Pengembangan Database
Pembangunan Bidang Kesehatan
Pembangunan Bidang Kesehatan
dan Gizi Masyarakat
DIREKTORAT KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
DIREKTORAT KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
KEDEPUTIAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Data dan informasi merupakan prasyarat bagi penyusunan perencanaan yang baik, yaitu perencanaan yang didasarkan pada bukti-bukti data dan informasi yang terpercaya (evidence based – planning). Data yang dimaksud biasanya bersifat agregat untuk tingkat nasional, maupun data per wilayah dan propinsi. Selain itu akan menjadi keuntungan tersendiri, bila data dapat dipilah menurut jenis kelamin, perkotaan – perdesaan, dan tingkat sosial ekonomi.
Penyusunan database pembangunan kesehatan dan gizi ini merupakan kelanjutan dari kegiatan penyusunan database pembangunan kesehatan yang telah dimulai sejak tahun 2005. Jika pada penyusunan database tahun 2006, output utamanya adalah buku indikator, pada tahun 2007, selain buku yeng berisi data indikator pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat, dibuat juga suatu sistem database dengan memanfaatkan software Devinfo dengan tujuan untuk memudahkan pengorganisasian dan akses terhadap data. Pada tahun 2008, output utamanya adalah buku yang berisi indikator pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat, sistem database Devinfo dan pemutakhiran data dengan analisis lebih lanjut dari Susenas dan rencana Digitalisasi data dan Akses data secara online. Pada tahun 2009, telah mengalami beberapa penyempurnaan antara lain akses data secara online melalui
website. Oleh karenanya, selain dalam bentuk laporan hardcopy, data yang telah
terkumpul dan diolah kemudian disimpam dalam format Microsoft Excell, yang bisa diakses, dimanipulasi, dan dianalisa lebih lanjut bila diperlukan, Devinfo database dan akses data secara online melalui website.
Akhirnya, kami berharap bahwa penyusunan database ini dapat digunakan sebaik-baiknya sebagai dasar perencanaan. Dan kami menyadari masih banyak kekurangan yang ditemui dalam laporan kali ini, dan dengan terbuka kami menerima segala koreksi dan saran yang konstruktif. Terimakasih.
Jakarta, Desember 2009
Arum Atmawikarta
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas
KEGIATAN PENYUSUNAN DATABASE PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
TAHUN 2009
Penanggung Jawab : Dra. Nina Sardjunani, MA,
(Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan, Bappenas) Tim Pelaksana Teknis
Ketua : Dr. Arum Atmawikarta, SKM, MPH,
(Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas) Sekretaris : Sularsono, SP, ME
Anggota : Dr. Hadiat, MA
Ir. Yosi Diani Tresna, MPM Imam Subekti, MPS, MPH Inti Wikanestri, SKM
Ardhiantie, SKM
Dewi Amila Solikha, SKM
Tim Pendukung : Nurlaily Aprilianty
AKABA Angka Kematian Balita
AKB Angka Kematian Bayi
AKI AKN
Angka Kematian Ibu Angka Kematian Neonatal
Akseskin Asuransi Kesehatan bagi Masyarakat Miskin
ASI Air Susu Ibu
BB/U Berat Badan Menurut Umur BBLR Berat bayi lahir rendah
BPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan BPS Badan Pusat Statistik
CDR Case detection Rate CFR Case Fatality Rate DAK Dana Alokasi Khusus DBD
Depkes
Demam berdarah Dengue Departemen Kesehatan
GAKY Gangguan Akibat Kekurangan Yodium IPM Indeks Pembangunan Manusia
Jamkesmas Jaminan Kesehatan Masyarakat KB
KPA
Keluarga Berencana
Komisi Penanggulangan AIDS MDGs Millenium Development Goals PODES Survei Potensi Desa
Polindes Pondok Bersalin Desa Posyandu Pos Pelayanan Terpadu PTM Penyakit Tidak Menular Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat
Pustu Puskesmas Pembantu
Riskesdas Riset Kesehatan Dasar
RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJPN Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
RS Rumah Sakit
RSUD Rumah Sakit Umum Daerah
SDKI Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
SDM Sumber Daya Manusia
SKRT Survei Kesehatan Rumah Tangga Susenas Survei Sosial Ekonomi Nasional TB Tuberkulosis TB/U Tinggi Badan Menurut Umur TFR Total Fertility Rate
TGR Total Goiter Rate
UCI Universal Child Immunization
UHH Umur Harapan Hidup
KATA PENGANTAR ... i
TIM PENYUSUN ... ii
DAFTAR SINGKATAN ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
C. Hasil Yang Diharapkan ... 2
BAB II. RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI ... 3
A. Ruang Lingkup... 3
B. Metodologi ... 5
BAB III. HASIL PELAKSANAAN ... 7
A. Sistem Database Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat ... 7
B. Indikator Pembangunan Kesehatan dan Gizi ... 8
A. STATUS KESEHATAN... 13
1. Status Kesehatan ... 14
1.1. Angka Kematian ... 14
.1.1.1. Angka Kematian Ibu (AKI) ... 14
.1.1.2. Angka Kematian Balita (AKABA) ... 15
.1.1.3. Angka Kematian Bayi (AKB) ... 25
.1.1.4. Angka Kematian Neonatal ... 36
.1.1.5. Angka Kematian Kasar ... 39
1.2. Angka Kesakitan ... 42
.1.2.1. Penyakit Menular ... 42
.1.2.1.1. Tuberkulosis ... 42
.1.2.1.2. Malaria ... 46
.1.2.1.3. HIV dan AIDS ... 48
.1.2.1.4. Demam Berdarah Dengue ... 51
.1.2.1.5. Diare ... 53
.1.2.1.6. AI (Flu Burung) ... 54
.1.2.1.6. Sepuluh Penyakit Utama ... 57
.1.2.2. Penyakit Tidak Menular ... 58
.1.2.2.1. Jantung ... 58
.1.2.2.2. Diabetes Mellitus ... 60
.1.2.2.3. Hipertensi ... 62
.1.2.2.4. Tumor ... 64
.1.3.1. Prevalensi Kekurangan Gizi Pada Anak Balita (BB/U) . 69
.1.3.2. Prevalensi Stunting Pada Anak Balita (TB/U) ... 83
.1.3.3. Prevalensi Wasting Pada Anak Balita (BB/TB) ... 85
.1.3.4. Prevalensi Gizi Lebih Pada Balita ... 89
.1.3.5. Prevalensi Gizi Lebih Diatas 15 Tahun ... 90
.1.3.6. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ... 92
.1.3.7. GAKY ... 95
1.4. Umur Harapan Hidup (UHH) ... 96
2. Perlindungan Finansial ... 98
2.1. Cakupan Asuransi Kesehatan ... 98
2.2. Pengeluaran Per Kapita Untuk Kesehatan ... 100
2.3. Pengeluaran Katastropik ... 104
3. Ketanggapan ... 105
3.1. Kepuasan Terhadap Pelayanan Kesehatan ... 105
3.2. Jarak Ke Sarana Kesehatan ... 111
3.3. Waktu Tempuh Ke Sarana Kesehatan ... 114
B. KINERJA KESEHATAN ... 117
4. Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Terlatih ... 118
5. Cakupan K1 dan K4 ... 129
6. Cakupan Kunjungan Neonatus ... 132
7. Cakupan Imunisasi Dasar ... 134
8. Cakupan Imunisasi Campak ... 137
9. Anak Yang Tidak Diimunisasi... 139
10. Cakupan Imunisasi Pada Ibu ... 140
11. ASI Eksklusif ... 141
12. Konsumsi Garam Beryodium ... 143
13. Konsumsi Kapsul Vitamin A ... 147
14. Konsumsi Tablet Besi ... 148
15. Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi (CPR) ... 151
16. Persentase Unmet Need ... 152
C. SUMBER DAYA KESEHATAN ... 155
17. SDM Kesehatan ... 156
18. Puskesmas dan Jaringannya ... 159
19. Rumah Sakit ... 162
20. UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) ... 167
21. Pembiayaan Kesehatan ... 171
Anggaran Depkes dan Badan POM Menurut Program ... 171
Pengeluaran Kesehatan Publik di Indonesia ... 176
Alokasi DAK ... 178
Anggaran Kesehatan Total menurut Program ... 179
Proporsi Pembiayaan Kesehatan di Indonesia ... 180
Proporsi Pembiayaan Kesehatan Menurut Tingkat Pemerintahan ... 181
Distribusi Anggaran DAK Menurut Propinsi ... 182
Perbandingan Anggaran RI dengan Negara Lain ... 183
22. Penduduk... 186
23. Kemiskinan ... 198
24. Pendidikan... 201
25. Akses Ke Air Bersih ... 207
26. Akses Ke Sanitasi ... 210
27. Merokok ... 214
28. Aktifitas Fisik... 217
29. Konsumsi Kalori dan Protein ... 220
30. Konsumsi Sayur dan Buah ... 223
31. Keracunan Makanan ... 226
BAB IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 227
A. Kesimpulan ... 227
B. Rekomendasi ... 227
Tabel 1. 1. Angka Kematian Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 16
Tabel 1. 2. Angka Kematian Bayi Per Provinsi Tahun 2007 ... 26
Tabel 1. 3. Angka Kematian Neonatal Per Provinsi Tahun 2007 ... 37
Tabel 1. 4. Angka Kematian Kasar Per Provinsi Tahun 2008 ... 40
Tabel 1. 5. Hasil Cakupan Penemuan Penderita TB Tahun 2001-2008 ... 43
Tabel 1. 6. Insidens Malaria Per Provinsi Tahun 2008 ... 47
Tabel 1. 7. Insidens Rate, Case Fertility Rate, Jumlah Penderita dan Jumlah Kab/Kota yang Terjangkit DBD di Indonesia Tahun 1998-2008 ... 51
Tabel 1. 8. Jumlah Penderita dan CFR DBD Per Provinsi 2008 ... 51
Tabel 1. 9. Kejadian Luar Biasa (KLB) Diare Per Provinsi Tahun 2008 ... 53
Tabel 1. 10. Kasus Konfirm AI Per Tahun Dari Tahun 2005-2008 ... 55
Tabel 1. 11. Proporsi Sepuluh Penyakit Menular Utama pada Semua Umur ... 57
Tabel 1. 12. Prevalensi Penyakit Jantung Per Provinsi Tahun 2007 ... 58
Tabel 1. 13. Prevalensi Penyakit Jantung menurut Karakteristik Responden di Indonesia Tahun 2007 ... 59
Tabel 1. 14. Prevalensi Penyakit Diabetes Mellitus Per Provinsi Tahun 2007 ... 60
Tabel 1. 15. Prevalensi Penyakit Diabetes Mellitus menurut Karakteristik Responden di Indonesia Tahun 2007 ... 61
Tabel 1. 16. Prevalensi Penyakit Hipertensi Per Provinsi Tahun 2007 ... 62
Tabel 1. 17. Prevalensi Hipertensi menurut Karakteristik Responden di Indonesia Tahun 2007 ... 63
Tabel 1. 18. Prevalensi Penyakit Tumor Per Provinsi Tahun 2007 ... 64
Tabel 1. 19. Tabel Prevalensi Penyakit Tumor menurut Karakteristik Responden di Indonesia Tahun 2007 ... 65
Tabel 1. 20. Proporsi Penyakit Tidak Menular Pada Semua Umur di Indonesia Tahun 2007 ... 66
Tabel 1. 21. Penyebab Kematian pada Semua Umur di Indonesia Tahun 2007 ... 66
Tabel 1. 22. Sepuluh Penyakit Utama pada Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit Tahun 2006 ... 68
Tabel 1. 23. Tren Balita Berstatus Gizi Kurang dan Buruk di Indonesia Tahun 2002-2007 ... 70
Tabel 1. 24. Prevalensi Kurang Gizi Per Provinsi Tahun 2007 ... 71
Tabel 1. 25. Prevalensi Balita menurut Status Gizi (BB/U) dan Karakteristik Responden di Indonesia Tahun 2007 ... 82
Tabel 1. 26. Persentase Balita menurut Status Gizi (TB/U) Per Provinsi Tahun 2007 ... 83
Responden di Indonesia Tahun 2007 ... 84 Tabel 1. 28. Persentase Balita menurut Status Gizi (BB/TB) Per Provinsi
Tahun 2007 ... 85 Tabel 1. 29. Persentase Balita menurut Status Gizi (BB/TB) dan Karakteristik
Responden di Indonesia Tahun 2007 ... 87 Tabel 1. 30. Prevalensi Balita menurut Tiga Indikator Status Gizi Per Provinsi
Tahun 2007 ... 88 Tabel 1. 31. Prevalensi Gizi Lebih pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 89 Tabel 1. 32. Prevalensi Obesitas Umum Penduduk Dewasa (15 Tahun Keatas)
Per Provinsi Tahun 2007 ... 90 Tabel 1. 33. Persentase Gizi Dewasa (15 Tahun Keatas) menurut IMT dan
Karakteristik Responden di Indonesia Tahun 2007 ... 91 Tabel 1. 34. Tren Wanita Usia Subur (WUS) Berstatus Gizi Kurang di Indonesia
Tahun 2002-2007 ... 91 Tabel 1. 35. Persentase Berat Badan Bayi Baru Lahir 12 Bulan Terakhir
Per Provinsi Tahun 2007 ... 92 Tabel 1. 36. Persentase Berat Badan Bayi Baru Lahir 12 Bulan Terakhir
Menurut Karakteristik Responden di Indonesia Tahun 2007 ... 94 Tabel 1. 37. Prevalensi Gondok di Indonesia Tahun 1980-2007 ... 95 Tabel 1. 38. Usia Harapan Hidup Per Provinsi Tahun 2007 ... 96 Tabel 1. 39. Pengeluaran Kesehatan Rumah Tangga Per Kapita di Indonesia
Tahun 2002-2006 ... 100 Tabel 1. 40. Pengeluaran Kesehatan Rumah Tangga Per Kapita Berdasarkan
Kuintil Pendapatan di Indonesia Tahun 2001 dan 2006 ... 101 Tabel 1. 41. Penduduk Rawat Inap menurut Aspek Ketanggapan Per Provinsi
Tahun 2007 ... 105 Tabel 1. 42. Persentase Penduduk Rawat Inap menurut Aspek Ketanggapan dan
Karakteristik Rumah Tangga di Indonesia Tahun 2007 ... 107 Tabel 1. 43. Persentase Penduduk Rawat Jalan menurut Aspek Ketanggapan
Per Provinsi Tahun 2007 ... 108 Tabel 1. 44. Persentase Penduduk Rawat Jalan menurut Aspek Ketanggapan dan
Karakteristik Rumah Tangga di Indonesia Tahun 2007 ... 110 Tabel 1. 45. Persentase Rumah Tangga menurut Jarak ke Sarana Pelayanan
Kesehatan dan UKBM Per Provinsi Tahun 2007 ... 111 Tabel 1. 46. Persentase Rumah Tangga menurut Jarak ke Sarana Pelayanan
Kesehatan dan Karakteristik Rumah Tangga Tahun 2007 ... 113 Tabel 1. 47. Persentase Rumah Tangga menurut Waktu Tempuh ke Sarana
Pelayanan Kesehatan dan Karakteristik Rumah Tangga di Indonesia Tahun 2007 ... 116 Tabel 2. 1. Persentase Persalinan yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan Per
Provinsi Tahun 2007 ... 119 Tabel 2. 2. Tren Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Medis Berdasarkan
Disparitas Ekonomi Tahun 2000-2007 ... 119 Tabel 2. 3. Tren Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Medis Berdasarkan
Disparitas Kota-Desa Tahun 2000-2007 ... 119 Tabel 2. 4. Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 Per Provinsi Tahun 2008 ... 130 Tabel 2. 5. Cakupan Kunjungan Neonatus Per Provinsi Tahun 2008 ... 133 Tabel 2. 6. Persentase Balita yang Mendapat Imunisasi Dasar menurut Jenis
Imunisasi Per Provinsi Tahun 2007 ... 134 Tabel 2. 7. Balita Memperoleh Imunisasi di Indonesia Tahun 2004 dan 2007 ... 135 Tabel 2. 8. Cakupan Imunisasi Anak Usia 12-23 Bulan di Indonesia Tahun
2002/2003-2007 ... 135 Tabel 2. 9. Persentase Anak Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Campak
Per Provinsi Tahun 2007 ... 138 Tabel 2. 10. Balita yang Memperoleh Imunisasi Campak di Indonesia Tahun
2004-2007 ... 138 Tabel 2. 11. Persentase Anak Balita yang Tidak mendapat Imunisasi Per Provinsi
Tahun 2007 ... 139 Tabel 2. 12. Persentase Cakupan Imunisasi Pada Ibu Per Provinsi Tahun 2007 ... 140 Tabel 2. 13. Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia Tahun 1991-2007... 141 Tabel 2. 14. Status Pemberian ASI menurut Umur Anak di Indonesia Tahun 2007 . 141 Tabel 2. 15. Persentase Anak Usia dibawah 7 Bulan yang Diberi ASI Saja
Selama 24 Jam Terakhir Per Provinsi Tahun 2005 ... 142 Tabel 2. 16. Persentase Rumah Tangga yang Mempunyai Garam Cukup Iodium
Per Provinsi Tahun 2007 ... 144 Tabel 2. 17. Persentase Rumah Tangga Mempunyai Garam Cukup Iodium
menurut Karakteristik Responden di Indonesia Tahun 2007 ... 146 Tabel 2. 18. Persentase Anak Umur 6-59 Bulan yang Menerima Kapsul Vitamin A
Per Provinsi Tahun 2007 ... 147 Tabel 2. 19. Persentase Konsumsi Tablet Besi Per Provinsi Tahun 2007 ... 148 Tabel 2. 20. Persentase Pemberian Tablet Besi menurut Karakteristik Responden
di Indonesia Tahun 2007 ... 150 Tabel 2. 21. Pencapaian Pembangunan Program KB Nasional di Indonesia Tahun
1994-2007 ... 152 Tabel 2. 22. Perkembangan Unmet Need ... 153 Tabel 3. 1. Keberadaan Tenaga Kesehatan di Indonesia Tahun 2008 ... 156
Tabel 3. 3. Jenis, Jumlah dan Rasio Ketenagaan Puskesmas di Indonesia Tahun
2008... 158
Tabel 3. 4. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya di Indonesia Tahun 1996 - 2008 .. 159
Tabel 3. 5. Jumlah dan Rasio Puskesmas Per Provinsi Tahun 2008 ... 160
Tabel 3. 6. Jumlah Puskesmas Non Perawatan dan Puskesmas Perawatan Per Provinsi Tahun 2008 ... 161
Tabel 3. 7. Jumlah Rumah Sakit dan Tempat Tidur menurut Kepemilikan di Indonesia Tahun 1997 - 2008 ... 162
Tabel 3. 8. Jumlah Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta Per Provinsi Tahun 2008 ... 163
Tabel 3. 9. Jumlah Rumah Sakit dan Tempat Tidur Menurut Pengelola Tahun 2005-2008 ... 163
Tabel 3. 10. Perkembangan Jumlah Rumah Sakit (Umum dan Khusus) di Indonesia Tahun 2004-2008 ... 164
Tabel 3. 11. Jumlah Sarana Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) Per Provinsi Tahun 2008 ... 167
Tabel 3. 12. Jumlah Posyandu menurut Kategori di Indonesia Tahun 2000-2006 .... 168
Tabel 3. 13. Jumlah dan Persentase Posyandu menurut Kategori di Indonesia Tahun 2000-2006 ... 169
Tabel 3. 14. Alokasi Anggaran Depkes Tahun 2005-2010 ... 171
Tabel 3. 15. Alokasi Anggaran BPOM Tahun 2005-2010 ... 173
Tabel 3. 16. Pagu Indikatif RAPBN Depkes (juta rupiah) Tahun 2009 ... 174
Tabel 3. 17. Pagu Indikatif RAPBN BPOM (juta rupiah) Tahun 2009 ... 175
Tabel 3. 18. Tren Pengeluaran Kesehatan Publik Tahun 2001-2008 ... 176
Tabel 3. 19. Persentase Pengeluaran untuk Kesehatan Terhadap Total Pengeluaran di Indonesia Tahun 2000-2007 ... 176
Tabel 3. 20. Perkembangan Alokasi DAK Per Bidang Tahun 2003-2008 ... 178
Tabel 3. 21. Tren Produk Domestik Bruto (PDB) dan Anggaran Belanja dalam APBN Tahun 2004-2008 ... 179
Tabel 3. 22. Penyerapan Anggaran Beberapa Program Pembangunan Kesehatan di Departemen Kesehatan Tahun 2007 ... 179
Tabel 3. 23. Gambaran Belanja Kesehatan Indonesia dan Negara ASEAN Lainnya Tahun 2005 ... 183
Tabel 4. 1. Jumlah Penduduk Indonesia Per Provinsi Tahun 2006-2008 ... 186
Tabel 4. 2. Tren Penduduk Indonesia Tahun 2000-2008 ... 187
Tabel 4. 3. Jumlah Penduduk Menurut Provinsi ... 192
Perkotaan-Perdesaan dan Jenis Kelamin ... 195 Tabel 4. 6. Kepadatan Penduduk Per km2 Menurut Provinsi ... 196 Tabel 4. 7. Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia
Tahun 1996-2009 ... 199 Tabel 4. 8. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut
Daerah Tahun 2008 dan 2009 ... 199 Tabel 4. 9. Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Berusia 15 Tahun Keatas menurut
Tipe Daerah dan Jenis Kelamin Tahun 2006 ... 201 Tabel 4. 10. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja dan
Tingkat Pendidikan di Indonesia Tahun 1996-2008 ... 202 Tabel 4. 11. Persentase Akses Air Bersih Rumah Tangga Tahun 1994-2007 ... 207 Tabel 4. 12. Persentase Rumah Tangga menurut Akses Terhadap Air Bersih Per
Provinsi Tahun 2007 ... 208 Tabel 4. 13. Tren Air Bersih dan Sanitasi Berdasarkan Kuintil Pendapatan Tahun
2000-2007 ... 208 Tabel 4. 14. Tren Persentase Akses Sanitasi Layak Tahun 1992-2007 ... 210 Tabel 4. 15. Persentase Rumah Tangga menurut Akses Terhadap Sanitasi Per
Provinsi Tahun 2007 ... 211 Tabel 4. 16. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Keatas yang Merokok di
Indonesia Tahun 1995-2007 ... 214 Tabel 4. 17. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Keatas yang Merokok dan
Rerata Jumlah Batang Rokok yang Dihisap Per Provinsi Tahun 2007 . 215 Tabel 4. 18. Persentase Penduduk Umur 10 Tahun Keatas menurut Kebiasaan
Merokok dan Karakteristik Responden di Indonesia Tahun 2007 ... 216 Tabel 4. 19. Prevalensi Kurang Aktifitas Fisik Penduduk 10 Tahun Keatas Per
Provinsi Tahun 2007 ... 217 Tabel 4. 20. Prevalensi Kurang Aktifitas Fisik Penduduk 10 Tahun Keatas
menurut Karakteristik Responden di Indonesia Tahun 2007 ... 219 Tabel 4. 21. Rata-rata Konsumsi Kalori (Gram) Per Kapita/Hari menurut
Kelompok Makanan di Indonesia Tahun 2002-2007 ... 220 Tabel 4. 22. Rata-rata Konsumsi Protein (Gram) Per Kapita/Hari menurut
Kelompok Makanan di Indonesia Tahun 2002-2007 ... 221 Tabel 4. 23. Rata-rata Konsumsi Kalori dan Protein di Indonesia Tahun
2002-2007 ... 222 Tabel 4. 24. Konsumsi Energi dan Protein Per Kapita Per Hari Tahun 2007 ... 222 Tabel 4. 25. Prevalensi Kurang Makan Buah dan Sayur Penduduk 10 Tahun
Keatas Per Provinsi Tahun 2007 ... 223 Tabel 4. 26. Prevalensi Kurang Makan Buah dan Sayur Penduduk 10 Tahun
Gambar 1. 1. Angka Kematian Ibu di Indonesia Tahun 1994-2007 ... 14
Gambar 1. 2. Angka Kematian Balita di Indonesia Tahun 1971-2007 ... 15
Gambar 1. 3. Peta Penyebaran Angka Kematian Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 16
Gambar 1. 4. Angka Kematian Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 17
Gambar 1. 5. Angka Kematian Balita Wilayah Sumatera Tahun 2007 ... 18
Gambar 1. 6. Angka Kematian Balita Wilayah Jawa-Bali Tahun 2007 ... 19
Gambar 1. 7. Angka Kematian Balita Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2007 ... 20
Gambar 1. 8. Angka Kematian Balita Wilayah Kalimantan Tahun 2007 ... 21
Gambar 1. 9. Angka Kematian Balita Wilayah Sulawesi Tahun 2007 ... 22
Gambar 1. 10. Angka Kematian Balita Wilayah Maluku Tahun 2007 ... 23
Gambar 1. 11. Angka Kematian Balita Wilayah Papua Tahun 2007 ... 24
Gambar 1. 12. Angka Kematian Bayi di Indonesia Tahun 1971-2007 ... 25
Gambar 1. 13. Angka Kematian Bayi Berdasarkan Kuintil Pendapatan 2007 ... 26
Gambar 1. 14. Peta Penyebaran Angka Kematian Bayi Per Provinsi Tahun 2007 ... 27
Gambar 1. 15. Angka Kematian Bayi Per Provinsi Tahun 2007 ... 27
Gambar 1. 16. Angka Kematian Bayi Per Provinsi Tahun 2007 ... 28
Gambar 1. 17. Angka Kematian Bayi Wilayah Sumatera Tahun 2007 ... 29
Gambar 1. 18. Angka Kematian Bayi Wilayah Jawa-Bali Tahun 2007 ... 30
Gambar 1. 19. Angka Kematian Bayi Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2007 ... 31
Gambar 1. 20. Angka Kematian Bayi Wilayah Kalimantan Tahun 2007 ... 32
Gambar 1. 21. Angka Kematian Bayi Wilayah Sulawesi Tahun 2007 ... 33
Gambar 1. 22. Angka Kematian Bayi Wilayah Maluku Tahun 2007 ... 34
Gambar 1. 23. Angka Kematian Bayi Wilayah Papua Tahun 2007 ... 35
Gambar 1. 24. Angka Kematian Neonatal di Indonesia Tahun 1991-2007 ... 36
Gambar 1. 25. Peta Penyebaran Angka Kematian Neonatal Per Provinsi Tahun 2007 ... 37
Gambar 1. 26. Angka Kematian Neonatal Per Provinsi Tahun 2007 ... 38
Gambar 1. 27. Angka Kematian Kasar di Indonesia Tahun 2000-2008 ... 39
Gambar 1. 28. Peta Penyebaran Angka Kematian Kasar Per Provinsi Tahun 2008 ... 40
Gambar 1. 29. Angka Kematian Kasar Per Provinsi Tahun 2008 ... 41
1995-2008 ... 43
Gambar 1. 32. Proporsi Kasus Baru BTA Positif Menurut Jenis Kelamin di Indonesia Tahun 2005-2008 ... 44
Gambar 1. 33. Cakupan Penemuan Kasus Baru TB BTA Positif Per Provinsi Tahun 2008 ... 44
Gambar 1. 34. Keberhasilan Pengobatan TB di Indonesia Tahun 1990-2006 ... 45
Gambar 1. 35. Angka API dan AMI Malaria di Indonesia Tahun 1989-2008 ... 46
Gambar 1. 36. Jumlah Kasus Baru dan Kumulatif Penderita AIDS Tahun 1987-2008 ... 48
Gambar 1. 37. Jumlah ODHA di 10 Provinsi Terbanyak Tahun 2008 ... 49
Gambar 1. 38. Jumlah Kasus Baru dan Kumulatif Pengidap HIV di Indonesia Tahun 1987-2008 ... 49
Gambar 1. 39. Jumlah Kasus Baru AIDS yang Terdeteksi pada Pengguna Napza Suntik (Penasun) Tahun 1993-2008... 50
Gambar 1. 40. Incidence Rate DBD Tahun 2003-2008 ... 52
Gambar 1. 41. Jumlah Penderita DBD Per Provinsi Tahun 2008... 52
Gambar 1. 42. Jumlah Kasus dan CFR Diare di Indonesia Tahun 2000-2008 ... 53
Gambar 1. 43. Jumlah Kasus Konfirmasi AI Tahun 2005-2008 ... 54
Gambar 1. 44. CFR AI di Indonesia Tahun 2005-2008... 54
Gambar 1. 45. Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang Baru Tertular Flu Burung Pada Manusia Tahun 2005-2008 ... 55
Gambar 1. 46. Kasus Konfirmasi AI Menurut Jenis Kelamin dan Riwayat Kontak di Indonesia Tahun 2005-2008 ... 56
Gambar 1. 47. Kasus Kumulatif Konfirmasi AI dan Kematian AI Menurut Provinsi Tahun 2005-2008 ... 56
Gambar 1. 48. Distribusi Kasus Kematian Pada Semua Umur Menurut Kelompok Penyakit Tahun 1995-2007 ... 67
Gambar 1. 49. Angka Kekurangan Gizi pada Balita di Indonesia Tahun 1989-2007 ... 69
Gambar 1. 50. Peta Penyebaran Angka Kekurangan Gizi pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 70
Gambar 1. 51. Angka Kekurangan Gizi pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 72
Gambar 1. 52. Peta Penyebaran Angka Kekurangan Gizi Pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 72
Gambar 1. 53. Angka Gizi Buruk Pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 73
Gambar 1. 54. Peta Penyebaran Angka Gizi Buruk pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 73
Tahun 2007 ... 74
Gambar 1. 57. Angka Kekurangan Gizi Wilayah Sumatera Tahun 2007 ... 75
Gambar 1. 58. Angka Kekurangan Gizi Wilayah Jawa-Bali Tahun 2007 ... 76
Gambar 1. 59. Angka Kekurangan Gizi Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2007 ... 77
Gambar 1. 60. Angka Kekurangan Gizi Wilayah Kalimantan Tahun 2007 ... 78
Gambar 1. 61. Angka Kekurangan Gizi Wilayah Sulawesi Tahun 2007 ... 79
Gambar 1. 62. Angka Kekurangan Gizi Wilayah Maluku Tahun 2007 ... 80
Gambar 1. 63. Angka Kekurangan Gizi Wilayah Papua Tahun 2007 ... 81
Gambar 1. 64. Prevalensi Stunting (TB/U Kronis) pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 83
Gambar 1. 65. Peta Penyebaran Angka Prevalensi Stunting (TB/U Kronis) Pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 84
Gambar 1. 66. Angka Prevalensi Wasting (BB/TB Akut) pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 86
Gambar 1. 67. Prevalensi Gizi Lebih pada Balita Per Provinsi Tahun 2007 ... 89
Gambar 1. 68. Prevalensi Gizi Lebih diatas 15 Tahun Per Provinsi Tahun 2007 ... 90
Gambar 1. 69. Peta Penyebaran Angka Prevalensi Gizi Lebih Diatas 15 Tahun Per Provinsi Tahun 2007 ... 91
Gambar 1. 70. Prevalensi BBLR Per Provinsi Tahun 2007 ... 92
Gambar 1. 71. Peta Penyebaran Angka Prevalensi BBLR Per Provinsi Tahun 2007 ... 93
Gambar 1. 72. Prevalensi Gondok di Indonesia Tahun 1980-2003 ... 95
Gambar 1. 73. Umur Harapan Hidup di Indonesia Tahun 1976-2008 ... 96
Gambar 1. 74. Umur Harapan Hidup Per Provinsi Tahun 2008 ... 97
Gambar 1. 75. Persentase Partisipasi Asuransi Berdasarkan Waktu Menurut Jenis Asuransi di Indonesia Tahun 2003-2006 ... 98
Gambar 1. 76. Persentase Partisipasi Asuransi Menurut Kuintil Penghasilan di Indonesia Tahun 2006 ... 99
Gambar 1. 77. Angka Pengeluaran Kesehatan Rumah Tangga Per Kapita pada Sektor Kesehatan di Indonesia Tahun 2002-2006 ... 100
Gambar 1. 78. Angka Persentase Pengeluaran Kesehatan terhadap Pengeluaran Rumah Tangga Total di Indonesia Tahun 2002-2006 ... 101
Gambar 1. 79. Pengeluaran Rumah Tangga di Sektor Kesehatan Berdasarkan Kuintil Pendapatan di Indonesia Tahun 2001 ... 102
Gambar 1. 80. Pengeluaran Rumah Tangga di Sektor Kesehatan Berdasarkan Kuintil Pendapatan di Indonesia Tahun 2006 ... 102
Gambar 1. 81. Persentase Pengeluaran Rumah Tangga untuk Kesehatan Berdasarkan Kuintil Pendapatan di Indonesia Tahun 2001 ... 103
Berdasarkan Kuintil Pendapatan di Indonesia Tahun 2006 ... 103 Gambar 1. 83. Persentase Pengeluaran Rumah Tangga di Berbagai Tingkat
Pengeluaran Kesehatan di Indonesia Tahun 2005 ... 104 Gambar 1. 84. Persentase Pengeluaran Rumah Tangga di Berbagai Tingkat
Pengeluaran Kesehatan di Indonesia Tahun 2006 ... 104 Gambar 1. 85. Persentase Penduduk Rawat Inap menurut Aspek Ketanggapan di
Indonesia Tahun 2007 ... 106 Gambar 1. 86. Persentase Penduduk Rawat Jalan menurut Aspek Ketanggapan di
Indonesia Tahun 2007 ... 109 Gambar 1. 87. Persentase Rumah Tangga Menurut Jarak ke Sarana Pelayanan
Kesehatan dan UKBM di Indonesia Tahun 2007 ... 112 Gambar 1. 88. Persentase Rumah Tangga menurut Waktu Tempuh ke Sarana
Pelayanan Kesehatan di Indonesia Tahun 2007 ... 115 Gambar 2. 1. Persentase Pesrsalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Indonesia
Tahun 1993-2007 ... 118 Gambar 2. 2. Persentase Pesrsalinan Oleh Tenaga Kesehatan Per Provinsi
Tahun 2007 ... 120 Gambar 2. 3. Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Indonesia Tahun
2007... 120 Gambar 2. 4. Peta Penyebaran Persentase Pesrsalinan Oleh Tenaga Kesehatan Per
Provinsi Tahun 2007 ... 121 Gambar 2. 5. Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Wilayah Sumatera
Tahun 2007 ... 122 Gambar 2. 6. Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Wilayah Jawa-Bali
Tahun 2007 ... 123 Gambar 2. 7. Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Wilayah Nusa
Tenggara Tahun 2007 ... 124 Gambar 2. 8. Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Wilayah Kalimantan
Tahun 2007 ... 125 Gambar 2. 9. Persentase Pesrsalinan Oleh Tenaga Kesehatan Wilayah Sulawesi
Tahun 2007 ... 126 Gambar 2. 10. Persentase Pesrsalinan Oleh Tenaga Kesehatan Wilayah Maluku
Tahun 2007 ... 127 Gambar 2. 11. Persentase Pesrsalinan Oleh Tenaga Kesehatan Wilayah Papua
Tahun 2007 ... 128 Gambar 2. 12. Persentase Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Indonesia Tahun
1995-2008 ... 129 Gambar 2. 13. Persentase Kunjungan Ibu Hamil K1 Per Provinsi Tahun 2008 ... 130 Gambar 2. 14. Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4 Per Provinsi Tahun 2008 ... 131
Tahun 2003-2008 ... 132
Gambar 2. 16. Cakupan Kunjungan Neonatus Per Provinsi Tahun 2008 ... 133
Gambar 2. 17. Persentase Cakupan Imunisasi Lengkap pada Anak Usia 12-23 Bulan Per Provinsi Tahun 2007 ... 136
Gambar 2. 18. Persentase Anak Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Campak di Indonesia Tahun 1992-2007 ... 137
Gambar 2. 19. Persentase Anak Balita yang Tidak Mendapat Imunisasi Per Provinsi Tahun 2007 ... 139
Gambar 2. 20. Persentase Cakupan Imunisasi pada Ibu Per Provinsi Tahun 2007 ... 140
Gambar 2. 21. Persentase Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia Tahun 1991-2007 ... 141
Gambar 2. 22. Persentase Rumah Tangga yang Mengkonsumsi Garam dengan Kadar Yodium yang Cukup di Indonesia Tahun 1995-2007 ... 143
Gambar 2. 23. Persentase Rumah Tangga yang Mempunyai Garam Cukup Iodium Per Provinsi Tahun 2007 ... 145
Gambar 2. 24. Persentase Distribusi Vitamin A Per Provinsi Tahun 2007 ... 147
Gambar 2. 25. Persentase Konsumsi Tablet Besi Per Provinsi Tahun 2007 ... 149
Gambar 2. 26. Tren Penggunaan Kontrasepsi pada Wanita Pernah Menikah di Indonesia Tahun 1991-2007 ... 151
Gambar 2. 27. Prevalensi Penggunaan KB Per Provinsi Tahun 2007 ... 151
Gambar 2. 28. Trend Unmet Need di Indonesia Tahun 1991-2007 ... 152
Gambar 2. 29. Grafik Unmet Need Per Provinsi Tahun 2007 ... 154
Gambar 3. 1. Rasio Dokter Terhadap 100.000 Penduduk Tahun 2008 ... 156
Gambar 3. 2. Rasio Dokter Umum Terhadap Puskesmas Tahun 2008 ... 158
Gambar 3. 3. Jumlah Puskesmas, Pustu dan Pusling di Indonesia Tahun 1996-2008 ... 159
Gambar 3. 4. Rasio Puskesmas Per 100.000 Penduduk Tahun 2004-2008 ... 160
Gambar 3. 5. Jumlah Puskesmas Non Perawatan dan Puskesmas Perawatan Tahun 2004-2008 ... 161
Gambar 3. 6. Perkembangan Jumlah Rumah Sakit Umum di Indonesia Tahun 2004-2008 ... 164
Gambar 3. 7. Persentase RS Umum Milik Departemen Kesehatan/Pemerintah Daerah Menurut Kelas Tahun 2008 ... 165
Gambar 3. 8. Perkembangan Jumlah RS Khusus di Indonesia Tahun 2004-2008 ... 165
Gambar 3. 9. Jenis RS Khusus (RSK) di Indonesia... 166
Gambar 3. 10. Jumlah Tempat Tidur RS dan Rasionya Per 100.000 Penduduk Tahun 2004-2008 ... 166
Gambar 3. 12. Perbandingan Jumlah Posyandu menurut Kategori di Indonesia
Tahun 2000-2006 ... 169
Gambar 3. 13.. Persentase Perbandingan Jumlah Posyandu menurut Kategori di Indonesia Tahun 2000-2006 ... 170
Gambar 3. 14. Tren Anggaran Departemen Kesehatan Tahun 2005-2010 ... 172
Gambar 3. 15. Tren Anggaran Badan POM Tahun 2005-2010 ... 173
Gambar 3. 16. Kecenderungan Pengeluaran Kesehatan Total dan Pemerintah di Indonesia Tahun 2001-2008 ... 177
Gambar 3. 17. Alokasi DAK Total dan DAK Bidang Kesehatan di Indonesia Tahun 2003-2008 ... 178
Gambar 3. 18. Sumber Pembiayaan Kesehatan di Indonesia Tahun 2004 ... 180
Gambar 3. 19. Proporsi Pembiayaan Publik dan Private di Indonesia Tahun 1996-2005 ... 180
Gambar 3. 20. Sumber Pembiayaan Kesehatan di Indonesia Tahun 2001-2008 ... 181
Gambar 3. 21. Distribusi Anggaran DAK Per Provinsi Tahun 2008 ... 182
Gambar 3. 22. Tren Anggaran Departemen Kesehatan Tahun 1997-2009 ... 184
Gambar 4. 1. Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2000-2014 ... 187
Gambar 4. 2. Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1961-2005 ... 188
Gambar 4. 3. Komposisi Penduduk Indonesia Tahun 1971 ... 189
Gambar 4. 4. Komposisi Penduduk Indonesia Tahun 2008 ... 189
Gambar 4. 5. Jumlah Penduduk menurut Pulau Tahun 2008 ... 190
Gambar 4. 6. Tren Laju Pertumbuhan Penduduk ... 191
Gambar 4. 7. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Indonesia ... 191
Gambar 4. 8. Distribusi Penduduk Menurut Pulau Tahun 1971-2015 ... 194
Gambar 4. 9. Kepadatan Penduduk Indonesia ... 196
Gambar 4. 10. Perkembangan dan Persentase Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 1976-2009 ... 198
Gambar 4. 11. Jumlah Penduduk Miskin menurut Provinsi Tahun 2007 ... 200
Gambar 4. 12. Persentase Angka Kemiskinan Per Provinsi Tahun 2007 ... 200
Gambar 4. 13. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas menurut Jenjang Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2006. ... 201
Gambar 4. 14. Persentase Penduduk Usia 16-18 Tahun menurut Kuintil Pendapatan di Indonesia Tahun 2006. ... 202
Gambar 4. 15. Pendidikan yang Pernah Diikuti oleh Penduduk Usia 16-18 Tahun di Indonesia Tahun 2006 ... 203
Gambar 4. 16. Angka Melek Aksara Penduduk Usia 15 Tahun Keatas menurut Jenis Kelamin dan Status Ekonomi di Indonesia Tahun 2006 ... 204
Jenis Kelamin Per Provinsi Tahun 2006 ... 205 Gambar 4. 18. Perkiraan Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas menurut Jenis
Kelamin dan Tipe Daerah di Indonesia Tahun 2006 ... 206 Gambar 4. 19. Persentase Akses Air Bersih di Indonesia Tahun 1994-2007 ... 207 Gambar 4. 20. Akses Penduduk Terhadap Air Minum di Indonesia Tahun
2000-2006. ... 209 Gambar 4. 21. Cakupan Air Bersih Berdasarkan Kuintil Pendapatan di Indonesia
Tahun 2000-2007 ... 209 Gambar 4. 22. Persentase Akses Sanitasi Layak di Indonesia Tahun 1992-2007 ... 210 Gambar 4. 23. Tren Penduduk Tanpa Akses Sanitasi Layak di Indonesia Tahun
2000-2006 ... 211 Gambar 4. 24. Cakupan Sanitasi Berdasar Kuintil Pendapatan di Indonesia Tahun
2000-2007 ... 212 Gambar 4. 25. Perbandingan antara Persentase Penduduk Miskin dan Akses
Terhadap Air Minum dan Sanitasi Per Provinsi Tahun 2006 ... 213 Gambar 4. 26. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Keatas yang Merokok di
Indonesia Tahun 1995-2007 ... 214 Gambar 4. 27. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun Keatas yang Merokok
Setiap Hari Per Provinsi Tahun 2007 ... 215 Gambar 4. 28. Prevalensi Kurang Aktifitas Fisik Per Provinsi Tahun 2007 ... 218 Gambar 4. 29. Prevalensi Kurang Makan Buah dan Sayur di Indonesia
Tahun 2007 ... 224 Gambar 4. 30. Jumlah Kasus Keracunan Makanan di Indonesia Tahun
2001-2005 ... 226 Gambar 4. 31. Jumlah Penderita Keracunan Makanan di Indonesia Tahun
1 -PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Data dan informasi sangat diperlukan dalam perencanaan dan perumusan kebijakan pembangunan. Penyediaan data secara umum dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), akan tetapi data yang berhubungan dengan bidang kesehatan dan gizi masyarakat atau data spesifik dilaksanakan oleh masing-masing kementerian/ lembaga. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas, sesuai dengan Keputusan Menneg PPN/Kepala Bappenas No. PER-01/M.BAPPENAS/08/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, sinkronisasi pelaksanaan penyusunan dan evaluasi perencanaan pembangunan nasional di bidang kesehatan dan gizi masyarakat, serta pemantauan dan penilaian atas pelaksanaannya.
Untuk mendukung kegiatan perencanaan, sejak tahun 2005, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat telah mulai mengembangkan sistem Database Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat. Kegiatan dimulai dari survey di lapangan mengenai ketersediaan data, melakukan pengelompokan data dan menyusun data dari berbagai sumber menurut kelompok indikator. Pada tahun 2007, data yang semula dalam bentuk MS Word dan MS Excell mulai di digitalisasi ke dalam sebuah software yang berfungsi sebagai repository dan sekaligus bisa ditampilkan dalam bentuk peta spasial. Sedangkan pada tahun 2008 kegiatan penyusunan Database Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat dilakukan interaksi antar data guna mendukung analisis perkembangan pembangunan kesehatan di Indonsia, misalnya dengan melakukan korelasi, khususnya untuk data tahun terakhir. Analisis data dilakukan untuk menunjang Backgroud Study dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014.
Pada Tahun 2009, dengan data yang cukup lengkap kegiatan database akan difokuskan untuk melengkapi koleksi data yang ada dan sekaligus mulai dicoba
Departemen Kesehatan dan Badan POM. Selain itu data yang sudah lengkap dan terintegrasi akan di analisis dan dipresentasikan secara online yang dalam rangka mendukung penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014.
B. TUJUAN
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan sistem database pembangunan bidang kesehatan yang lengkap baik dari segi cakupan jenis indikator dan tahun data, serta mencoba melakukan integrasi dengan stakeholder dan analisa tentang trend status kesehatan masyarakat menggunakan data-data tersebut.
C. HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Tersedianya data-data pembangunan terbaru.
2. Terintegrasi data-data bidang kesehatan dan gizi dengan stakeholder.
3. Tersedianya analisa trend indikator kunci pembangunan kesehatan.
4. Tersedianya informasi interaksi atau hubungan antar data.
5. Tersedianya bank data yang dapat diakses secara online.
6. Tersusunnya laporan pengembangan database bidang kesehatan dan gizi masyarakat.
3 -RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI
A. RUANG LINGKUP
Kegiatan Penyusunan Database Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat dimaksudkan untuk menyusun data-data indikator pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat secara sistematis dalam suatu wahana yang mudah diakses. Data-data yang dikumpulkan cukup bervariasi meliputi data status kesehatan, kesakitan, kematian, kinerja sistem kesehatan, hingga sumber daya kesehatan dan data-data lain yang terakit sebagai determinan kesehatan seperti data demografi, pendidikan dan ekonomi.
Sumber data-data pembangunan cukup tersebar pada berbagai macam dokumen, baik yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik, Departemen Kesehatan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Bappenas, serta dokumen-dokumen lain. Sebenarnya data-data tersebut tersedia cukup banyak, namun tidak terkumpul dalam sebuah wadah database yang mudah dan siap diakses setiap waktu, terutama untuk kepentingan perencanaan di tingkat nasional. Oleh karenanya, penyusunan database ini dirancang pada lingkup data nasional dan tingkat propinsi apabila memungkinkan. Pemilihan data dilakukan dengan melihat kategori data indikator yang paling sering dibutuhkan pada perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan kesehatan.
Kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan database ini adalah:
1. INPUT DATA
Pengumpulan data-data dari berbagai sumber yang dipercaya, terutama data kesehatan yang dianggap sebagai data kunci pada Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat. Data tersebut akan dikumpulkan sebagai suatu sistem database dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga dapat dengan mudah untuk diakses.
Data yang sudah dikemas dalam software Microsoft Excel tersebut kemudian akan dilakukan pemutakhiran sistem database dengan menginput dan menjalankannya dengan menggunakan Devinfo. Diharapkan data tersebut dapat diakses oleh siapa saja di belahan dunia dengan rencana meng-online kan sistem database Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat.
3. ANALISIS SUSENAS
Banyak sumber data, antara lain BPS dan Depertemen Kesehatan yang mempunyai data publikasi tidak sesuai dengan data kunci yang diharapkan. Sehingga dengan asumsi tersebut, maka perlu diadakan analisis hasil Susenas dan mengidentifikasikan trend pertumbuhan per tahunnya.
4. DIALOG DATABASE
Tujuan dari dialog ini adalah untuk mengidentifikasi dukungan sistem data dan informasi bagi prencanaan, pemantauan dan evaluasi Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat khususnya mengenai ketersediaan data indikator pembangunan kesehatan.
5. PENYUSUNAN BUKU DATABASE
Sistem Database Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat tahun 2009 disusun dalam suatu sistem database menggunakan Software Devinfo. Melalui sofware ini, database pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat 2009 dapat diakses dalam format yang lebih lengkap namun fleksibel.
6. PENYUSUNAN WEBSITE
Agar data dapat diakses secara online, maka perlu disediakan suatu wadah yang dapat mengakomodir hal tersebut, antara lain dengan adanya website yang akan memberikan akses data di manapun dan dari manapun secara online.
5
-Penyusunan database pembangunan kesehatan dan gizi ini dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dengan memperbaharui atau melengkapi data yang telah dikumpulkan pada tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008. Beberapa sumber publikasi yang digunakan antara lain adalah Proyeksi Penduduk 2005-2025 (BPS, Bappenas dan UNFPA, 2008), dokumen-dokumen perencanaan dari Bappenas, Departemen Kesehatan dan Departemen Keuangan, Riskesdas 2007 dan Profil Kesehatan Indonesia dari tahun 1991 sampai tahun 2008 terbitan Departemen Kesehatan. Terbitan Badan Pusat Statistik meliputi Statistik Kesehatan, Indikator Kesejahteraan Rakyat, Statistik Kesejahteraan Rakyat, Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Indonesia Human Development Report, dan lain-lain. Sedangkan sumber data meliputi Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Statistik Potensi Desa (PODES), Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas), Tabulasi Khusus BPS, dan Data fasilitas dan Program Departemen Kesehatan, Sensus Penduduk dan Survey antar Sensus Penduduk (SUPAS).
Penyusunan data-data indikator pembangunan dimulai dengan pengumpulan data dari berbagai sumber, buku dan terbitan yang tersedia di tingkat nasional. Data-data kemudian dipilah dan sebisa mungkin dikumpulkan secara time series hingga data tahun terakhir yang tersedia. Selain itu untuk data tingkat propinsi terutama diambil dari data tahun paling akhir yang tersedia. Data kemudian di input ke dalam MS Excell untuk kemudian ditranfser ke dalam Software DeviInfo 5.0. Dengan demikian, pada laporan ini database yang dikelola dapat dilihat dalam empat versi, yaitu versi hardcopy yang merupakan beberapa indikator pilihan, data dalam Microsoft Excell sebagai data antara, yang serta versi softcopy yang bisa diakses dengan DevInfo 5.0, dan akses data secara
online melalui website.
DevInfo 5.0 merupakan sebuah piranti lunak (software) yang digunakan dalam
data management serta sebagai alat bantu bagi pengguna untuk mempresentasikan data
dalam bentuk yang menarik dan mudah dimengerti. Software ini dikembangkan oleh PBB dan merupakan pengembangan lebih lanjut dari ChildInfo, sebuah software yang digunakan oleh UNICEF untuk menganalisa situasi anak dan perempuan. DevInfo sebenarnya pada awalnya ditujukan sebagai alat pemantauan perkembangan dan
dan dapat dimodifikasi, DevInfo kemudian secara luas mulai digunakan di banyak negara dan untuk tujuan yang lebih luas seperti perencanaan dan respon kegawat daruratan.
Sistematika penyusunan database berbeda untuk setiap produk (hardcopy, Excell dan Devinfo), karena perbedaan tujuan kegunaan dari database tersebut. Pada hardcopy (Buku Indikator), hanya data-data terpilih yang ditampilkan dengan tujuan kemudahan sebagai bahan referensi. Data dalam Excell disusun menurut tingkatan data indikator, dan sebenarnya lebih ditujukan untuk mempermudah input ke dalam Devinfo. Namun data ini dapat digunakan sebagai referensi dalam bentuk file yang lebih mudah dibawa kemana-mana dalam bentul digital. Sedangkan data dalam Devinfo, sifatnya lebih dinamis dan disusun untuk berbagai keperluan, dan tentu saja bersifat digital yang memerlukan Software Devinfo untuk mengaksesnya.
Pengelompokan data dalam laporan hardcopy sebisa mungkin disesuaikan dengan kerangka Sistem Kesehatan Nasional1 dan Kinerja Sistem Kesehatan2 (WHO, 2004). Dengan kerangka ini, tujuan pembangunan kesehatan (outcome) yang diharapkan dinilai dengan indikator Status Kesehatan seperti Angka Kematian Ibu dan indikator Kesakitan (Morbidity). Sedangkan Determinan Kesehatan merupakan faktor-faktor di luar sistem kesehatan yang ikut menentukan status kesehatan masyarakat, misalnya tingkat pendidikan dan kemiskinan. Indikator kinerja sistem kesehatan mengukur performance sistem kesehatan, dalam hal adalah sektor kesehatan. Didalamnya menyakut efektifitas, efisiensi, ketanggapan (repsonsif), kesesuaian dengan standar, dan keberlanjutan.
Dengan penyajian seperti ini diharapkan dapat membantu setiap pengguna database dalam memperoleh gambaran komprehensif suatu indikator yang pada umumnya sangat diperlukan. Data disajikan secara sederhana untuk kemudahan membaca. Namun data yang dikumpulkan sebenarnya bisa lebih rinci dari dalam laporan ini dan lebih lanjut dikelompokkan ke dalam beberapa sub-tema seperti Indikator RPJP, RPJM, RKP dan MDGs. Pengelompokan ini dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan, dan dapat diakses menggunakan Software DevInfo 5.0 (www.devinfo.org).
1 Departemen Kesehatan 2004. Sistem Kesehatan Nasional
7 -HASIL PELAKSANAAN
A. SISTEM DATABASE PEMBANGUNAN KGM
Sistem Database Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat tahun 2009 disusun dalam suatu sistem database menggunakan Software Devinfo. Melalui sofware ini, database pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat 2009 dapat diakses dalam format yang lebih lengkap namun fleksibel.
DevInfo merupakan piranti lunak (software) untuk mengelola database yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tujuan utama sebagai alat untuk memantau (monitoring tools) pencapaian target-target Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs). Dan software ini telah direkomendasikan oleh PBB untuk digunakan oleh badan-badan di bawah PBB (UN Agency) dan bagi Negara-negara atau pihak yang ingin memantau pencapaian MDGs. Software ini adalah software yang bebas royalty dan boleh digunakan oleh siapa saja. Karena tujuan, dan feksibilitas program yang dapat dimofikasi sesuasi tujuan dan preferensi pemakai, software ini mulai digunakan secara luas oleh banyak pihak. Software ini juga dibangun diatas prinati lunak untuk spasial yaitu Arcview dan Microsoft Office, sehingga lebih mudah untuk digunakan.
Database ini disimpan dalam format MS Acess (.mdb) sedangkan struktur-nya disimpan dalam bentuk template (.tpl). Dalam CD terdapat
1. Instalation File DevInfo Versi 5.01
2. Manual Penggunaan DevInfo (User Modul) dalam format MS Word 3. Struktur template penyimpan data (.tpl)
Proses input data dimulai dengan pengumpulan sumber-sumber data dengan cara mengumpulkan buku-buku publikasi yang dipublikasikan oleh BPS, Depkes dan Sumber lainnya. Terdapat berbagai hambatan untuk mengumpulkan buku-buku untuk tahun 1980an, karena ternyata di BPS juga sudah tidak terdapat lagi buku-buku tahun 1980an. Sehingga dengan keterbatasan tersebut, maka daftar indikator yang bisa dipersembahkan dan dirangkum menjadi tidak maksimal dan banyak ditemui kekurangan di sana-sini, terutama untuk data-data tahun 1980an.
Data yang dimasukkan adalah data-data Kesehatan yang dikumpulkan dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Antara lain,
Statistik Kesejahteraan Rakyat (BPS), merupakan hasil pengumpulan data melalui kuesioner Kor Susenas, yang dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Data penduduk disajikan dalam bentuk tabel presentase, tiap tabel menggolongkan populasi menurut tipe daerah dan provinsi, sehingga pengguna data dapat melihat perbedaan tingkat kesejahteraan antara berbagai kelompok penduduk.
Statistik Kesehatan (BPS), merupakan publikasi yang bersumber dari hasil susenas modul Kesehatan dan Perumahan yang diterbitkan secara berkala setiap tiga tahun. Data yang disajikan antara lain mengenai kesehatan masyarakat secara umum, biaya kesehatan, dan data-data yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
Indikator Kesejahteraan Rakyat (BPS), merupakan publikasi tahunan BPS yang menyajikan tingkat perkembangan kesejahteraan rakyat Indonesia antar waktu dan perbandingannya antar propinsi serta daerah tempat tinggal. Data yang digunakan bersumber dari BPS dan instansi lain di luar BPS.
Profil Kesehatan 1990-2008 (Depkes), merupakan publikasi data-data kesehatan di Indonesia yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan yang memuat kejadian-kejadian penting selama tahun yang bersangkutan.
9
-dan faktor penentu kesehatan baik di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota.
SDKI, Podes, dan lain sebagainya.
Semua data-data dari berbagai sumber tersebut diatas di input ke dalam Microsoft Office Excel untuk database dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Dalam Input data, dilakukan pengelompokan-pengelompokan terhadap variabel tertentu, sehingga nama-nama variabel tersebut menjadi terstruktur dan dapat dibaca dengan mudah. Pengelompokan Variabel:
1. STATUS KESEHATAN Status Kesehatan
- Angka Kematian
Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Balita (AKBA) Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Neonatal Angka Kematian Kasar - Angka Kesakitan
Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular - Status Gizi
Prevalensi Kekurangan Gizi Pada Anak Balita Prevalensi Stunting Pada Anak Balita
Prevalensi Wasting Pada Anak Balita Prevalensi Gizi Lebih Pada Balita Prevalensi Gizi Lebih Diatas 15 Tahun Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) - Umur Harapan Hidup (UHH)
Perlindungan Finansial
- Cakupan Asuransi Kesehatan
- Pengeluaran Katastropik Ketanggapan
- Kepuasan Terhadap Pelayanan Kesehatan - Jarak ke Sarana Kesehatan
- Waktu Tempuh ke Sarana Kesehatan\ 2. KINERJA KESEHATAN
Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih Cakupan K1 dan K4
Cakupan Kunjungan Neonatus Cakupan Imunisasi dasar Cakupan Imunisasi Campak Anak yang Tidak Diimunisasi Cakupan Imunisasi pada Ibu ASI Eksklusif
Konsumsi Garam Beryodium Konsumsi Kapsul Vitamin A Konsumsi Tablet Besi
Prevalensi Penggunaan Kontrasepsi (CPR) Persentase Unmetneed
3. SUMBER DAYA KESEHATAN SDM Kesehatan
Puskesmas dan Jaringannya Rumah Sakit
UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) Pembiayaan Kesehatan
- Anggaran Kesehatan Total Bersumber APBN - Persentase Anggaran Kesehatan Dengan GDP - Persentase Anggaran Kesehatan Dengan APBD - Anggaran Kesehatan Bersumber APBD
11
-- Distribusi Anggaran Menurut Provinsi - Anggaran DAK
- Distribusi Anggaran Menurut Jenis Pengeluaran - Perbandingan Anggaran RI dengan Negara Lain - Anggaran Kesehatan Bersumber PHLN
4. DETERMINAN KESEHATAN Penduduk
Kemiskinan Pendidikan
Akses ke Air Bersih Akses ke Sanitasi Merokok
Aktifitas Fisik
Konsumsi Kalori dan Protein Konsumsi Sayur dan Buah Keracunan Makanan
Hampir semua sumber dari daftar indikator tersebut berasal dari Profil Kesehatan dan Riskesdas 2007, namun ada pula penyempurnaan-penyempurnaan pengisian data yang berasal dari sumber lain, contohnya SDKI, Susenas atau MDG.
DATA INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN
2009
13
-A. STATUS KESEHATAN
1.1. ANGKA KEMATIAN
1.1.1. ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
Jumlah ibu yang meninggal setiap tahun karena penyebab yang terkait dengan kehamilan pada saat ibu hamil atau 42 hari setelah kehamilan, per 100.000 kelahiran hidup
GAMBAR 1.1
Angka Kematian Ibu (Per 100.000 Kelahiran Hidup) Di Indonesia Tahun 1994 - 2007
Sumber : SDKI, berbagai tahun
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini turun dibandingkan AKI tahun 2002 yang mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup. Pada gambar 1.1 diatas nampak bahwa AKI pada periode 1992-2007 menampilkan kecenderungan penurunan. 390 334 307 228 226 102 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 1994 1997 2002 2007 2009 2015 Tahun A K I P e r 10 0. 0 00 K H MDG Target Sasaran RPJM
15 -Probabilitas bayi meninggal antara kelahiran hingga usia lima tahun, per 1.000 kelahiran hidup
GAMBAR 1.2
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Di Indonesia Tahun 1971 - 2007
Angka Kematian Anak Balita
218 162 109 97 81 58 46 44 32 0 50 100 150 200 250 1971 1980 1990 1991 1994 1997 2003 2007 2009 2012 2015 P e r 1 .0 00 ke la hi ran hi dup
Sensus Penduduk SDKI Target MDG 2015 Target MDG 2015: 32
Sumber: SDKI
Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa AKABA pada tahun 2007 sebesar 44 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini lebih rendah dibandingkan AKABA pada tahun 2002-2003 yang sebesar 46 per 1.000 kelahiran hidup. Gambaran perkembangan AKABA pada tahun 1971-2007 disajikan pada gambar 1.2 diatas.
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Per Provinsi Tahun 2007
Propinsi AKBA Propinsi AKBA
Nangroe Aceh Darussalam 45 Nusa Tenggara Barat 92
Sumatera Utara 67 Nusa Tenggara Timur 80
Sumatera Barat 62 Kalimantan Barat 59
Riau 47 Kalimantan Tengah 34
Jambi 47 Kalimantan Selatan 75
Sumatera Selatan 52 Kalimantan Timur 38
Bengkulu 65 Sulawesi Utara 43
Lampung 55 Sulawesi Tengah 69
Bangka Belitung 46 Sulawesi Selatan 58
Kepulauan Riau 58 Sulawesi Tenggara 62
DKI Jakarta 36 Gorontalo 69
Jawa Barat 49 Sulawesi Barat 96
Jawa Tengah 32 Maluku 93
D.I. Yogyakarta 22 Maluku Utara 74
Jawa Timur 45 Papua 64
Banten 58 Irian Jaya Barat 62
Bali 38
Indonesia 44
Sumber : SDKI 2007
GAMBAR 1.3
Peta penyebaran Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Per Provinsi Tahun 2007
17 -Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
Per Provinsi Tahun 2007
Sumber : SDKI 2007
Provinsi dengan AKABA tertinggi adalah Sulawesi Barat sebesar 96 per 1.000 kelahiran hidup, diikuti oleh Maluku sebesar 93 dan Nusa Tenggara Barat sebesar 92 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKABA terendah dimiliki oleh Provinsi DIY sebesar 22 per 1.000 kelahiran hidup, diikuti oleh Jawa Tengah sebesar 32 dan Kalimantan Tengah sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup.
ANGKA KEMATIAN ANAK BALITA
96 93 92 80 75 74 69 69 67 65 64 62 62 62 59 58 58 58 55 52 49 47 47 46 45 45 44 43 38 38 36 34 32 22 0 20 40 60 80 100 120 Sulawesi Barat M aluku NTB NTT Kalimantan Selatan M aluku Utara Sulawesi Tengah Gorontalo Sumatera Utara Bengkulu Papua Sumatera Barat Sulawesi Tenggara Irian Jaya Barat Kalimantan Barat Kepulauan Riau Banten Sulawesi Selatan Lampung Sumatera Selatan Jawa Barat Riau Jambi Kep Bangka Belitung Nanggroe Aceh Darussalam Jawa Timur Indonesia Sulawesi Utara Bali Kalimantan Timur DKI Jakarta Kalimantan Tengah Jawa Tengah DI Yogyakarta
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Wilayah Sumatera Tahun 2007
SUMATERA
No. Propinsi AKABA
1 NAD 45 2 Sumatera Utara 67 3 Sumatera Barat 62 4 Riau 47 5 Jambi 47 6 Sumatera Selatan 52 7 Bengkulu 65 8 Lampung 55 9 Bangka Belitung 46 10 Kepulauan Riau 58
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Sumatera Tahun 2007
67 65 62 58 55 52 47 47 46 45 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Su m a te ra Ut a ra B eng kul u Su m a te ra Ba ra t K e p u la uan Ri a u La m p un g Su m a te ra Se la ta n Ri a u Jam b i B ang ka B e lit u n g NAD P e r 1 .00 0 K e la hi ra n H idup Angka Nasional 44 Sumber : SDKI 2007
19 -Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
Wilayah Jawa-Bali Tahun 2007
JAWA-BALI
No. Propinsi AKABA
1 DKI Jakarta 36 2 Jawa Barat 49 3 Jawa Tengah 32 4 D.I. Yogyakarta 22 5 Jawa Timur 45 6 Banten 58 7 Bali 38
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Jawa-Bali Tahun 2007
58 49 45 38 36 32 22 0 10 20 30 40 50 60 70
Banten Jawa Barat Jawa Timur Bali DKI Jakarta Jawa Tengah D.I.
Yogyakarta P er 1. 000 K el ah ir an H id u p Angka Nasional 44 Sumber : SDKI 2007
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2007
NUSA TENGGARA
No. Propinsi AKABA
1 Nusa Tenggara Barat 92 2 Nusa Tenggara Timur 80
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
di Pulau Nusa Tenggara Tahun 2007
92 80 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94
Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
P er 1. 000 K el ah ir an H id u p Sumber : SDKI 2007
21 -Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
Wilayah Kalimantan Tahun 2007
KALIMANTAN
No. Propinsi AKABA
1 Kalimantan Barat 59 2 Kalimantan Tengah 34 3 Kalimantan Selatan 75 4 Kalimantan Timur 38
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Kalimantan Tahun 2007
75 59 38 34 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Kalimantan Selatan Kalimantan Barat Kalimantan Timur Kalimantan Tengah
Pe r 1. 00 0 K el ahi ra n H idup Angka Nasional 44 Sumber : SDKI 2007
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Wilayah Sulawesi Tahun 2007
SULAWESI
No. Propinsi AKABA
1 Sulawesi Utara 43 2 Sulawesi Tengah 69 3 Sulawesi Selatan 58 4 Sulawesi Tenggara 62 5 Gorontalo 69 6 Sulawesi Barat 96
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Sulawesi Tahun 2007
96 69 69 62 58 43 0 20 40 60 80 100 120
Sulawesi Barat Sulawesi
Tengah Gorontalo Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Sulawesi Utara Pe r 1. 00 0 K el ah ir an H idu p Angka Nasional 44 Sumber : SDKI 2007
23 -Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
Wilayah Maluku Tahun 2007
MALUKU
No. Propinsi AKABA
1 Maluku 93 2 Maluku Utara 74
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Maluku Tahun 2007
93 74 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Maluku Maluku Utara
P er 1. 00 0 K el ahi ra n H idup Sumber : SDKI 2007
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Wilayah Papua Tahun 2007
PAPUA
No. Propinsi AKABA
1 Papua 64
2 Irian Jaya Barat 62
Angka Kematian Balita (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Papua Tahun 2007
64 62 61 62 62 63 63 64 64 65
Papua Irian Jaya Barat
P er 1. 00 0 K el ahi ra n H idup Sumber : SDKI 2007
25 -Probabilitas bayi meninggal antara kelahiran hingga usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup
GAMBAR 1.12
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Di Indonesia Tahun 1971 - 2007
Angka Kematian Bayi 145 109 71 57 46 35 34 23 26 0 40 80 120 160 1971 1980 1990 1994 1997 2003 2007 2009 2012 2015 P er 1. 000 ke la h ir an h id u p Inkesra SDKI Sumber: SDKI
Badan Pusat Statistik melalui Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia mengestimasikan indikasi penurunan dari tahun ke tahun, Angka Kematian Bayi pada tahun 2007 sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan AKB tahun 2002-2003 yang sebesar 35 per 1.000 kelahiran hidup.
Target MDG 2015: 23 Target RPJM 2009: 26
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Berdasarkan Kuintil Pendapatan Tahun 2007
33 29 26 47 56 0 10 20 30 40 50 60 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Sumber: SDKI TABEL 1.2
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Per Provinsi Tahun 2007
Propinsi AKB Propinsi AKB
Nangroe Aceh Darussalam 25 Nusa Tenggara Barat 72
Sumatera Utara 46 Nusa Tenggara Timur 57
Sumatera Barat 47 Kalimantan Barat 46
Riau 37 Kalimantan Tengah 30
Jambi 39 Kalimantan Selatan 58
Sumatera Selatan 42 Kalimantan Timur 26
Bengkulu 46 Sulawesi Utara 35
Lampung 43 Sulawesi Tengah 60
Bangka Belitung 39 Sulawesi Selatan 41
Kepulauan Riau 43 Sulawesi Tenggara 41
DKI Jakarta 28 Gorontalo 52
Jawa Barat 39 Sulawesi Barat 74
Jawa Tengah 26 Maluku 59
D.I. Yogyakarta 19 Maluku Utara 51
Jawa Timur 35 Papua 41
Banten 46 Irian Jaya Barat 36
Bali 34
Indonesia 34
27 -Peta Penyebaran Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
Per Provinsi Tahun 2007
Sumber : SDKI 2007
GAMBAR 1.15
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Per Provinsi Tahun 2007
Sumber : SDKI 2007
ANGKA KEMATIAN BAYI
74 72 60 59 58 57 52 51 47 46 46 46 46 43 43 42 41 41 41 39 39 39 37 36 35 35 34 34 30 28 26 26 25 19 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Sulawesi BaratNTB Sulawesi TengahM aluku Kalimantan SelatanNTT Gorontalo M aluku Utara Sumatera Barat Sumatera UtaraBengkulu Banten Kalimantan BaratLampung Kepulauan Riau Sumatera SelatanSulawesi Selatan Sulawesi TenggaraPapua Jambi Kep Bangka BelitungJawa Barat Riau Irian Jaya BaratJawa Timur Sulawesi UtaraBali Indonesia Kalimantan TengahDKI Jakarta Jawa Tengah Kalimantan Timur Nanggroe Aceh DarussalamDI Yogyakarta
sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup, diikuti Nanggroe Aceh Darussalam sebesar 25 per 1.000 kelahiran hidup dan Kalimantan Timur sebesar 26 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB tertinggi dimiliki oleh Provinsi Sulawesi Barat sebesar 74 dan Nusa Tenggara Barat sebesar 72 per 1.000 kelahiran hidup.
GAMBAR 1.16
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Per Provinsi Tahun 2007
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Per Provinsi Tahun 2007
25 46 47 37 3942 4643 3943 28 39 26 19 35 46 34 72 57 46 30 58 26 35 60 41 41 52 74 59 51 41 36 34 0 10 20 30 40 50 60 70 80 NA D Su m at er a U ta ra Su m at er a Ba ra t Ri au Ja m bi S um ate ra S el atan Be ng ku lu Lam pu ng Ba ng ka Be lit un g K epul au an R iau D K I Ja ka rt a Ja w a B ar at Ja w a T en ga h D .I. Y ogy ak ar ta Ja w a T im ur Ba nt en Bali N us a Te ng ga ra B ara t N us a Te ng ga ra Ti m ur Ka lim an ta n Ba ra t K al ima nta n T eng ah Ka lim an ta n Se la ta n K al im antan T im ur S ul awe si Ut ar a Su la w es i T en ga h Su la w es i S ela ta n Su la w es i T en gg ar a Go ro nt al o Su la w es i Ba ra t Ma lu ku Ma lu ku U ta ra Pa pu a Ir ia n J ay a B ar at IN DO NE S IA P er 1 .0 00 K el ahi ra n H idup Angka Nasional 34 Sumber : SDKI 2007
29 -Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
Wilayah Sumatera Tahun 2007
SUMATERA
No. Propinsi AKB
1 NAD 25 2 Sumatera Utara 46 3 Sumatera Barat 47 4 Riau 37 5 Jambi 39 6 Sumatera Selatan 42 7 Bengkulu 46 8 Lampung 43 9 Bangka Belitung 39 10 Kepulauan Riau 43
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Sumatera Tahun 2007
47 46 46 43 43 42 39 39 37 25 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Su m a te ra Ba ra t Su m a te ra Ut a ra B e ngk ul u Lam pung K epul aua n Ri a u Su m a te ra Se la ta n Ja m b i B angk a B e lit u n g Ri a u NA D P e r 1 .00 0 K e la hi ra n H idup Angka Nasional 34 Sumber : SDKI 2007
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Wilayah Jawa-Bali Tahun 2007
JAWA-BALI
No. Propinsi AKB
1 DKI Jakarta 28 2 Jawa Barat 39 3 Jawa Tengah 26 4 D.I. Yogyakarta 19 5 Jawa Timur 35 6 Banten 46 7 Bali 34
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Jawa-Bali Tahun 2007
46 39 35 34 28 26 19 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Banten Jawa Barat Jawa Timur Bali DKI Jakarta Jawa Tengah D.I.
Yogyakarta P er 1. 000 K el ahi ra n H id u p Angka Nasional 34 Sumber : SDKI 2007
31 -Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
Wilayah Nusa Tenggara Tahun 2007
NUSA TENGGARA
No. Propinsi AKB
1 Nusa Tenggara Barat 72 2 Nusa Tenggara Timur 57
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Nusa Tenggara Tahun 2007
72 57 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
P er 1. 000 K el ah ir an H id u p Angka Nasional 34 Sumber : SDKI 2007
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Wilayah Kalimantan Tahun 2007
KALIMANTAN
No. Propinsi AKB
1 Kalimantan Barat 46 2 Kalimantan Tengah 30 3 Kalimantan Selatan 58 4 Kalimantan Timur 26
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Kalimantan Tahun 2007
58 46 30 26 0 10 20 30 40 50 60 70
Kalimantan Selatan Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Timur
P er 1 .00 0 K el ahi ra n H idu p Angka Nasional 34 Sumber : SDKI 2007
33 -Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
Wilayah Sulawesi Tahun 2007
SULAWESI
No. Propinsi AKB
1 Sulawesi Utara 35 2 Sulawesi Tengah 60 3 Sulawesi Selatan 41 4 Sulawesi Tenggara 41 5 Gorontalo 52 6 Sulawesi Barat 74
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Sulawesi Tahun 2007
74 60 52 41 41 35 0 10 20 30 40 50 60 70 80
Sulawesi Barat Sulawesi
Tengah Gorontalo Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Pe r 1 .0 00 K el ahi ra n H idup Angka Nasional 34 Sumber : SDKI 2007
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Wilayah Maluku Tahun 2007
MALUKU
No. Propinsi AKB
1 Maluku 59 2 Maluku Utara 51
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Maluku Tahun 2007
59 51 46 48 50 52 54 56 58 60
Maluku Maluku Utara
P er 1. 000 K el ahi ra n H idu p Sumber : SDKI 2007
35 -Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup)
Wilayah Papua Tahun 2007
PAPUA
No. Propinsi AKB
1 Papua 41
2 Irian Jaya Barat 36
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 Kelahiran Hidup) di Pulau Papua Tahun 2007
41 36 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Papua Irian Jaya Barat
Pe r 1 .0 00 K el ahi ra n H
idup Angka Nasional
34
Probabilitas meninggal dalam bulan pertama setelah lahir, per 1.000 kelahiran hidup
GAMBAR 1.24
Angka Kematian Neonatal (Per 1.000 Kelahiran Hidup) Di Indonesia Tahun 1991 - 2007
Sumber : SDKI
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menyebutkan bahwa AKN tahun 2007 sebesar 20 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini sama jika dibandingkan AKN tahun 2002-2003 yang juga menunjukkan angka sebesar 20 per 1.000 kelahiran hidup. Namun jika dilihat tren dari tahun ke tahun, Angka Kematian Neonatal di Indonesia menunjukkan tren penurunan. Pada gambar 1.8 diatas nampak bahwa AKN pada periode 1991-2007 menampilkan kecenderungan penurunan.
TREN KEMATIAN NEONATAL per 1.000 kelahiran hidup
26 32 30 20 19 0 5 10 15 20 25 30 35 1991 1994 1997 2000 2003 2007 Tren SDKI