• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Anonim (2013) beasiswa merupakan pendidikan yang diberikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Anonim (2013) beasiswa merupakan pendidikan yang diberikan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka -2.2 Landasan Teori 2.2.1 Beasiswa

Menurut Anonim (2013) beasiswa merupakan pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi dan/atau memilki prestasi yang baik.

(2)

commit to user

8

Tujuan pemberian beasiswa menurut Anonim (2013):

1. Untuk membantu para pelajar atau mahasiswa agar mereka bisa mencari ilmu sesuai dengan bidang yang ingin dikuasai, terutama bagi yang punya masalah dalam hal pembiayaan.

2. Menciptakan pemerataan suatu ilmu pengetahuan atau pendidikan kepada setiap orang yang membutuhkan.

3. Menciptakan generasi baru yang lebih pintar dan cerdas. 4. Meningkatkan kesejahteraan.

2.2.2 Beasiswa PPA

Beasiswa PPA adalah beasiswa yang diberikan untuk peningkatan pemeratan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar biaya pendidikannya sebagai akibat krisis ekonomi, terutama bagi mahasiswa yang berprestasi akademik (UPI, 2013).

Adapun tujuan PPA secara umum menurut UPI (2013) yaitu :

1. Meningkatkan pemerataan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar pendidikan.

2. Mendorong dan mempertahankan semangat belajar mahasiswa agar mereka dapat menyelesaikan studi/pendidikan tepat waktunya.

3. Mendorong untuk meningkatkan prestasi akademik sehingga memacu peningkatan kualitas pendidikan.

2.2.3 Beasiswa BBM

BBM adalah beasiswa Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik tetapi

(3)

commit to user

kurang mampu dalam pembiayaan (UDINUS, 2013). Tujuan beasiswa BBM menurut UPI (2013) sama seperti beasiswa PPA yaitu:

1. Meningkatkan pemerataan dan kesempatan belajar bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan membayar pendidikan.

2. Mendorong dan mempertahankan semangat belajar mahasiswa agar mereka dapat menyelesaikan studi/pendidikan tepat waktunya.

3. Mendorong untuk meningkatkan prestasi akademik sehingga memacu peningkatan kualitas pendidikan.

2.2.4 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Sistem (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2001).

SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.

SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management

science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian

(4)

commit to user

(biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague dan Watson, 1993), yaitu:

1. Sistem yang berbasis komputer.

2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan.

3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual.

4. Melalui cara simulasi yang interaktif.

5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.

2.2.5 Metode AHP (Analytic Hierarchy Process)

Menurut Susanto (2013) Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah teknik untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif yang dapat diambil. AHP dikembangkan oleh Thomas L.Saaty pada tahun 1970-an, dan telah mengalami banyak perbaikan dan pengembangan hingga saat ini.Kelebihan AHP adalah dapat memberikan kerangka yang komprehensif dan rasional dalam menstrukturkan permasalahan pengambilan keputusan.AHP merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan masalah Multi Criteria Decision Making (MCDM).

Zimmermann (Kusumadewi dkk, 2006:69) mengemukakan bahwa MCDM adalah suatu metode pengambilan keutusan untuk menetapkan alternatif terbaik

(5)

commit to user

dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Kriteria biasanya berupa ukuran-ukuran, aturan-aturan atau standar yang digunakan dalam pengambilan keputusan.

Prinsip Dasar AHP

Menurut Kusrini (2007) dalam menyelesaikan pemasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah:

1. Membuat Hierarki

Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahnya menjadi elemen-elemen pendukun, menyusun elemen-elemen secara hierarki, dan menggabungkannya atau mensintesisnya.

2. Penilaian kriteria dan alternatif

Kriteria dan alternative dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel analisis seperti ditunjukan pada tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Kusrini (2007) Intensitas

Kepentingan Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen

yang lainnya

5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen lainnya

7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen

(6)

commit to user

Intensitas

Kepentingan Keterangan

9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya

2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan

Kebalikan

Jika aktivitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya

dibandingkan dengan i

3. Synthesis of priority (menentukan prioritas)

Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif dari seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas dihitung dengan manipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematika.

4. Logical Consistency (Konsistensi Logis)

Konsisteni memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antarobjek yang didasarkan pada kriteria tertentu.

Prosedur AHP

Menurut Kusrini (2007) pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi:

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi.

(7)

commit to user

Penyusunan hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas.

2. Menentuka prioritas elemen

- Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.

- Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk mempresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya.

3. Sintesis

Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah:

- Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks.

- Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks.

- Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata.

4. Mengukur konsistensi

Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Menurut Kusrini (2007), hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah:

(8)

commit to user

- Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya.

- Jumlahkan setiap baris.

- Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan.

- Jumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya

5. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus:

CI = { -n)/n

Dimana n = banyaknya elemen.

6. Hitung rasio konsistensi/Consistency Ratio (CR) dengan rumus:

CR = {CI/IR ..

Dimana CR = Consistency Ratio CI = Consistency Index

IR = Index Random Consistency

7. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgement harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. Daftar Index Random Consistency (IR) bisa dilihat dalam tabel 2.2.

(9)

commit to user

Tabel 2.2 Daftar Index Random Consistency (IR) Kusrini (2007)

Ukuran Matriks Nilai IR

1,2 0.00 3 0.58 4 0.90 5 1.12 6 1.24 7 1.32 8 1.41 9 1.45 10 1.49 11 1.51 12 1.48 13 1.56 14 1.57 15 1.59 2.2.6 Database Server

Menurut Supardi (2010), database server merupakan perangkat lunak database atau DBMS, yang dapat menyimpan data yang besar atau banyak di internet.Contoh Database server, adalah SQL Server, DB2, PostgreSQL, MySQL, dan lain-lain.

2.2.6.1 MySQL

Menurut Anhar (2010), MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database

(10)

commit to user

SQL, Postagre SQL, dan lain-lain.MySQL merupakan DBMS yang multithread,

multi-user yang bersifat gratis di bawah GNU General Public License (GPL).

2.2.7 CodeIgniter PHP Framework

Menurut Saputra (2011) Framework adalah sebuah struktur konseptual dasar yang digunakan untuk memecahkan sebuah permasalahan, bahkan isu-isu kompleks yang ada. Salah satu framework berbasis PHP yang cukup populer dan sering digunakan karena kelengkapannya adalah Codeigniter. Pada

CodeIgniter (CI) terdapat user guide yang cukup lengkap mengenai, libraries, helpers, dan fungsi-fungsi lain. Codeigniter adalah framework PHP yang diklaim

memiliki eksekusi tercepat dibandingkan framework lainnya. Codeigniter bersifatopensource dan menggunakan model arsitektur Model-View-Controller (MVC).

2.2.8 Model View Controller (MVC)

Menurut Christant ( 2008) cara terbaru untuk mengembangkan aplikasi web di banyak platform yaitu menggunakan contoh desain MVC (Model View

Controller) dengan cara kerja sebagai berikut:

View menampilkan data yang ditambahkan dari Model dengan anggapan bahwa ini dapat menggunakan template sistem.

Di dalam View, pengguna menghasilkan aksi (dengan mengunjungi sebuah URL atau klik tombol) yang dapat mengarahkan ke Controller. Controller menerima event dan mengeceknya (validasi, keamanan,

mencatat, dll.) di mana membutuhkan permintaan atau pengubahan data di

(11)

commit to user

Pada akhirnya, Controller akan mengalihkan pengguna ke aksi halaman hasil dan menggunakan Model untuk menampilkan data dengan baik.

2.2.9 Web Service

Menurut W3C Web services Architecture Working Group, pengertian Web

service adalah sebuah sistem softwareyang di desain untuk mendukung

interoperabilitas interaksi mesin ke mesin melalui sebuah jaringan. Interface web

service dideskripsikan dengan menggunakan format yang mampu diproses oleh

mesin (khususnya WSDL). Sistem lain yang akan berinteraksi dengan web

service hanya memerlukan SOAP, yang biasanya disampaikan dengan HTTP dan

XML sehingga mempunyai korelasi dengan standar Web (Web Services Architecture Working Group, 2004).

2.2.10 UML

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi

standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem (Dharwiyanti, 2003).

2.2.11 Use Case Diagram

Menurut Shalahuddin dan Rosa (2011) Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use

case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem

informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.

(12)

commit to user

Syarat penamaan pada use casemenurut Shalahuddin dan Rosa (2011) adalah nama didefinisikaan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antarunit atau aktor.

Simbol use case diagram terlihat pada tabel 2.3:

Tabel 2.3 Simbol Use Case Diagram Shalahuddin dan Rosa (2011)

Simbol Keterangan

Actor;Sebuahperan yang dimainkanoleh seseorang,

sistem, atau perangkatyang

memilikisahamdalamkeberhasilan operasi darisistem.

Use Case; Untuk mengungkapkantujuanbahwa

sistemharusdicapai.

Association; Mengidentifikasiinteraksi antaraaktor

danUse Case

Dependency;Mengidentifikasihubungankomunikasi

antara duaUse Case.

2.2.12 Activitiy Diagram

Menurut Shalahuddin dan Rosa (2011), diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.

(13)

commit to user

Yang perlu diperhatikan disini bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:

1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.

2. Urutan atau pengelompokkan tampilan dari sistem/user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan. 3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah

pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

Tabel 2.4 Simbol Activity Diagrami (Shalahuddin dan Rosa, 2011)

2.2.13 Class Diagram

Menurut Shalahuddin dan Rosa (2011), Class diagram atau diagram kelas merupakan suatu diagram yang menggambarkan struktur sistem dari segi

(14)

commit to user

pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

1. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatukelas. 2. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki olehsuatu kelas.

Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Dalam mendefinisikan metode yang ada di dalam kelas perlu memperhatikan apa yang disebut dengan cohesion dan

coupling.Cohesion adalah ukuran seberapa dekat keterkaitan instruksi di dalam

sebuah metode terkait satu sama lain sedangakan coupling adalah ukuran seberapa dekat keterkaitan instruksi antara metode yang satu dengan metode yang lain dalam sebuah kelas. Sebagai aturan secara umum maka sebuah metode yang dibuat harus memiliki kadarcohesion yang kuat dan kadarcoupling yang lemah.

Class Name Attribute Operations()

Gambar 2.1 Notasi Class Diagram 2.2.14 Squence Diagram

Menurut Hermawan (2004), Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi. Pembuatan sequence diagram merupakan aktivitas yang paling kritikal dari proses desain

(15)

commit to user

karena artifak inilah yang menjadi pedoman dalam proses pemrograman nantinya dan berisi aliran control dari program.

Sequence diagram biasanya tersusun dari elemen Obyek, Interaction dan Message. Interaction menghubungkan 2 obyek dengan pesannya. Diagram ini

menjelaskan aspek dinamis dari sistem yang sedang dibangun.

Simbol-simbol yang ada pada diagram sekuen dapat dilihat pada tabel 2.5:

Tabel 2.5 Simbol Diagram Sekuen (Hermawan, 2004)

Simbol Nama Keterangan

Nama Aktor

Aktor/Actor Orang, proses atau

sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem

informasi lain diluar

sistem informasi itu

sendiri; biasanya

dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama actor

Garis hidup /

lifeline

Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek Menyatakan objek

yang berinteraksi pesan

Waktu aktif Menyatakan objek

dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan

Pesan tipe

create

Menyatakan suatu

objek membuat objek lain, arah

(16)

commit to user

Simbol Nama Keterangan

Pesan tipe call Menyatakan suatu

objek memanggil

operasi/metode yang ada pada objek yang dibuat

Pesan tipe send Menyatakan bahwa

suatu objek mengirimkan data masukkan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah ke objek yang dikirim

Pesan tipe

return

Menyatakan bahwa

suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi

atau metode yang

menghasilkan suatu

kembalian ke objek

tertentu, arah panah

mengarah pada objek yang menerima kembalian

X

Pesan tipe

destroy

Menyatakan akhir

hidup suatu objek

2.2.15 ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Kristanto (2003), pada Entity Relationship Diagram (ERD), gambaran dunia nyata diistilahkan dalam objek dan relasinya. ERD biasa digunakan untuk mengembangkan inisial dari desain basis data.

(17)

commit to user

Dalam entity relationship, relasi yang bisa terjadi antara 2 entitas menurut Kristanto (2013) adalah sebagai berikut:

1. One to one relationship dua entitas

Hubungan antara file pertama dengan entitas kedua adalah satu banding satu. Bentuk yang lain dari one to one, kadang menggunakan hubungan 1 : 1. 2. One to many relationship dua entitas

Hubungan antara file yang pertama dengan entitas kedua adalah satu banding banyak. Bentuk yang lain dari one to many, kadang menggunakan hubungan 1 : N.

3. Many to many relationship dua entitas.

Hubungan antara entitas yang pertama dengan entitas yang kedua adalah banyak banding banyak. Bentuk yang lain dari one to many, kadang menggunakan hubungan N : N. Relasi yang bisa terjadi antara 2 entitas juga bisa terjadi pada 1 entitas dengan jenis relasi yang sama.

Agregasi menggambarkan sebuah himpunan relasi yang secara langsung menggabungkan sebuah himpunan entitas dengan sebuah himpunan relasi dalam diagram E-R ( Fathansyah, 2001).

Berikut simbol-simbol yang digunakan dalam membuat Entity Relationship

(18)

commit to user

Tabel 2.6 Tabel Komponen ERD (Kristanto, 2013)

Simbol Nama

Entitas, adalah suatu objek yang dapat

diidentifikasi dalam lingkungan pemakai.

Relasi, menunjukkan adanya hubungan di

antara sejumlah entitas yang berbeda.

Atribut, berfungsi mendeskripsikan karakter

entitas (atribut yang berfungsi sebagai key diberi garis bawah)

Garis, sebagai penghubung antara relasi

Gambar

Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Kusrini (2007)  Intensitas
Tabel 2.2 Daftar Index Random Consistency (IR) Kusrini (2007)  Ukuran Matriks  Nilai IR
Tabel 2.3 Simbol Use Case Diagram Shalahuddin dan Rosa (2011)
Tabel 2.4 Simbol Activity Diagrami (Shalahuddin dan Rosa, 2011)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh nilai rhitung 0,541 menunjuk- kan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kemampuan berpikir kreatif dengan hasil belajar

Keberhasilan suatu Visi dan Misi dapat dilihat dari hasil pencapaian pelaksanaan program yang telah ditetapkan/dirumuskan dalam bentuk sasaran kegiatan yang telah

(patuh) dan heterodoxy (menolak), yang menghasilkan doxa (kebenaran komunal yang tidak perlu dipertanyakan lagi) 8. Sepak bola sebagai olah raga terpopuler di Indonesia

Berdasarkan tinjauan terhadap beberapa aspek di atas, baik dari aspek Hak Asai Manusia (HAM) dan kewajiban warga negara yang baik, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan

Setiap celah menghasilkan difraksi, dan sinar difraksi interferensi dengan yang lainya menghasilkan pola Kondisi untuk interferensi maksima • Franhoufer dan Fresnel • Franhoufer

Aktor / actor Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang dibuat itu sendiri, jadi

Berdasarkan rumusan masalah dan studi pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis pada penelitian ini yaitu ada pengaruh pemberian ekstrak daun serai wangi (Cymbopogon nardus L.)

• Pengaruh penambahan lilin lebah pada pembuatan edible film yaitu, semakin banyak jumlah lilin lebah yang ditambahkan pada pembuatan edible film maka kadar air, kuat