• Tidak ada hasil yang ditemukan

KPPN Banjarmasin - Langkah-langkah menghadapi Akhir Tahun Anggaran 2015 Perdirjen LAT Full

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KPPN Banjarmasin - Langkah-langkah menghadapi Akhir Tahun Anggaran 2015 Perdirjen LAT Full"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Pelaksanaan

Penerimaan dan

Pengeluaran Negara Akhir

Tahun Anggaran 2015

Jakarta, 2015

Kementerian Keuangan RI

(2)

Kerangka Pengaturan

Ketentuan Umum Penerimaan Negara Pengeluaran Negara Penyelesaian UP Pengesahan SP3BLU Triwulan IV, SP2HL/SP4HL

dan MPHL-BJS

Pengeluaran Negara atas Beban BA BUN

(3)

LATAR BELAKANG

Perdirjen Perbendaharaan tentang Pedoman

Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara

Pada Akhir Tahun Anggaran 2015 merupakan peraturan

pelaksanaan atas PMK Nomor 163/PMK.05/2013

(4)

DASAR HUKUM

• UU Nomor 17 Th 2003 tentang Keuangan Negara.

UU Nomor 1 Th 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

• UU Nomor 15 Th 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

PP Nomor 45 Th 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN.

Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Pertahanan Nomor

67/PMK.05/2013 dan Nomor 15 Tahun 2013 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Belanja Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia.

PMK Nomor 99/PMK.06/2006 tentang Modul Penerimaan Negara.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pengajuan

dan Penyelesaian Permintaan Kembali Pajak Pertambahan Nilai Barang Bawaan Orang Pribadi Pemegang Paspor Luar Negeri, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.03/2011.

PMK Nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta

(5)

DASAR HUKUM

• PMK Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan APBN.

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2013 tentang Tata Cara

Pengembalian Atas Kelebihan Pembayaran Pajak Yang Seharusnya Tidak Terutang.

• PMK Nomor 163/PMK.05/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Negara pada Akhir TA.

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar.

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2014 tentang Sistem Penerimaan Negara Secara Elektronik.

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 278/PMK.05/2014.

(6)

Penerimaan Negara (Pasal 2

dan 3)

Penerimaan tanggal 23 s.d 31 Desember2015

Pukul 15.00 s.d 15.00

Pelimpahan ke SUBRKUN 4 Januari 2016

Pukul 09.00

Pelimpahan ke SUBRKUN Pukul 17.30

Pengiriman

Laporan Penerimaan Pukul 18.00

Penerimaan tanggal 31 Desember2015 Pukul 15.01 s.d 24.00

Pengiriman

Laporan Penerimaan 4 Januari 2016

Pukul 10.00

(7)

Penerimaan Negara (Pasal 2

dan 3)

Pelimpahan tanggal 23 s.d 31 Desember2015

Pukul 15.00 s.d 15.00

Rekonsiliasi RK dan Pencatatan/ penambahan baris pelimpahan

4 Januari 2016 Pukul 15.00 Interface

Pukul 21.00

Pelimpahan tanggal 31 Desember2015 Pukul 15.01 s.d 24.00

Unggah RK (XML) 4 Januari 2016

Pukul 15.00 Interface

4 Januari 2016 Pukul 13.00

Rekonsiliasi RK dan Pencatatan/ penambahan baris pelimpahan

Hari kerja berikutnya Pukul 10.00

Unggah RK (XML) Hari kerja berikutnya

Pukul 10.00

(8)

Penerimaan Negara (Pasal 4)

Pelimpahan penerimaan negara yang diterima oleh

Bank Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Bank Persepsi

Mata Uang Asing/Pos Persepsi pada tanggal 31

Desember 2015 setelah pukul 15.00 sampai dengan

pukul 24.00 meliputi:

penerimaan negara yang telah memperoleh NTPN dan

tercatat dalam rekening koran pada Bank Persepsi/Bank

Devisa Persepsi/Bank Persepsi Mata Uang Asing/Pos Persepsi;

dan

penerimaan negara yang belum memperoleh NTPN namun

tercatat dalam rekening koran pada Bank Persepsi/Bank

Devisa Persepsi/Bank Persepsi Mata Uang Asing/Pos Persepsi.

(9)

Penerimaan Negara secara

Elektronik (Pasal 5 dan 6)

Ban k

Penerimaan tanggal 23 s.d 31 Desember2015

Pukul 15.00 s.d 15.00

Pelimpahan ke SUBRKUN 4 Januari 2016

Pukul 09.00

Pelimpahan ke SUBRKUN Pukul 17.30

Pengiriman LHP Elektronik

Pukul 18.00

Penerimaan tanggal 31 Desember2015 Pukul 15.01 s.d 24.00

Pengiriman LHP Elektronik 4 Januari 2016

Pukul 09.00

Pengiriman Rekening Koran Elektronik

Pukul 09.00 Hari kerja berikutnya

Pengiriman Rekening Koran Elektronik

(10)

Penerimaan Negara (Pasal 7)

Keterlambatan/kekurangan pelimpahan penerimaan Negara dikenakan sanksi denda sesuai ketentuan

Sank si Dend

(11)

Pengeluaran Negara (Pasal 8)

Pengajuan data kontrak tahun

tunggal yang ditandatangani sampai dengan tanggal 4 Desember 2015 paling lambat

tanggal 7 Desember 2015

Penerbitan Nomor Register Kontrak (NRK) paling lambat tanggal 9

Desember 2015

Penyampaian perubahan data kontrak yang telah terdaftar di

KPPN dan telah memiliki NRK paling lambat tanggal 11

Desember 2015

Penerbitan perubahan Nomor Register Kontrak (NRK) paling lambat tanggal

15 Desember 2015

Pekerjaan kontraktual atas kontrak tahun tunggal yang ditandatangani setelah tanggal 4 Desember 2015 dapat ditagihkan secara non kontraktual dalam satu SPM dengan

(12)

Pengeluaran Negara (Pasal 8

dan 12)

No. Jenis SPM Batas Akhir

Pengajuan SPM/Data Kontrak (Pasal 8)

Batas Akhir Penerbitan SP2D

(Pasal 12)

1. SPM-UP/TUP/GUP 7 Des 2015 10 Des 2015 (UP/TUP)14 Des 2015 (GUP) 2. SPM-LS Kontraktual (BAPP s.d 30 Sept 2015) 30 Okt 2015 13 Nov 2015 3. SPM-LS Kontraktual(BAPP tanggal 1 s.d 31 Okt 2015) 27 Nov 2015 7 Des 2015 4. SPM-LS Kontraktual(BAPP tanggal 1 s.d 30 Nov 2015) 16 Des 2015 29 Des 2015

5.

SPM-LS Kontraktual

(BAPP tanggal 1 s.d 31 Des 2015) termasuk SPM-LS atas data kontrak tahun tunggal yang ditandatangani setelah 4 Des 2015 yang ditagihkan secara nonkontraktual

23 Des 2015 29 Des 2015

6. SPM-LS Non Kontraktual 16 Des 2015 29 Des 2015 7. SPM-KP/KPBB/KB/KC/IB 14 Des 2015 29 Des 2015 8. SPM-PP 23 Des 2015 29 Des 2015 9. Surat ralat retur/SPPK 28 Des 2015 30 Des 2015 10. Perbaikan SPM dan/atau data kontrak dan/ atau data supplier atas SPM yg

ditolak KPPN 29 Des 2015 30 Des 2015

TIMELIN E SPM/SP2

(13)

Pengeluaran Negara (Pasal 9)

KPPN KPP/KPPBC

konfirmasi atas pengajuan SPM-KP/KPBB/KB/KC/IB

Jawaban konfirmasi selambat-lambatnya 2 hari kerja dan

disampaikan melalui faksimile, email atau sarana tercepat

lainnya

Mengembalikan SPM

Menerbitkan SP2D

(14)

Pengeluaran Negara (Pasal 10)

Dalam kondisi tertentu Kepala Kanwil Ditjen

Perbendaharaan dapat memberikan dispensasi atau

pengecualian di luar batas waktu pengajuan data

kontrak/SPM.

Kondisi tertentu dimaksud meliputi:

Pekerjaan dalam rangka penanganan bencana alam;

Kondisi kahar/force majeure;

Pilkada serentak; dan

Kondisi yang menyebabkan terlambatnya penyampaian data

kontrak dan/atau SPM yang dibuktikan dengan surat

penyataan dari KPA.

(15)

Pengeluaran Negara (Pasal 11)

1. Khusus untuk keperluan pembayaran gaji induk bulan

Januari 2016, diatur sebagai berikut:

a. Penerbitan SPM-LS Gaji Induk dilakukan setelah ada petunjuk

lebih lanjut mengenai penggunaan klasifikasi anggaran dan

tata cara penerbitan SPM-LS Gaji induk bulan Januari 2016.

b. SPM-LS Gaji Induk diberi tanggal 4 Januari 2016 disampaikan

ke KPPN atau disesuaikan dengan ketentuan lebih lanjut

sebagaimana dimaksud pada huruf a.

2. Transfer dana untuk keperluan pembayaran gaji induk

bulan Januari 2016 dilakukan pada tanggal 4 Januari

2016.

Pembayar an Gaji

Induk Januari

(16)

Pengeluaran Negara (Pasal 13)

Pengaju an Surat Penarika

n Dana

IBRD

JICA

Lainnya

25 Nopember 2015

14 Desember 2015

9 Desember 2015

27 Nopember 2015

BATAS WAKTU PENGAJUAN SPD

(17)

Pengeluaran Negara (Pasal 15)

Pembayaran honorarium, tunjangan dan vakasi bulan

Desember Tahun Anggaran 2015 dapat dibayarkan

pada bulan berkenaan melalui mekanisme SPM-LS

dengan melampirkan SPTJM.

Pengajuan SPM-LS diterima KPPN paling lambat

tanggal

11 Desember 2015

pada jam kerja.

SPTJM ditandatangani oleh PPK, dibuat sesuai format

sebagaimana tercantum dalam Lampiran III .

Pembayaran

(18)

Pengeluaran Negara (Pasal 16)

Pembayaran uang makan dan uang lembur Pegawai

Negeri Sipil bulan Desember Tahun Anggaran 2015

dapat dibayarkan pada bulan berkenaan melalui

mekanisme UP/TUP

.

Dalam hal pembayaran uang makan dan uang lembur

dilakukan melalui

mekanisme LS

, ketentuan atas

pembayaran uang makan dan uang lembur mengikuti

ketentuan umum yang berlaku.

Pembayaran Uang Makan dan Uang

(19)

Pengeluaran Negara (Pasal 17)

Penerbitan SP2D untuk pembayaran biaya pemeliharaan

(retensi) 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak, diatur sebagai

berikut:

Pelaksanaan pekerjaan harus sudah selesai 100% (seratus

per seratus).

Untuk masa pemeliharaan sampai dengan Akhir Tahun

Anggaran 2015 atau yang melampaui Tahun Anggaran

2015, biaya pemeliharaan dapat dibayarkan pada Tahun

Anggaran 2015 dengan dilampiri salinan jaminan

pemeliharaan yang telah disahkan oleh PPK serta

mencantumkan nomor dan tanggal jaminan bank/asuransi

pada uraian SPM berkenaan.

SPM retensi dapat diterbitkan tersendiri/terpisah atau

disatukan dengan SPM pembayaran angsuran/termin atas

prestasi pekerjaan fisik.

(20)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Pekerjaan yang dilaksanakan secara kontraktual yang

BAPP-nya dibuat mulai tanggal 23 sampai dengan tanggal 31

Desember 2015, SPM-LS dilampiri:

Surat Perjanjian Pembayaran antara PPK dan pihak ketiga/rekanan

Asli jaminan/garansi bank yang diterbitkan oleh bank umum dengan

masa berlaku sampai dengan berakhirnya masa kontrak

Surat Pernyataan dari PPK mengenai keabsahan jaminan/garansi

bank

Asli surat kuasa (bermaterai cukup) dari PPK kepada Kepala KPPN

untuk mencairkan jaminan/garansi bank

Surat Pernyataan Kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan

(21)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Untuk pekerjaan dengan nilai kontrak dan/atau nilai

pekerjaan yang belum diselesaikan jumlahnya sama

dengan atau di bawah Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah), jaminan/garansi bank dapat diganti

dengan SPTJM sebagai Penjaminan dari PPK, yang

dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam

Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak

(22)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Dalam hal pelaksanaan pekerjaan telah diselesaikan

100%, maka:

PPSPM wajib menyampaikan BAPP/BAST kepada Kepala KPPN

paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah masa kontrak

berakhir

PPSPM dapat mengambil asli jaminan/garansi bank ke KPPN

dan harus menyerahkan salinan jaminan pemeliharaan (5%)

yang diterbitkan oleh bank umum, perusahaan penjaminan

atau perusahaan asuransi yang mempunyai program

asuransi kerugian/

surety bond

yang telah disahkan oleh PPK

Pekerjaa n Selesai

(23)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Dalam hal pelaksanaan pekerjaan tidak diselesaikan/tidak dapat

diselesaikan 100% sampai dengan berakhirnya masa kontrak, maka:

PPK menyampaikan surat pernyataan tertulis dilengkapi dengan BAPP dan

Berita Acara Pembayaran (BAP) terakhir kepada Kepala KPPN mitra kerjanya

Kepala KPPN mengajukan klaim pencairan jaminan/garansi bank untuk untung

Kas Negara sebesar nilai pekerjaan yang tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan

Atas klaim pencairan jaminan/garansi bank, apabila penyetoran ke Kas Negara

dilakukan pada bulan Desember 2015 dicatat/dibukukan sebagai pengembalian belanja

Atas klaim pencairan jaminan/garansi bank, apabila penyetoran ke kas negara

dilakukan setelah tanggal 31 Desember 2015 dicatat/dibukukan sebagai

Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu (42395x)Klaim pencairan jaminan/garansi bank tanpa memperhitungkan pajak-pajak

yang telah disetorkan ke kas negara atau melalui potongan SPM

(24)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Dalam hal BAPP tidak disampaikan ke KPPN paling

lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak masa kontrak

berakhir, pada hari kerja berikutnya Kepala KPPN:

membuat surat pernyataan tidak menerima BAPP

mengajukan klaim pencairan jaminan/garansi bank untuk

untung Kas Negara sekurang-kurangnya sebesar

nilai

pekerjaan yang belum diselesaikan

BAPP Tidak Disampaik

(25)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Asli jaminan atau garansi bank disimpan dan

ditatausahakan oleh KPPN.

Penatausahaan asli surat jaminan atau garansi bank

oleh KPPN sekurang-kurangnya meliputi:

Pencatatan atas nama bank penjamin,

Nilai surat jaminan,

Tanggal penerimaan jaminan, dan

Tanggal penyerahan dan/atau klaim jaminan.

Penatausaha an

(26)

Pengeluaran Negara (Pasal 18)

Dalam hal terdapat pelaksanaan pekerjaan yang tidak

terselesaikan sampai dengan akhir tahun anggaran

dan akan dilanjutkan tahun anggaran berikutnya agar

mengacu kepada ketentuan yang mengatur

pelaksanaan anggaran dalam rangka penyelesaian

pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan

akhir tahun anggaran.

Pekerjaan Tidak

Terselesaikan s.d Akhir

(27)

Pengeluaran Negara (Pasal 19)

Dalam hal bank tidak bersedia

mencairkan jaminan/garansi bank

sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18 ayat (6) huruf b dan ayat (7)

huruf b, PPK wajib mengembalikan

uang jaminan/garansi tersebut dan

menyetorkan ke Kas Negara.

Dalam hal bank tidak bersedia

mencairkan jaminan/garansi bank

sebagaimana dimaksud dalam Pasal

18 ayat (6) huruf b dan ayat (7)

huruf b, untuk tahun-tahun

berikutnya KPPN tidak

diperkenankan menerima

penjaminan/garansi atau segala

bentuk penjaminan dari bank umum

(28)

Pengeluaran Negara (Pasal 20)

Dalam rangka penerbitan jaminan/garansi bank oleh Bank

Umum yang tidak berlokasi dalam wilayah kerja KPPN

pembayar, KPA dapat menyampaikan surat permohonan

dispensasi kepada Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan.

Berdasarkan surat permohonan KPA, Kepala Kanwil Ditjen

Perbendaharaan dapat memberikan surat dispensasi untuk

penerbitan jaminan/garansi bank oleh Bank Umum yang tidak

berlokasi dalam wilayah kerja KPPN pembayar, dengan

ketentuan:

Dalam wilayah kerja KPPN pembayar tidak terdapat Bank Umum yang

dapat menerbitkan jaminan/garansi bank; dan

Bank Umum penerbit jaminan/garansi bank berlokasi dalam wilayah

kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan yang bersangkutan.

Dispensa si

Penerbita n

(29)

Penyelesaian UP (Pasal 21 dan

22)

KPPN

Pengajuan SPM-PTUP dan SPM-GUP Nihil paling lambat tanggal 8 Januari 2016

Penerbitan

SP2D-PTUP/GUP Nihil paling lambat tanggal 12 Januari 2016

KPPN mencetak Kartu

Pengawasan DIPA Penerbitan SP2D-PTUP/GUP Nihil

(30)

Penyelesaian UP (Pasal 24)

Kas Negara

KPPN Bendahara

Pengeluaran

Dapat mencocokan data sebelum

melaksanakan penyetoran

Penyetoran sisa UP/TUP

Bukti Setor Salinan Bukti Setor

Tidak

menyetor sisa UP/TUP

Dalam hal Satker/Bendahara

Pengeluaran tidak/belum menyetorkan sisa dana UP/TUP, pembayaran UP/TUP dalam tahun anggaran berikutnya tidak dapat diberikan sampai sisa dana UP/TUP tersebut disetorkan ke rekening Kas Negara.

 Dalam hal sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 pada Satker/Bendahara Pengeluaran masih terdapat UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan namun tahun anggaran berikutnya Satker dimaksud tidak memperoleh DIPA, Kepala KPPN agar menyampaikan surat teguran secepatnya kepada KPA terkait, dengan ditembuskan kepada Aparat Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian/Lembaga terkait dan Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan RI setempat serta Direktur Jenderal Perbendaharaan.

Penyetor an Sisa

(31)

Penyelesaian UP (Pasal 25)

Seksi PD/PDMS

Salinan Bukti Setor Pencocokan

Seksi Bank

Penyampai an salinan bukti setor yang telah dicocokkan

(32)

Penyelesaian UP (Pasal 26)

Penyampaian pertanggungjawaban atas penggunaan UP oleh Perwakilan

Republik Indonesia di luar negeri dan Atase Teknis Kementerian

Negara/Lembaga, diatur sebagai berikut:

Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri menyampaikan SPTB sebagai pengganti

kuitansi/bukti pembayaran ke Kementerian Luar Negeri melalui faksimile.

Atase Teknis Kementerian Negara/Lembaga menyampaikan SPTB sebagai pengganti

kuitansi/bukti pembayaran ke Kementerian Negara/Lembaga melalui faksimile.

Kementerian Luar Negeri atau Kementerian Negara/ Lembaga menyampaikan SPM-GUP

Nihil ke KPPN paling lambat tanggal 8 Januari 2016, dengan dilampiri salinan SPTB yang diketahui (ditandatangani dan dibubuhi cap dinas) oleh Kepala Biro Keuangan/pejabat yang berwenang pada Kementerian Luar Negeri atau Kementerian Negara/Lembaga masing-masing.

KPPN menerbitkan SP2D-GUP Nihil atas SPM-GUP Nihil paling lambat tanggal 12 Januari

2016 dan diberi tanggal 31 Desember 2015.

Dalam hal Bendahara Pengeluaran tidak/belum menyetorkan sisa dana UP ke Kas

(33)

Penyelesaian UP (Pasal 27)

1. Sisa dana UP/TUP Tahun Anggaran 2015 untuk

pembayaran dalam rangka restitusi Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) bagi turis asing tidak

disetorkan ke Kas Negara pada akhir Tahun Anggaran

2015.

(34)

Pengesahan SP3BLU Triwulan IV, SP2HL/SP4HL

dan MPHL-BJS (Pasal 28, 29 dan 30)

No. Uraian Pengajuan ke

KPPN Penerbitan oleh KPPN

1 SP3B BLU Triwulan IV 8 Januari 2015

SP2B BLU 12 Januari 2015

2 SP2HL/SP4HL 8 Januari 2015

SPHL/SP3HL 12 Januari 2015

3 MPHL-BJS 8 Januari 2015

(35)

Pengeluaran Negara atas

Beban BA BUN (Pasal 31)

Pengeluaran negara atas beban DIPA Bagian

Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)

pada akhir tahun anggaran 2015 meliputi:

Pengeluaran negara atas beban DIPA BA BUN Tahun

Anggaran 2015 yang dapat dibayarkan sampai

dengan akhir Tahun Anggaran 2015;

Pengeluaran negara atas beban DIPA BA BUN Tahun

Anggaran 2016 yang diproses sampai dengan akhir

Tahun Anggaran 2015; dan

Pengeluaran negara atas beban DIPA BA BUN Tahun

Anggaran 2015 yang disahkan pada Tahun Anggaran

(36)

Pengeluaran Negara atas

Beban BA BUN (Pasal 31)

 Pengeluaran negara atas beban DIPA BA BUN Tahun Anggaran 2015 yang dibayarkan sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2015 meliputi:

a. Belanja Subsidi/Public Service Obligation (PSO), termasuk penempatan dana ke dalam Rekening Dana Cadangan;

b. Belanja Hibah;

c. Belanja Transfer kepada Pemerintah Daerah (termasuk Penempatan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam ke dalam Rekening Dana Cadangan), selain Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK);

d. Penyertaan Modal Negara (termasuk penempatan dana ke dalam Rekening Dana Cadangan); e. Pembayaran Jasa Bank Dalam Rangka Penatausahaan Penerusan Pinjaman Luar Negeri;

f. Pembayaran Penjaminan Pemerintah (termasuk penempatan dana ke dalam Rekening Dana Cadangan Penjaminan Pemerintah);

g. Pengeluaran Kerjasama Internasional;

h. Pengeluaran Perjanjian Hukum Internasional; i. Pemberian Pinjaman Pemerintah;

j. Penerusan Pinjaman; k. Penerusan Hibah; l. Investasi Pemerintah;

m. Penempatan Dana Reboisasi ke dalam Rekening Pembangunan Hutan; dan

(37)

Pengeluaran Negara atas

Beban BA BUN (Pasal 31)

Pengeluaran negara atas beban DIPA BA BUN Tahun

Anggaran 2016 yang diproses sampai dengan akhir

Tahun Anggaran 2015 meliputi:

Belanja Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi

Khusus (DAK);

Belanja Pensiun;

Pembayaran Pokok, Bunga, dan Kewajiban Lainnya Utang

Dalam Negeri; dan

Pembayaran Pokok, Bunga, dan Kewajiban Lainnya Utang

(38)

Pengeluaran Negara atas

Beban BA BUN (Pasal 31)

Pengeluaran negara atas beban DIPA BA BUN Tahun

Anggaran 2015 yang disahkan pada Tahun Anggaran

2016 meliputi:

(39)

Batas Waktu Pengajuan SPM dan Penerbitan

SP2D Beban DIPA BA BUN (Pasal 32 dan 33)

No. Jenis SPM Batas Akhir Pengajuan SPM

Batas Akhir Penerbitan SP2D

1. SPM-LS atas beban DIPA BA BUN TA 2015 yang dapat dibayarkan s.d akhir TA 2015

31 Desember 2015 Pukul 15.00

31 Desember 2015 Diberi tanggal 31 Des

2015 2. SPM-LS DAU dan DAK bulan Januari

2016 diberi tanggal 4 Januari 2016

23 Desember 2015 31 Desember 2015 diberi tanggal 4 Jan

2016 3. SPM-LS Belanja Pensiun bulan

Januari 2016 diberi tanggal 4 Januari 2016

23 Desember 2015 30 Desember 2015 diberi tanggal 4 Jan

2016 4. SPM-LS Pembayaran Utang Dalam

Negeri tanggal 4 Januari 2016

30 Desember 2015 4 Januari 2016

5. SPM-LS Pembayaran Utang Luar Negeri:

a. Tanggal valuta 4 Jan 2016 b. Tanggal valuta 5 Jan 2016 c. Tanggal valuta 6 Jan 2016 d. Tanggal valuta 7 Jan 2016

 

6. SPM-Pengesahan BM-DTP dan P-DTP diberi tanggal 31 desember 2015

(40)

Akuntansi dan Pelaporan

(Pasal 36)

No. Aktivitas Batas Akhir

1. Rekonsiliasi KPPN dan UAKPA 15 Jan 2016

2. Penyampaian LK tingkat UAKBUN Daerah ke Kanwil 25 Jan 2016

3. Penyampaian LK tingkat UAKBUND oleh KPPN KP dan KPPN KPH ke Dit. PKN, tembusan ke Dit. APK 12 Feb 2016

4. Penyampaian LK tingkat Satker ke UAPPA-W 20 Jan 2016

5. Rekonsiliasi Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan UAPPA-W 26 Jan 2016

6. Penyampaian LK tingkat UAKKBUN-Kanwil ke Dit. PKN dengan tembusan Dit. APK 12 Feb 2016

7. Penyampaian LK tingkat UAPPA-W ke UAPPA-E1 29 Jan 2016

(41)

Perencanaan Kas (Pasal 37)

Dalam rangka penyusunan Perencanaan Kas:

a. KPA menyampaikan Rencana Penarikan Dana (RPD)

Harian ke KPPN atas pengajuan semua jenis SPM

untuk kebutuhan bulan Desember paling lambat

tanggal

27 November 2015

.

b. KPPN menyampaikan RPD Harian sebagaimana

(42)

Ketentuan Lain-Lain (Pasal 38)

KPPN melaporkan data SPM yang diterima tanggal 23

Desember 2015 kepada Direktur Pengelolaan Kas

Negara c.q. Subdirektorat Perencanaan dan

Pengendalian Kas melalui

renkas.ditpkn@gmail.com

paling lambat tanggal

28

(43)

Ketentuan Lain-Lain (Pasal 39)

Untuk perencanaan kebutuhan dana pada akhir tahun anggaran 2015 diatur

sebagai berikut:

Membuat perkiraan penerimaan negara bukan pajak (PNBP); dan

Membuat perkiraan belanja pemerintah pusat (belanja kementerian

Negara/Lembaga dan belanja subsidi) dan dana investasi pemerintah.

Membuat perkiraan penerimaan hibah, penerbitan Surat Berharga

Negara (SBN) dan penarikan pinjaman dalam negeri dan luar negeri; dan

Membuat perkiraan pembayaran kewajiban utang dalam negeri dan

luar negeri.

membuat perkiraan penerimaan pajak.

membuat perkiraan penerimaan bea dan cukai.

(44)

Ketentuan Lain-Lain (Pasal 39)

Perkiraan dibuat untuk perencanaan kebutuhan dana mulai tanggal 16

Desember 2015 sampai dengan 31 Desember 2015.

Perkiraan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q

Direktorat Pengelolaan Kas Negara paling lambat tanggal 8 Desember

2015.

Dalam hal terdapat perubahan dan/atau tambahan informasi terbaru, untuk

segera menyampaikan melalui sarana komunikasi tercepat kepada

(45)

Ketentuan Lain-Lain (Pasal 40)

Untuk perencanaan kebutuhan dana pada awal tahun anggaran 2016 diatur

sebagai berikut:

Membuat perkiraan PNBP bulan Januari tahun anggaran 2016; danMembuat perkiraan belanja pemerintah pusat (belanja kementerian

Negara/Lembaga dan belanja subsidi) untuk bulan Januari tahun anggaran 2016.

Membuat perkiraan penerbitan SBN bulan Januari tahun anggaran

2016; dan

Membuat perkiraan pembayaran kewajiban utang dalam negeri dan

luar negeri untuk bulan Januari tahun anggaran 2016.

membuat perkiraan penerimaan pajak bulan Januari tahun anggaran

2016.

membuat perkiraan penerimaan bea dan cukai bulan Januari tahun

anggaran 2016.

membuat perkiraan pembayaran transfer ke daerah bulan Januari

(46)

Ketentuan Lain-Lain (Pasal 40)

Perkiraan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q

Direktorat Pengelolaan Kas Negara paling lambat tanggal 16 Desember

2015.

Dalam hal terdapat perubahan dan/atau tambahan informasi terbaru, untuk

segera menyampaikan melalui sarana komunikasi tercepat kepada

(47)

Ketentuan Lain-Lain (Pasal 41)

Dalam menghadapi Akhir Tahun Anggaran, KPPN

diwajibkan untuk lebih meningkatkan koordinasi

dengan mitra kerja antara lain KBI setempat, Bank/Pos

Persepsi, Bank Operasional, dan instansi terkait.

Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN mengambil

langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan

masalah yang terjadi.

Kanwil Ditjen Perbendaharaan dapat berkoordinasi

dengan Kanwil Ditjen Pajak dan Kanwil Ditjen Bea dan

Cukai dalam melakukan monitoring dan evaluasi atas

pelaksanaan ketentuan penerimaan negara oleh

Bank/Pos Persepsi.

(48)

Ketentuan Penutup (Pasal 42)

Dalam hal terjadi permasalahan terkait aplikasi dan

jaringan SPAN, Direktur Jenderal Perbendaharaan dapat

mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam

rangka efektivitas pelaksanaan penerimaan dan

pengeluaran negara pada akhir tahun anggaran 2015

sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Direktur

Jenderal Perbendaharaan ini.

Dalam hal diperlukan penjelasan lebih lanjut mengenai

pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal ini, dapat

ditindaklanjuti dengan Surat atau Surat Edaran

(49)

Kementerian Keuangan RI

Direktorat Jenderal Perbendaharaan

T

H

A

N

K

Y

Referensi

Dokumen terkait

Diwajibkan untuk membawa dokumen Asli Perusahaan yang datanya dimasukan dalam isian Dokumen Kualifikasi sesuai dengan dokumen yang dikirim/upload dalam isian dokumen

Fotocopy berkas yang tercantum didalam formulir isian kualifikasi penawaran yang saudara sampaikan pada paket pekerjaan tersebut untuk diserahkan pada Pokja sebanyak 1

Berdasarkan hasil Evaluasi Dokumen Penawaran dan Evaluasi Kualifikasi Pelelangan Umum dengan ini kami mengundang Perusahaan Saudara untuk melakukan Pembuktian

Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan adanya data yang tidak benar/pemalsuan data, maka perserta digugurkan, badan usaha dan pengurusnya dimasukkan

Kevin Ryan’s The Illustrated Guide to Snowboarding offers one of the most useful guides to snowboarding for people from any level, whether beginners wanting to learn more about

Memiliki ijin usaha yang sesuai untuk melaksanakan kegiatan/usaha penjahitan, misalnya: Surat Ijin Usaha Industri (SIUI) untuk Penjahitan, atau Surat Ijin Usaha

Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Jo Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012, kepada seluruh peserta

Jadi dapat disimpulkan bawha kecerdasan emosional adalah kemampuan emosi yang ada didalam setiap individu untuk mampu merasakan menggunakan ataupun mengelola