ASUHAN KEPERAWATAN STRUM
ASUHAN KEPERAWATAN STRUMA NODUSA NON
A NODUSA NON
TOKSIK POST OPERASI
TOKSIK POST OPERASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN GANGGUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN GANGGUAN
SISTEM ENDOKRIN : STRUMA NODUSA NON TOKSIK SISTEM ENDOKRIN : STRUMA NODUSA NON TOKSIK
A. A. PENGKAJIANPENGKAJIAN a) a) IdentitasIdentitas Nama Nama : Tn. A: Tn. A Umur
Umur : : 41 41 tahuntahun Jenis
Jenis kelamin kelamin : : Laki Laki - - lakilaki Agama
Agama : : IslamIslam Alamat
Alamat : : Jl. Jl. Yos Yos Sudarso Sudarso No. No. 1010 Tanggal
Tanggal masuk masuk RS RS : : 30 30 September September 20132013 Tanggal
Tanggal Pengkajian Pengkajian : : 1 1 Oktober Oktober 20132013 b)
b) Riwayat KesehatanRiwayat Kesehatan 1.
1. Keluhan utamaKeluhan utama
Nyeri pada daerah post operasi Nyeri pada daerah post operasi 2.
2. Riwayat kesehatan sekarangRiwayat kesehatan sekarang
Tn. A (41 tahun) mengeluh nyeri pada daerah post operasi, kesulitan
Tn. A (41 tahun) mengeluh nyeri pada daerah post operasi, kesulitan menelan, pernafasan cepatmenelan, pernafasan cepat dan terdapat secret
dan terdapat secret dikerongkongan.dikerongkongan. 3.
3. Riwayat kesehatan dahuluRiwayat kesehatan dahulu
Sebelumnya pasien belum pernah di rawat di rumah sakit
Sebelumnya pasien belum pernah di rawat di rumah sakit dan belum pernah menderita penyakitdan belum pernah menderita penyakit kronis.
kronis. 4.
4. Riwayat kesehatan keluargaRiwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dengan yang dialami pasien, tidak Keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dengan yang dialami pasien, tidak mempunyai penyakit menular maupun penyakit keturunan.
mempunyai penyakit menular maupun penyakit keturunan. c)
c) Pola FungsionalPola Fungsional 1.
1. Pola nutrisi dan metabolismePola nutrisi dan metabolisme
Pasien mengalami penurinan berat badan karena sakit untuk menelan sehingga tidak nafsu Pasien mengalami penurinan berat badan karena sakit untuk menelan sehingga tidak nafsu makan, pasien lebih banyak minum. Adanya asupan dengan diit
makan, pasien lebih banyak minum. Adanya asupan dengan diit makanan lunak.makanan lunak. 2.
2. Pola eliminasiPola eliminasi
Tidak ada gangguan pola eliminasi, tetapi saat intake pasien kurang BAK jadi berkurang atau Tidak ada gangguan pola eliminasi, tetapi saat intake pasien kurang BAK jadi berkurang atau jarang.
jarang. 3.
3. Pola istirahat tidur Pola istirahat tidur
Pasien mengalami gangguan tidur apabila nyeri timbul pada malam hari atau saat tidur. Pasien mengalami gangguan tidur apabila nyeri timbul pada malam hari atau saat tidur. 4.
4. Pola aktivitasPola aktivitas
Aktivitas pasien terganggu karena nyeri dan dan di bentu oleh keluarga. Pasien dianjurkan Aktivitas pasien terganggu karena nyeri dan dan di bentu oleh keluarga. Pasien dianjurkan banyak istirahat setelah operasi sampai keadaannya pulih.
banyak istirahat setelah operasi sampai keadaannya pulih. d)
d) Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik 1.
1. Status kesehatan umumStatus kesehatan umum keadaan umum : lemas keadaan umum : lemas kesadaran
kesadaran : : compos compos mentismentis TTV
2. Head to toe
Kepala : bentuk mesochepal, bersih, tidak ada benjolan Mata : simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, ada secret
Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis Telinga : bentuk simetris, bersih
Leher : ada luka post operasi strumektomi di leher bagian depan Thorax : bentuk simetris, tidak ada lesi
Abdomen : tak ada keluhan
unggung : tidak terdapat adanya skoliasis, kifosis, dekubitus dan tampak bersih
kstremitas : pada lengan kiri terpasang infus RL 24 tpm, pada vena radialis. Tidak ada luka dan spasme otot
Kulit : turgor kering, hangat, tidak ada luka, bersih
A. ANALISA DATA
No Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem 1 30/09/2013 DS :
Klien mengatakn nyeri pada daerah post op
Sulit tidur
Klien merasa gelisah
P : nyeri timbul saat bergerak Q : nyeri hilang timbul
R : daerah bekas operasi S : skala 6
T : 3-5 menit DO :
Klien tampak meringis kesakitan Adanya perubahan frekuensi
pernafasan (RR = 26x/menit) Perubahan tekanan darah (TD =
135/70 mmHg)
Agens cedera fisik (luka bekas operasi
strumektomi)
Nyeri akut
2 30/09/2013 DS :
Klien mengatan susah untuk menelan
Tidak nafsu makan Sulit bicara
Klien hanya makan 5 sendok per porsi
DO :
Membran mukosa pucat
Penurunan BB, 57 kg saat dikaji 53 kg
Kelemahan otot untuk menelan
Ketidakmampuan menelan makan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3 DS :
Klien mengatakan sulit berbicara Ada dahak dalam tenggorokan Sesak nafas
Sulit menelan Gelisah
DO :
Klien terlihat sulit berbicara Adanya perubahan irama nafas Tampak gelisah
Sianosis
Mukus dalam jumlah berlebih
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan Agens cedera fisik (luka bekas operasi strumektomi) 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan makanan
3. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan mukus dalam jumlah berlebih
B. INTERVENSI
Tgl/Jam No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional 30/09/2013 1 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah tindakan keperawatan dapat teratasi dengan kriteria hasil: Nyeri berkurang (skala 6-3)
Frekuensi pernafasan kembali normal (RR 16-14x/menit) Insomnia dapat teratasi
Kaji skala, letak, tipe, frekuensi dan durasi nyeri
Ajarkan teknik distraksi relaksasi Atur posisi nyaman Tingkatkan istirahat Berikan analgetik
untuk mengurangi nyeri
Nyeri hebat mendadak dapat menandakan prforasi daerah operasi Untuk mengurangi kontraksi daerah post operasi
Nyeri akan bertambah bila posisi tidak
nyaman
Istirahat yang cukup dapat mengurangi nyeri
Nyeri berkurang lebih cepat
30/09/2013 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah tindakan keperawatan dapat teratasi dengan kriteria hasil: Dapat menelan dengan
normal
Berat badan normal
Intake makanan dan cairan normal
Beikan diit lunak Monitor adanya penurunan berat badan Berikan makanan sedikit tapi sering
Monitor turgor kulit Kolaborasi dengan ahli gizi
Makanan yang lunak dapat di telan dengan mudah
Untuk mengetahui adanya kekurangan atau kelebihan massa tubuh Untuk memenuhi asupan nutrisi Untuk mengetahuia adanyakekurangan cairan
untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien 3 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam diharapkan masalah tindakan keperawatan dapat teratasi dengan kriteria hasil: sesak nafas berkurang
sekret berkurang/tidak ada sekret
suara nafas berkuranf
frekuensi nada dan pernafasan dalam rentan
normal
berikan O2 sesuai kebutuhan
posisikan pasien semi fowler
auskultasi suara nafas lakukan fisio terapi dada bila perlu, ajarkan batuk efektif
kolaborasi dengan dokter untuk pemberian ekspektoran pemberian O2 dapat mengurangi sesak nafas
posisi semi fowler memaksimalkan
ventilasi
memantau adanya suara nafas tambahan
mengeluarkkan sekret secara manual
untuk mengencerkan sekret
C. IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No Dx Implementasi Evaluasi Formatif Ttd 01/10/2013 1 mengkaji skala, letak, tipe,
frekuensi dan durasi nyeri
mengajarkan teknik distraksi relaksasi
memposisikan pasien dengan nyaman (semi fowler)
menganjurkan meningkatkan istirahat
memerikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Warna dan bau urine normal
Minum sesuai kebutuhan tubuh, membantu mengaluarkan batu
Tidak ada batu, tidak ada keluhan eliminasi urin
Pasien tidak mengalami ansietas dan lebih merasa nyaman
pH urine meningkat, batu asam menurun
01/10/2013 2 memeikan diit lunak
Memonitor adanya penurunan berat badan
Menganjurkan untuk memberikan makanan sedikit tapi sering
memonitor turgor kulit
mengkolaborasikan dengan ahli gizi
Skala nyeri dapat berkurang
Nyeri abdomen maupun nyeri post op dapat berkurang
Pasien dapat melakukan teknik nafas dalam, relaksasi dan distraksi saat nyeri timbul
Ekspresi wajah pasien lebih rileks Nyeri berkurang/hilang setelah
diberi analgetik memberikan O2 sesuai
kebutuhan (2 liter)
posisikan pasien semi fowler mengauskultasi suara nafas mengajarkan batuk efektif kolaborasi dengan dokter untuk pemberian ekspektoran
sesak nafas berkurang
pasien merasa lebih nyaman dan sesak nafas berkurang
tidak ada suara nafas tabahan mengeluarkkan sekret secara manual
D. EVALUASI
Tgl/jam No Dx S O A P Ttd
1 S : klien mengatakan masih nyeri, skala nyeri 5
O: klien tampak gelisah, RR = 25x/menit, TD = 130/70 mmHg A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi untuk kaji skala, letak, tipe, frekuensi dan durasi nyeri, ajarkan teknik distraksi relaksasi, Berikan posisi nyaman, tingkatkan istirahat, berikan analgetik untuk mengurangi nyeri 2 S: klien mengatakan sudah dapat menelan makanan sedikit- sedikit,
menghabisakan ½ porsi makanan
O: membran mukosa tidak lagi pucat, turgor kulit masih kering A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi untuk beikan diit lunak, monitor adanya penurunan berat badan, berikan makanan sedikit tapi sering
3 S: klien mengatakan sesak nafas berkurang dan sekret berkurang O: tidak ada suara nafas tabahan dan irama nafas normal
A: masalah sebagian teratasi
P: lanjutkan intervensi posisikan pasien semi fowler, auskultasi suara nafas, anjurkan untuk melakukan batuk efektif saat merasa banyak sekret di tenggorokan