Ir. Tito Adi Dewanto
ARTI DAN KLASIFIKASI
Ukuran yang menyatakan tingkat
perubahan harga, kuantitas dan
produktivitas pada suatu periode
dibandingkan pada periode tertentu
(periode dasar).
Klasifikasi Angka Indeks:
1. Indeks Harga
2. Indeks Kuantitas
3. Indeks Nilai
Statistika I: Angka Indeks 3
Pengertian Angka Indeks :
Angka indeks atau sering disebut indeks
saja, pada dasarnya merupakan suatu
angka yang dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat dipergunakan untuk
melakukan perbandingan antara kegiatan
yang sama (produksi, ekspor, hasil
penjualan, jumlah uang beredar, dll) dalam
waktu yang berbeda.
Kegunaan Angka Indeks
Dari angka indeks dapat diketahui maju
mundurnya atau naik turunnya suatu usaha atau kegiatan. Jadi tujuan pembuatan angka indeks sebetulnya adalah untuk mengukur secara
kuantitatif terjadinya perubahan dalam dua waktu yang berlainan misalnya indeks harga untuk
mengukur perubahan harga (berapa kenaikannya atau penurunannya), indeks produksi untuk
mengetahui perubahan yang terjadi dalam kegiatan produksi, indeks biaya hidup untuk mengukur tingkat inflasi, dll.
Didalam membuat angka indeks diperlukan
dua macam waktu, yaitu waktu dasar (base
period) dan waktu yang bersangkutan atau sedang berjalan (current period).
Kedua macam waktu ini digunakan untuk
melakukan perhitungan terhadap indeks tersebut
Waktu Dasar
Waktu dasar adalah waktu dimana suatu
kegiatan (kejadian) dipergunakan
sebagai dasar perbandingan.
Dalam perbandingan variabel tahun
dasar berfungsi sebagai penyebut.
Angka Indeks pada tahun ini adalah
Pemilihan tahun dasar dapat berdasarkan
sbb
:
Tahun dengan kondisi perekonomian yang
relatif stabil
Tidak terlalu jauh dengan tahun-tahun
tertentu
Tahun di mana terjadi perubahan penting
1966 : ORBA
2020 : APEC
Waktu Yang Sedang Berjalan
Waktu yang sedang berjalan ialah waktu
dimana suatu kegiatan (kejadian)
dipergunakan sebagai dasar
perbandingan terhadap kegiatan
(kejadian) pada waktu dasar.
Indeks Sederhana
Indeks Harga (Ip): rasio antara harga tahun t
(Pt) dengan harga tahun dasar (P0) dikali 100.
Indeks Kuantitas (IQ): rasio antara kuantitas
tahun t (Qt) dengan kuantitas tahun dasar
(Q0) dikali 100.
Statistika I: Angka Indeks 9
100 P P I 0 t p 100 Q Q I 0 t Q Lebih Umum
CONTOH
Jenis Pertanian 1992 1993 1994 1995 1996 1997 Beras Jagung Kuning Kacang Kedelai Kacang Hijau Kacang Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 66.368 34.877 110.505 111.528 161.243 15.433 22.033 46.984 67.337 39.829 116.458 111.063 198.271 13.853 22.273 55.110 81.522 45.850 121.542 127.108 209.542 20.538 29.831 85.183 100.209 50.000 115.052 128.750 200.000 26.944 36.698 82.404 101.382 62.740 114.800 163.042 228.792 26.079 35.688 93.713 111.183 66.208 125.733 192.771 223.250 24.311 35.131 121.920Tabel dibawah ini menyajikan data rata-rata perdagangan beberapa hasil pertanian di Jakarta dari tahun 1992 – 1997. Hitunglah indeks harga beras pada tahun 1995, 1996, dan 1997 dengan waktu dasar tahun 1992
PENYELESAIAN
Untuk tahun 1995 : I95/92 = P95/P92 x 100% = 100.209/66.368 x 100% = 150,99% Untuk tahun 1996 : I96/92 = P96/P92 x 100% = 101.382/66.368 x 100% = 152,76% Untuk tahun 1997 : I97/92 = P97/P92 x 100% = 111.183/66.368 x 100% = 167,52%PENYELESAIAN
Jadi, dibandingkan dengan harga beras
tahun 1992, harga beras tahun 1995
naik 150,99% – 100% = 50,99%, pada
tahun 1996 naik 52,76%, dan pada
Lanjutan
Indeks Nilai (IN): rasio antara nilai (harga
dikali kuantitas) tahun t (Pt.Qt) dengan nilai tahun dasar (P0.Q0) dikali 100. Tentukan Ip, IQ , IN Tahun 2000 dgn 1990 sbg. thn. Dasar. P Q P Q A $4 10 ton $4.50 15 ton B 12 24 10 40 Tahun 1990 2000 Barang
Statistika I: Angka Indeks 13
100 P0.Q0
Pt.Qt IN
Indeks Agregatif Sederhana
Indeks Harga Agregatif Sederhana (Ip): rasio antara harga tahun t (Pt) dengan harga tahun dasar (P0) yang meliputi beberapa macam
produk dikali 100.
Indeks Kuantitas Agregatif (IQ): rasio antara kuantitas tahun t (Qt) dengan kuantitas tahun dasar (Q0) yang meliputi beberapa macam produk dikali 100.
Statistika I: Angka Indeks 14
100 Po P Ip t
100 Q Q I o t Q Indeks Agregatif Sederhana
Rumus: maka
40250+2500+12000 35000+2000+10000
Jadi Harga rata rata 3 komoditas bahan pokok
mengalami kenaikan 16,5%
Bukan estimasi yang baik karena tidak sama
ukuran; kalau diukur dengan Kg maka 16,45%
Jenis
Harga Harga Relatif Bahan Makanan 2000 (Po) 2001(Pt) Pt/Po (100)
Daging Sapi (Per Kg) Rp. 35.000 40.250 115 Beras (Per Liter) 2.000 2.500 125 Daging ayam (Per Kg) 10.000 12.000 120
X 100 = 116,5
100 Po P Ip t
Indeks Rata Rata Harga Relatif
Lihat hasil kolom 4 tabel sebelumnya, lalu
dibagi tiga hasilnya 120; atau terjadi
kenaikan 20%; jadi
Rumusnya: 1 Pt
n Po
Kelemahan: tidak dapat digunakan dalam
analisa harga dan pasar; karena jumlah
konsumsi berbeda/tidak sama
Σ
Indeks Agregatif Tertimbang
Formula indeks agregatif tertimbang:
Formulas
Laspeyres
: kuantitas tahun dasar
(Q
0) sebagai penimbang.
Statistika I: Angka Indeks 17
100 0 P t P I w w w 100 0 Q 0 P 0 Q t P IL
Indeks Laspeyres (IL)
Menggunakan kuantitas tahun dasar/tahun
sebelumnya (Qo) sebagai timbangan
IL = 120,68
Terjadi kenaikan harga konsumsi 20,68%
Sangat dipengaruhi harga beras (jumlah paling besar)
100 0 Q 0 P 0 Q t P IL 120,68 IL 50 . 10000 500 . 2000 20 . 35000 12000.50 2500.500 40250.20 IL Jenis Harga Kuantitas Bahan Makanan 2000 (Po) 2001 (Pt) 2000 Q0 2001 Qt Daging Sapi (Per Kg) . 35.000 40.25 0 20 30 Beras (Per Liter) 2.000 2.500 500 600 Daging ayam (Per Kg) 10.000 12.00 0 50 75
Lanjutan
Formula
Paasche
: kuantitas tahun t (Q
t)
sebagai penimbang.
Statistika I: Angka Indeks 19
100 t Q 0 P t Q t P IP
Menggunakan kuantitas timbangan tahun tertentu
atau cenderung tahun yang baru; dalam contoh adalah tahun 2001
Kalau tahun yang di pakai adalah tahun terakhir
maka IP = 120,25
IL VS IP
IL lebih baik dipakai secara praktek (mudah
menghitungnya) dari IP karena IL menggunakan kuantitas timbangan tahun dasar yang tidak
berubah (data yang telah lewat)
IL Kurang baik secara teoritis karena dipengaruhi
produksi tahun bersangkutan
IP secara praktik cenderung menggunakan
timbangan kuantitas baru secara terus menerus; sehingga lambat dalam memperoleh data produksi yang baru
IP secara teoritis baik karena pengaruh perubahan
produksi thd harga selalu diperhitungkan
IL baik dari sisi praktis IP Baik dari sisi teoritis
Lanjutan
Formula Marshal-Edgeworth: penjumlahan
kuantitas tahun t (Qt) dan kuantitas tahun
dasar (Q0) sebagai penimbang.
Formula Drobisch (ID) : penjumlahan IL dan
IP dibagi 2.
Formula Fisher (IF) : akar perkalian dari IL
dan IP
Statistika I: Angka Indeks 21
100 ) 0 Q t Q ( 0 P ) 0 Q t (Q t P IME 2 IP IL ID IP IL. IF
Lanjutan
Formula Walsh: akar perkalian kuantitas tahun t (Qt) dan kuan-titas tahun dasar (Q0) sebagai penimbang.
Tentukan: IL, IP, IF, IME, ID, IW.
P Q P Q
A 4 jt 10 ton 4,5 jt 15 ton B 12 jt 24 10 jt 40
1990 2000
Barang
Statistika I: Angka Indeks 22
100 ) 0 Q t Q ( 0 P ) 0 Q t (Q t P IW
Indeks Drobisch (ID)
IL dan IP punya kelemahan dan kelebihan
baik dari sisi teoritis maupun praktis
Bila selisihnya tidak cukup besar maka
Drobisch menganjurkan agar hasilnya
dirata-ratakan.
ID = (120,68 + 120,25)/2 = 120,47
Kelemahan hanya menambah waktu dengan
hasil yang kurang lebih sama; bila perbedaan
IL & IP besar maka nilai indeks tidak
Indeks Ideal Fisher (IF)
IF menutupi kelemahan ID
Rata rata geometrik dari IL dan IP
IF = = 120,47
Lebih baik daari drobisch namun kurang
praktis dan kurang disukai
Mencolok beda dengan ID bila perbedaan IL
dan IP besar
120,25 120,68x
Statistika I: Angka Indeks 25 Indeks Indeks (1996=100) Berantai 1996 40 100 1997 48 120 20.00 120.00 20.00 1998 52 130 8.33 108.33 8.33 1999 60 150 15.38 115.38 15.38 2000 56 140 -6.67 93.33 -6.67 2001 70 175 25.00 125.00 25.00 2002 64 160 -8.57 91.43 -8.57 2003 72 180 12.50 112.50 12.50 2004 80 200 11.11 111.11 11.11
Tahun Penjualan % perub. % perub.
INDEKS BERANTAI
100
I
I
Ib
) 1 (x
n-n
PERUBAHAN TAHUN DASAR
Lama Baru 1997=100 2000=100 1995 75 46.9 1996 90 56.3 1997 100 62.5 1998 120 75.0 1999 140 87.5 2000 160 100.0 2001 150 93.8 Indeks Tahun Indeks Lama: Tahun dasar tahun 1997. Indeks pada tahun 1997 = 100.
Indeks Baru: Tahun dasar tahun 2000, sehingga indeks tahun 2000 = 100.
Statistika I: Angka Indeks 26
L A
B
xI
I
PERUBAHAN TAHUN DASAR
Apabila tahun dasar yang telah ditentukan akan
diubah, misalnya tahun dasar 1998 kemudian diubah tahun dasarnya menjadi tahun 2000
dimana,
IB: indeks baru untuk tahun yang indeksnya sedang dihitung
IA: indeks asal untuk tahun yang dijadikan tahun dasar baru
IL: indeks lama untuk tahun yang indeks barunya sedang dihitung 27 L A B
xI
I
I
100
PERUBAHAN TAHUN DASAR
CONTOH:
Kita ingin memabandingkan perubahan harga di New York Stock Exchange dan American Stock Excange sejak tahun 1985. Indeks harga keduanya adalah:
Indeks
Tahun
1985 1986 1987 1993
New York Stock Exchange (1965=100)
108,09 136,00 161,7 244,72
Amarican Stock Exchange (1973=100)
229,10 264,38 316,61 418,54
PERUBAHAN TAHUN DASAR
Untuk membandingkan keduanya, tahun
dasar harus sama, maka ditentukan tahun 1985 = 100 sebagai tahun dasar.
New york stock exchange
American stock exchange
29 82 , 125 136 09 , 108 100 1986 x tahun IB 4 , 115 38 , 264 10 , 229 100 1986 x tahun IB
IHK DAN PENDAPATAN RIIL
100 x IHK nominal pendapatan riil pendapatan Tahun Pendapatan nominal IHK (1993=100) Pendapatan riil
1995 532.568 254 209.672 1998 989.573 322 307.321 2001 1.490.974 363 410.737
30
Pendapatan riil yang mencerminkan daya beli.
Contoh IHK dan Pendapatan Riil
Pendapatan nominal tahun 1995-1998 yang naik sebesar (989.773-532.568)/532.568 x 100 = 86%, namun secara riil hanya meningkat (307.321-209.672)/209.672 x 100 = 47%, hal ini terjadi kerena