• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 2 Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 2 Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)

154 GAMBARAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) PADA PESERTA PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) DAN Non-PENERIMA BANTUAN IURAN (Non-PBI) DI PUSKESMAS MEDAN DENAI

Taufiqul1,Ricky1, Siti1, Putri1, Humairah1, Lestari1, Irma1, Novi1, Regina1, Elman Boy2

1Mahasiswa Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

2Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Abstrak

Latar belakang. Program Jaminan Kesehatan Nasional yang diluncurkan pada 1 januari 2014 merupakan program jaminan perlindungan kesehatan secara komprehensif, meliputi layanan promotif, promotif, kuratif, serta rehabilitatif. Jenis kepesertaan BPJS sebenarnya dibagi menjadi beberapa kategori kepesertaan yaitu peserta BPJS PBI (Penerima bantuan iuran) dan Non PBI (non penerima bantuan iuran), Peserta BPJS PBI disebut juga sebagai peserta penerima bantuan iuran dari pemerintah yang iuran bulanannya dibayarkan oleh pemerintah, sedangkan non-pbi adalah iuran dibayar masing –masing perbulanannya. Metode. Penelitian ini bersifat deskriptif deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Medan Denai, jalan Medan denei, jermal XV mulai tanggal 20 s/d 28 November 2017. Hasil. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa peserta PBI lebih banyak memanfaatkan FKTP di Puskesmas Medan Denai. Kesimpulan.

Peserta BPJS terbanyak yang menggunakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) adalah jenis peserta PBI.

Kata kunci : BPJS, FKTP, PBI dan Non PBI.

(2)

Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)

155 PENDAHULUAN

FKTP adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.

Program Jaminan Kesehatan Nasional yang diluncurkan pada 1 januari 2014 merupakan program jaminan perlindungan kesehatan secara komprehensif, meliputi layanan promotif, promotif, kuratif, serta rehabilitatif yang ditujukan untuk seluruh rakyat Indonesia. Tujuan utama dari jaminan kesehatan ini adalah agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan (UU No. 40

tahun 2004) dengan cara meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.

Seiring dengan dimulainya JKN per 1 Januari 2014, semua program jaminan kesehatan yang telah dilaksanakan pemerintah tersebut (Askes PNS, JPK Jamsostek, TNI, Polri, dan Jamkesmas), diintegrasikan kedalam satu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).

Jenis kepesertaan BPJS sebenarnya dibagi menjadi beberapa kategori kepesertaan yaitu peserta BPJS PBI (Penerima bantuan iuran) dan Non PBI (non penerima bantuan iuran), Peserta BPJS PBI disebut juga sebagai peserta penerima bantuan iuran dari pemerintah yang iuran bulanannya dibayarkan oleh pemerintah, sedangkan

(3)

Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)

156 non-pbi adalah iuran dibayar masing –

masing perbulanannya. Peserta BPJS PBI di bagi lagi menjadi 2 golongan yaitu peserta BPJS PBI APBD (dulu pemegang kartu Jamkesda) yang iuran bulanannya menjadi tanggungan pemerintah daerah dan peserta BPJS PBI APBN (dulu pemegang kartu jamkesmas) yang iuran bulanannya menjadi tanggung pemerintah pusat.

Sedangkan untuk peserta BPJS Non PBI di bagi lagi menjadi 2 kategori, yakni peserta BPJS Mandiri dan peserta BPJS (PPU) Pekerja Penerima upah, peserta BPJS Mandiri diperuntukan untuk golongan bukan pekerja (BP) dan golongan pekerja bukan penerima upah (PBPU) sedangkan peserta bpjs PPU diperuntukan untuk golongan pekerja

penerima upah atau pekerja yang bekerja di sebuah perusahaan baik perusahaan pemerintah (PNS/TNI Polri) maupunpegawaiswasta.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dimana pengambilan data dilakukan pada satu waktu tertentu.

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Medan Denai, jalan Medan denei, jermal XV. Waktu penelitian dilakukan dari tanggal 20 s/d 28 November 2017.

Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta JKN yang berobat ke Puskesmas Medan Denai.

(4)

Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)

157 Penentuan besar sampel

menggunakan rumus slovin. Dengan demikian, besar sampel penelitian ini adalah sebanyak 395.

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara metode Angket dengan Pengumpulan data tentang pemanfaat FKTP meggunakan metode angket yaitu pasien mengisi langsung instrumen penelitian

HASIL dan PEMBAHASAN

Presentasi PBI berdasarkan Kuesioner Penelitian

Presentasi Non PBI berdasarkan Kuesioner Penelitian

1. Distribusi sampel penelitian paling banyak adalah jenis kepesertaan PBI yaitu 263 orang (66,6%).

2. Distribusi sampel yangdatang kepuskesmas untuk cek kesehatan paling banyak adalah jenis kepesertaan PBI yakni 67 orang (25,48 %).

3. Distribusi sampel yang datang kepuskesmas untuk berobat paling banyak adalah jenis kepesertaan PBI yakni 193 orang (73,38 %).

4. Distribusi sampel yang datang berobat kepuskesmas setiap sakit paling banyak adalah jenis

25% 73% 68% 67% 15% 4%

0%

100%

PBI

29% 65% 56% 57% 56%

6%

0%

100%

Series 1 Series 2 Series 3 Series 4 Series 5 Series 6

(5)

Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)

158 kepesertaan PBI sebanyak 181

orang (68,82 %).

5. Distribusi sampel yang datang kepuskesmas untuk rujukan paling banyak adalah jenis kepesertaan PBI sebanyak 178 orang (67,69

%).

6. Distribusi sampel yang setiap sakit datang berobat ketempat lain paling banyak adalah jenis kepesertaan NON PBI sebanyak 74 orang (56,07 %).

7. Distribusi sampel yang berobat ke puskesmas karena tidak sembuh dari tempat lain paling banyak adalah jenis kepesertaan PBI sebanyak 13 orang (4,94 %).

KESIMPULAN

Peserta BPJS terbanyak yang menggunakan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) adalah jenis peserta PBI

SARAN

1. Bagi Peneliti Lain

Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai gambaran pemanfaatan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) pada peserta penerima bantuan iuran (PBI) dan non penerima bantuan iuran (NON PBI) di FKTP lain.

(6)

Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)

159 DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.tnp.go.id id tanya jawab klaster program jaminan kesehatan-nasional jkn

2. http://www.tnp2k.go.id tanya- jawab klaster program jaminan kesehatan nasional-jkn

3. Kemenkes. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistim Jaminan Sosial Nasional.

Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.

4. Thabrany. Hasbullah. Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta:

PT Raja Gravindo. 2014.

5. BPJS Kesehatan. Panduan Layanan Bagi Peserta BPJS Kesehatan. Jakarta: BPJS Kesehatan. 2015.

6. Zaeni Asyhadie. Aspek-Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia. Mataram:

Rajawali Pers. 2007.

7. Chriswardani S. 2012.Kesiapan sumber daya manusia dlm mewujudkan universal health coverage di indonesia : Yogjakarta.

8. Keputusan menteri kesehatan republik indonesia Nomor 326 Tahun 2013 Tentang Penyiapan kegiatan penyelenggaraan Jaminan kesehatan nasional.

9. Kementerian kesehatan republik indonesia. 2013. Buku pegangan sosialisasiJaminan kesehatan nasional (JKN) Dalam sistem jaminan sosial nasional: Jakarta.

(7)

Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No. 2 (2017)

160 10. Mukti, Ali Gufron. Rencana

Kebijakan Implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Kemenkes RI : Surabaya.

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan.

12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2012 Tentang Penerima

Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan.

14. Putri p, novana. 2013. Konsep pelayanan primer di era JKN.

Direktorat bina upaya kesehatan dasarDitjen bina upaya kesehatan Kemenkes RI : Jakarta.

15. Tridarwati, Sri Endang. BPJS Kesehatan. PT. ASKES : Jawa

Tengah.

16. Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

17. Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

E.Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik dan Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), hal.. Marimba mengartikan pendidikan adalah bimbingan atau

• Jamkesda Kota Bogor secara bertahap akan diiintegrasikan ke dalam JKN/BPJS Kesehatan (Pemerintah Kota Bogor membayarkan iuran peserta Jamkesda menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI)

Revisi yang diusulkan, sebagai suatu definisi operasional adalah sebagai berikut: status epileptikus yaitu konvulsi yang terjadi pada orang dewasa dan anak yang

Data yang ada hingga kini menunjukkan bahwa wilayah Aceh Tamiang memiliki masa hunian yang paling tua dibandingkan situs lainnya di pesisir, sehingga diduga DAS Tamiang

Sistem Operasi : Merupakan software yang paling penting / pokok kerena meruapakan penghubung antara user dengan aplikasi program dan user dengan hardware, saat komputer

Bakteri aerob akan berada dipermukaan atas karena bakteri akan mengambil oksigen bebas dari udara, bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari permukaan, bakteri yang anaerob

Setelah dilakukan penilaian lingkungan dengan LCA dan penilaian finansial maka untuk menentukan alternative pengembangan unit daur ulang air limbah berdasarkan konsep Multi