• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Keragaman Nilai Kekerasan Baja St-42 Melalui Proses Karburasi Menggunakan Komposisi BaCO3 Dan Carbon Dengan Variasi Waktu Penahanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisa Keragaman Nilai Kekerasan Baja St-42 Melalui Proses Karburasi Menggunakan Komposisi BaCO3 Dan Carbon Dengan Variasi Waktu Penahanan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ARIKA, Vol. 05, No. 2 Agustus 2011 ISSN: 1978-1105

ANALISA KERAGAMAN NILAI KEKERASAN BAJA ST-42 MELALUI

PROSES KARBURASI MENGGUNAKAN KOMPOSISI BaCO

3

dan CARBON

DENGAN VARIASI WAKTU PENAHANAN

Nanse H. Pattiasina

Dosen Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ambon e-mail: end_3@yahoo.co.id

Nevada J.M. Nanulaitta

Dosen Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ambon e-mail: rio_nevada@yahoo.co.id

Steanly R.R. Pattiselanno

Dosen Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Ambon

ABSTRAK

Karburasi padat merupakan suatu proses perlakuan thermokimia melalui cara melarutkan karbon pada permukaan baja yang berkisar 0,3% - 0,9% pada suhu sekitar 825oC – 925oC kemudian dipertahankan beberapa waktu pada suhu yang sama dilanjutkan proses quenching menggunakan air, oli, udara maupun larutan garam.

Penelitian ini menguji kualitas kekerasan logam baja karbon rendah (ST-42) sebelum dan sesudah proses karborasi padat menggunakan 40% barium karbonat (BaCO3) dan 60% karbon, dalam waktu penahanan 15, 30, dan 50 menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan peningkatan nilai kekerasan tertinggi dicapai melalui kombinasi terbaik dari proses karburasi dan waktu penahanaan 50 menit. Pengujian lanjutan dengan pemanasan baja selama 2 jam menunjukkan adanya peningkatan nilai kekerasan sampai 365% dari kondisi semula, sehingga membuktikan kualitas dari kombinasi kedua perlakuan terbaik tersebut.

Kata kunci: karburasi padat,baja karbon rendah,waktu penahanan

ABSTRACT

Pack carburizing is a method of thermo chemical treatment, when carbon dissolved in steel surfaces, revolve 0.3% - 0.9% with temperature between 825oC – 925oC, and keep it at several time and then continued with quenching process using water, oil, air or salt.

This research had arranged to test the hardness of low carbon steel (ST-42) with 40% of BaCO3, and 60% of Carbon, before and after carburizing process in 3 type of holding time: 15, 30, and 50 minutes. Based on results, the best combination to reach a higher value of hardness provides by combination of after carburizing process and 50 minutes of holding time. Later, an extensive experiment by 2 hours of burning had shown an increase level of hardness up to 365% from the initial condition which proves the quality of this best treatment combination.

Keywords: pack carburizing, low carbon steel, holding time

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini menunjukkan suatu perubahan yang signifikan dalam menunjang peradaban umat manusia. Produk industri yang dihasilkan oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya mendorong setiap inovasi terbaru untuk menghasilkan daya saing yang lebih kompetitif di dunia usaha saat ini. Sifat-sifat khas bahan industri yang dihasilkan dari logam perlu dilihat secara baik karena bahan tersebut pada umumnya dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dalam berbagai keadaan, misal sifat-sifat mekanik (kekuatan, kekerasan, kekakuan, keuletan, kepekaan terhadap takikan atau kekuatan impak), sifat-sifat fisik (ukuran, massa jenis, struktur) maupun sifat-sifat teknologi (mampu mesin, mampu keras) dan lain sebagainya. Proses perlakuan panas pada logam sangatlah

(2)

bermanfaat untuk mendapatkan logam yang memiliki sifat mekanis maupun fisik yang lebih baik terutama dalam hal kekerasan, kekenyalan dan pengerjaan dari sifat asal.

Salah satu proses perlakuan panas logam adalah proses karburasi (carburizing) yang bertujuan meningkatkan kadar karbon pada baja. Proses pengkarbonan dilakukan untuk klasifikasi baja dengan kadar karbon di atas 0,2% melalui tahapan pemanasan bahan sampai temperatur 800-925oC dalam lingkungan yang dapat menyerahkan karbon (zat arang), kemudian dipertahankan beberapa waktu pada suhu yang sama setelah itu didinginkan menggunakan media pendingin berupa air, oli, udara maupun larutan garam.

Untuk mendapatkan baja dengan kekerasan tertentu agak sulit, dan kalaupun ada harganya cukup mahal. Baja karbon rendah (ST-42) dengan kadar karbon 0,25% memiliki sifat kekerasan yang kurang baik untuk disepuh namun dapat disementir. Oleh karena itu, diperlukan penambahan karbon pada material tersebut melalui proses carburizing.

Dari aspek manfaat, baja merupakan logam besi yang banyak digunakan baik untuk kepentingan industri, kebutuhan rumah tangga, bidang otomotif, konstruksi bangunan atau bidang-bidang kerja lain. Dalam bidang perbengkelan sebagian besar peralatannya terbuat dari baja misal mata pahat bubut, bor dan lainnya yang dalam penggunaan sehari-hari juga dapat mengalami penumpulan (keausan) atau kerusakan akibat bersentuhan dengan benda keras. Pengrajin-pengrajin tradisional (forging) di daerah seringkali membuat produk-produk mereka dengan menggunakan material baja yang telah mengalami proses kekerasan seperti pegas ayun mobil. Dampak dari jumlah pengrajin besi yang banyak, maka kebutuhan akan material atau bahan baku untuk diproduksi semakin meningkat, sehingga untuk mendapatkan material tersebut sangatlah terbatas dan sukar. Untuk itu diharapkan proses peningkatan kekerasan baja karbon rendah dapat menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku bagi pengrajin besi tradisional dengan harga yang lebih murah sehingga lebih menunjang pengoperasian dan hasil produksi dengan kualitas produk yang lebih baik.

Proses penyerapan karbon dari lingkungan sekitar memerlukan waktu kurang lebih 9 jam dengan temperatur yang tinggi yaitu 900oC. Untuk mempercepat proses penyerapan karbon maka perlu dilakukan pengubahan komposisi dari baja tersebut dengan menggunakan medium karburasi yang padat atau disebut

pack carburizing dengan ditambahkan energizer/katalisator yaitu barium karbonat (BaCO3). Energizer/katalisator ini berfungsi mempercepat laju reaksi pengarbonan, sehingga penyerapan kadar karbon akan terjadi semakin cepat. Melalui suatu tahapan penelitian maka akan dilakukan pengujian perlakuan panas untuk jenis material baja karbon rendah (ST-42), menggunakan komposisi 40% barium karbonat (BaCO3) dan 60% bubuk karbon dengan waktu penahanan 15 menit, 30 menit dan 50 menit sehingga dapat diperoleh nilai kekerasannya menggunakan metode Rockwell.

Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji dampak proses karburasi dalam durasi waktu penahanan yang berbeda terhadap tingkat kekerasan baja karbon rendah (ST-42) sebagai salah satu indikator kualitas produk tersebut.

LANDASAN TEORI

Proses perlakuan yang diterapkan untuk mengubah sifat/karakteristik logam pada permukaannya (bagian permukaan logam disebut “proses perlakuan permukaan (laku permukaan/surface treatment)”. Proses perlakuan permukaan dilakukan bertujuan meningkatkan ketahanan aus dengan cara memperkeras (memberikan lapisan yang keras) pada permukaan logam, meningkatkan ketahanan korosi tanpa merubah karakteristik sifat-sifat logam dan meningkatkan performance logam dari suatu komponen untuk tujuan fabrikasi.

Salah satu cara untuk memperkeras permukaan logam adalah proses pengerasan permukaan. Pengerasan permukaan pada baja meliputi:

a. Induction Hardening: memanaskan permukaan baja hingga temperatur austenite sesuai kualifikasi baja tersebut, kemudian dilakukan pendinginan sehingga permukaan menjadi keras. b. Thermo Chemical Treatment: menambahkan unsur karbon ke dalam baja untuk mengeraskan

bagian permukaan baja tersebut.

Untuk baja dengan kadar karbon di bawah 0,3% dapat dilakukan pengerasan permukaan dengan cara thermo chemical treatment, tanpa menimbulkan fasa martensit yang keras dan getas.

Karbon yang diperlukan dalam proses ini diperoleh dari medium yang berbentuk padat (karburasi padat), sehingga pada waktu pemanasan oksigen dari udara bereaksi dengan karbon dari medium membentuk CO2. CO2 ini akan bereaksi dengan karbon menghasilkan persamaan:

(3)

Vol. berg seba Sem pros Uns peng med Rea diten pend quen pend suat mam taha men Fakt 05, No. 2 Pada pro geser ke sebela agai berikut: Atom kar makin tinggi suh

Tebal lap ses, konsentras sur CO2 yang

guraian CO p dium ditambah aksi yang terben

Dalam s ntukan dan dinginan (quen nching) denga dinginan akan tu proses perl Proses qu

mpu keras yang an karat. Med nghasilkan laju

tor-faktor yan

oses pemanasa ah kanan meng

rbon yang diha hu karburasi m pisan karburas si karbon mediu dihasilkan aka pada permukaa hkan katalisator ntuk: suatu proses diberi waktu nching) denga an cara pendin n tergantung p akuan panas a uench ke dalam g rendah seper dium oli sebag u pendinginan g mengatur pe

an, temperatur ghasilkan kadar 2 CO asilkan dari rea maka semakin t Dia si (depth of ca um dan kadar k an bereaksi ke an logam. Un r atau activator BaCO3 Barium perlakuan p u penahanan an laju terten ngan dari med pada laju pen akan ditentuka m air sangat um rti baja-baja ka gai pendingin m n pada tahap enyerapan pan Anila Karbon (C) r akan bertam r gas CO yang CO aksi di atas aka tebal lapisan ka

agram Fasa Fe3

arburization) s karbon yang di embali dengan ntuk memperc r yaitu Barium BaO m Karbonat (Ba panas, setelah panas (Hold ntu. Pendingi dium karburasi ndinginan. Kar an oleh laju p mum digunaka arbon, baja pad

memiliki karak pembentukan nas dari benda

asa Keragaman N mbah tinggi se banyak. Pada O2 + C an larut ke dala arburasi karena 3C sangat bergant imiliki baja. karbon yang cepat reaksi ki Karbonat (BaC O + CO2 aCO3) h pemanasan ding time) s inan yang dilak

i. Struktur m rena sifat mek pendinginan. an terutama un duan rendah, lo kteristik quenc lapisan uap a kerja adalah Nilai Kekerasan ehingga keseti permukaan baj am fasa austeni a kecepatan dif

tung pada fak terdapat pada imia tersebut CO3). mencapai te secukupnya m kukan adalah mikro yang kanik dari baj ntuk mengeras ogam-logam no ching yang ho yang terkontr panas spesifi n Baja ST-42 1 imbangan reak aja, CO mengur

ite dan berdifu fusi makin besa

ktor suhu, wak medium diiku maka ke dala emperatur yan maka dilakuk langsung (dire terjadi setel aja setelah akh

kan baja deng on ferro dan ba omogen sehing ol dengan bai ik, konduktivit 01 ksi rai usi. ar. ktu uti am ng kan ect lah hir gan aja gga ik. tas

(4)

termal, pan laju pendin M dial menun sebagai car prosesnya. karena ting Pe persiapan terhadap ko Te tersebut un kekerasan. pengujian d adalah 23± Waktu yan adalah 5-8 Δ Nilai Keke METODO Penyiapan Ba variasi wak dengan dim waktu pena 120, 220, 4 Prosedur P Proses Uji 1. Pe 2. Pa 3. Pi 4. Le 5. At an 6. Te 7. Ba ya 8. Pu be 9. Ul 10.Ca Proses Kar 1. Pe

nas laten, peng nginannnya. Metode uji keke

njukan kekeras ra yang paling

Cara ini serin gkat kekerasann

ermukaan bend benda uji har ondisi benda uj emperatur ben ntuk menahan Untuk mengh ditentukan anta ±5oC. Kecepata ng diperlukan u detik. erasan = Nil OLOGI PENE n Bahan

ahan untuk kar ktu penahanan mensi panjang ahanan. Selanj 400, 600, 800, Pengujian Kekerasan ersiapkan anvil asangkan penet ilih beban pada etakan benda u tur jarum penu ngka 0.

ekan tombol st aca harga keke ang tertulis den utar kembali h elum mengalam langi langkah 6 atat data hasil p

rburasi ersiapkan bubu

uapan dan visk erasan menggu

an Rockwell se tepat pada pen ng diterapkan p

nya dapat diba

da uji harus r rus dilakukan ji dan kekerasa da uji berpeng n penetrasi d asilkan validita ara 10oC samp an pemberian b untuk mencapa

lai kekerasan ses

LITIAN rburasi padat d 15 menit, 30 : 50 mm, leba utnya, permuk 1000 dan 1200 l (landasan uji) trator berbentu a angka 150 Pa uji pada anvil (l unjuk dan kenc art dan biarkan erasan bahan y ngan tinta hitam handwheel per mi pengujian.

6 – 9 sebanyak pengukuran seb uk karbon deng

kositas oli yan unakan cara Ro ecara langsung ngujian bahan pada pengujian ca langsung pa Pengujian R rata dan bebas

sesuai dengan annya. garuh terhadap dan hambatan as pengujian y ai dengan 35oC beban berpeng ai gaya pembeb sudah karburasi dipergunakan k menit dan 50 m ar 25 mm dan kaan benda uji 0, sehingga dip ) pada dudukan uk piramida int a. landasan uji). cangkan hingga n mesin berpro yang diuji pada m, satuan pengu rlahan-lahan ke k 10 kali.

bagai data nila gan persentase g digunakan. ockwell. Pada g. Pengujian ke keras berdasar n kekerasan dal ada mesin uji ta

Rockwell s dari benda a

n ketentuan s p sifat bahan d aliran bahan yang saling dap C. Temperatur garuh terhadap banan terhitung i - Nilai kekerasa komposisi 40% menit. Bahan b n tebal 5 mm b di amplas seca peroleh permuk nnya. an. a posisi jarum oses selama beb a dial dan angk ukuran kekeras e posisi semu ai kekerasan. 40% barium k Makin rendah sebagian besa ekerasan Rockw rkan kesederha lam jumlah be anpa menggun asing, pelumas ebab hal terse dalam hal ini a yang merupa pat diperbandin yang disarank sifat elastisitas g dari kondisi a an sebelum karb BaCO3 dan 60 baja ST-42 dip berjumlah 5 bu ara bertahap m kaan yang bersi

utama dan jar berapa detik hin ka yang ditunju san adalah HR la dan atur be arbonat dan 60 viskositas, ma ar mesin, penun well HRC telah anaannya dan k esar pada kond nakan tabel.

s, dan lainnya ebut akan ber adalah ketahan akan dasar pe ngkan, maka te kan untuk menj

s bahan yang a awal tanpa pem burasi

0% Karbon un potong sebagai uah untuk setia mulai dari ampl

ih dan halus.

rum bantu men ngga lampu m ukkan oleh jaru RC.

enda pada tem

0% bubuk karb akin cepat njuk pada h terbukti kecepatan disi pabrik a. Proses rpengaruh nan bahan engukuran emperatur adi acuan akan diuji. mbebanan (1) (2) ntuk setiap benda uji ap variasi las nomor nunjukkan enyala. um utama mpat yang bon.

(5)

Vol. ANO Ana dilak men vari Dala titik ranc PEM wak deng Seb 05, No. 2 2. Masukkan berulang-3. Benda uji ditimbun tidak terli 4. Masukan 5. Atur temp 6. Setelah t penahana 7. Keluarkan sementas 8. Celupkan 9. Angkat b diamplas 10.Ukur nila 11.Lakukan 10. OVA alisis terhadap kukan dengan nit) pada kond ian (ANOVA) am pengujian k uji sebagai rep

cangan acak ke MBAHASAN Hasil ana ktu penahanan, Berdasark gan waktu pen

Data Inpu elum Karburas Sesudah K Δ Nilai k Laju peng Nilai Pen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 n barium karb -ulang sehingg i yang telah di dengan barium ihat setelah itu

kotak sementa peratur yang in tercapai tempe an. n kotak seme i dibuka dan be n ke dalam med benda uji dari kembali samp ai kekerasannya untuk variasi pengaruh per cara menguji k disi sebelum d dengan model ini, proses ka plikasinya. Pen elompok (RAK

alisa nilai keke disajikan pada kan hasil peng nahanan 15 men ut nilai kekeras si = 12.61 HRC Karburasi = 24 ekerasan: 24.5 gkarbonan tiap ngujian Kekera o Titik Uj I II III IV V VI VII VIII IX 0 X Rata-Rata bonat dan bu a kedua bahan iambil nilai ke m dan bubuk u kotak ditutup. asi kedalam ov ngin dicapai (± eratur yang d entasi dari da enda uji diangk dia quenching

media pendin pai halus dan be

a. waktu penahan rlakukan prose keragaman nila dan sesudah pr Rancangan Ac arburasi dan w

nelitian ini men K), dimana anal

erasan sebelum a tabel 1 – tebe gujian tabel-1, nit, sebagai ber san :

C

4.59 HRC 9 - 12.61 = p menit :

asan untuk ben ji Nilai Sebelum Anila ubuk karbon k n katalisator ter ekerasan awal k karbon aktif s . ven pemanas da ± 900 ºC) diinginkan dip alam oven da kat satu per sat (pendingin) ya ngin, bersihkan ersih. nan 15 menit, s karburasi ter ai kekerasan un roses karboras cak Kelompok waktu penahana nggunakan mo lisisnya mengg m dan sesudah el 5 dibawah in untuk kompo rikut: 11.98 HRC

nda uji dengan kekerasan m Karburasi 10.7 11.1 13.75 9.74 13.25 14.05 16.33 14.5 11.5 11.15 12.61 asa Keragaman N ke dalam kota rsebut tercampu kemudian dilet seluruhnya sam an oven ditutup pertahankan da an oven dima tu.

ang telah disedi n permukaanny

30 menit dan

rhadap kualita ntuk setiap wa i. Uji ini men k (RAK). an merupakan odel percobaan gunakan bantua h mengalami pr ni. sisi 40% bari n waktu penah Nilai keker Kar 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Nilai Kekerasan ak sementasi, ur secara merat takkan dalam k mpai seluruh b p kemudian hid alam beberapa atikan, kemudi iakan. ya dengan kai 50 menit berd as baja karbon aktu penahanan nggunakan pen perlakuan (fak n faktorial deng an SAS versi 9 roses karburas ium karbonat d hanan 15 menit rasan Sesudah rburasi 23.65 23.15 24.1 24.6 29 22.2 28.9 21.1 27.4 21.75 24.59 n Baja ST-42 1 kemudian adu ta. kotak sementa bagian benda u dupkan. a variasi wak ian tutup kot

in lap kemudi dasarkan butir n rendah (ST-4 n (15, 30, atau ndekatan analis ktor), sedangk gan 2 faktor pa 9. si dengan varia dan 60% karb t h 03 uk asi, uji ktu tak ian 1-42) 50 sis kan ada asi on

(6)

Be dengan wak Data Input Sebelum K Sesudah Ka Δ Nilai kek Laju pengk erdasarkan has ktu penahanan nilai kekerasan Karburasi =12.9 arburasi = 29. kerasan = 29.7 karbonan tiap m Nilai Penguj No Ti 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-R Nilai keker sil pengujian t n 30 menit, seba n : 98 HRC 72 HRC 72 - 12.98 = 1 menit : jian Kekerasan itik Uji S I II III IV V VI VII VIII IX X Rata Nilai keker rasan untuk wa tabel-2, untuk agai berikut: 16.74 HRC n untuk benda Nilai Kekeras ebelum Karbu 18.75 17.65 13.92 17 5.9 11.45 10.85 13.1 7.74 13.4 12.98 rasan untuk wa aktu penahanan komposisi 40 uji dengan w san urasi Nila aktu penahanan n 15 menit 0% barium kar waktu penahana ai Kekerasan S Karburas 42.2 46.2 36.15 31.4 23.35 29.3 25.8 23.6 19.15 20 29.72 n 30 menit rbonat dan 60% an 30 menit Sesudah i % karbon

(7)

Vol. deng Data Seb Sesu Δ N Laju 05, No. 2 Nilai No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Berdasark gan waktu pen a Input nilai ke elum Karburas udah Karburas Nilai kekerasan u pengkarbona Pengujian Kek Titik Uji I II III IV V VI VII VIII IX X Rata-Rata kan hasil pen nahanan 50 men ekerasan : si =12.82 HR i = 46.79 HR = 46.79 - 12 an tiap menit : Nila kerasan untuk N Seb ngujian tabel-3 nit, sebagai ber RC

RC

2.82 =33.97 HR

ai kekerasan un

Anila

benda uji den Nilai Kekerasa belum Karbur 11.4 14.9 13.2 7.3 13.2 9.5 18 17.2 12.5 11 12.82 , untuk kompo rikut: RC

ntuk waktu pen

asa Keragaman N ngan waktu pe an rasi Nilai osisi 40% bari nahanan 50 men Nilai Kekerasan enahanan 50 m Kekerasan Se Karburasi 58.15 59.1 36.1 42.3 38.1 31.8 64.45 60.5 48 29.4 46.79 ium karbonat d nit n Baja ST-42 1 enit esudah dan 60% karb 05 on

(8)

Pe dikenakan meningkatk selaras den (W*K) jug Un waktu pena tidak berbe Ha yang sanga (K2) dan d waktu 15 m Grafik Laju emeriksan terh perlakuan. B kan level keke ngan dampak d a menyajikan p

ntuk mendapat ahanan. Perbe eda nyata diban

asil perpaduan at nyata yang d diberi waktu pe menit dan 30 m u Peningkatan hadap distribus Berdasarkan o erasan besi ka dari perlakuan pola peningkat tkan peningkat daan nilai kek ndingkan penin n antar kedua diperoleh ketik enahanan selam menit yaitu 11.9 Nilai Kekeras si nilai kekera output SAS arbon ST-42 d n waktu penaha

tan yang sama.

tan yang lebih n kerasan yang d ngkatannya pad perlakuan itu ka secara bersa ma 50 menit ( 98 HRC dan 16 san Sesudah Pr asan menunjuk diatas, proses dibandingkan s anaan (W). Ba . nyata, maka di dihasilkan pad da waktu 50 m menunjukkan amaan besi baj (W3) dengan h 6.74 HRC. roses Karburas kkan adanya k s karborasi ( sebelum proses ahkan kombina iperlukan jarak da waktu penah enit. n adanya penin aja ST-42 meng hasil 33.97 HR i Dengan Varia keragaman nila (K) signifikan s tersebut. Ha asi kedua perl

k yang cukup le hanan 15 dan

ngkatan nilai k galami proses RC dibandingka

asi Waktu Pen

ai setelah n mampu l ini juga lakuan ini ebar antar 30 menit kekerasan karborasi an variasi ahanan

(9)

Vol. 05, No. 2 Anilasa Keragaman Nilai Kekerasan Baja ST-42 107

Pemanasan material selama 2 jam untuk proses difusi karbon dengan waktu penahanan 50 menit mampu meningkatkan nilai kekerasan baja karbon ST-42 sampai 365%. Hal ini mendukung hasil analisis sebelumnya diatas dan menyatakan K2 dan W3 sebagai kombinasi perlakuan terbaik

KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kombinasi karburasi padat (pack carburizing, komposisi 40% BaCO3 dan 60 %) dan waktu penahanan yang lebih lama cendurung lebih efektif untuk meningkatkan tingkat kekerasan baja karbon rendah (ST-42) dibandingkan dengan tanpa proses karborasi dan/atau waktu penahanan yang lebih singkat

DAFTAR PUSTAKA

Beumer, B. J. M.,1994., “Ilmu Bahan Logam”., Bhratara., Jakarta

Boyer, H. E., 2002., “Practical Heat Treating, American Society for Metal., ASM International Mattjik, A. A. dan Sumertajaya, I M., 2002, Perancangan percobaan dengan aplikasi SAS dan Minitab,

Jilid I, Edisi Ke-dua, Jurusan Statistika FMIPA IPB, Bogor

Purwadi, W. dan Hanaldi, K., 1999, “Modul Pengujian Bahan”, Politeknik Manufaktur Bandung, Bandung

Schonmetz., A., dan Gruber, K, 1990, “Pengetahuan Bahan dalam Pengerjaan Logam”., Angkasa., Bandung

Suratman, R., 2004., “Panduan proses Perlakuan Panas”., Lembaga penelitian Institut Teknologi Bandung., Bandung

(10)

Referensi

Dokumen terkait

1. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa, peserta didik kelas V MIN Batu Pitumpanua Kabupaten Wajo memiliki hasil belajar yang relatif tinggi. Sehingga dapat

Setelah nilai ujian semester diketahui, maka dibentuklah kelompok pada kelas eksperimen. Untuk kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kegiatan pemulihan lahan terkontaminasi Pb yang dihasilkan dari kegiatan peleburan aki bekas tanpa ijin yang

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kestabilan sistem lup tertutup kurang lebih 10 detik, sedangkan dari Gambar 5 terlihat bahwa sistem lup terbuka mencapai kestabilan

Rinosinusitis dide'inisikan sebagai in'lamasi mukosa sinus paranasal& += Rinosinusitis yang ter#adi pada orang deasa diartikan sebagai in'lamasi dari hidung dan

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 8 (delapan ) satuan lahan, maka karakteristik lahan tanaman tomat terdapat 2faktor yaitu factor pendukung dan faktor penghambat.faktor

Data Curah Hujan tahun 2002 sampai 2013 dan batas administrasi Daerah Aliran Sungai Bogowonto Kabupaten Purworejo dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan

Pengaturan terperinci yang menentukan, antara lain, alat dan teknologi pertahanan yang akan dialihkan , orang yang akan menjadi pihak dalam pengalihan, dan