• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikenal dengan library yang berasal dari kata liber atau libri.menurut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikenal dengan library yang berasal dari kata liber atau libri.menurut"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perpustakaan

1. Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab atau buku. Dalam Bahasa Inggris dikenal dengan library yang berasal dari kata liber atau libri.Menurut International of Library Associations Institutions (IFLA) Perpustakaan adalah kumpulan bahan tercetak dan non cetak atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai.

Sedangkan Menurut Sulistyo-Basuki, Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki: 1991, 3). Adapula pengertian menurut Ensiklopedia Britannica, Perpustakaan adalah himpunan bahan-bahan tertulis atau tercetak yang diatur untuk tujuan studi, penelitian, pembacaan atau kedua-duanya.

Semua pengertian tersebut tidak salah, namun dari pengertian itu dapat digabungkan menjadi satu pengertian yang lengkap. Perpustakaan adalah suatu unit kerja tempat menyimpan seperti film, slide, piringan

(2)

commit to user

hitam, tape dan sebagainya yang dikelola secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi, bahan rujukan, bahan bacaan dan bukan untuk dijual.

2. Tujuan Perpustakaan

Sepanjang sejarah manusia perpustakaan telah dijadikan tempat penyimpanan hasil pemikiran manusia. Hasil pemikiran tersebut dituangkan dalam bentuk tertulis, tercetak ataupun noncetak, bahkan terekam dalam berbagai media. Berikut ini beberapa tujuan kepustakawanan (Sulistyo Basuki: 1991, 3).

a. Penyimpanan. Perpustakaan bertugas menyimpan buku atau bahan pustaka yang diterimanya. Tujuan terdapat pada perpustakaan nasional, yaitu perpustakaan yang ditunjuk oleh undang-undang untuk menyimpan semua terbitan dari suatu negara.

b. Penelitian. Perpustakaan bertugas menyediakan buku dan menyediakan jasa yang membantu keberhasilan sebuah penelitian, misalnya menyediakan daftar buku mengenai suatu subjek, menyusun daftar artikel majalah maupun pustaka lainnya, dan menyajikan laporan penelitian dalam bidang yang berkaitan.

c. Informasi. Perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan pengguna jasa layanan perpustakaan. Pemberian informasi dilakukan baik atas permintaan maupun tidak diminta. Juga menyediakan informasi sesuai minat dan keperluan pengguna

(3)

commit to user

d. Pendidikan. Perpustakaan dalam arti umum merupakan tempat belajar publik seumur hidup, terutama bagi mereka yang tidak lagi ada di bangku sekolah. Sebab, jika mengandalkan perpustakaan suatu instansi tertentu tentu penggunaannya terbatas.

e. Kultural atau Pemeliharaan Budaya. Perpustakaan menyimpan khazanah budaya bangsa atau masyarakat tempat perpustakaan berada dan juga meningkatkan nilai dan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya melalui proses penyediaan bahan bacaan.

B. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan tinggi

Menurut buku “Pengantar Ilmu Perpustakaan” karya Sulistyo- Basuki (1999), Perpustakaan Perguruan tinggi adalah perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi.

2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Adapun beberapa fungsi perpustakaan tinggi, Menurut Wijayanti (2004) perpustakaan perguruan tinggi memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Fungsi edukasi: Perpustakaan merupakan sumber belajar bagi para anggota civitas akademikanya. Oleh karena itu, koleksi yang tersedia adalah koleksi yang mendukung kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.

(4)

commit to user

b. Fungsi informasi: Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh para pencari dan pengguna informasi.

c. Fungsi riset: Perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka mutakhir yang mendukung pelaksanaan penelitian ilmu, teknologi, dan seni.

d. Fungsi rekreasi: Perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat membantu untuk mengembangkan minat, kreatifitas, dan daya inovatif para penggunanya.

e. Fungsi deposit: Perpustakaan menjadi pusat penyimpanan karya ilmiah yang dihasilkan oleh para anggota civitas akademikanya.

3. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Menurut Sulistyo-Basuki (1993:52) perpustakaan perguruan tinggi didirikan memiliki tujuan antara lain.

a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staff pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup pula tenaga administrasi perguruan tinggi.

b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga kemahasiswaan program pascasarjana dan pengajar.

c. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi jenis berbagai jenis pemakai.

(5)

commit to user

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.

4. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Selain fungsi dan tujuan diatas, adapun tugas dari perpustakaan perguruan tinggi menurut Sulistiyo-Basuki (1994:67) menyatakan bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah:

a. Melaksanakan pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan para pemakai perpustakaan yaitu mahasiswa atau pengajar serta pihak lain yang membutuhkan informasi.

b. Mengolah bahan pustaka yang tersedia sehingga dengan mudah dapatdipergunakan oleh pemakai.

c. Menyelenggarakan peminjaman bahan pustaka dengan cara yang efisien.

d. Membantu para pemakai perpustakaan untuk mendapatkan dan memakai bahan pustaka yang diperlukannya dalam bentuk program bimbingan penggunaan perpustakaan yang bersifat resmi/ kurikuler maupun secara perseorangan.

e. Menyelenggarakaan kerja sama antarperpustakaan dengan memanfaatkan sistem jaringan informasi yang ada dalam rangka meluaskan cakupan koleksi dan pelayanan informasi masing-masing perpustakaan.

(6)

commit to user C. Teknologi Informasi

1. Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi Informasi merupakan gabungan dua istilah dasar yaiu teknologi dan informasi, teknologi dapat diartikan sebagai pelaksanaan ilmu sinonim dengan ilmu terapan(Sulistyo-Basuki, 1993)“Teknologi Informasi didefinisikan sebagai pengembangan teknologi dan aplikasi dari komputer dan teknologi berbasis komuniakasi untuk memproses, penyajian, mengelola data, dan informasi. Termasuk di dalamnya pembuatan hardware komputer dan komponen komputer, pengembangan software komputer dan berbagai jasa yang berhubungan dengan komputer.”

Menurut Information Technology Association of America,

“Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer”

2. Tujuan Teknologi Informasi

Tujuan Teknologi Informasi adalah untuk memecahkan masalah, membuka kreativitas, dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan.

(7)

commit to user 3. Fungsi Teknologi Informasi

Ada enam fungsi dari teknologi informasi, yaitu sebagai berikut : a. Menangkap (Capture)

b. Mengolah (Processing)

Mengkompilasikan catatan rinci dari aktivitas, misalnya meneima input dari keyboard, scanner, mic, dan sebagainya.

c. Menghasilkan (Generating)

Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi kedalam bentuk yang berguna

d. Menyimpan (Storage)

Merekan atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk kepeluan lainnya. Misalnya disimpan ke harddisk, disket, compact disc (CD) dan sebagainya.

e. Mencari Kembali (Retrival)

Menelusuri, mendapatkan kembali informasi atau menyalin (copy) data dan informasi yang sudah tersimpan.

f. Transmisi (Transmission)

Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi lain melalui jaringan komputer.

(8)

commit to user

Menurut Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin (2008:33) Penerapan teknologi informasi diperpustakaan dapat difungsikan dalam berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut :

a. Teknologi informasi digunakan sebagai Sistem Informasi Manajemen Perpustakaan. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi perpustakaan adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik, dan sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk Automasi Pepustakaan.

b. Teknologi Informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan, dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan TI dalam perpustakaan ini sering dikenal dengan Perpustakaan Digital.

D. Perpustakaan Digital

1. Pengertian Perpustakaan Digital

Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang pengelola sumber informasi yang sudah seharusnya terkena dampak dari penerapan teknologi informasi yang telah berkembang pesat. Pada saat ini kita sering mendengar istilah tentang Digital Library ( Perpustakaan Digital) baik dalam pembicaraan sehari-hari maupun dalam literatur. Awalnya istilah tersebut merupakan sebuah istilah asing yang tidak mempunyai efek apa-apa bagi beberapa pustakawan, namun istilah tersebut saat ini sudah mulai akrab dengan sebagian

(9)

commit to user

pustakawan kita. Perpustakaan Digital tidaklah beda daripada perpustakaan biasa, Cuma penggunaan media komputer dalam pemakaiannya.

Menurut Kusumah (2001) yang mengutip definisi yang dirangkum oleh Saffady sebagai berikut:

“ Digital Library adalah perpustakaan yang mengelola semua atau sebagian yang substansi dari kioleksi-koleksinya dalam bentuk komputerisasi sebagai bentuk alternatif, suplemen atau pelengkap terhadap cetakan konvensional dalam bentuk mikro material yang saat ini disominasi koleksi perpustakaan”

Menurut Pendit (2007) sebelum istilah “perpustakaan digital”

menjadi populer, kalangan pustakawan sudah berbicara tentang perpustakaan elektronik (electronic library). Dalam buku Pendit mengutip Kenneth Dowlin, salah satu pendukung ide tentang perpustakaan elektronik, yang menggambarkan ciri perpustakaan elektronik seperti :

· Memakai komputer untuk mengelola sumberdaya perpustakaan.

· Menggunakan saluran elektronik untuk menghubungkan penyedia informasi dengan pengguna informasi.

· Memanfaatkan transaksi elektronik yang dapat dilakukan dengan bantuan staf jika diminta oleh pengguna.

(10)

commit to user

· Memakai sarana elektronik untuk menyimpan, mengelola dan menyampaikan informasi pada pengguna.

2. Perangkat Pendukung

Dalam perpustakaan digital tidaklah lepas dari perangkat-perangkat elektronik yang mendukungnya, adapun perangkat pendukung dalam perpustakaan digital menurut Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin (2008:47) adalah sebagai berikut :

a. Perangkat Keras Komputer i. Perangkat Masukan (input)

- Scanner - Mouse - Keyboard - Michropone ii. Perangkat Proses (proscessing)

CPU (VGA, Memory, RAM, Hardisk, USB Card, Audio Card) iii. Perangakat Penyimpanan (storage)

- USB - CD

- DVD - Disket

iv. Perangkat Keluaran (Output) - Monitor - Speaker - Printer

b. Perangkat Komunikasi

- Kabel - Telepon - Modem

(11)

commit to user c. Perangkat Lunak

- Software-software yang mendukung berjalannya kegiatan Perpustakaan Digital (SliMS, Simpus, Sipisis)

- Software-software yang mendukung berjalannya kegiatan (Microsoft Word, Browser, dan lain-lain)

d. Jaringan Komputer e. Teknisi

f. Internet/Intranet

3. Keunggulan dan Manfaat Perpustakaan Digital

Adapun beberapa Keunggulan dan manfaat dari perpustakaan digital menurut Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin (2008:35) adalah sebagi berikut:

Keunggulan perpustakaan digital :

1. Layanan jarak jauh (long sistance service).

2. Akses yang mudah.

3. Murah (cost efective).

4. Pemeliharaan koleksi secara digital.

5. Jawaban yang tuntas.

6. Jaringan Global.

Manfaat perpusakaan digital adalah : 1. Sebagai sumber penetahuan.

2. Media penyebaran pengetahuan.

3. Untuk penyimpanan (repository).

(12)

commit to user 4. Untuk perawatan/preservasi.

5. Media promosi/etalase hasil karya civitas akademika.

6. Mencegah duplikat dan plagiat.

E. Repository

Ada beberapa cara dalam menangani Pemeliharaan Bahan Pustaka, salah satunya dengan menyimpan file dan dokumen dalam bentuk digital dalam salah satu tempat atau disebur Repository, adapun pengertian dari Repository, seperti yang penulis kutip dari Harrod’s Librarians’ Glossary (1995:547), “Repository : An Archives service, manuscript libraray or any agency that operates similarly, considered as the physical and moral custodian of archival material”

Menurut Kamus Komputer Lengkap (2007:433), “Repository adalah Tempat dimana data disimpan dan dipelihara. Repository bisa sebagai tempat untuk berbagai kumpulan database atau file-file yang diberikan suatu tempat lokasi untuk didistribusikan melalui network”

Dari beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan Repository adalah media penyimpanan suatu data atau file yang kemudian didistribusikan kepada pemakai melalui suatu jaringan.

F. SLiMS (Senayan Library Management System) atau Senayan

1. Pengertian SLiMS atau Senayan

Menurut website www.perpustakaan.kemdiknas.go.id SLiMS (Senayan Library Management System) atau Senayan adalah perangkat

(13)

commit to user

lunak sistem manajemen perpustakaan (library management system) sumber terbuka yang dilisensikan di bawah GPL v3.

Menurut website http://slims.web.id SLiMS adalah Open Source Software (OSS) berbasis web untuk memenuhi kebutuhan automasi perpustakaan (library automation) skala kecil hingga skala besar. Dengan fitur yang cukup lengkap dan masih terus aktif dikembangkan, SLiMS sangat cocok digunakan bagi perpustakaan yang memiliki koleksi, anggota dan staf banyak di lingkungan jaringan, baik itu jaringan lokal (intranet) maupun Internet.

2. Sejarah SliMS

Aplikasi ini pertama kali dikembangkan dan digunakan oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional, Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan Nasional. Aplikasi Senayan dibangun dengan menggunakan PHP, basis data MySQL, dan

pengontrol versi Git. Pada tahun 2009, Senayan mendapat penghargaan tingkat pertama dalam ajang INAICTA 2009 untuk kategori open source.

Pengembangan Senayan dilakukan oleh SDC (Senayan Developers Community). Di koordinir oleh Hendro Wicaksono, dengan Programmer Arie Nugraha, Wardiyono. Sementara dokumentasi dikerjakan oleh Purwoko , Sulfan Zayd, M Rasyid Ridho, Arif Syamsudin, Aji Hartono.

Pada Januari 2012, developer SLiMS bertambah 2 orang, yaitu: Indra Sutriadi Pipii (Gorontalo) dan Eddy Subratha (Jogjakarta).

(14)

commit to user

Senayan ini pertama kali dikembangkan pada November 2006.

Waktu itu, para pengelola Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional di Jakarta tengah kebingungan karena program manajemen perpustakaan Alice habis masa pakainya. Alice adalah perangkat lunak bikinan Softlink sumbangan Pusat Kebudayaan Inggris, British Council.

Karena awalnya dikembangkan di perpustakaan yang berlokasi di kawasan Senayan dan nama itu dirasa cocok dan punya nilai pasar yang bagus, aplikasi sistem perpustakaan itu pun dinamai seperti tempat kelahirannya. Senayan berukuran kecil dan sangat mudah dipasang di komputer, baik yang memakai sistem operasi Linux maupun Windows.

Besar seluruh file program, termasuk program Linux, kurang dari 1 gigabyte.

Meski dibangun di atas platform GNU/Linux, Senayan bisa berjalan hampir di semua sistem operasi komputer, termasuk Windows dan Unix. Untuk memudahkan interaktivitas pengguna, aplikasi ini juga memakai teknologi AJAX (Asynchronous JavaScript and XML) untuk tampilannya di peramban. Beberapa software bersumber terbuka lain juga dipasang di Senayan untuk memperkaya fiturnya, seperti genbarcode untuk pembuatan barcode, PhpThumb untuk menampilkan gambar, dan tinyMCE untuk penyuntingan teks berbasis web.

SLiMS versi 1 dan 2 tidak dirilis ke publik karena masih tahap ujicoba dan sedang dalam penyempurnaan. Sejak versi 3, SLiMS dianggap

(15)

commit to user

sudah stabil untuk dirilis ke publik dan sudah waktunya diujicoba oleh komunitas pustakawan. Diharapkan dengan peer-to-peer review oleh publik, software SLiMS semakin stabil dan fitur-fiturnya bisa semakin beragam dan mengakomodasi banyak kebutuhan.

Sebagai bentuk penghargaan dan kebanggaan terhadap Indonesia, mulai Senayan3-stable14, rilis SLiMS menggunakan nama flora yang tumbuh di Nusantara. Senayan3-Stable14 menggunakan codename Seulanga, Senayan3-Stable15 menggunakan codename Matoa, SLiMS-5 menggunakan codename Meranti. SLiMS-7 menggunakan codename Cendana. Informasi lengkap rilis tiap versi ada di http://slims.web.id/web/?q=node/1.

3. Fitur SLiMS

Ada beberapa fitur dari SliMS antara lain:

a. Online Public Access Catalog (OPAC) dengan pembuatan thumbnail yang digenerate on-the-fly. Thumbnail berguna untuk menampilkan sampul buku. Mode penelusuran tersedia untuk yang sederhana (Simple Search) dan tingkat lanjut (Advanced Search). Mendukung Boolean Logic, pencarian menggunakan suara dan keyword suggestions.

b. Detail record juga tersedia format XML (Extensible Markup Language) standar MODS untuk kebutuhan web service.

(16)

commit to user

d. Manajemen data bibliografi yang efisien meminimalisasi pengulangan data.

e. Manajemen masterfile untuk data referensial seperti GMD (General Material Designation),Tipe Koleksi, Penerbit, Pengarang, Lokasi, Supplier, dan lain-lain.

f. Sirkulasi dengan fitur:

· Transaksi peminjaman dan pengembalian

· Reservasi koleksi

· Aturan peminjaman yang fleksibel

· Informasi keterlambatan dan denda

g. Manajemen keanggotaan, termasuk capture foto anggota langsung di sistem.

h. Inventarisasi koleksi (stocktaking) i. Laporan dan Statistik

j. Dukungan pengelolaan dokumen multimedia (.flv,.mp3) dan dokumen digital.Khusus untuk pdf dalam bentuk streaming.

k. SLiMS mendukung beragam format bahasa termasuk bahasa yang tidak menggunakan penulisan selain latin.

(17)

commit to user

l. Menyediakan berbagai bahasa pengantar (Indonesia, Inggris, Spanyol, Arab, Jerman, Bengali, Thailand dan lainnya). Pengguna dapat secara mandiri mengembangkan bahasa pengantar yang diinginkan.

m. Dukungan untuk membentuk katalog induk dan federated search dengan aplikasi UCS dan Nayanes.

n. Member Area untuk menuliskan komentar pada koleksi, melihat dan mengunduh koleksi sedang dan pernah dipinjam.

o. Modul sistem dengan fitur:

Ø Konfigurasi sistem global

Ø Manajemen User (Staf Perpustakaan) dan grup Ø Pengaturan hari libur

Ø Pembuatan barcode otomatis

dan berbagai fitur lainnya yang masih banyak lagi.

G. Intranet (Internal Network)

1. Pengertian Intranet

Menurut Khoe Yao Tung, didalam bukunya Teknologi Jaringan Intranet (1997:79) “Intranet adalah penggunaan teknologi internet di dalam suatu jaringan internal sebuah perusahaan atau organisasi berdasarkan teknologi web”

(18)

commit to user

Menurut Melwin Syafrizal, (2005:204) “Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan/organisasi dengan aplikasi berbasis web”

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan, Intranet adalah jaringan lokal yang digunakan suatu perusahaan atau organisasi yang berdasarkan teknologi web.

2. Fungsi Intranet

Secara umum teknologi yang digunakan antara Internet dan Intranet adalah sama. Namun demikian terdapat perbedaan antara Internet dan Intranet dilihat dari perspektif jangkauan dan lingkup penggunanya.

· Lingkup akses dan jangkauan

· Cara teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi

· Tujuan dari terselenggaranya komunikasi

Di dalam suatu organisasi, intranet banyak digunakan untuk :

· Human resource personal service.

· Material and logistic service, seperti penyedia ruangan barang, dan sebagainya.

· Information system services dll.

Intranet banyak mendapat keuntungan karena suksesnya dukungan Worl Wide Web yang mungkin penggunaaan yang luas karena digunakan oleh masyarakat yang menggunakaninternet. Pengguna intranet

(19)

commit to user

memungkinkan integrasai grafik, audio, dan video (hypermedia) dengan mudah. Informasi aksesnya dapat lebih cepat, murah dan lebih baik

Intranet tak luput dengan adanya sebuah server. Pembangunan server intranet sebagai salah satu bagian pembangunan infrstruktur teknologi informasi sangat dibutuhkan karena server adalah bagian yang penting.

3. Komponen Intranet

Komponen pembentuk Intranet pada dasarnya sama dengan komponen pembentuk internet, adapun beberapa komponen menurut Melwin Syafrizal (2005:193) seperti :

1. Aplikasi browser, 2. Komputer server, 3. Perangkat Jaringan, 4. Protokol TCP/IP, 5. Bahasa pemrograman, 6. Komputer client, dan

7. Perangkat bantu pengembangan (development tool) untuk manajemen jaringan lokal

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa istilah yang telah disebutkan, maka penulis dapat menyimpulkan penegasan judul dari skripsi penulisan “Bimbingan Kerja (Bimker) Untuk Mengembangkan

Pada hakikatnya sains adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuari

pekerjaan) perlu dilaksanakan proses analisis jabatan, sedangkan untuk dapat menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perlu dilaksanakan analisis beban kerja

Pejual telah melaksanakan perjanjian karena sudah menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan dioalah esok harinya. Oleh sebab itu, penjual tidak mengembalikan uang

Pada tahun 2013, KSAP akan melakukan finalisasi penyusunan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Berbasis Akrual, yaitu Akuntansi Pendapatan Laporan Operasional (LO)

Gambar IV.6 dapat dijelaskan bahwa proses Activity Diagram halaman admin mengelola data konsultasi online atau pesan, dimulai dari admin melakukan login terlebih

Tesis berjudul Kajian Tenaga Kerja Wanita dengan Sistem Harian dan Sistem Borongan di Perkebunan Kopi Kalijompo Kabupaten Jember telah diuji dan disahkan

Dalam penelitian ini, jenis penelitian kuantitatif, sedangkan metode penelitian yang dipilih penulis adalah metode penelitian survei yang oleh Singarimbun dan