• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 LANDASAN TEORI

2.2.1 Lirik Lagu )يئاىغنا زعشنا( /asy-syi'ru al-ghina'i/

2.2.2.1 Fungsi Kritik Sastra

Kritik sastra memiliki berbagai fungsi yaitu berperan, berguna dan bermanfaat untuk menjelaskan sebuah karya sastra secara nyata yang berhubungan dengan makna, stuktur maupun nilai. Menurut Pradopo (2017: 32) kritik sastra berfungsi untuk memberikan uraian dan penerangan tentang karya sastra yang konkret, baik mengenai makna karya sastra, strukturnya maupun nilainya. Dengan demikian, kritikus sebagai penerap prinsip kritik sastra itu perlu memberikan tafsiran-tafsirannya, analisis dan seni lainnya. Tanpa semua itu karya sastra tidak mungkin dipahami. Maka dapat dipahami bahwa fungsi kritik sastra menjadi penerangan masyarakat yang inginmengerti tentang kesusasteraan yang da dalam sutu karya sastra sehingga keindahan dan pengalaman yang terkandung dapat dipahami oleh masyarakat.

Adapun fungsi kritik sastra menurut Kamil (2009: 53) yaitu:

1. Untuk menjelaskan karya sastra

Karya sastra, terutama puisi sering kali menggunakan bahasa-bahasa padat dan simbolik dimana makna yang dimaksud sastrawan bukan yang tersurat tetapi yang tersirat. Oleh karena itu diperlukan menjelaskan karya sastra dengan menggunakan kata-kata yang mudah dan ringan agar dapat dipahami secara langsung. Adapun contohnya dalam puisi “Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono adalah sebagai berikut:

22 Aku ingin mencintaimu dengan sederhana Dengan kata yang tak sempat diucapkan Kayu kepada api yang menjadikanya abu

Pada puisi diatas menggambarkan ungkapan perasaan cinta kepada seorang kekasih dengan menggunakan kata simbolik yang mengandung makna yang dalam.

Pada baris pertama „Aku ingin mencintaimu dengan sederhana‟ terdapat kata yang berkonotatif yaitu itu kata “sederhana” yang memiliki arti apa adanya, mudah, biasa, dan tidak berlebih-lebihan. Sedangkan mencintai adalah kata kerja berbentuk sikap atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang sedang dilanda rasa cinta yang berasal dari hati. Ketika seseorang mencintai dengan sederhana maka ia akan menerima dengan mudah dan apa adanya dalam hal baik dan buruk dari apa yang dimikiliki oleh orang yang ia cintai, seperti cantik atau tidak, warna hitam atau putih kulitnya, tinggi atau pendek badannya, atau bahkan tidak sempurna fisik (cacat), maka semuanya itu akan diterima oleh pasangannya. Kemudian begitu sederhananya perasaan cinta itu bahkan tidak sempat diucapkan dengan kata-kata karena mengalir begitu cepat, secara tiba-tiba hadir tanpa diminta bagaikan kayu dibakar oleh api yang menjadikannya abu. Artinya ada proses dalam ia mencintai mulai dari kayu yang terbakar, kemudian menjadi arang dan habis menjadi abu, begitu pula dengan cintanya hadir dan tumbuh dalam kesederhanaan, dalam diam ia memperhatikan dan hilang atau senyi senyap dalam kenikmatan persaan cinta itu.

2. Untuk meluruskan kekeliruan karya sastra dari kaidah-kaidah logika dan moral

Dalam fungsi meluruskan logika dan moral, kritik sastra juga membantu pembaca untuk memaknai secara benar dan sesuai dengan akal pikiran yang jernih dan mengandung moral yang dianut oleh masyarakat yang menggunakannya.

23

Adapun contoh fungsi kritik sastra untuk meluruskan logika dan moral terdapat pada lagu “selimut putih” oleh Andi Fadly adalah sebagai berikut :

Bila izrail datang memanggil Jasad terbujur di pembaringan Bila izrail datang memanggil Jasad terbujur di pembaringan

Pada penggalan lirik lagu diatas dapat di analisis yaitu pada baris pertama

„Bila izrail datang memanggil‟ menjelaskan bahwa akan datang malaikat yang bernama Izrail kepada manusia. Malaikat izrail adalah malaikat yang ditugaskan oleh Allah SWT. untuk mencabut nyawa manusia. Pada kata „memanggil‟ yang secara harfiahnya adalah mengajak (meminta) datang, kembali, dan mendekat, namun pada konteks lagu diatas „memanggil‟ berarti datang untuk mencabut nyawa seseorang yang merupakan tugasnya. Selanjutnya pada baris kedua „Jasad terbujur di pembaringan‟, artinya tubuh atau badan seseorang yang telah di cabut nyawanya maka akan terbaring (menggeletak) diatas suatu tempat tidur. Begitu juga dengan baris ketiga dan keempat yang diulang kembali dan memiliki makna yang sama.

Berdasarkan hal tersebut menjadi peringatan bagi setiap manusia yang dapat dipahami secara akal pikiran yang jenih tentang kedatangan kematian yang bersifat pasti, setiap manusia pasti akan mati hanya saja menunggu sebagaimana waktu yang telah ditentukan. Apabila kematian itu telah datang maka tidak ada lagi yang dapat dilakukan untuk menolak atau melakukan sesuatu kebaikan yang dapat menyelamatkan diri pada masa perhitungan kelak. Maka lirik lagu diatas mengingatkan manusia bahwa ada banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum kita dipanggil kembali oleh Sang Maha Kuasa seperti melaksanakan kewajiban dan hak sebagai seorang muslim serta berbuat kebaikan kepada sesaa makhluk. Dengan demikian dengan adanya lirik lagu tersebut dapat meluruskan kembali akal pikiran manusia tentang datangnya sebuah kematian, yang didalamnya mengandung moral

24

yaitu untuk berbuat kebaikan sebagai persiapan diri di kehidupan yang sebenar-benarnya.

3. Menunjang ilmu sastra

Yang dimaksud dengan menunjang ilmu sastra yaitu memberi sumbangan besar dalam pengembangan teori dan sejarah sastra, karena fungsi kritik sastra ini juga dapat membantu untuk menopang dalam memberi sumbangan pemikir terhadap ilmu sastra. Dalam penyusunan sejarah sastra diperlukan kritik sastra, misalnya dalam penentuan periode-periode sastra, penentuan rangkaian karya-karya sastra yang dapat dimasukkan dalam rangkaian sejarah sastra, penyusunan sejarah struktur, serta unsur-unsur intrinsik karya sastra (Pradopo, 2017: 29). Maka peranan kritik sastra terhadap sejarah sastra dan teori sastra dapat juga dilihat, misalnya dalam menyusun teori sastra tentang unsur-unsur puisi, ahli sastra meminta bantuan kritik sastra dalam menguraikan stuktur karya sastra seperti tema, isi, struktur penyusunan bait dan pilihan kata (diksi). Adapun contohnya pada penggalan lirik lagu „sahabat jadi cinta‟ oleh Mike Mohede adalah sebagai berikut:

Bulan terdampar di pelataran Hati yang temaram

Matamu juga mata-mataku

Ada hasrat yang mungkin terlarang

Lagu sahabat jadi cinta menceritakan tentang sebuah hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan yang berubah menjadi perasaan kasih dan sayang lebih dari sahabat yang tumbuh dengan cepat seiiring dengan berjalannya waktu.

Pada baris pertama „Bulan terdampar di pelataran‟, pada hakikatnya bulan dapat kita lihat dilangit, namun pada lirik memilih diksi bulan itu „terdampar‟ yang berarti tercampak, hanyut, terjatuh, dan „pelataran‟ yang berarti halaman rumah atau tanah

25

yang sudah diratakan. Maka pada baris pertama mengungkapkan bulan itu yang seharusnya berada dilangit, tidak lagi berada ditempatnya melainkan tercampak di suatu tempat yang rata dengan tanah. Kemudian pada baris kedua „hati yang temaram‟, hati adalah tempat merasakan senang, sedih, gembira, haru, kecewa, dan sebagainya, sedangkan pada lirik hati disandingkan dengan kata „temaram‟ yang berarti suram, hampir gelap, remang-remang. Maka dapat diketahui hati tersebut sedang dilanda kegelisahan dan kecemasan sehingga tidak karuan akibat perasaaan yang hadir didalam sebuah pertemanan. Kemudian baris ketiga „Matamu juga mata-mataku‟, lirik mengambarkan bagian terkecil dari tubuh manusia yaitu mata yang menjadi kepunyaan antara kedua sahabat, hal ini untuk mengungkapkan bahwa kedua sahabat ini adalah satu kesatuan, satu badan yang berarti apa yang ada pada diri sahabatnya adalah dirinya sendiri. Sehingga pada baris keempat „Ada hasrat yang mungkin terlarang‟, hasrat adalah keinginan (harapan) yang kuat yang dimiliki oleh seseorang, maka dalam persahabatan itu ada keinginan untuk memiliki anatara satu sama lain yang menjadi terlarang karena batasan-batasan dalam sebuah pertemanan.

Dari lirik tersebut didapati penggunaan diksi yang mengandung kata-kata konotatif dan indah yaitu bulan, terdampar, pelataran, temaram, matamu mataku, dan hasrat terlarang. Dengan adanya ungkapan kata tersebut menambah wawasan dan khazanah pembaca dalam pemahaman dalam memilih dan menggunakan diksi untuk menciptakan lirik lagu atau syair. Hal inilah yang dimaksudkan fungsi kritik sastra itu menambah pengetahuan pembaca dan membantu memberikan pemikiran, ide yang baru atau gagasan yang inovatif sehingga mampu menunjang, dan memberikan sumbangan pada ilmu sastra.

Jadi pada uraian yang dikemukakan oleh ahli tersebut fungsi dari kritik sastra sangat penting didalam kehidupan untuk memahami makna dan pesan yang terkandung dalam sebuah karya. Ketiga fungsi diatas mampu membantu dalam pemahaman isi dalam sebuah karya, meluruskan logika dan moral dalam karya dan

26

juga menjadi penunjang wawasan ilmu sastra bagi para sastrawan dan masyarakat pada umumnya.