• Tidak ada hasil yang ditemukan

Present Perdirjen LLAT 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Present Perdirjen LLAT 2015"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Pelaksanaan

Penerimaan dan

Pengeluaran Negara Akhir

Tahun Anggaran 2015

Serang, 21-22 Oktober 2015

Kementerian Keuangan RI

(2)

Kerangka Pengaturan

Ba b I Ba b VI Ba b VII Ba b VII I Ba b II Ba b III Ba b IX Ba b IV Ba b X Ba b V

Ketentuan Umum Penerimaan Negara Pengeluaran Negara Penyelesaian UP Pengesahan SP3BLU Triwulan IV, SP2HL/SP4HL

dan MPHL-BJS

Pengeluaran Negara atas Beban BA BUN

(3)

LATAR BELAKANG

Perdirjen Perbendaharaan tentang Pedoman

Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara

Pada Akhir Tahun Anggaran 2015 merupakan peraturan

pelaksanaan atas PMK Nomor 163/PMK.05/2013

(4)

DASAR HUKUM

• UU Nomor 17 Th 2003 tentang Keuangan Negara.

UU Nomor 1 Th 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

• UU Nomor 15 Th 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

PP Nomor 45 Th 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN.

Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Pertahanan Nomor

67/PMK.05/2013 dan Nomor 15 Tahun 2013 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Belanja Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia.

PMK Nomor 99/PMK.06/2006 tentang Modul Penerimaan Negara.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pengajuan

dan Penyelesaian Permintaan Kembali Pajak Pertambahan Nilai Barang Bawaan Orang Pribadi Pemegang Paspor Luar Negeri, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.03/2011.

PMK Nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta

(5)

DASAR HUKUM

• PMK Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN.

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2013 tentang Tata Cara

Pengembalian Atas Kelebihan Pembayaran Pajak Yang Seharusnya Tidak Terutang.

• PMK Nomor 163/PMK.05/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir TA.

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar.

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2014 tentang Sistem Penerimaan Negara Secara Elektronik.

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 278/PMK.05/2014.

(6)

Pengeluaran Negara (Pasal 8)

Satker Pengajuan Data Kontrak KPPN Pengajuan data kontrak tahun

tunggal yang ditandatangani sampai dengan tanggal 4 Desember 2015 paling lambat

tanggal 7 Desember 2015

Penerbitan Nomor Register Kontrak (NRK) paling lambat tanggal 9

Desember 2015

Penyampaian perubahan data kontrak yang telah terdaftar di

KPPN dan telah memiliki NRK paling lambat tanggal 11

Desember 2015

Penerbitan perubahan Nomor Register Kontrak (NRK) paling lambat tanggal

15 Desember 2015

Pekerjaan kontraktual atas kontrak tahun tunggal yang ditandatangani setelah tanggal 4 Desember 2015 dapat ditagihkan secara non kontraktual dalam satu SPM dengan

(7)

Pengeluaran Negara (Pasal 8

dan 12)

No. Jenis SPM Batas Akhir

Pengajuan SPM/Data Kontrak (Pasal 8)

Batas Akhir Penerbitan SP2D

(Pasal 12)

1. SPM-UP/TUP/GUP 7 Des 2015 10 Des 2015 (UP/TUP)14 Des 2015 (GUP)

2. SPM-LS Kontraktual (BAPP s.d 30 Sept 2015) 30 Okt 2015 13 Nov 2015

3. SPM-LS Kontraktual(BAPP tanggal 1 s.d 31 Okt 2015) 27 Nov 2015 7 Des 2015

4. SPM-LS Kontraktual(BAPP tanggal 1 s.d 30 Nov 2015) 16 Des 2015 29 Des 2015

5.

SPM-LS Kontraktual

(BAPP tanggal 1 s.d 31 Des 2015) termasuk SPM-LS atas data kontrak tahun tunggal yang ditandatangani setelah 4 Des 2015 yang ditagihkan secara nonkontraktual

23 Des 2015 29 Des 2015

6. SPM-LS Non Kontraktual 16 Des 2015 29 Des 2015 7. SPM-KP/KPBB/KB/KC/IB 14 Des 2015 29 Des 2015

8. SPM-PP 23 Des 2015 29 Des 2015

9. Surat ralat retur/SPPK 28 Des 2015 30 Des 2015

10. Perbaikan SPM dan/atau data kontrak dan/ atau data supplier atas SPM yg

ditolak KPPN 29 Des 2015 30 Des 2015

TIMELIN E SPM/SP2

(8)

Pengeluaran Negara (Pasal 9)

KPPN KPP/KPPBC

konfirmasi atas pengajuan SPM-KP/KPBB/KB/KC/IB

Jawaban konfirmasi selambat-lambatnya 2 hari kerja dan

disampaikan melalui faksimile, email atau sarana tercepat

lainnya

Mengembalikan SPM

Menerbitkan SP2D

(9)

Pengeluaran Negara (Pasal 11)

1. Khusus untuk keperluan pembayaran gaji induk bulan

Januari 2016, diatur sebagai berikut:

a. Penerbitan SPM-LS Gaji Induk dilakukan setelah ada petunjuk

lebih lanjut mengenai penggunaan klasifikasi anggaran dan

tata cara penerbitan SPM-LS Gaji induk bulan Januari 2016.

b. SPM-LS Gaji Induk diberi tanggal 4 Januari 2016 disampaikan

ke KPPN atau disesuaikan dengan ketentuan lebih lanjut

sebagaimana dimaksud pada huruf a.

2. Transfer dana untuk keperluan pembayaran gaji induk

bulan Januari 2016 dilakukan pada tanggal 4 Januari

2016.

Pembayar an Gaji

Induk Januari

(10)

Pengeluaran Negara (Pasal 13)

Pengaju an Surat Penarika

n Dana

IBRD

JICA

Lainnya

25 Nopember 2015

14 Desember 2015

9 Desember 2015

27 Nopember 2015

BATAS WAKTU PENGAJUAN SPD

(11)

Pengeluaran Negara (Pasal 15)

Pembayaran honorarium, tunjangan dan vakasi bulan

Desember Tahun Anggaran 2015 dapat dibayarkan

pada bulan berkenaan melalui mekanisme SPM-LS

dengan melampirkan SPTJM.

Pengajuan SPM-LS diterima KPPN paling lambat

tanggal 11 Desember 2015 pada jam kerja.

SPTJM ditandatangani oleh PPK, dibuat sesuai format

sebagaimana tercantum dalam Lampiran III .

Pembayaran

(12)

Pengeluaran Negara (Pasal 16)

Pembayaran uang makan dan uang lembur Pegawai

Negeri Sipil bulan Desember Tahun Anggaran 2015

dapat dibayarkan pada bulan berkenaan melalui

mekanisme UP/TUP

.

Dalam hal pembayaran uang makan dan uang lembur

dilakukan melalui

mekanisme LS

, ketentuan atas

pembayaran uang makan dan uang lembur mengikuti

ketentuan umum yang berlaku.

Pembayaran Uang Makan dan Uang

(13)

Pengeluaran Negara (Pasal 17)

Penerbitan SP2D untuk pembayaran biaya pemeliharaan

(retensi) 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak, diatur sebagai

berikut:

Pelaksanaan pekerjaan harus sudah selesai 100% (seratus

per seratus).

Untuk masa pemeliharaan sampai dengan Akhir Tahun

Anggaran 2015 atau yang melampaui Tahun Anggaran

2015, biaya pemeliharaan dapat dibayarkan pada Tahun

Anggaran 2015 dengan dilampiri salinan jaminan

pemeliharaan yang telah disahkan oleh PPK serta

mencantumkan nomor dan tanggal jaminan bank/asuransi

pada uraian SPM berkenaan.

SPM retensi dapat diterbitkan tersendiri/terpisah atau

disatukan dengan SPM pembayaran angsuran/termin atas

prestasi pekerjaan fisik.

(14)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Pekerjaan yang dilaksanakan secara kontraktual yang

BAPP-nya dibuat mulai tanggal 23 sampai dengan tanggal 31

Desember 2015, SPM-LS dilampiri:

Surat Perjanjian Pembayaran antara PPK dan pihak ketiga/rekanan

Asli jaminan/garansi bank yang diterbitkan oleh bank umum dengan

masa berlaku sampai dengan berakhirnya masa kontrak

Surat Pernyataan dari PPK mengenai keabsahan jaminan/garansi

bank

Asli surat kuasa (bermaterai cukup) dari PPK kepada Kepala KPPN

untuk mencairkan jaminan/garansi bank

Surat Pernyataan Kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan

(15)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Untuk pekerjaan dengan nilai kontrak dan/atau nilai

pekerjaan yang belum diselesaikan jumlahnya sama

dengan atau di bawah Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah), jaminan/garansi bank dapat diganti

dengan SPTJM sebagai Penjaminan dari PPK, yang

dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam

Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak

(16)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Dalam hal pelaksanaan pekerjaan telah diselesaikan

100%, maka:

PPSPM wajib menyampaikan BAPP/BAST kepada Kepala KPPN

paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah masa kontrak

berakhir

PPSPM dapat mengambil asli jaminan/garansi bank ke KPPN

dan harus menyerahkan salinan jaminan pemeliharaan (5%)

yang diterbitkan oleh bank umum, perusahaan penjaminan

atau perusahaan asuransi yang mempunyai program

asuransi kerugian/

surety bond

yang telah disahkan oleh PPK

Pekerjaa n Selesai

(17)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Dalam hal pelaksanaan pekerjaan tidak diselesaikan/tidak dapat

diselesaikan 100% sampai dengan berakhirnya masa kontrak, maka:

PPK menyampaikan surat pernyataan tertulis dilengkapi dengan BAPP dan

Berita Acara Pembayaran (BAP) terakhir kepada Kepala KPPN mitra kerjanya

Kepala KPPN mengajukan klaim pencairan jaminan/garansi bank untuk untung

Kas Negara sebesar nilai pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan

Atas klaim pencairan jaminan/garansi bank, apabila penyetoran ke Kas Negara

dilakukan pada bulan Desember 2015 dicatat/dibukukan sebagai pengembalian belanja

Atas klaim pencairan jaminan/garansi bank, apabila penyetoran ke kas negara

dilakukan setelah tanggal 31 Desember 2015 dicatat/dibukukan sebagai Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu (42395x)

Klaim pencairan jaminan/garansi bank tanpa memperhitungkan pajak-pajak

yang telah disetorkan ke kas negara atau melalui potongan SPM

(18)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Dalam hal BAPP tidak disampaikan ke KPPN paling

lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak masa kontrak

berakhir, pada hari kerja berikutnya Kepala KPPN:

membuat surat pernyataan tidak menerima BAPP

mengajukan klaim pencairan jaminan/garansi bank untuk

untung Kas Negara sekurang-kurangnya sebesar

nilai

pekerjaan yang belum diselesaikan

BAPP Tidak Disampaik

(19)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Asli jaminan atau garansi bank disimpan dan

ditatausahakan oleh KPPN.

Penatausahaan asli surat jaminan atau garansi bank

oleh KPPN sekurang-kurangnya meliputi:

Pencatatan atas nama bank penjamin,

Nilai surat jaminan,

Tanggal penerimaan jaminan, dan

Tanggal penyerahan dan/atau klaim jaminan.

Penatausaha an

(20)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Dalam hal terdapat pelaksanaan pekerjaan yang tidak

terselesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran

dan akan dilanjutkan tahun anggaran berikutnya agar

mengacu kepada ketentuan yang mengatur

pelaksanaan anggaran dalam rangka penyelesaian

pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan

akhir tahun anggaran.

Pekerjaan Tidak

Terselesaikan s.d Akhir

(21)

Pengeluaran Negara (Pasal 19)

Dalam hal bank tidak bersedia

mencairkan jaminan/garansi bank

sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18 ayat (6) huruf b dan ayat (7)

huruf b, PPK wajib mengembalikan

uang jaminan/garansi tersebut dan

menyetorkan ke Kas Negara.

Dalam hal bank tidak bersedia

mencairkan jaminan/garansi bank

sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18 ayat (6) huruf b dan ayat (7)

huruf b, untuk tahun-tahun

berikutnya KPPN tidak

diperkenankan menerima

penjaminan/garansi atau segala

bentuk penjaminan dari bank umum

bersangkutan.

Bank tidak bersedia mencairk

(22)

Pengeluaran Negara (Pasal 20)

Dalam rangka penerbitan jaminan/garansi bank oleh Bank

Umum yang tidak berlokasi dalam wilayah kerja KPPN

pembayar, KPA dapat menyampaikan surat permohonan

dispensasi kepada Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

Berdasarkan surat permohonan KPA, Kepala Kanwil Ditjen

Perbendaharaan dapat memberikan surat dispensasi untuk

penerbitan jaminan/garansi bank oleh Bank Umum yang tidak

berlokasi dalam wilayah kerja KPPN pembayar, dengan

ketentuan:

Dalam wilayah kerja KPPN pembayar tidak terdapat Bank Umum yang

dapat menerbitkan jaminan/garansi bank; dan

Bank Umum penerbit jaminan/garansi bank berlokasi dalam wilayah

kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan yang bersangkutan.

Dispensa si

Penerbita n

(23)

Penyelesaian UP (Pasal 21 dan

22)

KPPN

Pengajuan SPM-PTUP dan SPM-GUP Nihil paling lambat tanggal 8 Januari 2016

Penerbitan

SP2D-PTUP/GUP Nihil paling lambat tanggal 12 Januari 2016

KPPN mencetak Kartu

Pengawasan DIPA Penerbitan SP2D-PTUP/GUP Nihil

(24)

Penyelesaian UP (Pasal 24)

Kas Negara KPPN Bendahara Pengeluaran Dapat mencocokan data sebelum melaksanakan penyetoran Penyetoran sisa UP/TUP Bukti Setor Salinan Bukti Setor

Tidak

menyetor sisa UP/TUP

Dalam hal Satker/Bendahara

Pengeluaran tidak/belum menyetorkan sisa dana UP/TUP, pembayaran UP/TUP dalam tahun anggaran berikutnya tidak dapat diberikan sampai sisa dana UP/TUP tersebut disetorkan ke rekening Kas Negara.

 Dalam hal sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 pada Satker/Bendahara Pengeluaran masih terdapat UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan namun tahun anggaran berikutnya Satker dimaksud tidak memperoleh DIPA, Kepala KPPN agar menyampaikan surat teguran secepatnya kepada KPA terkait, dengan ditembuskan kepada Aparat Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian/Lembaga terkait dan Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan RI setempat serta Direktur Jenderal Perbendaharaan.

Penyetor an Sisa

(25)

Penyelesaian UP (Pasal 25)

Seksi PD/PDMS

Salinan Bukti Setor Pencocokan

Seksi Bank

Penyampai an salinan bukti setor yang telah dicocokkan

(26)

Penyelesaian UP (Pasal 26)

Penyampaian pertanggungjawaban atas penggunaan UP oleh Perwakilan

Republik Indonesia di luar negeri dan Atase Teknis Kementerian

Negara/Lembaga, diatur sebagai berikut:

Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri menyampaikan SPTB sebagai pengganti

kuitansi/bukti pembayaran ke Kementerian Luar Negeri melalui faksimile.

Atase Teknis Kementerian Negara/Lembaga menyampaikan SPTB sebagai pengganti

kuitansi/bukti pembayaran ke Kementerian Negara/Lembaga melalui faksimile.

Kementerian Luar Negeri atau Kementerian Negara/ Lembaga menyampaikan SPM-GUP

Nihil ke KPPN paling lambat tanggal 8 Januari 2016, dengan dilampiri salinan SPTB yang diketahui (ditandatangani dan dibubuhi cap dinas) oleh Kepala Biro Keuangan/pejabat yang berwenang pada Kementerian Luar Negeri atau Kementerian Negara/Lembaga masing-masing.

KPPN menerbitkan SP2D-GUP Nihil atas SPM-GUP Nihil paling lambat tanggal 12 Januari

2016 dan diberi tanggal 31 Desember 2015.

Dalam hal Bendahara Pengeluaran tidak/belum menyetorkan sisa dana UP ke Kas

(27)

Penyelesaian UP (Pasal 27)

1. Sisa dana UP/TUP Tahun Anggaran 2015 untuk

pembayaran dalam rangka restitusi Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) bagi turis asing tidak

disetorkan ke Kas Negara pada akhir Tahun Anggaran

2015.

(28)

Pengesahan SP3BLU Triwulan IV, SP2HL/SP4HL

dan MPHL-BJS (Pasal 28, 29 dan 30)

No. Uraian Pengajuan ke

KPPN Penerbitan oleh KPPN

1 SP3B BLU Triwulan IV 8 Januari 2015

SP2B BLU 12 Januari 2015

2 SP2HL/SP4HL 8 Januari 2015

SPHL/SP3HL 12 Januari 2015

3 MPHL-BJS 8 Januari 2015

(29)

Akuntansi dan Pelaporan

(Pasal 36)

No. Aktivitas Batas Akhir

1. Rekonsiliasi KPPN dan UAKPA 15 Jan 2016

2. Penyampaian LK tingkat UAKBUN Daerah ke Kanwil 25 Jan 2016

3. Penyampaian LK tingkat UAKBUND oleh KPPN KP dan KPPN KPH ke Dit. PKN, tembusan ke Dit. APK 12 Feb 2016

4. Penyampaian LK tingkat Satker ke UAPPA-W 20 Jan 2016

5. Rekonsiliasi Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan UAPPA-W 26 Jan 2016

6. Penyampaian LK tingkat UAKKBUN-Kanwil ke Dit. PKN dengan tembusan Dit. APK 12 Feb 2016

7. Penyampaian LK tingkat UAPPA-W ke UAPPA-E1 29 Jan 2016

(30)

Perencanaan Kas (Pasal 37)

Dalam rangka penyusunan Perencanaan Kas:

a. KPA menyampaikan Rencana Penarikan Dana (RPD)

Harian ke KPPN atas pengajuan semua jenis SPM

untuk kebutuhan bulan Desember paling lambat

tanggal

27 November 2015

.

b. KPPN menyampaikan RPD Harian sebagaimana

dimaksud pada huruf a ke Direktorat Pengelolaan Kas

Negara dengan tembusan ke Kepala Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Perbendaharaan setempat paling

(31)

Kementerian Keuangan RI

Direktorat Jenderal Perbendaharaan

T

H

A

N

K

Y

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan memperbarui status media sosial akun radio dengan program- program yang akan tayang atau hanya sekedar menanyakan sesuatu kepada pengikut di akun sosial mereka,

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Acacia mangium Willd dan Acacia crassicarpa untuk pengembangan Hutan Tanaman Industri di Lahan Gambut [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

BPR Damata arta Nugraha Brondong perlu melakukan pengendalian resiko secara efektif dan efisien untuk menghindari penyimpangan atau kejadian yang tidak diharapkan

Tetapi bila pendapat penulis ini meleset, maka hasil penelitian ini akan menjadi masukan yang positif, yang menolong gereja baik sebagai institusi agama dan juga sebagai pribadi

Mahasiswa mempersiapkan Seperangkat beban di kota Dumai (misalnya rumah/fasilitas umum/faslitas bisnis yang dikelola secara komunal) yang akan dirancang mengunakan

Dari berbagai faktor tersebut, maka penulis ingin menitik beratkan penelitian ini pada faktor individu-individu yang terlibat langsung pada proses belajar di sekolah yaitu

A. Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama Buddha, merupakan dinasti yang berdiri pada masa kerajaan Mataram Kuno dengan toleransi beragama yang