• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN anak DH F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN anak DH F"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN

III.1 Pengkajian

1.Biodata

a. Identitas Pasien

 Nama : An.N  Umur : 4 tahun  Jenis Kelamin : Perempuan  Suku/ Bangsa : Jawa  Agama : Islam  Pekerjaan : –  Pendidikan : –

 Alamat : Ds. Pecalon Timur Gg.Suci No.28Cirebon  Ruang : Plamboyan 6 ,RS. Ananda Bekasi

 Masuk Tanggal : 03 September 2016, Jam 08.24 WIB  Diagnosa : DHF

b. Identitas Penanggung Jawab

 Nama :Tn.A  Umur : 38 th  Jenis Kelamin : Laki – laki  Suku/ Bangsa : Jawa  Agama : Islam  Pekerjaan : Wiraswasta  Hubungan dengan pasien : Ayah kandung  Alamat : Jl. Patriot III

2.Keluhan Utama

(2)

3. Riwayat Kesehatan

 Riwayat kesaehatan sekarang

Pasien datang pada tanggal 02 September 2016, jam 08.24 WIB melalui UGD. Keluarga pasien mengeluh demam Sakit kepala, panas dan tidak nafsu makan.dan lemah sejak 2 hari yang lalu, pasien di minumkan obat penurun panas namun tidak ada perbaikan. Keluhan disertai dengan BAB cair, sulit makan, mual, muntah, batuk dan pilek

 Riwayat kesaehatan masa lalu

Keluarga pasien mengatakan sebelumnya pasien belum pernah dirawat di Rumah Sakit.

 Riwayat kesehaan keluarga

Keluarga pasien mangatakan bahwa dalam keluarganya, tidak ada yang pernah mengalami penyakit seperti yang diderita oleh pasien sekarang.

4. Keadaan Umum

 Tingkat Kesadaran : Compos metis  Tanda-tanda Vital

Temperatur : 38֬C Puls : 98 x/m Respirasi : 24 x/m Bera

 Penampilan Umum: Bersih

5. Pemeriksaan Fisik  Kulit

(3)

 Kuku

o Fungsi pendengaran : baik, pasien bisa berkomunikasi dengan ibunya o Bentuk : Simetris

o Keadaan : bersih o Kelainan : tidak ada o Serumen : tidak ada

 Mulut

o Fungi pengecapan : baik, terbukti dengan pasien dapat membedakan rasa asin (garam), manis (gula)

o Kebersihan gigi dan : Bersih dan lembab Mulut

 Kelainan bibir : tidak ada  Warna lidah : Merah muda  Bentuk lidah : Simetris

 Dada dan paru-paru

o Bentuk : Simetris

o Frekuensi nafas : normal (24 x/m) o Pola nafas : teratur

(4)

 Abdomen

o Reflek bisep : baik, ketika diberi pukulan refleks hammer langsung bergerak refleks ke atas.

o Reflek trisep : baik, ketika diberi pukulan refleks hammer langsung bergerak refleks ke samping

o Reflek patella : baik, ketika diberi pukulan refleks hammer langsung bergerak refleks ke depan.

o Reflek Babynski : baik, ketika diberi pukulan refleks menarik kaki langsung bergerak ke arah pasien

6. ACTIFITAS DAILY LIVING

No Jenis aktifitas Dirumah Dirumah sakit

(5)

 Eliminasi Fecal

No Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Hasil normal 1 6 Februari 2011

(6)

1 6 Februari 2011 Antrainsanmol Infus RL

2 x ½ amp2 x ½ oral 20 ggt/menit

2 7 Februari 2011 Antrainsanmol Ranitidhin Infus RL

2 x ½ Amp2 x ½ oral 2 x 0.5 cc

20 gtt / menit 3 8 Februari 2011 Antrainsanmol

Ranitidhin Infus RL

2 x ½ Amp2 x ½ oral 2 x 0.5 cc

20 gtt / menit 4 9 Februari 2011 Antrainsanmol

Ranitidhin

1 DS:-keluarga pasien mengatakan badannya panas sudah 6 hari DO:

– Suhu tubuh 38C pada saat di palpasi panas

Proses insfeksi Peningkatan suhu tubuh

2 DS :-keluarga pasien mengatakan tidak suka minum.

DO :

– pasien terlihat lemas

Peningkatan suhu tubuh Kurangnya cairan dan elektrolit

3 DS :- keluarga pasien mengatakan pasien tidak mau makan dan mual

(7)

DO :

– makan yang di berikan tidak habis 4 DS :- keluarga pasien mengeluh

pasien tidak bisa tidur

– keluarga pasien mengeluh pasien cemas

DO :

– pasien nampak gelisah

cemas Gangguan rasa nyaman

III. 3 Prioritas Diagnosa Keperawatan 1. Peningkatan suhu tubuh

2. Kurangnya cairan dan elekrolit/ dehidrasi 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan 4. Gangguan rasa nyaman

III.4 Asuhan Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.N USIA 4 TAHUN DENGAN DIAGNOSA DHF DI RUANGAN 1 D PUSPA

RUMAH SAKIT TINGKAT III CIREMAI-CIREBON

NO

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Perencanaan Evaluasi

Intervensi Implementasi 1. Gangguan rasa nyaman

berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh di tandai dengan :

DS:

(8)

– Suhu tubuh 38C pada saat di palpasi panasTU : Suhu tubuh kembali normal TK : Menunjukkan tanda-tanda vital stabil- observasi TTV

– Anjurkan untuk kompres air hangat – Anjurkan pasien banyak minum

– Anjurkan untuk memakai pakaian tipis dan menyerap keringat

– Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi- Mengobservasi TTV – Mengajurkan untuk kompres air hangat

– Menganjurkan untuk banyak minum

– Menganjurkan untuk memakai pakaian tipis dan menyerap keringat

– Berkolaborasi dengan dokterS : Keluarga pasien mengatakan pasien masih panas O : Suhu masih 38C

A : Masalah belum teratasi P : Terapi lanjut

NO

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Perencanaan Evaluasi

Intervensi Implementasi 2. Kurangnya cairan

elektrolit/ dehidrasi di tandai dengan :

DS:

-keluarga pasien mengatakan pasien tidak mau minum. -Keluarga pasien mengatakan BAB cair

DO:

(9)

TK :

-Menunjukkan tanda-tanda vital stabil -Turgor kulit baik- Observasi TTV – Anjurkan pasien banyak minum – Ukur keluaran urine dengan akurat – Berikan cairan infus

– Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi- Mengobservasi TTV – Menganjurkan untuk banyak minum

– Mengatu tetesan infus

– Berkolaborasi dengan dokterS : Keluarga pasien mengatakan pasien masih lemas O : pasien tampak lemas

A : Masalah belum teratasi P : Terapi lanjut

NO

Diagnosa

Keperawatan Tujuan Perencanaan Evaluasi

Intervensi Implementasi 3. Perubahan nutrisi

kurang dari kebutuhan di tandai dengan :

DS:

(10)

– Makanan yang di berikan tidak habis

– Pasien nampak lemasTU : Kebutuhan Nutrisi terpenuhi. TK :

-Bebas dari Malnutrisi -Nafsu makan meningkat

-Pasien tidak lemas- Observasi TTV – Berikan makanan sesuai diit – Berikan kebersiha oral

– Sediakan makanan dalam kondisi hangat.

– Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi- Mengobservasi TTV – Memberikan makanan sesuai diit

– Berkolaborasi dengan dokterS : Keluarga pasien mengatakan pasien masih belum mau makan

O : pasien nampak lemas A : Masalah belum teratasi P : Terapi lanjut

NO

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Perencanaan Evaluasi

Intervensi Implementasi 4. Gangguan istirahat tidur

di tandai dengan :

(11)

-.Keluarga pasien mengeluh pasien tidak bisa tidur – Keluarga pasien mengeluh pasien cemas

DO:

– pasien tampak gelisahTU : Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi. TK :

-pasien bias tidur

-pasien tidak gelisah- Observasi TTV – Atur posisi pasien sesuai kebutuhan – Batasi pengunjung pada waktu istirahat

– Ciptakan suasana yang kondusif- Mengobservasi TTV – Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan

– Membatasi pengunjung pada waktu istirahat – Menciptakan suasana yang kondusif

S : Keluarga pasien mengatakan pasien masih lema belum bias tidur O : pasien tampak gelisah

Referensi

Dokumen terkait

Peran perawat dalam menangani pasien dengan kejang demam pada prinsipnya adalah menjaga agar tidak terjadi serangan kejang berulang dengan cara mengontrol

Diakui awal demam suhu tubuh pasien langsung meninggi dan dari ayah pasien mengaku bahwa pasien mengkonsumsi obat penurun panas dan panas turun pada awalnya,

dengan data subjektif pasien mengatakan merasa mual muntah, pasien mengatakan tidak nafsu makan dan data objektif terjadi penurunan berat badan, IMT : 17,5 (berat

Dalam pengkajian didapatkan bahwa pasien 1 mengatakan tidak ada selera makan, pasien mengeluh – mual- mual, pasien muntah nyeri pada ulu hati , klien hanya

Data hasil pengkajian tanda dan gejala demam typoid yang dialami kedua klien berbeda yaitu klien pertama mengalami penurunan nafsu makan sedangkan klien

Saat di lakukan pengkajian pasien mengeluhkan batuk berdahak disertai sesak, tidak nafsu makan dan tidurnya tidak nyenyak sehingga kami mengangkat diagnosa keperawatan

Klien mengeluh nyeri dada 3 minggu sebelum MRS, timbul terutama saat batuk dan sesak nafas sejak 2 hari sebelum MRS, dan apabila melakukan aktifitas sehari-hari bertambah sesak,

Keluhan Utama Pasien mengatakan demam naik, dialami pasien sudah 5 hari, demam naik turun Sudah minum obat tapi tidak berkurang keluhan disertai mual +, muntrah +, batuk -,Nafsu makan