• Tidak ada hasil yang ditemukan

KRITIK SASTRA OBJEKTIF LIRIK LAGU الس ال م / د ي ن dīna as-sālam / YANG DINYANYIKAN OLEH SULAIMAN AL MUGHANI SKRIPSI SARJANA OLEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KRITIK SASTRA OBJEKTIF LIRIK LAGU الس ال م / د ي ن dīna as-sālam / YANG DINYANYIKAN OLEH SULAIMAN AL MUGHANI SKRIPSI SARJANA OLEH"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

KRITIK SASTRA OBJEKTIF LIRIK LAGU “مَلاِّسلا َنْيِد”/ dīna as-sālam / YANG DINYANYIKAN OLEH SULAIMAN AL MUGHANI

SKRIPSI SARJANA OLEH

RAUDHATUL HUSNA 170704037

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2021

(2)

KRITIK SASTRA OBJEKTIF LIRIK LAGU “مَلاِّسلا َنْيِد”/ dīna as-sālam / YANG DIPOPULERKAN OLEH SULAIMAN AL MUGHANI

SKRIPSI SARJANA OLEH

RAUDHATUL HUSNA 170704037

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2021

(3)
(4)
(5)
(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.

Apabila pernyataan yang saya perbuat tidak benar, saya bersedia menerima sanksi berupa pengembalian gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, 17 juli 2021

Raudhatul Husna NIM:170704037

(7)

i

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang paling indah selain puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang telah mengajarkan kalam-Nya kepada manusia dan memberikan petunjuk untuk membedakan kebenaran dan kebatilan. Tuhan yang telah menentukan segala sesuatu berada di tangan-Nya, sehingga tidak ada setetes embun pun dan segelintir jiwa manusia yang lepas dari ketentuan dan ketetapan-Nya. Shalawat dan salam juga penulis sampaikan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, seorang panutan dan suri tauladan yang mulia, yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan ilmu pengetahuan.

Alhamdulillah atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul " Kritik Sastra Objektif Lirik Lagu “وَلاِّغنا ٍَِْٚد”

/dīna assālam/ Yang Dinyanyikan Oleh Sulaiman Al Mughani". Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Program Studi Sastra Arab Fakultas Illmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal itu disebabkan oleh pengetahuan dan kemampuan serta pemahaman peneliti yang terbatas. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan pelajaran, dukungan motivasi, bantuan berupa bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak mulai dari pelaksanaan hingga penyusunan laporan skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.

Dengan kerendahan hati, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun kearah perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.

Medan, 17 Juli 2021 Peneliti,

Raudhatul Husna 170704037

(8)

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamu'alaikum Warahmatullāhi Wabarakātuh

Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah- Nya sehingga skripsi ini dapat diwujudkan. Semoga kita semua mendapatkan rahmat dan karunia Allah SWT baik di dunia maupun diakhirat. Penulis menyadari terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan berbagai pihak. Oleh sebab itu dengan segala, kerendahan hati peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Bapak Prof Drs. Mauly Purba, M.A, Ph.D selaku Wakil Dekan I, ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd selaku Wakil Dekan II. Bapak Mhd. Pujiono, S.S., M.Hum. selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dan kepada sivitas akademika yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

3. Ibu Dra. Rahlina Muskar Nasution, M.Hum., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs.

Bahrum Shaleh, M.Ag. selaku Sekretaris Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Nursukma Suri, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh perhatian memberikan waktu, tenaga, ilmu, nasehat, bimbingan, dan memberikan inspirasi dalam penulisan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat penulis rampungkan dengan baik.

(9)

iii

5. Ibu Dra. Khairawati, M.A., Ph.D. selaku dosen penasehat akademik yang telah membimbing dan mengarahkan dalam memenuhi setiap pengambilan perkuliahan yang dengan penuh perhatian dan kesabaran dalam memahami penulis dari awal semeter perkuliahan hingga akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Bahrum Shaleh, M.Ag. dan bapak Dr. Windi Chaldun, Lc., M.Hum.

selaku dosen Penguji dan pengajar dengan penuh perhatian, serta kasih sayang, yang telah meluangkan pikirannya dalam membantu proses penelitian ini hingga selesai tepat pada waktunya.

7. Seluruh Staf Pengajar di Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, yang telah mengajarkan banyak ilmunya semenjak penulis terdaftar menjadi mahasiswa Sastra Arab FIB USU hingga menyelesaikan skripsi ini, berkat ibu dan bapak dosen semua. Serta kak Fitri selaku Staf Administrasi Departemen Sastra Arab yang telah banyak membantu penulis dalam hal administrasi.

8. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis Ayahanda tercinta Syahnan dan ibunda tercinta Zainab yang telah menjadi orang tua terbaik, yang selalu memberikan motivasi, nasihat, semangat, cinta dan kasih sayang yang melimpah, perhatian serta doa yang tak terbatas dan tentu takkan dapat penulis balas. Serta kepada kakaku terkasih Fitri Kholiza, abangku Muhammad Fajar, adik-adikku tercinta Adek Al Zihan Khairani dan Nuraisyah Zahraini dan keponakanku yang lucu Hanif Al Khair yang selalu menjaga, menebar canda tawa, melimpahkan kasih sayang dan perhatiannya serta doa yang baik kepada penulis sehingga dapat dengan mudah menyelesaikan skripsi ini. Dan tak lupa keluarga besar tercinta, terima kasih yang tak terhingga atas doa, semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan rida-Nya.

9. Teristimewa sahabat terbaikku „Izhar Squad‟ yaitu Widya Nurvita, Lusiana Sinaga, Fitri Amaliana, Sri Octariani, dan Nuraisyah Anggraini serta sahabatku terkasih Fatih Zia Al Haq (Ketuaku di Imba) yang selalu ada dikala susah dan senang, saling

(10)

iv

membantu dan memberikan dukungan semangat dan tak pernah sekalipun meninggalkan penulis dalam keadaan apapun. Terima kasih telah mewarnai kisah perjuangan toga dan segala rasa bahagia yang tercipta.

10. Sahabat-sahabat seperjuanganku angkatan 2017 : Nadya Wilanda, Ega, Egi, Asmina, Winda, Vivi, Sari, Ahmad, Fatwa, Rasya, Fahmi, Dita, Sultan, Ayu, Rinda, Moedy, Yuli, Marlina, Rizka, Iqbal, Agung, Nurul, Dhea, Nadin, Hanif, Hani, Putri, Sahrul, Alfi, Rangga, Irsan, Husna, Mitha, Halim, Rizky, Rafi, Oca, Sri, dan teman- teman lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, semoga kita semua sukses.

11. Terkhusus Presidium IMBA periode 2019-2020 : Fatih, Munir, Hani, Sultan, Masnun, Hanif, Dhea, Abib, Vivi, Fitri, Sahrul, Afdhal, Nadya, Asmina, Widya, Sri, Liza, Winda, Dan Wira yang telah memberikan pengalaman terindah dalam berorganisasi yang takkan mungkin dilupakan hingga menua.

12. Sahabat presidium LPTQ USU yang terbaik : Fikri, Raudhoh, Rahmah, Hanif, Ade, Khairun, Qasmal, Rijwal, Hasbie, Nurul, Anggi, Sri, Fitri, Widya dan kawan- kawan lainnya yang selalu memberikan siraman rohani kepada penulis dalam menjalankan kehidupan yang baik menjadi seorang muslimah.

13. Adik-adikku di Sastra Arab : Lisdia, Laras, Faza, Iman, Rahmad, Faras, Lalita, Debby, Delilah, Salmiah, Isma, Sukma, Aisyah, Laila, Gopinda, Wahyudi, Dara, Zuzu, Widad, Aulia, Risris, Ilham, Cahya, Windy, dan kawan-kawan yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

14. Abang dan kakakku di Sastra Arab : bang Fadlan, bang Sangkot, bang Yaqin, bang Lian, bang Lutfi, kak popi, kak Nina, kak Rauda, kak Farah, kak syaya, kak Tanti, kak Dedek, kak Eva, kak Mila, bang Dimas, kak Ade, kak Heni, bang Faddah, bang Iril dan yang yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

(11)

v

15. Sahabat seperjuangan SMA tercinta : Nurul Ayu Hidyah, Agustianti, Dedek Bambang Suwito, Ihsan Bilkhair yang tetap setia menemani dan memberikan semangat dan motivasi untuk saling menguatkan satu sama lain.

16. Sahabat satu asrama putri usu yang selalu menemani dikala sunyi dan saling menjaga satu sama lain : Kartika, Dek Siti, Dek Sandra, Opa, Ega, Cindy, Sartina, Dyah, Wika, Mbak Monik, Suci dan kawan-kawan lainnya. Semoga kita selalu bahagia dalam keadaan apapun.

17. Teristimewa kepada bapak asrama putri USU yaitu bapak Dedi Sudirja yang telah memberikan perhatian dan keamanan serta izin tinggal selama empat tahun. Semoga Allah membalas kebaikan bapak.

18. Para pengurus dan Anggota Ikatan Mahasiswa Sastra Arab (IMBA) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

19. Para pengurus dan Anggota Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Universitas Sumatera Utara.

20. Para pengurus dan anggota Himpunan Mahasiswa SMAN 1 Pegajahan (HIMAS SNIHAN) Serdang Bedagai.

21. Semua pihak yang telah menberikan dukungan moril pada penulis yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Jazākumullahu khairan.

Terima kasih banyak untuk semuanya semoga bantuannya menjadi amalan yang diridai oleh Allah SWT.

Medan, 17 juli 2021 Penulis

Raudhatul husna 170704037

(12)

vi DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR SINGKATAN ... ix

ABSTRAK ... x

PEDOMAN TRANSLITERASI ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Metode Penelitian... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Kajian Terdahulu ... 12

2.2 Landasan Teori ... 15

2.2.1 Lirik Lagu )ٙئبُغنا شؼشنا( /asy-syi'ru al-ghina'i/ ... 16

2.2.2 Kritik Sastra ... 18

2.2.2.1 Fungsi Kritik Sastra ... 21

2.2.2.2 Kritik Sastra Objektif ... 26

2.2.3 Unsur-Unsur Intrinsik Syair ... 29

2.2.3.1 خفطبؼنا /al-„āṭifatu/ Rasa ... 30

(13)

vii

2.2.3.1.1 خفطبؼنا قذص /shidq al-„athifah/ Kebenaran Rasa ... 32

2.2.3.1.2 خفطبؼنا حٕق /quwah al-`aṭifah/ Kekuatan Rasa ... 33

2.2.3.1.3 خفطبؼنا ذجص /tsabat al-`aṭifah/ Kelanggenggan Rasa ... 35

2.2.3.1.4 خفطبؼنا غُر /tanawu al-`aṭifah/ Ragam Rasa ... 36

2.2.3.1.5 خفطبؼنا ًٕع /sumuw al-`aṭifah/Tingkat Rasa ... 38

2.2.3.2 لبٛخنا /al-khayalu/ Imajinasi... 39

2.2.3.2.1 س بكزثا لبٛخنا /al-khayalu ibtikari / Imajinasi Kreatif ... 41

2.2.3.2.2 فٛن أر لبٛخنا /al-khayalu ta`lifi/ Imajinasi Asosiatif ... 44

2.2.3.2.3 ٌبٛثلبٛخنا /al-khayalu bayani/ Imajinasi Interpretative ... 45

2.2.3.3 حشكفنا /al-fikratu/ Gagasan ... 46

2.2.3.4 حسٕصنا /al-ṣūratu/ Bentuk ... 48

2.2.3.4.1 Bahasa Sastra Bersifat Lugas ... 49

2.2.3.4.2 Bahasa Sastra Berbeda Karena Perbedaan Perasaan ... 50

2.2.3.4.3 Bentuk Sastra Terkait dengan Makna ... 51

2.2.3.4.4 Bentuk Sastra Berbeda Karena Perbedaan Penulis ... 52

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 54

3.1 Hasil ... 54

3.2 Pembahasan ... 58

3.2.1 Fungsi Kritik Sastra Terhadap Lirik Lagu “وَلاِّغنا ٍَِْٚد”/ dīna as-salām/ ... 58

3.2.1.1 Menjelaskan karya sastra ... 58

3.2.1.2 Untuk Meluruskan Kekeliruan Karya Sastra dari Kaidah-kaidah Logika Dan Moral ... 65

3.2.1.3 Menunjang Ilmu Sastra ... 69

3.2.2 Unsur-Unsur Intrinsik Syair Dalam Kritik Sastra Objektif Lirik Lagu “وَلاِّغنا ٍَِْٚد” /dīna as-salām/ ... 70

3.2.2.1 خفطبؼنا /al-„āṭifatu/ Rasa ... 70

(14)

viii

3.2.2.1.1 خفطبؼنا قذص /shidq al-„athifah/ Kebenaran Rasa ... 70

3.2.2.1.2 خفطبؼنا حٕق /quwah al-`aṭifah/ Kekuatan Rasa ... 76

3.2.2.1.3 خفطبؼنا ذجص /tsabat al-`aṭifah/ Kelanggenggan Rasa ... 80

3.2.2.1.4 خفطبؼنا غُر /tanawu al-`aṭifah/ Ragam Rasa ... 81

3.2.2.1.5 خفطبؼنا ًٕع /sumuw al-`aṭifah/Tingkat Rasa ... 84

3.2.2.2 لبٛخنا /al-khayalu/ Imajinasi... 86

3.2.2.2.1 س بكزثا لبٛخنا /al-khayalu ibtikari/ Imajinasi Kreatif ... 87

3.2.2.2.2 فٛن أر لبٛخنا /al-khayalu ta`lifi/ Imajinasi Asosiatif... 89

3.2.2.3 حشكفنا /al-fikratu/ Gagasan ... 91

3.2.2.4 حسٕصنا /al-ṣūratu/ Bentuk ... 94

3.2.2.4.1 Bahasa Sastra Bersifat Lugas ... 94

3.2.2.4.2 Bahasa Sastra Berbeda Karena Perbedaan Perasaan... 95

3.2.2.4.3 Bentuk Sastra Terkait dengan Makna ... 96

3.2.2.4.4 Bentuk Sastra Berbeda Karena Perbedaan Penulis ... 99

BAB IV PENUTUP ... 102

4.1 Kesimpulan ... 102

4.2 Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106 LAMPIRAN

(15)

ix

DAFTAR SINGKATAN

1. SWT : Subhana Wa Ta‟ala

2. SAW : Sallallahu „Alaihi Wasallam

3. FIB : Fakultas Ilmu Budaya

4. No. : Nomor

5. SKB : Surat Keputusan Bersama

6. FKIP : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan 7. IMBA : Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab

8. LPTQ : Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur‟an 9. USU : Universitas Sumatera Utara

10. RI : Republik Indonesia

11. Dkk : Dan kawan-kawan

12. HIMAS SNIHAN : Himpunan Mahasiswa SMAN 1 Pegajahan

(16)

x ABSTRAK

Raudhatul Husna (170704037) 2021, Kritik Sastra Objektif Lirik Lagu ٍَِْٚد وَلاِّغنا /dīna assālam/ Yang Dinyanyikan Oleh Sulaiman Al Mughani. Medan : Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini akan membahas fungsi kritik sastra dan unsur-unsur intrinsik berdasarkan perspektif kritik sastra objektif terhadap lirik lagu “وَلانِّغنا ٍَنِْٚد” /dīna

assālam/ yang dinyanyikan oleh Sulaiman Al Mughani. Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi kritik sastra dan unsur-unsur intrinsik yang terkandung di dalam lirik lagu “وَلانِّغنا ٍَِْٚد” /dīna assālam/ yang menjadi kriteria untuk dapat dikategorikan sebagai sebuah karya sastra dalam bentuk syair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi kritik sastra dan unsur-unsur intrinsik melalui pendekatan kritik sastra objektif. Manfaat dari penelitian ini adalah berkontribusi sebagai referensi ilmiah dan acuan dalam penelitian selanjutnya bagi akademisi khususnya Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara tentang keilmuan kesusasteraan mengenai kritik sastra objektif. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dan menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian ini menggunakan teori Abrams (dalam Pradopo: 2017) dan konsep Muzakki (2011) serta teori pendukung lainnya. Dalam penelitian ini ditemukan fungsi kritik sastra yaitu untuk menjelaskan karya sastra yang terdapat pada setiap bait dalam lirik lagu, untuk meluruskan kekeliruan karya sastra dari kaidah-kaidah logika dan moral yang terdapat pada bait pertama dan kedua, dan menunjang ilmu sastra terdapat pada keseluruhan lirik lagu tersebut. Kemudian ditemukan unsur-unsur intrinsik berdasarkan perspektif kritik sastra objektif yaitu rasa yang terdiri dari kebenaran rasa terdapat pada setiap bait, kekuatan rasa terdapat pada setiap bait, kelanggengan rasa terdapat pada bait pertama, ragam rasa terdapat pada setiap bait, dan tingkat rasa terdapat pada bait kedua, ketiga dan keempat dalam lirik lagu, kemudian imajinasi yang terdiri dari imajinasi kreatif yang terdapat pada bait petama, kedua dan ketiga dan imajinasi asosiatif yang terdapat pada bait ketiga dalam lirik lagu, kemudian gagasan yang terdapat pada setiap bait, dan bentuk yang terdiri dari bahasa sastra bersifat lugas yang terdapat pada setiap bait, bahasa sastra berbeda karena berbeda perasaan yang terdapat pada bait ketiga dan keempat, bentuk sastra terkait makna yang terdapat pada setiap bait dan bentuk sastra berbeda karena perbedaan penulis yang terdapat pada bait kedua dalam lirik lagu tersebut.

(17)

xi

ةيديرجت ةروص

خضٔس

ُٗغحنا (

ٔ٧ٓ٧ٖٓٗٓ٧ )

ٕٕٓٔ

, ذقُنا

ٙثدلأا

ٙػٕضًٕنا

ٙئبُغنا شؼشنا

"

ٍَِْٚد

وَلاِّغنا "

ءبُغ

ٌبًٛهع

ُٙغًنا .

ٌاذٛي : ىغق ةدلأا

ٙثشؼنا

، خٛهك

ٔ وٕهؼنا خٛفبقضنا

، خؼيبج

حشطيٕع خٛنبًشنا

.

ٍػ شحجٚ شحجنا ازْ

خفٛظٔ

ذقُنا

ٙثدلأا

ٔ خٛهخاذنا شصبُؼنا

ٗهػ طبعأ سٕظًُنا ذقُنا

ٙثدلأا

ٙػٕضًٕنا

ٙئبُغنا

"

ٍَِْٚد وَلاِّغنا

"

ءبُغ

ٌبًٛهع

ُٙغًنا . خهكشًنا

ٙف شحجنا

ْٕ

ّفشؼًن

خفٛظٔ

ذقُنا

ٙثدلأا

ٔ شصبُؼنا خٛهخاذنا

٘زنا

ًُٙض

ٙف

ٙئبُغناشؼش

"

ٍَِْٚد وَلاِّغنا "

ْٙٔ

شٛٚبؼي

ٌٕكُن خئف

ٗهػ بَٓأ مًػ

ٙثدأ

ٙف مكش شؼش . فذٓر

ِزْ

شحجنا خفشؼًن خفٛظٔ

ذقُنا

ٙثدلأا

ٔ شصبُؼنا خٛهخاذنا

ٍي خثسبقي ذقُنا

ٙثدلأا

ٙػٕضًٕنا حذئبف .

ازْ

شحجنا

ْٕ

ًْبغي خ غجشًك

خًٛهػ

ٙف نا ذٚضً

ٍي شحجنا خصبخ

ٙف ىغق ةدلاا

،ٙثشؼنا خٛهك

وٕهؼنا

،خٛفبقضنا خؼيبج

حشطيٕع

خٛنبًش

ٍػ وٕهؼنا خٛثدلاا لٕح ذقُنبث

ٙثدلأا

ٙػٕضًٕنا .

ازْ

شحجنا

ْٕ

شحث خٛجزكًنا وذخزغرٔ

ّٛف خقٚشط

ٙهٛهحر خٛفص . ث شحجنا ازْ

وذخزغز

ّٛف نا خٚشظُ

ظياشثأ ٍي (

ٙف فٔداشف

ٕ :

ٕٓٔ٧ )

صٕئ

ك

ٙك (

ٕٓٔٔ

) خٚشظَ ٔ

٘شخلأا .

ٙف

ِزْ

شحجنا ذجٕٚ

خفٛظٔ

ذقُنا

ٙثدلأا

ْٕ

ٚ حشش خٛثدلأا

ٙزنا ذجٕٚ

ٙف ذٛث نا شؼش

،ٙئبُغنا

ٍغحٚٔ

ءبطخأ خٛثدلأا

ٍي ذػإقنا خٛقطًُنا

خٛقلاخلأأ

ٙزنا

ذجٕٚ

ٗهػ ذٛث شؼش لٔلأا

،َٙبضنأ

ٔ

ًْبغي خ ىهػ

ٙثدلأا

ٙزنا ذجٕٚ

ٙف ذٛث نا شؼش

ٙئبُغنا . ىص

ذجٕٚ

شصبُؼنا خٛهجاذنا

خًئبقنا

ٗهػ سٕظُي ذقُنا

ٙثدلأا

ٙػٕضًٕنا

ْٕ

خفطبؼنا

ٌٕكزٚ

ٍي

قذص خفطبؼنا

ٙزنا ذجٕٚ

ٙف ذٛث نا

،شؼش حٕقٔ

خفطبؼنا

ٙزنا ذجٕٚ

ٙف ذٛث نا

،شؼش ذجص خفطبؼنا

ذجٕٚ

ٗهػ ذٛث شؼش لٔلأا

، ىص عُٕر خفطبؼنا

ٙزنا ذجٕٚ

ٙف ذٛث نا

،شؼش

ٔ

ًٕع خفطبؼنا

ٙزنا

ذجٕٚ

ٗهػ ذٛث

َٙبضنا شنبضنأ

غثاشنأ

ٙف شؼش

،ٙئبُغنا ىص

لبٛخنا

ٌٕكزٚ

ٍي لبٛخنا بكزثا س

ٙزنا

ذجٕٚ

ٗهػ ذٛث لٔلأا

َٙبضنأ

شنبضنأ

لبٛخناأ

أر فٛن

ٙزنا ذجٕٚ

ٗهػ ذٛث شنبضنا

ٙف شؼش

،ٙئبُغنا ىص

حشكفنا

ٙزنا ذجٕٚ

ٙف ذٛث نا

،شؼش خغهنأ

خٛثدلاا

ٌٕكزٚ

ٍي خغهنا خٛثدلأا خحٛضأ

ٙزنا ذجٕٚ

ٙف ذٛث نا

،شؼش فهزخر خغهنا خٛثدلأا تجغث شػبشًنا خفهزخًنا

ٙزنا ذجٕٚ

ٗهػ ذٛث

شنبضنا

،غثاشنأ

خغهنأ

خٛثدلاا طجرشي

ٗنئ

ُٗؼًنا

ٙزنا ذجٕٚ

ٙف ذٛث نا

،شؼش فهزخرٔ

خغهنا

خٛثدلأا تجغث فلازخا

ٍٛفنإًنا

ٙزناا ذجٕٚ

ٗهػ ذٛث

َٙبضنا

ٙف شؼش

ٙئبُغنا سٕكزي .

(18)

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Pedoman trasnliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab-Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI No.

158/1987 dan No.0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

A. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.

Berikut ini daftar huruf Arab yang dimaksud dan transliterasinya dengan huruf latin:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

أ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

ة Ba B Be

د Ta T Te

س Ṡa es (dengan titik di atas)

ط Jim J Je

ح Ḥa ha (dengan titik di bawah)

خ Kha Kh ka dan ha

د Dal D De

(19)

xiii

ر Żal Ż Zet (dengan titik di atas)

س Ra R Er

ص Zai Z Zet

ط Sin S Es

ػ Syin sy es dan ye

ص Ṣad es (dengan titik di bawah)

ض Ḍad de (dengan titik di bawah)

ط Ṭa te (dengan titik di bawah)

ظ Ẓa zet (dengan titik di bawah)

ع `ain ` koma terbalik (di atas)

ؽ Gain G Ge

ف Fa F Ef

ق Qaf Q Ki

ك Kaf K Ka

ل Lam L El

و Mim M Em

ٌ Nun N En

(20)

xiv

ٔ Wau W We

ْ Ha H Ha

ء Hamzah Apostrof

٘ Ya Y Ye

B. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

1. Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Fathah A A

Kasrah I I

Dammah U U

2. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf sebagai berikut:

(21)

xv

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

..َ. ْ٘ Fathah dan ya ai a dan u

..َ. ْٔ Fathah dan wau au a dan u

Contoh:

- َتَزَك kataba

- َمَؼَف fa`ala

- َمِئُع suila

- َفَْٛك kaifa

- َل َْٕح haula

C. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut:

Huruf Arab Nama Huruf

Latin

Nama

..َ.ٖ..َ.ا Fathah dan alif atau ya ā a dan garis di atas

..ِ.ٖ Kasrah dan ya ī i dan garis di atas

..ُ.ٔ Dammah dan wau ū u dan garis di atas

Contoh:

- َلبَق qāla

(22)

xvi - َٗيَس ramā

- َمِْٛق qīla

- ُل ُْٕقَٚ yaqūlu

D. Ta’ Marbutah

Transliterasi untuk ta‟ marbutah ada dua, yaitu:

1. Ta‟ marbutah hidup

Ta‟ marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah “t”.

2. Ta‟ marbutah mati

Ta‟ marbutah mati atau yang mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah “h”.

3. Kalau pada kata terakhir dengan ta‟ marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta‟ marbutah itu ditransliterasikan dengan “h”.

Contoh:

- ِلبَفْطَلأا ُخَضْؤَس raudah al-atfāl/raudahtul atfāl

- ُحَسًََُُّْٕنا ُخَُِْٚذًَْنا al-madīnah al-munawwarah/al-madīnatul munawwarah - ْخَحْهَط talhah

E. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, ditransliterasikan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.

(23)

xvii Contoh:

- َلَّضََ nazzala

- شِجنا al-birr

F. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu لا, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas:

1. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf “l” diganti dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.

2. Kata sandang yang diikuti huruf qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan dengan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya.

Baik diikuti oleh huruf syamsiyah maupun qamariyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanpa sempang.

Contoh:

- ُمُجَّشنا ar-rajulu - ُىَهَقْنا al-qalamu

- ُظًَّْشنا asy-syamsu - ُلَلاَجْنا al-jalālu

(24)

xviii G. Hamzah

Hamzah ditransliterasikan sebagai apostrof. Namun hal itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Sementara hamzah yang terletak di awal kata dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.

Contoh:

- ُزُخْأَر ta‟khużu

- ئَٛش syai‟un

- ُء َُّْٕنا an-nau‟u

- ٌَِّئ inna

H. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fail, isim maupun huruf ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan, maka penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya.

Contoh:

- ٍَِْٛقِصاَّشنا ُشَْٛخ ََُٕٓف َالله ٌَِّئ َٔ Wa innallāha lahuwa khair ar-rāziqīn/

Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn

- بَْبَعْشُي َٔ بَْاَشْجَي ِالله ِىْغِث Bismillāhi majrehā wa mursāhā

I. Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: huruf kapital digunakan untuk menuliskan

(25)

xix

huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bilamana nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.

Contoh:

- ًٍََِْٛنبَؼْنا ِّةَس ِلله ُذًَْحْنا Alhamdu lillāhi rabbi al-`ālamīn Alhamdu lillāhi rabbil `ālamīn

- ِىِْٛحَّشنا ًٍِْحَّشنا Ar-rahmānir rahīm / Ar-rahmān ar-rahīm

Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan.

Contoh:

- ىِْٛحَس سُْٕفَغ ُالله Allaāhu gafūrun rahīm

- بًؼًَِْٛج ُسُْٕيُلأا ِ ّ ِلله Lillāhi al-amru jamī`an/Lillāhil-amru jamī`an

(26)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam disiplin ilmu sastra, naqd adab atau kritik sastra merupakan salah satu dari tiga bagian ilmu sastra yang terdiri dari teori sastra (naẓariyyah al-adab), sejarah sastra (tārīkh al-adab), dan kritik sastra (naqd adab) (Kamil, 2009: 52). Secara etimologis, kata kritik (sastra) yang kita kenal sekarang berasal dari kata krites (Yunani) yang berarti hakim. Kata krites (kata benda) sendiri semula berasal dari kata krinein (kata kerja) yang berarti menghakimi, membandingkan atau menimbang.

Kata krinein juga merupakan pangkal dari kata benda kriterion yang berarti dasar pertimbangan atau dasar penghakiman (Sehandi, 2016: 32). Dengan demikian istilah bahasa Arab untuk kritik sastra disebut dengan ةدلأا ذقّ /naqdu al-adab/.

Menurut Efendi (2020: 5) Kritik sastra merupakan suatu kegiatan menilai suatu karya sastra (baik dalam bentuk memberi pujian atau menyampaikan kekurangan) dan merekomendasikan atau menjustifikasi dengan didasarkan teori guna mendapatkan pemahaman yang sistematis dan objektif dalam bentuk tertulis.

Kemudian, Abrams (dalam Pradopo: 2017:15) mengemukakan kritik sastra merupakan studi yang berhubungan dengan pendefinisian, penggolongan, penguraian (analisis), dan penilaian (evaluasi) karya sastra. Jadi dapat diberi uraian bahwa kritik sastra itu merupakan hasil suatu kegiatan yang dapat dinilai, diuraikan, didefinisikan oleh setiap orang.

Kritik objektif (objective criticism) menganggap karya sastra sebagai sesuatu yang mandiri, bebas dari sekitarnya, bebas dari penyair pembaca, ataupun dunia sekitarnya (Abrams dalam Pradopo: 2017:18). Kemudian, Abrams (dalam

(27)

2

Endaswara, 2013: 9) mengatakan bahwa pendekatan objektif yaitu menitikberatkan pada teks sastra yang kelak disebut intrinsik. Senada dengan hal tersebut, menurut Endaswara (2013: 9) pendekatan intrinsik sejajar dengan pendekatan obyektif. Oleh karena itu hasil dari dua pendapat para ahli dapat peneliti uraikan bahwa kritik objektif memandang sebuah karya sastra murni sebagai bentuk karya sastra itu sendiri atau disebut pendekatan intrinsik.

Menurut Muzakki (2011: 75) dalam kajian sastra Arab disebutkan bahwa sebuah ungkapan dapat dikatagorikan sebagai karya sastra, baik genre syair maupun genre prosa, apabila ungkapan tersebut memenuhi empat unsur, yaitu: (1) rasa

)خفطبؼىا( /al-„āṭifatu/, (2) imajinasi )هبٞخىا( /al-khayalu/ ,(3) gagasan (حشنفىا) /al- fikratu/ (4) bentuk (حس٘صىا) /al-ṣūratu/. Unsur-unsur ini yang disebut dengan istilah unsur-unsur intrinsik خٞيخاذىا شصبْؼىا /al-„anashir al-dakhiliyyah/ yaitu unsur-unsur dalam yang membangun sebuah karya sastra. Maka dapat dipahami bahwa unsur- unsur intrinsik terbagi kepada empat unsur yang harus memenuhi sebuah karya sastra.

Kebaharuan penelitian ini adalah bagian dari unsur-unsur intrinsik yang telah peneliti sebutkan diatas, akan dianalisis berbeda yang bertujuan untuk mengungkapkan unsur intrinsik dari perpektif kritik sastra objektif. Jika dikaitkan pada masa ini banyak ditemukan lirik lagu yang diciptakan oleh para penyair hebat dengan berbagai macam tema seperti tentang kegembiraan, kehidupan, penderitaan, cinta dan juga bentuk pujian kepada sang Tuhan maupun Nabi dan Rasul. Salah satu lirik lagu yang populer dan viral sepanjang tahun 2018 hingga saat ini yang berisi tentang agama perdamaian yakni lagu yang mengajak pendengarnya untuk bersikap toleransi antara satu dengan yang lainnya adalah lirik lagu “ًََلاِّسىا َِِْٝد”/ dīna assālam / yang dinyanyikan oleh Sulaiman Al Mughani.

Lagu “ًََلالاِّسىا َِلالاِْٝد” /dīna assālam/ muncul di media sosial pada bulan ramadhan tahun 2018 yang dinyanyikan oleh Nisa Sabyan dan Anisa Rahman.

(28)

3

Namun, Sabyan Gambus hanya menyanyikan ulang lagu berbahasa Arab dengan judul Dīna Assālam tersebut. Lagu itu pada awalnya dipopulerkan oleh penyanyi asal Sharhaj, Uni Emirat Arab, Sulaiman Al Mughani. Lagu yang menceritakan tentang toleransi bertajuk Dīna Assālam dirilis sekitar 2015 di Uni Emirat Arab. Lagu “ َِلاِْٝد

ًََلاِّسىا” /dīna assālam/ yang dibawakan oleh Sulaiman Al Mughani juga pernah dipakai sebagai soundtrack iklan Boubyan Bank di Kuwait edisi spesial Ramadan 2015.

Lagu “ًََلاِّسىا َِلاِْٝد” /dīna assālam/ terdiri dari dua kata yaitu َِلاِْٝد / dīna/

„agama‟ dan ًََلاِّسىا / assālam/ „keselamatan (perdamaian)‟. Lirik Lagu “ًََلاِّسىا َِلاِْٝد”

/dīna assālam/ ini menggunakan Bahasa Arab, diketahui bahwa lirik lagu tersebut berisikan tentang agama perdamaian atau keselamatan dengan adanya agama terciptanya sikap toleransi antar manusia untuk saling memahami, menyanyangi dan mengasihi satu dengan yang lainnya.

Penelitian ini peneliti akan menganalisis dari segi unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam lirik lagu. Adapun lirik Lagu “ًََلاِّسىا َِلاِْٝد” /dīna assālam/ termasuk kedalam jenis syair lirik )ٜ بلاْنىا شؼلاشىا( /asy-syi'r al-ghina'i/ (Muzakki, 2011: 54).

Menurut Husein dan Al-Syayib (dalam Muzakki, 2011: 54) Syair lirik adalah syair yang secara langsung mengungkapkan perasaan, baik perasaan sedih maupun harapan. Maka dapat dipahami bahwa syair lirik adalah ungkapan perasaan.

Hal yang menjadi alasan peneliti memilih dan meneliti kritik sastra objektif lirik lagu “ًََِّسىا َِِْٝد” /dīna assālam/ yaitu: (1) lirik lagu “ًََِّسىا َِِْٝد” /dīna assālam/

memiliki unsur-unsur genre syair yang telah disebutkan diatas sehingga dapat dikategorikan sebagai karya sastra, (2) hasil yang peneliti temukan terhadap lirik lagu “ًََِّسىا َِِْٝد” /dīna assālam/ didapati unsur-unsur intrinsik syair menurut Al- Sayyib (dalam Muzakki: 2011), (3) kritik objektif ini ingin menganalisis hasil yang

(29)

4

seobjektif mungkin tanpa melibatkan penyair, pembaca ataupun dunia sekitarnya melainkan murni sebagai bentuk karya sastra itu sendiri berdasarkan analisis struktur intrinsik karya sastra, (4) lagu “ًََِّسىا َِِْٝد” /dīna assālam/ merupakan lagu yang populer dan viral di youtobe sepanjang tahun 2018 hingga kini dengan jumlah 100 juta Viewers dalam waktu 39 hari, lagu yang berisi tentang agama perdamaian ini mampu memotivasi para pendengar dan pembaca untuk bersikap toleransi antar sesama manusia sehingga tercipta kehidupan yang rukun, tentram dan damai di seluruh dunia. (http://www.kompasiana.com/dodykasman/5b38b4d5e137347457/).

Berikut ini salah satu contoh dari unsur syair yaitu rasa )خلافطبؼىا( /al-„āṭifatu/ yang terdapat dalam lirik lagu “ًََِّسىا َِِْٝد” /dīna assālam/ :

ْت َحاَسَم ْيِفْكَتاَم ِضْرَلاا ىِذَه َّمَك ْت َحاَمَس َلَِب ِشْيِعَو ْوَن ْب َحِب اَىْشَي اَعَت ْناَو ْوَن ْبْهَل َّمَك ْهَكْسَو ِضْرَلاا ِكْيِضَت /kalla hażi al-arḍi mātakfī masāhah/ „seluruh bumi ini sempit‟

/Law na‟isyi bilā samāhah/ „jika hidup tanpa toleransi‟

/wa „in ta‟ā yasynā bihab/ „namun jika hidup dengan perasaan cinta‟

/Law taḍīqi al-arḍi naskan kalla qalb/ „meski bumi sempit kita akan bahagia‟

Rasa )خفطبؼىا( /al-„āṭifatu/ pada lirik lagu diatas menceritakan tentang kebenaran rasa yang timbul dari perasaan yang paling dalam yang dimiliki setiap orang yaitu berupa cinta, saling menyayangi, berdamai dengan keadaan tenang. Pada lirik lagu ْخَحبَسٍَ ِْٜفْنَربٍَ ِضْسَلاا ِٙزَٕ َّوَم /kalla hażi al-arḍi mātakfī masāhah/ „seluruh bumi ini sempit‟ yaitu menyatakan bahwa bumi tempat tinggal makhluk yang bernama manusia yang tidak akan pernah merasa lapang, cukup, tidak mempunyai ruang tempat sehingga keadaan itu menghimpit, terasa sesak bagi manusia untuk hidup didalamnya. Namun pada lirik selanjutnya ْخَحبَََس ََِث ِشِْٞؼَّ َْ٘ى /Law na‟isyi bilā

(30)

5

samāhah/ „jika hidup tanpa toleransi‟ adalah sebab yang menjadi alasan ketidakcukupan ruang yang dirasakan manusia karena tidak adanya sikap toleransi.

Toleransi adalah sikap atau prilaku untuk menghargai segala perbedaan yang ada diantara manusia. Segala perbedaan yang dimaksud dapat dilihat dalam segala aspek dalam kehidupan dimasyarakat, seperti perbedaan pendapat, agama, ras, dan budaya yang dimiliki oleh setiap orang. Oleh sebab itu, apabila hidup tanpa adanya sikap tolerasi maka manusia tidak akan pernah merasa cukup dan merasa lapang dalam kehidupannya. Perbedaan yang ada hanya mempersulit keadaan yang baik bahkan semakin memperkeruh keadaan yang buruk sehingga tidak adanya ketentraman, kenyamanan dan rasa cinta. Tidak adanya sikap toleransi juga akan menyebabkan ketidakrukunan didalam masyarakat karena tidak ada sikap saling menghargai dan menghormati yang akan menimbulkan pertikaian, perpecahan, dan kecemburuan sosial, atau bahkan memungkinkan terjadinya tindak kekerasaan dan kriminal.

Kemudian pada baris ketiga dan keempat pada lirik diatas saling bersesuaian yaitu ْتَحِث بَْْشَٝ بَؼَر ُْاَٗ /wa „in ta‟ā yasynā bihab/ „namun jika hidup dengan perasaan cinta‟ dan ْتْيَق َّوَم َِْنْسَّ ِضْسَلاا ِقِْٞضَر َْ٘ى /Law taḍīqi al-arḍi naskan kalla qalb/

„meski bumi sempit kita akan bahagia‟ maka dapat dipahami bahwa apabila hidup dengan perasaan cinta meski bumi tidak cukup ruang tempat atau sempit maka hidup akan terasa indah, hati tenang, perasaan senang dan tidak ada masalah karena cinta itu menghuni setiap hati manusia. Pada lirik ْتْيَق َّوَم َِْنْسَّ /naskan kalla qalb/ „kita akan bahagia‟ merujuk kembali kepada kata pada baris sebelumnya yaitu ْتَح / hubb/

„cinta‟. Cinta merupakan anugerah dari Tuhan yang pasti dirasakan oleh manusia, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal perasaan cinta. Jadi, setiap cinta tersebut yang menghuni didalam setiap hati maka bumi yang sempit tidak menjadi alasan untuk setiap orang bersedih melainkan bahagia. Cinta itu sendiri merupakan salah satu dari bentuk toleransi, karena manusia yang menghormati dan menghargai manusia yang lain pasti memiliki cinta didalam hatinya sehingga dapat

(31)

6

menerima segala perbedaan sebagai bentuk kesatuan dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan.

Kebenaran rasa adalah kebenaran yang murni sebagai rasa yang muncul didalam sebuah karya sastra yang tidak dibuat-buat dan memberikan nilai yang kekal berasal dari lubuk hati. Maka pada bait diatas kebenaran rasa tampak jelas pada kata

ْخَحبََلاَس /samāhah/ „toleransi‟ dan ْتلاَح / hubb/ „cinta‟. Rasa tersebut dapat dirasakan dalam hati manusia, tidak dibuat-buat dan nyata sebagai kebenaran rasa. Maka bait diatas mampu memotivasi dan membuka pikiran pembaca untuk mewujudkan sikap toleransi dengan perasaan penuh cinta.

(32)

7 1.2 RUMUSAN MASALAH

Agar penelitian ini dapat terfokus dan tidak menyimpang dari pokok pembahasan, maka masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana fungsi kritik sastra terhadap lirik lagu “ًََلالاِّسىا َِلالاِْٝد” /dīna

assālam/ yang dinyanyikan oleh Sulaiman Al Mughani.

2. Bagaimana kritik sastra objektif dari segi unsur-unsur intrinsik lirik lagu

“ًََِّسىا َِِْٝد” /dīna assālam/ yang dinyanyikan oleh Sulaiman Al Mughani.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menambah pemahaman tentang kritik sastra objektif:

1. Untuk mengetahui fungsi kritik sastra terhadap lirik lagu “ًََلاِّسىا َِلاِْٝد”

/dīna assālam/ yang dinyanyikan oleh Sulaiman Al Mughani.

2. Untuk mengetahui kritik sastra objektif dari segi unsur-unsur intrinsik lirik lagu “ًََلاِّسىا َِلاِْٝد” /dīna assālam/ yang dinyanyikan oleh Sulaiman Al Mughani.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis, penelitian ini dapat berkontribusi sebagai referensi ilmiah bagi akademisi khususnya pada program sarjana Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara tentang keilmuan kesusasteraan mengenai kritik sastra objektif lirik lagu “ًََلاِّسىا َِلاِْٝد” /dīna

assālam/ yang dinyanyikan oleh Sulaiman Al Mughani serta dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan peminat bahasa dan sastra Arab.

(33)

8

2. Secara praktis, penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya, dan sebagai bahan pengajaran bagi guru yang membutuhkan penelitian ini. Selain itu, mempelajari dan memahami ilmu kesusasteraan sangat bermanfaat bagi pengguna bahasa Arab terkhusus pada pemahaman tentang kritik sastra objektif lirik lagu “ًََلاِّسىا َِلاِْٝد” /dīna

assālam/ yang dinyanyikan oleh Sulaiman Al Mughani.

(34)

9 1.5 METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Menurut Nazir (1988: 111) studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Metode deskripif analitik adalah metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta- fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Secara etimologis, deskripsi dan analisis menguraikan. Meskipun demikian analisis telah diberi arti tambahan, tidak semata-mata menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan yang secukupnya (Ratna, 2004: 53). Dengan kata lain penelitian deskriptif analitis yaitu menganalisis, menguraikan, menjelaskan data yang diperoleh agar dapat dipahami dengan jelas, kemudian lirik lagu tersebut dipadukan dan dianalisis sesuai konsep teori kritik sasra objektif untuk mendapatkan hasil penelitian dan memperoleh kesimpulan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori Abrams (dalam Pradopo:

2017) dan konsep Muzakki (2011). Kedua teori tersebut diyakini peneliti adalah teori yang lengkap dan tepat untuk membahas kritik sastra objektif dari segi unsur-unsur instrinsik yang ada dalam lirik lagu “ًََلاِّسىا َِلاِْٝد” /dīna assālam/. Abrams merupakan tokoh ilmuan sastra yang mengemukakan metode kritik sastra dengan pendekatan objektif sehingga dapat dipahami dengan baik dalam menganalisis sebuah karya sastra menggunakan teorinya tersebut. Sedangkan Muzakki adalah seorang dosen pada jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, konsep yang diuraikan Muzakki dikutip dari teori sastrawan islam yang ada di negara Arab sehingga sangat sesuai dengan objek dari penelitian ini yang merupakan lagu dari salah satu Negara Arab yakni Uni Emirat Arab dan menggunakan Bahasa Arab.

(35)

10

Selain itu, teori-teori para ahli yang diuraikannya sangat jelas, lengkap dan mudah dipahami daripada yang lain.

Objek penelitian ini adalah lirik lagu “ًََلالاِّسىا َِلالاِْٝد” /dīna assālam/ yang dipopulerkan oleh Sulaiman Al Mughani dan penerjemahan lirik lagu bersumber dari youtobe (https://m.youtobe.com/watch?v=xxBzFi5j_Mc). Adapun data dalam penelitian ini bersumber pada unsur-unsur intrinsik dalam lirik lagu “ًََلاِّسىا َِلاِْٝد”

/dīna assālam/ yang dianalisis dengan pendekatan kritik sastra objektif.

Dalam penulisan Arab-Latin digunakan pedoman transliterasi Arab-Latin berdasarkan SK Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia No. 158 Tahun 1987 dan no. 0543b /U/ 1987 tanggal 22 januari 1988.

Adapun tahapan atau langkah-langkah kerja yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membaca secara cermat lirik lagu dan terjemahan lirik lagu “ًََلاِّسىا َِلاِْٝد”

/dīna assālam/ yang dinyanyikan oleh Sulaiman Al Mughani yang bersumber dari youtobe (https://m.youtobe.com/watch?v=xxBzFi5j_Mc).

2. Mengumpulkan referensi yaitu teori Abrams (dalam Pradopo: 2017) dan konsep Muzakki (2011) dan referensi pendukung lainnya yang relevan dengan objek yang diteliti, kemudian membaca dan memahaminya.

3. Mempelajari data dari lirik lagu tersebut dengan membacanya berulang- ulang dan kemudian memahami secara cermat dengan menggunakan berbagai literatur.

(36)

11

4. Mengklasifikasikan data yang telah diperoleh yaitu mengelompokkan baris atau bait dalam lirik lagu berdasarkan unsur-unsur intrinsik yang sesuai dengan konsep Muzakki kemudian dianalisis dengan kritik sastra objektif

5. Membuat laporan akhir dalam bentuk skripsi sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan oleh Program Studi Sastra Arab .

(37)

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TERDAHULU

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini telah diteliti oleh peneliti terdahulu sebagai berikut:

Destri Virani Ivira (2018), “Kritik Sastra Objektif Terhadap Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata” Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya, Indralaya. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterjalinan, keunikan dan keseimbangan yang merupakan pembentuk unsur estetik dalam novel sang pemimpi, kemudian mendeskripsikan gagasan besar yang ada dalam novel sang pemimpi. Bentuk penelitian ini adalah kritik sastra objektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel sang pemimpi karya Andrea Hirata memiliki kualitas yang baik karena telah memenuhi semua kriteria penilaian kritik sastra objektif yaitu penilaian estetik dan ekstratetik. Penilaian estetik yang ditemukan dalam novel seperti kalimat “dahan-dahan merunduk kayu menekuri nasib anak-anak nelayan” yang dapat dikategorikan kedalam majas personifikasi, adapun majas tersebut sebagai wujud dari keindahan bahasa dalam novel yang menjadi penilaian keestetikannya. Kemudian penilaian ekstratetik seperti pada kutipan “ jika sedang benar-benar tak punya uang, sudah menjadi semacam konvensi tak resmi, tinggal bilang menumpang saja dan mengucapkan terima kasih, para kondektur itu sudah mafhum maksudnya” yang dapat masuk kedalam penilaian ekstratetik karena mengandung nilai-nilai sosial yang berkembang dimasyarakat. Maka secara estetik

(38)

13

novel ini telah memiliki keterjalinan, keunikan, dan keseimbangan, kemudian secara ekstratetik novel ini juga memiliki gagasan besar.

Penelitian diatas mempunyai kesamaan dengan penelitian yang akan peneliti kaji yaitu mengkaji kritik sastra objektif, namun penelitian diatas mengkritik dari segi penilaian estetik dan ekstratetik dalam karya sastra. Sedangkan penelitian yang akan peneliti kaji mengkritik dari segi unsur-unsur intrinsik dalam lirik lagu. Selanjutnya, perbedaan terdapat pada objek penelitian. Adapun objek penelitian diatas adalah novel sang pemimpi karya Andrea Hirata, sedangkan objek kajian peneliti adalah lirik lagu “ًََِّسىا َِِْٝد” /dīna assālam/ yang dinyanyikan oleh Sulaiman Al Mughani.

Teori yang digunakan pada penelitian diatas yaitu teori Abrams (dalam Ratna: 2007) bahwa kritik sastra objektif adalah kritik yang memandang karya sastra sebagai sesuatu yang mandiri, bebas terhadap sekitarnya, bebas dari penyair, pembaca dan dunia sekitarnya. Sedangkan peneliti menggunakan teori Abrams (dalam Pradopo:

2017) dan Muzakki (2011), Abrams mengemukakan kritik objektif (objective criticism) menganggap karya sastra sebagai sesuatu yang mandiri, bebas dari sekitarnya, bebas dari penyair pembaca, ataupun dunia sekitarnya. Kemudian diklaborasikan dengan konsep Muzakki yang mengatakan bahwa syair memiliki unsur-unsur intrinsik untuk dapat dikatagorikan sebagai karya sastra, yaitu: (1) rasa

)خفطبؼىا( /al-„āṭifatu/, (2) imajinasi )هبٞخىا( /al-khayalu/ ,(3) gagasan (حشنفىا) /al- fikratu/ (4) bentuk (حس٘صىا) /al-ṣūratu/.

Ayum Yayah Sefia dan Aji Septiaji (2018), “Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono: Kritik Sastra Mimetik”. Jurnal Pendidikan, Kebahasaan Dan Kesusastraan Indonesia, 2. Penelitian ini menggunakan analisis isi. Peneliti ini menginterpretasikan dan berusaha memahami realita yang terdapat pada kumpulan puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.

(39)

14

Persamaan penelitian Ayum dan Aji dengan penelitian yang akan peneliti kaji yaitu puisi sebagai objek penelitian. Objek penelitian diatas adalah kumpulan puisi hujan bulan juni karya Sapardi Djoko Damono, sedangkan objek kajian peneliti adalah lirik lagu “ًََِّسىا َِِْٝد” /dīna assālam/ yang dinyanyikan oleh Sulaiman Al Mughani. Lirik lagu “ًََِّسىا َِِْٝد” /dīna assālam/ termasuk ke dalam syair lirik شؼشىا(

)ٜ بْنىا /asy-syi'r al-ghina'i/ karena syair dalam bahasa Arab disebut sebagai puisi dalam bahasa Indonesia. Kemudian perbedaan penelitian terdapat pada pemilihan pendekatan kritik sastra yaitu penelitian diatas mengkaji kritik sastra mimetik.

Adapun teori yang digunakan pada penelitian tersebut adalah teori Abrams (dalam David: 1971) bahwa kritik mimetik adalah kritik yang memandang karya sastra sebagai pencerminan kenyataan kehidupan manusia. Sehingga karya sastra itu dapat menggambarkan objek yang sebenarnya. Sedangkan peneliti menggunakan teori Abrams (dalam Pradopo: 2017) dan Muzakki (2011), Abrams mengemukakan kritik objektif (objective criticism) menganggap karya sastra sebagai sesuatu yang mandiri, bebas dari sekitarnya, bebas dari penyair pembaca, ataupun dunia sekitarnya.

Kemudian Muzakki mengatakan ada empat unsur-unsur intrinsik syair, yaitu: (1) rasa

)خفطبؼىا( /al-„āṭifatu/, (2) imajinasi )هبٞخىا( /al-khayalu/ ,(3) gagasan (حشنفىا) /al- fikratu/ (4) bentuk (حس٘صىا) /al-ṣūratu/. Maka kedua teori tersebut saling melengkapi, berkesesuain dalam menganalisis lirik lagu dari segi unsur intrinsik yang dianalisis berbeda melalui sudut pandang kritik sastra objektif.

Assa’adah (2018), “Analisis Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Syi‟ir بلاث ذٞضس بلاثس /Raḍītu Billahi Rabba/ Oleh Maher Zain‟‟ Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti unsur-unsur intrinsik dalam syi‟ir

بلاثس بث ذٞضس /Raḍītu Billahi Rabba/ Oleh Maher Zain menggunakan teori Muzakki.

Referensi

Dokumen terkait