• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI SUJUD SYUKUR DAN SUJUD TILAWAH MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER I MTs NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI SUJUD SYUKUR DAN SUJUD TILAWAH MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER I MTs NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH

MATERI SUJUD SYUKUR DAN SUJUD TILAWAH

MELALUI METODE

DEMONSTRASI

PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER I MTs

NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

AHMAD FITAHUN NIAM

NIM: 111 14 272

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH

MATERI SUJUD SYUKUR DAN SUJUD TILAWAH

MELALUI METODE

DEMONSTRASI

PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER I MTs

NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

AHMAD FITAHUN NIAM

NIM: 111 14 272

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan

menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari

(nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini Penulis persembahkan untuk:

1. Ibu Mudrikah yang telah membesarkan, merawat, mendidik, membimbing

hingga saat ini, serta selalu mendengarkan keluh kesah dalam segala hal dan

selalu memberikan kasih sayang, do’a, semangat tiada henti.

2. Bapak Masduqi yang selalu sabar memberikan fasilitas, nasehat, do’a dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Saudara-saudaraku Hanik Atikah, Najihah, Layla Makfiyah, Chozinatul

Asroriyah yang selalu memberikan semangat dan memberikan arahan untuk

menyelesaikan skripsi.

4. Teman dekatku Dwi yang selalu menemani, memberikan semangat, do’a dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi.

5. Saudara sepupu M Hanif Dzakiri yang selalu menjadi motivasi untuk segera

menyelesaikan studi S1.

6. Sahabat seperjuanganku (Musthofa, Tri, Saepul, Nizar) yang selalu menjadi

hiburan ketika suntuk dan selalu memberikan motivasi untuk menyelesaikan

kuliah.

7. Sahabat Ansor dan Banser satkoryon Sidorejo kota Salatiga yang senantiasa

memberikan hiburan, semangat dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam pencipta langit dan

bumi beserta isinya yang telah memberikan segala rahmat, taufik dan

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada pemimpin umat dan penutup

para Rasul, Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik manusia

dari masa kegelapan menuju masa yang sangat terang benderang dengan

syariatnya yang lurus.

Skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Sujud Syukur Dan Sujud Tilawah Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas

VIII A Semester I MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019” diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga. Penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang telah

diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual. Selanjutnya

penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada

1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) 3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M. Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(10)
(11)

xi ABSTRAK

Niam, Ahmad Fitahun, 2018. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Sujud Syukur Dan Sujud Tilawah Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII A Semester I MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Fiqih dan Metode Demonstrasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi sujud syukur dan sujud tilawah pada siswa kelas VIII A Semester I MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas VIII A MTs Negeri Salatiga dengan jumlah siswa 32 yang terdiri dari 13 laki-laki dan 19 perempuan.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan metode demonstrasi. Penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian dievaluasi dalam refleksi untuk menyusun perbaikan dalam tindakan siklus selanjutnya. Untuk mengumpulkan data diperlukan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes formatif untuk melihat ada tidaknya peningkatan hasil belajar.

Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor yang diperoleh pada setiap siklus dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 75 (sesuai dengan KKM yang berlaku di MTs Negeri Salatiga). Diperoleh bahwa hasil belajar dari mulai pra siklus yang mencapai KKM (75) hanya 14 siswa dari 32 siswa dengan persentase 43,75% dan 18 siswa dengan persentase 56,25% belum mencapai KKM (75) dengan rata-rata nilai 67,5. Sedangkan pada siklus I, 21 siswa dinyatakan telah mencapai KKM (75) dengan persentase 65,62% dan rata-rata 72,03. Memasuki siklus II, 28 dari 32 siswa telah mencapai KKM (75) dengan persentase 87,5% dan rata-rata 77,18. Maka PTK ini

(12)

xii DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN BERLOGO ... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Hipotesis Tindakan ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 6

1. Hasil Belajar ... 6

2. Fiqih ... 6

3. Sujud Syukur dan Sujud Tilawah ... 7

4. Metode Demonstrasi ... 7

G. Metode Penelitian ... 7

1. Rancangan Penelitian ... 7

(13)

xiii

3. Langkah-langkah Penelitian ... 9

4. Instrumen Penilaian ... 11

5. Pengumpulan Data ... 11

6. Analisis Data ... 12

H. Kriteria Keberhasilan ... 14

I. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 16

1. Hasil Belajar ... 16

2. Pembelajaran Fiqih... 23

3. Materi Sujud Syukur dan Sujud Tilawah ... 27

4. Metode demonstrasi ... 35

B. Kajian Pustaka ... 38

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 40

1. Sejarah Singkat MTs Negeri Salatiga ... 40

2. Identitas Sekolah ... 41

3. Visi dan Misi Sekolah ... 41

4. Data Statistik ... 42

5. Data Sarana dan Prasarana ... 43

6. Subyek Penelitian ... 44

B. Pelaksanaan Penelitian ... 45

1. Deskripsi Penelitian Pra Siklus ... 46

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 47

3. Deskripsi Siklus II ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 55

1. Analisis Kegiatan Pra Siklus ... 55

2. Analisis Kegiatan Siklus I ... 58

(14)

xiv

B. Pembahasan ... 72

1. Analisis Kegiatan Pra Siklus ... 72

2. Analisis Kegiatan Siklus I ... 73

3. Analisis Kegiatan Siklus II ... 74

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 81 DAFTAR PUSTAKA

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Peserta Didik MTs Negeri Salatiga ... 42

Tabel 3.2 Data Guru MTs Negeri Salatiga ... 42

Tabel 3.3 Data Pegawai Administrasi MTs Negeri Salatiga... 43

Tabel 3.4 Data Ruang dan Gedung MTs Negeri Salatiga ... 43

Tabel 3.5 Daftar Siswa MTs Negeri Salatiga... 44

Tabel 4.1 Hasil Post Test Siswa Kelas VIII A MTs Negeri Salatiga ... 56

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 59

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ... 60

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ... 62

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 66

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ... 68

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ... 69

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 3 Dokumentasi

Lampiran 4 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 6 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 8 Daftar Nilai SKK

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Hasil belajar yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan, baik bagi

guru maupun bagi siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Dalam proses

pembelajaran guru semaksimal mungkin menciptakan pembelajaran yang aktif dan

menyenangkan, itu akan dapat dicapai apabila dalam suatu proses pembelajaran

salah satuya dengan menggunakan metode atau cara yang dipakai dalam

penyampaian materi pembelajaran.

Komponen suatu pendidikan terdiri dari tujuan pendidikan, siswa, guru, isi

pendidikan, metode pendidikan, alat pendidikan, dan lingkungan pendidikan.

Komponen tersebut saling berkaitan dan akan mempengaruhi hasil sebuah

pendidikan. Jika komponen diatas berjalan dengan baik, akan mendapatkan hasil

yang maksimal dan sesuai dengan tujuan yang di inginkan. Namun, jika salah satu

komponen tidak berjalan dengan baik, hasil tidak akan sesuai dengan tujuan

pendidikan yang diharapkan.

Dewasa ini, kebanyakan pendidik hanya menerapkan metode ceramah pada

mata pelajaran dan materi apapun, lazimnya guru harus bisa menyesuaikan antara

materi dengan metode yang akan diterapkan karena dapat menentukan hasil

(19)

2

Untuk guru pendidikan agama islam dalam mencapai suatu keberhasilan

proses belajar mengajar tentu tidak lupa dengan menggunakan metode yang tepat,

efektif dan efisien. Namun demikian, berdasarkan pengamatan dari proses

pembelajaran masih terdapat kecenderungan yang mengarah pada metode

pembelajaran yang harus diperbaiki, dimana pada metode sebelumnya hanya

sebatas pada teori dan belum melibatkan siswa ikut berperan aktif dalam belajar

mengajar, sehingga hasil pembelajaran kurang maksimal.

Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan

mengalami kendala dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya,

karena cukup banyak bahan atau materi pelajaran yang terbuang sia-sia, karena

penggunaan metode pembelajaran yang di gunakan dalam proses belajar mengajar

kurang tepat sasaran (Rasimin, 2012: 82).

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dengan guru di

MTs Negeri salatiga, hasil musyawarah kriteria ketuntasan minimal yang telah di

tetapkan untuk mata pelajaran Fiqih yaitu 75. Perolehan hasil evaluasi post test

yang telah dilaksanakan, dari 32 siswa yang telah mencapai KKM 43,75% (14

siswa) dan yang belum mencapai KKM 56,25% (18 siswa). Hal ini menunjukkan

bahwa prestasi siswa masih di bawah standar KKM kelas yang diharapkan. Oleh

karena itu peneliti memahami dan ingin memecahkan masalah yang telah terjadi.

Permasalahan yang dihadapi guru dalam menyampaikan materi membuat

siswa tidak berkonsentrasi karena siswa sering bermain sendiri dan tidak

(20)

3

variatif dalam proses belajar mengajar sehingga siswa sulit menerima pelajaran.

Namun, minat guru untuk mempelajari metode yang baru masih kurang. Guru

tidak dapat menggunakan metode pembelajaran dengan baik sehingga

menggunakan metode ceramah, tidak menggunakan metode atau pendekatan yang

sesuai dengan materi dan dapat mempermudah siswa dalam menerima materi

pembelajaran.

Penulis ingin menerapkan pembelajaran yang mudah dipahami dan tidak

membosankan, mudah diserap siswa sehingga penulis menawarkan dengan metode

demonstrasi dalam pembelajaran Fiqih materi sujud syukur dan sujud tilawah yang

memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

Syaiful Bahri Djamarah (2000) dalam Ardi Setyanto (2014)

mengungkapkan bahwa metode demonstrasi digunakan untuk memperhatikan

suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkaitan dengan bahan

pembelajaran.

Dari persoalan diatas dapat menjadi dorongan bagi peneliti untuk

memperbaiki metode pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan suatu

proses pembelajaran. Upaya tersebut dilaksanakan dalam bentuk penelitian

tindakan kelas dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Sujud

Syukur dan Sujud Tilawah Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas

(21)

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

Apakah Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi

Sujud Syukur dan Sujud Tilawah pada siswa kelas VIII A Semester I MTs

Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Fiqih materi Sujud Syukur dan

Sujud Tilawah pada siswa kelas VIII A Semester I MTs Negeri Salatiga Tahun

Pelajaran 2018/2019 melalui Metode Demonstrasi.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan merupakan tindakan yang diduga akan dapat

memecahkan masalah yang ingin diatasi dengan penyelenggaraan PTK (Hamzah

B. Uno, 2011: 81).

Hipotesis tindakan adalah dugaan atau jawaban yang diusulkan yang

bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian melalui data yang

terkumpul. Berdasarkan teori diatas maka hipotesis penelitian ini adalah melalui

(22)

5

dan sujud tilawah pada siswa kelas VIII A Semester I MTs Negeri Salatiga

Tahun Pelajaran 2018/2019.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi atau acuan

sebagai pedoman guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai dasar

penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Dapat meningkatkan pemahaman dan pengalaman kepada siswa melalui

metode pembelajaran yang baru.

b. Bagi Guru

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan

metode pembelajaran Fiqih dengan metode demonstrasi sehingga proses

(23)

6 c. Bagi Sekolah

Dapat menumbuhkan kerja sama antar guru yang berdampak positif pada

hasil belajar di sekolah serta dapat memberikan kontribusi yang lebih baik

untuk perbaikan pembelajaran.

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Bloom (1956) mengemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif,

afektif dan psikomotor. Untuk aspek kognitif, Bloom menyebutkan enam

tingkatan yaitu: pengetahuan, pemahaman, pengertian, aplikasi, analisa,

sintesa dan evaluasi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada

dasarnya proses belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara

keseluruhan baik yang menyangkut segi kognitif, afektif maupun psikomotor.

Proses perubahan dapat terjadi dari yang paling sederhana sampai pada yang

paling kompleks yang bersifat pemecahan masalah, dan pentingnya peranan

kepribadian dalam proses serta hasil belajar (Daryanto dan Rahardjo, 2012:

27).

2. Fiqih

Alaidin Koto (2004:1) menyatakan bahwa, untuk mengetahui hukum-hukum

Islam diperlukan upaya yang sungguh-sungguh oleh para mujtahid untuk

(24)

7

pemahaman yang mendalam. Keseluruhan hukum yang ditetapkan melalui

cara seperti itu disebut Fiqih.

3. Sujud Syukur dan Sujud Tilawah

Sujud syukur adalah sujud terima kasih, yaitu sujud satu kali di waktu

mendapat keuntungan yang menyenangkan atau terhindar dari kesusahan yang

besar (Kementerian Agama, 2015: 5).

Sedangkan sujud tilawah adalah sujud yang dikerjakan pada saat

membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah dalam Al-Qur’an (Kementerian Agama, 2015: 16).

4. Metode Demonstrasi

Menurut Muhibbin syah (2000) dalam Ardi Setyanto (2014) metode

demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,

kejadian atau aturan serta melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung

maupun melalui media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau

materi.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan

perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran

(25)

8

Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian

tindakan yang dilaksanakan oleh guru yang sekaligus berperan sebagai

peneliti atau bersama-sama dengan orang lain dengan tujuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam

siklus berulang. Empat kegiatan yang ada pada setiap siklus yaitu

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dapat di gambarkan

sebagai berikut (Arikunto dkk, 2014:74).

Gambar 1.1 Bagan PTK

Perencanaan

Refleksi Refleksi

Pengamatan

Pengamatan Perencanaan

SIKLUS II

SIKLUS I Pelaksanaan

Pelaksanaan

(26)

9 2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian

a. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian di MTs Negeri Kota Salatiga.

b. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII A di MTs Negeri Kota

Salatiga dengan jumlah 32 anak, 13 laki-laki dan 19 perempuan pada

Tahun Ajaran 2018/2019.

c. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Tahun Ajaran

2018/2019, yaitu dimulai pada 17 juli 2018 sampai dengan selesai.

3. Langkah-langkah Penelitian

Secara garis besar ada empat tahapan dalam model penelitian

tindakan yaitu: 1) Perencanaan; 2) Pelaksanaan atau tindakan; 3)

Pengamatan; 4) Refleksi (Arikunto dkk, 2006:75).

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti menyiapkan beberapa hal yang dapat

mendukung proses perbaikan pembelajaran, diantaranya:

1) Menyiapkan materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku sebagai

bahan penelitian.

2) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran.

3) Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi.

(27)

10 b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan merupakan tahap penerapan tentang apa yang telah di

rencanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Pelaksanaan

tindakan ini dilakukan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri

dari satu kali pertemuan. Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran

FIQIH dalam materi Sujud Syukur dan Sujud Tilawah terlampir di

RPP. Diharapkan kelemahan dan kekurangan siklus I dapat diperbaiki

dan ditingkatkan pada proses pembelajaran siklus II.

c. Pengamatan (Observing)

Kegiatan ini dilaksanakan selama proses belajar mengajar untuk

mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran Fiqih melalui metode

demonstrasi. Selama proses belajar mengajar, peneliti melakukan

pengamatan terhadap siswa dengan menggunakan lembar observasi.

d. Refleksi (Reflecting)

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tujuan penelitian, tahap

refleksi meliputi:

1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran

2) Evaluasi hasil observasi

3) Analisis hasil pembelajaran, menganalisa kelemahan siklus I untuk

(28)

11 4. Instrumen Penilaian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian

yang terdiri atas:

a. Lembar Observasi

Lembar observasi atau lembar pengamatan adalah lembar yang

digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru

dalam proses pembelajaran Fiqih materi sujud syukur dan sujud

tilawah dengan metode demonstrasi.

b. Butir Soal

Butir soal atau lembar ujian tertulis, digunakan sebagai materi

kegiatan siswa untuk mengukur hasil belajar Fiqih materi sujud syukur

dan sujud tilawah.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam

proses pembelajaran melalui metode demonstrasi.

5. Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan.

Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan

dalam pembelajaran yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar

(29)

12 b. Soal Tes

Peneliti menggunakan tes formatif berupa tes tertulis yang

dilaksanakan di setiap akhir siklus untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau media yang

digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian, foto, dan lain

sebagainya yang dianggap penting. Dokumentasi dalam penelitian ini

digunakan untuk bukti bahwa peneliti telah melakukan penelitian dan

untuk melihat kembali kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan selama

kegiatan berlangsung.

6. Analisis Data

Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi

informasi sehingga karakteristik data tersebut dapat dipahami dan

bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, terutama masalah

yang berkaitan dengan penelitian.

Analisis berupa refleksi dilakukan oleh peneliti bersama guru

selaku kolaborator, untuk menentukan program pada siklus berikutnya

sekaligus mendeteksi pencapaian tujuan pada siklus yang telah

dilakukan.Semua data yang kita peroleh dan kita kumpulkan pada

(30)

13

atau tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh

dari lapangan. Oleh sebab itu, pada tahap ini data sebagaimana adanya

harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa

digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah

dirumuskan.

a. Penilaian rata-rata

Penilaian rata-rata digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

X = Nilai rata-rata

∑x = Jumlah semua nilai siswa

∑N = Jumlah siswa b. Persentase

Penghitungan persentase digunakan untuk mengetahui pencapaian

KKM siswa. Rumus yang digunakan adalah:

𝑥 = 𝑛𝑥x 100%

(31)

14 Keterangan:

P = Persentase

X = Jumlah siswa yang tuntas belajar

X1 = Jumlah siswa

H. Kriteria Keberhasilan

Penggunaan metode demonstrasi dapat dikatakan berhasil apabila

indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan

peneliti adalah:

1. KKM individual

Siswa kelas VIII A telah mencapai kriteria ketuntasan minimal 75 dalam

pembelajaran Fiqih.

2. KKM kelas

Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dalam satu

kelas mencapai ≤ 85%.

I. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: bagian awal,

bagian isi dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari sampul, persetujuan

pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan

persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan

(32)

15

BAB I memuat pendahuluan. Pada bab ini, penulis memberikan

gambaran secara global mengenai berbagai hal yang akan dibahas dalam karya

tulis ini. Adapun hal- hal yang dipaparkan antara lain meliputi: latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan

penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II, penulis memaparkan mengenai teori-teori yang berhubungan

dengan tema penelitian, khususnya yang berkaitan dengan metode demonstrasi.

BAB III, berisi tentang pelaksanaan penelitian yang memuat gambaran

umum seperti lokasi, subjek penelitian, penyajian data, dan deskripsi pelaksanaan

siklus.

BAB IV, pada bab ini penulis memaparkan hasil penelitian beserta

pembahasannya.

BAB V merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian

(33)

16 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu usaha atau proses untuk memperoleh

perubahan yang lebih baik dalam segi apapun. Belajar adalah proses

perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan

kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut

pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap

aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 2006: 10)

Menurut Slameto, 2003 (dalam Hamdani, 2011: 20) belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar apabila

terjadi perubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman

melalui interaksi dengan lingkungan. Menurut pengertian secara

psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya

(34)

17

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,

dengan serangkaian kegiatan. Misalnya, dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru, dan sebagainya. Selain itu, belajar akan lebih

baik jika subjek belajar mengalami atau melakukannya. Jadi tidak

bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya

merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya

oleh lingkungan (Hamdani, 2011: 21-22).

b. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Bloom dan Suharsimi Arikunto, 1990 (dalam

Hamdani, 2011: 138) hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek, yaitu

kognitif, afektif dan psikomotor.

Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi

pada seseorang baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Nawawi dalam K. Brahim (2007) yang menyatakan bahwa hasil

belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor

yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran

tertentu (Susanto, 2013: 5).

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Pada dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (intern)

(35)

18 1) Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta

didik yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor ini antara lain:

a) Faktor fisiologis

Kondisi fisiologis atau jasmaniah pada umumnya sangat

berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Uzer dan

Lilis mengatakan bahwa faktor jasmaniah, yaitu pancaindera

yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami

sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna,

berfungsinya kelenjar yang membawa kelainan tingkah laku

(Hamdani, 2011: 140).

b) Faktor psikologis

(1) Minat

Slameto (1995: 57) mengemukakan bahwa minat

adalah kecenderungan yang tetap untuk memerhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan yang diminati sesorang,

diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang.

Adapun Sardiman (1992: 76) mengemukakan bahwa minat

adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat

ciri-ciri atau arti sementara situasi, yang dihubungkan

dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya

(36)

19

Minat merupakan sesuatu yang ada pada diri siswa

atau individu yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya.

Karena apabila seseorang telah memiliki minat terhadap

sesuatu, maka individu tersebut akan melakukan berbagai

cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

(2) Kecerdasan

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai

kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang

dihadapinya.

Menurut Kartono, 1995 (dalam Hamdani, 2011:

139) kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting

dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang.

Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan

normal atau diatas normal, secara potensi ia dapat

mencapai prestasi yang tinggi.

(3) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang

akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam artian

berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu

(37)

20

Pengertian tersebut sesuai dengan apa yang

dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986: 28) bahwa

bakat dalam hal ini, lebih dekat pengertiannya dengan kata

attitude, yang berarti kecakapan, yaitu mengenai

kesanggupan-kesanggupan tertentu.

(4) Motivasi

Motivasi merupakan segala sesuatu yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi semakin besar

motivasi seseorang dapat berpengaruh positif terhadap

perkembangan atau hasilnya.

(5) Sikap

Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap

suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak suka atau

acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh

faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu.

Faktor yang mampu mempengaruhi hasil belajar antara lain:

a) Keadaan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil yang berada dalam

masyarakat. Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan

(38)

21

hendaknya menyadari bahwa pendidikan di mulai dari

keluarga. Orang tua harus menaruh perhatian penuh kepada

anak, perhatian tersebut dapat memberikan rasa aman dan

nyaman terhadap anak yang akan menumbuhkan motivasi

belajar.

b) Keadaan Sekolah

Sekolah adalah sebuah lembaga pendidkan formal yang

berperan penting bagi keberhasilan siswa. Kurikulum,

hubungan antara guru dan siswa, Keamanan, kenyamanan dan

fasilitas belajar menjadi faktor pendorong siswa untuk belajar

lebih giat dan akan menentukan keberhasilan belajar siswa.

c) Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat juga dapat dikatakan membentuk

kepribadian anak karena dalam pergaulan sehari-hari, seorang

anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan

kebiasaan-kebiasaan lingkungannya sebab dalam kehidupan sehari-hari

anak lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di

suatu lingkungan temannya yang rajin belajar, kemungkinan

besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya

(39)

22 d. Klasifikasi Hasil Belajar

Menurut Susanto, 2013: 6-11, Hasil belajar dapat dilihat

melalui 3 aspek, yaitu pemahaman konsep (aspek kognitif),

keterampilan proses (aspek psikomotor) dan sikap siswa (aspek

afektif)

1) Pemahaman Konsep

Pemahaman menurut Bloom (1979: 89) diartikan sebagai

kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang

dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar

siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang

diberikan oleh guru kepada siswa atau sejauh mana siswa dapat

memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang

dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi

langsung yang ia lakukan.

2) Ketrampilan Proses

Keterampilan berarti kemampuan menggunakan nalar,

pikiran, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai

suatu hasil tertentu termasuk kreativitasnya. Dalam melatih

keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula

sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama,

bertanggung jawab dan berdisiplin sesuai dengan penekanan

(40)

23

Menurut Usman dan Setiawati dalam (Susanto, 2013: 9)

keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah

kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang

mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam

diri individu siswa.

3) Sikap

Menurut Lange dalam Azwar (1998: 3) sikap tidak hanya

merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek

respons fisik. Jadi sikap ini harus ada kekompakan antara mental

dan fisik secara serempak. Berkenaan dengan sikap, kemampuan

dan penguasaan segi-segi emosional, yaitu perasaan, sikap dan

nilai.

2. Pembelajaran Fiqih

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran secara umum adalah kegiatan yang dilakukan

guru sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.

Pembelajaran adalah upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan

terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang

amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa

(41)

24

Dalam proses pembelajaran, pengenalan terhadap diri sendiri

merupakan hal yang sangat penting dalam upaya pemberdayaan diri.

Melalui proses pembelajaran, guru dituntut mampu memfasilitasi

siswa agar mereka dapat memahami kemampuan yang mereka miliki

untuk memberikan motivasi agar siswa terdorong untuk belajar dan

mewujudkan keberhasilan berdasarkan kemampuan mereka sendiri.

Berikut adalah beberapa konsep pembelajaran:

1) Pembelajaran bersifat psikologis. Dalam hal ini, pembelajaran

dideskripsikan dengan merujuk pada apa yang terjadi dalam diri

manusia secara psikologis. Ketika pola perilakunya stabil, maka

proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil.

2) Pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu dan

lingkungan sekitarnya, yang artinya proses-proses psikologis tidak

terlalu banyak tersentuh disini.

3) Pembelajaran merupakan produk dari lingkungan eksperiental

seseorang, terkait dengan bagaimana ia merespons lingkungan

tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan pengajaran, di mana

seseorang akan belajar dari apa yang diajarkan padanya.

Singkatnya, pembelajaran merupakan fenomena kompleks

yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Yang jelas, ia merupakan

(42)

25

terhadap perilaku dan kapasitas seseorang atau suatu kelompok

(Miftahul, 2013: 6).

b. Pengertian Ilmu Fiqih

Menurut bahasa “Fiqih” berasal dari kata faqiha- yafqahu-

fiqhan (

اهقف

-

هقفي

-

هقف

) yang berarti “mengerti atau faham”. Dari sinilah ditarik perkataan fiqh yang memberi pengertian kepahaman dalam

hukum syariat yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Jadi

ilmu fiqih adalah suatu ilmu yang mempelajari syariat yang bersifat

amaliah (perbuatan) yang diperoleh dari dalil-dalil hukum yang terinci

dalam ilmu tersebut (Syafi’i Karim, 1997: 11).

Ilmu fiqih menurut istilah syara’ yaitu pengetahuan tentang

hukum-hukum syariat islam mengenai perbuatan manusia, yang

diambil dari dalil-dalil secara rinci (Abdul Wahhab Khallaf, 1996:2).

Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa ilmu fiqih adalah

ilmu yang mempelajari bermacam-macam syariat atau hukum islam

dan berbagai macam aturan hidup manusia baik yang bersifat individu

maupun yang bersifat masyarakat sosial.

c. Objek Kajian Ilmu Fiqih

Mempelajari ilmu fiqih sangat besar manfaatnya bagi manusia.

Dengan mengetahui ilmu fiqih akan mengetahui pula hal-hal yang

(43)

26

memberikan petunjuk kepada manusia tentang hukum-hukum yang

berhubungan dengan perbuatan manusia. Misalnya, pada pelaksanaan

nikaah, thalaq, ruju’ dan lain sebagainya.

Objek pembahasan ilmu fiqih ialah perbuatan orang dewasa

(mukallaf) dipandang dari ketetapan hukum syariat islam (Abdul

Wahhab Khallaf, 1996:3).

d. Tujuan Ilmu Fiqih

Tujuan dari ilmu fiqih adalah menerapkan hukum-hukum

syariat terhadap perbuatan dan ucapan manusia (Abdul Wahhab

Khallaf, 2014:7)

Adapun yang menjadi dasar dan pendorong bagi umat islam

untuk mempelajari fiqih ialah:

1) Untuk mencari kebiasaan faham dan pengertian dari agama Islam.

2) Untuk mempelajari hukum-hukum islam yang berhubungan

dengan kehidupan manusia

3) Kaum muslimin harus bertafaqquh artinya memperdalam

pengetahuan dalam hukum-hukum agama baik dalam bidang aqaid

dan akhlaq maupun dalam bidang ibadat dan muamalat (Syafi’i

(44)

27

3. Materi Sujud Syukur dan Sujud Tilawah

a) Pengertian Sujud Syukur dan Sujud Tilawah

Sujud syukur dari segi bahasa berasal dari bahasa arab yaitu

syakara- yasykuru- syukron (

ا

ركش

-

ركشي

-

ركش

) yang artinya

berterimakasih.

Sedangkan menurut istilah ialah sujud yang dikerjakan

seseorang manakala memperoleh kenikmatan dari Allah atau terhindar

dari sesuatu yang membahayakan dirinya, sebagai tanda terimakasih

seorang hamba kepada Tuhannya.

Dari segi bahasa, kata tilawah berasal dari bahasa arab yaitu

talaa- yatluu- tilaawatan (

ةولات

-

ولتي

-

لات

) yang artinya bacaan

Sedangkan menurut istilah ialah sujud yang dikerjakan

seseorang manakala membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah dalam

Al-Qur’an (Kementerian Agama, 2015, 5). b) Hukum Sujud Syukur dan Sujud tilawah

Hukum melakukan sujud syukur adalah sunnah seperti sabda

(45)

28

“Dari Abi Bakrah, bahwa Nabi SAW apabila mendapatkan apa yang disenangi atau diberi kabar gembira, segeralah tunduk dan bersujud

sebagai tanda syukur kepada Allat SWT”. (HR. Abu Daud, Ibnu

Majjah dan Tirmidzi). (An-nawawy, 2010, 134)

Sedangkan sujud tilawah hukumnya juga sunnah, baik

dikerjakan di dalam sholat maupun di luar sholat. Rasulullah bersabda:

ْرُقلْا اَنْ يَلَع ُ اَرْقَ ي َناَك َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُللها ىَّلَص َِّبَِّنلا ْناَرَمُع ِنْبا ِنَع

bertakbir dan bersujud, kemudian kami mengikuti sujud bersama beliau”. (HR. Tirmidzi). (An-nawawy, 2010, 80)

c) Tata Cara melakukan Sujud Syukur dan Sujud tilawah

Sujud syukur dilakukan dengan sekali sujud dan boleh

dilakukan tanpa berwudhu, sebab sujud ini diluar sholat. Bahkan pada

saat mengerjakan sholat tidak boleh melakukan sujud syukur. Namun

lebih baik dilakukan dalam keadaan suci.

Sujud tilawah dapat dilakukan di dalam sholat. Jika mendengar

atau membaca ayat sajdah dalam sholat, hendaklah sujud sekali

kemudian kembali berdiri meneruskan bacaan ayat tersebut kemudian

melanjutkan sholat. Namun apabila dalam sholat jamaah makmum

(46)

29

rukun antara lain: niat, takbiratul ihram, sujud dan salam sesudah

sujud. Bacaan sujud syukur juga sama dengan sujud tilawah, yaitu:

َيِقِلاَْلْا ُنَسْحَأ ُوَّللا َكَراَبَ ت ُهَرَصَبَو ُوَعَْسَ َّقَشَو ُهَرَّوَصَو ُوَقَلَخ ىِذَّلِل ىِهْجَو َدَجَس

Aku sujud kepada Tuhan yang menjadikan diriku, Tuhan yang membukakan pendengaran dan penglihatan dengan kekuasaan-Nya (HR. Tirmidzi).(Sulaiman Rasjid, 2016, 104).

Syarat-syarat sujud tilawah sebagaimana syarat shalat seperti

suci dari hadas dan najis, menghadap kiblat serta menutup aurat. Ini

adalah pendapat sebagian ulama. Mereka mendasarkan keadaan sujud

itu sebagaimana keadaan dalam sholat. Sebagian ulama lain

berpendapat bahwa tidak diisyaratkan suci dari hadas dan tidak pula

diharuskan suci pakaian dan tempat.

Di dalam Al-Qur’an terdapat 15 ayat yang berkenaan dengan ayat-ayat sajdah, antara lain:

1) Surat Al-A’raf ayat 206:



(47)

30 2) Surat Ar-Ra’du ayat 15:



(Quraish Shihab, 2013, 251)

3) Surat An-Nahl ayat 49:



ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri” (Quraish Shihab, 2013, 272)

4) Surat Al-Isra’ ayat 27:

"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya" (Quraish Shihab, 2013, 284)

5) Surat Maryam ayat 58:

(48)

31 Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang Telah kami beri petunjuk dan Telah kami pilih. apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis” (Quraish Shihab, 2013, 306)

6) Surat Al-Hajj ayat 18:





"Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang Telah ditetapkan azab atasnya. dan barangsiapa yang dihinakan Allah Maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang dia kehendaki"(Quraish Shihab, 2013, 334)

7) Surat Al-Hajj ayat 77:

(49)

32

"Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan"(Quraish Shihab, 2013, 341)

8) Surat Al-Furqon ayat 60:





"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang", mereka menjawab:"Siapakah yang Maha Penyayang itu? apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?", dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman)" (Quraish Shihab, 2013, 365)

9) Surat An-Naml ayat 26:



mempunyai 'Arsy yang besar" (Quraish Shihab, 2013, 379)

10) Surat As-Sajdah ayat 15:





"Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat

itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji

(50)

33

"Daud berkata: "Sesungguhnya dia Telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat"(Quraish Shihab, 2013, 457)

12) Surat Fushshilat ayat 37:



matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah"(Quraish Shihab, 2013, 480)

(51)

34 sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya)" (Quraish Shihab, 2013, 526)

14) Surat Al-Insyiqoq ayat 21:





bersujud"(Quraish Shihab, 2013, 589)

15) Surat Al-Alaq ayat 19:

"Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)" (Quraish Shihab, 2013, 597)

4. Metode Demonstrasi

a. Pengertian Metode Demonstrasi

Menurut Muhibbin Syah, 2000 (dalam Aris Shoimin, 2014: 62)

Demonstrasi adalah mengajar dengan memperagakan barang, kejadian,

aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan. Baik secara langsung

maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan

(52)

35

b. Langkah-langkah Metode Demonstrasi

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan pendidik

dalam metode pembelajaran demonstrasi:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2) Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan

disampaikan.

3) Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.

4) Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai

skenario yang telah disiapkan.

5) Seluruh siswa memerhatikan demonstrasi dan menganalisisnya.

6) Tiap siswa mengemukakan hasil analisis dan mndemonstrasikan

pengalaman.

7) Guru dan siswa membuat suatu kesimpulan.

8) penutup

c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi

Menurut Djamarah (2000) dalam Aris Shoimin (2014) metode

demonstrasi memiliki kelebihan dan kekurangan, diantara

kelebihannya adalah:

1) Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu

proses atau kerja suatu benda.

(53)

36

3) Kesalahan-kesalahan yang terjadi hasil dari ceramah dapat

diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret dengan

menghadirkan objek sebenarnya.

Beberapa kelemahannya diantaranya :

1) Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang

diperuntukkan kepadanya.

2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

3) Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang

menguasai apa yang didemonstrasikan.

B. Kajian Pustaka

Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian ini

diantaranya:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Nur Kholis dengan judul

“Pelaksanaan Metode Demonstrasi Dalam Mata Pelajaran Fikih Materi Shalat

Pada Siswa Kelas VIII di MTs Nurul Huda Banyubiru tahun ajaran

2017/2018” dengan pendekatan kualitatif memperoleh hasil pelaksaan metode

demonstrasi dalam mata pelajaran fikih pada materi sholat dan faktor yang

menghambat pelaksaan metode dalam mata pelajaran fikih. Metode

demonstrasi dapat mengatasi faktor yang menghambat pada kegiatan

pembelajaran tersebut dan dapat memaksimalkan perolehan hasil yang baik

(54)

37

Kedua, penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh Nanang

Qosim dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi

Shalat Dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III SDN 1

Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali tahun pelajaran

2013/2014” dengan jumlah siswa 10 hasil penelitian yang didapat dari mata

pelajaran fikih materi shalat pada siswa kelas III SDN 1 Sumberagung

kecamatan Klego Kabupaten Boyolali yaitu siklus I sampai siklus II dengan

nilai rata-rata siklus I 69,5 dan nilai rata-rata siklus II 80,0. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan proses

belajar mengajar pada mata pelajaran fikih materi Shalat.

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar

(55)

38 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah singkat MTs Negeri Salatiga

Dengan adanya Keputusan Menteri Agama RI tanggal 16 Maret

1978 nomor : 16 Th.1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Madrasah Tsanawiyah Negeri, maka sejak Tahun Pelajaran 1978/1979

tepatnya tanggal 1 Januari 1978 PGAN Salatiga diubah menjadi:

a. MTs Negeri Salatiga, dengan siswa kelas I, II, III PGAN

b. PGAN Salatiga dengan siswa kelas IV, V, VI PGAN

Pada saat awal perubahan tersebut hingga tanggal 1 Januari 1980,

Kepala MTs Negeri dan PGAN Salatiga masih dirangkap oleh Bapak

Sofwan Achmadi, BA. Sebagai tindak lanjut, maka berdasarkan SK

Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa tengah tanggal

28 Januari 1980 No: WK/I.b/93/a/1980, terhitung mulai tanggal 1 Januari

1980, Bapak Endro Parwono diangkat sebagai Kepala MTsN Salatiga.

Meskipun MTs Negeri dan PGAN Salatiga secara resmi telah

terpisah statusnya, dan telah memiliki Kepala Sekolah yang berbeda,

namun kedua sekolah ini masih dalam satu atap sejak tahun 1980 s/d 1986

(56)

39

Setelah MTs Negeri Salatiga memiliki gedung sendiri, maka sejak

tahun pelajaran 1986/1987 MTs Negeri Salatiga menempati gedung baru

dengan alamat Jl.Tegalrejo I Salatiga hingga sekarang.

2. Identitas Sekolah

Nama Madrasah : MTs Negeri Salatiga

No. Statistik Madrasah : 21.1.33.73.01.001

Alamat : Jl. Tegalrejo 1 Salatiga Telp. 0298 – 323950 Tahun berdiri : 1978

Tahun Penegerian : 1978

Nama Kepala Madrasah : Drs. H. Mudlofir, M.M

3. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi

Terbentuknya pendidikan karakter, berkualitas dan berwawasan yang

dilandasi keimanan dan ketaqwaan.

b. Misi

1) Melaksanakan proses pembelajaran yang Inovatif dan

menyenangkan.

2) Memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai pendidikan

yang berkualitas.

c. Tujuan

1) Mencetak peserta didik yang cerdas berprestasi dan berkarakter.

(57)

40

3) Mengamalkan pembiasaan perilaku disiplin jujur dalam kehidupan

sehari-hari.

4. Data Statistik

Data statistik sekolah diperoleh langsung dari Madrasah

Tsanawiyah Negeri Salatiga pada hari Sabtu, 28 Juli 2018.

a. Data Peserta Didik MTs Negeri Salatiga

Tabel 3.1 Data Peserta Didik MTs Negeri Salatiga

Kelas Jml. Kelas Jml. Siswa Jenis Kelamin

Laki-laki Wanita

Tabel 3.2 Data Guru MTs Negeri Salatiga

(58)

41

4 Fiqih 1 1 - 1 -

5 Bhs. Arab 3 3 - 3 -

6 SKI 2 2 - 2 -

7 PPKn 2 2 - 2 -

8 Bhs. Indonesia 5 5 - 4 1

9 Matematika 6 6 - 5 1

10 IPS 4 4 - 4 -

11 Sains/IPA 5 5 - 5 -

12 Bhs. Inggris 5 5 - 4 1

13 SBK 1 1 - 2 -

14 Bhs. Jawa 1 1 - 1 -

15 Penjaskes 3 2 - 3 -

16 BK 4 2 - 4 -

17 TIK/Prakarya 1 1 - 1 -

Jumlah 48 44 - 43 5

Tabel 3.3 Data Pegawai Administrasi MTs Negeri Salatiga

Jenis

Pegawai Jml

Status Pendidikan Terakhir

PNS Non PNS SMP SLTA D2 S1/S2

(59)

42

5. Data Sarana Prasarana

a. Data Tanah dan Bangunan

1) Jumlah tanah yang dimiliki 6.270 m2.

2) Jumlah tanah yang telah bersertifikat 6.270 m2.

3) Luas bangunan seluruhnya 2.561 m2.

4) Denah / layout dan keterangannya ( terlampir ).

b. Ruang dan gedung

Tabel 3.4 Data Ruang dan gedung MTs Negeri Salatiga

(60)

43

Subyek yang diteliti adalah siswa kelas VIIIA MTs Negeri Salatiga

tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah yang berjumlah 32 siswa terdiri

dari 19 perempuan dan 13 laki-laki.

Tabel 3.5 Daftar Siswa Kelas VIII A MTs Negeri Salatiga

DAFTAR SISWA KELAS VIII A

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SALATIGA

TAHUN AJARAN 2018/ 2019

NO. NAMA SISWA JENIS

KELAMIN

1 Adzkia Qonita Huwaidah Perempuan

2 Aisyah Putri Amanah Perempuan

3 Alyssa Afshalul Milla Perempuan

4 Andika Nurhadi Rama Utomo Laki-laki

5 Ardika Putra Pratama Laki-laki

6 Cut Anastasya Nurul Hilal Perempuan

7 Dinar Najwa Nur Rahma Agustin Perempuan

8 Dyah Ayu Mutiarahmatika Wulandari Perempuan

9 Eka Latifatu Dzalfak Perempuan

10 Eka Prasetya Utama Laki-laki

(61)

44

12 Ervin Ilmian Aturida Laki-laki

13 Faza Aisyi Hudaya Laki-laki

14 Halim Fatan Machmud Laki-laki

15 Kharina Athsna Athya Perempuan

16 Legia Putri Maharani Perempuan

17 Muhamad Anam Kholid Laki-laki

18 Muhamad Faizal Alghazali Laki-laki

19 Muhamad Rifa'i Laki-laki

20 Muhammad Rif'an Pramadhani Setiawan Laki-laki

21 Nabila Sahla Ramadhani Perempuan

22 Nalati Najihah Perempuan

23 Nanda Sefi Nabila Perempuan

24 Neo Juliana Raharjo Perempuan

25 Nindya Ajrun Adhim Perempuan

26 Nur Zumrotush Sholikhah Perempuan

27 Raihan Khafi Hufayda Laki-laki

28 Riyyo Murdhiyyansyah Putra Laki-laki

29 Salsa Ayu Ning Tyas Perempuan

30 Sevia Ramadhan Perempuan

31 Windy Della Orvalia Perempuan

32 Yusuf Royhan Faqih Laki-laki

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2018, pada mata pelajaran

Ilmu Fiqih Semester I tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian dilaksanakan

dengan dua siklus. Penelitian dilasanakan pada jam mata pelajaran Ilmu Fiqih

(62)

45 1. Deskripsi Penelitian Pra Siklus

Pencarian fakta dan data dilakukan melalui kegiatan post test yang

diberikan kepada siswa kelas VIII A MTs N Salatiga. Berdasarkan hasil

penelitian melalui kegiatan post test yang diberikan kepada siswa kelas

VIII A MTs N Salatiga, diperoleh data bahwa perlu dilakukan adanya

metode belajar baru untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa

yang dilakukan melalui tindakan siklus I mulai 23 juli 2018.

Tindakan yang akan dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran

mata pelajaran Fiqih materi sujud syukur dan sujud tilawah dengan

metode jigsaw. Karena selama ini siswa hanya mendapatkan pembelajaran

dengan menggunakan metode ceramah sehingga siswa mudah bosan.

Berdasarkan hasil pembelajaran pra siklus diperoleh data lengkap

anak dan penguasaan materi yang hanya mencapai hasil bahwa dari 32

siswa yang telah mencapai KKM 43,75% dan yang belum mencapai KKM

56,25%. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi siswa masih di bawah

standar KKM kelas yang diharapkan yaitu 75%. Jika hasil belajar siswa

belum mencapai angka yang ditetapkan, maka pembelajaran pra siklus

dinyatakan belum berhasil. Untuk itu perlu dilaksanakan kegiatan siklus I

(63)

46 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan

Ada tahap perencanaan yang dilaksanakan peneliti sebelum

melaksanakan tindakan kegiatan siklus pembelajaran yaitu,

mengadakan pertemuan dengan guru untuk berdiskusi tentang

persiapan penelitian.

Mempersiapkan materi pelajaran dan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam

RPP memuat seluruh konsep pembelajaran, sumber pembelajaran,

media pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru untuk merekam jalannya

pembelajaran. Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran.

b.Tindakan

Tindakan kelas siklus I berlangsung sekali tatap muka (2 x 40

menit). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah sujud syukur

dan sujud tilawah. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan dengan

menerapkan metode pembelajaran Jigsaw. Adapun langkah-langkah

kegiatan pada siklus I sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama

(64)

47

b)Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah

dan ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.

c) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi

lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian,

posisi, dan tempat duduk peserta didik.

d)Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara

komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

e) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan

dicapai.

f) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara

berkelompok.

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

Guru meminta peserta didik untuk membaca buku tentang materi

pembelajaran.

b)Menanya

Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait

tanya materi pembelajaran.

c) Melakukan

(1) Guru membagi anggota kelompok untuk memahami dan

meringkas materi yang di dapat kemudian mempresentasikan

(65)

48

(2) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok

lain.

(3) Kelompok lain mengamati dan memberikan penilaian hasil

presentasi dari kelompok lain.

(4) Setiap kelompok presentasi dengan kelompok lain secara

bergantian.

d)Menghubungkan

(1) Siswa diminta menyebutkan bentuk-bentuk syukur

(2) Siswa diminta mendemonstrasikan bentuk-bentuk syukur

dilingkungan

e) Komunikasi

(1) Selama pembelajaran guru memberikan penilaian proses

dengan rubrik observasi dan memberi penguat hasil

presentasi.

(2) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran

3) Kegiatan Akhir

a) Dibawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan pembelajaran

b) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang

telah di laksanakan

c) Guru menjelaskan materi pelajaran pada pertemuan selanjutnya

(66)

49

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui terlaksananya metode jigsaw.

Dalam siklus pertama ini telah dilaksanakan sesuai dengan RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dalam pembelajaran Fiqih materi

sujud syukur dan sujud tilawah.

d.Refleksi

Hasil dari pengamatan siklus I digunakan sebagai dasar

perbaikan pada siklus II. Pada siklus pertama banyak siswa yang masih

ramai dan kurang memahami metode yang disampaikan oleh guru.

Selain itu pembagian kelompok yang kurang efektif dan juga siswa

belum bisa memanfaatkan waktu yang diberikan guru dengan

sebaik-baiknya.

Penerapan metode jigsaw pada materi sujud syukur dan sujud

tilawah dinyatakan belum mencapai hasil yang maksimal, sehingga

akan dilanjutkan pada siklus II.

3. Deskripsi Siklus II

a. Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilaksanakan peneliti sebelum melaksanakan

tindakan kegiatan siklus pembelajaran berikutnya yaitu, mengadakan

pertemuan dengan guru untuk berdiskusi tentang persiapan penelitian.

(67)

50

terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam RPP

memuat seluruh konsep pembelajaran, sumber pembelajaran, media

pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru untuk merekam jalannya

pembelajaran.

b.Tindakan

Tindakan kelas siklus II berlangsung sekali tatap muka (2 x 40

menit). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah sujud syukur

dan sujud tilawah. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan dengan

menerapkan metode pembelajaran Jigsaw untuk memperbaiki hasil

siklus I. Adapun langkah-langkah kegiatan pada siklus II sebagai

berikut:

1) Kegiatan Awal

a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama

dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.

b)Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah

dan ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.

c) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi

lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian,

(68)

51

d)Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara

komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

e) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan

dicapai.

f) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara

berkelompok.

2) Kegiatan Inti

a) Mengamati

Guru meminta peserta didik untuk membaca buku tentang materi

pembelajaran.

b)Menanya

Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait

tanya materi pembelajaran.

c) Melakukan

(1) Guru membagi anggota kelompok untuk memahami dan

meringkas materi yang di dapat kemudian mempresentasikan

hasil diskusinya.

(2) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok

lain

(3) Kelompok lain mengamati dan memberikan penilaian hasil

(69)

52

(4) Setiap kelompok presentasi dengan kelompok lain secara

bergantian

d)Menghubungkan

(1) Siswa diminta menyebutkan macam-macam sebab sujud tilawah

(2) Siswa diminta mendemonstrasikan macam sebab sujud tilawah

e) Komunikasi

(1) Selama pembelajaran guru memberikan penilaian proses

dengan rubrik observasi dan memberi penguat hasil presentasi

(2) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran

3) Kegiatan Akhir

a) Dibawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan pembelajaran

b)Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang

telah di laksanakan

c) Guru menjelaskan materi pelajaran pada pertemuan selanjutnya

d)Bersama-sama menutup pembelajaran dengan doa dan salam

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui terlaksananya metode jigsaw.

Dalam siklus II ini telah dilaksanakan pengajaran sesuai dengan RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dalam pembelajaran Fiqih materi

(70)

53 d.Refleksi

Hasil akhir dari siklus II adalah refleksi. Pada tahap ini, peneliti

menganalisis dan mengolah nilai yang telah diperoleh dari hasil

penelitian, yang menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tiap

siklus apabila dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Berhubung

hasil belajar yang telah mencapai angka yang ditentukan, maka

penelitian tindakan dihentikan pada siklus II ini. Untuk data hasil

Gambar

Gambar 1.1 Bagan PTK
Tabel 3.1 Data Peserta Didik MTs Negeri Salatiga
Tabel 3.3 Data Pegawai Administrasi MTs Negeri Salatiga
Tabel 3.4 Data Ruang dan gedung MTs Negeri Salatiga
+7

Referensi

Dokumen terkait

H 0 : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penerapan metode Demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi Shalat di

Diharapkan dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen dalam pembelajaran di kelas V dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPA materi

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII A SMP Askhabul Kahfi Semarang pada Materi Pokok Pemantulan Cahaya.. Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh saudara Imtihaniatun Munfa’atin yang meningkatkan prestasi belajar

(3) Apakah dengan alat peraga cergam teks dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi pokok praktik shalat pada kelas II SDN 3 Langenharjo Kendal?Permasalahan tersebut

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah penerapan model make a match dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam materi sejarah

ini bertujuan untuk 1). Mengetahui apakah model pembelajaran inquiry akan berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam belajar biologi materi ekosistem di MTs Nu

Skripsi yang berjudul “Efektifitas Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar IPS Materi Mengenal Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi