• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Remaja

Masa remaja merupakan masa yang terbilang sensitif terhadap proses belajar sosial.

Remaja memiliki pola pikir yang terikat dengan pemikiran yang idealis tidak seperti anak- anak tetapi cenderung mengidentifikasi karakter-karakter ideal kemudian melakukan imitasi-model terutama pada individu muda,mempesona dan sukses (Hurlock,1993).

Sedangkan menurut Diananda (2018) masa remaja merupakan suatu fase kehidupan manuasia dimana identitas diri individu sangat menonjol, serta memiliki pemikiran yang logis, abstrak, dan idealistis. Wulandari (2014) menjelaskan mengenai masa perkembangan usia remaja yaitu pada 17 hingga 14 tahun masuk ke dalam kategori remaja awal, 14 hingga 17 tahun sebagai kategori remaja pertengahan dan 17 tahun hingga 20 tahun masuk kedalam kategori remaja akhir.

Santrock (2007) menyatakan usia remaja berada pada rentang usia 10 hingga 13 tahun dan berakhir pada rentang usia 18 hingga 22 tahun. Santrock (2003) juga menjelaskan tentang masa remaja merupakan titik usia dimana individu berusaha menemukan jati dirinya, apa yang ada dalam dirinya, dan menentukan arah yang akan dijalani dalam hidupnya. Masa remaja merupakan fase perkembangan manusia dimana manusia akan menemukan banyak masalah baru yang berkaitan dengan emosi, identitas, kignitif, dan spiritual (Meizara, 2016)

B. Definisi Kebahagiaan

Kebahagiaan dapat didefinisikan sebagai perasaan positif yang dimunculkan karena adanya rasa pemenuhan atas kejadian yang dialami (Diener, 2012). Kebahagiaan adalah sesuatu hal yang membawa kesenangan, sukacita, kenikmatan serta tercapainya sebuah tujuan (Herbianty, 2009).

Harris (2008) menyatakan kebahagiaan memiliki dua arti, yaitu; pertama,

kebahagiaan mengacu pada perasaan gembira dan senang serta perasaan puas (perasaan

yang akan senantiasa musnah), dan yang kedua; kebahagiaan adalah hidup kaya dan

memuaskan yang terus akan menjadi bermakna (perasaan yang timbul karena seseorang

(2)

merasa hidupnya baik dan bukanlah perasaan yang bersifat sementara). Menurut Diener (2009) menjelaskan bahwa kebahagiaan merupakan suatu bentuk efaluasi afektif dan kognitif pada diri individu yang mencakup seluruh kepuasan hidup dengan adanya aspek positif tanpa adanya aspek negative. Sedangkan menurut Seligman (2002) kebahagiaan sebagai perasaan positif yang mendorong timbulnya tindakan positif.

C. Aspek-aspek Kebahagiaan

Aspek-aspek kebahagiaan menurut Seligman (2002) sebagai berikut;

1) Kehidupan yang menyenangkan (pleasant life)

Individu yang memiliki tingkat pengalaman menyenangkan yang tinggi serta memiliki rendahnya pengalaman yang tidak menyenangkan dapat disebut bahagia serta memiliki kemampuan untuk meningkatkan kebahagiaan di masa depan.

2) Kehidupan yang bermakna (meaningful life)

Individu yang menjadikan pengalaman hidupnya sebagai suatu yang memiliki tujuan, berarti, dan dapat di mengerti maka individu dapat disebut bahagia. Individu tidak hanya memfokuskan hidup pada dirinya saja tetapi juga mementingkan kehidupan yang lain serta juga selalu terlibat dalam membangun hubungan yang positif dengan orang lain.

3) Keterlibatan diri (engaged life)

Keterlibatan diri mengarah pada fisik, kognitif, dan emosional individu yang ikut serta dalam segala aktivitas yang dilakukan. Sebagai contoh keterlibatan diri dalam karier, hobi dan juga aktvitas bersama keluarga. Individu dapat disebut bahagia jika ikut melibatkan diri dalam berbagai aktivitas di atas.

D. Faktor-faktor kebahagiaan

Seligman (2002) juga menjelaskan tentang dua faktor yang mempengaruhi kebahagiaan;

1) Faktor internal

Faktor internal meliputi faktror-faktor yang terdapat dalam diri individu seperti, penerimaan akan masalalu, kebahagiaan di masa kini, serta optimis pada masa depan.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternnal meliputi faktor-faktor yang ada di diluar diri individu seperti,

uang, perkawinan, kesehatan, jenis kelamin, agama, kehidupan sosial dan usia.

(3)

E. Kebahagiaan Remaja

Kebahagiaan pada remaja terletak pada rasa kebebasan untuk berpikir dan bertindak (Meizara, 2016). Menurut Herbyanti (2009) perasaan bahagia pada remaja merupakan sesuatu yang dipengaruhi oleh diri sendiri yang dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan juga keadaan lingkungan tempat tinggal remaja.

Pratiwi & Ahmad (2019) menyatakan bahwa kebahagiaan remaja berfokus pada sikap menerima,mendapatkan kasih sayang, serta menciptakan prestasi. Kebahagiaan pada remaja juga dikemukakan oleh Angela (2020) dimana kebahagiaan pada remaja berada pada kehidupan tanpa masalah, mendapatkan kasih sayang dari orang tua, memiliki kemampuan beradabtasi, serta hidup pada lingkungan yang mendukung.

F. Definisi Ayah

Setiap orang memiliki definisi dan pemahaman yang berbeda tentang ayah. Hal tersebut dapat terjadi karena hadirnya berbagai bentuk kelompok budaya di dunia. Definisi dan pemahaman tentang ayah juga dapat di artikan berdasarkan peran dan fungsinya di dalam keluarga. Menurut Haramini (2014) mendefinisikan figur ayah sebagai salah satu figur yang memiliki peran tersendiri di dalam keluarga terkhusus pada peran perlindungan.

Berdasarkan hasil wawancara awal yang penulis lakukan pada tanggal 28 september 2020 terhadap dua responden anak usia remaja, menggambarkan bahwa sosok pria terkhusus ayah merupakan sosok yang memegang peran besar dalam kehidupan sehari-hari. Sosok ayah tidak saja berperan sebagai pencari nafkah tetapi juga pembimbing, pelindung serta juga sebagai penuntun dalam berperilaku. Sosok ayah sendiri juga merupakan sosok yang sangat disegani di dalam keluarga dan juga menjadi patokan dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga.

Selain definisi dan peran ayah di atas, berdasarkan sebuah hasil penelitian yang

dilakukan oleh Haramini, dkk (2014) menjelaskan bahwa seorang ayah juga memilliki

peran dalam merawat anaknya yang didasarkan pada kebutuhan afeksi, pengasuhan dan

dukungan finansial seperti; memberikan perhatian, membahagiakan, meluangkan waktu,

pemberian nasehat, menjaga dan mengajarkan, menyalurkan kasih sayang, memberi

makan, memberikan uang jajan dan pemenuhan kebutuhan.Kehadiran sosok ayah juga

memberikan manfaat dan pengasuhan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh

(4)

Farida, dkk (2011) menyatakan peran ayah dapat memberikan gambaran yang baik pada aspek waktu, perhatian dan jalinan.

G. Anak Yatim

Istilah yatim berasal dari bahasa Arab yang berarti seorang anak dalam usia tertentu yang telah ditinggal wafat oleh ayahnya. Setyadi (2010) mendefinisikan anak yatim sebagai anak yang tidak lagi berayah. Status ini dapat berlaku bagi anak laki-lak maupun perempuan yang sudah kehilangan sosok ayah. Sedangkan menurut Yusuf (2016) anak yatim merupakan anak yang belum menginjak usia belia namun sudah ditinggal wafat ayahnya.

Tentunya menjadi seorang anak yatim tidaklah mudah karena harus melakukan adaptasi dalam berbagai aspek termasuk mendapatkan perhatian. Sebelumnya anak mendapatkan perhatian yang utuh dari kedua orang tuanya namun setelah ayah meninggal anak yatim cederung menggantungkan banyak perhatian hanya kepada ibu dan saudaranya.

Menurut sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi & Henu C (2015), menjelaskan mengenai resiliensi remaja yatim, yatim piatu dan juga anak terlantar meliputi empat aspek;

1) i have (contohnya teman curhat, belajar disiplin, mendapatkan nasehat untuk sholat, dan mendapatkan saran dari teman). 2) aspek karakteristik (contohnya berkata jujur dalam hati dan bertanya dalam diri sendiri), 3) aspek yang ketiga adalah domain spesifik resiliensi (seperti, sikap positif terhadap masa depan dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, 4) sedangkan aspek yang terakhir adalah aspek ciri-ciri individu yang memiliki resiliensi (seperti, merubah sikap dan berusaha menjedi lebih baik. Hal-hal di atas dapat menjadi gambaran yang jelas menganai kehidupan anak yatim.

H. Kabupaten Timor Tengah Selatan

Berdasarkan data resmi Kabupaten Timor Tengah Selatan tahun 2021 kabupaten

Timor Tengah Selatan (TTS) merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi

Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kota Soe sebagai ibu kota kabupatennya. Bagian barat

kabupaten TTS sendiri berbatasan langsung dengan kabupaten Kupang, bagian utara

berbatasan dengan Kabupaten Timor Tengah Utara, bagian timur berbatasan dengan

kabupaten Belu dan bagian selatan berbatasan dengan laut timur/ laut Hindia. Kabupaten

TTS sendiri terdiri dari 32 kecamatan, 12 kelurahan dan 268 desa. Untuk saat ini, pemimpin

daerah yang memimpin di kabupaten TTS adalah bapak. Egusem Pieter Tahun, S.T., M.M

(5)

sebagai bupati dan Jhony Army Konay, S.H sebagai wakil bupati. Dalam sejarahnya, pemimpin daerah di kabupaten TTS selalu di pimpin oleh sosok pria. Hal tersebut terjadi karena keberadaan sosok pria yang selalu dijadikan pemimpin. Sebagai salah salah satu contoh unik; di kabupaten TTS ada satu istilah sangat di kenal dalam kehidupan masyarakat yaitu sebutan Atoinamaf. Atoinamaf merupakan sosok pria yang dijadikan pemimpin dalam suatu himpunan keluarga besar. Biasanya yang mendapatkan julukan sebagai Atoinamaf adalah saudara laki-laki tertua dalam keluarga besar. Tugas dari Atoinamaf sendiri adalah memimpin dan mengayomi saudara bersaudara dan juga lebih mendalam lagi Atoinamaf memiliki peran penting dan harus hadir dalam acara adat atau perikahan dalam suatu keluarga. Contoh lainnya yang lebih umum yaitu sosok pria/ayah selalu dijadikan pemimpin atau imam dalam sebuah keluarga di kabupaten TTS.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap seorang Atoinamaf pada tanggal 30 mei 2020 menjelaskan bahwa karena keberadaan sosok pria yang selalu ditetapkan sebagai pemimpin maka sosok pria atau yang berperan sebagai ayah dalam keluarga di kabupaten TTS menjadi sosok yang sangat disegani di dalam keluarga dan juga menjadi patokan dalam pengambilan keputusan. Sosok ayah di kabupaten TTS juga memiliki peran yang cukup besar yaitu sebagai pencari nafkah,pelindung serta juga sebagai penuntun dalam berperilaku. Tentunya, hal tersebut menjadikan kehadiran sosok pria/ayah meliliki pengaruh yang cukup besar di kabupaten TTS. Karena pengaruhnya yang cukup besar tadi, maka masyarakat di kabupaten TTS memiliki keyakinan bahwa sebuah keluarga akan kehilangan kehormatan ketika kehilangan sosok ayah. Lebih jelasnya, seorang ayah tidak saja mejalankan peran-peran yang telah disebutkan di atas tetapi sosok ayah juga cenderung akan yang lebih utama hadir sebagai pembela ketika anak atau anggota keluarga mengalami masalah dalam kehidupan social.Hal tersebut menjadi bukti bahwa sosok ayah juga memegang peran dalam pengungkapan diri dalam kehidupan sosial.

I. Kerangka Bepikir

Kebahagiaan merupakan suatu tujuan hidup yang dikejar oleh setiap manusia dari

berbagai kalangan dan usia termasuk pada usia remaja. Pada umumnya kebahagiaan

merupakan bentuk perwujudan dari kehidupan yang nyaman, perasaan suka cita, serta rasa

pemenuhan terhadap suatu peristiwa. Tidak seperti pada umumnya, kebahagiaan yang di

(6)

kejar oleh remaja sedikit berbeda. Remaja cenderung mengejar rasa kekebebasan, penghargaan diri, sikap sosial serta kasih sayang yang didapatkan dari orang tua (Pratiwi, 2017). Oleh sebab itu dalam mencapai kebahagiaan dalam diri remaja, individu membutuhkan bimbingan yang ekstra dari orang tua agar tidak salah mengartikan makna kebahagiaan mereka sendiri. Dalam hal ini, peran orang tua antara ayah dan ibu sangatlah penting agar mengantarkan seorang remaja kepada pribadi yang lebih baik.

Namun, dapat disadari bahwa tidak sepenuhnya semua anak dapat merasakan kasih sayang dan bimbingan yang penuh dari kedua orang tua. Sebagian remaja akan menyatakan dirinya kurang beruntung karena hanya merasakan kasih sayang dari salah satu orang tuanya seperti kehilangan ayah (anak yatim). Kehilangan sosok ayah sama halnya dengan kehilangan sosok pembimbing, pelindung dan juga sosok yang mengayomi. Hal serupa juga dapat ditemukan pada remaja yatim yang berada di kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Berdasarkan hasil wawancara awal terkait pandangan remaja terhadap sosok ayah di kabupaten TTS adalah remaja memandang sosok ayah tidak hanya sebagai sosok yang memegang peran sebagai pencari nafkah tetapi juga sebagai pembimbing, pelindung serta juga sebagai penuntun dalam berperilaku. Sosok ayah sendiri juga merupakan sosok yang sangat disegani di dalam keluarga dan juga menjadi patokan dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harmaini dkk, (2014) menemukan hasil bahwa peran ayah dalam keluarga berdasar pada tiga aspek yaitu kebutuhan 1) afeksi seperti; memberi perhatian dan rasa aman, 2) Pengasuhan seperti; meluangkan waktu dan memberi nasehat, dan serta 3) dukungan finansial seperti; memberikan uang jajan dan memenuhi kebutuhan. Penelitian lainnya yang dilakukan Hidayanti dkk, (2011) menjelaskan mengenai salah satu peranan penting ayah dalam keluarga yaitu sebagai economic provider atau ayah memiliki peran sebagai pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dalam penelitiannya, Hidayanti dkk, juga menjelaskan tentang tiga peran penting yang dilakukan oleh sosok ayah dalam keluraga adalah 1) memberi nafkah, 2) mendidik anak (member nasehat) dan 3) melindungi keluarga dan member kasih sayang.

Di kabupaten TTS sendiri seorang ayah menjalankan peran yang sangat penting

dan menjadi pengaruh yang besar dalam keluarga. Sosok ayah merupakan sosok yang

(7)

sangat disegani di dalam keluarga dan juga menjadi patokan dalam pengambilan keputusan. Sosok ayah di kabupaten TTS juga memiliki penyayang lebih besar yaitu sebagai pencari nafkah,pelindung serta juga sebagai penuntun dalam berperilaku. Selain itu, sosok ayah juga memegang peran dalam pengungkapan diri dalam kehidupan sosial.Karena hal tersebut maka masyarakat di kabupaten TTS memiliki keyakinan bahwa ketika sebuah keluarga kehilangan sosok ayah maka keluarga tersebut juga akan kehilangan kehormatan. Salah satu peran ayah yang sangat besar di kabupaten TTS adalah sebagai penerus dalam keluarga. Ketika seorang laki-laki menikah dan memiliki anak biasanya anak tersebut akan diberi marga dari ayahnya sebagai penerus marga yang nantinya akan membentuk keluarga yang lebih besar. Karena itu, kebanyakan keluarga di kabupaten TTS cenderung menargetkan anak laki-laki sebagai anak pertama atau setidaknya setiap keluarga memiliki anak laki-laki.

Ketika sebuah keluarga kehilangan sosok ayah, secara langsung anak laki-laki akan

menjalankan peran sebagai pelindung sebagai pengganti dari sosok ayah. Oleh sebab itu

melalui penelitian ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran

kebahagiaan pada remaja yatim yang ada di kabupaten Timor Tengah Selatan.

Referensi

Dokumen terkait

Rusdia & Rohayati (2020) yang menjelaskan dalam penelitiannya bahwa Pegawai negeri sipil merupakan sumber daya manusia yang berada di sektor pemerintahan dimana

Adapun cara-cara parkir yang telah ditetapkan adalah secara serong atau dengan kemiringan 60 0 , 45 0 atau 30 0 terhadap as jalan tergantung pada lebar jalan

Banyaknya media massa yang memunculkan gambaran atau sosok seseorang yang dianggap mampu memiliki paras cantik dan ideal sehingga banyak masyarakat yang terbangun dari sosok

25 Adapun standar penyediaan sarana sanitasi berupa toilet menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.17 Tahun 2020 tentang Pasar Sehat menjelaskan bahwa dalam Pasar Sehat

Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan kegunaan, kesukaan, dan fungsi makanan atau minuman bagi pria dan wanita (Schiffman dan Kanuk, 2000). Jika dibandingkan

Menurut Caldwell (2017), shadow figure adalah karakter jahat yang ada dalam sebuah cerita yang dapat berupa orang lain, sosok dengan kemampuan mengubah wujud, atau

c) Kuasa dalam posisinya sebagai pemimpin (leader position power). Hubungan anggota dengan pemimpin mengidentifikasikan sampai sejauh mana seorang pemimpin dapat diterima

1) Teori ciri atau sifat. Ciri yang dimiliki seorang pemimpin akan membedakannya dari pemimpin lain atau orang yang bukan pemimpin. Pemimpin dapat dibedakan dari tingkah