• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDATAAN DAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROV. KEP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDATAAN DAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROV. KEP."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN PENDATAAN DAN PENDISTRIBUSIAN

ZAKAT PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROV.

KEP. BANGKA BELITUNG

Arie Oktafriyanto

Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG

Jl.Jend.Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel

Email :

arie17okt@gmail.com

ABSTRACT

Baznas Prov. Kep. Bangka Belitung zakat is the governing body established under Law No. 38

of 1999 on the management of zakat. In practice, Baznas collect and distribute zakat obtained.

But in the process of distribution of zakat, there are things that are assessed to be less effective

if it continues to be used to improve the performance Baznas. Therefore, the authors propose to

build an object-oriented computerized system using the Unified Modeling Language as a tool in

the analysis and design. The technology used in the development of system software using

Visual Basic as the programming language and the Microsoft Office Access 2010 as the

database. With the construction of this system, is expected to improve the performance Baznas

Prov. Kep. Bangka Belitung in terms of distribution of zakat.

Keyword :

Baznas, System, Distribution, Zakat

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bangka Belitung sebagai provinsi yang baru dibentuk dalam beberapa tahun terakhir juga ikut bekerjasama dalam pengelolaan zakat di Indonesia khususnya wilayah Prov. Kep. Bangka Belitung. Dalam proses penghimpunan zakat di wilayah Bangka Belitung, BAZNAS Prov. Kep. Bangka Belitung terus mengalami peningkatan dalam penghimpunan zakat. Seiring dengan hal tersebut, BAZNAS Prov. Kep. Bangka Belitung juga berusaha untuk meningkatkan penyaluran zakat kepada 8 (delapan) asnaf yang telah ditentukan dalam Al Qur’an Surah At Taubah ayat 60.

Semakin banyaknya transaksi penyaluran zakat, tentunya semakin banyak juga proses yang harus terekam dengan baik agar dapat mengurangi resiko kekeliruan data di kemudian hari. Proses pencatatan yang dilakukan secara manual dinilai sudah sangat sulit dilakukan terutama ketika akan diperlukannya data dalam waktu yang cukup

singkat. Diperlukan sebuah sistem yang mampu menampung semua aktifitas mulai dari pendataan, pencatatan proses transaksi hingga pelaporan agar BAZNAS Prov. Kep. Bangka Belitung lebih dapat meningkatkan pelayanan dan meningkatkan kinerja dalam bidang penyaluran zakat.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis memandang penting mengangkat masalah diatas ke dalam skripsi dengan mengambil judul Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Pendataan dan Pendistribusian Zakat pada Badan Amil Zakat Nasional Prov. Kep. Bangka Belitung Berbasis desktop.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah

diatas, maka dapat diidentifikasi masalah pada bidang pendistribusian sebagai berikut :

a. Banyaknya proses yang dilakukan secara

manual dinilai tak lagi efektif untuk bersaing di era teknologi sekarang ini,

(2)

b. Arsip Fisik yang sering tidak tersimpan dengan baik (sering hilang),

c. Diperlukan sistem yang dapat digunakan

semudah mungkin oleh pengguna,

d. Sistem yang dibangun mencakup

pencatatan proposal masuk, pendataan

mustahiq berdasarkan beberapa kategori,

segala jenis transaksi penyantunan

mustahiq berdasarkan beberapa jenis kategori, hingga pembuatan laporan. 1.3 Batasan Masalah

Untuk lebih terarah, penulis membatasi masalah yang akan dilakukan dalam perancangan sistem ini, diantaranya :

a. Proses Penerimaan Proposal

b. Proses Survey

c. Proses Permohonan Dana

d. Proses Pendistribusian

e. Laporan Pendistribusian tahunan

1.4 Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan

metode deskriptif, yaitu metode yang

menggambarkan suatu keadaan atau permasalahan yang sedang terjadi berdasarkan fakta dan data-data yang diperoleh dan dikumpulkan pada waktu melaksanakan penelitian.

1.5 Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian dan penyusunan Skripsi ini antara lain:

a. Untuk mengetahui dan memahami proses

kerja pada Bid. Pendistribusian di Baznas Prov. Kep. Bangka Belitung,

b. Untuk mengetahui secara detail proses

transaksi yang terjadi pada Bid.

Pendistribusian Baznas Prov. Kep. Bangka Belitung,

c. Memberikan solusi kemudahan proses kerja

dengan sistem yang akan dibangun,

d. Membantu membangun Baznas Prov. Kep.

Bangka Belitung menjadi lembaga yang lebih modern dan canggih.

2 Landasan Teori

2.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:3), mengatakan bahwa sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama sama lain dan terpadu.

Pengertian informasi menurut Sutabri

(2012:22), adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil keputusan.

Menurut Sutabri (2012:38), Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Menurut Sutabri (2005), ” Sistem informasi

manajemen merupakan suatu pendekatan yang terorganisir dan terencana untuk memberi eksekutif bantuan informasi yang tepat dan dapat memberikan kemudahan bagi proses manajemen

2.3 Analisa dan Perancangan Sistem

Berorientasi Objek dengan UML

Menurut Jeffrey L. Whitten dalam bukunya yang berjudul System Analiys and Design Methods (2004:430) , UML (Unified Modelling Language) adalah satu set peragaan konvensi yang digunakan untuk menetapkan atas menguraikan suatu sistem perangkat lunak dalam bentuk objek.

Menurut Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall (2014 : 282) Pemrograman berorientasi objek adalah pemrograman yang menggunaka prosedur dengan menganggap suatu objek adalah bagian dari sebuah sistem.

2.4 Visual Basic 2008

Berdasarkan buku yang berjudul Semua

Bisa Menjadi Programmmer VB 6 Hingga VB 8

(Yuniar Supardi,2011), Microsoft Visual Basic 2008 merupakan bahasa pemrograman yang

powerfull dalam membangun sistem aplikasi

.

2.5 Microsoft Office Access 2007

Menurut Imam Heryanto ( 2009:1) database pada Microsoft Access 2007 adalah sekumpulan objek yang tgerdiri dari tabel, query, form dan

(3)

2.6 Microsoft Visio 2007

Menurut Wahana Komputer (2009;1)

Microsoft Visio 2007 adalah salah satu program

yang dapat digunakan untuk membuat diagram. 2.7 Rational Rose

Menurut Suhendar dan Hariman Gunadi (2002), pengertian Rational Rose adalah software yang memiliki perangkat-perangkat pemodelan secara visual untuk membangun suatu solusi dalam rekayasa software dan pemodelan bisnis.

2.8 Microsoft Office Project

Menurut Adi Kusrianto (2005:3), Microsoft

Office Project 2003 adalah software yang

digunakan untuk suatu sistem perencanaan yang dapat membantu dalam menyusun penjadwalan suatu proyek atau rangkaian kerja.

3 Pengelolaan Proyek

3.1 Project Execution Plan

Pelaksanaan Rencana Proyek (PEP) adalah

dokumen operasional untuk proyek yang

direncanakan. Hal ini dimiliki, dipelihara dan dimanfaatkan oleh Manajer Proyek dan Tim Proyek untuk mendukung pengiriman output

proyek yang telah disepakati.PEP adalah tanggung

jawab Manajer Proyek dan merupakan aliran atau jalur dimana memungkinkan efektif sehari-hari (operasional) pengelolaan dan pengendalian proyek. PEP ini memperluas Rencana Bisnis Proyek yang

merupakan rencana yang telah disetujui

menggambarkan “apa” yang akan terjadi dalam proyek. Dokumen ini menyediakan anggota Tim Proyek baru, atau Manajer Proyek baru dengan kemampuan untuk memulai selama proyek, dan terus melakukan kegiatan-kegiatan proyek secara

konsisten dan berkesinambungan.

Dokumen harus ditinjau ulang dan diubah untuk memenuhi kondisi berubah selama masa hidup proyek.

3.2 Penjadwalan Proyek

Pengorganisaan kegiatan proyek adalah suatu pengembangan proyek harus diorganisasikan untuk menghasilkan output yang terukur bagi manajemen dan penentuan progress.

3.3 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Dalam merencanakan suatu proyek, adanya rencana anggaran biaya merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Rencana anggaran biaya disusun berdasarkan dimensi dari proyek yang telah direncanakan secara detail, yang akan disusun

secara rinci untuk mengetahui biaya proyek tersebut.

3.4 Struktur Tim Proyek Berupa Tabel RAM

Responsibility Assignment Matrix ( RAM )

merupakan suatu bentuk pemetaan sumber daya kepada aktifitas dalam tiap prosedur.

3.5 Skema Struktur Proyek

Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama-sama dengan kemampuan dan keahliannya masing-masing untuk mencapai suatu tujuan sesuai yang direncanakan.

3.6 Analisa Resiko

Resiko proyek adalah peristiwa tidak pasti yang bila terjadi akan memiliki efek positif atau negatif terhadap tujuan proyek (bisa berupa biaya, waktu, mutu, ruang lingkup).

4 Analisa dan Perancangan Sistem

4.4

Use Case Diagram

Entry Asnaf Cetak Daftar_Terima Entry Daftar_Distribusi Cetak Kuitansi_Pengeluaran Entry Proposal Entry Surveyor Entry Survey Mustahiq Bid.Pendistribusia n Cetak Permohonan_Dana Cetak Laporan_Tahunan Bendahara Gambar 4.1 Usecase Diagram

(4)

4.5 ERD (Entity Relationship Diagram) SURVEY PROPOSAL ASNAF Lamp_DAFTAR_PEN ERIMA PERMOHONAN PENCAIRAN DAFTAR_DISTRIBUSI KUITANSI_PENGELUARAN proses jadi buat untuk hasil dapat Nomor_Form_Survey Hari Tgl Waktu Status_Tempat_Tinggal Kondisi_Tempat_Tinggal Pendidikan Pekerjaan_Penghasilan Data_Keluarga Kesehatan Pendapatan Status_Pribadi Jmlh_saudara Hubungan_sbg Tanggungan Uraian_pendidikan Uraian_kesehatan Uraian_pekerjaan Uraian_pendapatan Pertanyaan1 Pertanyaan2 Pertanyaan3 Pertanyaan4 Pertanyaan5 Rekomendasi No_Daftar_Terima Tanggal Jenis_Bantuan ID_Mustahiq Nama Alamat Kategori No_Surat_Permohonan Tanggal Perihal lampiran No_Daftar_Distribusi Tgl_Distribusi Nomor_Proposal Tgl_Diterima Nama_Pemohon Isi Proposal Keterangan Jumlah_Dana_Dibutuhkan NoTelp Alamat_pemohon pekerjaan No_Kuitansi Tgl_Kuitansi UtkPembayaran Pos_Anggaran Nilai Terbilang 1 1 1 1 M N 1 1 1 1 M Nomor_Form_Survey Nomor_Proposal Nomor_Form_Survey Id_Mustahiq Id_Mustahiq No_Daftar_Terima Jumlah_Terima Program Keterangan No_Daftar_Terima No_Surat_Permohonan No_Daftar_Terima No_Daftar_Distribusi No_Daftar_Distribusi No_Kuitansi SURVEYOR masuk 1 lakukan Kd_Surveyor Nm_Surveyor Jabatan Kd_Surveyor Nomor_Form_Survey Jabatan M N M N ID_Mustahiq No_Daftar_Distribusi Sumber_Dana Keterangan_Dana punya 1 M No_Kuitansi ID_Mustahiq Gambar 4.2

ERD (Entity Relationship Diagram)

4.6 Struktur Tampilan

Sistem Informasi Manajemen Pendataan dan Pendistribusian pada Badan Amil Zakat Nasional Prov. Kep.

Bangka Belitung Bid. Pendistribusian Entry Proposal Entry Survey Entry Asnaf Cetak Daftar_Terima Cetak Permohonan Dana Cetak Kuitansi_Pengelua ran Cetak Laporan_Tahunan

MASTER TRANSAKSI LAPORAN

Entry Surveyor Entry Daftar Distribusi Gambar 4.3 Struktur Tampilan 4.7 Rancangan Layar

a. Rancangan Layar Menu Utama

Sistem Informasi Manajemen Pendataan dan Pendistribusian Zakat

Sistem Informasi Manajemen Pendataan dan Pendistribusian Zakat

MASTERTRANSAKSILAPORAN KELUAR

Gambar 4.4 Rancangan Layar Menu Utama

b. Rancangan Layar Entry Data Surveyor Entry Surveyor Entry Surveyor Auto Kode Surveyor Input Nama Lengkap Input Jabatan Kembali Simpan Batal

Sistem Informasi Manajemen Pendataan dan Pendistribusian Zakat No. Kode Surveyor Nama Lengkap Jabatan

Gambar 4.5

Rancangan Layar Entry Data Surveyor

c. Rancangan Layar Transaksi Cetak Daftar Terima

Cetak Daftar Terima Cetak Daftar Terima

Auto Nomor Daftar Terima

Cetak Batal

Sistem Informasi Manajemen Pendataan dan Pendistribusian Zakat Jenis Bantuan Input

Select Dd/mm/yyyy Tanggal

ID Mustahiq Display

No. Nama Alamat Kategori Jumlah Diterima (Rp)

Alamat Display Nama Display Kategori Input Jumlah Terima Input Program Input Keterangan Tambah >> Program Keterangan Kembali Asnaf

Nomor Daftar TerimaDisplay

Total Rp. Auto

Gambar 4.6

(5)

4.8 Sequence Diagram

a. Sequence Diagram Entry Data Surveyor

: Bid. Pendistribusian

: FormUtama : FrmSurveyor : CtrlSurveyor : Surveyor Open( ) OpenSurveyor( ) OpenSurveyor( ) getSurveyor( ) AutoNumber( ) InputSurveyor( ) InputSurveyor( ) Simpan( ) Simpan( ) Simpan( ) Batal( ) Batal( ) Blank( ) Kembali( ) kembali( ) keluar( ) Gambar 4.7

Sequence Diagram Entry Data Surveyor

b. Sequence Diagram Cetak Daftar Terima

: Bid. Pendistribusian

: FormUtama : FrmDaftarTerima : CtrlDaftarTerima : DaftarTerima : buat : Asnaf Open( ) OpenDaftarTerima( ) OpenDaftarTerima( ) GetDaftarTerima( ) AutoNumber( ) InputDaftarTerima( ) InputDaftarTerima( ) SelectAsnaf( ) SelectAsnaf( ) getAsnaf( ) DisplayAsnaf( ) Tambah( ) Tambah( ) DisplayListview( ) cetak( ) cetak( ) SimpanDaftarTerima( ) Batal( ) batal( ) blank( ) kembali( ) kembali( ) exit( ) InputBuat( ) InputBuat( ) SimpanBuat( ) loop loop Gambar 4.8

Sequence Diagram Cetak Daftar Terima

5 Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada

bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan

bahwa :

1.

Sistem

Informasi

manajemen

pendistribusian zakat yang dibuat hanya

mencakup ruang lingkup kegiatan di

bidang pendistribusian zakat,

2.

Sistem yang dibangun membantu bidang

pendistribusian dalam proses pencatatan

proposal, hingga proses pelaporan hasil

distribusi,

3.

Sistem

informasi

manajemen

pendistribusian zakat sudah merupakan

sistem yang terkomputerisasi dan menjadi

solusi pencatatan data yang lebih rapi,

(6)

5.2 Saran

Sistem yang dibangun masih memiliki

kekurangan dan keterbatasan, oleh sebab itu

ada beberapa hal yang perlu dikembangkan

oleh peneliti selanjutnya agar sistem dapat

berguna menjadi lebih baik, antara lain :

a.

Dalam pelaporan, akan lebih baik jika

disesuaikan dengan format pelaporan

berdasarkan PSAK 109,

b.

Perlu ditambahkan fitur-fitur keamanan

data agar data tidak bisa dimanipulasi

oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,

c.

Perlunya

fitur

Autobackup

untuk

membackup segala data-data transaksi

yang telah terekam agar lebih menjamin

keamanan data jika dikemudian hari

terjadi kerusakan atau bencana alam yang

mengakibatkan hilangnya seluruh data,

d.

Menambahkan

metode

Sistem

Pendukung Keputusan (SPK) untuk

menilai

kelayakan

calon

mustahiq

sebelum menjadi mustahiq dan tercatat di

database Sistem yang dibangun.

Daftar Pustaka

[1] Al-Qur’an

[2] Al-Zuhayly, Dr. Wahbah. Zakat Kajian

Berbagai Mazhab. Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2008.

[3]

Jogianto, Hartono. Analisis dan Design

Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.

Yogyakarta : Andi, 2005.

[4] Kendall, Kenneth E. dan Kendall Julie E.

Analisis dan Perancangan Sistem. Edisi

5. Jilid 1. Jakarta : Gramedia, 2010.

[5] Munawar, Ahmad. Pemodelan Visual

dengan UML. Jakarta : Graha Ilmu, 2005.

[6] O’Brien, James A. dan George M.

Marakas. Introductions to Information

Systems. Edisi 15. Newyork :

McGraw-Hill, 2010.

[7] Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem

Informasi. Yogyakarta : Andi.

[8] Whitten, Jeffery L, et al. Sistem Analysis

dan Design Methods. New York :

Gambar

Gambar 4.4  Rancangan Layar Menu Utama

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil kuesioner, faktor kunci loyalitas pelanggan menjadi prioritas utama dalam mengonsumsi produk minuman kopi siap minum, sama halnya dengan variasi produk.

Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dengan wilayah kerja mencakup:.. Kecamatan

dengan statistik uji t, dan uji diagnostik (residual berdistribusi normal dan white noise) yang mana jika tidak memenuhi asumsi residual berdistribusi normal diperlukan adanya

Merujuk dari undang-undang tersebut dan untuk mendukung efektifitas dari penanaman dan penerapan nilai toleransi beragama melalui intiusi pendidikan, tak hanya

Berdasarkan beberapa uraian pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran kelompok

Hasil penelitian di kabupaten Pemalang menunjukkan (1) perkembangan penerimaan retribusi pasar daerah di Kabupaten Pemalang sudah efektif, mencapai efisiensi dan mengalami

Hasil perhitungan statistik menggunakan uji Kendall tau seperti disajikan pada tabel 4.6, diperoleh p-value sebesar 0,029 <  (0,05) sehingga dapat

5 Diagram Sistem Use Case Rancang Bangun Aplikasi Bantu Penjaringan Berita Dari Masyarakat Jepara Untuk Situs Di Jepara Hari Ini .... 15 Class verifikasi