• Tidak ada hasil yang ditemukan

KODE UNIT KOMPETENSI INA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KODE UNIT KOMPETENSI INA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR AIR MINUM

JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN

PEKERJAAN PERPIPAAN

KODE UNIT KOMPETENSI

INA.52.00.202. 01

BUKU INFORMASI

2011

MELAKSANAKAN KEGIATAN PERSIAPAN PEKERJAAN

PEMASANGAN PERPIPAAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

B A D A N P E M B I N A A N K O N S T R U K S I

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

(2)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk jabatan kerja Pelaksana Lapangan Pekerjaan Perpipaan ini dibuat sesuai dengan ketentuan dalam Surat Perjanjian Kerja Konsultansi No. 10/KONTRAK/PPK/Kt/2011, tanggal 14 Juni 2011 yang telah ditanda tangani oleh Pihak Kesatu Pejabat Pembuat Komitmen Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi, Badan Pembinaan Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Pihak Kedua Direktur Utama PT Binatama Wirawredha Konsultan.

Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi jabatan kerja Pelaksana Lapangan Pekerjaan Perpipaan ini dimaksudkan agar tercapai kelancaran pelaksanaan pelatihan Pelaksana Lapangan Pekerjaan Perpipaan. Selain itu penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi menuangkan hasil identifikasi silabus, strategi pencapaian tujuan pelatihan dan pembelajaran yang tertuang dalam Kurikulum, yang terdiri dari Buku Kerja, Buku Informasi dan Buku Penilaian.

Demikian Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk Jabatan Kerja Pelaksana Lapangan Perpipaan, kami susun sesuai dengan ketentuan Permen No. 14/PRT/M/2009 dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tahapan-tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan.

Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi

Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP : 110033451

(3)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.5.2.00.202.01

Judul Modul : Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Perpipaan Halaman : i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

BAB I.

PENGANTAR... 1

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 1

1.2 Penjelasan Materi Pelatihan... 1

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini... 2

1.4 Pengertian-pengertian / Istilah... 3

BAB II. STANDAR KOMPETENSI... 4

2.1 Peta Paket Pelatihan... 4

2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi... 4

2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari... 5

BAB III. STRATEGI DAN METODE PELATIHAN... 8

3.1 Strategi Pelatihan... 8

3.2 Metode Pelatihan... 8

BAB IV. MELAKSANAKAN KEGIATAN PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PERPIPAAN... 9

4.1 Umum... 9

4.2 Persiapan pelaksanaan pekerjaan 9 4.3 Lingkungan Lokasi Pekerjaan 11 4.4 Persiapan pekerjaan 12 BAB IV. SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI... 18

5.1 Sumber Daya Manusia... 18

5.2 Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi)... 18

(4)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

BAB I PENGANTAR

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi 1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi

Pelatihan merupakan kumpulan dari unsur-unsur yang dinamis, yang saling berhubungan/berkaitan dalam proses pencapaian tujuan pelatihan. Perumusan tujuan pelatihan berbasis kompetensi merupakan penjabaran dari rangkaian kegiatan yang disyaratkan dalam standar kompetensi untuk menjawab tuntutan dari setiap kriteria unjuk kerja dalam pencapaian kompetensi kerja.

Pelatihan kerja diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja, meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang berkaitan dengan tugas yang dimiliki peserta. Sehingga setelah pelatihan selesai peserta memperoleh peningkatan kompetensi yang dibutuhkan dan mampu mengisi jabatan/profil pekerjaan yang dibutuhkan.

1.1.2 Kompeten di tempat kerja

Kompetensi adalah menyatunya ketiga aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja atau KSA (knowledge, skill, attitude) yang diterapkan untuk mewujudkan standar kinerja yang disyaratkan di tempat kerja. Kompetensi adalah potensi seseorang yang ditampilkan setelah dilatih melalui pelatihan. Adapun ukuran standar kompetensi tersebut dapat diukur dan dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja. Kompeten di tempat kerja adalah seseorang yang telah dapat memenuhi persyaratan jabatan/pekerjaan yang ditetapkan oleh pasar/tempat kerja. Tuntutan kualitas tersebut didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi (kriteria unjuk kerja).

1.2 Penjelasan materi pelatihan 1.2.1 Desain materi pelatihan

Materi pelatihan merupakan bagian dari suatu program pelatihan kerja berbasis kompetensi yang menguraikan dan menjelaskan secara rinci

rangkaian pencapaian kompetensi kerja. Pada materi pelatihan, aspek-aspek kompetensi dalam indikator unjuk kerja diuraikan ke dalam bentuk modul pelatihan, agar dapat dipahami, dimengerti dan dikuasai oleh peserta pelatihan. Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada pelatihan konvensional/klasikal dan pelatihan individual/mandiri.

Yang dimaksud dengan pelatihan klasikal adalah pelatihan yang dilakukan dengan melibatkan bantuan seorang pelatih atau pembimbing, dengan menggunakan proses belajar mengajar sebagaimana biasanya. Sedangkan yang dimaksud dengan pelatihan mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan secara mandiri oleh peserta, dengan menambah unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan pelatih.

Selanjutnya dapat dipraktekkan penyelesaian suatu tugas tertentu melalui tahapan-tahapan latihan yang sistematis.

1.2.2 Isi modul

Modul merupakan uraian terkecil bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis untuk membantu peserta pelatihan menguasai tujuan pelatihan. Modul akan memandu pelatih/fasilitator menyampaikan bahan belajar dalam proses pelatihan yang sesuai secara terinci. Modul ini terdiri dari 3 bagian, yaitu:

(5)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

Judul Modul: Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Perpipaan Halaman: 2 dari 2

1. Buku informasi

Buku Informasi adalah sumber pelatihan, baik untuk pelatih maupun untuk peserta pelatihan.

2. Buku kerja

Buku kerja ini digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan individual/mandiri. Buku kerja diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

1) Kegiatan-kegiatan yang membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan me-mahami informasi.

2) Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian kemampuan peserta pelatihan.

3) Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksana-kan praktik kerja.

3. Buku penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada buku kerja.

Buku penilaian berisi :

1) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan ke-mampuan.

2) Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian kemampuan peserta pela-tihan.

3) Sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai ke-mampuan.

4) Semua jawaban/tanggapan pada setiap pertanyaan yang diisikan pada buku kerja. 5) Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.

6) Catatan pencapaian kemampuan peserta pelatihan.

1.2.3 Pelaksanaan materi pelatihan

1. Pada pelatihan klasikal, pelatihan akan:

1) Menyediakan buku informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

2) Menyediakan salinan buku kerja kepada setiap peserta pelatihan.

3) Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pela-tihan.

4) Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban tanggapan dan menu-liskan hasil tugas praktiknya pada buku kerja.

2. Pada pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan : 1) Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama pelatihan. 2) Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku kerja. 3) Memberikan jawaban pada buku kerja.

4) Mengisikan hasil tugas praktik pada buku kerja.

5) Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatihan.

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini

(6)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.

1.3.2 Persayaratan

Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh melalui:

1. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama, atau

2. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama, atau

3. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.

1.4 Pengertian-Pengertian 1.4.1 Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja, atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

1.4.2 Standarisasi

Standarisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

1.4.3 Penilaian / uji kompetensi

Penilaian atau uji kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan (kriteria unjuk kerja).

1.4.4 Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.

1.4.5 Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut di tempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.

1.4.6 Standar kompetensi

Standar kompetensi adalah standar kemampuan yang diperlukan pada rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh pelaku atau pemangku jabatan kerja. Standar kompetensi dinyatakan dalam format tertentu, yaitu: (i) unit kompetensi dari jabatan kerja tersebut; (ii) elemen kompetensi dari tiap unit kompetensi, dan (iii) kriteria unjuk kerja untuk tiap unit kompetensi.

1.4.7 Sertifikasi kompetensi

Sertifikasi kompetensi adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian/uji kompetensi.

1.4.8 Sertifikat kompetensi

Sertifikat kompetensi adalah pengakuan tertulis yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi kepada seseorang yang dinyatakan kompeten, yaitu tenaga kerja trampil atau ahli yang telah menguasai suatu kompetensi tertentu dan telah memenuhi persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan dan atau keahlian/ketrampilan tertentu.

(7)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

Judul Modul: Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Perpipaan Halaman: 4 dari 4

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1 Peta Paket Pelatihan

Standar kompetensi kerja sektor konstruksi dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) sub sektor, yaitu perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pengelolaan. Pada bidang pelaksana lapangan pekerjaan perpipaan.

Terdapat 9 unit kompetensi dalam pelaksana lapangan pekerjaan perpipaan, yang dikategorikan dalam:

1) Kelompok kompetensi umum, terdiri dari 1unit kompetensi. 2) Kelompok kompetensi inti, terdiri dari 8 unit kompetensi.

2.2 Pengertian Unit Standar

2.2.1 Unit standar kompetensi 1. Standar kompetensi

Merupakan pernyataan apa yang harus dikerjakan di tempat kerja, disusun dengan pendekatan bidang pekerjaan. Standar kompetensi terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.

2. Unit kompetensi

Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya stan-dar kompetensi. Setiap unit kompetensi memiliki sejumlah elemen kompetensi.

3. Elemen kompetensi

Merupakan bagian terkecil dari unit kompetensi yang mengidentifikasikan sejumlah fungsi tugas atau kegiatan yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut.

4. Kriteria unjuk kerja (KUK)

Merupakan langkah kerja yang harus dilaksanakan dalam pencapaian elemen kompetensi. KUK mencerminkan kegiatan yang menggambarkan 3 aspek, yaitu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja. Selain itu KUK juga menunjukkan sejauh mana persyaratan elemen kompetensi dapat diukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan.

2.2.2 Daftar unit kompetensi

Terdapat 9unit kompetensi dalam jabatan pelaksana lapangan pekerjaan perpipaan : 1. Kelompok kompetensi umum

Menerapkan keselamatan kesehatan kerja dan Lingkungan di tempat kerja (K3L) 2. Kelompok kompetensi inti

1) Persiapan pekerjaan pemasangan pipa

2) Menghitung dan membuat daftar kebutuhan bahan, alat, perlengkapan pekerjaan dan tenaga kerja

3) Rencana jadual pelaksanaan pekerjaan 4) Melaksanaan pengamanan dalam handling 5) Melaksanakan pekerjaan uiset dan tanah

(8)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

7) Melaksanakan pekerjaan pengetesan sambungan pipa dan accesories serta penggelontoran dan disinfektan

8) Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa

2.2.3 Durasi pelatihan

Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan seluruh 9 unit kompetensi adalah 99,44 JPL, dimana 1 JPL (jam pelajaran) adalah 45 menit.

Sedangkan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan unit kompetensi ini adalah 4 JPL.

2.2.4 Kesempatan mencapai kompetensi

Jika anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, pelatih anda akan mengatur rencana pelatihan dengan anda. Rencana ini akan memberikan anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi anda sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit kompetensi yang dipelajari 2.3.1 Judul unit

Judul unit kompetensi:Melaksanakan Kegiatan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Perpipaan

2.3.2 Kode unit

Kode unit: INA.52 00 202.01. 2.3.3 Deskripsi unit

Unit ini mengambarkan ruanglingkup pengetahuan, ketrampilan dan sikap prilaku yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan persiapan pekerjaan pemasangan perpipaan. 2.3.4 Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja

Elemen kompetensi yang harus dikuasai dalam unit kompetensi berikut kriteria unjuk kerja terdapat pada tabel Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi melaksanakan kegiatan persiapan pekerjaan pemasangan perpipaan

Elemen kompetensi Kriteria unjuk kerja 1. Mepersiapkan

Pelaksanaan Pekerjaan

1.1 Dokumen kontrak yang terkait dengan jadwal kerja dan pembiayaan disiapkan sesuai kebutu-han

1.2 Persyaratan teknis, administrasi dan gambar kerja disiapkan sesuai kebutuhan

1.3 Bahan dan peralatan perlengkapan ditata, dis-impan dan dirawat dengan baik sesuai dengan SOP/prosedur kerja yang ditetapkan

2. Mempelajari Lingkungan di Lokasi Pekerjaan

2.1 Pengaruh pekerjaan terhadap lingkungan dipelajari

2.2 Koordinasi terhadap instansi dan masyarakat setempat dilakukan

2.3 Ketentuan di lingkungan lokasi kerja diatur 3. Melaksanakan

persiapan

3.1 Gambar perpipaan yang akan dipasang (trase, persilangan; jembatan pipa, shypon, jacking

(9)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

Judul Modul: Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Perpipaan Halaman: 6 dari 6

pekerjaan sesuai syarat teknik, syarat administrasi dan persyaratan lainnya

pipe, detail pipa) dipelajari

3.2 Gambar perpipaan yang akan dipasang (trase, persilangan; jembatan pipa shypon, jacking pipe, detail pipa) diadaptasikan dengan kondisi lapangan

3.3 Rambu-rambu dan pengaman dipilih sesuai ke-butuhan dan peraturan yang berlaku

2.3.5 Batasan variabel 1. Konteks variabel :

Unit ini berlaku untuk diterapkan dalam satuan kerja perorangan sebagai acuan untuk melaksanakan persiapan pekerjaan pemasangan perpipaan.

2. Tugas dalam menerapkan persiapan pekerjaan pemasangan pipa, meliputi : 1) Gambar kerja sudah tersedia

2) Specifikasi teknik sudah tersedia

3) Kebutuhan bahan dan peralatan sudah tersusun

3. Dalam pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan unit ini perlu tersedianya peralatan dan sarana antara lain :

1) Alat Pelindung Diri (APD) 2) Alat untuk pemasangan pipa 3) Rambu-rambu pengaman

4. Peraturan perundangan dan kebijakan terkait, antara lain:

1) Undang-undang nomor 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi 2) Peraturan menteri pekerjaan umum nomor : 18/PRT/M/2007

2.3.4 Panduan penilaian 1. Konteks penilaian

1) Prosedur penilaian

(1). Tetapkan metode penilaian

(2). Kumpulkan bukti pendukung (fortofollio) (3). Lakukan wawancara atau uji tertulis (4). Kesimpulan hasil penilaian

2) Tempat penilaian, unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang sudah disepakati

3) Alat yang digunakan berupa; alat tulis

4) Bahan yang dibutuhkan mencakup; lembar pertanyaan, pedoman wawancara, materi uji kompetensi (MUK).

5) Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

(1). INA.520020101 Menerapkan keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan (MK3L)

6) Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:

(1). INA. 52.00.203.01 Menghitung dan membuat daftar kebutuhan bahan, alat, perlengkapan pekerjaan dan tenaga kerja

(10)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

(2). INA. 52.00.203.01 Rencana jadual pelaksanaan pekerjaan (3). INA. 52.00.203.01 Melaksanaan pengamanan dalam handling (4). INA. 52.00.203.01 Melaksanakan pekerjaan uiset dan tanah

(5). INA. 52.00.203.01 Melaksanakan pekerjaan pemasangan, penyambungan pipa beserta accesories

(6). INA. 52.00.203.01 Melaksanakan pekerjaan pengetesan sambungan pipa dan accesories serta penggelontoran dan disinfektan

(7). INA. 52.00.203.01 Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa

2. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

1) Pengetahuan tentang cara membaca gambar kerja dan specifikasi teknik 2) Pengetahuan tentang cara menyusun bahan dan peralatan

3) Pengetahuan tentang lingkungan

3. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung kompetensi ini: 1) Keterampilan membaca gambar

2) Keterampilan berkomunikasi ditempat kerja

4. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan :

1) Kemampuan mengidentifikasi gambar kerja dan specifikasi teknik. 2) Kemampuan menyusun bahan dan peralatan

5. Aspek kritis

Kemampuan dalam memelihara lingkungan dan situasi kerja yang menciptakan suasana kondusif untuk terciptanya pekerjaan yang aman meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.

2.3.5 Kompetensi kunci

Kompetensi kunci dalam mencapai unjuk kerja yang disyaratkan terdapat pada tabel Kompetensi kunci dalam pencapaian unjuk kerja melaksanakan kegiatan persiapan pekerjaan pemasangan perpipaan

No Kompetensi kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis

informasi

2

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan mengorganisir aktifitas-aktifitas 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1

6 Memecahkan masalah 1

(11)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

Judul Modul: Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Perpipaan Halaman: 8 dari 8

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1 Strategi Pelatihan

3.3.1 Persiapan dan perencanaan pelatihan:

1. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tu-juan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar anda.

2. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

3. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan penge-tahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

4. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan anda. 3.3.2 Permulaan dari proses pembelajaran:

1. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas yang terdapat pada tahap belajar. 2. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan anda. 3.3.3 Pengamatan terhadap tugas praktik:

1. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

2. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang konsep sulit yang anda temukan. 3.3.4 Implementasi dan penilaian:

1. Penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja tugas-tugas anda dan sikap anda terhadap pekerjaan. 2. Penilaian dapat dilaksanakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan belajar. 3. Anda akan dinilai untuk menentukan apakah anda telah mencapai kompetensi sesuai

dengan standar yang dijelaskan dalam kriteria unjuk kerja. 3.2 Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

3.2.1 Belajar secara mandiri:

Belajar secara mandiri memperbolehkan anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, anda disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

3.3.2 Belajar berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, namun sesi kelompok tetap memberikan interaksi antara peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

3.3.3 Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar terstruktur ini umumnya mencakup topik tertentu.

(12)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

BAB IV

PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMASANGAN PERPIPAAN

4.1 Umum

4.1.1 Latar belakang

Pelaksanaan pekerjaan pemasangan perpipaan dalam prakteknya permasalahan yang muncul bukan teknis saja akan tetapi permasalahan non teknis juga banyak terjadi di lapangan, terkadang akibat dari permasalahan non teknis pekerjaan mnjadi terlambat. Pemahaman tentang kontrak masih terbatas bagi pelaksana pekerjaan, personil yang menangani pelaksanaan pekerjaan perpipaan harus memahami dan mengerti isi dari kontrak sesuai dengan bidang nya masing-masing. Dalam kontrak terdapat kesepakatan yang akan dikerjakan dan persyaratan yang harus dipenuhi baik syarat administrasi, syarat teknis maupun mengenai gambar perencanaan yang harus diubah menjadi gambar kerja. Oleh karena itu untuk menjamin kelancaran pekerjaan tersebut diperlukan kompetensi untuk mempersiapkan pekerjaan sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut.

4.1.2 Tujuan Modul

1. Tujuan intruksonal umum

Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan mampu melakukan persiapan dalam rangka untuk pelaksanaan pekerjaan perpipaan

2. Tujuan instruksional khusus

Setelah mengikuti pelatihan, peserta pelatihan diharapkan mampu menjelaskan langkah-langkah : Mepersiapkan pelaksanaan pekerjaan, mempelajari lingkungan di lokasi pekerjaan, dan melaksanakan persiapan pekerjaan sesuai dengan syarat teknik, syarat administrasi dan persyaratan lainnya

4.1.3 Ruang lingkup

Ruang lingkup kegiatan Melaksanakan kegiatan persiapan pekerjaan pemasangan perpipaan meliputi kompetensi mempersiapkan pelaksanaan pekerjaan, mempelajari lingkungan di lokasi pekerjaan dan persyaratan teknik, administrasi, dan persyaratan lainnya pada pelaksanaan pekerjaan perpipaan

4.2 Persiapan pelaksanaan pekerjaan Pemasangan Pipa 4.2.1 Dokumen Kontrak

Kontrak merupakan dasar dari pelaksanaan suatu pekerjaan fisik antara dua pihak yaitu pemberi pekerjaan dan pelaksana pekerjaan. Kontrak juga merupakan kesepekatan bersama antara kedua belah pihak untuk mewujudkan suatu hasil pembangunan fisik. Di dalam kontrak diatur dan disepakati semua hal berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan diantaranya adalah :

1. Tugas dan lingkup pekerjaan

2. Dasar pembuatan kontrak dan dokumen kontrak 3. Pengawasan pekerjaan

4. Pihak Kuasa di lapangan

5. Sub Kontraktor dan bagian pekerjaan 6. Biaya Pelaksanaan

7. Cara pembayaran 8. Uang muka

(13)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

Judul Modul: Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Perpipaan Halaman: 10 dari 10

9. Waktu pelaksanaan dan masa pemeliharaan 10. Penyerahan pekerjaan

11. Jaminan pelaksanaan 12. Sanksi

13. Penundaan, penghentian pekerjaan, dan pemutusan kontrak 14. Penguasaan bahan, peralatan, dan tenaga kerja

15. Kesehatan dan keselamatan kerja 16. Pekerjaan tambah kurang

17. Perubahan/amandemen/addendum kontrak 18. Keadaan memaksa/force majeur

Dalam kontrak juga diatur tentang persyaratan/ketentuan teknis yang harus diikuti selama pelaksanaan pekerjaan. Dokumen kontrak untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan pemasangan pipa yang dimaksud adalah bagian yang tertuang dalam kontrak, berupa gambar kerja dan spesifikasi teknis dan prosedur-prosedur yang sudah di tentukan, hal tersebut merupakan acuan dalam melaksanakan pekerjaan perpipaan baik secara teknis, administrasi.

Ketentuan tersebut mencakup : kualitas bahan yang harus disediakan (misal : jenis dan kualitas pipa, kualitas pasir, kualitas semen, komposisi campuran, dll), tata cara penimbunan atau oenyimpanan barang, tata cara pelaksanaan pekerjaan (misal : teknik pembuatan galian tanah, cara penimbunan, pembuatan perkerasan, pembuatan trust block, cara menurunkan pipa ke dalam galian, dll),

4.2.2 Persyaratan teknis, administrasi dan gambar kerja

Persayaratan yang ada dalam kontrak menyangkut persyaratan teknis, administrasi dan gambar kerja dalam pelaksanaan merupakan ketentuan formal yang harus dijadikan acuan. Apabila ada perbedaan kenyataan dilapangan harus ada berita acara pembahasan ketentuan yang berubah dan disepakati bersama antara pemberi tugas, pengawas/superviser, dan pelaksana. Isi yang tercantum dalam persyaratan teknis, persyartan administrasi, dan gambar kerja, pada umumnya memuat:

1. Persaratan teknis disini adalah spesifikasi teknis yang menjadi acuan untuk melaksana-kan pekerjaan perpipaan. Persyartan teknis yang dimaksud mulai dai bahan/material yang digunakan, metoda kerja yang dipilih, kualifikasi tenaga kerja, peralatan/mesin yang digunakan, dan persyaratan lainnya seperti kedalaman galian, jenis material uru-kan yang secara keseluruha terkait dengan; kualitas dan kuantitas.

2. Persyaratan administrasi disini adalah yang memuat persyaratan-persyaratan admini-strasi saja, misalnya jadwal pelaksanaan pekerjaan, volume pekerjaan secara total, pe-laksanaan laporan, prosedur sosialisasi kepada masyarakat yang terkena langsung dam-pak pelaksanaan pekerjaan perpipaan, dan sebagainya

3. Gambar perencanaan pelaksanaan pekerjaan perpipaan yang ada dalam kontrak pada umumnya memuat layout pemasangan pipa, potongan-potongan baik memanjang maupun melintang, detail dalam detail gambar apabila dari gambar tampak dan poton-gan kurang jelas dibuat gambar detail. Disamping itu persyaratan teknis yang kurang je-las dapat terlihat dalam detail.

Persyaratan administrasi, teknis, dan gambar perencanaan harus dicermati karena selain menjadi acuan pekerjaan secara formal memiliki kekuatan hokum yang sah menjadi ruju-kan dalam penyelesaian perbedaan pendapat.

(14)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

4.2.3 Penataan bahan dan peralatan, perlengkapan

Pengertian penataan bahan dan peralatan, perlengkapan disini adalah kemampuan untuk melakukan interprestasi dari kontrak untuk dijabarkan dalam melakukan persiapan pekerjaan.

1. Penataan bahan didalam persiapan dimaksud adalah pengertian bagaimana menterje-mahkan kontrak dalam rangka kebutuhan bahan / material untuk pelaksanaan peker-jaan. Didalam pekerjaan perpipaan yang menjadi material utama adalah pipa dan fit-tingnya sedangkan bahan lain seperti solvent cement, rubbering, cleaner, dan seba-gainya merupakan material pendukung. Dari sejak awal maksudnya pekerjaan persiapan sudah diatur bagaimana cara menata atau menyimpan material baik material utama maupun material pendukung selain aman dari gangguan kemungkinan rusak atau hilang juga harus mudah didalam mengaksesnya baik penyimpanan maupun pengambilannya. Termasuk peralatan dan perlengkapannya harus dipersiapkan bagaimana penyimpanan agar aman, selain dari ganggungan yang mengakibatkan kemungkinan rusak maupun hi-lang, juga termasuk akses yang mudah baik penyimpanannya maupun pengambilannya. 2. Untuk menjamin kelancaran, ketepatan, dan kesesuaian baik material maupun perala-tan, dan perlengkapan dengan yang diharapakan diperlukan persiapan yang matang. Seperti dilengkapinya spesifikasi material/bahan baik untuk yang utama maupun pen-dukungnya, sehingga dengan mudah diwaktu pemeriksaan penerimaan material/bahan tersebut. Begitu juga untuk peralatan dan perlengkapan. Disamping itu dibutuhkan re-frensi-refrensi mengenai material/bahan, peralatan dan perlengkapan.

3. Dengan diketahuinya lebih awal mengenai kualitas, kuantitas material/bahan, peralatan dan perlengkapan maka dikaitkan dengan metoda pelaksanaan pekerjaan, sudah dapat melakukan kulifikasi tenaga kerja yang dapat direkrut.

4.3 Lingkungan Lokasi Pekerjaan

4.3.1 Pengaruh pekerjaan terhadap lingkungan

Lingkungan yang dimaksud disini adalah pertama lingkungan ditempat kerja

itu sendiri, mulai dari direksikit, gudang, bedeng, ruang kerja, dan tempat dimana pekerjaan pemasangan pipa dilaksanakan, dan tempat di sekitar lokasi pekerjaan khsusnya yang akan terpengaruh oleh kegiatan baik sejak persiapan, pelaksanaan, dan pengoperasian. Pengaruh terhadap lingkungan yang jelas pasti ada dua dampak yaitu dampak negative dan dampak positif, hal ini perlu diperhatikan khususnya dampak negative ditekan seminimal mungkin.

1. Pengaruh akibat persiapan

Dampak yang muncul pada kegiatan persiapan sering terjadi adalah kesalahan persepsi, dapat berupa penolakan atau apriori. Padahal mereka membutuhkan aktivitas tersebut maupun hasilnya. Hal ini terjadi akibat kurang adanya sosialisasi yang benar dan tepat sasaran. Dampak negative tersebut harus dihilangkan dan atau berubah menjadi dampak positif dengan cara menunjuk fasilitator yang menguasai subtansi dari maksud pekerjaan dan kompetensi sebagai fasilitator.

2. Pengaruh akibat pelaksanaan

Dampak akibat pelaksanaan sebaiknya ditekan seminimal mungkin, walaupun pada saat persiapan sudah disosialisasikan, biasanya dampak negative yang muncul berupa gangguan kebisingan, gangguan debu, akibat keluar masuknya kendaraan proyek selain

(15)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

Judul Modul: Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Perpipaan Halaman: 12 dari 12

gangguan debu, kebisingan, juga dapat berupa kecelakaan. Hal ini dapat ditekan dengan menaati ketentuan K3L. Sebetulnya akan muncul dampak positif seperti lapangan kerja, baik untuk pelaksanaan keggiatan maupun penjajaan panganan untuk para pekerja. Disamping itu harus diperhatikan damapak sampingan akibat kegiatan manusia yaitu limbah baik limbah padat maupun limbah cair yang akan mengganggu lingkungan.

3. Pengaruh operasi dan pemeliharaan

Dampak yang muncul harus dianalisis karena dampak ini permanen selama pengoperasian dan pemeliharaan berjalan. Akan tetapi untuk pekerjaan perpipaan sangat kecil dampak akibat operasi dan pemeliharaan , kecuali kalau terjadi kecelakaan atau perbaikan pada jaringan perpipaan itu sebdiri.

4.3.2 Koordinasi dengan instansi terkait dan masyarakat

Koordinasi dengan intansi terkait harus dilakukan dengan intensif dan

berkesinambungan khususnya dengan PEMDA dan masyaraakat yang terkena pengaruh dari pelaksanaan kegiatan pemasangan pipa. Khusus untuk yang membawahi bidang; konstruksi jalan, jembatan, transportasi, telekomunikasi, apabila jalur pipa terkait dengan bidang tersebut.

Untuk melakukan koordinasi diperlukan bahan-bahan yang harus disampaikan baik untuk instansi terkait maupun masyarakat. Bahan tersebut sebaiknya dibuat singkat padat dan jelas, tidak menggunakan istilah yang diketahui hanya untuk komunitas tertentu saja yang bukan komunitas terkait. Kebiasaan dan budaya masyarakat setempat paling sedikit harus dipahami oleh para fasilitator atau komunikator. Dalam berkomunikasi dengan masyarakat harus objektif tidak menutup-nutupi karena akan menjadi masalah kalau ada ketidak cocokan dikemudian hari.

4.3.3 Ketentuan di lokasi kerja

Ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan local yang sudah melembaga / kebijakan lokal yang ada harus menjadi acuan dalam bertindak di lapangan. Hal ini sangat membantu dalam kelancaran pelaksanaan konstruksi.

Disamping itu ketentuan/prosedur yang dimiliki oleh pelaksana pekerjaan bila diperlukan diatur kembali agar tidak terjadi gesekan dengan aturan-aturan lokal yang sudah melembaga / kebijakan lokal yang ada. Pada umumnya kebijakan lokal cenderung untuk mempertahankan eksistensi dan kepentingan lokal. (contoh peraturan)

4.4 Persiapan pekerjaan 4.4.1 Gambar perpipaan yang akan dipasang

Gambar teknis jaringan perpipaan adalah gambar yang menunjukkan jaringan perpipaan berikut fitting, perletakan, ukuran, elevasi dan kuantitasnya. Gambar teknis merupakan sarana komunikasi antara empat pihak yang berkepentingan, yaitu perencana, pelaksana, pengawas dan pengelola, yang bersifat mengikat. Untuk menghindari miskomunikasi diantara keempatnya maka gambar teknis harus dibuat berdasarkan pedoman baku, misalnya Standar Nasional Indonesia (SNI).

Gambar perpipaan dibuat berdasarkan pedoman baku agar tiap penggambaran mempunyai arti dan maksud yang pasti, dengan demikian tidak akan terjadi salah pengertian atau mempunyai multi arti (bermacam-macam). Untuk menggambarkan

(16)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

perpipaan yang akan dipasang, gambar dibuat dengan notasi dan simbol dibuat dalam beberapa macam warna untuk membedakan ukuran atau fungsi pipa.

Penggambaran teknik berupa : 1) Gambar lay-out

2) Gambar potongan (memanjang dan melintang) 3) Gambar melintang

4) Gambar detail 5) Gambar isometrik

Sedangkan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan penting lainnya adalah gambar kontur yaitu gambar garis-garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan ketinggian (elevasi) yang sama, masing-masing peta kontur menggambarkan garis kontor berselang 50, 25, 15, 10, 5 atau 2 m sesuai dengan keperluan dan skala gambar. Ketinggian masing-masing garis kontur dicantumkan pada garis contournya. Lihat pada contoh lampiran Gambar 3. Gambar kontur ini tidak terlalu penting kebutuhannya dalam kegiatan pemasangan perpipaan. 1. Simbol dan notasi gambar perpipaan

Untuk dapat berkomunikasi dengan baik antara perencana dengan pelaksana, karena tidak selalu komunikasinya dapat dilakukan secara dialog lisan atau tatap muka, maka diperlukan cara komunikasi melalui gambar. Pembakuan gambar dimaksudkan untuk menyatakan status peralatan dalam bentuk gambar dua dimensi (bidang datar) yang tidak akan salah dimengerti oleh pembaca gambar.

Contoh simbol notasi gambar

SIMBOL MENGGAMBARKAN NOTASI

Valve V

Gate Valve GV

Butterfly Valve BV

Air Valve AV

Boll Valve BoV

Ø Diameter DIA

Pipa PVC PVC

Pipa PE PE

Pipa Galvanised GIP

(17)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

Judul Modul: Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Perpipaan Halaman: 14 dari 14

Tee T Bend Bnd Reducer Re Gambar layout Keterangan : Pipa PVC Ø 50 mm Pipa PVC Ø 100 mm Valve

(18)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

2. Gambar potongan memanjang

3. Gambar potongan melintang

Contoh gambar potongan melintang terdapat gambar pipa yang terpotong dan profil galian. Akan tetapi idak jelas dimensi dari profil galian tersebut. Untuk meperjelas gambar sampai dengan dimensinya dibuatkan gambar detail

Dasar galian Bidang Persamaan + Nomor Patok P18 P19 P20 P21 P22 P23 Elevasi medan

Elevasi Dasar Galian Jarak patok (m) 25,00 22,00 20,00 17,00 18,00 Jarak Langsung (m) 750,00 772,00 792,00 809,00 827,00 Jalan P. 21 3,00 11,40 3,00 3,20 12,50

(19)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

Judul Modul: Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Perpipaan Halaman: 16 dari 16

4. Gambar detail potongan melintang

Gambar isometric 100 mm 400 mm 300 mm 600 mm 400 mm 1200 Tanah timbunan Pasir uruk Pipa PVC

(20)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

5. Persyaratan minimal gambar

Gambar harus memenuhi persyaratan minimal yang ada dalam ketentuan syarat tersebut adalah:

1) Gambar harus jelas dan mudah dibaca

2) Simbol yang digunakan harus umum dan sudah dikonvensikan apabila ada symbol yang belum dikovensikan dapat dibuat akan tetapi diberi keterangan

3) Gambar harus memiliki skala baik skala garis maupun skala angka 4) Gambar denah atau layout harus ada arah utara

5) Persyaratan lain seperti ukuran kertas, cara melipat,kop dalam gambar dan sebagainya dapat diatur dalam spesifikasi teknis.

4.4.2 Penyesuaian gambar pipa dengan kondisi lapangan

Gambar perencanaan yang ada di kontrak untuk jalur pipa harus dicek ulang dengan melakukan survei ke lapangan untuk melakukan penyesuaian dengan kondisi di lapangan, karena bisa saja ada perubahan situasi yang terjadi.

Misalnya semula daerah yang dilewati belum ada bangunan, ternyata pada saat pengecekan ada perubahan di daerah tersebut telah dibangun gedung sekolah dan sebagainya. Data perubahan dicatat dan juga perubahannya diplotkan pada gambar rencana dengan warna merah atau warna lain yang menyolok sehingga mudah untuk dibaca. Setelah data cukup lengkap maka dilakukan penggambaran kembali sesuai dengan perubahan tersebut.

Apabila ada perubahan dari gambar rencana semula dan gambar ulang yang baru dilakukan maka perubahan gambar tersebut akan berakibat juga pada panjang pipa dan jumlah fitting yang akan digunakan, terkadang bagian-bagian yang mengalami perubahan setelah digambar ulang belum jelas masih dibutuhkan diperjelas dengan gambar detailn. Hasil akhir dari perbaikan gambar yang sudah sesuai dengan kondisi yang ada di lokasi gambaus tersebut dipakai untuk melaksanakan pekerjaan (gambar kerja).

4.4.3. Rambu pengaman

Dalam melaksanakan pekerjaan selain pengamanan yang melekat pada diri masing-masing pekerja (APD) sedangkan pengamanan lokasi pekerjaan umumnya digunakan rambu-rambu atau alat pengaman kerja (APK). Alat Pengaman Kerja (APK) adalah alat yang befungsi untuk mengamankan diri dari adanya atau timbulnya bahaya, ketika sedang melaksanakan pekerjaan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada modul Menerapkan keselamatan kesehatankerja dan lingkungan (MK3L), dan Kode unit: INA.5.2. 00.201. 01

(21)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

Judul Modul: Pelaksanaan Kegiatan Persiapan Pekerjaan Pemasangan Perpipaan Halaman: 18 dari 18

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1 Sumber Daya Manusia 5.1.1 Pelatih

Peran pelatih adalah untuk:

1. Membantu anda dalam merencanakan proses belajar.

2. Membimbing anda dalam melakukan tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belaja.

3. Membantu anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab per-tanyaan anda mengenai proses belajar anda.

4. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang anda perlukan untuk belajar anda.

5. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

6. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

5.1.2 Penilai

Penilai bertugas melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan:

1. Melaksanakan penilaian apabila anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan anda.

2. Menjelaskan kepada anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan mendiskusikan rencana pelatihan selanjutnya dengan anda.

3. Mencatat pencapaian / perolehan anda.

5.1.3 Teman kerja/sesama peserta pelatihan

Teman kerja anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

5.2 Sumber-Sumber Kepustakaan

5.2.1 Sumber pustaka penunjang pelatihan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan materi pelatihan ini, sumber-sumber bacaan yang dapat dipergunakan meliputi :

1. Buku refrensi (text book) 2. Contoh tugas kerja

3. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain. 1. Lembar kerja

5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan 5.3.1 Peralatan yang digunakan:

(22)

Pelaksana Lapangan Pekerjaann Perpipaan INA.52.00.202.01

2. Unit computer lengkap 5.3.2 Bahan yang dibutuhkan:

1. Alat tulis 2. Kertas

3. Kontrak pelaksanaan pekerjaan konstruksi

Referensi

Dokumen terkait

Yang menjadi pokok permasalahan dalam pengembangan wisata buru Hutan RPH Cariu adalah: Bagaimana pengembangan wisata buru yang memenuhi kebutuhan pasar konsumen perbu- ruan,

6.2.2 Dapat menjelaskan cara pengisian form untuk mencatat kejadi an atau kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada setiap tahapan pekerjaan perpipaan 6.2.3 Mampu mengisi

Peserta akan dinilai untuk menentukan apakah telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja.. Pada pelatihan berdasarkan

1) Lakukan identifikasi untuk; jenis peralatan, bahan dan tenaga kerja dari gambar kerja yang sudah disepakati bersama oleh pengguna jasa dan penyedia jasa. 2) Siapkan

Peserta akan dinilai untuk menentukan apakah telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja.. Pada pelatihan berdasarkan

Penilaian kinerja keperawatan dilakukan langsung observasi terhadap responden menggunakan daftar tilik yang berisikan kenyataan pelayanan pada saat perawat bertugas,

Gejala klinis muntah dan penurunan kesadaran mempunyai hubungan dengan tekanan tinggi intrakranial sehingga dapat digunakan sebagai deteksi dint pada pasien

Penyusunan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP dimulai dari mengumpulkan bukti transaksi, menganalisis transaksi, mencatat transaksi dalam bentuk