• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III BAHAN DAN METODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III BAHAN DAN METODE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

17

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013. Tempat penelitian di Situ Cileunca, Kecamatan pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pengamatan kualitas air dilakukan di Laboratorium Manajemen Sumberdaya dan Lingkungan Perairan (MSLP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang.

3.2Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan, sebagai berikut :

1. Secchi disk untuk mengukur transparansi

2. Thermometer untuk mengukur suhu air dengan ketelitian 0.1ºC

3. pH meter dan pH indicator strips untuk mengukur pH air

4. Nansen Water Sampler Model. APAL VHSD 1 untuk mengambil sampel air

5. Multiparameter photometer HI 83200 untuk menghitung ortofosfat dan nitrat dengan ketelitian 0.01 mg/l

6. Cool box untuk menyimpan sampel selama perjalanan ke laboratorium

7. Botol winkler (150 ml) dan botol sampel (1 liter) untuk menyimpan sampel air

8. Biuret (10 ml), gelas erlenmayer (100 ml) untuk titrasi

9. Gelas ukur (50 ml dan 150 ml) untuk pengenceran

10.Pipet tetes untuk mengambil bahan pereaksi dan sampel fitoplankton

Bahan yang digunakan, sebagai berikut : 1. Sampel air yang diambil dari lapangan

2. Bahan analisis DO, BOD, dan produktivitas primer yaitu O2 reagent, MnSO4, H2SO4, Na2S2O3

3. Bahan analisis CO2 bebas yaitu phenolptealin 1% dan NaOH 0,1 N 4. Bahan analisis Alkalinitas yaitu methyl orange dan HCL 0,1 N 5. Reagen Nitrat dan Reagen Ortofosfat

(2)

3.3 Metode Penelitian dan Penentuan Lokasi Sampling

Penelitian dan penentuan stasiun pengamatan dilakukan dengan metode survey. Penentuan stasiun dengan mempertimbangkan masukan bahan organik. Stasiun pengambilan sampel berada di empat lokasi yang ditentukan berdasarkan faktor lingkungan yaitu Stasiun (St.) 1, St. 2, St. 3, dan St 4 yang diharapkan mewakili Situ Cileunca. St. 1 merupakan inlet Situ Cileunca, St. 2 merupakan outlet Situ Cileunca (DAM Panglayangan), St. 3 merupakan outlet Situ Cileunca (DAM Pulo), dan St. 4 bagian tengah Situ Cileunca (Gambar 5). Pada setiap stasiun dilakukan lima ulangan dengan frekuensi tujuh hari.

Gambar 5. Peta Situ Cileunca dan stasiun pengamatannya Sumber: Peta Kecamatan Pangalengan dan Citra Wikimapia 5.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel air dilakukan menggunakan Nensen water sampler pada setiap kedalaman dengan ulangan masing-masing lima kali. Sampel air ditampung dalam ember kemudian dilakukan analisis DO dan produktivitas primer. Sebagian sampel air dimasukkan ke dalam botol sampel kedap cahaya dan disimpan dalam cool box untuk analisis di laboratorium. Pada pengambilan sampel diupayakan tidak terjadi goncangan pada permukaan air, hal ini bertujuan agar tidak terjadi pencampuran antara air permukaan dengan air pada setiap kedalaman. Gambar pengambilan sampel air menggunakan Nensen water sampler terdapat pada Lampiran 21.

3 4 2 1 Keterangan: 1 :stasiun 1 2 :stasiun 2 3 :stasiun 3 4 :stasiun 4

(3)

3.4.2 Produktivitas Primer

Pengukuran nilai produktivitas primer dilakukan dengan metode winkler (botol gelap-terang). Sampel air terlebih dahulu diukur DO awal sebelum inkubasi, sampel dimasukkan kedalam 2 botol gelap dan 2 botol terang dengan volume yang sama pada setiap stasiun. Sampel air diinkubasi pada kedalaman yang berbeda yaitu 0.2 m (permukaan), 1 m, 2 m, 3 m, 4 m, 5 m, dan 6 m selama 4 jam secara bersamaan.

Penentuan kedalaman didasarkan pada kedalaman kompensasi setelah dilaukan survey diperoleh kedalaman kompensasi sebesar 6.62 m. Botol gelap-terang yang telah diinkubasi selama 4 jam diangkat dan dihitung nilai DO untuk masing-masing botol dengan metode winkler, kemudian dihitung nilai produktivitasnya. Hasil pengukuran produktivitas primer diperlihatkan pada Lampiran 9-12.

3.4.3 Pengukuran Konsentrasi Nitrat

Pengukuran konsentrasi nitrat diukur dengan menggunakan

multiparameter photometer. Sampel air diambil dari setiap kedalaman

dimasukkan ke dalam botol sampel, kemudian dihitung konsentrasi nitratnya. Alur kerja dapat dilihat pada Lampiran 5.

3.4.4 Pengukuran Konsentrasi Fosfat

Pengukuran konsentrasi fosfat diukur dengan menggunakan

multiparameter photometer. Sampel air diambil dari setiap kedalaman

dimasukkan ke dalam botol sampel, kemudian dihitung konsentrasi fosfatnya. Alur kerja dapat dilihat pada Lampiran 6.

3.4.5 Pengukuran Faktor Fisik-Kimia Perairan

Faktor fisik-kimiawi perairan yang diukur adalah suhu air, transparansi. pH air, alkalinitas, CO2bebas, BOD5, dan DO.

3.4.5.1 Suhu air

Suhu air (ºC) diukur dengan thermometer pada Nensen Water Sampler, yaitu dengan mencelupkan thermometer ke dalam sampel air setelah beberapa menit diangkat dari kedalaman kemudian dilihat suhunya dan dicatat.

(4)

3.4.5.2 Transparansi Cahaya

Transparansi diukur menggunakan keping Secchi berwarna hitam–putih berdiameter 20 cm dengan cara memasukkan secchi kedalam air dengan posisi tegak lurus sampai warna putih tidak terlihat pertama kali (Secchi A), kemudian ulur tali dan angkat perlahan sampai warna putih terlihat pertama kali (Secchi B). Alur kerja dapat dilihat pada Lampiran 8.

3.4.5.3 pH air

Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH indicator strips. Sampel air dimasukkan dalam ember kemudian dimasukkan pH indicator strips kedalamnya, lalu dibaca nilainya dan dicatat. Alur kerja dapat dilihat pada Lampiran 7.

3.4.5.4 BOD5

Pengukuran BOD5 dilakukan dengan menggunakan metode winkler. Sampel yang diambil dimasukkan ke dalam botol sampel dan dimasukkan dalam cool box kemudian dibawa ke laboratorium. Alur kerja BOD5 dapat dilihat pada Lampiran 4.

3.4.5.5 Oksigen Terlarut (DO)

Pengukuran DO dilakukan dengan metode winkler dengan menggunaan reagen-regen kimia yaitu KMnSO4, KOH-KI, H2SO4, dan Na2S2O3. Alur kerja DO dapat dilihat pada pada Lampiran 2.

(5)

3.5 Parameter yang diamati

Pengukuran parameter fisik, kimiawi dan biologis beserta alat dan tempat pengambilan yang digunakan disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Parameter Fisik, Kimiawi, Biologis dan Alat Penelitian Parameter

(satuan) Alat

Tempat Pengambilan Fisik

Suhu (oC) Thermometer In situ

Transparansi (m) Secchi disk In situ

Kimiawi

pH pH meter In situ

CO2 bebas Erlenmayer In situ

Alkalinitas Erlenmayer In situ

DO Botolwinkler In situ

BOD Botolwinkler Lab

Ortofosfat (mg/l) Multiparameterphotometer Lab Nitrat-Nitrogen (mg/l) Multiparameterphotometer Lab Biologis

Produktivitas primer Botolwinkler In situ

5.5 Analisis Data

Data yang diperoleh diolah dengan menghitung nilai produktivitas primer, nitrat dan fosfat dengan IBM SPSS 20.

5.5.1 Rumus Menghitung Konsentrasi DO

Perhitungan DO dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: DO (mg/l) = 𝟖𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝒎𝒍 𝒕𝒉𝒊𝒐𝒔𝒖𝒍𝒇𝒂𝒕 𝒙 𝑵 𝒕𝒉𝒊𝒐𝒔𝒖𝒍𝒇𝒂𝒕

𝟓𝟎 𝒙 (𝑽−𝟐)𝑽

Keterangan :

8000 = Berat molekul Oksigen (8) dalam 1000 ml ml thiosulfat = jumlah ml Na2S2O3 yang terpakai titrasi

N thiosulfat = Normalitas Na2S2O3 yang digunakan titrasi (0.01) 50 = Jumlah ml sampel air yang dititrasi (50 ml) V = volume botol winkler yang digunakan (150 ml)

(6)

3.5.2 Rumus Menghitung Konsentrasi BOD5

Perhitungan BOD dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

Keterangan :

DO-nol = konsentrasi oksigen terlarut nol hari DO-5 = konsentrasi oksigen terlarut 5 hari

3.5.3 Rumus Menghitung Nilai Produktivitas Primer (PP)

Pengukuran nilai produktivitas primer menggunakan botol gelap-terang. Produktivitas primer yang dapat diukur respirasi, produktivitas primer kotor dan produktivitas primer bersih. Hubungan antara ketiganya dapat dinyatakan sebagai berikut (Suherman 2007) :

Respirasi : (IB – DB)

Produktivitas Primer Kotor (GPP) : (LB – DB)

Produktivitas Primer Bersih (NPP) : (LB – DB) – (IB – DB) Keterangan :

IB (Initial Bottle) : konsentrasi dari oksigen terlarut sebelum inkubasi (mg/l) DB (Dark Bottle) : konsentrasi oksigen terlarut botol gelap setelah inkubasi (mg/l) LB (Light Bottle) :konsentrasi oksigen terlarut botol terang setelah inkubasi (mg/l) Untuk mengubah nilai mg/l oksigen menjadi mgC/m3, maka nilai dalam mg/l dikalikan dengan faktor 0.375 dan 1000, hal ini akan menghasilkan mgC/m3 untuk jangka waktu pengukuran. Untuk mendapatkan nilai produktivitas primer dalam satuan hari, maka nilai per jam dikalikan dengan 12, mengingat cahaya matahari hanya 12 jam perhari (Barus 2004).

3.5.4 Rumus Menghitung Transparansi

Berdasarkan penelitian pendahuluan nilai rata-rata Secchi A 0,68 m dan rata-rata Secchi B 0,72 m dengan kedalaman secchi 0,69 m, koefisien peredupan cahaya 0,24 m dan kedalaman kompensasi 6,62 m, didapatkan dengan rumus:

Zs (cm) =

𝐫𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐒𝐞𝐜𝐜𝐡𝐢 𝐀 + 𝐫𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐒𝐞𝐜𝐜𝐡𝐢 𝐁 𝟐

Keterangan:

Zs = Kedalaman Secchi (Transparansi) dalam meter

(7)

3.6 Analisis Korelasi Pearson

Analisis korelasi Pearson dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi pearson SPSS Ver.16.00 (Santoso, S 2005). Uji ini merupakan uji statistik untuk mengetahui korelasi antara konsentrasi nitrogen dan fosfor dengan nilai produktivitas primer fitoplankton. Menurut Sugiyono (2005), menyatakan nilai indeks korelasi disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Interval Korelasi dan Tingkat Hubungan Antar Faktor Interval Koefisian Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 Sangat Rendah 0.20 – 0.399 Rendah 0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Kuat 0.80 – 1.000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono 2005 α : 0,05

Dengan asumsi bahwa:

H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas (konsentrasi nitrogen dan fosfor) dengan variabel terikat (produktivitas primer fitoplankton)

H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas (konsentrasi nitrogen dan fosfor) dengan variabel terikat (produktivitas primer fitoplankton).

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai p-value : Jika p-value > 0,05, maka H0 diterima

Gambar

Gambar 5. Peta Situ Cileunca dan stasiun pengamatannya  Sumber: Peta Kecamatan Pangalengan dan Citra Wikimapia  5.4  Prosedur Penelitian
Tabel 4. Parameter  Fisik, Kimiawi, Biologis dan Alat Penelitian  Parameter

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara variabel PDRB, Pengangguran dan

Berdasarkan hasil pengujian dengan beberapa skenario, kontrol lampu dan sistem penjadwalan dapat dilakukan menggunakan aplikasi Android melalui komunikasi

terhadap konsekuensi dari introduksi dan resiko ekologis, baik untuk temak maupun hewan air. Perlu dipertirnbangkan kemungkin- an keterpaduan antara konservasi tanaman,

Peneliti telah meneliti dan menganalisis fenomena gaya manajemen konflik antar pribadi pada pasangan commuter marriage (studi fenomenologi pada pasangan tentara

Menurut !e#er7ayaan #endudu! sete%#at6 De$i Su$id) %asih hidu# hingga !ini dan %enjadi ratu di Laut Selatan yang sering disebut Nyi R)r) *idul. Ratu dari segala jin dan silu%an

Hasil dari pengujian koneksi politik melalui aspek kepimilikan pemerintah adalah berpengaruh positif namun tidak signifikan, namun koneksi politik melalui hubungan komisaris

Dalam upaya peningkatan populasi, produktivitas dan produksi daging sapi untuk mewujudkan kecukupan daging 2010, terbuka kemungkinan aplikasi teknologi inovatif sexing spermatozoa