jaminan

(assurance)

a. karyawan yang menumbuhkan rasa percaya para mahasiswa untuk bertanya informasi b.membuat mahasiswa merasa

aman waktu melakukan transaksi

c. karyawan yang secara konsisten bersikap sopan

d.karyawan yang mampu menjawab pertanyaan mahasiswa 2 1 2 1 5 6 7 4 - - - - 4 Empati

(empaty)

a. memberi perhatian individual kepada para mahasiswa

b. karyawan yang

memperlakukan mahasiswa secara penuh perhatian

c. sungguh-sungguh

mengutamakan kepentingan mahasiswa

d. waktu belajar yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa

2 2 2 1 - 11 9,10 - 12 - - 8 Skor setiap pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 5 skala Likert,

untuk pernyataan positif: jika jawaban sangat setuju, skor 5: jika

(55)

tidak setuju, skor 2: jika jawaban sangat tidak setuju, skor: 1.

Sebaliknya untuk pernyataan negatif.

c. Ketersediaan fasilitas belajar (X3)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Keusioner Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar

No Indikator Jml.

Item

Pernyataan Positif

Pernyataan Negatif

1 Media pembelajaran 1 - 6

2 Ketersedian buku literatur acuan 2 - 1

4 Kelengkapan laboratorium 1 4 -

5 Ketersedian media massa 2 7 -

6 Ketersedian meja dan kursi 1 - 8

7 Ruang kelas 1 3 -

8 Ruang baca 2 - 2

9 Penerangan dikelas 1 5 -

10 Ventilasi ruang kelas 1 9 -

11 Kamar kecil 1 10 -

Skor setiap pernyataan selanjutnya dinyatakan dalam 5 skala Likert,

untuk pernyaatan positif: jika jawaban sangat setuju, skor 5: jika

jawaban setuju, skor 4: jika jawaban ragu-ragu, skor 3: jika jawaban

tidak setuju, skor 2: jika jawaban sangat tidak setuju, skor: 1.

Sebaliknya untuk pernyataan negatif.

2. Variabel terikat

Variabel terikat (variabel Dependen Indogen) merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Suatu variabel tertentu dapat sekaligus menjadi variabel bebas dan variabel

terikat apabila dihubungkan dengan dua variabel (atau lebih) yang

berbeda. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi

belajar (Y). Yang menjadi ukuran untuk sebuah prestasi disini adalah

(56)

mahasiswa di dalam kuesioner peneliti meminta responden untuk

mengisikan IPK terakhir. Berikut ini adalah tabel rentang IPK dalam Buku

Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi (2007:18):

Tabel 3.4

Rentang Indek Prestasi Komulatif Rentang Indek Prestasi Komulatif (IPK) Predikat

3,50-4,00 Amat Baik

2,76-3,49 Baik

2,00-2,75 Cukup

1,00-1,99 Kurang

0,00-0,99 Sangat Kurang

Hubungan antara variabel penelitian tersebut apabila digambarkan dalam

paradigma penelitian sebagai berikut :

Gambar 1. Paradigma Penelitian

Keterangan:

(57)

X2 : Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan

X3 : Ketersediaan Fasilitas Belajar

Y : Prestasi Belajar

: (1) Hubungan individual antara motivasi belajar dengan prestasi

belajar, (2) Hubungan individual antara kualitas pelayanan dosen

dan karyawan dengan prestasi belajar, (3) Hubungan individual

antara ketersediaan fasilitas belajar dengan prestasi belajar.

: Korelasi Motivasi Belajar, Kualitas Pelayanan Dosen dan

Karyawan, dan ketersediaan fasilitas belajar.

E. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

“Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian” (Arikunto, 2002:

115). Populasi dapat berupa kumpulan atau kelompok yang anggotanya

orang atau benda. Populasi bukan sekedar jumlah tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang sedang

dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Tabel 3.5

Distribusi Jumlah Populasi

Program Studi Manajemen Program Studi Akuntansi Angkatan Jumlah Mahasiswa Angkatan Jumlah Mahasiswa

2004 121 2004 101

(58)

2006 136 2006 149

2007 123 2007 107

2008 139 2008 150

Jumlah 691 Jumlah 672

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi. Sampel terdiri atas

sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, sejumlah

tapi tidak semua elemen populasi akan membentuk sampel. Dalam

bukunya Sekaran, (2006:156) untuk menentukan ukuran sampel penelitian

dipengaruhi oleh tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan ukuran sampel sebesar 297 diambil

sesuai dengan tabel dalam bukunya Sekaran, (2006:159) terdapat tabel

untuk menentukan ukuran sampel.

Tabel 3.6

Ukuran Sampel untuk Ukuran Populasi Tertentu

(59)
(60)

Jadi, ukuran sampel untuk penelitian ini adalah 297 atau sekitar

22% dari jumlah populasi. Jadi, sampel adalah subkelompok atau sebagian

dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik

kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian.

F. Tehnik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik pengambilan

sampel langsung (covenience sampling) merupakan pengumpulan informasi

dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya.

1. Program Studi Manajemen

Angkatan 2004 = 363 . 1

121

X 297 mahasiswa = 26 mahasiswa

Angkatan 2005 = 363 . 1

172

X 297 mahasiswa = 37 mahasiswa

Angkatan 2006 = 363 . 1

136

X 297 mahasiswa = 30 mahasiswa

Angkatan 2007 = 363 . 1

123

X 297 mahasiswa = 27 mahasiswa

Angkatan 2008 = 363 . 1

139

X 297 mahasiswa = 30 mahasiswa

2. Program Studi Akuntansi

Angkatan 2004 = 363 . 1

101

X 297 mahasiswa = 22 mahasiswa

Angkatan 2005 = 363 . 1

165

(61)

Angkatan 2006 = 363 . 1

149

X 297 mahasiswa = 33 mahasiswa

Angkatan 2007 = 363 . 1

107

X 297 mahasiswa = 23 mahasiswa

Angkatan 2008 = 363 . 1

150

X 297 mahasiswa = 33 mahasiswa

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket atau kuesioner

Menurut Sugiono (2002:135), menyebutkan bahwa ”kuisioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab”. Menurut Muhadi (2009:40) dalam modulnya Metodologi

Penelitian, keusioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian

pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.

Metode angket digunakan untuk mengungkapkan data tentang Motivasi

Belajar, Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan dan Ketersediaan

Fasilitas Belajar. Untuk memperoleh data tersebut dilakukan dengan

menyebar angket kepada subyek secara langsung.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat lengger, agenda dan sebagainya. Untuk menambah

(62)

menggunakan metode dokumentasi seperti dokumen hasil belajar

mahasiswa.

H. Pengukuran Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen berupa angket

atau kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya

ataupun hal-hal lain yang ia ketahui. Angket yang telah digunakan dalam

penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang telah dilengkapi dengan

pilihan jawaban sehingga siswa hanya tinggal memilih jawaban yang telah

tersedia. Skala pengukuran menggunakan skala likert. Untuk penelitian ini

peneliti menggunakan 30 responden untuk menguji kesashihan kuesioner

tersebut.

Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan

(validitas) dan keandalan (reliabilitas) instrumen. Teknik ini digunakan agar

data yang diperoleh benar-benar sesuai dengan persyaratan valid dan reliabel.

Uji coba instrumen akan dilakukan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi di

Universitas Sanata Dharma.

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid, apabila

(63)

variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas ini menggunakan rumus

korelasi product moment yaitu sebagai berikut:

 

2 2

2

 

2

Y Y N X X N Y X XY N rxy            Keterangan: xy

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y

N = Jumlah responden

XY

 = Jumlah produk dari X dan Y

X

 = Jumlah nilai X

Y

 = Jumlah nilai Y

2

X

 = Jumlah X kuadrat

2

Y

 = Jumlah Y kuadrat

(Arikunto, Suharsimi. 2002:146)

Kriteria uji validitas butir apabila r hitung setelah dikonsultasikan

dengan r tabel sama atau lebih besar dalam taraf signifikansi 5% maka

butir tersebut valid atau sahih. Sedangkan apabila r hitung lebih kecil dari r

tabel maka butir tersebut tidak valid atau gugur. Untuk menguji validitas

butir ini juga akan dibantu dengan menggunakan SPSS. Versi 12.

Dari hasil yang telah didapat maka dapat diambil kesimpulan

tentang ketiga variabel bebas tersebut diatas:

a. Motivasi Belajar

Berdasarkan indikator yang dari variabel motivasi belajar dapat

(64)

diperoleh dengan untuk mencari r tabel dengan n = 30 dan taraf

siginifikansinya = 5% maka r tabelnya adalah 0,361 (lihat lampiran

134). Jadi, ada 16 butir yang valid atau sahih dan 4 butir yang

dinyatakan gugur atau tidak valid yaitu butir 9, 12, 15 dan 18. Butir

yang tidak valid kemudian dihilangkan.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar No Pernyataan r-tabel r-hitung Keterangan

butir1 0,361 0,425 Valid

butir2 0,361 0,396 Valid

butir3 0,361 0,482 Valid

butir4 0,361 0,756 Valid

butir5 0,361 0,393 Valid

butir6 0,361 0,711 Valid

butir7 0,361 0,549 Valid

butir8 0,361 0,548 Valid

butir10 0,361 0,644 Valid

butir11 0,361 0,512 Valid

butir13 0,361 0,413 Valid

butir14 0,361 0,636 Valid

butir16 0,361 0,466 Valid

butir17 0,361 0,604 Valid

butir19 0,361 0,482 Valid

butir20 0,361 0,711 Valid

b. Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan

Berdasarkan indikator yang dari variabel kualitas pelayanan dosen dan

karyawan dapat dikembangkan menjadi 28 butir pernyataan. Dari hasil

analisis yang diperoleh untuk mencari r tabel dengan n = 30 dan taraf

siginifikansinya = 5% jadi r tabel = 0,361 (lihat lampiran138) maka,

ada 17 butir yang valid atau sahih dan 11 butir yang dinyatakan gugur

(65)

Kemudian ke 11 butir tersebut dihilangkan atau dibuang. Jadi untuk

variabel kualitas pelayanan hanya dapat dikembangkan menjadi 17

butir pernyataan yang valid.

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan.

No. Pernyataan r-tabel r-hitung Keterangan

butir4 0,361 0,553 Valid

butir5 0,361 0,618 Valid

butir7 0,361 0,439 Valid

butir8 0,361 0,400 Valid

butir9 0,361 0,543 Valid

butir10 0,361 0,512 Valid

butir12 0,361 0,460 Valid

butir14 0,361 0,670 Valid

butir15 0,361 0,508 Valid

butir16 0,361 0,411 Valid

butir20 0,361 0,618 Valid

butir21 0,361 0,383 Valid

butir22 0,361 0,456 Valid

butir23 0,361 0,630 Valid

butir25 0,361 0,512 Valid

butir26 0,361 0,386 Valid

butir27 0,361 0,670 Valid

c. Ketersediaan Fasilitas

Berdasarkan indikator yang dari variabel ketersediaan fasilitas dapat

dikembangkan menjadi 15 butir pernyataan. Dari hasil analisis yang

diperoleh untuk mencari r tabel dengan n = 30 dan taraf

siginifikansinya = 5% jadi r tabel = 0,361 (lihat lampiran 142) maka,

ada 10 butir yang valid atau sahih dan 5 butir yang dinyatakan gugur

atau tidak valid yaitu butir1, 4, 9 dan 10. Butir yang tidak valid

(66)

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Variabel Ketersediaan Fasilitas Belajar No. Pernyataan r-tabel r-hitung Keterangan

Butir1 0.361 0.404 Valid

butir2 0,361 0,390 Valid

buitr3 0,361 0,393 Valid

butir5 0,361 0,674 Valid

butir6 0,361 0,452 Valid

butir7 0,361 0,677 Valid

butir8 0,361 0,485 Valid

butir11 0,361 0,424 Valid

butir13 0,361 0,559 Valid

butir14 0,361 0,791 Valid

butir15 0,361 0,783 Valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat

pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Untuk menguji reliabilitas

instrumen digunakan rumus koefisien alpha dan dibantu dengan

menggunakan SPSS. Versi 12. Rumus koefisien alpha yang digunakan

adalah sebagai berikut:

          1 1 1 2 2 11 b k k r Keterangan: 11

r = Reliabilitas yang dicari

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b

2

 = Jumlah varian skor tiap-tiap item

1

2

 = Varian total

(67)

Menurut Suharsimi Arikunto, hasil perhitungan dengan

menggunakan rumus di atas diinterpretasikan dengan tingkat keandalan

koefisien korelasi sebagai berikut:

0,800 sampai dengan 1,000 : Sangat tinggi

0,600 sampai dengan 0,799 : Tinggi

0,400 sampai dengan 0,599 : Cukup

0,200 sampai dengan 0,399 : Rendah

0,000 sampai dengan 0,199 : Sangat rendah

Dari hasil yang didapat dengan menggunakan SPSS V.12 tabel r

untuk df = 30 – 2 = 28 dan taraf signifikansinya 5% maka diperoleh r tabel

= 0,374, maka dapat dilihat pada tabel yang telah di uji dan telah diambil

kesimpulan dibawah ini:

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Alpha r-tabel Keterangan

Motivasi Belajar 0,882 0,361 Reliabel Kualitas Pelayanan Dosen dan Karyawan 0,876 0,361 Reliabel Ketersediaan Fasilitas Belajar 0,856 0,361 Reliabel

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Rergesi Linier

Sebelum dilakukan analisis data maka terlebih dahulu dilakukan

prasyarat analisis yang meliputi:

a. Uji Linieritas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

(68)

memenuhi asumsi linieritas untuk dianalisis dengan model analisis

korelasi atau tidak. Adapun rumus yang digunakan dalam uji linieritas

dalam penelitian ini adalah:

res reg reg

RK RK

F

Keterangan :

reg

F = Harga F untuk garis regresi

reg

RK = Rerata kuadrat regresi

res

RK = Rerata kuadrat residu

(Hadi, Sutrino. 2004:13)

Harga F hitung kemudian dikonsultasikan dengan F tabel dengan

taraf signifikansi 5%. Apabila harga F hitung lebih kecil dari pada F

tabel, maka hubungan variabel bebas (X) dengan (Y) dinyatakan linier.

Selain itu untuk uji linieritas juga akan dibantu dengan menggunakan

SPSS. Versi 12

b. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila

berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat

dilakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (1996:291) bahwa

asumsi normalitas perlu dicek keberlakuannya agar langkah-langkah

selanjutnya dapat dipergunakan. Dalam uji normalitas ini digunakan

(69)

        2 2 fh fh fo X Keterangan: 2

X = Chi-Kuadrat

= Frekuensi yang diperoleh dari sampel

fo

fh = Frekuensi yang diperoleh dari sampel sebagai

Percerminan dari populasi

Apabila harga Chi-Kuadrat yang diperoleh melalui perhitungan

lebih kecil dari harga Chi-Kuadrat tabel dengan taraf signifikan 5%

pada derajat kebebasan kelas interval dikurangi 1 (K-1) maka data

variabel tersebut berdistribusi normal. Selain itu untuk menguji

normalitas juga akan dibantu dengan meggunakan SPSS. Versi 12.

2. Uji Prasyarat Regresi Linier Ganda a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas karena uji ini sebagai syarat digunakannya

analisis regresi linier ganda. Uji multikolinieritas dilakukan untuk

mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas antara variabel bebas dan

menyelidiki besarnya interaksi antara variabel bebas. Uji

multikolinieritas ini menggunakan rumus korelasi product moment

sebagai berikut:

XY

r =

} ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N           Keterangan: XY

(70)

N : Jumlah responden

XY

 : Total perkalian antara skor X dan skor Y

X

 : Jumlah skor X

Y

 : Jumlah skor Y

2

X

 : Jumlah kuadrat X

2

Y

 : Jumlah kuadrat Y

(Arikunto, Suharsimi. 2002:146)

Jika harga hasil perhitungan lebih besar atau sama dengan 0,800

berarti terjadi multikolinieritas, sebaliknya jika kurang dari 0,800 maka

tidak terjadi multikolinieritas, sehingga uji korelasi linier berganda

dapat dilanjutkan.

xy r

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas dilakukan apabila variabel pengganggu itu

mempunyai varians yang berbeda dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Untuk mengetahui ada tidaknya

heteroskedastisitas maka dapat digunakan dengan menggunakan

Chi-kuadrat dengan rumus sebagai berikut:

VIF = 1/ TOLERANCE

Keterangan:

VIF = Variance Inflation Factor

Apabila nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut

(71)

lainnya, tetapi bila nilai VIF kurang dari 5 maka variabel tersebut

tidak ada persoalan multikolinieritas yang serius.

c. Uji Autokolerasi

Salah satu uji asumsi linier adalah tidak adanya otokorelasi yaitu

korelasi antara sesama urutan pengamatan dari waktu ke waktu. Untuk

memeriksa adanya otokolerasi biasanya menggunakan uji

Durbin-

Gambar

Tabel 4.7  Sebaran Kategori Prestasi Belajar.......................................................
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ....................................................................
Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner Variabel Motivasi Belajar
Tabel 3.2  Kisi-kisi kuesioner variabel Kualitas Pelayanan Dosen dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross-sectional study untuk mencari hubungan antara tingkat pengetahuan dengan

Selain itu, sifat material pengganti komponen dan dimensi yang digunakan dalam sambungan secara umum dapat mempengaruhi kemampuan sambungan tulang pinggul

Secara substansi, respon sikap siswa secara lisan melalui wawancara atau respon sikap siswa secara tulis melalui esai kasus atau skala sikap, sebenarnya sama. Yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan di kelas VIII C telah berjalan baik dan dapat dilihat pada tingkat

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi sebagai acuan untuk penelitian mengenai keterampilan petugas filing, tingkat kejadian misfile dan

TINJAUAN MENGENAI PERAN DAN REALISASI KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA (KPAI) DALAM MENANGANI ANAK YANG MENJADI PELAKU TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN. KPAI dalam peran

THE EFFECTS OF THE CULTURAL CONFLICTS ON THE MOTHER- DAUGHTER RELATIONSHIPS AS SEEN IN AMY TAN’S THE BONESETTER’S DAUGHTER AND THE JOY LUCK CLUB.. Beserta perangkat yang

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran, Strategi Mengajar dengan Pendekatan Kontekstual, dan Pengelolaan Kelas