• Tidak ada hasil yang ditemukan

06. PPT.SMP.B.Indonesia.Profesional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "06. PPT.SMP.B.Indonesia.Profesional"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

H

(2)

PEMBELAJARAN 2

(3)

Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, Bapak/Ibu dapat

menjelaskan konsep-konsep prosa dengan benar dan

jelas;

mengkreasikan jenis-jenis prosa dengan terperinci,

baik berbentuk tulisan maupun pementasan;

merancang langkah pembelajaran prosa sesuai

dengan tuntutan kurikulum dengan mengintergrasikan

nilai-nilai penguatan pendidikan karakter.

(4)

Indikator Pencapaian kompetensi

Menjelaskan pengertian prosa

(5)

Materi-materi Pokok

(6)

Pengertian Prosa

1.Sebagai karangan bebas.

2.Jenis-jenis teks sastra, seperti cerpen

dan novel.

(7)

Monolog

Monolog

Puisi

Puisi

Dialog

Dialog

Dram

a

Dram

a

Cangkokan

Dialog ke

monolog

Cangkokan

Dialog ke

monolog

Prosa

Prosa

(8)
(9)

Prosa

Prosa

Lama

Lama

Dongen

g

Dongen

g

Hikayat

Hikayat

Baru

Baru

Cerpen

(10)
(11)

Struktur Umum Prosa

Tr

u

kt

u

r

Pr

o

sa

Orientasi

Komplika

si

(12)

Kaidah-kaidah Kebahasaan Prosa

1) Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh

fungsi-fungsi keterangan yang bermakna kelampauan.

2) Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi

kronologis).

3) Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang

terjadi.

4) Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan

atau dirasakan oleh tokoh. Contoh:

merasakan, menginginkan, mengarapkan,

mendambakan, mengalami

(13)

Mengontruksi Prosa

Menentukan topik/tema

Menyusun kerangka

Mengumpulkan bahan

(14)

Kegiatan Menulis Prosa

Kegiatan 2.1: Mendalami Pengertian Prosa

Para peserta dibagi per kelompok denngan anggota sekitar 4-6

orang.

Dengan mengutamakan kerja sama, setiap kelompok mencatat

pengertian-pengertian prosa dari berbagai sumber.

Catatan setiap kelompok dituangkan ke dalam LK-2.1.

Secara bergiliran hasil diskusi dibacakan secara bergilirian

untuk ditanggapi peserta lain. Apresiasi ataupun penghargaan

terhadap karya dari kelompok lain perlu diperhatikan.

(15)

Kegiatan 2.2: Mengelompokkan Jenis Prosa

1.

Bagilah peserta pelatihan ke dalam empat kelompok.

2.

Klompok 1-2 membuat peta konsep untuk pengelompokkan prosa

lama; kelompok 3-4 membuat peta konsep untuk pengelompokkan

prosa baru.

3.

Sajikanlah pemetaan itu dalam LK-2.2 yang kemudian diperjelas

pada kertas plano/manila.

4.

Saling perukarkanlah hasil pekerjaan kelompok dengan kelompok

lainnya: kelompok 1 dengan kelompok 2; kelompok 3 dengan

kelompok 4. Lakukanlah saran terhadap peta konsep itu.

5.

Perbaikilah peta-peta konsep itu sesuai dengan saran/tanggapan

dari kelompok lain.

6.

Pajanglah peta konsep yang dalam kertas plano di dinding kelas

(16)

Kegiatan 2.3 Menganalisis Struktur

dan Kaidah Kebahasaan Teks Prosa

1. Para peserta dibagi empat kelompok (disesuaikan dengan jumlah peserta) dengan tugas yang berbeda.

a. Kelompok 1 menganalisis struktur dongeng b. Kelompok 2 menganalisis struktur cerpen

c. Kelompok 3 menganalisis kaidah kebahasaan dongeng d. Kelompok 4 menganlsisi kaidah kebahasaan cerpen

2. Bersamaan dengan itu tentukan pula judul dongeng/cerpen prosa yang akan menjadi bahan analisisnya

3. Hasil diskusi ditulis pada LK-2.3; yang kemudian dituangkan pula di dalam keras plano untuk dikarya-kunjungkan.

4. Setiap kelompok mempresentasikan karyanya ke kelompok lain dengan mengutus 1-2 sebagai narasumbernya

(17)

Kegiatan 2.4 Mengkonstruksi Langkah Penulisan Prosa

•Buatlah empat kelompok dengan harapan dapat masing-masing peserta dapat bekerja sama dan berbagi pengalaman.

•Setiap kelompok bekerja sama memperhatikan materi-materi di dalam modul dini dengan pembagian tugas sebagai berikut.

1.Kelompok 1 mendalami materi tentang kepenulisan prosa berbasis fakta

2.Kelompok 2 mendalami materi tentang kepenulisan prosa berbasis fiksi (imajinasi) 3.Kelompok 3 mendalami materi tentang kepenulisan prosa lama

4.Kelompok 4 mendalami materi tentang kepenulisan prosa baru

•Para peserta secara berkelompok saling mebantu menyusun bagian-bagian penting dari uraian tersebut dalam bentuk peta konsep dan menuangkannya ke dalam bentuk power point. (Catatan tentang skema bagian-bagian penting itu sendiri dinyatakan dalam LK-2.4)

•Setiap kelompok berdasarkan menunjuk 1-2 orang perwakilan yang akan mempresentasikan hasil diskusinya.

•Secara bergiliran dan penuh percaya diri, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain.

(18)

Kegiatan 2.5: Merumuskan

` Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Prosa

1. Setiap kelompok peserta bekerja sama merancang skenario pembelajaran menulis untuk jenis-jenis teks yang berlaku pada Kurikulum 2013. Diharapkan setiap kelompok memilih jenis-jenis prosa yang berbeda.

a. Kelompok 1 tentang jenis prosa berbasis fakta. b. Kelompok 2 tentang jenis prosa berbasis imajinasi c. Kelompok 3 tentang jenis prosa lama

d. Kelompok 4 tentang jenis prosa baru

2. Skenario pembelajar dirancang dengan berpedoman pada KD tertentu dan langkah-langkah pendekatan saintifik (mengamati, menanya, menalar, mengasosiasi, dan mengomunikasikan) 3. Setiap kelompok bersama-sama menuliskan hasil diskusinya pada LK-2.5 dan menyalinnya

kembali pada kertas plano dan hasilnya dipajang pada tempat yang tersedia.

4. Setiap kelompok melakukan kunjung karya ke kelompok lainnya untuk memberikan tanggapan. Tanggapan disampaikan dalam bahasa yang santun dan tidak merendahkan orang lain.

(19)

Kegiatan 2.6. Menulis Kisi-kisi dan Mengembangan Soal-soal Prosa

1. Sebagai akhir kegiatan pada materi tentang prosa, Bapak/Ibu

diharapkan dapat menyusun langkah penilaian, yang berupa soal

berdasarkan kisi-kisi UN yang berlaku.

2. Untuk itu, perhatikan kembali paparan materi/kegiatan yang telah

Bapak/Ibu pelajari terdahulu tentang prosa, baik itu prosa lama maupun

prosa baru.

3. Pelajari pula kisi-kisi yang telah dikeluarkan Kemdikbud sebagaimana

yang terlampir.

4. Pilihlah lingkup materi yang ada pada kisi-kisi UN tersebut yang sesuai

dengan isi modul ini.

5. Rumuskanlah kisi-kisi sesuai dengan format LK yang tersedia.

(20)

Kegiatan: Penutup

1.Lakukanlah refleksi terhadap seluruh rangkaian kegiatan yang

telah Bapak/Ibu lakukan pada pembelajaran ini.

2.Perhatikan tingkat keterpahaman Bapak/Ibu dalam kaitan

dengan tujuan dan indikator yang ada pada modul ini.

(21)

1. Prosa merupakan karangan bentuk bebas; yang berbeda dengan karangan berbentuk puisi (lama) yang terikat oleh aturan bait, larik, ataupun rimanya; juga berbeda dengan drama yang berwujud dialog

2. Prosa dapat dikelompokkan ke dalam prosa berbasis fakta dan rosa berbasis fiksi

3. Prosa berbasis fakta, yakni esai, artikel, biografi, surat, berita, dan sejenisnya. Proa ini sering pula disebut sebagai karya ilmiah

4. Prosa berbasis fiksi, yakni dongeng, cerpen, novel, dan sejenisnya. Prosa ini lazim disebut sebagai karya sastra

5. Dalam khasanah sastra Indonesia, teks berbentuk prosa juga dikasifiasikan lagi ke dalam dua bentuk, yakni prosa lama dan prosa baru

6. Struktur prosa secara umum dibentuk oleh orientasi, komplikasi, dan resolusi; yang mungkin pula diawali oleh abstrak dan diakhiri dengan kode

7. Kaidah kebahasaan yang berlaku dalam prosa, seperti cerpen dan novel, pada umumnya menggunakan bahasa tidak baku atau tidak formal; ragam bahasa sehari-hari. Prosa (cerpen, novel) cerpen lebih banyak memotret atau menghisahkan gambaran kehidupan sehari-hari.

8. Penulisan prosa sebaiknya berdasarkan suatu pengalaman. Penulisan prosa perlu memperhatikan fungsi, struktur, dan kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada bentuk karya sastra itu.

Pengua

tan

Pengua

(22)

PEMBELAJARAN 3

(23)

Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, Bapak/Ibu

dapat menjelaskan konsep-konsep

pementasan drama dan dapat

merumuskan strategi pembelajarannya di

kelas dengan mengintergrasikan nilai-nilai

penguatan pendidikan karakter.

(24)

Indikator Pencapaian kompetensi

Menjelaskan pengertian drama

Memerinci perkembangan drama

Membedakan nama-nama pertunjukan

drama di dunia

Memerinci karakteristik drama

(25)
(26)

Pengertian Prosa

1. Berbentuk karya sastra yang

bertujuan menggambarakn

kehidupan sehari-hari.

2. Menyampaikan pertikaian dan

(27)
(28)

Struktur Drama

D

ra

m

a

Prolog

Dialog

Orientas

i

Komplik

asi

(29)
(30)

Langkah-langkah Penulisan

Naskah Drama

1. Mendaftarkan pengalaman-pengalaman menarik.

2. Memilih satu pengalaman yang berkonflik paling

kuat.

3. Mencatat nama-nama tokoh beserta karakternya.

4. Menentukan latar: waktu, tempat, dan suasana.

5. Mencatat konflik-konflik yang akan dikembangkan.

6. Mengembangkan topik-topik itu ke dalam bentuk

(31)

Langkah-langkah Pementasan

1. LAKUKAN PEMBEDAHAN secara bersama‑sama tehadap isi naskah yang akan dipentaskan. Tujuannya agar semua calon pemain memahami liani isi naskah yang akan dimainkan.

2. READING. Calon pemain membaca keseluruhan naskah sehingga dapat mengenal masing‑masing peran.

3. CASTING. Melakukan pemilihan peran. Tujuanannya agar peran yang akan dimainkan sesuai dengan kekemampaun akting pemain.

4. MENDALAMI peran yang akan dimainkan. Pendalaman peran dilakukan dengan mengadakan pengamatan di lapangan. Misalnya, kalau peran itu sebagai seorang tukang jamu, maka lakukanlah pengamatan terhadap kebiasaan dan cara kehidupan para tukang jamu.

5. BLOCKING. Sutradara mengatur teknis pentas, yakni dengan cara merarahkan dan mengatur pemain. Misalnya, dari mana seorang pemain itu harus muncul dan dari mana mereka berada ketika dialog dimainkan.

6. RUNNING. Pemain menjalani latihan secara lengkap, mulai dari dialog sampai pengaturan pentas.

7. GLADIRESIK atau latihan terakir sebelum pentas. Semua bermain dari awal sampai akhir pementasan tanpa ada kesalahan lagi.

(32)

Kegiatan Menentaskan Drama

Kegiatan 3.1: Mendalami Pengertian Drama

1. Para peserta dibagi per kelompok dengan anggota sekitar 4-6

orang.

2. Setiap kelompok mencatat pengertian-pengertian drama dari

berbagai sumber. Kemampuan bekerja sama perlu

diperhatikan dalam proses ini.

3. Catatan setiap kelompok dituangkan ke dalam LK-3.1.

4. Secara bergiliran hasil diskusi dibacakan secara bergilirian

untuk ditanggapi dan diapresiasi peserta lain.

(33)

Kegiatan 3.2: Memerinci Perkembangan Drama

1. Cermatilah dengan baik subbab tentang

Perkembangan Drama.

2. Catatlah bagian-bagian penting dalam materi

tersebut.

3. Sajikanlah dalam bentuk bagan alur; yang disusun

secara kronologis. Tuangkanlah dalam LK yang

tersedia.

4. Silang bacakan LK tersebut dengan kelompok lain

untuk saling memberikan komentar dengan

(34)

Kegiatan 3.3: Mengenal Beberapa Nama Pertunjukan Drama di Dunia

1. Berdasarkan kesepakatan, peserta dibagi ke dalam enam kelompok.

a. Kelompok 1-2 mengenali nama-nama pertunjukan drama daerah

b. Kelompok 3-4 mengenali nama-nama pertunjukkan drama nasional

(dapat diisi dengan nama-nama grup teater nasional)

c. Kelompok 5-6 mengenali nama-mama pertujukkan drama

internasional (luar negeri)

2. Untuk memperkaya wawasan tentang topik-topik itu, Bapak/Ibu bisa

mendalami berbagai sumber

3. Catatan penting tentang topik-topik itu dituangkan ke dalam LK-2.3 dan

sepakatilah hasilnya dengan kelompok lain yang memiliki tugas yang

sama.

(35)

Kegiatan 3.4: Menganalisis Naskah Drama: Unsur-unsur, Struktur,

dan Kaiadah Kebahasaannya

1. Peserta dibagi ke dalam enam kelompok dengan pembagian tugas

sebagai berikut.

a. Kelompok 1-2 menganalisis unsur-unsur drama

b. Kelompok 3-4 menganalisis struktur dtama

c. Kelompok 5-6 menganalisis kaidah kebahasaan drama

(36)

Kegiatan 3.5: Menjelaskan Teknik Pemeranan

1. Bacalah paparan subab tentang Teknik Pemeranan.

2. Secara berkelompok, catatlah bagian-bagian penting di

dalam paparan tersebut dan sajikanlah dalam bentuk peta

konsep (LK-3.5).

3. Lakukanlah silang baca dengan kelompok lain untuk saling

memberikan tanggapan dan penghargaan terhadap peta

konsep itu berdasarkan kesesuaian, kelengkapan, dan

kejelasannya.

(37)

Kegiatan 3.6: Menulis Naskah Drama

1. Setiap peserta secara kreatif berlatih menulis naskah

drama sederhana yang bertema religius/nasionalisme

dengan memperhatikan langkah-langkah yang telah

dipelajari sebelumnya. Penyusunan naskah drama

tersebut harus memperhatikan struktur dan kaidah

kebahasaannya (Gunakan LK-3.6).

2. Naskah yang telah disusun disilangbacakan untuk

dikomentari dan diapresiasi oleh peserta lain berkaitan

dengan daya tarik tema, kelengkapan struktur, dan

ketepatan bahasanya. Komentar disampaikan dengan

(38)

Kegiatan 3.7: Menuls Kisi-kisi dan Mengembangkan Soal-soal Drama

1. Susun pula kisi-kisi dan pengembangan soal-soal tentang drama. Untuk itu,

perhatikan kisi-kis utamanya yang dikeluarkan pemerintah dan sesuaikan

pula dengan isi modul pada pembelajaran ini. Sebagai akhir kegiatan pada

materi tentang drama, Bapak/Ibu juga diharapkan dapat menyusun soal

berdasarkan kisi-kisi UN yang berlaku dengan ketentuan tiga soal pilihan

ganda dan tiga soal esei.

2. Perhatikan pula prinsip-prinsip penulisan soal yang sesuai dengan dengan

konsep HOTS.

(39)

Kegiatan 3.8 Refleksi

1. Lakukanlah refleksi terhadap tingkat pemahama Bapak/Ibu terkait dengan materi dan keiatan-kegiatan pembelajarannya. Untuk itu, jawablah pertanyaan-pertayaan berikut.

a. Bagaimana tingkat keterpahaman paparan materi dan kegiatan-kegiatan yang telah Bapak/Ibu lakukan di dalam pembelajaran ini?

b. Paparan materi dan kegiatan manakah yang menurut Bapak/Ibu masih memerlukan pendalaman?

2. Tuliskanlah refleksi Bapak/Ibu dalam LK yang tersedia untuk melihat tingkat penguasaan diri terhadap materi-materi yang telah dipelajari..

(40)

1. Drama merupakan kisah kehidupan dalam dialog dan lakuan tokoh yang berisi konflik.

2. Seni drama tradisional berkembang hampir di seluruh pelosok daerah dengan beragam variasi dan bentuk. Namanya pun berbeda-berbeda menurut daerah asal dari seni itu lahir. Di antaranya adalahwayang dan ketoprak dari Jawa Tengah, Lenong dari, Jakarta, Randai dari Sumatera Barat, dan lain-lain.

3. Struktur drama terdiri atas prolog, dialog, dan epilog. Dalam dialog terdapat bagian orientasi, komplikasi, dan resolusi (denouement).

4. Sebagaimana halnya percakapan sehari-hari, dialog dalam teks drama sering kali menggunakan kosakata percakapan, seeperti oh, ya, aduh, sih, dong. Mungkin di dalamnya banyak ditemukan kata-kata yang tidak baku dan juga tidak lepas dari kalimat-kalimat seru, suruhan, pertanyaan. Teks drama juga memiliki ciri-ciri

kebahasaan sebagai berikut

5. Pementasan drama berawal dari suatu naskah (skenario). Dialog dan tata laku yang dipentaskan oleh para pemainnya, sesuai dengan cerita yang disusun

sebelumnya oleh penulis naskah. Ide penyusunannya bisa berdasarkan pemikiran sang penulis. Dapat pula ide itu diambil dari cerpen, novel, dan karya-karya

lainnya

6. Untuk menulis naskah drama, sekurang-kurangnya kita dapat menggunakan tiga sumber, yakni dari karya sudah ada, semacam dongeng, cerpen, ataupun novel. Bisa juga berdasarkan imajinasi dan pengalamana sendiri ataupun orang lain

Pengua

tan

Pengua

(41)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam program ini adalah bagaimana cara merancang jam digital sebagai penjadwal aktivitas

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Frasa Preposisi Dalam Artikel Jurnal Akademik Pada English Teaching Forum.. Jurnal Elektronik

No Paket Pengadaan Volume Lokasi Pagu (Rp) Keteranagn 1 Penambahan daya List rik 1 Paket Kab.. Syairani Pelaihari

Dalam memprediksi beban harian pada libur akhir pekan, PLN telah memberikan prediksi yang cukup akurat, karena terlihat MAPE yang dihasilkan berdasarkan fakta

bahwa masyarakat Lombok di Desa Watumelewe ini memang masih ada yang menggunakan banjar tetapi adat-adatnya sudah mulai berubah, alasan sebagian masyarakat

Hubungan genetika dan lingkungan dengan evolusi Secara umum evolusi menjelaskan terjadinya perubahan pada mahluk hidup yang menyimpang dari struktur alam dalam jumlah yang banyak

Selain menggunakan kertas lakmus untuk mengetahui suatu senyawa maupun larutan termasuk asam dan basa, maka dapat juga diuji menggunakan alat tes derajat keasaman (pH) yang