• Tidak ada hasil yang ditemukan

JATI UNIK Jurnal Ilmiah dan Teknik Industri Universitas Kadiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JATI UNIK Jurnal Ilmiah dan Teknik Industri Universitas Kadiri"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

OLOS: Optimalisasi Lot Sizing Pada Sistem MRP Untuk

Meminimumkan Biaya Persediaan Bahan Baku Di CV. Icha Collection

Eko Wandiro(1), Saufik Luthfianto(2)

(1) (2) Program Studi Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal Email : ewandiro@gmail.com(1), saufik_lutfianto@upstegal.ac.id(2)

I n f o r m a s i A r t i k e l A b s t r a c t

Riwayat Artikel :

Received : 25 – September – 2019 Revised : 3 – Oktober – 2019 Accepted : 27 – Oktober – 2019

CV. Icha Collection Pemalang is an industry engaged in the manufacture of bags and wallets. For the manufacture of bags in particular is the LC Type Women's Bags. The problem in this study that arises is the supply of raw materials. Raw material inventory is where there is a delay in the delivery of raw materials in the case of an expedition. This study aims to plan the supply of raw materials at an efficient cost so that raw material needs do not experience obstacles. This research will discuss the planning of LC Bag Type OL with raw material (optimization of lot sizing) on the MRP system. The analysis technique used is plotting past request data, forecasting the future, and MRP. The results of this study are the application of the Lot Sizing method, Part Balancing Period for each raw material for Women Bags Type LC in CV.

Icha Collection Pemalang can minimize the total cost of inventory.

The Part Balancing Period method has the lowest total inventory cost for each raw material and optimizes 91.33% of raw material inventory.

Kata kunci : Lot Sizing MRP OLOS

Part Periode Balancing Raw material inventory

A b s t r a k

Untuk melakukan sitasi pada penelitian ini dengan format : A. M. AS, “Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) Untuk Menurunkan Biaya Persediaan ( Studi kasus pada PT . Petrokimia Gresik ),” 2008.

CV. Icha Collection Pemalang merupakan indusri yang bergerak di bidang pembuatan tas dan dompet. Untuk pembuatan tas khususnya adalah Tas Wanita Type LC. Permasalahan dalam penelitian ini yang timbul adalah persediaan bahan baku.

Persediaan bahan baku yaitu dimana terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku dalam hal ekspedisi. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan persediaan bahan baku dengan biaya yang efisien sehingga kebutuhan bahan baku tidak mengalami kendala. Penelitian ini akan membahas perencanaan bahan baku Tas Wanita Type LC dengan OLOS (optimalisasi lot sizing) pada sistem MRP. Teknik analisis yang dilakukan yaitu melakukan plotting data pemintaan masa lalu, melakukan peramalan masa depan, dan MRP. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan metode Lot Sizing, Part Periode Balancing untuk setiap bahan baku Tas Wanita Type LC di CV. Icha Collection Pemalang dapat meminimalkan biaya total persediaan. Metode Part Periode

Tersedia secara online di http://ojs.unik-kediri.ac.id/index.php/jatiunik/issue/view/76

JATI UNIK

Jurnal Ilmiah dan Teknik Industri Universitas Kadiri

(2)

Balancing mempunyai total biaya persediaan paling rendah untuk setiap bahan bakunya dan mengoptimalkan 91,33% persediaan bahan baku

1. Pendahuluan

CV. Icha Collection merupakan sebuah home industri yang bergerak di bidang industri pembuatan produk tas dan dompet wanita. Produk tas dan dompet harus terjaga kualitasnya.

Kualitas tersebut terletak pada pemilihan bahan bakunya, salah satunya yaitu tas wanita type LC.

Menurut [1],[2], [3] bahwa penurunan tingkat kecacatan ditentukan oleh kualitas bahan baku, oleh karena itu perbaikan pada sistem produksi bisa mendongkrak penjualan. Pada penelitiannya tentang VSM (value stream mapping) digunakan untuk memetakan hasil identifikasi waste sehingga dapat dilakukan pengkategorian antara value added time dan non value added time dan dari hasil anilisis tersebut dapat dilakukan upaya perbaikan [4],[5]–[7]. Pada pelaksanaan sistem produksi di CV. Icha Collection ini terdapat masalah mengenai persediaan bahan baku, dimana terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku dalam hal ekspedisi (mogok dijalan, macet, rusak), sehingga barang yang seharusnya sudah tersedia dalam satu atau dua hari mundur menjadi dua atau tiga hari. Selama ini perusahaan pada umumnya melakukan perencanaan dan pengendalian tidak berdasarkan metode-metode yang sudah baku, tetapi hanya berdasarkan pada pengalaman- pengalaman sebelumnya [8],[9]. Hal tersebut sering menyebabkan terjadinya kelebihan atau penumpukan maupun kekurangan bahan baku yang menyebabkan pembengkakan biaya dan kekurangan tersebut dapat mengganggu atau menghambat proses produksi dalam memenuhi permintaan konsumen. Pada penelitian [10] diterapkannya inventory control karena terjadi penumpukan bahan baku dan berhasil dalam menurunkan biaya persediaan dan menentukan waktu dan jumlah pemesanan bahan baku menjadi lebih efisien sebesar 70%. Menurut [11],[12], [13] adanya permintaan yang sering berubah-ubah akan merubah peramalan dan permintaan yang dapat mengakibatkan perubahan persediaan dan mengacaukan jadwal produksi dan tentunya menambah biaya persediaan sehingga digunakan performa metode lot sizing, dampaknya adalah menurunkan rata-rata total biaya persediaan sebesar 27%. Banyaknya penggunaan bahan baku yang sama sehingga terjadi kekurangan bahan baku untuk memproduksi tas dan penumpukan permintaan dan pembutan tas tidak tepat waktu, untuk mengatasi permasalahan tersebut dibangun sebuah system informasi yang mengoptimalkan dalam pengendalian dan perencanaan persediaan bahan baku dengan menggunakan metode Economic Quantity Order (EOQ) [14], [15], [16], Menurut [17] teknik peramalan permintaan produksi mempunyai pengaruh sebesar 95% terhadap permintaan produksi sepatu kulit laki-laki dan mempunyai korelasi sebesar 0.658 terhadap permintaan produksi suatu produk terutama produk sepatu sehingga dapat memprediksi tingkat persediaan bahan baku. Menurut [18] untuk mengurangi kekurangan dan keterlambatan kedatangan sekitar 3 sampai 5 hari dilakukan perencanaan dan pengendalian bahan baku denganmetode P dan Q sehingga dapat mengoptimalkan persediaan bahan baku. Menurut [19] untuk menjamin tersedianya material pada saat penjadwalan salah satu metode yang digunakan adalah MRP teknik Algoritma Wagner Within dengan biaya paling minimum. Untuk membantu memecahkan masalah di atas dan menganalisis beberapa penelitian tentang perencanaan persediaan khususnya masalah perencanaan kebutuhan bahan baku, maka sistem Material Requirements Planning akan

(3)

menambahkan beberapa metode yaitu lot for lot, part period balancing dan economic order quantity [20], [21]. Dengan menerapkan sistem tersebut diharapkan pemenuhan kebutuhan bahan baku dapat dilakukan secara tepat, dan penentuan biaya persediaannya dapat ditetapkan seoptimal mungkin [22], [23].

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Materials Requirement Planning (MRP)

Menurut Kumar dan Suresh (2008) Materials Requirement Planning(MRP) adalah teknik untuk menentukan kuantitas dan waktu untuk pembelian item permintaan dependen yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule). Sedangkan menurut Heizer dan Render (2005) [24], [25].

Materials Requirement Planning (MRP) sebagai sebuah teknik permintaan terikat yang menggunakan daftar kebutuhan bahan, persediaan, penerimaan yang diperkirakan, dan Jadwal Induk Produksi untuk menentukan kebutuhan material

2.2 TujuanMaterials Requirement Planning (MRP)

Menurut Kumar dan Suresh (2008) tujuan dari Materials Requirement Planning (MRP) adalah [26]:

Pengurangan persediaan, MRP menentukan berapa banyak komponen yang diperlukan ketika mereka diperlukan untuk memenuhi Jadwal Induk Produksi. Ini membantu dalam hal pengadaan bahan/komponen ketika diperlukan, dengan demikian menghindari kelebihan persediaan.

Pengurangan waktu tunggu (lead time) dalam manufaktur dan pengiriman. MRP mengidentifikasi jumlah bahan dan komponen, waktu ketika dibutuhkan, ketersediaan, pengadaan dan tindakan yang diperlukan untuk memenuhi deadline pengiriman. MRP membantu untuk menghindari keterlambatan dalam produksi dan kegiatan produksi prioritas dengan menempatkan tanggal jatuh tempo pada pengerjaan pesanan pelanggan.

Komitmen pengiriman yang realistis, dengan menggunakan MRP, produksi dapat memberikan informasi pemasaran yang tepat waktu mengenai waktu pengiriman kepada pelanggan potensial.

Peningkatan efisiensi, MRP menyediakan koordinasi yang erat antara pusat berbagai pekerjaan dan karenanya membantu untuk mencapai aliran bahan yang tak terganggu melalui jalur produksi. Hal ini meningkatkan efisiensi sistem produksi.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif di industi pembuatan dompet dan tas pada CV. Icha Collection [27]. Penelitian kuantitatif disini adalah meliputi semua aspek dalam penelitian, dari meramalkan permintaan sampai menyusun Material Requirements Planning (MRP) [26]. Industri tersebut beralamatkan di dukuh Lobongkok RT. 05 RW.01 desa Banjarmulya, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang. Dalam penelitian ini yang akan dibahas tas wanita type lc yang memiliki 2 proses pokok yaitu proses pemotongan bahan baku dan proses penjahitan. Persediaan bahan baku tas menjadi perhatian khusus dikarena permintaan

(4)

tas yang tinggi sedangkan bahan baku didapatkan dengan cara di pesan. Kebutuhan bahan menjadi salah satu faktor penting dalam memenuhi permintaan produk sehingga kepuasan konsumen tetap tejaga. Jenis bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan Tas Wanita Type LC di CV. Icha Collection adalah sebagai berikut : Kain kanvas, Busa, Furing, L22R/PCR, Resleting, Kepala Resleting, Ring D, Ring cantol.

4. Hasil dan Pembahasan

Langkah pertama yang dilakukan dalam system MRP adalah menentukan struktur produk dari produk yang dipilih. Pembuatan struktur produk nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk membuat BOM (Bill of Materials).

Gambar 1 Struktur produk tas wanita type LC

Langkah selanjutnya adalah pembuatan Bill Of Material (BOM) yang didasarkan pada struktur produk yang telah dibuat pada langkah sebelumnya. BOM merupakan tabel penjabaran dari struktur produk yang memberikan data sebagai berikut : level tiap komponen, jumlah kebutuhan tiap-tiap komponen serta sumber komponen tersebut.

Tabel 1 Bill of Materials tas wanita type LC per 1 unit Level

komponen

Item Jumlah Sumber

0 Tas wanita type LC 1 unit Buat

1 Kain kanvas 0,14 meter pesan

1 Busa 0,14 meter pesan

1 furing 0,14 meter Pesan

1 L22R/PCR 3 meter Pesan

1 resetling 0,6 meter pesan

1 Kepala resetling 2 unit pesan

1 Ring D 2 unit pesan

1 Ring cantol 3 unit pesan

(Sumber : CV. Icha Collection)

Untuk meramalkan permintaan kami sajikan data permintaan 1 tahun pada tabel berikut ini :

(5)

Tabel 2 Data permintaan tas wanita type LC bulan Februari 2018 - Januari 2019 Bulan

Jumlah Permintaan (unit)

Feb – 2018 1020

Mar – 2018 1080

Apr – 2018 1140

Mei – 2018 1200

Juni – 2018 1200

Juli – 2018 1140

Agust – 2018 1164

Sept – 2018 1080

Okt – 2018 1056

Nov – 2018 1020

Des – 2018 960

Jan – 2019 960

(Sumber : CV. Icha Collection)

Data persediaan yang berhubungan untuk produk Tas Wanita Type LC yang terdapat di perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3 Data persediaan bahan baku tas wanita type LC per Januari 2019 Nama Persediaan di

tangan

Lead time Sumber Tas wanita type

LC

0 2 minggu Buat

Kain kanvas 45 meter 1 minggu Pesan

busa 30 meter 1 minggu Pesan

furing 45 meter 1 minggu Pesan

L22R/ PCR 120 meter 1 minggu Pesan

resetling 180 meter 1 minggu Pesan

Kepala resetling 240 unit 1 minggu Pesan

Ring D 300 unit 1 minggu Pesan

Ring cantol 360 unit 1 minggu pesan

(Sumber : CV. Icha Collection)

Peramalan yang akan dilakukan disini menggunakan bantuan software POM for Windows yaitu selama 2 bulan, karena jika menggunakan peramalan terlalu lama hasilnya semakin tidak akurat. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh bahwa metode yang tepat adalah Exponensial Smoothing dengan alpha : 0,9 sebab memiliki nilai MAD, MAPE dan MSD paling kecil. Peramalan untuk bulan Februari dan Maret tahun 2019 yaitu sebesar 961.

(6)

Tabel 4 Perbandingan MAD, MSE dan MAPE Metode

Moving Average(3 bulan)

Moving Average (5 bulan)

Exp. Smoothing (alpha : 0,75)

Exp. Smoothing (alpha : 0,9)

MAD 68,89 78,51 51,03 45,51

MSE 5594,67 8091,16 3203,99 2703,81

MAPE 0,06 0,08 0,05 0,04

MPS (Master Production Schedules) mewakili sebuah rencana untuk pelaksanaan produksi. MPS dibuat berdasarakan hasil peramalan (forecasting) dan pesanan konsumen [28], [29]. Untuk memudahkan perhitungan dan pelaksanaan, maka dari MPS bulanan tersebut akan dibagi menjadi MPS mingguan. Dengan mengasumsi bahwa dalam 1 bulan terdapat 4 minggu dan jumlah unit pada minggu kesatu lebih banyak dari pada minggu kedua, ketiga maupun keempat. Jadi, kita dapat membuat MPS per minggu untuk bulan Februari dan Maret 2019.

Untuk lebih jelas disajikan tabel sebagai berikut.

Tabel 5 MPS mingguan bulan Februari dan Maret 2019 Februari

Mare t Minggu

1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total

Produk

Tas Wanita Type LC 241 240 240 240 961 241 240 240 240 961 (Sumber : CV. Icha Collection)

Proses Material Requirement Planning (MRP) pada penelitian ini, metode lot sizing yang dijadikan acuan yaitu Lot For Lot, Part Periode Balancing, dan Economic Order Quantity [30].

Pemilihan metode yang akan di terapkan nantinya didasarkan pada metode yang menghasilkan jumlah biaya yang paling minimal. Perhitungan lot sizing tersebut dilakukan dengan bantuan software POM for Windows [31], [32]. Pemilihan metode lot sizing dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan dari metode yang dijadikan acuan beserta metode lot sizing yang sudah berjalan diperusahaan. Pada perhitungan lot sizing yang sudah berjalan di perusahaan, akan dihitung 2 bulan tahun sebelumnya dengan periode yang sama yaitu diambil bulan Februari – Maret 2018 dikarenakan pada peramalan kali ini untuk periode Februari sampai dengan Maret 2019. Berikut disajikan tabel perhitungan total biaya persediaan dengan metode yang sudah berjalan pada perusahaan.

Tabel 6 Perhitungan lot sizing pada perusahaan bulan Februari - Maret 2018

Bahan Baku Total Kebutuhan Harga (Rp/meter) Harga (Rp/unit) Total Biaya

Kain Kanvas 294 meter 38.000 - 11.172.000

Busa 294 meter 12.000 - 3.528.000

(7)

Furing 294 meter 5.000 - 1.470.000

L22R/PCR 6.300 meter 300 - 1.890.000

Resetling 1.260 meter 1.500 - 1.890.000

Kepala Resetling 4200 unit - 250 1.050.000

Ring D 4200 unit - 250 1.050.000

Ring Cantol 6.300 unit - 250 1.575.000

Total 23.625.000

(Sumber : Data primer yang diolah)

Tabel 7 Perbandingan hasil Lot sizing

Bahan Baku

Metode Lot Sizing Metode pada

Perusahaan (Rp)

Lot For Lot (Rp)

Part Periode Balancing (Rp)

Economic Order Quantity (Rp) Kain Kanvas 11.172.000 85.000 59.562,6 126.612,4

Busa 3.528.000 85.000 46.104,41 55.837,61

Furing 1.470.000 85.000 25.403,5 53.349

L22R/PCR 1.890.000 85.000 27.804,5 57.163

Resetling 1.890.000 85.000 27.804,5 57.163

Kepala Resetling 1.050.000 85.000 23.002,5 25.172,5

Ring D 1.050.000 85.000 23.002,5 25.172,5

Ring Cantol 1.575.000 85.000 26.003,75 53.102,5

Tabel 7 menunjukkan bahwa jenis metode yang paling optimal untuk tiap-tiap bahan baku. Untuk bahan baku Kain Kanvas, metode Part Periode Balancing menghasilkan biaya yang paling minimum, yaitu sebesar Rp. 59.562,6. Oleh karena itu nantinya dalam penyusunan tabel MRP, jumlah lot untuk pembelian bahan baku Kain Kanvas akan digunakan hasil perhitungan dari metode Part Periode Balancing. Menurut [33] pengisian tabel MRP berdasarkan data persediaan bahan baku, jumlah kebutuhan bersih, lot sizing pembelian bahan baku, dan lead time pembelian bahan baku. Perincian tabel MRP untuk tiap-tiap bahan baku dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8 MRP untuk Kain Kanvas Bulan Februari dan Maret 2019 Item : Kain kanvas Lead time : 1 minggu

Februari

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 33,6 33,6 33,74 33,6

OH45 45 11,4 78,74 45

NR 22,2

PORec 100,94

PORel 100,94 100,8

Item : Kain kanvas Lead time : 1 minggu

(8)

Maret

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 33,6 33,6 - -

OH45 112,2 78,6 45 45

NR PORec PORel

Tabel 9 MRP untuk Busa Bulan Februari dan Maret 2019 Item : Kain kanvas Lead time : 1 minggu

Februari

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 33,6 33,6 33,74 33,6

OH45 30 168,14 134,54 100,8

NR 3,6 33,6

PORec 168,14

PORel 168,14

Maret

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 33,6 33,6 - -

OH45 67,2 67,2 33,6 33,6

NR

PORec 33,6

PORel 33,6

Tabel 10 MRP untuk Furing Bulan Februari dan Maret 2019 Item : Furing Lead time : 1 minggu

Februari

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 33,6 33,6 33,74 33,6

OH45 45 213,14 179,54 148,8

NR

PORec 201,74

PORel 201,74

Maret

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 33,6 33,6 - -

OH45 112,2 78,6 45 45

NR PORec PORel

(9)

Tabel 11 MRP untuk L22R/PCR Bulan Februari dan Maret 2019 Item : L22R/PCR Lead time : 1 minggu

Februari

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 720 720 723 720

OH45 120 4323 3603 2880

NR 600

PORec 4323

PORel 4323

Maret

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 720 720 - -

OH45 2160 1440 720 720

NR PORec PORel

Tabel 12 MRP untuk Resleting Bulan Februari dan Maret 2019 Item : Resleting Lead time : 1 minggu

Februari

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 144 144 144,6 144

OH45 180 900,6 756,6 612

NR

PORec 864,6

PORel 864,6

Maret

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 144 144 - -

OH45 468 324 180 180

NR PORec PORel

Tabel 13 MRP untuk Kepala Resleting Bulan Februari dan Maret 2019 Item : Kepala resleting Lead time : 1 minggu

Februari

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

(10)

GR 480 480 482 480

OH45 240 2882 2402 1920

NR 240

PORec 2882

PORel 2882

Maret

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 480 480 - -

OH45 1440 960 480 480

NR PORec PORel

Tabel 14 MRP untuk Ring D Bulan Februari dan Maret 2019 Item : Ring D Lead time : 1 minggu

Februari

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 480 480 482 480

OH45 300 2882 2402 1920

NR 180

PORec 2882

PORel 2882

Maret

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 480 480 - -

OH45 1440 960 480 480

NR PORec PORel

Item : Ring cantol Lead time : 1 minggu Februari

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

GR 720 720 723 720

OH45 360 4323 3603 2880

NR 360

PORec 4323

PORel 4323

Maret

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

(11)

GR 720 720 - -

OH45 2160 1440 720 720

NR PORec PORel

Berdasarkan hasil tabel MRP diatas maka dijelaskan secara detail perencanaan waktu pemesanan dan kebutuhan setiap bahan baku pada setiap minggu, mulai dari Kain Kanvas sampai Ring Cantol. Perencanaan bahan baku tersebut sesuai dengan yang telah diramalkan yaitu 2 bulan mulai bulan Februari - Maret 2019. Perusahaan bisa memperkirakan kebutuhan bahan baku untuk memproduksi Tas Wanita Type LC dengan melihat tabel MRP. Tabel MRP juga mempermudah perusahaan dalam merencanakan pembelian bahan baku supaya persedian tetap terjaga sesuai dengan kebutuhan.

5. Kesimpulan

Dari hasil analisa diatas maka kesimpulannya adalah Untuk dapat mengoptimalkan fungsi persediaan, perusahaan harus membuat rencana dalam pengadaan bahan baku. Perencanaan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan produksi untuk setiap bulannya. Perbandingan total biaya persediaan untuk setiap bahan baku maka metode Part Periode Balancing mempunyai total biaya persediaan paling rendah untuk setiap bahan bakunya dan mengoptimalkan 91,33%

persediaan bahan baku.

Daftar Pustaka

[1] F. A, Zulfah, and L. S, “Penerapan Pengendalian Kualitas Statistik Sebagai Perangkat Program Penurunan Biaya Pada Proses Produksi di PT. Barata Indonesia Tegal,” Pros.

SNST ke-7 Tahun 2016 Fak. Tek. Univ. Wahid Hasyim Semarang 7, pp. 1–6, 2014.

[2] I. Idris, S. R. Aditya, Wulandari, and U. Uthumporn, “Pengendalian Kualitas Tempe Dengan Metode Seven Tools,” Teknovasi, 2016, doi:

10.4025/actascihealthsci.v31i2.5237.

[3] C. F. Putri, “Upaya Menurunkan Jumlah Cacat Produk Shuttlecock Dengan Metode Six Sigma,” Widya Tek., vol. 18, no. 2, pp. 14–23, 1997.

[4] L. S. Saputra A, “Penerapan Lean Manufacturing Pada Divisi Workshop di PT. Akur Pratama Tegal (yogya Grup),” Pros. Semin. Nas. Tek. Ind. (SNATIPS 2018)

“Meningkatkan Daya Saing Ind. Kreat. dengan Stand., pp. 257–264, 2018.

[5] N. S. Tadestarika et al., “Improvement Warehouse Storage Allocation of Finished Goods With Class Based Storage Policy in Xyz Using Lean Warehousing Perbaikan Storage Allocation Pada Gudang Finished Goods Berdasarkan Class Based Storage Policy Di Pt Xyz Dengan Menggunakan Lean Wareh,” vol. 2, no. 3, pp. 7557–7565, 2015.

[6] R. Lukodono, Pratikto, and R. Soenoko, “Analisis Penerapan Metode RCM Dan MVSM Untuk Meningkatkan Keandalan Pada Sistem Maintenance (Studi Kasus PG. X),”

(12)

Rekayasa Mesin, 2013.

[7] M. S. A. Khannan and H. Haryono, “Analisis Penerapan Lean Manufacturing untuk Menghilangkan Pemborosan di Lini Produksi PT Adi Satria Abadi,” J. Rekayasa Sist.

Ind., vol. 4, no. 1, p. 47, 2017, doi: 10.26593/jrsi.v4i1.1383.47-54.

[8] M. Tavassoli, R. F. Saen, and D. M. Zanjirani, “Assessing sustainability of suppliers: A novel stochastic-fuzzy DEA model,” Sustain. Prod. Consum., vol. 21, pp. 78–91, 2020, doi: 10.1016/j.spc.2019.11.001.

[9] A. D’Agostin, J. F. de Medeiros, G. Vidor, M. Zulpo, and C. F. Moretto, “Drivers and barriers for the adoption of use-oriented product-service systems: A study with young consumers in medium and small cities,” Sustain. Prod. Consum., vol. 21, pp. 92–103, 2020, doi: 10.1016/j.spc.2019.11.002.

[10] A. M. AS, “Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) Untuk Menurunkan Biaya Persediaan ( Studi kasus pada PT . Petrokimia Gresik ),” 2008.

[11] P. RP, “Penentuan Metode Lot Sizing dalam rencana Kebutuhan Material Untuk Menurunkan Total Biaya Persediaan Akibat Efek Nervousness (Studi Kasus di PT. Artha Wenasakti Gemilang),” 2011.

[12] Y. Praharsi, I. K. Sriwana, and D. M. Sari, “Perancangan Penjadwalan Preventive Maintenance Pada Pt . Artha Prima Sukses Makmur,” J. Ilm. Tek. Ind., vol. 14, no. 1, pp.

59–65, 2015.

[13] U. Nurfaizah, H. Adianto, and H. Prassetiyo, “Rancangan Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Di Bagian Press II PT. XYZ,” Reka Integr., vol. 2, no. 1, 2014.

[14] P. A, “Pembangunan Sistem Informasi Pengendalian Dan Perencanaan Persediaan Bahan Baku Di CV. MAIKA MANDIRI SEJAHTERA.”

[15] M. Tuerah, “Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Ikan Tuna pada CV. Golden Kk,” J. Ris. Ekon. Manajemen, Bisnis dan Akunt., vol. 2, no. 4, pp. 524–536, 2014.

[16] R. Wahyudi, “Analisis Pengendalian Persediaan Barang Berdasarkan Metode EOQ Di Toko Era Baru Samarinda,” Ejournal Ilmu Admistrasi Bisnis, 2015.

[17] N. F. Mustofa MZ, Luthfianto S, “Pengaruh hasil Peramalan Produksi Sepatu Kulit Laki- laki di CV. Prohana Kabupaten Tegal,” J. Spektrum Ind., pp. 45–50, 2017.

[18] S. E. Andriyanto, Zendrato RRP, “Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku Pakan Ternak Menggunakan Metode Probabilistik (Studi Kasus di UD Sari Jaya Makmur, Masaran, Sragen),” J. Ilmu Tek. Ind., pp. 53–61, 2017.

[19] I. B. Kurnia D, Bastuti S, “Analisis Pengendalian Bahan Baku Pada Produk Tas Dengan Menggunakan Metode Material Requirements Planning ( MRP ) Untuk Meminimalkan Biaya Penyimpanan Di Home Industry Amel Collection,” JITMI, 2018.

[20] M. Subramaniyan, A. Skoogh, A. Sheikh Muhammad, J. Bokrantz, and E. Turanoğlu Bekar, “A prognostic algorithm to prescribe improvement measures on throughput bottlenecks,” J. Manuf. Syst., vol. 53, no. April, pp. 271–281, 2019, doi:

10.1016/j.jmsy.2019.07.004.

(13)

[21] F. Ning, Y. Shi, M. Cai, W. Xu, and X. Zhang, “Manufacturing cost estimation based on a deep-learning method,” J. Manuf. Syst., vol. 54, no. December 2019, pp. 186–195, 2020, doi: 10.1016/j.jmsy.2019.12.005.

[22] K. Nishitani and K. Kokubu, “Can firms enhance economic performance by contributing to sustainable consumption and production? Analyzing the patterns of influence of environmental performance in Japanese manufacturing firms,” Sustain. Prod. Consum., vol. 21, pp. 156–169, 2020, doi: 10.1016/j.spc.2019.12.002.

[23] S. K. Loh, S. James, M. Ngatiman, K. Y. Cheong, Y. M. Choo, and W. S. Lim,

“Enhancement of palm oil refinery waste - Spent bleaching earth (SBE) into bio organic fertilizer and their effects on crop biomass growth,” Ind. Crops Prod., vol. 49, pp. 775–

781, 2013, doi: 10.1016/j.indcrop.2013.06.016.

[24] I. Krommyda, K. Skouri, and A. G. Lagodimos, “A unified EOQ model with financial constraints and market tolerance,” Appl. Math. Model., vol. 65, pp. 89–105, 2019, doi:

10.1016/j.apm.2018.08.002.

[25] D. Battini, A. Persona, and F. Sgarbossa, “A sustainable EOQ model: Theoretical formulation and applications,” Int. J. Prod. Econ., 2014, doi: 10.1016/j.ijpe.2013.06.026.

[26] N. Y. Astana, “Perencanaan Persediaan Bahan Baku Berdasarkan Metode MRP (Material Requirements Planning) I,” J. Ilm. Tek. Sipil, 2007.

[27] M. P. Dr. Whidmurni, “Penelitian Kuantitatif,” Pemaparan Metod. Kuantitatif, 2017.

[28] J. D. Croston, “FORECASTING AND STOCK CONTROL FOR INTERMITTENT DEMANDS.,” Oper. Res. Q., 1972, doi: 10.1057/jors.1972.50.

[29] U. Khair, H. Fahmi, S. Al Hakim, and R. Rahim, “Forecasting Error Calculation with Mean Absolute Deviation and Mean Absolute Percentage Error,” 2017, doi:

10.1088/1742-6596/930/1/012002.

[30] G. Wibisono, S. Rahayuningsih, and H. Santoso, “Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri,” JATI UNIK J. Ilm. Tek. dan Manaj. Ind., 2017, doi: 10.30737/jatiunik.v1i1.70.

[31] K. A. Martha and P. Y. Setiawan, “ANALISIS MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PRODUK COCONUT SUGAR PADA KUL-KUL FARM,” E-Jurnal Manaj. Univ. Udayana, 2018, doi: 10.24843/ejmunud.2018.v07.i12.p06.

[32] C. Anggraini, I. Isharijadi, and N. Amah, “Analisis Efisiensi Biaya Dengan Menggunakan Metode Lot For Lot Dalam Pengendalian Persediaan,” Assets J. Akunt. dan Pendidik., 2017, doi: 10.25273/jap.v6i2.1514.

[33] Z. Syah, “Identifikasi Nilai Tambah dan Risiko Rantai Pasokaktor IKM Kerupuk Ikan Berdaya Saing di Kecamatan Tulangan Sidoarjo,” Progr. Stud. Ilmu Manaj. Sekol.

Pascasarj., vol. 14, p. 400, 2016.

Gambar

Tabel 1 Bill of Materials tas wanita type LC per 1 unit  Level
Tabel 3 Data persediaan bahan baku tas wanita type LC per Januari 2019  Nama  Persediaan di
Tabel 4 Perbandingan MAD, MSE dan MAPE  Metode  Moving  Average(3 bulan)  Moving Average (5 bulan)  Exp
Tabel 7 Perbandingan hasil Lot sizing
+4

Referensi

Dokumen terkait

80 Dewi Shinta SMPN 1 Pulung Ponorogo

P engaruh Konsentrasi 2,4-D (Dichlorophenoxyaetic Acid) dan BAP (Benzil Amino Purine) pada Media MS terhadap Induksi Kalus Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del.),

Peraturan Kepegawaian Yayasan Pendidikan Respati. Statuta Universitas Respati Yogyakarta.. ALUR ALUR PENERIMAAN PEGAWAI DAN PROSEDUR ORIENTASI KERJA.. No

Dag, feeling as drained as if it had been him rather than Remo to give the ground reinforcement, sagged wearily into a chair by the hearth and let Fawn explain to the boat boss

Kajian tentang harmonisa pada motor induksi tiga fasa khususnya tipe rotor sangkar tupai yang dititik beratkan pada sisi beban (motor induksi) dapat dilakukan dengan cara

Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) Asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Sumatera Barat bulan Maret 2017 adalah selama 1,58 hari, meningkat 0,11 hari

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: serbuk gergaji kayu jati dapat digunakan sebagai adsorben ion logam Pb(II) menggunakan limbah cair simulasi dengan kapasitas adsorpsi sebesar

Analisis jabatan yang telah dilaksanakan di Bidang Mutasi terhadap lima (5) jabatan yaitu Kepala Bidang Mutasi, Kepala Sub Bidang Pengangkatan dan Kepangkatan, Kepala Sub