• Tidak ada hasil yang ditemukan

informasi hilal jumadil ula 1433h

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "informasi hilal jumadil ula 1433h"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM

TANGGAL 23 MARET 2012 M

PENENTU AWAL BULAN JUMADIL ULA 1433 H

Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam

mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya

adalah penentuan awal bulan qomariah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Penentuan awal bulan qomariah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal

tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Dzulhijjah, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang

salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam penentuan

awal bulan qomariah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari Terbenam

Tanggal 23 Maret 2012 M: Penentu Awal Bulan Jumadil Ula 1433 H sebagai berikut.

1.

Waktu Konjungsi (

Ijtima’

) dan Terbenam Matahari

Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau

ijtima’

adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama

dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian ini akan

kembali terjadi pada hari Kamis, 22 Maret 2012 M, pukul 14 : 37 UT atau pukul 21 : 37 WIB atau

pukul 22 : 37 WITA atau pukul 23 : 37 WIT, yaitu ketika nilai bujur Ekliptika Matahari dan Bulan

tepat sama 2,375

o

. Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi) adalah

4,569

o

. Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut,

yaitu 0,516

o

. Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi

yang akan datang ini adalah 29 hari 16 jam 2 menit.

Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon

teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter Matahari,

efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl). Dalam

perhitungan standar

1)

, semi diameter Matahari dianggap 16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan

elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia

pada tanggal 22 Maret 2012 paling awal terjadi pada pukul 17 : 48 WIT di Merauke dan paling akhir

pada pukul 18 : 49 WIB di Sabang. Adapun pada tanggal 23 Maret 2012, Matahari terbenam di wilayah

Indonesia paling awal terjadi pada pukul 17 : 47 WIT di Merauke dan paling akhir pada pukul 18 : 49

WIB di Sabang.

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi

terjadi setelah Matahari terbenam tanggal 22 Maret 2012 dan sebelum Matahari terbenam tanggal 23

Maret 2012 di wilayah Indonesia. Dengan demikian, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal

di wilayah Indonesia bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuan awal bulan qomariah adalah

(2)

2

penentuan awal bulan qomariah, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam

tanggal 23 Maret 2012 tersebut.

2.

Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia

Pada Tabel tentang “Data Hilal dan Matahari saat Matahari Terbenam: Penentu Awal Bulan

Jumadil Ula 1433 H, Jumat, 23 Maret 2012 M” ditampilkan informasi astronomis Hilal dan Matahari

untuk beberapa kota di Indonesia saat Matahari terbenam tanggal 23 Maret 2012. Informasi ini adalah

informasi dasar penentu awal bulan Jumadil Ula 1433 H. Pada tabel tersebut, azimuth adalah besar

sudut yang dinyatakan dari titik Utara Geografis (

True North

) menyusuri bidang horizon ke arah Timur

dan seterusnya hingga ke posisi proyeksi benda langit di bidang horizon. Benda langit yang dimaksud

adalah Bulan atau Matahari. Tinggi Bulan dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari

horizon teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar

1)

telah diikutsertakan dalam perhitungan. Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan

pusat piringan Matahari untuk pengamat di permukaan Bumi, dengan mengabaikan efek refraksi

atmosfer Bumi. Sementara FI Bulan adalah fraksi illuminasi Bulan, yaitu persentase perbandingan

antara luas piringan Bulan yang tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan

Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan.

Dalam perhitungan tinggi Bulan, efek tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dapat

diikutsertakan dengan menggunakan persamaan (1) berikut, yaitu

d

a

a

0

,

(1)

dengan

a

adalah tinggi Bulan dari horizon teramati dengan memperhitungkan efek tinggi lokasi

pengamat dan

a

o

adalah tinggi Bulan dari horizon teramati tanpa efek tinggi lokasi pengamat. Adapun

d

pada persamaan (1) di atas adalah efek kerendahan horizon (

dip

) yang dinyatakan oleh

1)

h

d

0

,

02917

,

(2)

dengan

h

adalah tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dalam satuan meter.

Sebagai contoh untuk perhitungan di atas adalah ketinggian Bulan pada 23 Maret 2012 untuk

pengamat di Pelabuhan Ratu dengan elevasi 52,685 meter dpl. Berdasarkan “Data Hilal dan Matahari

saat Matahari Terbenam: Penentu Awal Bulan Jumadil Ula 1433 H, Jumat, 23 Maret 2012 M” untuk

lokasi Pelabuhan Ratu, diperoleh

a

o

adalah 4,5033

o

. Berdasarkan persamaan (2) di atas, nilai

d

adalah

0,2117

o

. Setelah hasil ini diterapkan pada persamaan (1) di atas, diperoleh

.

7150

,

4

2117

,

0

5033

,

4

o o

a

(3)

Dengan demikian, tinggi Bulan di Pelabuhan Ratu dari horizon teramati saat Matahari terbenam

tanggal 23 Maret 2012 adalah 4

o

42,90’.

Dari tabel tersebut dapat juga diperoleh informasi umur Bulan dan lag. Umur Bulan adalah selisih

waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi. Adapun lag adalah selisih waktu

terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari. Untuk lokasi Pelabuhan Ratu, umur Bulan adalah

(3)

3

3.

Peta Ketinggian Hilal

Pada Gambar 1 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60

o

LU sampai dengan

60

o

LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada tanggal 22

Maret 2012. Pada Gambar 1 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk pengamat yang berada di

Indonesia. Untuk tanggal 23 Maret 2012, hal ini lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Pada kedua

gambar tersebut, ketinggian Hilal adalah ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon teramati dengan

elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar

1)

telah diikutsertakan dalam

perhitungan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, ketinggian Hilal 0

o

saat Matahari terbenam tanggal

22 Maret 2012 melewati Asia Tengah, Asia Barat, Afrika bagian Utara, Samudra Atlantik, Amerika

bagian Selatan dan Samudra Pasifik. Pada Gambar 2 terlihat ketinggian Hilal di Indonesia saat

Matahari terbenam pada 23 Maret 2012 berkisar antara 3,40

o

sampai dengan 6,51

o

.

Gambar 1.

Peta ketinggian Hilal tanggal 22 Maret 2011 untuk pengamat antara 60

o

LU s.d. 60

o

LS.

(4)

4

4.

Peta Elongasi

Gambar 3.

Peta Elongasi tanggal 23 Maret 2012 untuk pengamat di Indonesia

Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk

pengamat di permukaan Bumi. Pada Gambar 3 ditampilkan peta elongasi untuk pengamat di Indonesia

saat matahari terbenam tanggal 23 Maret 2012. Elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek

refraksi atmosfer tidak diikutsertakan dalam perhitungan. Sebagaimana terlihat, elongasi saat Matahari

terbenam tanggal 23 Maret 2012 di Indonesia berkisar antara 8,87

o

sampai dengan 10,00

o

.

5.

Peta Umur Bulan

Gambar 4.

Peta Umur Bulan tanggal 23 Maret 2012 untuk pengamat di Indonesia

Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi dan

elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Pada Gambar 4 ditampilkan peta umur Bulan saat Matahari

terbenam tanggal 23 Maret 2012. Sebagaimana terlihat pada Gambar 4, umur Bulan di Indonesia pada

(5)

5

6.

Peta Lag

Gambar 5.

Peta Lag tanggal 23 Maret 2012 untuk pengamat di Indonesia

Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari. Waktu terbenam Bulan

dinyatakan saat bagian atas piringan Bulan tepat di horizon teramati. Dalam perhitungan standar

1)

, efek

refraksi dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl. Pada Gambar 5 ditampilkan peta Lag

untuk pengamat di Indonesia pada tanggal 23 Maret 2012. Sebagaimana terlihat pada gambar tersebut,

selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari di Indonesia pada tanggal 23 Maret 2012 berkisar

antara 17,13 menit sampai dengan 30,30 menit.

7.

Peta Fraksi Illuminasi Bulan

Gambar 6.

Peta Fraksi Illuminasi Bulan tanggal 23 Maret 2012 untuk pengamat di Indonesia

Fraksi Illuminasi Bulan adalah persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai

oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan.

(6)

6

Maret 2012. Sebagaimana terlihat pada Gambar 6, Fraksi Illuminasi Bulan pada tanggal 23 Maret 2012

berkisar antara 0,60 % sampai dengan 0,76 %.

8.

Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal

Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain Hilal dan

Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh dengan Hilal

atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. Objek astronomis ini bisa berupa planet, misalnya Venus atau

Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek astronomis lainnya ini

berpotensi menjadikan pengamat untuk menganggapnya sebagai Hilal.

Pada tanggal 23 Maret 2012, sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam, tidak ada objek

astronomis lainnya yang jarak sudutnya kurang dari 5

o

dari Bulan.

Referensi

1)

Seidelmann P.K. (Ed.) (1992),

Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac

,

University Science Books, Mill Valley, CA.

Informasi Lanjut

Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG

Gedung Operasional Baru Lantai 2

Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720

Telepon

: (021) 4246321 ext. 3209

situs

:

http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/

(7)

KONJUNGSI / IJTIMA':KAMIS, 22 MARET 2012 M, PUKUL 21 : 37 WIB

o ' o ' j m j m o ' o ' o ' o ' %

1 SABANG 95 21.00 BT 5 54.00 LU 18 : 49 WIB 19 : 19 WIB 271 23.15 278 17.39 6 30.59 9 58.88 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.76

2 BANDA ACEH 95 45.00 BT 5 31.00 LU 18 : 47 WIB 19 : 17 WIB 271 22.73 278 20.01 6 27.13 9 58.46 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.76 3 MEULABOH 96 7.00 BT 4 11.00 LU 18 : 46 WIB 19 : 15 WIB 271 21.38 278 29.57 6 16.77 9 58.70 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.76 4 GUNUNG SITOLI 97 42.30 BT 1 10.00 LU 18 : 39 WIB 19 : 6 WIB 271 18.44 278 49.83 5 51.19 9 58.09 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.76

5 MEDAN 98 40.60 BT 3 33.70 LU 18 : 35 WIB 19 : 4 WIB 271 20.61 278 32.47 6 7.72 9 54.96 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.75

6 SIBOLGA 98 53.70 BT 1 33.10 LU 18 : 34 WIB 19 : 2 WIB 271 18.71 278 46.37 5 52.13 9 55.92 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.75

7 PADANG 100 21.30 BT 0 53.00 LS 18 : 28 WIB 18 : 54 WIB 271 16.46 279 1.65 5 30.58 9 55.23 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.75

8 PEKANBARU 101 26.70 BT 0 27.70 LU 18 : 24 WIB 18 : 50 WIB 271 17.56 278 51.97 5 39.35 9 52.56 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.74

9 JAMBI 103 38.30 BT 1 38.10 LS 18 : 15 WIB 18 : 40 WIB 271 15.61 279 3.98 5 19.07 9 50.50 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.74

10 BENGKULU 102 20.30 BT 3 51.80 LS 18 : 20 WIB 18 : 44 WIB 271 13.89 279 18.91 5 3.06 9 54.17 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.75 11 PALEMBANG 104 42.10 BT 2 54.20 LS 18 : 11 WIB 18 : 35 WIB 271 14.50 279 11.07 5 7.06 9 49.71 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.74 12 BANDAR LAMPUNG 105 14.40 BT 5 14.40 LS 18 : 8 WIB 18 : 31 WIB 271 12.63 279 24.64 4 46.87 9 50.56 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.74

13 BATAM 104 6.80 BT 1 7.10 LU 18 : 13 WIB 18 : 40 WIB 271 17.97 278 45.72 5 39.89 9 47.84 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.73

14 TANJUNG PINANG 104 31.80 BT 0 55.00 LU 18 : 12 WIB 18 : 38 WIB 271 17.77 278 46.77 5 37.63 9 47.31 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.73

15 RANAI 108 27.00 BT 3 50.00 LU 17 : 56 WIB 18 : 24 WIB 271 20.23 278 24.58 5 52.79 9 39.12 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71

16 PANGKAL PINANG 106 8.40 BT 2 8.70 LS 18 : 5 WIB 18 : 29 WIB 271 15.02 279 5.23 5 10.81 9 46.87 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.73 17 TANJUNG PANDAN 107 45.20 BT 2 45.10 LS 17 : 59 WIB 18 : 22 WIB 271 14.42 279 7.67 5 3.25 9 44.74 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.73

18 MERAK 106 0.00 BT 5 56.00 LS 18 : 5 WIB 18 : 28 WIB 271 12.06 279 27.97 4 39.82 9 49.87 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.74

19 PANDEGLANG 106 6.00 BT 6 18.00 LS 18 : 5 WIB 18 : 27 WIB 271 11.78 279 29.97 4 36.56 9 49.99 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.74

20 SERANG 106 9.00 BT 6 6.00 LS 18 : 5 WIB 18 : 27 WIB 271 11.93 279 28.79 4 38.17 9 49.76 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.74

21 RANGKAS BITUNG 106 14.00 BT 6 22.00 LS 18 : 4 WIB 18 : 26 WIB 271 11.73 279 30.23 4 35.78 9 49.83 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.74

23 JAKARTA 106 50.47 BT 6 9.31 LS 18 : 2 WIB 18 : 24 WIB 271 11.84 279 28.47 4 36.60 9 48.70 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.74

24 PELABUHAN RATU 106 33.46 BT 7 1.74 LS 18 : 3 WIB 18 : 25 WIB 271 11.22 279 33.65 4 30.20 9 49.81 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.74 25 BANDUNG 107 35.00 BT 6 54.00 LS 17 : 59 WIB 18 : 20 WIB 271 11.25 279 31.98 4 29.11 9 48.09 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.73 26 LEMBANG 107 36.96 BT 6 49.55 LS 17 : 59 WIB 18 : 20 WIB 271 11.30 279 31.53 4 30.25 9 47.98 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.73 27 SEMARANG 110 22.80 BT 6 59.00 LS 17 : 48 WIB 18 : 9 WIB 271 11.00 279 29.84 4 23.96 9 43.72 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.72 28 YOGYAKARTA 110 26.00 BT 7 47.00 LS 17 : 47 WIB 18 : 8 WIB 271 10.43 279 34.12 4 17.08 9 44.25 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.72 29 PANGGUNG REJO 112 13.00 BT 8 20.00 LS 17 : 40 WIB 18 : 0 WIB 271 9.92 279 35.32 4 9.58 9 41.86 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.72 30 TANJUNG KODOK 112 21.00 BT 6 52.00 LS 17 : 40 WIB 18 : 1 WIB 271 10.96 279 27.38 4 21.82 9 40.51 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.72

31 NGLIYEP 112 26.00 BT 8 21.00 LS 17 : 39 WIB 18 : 0 WIB 271 9.90 279 35.19 4 9.10 9 41.53 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.72

32 PRAPAT,BAWEAN 112 35.00 BT 5 48.00 LS 17 : 39 WIB 18 : 1 WIB 271 11.73 279 21.31 4 30.37 9 39.33 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 33 SURABAYA 112 47.10 BT 7 23.00 LS 17 : 38 WIB 17 : 59 WIB 271 10.55 279 29.75 4 16.77 9 40.22 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71

34 PASIBAN 113 20.00 BT 8 20.00 LS 17 : 36 WIB 17 : 56 WIB 271 9.85 279 34.24 4 7.84 9 40.10 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71

35 AMBAT,PAMEKASAN 113 25.00 BT 7 13.00 LS 17 : 36 WIB 17 : 56 WIB 271 10.63 279 28.27 4 17.18 9 39.10 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 36 TERANGULASI 114 22.00 BT 8 40.00 LS 17 : 32 WIB 17 : 51 WIB 271 9.55 279 34.95 4 3.38 9 38.73 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 37 PONTIANAK 109 24.50 BT 0 8.60 LS 17 : 52 WIB 18 : 17 WIB 271 16.51 278 50.17 5 21.17 9 40.26 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71

38 SINTANG 111 28.60 BT 0 3.90 LS 17 : 44 WIB 18 : 9 WIB 271 16.44 278 48.16 5 18.28 9 36.91 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71

NO NAMA LOKASI POSISI LOKASI WAKTU TERBENAM LINTANG MATAHARI BULAN

TINGGI POSISI BULAN RELATIF TERHADAP MATAHARI (ELONGASI) MATAHARI BULAN

BUJUR

DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAM

PENENTU AWAL BULAN JUMADIL ULA 1433 H

JUMAT, 23 MARET 2012 M

AZIMUTH FI

(8)

39 PANGKALAN BUN 111 43.00 BT 2 41.00 LS 17 : 43 WIB 18 : 6 WIB 271 14.22 279 4.06 4 57.25 9 38.39 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 40 PALANGKA RAYA 113 56.60 BT 2 13.60 LS 17 : 34 WIB 17 : 57 WIB 271 14.44 278 59.55 4 57.21 9 34.54 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.70 41 MUARATEWE 114 42.00 BT 0 39.00 LS 17 : 31 WIB 17 : 55 WIB 271 15.72 278 49.43 5 8.32 9 32.21 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.69 42 BANJARMASIN 114 45.20 BT 3 26.30 LS 18 : 30 WITA 18 : 53 WITA 271 13.41 279 6.02 4 46.19 9 34.14 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.70 43 TENGGARONG 116 59.92 BT 0 26.59 LS 18 : 22 WITA 18 : 46 WITA 271 15.75 278 46.46 5 6.06 9 28.43 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.69 44 SAMARINDA 117 8.00 BT 0 26.00 LS 18 : 21 WITA 18 : 45 WITA 271 15.75 278 46.30 5 5.91 9 28.21 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.69 45 TANJUNG REDEP 117 32.00 BT 2 15.00 LU 18 : 20 WITA 18 : 45 WITA 271 18.13 278 29.28 5 25.49 9 25.73 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.68 46 TARAKAN 117 34.10 BT 3 19.70 LU 18 : 20 WITA 18 : 46 WITA 271 19.14 278 22.32 5 33.34 9 24.95 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.68 47 JEMBRANA 114 35.00 BT 8 23.00 LS 18 : 31 WITA 18 : 51 WITA 271 9.73 279 33.28 4 5.46 9 38.16 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 48 TABANAN 115 2.00 BT 8 29.00 LS 18 : 29 WITA 18 : 49 WITA 271 9.63 279 33.36 4 3.91 9 37.53 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 49 BULELENG 115 5.00 BT 8 8.00 LS 18 : 29 WITA 18 : 49 WITA 271 9.87 279 31.51 4 6.81 9 37.18 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 50 DENPASAR 115 10.20 BT 8 40.70 LS 18 : 28 WITA 18 : 48 WITA 271 9.49 279 34.23 4 2.03 9 37.47 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 51 BADUNG 115 13.00 BT 8 37.00 LS 18 : 28 WITA 18 : 48 WITA 271 9.53 279 33.87 4 2.49 9 37.35 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 52 GIANYAR 115 20.00 BT 8 31.00 LS 18 : 28 WITA 18 : 48 WITA 271 9.59 279 33.24 4 3.16 9 37.09 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 53 BANGLI 115 22.00 BT 8 27.00 LS 18 : 28 WITA 18 : 47 WITA 271 9.63 279 32.87 4 3.67 9 36.98 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 54 KLUNGKUNG 115 25.00 BT 8 32.00 LS 18 : 27 WITA 18 : 47 WITA 271 9.57 279 33.25 4 2.89 9 36.97 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 55 KARANGASEM 115 31.00 BT 8 26.00 LS 18 : 27 WITA 18 : 47 WITA 271 9.63 279 32.64 4 3.58 9 36.73 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.71 56 MATARAM 116 6.10 BT 8 33.70 LS 18 : 25 WITA 18 : 44 WITA 271 9.51 279 32.72 4 1.58 9 35.91 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.70 57 SUMBAWA BESAR 117 25.00 BT 8 26.00 LS 18 : 19 WITA 18 : 39 WITA 271 9.51 279 30.79 4 0.62 9 33.75 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.70

58 BIMA 118 41.50 BT 8 32.60 LS 18 : 14 WITA 18 : 34 WITA 271 9.35 279 30.11 3 57.70 9 31.83 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.69

59 WAINGAPU 120 18.10 BT 9 40.20 LS 18 : 8 WITA 18 : 26 WITA 271 8.47 279 34.06 3 45.66 9 30.20 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.69 60 KUPANG 123 39.80 BT 10 10.60 LS 17 : 54 WITA 18 : 12 WITA 271 7.91 279 33.07 3 36.21 9 25.36 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.68 61 KOTAMOBAGU 124 22.00 BT 0 45.00 LU 17 : 52 WITA 18 : 16 WITA 271 16.31 278 33.93 5 2.69 9 16.00 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.66 62 MANADO 124 55.50 BT 1 32.80 LU 17 : 50 WITA 18 : 14 WITA 271 17.00 278 28.73 5 7.66 9 14.56 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.65 63 TONDANO 124 56.00 BT 1 18.00 LU 17 : 50 WITA 18 : 14 WITA 271 16.77 278 30.22 5 5.82 9 14.72 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.65 64 BITUNG 125 13.00 BT 1 26.00 LU 17 : 49 WITA 18 : 13 WITA 271 16.87 278 29.21 5 6.33 9 14.19 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.65 65 TAHUNA 125 32.00 BT 3 10.00 LU 17 : 48 WITA 18 : 13 WITA 271 18.46 278 18.35 5 18.44 9 12.50 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.65 66 MIANGAS 125 35.00 BT 5 33.00 LU 17 : 48 WITA 18 : 14 WITA 271 20.80 278 3.17 5 35.17 9 10.85 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.64 67 KENDARI 122 24.80 BT 4 5.10 LS 18 : 0 WITA 18 : 21 WITA 271 12.39 279 3.26 4 28.48 9 22.57 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.67 68 LUWUK 122 46.20 BT 1 2.40 LS 17 : 59 WITA 18 : 22 WITA 271 14.86 278 45.70 4 51.79 9 19.77 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.66 69 PALU 119 54.50 BT 0 54.90 LS 18 : 10 WITA 18 : 34 WITA 271 15.15 278 47.13 4 57.54 9 24.18 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.68 70 TOLI-TOLI 120 47.60 BT 1 7.40 LU 18 : 7 WITA 18 : 31 WITA 271 16.88 278 34.15 5 11.55 9 21.35 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.67 71 MAJENE 119 0.00 BT 2 30.00 LS 18 : 14 WITA 18 : 36 WITA 271 13.89 278 57.13 4 46.68 9 26.76 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.68 72 MAKASSAR 119 32.90 BT 5 3.50 LS 18 : 11 WITA 18 : 32 WITA 271 11.83 279 11.06 4 25.27 9 27.80 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.68 73 GORONTALO 122 51.10 BT 0 38.20 LU 17 : 58 WITA 18 : 22 WITA 271 16.31 278 35.68 5 4.40 9 18.45 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.66 74 TERNATE 127 22.90 BT 0 49.80 LU 18 : 40 WIT 19 : 4 WIT 271 16.19 278 31.33 4 58.18 9 11.22 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.64

75 AMBON 128 5.00 BT 3 42.00 LS 18 : 37 WIT 18 : 58 WIT 271 12.32 278 56.40 4 22.29 9 13.42 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.65

76 SAUMLAKI 131 18.00 BT 7 59.00 LS 18 : 24 WIT 18 : 42 WIT 271 8.90 279 15.20 3 42.72 9 11.74 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.65

77 TUAL 132 44.00 BT 5 40.00 LS 18 : 18 WIT 18 : 38 WIT 271 10.50 279 2.59 3 59.18 9 7.71 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.64

78 SORONG 131 17.00 BT 0 54.00 LS 18 : 25 WIT 18 : 47 WIT 271 14.42 278 38.48 4 38.63 9 6.37 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.63

79 FAK FAK 132 14.00 BT 2 56.00 LS 18 : 21 WIT 18 : 42 WIT 271 12.66 278 48.88 4 21.49 9 6.40 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.63 80 MANOKWARI 134 3.00 BT 0 53.00 LS 18 : 14 WIT 18 : 35 WIT 271 14.25 278 36.30 4 34.14 9 2.06 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.62

81 BIAK 136 6.20 BT 1 11.00 LS 18 : 5 WIT 18 : 27 WIT 271 13.86 278 36.40 4 28.46 8 59.10 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.62

82 TIMIKA 136 53.00 BT 4 32.00 LS 18 : 2 WIT 18 : 21 WIT 271 11.09 278 53.28 4 1.47 9 0.42 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.62

83 MERAUKE 140 25.00 BT 8 31.00 LS 17 : 47 WIT 18 : 4 WIT 271 7.92 279 8.84 3 24.23 8 58.14 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.61

Gambar

Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 22 Maret 2011 untuk pengamat antara 60o LU s.d
Gambar 3. Peta Elongasi tanggal 23 Maret 2012 untuk pengamat di Indonesia
Gambar 5. Peta Lag tanggal 23 Maret 2012 untuk pengamat di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, lapisan tipis sel surya organik menggunakan larutan PEDOT:PSS yang berfungsi sebagai penyangga agar tidak terjadi arus singkat pada sel surya organik

Manfaat dari penelitian ini yaitu diharapkan senyawa baru O-(4- nitrobenzoil)piroksikam mempunyai aktivitas analgesik lebih besar dibanding piroksikam, dan dapat

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi enkripsi SMS dapat mengimplementasikan algoritma Vigenere dan Advanced Encryption

Tugasnya adalah memecah modul secara rinci ke tingkat yang lebih rendah sampi mencapai keadaan programmer siap untuk melakukan pemrograman.. Ini disebut

Output berupa gambar sebelum di sisipkan akan sama setelah disisipkan oleh pesan rahasia tersebut dengan kata lain, tidak ada yang berbeda dari citra gambar yang

Sistem distribusi air bersih antar pulau melalui interkoneksi jaringan pipa air bersih bawah laut telah mulai dilaksanakan pada tahun 2011 yaitu interkoneksi

Ttrgas pokok dan tanggungjawab Tim Pelaksana kegiatan Layanan * Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE) di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Gambar 11 Pengujian Pengaruh Ukuran File Pesan Terhadap Waktu Kompresi dan Dekompresi Berdasarkan hasil pengujian 5 pada Tabel 6 dan grafik pada Gambar 11,