• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

50 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif ini dilaksanakan di SDN Tanjungrejo yang terletak di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. SDN Tanjungrejo terletak ± 3 km dari pusat kecamatan. Letak sekolah juga juga cukup strategis yaitu di daerah pemukiman penduduk, sehingga siswa tidak terlalu jauh untuk menuju ke sekolah. Jumlah siswa di SDN Tanjungrejo juga cukup banyak mencapai 116 anak. SDN Tanjungrejo memiliki enam ruang kelas, satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah, satu ruang perpustakaan, dua kamar mandi guru, empat kamar mandi siswa, satu Mushola, dan satu ruang dapur. Dalam proses pembelajaran SDN Tanjungrejo memiliki satu orang Kepala Sekolah, enam orang guru kelas , satu orang guru olahraga, dan satu orang guru Pendidikan Agama Islam.

Peneliti memilih lokasi penelitian di SDN Tanjungrejo karena beberapa alasan diantaranya pihak sekolah sangat terbuka dan mudah dalam komunikasi serta memberikan kesempatan bagi peneliti dalam pengembangan potensi diri di sekolah tersebut serta lokasi penelitian yang mudah dijangkau. Beberapa alasan tersebut menjadi modal dalam penelitian ini, karena penelitian ini melibatkan penelitian kolaboratif antara peneliti dan guru kelas. Sehingga perlu adanya kerjasama yang baik antara guru kelas dengan peneliti agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.

2. Waktu Penelitian

(2)

51

selama 3 siklus, tiap siklusnya terdiri dari 2 pertemuan. Berikut adalah jadwal yang telah dilaksanakan peneliti:

a. Persiapan Penelitian

1) Izin Penelitian : 7 November 2015 2) Observasi : 11 November 2015

3) Penyusunan Proposal : 12 November 2015 - 25 Januari 2016 4) Seminar Proposal : 26 Januari 2016

(3)

52 3) Siklus III a) Pertemuan Ke-1 (1) Perencanaan : 28 Februari 2016 (2) Pelaksanaan : 2 Maret 2016 (3) Pengamatan : 2 Maret 2016 (4) Refleksi : 3 Maret 2016 b) Pertemuan Ke-2 (1) Perencanaan : 29 Februari 2016 (2) Pelaksanaan : 5 Maret 2016 (3) Pengamatan : 5 Maret 2016 (4) Refleksi : 6 Maret 2016 c. Analisis Data dan Pelaporan

1) Analisis Data : 11 Februari 2016 – 8 Maret 2016 2) Menyusun Laporan : 12 Februari 2016 – 9 April 2016

Skripsi

3) Ujian dan revisi : 15 April 2016 – 20 April 2016 4) Penggandaan dan : Minggu ke-4 bulan April 2016

Pengumpulan Laporan

B. Pendekatan Penelitian

(4)

53

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SDN Tanjungrejo yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Sebagian dari siswa kelas V berdomisili di desa Tanjungrejo yang terletak di sekitar sekolah. Secara umum anak kelas V SDN Tanjungrejo adalah anak yang aktif dan senang bermain dengan teman-temanya. Anak-anak kelas V SDN Tanjungrejo berasal dari ekonomi keluarga yang berbeda-beda. Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani, pedangang dan buruh. Oleh karena itu kemampuan anak dalam pembelajaran tentunya berbeda pula karena perhatian dan orang tua dalam memberikan bimbngan kepada anak berbeda pula.

D. Data dan Sumber Data 1. Data

Herrhyanto dan Hamid (2008: 1.3) menjalaskan bahwa data dapat diartikan sebagai keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah. Sedangkan menurut SK Menteri P dan K (Arikunto, 2010: 161) menjelaskan, “data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi”. Pada penelitian ini peneliti menggunakan data kualitatif yang berupa lembar observasi, pedoman wawancara,dan dokumen beserta data kuantitatif berupa nilai proses dan hasil belajar IPS. 2. Sumber Data

Menurut Arikunto (2010: 172) sumber data merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh. Menurut Basrowi dan Suwandi (2008: 125) ada dua sumber data yang biasa dipakai dalam PTK yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Berdasarkan pendapat ahli tersebut maka dalam penelitian ini menggunakan sumber data sebagai berikut :

a. Sumber Data Primer 1) Siswa

(5)

54

pembelajaran yaitu tentang penerapan model kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis.

2) Guru Kelas V

Guru kelas V SDN Tanjungrejo merupakan orang yang sering berinteraksi dan mengajar siswa. Data yang didapat dari guru kelas V berupa catatan-catatan tingkah laku siswa dalam kegiatan kelas sehari-hari dan untuk mengetahui keadaan siswa dan kondisi pembelajaran yang dilakukan sebelum adanya tindakan penelitian yang dilakukan. Untuk itu peneliti akan mengadakan wawancara kepada guru kelas selama kegiatan penelitian ini berlangsung dan juga meminta beliau untuk berkolaborasi dengan peneliti, karena penelitian ini adalah penelitian kolaborasi.

b. Sumber Data Sekunder 1) Dokumen

Keberadaan dokumen sangat diperlukan dalam rangka mengetahui riwayat hidup siswa, dokumen yang diperlukan adalah buku daftar siswa kelas V, buku daftar nilai IPS semester satu pada siswa kelas V SDN Tanjungrejo.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2012: 308) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini akan digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Teknik Tes

(6)

55

atau kelompok”. Dalam penelitian ini teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar IPS pada siswa kelas V, teknik tes bertujuan untuk mengukur pemahaman materi IPS materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan pada siswa kelas V SDN Tanjungrejo tahun ajaran 2015/2016.

b. Teknik Nontes 1) Observasi

Menurut Sugiyono (2012: 203) dalam observasi yang terpenting adalah pengamatan dan ingatan. Sedangakan Burns (1980) menyatakan, “observasi merupakan bagian yang penting dalam pnelitian tindakan, dengan observasi peneliti dapat mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi di dalam kelas” (Basrowi dan Suwandi, 2008: 127). Observer akan menggunakan observasi untuk mengamati dari awal sampai akhir penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) dengan media grafis dalam peningkatan

pembelajaran IPS. 2) Wawancara

Menurut Sugiyono wawancara digunakan sebagai pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (2012: 194).

(7)

56

3) Dokumentasi

Arikunto (2013: 201) menjelaskan bahwa “Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.”

Dokumen yang ada meliputi buku daftar siswa kelas V, daftar nilai IPS semester satu pada siswa kelas V SDN Tanjungrejo sebagai acuan nilai prakondisi.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berguna untuk mengukur sejauh mana penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis dalam peningkatan pembelajaran IPS.

a. Instrumen Tes

Arikunto (2010: 193) menjelaskan bahwa tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,, pengetahuan dan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu dan kelompok. Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS. Alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik tes ini adalah berupa soal-soal tes yang berkaitan dengan IPS pada materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

b. Instrumen Nontes 1) Lembar Observasi

Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi yang diisi oleh observer dan berisi aspek-aspek yang diamati dalam pelaksanaan pembelajaran saat penerapan model kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis pada siklus I,

(8)

57

2) Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada responden yaitu siswa utuk mengetahui respon mereka setelah guru menerapkan model kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) dengan media grafis dalam pembelajaran IPS.

Adanya wawancara terhadap peneliti untuk mengetahui kelemahan ataupun kekurangan agar dapat memperbaiki pada proses pembelajaran berikutnya.

3. Penyusunan Instrumen

Pada penelitian tindakan kelas ini, untuk mengetahui adanya peningkatan pembelajaran IPS melalui penerapan model kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis pada siswa kelas V

SDN Tanjungrejo, maka peneliti menyusun beberapa instrumen untuk mendukung penelitian yang dilakukan yaitu:

a. Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Media Grafis

1) Definisi Konsep

(9)

58

dengna media grafis; (4) setiap kelompok mendiskusikan jawaban tugas yang telah diberikan; (5) pemanggilan nomor siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok; (6) kesimpulan menggunakan media grafis.

2) Definisi Operasional

Data tentang penerapan model kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) dengan media grafis diperoleh dengan

menggunakan beberapa teknik diantaranya observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sementara alat pengumpulan data melalui observasi yaitu menggunakan lembar observasi, pada wawancara menggunakan pedoman wawancara.

a) Lembar Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati apakah langkah-langkah model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis sudah sesuai dengan rencana, observasi menggunakan lembar observasi yang diisi oleh observer. Pengamatan ini dilakukan terhadap guru dan siswa. Aspek-aspek yang diamati antara lain:

(1) Langkah-langakh penerapan model kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) dengan media grafis (Observasi

terhadap kegiatan guru)

(2) Langkah-langakh penerapan model kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) dengan media grafis (Observasi

terhadap kegiatan siswa). b) Wawancara

(10)

59

Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis.

Pertanyaan akan diajukan kepada observer dan siswa.

(1) Wawancara terhadap observer mencakup hal sebagai berikut: (a) Proses pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif

tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis.

(b) Kekurangan pada pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis.

(c) Saran observer terhadap penerapan model kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis.

(2) Wawancara terhadap siswa mencakup hal sebagai berikut: (a) Kesan terhadap penerapan model kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis.

(b) Pembelajaran yang mudah dan menyenangkan bagi siswa selama pembelajaran melalui penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis.

(c) Kesulitan yang dialami selama penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis.

3) Kisi-kisi

a) Kisi-kisi Lembar Observasi Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar

(11)

60

Tabel 3.1 Kisi Obervasi Penerapan Model Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together (NHT) dengan Media

Grafis terhadap Guru No Langkah-langkah Model

Kooperatif Tipe NHT dengan Media Grafis

Aspek yang diamati Nomor Butir Jumlah Butir 1 Pembagian kelompok dan penomoran a. Pembagian kelompok siswa b. Pembagian nomor kepala c. Pemberian arahan 1 2 3 3 2 Penyampaian materi menggunakan media grafis a. Penampilan media grafis b. Penjelasan materi tentang perjuangan memperiapkan kemerdekaan dengan media grafis c. Bertanya jawab tentang materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan 4 5 6 3 3 Pemberian tugas kepada masing-masing kelompok a. Pembagian LKS b. Pemberian arahan/petunjuk dalam pengerjaan 7 8 2

4 Diskusi Kelompok a. Pemberian arahan b. Pengawasan diskusi 9 10 2 5 pemanggilan nomor siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok a. Pemanggilan nomor b. Pembahasan hasil diskusi 11 12 2 6 kesimpulan menggunakan media grafis a. Menyimpulkan hasil diskusi b. Membimbing dalam mencatat 13 14 2 JUMLAH 14

(12)

61

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Observasi Penerapan Model Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together (NHT) dengan Media

Grafis terhadap Siswa No Langkah-langkah model

kooperatif tipe NHT dengan media grafis

Aspek yang diamati Nomor Butir Jumlah Butir 1 Pembagian kelompok dan penomoran a. Siswa berkelompok b. Mendapatkan nomor kepala c. Pemakaian nomor kepala 1 2 3 3 2 Penyampaian materi menggunakan media grafis a. Siswa memperhatikan media grafis b. Memperhatikan penyampaian materi tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan c. Bertanya jawab

dengan guru tentang materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan. 4 5 6 3 3 Pemberian tugas kepada masing-masing kelompok a. Mendapatkan LKS b. Memperhatikan arahan/petunjuk pengerjaan 7 8 1

4 Diskusi Kelompok a. Memperhatikan arahan guru b. Diskusi dengan kelompok 9 10 2 5 pemanggilan nomor siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok

a. Pemanggilan nomor kepala secara acak b. Pembahasan hasil diskusi 11 12 2 6 kesimpulan menggunakan media grafis a. Menimpulkan dengan media grafis b. Mencatat kesimpulan 13 14 2 JUMLAH 14

(13)

62

b) Kisi-kisi Pedoman Wawancara Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar

2.2.Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

(1) Kisi-Kisi Pedoman Wawancara terhadap Observer Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara terhadap Observer

dalam Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together (NHT) dengan Media Grafis

No Indikator Aspek wawancara Nomor Butir Jumlah Butir 1 Proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis a. Keefektifan Penerapan model dan media b. Pelaksanaan Model dan media dalam pembelajaran 1 2 2 2 Kekurangan pada penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis dalam pembelajaran. a. Kekurangan saat penerapan model dan media b. Kekurangan saat pembelajaran 3 4 2 3 Saran terhadap penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis dalam pembelajaran. a. Perbaikan yang perlu dilakukan 5 1 JUMLAH 5

(14)

63

(2) Kisi-Kisi Pedoman Wawancara terhadap Siswa

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara terhadap Siswa dalam Penerapan Model Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together (NHT) dengan

Media Grafis

No Indikator Aspek wawancara Nomor

Butir

Jumlah Butir 1 Kesan terhadap penerapan

model kooperatif tipe

Numbered Heads Together

(NHT) dengan media grafis. a. Perasaan saat penerapan model dan media b. Kesan saat pembelajaran 1 2 2

2 Pembelajaran yang mudah dan menyenangkan bagi

siswa selama

pembelajaran melalui penerapan model kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT)

dengan media grafis.

a. Hal yang disukai saat pembelajaran

3 1

3 Kesulitan yang diamalami selama penerapan model kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT)

dengan media grafis.

a. Kesulitan saat penerapan model dan media b. Lebih suka saat

menggunakan model dan media atau pembelajaran sebelumnya 4 5 2 JUMLAH 5

(Pedoman wawancara siswa terdapat pada lampiran 7 halaman 213)

b. Instrumen Peningkatan Pembelajaran IPS 1) Definisi Konsep

(15)

64

Penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) dengan media grafis diharapkan mampu

meningkatkan pembelajaran IPS karena siswa dapat terlibat aktif, dan pada hasil pembelajaran siswa memperoleh hasil yang baik serta pembelajaran berlangsung dengan lebih inovatif yang menumbuhkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa lebih mudah dalam menguasai materi yang diajarkan.

2) Definisi Operasional

Definisi operasional berupa skor-skor yang diperoleh dari proses dan hasil belajar pada pembelajaran IPS siswa kelas V. Peningkatan dalam pembelajaran IPS tentang materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan dapat dilihat pada proses dan hasil belajar IPS yang telah dipelajari, peningkatan pembelajaran IPS pada siswa kelas V dapat diukur dengan lembar observasi dan teknik tes.

a) Lembar Observasi

Observasi digunakan oleh guru untuk menilai proses belajar siswa dalam pembelajaran IPS, pada lembar observasi berisi tentang deskriptor yang digunakan guru dalam penilaian proses belajar siswa. Aspek-aspek yang diamati antara lain:

(1) Kerjasama, dalam aspek kerjasama meliputi: (a) Siswa antusias dalam diskusi kelompok

(b) Siswa saling membantu dalam diskusi kelompok (c) Siswa menerima perbedaan dalam kelompok (d) Siswa kompak dengan anggota kelompok (2) Tanggung jawab

(a) Siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib

(b) Siswa menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik (c) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan

(16)

65

(d) Siswa bertanggung jawab dengan pekerjaan yang dikerjakanya

(3) Keberanian

(a) Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan jelas dan percaya diri

(b) Siswa berani menjawab pertanyaan dari guru (c) Siswa berani menanyakan hal yang belum jelas (d) Siswa menanggapi pendapat kelompok lain b) Teknik tes

Dalam teknik tes digunakan soal-soal dengan bentuk objektif dan essai yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan.

3) Kisi-kisi

a) Kisi-kisi Lembar Observasi Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar

(17)

66

Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Proses Belajar Siswa

Aspek yang diamati Deskriptor Penilaian 1. Kerjasama a. Siswa antusias dalam diskusi

kelompok

b. Siswa saling membantu dalam diskusi kelompok

c. Siswa menerima perbedaan dalam kelompok

d. Siswa kompak dengan anggota kelompok

2. Tanggung Jawab a. Siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib

b. Siswa menyelesaikan tugas yang diberikan dengan baik c. Siswa mengerjakan tugas yang

diberikan de ngan sungguh-sungguh

d. Siswa bertanggung jawab dengan pekerjaan yang dikerjakanya

3. Keberanian a. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan jelas dan percaya d iri

b. Siswa berani menjawab pertanyaan dari guru

c. Siswa berani menanyakan hal yang belum jelas

d. Siswa menanggapi pendapat kelompok lain

b) Kisi-kisi tes hasil belajar

(1) Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus I Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar

(18)

67

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS siklus I Pertemuan 1 Indikator Tujuan Pembelajaran Nomor Soal Jenjang Kognitif Bentuk Soal Kognitif 2.2.1.Menjelaskan sejarah terbentuknya BPUPKI 2.2.2. Menguraikan tujuan dibentuknya BPUPKI 2.2.3. Menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam BPUPKI 2.2.4. Menyebutkan sidang BPUPKI 2.2.5. Menyimpulkan sejarah terbentuknya BPUPKI Afektif 2.2.6. Menentukan Cara menghargai tokoh-tokoh BPUPKI Psikomotor 2.2.7. Mempresentasika n hasil diskusi kelompok Menjelaskan kepanjangan BPUPKI 1 C2 PG Menyebutkan tanggal pembentukan BPUPKI 2 C1 PG Menjelaskakan tujuan dibentuknya BPUPKI 3 C2 PG Menjelaskan tokoh penting dalam BPUPKI

4 C2 PG

Menyimpulkan Sejarah terbentuknya BPUPKI

5 C6 PG

Menamai gambar tokoh penting dalam BPUPKI berdasarkan gambar 1 C1 Essai Menjelaskan sejarah terbentuknya BPUPKI 2 C2 Essai Menjelaskan tokoh penting dalam BPUPKI

3 C2 Essai

Menjelaskan BPUPKI dalam bahasa Jepang

4 C2 Essai Menentukan Cara menghargai tokoh-tokoh BPUPKI 5 C3 Essai JUMLAH 10 Pertemuan 2

Indikator Tujuan Nomor

Soal Jenjang Kognitif Bentuk Soal Kognitif 2.2.7 Menyebutkan pelaksanaan sidang BPUPKI 2.2.8 Menyebutkan panitia kerja BPUPKI 2.2.9 Menyebutkan anggota panitia Sembilan Menyebutkan pelaksanaan sidang pertama BPUPKI 1 C1 PG

Memilih panitia kerja BPUPKI

Memilih anggota panitia Sembilan berdasarkan gambar 2 3 C4 C4 PG PG

(19)

68

2.2.10 Menjelaskan tugas panitia Sembilan Afektif 2.2.11 Menilai peranan BPUPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan Psikomotor 2.2.12 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Sembilan berdasarkan gambar dengan tepat. Menjelaskan tugas panitia Sembilan

5 C2 PG

Menyebutkan tanggal sidang kedua BPUPKI

1 C1 Essai

Memilih panitia kerja BPUPKI 2 C4 Essai Menyebutkan anggota penitia sembilan 3 C1 Essai Menyimpulkan peranan BPUPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan 4 C6 Essai Menilai peranan BPUPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan 5 C3 Essai JUMLAH 10

(Instrumen tes hasil siklus 1 terlampir pada lampiran 10 halaman 224 & 234)

(2) Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar

(20)

69

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus II Pertemuan 1

Indikator Tujuan Nomor

Soal Jenjang Kognitif Bentuk Soal Kognitif 2.2.13 Menyebutkan tokoh yang mengusulkan dasar negara 2.2.14 Menjelaskan rumusan dasar negara dari para tokoh

2.2.15 Mengemukakan isi Jakarta charter 2.2.16 Mengemukakan isi Jakarta Charter Afektif 2.2.17 Mendukung Perumusan dasar Negara Psikomotor 2.2.18 Menanggapi hasil diskusi kelompok

Menyebutkan tanggal perumusan dasar negara dengan tepat

1 C1 PG

Menyebutkan tokoh perumus dasar negara

Mengurutkn isi rumusan dasar negara dari para tokoh 2 3 C1 C3 PG PG Menyebutkan tanggal dibentuknya panitia Sembilan 4 C1 PG

Menyusun isi Jakarta Charter berdasarkan tabel

5 C5 PG

Menjelaskan isi rumusan dasar negara dari para tokoh

1 C2 Essai

Memilih tokoh perumus dasar negara berdasarkan gambar 2 3 C4 C4 Essai Essai Menyimpulkan isi

perumusan dasar negara menurut para tokoh

4 C6 Essai

Menguraikan isi Jakarta charter

5 C2 Essai

JUMLAH 10

Pertemuan 2

Indikator Tujuan Nomor

Soal Jenjang Kognitif Bentuk Soal Kognitif 2.2.19 Mengingat kembali tanggal usulan dasar Negara oleh para tokoh

2.2.20 Menyimpulkan rumusan dasar negara yang telah disahkan

Menyebutkan tanggal perumusan dasar negara oleh para tokoh

1 C1 PG

Menjelaskan rumusan dasar negara yang telah disahkan 2 C2 PG Menilai pentingnya

perumusan dasar negara

(21)

70 2.2.21 Menilai pentingnya perumusan dasar negara 2.2.22 Menguraikan perlunya perumusan dasar negara Afektif 2.2.23 Menunjukkan cara mengamalkan nilai-nilai dasar negara dalam kehidupan sehari-hari Psikomotor

2.2.24 Menanggapi hasil diskusi kelompok

Menguraikan perlunya perumusan dasat negara

4 C2 PG

Menjelaskan kegiatan di sekitar perumusan dasar negara

5 C2 PG

Menyebutkan tanggal perumusan dasar negara oleh para tokoh

1 C1 Essai

2 C1 Essai

Menilai pentingnya perumusan dasar negara

3 C6 Essai

Menjelaskan kegiatan di sekitar perumusan dasar negara

4 C1 Essai

Menunjukkan cara mengamalkan nilai-nilai dasar negara dalam kehidupan sehari-hari

5 C3 Essai

JUMLAH 10

(Instrumen tes hasil belajar siklus II terlampir pada lampiran 20 halaman 266 dan 277)

(3) Kisi-kisi tes hasil belajar siklus III Standar Kompetensi

2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar

(22)

71

Tabel 3.8 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus III Pertemuan 1

Indikator Tujuan Nomor

Soal Jenjang Kognitif Bentuk Soal Kognitif 2.2.22 Menguraikan sejarah terbentuknya PPKI 2.2.23 Menjelaskan tujuan dibentuknya PPKI 2.2.24 Menyebutkan tanggal sidang PPKI 2.2.25 Mengemukakan hasil sidang PPKI Afektif 2.2.26 Meniru semangat kebersamaan dan perjuangan dalam sidang PPKI Psikomotor 2.2.27 Menanggapi hasil diskusi kelompok Menyebutkan tanggal berdirinya PPKI 1 C1 PG Menjelaskan

kepanjangan dari PPKI

2 C2 PG Menyebutkan Ketua PPKI 3 C1 PG Menjelaskan tujuan dibentuknya PPKI 4 C2 PG

Memilih hasil sidang PPKI 5 C4 PG Menguraikan hasil sidang PPKI 1 C2 Essai Menyebutkan tanggal pelaksanaan sidang PPKI 2 C1 Essai

Menjelaskan hasil sidang PPKI 3 C2 Essai Menyebutkan wakil PPKI 4 C1 Essai Menyimpulkan pelaksanaan sidang PPKI 5 C6 Essai JUMLAH 10 Pertemuan 2

Indikator Tujuan Nomor

Soal Jenjang Kognitif Bentuk Soal Kognitif 2.2.27 Menjelaskan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan 2.2.28 Merangkum riwayat tokoh 2.2.33 persiapan kemerdekaan 2.2.29 Menyimpulkan peranan tokoh-tokoh kemerdekaan 2.2.30 Menunjukkan gambar tokoh persiapan kemerdekaan Menjelaskan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan 1 C2 PG Merangkum riwayat tokoh persiapan kemerdekaan 2 C2 PG Menyimpulkan peranan tokoh persiapan kemerdekaan. 3 C4 PG

(23)

72

Afektif

2.2.31 Menjelaskan cara menghormati perjuangan para tokoh persiapan kemerdekaan Psikomotor 2.2.32 menanggapi hasil diskusi kelompok kehidupan sehari-hari Menjelaskan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan 1 C1 Essai Merangkum riwayat tokoh persiapan kemerdekaan 2 C6 Essai Menyimpulkan peranan tokoh persiapan kemerdekaan 3 C4 Essai

Menamai gambar tokoh persiapan kemerdekaan 4 5 C4 C4 Essai Essai JUMLAH 10

(Instrumen tes hasil belajar siklus III terlampir pada lampiran 30 halaman 307 dan 319)

F. Teknik Uji Validitas Data

Untuk mencapai penelitian yang valid maka diperlukan validitas data. Arikunto (2010: 211) menjelaskan, “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi”. Untuk memperoleh data yang valid, dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi data.

Menurut Sugiyono (2012: 330) triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Data yang diperoleh merupakan penggabungan dari data yang diperoleh melalui beberapa sumber, misalnya guru, siswa dan pengamat, serta melalui beberapa teknik pengumpulan data, misalnya observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, Priyono (2011) menyatakan bahwa triangulasi merupakan proses memastikan suatu dari berbagai sudut pandang, yang berarti suatu cara untuk mendapatkan keakuratan data dengan menggunakan berbagai cara, prosedur, dan metode agar data yang diperoleh dapat dipercaya kebenaranya (Basrowi dan Suwandi, 2008: 123-124)

(24)

73

menggabungkan berbagai cara, prosedur, dan metode agar data yang diperoleh akurat dan dipercaya kebenaranya.

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Pada teknik triangulasi sumber peneliti menggunakan tiga sumber untuk memperoleh satu data tentang penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis. Sumber data tersebut diantaranya siswa, guru kelas V, dan dokumen. Setiap sumber data mempunyai peran penting dalam penerapan model kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) dengan media grafis pada pembelajaran IPS siswa kelas V

selama pembelajaran berlangsung. Sementara triangulasi teknik yang digunakan peneliti antara lain observasi, wawancara, tes.

G. Teknik Analisis Data

Patton (1980) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan saluran uraian dasar (Wiriaatmaja, 2005: 135). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis dalam proses belajar mengajar IPS dan analisis data statistic deskriptif untuk menganalisis data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

Dalam penelitian ini digunakan analisis data kualitatif menurut Milles dan Hubberman yang meliputi 3 alur kegiatan. Menurut Sugiyono (2012: 337-347) yang mengutip simpulan dari Milles dan Hubberman menyebutkan tiga langkah dalam pengolahan data kualitatif yaitu :

1. Reduksi Data

(25)

74

2. Penyajian data

Penyajian data bisa bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Sementara menurut Milles dan Hubberman (Sugiyono, 2012: 341) yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

H. Indikator Capaian Penelitian

(26)

75

Tabel 3.9 Indikator Kinerja Penelitian

No Aspek yang diukur Persentase yang ditargetkan

Cara Mengukur

1 Langkah-langkah

penerapan model kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT)

dengan media grafis pada pembelajaran IPS.

85% Diamati oleh observer dengan berpedoman pada lembar observasi terhadap guru dan pedoman wawancara. 2 Proses belajar Siswa

dengan penerapan model kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT)

dengan media grafis ,

siswa merespon

pembelajaran IPS secara antusias.

85% Diamati oleh observer dengan berpedoman pada lembar observasi terhadap siswa dan pedoman wawancara

3 Penguasaan materi IPS 85% Diamati melalui penilaian proses dan tes hasil belajar pada pembelajaran IPS, penilaian proses & hasil belajar dengan KKM= 70

I. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam bentuk kolaborasi. Dalam penelitian kolaborasi ini akan dilaksanakan dalam 4 tahap terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terdiri dari 3 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Penjelasan mengenai tahap-tahap dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

(27)

76

perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam tahap perencanaan peneliti memilih cara yang akan dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang ada, menentukan titik fokus yang akan diamati. Selanjutnya, peneliti membuat instrumen yang akan digunakan untuk pemecahan masalah yang akan dilaksanakan.

2. Pelaksanaan

Tahap kedua dalam penelitian ini yaitu tahap pelaksanaan, Arikunto (2013: 139) menjelaskan bahwa dalam tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenai tindakan kelas Jadi pada tahap pelaksanaan peneliti menerapkan rancangan yang telah direncanakan. Dalam tahap pelaksanaan ini peneliti melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan pada tahap perencanaan.

3. Pengamatan/observasi

Tahap ketiga dalam penelitian ini yaitu pengamatan/observasi. Pengamatan yaitu kegiatan pengumpulan data tentang proses perubahan kinerja, pembelajaran pada waktu tindakan sedang dilakukan artinya observasi dimaksudkan untuk memperoleh berbagai keterangan yang digunakan untuk langkah-langkah yang akan datang. Hasil pengamatan akan digunakan sebagai masukan pada langkah refleksi (Arikunto, 2013: 139). Selanjutnya, menurut Trianto (2011: 78) menjelaskan bahwa pada tahap pengamatan terjadi proses mengamati dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung, dilakukan menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun. Jadi pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data, serta mencatat semua hal-hal yang diperlukan menggunakan instrumen yang telah disusun. 4. Refleksi

(28)

77

Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis. Refleksi mempertimbangkan ragam pandangan yang mungkin ada pada situasi sosial,dan memahami persoalan dan keadaan timbulnya persoalan itu (Arikunto, 2013: 140). Selanjutnya, menurut Trianto (2011: 79) tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Jadi pada tahap ini peneliti mengkaji masalah-masalah yang ada selama penelitian. Selanjutnya, melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

Dari beberapa penjelasan di atas maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilaksanakan oleh peneliti dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Model PTK menurut Kemmis & Mc Taggart (Arikunto, 2013: 137) Pelaksanaan

(29)

78

Penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklusnya terdiri dari 2 pertemuan. selanjutnya penjelasan mengenai penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

Dalam penelitian ini, pada siklus satu dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pelaksanaanya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan/tindakan, pengamatan dan refleksi. Adapun tahap dalam siklus satu adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan peneliti melakukan langkah awal untuk kelancaran penelitian yang akan dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, langkah yang dilakukan peneliti antara lain sebagai berikut: (1) menyusun skenario pembelajaran; (2) berkoordinasi dengan guru kelas V SDN Tanjungrejo sebagai kolaborator dalam kegiatan penelitian; (3) Menyusun RPP dengan Standar Kompetensi 2.2 yaitu Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia; (4) menyusun instrumen tes yang terdiri dari soal berbentuk 5 pilihan ganda dan 5 essai, serta instrumen non tes berupa pedoman observasi dan lembar observasi; (5) mempersiapkan segala perangkat pendukung seperti menyiapkan kelas, media pembelajaran berupa media grafis (bagan dan gambar) tentang materi sejarah BPUPKI dan tokoh-tokoh BPUPKI; (6) menyiapkan alat dokumentasi guna merekam kegiatan pada penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis dalam peningkatan pembelajaran IPS pada siswa Kelas V SDN Tanjungrejo tahun ajaran 2015/2016.

b. Pelaksanaan

(30)

79

setiap akhir pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar dari pembelajaran IPS, Tahap pelaksanaan pada siklus satu pada materi perjuangan mempersiapkan kemerdekaan dengan indikator : (1) menjelaskan sejarah terbentuknya BPUPKI; (2) menguraikan tujuan dibentuknya BPUPKI; (3) menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam BPUPKI; (4) menyimpulkan sajarah terbentuknya BPUPKI, (5) menentukan cara menghargai perjuangan tokoh-tokoh BPUPKI; (6) menyebutkan pelaksanaan sidang BPUPKI; (7) menyebutkan panitia kerja BPUPKI; (8) menyebutkan anggota panitia Sembilan; (9) menjelaskan tugas panitia Sembilan; (10) menilai peranan BPUPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan. Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10 Februari 2016 dengan materi sejarah BPUPKI dan pelaksanaan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 Februari 2016 dengan materi sidang BPUPKI & panitia kerja BPUPKI.

c. Observasi

Pada tahap observasi peneliti bersama 2 orang teman sejawat untuk bertindak sebagai observer. Observer mengamati proses dalam kegiatan pembelajaran IPS terhadap guru dan siswa melalui penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) media grafis, observasi dilakukan terhadap penerapan model kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) media grafis oleh guru dan siswa. Selama

kegiatan pembelajaran IPS, observer mengisi lembar observasi yang telah disediakan peneliti.

d. Refleksi

(31)

80

analisis tersebut peneliti melakukan perbaikan yang dijadikan acuan untuk siklus selanjutnya.

2. Siklus 2

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan setelah peneliti melakukan refleksi pada Siklus I, pada siklus I terdapat kekurangan dan kendala sehingga peneliti melakukan perbaikan dan diterapkan pada siklus II, pada siklus II tahap-tahap yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan tindakan pada siklus II hampir sama dengan perencanaan tindakan pada siklus I, dalam perencanaan tindakan pada siklus II peneliti melihat dan masalah-masalah atau kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan Siklus I lalu peneliti melakukan perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II, pada tahap perencanaan tindakan siklus II peneliti menyiapkan skenario pembelajaran, menyiapkan RPP pembalajaran, lembar observasi, pedoman wawancara, lembar tes, media yang sesuai dengan materi perumusan dasar negara, menyiapkan alat dokumentasi guna merekam kegiatan pada penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan media grafis.

b. Pelaksanaan

(32)

81

perumusan dasar negara; (10) menunjukkan cara mengamalkan nilai-nilai dasar negara dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24 Februari 2016 dengan materi perumusan dasar negara dan pelaksanaan pertemuan 2 pada hari Sabtu tanggal 27 Februari 2016 dengan materi proses pengesahan perumusan dasar negara dan penerapan nilai perumusan dasar negara dalam kehidupan sehari-hari.

c. Observasi

Pada tahap observasi siklus II, observer melakukan pengamatan kembali pada penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) dengan media grafis. Observer mengamati proses dalam

kegiatan pembelajaran IPS melalui penerapan model kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) media grafis terhadap guru dan siswa,

selama kegiatan pembelajaran IPS observer mengisi lembar observasi yang telah disediakan peneliti. Pada tahap observasi juga didukung oleh oleh dokumentasi yang berupa foto dan video penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) media grafis.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis kembali dari hasil tindakan pada siklus II, peneliti lalu membuat kesimpulan pada siklus II, apakah lebih baik dari penelitian sebelumnya, peneliti melakukan refleksi sebagai acuan untuk melakukan siklus selanjutnya.

3. Siklus III

Pelaksanaan siklus III dilakukan setelah peneliti melakukan refleksi pada pelaksanaan siklus II, peneliti melaksanakan siklus III karena pelaksanaan pada siklus II perlu adanya perbaikan.

a. Perencanaan Tindakan

(33)

82

perencanaan tindakan siklus III hampir sama seperti perencanaan tindakan pada Siklus I dan siklus II, pada tahap ini peneliti menyiapkan skenario pembelajaran untuk siklus III, lembar observasi, pedoman wawancara, lembar tes, serta media yang sesuai dengan materi sejarah PPKI dan riwayat tokoh persiapan kemerdekaan, serta alat dokumentasi untuk digunakan dalam penerapan model kooperatif tipe Numbered

Heads Together (NHT) dengan media grafis pada pembelajaran IPS.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus III, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah direncanakan, pada pelaksanaan siklus 3 peneliti menggunakan indikator dalam pembelajaran IPS sebagai sebagai berikut: (1) menguraikan sejarah terbentuknya PPKI; (2) menjelaskan tujuan dibentuknya PPKI; (3) Memilih tanggal sidang PPKI; (4) mengemukakan hasil sidang PPKI; (5) meniru semangat kebersamaan dan perjuangan dalam sidang PPKI; (6) menjelaskan tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan; (7) merangkum riwayat tokoh-tokoh-tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan; (8) menyimpulkan peranan tokoh-tokoh kemerdekaan; (9) menunjukkan gambar tokoh persiapan kemerdekaan; (10) mengikuti perjuangan para tokoh persiapan kemerdekaan. Pelaksanaan siklus III pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2016 dengan materi sejarah PPKI, dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 5 Maret 2016 dengan materi riwayat tokoh persiapan kemerdekaan.

c. Observasi

Pada tahap observasi siklus 3, observer melakukan pengamatan kembali pada penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads

Together (NHT) media grafis terhadap guru dan siswa. Selama kegiatan

pembelajaran IPS observer mengisi lembar observasi yang telah disediakan peneliti. Pada tahap observasi juga didukung oleh oleh dokumentasi yang berupa foto dan video penerapan model kooperatif tipe

(34)

83

d. Refleksi

Gambar

Tabel 3.6  Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS siklus I  Pertemuan 1  Indikator  Tujuan  Pembelajaran Nomor  Soal Jenjang Kognitif Bentuk Soal  Kognitif  2.2.1.Menjelaskan  sejarah  terbentuknya  BPUPKI  2.2.2
Tabel 3.7  Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus II  Pertemuan 1
Tabel 3.8  Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar IPS Siklus III  Pertemuan 1
Gambar 3.1  Model PTK menurut Kemmis & Mc Taggart (Arikunto, 2013: 137)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan survei dengan bentuk menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara kepada pelanggan terkait kepuasan dan perasaan yang dirasakan atas

Koefisien variabel Peranan BUMG mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan petani padi sawah di Gampong Pulo Dayah Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi

Lampiran 17 Struktur File kode_pos Lampiran 18 Struktur File pemohon Lampiran 19 Struktur File jalur Lampiran 20 Struktur File kawasan Lampiran 21 Struktur File jenis_reklame

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi istilah asing bidang perkomputeran yang paling dikenal oleh kalangan mahasiswa di Kota Surakarta, (2)

(1) Dalam keadaan penyelenggara telekomunikasi khusus untuk keperluan pertahanan keamanan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf b belum atau tidak mampu

Dengan demikian, barang-barang yang tergolong ke dalam kategori A akan mendapat prioritas dalam penanganan dan untuk selanjutnya, perhitungan penghematan biaya

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang