• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Minimal Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Standar Minimal Pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Standar Minimal

Pelaksanaan Keterbukaan

Informasi Publik

Fathul Ulum, S.H.,M.H

Tenaga Ahli Komisi Informasi Pusat

0856 – 9338 – 1934

fathul.ulum007

Disampaikan pada acara “Bimbingan Teknis E-PPID Pembantu” yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor, 19 Feb 2020

(2)

Pasal 28 f UUD UU 14 Tahun 2008

PP 61 Tahun 2010

Permendagri 3 Tahun 2017 Peraturan Komisi Informasi

(Perki)

Perki No 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik

Perki No 1 Tahun 2017 tentang Pengklasifikasian Informasi Publik

(3)

Muatan Materi

Ketersediaan

Informasi

Konsekuensi dalam

Layanan Informasi

(4)

Ketersediaan

Informasi

Informasi yang Wajib Diumumkan Secara Berkala 1

• Yang dimaksud dengan “berkala” adalah secara rutin, teratur, dan dalam jangka waktu tertentu.

Informasi yang Wajib Diumumkan Secara Serta Merta 2

• Yang dimaksud dengan “sertamerta” adalah spontan, pada saat itu juga.

Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat 3

• Yang dimaksud “tersedia” adalah jika diminta pada saatu itu sudah ada

Kategori

Informasi Publik

yang Wajib

Diumumkan

dan Disediakan

Badan Publik

berdasarkan

UU KIP

(5)

Informasi yang Wajib Diumumkan Secara Berkala Sa ran a

Elektronik

Non Ekektronik

https://ppid.bogorkab.go.id/

(6)

Informasi yang Wajib Diumumkan Secara Berkala Informasi Badan Publik Informasi Kegiatan dan Kinerja Badan Publik Informasi Laporan Keuangan Informasi Lain Berdasarkan Per-UU-an

√ alamat lengkap, ruang lingkup kegiatan, maksud dan tujuan, tugas dan fungsi Badan Publik beserta kantor unit-unit di bawahnya;

√ struktur organisasi, gambaran umum setiap satuan kerja, profil singkat pejabat struktural;

√ LHKPN.

√ Nama program dan kegiatan, penanggun jawab, pelaksana program dan kegiatan, target dan capaian, jadwal pelaksanaan, anggaran;

√ Agenda badan publik dan pimpinan badan publik; √ Informasi penerimaan calon pegawai.

√ Ringkasan Laporan Keuangan berisi; rencana dan laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, daftar aset.

√ Laporan layanan informasi publik, Informasi tata cara memperoleh informasi, tata cara pengaduan penyalahgunaan wewenang;

√ Informasi tentang Peraturan Perundang-undangan;

(7)

Informasi yang Wajib Diumumkan Secara Serta Merta

Informasi

Bencana

Non Alama

Informasi

Bencana Sosial

Informasi

Bencana

Alama

(8)

Informasi

Tersedia Setiap Saat

Informasi Pasif. Artinya, untuk memperolehnya harus dilakukan dengan

mengajukan permintaan;

Wajib dan rutin disediakan badan publik;

Informasi yang wajib tersedia setiap saat mencakup :

1. Daftar seluruh informasi dalam penguasaan badan publik;

2. Keputusan badan publik dan pertimbangannya;

3. Kebijakan badan publik dan dokumen pendukungnya;

4. Rencana proyek dan anggaran tahunannya;

5. Perjanjian badan publik dengan pihak ketiga;

6. Informasi dalam pertemuan yang bersifat terbuka untuk umum;

7. Prosedur kerja yang berkaitan dengan layanan publik;

8. Laporan layanan akses informasi;

9. Informasi lain yang telah dinyatakan terbuka untuk diakses publik

Sengketa Informasi Publik

.

(9)

Informasi yang Dikecualikan

Berdasarkan Kerahasiannya

Penegakan Hukum

Keamanan Negara Kekayaan Alam Ketahanan Ekonomi Nasional

Hubungan Luar Negeri Memorandum

Kerahasian Negara Pasal 17, huruf a, c, d, e, f, i

Kerahasian Untuk Usaha Yang Sehat Pasal 17 huruf b

Persaingan Usaha

Kerahasian Atas Hak Pribadi Pasal 17 huruf g dan h

Akta Otentik Rahasia Pribadi

Pasal 18 ayat (2):

Tidak termasuk informasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf g dan huruf h, antara lain apabila:

a. pihak yang rahasianya diungkap memberikan persetujuan tertulis; dan/atau

b. pengungkapan berkaitan dengan posisi seseorang dalam jabatanjabatan publik.

(10)

Ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

Ditetapkan selama jangka waktu yang

dibutuhkan

30 Tahun

Klasifikasi

Jangka Waktu Pengecualian Informasi

HAKI

Keamanan Negara

Ketahanan

Ekonomi Nasional

Kekayaan Alam

Hubungan Luar Negeri Akta Otentik

Memorandum

Persaingan Usaha

(11)

Konsekuensi dalam

Layanan Informasi

Tidak Diumumkannya Informasi Berkala Tidak Diperolehnya Layanan Informasi Publik

Sengketa

Informasi Publik

(12)

Komisi

Informasi

PTUN/PN

Mahkamah

Agung

Tiga Jenjang

Penyelesaian Sengketa Informasi Publik

“Hukum Acara berdasarkan Perma 2 Th 2011 Ttg Tata Cara Penyelesaian Sengketa Informasi

Publik di Pengadilan”

Keberatan

Kasasi

“Hukum Acara berdasarkan Perki 1 Th 2013

Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi

Publik”

Penyelesaian Sengketa

Informasi Publik

Menghadapi Sengketa Informasi PublikPersiapan Badan Publik Dalam 1. Personil yang ditugaskan/mewakili

Badan Publik harus

memahami setiap

tahapan dan agenda

penyelesaian sengketa informasi publik yang diatur dalam Peraturan Komisi Informasi No. 1 Tahun 2013 tentang Prosedur

Penyelesaian Sengketa Informasi Publik; 2. Memahami kronoligis sengketa, dan

memahami tahapan dan jangka waktu permohonan informasi, keberatan, dan permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik;

3. Jika informasi tidak dikecualikan, minta-lah penyelesaian sengketa melalui

Mediasi kepada Majelis Komisioner; 4. Jika informasi yang diminta

dikecualikan, siapkan argumentasi berdasarkan hasil Pengujian tentang Konsekuensi.

(13)

Alur

Penyelesaian Sengketa Informasi Publik

Di Komisi Informasi

Pemeriksaan

Awal

Pasal 36 ayat (1) Sidang Pertama Memeriksa: 1. kewenangan absolut dan relatif; 2. Legal Standing Pemohon dan Termohon; 3. Batas Waktu Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.

Ajudikasi

Nonlitigasi

Pasal Psl 42 UU KIP jo Psl 36 ayat (1) Perki PPSIP

Mediasi

Psl 40 UU KIP jo Psl 38 Perki PPSIP

1. Mediasi merupakan pilihan para pihak dan bersifat

sukarela;

2. Mediasi hanya dapat

dilakukan terhadap pokok perkara yang terdapat

dalam Pasal 35 ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, dan huruf g UU KIP

1. Ajudikasi hanya dapat ditempuh apabila upaya Mediasi dinyatakan tidak berhasil; Psl 42 UU KIP 2. Penolakan permohonan

informasi atas alasan

pengecualian. Psl 29 ayat (2) Perki PPSIP

(14)

Landasan Hukum Terbitnya

Keputusan Ketua Komisi Informasi Pusat Nomor 01/KEP/KIP/ 2018 Tentang Prosedur Penghentian Proses Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang tidak Dilakukan dengan Sungguh-sungguh dan Itikad Baik.

Ayat (2), mengatur:

“Komisi Informasi tidak wajib menanggapi permohonan yang tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh dan itikad baik.”

Ayat (3), mengatur:

“…permohonan yang tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh dan itikad baik…, adalah:”

a. melakukan permohonan dalam

jumlah yang besar

sekaligus

atau

berulang-ulang namun tidak memiliki

tujuan yang jelas

atau

tidak memiliki relevansi dengan

tujuan permohonan.

b. melakukan permohonan dengan

tujuan

untuk

mengganggu proses penyelesaian sengketa.

c. melakukan pelecehan kepada petugas

penyelesaian sengketa dengan perlakuan di luar prosedur penyelesaian sengketa.

(15)

Kualifikasi Permohonan yang Tidak

Sungguh-sungguh (

Vexatious Request) I

Permohonan informasi yang sama

diajukan secara sekaligus ke lebih dari 3 (tiga) badan publik.

Permohonan informasi menyebabkan pengalihan sumber daya manusia secara masif dan/atau menyebabkan penyiapan anggaran yang besar untuk menyiapkan informasi.

Permohonan informasi yang sama

dan/atau berbeda lebih dari satu kali ke badan publik yang sama.

Permohonan informasi lebih dari satu kali kepada badan publik yang berbeda tetapi tidak ada perubahan terhadap substansi yang diminta.

Tidak adanya kerugian secara langsung atas tidak diperolehnya informasi

Permohonan penyelesaian sengketa informasi publik yang memenuhi unsur sebagaimana kualifikasi Permohonan yang tidak sungguh-sungguh dan itikad baik (Vexatious Request) di atas. Penanganan

penyelesaian sengketa informasi publik melalui

Pemeriksaan Khusus

tanpa melalui sidang ajudikasi nonlitigasi. Apabila terbukti, PEMOHON AKAN TERCATAT DALAM DAFTAR HITAM

SEHINGGA TIDAK DAPAT MENGAJUKAN PERMOHONAN SENGKETA SELAMA 1 TAHUN.

(16)

Kualifikasi Permohonan yang Tidak

Sungguh-sungguh (

Vexatious Request) II

Pemohon tidak mengikuti prosedur penyelesaian sengketa informasi publik.

Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik dalam jumlah yang besar sehingga

menganggu proses penyelesaian sengketa.

Pemohon mengajukan permohonan sengketa terhadap badan publik yang sedang disengketakan dan tidak ada perubahan substansi.

Informasi yang diperoleh tidak dipergunakan sebagaimana tujuan permohonan informasi.

Melakukan pelecehan kepada petugas penyelesaian sengketa secara verbal maupun non verbal

Permohonan penyelesaian sengketa informasi publik yang memenuhi unsur sebagaimana kualifikasi Permohonan yang tidak sungguh-sungguh dan itikad baik (Vexatious Request) di atas. Penanganan

penyelesaian sengketa informasi publik melalui

Ajudikasi Nonlitigasi”

Apabila terbukti, PEMOHON AKAN TERCATAT DALAM DAFTAR HITAM – SEHINGGA TIDAK DAPAT

(17)

2018: 1148 Register 2019: 293 Register Total: 1.441 Register

Penghentian Sengketa

Selama 2018 – 2019

“Penghentian

Sengketa Informasi

Publik karena

permohonan tidak

dilakukan dengan

sungguh-sungguh dan

itikad baik

berdasarkan Metode

Penyelesaian

Sengketa Informasi

Publik melalui

Keputusan Ketua KI

Nomor 01/2018 “

(18)

Referensi

Dokumen terkait

(c) Rangkaian pengganti urutan nol Gb.3 Rangkaian pengganti urutan generator sinkron.. Identifikasi impedansi urutan negatif dilakukan dengan menggunakan rangkaian uji

V i_st_temp mL Nilai komponen ketidakpastian karena perbedaan suhu laboratorium dengan suhu kalibrasi pipet volume yang digunakan untuk memipet larutan standar kerja untuk

Bahwa sebagaimana Pasal 374 yang menyebutkan, “Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang disebabkan oleh karena ada hubungan kerja, atau karena

Perencanaan anggaran pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dasar di Distrito Dili secara umum terintegrasi dalam proses perencanaan dan penganggaran

Pada saat penelitian dilakukan, perturan yang masih berlaku dan mejadi dasar untuk pembuatan sistem presensi di lingkungan Kementerian XYZ adalah Pemerintah nomor: 53

Ketua Tim Peneliti wajib membuat Surat Pernyataan Tidak Ada Aset (untuk yang tidak ada aset)/Berita Acara Serah Terima Aset (untuk yang memiliki aset) mengikuti format yang

Jadi, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah suatu perubahan yang dialami seseorang dalam hidupnya sebagai suatu proses yang sedang berlangsung, atau sebagai

Perancangan basis data fisikal adalah proses dalam membuat suatu deskripsi mengenai implementasi database pada penyimpanan sekunder, menggambarkan basis relasi,