Semirata 2013 FMIPA Unila |375
Penggunaan Macromedia Flash 8 Pada Pembelajaran Geometri
Dimensi Tiga
Nilawasti Z.A
,Suherman, Noris Putra Utama
Jurusan Matematika FMIPA UNP PadangEmail: nilawasti_za@yahoo.co.id
Abstrak. Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat diketahui dari tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Pelajaran matematika, khususnya materi geometri sangat sulit diberikan kepada peerta didik. Untuk itu, salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran multimedia berbantuan komputer. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan
macromedia flash 8 dalam pembelajaran matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 1 Payakumbuh yang terdaftar tahun 2011/2012, dan sebagai sampel penelitian adalah kelas X.6 SMAN 1 Payakumbuh. Data yang terkumpul dianalisis dengan Analisis variansi (Analysis of Variance) atau yang lebih dikenal dengan istilah ANOVA. Hasil Penelitian menunjukkan meningkatknya motivasi dan hasil belajar siswa.
PENDAHULUAN
Pada hakekatnya pembelajaran matematika adalah proses yang disengaja dirancang dengan tujuan menciptakan suasana yang memungkinkan siswa melaksanakan kegiatan belajar matematika. Selama pelaksanaan pembelajaran matematika tersebut guru berperan sebagai perancang proses kegiatan pembelajaran, sedangkan siswa adalah pelaksana kegiatan pembelajaran.
Dalam pembelajaran ada dua aspek yang paling menonjol yaitu metode pembelajaran dan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam mengajar. Guru diharapkan mampu merancang pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif berinteraksi dan berkomunikasi, baik dengan sesama siswa maupun dengan guru.
Salah satu cara yang dapat membuat proses pembelajaran matematika lebih menyenangkan, bermanfaat, dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu penunjang tercapainya suatu tujuan pembelajaran contohnya pada pembelajaran geometri. Geometri yang bersifat abstrak dapat dipelajari dengan mudah yang disajikan dalam bentuk konkrit berupa model, gambar atau animasi.
Pelajaran matematika khususnya geometri membutuhkan metode pengajaran yang berbasis multimedia dengan bantuan komputer yaitu CAI (Computer Assisted Instruction).
Pembelajaran yang menggunakan komputer sangat dinikmati oleh siswa dan dapat membangkitkan motivasi siswa, selain itu komputer juga dapat membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
CAI adalah salah satu metode pengajaran yang digunakan untuk membantu siswa belajar dan membantu pengajar mengajarkan materi secara interaktif dalam sebuah program tutorial dengan menggunakan suatu aplikasi komputer seperti macromedia flash 8.
376| Semirata 2013 FMIPA Unila
Macromedia flash 8 merupakan
perangkat lunak yang dapat digunakan
untuk membuat sebuah animasi. Animasi adalah “susunan objek yang diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gerakan yang mampu menarik setiap orang untuk melihatnya”, agar menghasilkan animasi yang menarik yang sesuai dengan tujuan penelitian maka media pembelajaran macromedia flash 8 harus dirancang dengan baik (Astuti, 2006: 111). Program ini dapat menampilkan informasi yang berupa tulisan, gambar, animasi, sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran matematika.
Untuk mengetahui apakah siswa telah belajar dapat dilihat dari hasil belajar yang diperolehnya setelah mengikuti proses belajar. Untuk itu diadakan perbandingan evaluasi diakhir pembelajaran terhadap materi yang sudah diberikan dengan menggunakan macromedia flash 8 dan media pembelajaran konvensional berupa kerangka bangun ruang.
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang menggunakan
macromedia flash 8 dalam pembelajaran
matematika lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan media pembelajaran konvensional berupa kerangka-kerangka bangun ruang.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen. Model rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Only
Design. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua siswa kelas X kecuali kelas X.1 dan X.9 SMA Negeri 1 Payakumbuh yang terdaftar tahun 2011/2012. Setelah itu
dilakukan pengambilan sampel secara acak
(random sampling), maka didapat kelas X.6
sebagai kelas eksperimen dan X.3 sebagai kelas control
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran menggunakan macromedia flash 8 dan media pembelajaran konvensional berupa kerangka-kerangka bangun ruang. Jenis data ada dua yaitu data primer dan sekunder. Data primer diambil dari sampel melalui tes, guna melihat pengaruh dari penggunaan macromedia flash 8. Data sekunder tentang jumlah siswa yang menjadi populasi dan sampel serta nilai ulangan harian 2 pada semester II siswa kelas X SMA Negeri 1 Payakumbuh tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal essay yang diberikan di akhir pembahasan materi.
Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari (1) tahap persiapan; (2) tahap Pelaksanaan; (3) tahap penyelesaian. Adapun langkah yang sudah dipersiapkan sampai pada saat pelaksanaan penelitian yaitu; menetapkan sekolah dan observasi, mengumpulkan data, menetapkan jadwal, mengurus surat izin, menentukan kelas sampel, mempersiapkan perangkat pembelajaran, media pembelajaran, soal tes akhir berupa soal essay yang sebelumnya sudah divalidasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data
Data tentang hasil belajar diperoleh dari tes yang dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 32 siswa. Hasil perhitungan berupa hasil analisis data tes akhir yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :
Semirata 2013 FMIPA Unila |377 Tabel 1. Hasil Analisis Data Tes Akhir
Berdasarkan data pada Tabel 1 diketahui bahwa rata-rata nilai matematika untuk kelas eksperimen adalah 78,09 dan 74,88 untuk kelas kontrol. Nilai tertinggi dan nilai terendah siswa berada di kelas eksperimen yaitu 92 dan kelas kontrol 91. Sedangkan nilai terendah untuk kelas eksperimen yaitu 67 dan kelas kontrol yaitu 62. Simpangan baku untuk kelas eksperimen 5,96 dan kelas kontrol 6,44 dengan arti kata bahwa kelas eksperimen mempunyai penyebaran data lebih kecil dibanding kelas kontrol. Dilihat dari persentasenya kelas eksperimen mempunyai persentase lebih tinggi.
Hal ini mengidentifikasikan bahwa jika dilihat dari keragaman data masing-masing kelas, maka dapat dikatakan hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen lebih beragam daripada kelas kontrol.
PEMBAHASAN
Berdasarkan kajian teori yang telah dibuat, maka dapat dilihat kesesuaian hasil penelitian ini dengan kajian teori. Dalam pembahasan ini akan dijelaskan hasil yang dicapai dalam penelitian, keterbatasan dan kelemahan yang ditemui serta beberapa solusi alternatif.
Secara garis besar media pembelajaran
macromedia flash siswa diharapkan mampu
belajar secara mandiri, menilai sejauh mana pemahaman terhadap materi. Dengan belajar sendiri ataupun dengan lebih menampilkan animasi yang ada. Maka, media ini bisa meningkatkan nilai siswa khususnya pada materi dimensi tiga yang memberikan contoh nyata secara visual sehinga mereka tidak susah payah
membayangkan ataupun belajar bersama ilusi untuk mempelajari kedudukan, jarak, ataupun sudut antara titik, garis dan bidang.
Hal yang terjadi saat penelitian berlangsung penggunaan macromedia flash
ini begitu menarik minat siswa untuk belajar dikarenakan materi lebih mudah dipahami. Mereka dapat melihat animasi berjalan sendiri dengan mengklik tombol play. Jadi, apa yang mereka bayangkan dapat dilihat secara visual.
Media pembelajaran ini dibuat sesuai dengan desain yang telah disusun. Desain media pembelajaran ini meliputi: menu utama, sub menu, template, layout, animasi, jenis dan ukuran huruf, dan sebagainya. Media pembelajaran ini dibuat menggunakan perangkat lunak macromedia
flash 8. Tampilan awal halaman utama
media pembelajaran diperlihatkan pada Gambar 1. Berikut.
Gambar 1. Halaman Utama Media Pembelajaran
Halaman utama memberikan gambaran tentang setiap pertemuan yang ada berisi materi bangun ruang dimensi tiga. Bagian pertama yang bisa digunakan adalah menu peta konsep. Peta konsep adalah menu yang menampilkan titik, garis, bidang, kedudukan, jarak, dan sudut.
378| Semirata 2013 FMIPA Unila
Gambar 2. Tampilan Menu Peta Konsep
Bagian yang kedua berisikan kompetensi, materi dan latihan. Tampilan menu kedudukan diperlihatkan oleh Gambar 3.
Pada menu ini, setiap tombol di beri
action script. Dengan ditambahkannya
script tiap tombol maka pengguna akan
lebih mudah mengakses menu yang disediakan. Penambahan script ini membuat media pembelajaran menjadi lebih interaktif
Gambar 3. Tampilan Menu Kedudukan
Bagian yang ketiga adalah kompetensi. Siswa dapat memahami setiap standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai pada proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berupa perangkat lunak
macromedia flash 8 ini. Dalam bagian ini
pengguna dapat mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran berguna untuk memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan pembelajaran kepada siswa. Siswa
dapat belajar secara mandiri, apabila telah mengetahui tujuan pembelajaran yang hendak dicapainya. Tampilan menu kompetensi diperlihatkan oleh Gambar 4:
Gambar 4. Tampilan Menu Kompetensi
Bagian yang keempat adalah materi kedudukan. Materi kedudukan terdiri atas 5 bagian, yakni kedudukan antara titik dan garis, titik dan bidang, antara dua garis, garis dan bidang serta antara dua bidang. Berisipengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Tampilan menu kedudukan ini dibuat
menarik dan disusun rapi. Dapat dilihat pada Gambar 5
Gambar 5. Tampilan Materi Kedudukan
Menu latihan yang berupa soal essay berguna melihat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan dari latihan ini
Semirata 2013 FMIPA Unila |379 dapat dilihat keseriusan siswa memahami
materi dengan menggunakan media pembelajaran pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tampilan latihan diperlihatkan pada Gambar 6:
Gambar 6. Tampilan Latihan
Kendala dan kesulitan yang ditemukan diawal penelitian adalah pada saat pemakaian labor, karena jadwal pemakaian labor di R-SMA-BI Negeri 1 Payakumbuh perlu disesuaikan dengan mata pelajaran TIK. Fasilitas yang tersedia yaitu komputer kadang memiliki masalah dalam hal pengoperasian yang kadang tidak bisa dihidupkan serta komputer yang berjumlah terbatas mengakibatkan siswa belajar secara bergantian membuat proses belajar mengajar menjadi kurang efektif. Selain itu juga penulis sedikit mengalami kesulitan dalam mengatur siswa supaya tertib di dalam labor. Kendala lainnya ada beberapa siswa memiliki kemampuan yang berbeda mengakibatkan tidak semua siswa dapat menyelesaikan lembar latihan tepat waktu berkaitan erat sekali dengan keterbatasan waktu yang tersedia untuk satu kali pertemuan adalah 2 45 menit. Akibatnya dalam menyimpulkan materi yang mereka dapatkan saat pertemuan berlangsung belum terkuasai sepenuhnya.
Berdasarkan kendala, permasalahan, dan keterbatasan yang ada dapat dikemukakan beberapa solusi dan alternatif sebagai jalan
keluar. Keterbatasan komputer di dalam ruangan labor dapat ditindaklanjuti dengan menggunakan LCD dalam proses penelitian. Selain itu, siswa bisa membawa laptop bagi yang memiliki laptop, dan memberikan perangkat lunak macromedia
flash 8 kepada siswa untuk mempelajari
kembali materi di rumah mereka. Sehingga siswa yang berkemampuan rendah diberikan bimbingan dan motivasi kepada mereka agar selalu bertanya kepada guru maupun teman mengenai materi atau soal yang kurang dimengerti sehingga siswa tersebut selalu mau berusaha untuk menyelesaikan lembar latihan tepat waktu pada pertemuan selanjutnya.
Pembelajaran menggunakan perangkat lunak macromedia flash 8 lebih menarik dan membuat siswa memperhatikan serta aktif dalam proses belajar mengajar. Hal ini memperlihatkan siswa tertarik dan semakin bersemangat dalam belajar dengan menggunakan media ini. Siswa diberikan kesempatan untuk melakukan eksplorasi terhadap materi yang dipelajarinya sendiri. Selain itu materi yang dipelajari sendiri akan membuat materi melekat lebih lama pada siswa yang dapat membantu menunjang hasil belajar nantinya. Selain itu siswa juga dapat mengeksplorasi diri untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan bertanya kepada teman dan gurunya mengenai materi tersebut. Hasil latihan ini menjadi gambaran bagi siswa sendiri untuk melihat kemampuan dirinya dan menjadi evaluasi untuk pertemuan berikutnya.
Keadaan ini mengindikasikan bahwa penggunaan media pembelajaran bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa di R-SMA-BI. Agar hasil belajar siswa dapat memenuhi KKM dibutuhkan kreativitas guru dalam menentukan dan menggunakan metode dan sumber belajar yang tepat serta sesuai dengan karakteristik materi yang
380| Semirata 2013 FMIPA Unila
dipelajari. Disamping itu keaktifan siswa dalam melaksanakan tugas, perhatian siswa, motivasi belajar, dan ketekunan juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Dari hasil deskripsi dan analisis data terlihat bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah 78,09 sedangakan kelas kontrol adalah 74,88 Hal ini menunjukkan rata-rata kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Dilihat dari segi ketuntasan belajar siswa secara individu maka diperoleh pada kelas eksperimen nilai siswa di atas Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 75,00 adalah sebanyak 24 orang atau 75% sedangkan kelas kontrol sebanyak 16 orang atau 50% dari jumlah siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen siswa yang memperoleh nilai diatas KKM lebih banyak dari kelas kontrol.
Berdasarkan perhitungan variansi dan simpangan baku yang diperoleh kelas eksperimen berturut-turut adalah 35,63 dan 5,96, kelas kontrol 41,59 dan 6,44. Hal ini berarti bahwa di kelas kontrol nilai siswa lebih beragam daripada kelas eksperimen.Berdasarkan perhitungan uji-t diperoleh Nilai P dari kedua kelas sampel lebih kecil dari pada taraf nyata yang ditetapkan yaitu α = 0,05, dimana Nilai P yang diperoleh adalah 0,021. Karena Nilai P < α dan thitung > ttabel maka ditolak dan diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika kelas X SMA Negeri 1 Payakumbuh dengan menggunakan media pembelajaran berupa perangkat lunak macromedia flash 8 lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan media pembelajaran konvensional.
Secara garis besar media pembelajaran berupa macromedia flash 8 diharapkan mampu membuat siswa belajar secara mandiri untuk menilai sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi. Media
ini bisa meningkatkan nilai siswa khususnya pada materi dimensi tiga yang memberikan contoh nyata secara visual sehinga mereka tidak susah payah belajar bersama ilusi untuk mempelajari materi pada pokok bahasan dimensi tiga. Penggunaan media pembelajaran berupa
macromedia flash 8 begitu amat menarik
minat siswa untuk belajar sehingga materi lebih mudah dipahami.
Mereka dapat melihat animasi berjalan sendiri dengan mengklik tombol play dan apa yang mereka bayangkan dapat dilihat secara visual. Media pembelajaran menggunakan perangkat lunak macromedia
flash 8 membuat pembelajaran lebih
menarik yang membuat siswa aktif dan mandiri dalam proses belajar mengajar. Akibatnya mereka semakin bersemangat dalam belajar dengan menggunakan media ini. Lalu mereka diberikan kesempatan untuk melakukan eksplorasi terhadap materi yang dipelajarinya sendiri sehingga akan membuat materi melekat lebih lama sekaligus membantu menunjang hasil belajar nantinya.
Selain itu, mereka juga dapat mengeksplorasi diri untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan bertanya kepada teman dan gurunya mengenai materi tersebut. Hasil latihan ini menjadi gambaran bagi mereka sendiri untuk melihat kemampuan dirinya dan menjadi evaluasi untuk pertemuan berikut. Keadaan ini mengindikasikan bahwa penggunaan media pembelajaran bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa di SMA. Agar hasil belajar siswa dapat memenuhi KKM dibutuhkan strategi, metode, pendekatan, dan teknik pembelajaran yang harus divariasikan oleh seorang guru. Disamping itu, keaktifan siswa dalam melaksanakan tugas, perhatian siswa, motivasi belajar, dan
Semirata 2013 FMIPA Unila |381 ketekunan juga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
Kendala dan kesulitan yang ditemukan diawal penelitian adalah pada saat pemakaian labor, karena jadwal pemakaian labor di SMA Negeri 1 Payakumbuh perlu disesuaikan dengan mata pelajaran TIK. Fasilitas yang tersedia yaitu komputer yang memiliki masalah dalam hal pengoperasian serta komputer yang berjumlah terbatas mengakibatkan siswa belajar secara bergantian membuat proses belajar mengajar menjadi kurang efektif. Selain itu, juga dialami kesulitan dalam mengatur siswa supaya tertib di dalam labor. Lalu ada beberapa siswa memiliki kemampuan yang berbeda mengakibatkan tidak semua siswa dapat menyelesaikan lembar latihan tepat waktu berkaitan erat sekali dengan keterbatasan waktu yang tersedia untuk satu kali pertemuan adalah 2 x 45 menit.
Akibatnya dalam menyimpulkan materi yang mereka dapatkan saat pertemuan berlangsung belum terkuasai sepenuhnya. Berdasarkan kendala, permasalahan, dan keterbatasan yang ada dapat dikemukakan beberapa solusi dan alternatif sebagai jalan keluar. Keterbatasan komputer di dalam ruangan labor dapat ditindaklanjuti dengan menggunakan LCD dalam proses penelitian.
Selain itu, siswa bisa membawa laptop bagi yang memiliki laptop, dan memberikan perangkat lunak macromedia
flash 8 kepada siswa untuk mempelajari
kembali materi di rumah mereka. Siswa yang berkemampuan rendah diberikan bimbingan dan motivasi kepada mereka agar selalu bertanya kepada guru maupun teman mengenai materi atau soal yang kurang dimengerti sehingga siswa tersebut selalu mau berusaha untuk menyelesaikan lembar latihan tepat waktu pada pertemuan selanjutnya. Usaha yang dilakukan agar waktu yang tersedia cukup, maka penulis
mempergunakan waktu seefektif mungkin agar setiap pertemuan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Payakumbuh dengan menggunakan media pembelajaran berupa perangkat lunak macromedia flash 8 lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan media pembelajaran konvensional.
Daftar Pustaka
AECT. 1994. Definisi Teknologi
Pendidikan. Jakarta : Pusat Antar
Unuversitas Terbuka dan C.V. Rajawali. Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan dan
Pengembangan Media untuk
Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Astuti, Dwi. 2006. Teknik Membuat
Animasi Profesional Menggunakan
Macromedia Flash 8. Yogyakarta: C.V
Andi Offset.
Budianto. 2002. Pembelajaran Geometri
dan Berpikir Geometri. Surabaya:
FMIPA ITS.
Ismail. 1998. Kapita Selekta Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Bina Aksara.
Minitab Inc. 2003. MINITAB Statistical Software, Release 14 for Windows, State College, Pennsylvania.
Muliyardi . 2003. Strategi Pembelajaran
Matematika.Padang: UNP.
Nasution, S. 2000. Berbagai Pendekatan
dalam Proses Belajar dan Mengajar.