• Tidak ada hasil yang ditemukan

K K N K E M I T R A A N U N N E S B E R G A S K I D U L

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "K K N K E M I T R A A N U N N E S B E R G A S K I D U L"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

K K N K E M I T R A A N U N N E S B E R G A S K I D U L 2 0 2 1

Kriya Batik M O D U L

1

(2)

K K N K E M I T R A A N U N N E S B E R G A S K I D U L

2 0 2 1

M O D U L

2

(3)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas kasih karunia dan anugrahnya sehingga Modul Kriya Batik ini dapat kami selesaikan. Rancangan modul kriya batik ini merupakan buku panduan teoritis yang bertujuan untuk menambah wawasan mengenai sejarah batik, ragam hias, corak batik maupun motif batik. Dimana batik sendiri merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang

dikembangkan di desa Bergas Kidul, sehingga harapannya modul ini dapat membantu ibu - ibu setempat untuk lebih mengetahui perihal asal - usul serta beragam corak batik dari daerah lain. sehingga kedepannya modul ini mampu dijadikan referansi untuk mengembangakan lebih banyak lagi corak yang bervariasi.

Cakupan materi kami peroleh dari berbagai sumber, baik sumber cetak, digital maupun wawasan pribadi. Kami selaku mahasiswa UNNES yang turut andil dalam KKN Kemitraan UNNES di Desa Bergas Kidul ini berharap semoga modul ini dapat memberikan manfaat untuk memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan mengenai Kriya Batik .

KATA PENGANTAR

Semarang, 2 Agustus 2021

Tim Penyusun

3

(4)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ...i

Logo UNNES...ii

Kata Pengantar...iii

Dfaftar Isi...iv CHAPTER 1

PENDAHULUAN ...

Latar Belakang...

Tujuan ...

Manfaat ...

CHAPTER 2

Sejarah / Asal - Usul Batik...

Pengertia Batik...

Jenis -Jenis Batik...

Motif Batik... ...

Teknik Membatik...

Proses Membatik...

Fungsi Batik...

Manfaat Batik...

.

CHAPTER 3

Penutupan ...

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN...

4

(5)

Seperti kita ketahui, Batik merupaka warisan budaya milik Indonesia yang telah diakui oleh dunia bahkan oleh

UNESCO sendiri. Disini Batik mengisyaratkan corak yang khas dengan kebudayaan juga kekayaan Indonesia. Selain itu corak serta ragam hias batik tersebar dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan semakin hari motif - motif baru mulai banyak muncul dan menambah keragaman batik Indonesia.

Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan di desa Bergas Kidul ini, kami sebagai Mahasiswa banyak menyorot perihal usaha Batik yang ada di desa Bergas Kidul. selain usaha ini dikelola oleh desa beserta ibu - ibu setempat, batik ini menciptakan beragam motif baru yang menggambarkan keunikan desa merea, untuk itulah modul ini dibuat dengan maksud agar kedepannya Modul ini dapat digunakan sebagai referensi baik secara teoritik maupun praktikum bagi usaha batik di Desa Bergas Kidul.

LANDASAN TEORI Pendahuluan

Bagaimana latar belakang modul ini ? Apa tujuan dari modul ini ?

Apa saja manfaat modul ini ?

Bagaimana sejarah serta Perkembangan Corak dan Motif Batik di Indonesia?

Bagaimana perkembangan Ragam Hias dan Corak Batik?

1.

2.

3.

4.

5.

5

(6)

Batik adalah seni gambar diatas kain untuk pakaian yang dibuat dengan teknik resist menggunakan material lilin. Kata batik berasal dari bahasa Jawa yang berarti menulis.

Teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Batick, batic, bathik, battik, batique dan batek serta batix adalah sebutan lain kain batik. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia. Setiap daerah di Indonesia mempunyai corak batik yang berbeda-beda dikarenakan pengaruh budaya masyarakat setempat. Corak batik daerah Jawa Tengah seperti Solo, Yogyakarta dan Pekalongan lebih banyak bermotif flora dengan alur yang rapat dengan warna warna gelap seperti hitam ataupun coklat tua, berbeda dengan corak batik daerah Madura terutama Sumenep yang mengkombinasikan antara flora dan fauna dengan dominasi warna merah.

Masyarakat pada saat ini belum mengetahui betul tentang batik yang ada di Indonesia. Batik merupakan warisan leluhur Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO, namun banyak keterbatasan dalam pengenalan batik yang ada di daerah Indonesia. Pengenalan terhadap motif batik pada saat ini hanya dapat dilihat dengan datang ke museum atau dengan menyelenggarakan galeri batik. Galeri batik dapat berfungsi sebagai tempat pameran atau dapat berfungsi untuk tempat

memperdagangkan batik. Namun ada keterbatasan dalam penyelenggaraan galeri batik yaitu memerlukan ketersediaan tempat serta harus mendatangkan kain batik yang seringkali sudah berumur sehingga rentan terhadap kerusakan. sehingga Modul mengenai kriya batik ini dibuat dalam rangka menyebarkan wawasan serta

pengetahuan tentang batik. dimana batik yang ada di Indonesia begitu bergam.

Sehingga kita pun sebagai warga negara Indonesia sebaiknya memperkaya wawasan kita tentang corak khas Indonesia satu ini.

LAtar belakang

6

(7)

tujuan

manfaat

Tujuan dibuatnya Modul Kriya Batik ini adalah sebagai

bentuk pengembangan materi dari salah satu budaya yanga da di Desa Bergas Kidul, yaitu Batik. Dimana modul ini berisi wawasan serta pengetahuan tertulis mengenai sejarah batik, teknik

membatik, bahan membatik, dan lain - lain

1.`Sebagai materi penambah wawasan dan pengetahuan masyarakat Bergas Kidul dalam mengembangkan budaya Batik.

2. `Sebagai suatu bentuk materi tertulis yang hendaknya dapat memperkaya wawasan masyarakat Desa Bergas Kidul dalam ranah membatik

3.`Menjadi suatu referensi bagi masyarakat Desa Bergas Kidul, bilamana di masa mendatang dapat memperkaya corak dan motif batik Desa Bergas Kidul.

7

(8)

Sejarah batik yang tepat sampai saat ini belum dapat dipastikan, akan tetapi artifak batik berusia lebih 2000 tahun pernah ditemui. Dari manapun asalnya, hasil seni ini telah menjadi warisan peradaban dunia. Jenis corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khas budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik

Tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri. Pemakaian batik dalam busana tradisi mempunyai sejarah yang lama berlangsung dari zaman awal tamadun

Melayu. Dipakai oleh semua golongan, dari raja ke bangsawan sampai rakyat jelata, batik dijadikan sebagai seni asli yang praktikal dan popular.Dalam tradisi penulisan kain cindai misalnya disebut dalam banyak hikayat-hikayat silam.Batik menjadi hadiah perpisahan dan perlambangan cinta dalam hikayat Malim Demam dan dijadikan tanda penganugerahan derajat dalam Hikayat Hang Tua.

Batik pada dasarnya merupakan sebuah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.

Nama batik sendiri diyakini memiliki banyak makna. Salah satunya adalah menitik atau menetes. Hal ini diungkapkan oleh W. Kertscher dalam bukunya yang berjudul Perindustrian Batik di Pulau Djawa. Selain itu, S. Koperberg dalam buku De

Javansche Batik Industrie juga mengungkapkan bahwa bagi masyarakat Jawa, batik berasal dari kata kerja membatik atau membuat titik-titik. Hal ini berarti batik bukanlah kain atau busananya melainkan proses membuat motif dengan menggunakan canting dan juga lilin atau malam.

Proses membatik sudah digunakan sebagai motif adat Jawa sejak zaman kerajaan Hindu-Budha. Hal ini dibuktikan dengan adanya ukiran candi peninggalan zaman kerajaan Hindu-Budha yang menampilkan motif batik. Fakta tersebut disampaikan oleh G.F. Rouffer dalam bukunya yang berjudul De Batikkunst in Nederlandsch- Indie en Haar Geschiedenis.

Sejarah mencatat bahwa batik berkembang erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam pada masa Kerajaan Majapahit. Kesenian batik pun dikenal luas di Indonesia khususnya Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19. Meski demikian, teknik batik sendiri telah diketahui lebih dari 1.000 tahun, kemungkinan berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik batik meluas di beberapa negara di Afrika Barat seperti Nigeria, Kamerun, dan Mali. Sedangkan di Asia seperti India, Sri Lanka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

sejarah / ASAL USUL

BATIK

8

(9)

PENGERTIAN BATIK

Pengertian batik adalah motif atau gambar yang di tuangkan pada kain yang di proses secara khusus dengan teknik tertentu sehingga menghasilkan gambar dan motif yang menarik. Hampir setiap provinsi di indonesia mempunyai kain ciri khas mereka.

Biasanya kain yang bermotifkan sejarah yang bisa di buat untuk kerajinan hingga pakaiaan. Batik misalnya, kain batik adalah kain yang sangat populer, paling banyak olahan baju. Dari mulai baju sekolah, harian, guru, PNS, hingga pejabat-pejabat tinggi pun pasti punya kain batik. Wah sangat populer sekali ya kain batik di Indonesia.

Kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya.Meluasnya kesenian batik menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad 18 atau awal abad 19.Batik yang dihasilkan ialah batik tulis sampai awal abad 20 dan batik cap dikenal baru setelah usai Perang Dunia I atau sekitar 1920.Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.Batik juga termasuk jenis kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi kaum perempuan.

Sejak Industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai “Batik Cap dan Batik Cetak”, yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Sementara batik tradisional Yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis.Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenal berasal dari batik keluarga tertentu.Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang.Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tradisonal hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Tanggal 2 Oktober adalah hari batik nasional. Sehingga banyak sekali orang-orang mengunakan batik pada hari bersejarah di sekolah, kampus, dan bekerja. Batik berasal dari jawa dan kemudian menyebar karena banyak sekali yang ingin mengembangkan batik. Walaupun asalnya dari pulau Jawa namun batik juga populer Sumatra,

Kalimantan, Sulawesi bahkan Papua. Keistimewaan batik sendiri adalah dapat di pakai acara-acara formal misalnya menghadiri seminar, sebagai tamu kenegaraan, mengajar.

Batik juga sudah di akui UNESCO sebagai salah satu Warisan Kemanusiaan dab Budaya Lisan dan Non bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada tahun 2 Oktober 2009 hingga sekarang.

9

(10)

2 Macam Batik Berdasarkan Trend Pembuatannya

Batik dibuat dengan cara ditulis.

Pembentuk motif batik adalah garis dan titik.

Susunan motif dan warna disesuaikan dengan pola yang terbentuk dari garis dan titik.

Proses pembuatan batik lebih lama.

Nilai seninya lebih tinggi.

Harga jualnya lebih mahal.

Batik tradisional merupakan satu seni budaya yang berbentuk pola penulisan garis dan titik sehingga berbentuk motif dan corak unik dan khas yang sama.

Contoh batik tradisional adalah batik Cirebon.

Motif yang dipakai dalam batik Cirebon adalah khusus yang berasal dari daerah Cirebon saja, tidak boleh menggunakan motif dari daerah lain. Selain itu, macam batik tradisional proses pembuatannya juga lebih lama daripada macam batik modern.

Batik Tradisional:

Pembuatannya tidak membutuhkan waktu lama.

Motif disesuaikan dengan pergerakan zaman.

Nilai estetikanya ditentukan oleh kesesuaian dengan fashion terbaru.

Penyebaran batik lebih banyak dan lebih luas.

Batik modern adalah macam batik yang dalam teknik dan proses pembuatannya tidak membutuhkan waktu lama. Maka dari itu batik modern memiliki harga yang lebih murah dan sangat mudah

ditemukan di pasaran dengan motif yang seerupa.

Batik Modern:

BATIK TRADISIONAL

BATIK MODERN

10

(11)

motif batik berdasarkan coraknya

Batik ceplok atau ceplokan merupakan jenis batik yang memiliki pola atau motif dengan bentuk dasar geometri, seperti persegi, oval maupun bintang yang disusun melingkar sehingga menyerupai sekuntum bunga dengan pola simetris. Bentuk tersebut terinsirasi dari buah kawung atau buah aren yang dibelah empat.

Variasi dalam batik ceplok sangat kaya, bentuk utama geometris bisa diisi atau dalam istilah batik disebut isen-isen dengan motif batik lainya seperti kawung, parang klithik, truntum atau hiasan isen-isen lainnya seperti bunga dan gerdo atau garuda.

Makna Motif Batik Ceplok (Filosofi)

Motif batik ceplok ini menggambarkan suratan takdir dan keteraturan kehidupan, bawah dalam kehidupan di dunia sudah ada aturan dan garisnya. Sehingga dharapkan sipemakai batik ini dapat menjalani hidup secara teratur. Pada zaman dulu, batik ceplok digunakan oleh aparat pemerintahan. Dengan menggunakan motif batik ini diharapan para aparat pemerintahan akan bertugas dengan benar dan jujur.

Batik Parang merupakan salah satu motif batik yang paling tua di Indonesia. Parang berasal dari kata Pereng yang berarti lereng. Perengan menggambarkan sebuah garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal. Susunan motif S jalin-menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan.

MOTIF CEPLOK

MOTIF PARANG RUSAK MOTIF KAWUNG

Batik Kawung adalah motif batik yang bentuknya berupa bulatan mirip buah kawung yang ditata rapi secara geometris.

Kadang, motif ini juga ditafsirkan sebagai gambar bunga lotus dengan empat lembar mahkota bunga yang merekah. Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian.

11

(12)

Motif batik Parang Barong merupakan salah satu pengembangan motif batik parang, ciri khas dari motif ini adalah memiliki ukuran yang lebih besar dari parang rusak, diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. Motif ini memiliki makna pengendalian diri dalam dinamika usaha yang terus-menerus, kebijaksanaan dalam gerak, dan kehati-hatian dalam bertindak.

Pada zaman dahulu hanya boleh dipakai oeh Raja, dan Parang Rusak Barong mempunyai makna bahwa Raja sebagai pemimpin harus selalu hati-hati, dapat mengendalikan diri (lahir dan batin) sehingga menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, berwatak dan berperilaku luhur.

Motif ini berasal dari dua suku kata yakni Parang yang berarti lereng, dan kusumo yang berarti bunga atau kembang. Pada jaman dulu motif batik Parang Kusumo hanya boleh dikenakan oleh kalangan keturunan Raja bila berada didalam kraton. Pada era sekarang kain batik motif parang kusumo s digunakan pada saat tukar cincin.

Makna yang terkandung dalam motif ini adalah bahwasanya hidup harus dilandasi oleh perjuangan untuk mencari

keharuman lahir dan batin sebagaimana wangi harumnya bunga. Bagi orang Jawa keharuman yang dimaksud adalah keharuman batin dan perilaku, keharuman pribadi, taat pada norma-norma yang berlaku dan bisa membawa diri agar dapat terhindar dari berbagai bencana.

MOTIF PARANG BARONG

MOTIF PARANG KUSUMO MOTIF PARANG KLITHIK

Motif batik Parang Klitik merupakan pola parang yang memiliki bentuk stilasi yang lebih halus dari parang rusak, bentuk lebih sederhana dan mempunyai ukuran yang lebih kecil. Motif parang klitik ini menggambarkan citra feminim, lembut, menggambarkan perilaku halus dan bijaksana. Motif parang klitik ini pada jaman dulu banyak dikenakan oleh para puteri raja.

12

(13)

Motif batik Parang Tuding berasal dari kata Parang dan Tuding. Kata tuding sendiri memiliki arti telunjuk atau menunjuk, hal ini bisa dilihat dari bentuk motifnya yang menyerupai jari telunjuk yang disusun secara berjajar dan berkesinambungan.

Motif ini memiliki kandungan makna bahwa siapapun yang mengenakannya diharapkan dapat menjadi pengarah, pemberi

petunjuk yang bisa menunjukkkan hal-hal yang baik dan menimbulkan kebaikan. Motif batik ini biasa digunakan oleh orang tua.

Motif Parang Centong atau juga disebut Centung merupakan ragam hias Parang yang memiliki bentuk seperti centong (alat mengambil nasi). Ada juga yang berpendapat bahwa parang

centong (centung) artinya “wis ceta macak” (sudah pandai

merias diri).

Jika ditilik dari arti kata sudah pandai merias diri, maka motif batik ini sangat cocok untuk wanita yang sudah menginjak dewasa, sehingga dia akan lebih terlihat cantik. Motif batik ini biasanya banyak dipakai untuk menghadiri acara pesta

pernikahan dan juga digunakan untuk acara Pitonan, yakni upacara tujuh bulanan pada janin saat hamil.

MOTIF PARANG TUDING

MOTIF PARANG CENTONG MOTIF PARANG CURIGO

Parang Curigo berasal dari kata parang dan curigo. Kata curigo sendiri adalah nama lain dari bilah keris tanpa warangka.

Bentuk keris bisa dilihat pada bentuk motif-motif geometrik- parang yang menyerupai luk keris. Adapun ciri khas dari pola batik parang curiga adalah hiasannya yang disusun sejajar dengan sudut 45 derajat. Kemudian selalu ada ragam hias berbentuk belah ketupat yang juga sejajar dengan ragam hias utama pola parang, ragam hias ini disebut sebagai mlinjon.

Motif batik ini banyak digunakan untuk menghadiri pesta.

Dengan memakai kain batik motif ini, Si pemakai diharapkan dapat memiliki kecerdasan, kewibawaan, serta ketenangan.

13

(14)

Parang Pamor berasal dari kata Parang dan Pamor, Kata Pamor sendiri dalam bahasa jawa berarti aura atau energi yang terpancar dari diri seseorang. Dengan mengenakan batik ini, harapannya orang yang menggunakan motif batik Parang Pamor maka auranya akan keluar atau memancar (wis pecah pamore).

Selain motif parang yang telah disebutkan diatas, sebenarnya masih banyak motif parang lainnya. Misalnya seperti motif batik parang slobok, parang centung, parang gendreh, parang srimpi, parang canthel dan berbagai jenis parang kombinasi yang sering disebut sebagai parang seling.

atik Nitik merupakan kain batik yang memiliki motif nitik dan berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Nitik merupakan ragam hias ceplokan yang tersusun atas garis-garis halus, balok-balok kecil, segi empat, serta titik-titik halus yang sepintas menyerupai tenunan.

MOTIF PARANG PAMOR

MOTIF NITIK MOTIF LERENG

Motif jenis ini pada jaman dahulu hanya digunakan oleh sentono dalem (anak dari Ratu). Sejarah motif ini diawali dari pelarian keluarga kerajaan dari Keraton Kartasura. Para

keluarga raja terpaksa bersembunyi di daerah pegunungan agar terhindar dari bahaya. Mereka berada di daerah-daerah yang sulit dijangkau musuh. Motif ini berarti juga topo broto para raja yang dilakukan di lereng-lereng pegunungan untuk

mendapatkan wahyu atau wangsit. Dalam tapa brata itulah mereka dapat melihat pemandangan gunung dan pegunungan yang berderet-deret sehingga menyerupai pereng atau lereng.

Untuk itu maka motif ini dijadikan sebagai simbol kesuburan.

14

(15)

Motif Semen dimaknai sebagai penggambaran dari “kehidupan yang semi”. Terdapat beberapa jenis ornamen pokok pada motif-motif semen. Yang pertama adalah ornamen yang berhubungan dengan daratan, seperti tumbuh-tumbuhan atau binatang berkaki empat.

Batik Keraton adalah wastra batik dengan pola atau motif tradisional, terutama yang semula tumbuh dan berkembang di keraton-keraton Jawa. Baik motif, susunan ragam hias, maupun pewarnaannya merupakan perpaduan antara seni, adat, filosofi, dan jatidiri kehidupan masyarakat keraton. Batik jenis ini

sangatlah eksklusif, karena tidak sembarang orang bisa mengenakannya.

MOTIF SEMEN

MOTIF KRATON MOTIF TRUNTUM

Motif Truntum yang diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana bermakna cinta yang tumbuh kembali. Dia menciptakan motif ini sebagai symbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang. Karena maknanya, kain bermotif truntum biasa dipakai oleh orang tua pengantin pada hari penikahan.

MOTIF SUDAGARAN

Batik Sudagaran adalah motif larangan dari kalangan keraton yang membuat seniman dari kaum saudagar untuk membuat motif baru yang berlandaskan selera masyarakat saudagar.

Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut mampu dipakai masyarakat umum.

15

(16)

Menggunakan alat Canting dan Bahan Lilin / Malam yang

dipanaskan

JENIS BATIK BERDASARKAN TEKNIK PEMBUATANNYA

BATIK TULIS

Batik tulis adalah macam batik yang dibuat secara manual menggunakan tangan dengan alat bantu canting untuk menerakan malam pada corak batik. Pembuatan batik tulis membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi karena setiap titik dalam motif berpengaruh pada hasil akhirnya. Motif yang dihasilkan dengan cara ini tidak akan sama persis. Kerumitan ini yang menyebabkan harga batik tulis sangat mahal. Jenis batik ini dipakai raja, pembesar keraton, dan

bangsawan sebagai simbol kemewahan.

16

(17)

Menggunakan alat Cap sebagai pengganti canting

BATIK CAP

BBatik cap adalah macam batik yang dibuat dengan menggunakan cap atau semacam stempel motif batik yang terbuat dari tembaga. Cap digunakan untuk

menggantikan fungsi canting sehingga dapat mempersingkat waktu pembuatan. Motif batik cap dianggap kurang memiliki nilai seni karena semua motifnya sama persis. Harga batik cap cukup murah karena dapat dibuat secara masal..

17

(18)

Menggunakan alat Lukis seperti kuas dan cat untuk

pewarnaan pada kain

BATIK LUKIS

Batik lukis adalah macam batik yang dibuat dengan melukiskan motif menggunakan malam pada kain putih. Pembuatan motif batik lukis tidak terpaku pada pakem motif batik yang ada. Motifnya dibuat sesuai dengan keinginan pelukis tersebut. Batik lukis ini mempunyai harga yang mahal karena tergolong batik yang eksklusif dan jumlahnya terbatas.

18

(19)

Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)

1.

Lilin atau malam adalah bahan yang

dipergunakan untuk membatik. Sebenarnya malam tidak habis, karena akhirnya diambil kembali pada proses mbabar,proses pengerjaan dari membatik sampai batikan menjadi kain.

Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap pada kain.

ALAT DAN BAHAN MEMBATIK

Kain mori adalah kain tenun berwarna putih yang digunakan untuk bahan membatik. Bahan baku kain mori terbuat dari serat alam seperti katun, rayon, dan sutra. Ada 2 jenis kain mori yaitu kain mori yang telah mengalami proses pemutihan atau bleaching dan kain mori yang belum diputihkan

2. Lilin (malam) yang dicairkan

19

(20)

Canting batik terdiri dari tiga bagian yaitu cucuk, nyamplung dan pegangan.

Cucuk atau carat fungsinya seperti mata pena sebagai ujung keluarnya cairan malam (lilin). Supaya keluarnya lebih lancar.

Nyamplung fungsinya sebagai tempat untuk memasukkan malam panas. Cucuk dan nyamplung terbuat dari tembaga, karena tembaga merupakan material yang baik sebagai penghantar panas.

Gagang terong, yaitu tangkai canting batik yang terletak pada bagian belakang untuk ditancapkan pada tangkai yang sebenarnya dan umumnya terbuat dari bambu.

Canting Batik Rengreng

Canting Batik Menurut Fungsinya 1.

Canting batik ini mempunyai cucuk tunggal dan tidak terlalu besar, diameter 1-2.5 mm.

Fungsinya untuk membuat pola pertama pada batik tulis atau terkenal dengan istilah merengreng. Pola pertama atau dasar tidak terlalu rumit karena belum ada isian maupun tembokan atau pulasan pada kain.

2. Canting Batik Isen

Canting batik isen mempunyai cucuk tunggal dan banyak sesuai dengan motif yang diinginkan, diameter canting ini lebih kecil 0.5-1.5 mm.

3. Canting sebagai alat pembentuk motif

Canting berasal dari bahasa Jawa yang berarti alat untuk melukis batik tulis.

20

(21)

Canting Batik Cucuk Kecil

2. Canting Batik Menurut Ukurannya

1.

Adalah canting batik bercucuk kecil digunakan untuk membuat isen pada pola batik yang telah direngreng.

2. Canting Batik Cucuk Sedang

Canting batik ini digunakan untuk membuat pola pertama sebagai pola dasar dalam pembuatan batik tulis.

3. Canting Batik Cucuk Besar

Digunakan untuk membuat pola-pola yang berukuran besar. Pola tersebut dipilih untuk membuat perbedaan antara pola utama dan pola tambahan. Tapi tidak semuanya pola diperlakukan seperti itu karena akan memakan waktu yang lebih lama untuk memilih pola yang akan diperbesar. Di daerah Trusmi, Cirebon canting batik ini digunakan untuk membuat tembokan atau pulasan pada kain, biasanya ujung cucuk ditambah dengan balutan kain sehingga diameter yang didapat lebih besar.

3. Canting Batik Menurut Banyaknya Cucuk atau Carat

Canting Batik Cecekan

Canting batik ini tergolong canting isen yang mempunyai carat tunggal. Fungsinya sebagai pembuat titik-titik isen atau isen lainnya seperti isen ukel, pada motif batik.

Canting Batik Loron

Diambil dari kata loro (dua dalam bahasa jawa), yang berarti canting batik ini mempunyai cucuk dua atas dan bawah. Fungsinya untuk membuat garis rangkap pada pola batik seperti batasan pada bogem.

Canting Batik Telon

Canting batik telon mempunyai cucuk tiga berbentuk segitiga sama sisi. Fungsinya untuk membuat pola isen yang berbentuk segitiga.

Canting Batik Prapatan

Bentuk canting batik prapatan cucuknya mempunyai empat buah dengan titik pola segi empat.

Fungsinya sama seperti canting batik isen lainnya sebagai pembuat pola isen sehingga menghasilkan pola segi empat.

Canting Batik Liman

Mempunayai cucuk lima dengan titik berbentuk lingkaran. Satu sebagai pusatnya dan keempatnya mengelilingi pusat.

Canting Batik Byok

Canting batik ini cucuknya berjumlah tujuh atau lebih biasanya jumlahnya ganjil. Fungsinya untuk membuat lingkaran

Canting Batik Galaran

Canting batik galaran atau renteng mempunyai mata cucuk yang berbaris dari atas kebawah, jumlahnya empat atau lebih, biasanya berjumlah genap.

21

(22)

Panci dan Kompor dalam proses membatik digunakan

untuk memanaskan lilin, nantinya setelah lilin cair baru dapat digunakan untuk

membatik

4. Gawangan (tempat untuk menyampirkan kain)

Gawangan adalah alat bantu dalam membatik. Fungsinya sebagai alat pelengkap yang berguna untuk memudahkan para pembatik saat menaruh kain ditengah tengah proses membatik. Alat ini bisa terbuat dari bahan kayu atau bambu tergantung pembuat dan pemesannya.

5. Panci dan kompor kecil untuk memanaskan.

22

(23)

7. Larutan Pewarna

Secara umum berdasarkan sumber asalnya zat pewarna dibagi menjadi 2 : Zat

pewarna alami dan zat pewarna sintetis. Pada jaman dahulu proses pewarnaan tekstil menggunakan zat warna alam. Namun, seiring peningkatan kebutuhan dan kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat warna sintetis untuk tekstil maka semakin

terkikislah penggunaan zat warna alam. Zat Pewarna Alam semakin sulit ditemukan di jaman seperti sekarang ini. Berbeda dengan zat pewarna alam, zat pewarna

sintetis akan lebih mudah diperoleh di pasaran, ketersediaan warna terjamin, jenis warna bermacam macam, dan lebih praktis dalam penggunaannya

1. Pewarna Alam

Pewarna alami merupakan zat pewarna alami yang diperoleh dari tumbuhan, hewan atau sumber-sumber mineral. Pewarna alami para pembatik

menggunakan mangga, indigo (nila), jambu dan ketapang. Mahoni, nangka, tegeran, merbau, tingi dan jolawe diambil kulit batang kayunya.

2. Pewarna Sintesis

pewarna batik sintetis biasanya berasal dari bahan kimia yang terpilih. Zat kimia yang biasanya dipilih yaitu barupa zat yang jika dipanaskan tidak akan merusak malam dan tidak menyebabkan kesulitan pada proses selanjutnya. Pewarna batik ini digunakan ketika batik sudah dalam keadaan dingin. Dibandingkan zat pewarna alam, ketersediaan pewarna batik sintetis jauh lebih beragam dan lebih praktis dalam penggunaannya. Zat Pewarna Sintetis yang biasa dipakai untuk mewarnai batik diantaranya berupa napthol, zat warna indigosol, zat warna remasol, zat warna rapid, dan direk.

23

(24)

Ngemplong, yaitu proses memadatkan serat-serat kain yang baru dibersihakan.

Memola, yaitu pembuatan pola menggunakan pensil ke atas kain.

Mbatik, yaitu menempelkan lilin/malam batik pada pola yang telah digambar menggunakan canthing.

Nembok, yaitu menutup bagian yang nantinya dibiarkan putih dengan lilin tembokan.

Medel, yaitu mencelup kain yang telah dipola, dilapisi lilin ke pewarna yang sudah disiapkan.

Ngerok/Nggirah, yaitu proses menghilangkan lilin dengan alat pengerok.

Mbironi, yaitu menutup bagian2 yang akan dibiarkan tetap berwarna putih dan tempat2 yang terdapat cecek (titik titik).

Nyoga, yaitu mencelup lagi dengan pewarna sesuai dengan warna yang diinginkan.

Nglorod, yaitu proses menghilangkan lilin dengan air mendidih untuk kemudian dijemur.

Begitu pula cara melukiskan batik dalam kain, berikut ini langkah- langkah sederhana dalam membuat batik yaitu :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Proses Membuat Batik

24

(25)

Cuci bersih kain mori sebelum mulai membatik.

Proses pencelupan batik dimulai dari warna yang paling muda dan diakhiri dengan warna yang paling gelap.

Perhatikan suhu lilin untuk membatik. Suhu harus cukup panas agar lilin meresap ke dalam pori-pori kain.

Langkah-langkah penting dalam membatik : 1.

2.

3.

Batik adalah warisan budaya asli Indonesia yang sudah mendunia. Kain batik dapat dibuat menjadi beragam produk seperti pakaian, selimut, sarung bantal, dan masih banyak lagi.

Ada dua jenis batik yaitu batik cap dan batik tulis. Cara membuat batik tulis adalah cara membatik dengan proses yang sangat tradisional. Cara membuat batik dengan metode ini, Anda seperti melukis dengan canting, membubuhkan titik-titik lilin satu demi satu sesuai motif yang tergambar. Anda bisa membuat motif sendiri, atau cukup meniru motif yang telah ada. Apapun yang Anda pilih, memiliki pengalaman terlibat dalam proses cara membuat batik adalah hal yang menyenangkan.

Prinsip dalam batik adalah merangkai setiap titik lilin yang kita cantumkan pada kain menjadi sebuah karya tangan yang indah.

langkah-langkah membatik

25

(26)

nilai estetis

Kain yang dipakai untuk membuat batik disebut dengan kain mori. Sebelum mengikuti langkah-langkah cara pembuatan batik berikut ini, cuci terlebih dahulu kain mori yang akan digunakan untuk membuat batik. Tujuannya mencuci kain mori adalah untuk membuat serat-serat kain lebih lemas dan mempermudah cara pembuatan batik.

Polling

1. Membuat Pola.

Cara membuat pola adalah dengan menggambarnya di atas kertas roti. Anda bebas berkreasi membuat pola sendiri, atau meniru dari pola yang sudah ada.

2. Menyalin Pola.

Pola yang sudah selesai dibuat di atas kertas roti lalu dijiplak di atas kain mori. Caranya dengan menggunakan pensil, atau bisa juga menggunakan canting.

3. Memanaskan Lilin.

Lilin untuk cara membuat batik biasanya berbentuk blok. Taruh lilin di wajan kecil, lalu panaskan wajan dengan menggunakan kompor kecil. Tunggu hingga lilin mencair.

4.Pembatikan Pertama. Cara membatik adalah melukis pola dengan menggunakan lilin.

Masukkan lilin ke dalam canting lalu mulailah membatik dengan mengikuti gambar motif yang telah dibuat.

5.Menembok. Proses menembok adalah menggunakan larutan lilin untuk menutupi bagian kain yang akan dibiarkan polos (tidak diwarnai). Gunakan kuas atau canting untuk menutupi kain dengan larutan lilin.

6.Pencelupan petama. Setelah dilapisi lilin, celupkan kain ke dalam cairan pewarna. Celupkan berulang-ulang sampai mendapat warna seperti yang diinginkan. Setelah selesai, jemur kain di atas gawangan.

7.Pembatikan kedua.Setelah kain kering, lakukan proses membatik lagi untuk menambah lapisan warna dan motif.

8.Pencelupan kedua. Setelah selesai membatik, celupkan kain ke dalam cairan pewarna kedua.

Jumlah pencelupan selama proses membatik bervariasi, tergantung jumlah warna yang Anda inginkan.

9.Menghilangkan lilin. Cara menghilangkan lilin yang ada di atas kain adalah dengan merebus kain. Setelah itu, jemur batik sampai kering.

Cara membuat batik cap

Perbedaan cara membatik cap dan cara membuat batik tulis terletak pada cara membuat motif.

Batik cap tidak membutuhkan proses menggambar motif karena cara membatiknya adalah menggunakan semacam stempel besar berukuran standar 20x20 cm yang sudah diberi motif.

Stempel besar ini dikenal dengan nama canting cap. Berikut ini adalah cara membuat batik cap.

1.Bentangkan kain mori di atas permukaan rata.

2.Panaskan lilin dengan menggunakan loyang khusus untuk batik cap. Letakkan loyang di atas kompor.

3.Celupkan canting cap ke dalam lilin lalu capkan ke atas kain. Tekan dengan kuat agar lilin meresap ke dalam pori kain.

Setelah mempraktikkan cara membuat batik tulis dan batik cap di atas, Anda dapat memanfaatkan kain batik hasil karya Anda untuk beragam benda.

26

(27)

fungsi batik

Fungsi batik yang perlu Anda ketahui. Dalam hal ini, fungsi batik dibedakan menjadi fungsi praktis dan fungsi estetis. Berikut adalah beberapa fungsi batik bagi masyarakat Indonesia yang perlu diketahui :

1. Fungsi Praktis

Fungsi praktis dari kain batik tidak lain adalah sebagai produk yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, kain batik dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat sandang atau pakaian. Baik pakaian yang digunakan sehari-hari maupun pakaian untuk acara-acara tertentu, seperti batik untuk pakaian kebaya maupun baju pernikahan adat Jawa. Selain itu kain batik juga bisa digunakan sebagai sarung, jarik,

selendang, hingga kerudung.

2. Fungsi Estetis

Fungsi batik berikutnya yaitu fungsi estetis, yaitu batik yang digunakan sebagai hiasan hingga simbol sosial. Kain batik yang digunakan sebagai hiasan tidak lain karena batik memiliki keindahan dalam setiap motif yang digambar. Dalam hal ini, kain batik dapat digunakan sebagai aksesoris seperti taplak meja, gorden, hiasan dinding, hingga tas.

Sedangkan sebagai simbol sosial, kain batik dibuat dengan berbagai macam teknik dan tingkat kesulitan. Semakin rumit dan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam proses pembuatannya, maka kain batik tersebut

mempunyai nilai yang lebih tinggi. Tidak jarang, batik-batik tulis yang dibuat dengan proses yang rumit mempunyai harga yang cenderung mahal.

27

(28)

MOTIF batik

Motif batik dibedakan menjadi motif geometris dan non-geometri. Berikut penjelasannya ;

1. Motif geometris

Motif geometris merupakan motif batik yang digambar dengan pola berulang sehingga memiliki bentuk yang simetris. Beberapa jenis motif batik

geometris seperti motif swastika, banji, pilin, meander, kawung, tumpal, dan ceplokan. Masing-masing motif batik ini mempunyai ciri khas bentuk yang berbeda-beda, begitu juga dengan makna di dalamnya. Berbagai motif batik ini sering erat kaitannya dengan makna-makna filosofis kehidupan. Sehingga dalam masyarakat Jawa, penggunaan busana kain batik dapat disesuaikan dalam berbagai suasana.

2. Motif non-geometris

Motif non-geometris merupakan motif batik yang mempunyai susunan dan bentuk yang tidak teratur. Motif batik non-geometris ini sering kali ditemui dalam bentuk tumbuhan, bunga, binatang, hingga candi. Ragam hias

tumbuhan pada motif batik diaplikasikan dengan bentuk daun, tangkai, bunga, kuncup, sulur dan berbagai bentuk tumbuhan lainnya. Sedangkan motif hewan juga beragam seperti burung, kupu-kupu, ikan, hingga rusa atau kijang.

28

(29)

Sebagai warisan budaya leluhur yang menjadi kebanggaan Indonesia.

Kain batik merupakan produk atau hasil karya yang mempunyai nilai keindahan dari setiap motif yang ada. Sehingga batik menjadi warisan nenek moyang yang perlu terus dilestarikan.

Batik menjadi ciri khas yang mempopulerkan Indonesia di mata dunia.

Dalam hal ini, PBB mengakui bahwa batik merupakan warisan budaya yang memiliki nilai estetis tinggi. Bahkan tokoh dunia seperti Nelson Mandela, turut mempopulerkan batik sebagai kekayaan Indonesia yang indah dan luhur.

Mengenakan kain atau pakaian batik dipercaya dapat meningkatkan kepercayaan diri. Dalam hal ini, kain batik memiliki motif yang beragam dengan berbagai makna filosofis mental yang mendalam. Orang yang mengenakan pakaian batik juga dilihat lebih berwibawa dan bijaksana.

Manfaat Kain Batik

Setelah mengetahui beberapa fungsi batik dan macam motifnya, kain batik juga memberikan beberapa manfaat tersendiri bagi bangsa Indonesia. Dalam hal ini, batik merupakan salah satu warisan budaya leluhur yang masih terus dilestarikan sebagai ciri khas Indonesia. Bukan hanya itu, berikut beberapa manfaat kain batik yang perlu Anda ketahui :

29

(30)

Batik merupakan warisan budaya yang sungguh tidak ternilai harganya. Batik sendiri memiliki makna - makna filosofis terkait dengan corak dan motifnya. Semakin kesini, batik sudah semakin berkembang, baik dari segi teknologi, pewarnaan, motif, corak, dll. Kita telah

mempelajari banyak hal mengenai Batik, mulai dari pengertian hingga manfaat yang diberikan dari pemakaian batik. Sehingga semakin kesini kita semakin tau bahwa keanekaragaman karya seni nusantara sungguhlah tidak ternilai

harganya, yang membuat kita semakin mampu menghargai setiap nilai yang terkandung

didalamnya, melalui modul ini hendaknya kita dapat lebih mengenal dan mencintai karya seni nusantara seperti batik.

penutup

30

(31)

Raffles, Sir Thomas Stamford. (1817) History of Java, Black, Parbury & Allen, London.

Sumarsono, Hartono; Ishwara, Helen; Yahya, L.R. Supriyapto;

Moeis, Xenia (2013). Benang Raja: Menyimpul Keelokan Batik Pesisir. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978- 979-9106-01-8.

Tirta, Iwan; Steen, Gareth L.; Urso, Deborah M.; Alisjahbana, Mario. (1996) "Batik: a play of lights and shades, Volume 1", Indonesia: Gaya Favorit. ISBN 979-515-313-7, ISBN 978-979- 515-313-9

Nadia Nava, Il batik - Ulissedizioni - 1991 ISBN 88-414-1016-7 https://www.merdeka.com/jateng/fungsi-batik-bagi- masyarakat-indonesia-ketahui-berbagai-macam-motifnya- kln.html?page=5

https://id.wikipedia.org/wiki/Batik www.google.com

https://www.mitrausaha.co.id/katalog/alat-batik-

gawangan-tempat-menyampirkan-kain-saat-membatik/

daftar pustaka

31

(32)

32

Referensi

Dokumen terkait

Informasi penerima manfaat Raskin yang merasa kurang puas dengan pelayanan tersebut beralasan bahwa informan pelaksana program kurang memperhatikan lokasi dan waktu

Implementasi Spektrum Respons Gempa Padang pada Gedung Labor Microteaching Universitas Negeri Padang dengan Metode Analisis Spektrum Respons ; Dedi Sahputra, 081910301025 ; 2013

Untuk mengetahui keterampilan menulis paragraf dengan teknik modelling siswa kelas V i H SMP Bina Tama Palembang, penulis menggunakan tiga jenis instrumen penelitian,

[r]

Namun terdapat permasalahan yang dihadapi UMKM sepatu yang berdasarkan data dari pemilik UMKM sepatu yang terdaftar di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan

1. Pada awal penelitian dilakukan studi pendahuluan yang menunjukkan masalah pada PT. Socfin Indonesia Kebun Tanah Besih. Masalah yang ditemukan adalah bagaimana menentukan

Perbandingan antara sub rute pendistribusian tabung yang digunakan oleh perusahaan dengan sub rute yang hasil optimasi menggunakan metode nearest neighbour memiliki

Hasil dari setiap dimensi akan menunjukkan hubungan dengan peformansi individu setiap karyawan di PT Pelabuhan Indonesia I yang kemudian dapat digunakan perusahaan