• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

6

LANDASAN TEORI

2.1 Promosi

2.1.1 Pengertian Promosi

Promosi adalah salah satu bentuk komunikasi yang biasa dilakukan oleh perusahaan, yang bertujuan untuk memperkenalkan, meyakinkan dan membujuk konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.

Pengertian promosi menurut Kotler adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya(Maulana, 2018).

Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran (Warpindyastuti, 2019)

Menurut (Abdul Manap, 2016) promosi adalah salah satu komponen prioritas dari kegiatan pemasaran yang memberitahu kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang menggoda konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian.

Promosi menurut (H. Buchari Alma, 2019) adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa.

(2)

2.1.2 Tujuan Promosi

Tujuan dari promosi penjualan sangatlah menguntungkan bagi perusahaan.

Melalui promosi penjualan yang dilakukan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mendorong pelanggan membeli lebih banya, dan mempengaruhi pelanggan untuk mencoba produk baru. Adapun tujuan promosi menurut (Harman Malau, 2017) antara lain :

1. Menginformasikan (informing), dapat berupa :

a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar

d. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan e. Meluruskan kesan yang keliru

f. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli g. Membangun citra Perusahaan.

2. Membujuk pelanggan sasaran (Persuading) untuk:

a. Membentuk pilihan merek

b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga

e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga 3. Mengingatkan (reminding) dapat terdiri atas:

a. Mengingatkan pembeli/konsumen bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat

b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk dari perusahaan tertentu

c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

(3)

2.1.3 Bauran Promosi

Bauran promosi adalah berbagai cara atau upaya dalam mempromosikan suatu produk yang sama agar dapat memperoleh hasil yang maksimal dan memuaskan.

Menurut Kotler & Amstrong bauran promosi (Marketing Mix) adalah serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Rohaeni, 2016).

Menurut (Priyanto, Martina, Hamzah, Somantri, & Syarifuddin, 2018) Bauran promosi adalah suatu strategi yang menggabungkan berbagai media dan metode promosi sebagai kegiatan pemasarannya.

Menurut (M. Anang Firmansyah, SE., 2019) metode promotion mix yang ingin dikelola secara strategis agar dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli yaitu:

1. Advertising (Iklan)

Penyajian informasi non personal tentang suatu produk merk, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Bentuk promosi non personal ini dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Ada beberapa tujuan periklanan yaitu sebagai berikut:

a. Iklan yang bersifat memberikan informasi (informative advertising) b. Iklan membujuk (Persuasive Advertising)

c. Iklan pengingat (Reminder Advertising)

d. Iklan pemantapan (Reinforcement Advertising)

Pilihan media yang dapat digunakan untuk melakukan pengiklanan seperti surat kabar, majalah, radio, papan reklame, direct mail.

Pada iklan biasanya ditampakkan organisasi yang mensponsorinya. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi konsumen (evaluasi, perasaan,

(4)

pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, dan citra yang berkaitan dengan produk dan merk). Dengan demikian konsumen dapat terpengaruh untuk membeli produk tersebut.

Menurut (Sariwaty, Rahmawati, Oktaviani, & Amran, 2019) tujuan iklan adalah untuk mengarahkan perilaku konsumen terhadap penawaran ataupun mempersuasi seseorang dalam melakukan sesuatu atau tindakan.

2. Personal Selling (Penjualan Personal)

Menurut (M. Anang Firmansyah, SE., 2019) Promosi ini melibatkan interaksi personal langsung antara seorang pembeli potensial dengan seorang salesman.

Penjualan personal dapat menjadi metode promosi yang hebat, untuk alasan berikut:

a. komunikasi personal dan salesman dapat meningkatkan keterlibatan konsumen dengan produk dan proses pengambilan keputuan

b. Situasi komunikasi interaktif yang memungkinkan salesman untuk mengadaptasi apa yang disajikannya agar sesuai dengan kebutuhan informasi setiap pembeli potensial. Dengan ini diharapkan konsumen akan memberian tanggapannya.

3. Sales Promotions (Promosi Penjualan)

Menurut (Harman Malau, 2017) promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

Menurut (M. Anang Firmansyah, SE., 2019) Sales Promotions Adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Banyaknya jenis promosi penjualan, termasuk di dalamnya penurunan harga, pemberi diskon melalui kupon, rabat, kontes dan undian, perangko dagang, pameran dagang dan eksebisi, contoh gratis, serta hadiah membuat promosi penjualan mempengaruhi konsumen.

Semua kegiatan yang dimaksud untuk meningkatkan arus barang atau jasa

(5)

dari produsen sampai pada penjualan akhirnya.

Sales Promotion dapat diberikan kepada:

a. Customer, berupa freeoffers, samples, demonstrations, coupons, cash reunds, prized, contest (lomba) dan warranties (garansi).

b. Intermediaries (penyalur), berupa free goods, discount, advertising allowances, cooperative advertising, distributor contests, awards.

c. Sales Force (salesman), berupa bonus, penghargaan, contest dan hadiah untuk tenaga penjual terbaik (prized for best performer).

4. Public Relations (Hubungan masyarakat)

Menurut William Schoell Public Relations adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun image yang baik terhadap perusahaan, menjaga kepercayaan dari para pemegang saham. (H. Buchari Alma, 2019)

Public Relations menurut (M. Anang Firmansyah, SE., 2019) Adalah bentuk- bentuk komunikasi dan informasi tentang perusahaan, produk, atau merk pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran. Suatu bentuk promosi non personal mengenai pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).

Public Relations sangat peduli terhadap beberapa tugas pemasaran, antara lain yaitu:

a. Membangun image (citra)

b. Mendukung aktifitas komunikasi lainnya c. Mengatasi persoalan dan isu yang ada d. Memperkuat positioning perusahaan e. Mempengaruhi public yang spesifik

f. Mengadakan launching untuk produksi/jasa baru.

Program Public Relations antara lain yaitu:

(6)

a. Publikasi b. Events

c. Hubungan dengan investor d. Exhibitions/pameran

e. Mensponsori beberapa acara.

5. Direct Marketing

Menurut (M. Anang Firmansyah, SE., 2019) Direct Marketing adalah sistem marketing dimana organisasi berkomunikasi secara langsung dengan target customer untuk menghasilkan respons atau transaksi. Respons yang dihasilkan bisa berupa inquiry, pembelian, atau bahkan dukungan.

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Promotional Mix (Bauran Promosi) William Shoell menyatakan “Four factors that should into account in deciding on the promotional mix are”(H. Buchari Alma, 2019):

1. The amount of money available for promotion

Bisnis yang memiliki dana banyak tentu memiliki kemampuan lebih besar dalam mengkombinasikan elemen-elemen promosi. Sebaliknya bisnis yang lemah keuangan sedikit sekali menggunakan advertising dan promosinya kurang efektif.

2. The Nature of the market

Keadaan pasar, ini menyangkut daerah geografis pasaran produk dan juga calon konsumen yang dituju

3. The Nature of product

Keadaan produk, ini menyangkut apakah produk ditujukan untuk konsumen akhir atau sebagai bahan industri, atau produk pertanian. Lain produk, lain pula teknik yang digunakan.

(7)

4. The stage of product’s life cycle

Pada tingkat dimana siklus kehidupan produk sudah dicapai akan mempengaruhi promosi yang digunakan, misalnya pada tahap introduksi, maka promosi ditujukan untuk mendidik, mengarahkan kenapa konsumen pada produk baru, apa istimewanya produk baru tersebut, kenapa produk penting untuk dibeli, dan sebagainya

2.1.5 Media Promosi

Media promosi adalah sarana yang digunakan untuk mengomunikasikan dan meningkatkan penjualan dari suatu produk.

Menurut (M. Anang Firmansyah, SE., 2019) media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi.

Menurut Kasali dalam (M. Anang Firmansyah, SE., 2019) media periklanan dibagi menjadi dua yaitu:

a. Media lini atas (Above the Line) terdiri dari iklan iklan yang dimuat dalam media cetak, media elektronik, (tv, radio, bioskop) serta media luar ruangan (papan reklame dan angkutan), media lini atas ini merupakan media yang bersifat tak langsung mengenai audiens, karena terbatas pada penerimaan audiens, media ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Target audiens yang luas – lebih mudah untuk menjelaskan sebuah konsep dan ide

2. Tidak ada interaksi langsung dengan audiens

3. Media yang digunakan adalah tv, radio, majalah, koran, tabloid, billboard.

4. Biaya produksi lebih kecil dari pada tayang,

(8)

b. Media Lini Bawah (Below The Line) terdiri dari seluruh media seperti direct mail, pameran, point of sale display material, calendar, agenda, gantungan kunci, atau tanda mata. Media ini merupakan media yang langsung mengenai audiens karna sifatnya yang memudahkan audiens langsung menyerap suatu produk atau pesan. Media Lini Bawah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Target audiens terbatas

2. Media atau kegiatan memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau interaksi, bahkan langsung melakukan pembelian.

3. Media yang digunakan event, sponsorship, sampling, point of sale, materials, consumer promotion, trade promotion.

4. Biaya produksi lebih besar dari pada tayang. Dalam promosi sering disebut adanya media primer dan media sekunder. Media primer dan sekunder berbeda dengan media lini atas dan media lini bawah. Media primer adalah media yang diutamakan dalam sebuah promosi sedangkan media sekunder adalah media yang sifatnya menunjang atau melengkapi.

2.2 Tingkat Penjualan 2.2.1 Pengertian Penjualan

Menurut Kotler & Amstrong dalam Penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjualan dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan (Rohaeni, 2016).

Menurut (Farid, S.E., 2017) penjualan adalah terciptanya suatu proses pertukaran barang/jasa antara penjual dan pembeli.

Basu Swatha mendefinisikan penjualan adalah menjual adalah ilmu dan seni

(9)

memengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang/jasa yang ditawarkan (Farid, S.E., 2017).

2.2.2 Manajemen Penjualan

Menurut Komite Definisi dari Asosiasi Pemasaran Amerika manajemen penjualan adalah perencanaan, pengarahan, dan pengawasan personal selling, termasuk penarikan, pemilihan, perlengkapan, penentuan rute, supervisi, pembayaran, dan motivasi sebagai tugas diberikan kepada para tenaga penjualan (Yuda Supriatna, S.E., Yoga Adiyanto, S.E., & Deni Sunaryo, S.M.B., 2019)

Menurut Basu Swastha dalam (Farid, S.E., 2017) Manajemen penjualan adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program kontak tatap muka yang dirancang untuk mencapai tujuan penjualan perusahaan.

2.2.3 Tujuan Manajemen Penjualan

Menurut (Yuda Supriatna, S.E. et al., 2019) sukses bisa dicapai bilamana seseorang itu memiliki suatu tujuan atau cita-cita. Demikian pula halnya dengan para pengusaha atau penjual. Tujuan tersebut akan menjadi kenyataan apabila dilaksanakan dengan kemauan dan kemampuan yang memadai. Selain itu, harus diperhatikan pula faktor lain seperti:

1. Modal yang diperlukan

2. Kemampuan merencanakan dan membuat produk 3. Kemampuan menentukan tingkat harga yang tepat 4. Kemampuan memilih penyalur yang tepat

5. Kemampuan menggunakan cara-cara promosi yang tepat 6. Unsur penunjang lainnya.

Bagi perusahaan, pada umumnya mempunyai tiga tujuan umum dalam penjualannya yaitu:

1. Mencapai volume penjualan tertentu 2. Mendapatkan laba tertentu

(10)

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

2.2.4 Strategi Penjualan

Menurut (Farid, S.E., 2017) Strategi dapat di definisikan sebagai rancangan besar yang menggambarkan bagaimana perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. Dalam bidang penjualan juga ada variabel-variabel utama dalam strategi yang dapat dimainkan, keempat variabel utama tersebut adalah:

1. Segmentasi Pasar, yang disusul dengan pemilihan target pasar.

2. Marketing Mix, yang terdiri dari 4 sub variabel berikut:

a. Produk b. Harga c. Distribusi d. Promosi 3. Budget Penjualan 4. Timing

2.2.5 Sifat-sifat yang perlu dimiliki penjual

Menurut (H. Buchari Alma, 2019) Hubungan antara ilmu menjual dengan kepribadian erat sekali, boleh dikatakan sebagai Dwituggal yang tak terpisahkan, seorang yang berhasil menjadi penjual ulung tentu merupakan seseorang yang berkepribadian menarik. Seorang yang pribadinya menarik tentu berbakat menjadi penjual yang sukses. Untuk mengembangkan kepribadian penjual perlu ditanamkan pengetahuan dasar yaitu:

1. Pengetahuan akan diri sendiri

2. Pengetahuan tentang barang-barang yang dijual

3. Pengetahuan langganan-langganan atau calon-calon pembeli.

(11)

(H. Buchari Alma, 2019) mengemukakan ada sepuluh macam sifat kepribadian penjual yang perlu dipelajari yaitu:

1. Selalu bergembira 2. Lurus hati dan disiplin 3. Bijaksana

4. Sopan santun 5. Periang

6. Mudah bergaul 7. Penuh inisiatif 8. Tidak putus asa 9. Ketajaman daya ingat 10. Penuh perhatian

2.2.6 Types of Forecasts

1. Produk

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

2. Area Geografis/wilayah/tempat

Menentukan tempat atau wilayah dalam melakukan penjualan.

3. Market Potencial

Memberikan penilaian terhadap peluang permintaan secara keseluruhan tersedia untuk semua perusahaan dalam suatu industri.

4. Sales Potencial

menyesuaikan potensi pasar untuk direfleksikan persaingan industri dan karenanya mewakili penilaian peluang permintaan yang lebih baik untuk perusahaan.

(12)

5. Prakiraan Penjualan

Prakiraan penjualan digunakan untuk merujuk pada prediksi untuk periode mendatang.

2.3 Hipotesis

Menurut (Nikolaus Duli, 2019) Hipotesis berasal dari bahasa yunani yaitu hupo (sementara) dan theis ( pernyataan atau teori). Hipotesis ialah pernyataan

sementara yang masih lemah kebenarannya, karena itu perlu diuji kebenarannya.

Berdasarkan kerangka pemikiran, perumusan masalah dan tinjauan pustaka, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:

Ho : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap tingkat penjualan

Ha : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara promosi terhadap tingkat penjualan

(13)

2.4 Konsep Dasar Operasional dan Perhitungan

2.4.1 Kisi-kisi Operasional Variabel

Tabel II.1

Kisi-kisi Operational Variabel Promosi (X)

Sumber : (M. Anang Firmansyah, SE., 2019)

No. Dimensi Indikator Butir

Item

1 Advertising (Iklan) Komunikasi nonpersonal 1 2 Personal Selling Komunikasi langsung kecalon

pembeli dan konsumen

2

3 Sales Promotion pemberi diskon melalui kupon, rabat, kontes dan undian.

3 & 4

4 Public Relation bentuk-bentuk komunikasi dan informasi tentang perusahaan, produk, atau merk pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran

5 & 6

5 Direct Marketing berkomunikasi secara langsung dengan target customer untuk menghasilkan respons atau transaksi.

7

(14)

Tabel II.2

Kisi-kisi Operational Variabel Tingkat Penjualan (Y)

No Dimensi Indikator Butir

Item

1 Produk

Produk yang dihasilkan oleh

perusahaan. 1

2 Area

Geografis/Wilayah/

tempat

Menentukan tempat atau wilayah

dalam melakukan penjualan. 2 & 3

3 Market Potencial

memberikan penilaian terhadap peluang permintaan secara keseluruhan tersedia untuk semua perusahaan dalam suatu industri.

4

4 Sales Potencial

menyesuaikan potensi pasar untuk direfleksikan persaingan industri dan karenanya mewakili penilaian peluang permintaan yang lebih baik untuk perusahaan.

5 & 6

5 Prakiraan Penjualan

digunakan untuk merujuk pada prediksi untuk periode

mendatang. 7 & 8

Sumber : (N.Ingram, Raymond W. LaForge, Ramon A. Avila, Charles H.

Schwepker, & Michael R. Williams, 2020)

(15)

2.4.2 Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Menurut (Nikolaus Duli, 2019) Uji Validitas adalah kriteria yang paling kritis dan menunjukan sejauh mana suatu instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas juga dapat dianggap sebagai utilitas. Dengan kata lain, validitas adalah sejauh mana perbedaan yang ditemukan dengan alat ukur mencerminkan perbedaan yang sebenarnya antara hal-hal yang diuji.

Tabel II.3

Kategori Koefisien Uji Validitas

Interval Kriteria

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

0,600 – 0,800 Tinggi

0,400 – 0,600 Cukup

0,200 – 0,400 Rendah

0,000 – 0,200 Sangat Rendah

Sumber: Menurut Hidayat dalam (Nikolaus Duli, 2019)

2. Uji Reabilitas

Menurut (Riyanto & Aglis Andhita Hatmawan, 2020) Reabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya.

Artinya, kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberi hasil ukur yang sama.

Menurut (Johar Arifin, 2017) untuk mengetahui reliabilitas pertanyaan adalah dengan melihat nilai Alpha (lihat pada kolom Conbach’s Alpha dalam tabel Reliability Statistic), kemudian dibandingkan dengan nilai yang dipersyaratkan atau konstanta, yaitu 0,6. Kesimpulan diambil dengan mengacu pada ketentuan berikut:

a. Jika nilai Alpha > nilai konstanta, pertanyaan dinyatakan reliabel b. Jika nilai Alpha < nilai konstanta, pertanyaan dinyatakan tidak reliabel

(16)

2.4.3 Konsep Dasar Perhitungan 1. Populasi dan Sampel

Populasi menurut (Riyanto & Aglis Andhita Hatmawan, 2020) adalah keseluruhan dari subjek dan objek yang akan menjadi sasaran penelitian. Subjek penelitian merupakan tempat atau lokasi data variabel yang akan digunakan.

Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Riyanto &

Aglis Andhita Hatmawan, 2020)

Sampel penelitian menurut (Riyanto & Aglis Andhita Hatmawan, 2020) adalah bagian yang memberikan gambaran secara umum dari populasi, sampel penelitian memiliki karakterisitik yang sama atau hampir sama dengan karakteristik populasi.

Menurut (Johar Arifin, 2017) cara menentukan sampel dalam penelitian tugas akhir ini dengan menggunakan sampel jenuh. Sampel jenuh merupakan teknik pengambilan sampel yang digunakan pada populasi yang semua anggotanya digunakan sebagai sampel. Sampling digunakan pada populasi yang memiliki jumlah relatif kecil atau sedikit, kurang dari 30 orang atau dapat digunakan jika penelitian yang ingin dibuat memiliki kesalahan yang relatif kecil.

2. Skala Likert

Menurut (Johar Arifin, 2017) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang gejala atau fenomena yang dialaminya. Skala ini diambil dari nama Rensis Likert, pendidik dan ahli psikolog Amerika Serikat.

Rensis Likert mengembangkan sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat di tahun 1932. Skala Likert pada awalnya untuk mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan seseorang terhadap suatu objek, jenjangnya tersusun atas: sangat setuju, setuju, Netral antara setuju dan tidak, kurang setuju, dan sama sekali tidak setuju

(17)

Tabel II.4 Skala Likert

Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : (Johar Arifin, 2017)

3. Uji Koefisien Korelasi

Menurut (Syofian Siregar, 2017) Analisis hubungan (korelasi) adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan diantara dua variabel atau lebih, dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat).

Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dan juga dapat menentukan arah dari kedua variabel.

Tabel II.5

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: (Riyanto & Aglis Andhita Hatmawan, 2020)

(18)

Nilai Korelasi (r) = (-1≤0≤1)

Rumus Menghitung nilai r:

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah data (responden)

X = Variabel bebas (Promosi)

Y = Variabel terikat (Tingkat Penjualan)

4. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (KD) menurut (Syofian Siregar, 2017) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel X (bebas) terhadap variabel Y (terikat).

Dimana:

KD = Besarnya koefisien penentu (determinasi) r = Koefisien korelasi

(19)

5. Uji Koefisien Regresi

Uji koefisien regresi menurut (Syofian Siregar, 2017), untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel tak bebas (Y) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (X).

Rumus persamaan regresi:

Dimana:

Y = Variabel terikat X = Variabel bebas a dan b = Konstanta

Gambar

Tabel II.1
Tabel II.2
Tabel II.3
Tabel II.5

Referensi

Dokumen terkait

CV.Niagara dalam melaksanakan aktivitas, tidak terlepas dari penggunaan peralatan-peralatan yang termasuk kedalam kelompok aktiva tetap dan dikarenakan bahwa

c) tingginya rata-rata waktu yang digunakan pemira (konsumen) untuk menonton program siaran televisi. 6.2.11 Bahwa sebagaiman telah dijabarkan pada penjelasan 6.2.3 program

Deskripsi yang utuh ini mengambil dari pendapat dari Mark Lowenthal yang memaparkan intelijen menjadi tiga fenomena utama intelijen sebagai berikut ini; Pertama, intelijen

Periode Tahun 1969 - 1979  Tanggal 1 sampai dengan 3 Oktober 1970,   Tanggal 1 sampai dengan 3 Oktober 1970, diadakan rapat kerja sama Pos dan Telekomunikasi di

Fokus mata kuliah ilmu psikologi untuk penerapan dalam keperawatan (Physicological Science To Apply In Nursing) ini mempelajari tentang konsep dasar psikologi

Analisis ini menunjukkan 98,0% waktu pengembalian pinjaman PUAP dapat dipengaruhi oleh variabel jumlah pinjaman dari pihak lain, pendapatan usaha tani, dummy karakter

menunjukkan kurang baik karena saya sebagai peneliti melihat bahwa aparatur melakukan pelayanan e-KTP masih lambat dan kurangnya kepekaan aparatur mengenali

Menurut Nawawi (2012:67): Metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan /melukiskan keadaan subyek/obyek