• Tidak ada hasil yang ditemukan

spo ppi 7.4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "spo ppi 7.4"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING

RSI MASYITHOH

Jl. A. Yani No. 06-07 Bangil Pasuruan

No. Dokumen No.Revisi 01 Jumlah Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur dr. H. Handayanto, MM

Pengertian Penerimaan bahan makanan kering adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang macam, kualitas, dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan

Tujuan Tersedianya bahan makanan yang siap untuk diolah

Kebijakan

Prosedur 1. Petugas logistik umum memeriksa bahan makanan kering yang datang dari rekanan sesuai dengan spesifikasi bahan makanan dan form permintaan bahan makanan kering

2. Apabila ada bahan makanan kering yang tidak sesuai, maka petugas logistik umum akan mengembalikan bahan makanan kepada rekanan untuk diganti sesuai dengan spesifikasi bahan makanan

Unit terkait Instalasi Gizi Keuangan Purchasing Logistik Umum

(2)

PENERIMAAN BAHAN MAKANAN BASAH

RSI MASYITHOH

Jl. A. Yani No. 06-07 Bangil Pasuruan

No. Dokumen No.Revisi 01 Jumlah Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur dr. H. Handayanto, MM

Pengertian Penerimaan bahan makanan basah adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang macam, kualitas, dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan

Tujuan Tersedianya bahan makanan yang siap untuk diolah

Kebijakan

Prosedur 1. Petugas belanja memeriksa bahan makanan basah yang dibeli sesuai dengan spesifikasi bahan makanan dan kuantitas bahan makanan

2. Apabila ada bahan makanan yang kurang maka petugas belanja akan menyuruh tukang becak untuk membeli bahan makanan tersebut

Unit terkait Instalasi Gizi Keuangan

(3)

PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

BASAH

RSI MASYITHOH

Jl. A. Yani No. 06-07 Bangil Pasuruan

No. Dokumen No.Revisi 01 Jumlah Halaman 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur dr. H. Handayanto, MM

Pengertian Penyimpanan bahan makanan basah adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan basah baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan basah serta pencatatan dan pelaporannya

Tujuan Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dengan perencanaan

Kebijakan

Prosedur 1. Sebelum disimpan bahan makanan harus dalam kedaan bersih, bebas kotoran dan serangga

2. Bahan makanan harus cepat disimpan, jangan dibiarkan terlalu lama diluar 3. System penyimpanan “FIFO” (First In First Out)

4. Suhu penyimpanan sesuai bahan makanan dan harus di cek 2 kali sehari

5. Semua bahan yang akan dimasukkan ke dalam almari/ruang pendingin sebaiknya dibungkus plastik

6. Jangan memasukkan bahan makanan dalam kondisi hangat 7. Hindari penyimpanan terlalu lama

(4)

PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

KERING

RSI MASYITHOH

Jl. A. Yani No. 06-07 Bangil Pasuruan

No. Dokumen No.Revisi 01 Jumlah Halaman 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur dr. H. Handayanto, MM

Pengertian Penyimpanan bahan makanan kering adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering serta pencatatan dan pelaporannya

Tujuan Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dengan perencanaan

Kebijakan

Prosedur 1. Bahan makanan harus ditempatkan di lemari/rak sehingga bahan makanan tidak bersentuhan langsung dengan lantai

2. Ruang penyimpanan harus bebas dari serangga, hewan pengerat dan tidak lembab

3. Prinsip penyimpanan adalah yang lebih dulu masuk, harus keluar lebih dahulu “ FIFO” (First In First Out)

4. Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan diatur dalam pembukuan maupun kartu stok

5. Tempat penyimpanan harus selalu terkunci, petugas gizi memegang kuncinya 6. Bahan makanan yang berat, hendaknya disusun berseling agar ada sirkulasi

udara yang baik

7. Bahan makanan yang tumpah harus segera dibersihkan 8. Pembersihan ruangan secara periodik

(5)

PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN

RSI MASYITHOH

Jl. A. Yani No. 06-07 Bangil Pasuruan

No. Dokumen No.Revisi 01 Jumlah Halaman 1 dari 2 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur dr. H. Handayanto, MM

Pengertian Pengolahan bahan makanan adal;ah suatu kegiatan mengubah (memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas, dan aman untuk dikonsumsi

Tujuan 1. Mengurangi resiko kehilangan zat-zat gizi bahan makanan 2. Meningkatkan nilai cerna

3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, rasa, keempukan dan penampilan makanan

4. Bebas dari organisme dan zat yang berbahaya untuk tubuh

Kebijakan

Prosedur 1. Juru masak mempersiapkan bahan makanan serta bumbu-bumbu yang akan dimasak sesuai menu yang berlaku di Instalasi Gizi

2. Bahan makanan dicuci terlebih dahulu sebelum dipotong

3. Bahan makanan mentah harus terpisah dengan makanan matang 4. Pemasakan sayur, panci harus dalam keadaan tertutup

5. Jauhkan makanan dari tempat pembuangan sampah

6. Menutup semua makanan yang matang agar terhindar dari pengotoran 7. Menjauhkan makanan dan minuman dari sentuhan jari-jari tangan

8. Sebelum bekerja dan setelah buang air kecil, juru masak diharuskan mencuci tangan dengan memakai sabun sampai bersih

9. Juru masak harus memakai tutup kepala dengan kain bersih 10. Hindari penggunaan BTM yang membahayakan

11. Lakukan pencicipan semua makanan sebelum didistribusikan

12. Ambil semua contoh makanan lalu disimpan menggunakan wadah tertutup dalam freezer suhu -4 - -10 C, selama 3 hari {3x24 jam)

13. Penyimpanan makanan cair dilakukan 1x24 jam dalam chiler suhu 4-10 C

(6)

PROSEDUR MENGANTAR MAKANAN PASIEN

(DISTRIBUSI MAKANAN)

RSI MASYITHOH

Jl. A. Yani No. 06-07 Bangil Pasuruan

No. Dokumen No.Revisi 01 Jumlah Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur dr. H. Handayanto, MM

Pengertian Distribusi makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan jenis makanan pasien yang dilayani

Tujuan Pasien mendapat makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku

Kebijakan

Prosedur 1. Petugas Instalasi Gizi koordinasi dengan perawat pada saat makanan akan disajikan

2. Petugas Instalasi Gizi memakai seragam resmi untuk mengantarkan makanan pasien

3. Petugas Instalasi Gizi menata makanan sesuai dengan ruangan masing-masing pasien ke dalam trolley

4. Petugas Instalasi Gizi mengantarkan makanan ke pasien sesuai dengan ruangan dan diet masing-masing pasien

5. Petugas Instalasi Gizi kembali ke dapur

Unit terkait 1. Instalasi Gizi 2. Rawat Inap

(7)

RSI MASYITHOH

Jl. A. Yani No. 06-07 Bangil Pasuruan

No. Dokumen No.Revisi 01 Jumlah Halaman 1 dari 1 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur dr. H. Handayanto, MM

Pengertian Jadwal makan pasien yaitu jam dimana makanan dibagikan untuk pasien sesuai dengan kamar dan dietnya

Tujuan Makanan dibagikan sesuai dengan jadwal makan pasien

Makanan dibagikan sesuai dengan kamar masing-masing pasien Makanan dibagikan sesuai dengan diet pasien

Kebijakan

Prosedur 1. Makan pagi pukul 06.00 – 07.00 2. Makan siang pukul 10.00 – 11.00 3. Makan sore pukul 15.00 – 16.00 4. Snack pagi pukul 08.00 – 08.30 5. Snack sore pukul 13.00 – 13.30

Unit terkait Instalasi Gizi Rawat Inap

SAMPEL MAKANAN PASIEN

RSI MASYITHOH

Jl. A. Yani No. 06-07

No. Dokumen No.Revisi 01

Jumlah Halaman 1 dari 1

(8)

Bangil Pasuruan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan Direktur dr. H. Handayanto, MM

Pengertian Sebelum makanan didistribusikan ke pasien maka dilakukan pengambilan sampel makanan untuk disimpan.sebagai bank sampel

Tujuan sebagai bank sampel untuk konfirmasi bila terjadigangguan atau tuntutan konsumen

Kebijakan

Prosedur 1. Tempatkan sampel untuk setiap jenis makanan dengan menggunakan kantong plastik steril dan sampel disimpan dalam suhu 100C selama 1 x24 jam.

2. Sampel yang sudah tidak diperlukan lagi tidak boleh dimakan tetapi harus dibuang.

3. Jumlah makanan yang diambil untuk sampel sebagai berikut : (a) makanan kering/gorengan dan kue : 1 potong

(b) makanan berkuah : 1 potong + kuah 1 sendoksayur (c) makanan penyedap/sambal : 2 sendok makan (d) makanan cair : 1 sendok sayur

(e) nasi : 100 gram (f) minuman : 100 cc

Unit terkait Instalasi Gizi Rawat Inap

Referensi

Dokumen terkait

Air untuk injeksi ( aqua pro injection ) dibuat dengan cara menyuling kembali air suling segar dengan alat kaca netral atau wadah logam yang dilengkapi dengan labu

Disisi lain ketika Damai Sejahtera Allah sudah mengalir dalam hidup kita sehingga mampu kita rasakan, kita juga dipanggil untuk mampu meneruskan aliran Damai

bahwa, untuk menjaga kehormatan Angkatan Perang pada umumnya dan kehormatan korps perwira pada khususnya, perlu diadakan peraturan tentang pembentukan Dewan Kehormatan Militer

berubah dari melankolik menjadi pemarah, mudah tersinggung dan tertekan batinnya; kurang percaya diri dan ketakutan akan kegagalan menjadi lebih besar; dan mereka menjadi lebih sopan

Data yang diperoleh akan dikategorisasikan dan diklasifikasikan secara sistematis, baik dari sumber dokumen maupun buku-buku, majalah, dan lain-lain yang berkaitan dengan

Perbedaan Status Gizi Stunting dan Perkembangan antara Balita Riwayat Bblr Dengan Balita Berat Lahir Normal. Jurnal

Efisiensi dari suatu kegiatan merupakan akibat dari waktu yang dipakai, jarak yang ditempuh, dan jumlah pengulangan (volume), beban dan kecepatannya, intensitas,

 keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Perseroan. Antara lain berdasarkan rekomendasi dari komite-komite yang membantu efektivitas