• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TAHUNAN"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor : 265 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, UPT Puskesmas merupakan unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan yang mempunyai Tugas Pokok melaksanakan Tugas Dinas di bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai jenis dan kewenangannya. UPT Puskesmas mempunyai fungsi : (1) Menyusun rencana dan teknis operasional pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat (2) melaksanakan operasional pelayanan dasar kesehatan masyarakat dan pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerja sesuai dengan kewenangan penyelenggaraan pelayanan kesehatan (3) Melaksanakan ketatausahaan UPT dan (4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan Puskesmas.

Undang-Undang Dasar 1945 telah mengamanatkan bahwa sehat merupakan kebutuhan dan hak azasi manusia. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan bagian yang penting dan strategis dalam upaya membangun manusia yang handal dan berkualitas, karena kesehatan menjadi salah satu faktor dalam menentukan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) selain pendidikan dan perekonomian.

Pembangunan bangsa tidak akan terwujud jika program pembangunan nasional yang diselenggarakan secara menyeluruh dan berkesinambungan tidak terlaksana. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup

(2)

sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi Bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah.(Sistem Kesehatan Nasional,2004)

Pembangunan kesehatan diharapkan tidak hanya memperhatikan aspek-aspek kuratif dan rehabilitatif saja namun perlu juga memperhatikan aspek preventif, promotif, sehingga tercapai suatu pembangunan yang menyeluruh dan berkesinambungan antara aspek preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Dengan demikian pembangunan kesehatan diharapkan akan lebih merata dan optimal.

Upaya pembanguan kesehatan diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Menurut Hendrik L. Blum derajat kesehatan dipengaruhi empat faktor utama yaitu faktor lingkungan (mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi dan sebagainya), perilaku atau gaya hidup (pencarian pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan), pelayanan kesehatan (preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif) dan hereditas (demografi).( Soekidjo,2003)

Untuk menunjang upaya pembangunan kesehatan tersebut diantaranya adalah keberadaan data, informasi dan evaluasi kegiatan memegang peranan penting untuk mengetahui sampai sejauh mana hasil pembangunan kesehatan ini telah dilaksanakan dan untuk merencanakan kegiatan di tahun yang akan datang. Pemantauan hasil kegiatan dilaksanakan salah satunya melalui laporan hasil kegiatan secara berjenjang dengan cepat, tepat dan dapat dipercaya.

Derajat Kesehatan di Kota Bandung telah mengalami kemajuan yang cukup bermakna. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat antara lain ditunjukkan dengan makin menurunnya angka kematian bayi serta menurunnya prevalensi gizi kurang pada Balita. Namun demikian yang masih menjadi masalah kesehatan di Kota Bandung adalah disparitas derajat kesehatan antar wilayah dan antar kelompok tingkat sosial ekonomi penduduk masih tinggi.

(3)

Sejalan dengan Visi Pemerintah Kota Bandung yaitu ”Memantapkan Kota Bandung Sebagai Kota Jasa yang Bermartabat” dan Visi Dinas Kesehatan ”Bandung Kota Sehat Yang Mandiri” , UPT Puskesmas Garuda sebagai unit organisasi kesehatan terdepan dalam melaksanakan program kesehatan kepada masyarakat mempunyai Visi “Mewujudkan Derajat Kesehatan Masyarakat Yang Optimal Secara Mandiri”. Derajat kesehatan yang optimal secara mandiri diartikan sebagai upaya yang terus menerus dalam meningkatkan kualitas lingkungan fisik dan sosial melalui pemberdayaan potensi masyarakat dengan memaksimalkan seluruh potensi kehidupan secara mandiri sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berperilaku sehat, hidup di lingkungan yang aman, nyaman dan sehat agar terhindar dari resiko gangguan kesehatan.

Untuk merealisasikan Visi tersebut, maka Misi UPT Puskesmas Garuda yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1.Meningkatkan kualitas dan optimalisasi sumber daya manusia. 2.Meningkatkan kualitas dan kuantitas cakupan program.

3.Membangun kemadirian kesehatan masyarakat melalui peningkatan PHBS.

4.Merencanakan dan melaksanakan setiap kegiatan berdasarkan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

5.Mengembangkan peran dan fungsi Puskesmas dalam melaksanakan kemitraan dengan berbagai pihak terkait dalam upaya peningkatan mutu pelayanan dan pemberdayaan masyarakat

6.Mengembangkan kemampuan Puskesmas sebagai unit kesehatan mandiri dalam pemberian pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. 7.Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan pelayanan prima.

Untuk mendukung Visi dan Misi UPT Puskesmas Garuda tersebut dituangkan dalam strategi operasional, sebagai berikut ;

(4)

1. Meningkatkan pelayanan Kesehatan melalui peningkatan kualitas SDM dan kelengkapan sarana penunjang pelaksanaan kegiatan.

2. Mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan dengan komputerisasi.

3. Mengembangkan Program Konsultasi Gizi, Klinik Sanitasi, HR, Remaja, dan Perkesmas dengan kerjasama lintas program.

4. Revitalisasi Posyandu dengan mengembalikan fungsi Posyandu, meningkatan kualitas kemampuan dan keterampilan kader, serta kelengkapan sarana dan prasarana Posyandu.

5. Memaksimalkan ruangan dan fasilitas yang tersedia guna peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

6. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

7. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, guna meningkatkan cakupan dan dukungan untuk keberhasilan program kesehatan.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Melakukan analisis situasi untuk mengetahui status kesehatan masyarakat dan mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan derajat kesehatan dan selanjutnya menentukan prioritas masalah di wilayah kerja UPT Puskesmas Garuda.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran umum faktor-faktor lingkungan (geografis, demografis, sarana kesehatan, prasarana kesehatan, sumber biaya, dan ketenagaan) yang berhubungan dengan derajat kesehatan.

b. Mengetahui kegiatan pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012.

(5)

c. Mengetahui hasil kegiatan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat (angka mortalitas, morbiditas, dan status gizi) di wilayah kerja UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012. d. Mengetahui hasil kegiatan program upaya kesehatan wajib (upaya promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, perbaikan gizi, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan) di wilayah kerja UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012.

e. Mengetahui hasil kegiatan program upaya kesehatan pengembangan (upaya kesehatan sekolah, perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan jiwa, kesehatan mata, pembinaan pengobatan tradisional, laboratorium sederhana, dan pelayanan kesehatan gigi) di wilayah kerja UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012.

f. Melakukan evaluasi kerja melalui dengan menggunakan SPM. g. Menentukan prioritas masalah untuk perencanaan kegiatan.

C. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan yang digunakan sesuai dengan Petunjuk Teknis Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Bandung. Adapun susunannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

C. Sistematika Penulisan BAB II ANALISA SITUASI

A. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas 1. Geografis

2. Demografis B. Sarana Kesehatan

(6)

C. Sarana Prasarana D. Ketenagaan

E. Derajat Kesehatan

F. Kegiatan Pelayanan Lintas Batas

BAB III PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Perencanaan Kegiatan

B. Pelaksanaan Kegiatan

BAB IV HASIL CAKUPAN KEGIATAN PELAYANAN A. Upaya Kesehatan Wajib

B. Upaya Kesehatan Pengembangan C. Cakupan RPJMD Bidang Kesehatan

D. Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah E. Hasil Cakupan SPM

F. Permasalahan dan Tindak Lanjut BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan B. Saran

BAB II

ANALISA SITUASI A. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas

1. Geografis

Bandung terletak pada 107° Bujur Timur dan 6° Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata dari atas permukaan laut ± 791m, titik terendah ± 675m berada di sebelah Selatan dan titik tertinggi ± 1.050 m berada di sebelah Utara dan UPT Puskesmas Garuda berada di ketinggian ± 700m dari permukaan laut. Suhu rata-rata 28,5°C dengan curah hujan rata-rata 2,045 mm, jumlah hari hujan rata-rata 15 hari per bulan dan tingkat kelembaban 76,5%.

(7)

a. Peta Wilayah Kerja Puskesmas

Peta 2. 1

Wilayah Kerja UPT Puskesmas Garuda

UPT Puskesmas Garuda adalah salah satu UPT Puskesmas yang ada di Kota Bandung dan memiliki 1 Puskesmas Jejaring (PKM Babatan). Secara administrasi UPT Puskesmas Garuda terletak di Kelurahan Garuda, Kecamatan Andir. Wilayah Kerja UPT Puskesmas Garuda meliputi 4 Kelurahan yaitu; Kelurahan Maleber, Kelurahan Garuda, Kelurahan Dungus Cariang, dan Kelurahan Campaka ditambah 2 Kelurahan yang berada di Wilayah Puskesmas Babatan yang merupakan Puskesmas Jejaring yaitu Kelurahan Ciroyom dan Kelurahan Kebon Jeruk. UPT Puskesmas Garuda di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Cicendo, sebelah timur dengan Kecamatan Sumur Bandung, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bandung Kulon, dan sebelah barat dengan Kota Cimahi.

b. Kondisi Geografis

Luas Wilayah kerja UPT Puskesmas Garuda 370,7 Ha terdiri atas 35 RW dan 225 RT ditambah Wilayah Puskesmas Babatan terdiri dari 19 RW dan 159 RT.

(8)

Tabel 2.1 Situasi Geografis

di Wilayah UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012 (sumber data : laporan kecamatan andir, Tahun 2012)

Tabel 2.1 di atas menunjukkan data geografis wilayah kerja UPT Puskesmas Garuda dan jarak tempuh masyarakat ke fasilitas kesehatan terutama UPT Puskesmas Garuda. Wilayah terluas adalah Kelurahan Ciroyom dan jangkauan terjauh adalah Kelurahan Kebon Jeruk namun demikian UPT Puskesmas Garuda mudah dicapai dengan sarana transportasi umum.

Letak UPT Puskesmas Garuda cukup startegis karena dekat dengan jalan Rajawali dan Garuda yang memiliki akses transportasi umum dari berbagai jurusan. Oleh karenanya masyarakat pengunjung Puskemas Garuda banyak berasal dari luar wilayah terutama yang berbatasan dengan Kecamatan Andir.

2. Demografis

Kependudukan memegang peranan penting dalam peningkatan kesadaran mengenai kesehatan juga penularan penyakit. Mobilitas yang tinggi memungkinkan distribusi penyakit lebih mudah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kependudukan antara lain; kepadatan penduduk, sebaran

NO KELURAHAN LUAS WIL (Ha) JML RT/RW

Jarak Kondisi Keterjangkauan Rata-rata

tempuh (menit) K e t Terjauh ke Puskesm as (Km) Roda 2 Roda 4 Jalan Kaki Roda 2 Roda 4 1 Maleber 53 62/11 1 V V V 10 15 2 Garuda 44,6 38/6 1 V V V 10 10 3 Dungus Cariang 69 87/11 2 V V V 10 15 4 Campaka 64,2 38/7 2 V V V 15 20 5 Ciroyom 60 72/9 5,5 V V 15 25 6 Kebon Jeruk 79,9 87/10 4 V V 15 20 JUMLAH 370, 7 384/5 4

(9)

penduduk berdasarkan jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan, agama dan seterusnya.

a. Jumlah dan komposisi penduduk berdasarkan golongan umur

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk dan Komposisi Penduduk di Wilayah UPT Puskesmas Tahun 2012 No Kelurahan JML KK JML Pddk JUMLAH PENDUDUK Laki-laki JML <1 1-4 5-14 15-44 45-64 >65 1 Maleber 5813 23204 876 2727 4587 2962 476 4628 2 Garuda 2975 11927 432 1434 2575 1306 300 6047 3 Dungus Cariang 4544 17141 1084 1420 4138 1612 409 8663 4 Campaka 2421 16698 806 1393 4279 1725 285 8488 5 Ciroyom 5226 20878 404 1076 5754 2149 8 9391 6 Kebon Jeruk 4881 15377 545 812 3218 2554 509 7638 JUMLAH 25860 105225 4147 8862 24551 12308 1987 44855 No Kelurahan JML KK JML Pddk JUMLAH PENDUDUK Perempuan JML <1 1-4 5-14 15-44 45-64 >65 1 Maleber 5813 23204 815 1894 5221 3188 458 11576 2 Garuda 2975 11927 431 1229 2760 1255 203 5878 3 Dungus Cariang 4544 17141 1218 1581 3983 1496 199 8478 4 Campaka 2421 16698 729 1430 4040 1675 336 8210 5 Ciroyom 5226 20878 376 1196 6973 2879 58 11482 6 Kebon Jeruk 4881 15377 503 838 3285 2613 490 7729 JUMLAH 25860 105225 4072 8168 26262 13106 1744 53353 (sumber data : Laporan Kecamatan Andir, Tahun 2012)

Grafik 2. 1

(10)

(sumber data : Laporan Kecamatan Andir,Tahun2012)

Dari data di atas terlihat jumlah terbanyak yaitu 48,3% ada pada kelompok umur 15 sampai 44 tahun, dimana pada kelompok umur ini adalah merupakan umur produktif. Sebagian lagi yaitu 27,7% penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Garuda berusia diatas 45 tahun, besarnya persentase penduduk pra lansia dan lansia akan berhubungan dengan penyakit yang diderita yaitu penyakit non infeksi yang kronis (degeneratif) dan hal ini akan mempengaruhi besarnya biaya pengobatan yang harus ditanggung. Pada umumnya biaya pengobatan penyakit non infeksi lebih mahal dan lama dibanding penyakit infeksi, sehingga akan berpengaruh terhadap subsidi biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

(11)

b. Tingkat Pendidikan

Tabel 2.3

Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Di Wilayah UPT Puskesmas Garuda

Tahun 2012 No Kelurahan JUMLAH PENDUDUK Laki-laki JML Tdk Tmt SD SD SLTP SMU D1 D3 PT 1 Maleber 1426 2405 1642 1168 884 379 7904 2 Garuda 13 2405 1096 597 86 252 4449 3 D. Cariang 653 1367 969 755 814 720 3744 4 Campaka 489 1213 1902 1697 630 490 5421 5 Ciroyom 1553 1843 845 793 364 217 5615 6 Kebon Jeruk 635 1165 1354 879 1169 974 6176 JUMLAH 4769 10398 7808 5889 3947 3032 33309 No Kelurahan JUMLAH PENDUDUK Perempuan JML Tdk Tmt SD SD SLTP SMU D1 D3 PT 1 Maleber 1445 2308 1648 463 864 364 7792 2 Garuda 19 2717 897 365 89 216 4303 3 D. Cariang 887 1024 1050 863 595 454 4878 4 Campaka 631 1715 1963 1066 564 454 6393 5 Ciroyom 153 2802 1164 1114 636 127 4882 6 Kebon Jeruk 641 1157 1374 92 1248 973 5485 JUMLAH 3776 11723 8096 3963 3996 2588 33733 (sumber data : Laporan Kecamatan Andir Tahun 2012)

Dari tabel 2.3 di atas ini 32,9% penduduk di wilayah kerja PKM Garuda berpendidikan SD, besarnya penduduk yang berpendidikan SD berpengaruh pada perilaku hidup sehat di masyarakat. Salah satu bentuk perilaku yang berhubungan dengan kesehatan adalah tingkat partisipasi warga yang mempunyai balita untuk datang ke Posyandu. Tingkat pendidikan rendah berpengaruh terhadap pola asuh orang tua terhadap bayi dan balita. Walaupun pendidikan bukanlah faktor utama terjadinya gizi buruk namun pendidikan orang tua berpengaruh terhadap penyerapan informasi atau pengetahuan tentang kesehatan, sehingga akan berpengaruh pula terhadap asupan gizi anak.

(12)

c. Pertumbuhan Penduduk dan Persebarannya.

Pertumbuhan dan persebaran penduduk sebagaimana terlihat pada tabel 2.4 merupakan gambaran kepadatan suatu daerah. Jika dilihat dari jumlah penduduk, Kelurahan Maleber merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbanyak. Namun jika dibandingkan dengan luas wilayah maka kelurahan Kebon Jeruk yang terpadat yaitu 52 per Km2. Tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi terdapat di kelurahan Campaka. Pertumbuhan penduduk yang tinggi, besar pengaruhnya terhadap sebaran penyakit.

Tabel 2.4

Pertumbuhan dan Persebaran Penduduk

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Kelurahan Jumlah Rumah Tangga (KK) Rata-Rata Jiwa/KK Kepadatan Penduduk (KM2) Pertumbuhan Penduduk 1 Maleber 5813 4 23 -31 2 Garuda 2975 4 37 11 3 Dungus Cariang 4544 4 40 -67 4 Campaka 2421 7 38 64 5 Ciroyom 5226 3 29 -16 6 Kebon Jeruk 3881 4 52 -63 JUMLAH 24860

(sumber data : Laporan Kecamatan Andir Tahun 2012)

(13)

Tabel 2.5

Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

NO PENCAHARIANJENIS MATA

KELURAHAN JUM

LAH MALEBER GARUDA D.CARI

ANG CAMPA KA CIROYO M K.JERU K 1 Pegawai Negeri 1985 511 534 1074 610 870 5584 2 TNI/POLRI 72 34 14 205 100 10 435 3 Dagang 5552 2579 1506 2722 4219 2904 19482 4 Pegawai Swasta 4416 1613 2123 3244 4476 2085 17957 5 Tani 0 0 0 68 0 0 68 6 Pensiunan 1427 399 576 787 538 950 4677 7 Buruh) 4167 3893 8821 3623 3630 4227 28361 (sumber data : Laporan Kecamatan Andir Tahun 2012)

Mata pencaharian terbanyak masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Garuda yaitu 37% adalah buruh. Dengan banyaknya penduduk yang bermata pencaharian sebagai buruh dimana kebanyakan penghasilannya tidak tetap maka akses terhadap pelayanan kesehatan kurang.

e. Jumlah Penduduk Miskin

Tabel 2.6

Jumlah Penduduk Miskin

Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

N O

KELURAHAN

Jumlah Penduduk Jumlah Kepala Keluarga (KK)

Jumlah Maskin dalam SK Walikota Seluru hnya Miskin Seluru hnya Miskin Yg Memiliki Kartu Jamkesmas Yg Belum Memiliki Kartu Jamkesmas jml % jml % jml % Jml % 1 Maleber 23204 6235 26.53 5813 890 15.31 2598 41.66 3637 58.34 2 Garuda 11927 2863 24 2975 421 14.15 1450 48.74 1413 51.26 3 Dungus Cariang 17141 5388 31.43 4544 1071 23.57 2408 44.69 2980 55.31 4 Campaka 16698 4617 27.65 2421 770 31.80 2883 62.44 1734 37.56 5 Ciroyom 20878 5063 24.25 5226 121 2.31 2920 57.67 2143 42.33 6 Kebon Jeruk 15377 1713 11.14 3881 712 18.34 1613 94.16 100 5.84 JUMLAH 105225 25879 24.57 24860 3985 16.02 13872 53.60 12007 46.40 (sumber data : Laporan Kecamatan Andir Tahun 2012)

(14)

Dari data diatas bisa terlihat bahwa penduduk miskin sebanyak 24.57% dari seluruh jumlah penduduk dan 46,40% dari jumlah penduduk miskin belum memiliki kartu Jamkesmas.

f. Jumlah Penduduk Kelompok rentan / khusus

Tabel 2.7

Jumlah Penduduk Kelompok Rentan Di Wilayah UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012 No Kelurahan Bumil Bu

lin

Neona tus

Bayi Balita Anak Sekolah USILA SD SMP SMA 1 Maleber 365 349 322 322 1478 2071 1088 1288 3217 2 Garuda 218 208 192 192 784 1099 1382 1092 1017 3 Dungus Cariang 419 400 370 370 1395 2444 1534 1946 1348 4 Campaka 327 312 288 288 1470 2054 1440 1193 1280 5 Ciroyom 386 369 341 341 1419 4970 1319 2301 1058 6 Kebon Jeruk 185 139 128 128 565 1839 757 1046 2285 JUMLAH 1860 1777 1641 1641 7111 14477 7520 8866 10205 (sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

Dari data diatas bisa terlihat bahwa jumlah penduduk kelompok rentan di wilayah UPT PKM Garuda cukup banyak sehingga membutuhkan perhatian khusus dan penanganan yang lebih optimal.

B. SARANA KESEHATAN

1. Sarana Pelayanan Kesehatan

Jenis dan jumlah sarana kesehatan (sarkes) yang dapat digunakan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, yang ada diwilayah kerja UPT Puskesmas Garuda baik swasta maupun pemerintah.

(15)

Tabel 2.8

Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012 NO JENIS SARKESTA KELURAHAN JUMLAH MALEB ER GARU DA DUNGUS CARIANG CAMPA KA KEBON JERUK CIRO YOM 1 Rumah Sakit Umum 1 0 0 0 2 0 3 2 Rumah Sakit Khusus 0 0 0 0 0 0 0 3 Puskesmas 0 1 0 0 1 0 2 4 Posyandu 16 8 17 10 0 0 51 5 Dokter Umum 15 14 17 16 14 13 89 6 Dokter Spesialis 4 1 0 0 3 1 9 7 Dokter Gigi 1 1 5 2 15 4 28 8 Balai Pengobatan 0 0 0 7 3 4 14 9 Poliklinik 5 5 5 0 1 0 16 10 Klinik Kesehatan 0 0 0 1 0 0 1 11 Apotek 4 0 5 1 9 4 23 12 Laboratorium 0 0 1 0 1 1 3 13 Rontgen 0 0 0 4 1 0 5 14 Bidan Swasta 7 8 5 0 1 2 23 15 Batra 2 1 9 0 9 7 28 JUMLAH 55 39 64 41 60 36 295

(sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

Di wilayah kerja UPT Puskesmas Garuda banyak terdapat sarana pelayanan kesehatan, dan dapat dilihat pada tabel 2.8 diatas. Sarkesta yang ada sebagian besar telah memiliki ijin dan tedaftar di Dinas Kesehatan Kota Bandung. Hanya sebagian kecil saja yang tidak memiliki ijin diantaranya : batra dan Panji pijat. Pada umumnya kondisi sarkestra sudah memenuhi syarat kesehatn.

Permasalahan yang dihadapi sehubungan dengan perijinan terutama pengobat tradisional adalah masih menganggap bahwa perijinan tidak terlalu penting, pasiennya tidak terlalu banyak, dan batra tersebut menginduk ke batra sebelumnya atau merupakan Cabang.

Langkah yang dapat diambil agar seluruh sarana pelayanan kesehatan yang memiliki surat ijin :

(16)

a. Memberikan surat himbauan kepada sarana pelayanan kesehatan yang belum memiliki atau SIP nya Kadaluarsa.

b. Memberitahukan kepada aparat setempat tentang adanya Pelayanan Kesehatan yang belum memperoleh ijin.

c. Memberitahukan kepada aparat setempat mengenai kriteria sarana pelayanan kesehatan yang sudah memperoleh ijin.

d. Bekerjasama dengan aparat setempat untuk mengawasi kegiatan sarana pelaayan kesehatan yang ada diwilayahnya.

2. Institusi Pendidikan Kesehatan

Jenis dan jumlah institusi pendidikan kesehatan yang dapat digunakan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan kesehatan, yang ada diwilayah kerja UPT Puskesmas Garuda baik swasta maupun pemerintah.

Tabel 2.9

Jumlah Institusi Pendidikan Kesehatan

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

NO

NAMA DAN JENIS INSTITUSI PENDIDIKAN

KESEHATAN

JUMLAH LOKASI

KELURAHAN KETERANGAN

1 STIKES Rajawali 1 Maleber S1 Keperawatan,

Analis , Kebidanan

2 Akbid Bandung 1 Dungus

Cariang

Kebidanan

JUMLAH 2

(Sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

Stikes Rajawali berada di Wilayah kerja UPT PKM Garuda kerjasama dalam bentuk praktek kerja lapangan bagi mahasiswa Stikes di UPT PKM Garuda sudah berjalan Rutin dan baik, antara lain :

(17)

- Program D3 Kebidanan dan S1 Keperawatan - Keperawatan

- Akbid Bandung belum ada kerjasama dalam hal praktek kerja lapangan atau pengabdian masyarakat.

C. PRASARANA UPT PUSKESMAS

1. Data Jenis Bangunan

Tabel 2.10

Jumlah dan Kondisi Bangunan Puskesmas

di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Uraian

Puskesmas Garuda Puskesmas Babatan Jumlah Luas Bangunan Dalam m2 Kondisi di Puskesmas Jumlah Luas Bangunan Dalam m2 Kondisi di Puskesmas Baik Rusak Baik Rusak Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat 1 Ruangan Pendaftaran 2 36 32.5 2 - - - 1 12 - 1 - -2 Ruangan Tunggu 2 162.4 84.4 2 - - - 1 35 - 1 - -3 Ruangan Pelayanan Rawat Jalan/BP 4 32.5 17.1 34.2 18 4 - - - 1 18 - 1 - -4 Ruangan Pelayanan Bp. Gigi 1 28.8 1 - - - 1 28 - - 1 -5 Ruangan Pelayanan Rawat Inap 3 31.5 31.5 31.5 3 - - - -6 Ruangan Pelayanan KIA 1 35.9 - - 1 - 1 13.5 - - 1 -7 Ruangan Pelayanan Lab 1 16 1 - - - -8 Ruangan Pelayanan Obat 1 36 1 - - - 1 4 - 1 - -9 Ruangan Pimpinan Puskesmas 1 36 1 - - - 1 26.25 - - 1 -10 Ruangan Staf Puskesmas 1 36 1 - - - 1 16.2 - 1 - -11 Ruangan Tata Usaha 1 36 1 - - - 1 6.25 - 1 - -12 Ruangan Pertemuan 1 72 1 - - - 1 28 - - 1 -13 Ruangan Gudang Obat 1 36 1 - - - 1 6 - - 1

(18)

-14 Ruangan Dapur 3 17 9.3 8.9 3 - - - 1 9 - - - 1 15 Ruangan Kamar Mandi/WC 17 @ 6 15 - 2 - 2 2.25 - - 2 -16 Ruangan Administrasi Gigi 1 22.5 1 - - - -17 Rumah Dinas Dokter - - - -18 Rumah Dinas Bidan - - - -19 Rumah Dinas Perawat - - - -20 Rumah Dinas Lain-lain - - - -No Uraian

Puskesmas Garuda Puskesmas Babatan Jumlah Luas Bangunan Dalam m2 Kondisi di Puskesmas Jumlah Luas Bangunan Dalam m2 Kondisi di Puskesmas

Baik Rusak Baik Rusak

Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat

21 Gudang 1 14.4 1 - - - 1 4.5 - - - 1 22 Ruangan TB Paru 1 15.4 1 - - - -23 Ruangan Tindakan 1 56.8 1 - - - -24 Ruangan Observasi PONED 1 12 1 - - - -25 Ruangan Dahak 1 3.6 1 - - - - - - - - -26 Ruangan Persalinan 1 32.49 1 - - - -27 Ruangan Mandi Bayi 1 9 1 - - - -28 Ruangan Cuci Alat 1 10.5 0 1 - - - -29 Ruangan Administrasi PONED 1 32.4 1 - - - -30 Ruangan Linen 1 5.04 1 - - - -31 Ruangan Jaga Bidan 1 9.8 1 - - - -32 Klinik VCT 1 21 1 - - - -33 Ruangan Promkes 1 13.7 1 - - - -34 Ruangan Vaksin 1 13.7 1 - - - 1 4.86 - 1 - -35 Ruangan Data 1 72 1 - - - - - - - - -36 Ruangan P2M 1 13.68 1 - - - - - - - - -37 Klinik IMS 1 14.4 1 - - - - - - - - -38 Ruang Perkesmas 1 13.68 1 - - - -39 Ruang Konseling Remaja 1 21.4 - - - -40 Ruang Penjaga Puskesmas - - - 1 7.1 - - 1

(19)

Berdasrkan tabel diatas terlihat bahwa pada umumnya jumlah dan kondisi bangunan UPT Puskesmas Garuda sudah cukup memadai dalam menunjang Pelayanan kesehatan di Puskesmas, namun demikian masih ada beberapa ruang yang rusak dengan kategori ringan, sedang dan berat.

2. Data Sarana Transportasi

Tabel 2.11

Jumlah dan Kondisi Sarana Transportasi UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Uraian

Puskesmas Garuda Puskesmas Babatan

Jumlah

Kondisi di Puskesmas

Jumlah

Kondisi di Puskesmas

Baik Rusak Baik Rusak

Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat 1 Kendaraan Ambulans 2 Kendaraan Puskesmas Keliling 1 - 1 - - - - - - -3 Klino Mobil -4 Kendaraan Penyuluhan - - - - - - - - - -5 Kendaraan Bermotor Roda 4 lainnya - - - - - - - - -

-6 Kereta Sepeda Bidan - - - - - - - - -

-7 Kendaraan Bermotor Roda 2 3 3 - - - 2 2 - - -8 Kendaraan Sepeda - - - - - - - - - -9 Sarana Transportasi lainnya - - - - -- - - -

(sumber data : laporan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

(20)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah dan kondisi sarana transportasi di UPT Puskesmas Garuda memiliki 1 unit kendaraan puskesmas keliling yang kondisinya rusak ringan dan 3 unit kendaraan bermotor roda 2 di Puskesmas Garuda serta 2 unit kendaraan bermotor roda 2 di Puskesmas Babatan yang kondisinya baik, namun demikian kondisi ini belum memadai dalam menunjang pelayanan kesehatan terutama di luar gedung mengingat wilayah UPT Puskesmas Garuda yang sangat luas.

3. Peralatan Kesehatan

Tabel 2.12

Jumlah dan Kondisi Peralatan Kesehatan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

NO Jenis Peralatan Kesehatan

Puskesmas Garuda Puskesmas Babatan Posyandu Yang Ada Lengka p Ada Tidak Lengka p Yang Rusak Yang Ada Lengka p Ada Tidak Lengka p Yang Rusak Yang Ada Lengka p Ada Tidak Lengka p Yang Rusak 1 Hb Meter - - 1 3 - - - - -2 Bidan Kit - 2 - - - - - - -3 KB Kit 4 - - 1 - - - - -4 Dukun Kit - - - - - - - - -5 Timbangan Kit - - - - - - - - -6 Timbangan Bayi Baru Lahir 5 - - 1 - - - - -7 Timbangan Bayi Kodok/Duduk - - - -8 Tensimeter 17 1 9 11 - 2 2 -

(21)

-9 Setoskop Binokuler 10 - 2 1 - - - - -10 Stetoskop Monokuler 3 - - 1 - - - - -11 BP Set 1 - - - 2 - - - -12 PHN Kit 1 - - - 1 - - - -13 Tes Kunjungan Rumah 2 - - - -14 S H K - - - - - - - -

-15 Set Klinik Gigi

Lapangan - - -

-16 Dental Kit 3 - - - - - - -

-17 Kadar Set Gigi - - - - - - - -

-18 UKGS Kit - - - - - - - -

-19 Set Art Gigi - - - - - - - -

-20 Pengukur Tinggi Badan Bayi 3 - - 1 - - 50 - -21 Pengukur Tinggi Badan Bumil 3 - - 1 - - 50 - -22 Pengukur Lingkar Lengan Bayi 20 - - 7 - - 32 1 -23 Pengukur Lingkar Kepala Bayi 5 - - 3 - - 21 1 -24 Puskesmas Pembantu Kit - - - -25 Timbangan Dacin 2 - 1 1 - - 77 - -26 Pos Kesehatan Kit - - - -27 Poliklinik Set 1 - - - 2 - - - -28 Immunisasi Kit - - - - 1 - - - -29 Thermos 20 - - - 5 - - - -30 Lemari Es 2 - - - - - - - -31 Vaccine Carier 6 - - 1 - - - - -32 Freezer - - - - - - - - -33 Sterilisator 1 rak 2 - - - - - - - -34 Sterilisator 2 rak - - 1 - - - - - -35 Container - - - - - - - -

-36 Cold Pack Orange 20 - - 2 - - - -

-37 Cold Pack Putih

Kecil 10 - - 20 - - - -

-38 Cold Pack Putih

Besar 20 - - 10 - - - - -39 Kolera Kit - - - - - - - - -40 Frambusia Kit - - - - - - - - -41 Set Mikroskop 1 - 2 - - - - - -42 Set Pemeriksaan Hematologi / Darah 1 - - - -43 Set Pemeriksaan Urine 1 - - - -44 Set Pemeriksaan Air Sederhana - - - -45 Set Rujukan Laboratorium - - - -46 Otoklaf Sterilasasi - - - -47 Set Sanitarian - 1 - - -

(22)

-Kit 48 Alat Penyuluhan : - - - -49 Wireless 1 - - - - - 11 - -50 Radio Casette - - - - - - - - -51 Standard Flip Charat 1 - - 1 - - - - -52 Panel Boarad - - - - - - - - -53 O H P 1 - - 1 - - - - -54 Slide Proyektor 1 - - - - - - - -55 Light Meter untuk UKS - - - -56 Tempat Tidur Pemeriksaan Pasien 16 - - 2 1 - - - -57 Ginekolog Bed 1 1 - - - - - - -58 Timbangan Orang / Dewasa 8 - 2 2 1 3 50 -

(sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah dan kondisi peralatan kesehatan di UPT Puskesmas Garuda yang ada pada umumnya lengkap, hanya ada beberapa jenis peralatan kesehatan yang ada tidak lengkap dan rusak.

4. Perlengkapan Mebeler

Tabel 2.13

Jumlah dan Kondisi Perlengkapan Mebeler UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Jenis Barang

Puskesmas Garuda Puskesmas Babatan

Jumlah

Kondisi di Puskesmas

Jumlah

Kondisi di Puskesmas

Baik Rusak Baik Rusak

Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat

1 Meja Kerja 59 59 - - - 17 13 - 4 2 Meja Komputer 4 4 - - - 1 1 3 Lemari Kaca 1 1 4 1 3 4 Lemari Sorok 2 2 5 Lemari Besi 4 4 6 Lemari Kayu 23 23 8 6 2 7 Filling Besi / Metal 3 3 2 2 8 Filling Kayu 1 1 2 2 9 Rak Besi / metal - -1 10 Rak Kayu 13 13 4 4 11 Kursi Biasa 33 33

(23)

12 Kursi Lipat 52 52 20 15 3 2 13 Kursi Putar 7 6 1 3 1 1 1 14 Kursi Tamu / Sofa 4 4 15 Kursi Kayu 15 15 16 Bangku Tunggu 53 53 10 9 1 17 Tempat Tidur 15 15 3 3 18 Gynecolog bed 2 1 1 19 Meja Pendaftaran 3 3 1 1 20 Meja Penerimaan Obat 2 2 1 1

(sumber data : Laporan Inventarisasi barang UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah dan kondisi perlengkapan mebeler di UPT Puskesmas Garuda pada umumnya dalam kondisi baik , namun ada beberapa jenis barang yang kondisinya rusak ringan, sedang sampai berat. Kondisi ini sangat berpengaruh dalam menunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas.

5. Perlengkapan Administrasi Kantor

Tabel 2.14

Jumlah dan Kondisi Perlengkapan Administrasi Kantor UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Jenis Barang

Puskesmas Garuda Puskesmas Babatan

Jumlah

Kondisi di Puskesmas Jumlah Kondisi di Puskesmas

Baik Rusak Baik Rusak

Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat

1 Mesin Ketik Manual 3 2 1 1

2 Mesin Ketik Listrik 1 1 1 1

3 Mesin Hitung Manual/Kalkulator

-

-4 4

4 Mesin Hitung Listrik -

-5 Mesin Fax -

-6 Komputer 17 17 2 1 1

7 Printer 5 3 1 1 1 1

8 Laptop / Notebook -

(24)

-10 Kamera Digital -

-11 Handycam -

-12 Papan Nama Instansi 1 - 1 1 1

13 Papan Visual / Papan Data

1 1

3 3

14 Papan Pengumuman 1 1 1 1

15 White Board 4 4 2 2

(sumber data : Laporan Inventarisasi barang UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah dan kondisi perlengkapan administrasi kantor di UPT Puskesmas Garuda pada umumnya dalam kondisi baik, hanya ada beberapa jenis barang yang kondisinya rusak mulai dari ringan, sedang, sampai berat.

6. Peralatan Lainnya

Tabel 2.15

Jumlah dan Kondisi Peralatan Lainnya UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Jenis Barang

Puskesmas Garuda Puskesmas Babatan

Jumlah Kondisi di Puskesmas Jumlah Kondisi di Puskesmas Baik Rusak Baik Rusak

Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat

1 Dispenser 8 7 1 3 3

2 Kompor Gas 3 3 1 1

3 Tabung Gas 4 4 2 2

4 Kipas Angin 7 7 1 1

(25)

-6 Radio Tape Karaoke 1 1 1 1

7 VCD Player -

-8 Televisi -

-9 Penghancur Kertas 1 1

(sumber data : Laporan Inventarisasi barang UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah dan kondisi peralatan lainnya di UPT Puskesmas Garuda pada umumnya dalam kondisi baik, hanya ada 1 dispenser di Puskesmas Garuda, 3 dispenser di Puskesmas Babatan yang kondisinya rusak ringan serta 1 kipas angin dan 1 radio tape karaoke yang kondisinya rusak sedang.

D. Ketenagaan

1. Daftar Urut Kepangkatan (DUK) UPT Puskesmas Tabel 2.16 terlampir 2. Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil UPT Puskesmas Tabel 2.17

terlampir

3. Keadaan dan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan UPT Puskesmas Tabel 2.18 terlampir

4. Daftar Pejabat Fungsional UPT Puskesmas Tabel 2.19 terlampir

5. Daftar Tenaga Kesehatan dan Sarana Kesehatan Yang Memiliki Izin Praktek UPT Puskesmas.

Tabel 2.20

Jumlah Tenaga Kesehatan dan Sarana Kesehatan Yang Memiliki Izin Praktek

UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

N O

JENIS TENAGA DAN SARANA

KELURAHAN Jumlah

Maleber Garuda Dungus Cariang Campaka Kebon Jeruk Ciroyom A TENAGA KESEHATAN 1 Dokter Umum 15 14 17 16 14 13 89 2 Dokter Spesial 4 0 0 0 3 1 8 3 Dokter Gigi 1 1 5 2 15 4 28 4 Dokter Gigi Spesialis 0 1 0 0 0 0 1 5 Bidan Praktek 7 8 5 4 1 2 27 6 Pengobat 2 1 9 0 9 7 28

(26)

Tradisional (Battra) B SARANA KESEHATAN 1 Klinik Rontgen/Radiologi Swasta 0 0 0 0 1 0 0 2 Klinik CT.SCAN 0 0 0 0 0 0 1 3 Rumah Bersalin (RB) 0 0 0 0 0 1 0 4 Laboratorium 0 0 1 1 1 1 4 5 Optikal 1 0 0 0 4 0 5 6 Salon Kecantikan 4 4 3 4 15 15 45

(sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda tahun 2012)

E. DERAJAT KESEHATAN

1. Mortalitas

a. Mortalitas (angka kematian) umum

Merupakan indikator status kesehatan dan sekaligus merupakan indikator kependudukan. Beberapa jenis Angka Kematian yang mempunyai kepekaan lebih terhadap masalah kesehatan, antara lain :

 Jumlah Kematian Bayi

 Jumlah Kematian Balita

 Jumlah Kematian Ibu

 Jumlah Kematian Kasar

Angka kematian tersebut biasanya didapat berdasarkan hasil survey. Untuk tingkat Puskesmas, dalam melakukan analisis kematian dapat digunakan Jumlah Kematian dari program KIA maupun dari laporan kematian.

Tabel 2.21 Jumlah Kematian

(27)

(sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda tahun 2012)

Jumlah kematian selama tahun 2012 di UPT PKM Garuda sebanyak 193 orang dengan rincian kematian bayi (0-12 bln) 36 orang, kematian balita (1-5 thn) 1 orang, kematian ibu hamil 1 orang dan kematian Kasar 155 orang.Hal ini memerlukan perhatian untuk lebih meningkatkan kwalitas AHC dan penyuluhan / promkes. Kematian balita 1 orang hal ini di sebabkan karena pencatatan & pelaporan kematian kurang maximal, diharapkan ada perbaikan pencatatan & pelaporan di tahun 2013.

b. Mortalitas pada Kelompok Miskin

Data ini perlu dianalisis secara khusus mengingat perlu adanya program khusus yang diperuntukan secara spesifik bagi pelayanan kesehatan keluarga miskin. Perlu untuk dijelaskan apakah data ini sudah atau belum tersedia di Puskesmas.

Tabel 2.22

Jumlah Kematian pada kelompok miskin di wilayah UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

NO JENIS KEMATIAN JUMLAH KETERANGAN

1 Bayi (0-12 bl) 1

NO USIA

KEMATIAN

JUMLAH KEMATIAN

PER PUSKESMAS TOTAL Ket GARUDA BABATAN 1 Bayi (0-12 bl) 31 5 36 2 Balita (1-5 th) 1 0 1 3 Ibu Hamil 1 0 1 4 Kasar 106 49 155 JUMLAH 139 54 193

(28)

2 Balita (1-5 th)

3 Ibu Hamil dengan TB 1

4 Kasar

(sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda tahun 2012)

Data kematian pada masyarakat miskin di tahun 2012 yang tercatat di puskesmas Garuda ada 2 kasus yaitu yang 1 kasus kematian pada bayi keluarga miskin dan 1 kasus pada ibu hamil dengan TB. Data kematian masyarakat miskin di tahun 2012 belum terdata dengan baik, upaya yang dilakukan di tahun 2013 dengan membenahi pencatatan & pelaporan kematian pada masyarakat miskin.

c. Penyebab Kematian

Data ini perlu dianalisis secara khusus mengingat perlu diketahuinya informasi penyebab kematian untuk membuat perencanaan program-program kesehatan selanjutnya.

Tabel 2.23

Pola Penyebab Kematian

di wilayah UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No

Pola Penyebab Kematian

Puskesmas

GARUDA BABATAN Total Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Hepatitis 1 0.5 1 0.5 2 Jantung 6 3.1 6 3.1 3 Hipertensi 2 1.0 2 1.0 4 TBC 4 2.1 4 2.1 5 Kanker Payudara 6 Kanker Rahim 7 Kanker Tulang 8 Kanker 2 1 2 1 9 Kelenjar Tiroid 10 Kanker Paru 11 Kecelakaan 2 1 2 1 12 Radang Otak 13 Asma 14 Typhus 15 Stroke 12 6.3 12 6.3 16 Cyrosis Hepatitis 1 0.5 1 0.5 17 Cacat Bawaan 18 Pneumonia 19 Aspixia 2 1.4 1 2 3 1.5 20 Meningitis 21 Diabetes Melitus 3 2.1 3 1.5 22 Prematur 10 7.1 1 2 11 5.1

(29)

23 IUVD (Lahir mati) 8 5.7 3 5.5 11 5.7 24 Diare 2 1.5 2 1.5 25 Tetanus 26 Ginjal 27 Bronhitis 1 0.5 1 0.5 28 Gastritis 1 0.5 1 0.5 29 Usia lanjut 70 49.6 45 88.2 1.5 60 30 DHF 31 Ginjal 32 Bronhitis 33 Gastritis 1 0.5 1 0.5 34 DHF

(sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda tahun 2012)

Penyebab kematian di UPT PKM Garuda tahun 2012 yang pertama : usia lanjut sebanyak 115 orang (60%) , stroke 12 orang (6.3%), premature 11 orang (5.1%), IUFD 11 orang (5.7%), Jantung 6 orang (3.1%), TBC 4 orang (2.1%).

Mengingat jumlah kematian karena premature dan IUFD masih tinggi diperlukan orang yang lebih berkualitas dalam meningkatkan promosi kesehatan pada ibu hamil.

2. Morbibiditas (angka Kesakitan)

Morbiditas atau angka kesakitan adalah jumlah orang yang terkena penyakit tertentu.

a. Angka Kesakitan Penderita Umum

Tabel 2.24

10 Pola Penyakit Terbanyak Penderita Umum di wilayah UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

(30)

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH KETERANGAN 1 Infeksi Pernafasan Akut Tidak

Spesifik

9492

2 NasoFaringitis Akut 4640

3 Penyakit Pulpa dan Periapikal 2830

4 Myalgia 2521

5 Gagngguan gigi dan Jaringan penunjang

1708

6 Diare dan Gastroenteritis 1598

7 Tukak Lambung 1241

8 Gangguan lain pada kulit dan Jar. Subkutan

1017

9 Karies 836

10 Pneumonia 663

(Sumber data :Register Rawat Jalan Tahun 2012)

Kasus penyakit terbanyak di wilayah UPT PKM Garuda tahun 2012 adalah Infeksi Pernapasan akut tidak spesifik (9492 Kasus) dan Nasofaringitis akut (4640 kasus). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kepadatan penduduk, tingginya tingkat polusi udara dan adanya perubahan cuaca yang ekstrim. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kembali upaya promosi kesehatan dan preventif terutama untuk kasus penyakit saluran pernapasan.

b. Angka Kesakitan Maskin

Tabel 2.25

10 Pola Penyakit Terbanyak Maskin

di wilayah UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

NO JENIS PENYAKIT PUSKESMAS

GARUDA

(31)

1 Hipertensi Essensial 1880 I10

2 ISPA 779 J069

3 Myalgia 609 M791

4 Nasofaringitis Akut 402 J00

5 Penyakit Pulpa & Jaringan Periapikal

384 K04

6 Penyakit Gusi & Periodental 283 K05

7 Tukak Lambung 242 K25

8 Gejala & Tanda Lain 106 R68

9 Sakit Kepala 69 R51

10 Gangguan Emosi 66 F48.9

NO JENIS PENYAKIT PUSKESMAS

BABATAN

KETERANGAN

1 Hipertensi Essensial 212 I10

2 ISPA 152 J069

3 Myalgia 138 M791

4 Gastroenkritis 119 K24

5 Nasofaringitis Akut 114 J00

6 Dermatitis 54 L309

7 TB Paru Klinis 32 A16

8 Feringitis Akut 32 J02

9 Asma 30 J45

10 TB Paru BTA (+) 19 A15

(Sumber data : Laporan Tahunan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

Di Tahun 2012 hipertensi adalah penyakit terbanyak pada maskin, penyakit pada kesehatan gigi dan mulut dan psikosis di PKM Garuda masuk kedalam 10 besar penyakit, di PKM Babatan TB Paru masuk ke dalam 10 besar penyakit.

Hipertensi jika tidak ditangani dengan baik berpotensi menimbulkan komplikasi cukup berat, oleh sebab itu harus ditangani lebih baik mulai dari penyuluhan dan pengobatan yang teratur.

Kasus TB Paru di PKM Babatan pun harus ditangani segera karena beresiko terjadinya penularan TB, penanganan mulai dari

(32)

pengobatan dengan strategi DOTS, pemeriksaan kontak serumah dan kunjungan rumah.

3. Case Fatality Rate (CFR)

Adalah Proposi orang yang meninggal akibat suatu penyakit tertentu diantara orang yang menderita penyakit tersebut. CFR dipakai untuk membandingkan berat ringannya akibat suatu penyakit.

Tabel 2.26 Jumlah CFR

di Wilayah UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

a. Puskesmas Garuda

NO PENYAKIT Jumlah Kasus Penyakit Kasus Kematian

Baru Lama Total Jml CFR (%)

1 Stroke 5 15 20 12 60 2 Prematur 212 0 212 11 5.7 3 BBLR 256 0 256 1 0.5 4 Jantung 26 358 384 7 1.8 5 DM 68 64 132 2 1.5 6 Hipertensi 196 62 258 4 1.5 7 DBD 10 0 10 2 20 8 TB Paru 50 46 96 2 2.08 9 Kanker 3 10 13 3 23.8 10 Asfiksia 87 0 87 1 1.5 JUMLAH 913 555 1468 45

(sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda tahun 2012)

Penyebab kematian terbanyak di wilayah UPT PKM Garuda adalah stroke dengan angka CFR 60%, DBD 20%, Kanker 23,8%, untuk itu perlu ditingkatkan kembali upaya promosi kesehatan dan preventif terutama mengenai penyakit diatas.

F. KEGIATAN PELAYANAN LINTAS BATAS

(33)

Tabel 2.27

Jumlah Kegiatan Pelayanan Lintas Batas Dalam Wilayah Kota Bandung

UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

NO ASAL DOMISILI

KELURAHAN/KECAMATAN

JUMLAH PELAYANAN KET.

Kunjungan Yg

Dirujuk

Cross Notifikasi

1 Cijerah 2869 46

2 Pajajaran 1350 21 1 orang IMS

3 Cibuntu 1317 18 1 Orang HIV

4 Husein 1205 6 5 Arjuna 1217 5 6 Ciroyom 1102 2 7 Sukaraja,gerlong,pasirkaliki 1100 1 Gerlong 1 kurang IMS, Pasirkaliki 2 orang TB JUMLAH 10160 99

(sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda tahun 2012)

Pasien yang berasal dari wilayah Cijerah banyak yang berobat ke PKM Garuda yaitu sebanyak 2869 kunjungan, hal ini disebabkan transportasi yang lebih mudah dijangkau dan PKM Garuda memiliki Fasilitas yang lebih lengkap. Untuk Kegiatan Relay lintas batas dalam wolayah Kota Bandung didapatkan 10.160 kunjungan dan 99 diantaranya dirujuk.

2. Kegiatan Pelayanan Lintas Batas Dalam Wilayah Kota Bandung

(34)

Jumlah Kegiatan Pelayanan Lintas Batas Luar Wilayah Kota Bandung

UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012 (sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda tahun 2012)

Selama tahun 2012 kota Cimahi memberikan distribusi kunjungan lebih banyak dibandingkan kota lain yaitu sebanyak 10.560 kunjungan dan 565 diantaranya dirujuk.

KETERANGAN :

Cross Natification adalah pemberitahuan dengan segera kepada

Puskesmas yang bertanggung jawab pada lokasi domisili pasien secara lisan dan atau tulisan melalui sarana komunikasi atau kurir mengenai telah terjadinya suatu kejadian penyakit yang potensial menimbulkan wabah penyakit karantina atau hal lain yang dianggap perlu.

BAB III

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN UPT PUSKESMAS TAHUN 2012

NO ASAL DOMISILI KABUPATEN /

KOTA

JUMLAH PELAYANAN KET.

Kunjungan Yg Dirujuk Cross Notifikasi 1 Kabupaten Bandung 0 0 0 2 Kab. Bandung Barat 10 0 0

3 Kota Cimahi 10560 565 0 1 orang

DBD

(35)

A. PERENCANAAN KEGIATAN

Pada bab ini diuraikan perencanaan program UPT Puskesmas pada Tahun 2012 dengan program kegiatan yang dilaksanakan berpedoman pada Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) dan merupakan rekapitulasi dari perencanaan yang disususun oleh Puskesmas jejaring yang ada diwilayah kerja UPT baik melalui P2KT, atau POA Tahunan yang dibuat oleh pemegang program dari masing-masing Puskesmas.

Tabel 3.1

Perencanaan Kegiatan

UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012 (Terlampir)

B. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. INPUT/MASUKAN (DANA)

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber-sumber dana guna membiayai pelaksanaan kegiatan yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab Puskesmas.

a. Pendapatan

Adalah pencapaian pendapatan Puskesmas melalui Retribusi Pelayanan Kesehatan. Adapun target dan realisasi Retribusi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas sebagai berikut :

(36)

Tabel 3.2

Pencapaian Retribusi Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

(Sumber data : Laporan Keuangan UPT Puskemas Garuda Tahun 2012 )

UPT Puskesmas Garuda merupakan salah satu UPT Puskesmas dengan Pendapatan Retribusinya Cukup Besar di Kota Bandung, dengan capaian Retribusi seluruhnya di Tahun 2012 adalah sebesar Rp.330.112.000,-. Namun memang target retribusi Tahun 2012 tidak tercapai, hal ini disebabkan adanya program Jampersal dimana jumlah pasien tidak bayar meningkat sehingga pendapatan retribusi menurun.

b. Penerimaan

1) APBD KOTA Bandung

Tabel 3.3

Pencapaian Anggaran APBD KOTA Bandung UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Kegiatan Target (Rp) Realisasi (RP) %

1 PMT Balita Gakin 17.040.000 17.040.000 100

2 Penggandaan 7.999.800 7.999.800 100

3 Bulan Penimbangan Balita 2.618.000 2.618.000 100

4 Kesehatan Lingkungan 700.000 700.000 100

5 DIDTK 877.350 877.350 100

6 Penjaringan 1.486.600 1.486.600 100

(Sumber data : Laporan Keuangan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012 )

No Jenis Retribusi Target (Rp) Realisasi (RP) %

1 Puskesmas/BP 292.864.000 264.712.000 90

(37)

Pada Tahun 2012 UPT Puskesmas Garuda mendapat anggaran APBD Kota Bandung sebesar Rp.30.721.750,- dengan tingkat penyerapan 100%.

2). APBD Provinsi Jawa Barat (Ban.Gub)

Tabel 3.4

Pencapaian Anggaran APBD Provinsi Jawa Barat (Ban.Gub) UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Kegiatan Target (Rp) Realisasi (RP) %

1 Pemeriksaan Berkala 1.486.000 1.486.000 100 2 Dokter Kecil 1.465.000 1.465.000 100 3 TB Paru 6.727.000 6.727.000 100 4 Dufo/Gafi 4.200.000 4.200.000 100 5 PMT Penyuluhan Posyandu 2.100.000 2.100.000 100

(Sumber data : Laporan Keuangan UPT Puskesmas Garuda tahun 2012)

Dari Tabel di atas terlihat bahwa Anggaran APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 yang diterima UPT Puskesmas Garuda terserap 100%. 3). APBN

Tabel 3.5

Pencapaian Anggaran APBN UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Kegiatan Target (Rp) Realisasi (RP) %

1 BOK 140.480.000 140.480.000 100

2 Transport Surveilen 450.000 450.000 100

3 Pelacakan Kasus AFP 225.000 225.000 100

(38)

(Sumber data : Laporan Keuangan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012 )

Pada Tahun 2012 UPT Puskesmas Garuda memperoleh Anggaran APBN sebesar Rp.141.230.000,- dengan tingkat penyerapan 100%.

4). JAMKESMAS

Tabel 3.6

Pelayanan JAMKESMAS

UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

Sumber Dana Penyerapan Dana KET

No Jenis

Rekening

Jumlah (Rp)

No Jenis Kegiatan Jumlah (Rp)

- - -

-JUMLAH - - -

-(Sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012 )

Tidak ada pengelolaan dana Jamkesmas di UPT Puskesmas Garuda.

2. OUTPUT/KELUARAN (KINERJA)

a. APBD KOTA Bandung

Tabel 3.7

Pencapaian Kinerja Sumber APBD KOTA Bandung UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

NO KEGIATAN SATUAN TARGET REALISASI %

1 PMT Balita Gakin balita 31 31 100

2 Penggandaan Kali 4 4 100

3 Bulan Penimbangan Balita kali 1 1 100

4 Kesehatan Lingkungan kali 1 1 100

5 DIDTK kali 1 1 100

(39)

Dari tabel diatas bisa dilihat pencapaian kinerja sumber APBD Kota Bandung mencapai 100%.

b. APBD Provinsi Jawa Barat (Ban.Gub)

Tabel 3.8

Pencapaian Kinerja APBD Provinsi Jawa Barat (Ban.Gub) UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

NO KEGIATAN SATUAN TARGET REALISA

SI

%

1 Pelatihan Dokcil Sekolah 28 5 17.8

2 Pemeriksaan Berkala Sekolah 28 28 100

Untuk pelatihan dokcil baru bisa dilaksanakan untuk 5 sekolah karena disesuaikan dari anggaran yang ada , sedangkan untuk pemeriksaan berkala sudah terealisasi untuk 28 sekolah yang ada.

c. APBN

Tabel 3.9

Pencapaian Kinerja APBN UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Kegiatan Satuan Target Realisasi %

1 BOK Paket 1 1 100

2 Transport Surveilen Paket 1 1 100

(40)

4 Biaya Follow Up Paket 1 1 100 Dari tabel diatas bisa dilihat pencapaian kinerja sumber APBN mencapai 100%.

BAB IV

HASIL CAKUPAN KEGIATAN PELAYANAN

A. UPAYA KESEHATAN WAJIB

1. Promosi Kesehatan

a. Komunikasi Inter Personal/Konsultasi (KIP/K)

1). Jumlah Kunjungan Yang Mendapat KIP/K

Tabel 4.1

Jumlah Kunjungan Yang Mendapat KIP/K UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Jenis Klinik Khusus Puskesmas Garuda Puskesmas Babatan TOTAL UPT Ket. Jumlah Jumlah 1 Sanitasi 296 0 296 2 Gizi 114 10 124 3 VCT 156 0 156 4 Asi 65 0 65 5 KB 124 20 144 JUMLAH 755 30 785

(41)

Dilihat dari tabel diatas bahwa sebanyak 785 pengunjung yang mendapatkan layanan KIP/K dari 5 jenis klinik khusus yang ada di puskesmas, pencapainnya hanya 1,15%. Hasil tersebut belum memenuhi target yang ada yaitu sebanyak 5% dari seluruh pengunjung yang datang ke Puskesmas (pengunjung yang dating 91.785, KIP/K = 4589), hal ini disebabkan dari faktor konselor yang jumlahnya terbatas dengan tidak selalu melakukan konselor pada hari pelayanan, sedangkan dari pengunjung ada yang mendadak untuk konseling dengan alasan tidak ada waktu atau sibuk.

2). Jumlah Kunjungan Rumah Yang Mendapat KIP/K

Tabel 4.2

Jumlah Kunjungan Rumah KIP/K UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Jenis Klinik Khusus Puskesmas Garuda Puskesmas Babatan TOTAL UPT Ket. Jumlah Jumlah 1 Kesling 72 0 72 2 Gizi 111 30 141 3 VCT 9 0 9 4 Lansia 0 9 9 5 BP 0 9 9 6 KIA 0 25 25 TOTAL 192 73 265

(sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda tahun 2012)

Dilihat dari tabel diatas hanya 265 pengunjung yang dikunjungi rumahnya dari 6 jenis klinis khusus yang ada, Pencapaiannya hanya 43,44%. Hasil tersebut belum target yang ada yaitu sebanyak 50% dari pengunjung yang mendapatkan layanan KIP/K. (KIP/K = 785, kunjungan

(42)

Rumah = 392). Hal ini disebabkan oleh sebagian pengunjung bertempat tinggal di luar wilayah kerja Puskesmas dan sebagian lagi ada yang menolak untuk dikunjungi ke rumahnya.

b. Penyuluhan Kelompok

Tabel 4.3

Jumlah Penyuluhan Kelompok Per Materi Penyuluhan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Materi Penyuluhan Puskesmas Total GARUDA BABATAN Dalam Gedung Luar Gedung Dalam Gedung Dalam Gedung Dalam Gedung Dalam Gedung 1 DBD 2 2 4 6 6 8 2 TBC 15 3 3 2 18 5 3 Gizi 4 9 2 5 6 14 4 ISPA 5 2 0 0 5 2 5 Diare 8 7 0 0 8 7 6 Imunisasi 23 9 1 0 24 9 7 HIV/AIDS 1 6 0 2 1 8 8 NAPZA 0 2 0 0 0 2 9 PTM (penyakit Tdk Menular) 3 29 0 0 3 29 10 ASI Eklusif 10 5 3 1 13 6 11 Gigi 15 31 0 2 15 33 12 Rokok 1 1 0 0 1 1 13 KB 45 2 0 0 45 2 14 IMS 5 2 0 0 5 2

(43)

15 Tanda Bahaya Kehamilan

6 1 0 0 6 1

16 Tanda Bahaya Bayi 1 0 0 0 1 0

17 Pentingnya Pem. Kehamilan 5 5 0 0 5 5 18 Pijat Bayi 4 0 0 0 4 0 19 Tumbuh Kembang Balita 2 0 0 0 2 0 20 Ikterus 1 0 0 0 1 0 21 RW Siaga 1 6 0 0 1 6 22 Jamkesmas 1 3 0 0 1 3 23 Senam Hamil 24 0 0 0 24 0

24 LKB (IMS dan HIV) 1 3 0 0 1 3

25 Tomcat 3 0 1 2 4 2

26 Kelas Ibu Hamil 0 0 1 2 1 2

27 Revitalisasi Posyandu 0 0 4 0 4 0 28 Vitamin A 0 0 6 10 6 10 29 PHBS 0 0 1 12 1 12 30 Anemi Gizi 0 0 1 0 1 0 31 PMT 0 0 0 2 0 2 32 Flu Burung 0 0 0 4 0 4

33 HIV/AIDS & Napza 0 2 0 0 0 2

34 Kesling 0 4 0 0 0 4 35 Bumil Resti 0 2 0 0 0 2 36 Cikungunya 0 1 0 0 0 1 37 Kadarzi 0 8 0 0 0 8 38 Katarak 0 1 0 0 0 1 39 KMS 0 2 0 0 0 2 40 Kes Kerja 0 1 0 0 0 1 41 Bumil 6 4 0 0 6 4

42 Kelas Ibu Hamil 0 6 0 0 0 6

43 Kelas Ibu Balita 0 3 0 0 0 3

44 Pneumonia 0 2 0 0 0 2

45 Pre Eklampsia & Eklampsi

0 1 0 0 0 1

46 Kusta 0 1 0 0 0 1

Jumlah 192 166 27 50 219 216

(sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda tahun 2012)

Dilihat dari tabel diatas bahwa penyuluhan dalam gedung sebanyak 219 kali dalam 1 tahun. Hasil ini sudah melebihi target yang ditentukan yaitu sebesar 228.18% (Penyuluhan dalam gedung = 96 x dalam 1 tahun). Hal ini disebabkan oleh sudah berjalannya lintas program di puskesmas. Sedangkan untuk penyuluhan luar gedung sebanyak 216 kali dalam 1 tahun. Hal ini masih dibawah target yang ditentukan yaitu sebesar 33.33% (Penyuluhan luar Gedung = 648 x dalam

(44)

1 tahun) . Hal ini disebabkan beberapa penyuluhan yang tidak ada daftar hadirnya sehingga tidak bisa dilaporkan.

c. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga Tabel 4.4

Jumlah Penkajian dan Pembinaan PHBS Tatanan Rumah Tangga UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Uraian

Jumlah PHBS Tatanan Rumah Tangga

Total Kelurahan

Maleber Garuda Dungus Cariang Campaka Ciroyom Kb. Jeruk 1 Jumlah Rumah Tangga Yang Ada 3640 1656 3066 3085 5231 2950 1962 8 2 Jumlah Rumah Tangga Yang diperiksa 1037 1632 1158 304 3790 2641 1056 2 3 Jumlah Rumah Tangga Yang Sehat 646 699 622 235 1161 1921 5284 JUMLAH 5323 3987 4846 3624 10182 7512

(45)

(Sumber data: Laporan Kecamatan Tahun 2012 )

Dilihat dari data diatas hanya 5284 rumah tangga yang ber-PHBS dari 10562 rumah yang diperiksa. Hasil yang dicapai 50,03% masih dibawah target yang ditentukan yaitu 65% rumah tangga ber-PHBS. Hal ini disebakan kurangnya partisipasi dari kader dan tidak adanya dana untuk Kegiatan PHBS

d. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Tabel 4.5

Jumlah dan Jenis UKBM

UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Jenis UKBM Puskesmas Total Ket GARUDA BABATAN 1 Posyandu 48 29 77 2 Posbindu 36 9 45 3 Dana Sehat 1 4 5 4 Poskestren 0 0 0 5 Pos UKK 0 0 0 6 TOGA 20 29 49

(Sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

Dilihat dari data diatas UKBM yang ada di Puskemas Posyandu sebanyak 77, Posbindu 44, Dana sehat 5, poskestren & pos UKK 0, TOGA 49, karena jenis UKBM di Puskesmas cukup banyak sehingga memerlukan SDM yang cukup untuk melakukan pembinaan.

e. Tingkat Kemandirian Posyandu Tabel 4.6

(46)

Tingkat Kemandirian Posyandu UPT Puskesmas Garuda Tahun: 2012

No Tingkat Kemandirian Puskesmas Total Ket

GARUDA BABATAN 1 Pratama 0 0 0 2 Madya 15 19 34 3 Purnama 33 10 43 4 Mandiri 0 0 0 JUMLAH 48 29 77

(Sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

Dilihat dari data diatas sebanyak 34 posyandu masih berstatus Madya, dan 43 posyandu berstatus Purnama. Hasil yang dicapai sebesar 55,84%, masih dbawah target yang ditentukan yaitu sebesar 65% posyandu telah berstatus Purnama & Mandiri. Hal ini disebabkan kurangnya partisipasi dari masyarakat .

f. Pembentukan RW Siaga

Tabel 4.7 Jumlah RW SIAGA

UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Uraian Puskesmas Total Ket

GARUDA BABATAN

1 Jumlah RW yang ada 35 19 54

2 Jumlah RW yang dilatih dan dibentuk RW Siaga

20 7 27

(Sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

Dilihat dari tabel diatas sebanyak 27 RW telah dibentuk menjadi RW Siaga. Hasil yang dicapai sebesar 85,19% telah melampaui target yang ditentukan sebesar 60% (RW Siaga yang aktif). Hal ini disebabhan oleh kerjasama yang yang baik antara pihak RW, Kelurahan, dan Puskesmas dan juga pos UKK belum terbentuk .

(47)

g. Bayi Mendapat ASI Ekslusif

Tabel 4.8

Jumlah Bayi ASI Ekslusif

UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Uraian Puskesmas Total Ket

Garuda Babatan 1 Jumlah Sasaran (Bayi 0-6 bl) 3310 409 3719 2 Jumlah Bayi Mendapat ASI Eksklusif 2541 120 2661

(Sumber data : Laporan UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012)

2. Kesehatan Lingkungan

a. Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih (SAB) Tabel 4.9

Jumlah Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Uraian

KELURAHAN Ket

MALEBER GARUDA DUNGUS CARIANG

CAMPAKA KB.JERUK CIROYOM

1 Jumlah Sarana Air Bersih Yang Ada 2982 1805 2717 1993 2464 3620 15581 2 Jumlah Sarana air Bersih Yang Diperiksa 305 447 797 323 377 311 2560 3 Jumlah Sarana Air Yang Sehat 273 408 708 279 300 214 2182

(Sumber data : Laporan bulanan kesling tahun 2012)

(48)

Pelaksanaan IS SAB belum dilakukan pada semua sarana yang ada, SAB yang diperiksa hanya 16,4% karena petugas yang melakukan IS hanya 2 orang, dan hasil yang diperoleh selama 1 tahun 85,2% SAB yang diperiksa telah memenuhi syarat, dan hanya 14,8% sarana yang tidak memenuhi syarat. SAB yang tidak memenuhi syarat sebagian besar dari SAB SGL dan SPT, dan bangunan fisik yang tidak memenuhi syarat karena dipengaruhi kualitas air secara fisik dan bakteriologi.

b. Inspeksi Sanitasi Sarana Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)

Tabel 4.10

Jumlah Inspeksi Sanitasi Sarana Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)

UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Uraian

KELURAHAN Total

MALEBER GARUDA DUNGUS CARIANG

CAMPAKA KB.JERUK CIROYOM

1 Jumlah Sarana TPM Yang Ada 65 56 43 35 121 111 431 2 Jumlah Sarana TPM Yang Diperiksa 56 41 39 34 72 70 311 3 Jumlah TPM Yang Sehat 35 25 21 19 51 47 198

(49)

(Sumber data : Laporan bulanan kesling tahun 2012)

Inspeksi Sanitasi Sarana TPM (Tempat Pengolahan Makanan) dilakukan 2x setahun, sehingga jika dikumulatifkan, sanitarian harus melakukan 199 x 2 kali kunjungan. Jika kita lihat pada tabel 4.10 sarana yang diperiksa sudah mencapai 72,2% dan yang memenuhi syarat baru mencapai 63,5%. Jika dibandingkan dengan target 75% MS dari yang ada, maka IS TPM yang dilakukan belum mencapai target. Sebagian besar sarana yang tidak memenuhi syarat adalah jajanan anak sekolah, pedagang kaki lima dan warung nasi. Sedangkan PIRT, Jasa Boga, Rumah makan pada umumnya memenuhi syarat.

c. Inspeksi Sanitasi Sarana Pembuangan Sampah Tabel 4.11

Jumlah Inspeksi Sanitasi Sarana Pembuangan Sampah UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Uraian

KELURAHAN Total

MALEBER GARUDA DUNGUS CARIANG CAMPAKA KEBON JERUK CIROYOM 1 Jumlah Sarana Pembuangan Sampah 3 0 0 4 1 1 9

(50)

Yang Ada 2 Jumlah Sarana Pembuangan Sampah Yang Diperiksa 3 0 0 4 1 1 9 3 Jumlah Sarana Pembuangan Sampah Yang Sehat 0 0 0 0 0 0 0

(Sumber data : Laporan bulanan kesling tahun 2012 )

Jika dilihat dari tabel 4.11 di atas hasil IS Tempat Pembuangan Sampah sementara sudah dilakukan 100% namun tidak ada satupun yang memenuhi syarat. Hal ini dimungkinkan karena TPS tersebut memang tidak pernah bersih dan selalu over load, bau, banyak serangga dan berceceran dimana-mana. Kebiasaan lain dari sebagian penduduk yang sangat tidak ramah lingkungan adalah membakar sampah baik dilakukan siang atau malam hari. Pembakaran sampah ini tidak dapat dibenarkan karena menambah polusi udara, meskipun dengan alas an untuk memperkecil volume sampah.

d. Inspeksi Sanitasi Sarana Pembuangan Air Limbah Tabel 4.12

Jumlah Inspeksi Sanitasi Sarana Pembuangan Air Limbah UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

KELURAHAN Total

(51)

No Uraian CARIANG JERUK 1 Jumlah Sarana Pembuanga n Air Limbah Yang Ada 3640 1656 3066 3185 2455 4503 18505 2 Jumlah Sarana Pembuanga n Air Limbah Yang Diperiksa 315 482 817 335 377 325 3353 3 Jumlah Sarana Pembuanga n Air Limbah Yang Sehat 211 370 649 205 242 228 2375

(Sumber data : Laporan bulanan kesling tahun 2012 )

Dari tabel 4.12 diatas, SPAL yang diperiksa hanya 18,1% dari jumlah SPAL yang ada karena kurangnya petugas pemeriksa. Dari 18,1% yang diperiksa baru 70,8% yang memenuhi syarat, hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan dan sosial ekonomi masyarakat masih kurang.

e. Inspeksi Sanitasi Rumah

(52)

Jumlah Inspeksi Sanitasi Rumah UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Uraian

KELURAHAN Total

MALEBER GARUDA DUNGUS CARIANG CAMPAKA KEBON JERUK CIROYOM 1 Jumlah Rumah Yang Ada 3640 1656 3066 3185 2455 4689 18691 2 Jumlah Rumah Yang Diperiksa 316 484 817 333 377 325 2652 3 Jumlah Rumah Yang Sehat 214 336 358 228 232 211 1579

(Sumber data : : Laporan bulanan kesling tahun 2012 )

Berdasarkan hasil pemeriksaan dari 2652 rumah yang diperiksa hanya 59.5% yang memenuhi syarat, hasil pencapaian ini dibawah yarget Indonesia Sehat yaitu 80% rumah sehat, atau target kinerja kesling (75%) dari hitungan 40,5% rumah yang tidak sehat. Hal ini dikarenakan jumlah SDM sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah sarana yang harus diperiksa.

f. Inspeksi Sanitasi Jamban Keluarga (JAGA) Tabel 4.14

Jumlah Inspeksi Sanitasi JAGA UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Uraian

KELURAHAN Total

MALEBER GARUDA DUNGUS CARIANG CAMPAKA KEBON JERUK CIROYOM 1 Jumlah JAGA Yang Ada 3144 1661 3483 1661 2455 230 16907 2 Jumlah JAGA Yang Diperiksa 317 482 817 329 377 2647 3 Jumlah JAGA Yang Sehat 269 355 514 235 262 2134 1869

(53)

Dari tabel diatas jamban yang diperiksa hanya 15,7% belum mencapai target (75%) karena kurangnya SDM yang ada di Puskesmas. Jumlah jamban yang sehat hanya 70,6% dari jamban yang diperiksa, hal ini disebabkan tingkat sosial ekonomi dan pengetahuan masyarakat yang masih kurang.

g. Inspeksi Sanitasi Tempat-tempat Umum (TTU) Tabel 4.15

Jumlah Inspeksi Sanitasi TTU UPT Puskesmas GarudaTahun 2012

No Uraian

KELURAHAN Total

MALEBER GARUDA DUNGUS CARIANG CAMPAKA KEBON JERUK CIROYOM 1 Jumlah TTU yang Ada 73 59 61 57 79 55 384 2 Jumlah TTU Yang diperiksa 31 36 34 42 56 48 246 3 Jumlah TTU Yang Sehat 23 34 25 30 41 33 186

(Sumber data : Laporan bulanan kesling tahun 2012 )

Dari angka 64,1% sarana TU yang diperiksa hanya 75% saja yang memenuhi syarat. Jika dibandingkan dengan targetpengawasan TTU di wilayah UPT Puskesmas Garuda sudah memenuhi target (75%). Dan yang tidak memenuhi syarat sebagian besar adalah sekolah Dasar terutama SD yang memiliki sarana jamban dan SAB yang tidak sehat dan mencukupi, Pasar, dan terminal. 35,9% TTU yang belum diperiksa meliputi : perkantoran, salon, dan panti pijat.

(54)

h. Inspeksi Sanitasi Tempat Pengelolaan Pestisida Tabel 4.16

Jumlah Inspeksi Sanitasi Tempat Pengelolaan Pestisida UPT Puskesmas Garuda Tahun 2012

No Uraian

KELURAHAN Total

MALEBER GARUDA DUNGUS CARIANG CAMPAKA KEBON JERUK CIROYOM 1 Jumlah Tempat Pengelolaan Pestisida Yang Ada

0 0 0 0 4 0 4 2 Jumlah Tempat Pengelolaan Pestisida Yang diperiksa 0 0 0 0 4 0 4 3 Jumlah Tempat Pengelolaan Pestisida Yang Sehat 0 0 0 0 4 0 4

(Sumber data : Laporan bulanan kesling tahun 2012 )

Pestisida adalah bahan berbahaya yang penggunaannya perlu pengawasan. Hal ini dilakukan karena pengguna pestisida yang dekat dengan manusia. Seperti cairan pembasmi serangga antara lain nyamuk, lalat, kecoa, hama, binatang pengerat dan serangga lainnya. Di wilayah kerja UPT Puskesmas Garuda ada 2 tempat pengelolaan pestisida tersebut berupa toko pengadaan bahan-bahan pestisida dan jasa pest kontrol keduanya telah memiliki ijin dan memenuhi syarat.

Meskipun pemantauan sudah memenuhi target namun kegiatan pemantauan tetap harus dilakukan 2 x dalam setahun. Dan untuk mengantisipasi terjadinya keracunan pestisida di masyarakat. Kegiatan penyuluhan dalam rangka penyampaian informasi mengenai bahaya pestisida tetap harus dilakukan.

Gambar

Tabel 2.1 Situasi Geografis
Tabel 2.21 Jumlah Kematian
Tabel 2.26 Jumlah CFR
Tabel 4.7 Jumlah RW SIAGA
+5

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Daerah Kota Bekasi No.15 Tahun 2009 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Pemberian Izin Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta

Persentase sarana industri (Industri Rumah tangga) yang dibina dan diawasi 100% (40 sarana) 5 Meningkatnya pelayanan medik dasar puskesmas, 16. Persentase terealisasikannya Pkm

Belanja modal Pengadaan tanah sarana kesehatan puskesmas. Belanja modal Pengadaan tanah sarana

Persentase kinerja bidang pelayanan teknis yustisial Pengadilan Agama Maros kelas IB, pada tahun 2017 terjadi penurunan volume perkara yang masuk namun

Sedangkan indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin, persentase pengelolaan limbah medis dan non medis, persentase penduduk

Pemberian pembinaan penyehat tradisional ramuan,ketrampilan, dan 4asilitas pelayan kesehatan tradisional untuk memiliki&lt;mengurus ijin pelayanan, di wilayah kerja Puskesmas

Dengan disusunnya Laporan Tahunan Kegiatan Promosi Kesehatan ini, maka akan memberikan gambaran secara umum tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas

Dari semua program UKS yang dilaksanakan di Puskesmas Senaru terdapat beberapa program yang belum memenuhi target cakupan yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara