• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Bibah NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Bibah NIM"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh: Bibah

NIM 11150510000180

PROGRAM STUDY KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HUDATAYULLAH

JAKARTA TAHUN 2020 M/1441 H

(2)
(3)
(4)

ii ABSTRAK

(5)

iii

Strategi Dakwah Melalui Musik Nasyid Aleehya Dalam Mensosialisasikan Shalawat

Dakwah merupakan segala aktivitas dan kegiatan yang mengajak orang untuk berubah dari situasi yang mengandung niali-nilai agama. Aktivitas dan kegiatan tersebut dilakukan dengan cara yang digunakan pun berbeda-beda, salah satunya adalah melalui musik religi seperti musik nasyid. Saat ini nasyid sudah mulai memudar karena peminatnya yang sudah kurang antusias. Nasyid Aleehya hadir memberikan warna baru untuk dunia nasyid, mereka membawakan lagu-lagu dengan cara yang lebih kekinian. dengan menggubah lagu-lagu yang sedang populer dengan shalawat dan diiringi alunan alat musik modern yaitu Electronic Musik Dance (EDM). Dengan demikian seorang musisi khususnya pada musik religi dapat diduga memiliki strategi agar dapat menyampaikan pesan dakwah melalui musik dan lagu yang diciptakan dapat diterima oleh pendengarnya.

Berdasar latar belakang di atas, masalah dalam peneliti ini adalah bagaimana strategi dakwah melalui musik nasyid Aleehya dalam mensosialisasikan shalawat? Dari hal ini peneliti menggali berbagai upaya bagaimana strategi dakwah grup nasyid Aleehya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Fred R. David dalam Manajemen Strategi Konsep. Toeri ini menjelaskan bahwa sebuah proses strategi memiliki tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan, yaitu tahapan perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Kemudian sumber data diperoleh melalui observasi di lapangan, terutama wawancara dengan Nasyid Aleehya yang menjadi subjek dakwah dalam penelitian ini. Strategi dakwah merupakan gabungan dari sebuah perencanaan, metode, dan taktik yang di manage menjadi satu sesaui dengan perencanaan yang digunakan seorang pendakwah untuk mencapai tujuan dakwah.

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, yang telah melimpahkan nikmat-Nya berupa hidayah, inayah serta rahmat kepada semua makhluk-Nya. Salah satunya adalah kasih sayang-Nya yang selalu diberikan sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini sesuai dengan yang penulis harapkan. Shalawat serta salam tak lupa diucapkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa penerangan bagi kehidupan.

Tiada kata yang bisa dikatakan selain mengucap syukur Alhamdulillah karena pada akhirnya skripsi ini mampu diselesaikan oleh penulis penuh dengan perjuangan dalam melauangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk mendapatkan hasil yang baik. Peneliti menyadari, dalam penulisan skripsi ini tidak jauh dari kekurangan. Keberhasilan peneliti untuk dapat menyelesaikan skripsi ini tidak lain atas usaha dan upaya yang telah peneliti lakukan serta bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak ditengah kesibukannya, mereka memberikan waktu luang untuk berbagi semangat dan motivasi bagi peneliti agar dapat menyelesaian skripsi ini. Maka, dengan sangat tulus, penilis ingin menyampaikan ucapan terimkasih kepada mereka yang telah membantu dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Baurhanuddin Lubis, MA selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Suparto, M.Ed., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta jajarannya.

(7)

v

3. DR. Armawati Arbi, M. Si dan DR. H. Edi Amin, S. Ag., M.A, selaku ketua jurusan dan Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Ibu Nunung Khoiriyah, M.A. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing serta banyak memberi masukan untuk penulisan skripsi ini dengan penuhs kesabaran.

5. Drs. Sunandar, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah memberikan berbagai ilmu, pengalaman serta bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan. Beserta Staff-Staff Tata Usaha Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu selama penulis melakukan studi.

7. Kepada kedua orang tua ku tercinta, ayah dan ibu yang senantiasa tak henti mendo’akan putrinya untuk menyelesaikan skripsi ini dan melihat putrinya sukses menjadi sarjana.

8. Kepada Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UIN Jakarta, Pelatih, kakak-kakak serta adik-adik yang selalu menjadi tempat untuk terus belajar dan mencari pengalaman.

9. Kepada angkatan Cilpacastra yang sudah mewarnai masa-masa kuliah saya khususnya untuk roy, rifa dan lael yang menyemangati dan menemani selama pembuatan skripsi, 10. Kepada teman-temanku Nadia, Aisyah, Rixza dan libi yang

selalu memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada KPI D yang selalu menyemangati dalam proses pembuatan skripsi ini.

(8)

vi

12. Penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang tidak bisa diucapkan satu persatu. Terimakasih atas do’a dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah Swt senantiasa membalas kebaikan kelian semua.

Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan segenap keluarga besar jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

(9)

vii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ... i ABSTRAK ... ii KATA PENGANTAR ... iv BAB I ... 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8 E. Manfaat Penelitian ... 8 BAB II ... 15 KAJIAN TEORI ... 15 A. Dakwah ... 15 C. Strategi ... 21 D. trategi Dakwah ... 24 E. Musik ... 26 BAB III ... 29

GAMBARAN UMUM NASYID ALEEHYA ... 29

A. Sejarah Group Nasyid Aleehya ... 29

BAB IV ... 43

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ... 43

A. Perumusan Strategi Dakwah Melalui Musik Nasyid Aleehya Dalam Menyosialisasikan Shalawat ... 43

B. Implementasi Strategi Dakwah Nasyid Aleehya ... 47

C. Evaluasi Strategi Dakwah Nasyid Aleehya ... 50

D. Tujuan Dakwah Melalui Musik Nasyid ... 55

E. Strategi Dakwah ... 56

BAB V ... 59

(10)

viii

A. Strategi Dakwah Melalui Musik Nasyid Aleehya Dalam

Menyosialisasikan Shalawat ... 59

B. Tujuan Dakwah Melalui Musik Nasyid ... 67

C. Metode Dakwah ... 68 D. Strategi Dakwah ... 69 BAB VI ... 72 PENUTUP ... 72 A. Kesimpulan ... 72 B. Saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA ... 75

(11)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama dakwah, Islam disebarluaskan dan diperkenalkan kepada manusia melalui aktifitas dakwah, tidak melalui kekerasan, pemaksaan atau kekuatan senjata. Untuk itu dakwah merupakan kewajiban bagi semua umat Islam. Yaitu dengan cara malakukan ‘amar ma’ruf nahi munkar” atau mengajak umat manusia kepada kebaikan dan mencegahnya dari kemunkaran.

Makna dari etimologi dakwah, dakwah dapat berarti do’a. Dalam kajian ini, wacana dibatasi pada makna dakwah yang barkaitan dengan tugas Nabi Muhammad sebagai al-da’i atau sahib al- da’wah. Pembatasan ini berkaitan dengan ruang lingkup yang telah ditunjukkan oleh ayat-ayat al-Qur’an maupun al-Hadits untuk kepentingan pelaksanaan dakwah islamiyyah.1

Dakwah merupakan segala aktivitas dan kegiatan yang mengajak orang untuk berubah dari satu situasi yang mengandung nilai kehidupan yang bukan islami kepada nilai kehidupan yang islami. Aktivitas dan kegiatan tersebut dilakukan dengan mengajak, mendorong, menyeru, tanpa tekanan, paksaan dan provokasi, dan bukan pula dengan bujukan dan rayuan pemberian sembako dan sebgainya.2

Islam harus tersebar luas dan penyampaian kebenaran tersebut merupakan tanggung jawab umat Islam secara keseluruhan. Sesuai dengan misinya sebagai “Rahmatan Lil Alamin”, Islam harus

1 Asep Kusnawan, Ilmu Dakwah, (Kajian Berbagai Aspek), (Bandung: Pustaka

Bani Quraisy, 2004), h. 211.

(12)

ditampilkan dengan wajah yang menarik supaya umat lain beranggapan dan mempunyai pandangan bahwa kehadiran Islam bukan sebagai ancaman bagi eksistensi mereka melainkan pembawa kedamaian dan ketentraman dalam kehidupan dunia dan akhirat.3

Secara umum dakwah Islam itu dapat dikategorikan ke dalam tiga macam, yaitu:

a. Dakwah Bi Al-Lisan

Dakwah Bi Al-Lisan adalah dakwah yang dilaksanakan melalui lisan yang dilakukan antara lain dengan ceramah, khutbah, diskusi, nasihat dan lain sebagainya.

b. Dakwah Bi Al-Qalam

Dakwah Bi Al-Qalam adalah dakwah dengan perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Misalnaya seperti tulisan berupa kitab, buku, majalah, surat kabar lukisan dan sebagainya.

c. Dakwah Bi Al-hal

Dakwah bi al-hal adalah dakwah melalui aksi atau tindakan/ perbuatan. Karena merupakan aksi atau tindakan nyata, maka dakwah lebih mengarah pada tindakan menggerakan agar penerima dakwah mengikuti jejak dan ihwal da’i.

Dakwah merupakan manifestasi dari keislaman seorang muslim, hal tersebut dapat disosialisasikan melalui berbagai macam bentuk atau media, dengan tanpa mengurangi makna dan tujuan dari dakwah tersebut. Karena dakwah mempunyai berbagai macam bentuk atau media. Misalnya Seorang muballigh dengan ceramahnya,

(13)

seniman dengan hasil-hasil karyanya, penyair dengan syair-syairnya, dan seorang musisi merepresentasikan dirinya lewat musik.

Dakwah di Indonesia pernah dilakukan dengan berbagai macam media. Para ulama berdakwah melalui kebudayan dan musik. Seiring berkembangnya zaman musik merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Dalam sebuah ciptaan musik mengandung nilai seni yang tinggi yang tentunya menarik hati manusia.

Musik merupakan salah satu media yang digunakan sebagai media pendidikan, kebudayaan dan sebagai media dakwah. Karena hampir semua mad'u dan masyarakat umumnya menyukai musik. Saat ini musik-musik bermuatan religi tidak terbatas pada genre-genre tertentu saja seperti musik dangdut, pop dan nasyid. Seiring dengan perkembangan zaman, muncul lagu-lagu religi dalam format musik popular sehingga membuat pendengar tidak merasa jenuh dan bisa memilih musik yang mereka suka.

Berbicara budaya saja rasanya kurang lengkap, Karena kita sebagai umat Islam maka kita harus mendialogkan antara budaya dengan Islam. Ajaran-ajaran islam yang diyakini oleh umat islam mengandung nilai-nilai islam yang memiliki peran yang sangat penting didalam mengembangkan kebudayaan Islam. kebudayan islam selalu terkait dengan nilai-nilai ilahiyah yang bersumber dari ajaran kitab suci Al-qur’an dan Hadits, sehingga dapat dipahami bahwa kebudayaan islam itu adalah implementasi dari qur’an dan sunnah oleh umat islam dalam kehidupannya.

Banyak bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan tanda cinta seorang muslim kepada beliau

(14)

shallallahu ‘alaihi wa sallam. Membaca shalawat bagi umat muslim di Indonesia merupakan hal yang sudah biasa dan biasa disebut sebagai budaya dan tradisi.

Pada akhir tahun 80an dimulai babak baru bagi musik religi Indonesia dengan hadirnya grup seni vocal nasyid. Nasyid di Indonesia pada era 80-an dipelopori oleh para aktivis lembaga keagamaan atau dakwah di lingkungan kampus. Pada saat itu nasyid populer dikalangan mahasiswa karena seiring dengan semangat pembelaan terhadap palestina. Nasyid merupakan senandung yang bernuansa islami dan mengandung kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah dan yang berkaitan Islam lainnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara acapela atau dengan diiringi musik.

Nasyid sudah dipercaya sejak zaman nabi Muhammad, yaitu syair thola’al badru a’laina (yang artinya telah muncul rembulan

ditengah kami) yang kini kerap kita dengar dinyanyikan oleh tim

qosidah dan majlis ta’lim. Syair yang dinyanyikan kaum muslimin saat menyambut kedatangan rasululllah SAW ketika pertama kali hijrah ke Madinah. Kemudian nasyid berkembang seiring dengan situasi dan kondisi saat itu. Dan hingga pada zaman sekarang ini banyak kaum muslimin membentuk grup nasyid dengan lebih modern, seperti mengganti lirik lagu-lagu pop, dangdut bahkan hiphop seksalipun dengan lirik shalawat dan lirik yang mengingatkan kita kepada Allah. Salah satunya adalah grup nasyid Aleehya yang sedang banyak di gemari oleh kalangan muda saat ini.

Musik religi di Indonesia perkembangannya sangat pesat, jenis musik Islami yang dikenal oleh masyarakat antara lain, nasyid, qasidah, marawis, gambus dan sebagainya. Musik religi mulai

(15)

diperkenalkan oleh Wali Songo sebegai penyebar agama Islam di Indonesia, lagu Tombo Ati dan Iir-Ilir, yang merupakan syair yang diciptakan sunan Bonang dan dikenal masyarakat terutama Jawa. Beberapa grup nasyid terdahulu yang menyiarkan Islam memlalui musik nasyid seperti Snada, Nasida Ria dan Bimbo, mereka menyiarkan Islam melalui musik dengan semangat dan kecintaan akan budaya dan kesenian Islam.

Aleehya adalah grup nasyid hiphop dan rap yang bernuansa islami, Aleehya berdiri pada januari 2017. Nama aleehya diambil dari bahasa arab yaitu al-ihya yang artinya kehidupan, dengan harapan bermusik membuat kita lebih hidup, baik dari sisi hati atau ibadah sekalipun.

Terbentuknya Aleehya diawali dari pertemuan Ari (arranger) dengan Danu (lead vocal) yang pada saat itu mereka sering bekerjasama dalam proses rekaman lagu nasyid. Pertemuan keduanya menghasilkan karya lagu single pertama berjudul “Apa Kabar Assalamualaikum”4

Dalam perjalanan berkarya, Aleehya mengaku sering bertemu dengan komunitas nasyid, hingga melahirkan kolaborasi bersama Dian Group The Jenggot yang merupakan salah satu inspirasi Aleehya dalam berkarya. Aleehya berkolaborasi dengan Dian di single ke-3 dan masih terus berkarya bersama sampai sekarang.

Grup ini juga menampilkan penyanyi rap dengan tujuan menyampaikan pesan panjang dalam durasi terbatas, tapi terdengar lebih keren. Aleehya terus berkarya menyuarakan shalawat,

(16)

mengemasnya dengan ciri khas bernuansa musik kekinian, seperti menggubah shalawat dengan menggunakan lagu-lagu yang sedang his sehingga shalawat banyak digemari oleh banyak kalangan mulai dari anak-anak hingga remaja karena mereka mengemas shalawat dengan lebih kekinian sehingga lebih mudah di terima oleh masyarakat.

Lagu pertama yang di modifikasi oleh aleehya adalah lagu Nella Kharisma yaitu salah satu artis dangdut Indonesia yang berjudul “Jaran Goyang” liriknya diganti menjadi lantunan shawalat “Ya Rasullah”. Adapun lagu kedua yaitu lagu salah satu artis luar negri yang bernama Camila Cabello yang berjudul “Havana” menjadi “Shalawat Nabi” Selain memodifikasi lagu-lagu yang tengah hits, Aleehya juga mengeluarkan karya-karya lagu yang fresh dan bernuansa religi islami. Single pertama berjudul “Apa Kabar Asslamu’alaikum” dan disusul dengan “Ucapkan Bismillah”.5

Nasyid Aleehya sudah sering mengisi acara-acara di berbagai stasiun televisi seperti syiar anak negri, festival ramadhan 2019, Hitam Putih dan sebagainya. Bahkan Aleehya sudah tampil di berbagai Negara juga diantaranya yaitu Singapura, Malaysia dan Kuala Lumpur. Dan pernah meraih piala dengan kategori Viral Of The Year dalam acara Bandung Nasyid Awards.

Penulis tertarik dengan Nasyid Aleehya karena mereka viral di sosial media karena karya mereka dalam dunia musik. Mereka memberi warna baru dalam dunia musik terutama nasyid. Aleehya membawakan Shalawat dan lagu-lagunya dengan gaya Hiphop dan

(17)

Rap menggunakan campuran alat musik modern yaitu Electronic Dance Music (EDM).

Aleehya menggubah lagu-lagu yang sedang populer seperti lagu luar maupun lagu pop hingga lagu dangdut. Dalam menyampaikan isi pesan moral dan pesan dakwah yang dibawakan melalui musik nasyid yang mereka lakukan memiliki tujuan yang sama seperti musisi penyanyi-penyanyi lagu religi yaitu agar manusia senantiasa ingat kepada Allah SWT dan Nabi Muhammd SAW. Dengan adanya grup nasyid Aeehya ini dapat mempermudah untuk mengajak semua kalangan terutama umat Islam yang ada di Indonesia agar selalu bershalawat.

B. Identifikasi Masalah

Seperti yang sudah kita ketahui bahwasannya musik memang banyak digemari oleh masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja dan hamper disemua kalangan. Bahkan lagu-lagu luar pun banyak digemari oleh kalangan remaja dan anak-anak, dan banyak remaja dan anak-anak yang terbawa oleh budaya luar. Nasyid Aleehya adalah salah satu grup nasyid yang memodifikasi lagu-lagu yang sedang hits dijadikan shalawat dan lagu-lagu yang berisi nilai-nilai Islam agar selalu mengingat Allah dan rasulnya. Memodifikasi lagu-lagu yang sedang hits adalah salah satu strartegi atau cara baru untuk menyiarkan shalawat dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat khususnya kalangan remaja dan anak-anak, walaupun lagu-lagu yang mereka bawakan dapat terima disemua kalangan remaja dan anak-anak hingga orang dewasa. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melihat apa itu Nasyid

Aleehya dan bagaimana Strategi Dakwah Melalui Musik Nasyid Aleehya Dalam Menyosialisasikan Shalawat?

(18)

C. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah

Pembahasan ini terfokus pada satu permasalahan, maka penulis membatasi penelitian ini pada Strategi Dakwah Naysid Aleehya dalam berdakwah di Indonesia dengan menggunakan teori tahapan strategi Fred R. David, yaitu perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Hal ini memudahkan peneliti dalam pembuatan skripsi serta agar pembaca lebih memahami maksud dan tujuan penulisan ini.

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Apa itu nasyid Aleehya?

2. Bagaimana perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi dakwah Nasyids Aleehya dalam mensosialisasikan shalawat?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa itu nasyid Aleehya

2. Untuk mengetahui perencanaan, implementasi, dan evaluasi strategi dakwah Nasyid Aleehya dalam mensosialisasikan shalawat

E. Manfaat Penelitian

Adapun tujuan ini dapat menjawab rumusan masalah, yaitu: 1. Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah bagi perkembangan ilmu komunikasi, khususnya di dalam pengembangan strategi dakwah seorang musisi melalui musik. 2. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memberikan motivasi kepada para praktisi dan elemen-elemen

(19)

masyarakat, mahasiswa dan pelajar untuk mengembangkan berbagai strategi dakwah di Indonesia.

F. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam menganalisis penelitian ini peniliti menggunakan pendekatan kualitatif yaitu metode untuk mengungkapkan masalah untuk menggambarkan atau memaparkan apa adanya dari penelitian. Penelitian kualitatif biasanya menekankan observasi, wawancara mendalam dalam menggali data bagi proses validitas penelitian ini, tetapi tetap menggunakan dokumentasi.6 Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan data dimulai dari melakukan observasi terlebih dahulu dengan mengamati setiap grup nasyid aleehya tampil untuk mengamati aktifitas dakwah yang dilakukan melalui musik nasyid maupun kepada pendengar nasyid aleehya. Kemudian melakukan wawancara kepada narasumber khususnya grup nasyid aleehya sebagai data utama penelitian.

2. Paradigma penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Menurut Imam Gunawan paradigma konstuktivis adalah pengetahuan yang dapat digambarkan sebagai hasil atau konsekuensi dari aktivitas manusia yang mengkonstruksi realitas dan hasilnya bukan kebenaran yang tetap, tetapi akan terus berkembang.7

3. Teknik Pengumpulan Data

6 Lexy J. Molong. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2002), h. 4.

7 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT.

(20)

Untuk pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakakukan yaitu:

1) Observasi

Observasi adalah mengamati secara langsung sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan oleh objek tersebut. Observasi ini akan digunakan untuk mengamati secara langsung tentang interaksi (perilaku) dan percakapan yang dilakukan oleh informan.

2) Wawancara

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui percakapan dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan kepada peneliti.8 Dan wawancara yang dilakukan yaitu wawancara mendalam dengan tujuan memperoleh bentuk-bentuk informasi dari semua responden tapi susunan dan urutan kalimatnya disesuaikan dengan responden.9 Untuk memdapatkan data atau informasi yang dibutuhkan dengan cara melakukan wawancara langsung kepada orang-orang yang berhubungan dengan penelitian. Pada wawancara mendalam peneliti tidak mempunyai kontrol terhadap respon informan, artinya informan bebas memberi jawaban. Peneliti melakukan wawancara dengan porsonel Aleehya dan menggunakan wawancara terstruktur dan medalam untuk mendapatkan data yang relevan untuk

8 Mardalis, metode Penelitian; Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara,

1995), h. 64.

9 Dady Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif; Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 181.

(21)

mengetahui strategi apa saja yang dilakukan grup Nasyid Aleehya melalui nasyid.

3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, dan sebagainya.10 Dalam penelitian ini peniliti menggunakan dokumentasi berupa catatan file data aktivis grup nasyid Aleehya sepanjang perjalanan dakwahnya melalui nasyid. Baik berupa foto, dan catatan file album pertama hingga saat ini untuk melengkapi data yang dibutuhkan sebagai tumbahan informasi peneletian.

G. Tinjauan Pustaka

Sebelum penyusunan skripsi ini, langkah awal yang dilakukan penulis adalah mengkaji terlebih dahulu penelitian-penelitian terdahulu yang memiliki kemiripin dengan penelitian yang akan di teliti sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini, maka peneliti melakukan kajian kepustakaan untuk meninjau penelitian terdahulu, adapun literatur terkait adalah sebagai berikut:

1. Skripsi yang berjudul “Strategi Dakwah Grup Nasyid Snada Dalam Penyebaran Dakwah di Indonesia” pada tahun 2018 ini di teliti oleh Muhammad Syahid Ramdhani jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta . Penelitian ini berisi tentang berdakwah melalui lagu-lagu religi yang besisi tentang pesan-pesan Islam. Persamaan dalam penelitian ini adalah

10 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bina

(22)

bagaimana berdakwah melalui musik nasyid, sedangkan perbedaan dengan skripsi penulis adalah objek yaitu grup nasyid Aleehya. 2. Skripsi yang berjudul “Strategi Dakwah Hadad Alwi Assegaf

Melalui Musik Religi” pada tahun 2015. Penelitian ini di teliti oleh Dista Prastika Mentari jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini membahas bagaimana Haddad Alwi menyebarkan nilai-nilai Islam untuk mencintai Allah dan Rasulullah, ia tak henti berkarya menciptakan lagu religinya untuk menyebarkan nilai-nilai islam sehingga banyak dikenal dan mendapatkan respon yang baik oleh masyarakat. Persamaan dalam penelitian ini yaitu berdakwah melalui musik, sedangkan perbedaan dengan skripsi penulis adalah musik nasyid Aleehya. 3. Skripsi yang berjudul berjudul “Dakwah Islam Melalui Seni

Hadrah” pada tahun 2010, diteliti oleh Yuliana mahasiswa jurusan Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Salatiga. Penelitian ini membahas tentang seni hadrah yang merupakan kesenian tradisional dengan latar belakang ingin menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui seni, dan bagaimana pelaksanaan dakwah melalui seni tersebut. Persamaan dengan penelitian ini adalah berdakwah melalui seni musik, sedangkan perbedaannya adalah objek yang akan diteliti.

H. Sistematika Penulisan

Pembahasan dalam dalam skripsi ini terdiri dari lima bab. Untuk memudahkan pemahaman terhadap skripsi ini maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

(23)

Bab ini membahas latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan maalah, tujuan dan manfaat penelitian, metedologi penelitian, teknik pengumpulan data, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi landasan teori yang terdiri dari pengertian strategi, pengertian dakwah dan juga pengertian musik nasyid.

BAB III : GAMBARAN UMUM

Bab ini berisi sejarah berdirinya grup nasyid Aleehya, profil personil grup nasyid Aleehya, hasil karya cipta grup nasyid Aleehya. Show nasyid Snada, jingle nasyid Aleehya serta album nasyid Aleehya.

BAB IV : TEMUAN HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan dari hasil analisis strategi dakwah naysid Aleehya dalam menyosialisasikan shalawat

BAB V : PEMBAHASAN

Menguraikan pembahasan dari hasil temuan

penelitian strategi dakwah melalui musik nasyid Aleehya dalam menyosialisasikan shalawat

(24)

Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan, saran dari hasil penelitian dan diakhiri dengan daftar kepustakaan dan lampiran-lampiran baik berupa poto-poto maupun hasil wawancara.

(25)

15

KAJIAN TEORI A. Dakwah

a. Pengertian Dakwah

Dakwah adalah ajakan atau seruan kepada yang baik dan yang lebih baik. Dakwah mengandung ide tentang progres, sebuah proses terus menerus menuju kepada yang baik dan yang lebih baik dalam mewujudkan tujuan dakwah tersebut. Dengan begitu dalam dakwah terdapat suatu ide dinamis sesuatu yang terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan ruang dan waktu. Sementara itu,

dakwah dalam prakteknya merupakan kegiatan untuk

mentransformasikan nilai-nilai agama yang mempunyai arti penting dan berperan langsung dalam pembentukkan persepsi umat tentang nilai kehidupan.1

Menurut Amuni Syukir dakwah dapat dartikan dari dua segi atau dua sudut pandang yakni pengertian dakwah yang bersifat pembinaan dan pengertian dakwah yang bersifat pengembangan. Pembinaan artinya suatu kegiatan untuk mempertahankan dan untuk menyempurnakan suatu hal yang telah ada sebelumnya. Sedangkan pengembangan berarti suatu kegiatan sesautu yang mengarah kepada pembaharuan atau mengadakan sesuatu yang belum ada.2

Islam adalah agama dakwah artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Maju mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukan.3 Dapat

1 Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, (Surabaya: Remaja Rosda Karya, 2010) h. 16 2 Asmuni Sukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-ikhlas, 1983). h.

20

(26)

disimpulkan bahwa dakwah menempati posisi yang tinggi dan mulia dalam kemajuan agama Islam, tidak dapat dibayangkan apabila kegiatan dakwah mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh berbagai faktor terlebih pada era globalisasi sekarang ini, dimana berbagai informasi masuk begitu cepat dan instan yang tidak dapat dibendung lagi.

Islam harus tersebar luas dan penyampaian kebenaran tersebut merupakan tanggung jawab umat Islam secara keseluruhan. Sesuai dengan misinya sebagai “Rahmatan Lil Alamin”, Islam harus ditampilkan dengan wajah yang menarik supaya umat lain beranggapan dan mempunyai pandangan bahwa kehadiran Islam bukan sebagai ancaman bagi eksistensi mereka melainkan pembawa kedamaian dan ketentraman dalam kehidupan dunia dan akhirat.4 b. Unsur-Unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah adalah cara-cara yang dipergunakan oleh seorang da’i untuk menyampaikan materi dakwah dengan lisan, tilisan, dan bil hal. Dakwah dengan lisan berupa ceramah, diskusi, khutbah, dan lain-lain. Dakwah dengan tulisan berupa buku, majalah, surat kabar, spanduk, lukisan dan lain-lain. Dakwah bil hal berupa perulaku yang sopan sesuai dengan ajaran agama Islam, memelihara lingkungan, mencari nafkah dengantekun, ulet, sabar, semangat, kerja keras, menolong sesama. Misalnya mendirikan pusat-pusat pencaharian nafkah seperti pabrik, pusar perbrlanjaan dan lain-lain, meliputi seni lukis, seni tari atau seni musik dan lain-lain.5

4 M. Munir, S.Ag, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada media). 2003. h. 5

5 Wardi Bachtiar, metedologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Ciputat: Logos Wacana

(27)

Dakwah dalam prosesnya akan melibatkan unsur-unsur (rukun) dakwah yang terbentuk secara sistemik, artinya antara unsur yang satu dengan usnur yang lainnya saling berkaitan. Unsur dakwah artinya berbagai elemen yang mesti ada dalam sebuah dakwah. a) Da’i

Dalam dakwah tugas umat Islam juga sama dengan Rasul. Ayat-ayat yang memerintahkan nabi agar berdakwah, maksudnya bukan saja ditujukan kepada Nabi, melainkan juga umat Islam. Seorang da’i harus mengetahui bahwa dirinya seorang da’i, artinya sebelum menjadi da’i ia perlu mengetaui apa tugas da’i, modal dan bekal apa yang harus ia punya, serta bagaiman akhlak yang harus dimiliki seorang da’i. Tugas seorang da’i identik dengan tugas seorang rasul adalah panutan da’i. 6

b) Mad’u

Mad’u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah baik individu ataupun kelompok baik yang beragama Islam maupun tidak, dengan kata lain manusia secara keseluruhan. Seorang da’i menyadari bahwa yang diajak kedalam Islam bukan saja sebagian manusia atau manusia tertentu, melainkan semua manusia.

c) Materi atau Pesan Dakwah

Pada dasarnya materi dakwah adalah isi pesan yang disampaikan kepada mad’u yaitu ajaran Islam yang memiliki karakter sejalan dengan fitrah manusia dan kebutuhannya, seperti pesan aqidah, pesan syari’ah dan pesan akhlak.

6 Sa’id bin Ali bin Wahif Al- Qahthani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, (Jakarta:

(28)

d) Media Dakwah

Media merupakan jamak dari bahasa latin yaitu medion, yang berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian dapat dirumsukan bahwa media dakwah berarti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Kepandaian untuk memilih media dakwah yang tepat merupakan salah satu unsur keberhasilan dakwah. Terlebih dalam mengantisipasi perkembangan zaman yang saat ini dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi. Dengan demikian agar tercapainya keberhasilan dakwah, seorang da’i harus pandai memanfaatkan media modern seperti, pers, radio, televisi, dan internet sebagai media dakwah.7

Media dakwah adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah. Penggunaan media dakwah yang tepat akan menghasilkan dakwah yang efektif. Penggunaan media-media dan alat-alat modern bagi pengembangan dakwah adalah suatu keharusan untuk mencapai efektivitas dakwah. Media-media yang dapat digunakan dalam aktivitas dakwah antara lain: media-media tradisional, media-media cetak, media

broadcasting, media film, media audio-visual, internet,

maupun media elektronik lainnya. e) Tujuan Dakwah

7 Hasnuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 43

(29)

Tujuan utama dakwah adalah nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau diperoleh oleh keseluruhan tindakan dakwah, Untuk tercapainya tujuan utama dakwah, maka semua penyusuna, semua rencana dan tindakkan dakwah harus ditujukan dan diarahkan.8

c. Efek Dakwah

Efek adalah suatu pemgaruh atau tindakan dan sikap setelah mad’u menerima pesan tersebut. Dalam hal ini, efek dapat dibagi menjadi tiga:9

1. Efek kognitif

kognitif ini bisa terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, dan dimengerti oleh mad’u tentang isi pesan yang diterimanya.

2. Efek efektif

Efek ini merupakan pengaruh dakwah berupa perubahan sikap mad’u setelah menrima pesan dakwah. Sikap adala sama dengan proses belajar dengan tiga variabel sebagai penunjangnya, yaitu perhatian, pengertian, penerimaan. Pada tahap atau aspek ini pula mad’u dengan pengertetian dan pemikirannyaterhadap pesan dakwah yang diterimanya.

3. Efek Behavioral

Efek ini merupakan suatu bentuk efek dakwah yang berkenaan dengan pola tingkah laku mad’u dalam merealisasikan pesan dakwah yang telah diterima dalam

8 Drs. AS, Enjang, Aliyudin, S.Ag, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, (Bandung: Widya

Padjajarann, 2009). H. 98.

(30)

kehidupan sehari-hari. Efek ini muncul setelah melalui proses kognitif, efektif, yaitu faktor-faktor yang difahami oleh individu melalui pengamatan dan tanggapan serta efektif, yaitu yang dirasakan oleh individu melalui tanggapan dan pengamatan dan dari perasaan itulah timbul keinginan-keinginan dalam individu yang bersangkutan.

B. Metode Dakwah

Metode dakwah meliputi tiga cakupan, yaitu: a) Al-Hikmah

Al-hikmah merupakan kemampuan da’i, dalam

menjelaskan pesan Islam, dan dapat diartikan diartikan bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih dan menarik perhatian orang kepada agama atau Tuhan. b) Al-Maudiza Al-Hasanah

Al-Maudiza Al-Hasanah mengandung arti kata-kata yang masuk ke dalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan ke dalam perasaan dengan penuh kelembutan. Tidak membongkar atau membeberkan masalah orang lain, sebab kelemah lembutan dalam menasehati seringkali dapat meluluhkan hati yang keras. c) Al-Mujadalah Bi-al-lati Hiya Ahsan

Al-Mujadalah merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, yang tidak melahirkan sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan

(31)

argumentasi dan bukti yang kuat dan saling menghormati satu sama lain.10

C. Strategi

a. Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategia yang berarti kepemimpinan atas pasukan atau seni memimpin pasukan. Kata strategia bersumber dari kata strategos yang berkembang dari kata startos (tentara) dan again (memimpin).11

Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan, yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi, termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama. Strategi ini dalam segala hal digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak terlepas dari strategi. Adapun tentang taktik, sebenarnya merupakan cara yang digunakan, dan merupakan bagian dari strategi.12

Effendi mengartikan strategi sebagai perencanaan

(Planning) dan manajemen (Management) untuk mencapai suatu

tujuan. Ia tidakhanya berfungsi sebagai peta jalan yang harus ditempuh, tetapi juga bisa berisi taktik operasionalnya. 13

10 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT Rajagrfindo Persada,

2011), h. 253-254

11 Anwar Arifin, Komunikasi Politik, (Yogyakarta: Graha Ilmu). 2011. H.235 12 Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung:

Pustaka Setia, 1997), h. 76-77

13 Onong Uchajana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Jakarta: Remaja

(32)

Marthin-Anderon merumuskan strategi adalah seni yang melibatkan kemampuan intelegensi/pokoran untuk membawa semua sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan dengan memperoleh keuntungan yang maksimal dan efisien.14

b. Tahapan-Tahapan Strategi

Sebagaimana yang dikutip oleh Fred R, David bahwa sebuah organisasi tanpa adanya strategi itu bagaikan kapal tanpa kemudi, bergerak berputar dalam lingkaran. Organisasi yang demikian seperti pengembara, tanpa tujuan tertentu.15

Dalam buku Fred R, David juga menjelaskan bahwa proses strategi meliputi tiga tahapan, yaitu: Perumusan Strategi, Implementasi Startegi, Evaluasi Strategi. Penjelasan masing-masing strategi sebagai berikut:

a) Perumusan strategi

Pada tahap ini mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluangdan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternative untuk organisasi dan memilih strategi tertentu untuk digunakan.

b) Implementasi Strategi

Tahap ini termasuk pengembangan budaya dalam mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha-usaha pemasaran, menyiapka anggaran,

14 Hafied Cangra, Perencanaan Strategi Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Press,

2013), h. 61

15 Fred R, David, Management Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhallindo, 2002), h.

(33)

mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi yang maasuk. Implementasi strategi juga sering pula disebut sebagai tindakan dalam strategi karena implementasi berarti juga memobilisasi untuk mengubah strategi yang telah dirumuskan menjadi tindakan.

c) Evaluasi Strategi

Tahapan terakhir dalam sebuah strategi adalah evaluasi strategi. Tiga macam aktivitas mendasar melakukan evaluasi strategi yaitu:

a. Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan.

b. Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan)

c. Melakukan tindakan-tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana.

Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan hari ini bukan merupakan jaminan keberhasilan dimasa yang akan datang. Evaluasi juga sangat diperlukan untuk sebuah organisasi, lembaga maupun perusahaan dari semua sektor kegiatan dengan mempertanyakan pertanyaan asumsi menejerial.

(34)

D. Strategi Dakwah

Strategi dakwah adalah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan dakwah tertentu. Ada dua hal yang perlu di perhatikan dalam hal ini, yaitu:

a. Strategi merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan dakwah) termasuk penggunaan metode dan peanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan. Dengan demikian, strategi merupakan proses penyusunan rencana kerja, belum sampai pada tindakan.

b. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan.

Al-Bayanuni membagi strategi dakwah dalam tiga bentuk, yaitu16: a. Strategi Sentimental

Strategi sentimental (al-manhaj al-‘athifi) adalah dakwah yang memfokuskan aspek hati dan menggerakan perasaan dan batikmitra dakwah. Memberi mitra dakwah nasihat yang mengesankan memanggil dengan kelembutan, atau memberikan pelayanan yang memuaskan merupakan beberapa metode yang dikembangkan dari strategi ini. Metode-metode ini sesuai untuk mitra dakwah yang terpinggirkan (marginal) dan dianggap lemah, seperti kaum perempuan, anak-anak yatim dan sebagainya. b. Strategi Rasional

Strategi rasional (al-manhaj al-‘aqli) adalah dakwah dengan beberapa metode yang memfokuskan pada aspek akal pikiran.

16 Ali Aziz, Moh, M.Ag. Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2004), h

(35)

Strategi ini mendorong mitra dakwah untuk berfikir, merenungkan dan mengambil pelajaran.

c. Strategi indriawi

Strategi indriawi (al-manhaj al-hissi) juga dapat dinamakan dengan strategi eksperimen atau strategi ilmiah. Ia didefinisikan sebagai sistem dakwah atau kumpulan metode dakwah yang berorientasi pada pancaindra dan berpegang teguh pada hasil penelitian dan percobaan. Di antara metode yang dihimpun oleh strategi ini adalah praktik keagamaan, keteladanan dan pentas drama.

Dengan kata lain strategi dakwah merupakan kegiatan yang sifatnya komunikatif, yakni usaha penyampaian tentang Islam kepada masyarkat tersebut memiliki pemahaman tentang Islam dan akhirnya mengamalkan ajaran Islam dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari.17

Keberhasilan dakwah secara total tidaklah semata-mata dilihat dari daya Tarik dan daya pikat seorang da’I dalam menyampaikan dakwahnya terletak pada adanya perubahan sikap perilaku sasaran dakwah (mad’unya) yang secara lebih luas adalah masyarakat. 18

17 M. Bahri Ghazali, Da’wah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h. 6.

18 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: membangun kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h. 1

(36)

E. Musik

a. Pengertian Musik

musik merupakan salah satu seni dari sekian banyak seni yang ada . dalam kamus besar Bahasa Indonesia, musik diartikan sebagai sebuah Ilmu atau sebuah seni menyusun nada atau suara yang diutarakan. Kombinasi dan dan hubungan temporal untuk

menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai

keseimbangan dan kesatuan, dimana nada atau suara disusun sedemikian rupa sehingga menjadi irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi.19

Menurut jamalus musik adalah hasil karya seni berupa bunyi yang dituangkan dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur pokok musik, yakni melodi, irama, harmoni dan struktur lagu serta ekspresi sebagai satu kasatuan.20 Musik adalah suatu keunikan istimewa yang diciptakan manusia yang mempunyai kapasitas sangat kuat untuk menyampaikan emosi.

Dalam bahasa Yunani, lirik merupakan sebuah syair yang dinyanyikan untuk mengiringi sebuah permainan. Karena pada dasarnya sebuah lirik lagu sama dengan puisi karena keduanya memiliki ciri yang sama yaitu terdapat struktur bentuk dan struktur makna. Adapun lirik dalam istilah umum yang dipergunakan untuk teks yang ada pada melodi terhadap suatu

19 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 98 20 Adjie Wssa poetra, 1001 Jurus Mudah Bernyanyi, (Bandung: Mizan, 2008) h. 28.

(37)

makna dari lagu.21 Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang tentang sesuatu yang dialaminya.

b. Nasyid

Nasyid berasal dari bahasa Arab, yaitu ansyada-yunsyidu yang memiliki arti bersenandung. Nasyid sebagai format kesinian adalah senandung yan berisi syair-syair keagamaan. Orang yang melantunkan nasyid disebut musyid, sedangkan arti itu sendiri adalah orang yang melantunkan atau membacakan syair.

Nasyid meupakan senandung yang bernuansa Islami dan mengandung kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah dan yang berkaitan dengan Islam lainnya. Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela atau dengan diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak para ulama Islam yang melarang penggunaan musik gendang. Pada awalnya sejarah nasyid pertama kali dibawakan dengan alunan bercorak padang pasir, tetapi kini kumpulan team nasyid telah membawa berbagai bercorak baru untuk para pendengar. Pembaharuan ini menjadikan lagu-lagu nasyid lebih menarik dan memiliki daya saing dalam bidang seni. 22

Nasyid memiliki pengaruh dalam perjalanan penyebaran agama Islam di Indonesia karena jika meihat pengertian nasyid secara luas yaitu bernyanyi, maka kegiatan tersebut adalah

21 Melani Budianta, Membaca Sastra, (Pengantar Mehami Sastra Untuk Perguruan Tinggi), (Jakarta: Indonesia Tera, 2008), h. 256

22 Saad Saefulah, Apa Itu Nasyid?, artikel ini diakses pada 26 Agustus 2016 dari

(38)

dilakukan sebelum Islam masuk ke Nusantara. Bernyanyi dengan syair yang berisikan nilai-nilai Islam telah digunakan oleh Wali Songo dalam penyebaran agama Islam di Indonesia.23

23 Agung Sasongko, Nasyid Berperan Pada Penyebaran Islam Di Indonesia,

Artike; ini diakses pada 20 Maret 2018 dari http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam-digest/17/04/01/onq3zc313-naysid-berperan-pada-penyebaran-islam-di -indonesia

(39)

29

GAMBARAN UMUM NASYID ALEEHYA A. Sejarah Group Nasyid Aleehya

Gambar 3.1

Sumber: Akun Instagram Aleehya

Awal terbentuknya Group Nasyid Aleehya yaitu pada bulan Januari 2018. Grup nasyid Aleehya terdiri dari 3 orang yaitu Zaenal Arifin (Ari) sebagai Musik Arranger, Dian Sukmawan (Dian) sebagai

rapper dan (Danu) sebagai vokalis. Masing-masing dari mereka bertiga

memang sudah lama terjun di dunia nasyid dan sudah sering menjadi juri di acara-acara nasyid. Biasanya nasyid itu terdiri dari lima orang tanpa alat musik dan hanya menggunakan beatbox yaitu hanya bermain dengan suara. Melihat dari minat pemuda yang sudah kurang menyukai musik nasyid, terlahirlah ide untuk menjadikan musik nasyid menjadi sesuatu yang fresh untuk dinikmati oleh masyarakat. Dengan cara shalawat yang ada diaransemen ke dalan musik genre pop modern dan rap ditambah alunan Electronic Dance Music (EDM), dan juga menggunakan lagu-lagu yang sedang ppuler, lagu pop dangdut hingga lagu luar digubah liriknya menjadi shalawat, mereka ingin mengeksplor

(40)

lebih luas lagi karena kalau dengan dunia musik yang lebih cenderung konvensional khawatirnya nanti yang nonton pun hanya area orang-orang yang menyukai nasyid saja. Jika dikemas dengan musik-musik yang modern semoga bisa lebih berkembang dan dikenal lebih luas lagi. Menyampaikan sesuatu yang baik dengan cara lebih kekinian dan dapat memudahkan mereka untuk menyiarkan shalawat di zaman seperti sekarang ini, karena dengan cara tersebut semoga dapat menginspirasi banyak orang untuk tetap mencintai shalawat.

Nama Aleehya diberikan oleh Ustadz Agus Syafi’i yaitu pembina yayasan rumah Amalia untuk anak-anak yatim Tangerang. Aleehya diambil dari kata Hayatun yang artinya hidup atau menghidupkan, dengan memilih nama tersebut berharap semoga semangatnya seperti buku Ihya Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali, bahwasannya buku tersebut bisa membuat anak muda semangat. Memberikan semangat baru kepada masyarakat terutaman anak muda untuk tetap mencintai, menanamkan atau menghidupkan kembali shalawat dalam kehidupan sehari-hari.34

Awalnya untuk penulisan nama Aleehya adalah Alihya sesuai dengan yang diberikan oleh Ustadz Agus, tetapi mereka mengganti penulisan Alihya menjadi Aleehya dengan alasan karena mereka ingin lebih menarik dan kekinian. Mereka sering mendatangi rumah yayasan Amalia tersebut untuk menghibur anak-anak yatim disana dengan lagu-lagu mereka.35

Rapper Aleehya awalnya bernama bayu tapi berhubung bayu menikah muda dan harus pindah ke kota Medan akhirnya digantikan

34 Wawancara Pribadi dengan Aleehya, Wawancara Pribadi dengan Aleehya, Bogor, 03

Desember 2019

35 Wawancara Pribadi dengan Aleehya, Wawancara Pribadi dengan Aleehya, Bogor, 03

(41)

oleh Dian yang berasal dari Grup The Jenggot yang sekarang sudah bubar.

Ari yang mengawali untuk menginisiasi membuat nasyid yang lebih kekinian yang ada rap dan juga ada unsur alat elektronik seperti alat musik Electronic Dance Music (EDM), akhirnya terbentuklah format rapper, Lead vocal dan aransemen musik digital. Awalnya mereka belum membawakan shalawat tapi hanya lagu-lagu religi biasa kemudian Danu mengusulkan untuk menggubah lagu dengan isi lirik

baper dalam artian baper dalam hal-hal yang positif, tapi disanggah oleh

Dian karena sudah ada grup nasyid lain yang seperti itu. Lalu saat itu ada seorang perempuan sedang ramai di televisi membawakan gubahan lagu menjadi shalawat dalam sebuah acara ajang pencarian bakat, muncul lah ide untuk menggubah lagu yang sedang ppuler liriknya menjadi shalawat. Lagu yang pertama di gubah oleh Aleehya adalah lagu Jaran Goyang dari Nella Kharisma yang memang sedang hits, mereka membuat gubahan tersebut dengan video yang sangat sederhana yaitu di di dalam mobil bagian depan.

Halim Ambiya salah satu teman nasyid Ari mencoba untuk menyebarkan video gubahan lagu Jaran Goyang tersebut di akun facebook komunitasnya yang bernama Tasawuf Underground yaitu salah satu komunitas yang megajak anak-anak punk dan anak jalanan untuk kembali ke dalam kehidupan lebih baik. Dan tak disangka dari postingan Halim itu ternyata video gubahan lagu jarang goyang tersebut menjadi viral. Berawal dari facebook lalu naik ke youtube serta banyak yang mengunggah ulang lagu gubahan Jaran Goyang tersebut di akun-akun viral Instagram.36

36 Wawancara Pribadi dengan Aleehya, Wawancara Pribadi dengan Aleehya, Bogor, 03

(42)

Nasyid Aleehya awalnya bergerak di komunitas nasyid Indonesia, dan setelah video mereka viral mulai banyak yang mengundang mereka mulai dari komunitas nasyidnya sendiri, Pesantren, Sekolah hingga ke perguruan tinggi. Berawal dari perjalanan yang kecil ternyata akhirnya Aleehya bisa dikenal banyak orang, banyak yang mendengarkan dan menyukai lagu-lagu mereka. Setelah gubahan shalawatnya viral mereka merasa bahwa memang shalawat adalah menjadi ciri khas mereka dan akhirnya Aleehya kembali menggubah shalawat dengan lagu Havana dari Camila Cabelo dan ternyata gubahan Shalawat Havana ini pun viral seperti gubahan sebelumnya. Dari momentum viral tersebut banyak undangan yang datang, hampir sudah semua kota mereka datangi di berbagai acara, mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Lombok dan pulau Jawa. Hanya Aceh yang belum pernah mereka kunjungi, sempat pernah ada undangan kesana tapi mereka tidak bisa karena ada suatu kendala.

Untuk pembuatan video mereka membutuhkan sekitar delapan hari, satu hari untuk pemgambilan video dan untuk pengeditan kurang lebih selama satu minggu. Dan mereka tidak ada tim khusus untuk orang-orang yang terlibat dalam pembuatan video lagu-lagu mereka, hanya dibantu oleh beberapa teman mereka salah satunya bernama Kang Rangga sebagai videographer yang kebetulan mumpuni dalam bidang tersebut. Ada beberapa video yang di garap oleh Kang Rangga videonya termasuk video yang out of the box seperti video di lagu yang berjudul “Bawa Santay Bray” dan “Beloved Prophet”. Di lagu Beloved Prophet Kang Rangga ikut ke Palembang untuk pembuatan video tersebut, dan video tersebut dipake oleh Intim Record untuk menjadi official lagu Aleehya yang di Malaysia dan Singapura.

(43)

Bukan hanya sering tampil saja mereka pun sudah sering mengikuti aksi sosial atau konser amal contohnya seperti bencana gempa bumi di Lombok dan Palu. Mereka sering bekerjasama dengan Dompet Dhuafa termasuk lembaga Palestina, dan untuk aksi sosial Aleehya mempunyai pergerakan sendiri namanya Aleehya In Motion yang biasa disingkat dengan sebutan AIM yang berarti tujuan. Jadi mereka memilki tujuan dalam pergerakan tersebut untuk merangkul dan membantu banyak orang semampu yang mereka bisa. Dan mereka menggelar konser musik di Pejaten Village, Jakarta selatan yang bekerjasama dengan Dompet Dhuafa dan enam musisi lainnya. Konser amal yang bertajuk Sound Of Humanity yang bertujuan untuk membantu korban gempa di Lombok. Dan momentum yang paling berkesan bagi mereka adalah ketika aksi sosial saat mereka ke Lombok karena mereka datang kesana langsung menjadi relawan dan menghibur korban disana dengan menyanyi di tenda-tenda lebih bertu bjuan untuk Healing action agar para korban merasa lebih tenang.

Bukan hanya tampil di Indonesia saja bahkan Aleehya sudah tampil di luar negri karena kebetulan mereka bekerjasama dengan sebuah perusahaan major label di Malaysia namanya Intim Records. Ada salah satu Single Aleehya yang bekerjasama dengan mereka dan kebetulan mereka mengundang Aleehya untuk tour di Malaysia terutama ke media-media, radio dan televisi. Dari situ mereka memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membuat karya dan juga manggung-manggung yang lain.

Banyak keberkahan yang di dapat oleh Aleehya dari berdakwah melalui musik nasyid. Begitu banyak pencapaian-pencapaian yang tidak disangka-sangka, mulai dari pengalaman, banyak teman yang bahkan sudah merasa jadi saudara, bahkan bisa tampil di luar negeri dengan

(44)

apresiasi yang luar biasa dan bisa umoroh bareng. Dari naysid ini pun mereka mendapat banyak ilmu baru, bertemu dengan ustadz-ustadz seperti Aa Gym, ustadz Yusuf Mansyur bertemu dengan ulama-ulama inspiratif dari sini banyak kesempatan untuk mereka bertanya seputar Islam.

Mereka memilih musik bergenre hihop karena mereka ingin memberikan warna baru dalam dunia nasyid ingin lebih mengeksplor lagi. Musik hiphop berasal dari Amerika Dan melihat perkembangan zaman maka selera musik pun berubah, dimana orang tua lebih suka dengan dangdut atau pop, berbeda dengan anak milenial sekarang lebih menyukai lagu-lagu luar dan mereka lebih mengenal musik Electronic

Dance Music (EDM). Ingin lebih dikenal lagi di kalangan anak-anak

muda sesuai dengan target pendengar mereka, karena menurut mereka anak muda sekarang sudah jarang yang menyukai musik nasyid. Mereka berharap dengan mereka menggubah lagu-lagu yang sedang hits anak muda sekarang bisa lebih menyukai nasyid dan shalawat.

Ada beberapa hambatan ketika ingin tampil, hambatan saat pertama memulai karir adalah biaya, karena saat mereka ingin tampil pasti membutuhkan biaya awal. Dan sekarang kendala mereka yang paling sering muncul adalah waktu. Sulit untuk mengatur jadwal satu sama lain agar tidak bentrok dengan kegiatan yang lain, karena masing-masing mereka pun memiliki pekerjaan lain. Sulit ketika nominalnya tidak sesuai karena mereka pun harus meninggalkan pekerjaan mereka. Hambatan paling berat adalah kontroversial dakwah melalui musik, wajar saja karena memang ada yang bilang itu boleh dan ada juga yang bilang tidak boleh. Tapi, mereka ingin semuanya terangkul dengan baik dan mereka menyikapi perbedaan pendapat dalam hal-hal seperti itu dengan menghormati satu sama lain dan tidak saling merendahkan.

(45)

Itukan masalah furuiyah masalah yang sifatnya duniawi, Aleehya yakin kalau semua hal yang ada di dunia ini mubah sebetulnya, tapi bagaimana kita mengarahkannya. Kalau musik itu bagi mereka bisa mengarahkan kepada yang baik Allah ridha dengan apa yang mereka lakukan dan insyaAllah Aleehya akan terus berjalan, berbeda jika Allah tidak meridoi pasti Allah akan berhentikan Aleehya ini dan sampai sekarang Aleehya masih berkarya samapi saat ini.

Aleehya sudah memiliki banyak single dan ada beberapa gubahan yaitu meminjam nada dengan lirik dan aransemen yang diubah. Tapi untuk album mereka masih belum ada karena melihat efektivitas album zaman sekarang sepertinya sangat lemah kesempatannya karena sudah jarang peminatnya. Adapun aplikasi seperti spotify dan joox bisa untuk membuat album digital di aplikasi tersebut, tapi menurut mereka itu hanya etalase karena jika mengharapkan penjualan digital tidak bisa terlalu diharapkan sebagai penghasilan yang bisa menjanjijkan, karena zaman sekarang banyak orang bilang digital lebih simple, tapi ribuan artis albumnya ada disitu jadi kemungkinan kecil bagi mereka jika harus bersaing dengan ribuan artis. Menurut mereka yang paling efektif adalah manggung-manggung off air. 37 Dalam setiap pembuatan gubahan lagu yang Aleehya unggah di akun sosial media youtube, mereka mencantuman penyanyi asli dari lagu tersebut di deskripsi box youtube.

B. Profil Grup Nasyid Aleehya

Gambar 3. 2

Sumber: Akun instagram Zaenal Arifin

37 Wawancara Pribadi dengan Aleehya, Wawancara Pribadi dengan Aleehya, Bogor, 03

(46)

Nama: Zaenal Arifin

TTL: Bogor, 03 Desember 1979 Pendidikan: Arsitektur

Pekerjaan: Aranger Musik Posisi: Musik Aranger

Gambar 3. 3

(47)

Nama: Wahyu Danu

TTL: Bogor, 18 Desember 1984 Pendidikan: SMA

Pekerjaan: Wirausaha Posisi: Lead Vocal

(48)

Gambar 3. 4

Sumber: Akun Instagram Dian Sukmawan

Nama: Dian Sukmawan TTL: Cianjur, 18 Juli 1984

Pendidikan: S1 Pendidikan dan Sastra Indonesia Pekerjaan: Guru/ Pelatih Vokal

Posisi: Rapper

C. Jargon Nasyid Aleehya

1. Share

2. Shalawat Anywhere 3. Shalawat Everywhere

Shalawat dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, bershalawatlah dengan ikhlas, hanya mengharapkan rahmat dan

(49)

ridha-Nya, serta sebagai bukti tanda cinta sekaligus penawar rasa rindu pada Rasulullah SAW. Apabila ada seseorang yang sbershalawat atas Nabi Muhammad SAW, berarti dia mengerjakan perintah Allah SWT. Allah berfirman:

َم ْوَي يِتَعاَفَش ُهْتَكَرْدَأ اًرْشَع يِسْمُي َني ِح َو اًرْشَع ُحِبْصُي َني ِح َّيَلَع ىَّلَص ْنَم ِةَماَيِقْلا

“Barang siapa yang bershalawat kepadaku dipagi hari 10 kali dan di sore hari 10 kali, maka dia akan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat” (HR. At-Tabrani)

D. Pengharagaan Nasyid Aleehya

Aleehya sudah meraih beberapa penghargaan di berbagai acara yaitu:

1. Pada tahun 2019, Nasyid Aleehya mendapatkan penghargaan dengan kategori Muda 2019 Anugerah Syiar Ramadhan yaitu Grup Musik Muda Inspiratif dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Gambar 3.5

(50)

2. Pada tahun 2019, Nasyid Aleehya mendapatkan silver play botton dari youtube dengan kategori viral of the year.

Gambar 3. 6

Sumber: Akun Instragram Aleehya

3. Pada tanggal 09 Mei 2019. Nasyid Aleehya mendapatkan penghargaan dalam acara Bandung Nasyid Award dengan kategori Viral Of The Year.

Gambar 3. 7

(51)

4. Single dan Gubahan Nasyid Aleehya

No Jenis Lagu

Judul Lagu Viewrs

1 Gubahan Jaran Goyang 786 Ribu

Havana 1,6 Juta

On my way 693 Ribu

Seniorita 148 Ribu

Lily 203 Ribu

Girls Like You 367 Ribu

Alone 282 ribu

You Are The Reason 163 Ribu

Roar 259 Ribu

Tayo 568 Ribu

Baby Shark 717 Ribu

Cryon Sinchan 221 Ribu

Doraemon 996 Ribu

Happy 78 Ribu

Sayang 2,3 Juta

Memories 86 Ribu

(52)

Apa Kabar Assalamu’alaikum

272 Ribu

Terang Hati 130 Ribu

Beloved Prophet 144 Ribu

Syukur Alhamdulillah

217 Ribu

Ya Asyiqol 505 Ribu

Ya Habibal Qolbi 236 Ribu

3 Cover Shalawat Badar 66 Ribu

Obat Hati 306 Ribu

Kun Anta 91 Ribu

Kisah dan Shalawat 11 Ribu

Shalli wasallim daiman

276 Ribu

Shalawatan ft Dodi 70 Ribu

Man Ana 77 Ribu

Thibbil Qulub 97 Ribu

Ya Rasulallah Salamun ‘Alayk

(53)

43

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Peneliti membagi temuan data berdasarkan tahapan-tahapan strategi Fred R. David sebagai berikut:

A. Perumusan Strategi Dakwah Melalui Musik Nasyid Aleehya Dalam Menyosialisasikan Shalawat

Dengan adanya perumusan/perencanaan, maka kegiatan dakwah dapat berjalan secara terarah dan teratur. Hal ini dapat terjadi karena dengan pemikiran yang matang mengenai hal-hal apa saja yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara dalam melakukannya maka dapat dipertimbangkan apa saja yang harus dilakukan.1

Perumusan strategi adalah hal pertama yang harus dilakukan oleh Nasyid Aleehya dalam mensosialisasikan shalawat melalui musik nasyid, hal tersebut dikemukakan oleh Fred R. David. Tiga tahapan tersebut yaitu perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Ada beberapa hal dalam perumusan strategi adalah pengembangan tujuan, peluang dan anacaman dari luar, penetapan kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternatif serta memilih strategi untuk dilaksankan.2

a. Pengembangan Tujuan

Aleehya adalah salah satu grup nasyid yang kekinian, mereka tidak lagi menggunakan accapella, tetapi mereka menggunakan alat musik elektronik yaitu Electronic Music Dance (EDM). Untuk pembuatan lagu atau gubahan shalawat nasyid

1 Fred R. David, Manajemen Strategis Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2002). H.

6-7

2 Fred R. David, Manajemen Strategis Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2002). H.

(54)

Aleehya melihat berdasarkan lagu apa yang sedang populer yang banyak dinyanyikan oleh masyarakat.

sebelum menciptakan atau menggubah lagu, berdasarkan hasil wawancara peneliti. Awalnya mereka hanya menciptakan lagu-lagu religi yang bernafasakan Islam yang berjudul “apa kabar Assalamu’alaikum”. Kemudian mereka menggubah lagu-lagu yang sedang populer, dan setelah mempublikasikan di akun sosial media Aleehya ternyata banyak yang menyukai lagu mereka dan menjadi viral, baru lah mereka tau bahwa Shalawat adalah ciri khas Aleehya. Sebelum mereka ingin menggubah shalawat mereka selalu menyesuaikan lagu apa saja yang tengah hits dipasaran dan shalawat apa yang pas untuk lagu tersebut. Jadi pesan yang ingin disampaikan melalui lagu mereka mudah diterima dengan baik dan berdampak efektif bagi yang mendengarkannya. Bershalawat merupakan salah satu dalam perencanaan strategi dakwah Nasyid Aleehya dalam menyampaikan pesan dakwahnya. Dengan menggubah lagu-lagu yang tengah populer dengan shalawat, mereka mengajak masyarakat untuk mencintai shalawat dengan alunan musik yang sedang populer merupakan cara baru yang menarik untuk lebih mudah membiasakan banyak orang untuk melantunkan shalawat.

b. Penentuan dan segmentasi peluang

Ari selaku Music Aranger dari grup nasyid Aleehya mengatakan “kami selalu melihat terlebih dulu lagu-lagu apa yang

sedang banyak digemari atau sering di nyanyikan oleh orang-orang, barulah disitu kami menggubah lagu-lagu tersebut dengan shalawat, soalnya biar lebih mudah ditiru sama orang-orang

(55)

terutama anak milenial karena lagunya udah ga asing lagi di telinga jadi gampang buat ditiiru.3

Melalui wawancara ini peniliti memahami bahwa Aleehya memiliki cara mereka sendiri bagaimana mengajak masyarakat untuk tetap menyukai dan melantunkan shalawat. Khususnya pada kalangan anak muda, karena mereka memilih lagu-lagu yang sedang populer atau yang sedang banyak digemari oleh anak muda sekarang seperti lagu-lagu luar. Jadi hal tersebut mudah ditiru dan mudah diingat oleh banyak orang.

c. Peluang dan ancaman dari luar

Ari: Kami ingin memberikan sesuatu yang baru untuk

masyarakat terutama untuk anak muda sekarang. Kami ingin mereka tetap mencintai shalawat. Makanya kami menggubah shalawat-shalawat dengan lagu yang populer dan harapan kami semoga karya kami dapat menginspirasi untuk banyak orang.4

Danu: menurut kami kalo ada grup nasyid lain kami tidak

mengaggap mereka sebagai saingan kami, justru kami mensuport mereka. Selama sama-sama menyebarkan kebaikan harusnya kita saling mendukung dan berkolaborasi sebagai bukti kami saling mendukung.

d. Penetapan kekuatan dan kelemahan internal

Dalam hal ini misalnya adanya anggota atau tim yang tidak mau bekerjasama, kekurangan dana, penetapan waktu dan tempat yang kurang tepat sehingga salah satu dari mereka tidak bisa mengorbankan waktunya demi urusan pribadi.

3 Wawancara Pribadi dengan Aleehya, Bogor, 03 Desember 2019 4 Wawancara Pribadi dengan Aleehya, Bogor, 03 Desember 2019

(56)

e. Menghasilkan strategi alternatif serta memilih strategi yang dilaksanakan

Kalau kita tergantung waktu, kalau memang sempat untuk membuat plan alternatif pasti kita buat, karena khawatir nanti apa-apa yang sudah direncanakan tidak sesuai dengan keadaan lapangan.

Dalam teori Fred R. David, perumusan strategi adalah hal penting karena perumusan atau perencanaan menjadi sebuah strategi untuk pelaksanaan sebuah tindakan sesuai tujuan. Jika dlihat penerapan strategi dakwah, maka perencanaan materi penting untuk dilakukan sebelum melakukan dakwah. Yaitu memilih materi yang akan disampaikan kepada mad’u agar dapat dipahami, materi dakwah yang dimaksud adalah lirik-lirik yang meningatkan mad’u kepada jalan yang lebih baik dan shalawat yang akan dijadikan lagu. Minimal pesan dakwah yang disampaikan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada setiap lagu Aleehya selalu memliki perencanaan yang matang untuk persiapan gubahan lagu yang mereka ciptakan. Mulai dari lirik lagu, video clip, dan genre musiknya. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi efek dari apapun pesan dakwah yang ingin disampaikan. Bagi mereka bernyanyi adalah hobi mereka, jadi hal terpenting dalam menciptakan sebuah lagu adalah penuh keikhlasan agar menyatu dengan lagu yang dinyanyikan dan diciptakan. Bagi mereka dapat menginspirasi seseorang dan mengajak banyak orang untuk mengingat Allah dan mencintai Rasulullah melalui shalawat adalah tujuan utama dalam langkah mereka untuk terus berkarya.

(57)

Maka dapat dikatakan bahwa berdakwah juga memerlukan strategi agar dakwah yang akan disampaikan dapat memberi dampak kepada mad’u nya. Dalam tahap perumusan strategi dakwah yang dilakukan Nasyid Aleehya sesuai dengan konsep dengan Fred R. David. Karena Nasyid Aleehya merencankan segala sesuatunya sebelum berdakwah untuk dijadikan strategi.

B. Implementasi Strategi Dakwah Melalui Musik Nasyid Aleehya Dalam Menyosialisasikan Shalawat

Dalam pelaksanaannya Aleehya memiliki beberapa hal yang harus dulakukan untuk mengimplementasikan rumusan strategi yang sudah mereka buat, yaitu sebagai berikut:

a. Memfokuskan menggubah lagu yang sedang populer

Hal pertama yang dilakukan Nasyid Aleehya dan tim dalam menyebarkan dakwahnya melalui musik adalah menentukan lagu apa yang sedang populer, lalu mencari shalawat apa yang pas untuk lagu tersebut untuk digubah.

Setelah mendapat lagu dan shalawat yang akan digubah, selanjutnya Ari menciptakan musik sebagai music director dengan menggunakan Electronic Dance Music (EDM). Dan Dian perlu menentukan lirik untuk rap dengan pesan-pesan yang berisi nilai Islam agar mencintai rasulullah dan mengajak pendengarnya untuk bershalawat. Dalam pembuatan musik dan perencanaan menggubah lagu dengan shalawat butuh menghabiskan waktu selama 2 sampai 3 hari.

Dalam pelaksanaannya, mereka mengajak orang-orang untuk bershalawat melalui karya mereka. Dengan harapan, banyak anak muda tetap menyukai shalawat. Sebagai penerus bangsa dan

Gambar

Foto bersama dengan grup Nasyid Aleehya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan simpulan di atas maka saran yang dapat diberikan yaitu auditor dan kantor akuntan publik (KAP) diharapkan untuk dapat

Untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan dari peran keluarga, tingkat pendidikan, jumlah pendapatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Purna yang diperoleh saat masih

Brigade tersebut dipimpin oleh Letnan Kolonel Dahlan ( bekas anggota PRI Surabaya dan Pesindo ) dan bermarkas di desa Waturejo, Ngantang (Malang). Desa ini dipilih karena

Berdasarkan hasil validasi pengembangan media pembelajaran pada pokok bahasan struktur atom berbasis Autoplay Media Studio 8 diperoleh skor hasil validasi media oleh

Studi media bertujuan untuk mengetahui pengalaman-pengalaman dan kapasitas pemerintah kota dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pemasaran sosial termasuk disini adalah

Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki

Berdasarkan keinginan masyarakat, peluang rekreasi luar ruang (aktif dan pasif) yang dapat dikembangkan adalah jogging, bersepeda, beristirahat, berkumpul,

Menurut Prabowo dan Kartohadiprodjo (2009), media tanam tanaman anggrek bulan harus memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu dapat digunakan untuk melekatnya akar