i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH
MATERI SUJUD SYUKUR DAN SUJUD TILAWAH
MELALUI METODE
DEMONSTRASI
PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER I MTs
NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
AHMAD FITAHUN NIAM
NIM: 111 14 272
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH
MATERI SUJUD SYUKUR DAN SUJUD TILAWAH
MELALUI METODE
DEMONSTRASI
PADA SISWA KELAS VIII A SEMESTER I MTs
NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
AHMAD FITAHUN NIAM
NIM: 111 14 272
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
vii
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
viii
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini Penulis persembahkan untuk:
1. Ibu Mudrikah yang telah membesarkan, merawat, mendidik, membimbing
hingga saat ini, serta selalu mendengarkan keluh kesah dalam segala hal dan
selalu memberikan kasih sayang, do’a, semangat tiada henti.
2. Bapak Masduqi yang selalu sabar memberikan fasilitas, nasehat, do’a dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Saudara-saudaraku Hanik Atikah, Najihah, Layla Makfiyah, Chozinatul
Asroriyah yang selalu memberikan semangat dan memberikan arahan untuk
menyelesaikan skripsi.
4. Teman dekatku Dwi yang selalu menemani, memberikan semangat, do’a dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi.
5. Saudara sepupu M Hanif Dzakiri yang selalu menjadi motivasi untuk segera
menyelesaikan studi S1.
6. Sahabat seperjuanganku (Musthofa, Tri, Saepul, Nizar) yang selalu menjadi
hiburan ketika suntuk dan selalu memberikan motivasi untuk menyelesaikan
kuliah.
7. Sahabat Ansor dan Banser satkoryon Sidorejo kota Salatiga yang senantiasa
memberikan hiburan, semangat dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam pencipta langit dan
bumi beserta isinya yang telah memberikan segala rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada pemimpin umat dan penutup
para Rasul, Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik manusia
dari masa kegelapan menuju masa yang sangat terang benderang dengan
syariatnya yang lurus.
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Sujud Syukur Dan Sujud Tilawah Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas
VIII A Semester I MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019” diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga. Penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang telah
diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual. Selanjutnya
penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) 3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M. Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
xi ABSTRAK
Niam, Ahmad Fitahun, 2018. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Sujud Syukur Dan Sujud Tilawah Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas VIII A Semester I MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Fiqih dan Metode Demonstrasi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi sujud syukur dan sujud tilawah pada siswa kelas VIII A Semester I MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Subjek dalam penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas VIII A MTs Negeri Salatiga dengan jumlah siswa 32 yang terdiri dari 13 laki-laki dan 19 perempuan.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan metode demonstrasi. Penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian dievaluasi dalam refleksi untuk menyusun perbaikan dalam tindakan siklus selanjutnya. Untuk mengumpulkan data diperlukan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes formatif untuk melihat ada tidaknya peningkatan hasil belajar.
Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor yang diperoleh pada setiap siklus dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 75 (sesuai dengan KKM yang berlaku di MTs Negeri Salatiga). Diperoleh bahwa hasil belajar dari mulai pra siklus yang mencapai KKM (75) hanya 14 siswa dari 32 siswa dengan persentase 43,75% dan 18 siswa dengan persentase 56,25% belum mencapai KKM (75) dengan rata-rata nilai 67,5. Sedangkan pada siklus I, 21 siswa dinyatakan telah mencapai KKM (75) dengan persentase 65,62% dan rata-rata 72,03. Memasuki siklus II, 28 dari 32 siswa telah mencapai KKM (75) dengan persentase 87,5% dan rata-rata 77,18. Maka PTK ini
xii DAFTAR ISI
SAMPUL ... i
HALAMAN BERLOGO ... ii
JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK ... xii
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Hipotesis Tindakan ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
F. Definisi Operasional ... 6
1. Hasil Belajar ... 6
2. Fiqih ... 6
3. Sujud Syukur dan Sujud Tilawah ... 7
4. Metode Demonstrasi ... 7
G. Metode Penelitian ... 7
1. Rancangan Penelitian ... 7
xiii
3. Langkah-langkah Penelitian ... 9
4. Instrumen Penilaian ... 11
5. Pengumpulan Data ... 11
6. Analisis Data ... 12
H. Kriteria Keberhasilan ... 14
I. Sistematika Penulisan ... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 16
1. Hasil Belajar ... 16
2. Pembelajaran Fiqih... 23
3. Materi Sujud Syukur dan Sujud Tilawah ... 27
4. Metode demonstrasi ... 35
B. Kajian Pustaka ... 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 40
1. Sejarah Singkat MTs Negeri Salatiga ... 40
2. Identitas Sekolah ... 41
3. Visi dan Misi Sekolah ... 41
4. Data Statistik ... 42
5. Data Sarana dan Prasarana ... 43
6. Subyek Penelitian ... 44
B. Pelaksanaan Penelitian ... 45
1. Deskripsi Penelitian Pra Siklus ... 46
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 47
3. Deskripsi Siklus II ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 55
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus ... 55
2. Analisis Kegiatan Siklus I ... 58
xiv
B. Pembahasan ... 72
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus ... 72
2. Analisis Kegiatan Siklus I ... 73
3. Analisis Kegiatan Siklus II ... 74
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 80
B. Saran ... 81 DAFTAR PUSTAKA
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Peserta Didik MTs Negeri Salatiga ... 42
Tabel 3.2 Data Guru MTs Negeri Salatiga ... 42
Tabel 3.3 Data Pegawai Administrasi MTs Negeri Salatiga... 43
Tabel 3.4 Data Ruang dan Gedung MTs Negeri Salatiga ... 43
Tabel 3.5 Daftar Siswa MTs Negeri Salatiga... 44
Tabel 4.1 Hasil Post Test Siswa Kelas VIII A MTs Negeri Salatiga ... 56
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 59
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ... 60
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ... 62
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 66
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ... 68
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ... 69
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Dokumentasi
Lampiran 4 Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 8 Daftar Nilai SKK
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Hasil belajar yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan, baik bagi
guru maupun bagi siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran guru semaksimal mungkin menciptakan pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan, itu akan dapat dicapai apabila dalam suatu proses pembelajaran
salah satuya dengan menggunakan metode atau cara yang dipakai dalam
penyampaian materi pembelajaran.
Komponen suatu pendidikan terdiri dari tujuan pendidikan, siswa, guru, isi
pendidikan, metode pendidikan, alat pendidikan, dan lingkungan pendidikan.
Komponen tersebut saling berkaitan dan akan mempengaruhi hasil sebuah
pendidikan. Jika komponen diatas berjalan dengan baik, akan mendapatkan hasil
yang maksimal dan sesuai dengan tujuan yang di inginkan. Namun, jika salah satu
komponen tidak berjalan dengan baik, hasil tidak akan sesuai dengan tujuan
pendidikan yang diharapkan.
Dewasa ini, kebanyakan pendidik hanya menerapkan metode ceramah pada
mata pelajaran dan materi apapun, lazimnya guru harus bisa menyesuaikan antara
materi dengan metode yang akan diterapkan karena dapat menentukan hasil
2
Untuk guru pendidikan agama islam dalam mencapai suatu keberhasilan
proses belajar mengajar tentu tidak lupa dengan menggunakan metode yang tepat,
efektif dan efisien. Namun demikian, berdasarkan pengamatan dari proses
pembelajaran masih terdapat kecenderungan yang mengarah pada metode
pembelajaran yang harus diperbaiki, dimana pada metode sebelumnya hanya
sebatas pada teori dan belum melibatkan siswa ikut berperan aktif dalam belajar
mengajar, sehingga hasil pembelajaran kurang maksimal.
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan
mengalami kendala dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya,
karena cukup banyak bahan atau materi pelajaran yang terbuang sia-sia, karena
penggunaan metode pembelajaran yang di gunakan dalam proses belajar mengajar
kurang tepat sasaran (Rasimin, 2012: 82).
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dengan guru di
MTs Negeri salatiga, hasil musyawarah kriteria ketuntasan minimal yang telah di
tetapkan untuk mata pelajaran Fiqih yaitu 75. Perolehan hasil evaluasi post test
yang telah dilaksanakan, dari 32 siswa yang telah mencapai KKM 43,75% (14
siswa) dan yang belum mencapai KKM 56,25% (18 siswa). Hal ini menunjukkan
bahwa prestasi siswa masih di bawah standar KKM kelas yang diharapkan. Oleh
karena itu peneliti memahami dan ingin memecahkan masalah yang telah terjadi.
Permasalahan yang dihadapi guru dalam menyampaikan materi membuat
siswa tidak berkonsentrasi karena siswa sering bermain sendiri dan tidak
3
variatif dalam proses belajar mengajar sehingga siswa sulit menerima pelajaran.
Namun, minat guru untuk mempelajari metode yang baru masih kurang. Guru
tidak dapat menggunakan metode pembelajaran dengan baik sehingga
menggunakan metode ceramah, tidak menggunakan metode atau pendekatan yang
sesuai dengan materi dan dapat mempermudah siswa dalam menerima materi
pembelajaran.
Penulis ingin menerapkan pembelajaran yang mudah dipahami dan tidak
membosankan, mudah diserap siswa sehingga penulis menawarkan dengan metode
demonstrasi dalam pembelajaran Fiqih materi sujud syukur dan sujud tilawah yang
memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Syaiful Bahri Djamarah (2000) dalam Ardi Setyanto (2014)
mengungkapkan bahwa metode demonstrasi digunakan untuk memperhatikan
suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkaitan dengan bahan
pembelajaran.
Dari persoalan diatas dapat menjadi dorongan bagi peneliti untuk
memperbaiki metode pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan suatu
proses pembelajaran. Upaya tersebut dilaksanakan dalam bentuk penelitian
tindakan kelas dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Sujud
Syukur dan Sujud Tilawah Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
Apakah Metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi
Sujud Syukur dan Sujud Tilawah pada siswa kelas VIII A Semester I MTs
Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Fiqih materi Sujud Syukur dan
Sujud Tilawah pada siswa kelas VIII A Semester I MTs Negeri Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019 melalui Metode Demonstrasi.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan tindakan yang diduga akan dapat
memecahkan masalah yang ingin diatasi dengan penyelenggaraan PTK (Hamzah
B. Uno, 2011: 81).
Hipotesis tindakan adalah dugaan atau jawaban yang diusulkan yang
bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian melalui data yang
terkumpul. Berdasarkan teori diatas maka hipotesis penelitian ini adalah melalui
5
dan sujud tilawah pada siswa kelas VIII A Semester I MTs Negeri Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi atau acuan
sebagai pedoman guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai dasar
penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Dapat meningkatkan pemahaman dan pengalaman kepada siswa melalui
metode pembelajaran yang baru.
b. Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan
metode pembelajaran Fiqih dengan metode demonstrasi sehingga proses
6 c. Bagi Sekolah
Dapat menumbuhkan kerja sama antar guru yang berdampak positif pada
hasil belajar di sekolah serta dapat memberikan kontribusi yang lebih baik
untuk perbaikan pembelajaran.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Bloom (1956) mengemukakan tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif,
afektif dan psikomotor. Untuk aspek kognitif, Bloom menyebutkan enam
tingkatan yaitu: pengetahuan, pemahaman, pengertian, aplikasi, analisa,
sintesa dan evaluasi. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya proses belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara
keseluruhan baik yang menyangkut segi kognitif, afektif maupun psikomotor.
Proses perubahan dapat terjadi dari yang paling sederhana sampai pada yang
paling kompleks yang bersifat pemecahan masalah, dan pentingnya peranan
kepribadian dalam proses serta hasil belajar (Daryanto dan Rahardjo, 2012:
27).
2. Fiqih
Alaidin Koto (2004:1) menyatakan bahwa, untuk mengetahui hukum-hukum
Islam diperlukan upaya yang sungguh-sungguh oleh para mujtahid untuk
7
pemahaman yang mendalam. Keseluruhan hukum yang ditetapkan melalui
cara seperti itu disebut Fiqih.
3. Sujud Syukur dan Sujud Tilawah
Sujud syukur adalah sujud terima kasih, yaitu sujud satu kali di waktu
mendapat keuntungan yang menyenangkan atau terhindar dari kesusahan yang
besar (Kementerian Agama, 2015: 5).
Sedangkan sujud tilawah adalah sujud yang dikerjakan pada saat
membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah dalam Al-Qur’an (Kementerian Agama, 2015: 16).
4. Metode Demonstrasi
Menurut Muhibbin syah (2000) dalam Ardi Setyanto (2014) metode
demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian atau aturan serta melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau
materi.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK
adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan
perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran
8
Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian
tindakan yang dilaksanakan oleh guru yang sekaligus berperan sebagai
peneliti atau bersama-sama dengan orang lain dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam
siklus berulang. Empat kegiatan yang ada pada setiap siklus yaitu
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dapat di gambarkan
sebagai berikut (Arikunto dkk, 2014:74).
Gambar 1.1 Bagan PTK
Perencanaan
Refleksi Refleksi
Pengamatan
Pengamatan Perencanaan
SIKLUS II
SIKLUS I Pelaksanaan
Pelaksanaan
9 2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian
a. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian di MTs Negeri Kota Salatiga.
b. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII A di MTs Negeri Kota
Salatiga dengan jumlah 32 anak, 13 laki-laki dan 19 perempuan pada
Tahun Ajaran 2018/2019.
c. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Tahun Ajaran
2018/2019, yaitu dimulai pada 17 juli 2018 sampai dengan selesai.
3. Langkah-langkah Penelitian
Secara garis besar ada empat tahapan dalam model penelitian
tindakan yaitu: 1) Perencanaan; 2) Pelaksanaan atau tindakan; 3)
Pengamatan; 4) Refleksi (Arikunto dkk, 2006:75).
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini peneliti menyiapkan beberapa hal yang dapat
mendukung proses perbaikan pembelajaran, diantaranya:
1) Menyiapkan materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku sebagai
bahan penelitian.
2) Menyiapkan media yang digunakan dalam pembelajaran.
3) Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi.
10 b. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan merupakan tahap penerapan tentang apa yang telah di
rencanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Pelaksanaan
tindakan ini dilakukan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri
dari satu kali pertemuan. Siklus pertama dilaksanakan pembelajaran
FIQIH dalam materi Sujud Syukur dan Sujud Tilawah terlampir di
RPP. Diharapkan kelemahan dan kekurangan siklus I dapat diperbaiki
dan ditingkatkan pada proses pembelajaran siklus II.
c. Pengamatan (Observing)
Kegiatan ini dilaksanakan selama proses belajar mengajar untuk
mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran Fiqih melalui metode
demonstrasi. Selama proses belajar mengajar, peneliti melakukan
pengamatan terhadap siswa dengan menggunakan lembar observasi.
d. Refleksi (Reflecting)
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tujuan penelitian, tahap
refleksi meliputi:
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran
2) Evaluasi hasil observasi
3) Analisis hasil pembelajaran, menganalisa kelemahan siklus I untuk
11 4. Instrumen Penilaian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian
yang terdiri atas:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi atau lembar pengamatan adalah lembar yang
digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran Fiqih materi sujud syukur dan sujud
tilawah dengan metode demonstrasi.
b. Butir Soal
Butir soal atau lembar ujian tertulis, digunakan sebagai materi
kegiatan siswa untuk mengukur hasil belajar Fiqih materi sujud syukur
dan sujud tilawah.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam
proses pembelajaran melalui metode demonstrasi.
5. Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan.
Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan
dalam pembelajaran yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar
12 b. Soal Tes
Peneliti menggunakan tes formatif berupa tes tertulis yang
dilaksanakan di setiap akhir siklus untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau media yang
digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian, foto, dan lain
sebagainya yang dianggap penting. Dokumentasi dalam penelitian ini
digunakan untuk bukti bahwa peneliti telah melakukan penelitian dan
untuk melihat kembali kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan selama
kegiatan berlangsung.
6. Analisis Data
Analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi
informasi sehingga karakteristik data tersebut dapat dipahami dan
bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan, terutama masalah
yang berkaitan dengan penelitian.
Analisis berupa refleksi dilakukan oleh peneliti bersama guru
selaku kolaborator, untuk menentukan program pada siklus berikutnya
sekaligus mendeteksi pencapaian tujuan pada siklus yang telah
dilakukan.Semua data yang kita peroleh dan kita kumpulkan pada
13
atau tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh
dari lapangan. Oleh sebab itu, pada tahap ini data sebagaimana adanya
harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa
digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah
dirumuskan.
a. Penilaian rata-rata
Penilaian rata-rata digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
X = Nilai rata-rata
∑x = Jumlah semua nilai siswa
∑N = Jumlah siswa b. Persentase
Penghitungan persentase digunakan untuk mengetahui pencapaian
KKM siswa. Rumus yang digunakan adalah:
𝑥 = 𝑛𝑥x 100%
14 Keterangan:
P = Persentase
X = Jumlah siswa yang tuntas belajar
X1 = Jumlah siswa
H. Kriteria Keberhasilan
Penggunaan metode demonstrasi dapat dikatakan berhasil apabila
indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan
peneliti adalah:
1. KKM individual
Siswa kelas VIII A telah mencapai kriteria ketuntasan minimal 75 dalam
pembelajaran Fiqih.
2. KKM kelas
Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dalam satu
kelas mencapai ≤ 85%.
I. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: bagian awal,
bagian isi dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari sampul, persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan
15
BAB I memuat pendahuluan. Pada bab ini, penulis memberikan
gambaran secara global mengenai berbagai hal yang akan dibahas dalam karya
tulis ini. Adapun hal- hal yang dipaparkan antara lain meliputi: latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan
penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II, penulis memaparkan mengenai teori-teori yang berhubungan
dengan tema penelitian, khususnya yang berkaitan dengan metode demonstrasi.
BAB III, berisi tentang pelaksanaan penelitian yang memuat gambaran
umum seperti lokasi, subjek penelitian, penyajian data, dan deskripsi pelaksanaan
siklus.
BAB IV, pada bab ini penulis memaparkan hasil penelitian beserta
pembahasannya.
BAB V merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian
16 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu usaha atau proses untuk memperoleh
perubahan yang lebih baik dalam segi apapun. Belajar adalah proses
perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan
kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap
aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 2006: 10)
Menurut Slameto, 2003 (dalam Hamdani, 2011: 20) belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar apabila
terjadi perubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman
melalui interaksi dengan lingkungan. Menurut pengertian secara
psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya
17
Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan. Misalnya, dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru, dan sebagainya. Selain itu, belajar akan lebih
baik jika subjek belajar mengalami atau melakukannya. Jadi tidak
bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya
merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya
oleh lingkungan (Hamdani, 2011: 21-22).
b. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Bloom dan Suharsimi Arikunto, 1990 (dalam
Hamdani, 2011: 138) hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek, yaitu
kognitif, afektif dan psikomotor.
Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi
pada seseorang baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Nawawi dalam K. Brahim (2007) yang menyatakan bahwa hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu (Susanto, 2013: 5).
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Pada dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (intern)
18 1) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta
didik yang mempengaruhi hasil belajar. Faktor ini antara lain:
a) Faktor fisiologis
Kondisi fisiologis atau jasmaniah pada umumnya sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Uzer dan
Lilis mengatakan bahwa faktor jasmaniah, yaitu pancaindera
yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami
sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna,
berfungsinya kelenjar yang membawa kelainan tingkah laku
(Hamdani, 2011: 140).
b) Faktor psikologis
(1) Minat
Slameto (1995: 57) mengemukakan bahwa minat
adalah kecenderungan yang tetap untuk memerhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan yang diminati sesorang,
diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang.
Adapun Sardiman (1992: 76) mengemukakan bahwa minat
adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat
ciri-ciri atau arti sementara situasi, yang dihubungkan
dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya
19
Minat merupakan sesuatu yang ada pada diri siswa
atau individu yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya.
Karena apabila seseorang telah memiliki minat terhadap
sesuatu, maka individu tersebut akan melakukan berbagai
cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
(2) Kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai
kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang
dihadapinya.
Menurut Kartono, 1995 (dalam Hamdani, 2011:
139) kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting
dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang.
Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan
normal atau diatas normal, secara potensi ia dapat
mencapai prestasi yang tinggi.
(3) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam artian
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu
20
Pengertian tersebut sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986: 28) bahwa
bakat dalam hal ini, lebih dekat pengertiannya dengan kata
attitude, yang berarti kecakapan, yaitu mengenai
kesanggupan-kesanggupan tertentu.
(4) Motivasi
Motivasi merupakan segala sesuatu yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi semakin besar
motivasi seseorang dapat berpengaruh positif terhadap
perkembangan atau hasilnya.
(5) Sikap
Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap
suatu hal, orang atau benda dengan suka, tidak suka atau
acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh
faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan.
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu.
Faktor yang mampu mempengaruhi hasil belajar antara lain:
a) Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil yang berada dalam
masyarakat. Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan
21
hendaknya menyadari bahwa pendidikan di mulai dari
keluarga. Orang tua harus menaruh perhatian penuh kepada
anak, perhatian tersebut dapat memberikan rasa aman dan
nyaman terhadap anak yang akan menumbuhkan motivasi
belajar.
b) Keadaan Sekolah
Sekolah adalah sebuah lembaga pendidkan formal yang
berperan penting bagi keberhasilan siswa. Kurikulum,
hubungan antara guru dan siswa, Keamanan, kenyamanan dan
fasilitas belajar menjadi faktor pendorong siswa untuk belajar
lebih giat dan akan menentukan keberhasilan belajar siswa.
c) Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat juga dapat dikatakan membentuk
kepribadian anak karena dalam pergaulan sehari-hari, seorang
anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan
kebiasaan-kebiasaan lingkungannya sebab dalam kehidupan sehari-hari
anak lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di
suatu lingkungan temannya yang rajin belajar, kemungkinan
besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya
22 d. Klasifikasi Hasil Belajar
Menurut Susanto, 2013: 6-11, Hasil belajar dapat dilihat
melalui 3 aspek, yaitu pemahaman konsep (aspek kognitif),
keterampilan proses (aspek psikomotor) dan sikap siswa (aspek
afektif)
1) Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom (1979: 89) diartikan sebagai
kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang
dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar
siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada siswa atau sejauh mana siswa dapat
memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang
dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi
langsung yang ia lakukan.
2) Ketrampilan Proses
Keterampilan berarti kemampuan menggunakan nalar,
pikiran, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu hasil tertentu termasuk kreativitasnya. Dalam melatih
keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula
sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama,
bertanggung jawab dan berdisiplin sesuai dengan penekanan
23
Menurut Usman dan Setiawati dalam (Susanto, 2013: 9)
keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah
kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam
diri individu siswa.
3) Sikap
Menurut Lange dalam Azwar (1998: 3) sikap tidak hanya
merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek
respons fisik. Jadi sikap ini harus ada kekompakan antara mental
dan fisik secara serempak. Berkenaan dengan sikap, kemampuan
dan penguasaan segi-segi emosional, yaitu perasaan, sikap dan
nilai.
2. Pembelajaran Fiqih
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran secara umum adalah kegiatan yang dilakukan
guru sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.
Pembelajaran adalah upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan siswa yang
amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa
24
Dalam proses pembelajaran, pengenalan terhadap diri sendiri
merupakan hal yang sangat penting dalam upaya pemberdayaan diri.
Melalui proses pembelajaran, guru dituntut mampu memfasilitasi
siswa agar mereka dapat memahami kemampuan yang mereka miliki
untuk memberikan motivasi agar siswa terdorong untuk belajar dan
mewujudkan keberhasilan berdasarkan kemampuan mereka sendiri.
Berikut adalah beberapa konsep pembelajaran:
1) Pembelajaran bersifat psikologis. Dalam hal ini, pembelajaran
dideskripsikan dengan merujuk pada apa yang terjadi dalam diri
manusia secara psikologis. Ketika pola perilakunya stabil, maka
proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil.
2) Pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu dan
lingkungan sekitarnya, yang artinya proses-proses psikologis tidak
terlalu banyak tersentuh disini.
3) Pembelajaran merupakan produk dari lingkungan eksperiental
seseorang, terkait dengan bagaimana ia merespons lingkungan
tersebut. Hal ini sangat berkaitan dengan pengajaran, di mana
seseorang akan belajar dari apa yang diajarkan padanya.
Singkatnya, pembelajaran merupakan fenomena kompleks
yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Yang jelas, ia merupakan
25
terhadap perilaku dan kapasitas seseorang atau suatu kelompok
(Miftahul, 2013: 6).
b. Pengertian Ilmu Fiqih
Menurut bahasa “Fiqih” berasal dari kata faqiha- yafqahu-
fiqhan (
اهقف
-
هقفي
-
هقف
) yang berarti “mengerti atau faham”. Dari sinilah ditarik perkataan fiqh yang memberi pengertian kepahaman dalamhukum syariat yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Jadi
ilmu fiqih adalah suatu ilmu yang mempelajari syariat yang bersifat
amaliah (perbuatan) yang diperoleh dari dalil-dalil hukum yang terinci
dalam ilmu tersebut (Syafi’i Karim, 1997: 11).
Ilmu fiqih menurut istilah syara’ yaitu pengetahuan tentang
hukum-hukum syariat islam mengenai perbuatan manusia, yang
diambil dari dalil-dalil secara rinci (Abdul Wahhab Khallaf, 1996:2).
Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa ilmu fiqih adalah
ilmu yang mempelajari bermacam-macam syariat atau hukum islam
dan berbagai macam aturan hidup manusia baik yang bersifat individu
maupun yang bersifat masyarakat sosial.
c. Objek Kajian Ilmu Fiqih
Mempelajari ilmu fiqih sangat besar manfaatnya bagi manusia.
Dengan mengetahui ilmu fiqih akan mengetahui pula hal-hal yang
26
memberikan petunjuk kepada manusia tentang hukum-hukum yang
berhubungan dengan perbuatan manusia. Misalnya, pada pelaksanaan
nikaah, thalaq, ruju’ dan lain sebagainya.
Objek pembahasan ilmu fiqih ialah perbuatan orang dewasa
(mukallaf) dipandang dari ketetapan hukum syariat islam (Abdul
Wahhab Khallaf, 1996:3).
d. Tujuan Ilmu Fiqih
Tujuan dari ilmu fiqih adalah menerapkan hukum-hukum
syariat terhadap perbuatan dan ucapan manusia (Abdul Wahhab
Khallaf, 2014:7)
Adapun yang menjadi dasar dan pendorong bagi umat islam
untuk mempelajari fiqih ialah:
1) Untuk mencari kebiasaan faham dan pengertian dari agama Islam.
2) Untuk mempelajari hukum-hukum islam yang berhubungan
dengan kehidupan manusia
3) Kaum muslimin harus bertafaqquh artinya memperdalam
pengetahuan dalam hukum-hukum agama baik dalam bidang aqaid
dan akhlaq maupun dalam bidang ibadat dan muamalat (Syafi’i
27
3. Materi Sujud Syukur dan Sujud Tilawah
a) Pengertian Sujud Syukur dan Sujud Tilawah
Sujud syukur dari segi bahasa berasal dari bahasa arab yaitu
syakara- yasykuru- syukron (
ا
ركش
-
ركشي
-
ركش
) yang artinyaberterimakasih.
Sedangkan menurut istilah ialah sujud yang dikerjakan
seseorang manakala memperoleh kenikmatan dari Allah atau terhindar
dari sesuatu yang membahayakan dirinya, sebagai tanda terimakasih
seorang hamba kepada Tuhannya.
Dari segi bahasa, kata tilawah berasal dari bahasa arab yaitu
talaa- yatluu- tilaawatan (
ةولات
-
ولتي
-
لات
) yang artinya bacaanSedangkan menurut istilah ialah sujud yang dikerjakan
seseorang manakala membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah dalam
Al-Qur’an (Kementerian Agama, 2015, 5). b) Hukum Sujud Syukur dan Sujud tilawah
Hukum melakukan sujud syukur adalah sunnah seperti sabda
28
“Dari Abi Bakrah, bahwa Nabi SAW apabila mendapatkan apa yang disenangi atau diberi kabar gembira, segeralah tunduk dan bersujud
sebagai tanda syukur kepada Allat SWT”. (HR. Abu Daud, Ibnu
Majjah dan Tirmidzi). (An-nawawy, 2010, 134)
Sedangkan sujud tilawah hukumnya juga sunnah, baik
dikerjakan di dalam sholat maupun di luar sholat. Rasulullah bersabda:
ْرُقلْا اَنْ يَلَع ُ اَرْقَ ي َناَك َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُللها ىَّلَص َِّبَِّنلا ْناَرَمُع ِنْبا ِنَع
bertakbir dan bersujud, kemudian kami mengikuti sujud bersama beliau”. (HR. Tirmidzi). (An-nawawy, 2010, 80)c) Tata Cara melakukan Sujud Syukur dan Sujud tilawah
Sujud syukur dilakukan dengan sekali sujud dan boleh
dilakukan tanpa berwudhu, sebab sujud ini diluar sholat. Bahkan pada
saat mengerjakan sholat tidak boleh melakukan sujud syukur. Namun
lebih baik dilakukan dalam keadaan suci.
Sujud tilawah dapat dilakukan di dalam sholat. Jika mendengar
atau membaca ayat sajdah dalam sholat, hendaklah sujud sekali
kemudian kembali berdiri meneruskan bacaan ayat tersebut kemudian
melanjutkan sholat. Namun apabila dalam sholat jamaah makmum
29
rukun antara lain: niat, takbiratul ihram, sujud dan salam sesudah
sujud. Bacaan sujud syukur juga sama dengan sujud tilawah, yaitu:
َيِقِلاَْلْا ُنَسْحَأ ُوَّللا َكَراَبَ ت ُهَرَصَبَو ُوَعَْسَ َّقَشَو ُهَرَّوَصَو ُوَقَلَخ ىِذَّلِل ىِهْجَو َدَجَس
“Aku sujud kepada Tuhan yang menjadikan diriku, Tuhan yang membukakan pendengaran dan penglihatan dengan kekuasaan-Nya (HR. Tirmidzi).(Sulaiman Rasjid, 2016, 104).
Syarat-syarat sujud tilawah sebagaimana syarat shalat seperti
suci dari hadas dan najis, menghadap kiblat serta menutup aurat. Ini
adalah pendapat sebagian ulama. Mereka mendasarkan keadaan sujud
itu sebagaimana keadaan dalam sholat. Sebagian ulama lain
berpendapat bahwa tidak diisyaratkan suci dari hadas dan tidak pula
diharuskan suci pakaian dan tempat.
Di dalam Al-Qur’an terdapat 15 ayat yang berkenaan dengan ayat-ayat sajdah, antara lain:
1) Surat Al-A’raf ayat 206:
30 2) Surat Ar-Ra’du ayat 15:
(Quraish Shihab, 2013, 251)3) Surat An-Nahl ayat 49:
ma]aikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri” (Quraish Shihab, 2013, 272)4) Surat Al-Isra’ ayat 27:
"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya" (Quraish Shihab, 2013, 284)
5) Surat Maryam ayat 58:
31 Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang Telah kami beri petunjuk dan Telah kami pilih. apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis” (Quraish Shihab, 2013, 306)
6) Surat Al-Hajj ayat 18:
"Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? dan banyak di antara manusia yang Telah ditetapkan azab atasnya. dan barangsiapa yang dihinakan Allah Maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang dia kehendaki"(Quraish Shihab, 2013, 334)
7) Surat Al-Hajj ayat 77:
32
"Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan"(Quraish Shihab, 2013, 341)
8) Surat Al-Furqon ayat 60:
"Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang", mereka menjawab:"Siapakah yang Maha Penyayang itu? apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?", dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman)" (Quraish Shihab, 2013, 365)
9) Surat An-Naml ayat 26:
mempunyai 'Arsy yang besar" (Quraish Shihab, 2013, 379)10) Surat As-Sajdah ayat 15:
"Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat
itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji
33
"Daud berkata: "Sesungguhnya dia Telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat"(Quraish Shihab, 2013, 457)
12) Surat Fushshilat ayat 37:
matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah"(Quraish Shihab, 2013, 480)34 sedikitpun tidak berguna, kecuali sesudah Allah mengijinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhai (Nya)" (Quraish Shihab, 2013, 526)
14) Surat Al-Insyiqoq ayat 21:
bersujud"(Quraish Shihab, 2013, 589)15) Surat Al-Alaq ayat 19:
"Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)" (Quraish Shihab, 2013, 597)
4. Metode Demonstrasi
a. Pengertian Metode Demonstrasi
Menurut Muhibbin Syah, 2000 (dalam Aris Shoimin, 2014: 62)
Demonstrasi adalah mengajar dengan memperagakan barang, kejadian,
aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan. Baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
35
b. Langkah-langkah Metode Demonstrasi
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan pendidik
dalam metode pembelajaran demonstrasi:
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2) Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan
disampaikan.
3) Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.
4) Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai
skenario yang telah disiapkan.
5) Seluruh siswa memerhatikan demonstrasi dan menganalisisnya.
6) Tiap siswa mengemukakan hasil analisis dan mndemonstrasikan
pengalaman.
7) Guru dan siswa membuat suatu kesimpulan.
8) penutup
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Menurut Djamarah (2000) dalam Aris Shoimin (2014) metode
demonstrasi memiliki kelebihan dan kekurangan, diantara
kelebihannya adalah:
1) Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu
proses atau kerja suatu benda.
36
3) Kesalahan-kesalahan yang terjadi hasil dari ceramah dapat
diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret dengan
menghadirkan objek sebenarnya.
Beberapa kelemahannya diantaranya :
1) Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang
diperuntukkan kepadanya.
2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
3) Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang
menguasai apa yang didemonstrasikan.
B. Kajian Pustaka
Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian ini
diantaranya:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Nur Kholis dengan judul
“Pelaksanaan Metode Demonstrasi Dalam Mata Pelajaran Fikih Materi Shalat
Pada Siswa Kelas VIII di MTs Nurul Huda Banyubiru tahun ajaran
2017/2018” dengan pendekatan kualitatif memperoleh hasil pelaksaan metode
demonstrasi dalam mata pelajaran fikih pada materi sholat dan faktor yang
menghambat pelaksaan metode dalam mata pelajaran fikih. Metode
demonstrasi dapat mengatasi faktor yang menghambat pada kegiatan
pembelajaran tersebut dan dapat memaksimalkan perolehan hasil yang baik
37
Kedua, penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh Nanang
Qosim dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi
Shalat Dengan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III SDN 1
Sumberagung Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali tahun pelajaran
2013/2014” dengan jumlah siswa 10 hasil penelitian yang didapat dari mata
pelajaran fikih materi shalat pada siswa kelas III SDN 1 Sumberagung
kecamatan Klego Kabupaten Boyolali yaitu siklus I sampai siklus II dengan
nilai rata-rata siklus I 69,5 dan nilai rata-rata siklus II 80,0. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan proses
belajar mengajar pada mata pelajaran fikih materi Shalat.
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar
38 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah singkat MTs Negeri Salatiga
Dengan adanya Keputusan Menteri Agama RI tanggal 16 Maret
1978 nomor : 16 Th.1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Madrasah Tsanawiyah Negeri, maka sejak Tahun Pelajaran 1978/1979
tepatnya tanggal 1 Januari 1978 PGAN Salatiga diubah menjadi:
a. MTs Negeri Salatiga, dengan siswa kelas I, II, III PGAN
b. PGAN Salatiga dengan siswa kelas IV, V, VI PGAN
Pada saat awal perubahan tersebut hingga tanggal 1 Januari 1980,
Kepala MTs Negeri dan PGAN Salatiga masih dirangkap oleh Bapak
Sofwan Achmadi, BA. Sebagai tindak lanjut, maka berdasarkan SK
Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa tengah tanggal
28 Januari 1980 No: WK/I.b/93/a/1980, terhitung mulai tanggal 1 Januari
1980, Bapak Endro Parwono diangkat sebagai Kepala MTsN Salatiga.
Meskipun MTs Negeri dan PGAN Salatiga secara resmi telah
terpisah statusnya, dan telah memiliki Kepala Sekolah yang berbeda,
namun kedua sekolah ini masih dalam satu atap sejak tahun 1980 s/d 1986
39
Setelah MTs Negeri Salatiga memiliki gedung sendiri, maka sejak
tahun pelajaran 1986/1987 MTs Negeri Salatiga menempati gedung baru
dengan alamat Jl.Tegalrejo I Salatiga hingga sekarang.
2. Identitas Sekolah
Nama Madrasah : MTs Negeri Salatiga
No. Statistik Madrasah : 21.1.33.73.01.001
Alamat : Jl. Tegalrejo 1 Salatiga Telp. 0298 – 323950 Tahun berdiri : 1978
Tahun Penegerian : 1978
Nama Kepala Madrasah : Drs. H. Mudlofir, M.M
3. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi
Terbentuknya pendidikan karakter, berkualitas dan berwawasan yang
dilandasi keimanan dan ketaqwaan.
b. Misi
1) Melaksanakan proses pembelajaran yang Inovatif dan
menyenangkan.
2) Memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai pendidikan
yang berkualitas.
c. Tujuan
1) Mencetak peserta didik yang cerdas berprestasi dan berkarakter.
40
3) Mengamalkan pembiasaan perilaku disiplin jujur dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Data Statistik
Data statistik sekolah diperoleh langsung dari Madrasah
Tsanawiyah Negeri Salatiga pada hari Sabtu, 28 Juli 2018.
a. Data Peserta Didik MTs Negeri Salatiga
Tabel 3.1 Data Peserta Didik MTs Negeri Salatiga
Kelas Jml. Kelas Jml. Siswa Jenis Kelamin
Laki-laki Wanita
Tabel 3.2 Data Guru MTs Negeri Salatiga
41
4 Fiqih 1 1 - 1 -
5 Bhs. Arab 3 3 - 3 -
6 SKI 2 2 - 2 -
7 PPKn 2 2 - 2 -
8 Bhs. Indonesia 5 5 - 4 1
9 Matematika 6 6 - 5 1
10 IPS 4 4 - 4 -
11 Sains/IPA 5 5 - 5 -
12 Bhs. Inggris 5 5 - 4 1
13 SBK 1 1 - 2 -
14 Bhs. Jawa 1 1 - 1 -
15 Penjaskes 3 2 - 3 -
16 BK 4 2 - 4 -
17 TIK/Prakarya 1 1 - 1 -
Jumlah 48 44 - 43 5
Tabel 3.3 Data Pegawai Administrasi MTs Negeri Salatiga
Jenis
Pegawai Jml
Status Pendidikan Terakhir
PNS Non PNS SMP SLTA D2 S1/S2
42
5. Data Sarana Prasarana
a. Data Tanah dan Bangunan
1) Jumlah tanah yang dimiliki 6.270 m2.
2) Jumlah tanah yang telah bersertifikat 6.270 m2.
3) Luas bangunan seluruhnya 2.561 m2.
4) Denah / layout dan keterangannya ( terlampir ).
b. Ruang dan gedung
Tabel 3.4 Data Ruang dan gedung MTs Negeri Salatiga
43
Subyek yang diteliti adalah siswa kelas VIIIA MTs Negeri Salatiga
tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah yang berjumlah 32 siswa terdiri
dari 19 perempuan dan 13 laki-laki.
Tabel 3.5 Daftar Siswa Kelas VIII A MTs Negeri Salatiga
DAFTAR SISWA KELAS VIII A
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI SALATIGA
TAHUN AJARAN 2018/ 2019
NO. NAMA SISWA JENIS
KELAMIN
1 Adzkia Qonita Huwaidah Perempuan
2 Aisyah Putri Amanah Perempuan
3 Alyssa Afshalul Milla Perempuan
4 Andika Nurhadi Rama Utomo Laki-laki
5 Ardika Putra Pratama Laki-laki
6 Cut Anastasya Nurul Hilal Perempuan
7 Dinar Najwa Nur Rahma Agustin Perempuan
8 Dyah Ayu Mutiarahmatika Wulandari Perempuan
9 Eka Latifatu Dzalfak Perempuan
10 Eka Prasetya Utama Laki-laki
44
12 Ervin Ilmian Aturida Laki-laki
13 Faza Aisyi Hudaya Laki-laki
14 Halim Fatan Machmud Laki-laki
15 Kharina Athsna Athya Perempuan
16 Legia Putri Maharani Perempuan
17 Muhamad Anam Kholid Laki-laki
18 Muhamad Faizal Alghazali Laki-laki
19 Muhamad Rifa'i Laki-laki
20 Muhammad Rif'an Pramadhani Setiawan Laki-laki
21 Nabila Sahla Ramadhani Perempuan
22 Nalati Najihah Perempuan
23 Nanda Sefi Nabila Perempuan
24 Neo Juliana Raharjo Perempuan
25 Nindya Ajrun Adhim Perempuan
26 Nur Zumrotush Sholikhah Perempuan
27 Raihan Khafi Hufayda Laki-laki
28 Riyyo Murdhiyyansyah Putra Laki-laki
29 Salsa Ayu Ning Tyas Perempuan
30 Sevia Ramadhan Perempuan
31 Windy Della Orvalia Perempuan
32 Yusuf Royhan Faqih Laki-laki
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2018, pada mata pelajaran
Ilmu Fiqih Semester I tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian dilaksanakan
dengan dua siklus. Penelitian dilasanakan pada jam mata pelajaran Ilmu Fiqih
45 1. Deskripsi Penelitian Pra Siklus
Pencarian fakta dan data dilakukan melalui kegiatan post test yang
diberikan kepada siswa kelas VIII A MTs N Salatiga. Berdasarkan hasil
penelitian melalui kegiatan post test yang diberikan kepada siswa kelas
VIII A MTs N Salatiga, diperoleh data bahwa perlu dilakukan adanya
metode belajar baru untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
yang dilakukan melalui tindakan siklus I mulai 23 juli 2018.
Tindakan yang akan dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran
mata pelajaran Fiqih materi sujud syukur dan sujud tilawah dengan
metode jigsaw. Karena selama ini siswa hanya mendapatkan pembelajaran
dengan menggunakan metode ceramah sehingga siswa mudah bosan.
Berdasarkan hasil pembelajaran pra siklus diperoleh data lengkap
anak dan penguasaan materi yang hanya mencapai hasil bahwa dari 32
siswa yang telah mencapai KKM 43,75% dan yang belum mencapai KKM
56,25%. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi siswa masih di bawah
standar KKM kelas yang diharapkan yaitu 75%. Jika hasil belajar siswa
belum mencapai angka yang ditetapkan, maka pembelajaran pra siklus
dinyatakan belum berhasil. Untuk itu perlu dilaksanakan kegiatan siklus I
46 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Ada tahap perencanaan yang dilaksanakan peneliti sebelum
melaksanakan tindakan kegiatan siklus pembelajaran yaitu,
mengadakan pertemuan dengan guru untuk berdiskusi tentang
persiapan penelitian.
Mempersiapkan materi pelajaran dan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam
RPP memuat seluruh konsep pembelajaran, sumber pembelajaran,
media pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru untuk merekam jalannya
pembelajaran. Menyusun alat evaluasi (post test) pembelajaran.
b.Tindakan
Tindakan kelas siklus I berlangsung sekali tatap muka (2 x 40
menit). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah sujud syukur
dan sujud tilawah. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan dengan
menerapkan metode pembelajaran Jigsaw. Adapun langkah-langkah
kegiatan pada siklus I sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
47
b)Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah
dan ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
c) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian,
posisi, dan tempat duduk peserta didik.
d)Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
e) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan
dicapai.
f) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara
berkelompok.
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
Guru meminta peserta didik untuk membaca buku tentang materi
pembelajaran.
b)Menanya
Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait
tanya materi pembelajaran.
c) Melakukan
(1) Guru membagi anggota kelompok untuk memahami dan
meringkas materi yang di dapat kemudian mempresentasikan
48
(2) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok
lain.
(3) Kelompok lain mengamati dan memberikan penilaian hasil
presentasi dari kelompok lain.
(4) Setiap kelompok presentasi dengan kelompok lain secara
bergantian.
d)Menghubungkan
(1) Siswa diminta menyebutkan bentuk-bentuk syukur
(2) Siswa diminta mendemonstrasikan bentuk-bentuk syukur
dilingkungan
e) Komunikasi
(1) Selama pembelajaran guru memberikan penilaian proses
dengan rubrik observasi dan memberi penguat hasil
presentasi.
(2) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran
3) Kegiatan Akhir
a) Dibawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan pembelajaran
b) Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah di laksanakan
c) Guru menjelaskan materi pelajaran pada pertemuan selanjutnya
49
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui terlaksananya metode jigsaw.
Dalam siklus pertama ini telah dilaksanakan sesuai dengan RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dalam pembelajaran Fiqih materi
sujud syukur dan sujud tilawah.
d.Refleksi
Hasil dari pengamatan siklus I digunakan sebagai dasar
perbaikan pada siklus II. Pada siklus pertama banyak siswa yang masih
ramai dan kurang memahami metode yang disampaikan oleh guru.
Selain itu pembagian kelompok yang kurang efektif dan juga siswa
belum bisa memanfaatkan waktu yang diberikan guru dengan
sebaik-baiknya.
Penerapan metode jigsaw pada materi sujud syukur dan sujud
tilawah dinyatakan belum mencapai hasil yang maksimal, sehingga
akan dilanjutkan pada siklus II.
3. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilaksanakan peneliti sebelum melaksanakan
tindakan kegiatan siklus pembelajaran berikutnya yaitu, mengadakan
pertemuan dengan guru untuk berdiskusi tentang persiapan penelitian.
50
terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam RPP
memuat seluruh konsep pembelajaran, sumber pembelajaran, media
pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru untuk merekam jalannya
pembelajaran.
b.Tindakan
Tindakan kelas siklus II berlangsung sekali tatap muka (2 x 40
menit). Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah sujud syukur
dan sujud tilawah. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan dengan
menerapkan metode pembelajaran Jigsaw untuk memperbaiki hasil
siklus I. Adapun langkah-langkah kegiatan pada siklus II sebagai
berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
b)Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah
dan ayat pilihan yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
c) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian,
51
d)Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
e) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan
dicapai.
f) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara
berkelompok.
2) Kegiatan Inti
a) Mengamati
Guru meminta peserta didik untuk membaca buku tentang materi
pembelajaran.
b)Menanya
Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait
tanya materi pembelajaran.
c) Melakukan
(1) Guru membagi anggota kelompok untuk memahami dan
meringkas materi yang di dapat kemudian mempresentasikan
hasil diskusinya.
(2) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok
lain
(3) Kelompok lain mengamati dan memberikan penilaian hasil
52
(4) Setiap kelompok presentasi dengan kelompok lain secara
bergantian
d)Menghubungkan
(1) Siswa diminta menyebutkan macam-macam sebab sujud tilawah
(2) Siswa diminta mendemonstrasikan macam sebab sujud tilawah
e) Komunikasi
(1) Selama pembelajaran guru memberikan penilaian proses
dengan rubrik observasi dan memberi penguat hasil presentasi
(2) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran
3) Kegiatan Akhir
a) Dibawah bimbingan guru, siswa menyimpulkan pembelajaran
b)Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
telah di laksanakan
c) Guru menjelaskan materi pelajaran pada pertemuan selanjutnya
d)Bersama-sama menutup pembelajaran dengan doa dan salam
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui terlaksananya metode jigsaw.
Dalam siklus II ini telah dilaksanakan pengajaran sesuai dengan RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dalam pembelajaran Fiqih materi
53 d.Refleksi
Hasil akhir dari siklus II adalah refleksi. Pada tahap ini, peneliti
menganalisis dan mengolah nilai yang telah diperoleh dari hasil
penelitian, yang menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tiap
siklus apabila dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Berhubung
hasil belajar yang telah mencapai angka yang ditentukan, maka
penelitian tindakan dihentikan pada siklus II ini. Untuk data hasil