• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA & ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA & ANALISA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2 DATA & ANALISA

2.1 Sumber Data

Data-data dan literature ini didapat dari beberapa media, baik dari buku, internet dan video. Semua sumber merupakan bahan-bahan yang membantu memperkuat data-data teori cerita ataupun data visual referensi mengenai pembuatan animasi e-learning ini.

2.1.1 Buku

Dibagi menjadi tiga : yaitu dua dari artikel majalah fitness REPS dan majalah Muscle Indonesia yang membahas jenis-jenis latihan di rumah.

2.1.2 Internet

Untuk data yang penulis ambil dan dijadikan acuan didapat dari wikipedia.org, duniafitnes.com, indonesiaindonesia.com dan banyak lainnya.

2.1.3 Video

Untuk acuan video didapat dari Viking Fitness (Youtube).

2.2 Data Umum

2.2.1 Pengertian Fitness

Fitness adalah kegiatan olahraga pembentukan otot-otot tubuh/fisik yang dilakukans ecara rutin dan berkala, yang bertujuan untuk menjaga vitalitas tubuh dan berlatih disiplin. Memiliki otot tubuh yang ideal dan proporsional adalah idaman setiap individu, yang mana hal ini cukup mempengaruhi peforma kita di pandangan mata orang lain. Guna memperoleh bentuk tubuh ideal diperlukan usaha pembentukannya dan usaha yang dilakukan tersebut tidaklah sesingkat hitungan detik. Diperlukan disiplin waktu dan asupan makanan yang dikonsumsi.

Berlatih secara berkala merupakan factor penentu guna memperoleh bentuk tubuh yang ideal. Fitness sudah menjadi gaya hidup trend saat ini. Ada banyak sekali sarana atau tempat-tempat yang mengkhususkan fasilitasnya untuk berkegiatan fitness. Bisa kita lihat disekeliling ada banyak tempat pusat kebugaran tubuh dan banyak pula informasi-informasi yang bisa kita dapatkan yang mengulas tentang dunia fitness. Sumber informasi tersebut entah diperoleh dari media cetak, elektronik, internet atau informasi langsung di tempat pusat kebugaran tubuh/fitness.

(2)

2.2.2 Anatomi Otot-Otot Tubuh

2.2.2.1 Pengertian Anatomi Tubuh

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh dengan baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain.

2.2.2.2 Definisi Otot-Otot pada Tubuh Manusia

- Otot Dada : Pectoralis Major, Pectoralis Minor, Serratus Anterior.

- Otot Punggung : Rhomboid, Teres Major, Teres Minor,

Lattisimus Dorsi, Erector (Lumbar).

- Otot Perut : Rectus Abdominis, Intercostal, Obliques.

- Otot Bahu : Deltoids (anterior, medials, posterior), Traapezius.

- Otot Lengan : Forearm Flexor, Forearm Extensor, Bicep,

Brachialis, Triceps.

- Otot Pinggul : Gluteus Maximus.

- Otot Paha Depan : Vastus Lateralis, Vastus Medialis, Satorius. - Otot Paha dan Betis Belakang : Hamstrings, Gastrocnemius, Soleus.

(3)

2.3 Latihan Fitness di Rumah

2.3.1 Persiapan-Persiapan Untuk Latihan Fitness Di Rumah 1. Atur Program Latihan

Latihan tidaklah bisa dilakukan hanya sekadarnya. Walaupun anda mempunyai focus untuk membentuk hanya bagian dada atau lengan, tapi sebenarnya otot tidaklah bisa besar satu bagian dan bagian lain kecil karena akan terjadi ketidakseimbangan, jika anda melatih otot dada maka otot punggung juga perlu dilatih, jika anda melatih biceps maka perlu juga melatih triceps. Jika anda melatih perut maka perlu juga melatih punggung bawah. Bahkan jika anda seorang yang gemuk, melatih kaki akan sangat berguna karena bisa membantu pembakaran lemak. Bukan berarti yang kurus dilarang berlatih kaki juga disini.

2. Sediakan Alatnya

Sebenarnya tidak perlu banyak alat yang dibutuhkan oleh anda untuk berlatih. Umumnya dumbbell merupakan alat yang paling fleksibel untuk digunakan karena banyaknya jenis latihan yang bisa digunakan dengan dumbbell. Barbell bisa menjadi alternatif lain walaupun lebih sedikit jenis latihan yang bisa digunakan.

Gambar 2.2 : Dumbbell dan Barbell

Alat lain yang bisa anda gunakan dan lebih mudah dibawa ke mana-mana adalah Lean Exercise Band. Alat ini bisa membantu anda membentuk otot dengan banyaknya jenis latihan yang bisa dilakukan bahkan saaat dikamar.

(4)

3. Tentukan Pola Makan

Latihan tanpa makanan yang tepat akan percuma karena otot anda terbentuk dari makanan yang masuk. Makanan tinggi protein akan sangat penting untuk membentuk otot anda.

2.3.2 Contoh Program Latihan : Program Latihan Dumbbell :

Hari 1 – Chest (Dada), Triceps (Lengan Belakang) :

1. Incline Dumbbell Bench Press – 3 sets ( 15, 8, 6 kali)

Latihan ini akan memberikan sedikit tekanan di dada bagian atas, namun sudut jangan terlalu tinggi, sekitar 20-30 derajat. Latihan ini diarahkan tekanan pada otot dada bagian bawah.

Gambar 2.4 : Incline Dumbbell Bench Press

2. Flat Dumbbell Bench Press -3 sets (15, 8, 6 kali)

Latihan ini akan memberi tekanan pada keseluruhan dada, lakukan pegangan sedikit lebar dari lebar lebar bahu, namun jangan terlalu lebar karena membebani sendi terlalu berat, angkat beban luruskan lengan ke atas, lalu turunkan perlahan.

(5)

Gambar 2.5 : Flat Dumbbell Bench Press 3. Flat Dumbbell Flyes – 3 sets (15, 10, 8 kali)

Latihan ini diguankan untuk melatih otot dada dengan rentang gerakan yang cukup jauh, sehingga sangat efektif untuk membantu meningkatkan massa otot

.

Gambar 2.6 : Flat Dumbbell Flyes 4. Dumbbell Triceps Extension – 3 sets (15, 10, 8 kali)

Latihan ini memberikan tekanan pada keseluruhan otot triceps, luruskan tangan dan turunkan lengan perlahan sampai sudut 90 derajat dan angkat kembali hingga lengan lurus ke atas, tetap jaga posisi badan tegak dan konsentrasikan agar siku tidak bergerak dalam latihan ini.

(6)

Gambar 2.6 : Dumbbell Triceps Extension 5. Triceps Kickback – 3 sets (15, 10, 8 kali)

Berdiri dengan posisi lutut sedikit bengkok dengan satu kaki berada didepan kaki yang lain, satu lengan bertumpu pada bench, posisi badan condong ke depan dan tangan yang satu memegang dumbbell, posisi lengan sejajar dengan badan dan lengan satunya posisi 90 derajat dengan lainnya. Dorong dumbbell ke belakang hingga sejajar dengan lantai, tahan sebentar, kembali dan ulangi.

(7)

Hari 2 – Back (Punggung), Biceps (Lengan Depan), Abs (Otot Perut) : 1. Bent-Over Dumbbell Row – 3 sets (15, 8, 6 kali)

Dengan sedikit membengkokkan lutut, punggung lurus serta badan agak condong ke depan, cengkeramlah beban sedikit lebih lebar dari bahu lalu tarik beban ke arah badan hingga beban berhenti sedikit diatas pusar. Tips : jangan pernah melengkungkan punggung, jagalah agar otot perut dan pungugng bawah, serta pinggang belakang pada posisi lurus terkontrol.

Gambar 2.8 : Bent-Over Dumbbell Row 2. One-Arm Dumbbell Row – 3 sets (15, 8, 6 kali)

Latihan ini merupakan variasi dari bent over barbbell row dengan cengkeraman dumbbell, dengan tangan lain bertumpu pada bangku latihan dan berperan sebagai penyangga tuubh saat punggung sejajar dengan lantai. Pandangan lurus ke depan agar punggung tetap lurus dan tidak membungkuk. Tariklah beban menuju iga setingga mungkin hingga posisi akhir siku berada sedikit diatas pinggang.

(8)

3. Dumbbell Deadlift – 3 sets (15, 8, 6 kali)

Latihan ini sangat membantu menambah massa otot secara keseluruhan karena melibatkan sangat banyak otot tubuh dalam melakukan gerakan. Dimulai pada posisi setengah berjongkok, tariklah beban dari lantai hingga tubuh berdiri sempurna, turunkan beban ke posisi semula tanpa mengembalikan beban ke lantai, kemudian ulangi. Hal yang harus dijaga adalah otot punggung selalu lurus baik saat mengangkat beban maupun menurunkan beban.

Gambar 2.11 : Dumbbell Deadlift 4. Dumbbel Biceps Curl – 3 sets (15, 10, 8 kali)

Dengan lengan selebar bahu genggamlah beban pada dumbbell. Usahakan siku dalam keadaan satatis, naikkan beban mendekati tubuh bagian atas, turunkan beban dengan terkontrol, jangan biarkan badan mengayun pada saat menaikkan beban maupun menurunkan beban.

(9)

5. Dumbbell Concentration Curl 3 sets (15, 10, 8 kali)

Latihan ini juga untuk mengkonsentrasikan bicep. Bagian terpenting dari latihan ini adalah posisinya yang memungkinkan kita untuk dapat melihat langsung gerakan merenggang otot bicep dengan konsentrasi penuh.

Gambar 2.13 : Dumbbell Concentration Curl 6. Crunch – 3 sets (25 kali)

Latihan ini memberikan tekanan pada keseluruhan otot perut, lakukan dengan posisi datar kedua tangan menahan pundak, tekuk kaki dan angkat tubuh bagian atas perlahan, turunkan kembali dan ulangi dari awal.

(10)

Hari 3 – Quadriceps (Paha Depan), Hamstrings (Paha Belakang), Calves (Betis) : 1. Dumbbell Squat – 4 sets (15, 10, 8, 6 kali)

Posisi telapak kaki sedikit lebar dari bahu, tekuk lutut dan turunkan badan hingga sejajar atau lebih rendah dari garis paralel dengan lantai, kembali dan ulangi. Badan jangan terlalu condong ke depan karena membebani punggung bawah dan mengurangi tekanan pada paha, punggung tetap lurus.

Gambar 2.15 : Dumbbell Squat

Dumbbell Lunge – 4 sets (15, 12, 10, 8 kali)

Dengan memegang 2 dumbbell ambil langkah panjang lekukkan gerakan lunges sehingga lutut kaki yang depan tertekuk, dorong ke posisi awal, ulangi kaki yang satunya lagi.

(11)

Gambar 2.16 : Dumbbell Lunge 2. Standing Dumbbel Calf Raises – 4 sets (15, 12, 10, 8 kali)

Pada latihan ini berjinjitlah, lutut diusahakan pada posisi lurus dan terkunci, tahan sebentar pada puncak gerakan. Latihan ini fokus pada otot betis bagian luar. Jangan membungkuk dalam latihan ini.

(12)

Hari 4 – Shoulders (Bahu), Traps (Pundak), Abs (Perut) : 1. Dumbbell Shoulder Press – 3 sets (15, 8, 6 kali)

Latihan ini bisa dilakukan duduk atau berdiri. Keuntungan dengan berdiri beban bisa lebih berat sehingga membantu pembentukan otot punggung tengah, karena area ini dibutuhkan untuk mendukung gerakan barbel press. Angkat dumbbell ke atas, saat turun bisa divariasi ke depan (miltary press) atau kebelakang leher atau behind the neck.

Gambar 2.18 : Dumbbell Shoulder Press 2. Dumbbell Lateral Raises – 3 sets (15, 10, 8 kali)

Pada latihan ini lengan lurus ke bawah kemudian beban diangkat ke samping dengan poisis lengan tetap lurus hingga seluruh lengan sejajar dengan lantai.

(13)

3. Bent-Over Dumbbell Lateral Raises – 3 sets (15, 10, 8 kali)

Dalam latihan ini badan dicondongkan ke depan hingga membentuk sudut 90 derajat dengan kaki, bisa pakai dumbbell atau cabel. Angkat beban ke samping menjauhi tubuh sementara tubuh tetap tertekuk.

Gambar 2.20 : Bent-Over Dumbbell Lateral Raises.

4. Dumbbell Shrug – 3 sets (15, 10, 8 kali)

Genggam kedua dumbbell pada kedua sisi badan dan angkatlah bahu setinggi mungkin, turunkan beban perlahan-lahan, biarkan trapezius meregang sempurna, saat menurunkan beban bahu jangan diputar untuk menghindari cedera.

(14)

5. Crunch – 3 sets (25 kali)

Latihan ini memberikan tekanan pada keseluruhan otot perut, lakukan dengan posisi berbaring datar kedua tangan menahan pundak, tekuk kaki dan angkat tubuh bagian atas perlahan, turunkan kembali dan ulangi dari awal.

Gambar 2.22 Crunch

2.3.3 Informasi Makanan Sehat

Untuk bisa membentuk badan yang menjadi lebih berotot, salah satunya adalah dengan melakukan fitness di pusat kebugaran. Tapi ternyata untuk bisa membuat badan berotot dibutuhkan beberapa makanan dan minuman yang sangat membantu dalam proses pembentukkan otot tersebut.

Bayam merupakan bahan bakar otot, karena mampu meningkatkan sintesis protein hingga mencapai 120 persen sehingga jaringan otot mampu memperbaiki dirinya sendiri. Namun, bayam tidak bisa membuat seseorang menjadi lebih langsing dan seksi.

Makanan yang bagus untuk membantu program fitness adalah makanan yang bisa membakar lemak, membentuk otot dan membantu membuat kardiovaskular seseorang menjadi lebih sehat.

(15)

Ini dia makanan dan minuman yang baik untuk mendukung program fitness : 1. Nanas dan pepaya

Untuk penyembuhan otot. Kedua buah tropikal ini mengandung bromelain dan papain, yaitu enzim yang tidak hanya membantu memecah protein untuk proses pencernaan tapi juga memiliki zat anti-peradangan yang bisa memulihkan otot setelah melakukan olahraga.

2. Salmon

Untuk kebugaran kardiovaskular. Peneliti australia menemukan bahwa asam lemak yang terdapat pada minyak ikan penting dalam menjaga kebugaran jantung, karena akan memiliki efek setelah masuk ke dalam sel jantung. Konsumsilah minya ikan dalam bentuk kapsul atau makan ikan yang kaya akan asam lemak beberapa kali dalam seminggu.

3. Butter kacang dan jelly atau pasta dengan saus daging

Untuk membangun otot dan memperbaikinya. Setelah melakukan latihan makanan yang sempurna adalah yang memiliki berat 400 kalori, 20 sampai dengan 30 gram protein (untuk membangun otot baru) dan 50 sampai 65 gram karbohidrat (untuk memperbaiki otot yang lama). Dan makanan tersebut cocok untuk formula seperti itu.

4. Air dingin

Untuk daya tahan. Mengkonsumsi air dingin sebelum dan selama latihan dapat membantu meningkatkan daya tahan. Selain itu mengkonsumsi air dingin merupakan cara yang paling langsung untuk bisa mengurangi inti suhu tubuh.

5. Susu coklat

Untuk menjaga tubuh tetap hidrasi. Minuman yang terbaik setelah olahraga adalah susu. Peneliti di inggris menemukan bahwa susu bekerja lebih baik dibandingkan dengan air putih atau minuman olahraga untuk mengembalikan tubuh tetap hidrasi setelah berolahraga, karena susu mengandung elektrolit potassium. Penambahan coklat pada susu akan semakin sempurna untuk memberikan keseimbangan protein, lemak dan mempercepat dalam proses pemulihan otot.

6. Teh hijau

Untuk penyembuhan otot. Peneliti di Brazil menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi tiga cangkir the hijau setiap harinya selama seminggu lebih sedikit memiliki sakit yang disebabkan oleh kerusakan sel dalam melakukan perlawanan. Jadi, mengkonsumsi beberapa cangkir teh hijau setiap hari dapat membantu seseorang lebih cepat sembuh cedera otot setelah melakukan latihan yang intensif.

(16)

2.4 Pengertian Animasi

Animasi berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti jiwa, hidup, dan semangat. Sedangkan pengertian animasi sendiri berasal dari kata 'to animate' yang berarti menggerakkan,menghidupkan. Misalkan sebuah benda yang mati, lalu digerakkan melalui perubahan sedikit demi sedikit dan teratur sehingga memberikan kesan hidup.animasi adalah proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan bentuk yang terjadi selama beberapa waktu.

Animasi sendiri itu sudah ada sejak zaman purba, tepatnya zaman paleolothikum. Di era paleolithikum, animasinya saat itu berupa hewan digambar bertumpuk sehingga memiliki kaki yang banyak seolah ingin memperlihatkan sebuah pergerakan. Lalu seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi pada abad ke 19, diciptakan alat-alat yang menunjang proses pembuatan animasi seperti phenakistoscope, praxinoscope, zoetrope, dan lainnya.

Gambar 2.23 : Bentuk Phenakistoscope.

Gambar 2.24 : Bentuk Zoetrope.

Pada tahun 1908 bertempat di eropa, lebih tepatnya Prancis. Emile Cohl seorang seniman membuat sebuah film berjudul Fantasmagorie. Film ini memperlihatkan sebuah animasi karakter

(17)

berbentuk figur stik atau lebih pas disebut karakter stick yang digambar di papan tulis. Dalam beberapa bagian dalam film itu ada penggabungan dengan live action, saat dimana tangan animator itu masuk kedalam scene. Sebuah terobosan yang baru mengingat teknologi animasi saat itu belum secanggih sekarang. Film ini dibuat dengan cara menggambar setiap frame adegan dalam kertas lalu di shoot dengan negatif film. Hal itulah yang membuat Fantasmagorie menjadi film animasi pertama yang dibuat dengan cara yang biasa dikenal dengan hand-drawn animation.

Gambar 2.25 : Hand-drawn Animation

Salah satu tokoh yang paling berjasa dalam mengembangkan film animasi adalah Walt Disney. Walt Disney banyak menghasilkan karakter-karakter animasi yang fenomenal seperti Mickey Mouse, Donald Duck, Pinocchio, Snow White, dan lain-lain. Walt Disney juga yang pertama membuat film animasi bersuara dalam film yang berjudul Steamboat Willie yang diputar perdana di Colony Theather, New York pada 18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower nad Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932.

Film animasi merambah pula ke negara-negara Asia. Jepang misalnya juga telah mengembangkan film animasi sejak tahun 1913. Animasi di Jepang mengikuti perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan warna. Sampai saat ini Jepang juga sudah menelurkan banyak sekali animasi-animasi berkualitas.

Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secara konvensional dan digital. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal, sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional. Tom Cardon seorang animator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui komputer cukup berperan. "Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit.

(18)

2.4.1 Animasi 2 Dimensi Celluloid (konvensional)

Teknik Celluloid (kadang-kadang disebut menjadi cell) ini merupakan teknik mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera di dalam ruangan yang serba hitam. Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.

Tahap-tahap dalam pembuatan animasi 2D saat itu dibagi menjadi 3 tahapan saat itu, yakni Pra produksi, Produksi dan Post produksi. Tahap Pra produksi meliputi :

o Konsep, o Skenario,

o Pembentukan karakter, o Storyboard,

o Dubbing awal, o Musik dan sound FX.

Untuk tahap produksi meliputi : o Layout (tata letak),

o Key Motion (gerakan kunci/inti),

o In Between (gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain), o Clean Up (membersihkan gambar dengan menjiplak),

o Background (gambar latar belakang),

o Celluloid (ditransfer keatas plastik transparan), o Coloring (mewarnai dengan tinta dan cat).

Pra-produksi : o Composite,

o Camera Shooting (gambar akan diambil dengan kamera, dengan mengambil frame demi frame),

o Editing, o Rendering,

(19)

Setelah perkembangan teknologi komputer di era 80-an, proses pembuatan animasi 2 dimensi menjadi lebih mudah. Yang sangat nyata dirasakan adalah kemudahan dalam proses pembuatan animasi. Untuk penggarapan animasi sederhana, mulai dari perancangan model hingga pengisian suara/dubbing dapat dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Setiap kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan. Sementara dengan teknik konvensional, setiap detail kesalahan kadang-kadang harus diulang kembali dari awal. Proses pembuatan animasi 2Dimensi digital terdiri dari:

Pra-Produksi : o Konsep, o Skenario, o Pembentukan karakter, o Storyboard, o Dubbing awal, o Musik dan sound FX.

Produksi :

o Layout (tata letak),

o Key motion (gerakan kunci/inti),

o In Between (gambar yang menghubungkan antara gambar inti ke gambar inti yang lain), o Background (gambar latar belakang),

o Scanning, o Coloring. Post-produksi : o Composite, o Editing, o Rendering,

o Pemindahan film kedalam berbagai media berupa VCD, DVD, VHS dan lainnya.

Selain itu dalam pembuatan kita juga tidak boleh melupakan hal yang paling penting dalam pembuatan sebuah film animasi. Yaitu 12 prinsip animasi. Ibaratnya itu adalah sebuah rumus baku jika kita ingin menghasilkan tontonan animasi yang benar dan menarik. Berikut penjelasan 12 prinsip animasi :

(20)

o Solid Drawing

Kemampuan menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang menentukan “baik proses maupun hasil” sebuah animasi, terutama animasi klasik. Meskipun kini peran gambar yang dihasilkan sketsa manual sudah bisa digantikan oleh komputer, tetapi dengan pemahaman dasar dari prinsip ‘menggambar’ akan menghasilkan animasi yang lebih ‘peka’. o Timing & Spacing

Grim Natwick, seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah tentang timing dan spacing”. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak.

o Squash & Stretch

Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur (plastis) pada objek atau figur sehingga seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Penerapan squash and stretch pada figur atau benda hidup (misal: manusia, binatang, creatures) akan memberikan ‘enhancement’ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan/action tertentu, sementara pada benda mati (misal : gelas, meja, botol) penerapan squash and stretch akan membuat mereka (benda-benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup. o Anticipation

Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/awalan gerak atau ancang-ancang. Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar berdiri. Pada gerakan melompat, seseorang yang tadinya berdiri harus ada gerakan ‘membungkuk’ terlebih dulu sebelum akhirnya melompat.

o Slow In and Slow Out

Slow In dan Slow Out menegaskan bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat.

(21)

o Arcs

Pada animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola).

o Secondary Action

Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama.

o Follow Through and Overlapping Action

Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah melompat. Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang.

o Straigth Ahead Action and Pose to Pose

Dari sisi resource dan pengerjaan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membuat animasi. Yang pertama adalah Straight Ahead Action, yaitu membuat animasi dengan cara seorang animator menggambar satu per satu, frame by frame, dari awal sampai selesai seorang diri. ang kedua adalah Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu saja, selanjutnya in-between atau interval antar keyframe digambar/dilanjutkan oleh asisten/animator lain.

o Staging

Staging dalam animasi meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Biasanya berkaitan dengan posisi kamera pengambilan gambar. Posisi kamera bawah membuat karakter terlihat besar dan menakutkan, kamera atas membuat karakter tampak kecil dan bingung sedangkan posisi kamera samping membuat karakter tampak lebih dinamis dan menarik.

o Appeal

Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Kita bisa dengan mudah mengidentifikasi gaya animasi buatan Jepang dengan hanya melihatnya sekilas. Kita juga bisa melihat style animasi buatan Disney atau Dreamworks cukup dengan melihatnya beberapa saat. Hal ini karena mereka memiliki appeal atau gaya tersendiri dalam pembuatan karakter animasi. Ada juga yang berpendapat bahwa appeal adalah tentang penokohan,

(22)

berkorelasi dengan ‘kharisma’ seorang tokoh atau karakter dalam animasi. Sehingga visualisasi animasi yang ada bisa mewakili karakter/sifat yang dimilkiki.

o Exagerration

Exaggeration merupakan upaya mendramatisir animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat sedemikian rupa sehingga terlihat sebagai bentuk ekstrimitas ekspresi tertentu dan biasanya digunakan untuk keperluan komedik. Seringkali ditemui pada film-film animasi anak-anak (segala usia) seperti Tom & Jery, Donald Duck, Mickey Mouse, Sinchan, dsb.

2.4.2 Animasi 3 Dimensi

Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka berlomba¬lombalah studio film dunia memproduksi film sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery). 2.4.3 Target Audience

Target Audience untuk animasi e-learning ini adalah kalangan orang dewasa yang sudah bekerja,pada usia 20-50 tahun.Animasi e-learning ini dibuat unutk semua golongan, jika berdasarkan tingkat ekonomi

2.4.4 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat 2.4.4.1 Faktor Pendukung

1. Masih jarangnya terdapat animasi e-learning yang membahas tentang fitness di Indonesia.

2. Menjadi salah satu alternatif media untuk mengajak penonton termotivasi untuk menjalankan kegiatan fitness dan pola hidup sehat.

3. Tingginya minat publik terhadap fitness sekarang.

4. Semakin maraknya buku-buku penunjang dan acara-acara kontes tentang fitness,dan semakin berkembangnya komunitas pecinta fitness di Indonesia.

(23)

2.4.4.2 Faktor Penghambat

1. Informasi dan pengerjaan animasi e-learning ini merupakan hasil dari pemikiran dan pengamatan penulis yang masih kurang berpengalaman dalm proyek seperti ini. 2. Jangka waktu pengerjaan yang singkat.

3. Masih terbatasnya pengetahuan penulis akan software-software dan teknology terbaru yang dapat menunjang pengerjaan proyek ini.

Gambar

Gambar 2.1 : Anatomi Tubuh Manusia
Gambar 2.3 : Lean Exercise Band
Gambar 2.5 : Flat Dumbbell Bench Press  3. Flat Dumbbell Flyes – 3 sets (15, 10, 8 kali)
Gambar 2.7 : Triceps Kickback
+7

Referensi

Dokumen terkait

Belanja Alat Tulis Kantor, Bahan Bakar Minyak/Gas Pelumas, Sewa Sarana Mobilitas, Makanan Dan Minuman Harian PNS, Makanan dan Minuman Harian Non PNS, Perjalanan Dinas,

Honorarium Panitia/Tim,Belanja alat tulis kantor,Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas,Belanja Foto Copy,Belanja makanan dan minuman rapat,Belanja makanan dan

270.000, Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas Rp.. 300.000,Belanja makanan dan minuman

Melihat bahwa produk ini merupakan satu-satunya produk minuman jenis malt non alkohol dengan varian rasa buah yang ada di pasaran Indonesia, oleh sebab itu yang

Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah zat yang ada di dalam makanan dan minuman, bukan merupakan bagian dari makanan/minuman itu sendiri , dan terdapat dalam bahan makanan

Kampanye sosial bisa diartikan dengan gerakan atau tindakan serentak yang dilakukan oleh kelompok atau badan-badan tertentu untuk menyuarakan sebuah pesan kepada

Untuk medukung data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan short animation ini, penulis melakukan wawancara dengan bapak Gotot Prakosa, seorang penggiat animasi yang juga

Adapun visi dan misi dari kelompok wanita tani cempaka ini yaitu mengangkat minuman tradisional agar dikenal oleh masyarakat banyak dan dapat di kenal di luar