• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. Hasil Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4. Hasil Penelitian"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

47 Hasil Penelitian

4.1 Gambaran Obyek Penelitian 4.1.1 Sejarah Perusahaan

Kolibrii (PT Kolibriium Kreasi Media) resmi berdiri pada tahun 2012 dengan kantor pusat di Jakarta, Indonesia. Servis Kolibrii meliputi business consultation, design, development, digital marketing dan content production. Sejak berdiri Kolibrii telah menangani berbagai klien seperti MAP, Hammer, Coconut Island, Sumitomo Corporation, Terry Palmer, Amway, Bosch, Astra Honda Motor, dan lainnya.

Pada tahun 2013, Kolibrii bergabung dengan iCube (PT Inovasi), sebuah perusahaan teknologi yang berfokus pada sisi development e-commerce, yang menambah kekuatan Kolibrii dalam bidang e-commerce.

Saat ini, Kolibrii memiliki 20 karyawan yang berlokasi di Jakarta dan Yogyakarta, dan masih berkembang pesat seiring dengan perkembangan perekonomian dan industri e-commerce di Indonesia.

4.1.2 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Kolibriium Kreasi Media

Alamat : Menara Rajawali level 7-1 Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

No Telepon : (021) 29552634

(2)

Logo :

Gambar 4.1 Logo Perusahaan Sumber : Data Perusahaan

Adapun visi dan misi perusahaan PT Kolibriium Kreasi Media seperti berikut :

Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan konsultan e-commerce nomor satu yang terbaik dan terdepan di Indonesia.

Misi

Menyediakan end-to-end e-commerce services dengan kualitas terbaik dengan teknologi dan inovasi terdepan yang berorientasi kepada sales.

(3)

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT Kolibriium Kreasi Media

Sumber : Data Perusahaan

4.1.3 Profil Kerja/Unit Kerja

Setiap ada calon klien yang menghubungi pihak perusahaan, langkah pertama diawali dengan meeting antara calon klien dengan Dea Surjadi selaku Business development. Dari situ, Ibu Dea sudah mendapatkan informasi dari pihak calon klien apa yang klien inginkan secara garis besar. Kemudian akan langsung diadakan internal meeting dengan divisi Creative director, business development dan tim developer, mereka akan membicarakan strategi dan konsep apa yang mereka ingin buat untuk mencapai objektif calon klien, Business development lebih menyarankan banyak konsep dan strategi namun dibantu brainstorm dari pihak creative dan dibuat nya juga proposal yang akan diajukan ke calon klien. Jika klien sudah menyetujui dan tertarik dengan proposal yang dibuat oleh pihak perusahaan Kolibrii, maka akan masuk pada meeting kedua antar pihak Kolibrii dengan calon klien untuk membahas kerjasama yang lebih lanjut, dan jika sudah ada kesepakatan antara kedua pihak maka proyek akan langsung berjalan.

(4)

4.1.4 Profil Informan Informan Kunci AS (Creative Director)

AS merupakan salah satu dari pendiri PT Kolibriium Kreasi Media bersama 2 rekannya yaitu Dea Surjadi dan Muliadi Jeo, dan perusahaan ini resmi didirikan pada tanggal 1 Desember 2011. Beliau menjabat sebagai Creative Director yang memiliki tanggung jawab pada semua hal yang berhubungan dengan bidang desain dan kreatif.

Informan Pendukung

- DI (Senior Graphic Designer)

DI merupakan salah satu karyawan PT Kolibriium Kreasi Media yang menjabat sebagai Senior Graphic Designer. Sebagai seorang Senior Graphic Designer, DI memiliki tanggung jawab pekerjaan untuk selalu memberikan konsep-konsep kreatif dalam suatu proyek dan saat bekerja selalu tergabung dalam creative team.

- RS (Junior Graphic Designer)

RS merupakan salah satu karyawan PT Kolibriium Kreasi Media yang menjabat sebagai Junior Graphic Designer. Sebagai seorang Junior Graphic Designer, RS memiliki tanggung jawab sebagai designer yang selalu memberikan hasil-hasil desain yang unik dalam suatu proyek. - AD (Front End Developer)

AD merupakan salah satu karyawan PT Kolibriium Kreasi Media yang menjabat sebagai Front End Developer. Sebagai seorang Front End Developer, AD memiliki tugas membuat coding pada halaman muka website dalam suatu proyek.

- KR (Web Developer)

KR merupakan salah satu karyawan PT Kolibriium Kreasi Media yang menjabat sebagai Web Developer. Sebagai seorang Web Developer, KR memiliki tugas membuat dan merapihkan tampilan website dalam suatu proyek.

- SL (Digital Strategy)

SL merupakan salah satu karyawan PT Kolibriium Kreasi Media yang menjabat sebagai Digital Strategy. Sebagai seorang Digital Strategy, SL

(5)

memiliki tugas mengajukan berbagai strategi untuk mensukseskan digital campaign melalui berbagai channel tergantung pada kebutuhan klien. - DZ (Web Developer)

DZ merupakan salah satu karyawan PT Kolibriium Kreasi Media yang menjabat sebagai Web Developer. Sebagai seorang Web Developer, DZ memiliki tugas dalam pengembangan sistem, analisis program, pembuat sistem, perbaikan bugs (error system).

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1 Hasil Penelitian

Manfaat dari penerapan tata ruang kantor terbuka yang dirasakan oleh karyawan PT Kolibriium Kreasi Media

Pada awal wawancara, Ibu Amanda selaku Creative Director menjelaskan beberapa alasan mengenai penerapan tata ruang kantor terbuka, yang terdapat pada ruangan yang digunakan PT Kolibriium Kreasi Media, dimana seluruh karyawan ditempatkan untuk bergabung dan bekerja pada satu ruangan tersebut. Bentuk tata ruang yang diterapkan pada ruangan yang terdapat pada PT Kolibriium Kreasi Media adalah sebagai berikut: satu ruangan terbuka yang berisi meja-meja karyawan tanpa diberi sekat atau pemisah, satu ruangan sebagai refreshing zone, satu ruangan sebagai ruangan meeting, dan satu ruangan sebagai ruang penyimpanan peralatan yang belum terpakai. Alasan utama mengenai penerapan tata ruang kantor terbuka pada ruangan di PT Kolibriium Kreasi Media tersebut adalah karena sejak awal, para pendiri perusahaan ini ingin menghilangkan gap atau jarak antar divisi dan juga antara karyawan dengan atasannya. Hal tersebut secara tegas dikatakan agar semua karyawan di ruangan tersebut merasa berada di satu level yang sama sehingga kegiatan bertukar pendapat, berbagi inspirasi, berbagi ilmu dan yang lainnya dapat dilakukan dengan mudah. Beliau juga mengatakan penerapan tata ruang kantor terbuka pada PT Kolibriium Kreasi Media dinyatakan masih belum efektif dikarenakan keterbatasan space, sehingga menyebabkan tidak adanya ruang untuk para pemimpin divisi bergabung di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka tersebut. Namun berdasarkan pengamatan peneliti, terkadang Ibu Amanda atau pemimpin lainnya menggunakan kesempatan

(6)

untuk bergabung dan bekerja di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka tersebut apabila salah satu karyawan sedang berhalangan hadir.

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan beberapa narasumber yang berada dan bekerja dalam tata ruang kantor terbuka, dinyatakan bahwa bekerja di tata ruang kantor terbuka membuat karyawan yang berada diruangan tersebut merasa lebih dekat. Merasa lebih dekat disini memiliki arti merasa lebih memiliki hubungan dekat dengan rekan lainnya karena dapat mempermudah dalam berkomunikasi dengan cara face to face, membuat suasana dalam berdiskusi menjadi lebih nyaman dan bebas untuk membahas topik apapun, disamping itu melalui tata ruang kantor terbuka, tidak menutup kemungkinan bahwa karyawan bisa mengenal karyawan dari divisi lain, dikarenakan semua karyawan tersebut berada di satu ruangan dengan konsep tata ruang kantor terbuka. Selain itu, bekerja pada tata ruang kantor terbuka juga disenangi karena suasana kantor tidak terlalu terkesan formal sehingga terlihat lebih kreatif karena inspirasi memungkinkan datang ketika sedang mengamati kegiatan karyawan lainnya dalam ruangan tersebut. Bagi tim kratif, bentuk tata ruang kantor terbuka bisa menjadi sumber inspirasi dan menumbuhkan semangat kerja karena dengan tata ruang kantor yang terbuka, serta memudahkan dalam melakukan obrolan kecil yang dapat membangkitkan semangat dalam bekerja. Tata ruang kantor terbuka juga mendukung dalam hal bekerja sama, hal ini dikarenakan karyawan dapat dengan mudah berpindah tempat ketika dibutuhkan untuk berdiskusi. Disamping dari kesukaan karyawan akan penerapan tata ruang kantor terbuka, tidak menutup kemungkinan bahwa terdapat karyawan yang tidak begitu menyukai tata ruang kantor terbuka karena dinilai kurang memiliki privasi. Namun, hal ini bukan merupakan hal yang dipermasalahkan, karna beberapa karyawan yang tidak menyukai konsep tata ruang kantor terbuka, masih memberi nilai positif terhadap konsep tata ruang kantor terbuka yang bermanfaat untuk mempermudah proses berdiskusi dan berkomunikasi.

Berada dan bekerja di tata ruang kantor terbuka sangat berhubungan dengan tingginya frekuensi dalam bertegur sapa. Hampir dari seluruh karyawan Kolibrii menyatakan bahwa tata ruang kantor terbuka memudahkan

(7)

mereka dalam hal bertegur sapa. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan-pernyataan mereka yang menyebutkan bahwa bertegur sapa dapat dilakukan dengan cara : mengucapkan selamat pagi pada saat awal jam kantor, becanda dengan mengganggu rekan lain, mencolek rekan lain, panggil nama rekan secara langsung, dan lain sebagainya. Dalam hal bertegur sapa, mereka juga memanfaatkan tata ruang kantor terbuka tersebut untuk melihat kondisi dari rekan yang hendak disapa. Dengan adanya tata ruang kantor terbuka, karyawan Kolibrii memiliki pengertian mengenai kondisi yang pas untuk menyapa rekannya secara langsung, dan apakah lebih baik jika menanyakannya melalui media.

Saat peneliti bertanya mengenai bagaimana umumnya mereka mendapat informasi baru mengenai Kolibrii atau segala hal yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan, secara garis besar mereka mengatakan bahwa informasi baru biasanya didapat dari obrolan rekan-rekan maupun berasal dari tim per divisi apabila hal tersebut menyangkut tentang pekerjaan mereka. Seperti diakui oleh salah satu karyawan Kolibrii yaitu Radit yang mengatakan

“Kalo soal kerjaan banyak dari chitchat waktu makan siang atau waktu di luar jam kantor misalnya lagi pada nongkrong sampe malem, atau pas ada brainstorming saat group discussion. Sebenernya info tentang kerjaan atau diluar kerjaan dapetnya sama aja dari internet atau chitchat langsung sama temen-temen”. (wawancara dilakukan pada 05/05/2014)

Setelah mengetahui bagaimana mereka mendapatkan informasi baru, peneliti tergugah untuk menanyakan mengenai bagaimana cara mereka berdiskusi baik itu membahas tentang informasi baru yang baru didapat atau tentang hal lain yang menyangkut tentang pekerjaan. Pertanyaan tersebut dilemparkan peneliti kepada Ibu Amanda selaku informan kunci yang dipilih dikarenakan beliau merupakan Creative Director di PT Kolibriium Kreasi Media. Dari hasil wawancara, Ibu Amanda dengan terang menjelaskan bahwa salah satu alasan beliau membentuk ruangan kantor menjadi tata ruang kantor terbuka adalah agar mempermudah dalam berdiskusi sehinggga memungkinkan untuk berdiskusi di ruangan tersebut dengan harapan semua karyawan mengetahui apa yang sedang terjadi dan dikerjakan. Diskusi sehari-harinya juga dikatakan banyak dilakukan di ruangan tersebut supaya

(8)

sirkulasi informasi tidak ada yang terhambat sehingga karyawan lain tetap dapat mengikuti arus pekerjaan yang sedang digeluti.

Di sisi lain, pemanfaatan tata ruang kantor terbuka juga dilakukan untuk memudahkan dalam mengawasi dan memantau progress pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh masing-masing pimpinan. Sebagai bukti nyata, Ibu Amanda menyampaikan cara yang beliau lakukan untuk memantau aktivitas karyawannya dan progress pekerjaan mereka dengan cara menghampiri masing-masing meja karyawan apabila sedang ada waktu kosong untuk melihat sudah sampai sejauh mana pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Selain itu, beliau juga dengan cepat bersedia untuk menghampiri meja karyawan apabila karyawan tersebut melaporkan bahwa ia telah menyelesaikan suatu pekerjaan sampai pada tahap yang telah ditentukan, dengan kata lain saat karyawan memberikan feedback. Hal tersebut dilakukan oleh Ibu Amanda, dikarenakan beliau sangat menginginkan kecepatan dan ketepatan dalam pengerjaan suatu proyek dan adanya sifat komunikatif saat bekerja.

Dalam hal melaporkan hasil kerja, ternyata ditemukan fakta bahwa hasil kerjaan lebih banyak diserahkan melalui email, hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain : (1) atasan sedang tidak ada di kantor tersebut namun hasil kerja harus tetap dilaporkan secepat mungkin, (2) hasil kerja dikirimkan terlebih dahulu menggunakan media dengan tujuan agar dipahami dahulu oleh pimpinan, lalu bila ada revisi, pimpinan akan memberikan arahan dengan menghampiri meja karyawan, (3) menghindari kehilangan data dengan asumsi bila dikirim via email, maka data akan tersimpan dan resiko kehilangan data akan sangat kecil. Namun, dibalik itu semua, beberapa karyawan juga memberikan tambahan pernyataan mengenai pelaporan hasil kerja mereka, yaitu mereka menyatakan bahwa ketika atasan mereka sedang berada di ruangan tersebut, mereka menggunakan kesempatan itu untuk meminta atasan mereka melihat hasil kerja dan yang nantinya bila sudah disetujui, maka hasil kerja tersebut tetap diminta untuk dikirim via email untuk memenuhi point 3 diatas.

(9)

Berdasarkan uraian diatas mengenai manfaat dari penerapan tata ruang kantor terbuka yang dirasakan oleh karyawan PT Kolibriium Kreasi Media, dapat disimpulkan sebagai berikut: tata ruang kantor terbuka memberikan manfaat yang cukup dirasakan oleh seluruh karyawan Kolibrii, seperti mempermudah dalam hal berkomunikasi, bertegur sapa, saling mengenal satu sama lain, merasakan adanya kedekatan satu sama lain, memudahkan dalam hal mendapat dan membagikan informasi baru, memudahkan karyawan dalam melaporkan progress pekerjaan, memudahkan atasan untuk memantau dan mengontrol pekerjaan bawahannya, berbagi ilmu baik hal yang menyangkut pekerjaan maupun yang tidak menyangkut pekerjaan, dan lain sebagainya. Namun setiap perencanaan pasti memiliki kekurangan, kekurangan dari tata ruang kantor terbuka adalah tidak adanya privasi yang terkadang membuat karyawan tidak menyukai penerapan tata ruang kantor terbuka, tetapi hal tersebut bukanlah suatu hal yang begitu dipermasalahkan karena secara mayoritas karyawan PT Kolibriium Kreasi Media menyukai penerapan tata ruang kantor terbuka.

Beberapa manfaat yang telah disebutkan diatas sesuai dengan konsep yang telah dituliskan oleh peneliti sebelumnya yaitu Sedarmayanti dalam buku Tata Kerja dan Produktifitas Kerja yang diterbitkan pada tahun 2009. Di dalam buku tersebut, tertulis beberapa keuntungan dari tata ruang kantor terbuka seperti :

- Mudah dalam pengawasan, pengaturan cahaya, udara, warna, dan dekorasi.

- Luwes/fleksibel apabila diperlukan perubahan ruangan dan tidak memerlukan biaya tinggi.

- Mudah untuk mengadakan hubungan langsung, pengawasan, penyeragaman kerja, dan pembagian peralatan kerja.

- Biaya lebih hemat untuk pemeliharaan ruang kerja, penggunaan kelengkapan ruangan dan peralatan, penggunaan telepon, dan lain-lain.

Hal ini juga sesuai dengan penjelasan konsep tata ruang kantor terbuka mengenai kerugian yang memungkinkan terdapat didalamnya, antara lain:

(10)

- Kemungkinan timbul atau terjadi kegaduhan atau kebisingan karena pegawai bersenda gurau, ngobrol, dan lain-lain.

- Pegawai sulit untuk melakukan pekerjaan dengan penuh konsentrasi.

- Batas kedudukan antara pimpinan dan bawahan tidak jelas.

- Pekerjaan yang bersifat rahasia sulit dilakukan.

- Kemungkinan nampak adanya tumpukan berkas/kertas dan peralatan kerja yang berserakan, sehingga pemandangan kurang baik.

Dan menurut peneliti sebelumnya yang lain yaitu Sukoco dalam bukunya Manajemen Administrasi Perkantoran Modern yang diterbitkan pada tahun 2007, menyatakan bahwa tata ruang yang efektif akan memberikan manfaat sebagai berikut:

- Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif.

- Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai.

- Memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan.

- Menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada.

- Meningkatkan produktifitas kerja pegawai.

- Mengantisipasi pengembangan organisasi di masa depan dengan melakukan perencanaan tata ruang yang fleksibel.

Macam-macam interaksi yang dapat membangun hubungan interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media

Dalam memberikan dan menerima instruksi pekerjaan terkadang terjadi kesalahpahaman dalam memaknai nilai-nilai yang diberikan, baik itu kesalahan dari pemberi instruksi maupun dari penerima instruksi. Ketika peneliti bertanya mengenai kesalahpahaman dalam pelaksanaan pekerjaan, hal tersebut dibenarkan oleh Ibu Amanda bahwa pelaksanaan pekerjaan di perusahaan ini seringkali tidak sesuai dengan instruksi, hal ini dikarenakan

(11)

ketidakpahaman karyawan akan instruksi pekerjaan yang diberikan. Ibu Amanda juga mengaku bahwa beliau lebih menghargai karyawan yang lebih banyak bertanya, karena dengan banyak bertanya, beliau lebih bisa mengetahui tingkat kemampuan karyawannya dalam penerimaan instruksi pekerjaan, bagaimana cara yang tepat dalam hal memberikan instruksi pekerjaan, dan mengetahui tingkat kesulitan karyawan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Selain itu, Ibu Amanda juga menilai bahwa banyak bertanya saat diberikan instruksi pekerjaan menandakan bahwa karyawan tersebut pay attention terhadap instruksi yang diberikan.

Dalam menyampaikan pendapat, terkadang menjadi hal yang sangat ditakutkan, dihindari, ataupun disegani oleh karyawan kepada atasannya. Namun hal ini dapat dikikis dengan bentuk tata ruang yang ada, tata ruang kantor terbuka lebih menyodorkan suasana santai dan terbuka kepada setiap karyawan yang berada dan bekerja didalamnya. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap beberapa karyawan Kolibrii, ketika ditanyakan mengenai cara mereka masing-masing dalam menyampaikan atau mengutarakan pendapat kepada atasannya maupun dengan rekan kerja mereka. Karyawan Kolibrii mengaku lebih santai dalam menyampaikan pendapat dan tetap sopan, bisa dengan langsung menghampiri atasan atau pimpinan, namun bila lebih kritikal dan sensitif maka dapat disampaikan melalui email, ada juga yang menerapkan komunikasi face to face ketika hendak membenarkan sesuatu yang dianggap salah, ada juga yang menilai dalam menyampaikan pendapat dapat diselingi dengan candaan karena di kantor tersebut sesuatu seperti gap memang dihilangkan, dan ada juga yang lebih menyukai cara menyampaikan pendapat dengan memberikan pandangan dari sudut pandang orang tersebut dan menjelaskan prosesnya secara detail mengenai pendapatnya.

Ketika seseorang menyampaikan pendapatnya kepada rekan kerja ataupun kepada atasan kerja sekalipun pasti tidak lepas dari tanggapan atau feedback. Tanggapan atau feedback yang datang tidaklah selalu sesuai dengan apa yang diharapkan, dengan kata lain tidak selalu bermakna positif. Dari hasil wawancara, narasumber menguraikan beberapa tanggapan yang diberikan

(12)

rekan kerja dan juga atasan mereka saat mereka mengajukan pendapat. Beberapa narasumber menguraikan tanggapan yang mereka dapat dari rekan mereka seperti: ketika rekannya tidak suka akan pendapatnya, maka gerakan tubuhnya seperti alis yang dinaikkan dapat dijadikan simbol, ada yang menilai bila rekannya suka akan pendapatnya disimbolkan dengan mimik wajah tersenyum dan bila tidak suka maka rekannya akan memilih untuk diam. Lain halnya lagi dengan pandangan karyawan lain yang menyatakan bila rekannya menyukai pendapatnya maka akan mengikuti sarannya. Bila tidak suka maka sarannya tidak diterapkan. Hal tersebut juga diperkuat dengan kalimat yang sering digunakan ketika menanggapi pendapat yang disuka seperti “oh iya ya bener juga” dengan mimik wajah yang bisa dijadikan simbol seperti wajah yang terlihat bingung yang menandakan setuju. Ada juga yang menilai bahwa sikap setuju dalam menanggapi pendapat bisa terlihat pula dengan sikap antusiasnya yang terdengar dari nada bicaranya yang meninggi dengan mengeluarkan kalimat yang menjadi ciri khas seperti “boleh juga, ok tuh bagus” dan bila tidak suka akan pendapat rekannya dicirikan dengan menggeleng kepala dan mengatakan kalimat seperti “kayaknya enggak deh”.

Uraian sebelumnya merupakan uraian tanggapan yang biasa didapatkan dari rekan kerja, dan yang sekarang akan dibahas adalah tanggapan yang biasa diterima dari atasan kerja, antara lain: terucap kalimat seperti “nanti deh” bila pendapat tidak diterima, “oh iya tuh itu juga bisa tuh, oh keren tuh” itu merupakan kalimat yang terucap bila pendapat diterima, “kayaknya gak cocok deh nih, mungkin cocok untuk klien lain misalnya, tapi kalo untuk ini kayaknya nggak deh” kalimat tersebut biasanya terucap ketika pendapat tidak sesuai, ada juga yang menilai bila pendapat diterima maka atasan akan terlihat sangat appreciate dengan mengucapkan kalimat seperti “wah bagus-bagus bungkus” dan bila tidak setuju dengan pendapat karyawan maka langsung dikatakan seperti “oh ini enaknya gini gini gini”, dan dari pandangan lain juga menyatakan bila segala tanggapan bisa terlihat dari raut wajah dan kalimat yang bila setuju maka akan disuruh langsung dikerjakan dan bila tidak setuju maka dikatakan untuk mencari alternatif lain.

(13)

Uraian di atas dapat didefinisikan melalui dua dimensi yaitu dimensi isi dan dimensi hubungan. Menurut Fisher dan rekannya dalam Theories of Human Communication, suatu interaksi dapat dilihat dalam dua dimensi, yaitu dimensi isi (content dimension) dan dimensi hubungan (relationship dimension). Dimensi isi merupakan respon dari tindakan yang diberikan orang lain, bisa berupa jawaban, pertanyaan, maupun sapaan. Sedangkan dimensi hubungan disini merupakan cara atau kesan yang timbul dalam merespon suatu tindakan orang lain.

Dalam berkomunikasi, tidak semua bahan pembicaraan dapat disebarluaskan. Selain berkomunikasi secara face to face, seluruh karyawan Kolibrii juga diwajibkan memiliki akun pada media chat bernama Skype. Skype ini umumnya digunakan untuk mengirimkan data-data yang bersifat sementara dan cepat dalam pengirimannya dibandingkan melalui email. Namun dengan seiring berjalannya waktu, media chat Skype juga digunakan untuk berkomunikasi apabila orang yang diajak berkomunikasi sedang tidak ada diruangan tersebut, selain itu media chat Skype juga mulai digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi secara pribadi antar karyawan dengan bahan pembicaraan yang pribadi pula.

Tata ruang kantor terbuka juga memungkinkan karyawannya yang berada dan bekerja di ruangan tersebut untuk mengenal masing-masing rekan kerja secara pribadi dan cenderung dekat. Hal ini terjadi karena dari awal pada hari pertama menjadi karyawan Kolibrii, semua karyawan diajak berkenalan, dan setelah itu, adanya diskusi dan memperhatikan bagaimana rekan lain berkomunikasi maka akan semakin merasa mengenal juga, dan dengan sendirinya akan timbul persepsi mengenai kepribadian setidaknya sifat atau ciri khas rekan kerja yang berada di kanan atau kiri meja kerja. Dalam hal penilaian mengenai kepribadian seseorang akan cenderung berubah seiring berjalannya waktu. Sebagai contoh, Raditya Pamungkas atau yang akrab dipanggil Radit menyebutkan sosok Merdeka Adrai atau yang akrab dipanggil Deka dan diuraikan sebagai berikut, “Deka, pertama kenal, gue kira dia banyak omong soal joke doang, tapi ternyata gak cuman joke yang

(14)

dikeluarin, banyak ilmu yang gue dapet dari dia malah” (wawancara dilakukan pada 22/05/2014).

Kutipan diatas menjelaskan asumsi Santoso dan Setiansah mengenai teori interaksional simbolik yang tertulis dalam buku Teori Komunikasi tahun 2010 yaitu, (a) manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepada mereka, (b) makna diciptakan dalam interaksi antarmanusia, (c) makna dimodifikasi dalam proses interpretatif. Hal ini juga erat kaitannya dengan definisi hubungan interpersonal menurut Robbin Stephen dalam bukunya Perilaku Organisasi tahun 2006 yang mengatakan bahwa hubungan interpersonal adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi sebagai motivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis, dan sosial.

Tata ruang kantor terbuka pada PT Kolibriium Kreasi Media dibentuk dengan berbagai tujuan yang salah satunya adalah mengakrabkan hubungan satu sama lain, hal ini didukung dengan disediakannya sekotak makan siang gratis setiap harinya. Dengan disediakannya ruangan dengan tata ruang kantor terbuka, refresh zone dan juga kotak makan siang tiap harinya, pastinya akan sangat memudahkan karyawan satu dengan yang lainnya untuk berbaur dan tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk seluruh karyawan tersebut memiliki suatu kedekatan satu sama lainnya. Selain kegiaatan rutin makan siang bersama, kegiatan rutin merayakan hari ulang tahun juga tidak ketinggalan direncanakan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya menambah rasa keakraban dan bertujuan untuk meningkatkan loyalitas karyawan dengan menimbulkan rasa memiliki pada PT Kolibriium Kreasi Media, serta masih banyak lagi kegiatan yang direncanakan secara tiba-tiba, seperti makan malam bersama yang dilaksanakan untuk membangun rasa keakraban, kekeluargaan, dan loyalitas karyawan.

Dari hasil penjabaran jawaban atas wawancara yang telah dilakukan dengan beberapa karyawan Kolibrii, peneliti menyimpulkan bahwa segala hal yang terjadi di ruangan kantor PT Kolibriium Kreasi Media merupakan suatu

(15)

kesatuan interaksi, yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi hubungan interpersonal yang terjalin diantara karyawan yang berada dan bekerja di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka. Secara garis besar, macam-macam interaksi yang dapat disebutkan yang dapat mempengaruhi hubungan interpersonal antara lain, bertanya, menyampaikan pendapat, menanggapi dan ditanggapi, media chatting yang digunakan, cara mengenal rekan kerja, dan yang terakhir kegiatan rutin yang dilakukan. Tindakan-tindakan yang disebutkan diatas merupakan suatu kesatuan interaksi, dapat dikatakan sebagai interaksi karena menurut Fisher dan rekannya dalam Theories of Human Communication (2008 : h232), suatu interaksi adalah tindakan oleh seseorang yang diikuti oleh tindakan orang lain, misalnya pertanyaan-jawaban, pernyataan-pernyataan, sapaan-sapaan. Berbagai macam interaksi yang dilakukan oleh karyawan Kolibrii di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka secara tidak langsung dapat dikatakan sebagai faktor penting dalam membangun hubungan interpersonal karyawan.

Hasil yang didapat dari pemaknaan terhadap komunikasi verbal dan nonverbal dalam komunikasi interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media

Bentuk komunikasi yang sering dilakukan karyawan PT Kolibriium Kreasi Media di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka antara lain : joke, diskusi tim, obrolan pribadi, dan hobi. Secara garis besar, karyawan Kolibrii lebih memilih mengangkat sisi joke untuk dilemparkan ke komunikasi publik. Karena dengan menyempatkan diri bergabung untuk berdiskusi tentang joke, walaupun hanya terhitung beberapa menit, namun hal tersebut diakui dapat membuat otak menjadi fresh. Diskusi tim memang sering dilakukan di ruangan tersebut, namun untuk frekuensinya memang lebih tinggi komunikasi dengan topik hal yang diluar pekerjaan dibanding topik mengenai hal yang menyangkut tentang pekerjaan. Namun dengan seringnya berkomunikasi mengenai hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan, dirasakan dapat lebih membangun komunikasi yang lebih fun.

(16)

Komunikasi yang terbentuk di dalam ruangan dengan tata ruang kantor terbuka itu juga telah dinilai wajar dan baik oleh para pemimpin di PT Kolibriium Kreasi Media. Hal ini dinilai wajar dengan alasan bahwa memang dari awal karyawan ditempatkan di ruangan tersebut karna tujuan utamanya adalah untuk team bonding, dengan begitu setiap anggota tim diharuskan untuk saling mengenal satu sama lain, lancar dalam berkomunikasi, dan hal tersebut dapat ditingkatkan dengan mengikuti obrolan yang terdapat di ruangan tersebut seperti obrolan joke, berbagi pengalaman, berbagi hobi, dan obrolan lainnya yang mendukung. Namun Ibu Amanda selaku informan kunci pada wawancara penelitian ini mengatakan bahwa beliau masih merasakan adanya hal yang masih belum dilakukan karyawan Kolibrii, dengan kalimat lain karyawan Kolibrii masih belum memanfaatkan tata ruang kantor terbuka dengan sepenuhnya, seperti sharing knowledge. Ibu Amanda mengaku, sharing knowledge atau hal berbagi ilmu antar karyawan masih harus lebih dipacu, namun untuk hubungan personality atau hubungan interpersonal dinilai sudah cukup baik.

Dalam hal memberikan tugas baru yang berasal dari proyek baru, Ibu Amanda memiliki cara yang menurut beliau dapat memberikan pemahaman yang cukup dimengerti oleh karyawan, sehingga terhindar dari kesalahan fatal dalam pengerjaan suatu proyek, akibat dari kurangnya instruksi pada saat awal briefing diberikan. Dalam memberikan briefing, yang ditekankan oleh Ibu Amanda untuk diketahui karyawannya antara lain tujuan dikerjakannya proyek tersebut, siapa kliennya, nilai-nilai yang ada pada klien (brand atau organisasi), target market si klien, dan hal mendasar lainnya. Dengan memberitahukan hal-hal mendasar mengenai klien kepada karyawan-karyawan yang terlibat dalam pengerjaan proyek tersebut, para pemimpin menginginkan agar karyawan yang terlibat dalam proyek tersebut dapat mengenal dan memahami apa yang diinginkan oleh klien serta memberikan hasil sesuai dengan target proyek klien tersebut. Disamping itu, saat brainstorming, karyawan juga diharapkan dapat memberikan suatu gagasan atau kritik bahkan ide bila dirasakan ada yang kurang diterapkan atau tidak perlu diterapkan. Ketika dalam pengerjaan suatu proyek baru terdapat sebuah

(17)

pekerjaan yang belum pernah dikerjakan dalam arti merupakan suatu pengalaman baru, para atasan paham bahwa masing-masing karyawan memiliki yang namanya skill set yang merupakan basic dalam bidang mereka masing-masing. Dengan begitu, pemimpin tim akan membiarkan karyawannya mengerjakan terlebih dahulu sesuai kemampuan mereka. Dari sana akan terlihat sejauh mana kemampuan karyawan tersebut dalam bidangnya, dan setelah itu bila ada yang butuh ditambahkan maka pemimpin tim akan turun tangan membantu memberikan instruksi dalam pengerjaan proyek tersebut.

Segala hal yang berkaitan dengan diskusi baik diskusi tim secara formal maupun diskusi informal, yang selalu dikedepankan oleh PT Kolibriium Kreasi Media adalah tukar pendapat. Pada saat melakukan diskusi tim, segala argumen bebas untuk diungkapkan siapapun sumbernya. Hal ini secara nyata dikatakan oleh Ibu Amanda saat ditanyakan mengenai bagaimana cara beliau dalam memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyampaikan pendapat, dan beliau menjawabnya seperti berikut, “Kalo misalnya si bos ngomong A, bukan berarti harus ngelakuin A, kalo dia punya argumen yang lebih bagus untuk dia harus lakuin B, ya harusnya disuarakan”. (wawancara dilakukan pada 09/05/2014)

Sama halnya dengan proses mengambil keputusan diantara para pemimpin tim. Berikut ini merupakan proses dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para pemimpin tim: dikarenakan PT Kolibriium Kreasi Media memiliki beberapa divisi dan masing-masing divisi memiliki pemimpin tim seperti Ibu Amanda merupakan pemimpin dari bidang kreatif; Ibu Dea merupakan pemimpin dari bidang pengembangan bisnis; dan Bapak Muliadi merupakan pemimpin dari bidang teknik, dan bila ada masalah di salah satu bidang, kreatif misalnya, maka hal pertama yang dilakukan adalah melakukan meeting internal dengan tim kreatif dan mengumpulkan beberapa pilihan pendapat maupun cara penyelesaian, dan akan dibawa ke meeting dengan para pemimpin tim untuk dirundingkan. Suatu keputusan yang yang dihasilkan dikatakan bukanlah merupakan keputusan satu orang, melainkan sudah diolah dari bawah ke atas.

(18)

Dari hasil rangkuman jawaban atas wawancara mengenai hasil dari pemaknaan terhadap komunikasi verbal dan nonverbal dalam komunikasi interpersonal oleh karyawan Kolibrii, dapat disimpulkan seperti berikut:

- Joke, diskusi tim, dan obrolan pribadi merupakan bentuk komunikasi yang sering dilakukan oleh karyawan Kolibrii di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka. Obrolan seputar joke ternyata lebih sering dilakukan dibandingkan obrolan mengenai pekerjaan di ruangan tersebut. Hal tersebut dirasakan merupakan cara mendekatkan diri dengan rekan kerja lainnya serta dapat membuat suasana kerja menjadi lebih santai dan fun, dengan begitu joke, diskusi tim, dan obrolan pribadi merupakan sebuah bentuk komunikasi organisasi dalam PT Kolibriium Kreasi Media. Definisi komunikasi organisasi itu sendiri menurut Goldhaber yang dikutip oleh Ramli dalam buku Komunikasi Organisasi Lengkap (2011), dinyatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.

- Seluruh karyawan Kolibrii diharapkan dapat membangun team bonding yang dapat dibangun melalui kegiatan-kegiatan yang ada di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka. Kegiatan seperti melempar joke atau berbagi pengalaman mengenai hal di luar pekerjaan dinilai menjadi faktor penting untuk membangun team bonding.

- Ketika memberikan pengarahan dalam hal proyek baru kepada karyawan, masing-masing pemimpin tim selalu memberikan briefing awal mengenai hal yang menjadi dasar proyek sehingga bila dilihat dari teknik menyampaikannya, pemimpin tim dalam hal memberi pengarahan bukan hanya menggunakan komunikasi verbal, melainkan juga menggunakan komunikasi nonverbal sebagai upaya memperkuat proses penyampaian informasi dalam komunikasi interpersonal.

- Dan ditegaskan oleh Ibu Amanda bahwa, bila argumen yang dimiliki dirasa sebagai sesuatu yang penting dan pantas untuk diperkuat

(19)

penjelasannya, maka lakukanlah demikian. Dengan begitu, hal itulah yang menandakan bahwa komunikasi interpersonal yang berlangsung tergolong efektif.

- Dan yang terakhir, proses pengambilan keputusan yang berawal dari tim kecil lalu hasil dibawa kepada tim besar, hal itu menandakan cara berkomunikasi nonverbal yang digunakan dalam komunikasi interpersonal, terjadi dalam orang-orang yang saling memiliki hubungan atau kebergantungan. Tindakan diatas merupakan bentuk penggambaran bahwa komunikasi interpersonal melibatkan individu-individu yang saling memiliki hubungan, karena definisi komunikasi interpersonal yang terdapat dalam buku The Interpersonal Communication Book yang ditulis oleh DeVito, dinyatakan bahwa komunikasi interpersonal melibatkan individu-individu yang saling memiliki hubungan.

4.2.2 Pembahasan

Tata ruang kantor terbuka pada PT Kolibriium Kreasi Media memberikan manfaat yang dirasakan oleh seluruh karyawan Kolibrii seperti berikut: mempermudah dalam berkomunikasi, bertegur sapa, saling mengenal satu sama lain, merasakan adanya kedekatan satu sama lain, memudahkan dalam hal mendapat dan membagikan informasi baru, memudahkan karyawan dalam melaporkan progress pekerjaan, memudahkan atasan untuk memantau dan mengontrol pekerjaan bawahannya, berbagi ilmu baik hal yang menyangkut pekerjaan maupun yang tidak menyangkut pekerjaan, dan lain sebagainya.

Melihat dari manfaat yang dirasakan oleh karyawan Kolibrii atas tata ruang kantor terbuka, ruangan kerja yang digunakan sudah dapat dikatakan menjadi tata ruang kantor yang efektif dalam penggunaan dan penerapannya. Dikatakan sudah menjadi tata ruang kantor yang efektif karena manfaat yang dirasakan oleh karyawan Kolibrii dalam tata ruang kantor terbuka terkandung dalam poin-poin tata ruang kantor yang efektif yaitu : Mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada secara efektif; Mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai; Menjamin efisiensi dari arus kerja yang

(20)

ada; dan Meningkatkan produktifitas kerja pegawai. Namun setiap perencanaan pasti memiliki kekurangan, kekurangan dari tata ruang kantor terbuka yang dirasakan oleh beberapa karyawan Kolibrii adalah, tidak adanya privasi yang terkadang membuat karyawan tidak menyukai penerapan tata ruang kantor terbuka.

Berdasarkan hasil wawancara, ditemukan jawaban mengenai kehilangan privasi dalam melakukan pekerjaan yang mengakibatkan kurangnya konsentrasi dalam bekerja, dan hal tersebut terkandung dalam poin diatas yaitu pegawai sulit untuk melakukan pekerjaan dengan penuh konsentrasi. Dan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, ditemukan kerugian lain yang terdapat pada tata ruang kantor terbuka di PT Kolibriium Kreasi Media yang terkandung dalam salah satu poin diatas, yaitu kemungkinan nampak adanya tumpukan berkas/kertas dan peralatan kerja yang berserakan, sehingga pemandangan kurang baik. Akan tetapi, kedua hal mengenai kerugian dari tata ruang kantor terbuka yang terdapat pada ruangan kerja PT Kolibriium Kreasi Media bukanlah suatu hal yang bermasalah, karna pada umumnya, karyawan Kolibrii menyukai konsep ruangan dengan tata ruang kantor terbuka sehingga karyawan merasa nyaman akan ruangan bekerja dengan tata ruang kantor terbuka. Dengan begitu, tata ruang kantor terbuka yang dimiliki PT Kolibriium Kreasi Media merupakan tata ruang kantor yang efektif.

Tata ruang kantor yang efektif pasti akan mendukung berbagai interaksi yang terjadi didalamnya, dan akan sangat berpengaruh dalam membentuk bagaimana hubungan interpersonal antara orang-orang yang berada didalam ruangan tersebut terjalin. Dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa segala hal yang terjadi di ruangan kantor PT Kolibriium Kreasi Media merupakan suatu kesatuan interaksi, yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi hubungan interpersonal yang terjalin diantara karyawan yang berada dan bekerja di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka. Secara garis besar, macam-macam interaksi yang dapat disebutkan mempengaruhi hubungan interpersonal antara lain, kegiatan bertanya, menyampaikan pendapat, menanggapi dan ditanggapi, media

(21)

chatting yang digunakan, cara mengenal rekan kerja, dan terakhir, kegiatan yang rutin dilakukan. Tindakan-tindakan yang disebutkan diatas merupakan suatu kesatuan interaksi karena tindakan-tindakan tersebut merupakan tindakan yang dipengaruhi atau mempengaruhi tindakan orang lain.

Berbagai macam interaksi yang dilakukan oleh karyawan Kolibrii di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka secara tidak langsung dapat dikatakan sebagai faktor penting dalam membangun hubungan interpersonal karyawan. Dikatakan sebagai faktor penting dalam membangun hubungan interpersonal karyawan karena interaksi yang dilakukan dapat didefinisikan melalui dua dimensi yaitu dimensi isi dan dimensi hubungan. Contoh yang dapat digunakan untuk menggambarkan interaksi yang memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan dalam interaksi tata ruang kantor terbuka di PT Kolibriium Kreasi Media adalah seperti berikut, “kayaknya gak cocok deh nih, mungkin cocok untuk klien lain misalnya, tapi kalo untuk ini kayaknya nggak deh” kalimat tersebut biasanya terucap ketika pendapat tidak sesuai. Dalam kutipan yang biasa diucapkan oleh seorang atasan kepada karyawannya tersebut, bila diuraikan maka, dimensi isinya adalah pendapatnya dan dimensi hubungan yang tersirat adalah bahwa sang atasan bermaksud untuk menolak pendapat si karyawan, tetapi beliau tidak ingin mematahkan semangat karyawannya dalam berpendapat, sehingga si atasan menggunakan kalimat itu untuk menolak pendapat karyawannya secara halus. Proses interaksi juga memungkinkan masing-masing orang dapat memaknai dan merubah makna yang sudah ada mengenai orang lain yang mereka anggap telah merubah persepsi mereka melalui proses interpretatif. Dapat dikatakan demikian, karena berdasarkan hasil wawancara mengenai perubahan persepsi yang dimiliki oleh masing-masing karyawan terhadap karyawan lainnya di PT Kolibriium Kreasi Media, muncul berbagai macam jawaban yang memiliki pandangan berbeda, dari awal berkenalan sampai pada saat dilakukan wawancara mengenai orang yang informan pilih untuk diterangkan. Salah satu contoh jawaban yang merupakan uraian dari perubahan persepsi karyawan terhadap karyawan lain yaitu sebagai berikut, “Deka, pertama kenal, gue kira dia banyak omong soal joke doang, tapi

(22)

ternyata gak cuman joke yang dikeluarin, banyak ilmu yang gue dapet dari dia malah”. (wawancara dilakukan pada 22/05/2014) Jawaban tersebut merupakan uraian milik Radit mengenai perubahan persepsi yang ia miliki terhadap rekannya yaitu Deka. Karena pertama kali Radit mengenal Deka, Deka dianggap sebagai rekan yang senang melempar joke, tapi ternyata setelah mengenal lebih dalam, Radit memiliki interpretatif lain dan menemukan bahwa ada hal bermanfaat yang dapat diambil berupa ilmu, dan hal tersebut membuat Radit merubah persepsinya terhadap Deka yang awalnya hanya dianggap sebagai rekan kerja yang suka melempar joke, menjadi rekan kerja yang dapat berbagi ilmu. Proses perubahan persepsi yang telah diuraikan sebelumnya, dan mengambil salah satu uraian informan sebagai contoh, telah menggambarkan secara garis besar proses hubungan interpersonal terbentuk. Sebab secara tertulis dikatakan, bahwa hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakaraban yang diperlukan.

Berbicara mengenai hubungan interpersonal, tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi karena hubungan interpersonal merupakan hasil dari proses komunikasinya. Dikarenakan dalam penelitian ini membahas tentang hubungan interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media melalui tata ruang kantor terbuka, maka komunikai yang dijadikan acuan dalam penelitian ini merupakan komunikasi organisasi. Berdasarkan hasil penelitian, tertulis bahwa joke, diskusi tim, dan obrolan pribadi merupakan bentuk komunikasi yang sering dilakukan oleh karyawan Kolibrii di ruangan dengan tata ruang kantor terbuka. Obrolan seputar joke ternyata lebih sering dilakukan dibandingkan obrolan mengenai pekerjaan di ruangan tersebut. Hal tersebut dirasakan merupakan cara mendekatkan diri dengan rekan kerja lainnya, serta dapat membuat suasana kerja menjadi lebih santai dan fun. Itulah yang sering dilakukan seluruh karyawan Kolibrii dalam berkomunikasi dalam organisasi atau yang biasa disebut komunikasi organisasi. Dengan kalimat lain, komunikasi organisasi yang selalu dilakukan secara umum oleh karyawan PT Kolibriium Kreasi Media adalah berupa joke, diskusi tim, dan obrolan pribadi.

(23)

Dalam berkomunikasi organisasi, team bonding merupakan salah satu tujuan yang harus dibangun. Telah dikatakan di hasil penelitian, bahwa team bonding dapat dibangun dengan mengikuti segala aktivitas yang terdapat di suatu organisasi. Dalam hal ini, organisasi yang diteliti adalah PT Kolibriium Kreasi Media dan khususnya dikarenakan organisasi ini memiliki tata ruang kantor terbuka, maka team bonding seharusnya lebih mudah dibangun daripada melalui tata ruang kantor tertutup.

Team bonding disini telah dituliskan berangkat dari kegiatan saling melempar joke berbagi pengalaman mengenai hal di luar pekerjaan. Dikatakan seperti itu karena dalam berkomunikasi interpersonal, apapun topik pembicaraannya, maka secara tidak langsung dapat mempengaruhi jenis hubungan yang sedang dibangun. Penjelasan seperti itu terkandung dalam pemahaman mengenai komunikasi interpersonal yang secara alami terjadi melalui proses hubungan, dampak dari sebuah hubungan, dan dapat mendefinisikan sebuah hubungan. Dari pengertian tersebut, terpecahkan bahwa segala aktivitas yang mendukung team bonding dapat mendefinisikan hubungan kekeluargaan yang terdapat pada hubungan antar karyawan Kolibrii melalui komunikasi interpersonal yang berlangsung.

Dalam komunikasi interpersonal, pasti melibatkan pertukaran pesan verbal maupun nonverbal. Komunikasi verbal tidaklah bisa berdiri sendiri tanpa komunikasi nonverbal, begitu juga sebaliknya dengan komunikasi nonverbal yang tidak bisa berdiri tanpa adanya komunikasi verbal. Karena sifatnya yang saling membutuhkan, maka pesan yang dibawa melalui komunikasi verbal akan memiliki makna yang lebih dimengerti bila komunikasi nonverbal juga dilakukan sesuai dengan tujuan pesannya.

Ketika proses briefing mengenai proyek baru disampaikan oleh para pemimpin tim, maka dalam menilai komunikasi interpersonalnya adalah melalui komunikasi verbal yang terdapat pada isi instruksinya dan komunikasi nonverbalnya melalui teknik atau cara pemimpin dalam memberi briefing kepada karyawannya. Sebagai contoh, ketika Ibu Amanda selaku Creative Director hendak memberikan briefing kepada karyawannya, maka beliau memastikan bahwa isi pesan mengandung makna yang dapat dimengerti oleh karyawannya, itu merupakan komunikasi verbal. Selain itu,

(24)

Ibu Amanda juga telah menyusun secara teratur akan cara penyampaian dan apa saja yang hendak beliau berikan kepada karyawannya seperti hal-hal mendasar mengenai klien dan tujuan dari proyek tersebut dilaksanakan, dan itu merupakan komunikasi nonverbal yang dilakukan.

Komunikasi interpersonal juga harus dipastikan efektif dalam penyampaiannya seperti yang terdapat dalam berbagai pemahaman mengenai komunikasi interpersonal dalam buku The Interpersonal Communication Book yang ditulis oleh DeVito. Disana tertulis, interaksi interpersonal disajikan dalam beberapa pilihan, yaitu pada saat memilih kepada siapa akan berkomunikasi, apa yang dikatakan, apa yang tidak boleh dikatakan, bagaimana cara mengungkapkannya, dan lain sebagainya. Bila melihat dari penjelasan diatas, hal yang dilakukan oleh Ibu Amanda ketika memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk menyampaikan pendapat yaitu dengan menerapkan asumsi : bila argumen yang dimiliki dirasa sebagai sesuatu yang penting dan pantas untuk diperkuat penjelasannya, maka lakukanlah demikian. Dengan demikian, komunikasi interpersonal yang berlangsung termasuk komunikasi yang baik dikarenakan beliau mempersilahkan dan menerapkan peraturan bahwa karyawannya berhak untuk mengatakan apa yang perlu dikatakan.

Dalam proses pengambilan keputusan yang berawal dari tim kecil lalu hasil dibawa kepada tim besar, hal itu menandakan cara berkomunikasi nonverbal yang digunakan dalam komunikasi interpersonal, terjadi dalam orang-orang yang saling memiliki hubungan atau kebergantungan. Tindakan diatas merupakan bentuk penggambaran bahwa komunikasi interpersonal melibatkan individu-individu yang saling memiliki hubungan. Hubungan disini dalam arti berada pada satu tujuan yang sama, dan memulai dari tim kecil merupakan sebuah pembinaan komunikasi interpersonal yang baik.

Berdasarkan hasil pembahasan, didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa hubungan interpersonal karyawan PT Kolibriium Kreasi Media melalui tata ruang kantor terbuka mengungkapkan bagaimana bentuk interaksi dan komunikasi interpersonal yang dilakukan membentuk atau menggambarkan suatu dimensi hubungan antara komunikator dan komunikan, serta bentuk komunikasi yang dilakukan semua didasari dengan

(25)

standar profesionalitas kerja. Suatu bentuk profesionalitas kerja terungkap melalui kepada siapa, apa yang disampaikan, bagaimana cara menyampaikan, dan tujuan dalam menyampaikan sebuah pesan. Semua hal tersebut dilakukan berbeda oleh masing-masing karyawan dengan berbagai posisi dan topik pembicaraan. Dengan begitu, hubungan antara penelitian ini dengan topik skripsi yang diambil yaitu Professional Image and Acting terletak pada cara karyawan maupun atasan ketika berinteraksi sehingga menunjukkan profesionalitas kerja.

(26)

Gambar

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT Kolibriium Kreasi Media  Sumber : Data Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Tata ruang kantor dapat diartikan sebagai pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sehingga karyawan

Menurut Sedarmayanti (2009) tata ruang kantor adalah pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat,

menyatakan sangat tidak puas (1%) terhadap seluruh penataan ruang di perpustakaan perpustakaan UIN Antasari Banjarmasin.. Mengenai keadaan tata ruang dapat diketahui

ruang kantor yang terbaik adalah sebagai berikut: a) Meja-meja kerja disusun menurut garis lurus dan menghadap ke jurusan yang sama; b) Pada tata ruang terbuka,

Biaya promosi pada PT Bank BNI Syariah dianggarkan setiap tahun, dana tersebut kemudian didistribusikan ke kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia dengan jumlah

Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja non fisik terhadap retensi karyawan pada PT.. Panca

Tata ruang kantor dapat diartikan sebagai pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sehingga karyawan

Ruang publik merupakan ruang terbuka yang berfungsi sebagai tempat komunikasi sosial, komunikasi yang dilakukan di ruang terbuka dapat menimbulkan rasa bahagia karena seseorang dapat