PENGARUH STABILITAS EMOSI, EXTRAVERSI DAN
KOMPETENSI DIRI TERHADAP KINERJA KEPALA SEKOLAH
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
OLEH :
ARYA NOVIKA NAULISTA SIREGAR NIM : 081188130099
PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH STABILITAS EMOSI, EXTRAVERSI DAN
KOMPETENSI DIRI TERHADAP KINERJA KEPALA SEKOLAH
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
OLEH :
ARYA NOVIKA NAULISTA SIREGAR NIM : 081188130099
PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRACT
Arya Novika N Siregar, The Effect of Emotional Stability influence, Extraversi, and Performance Competency Self Against State High School Principal Se-Deli Serdang regency. Thesis : Post Graduate of Medan State University (UNIMED), 2011.
The purpose of this study was to determine: (1) the direct influence of emotional stability on the performance of principals, (2) the direct influence of emotional stability against self-competency, (3) extraversi direct influence on the performance of principals, (4) a direct influence on the competence of self extraversi and (5) the direct influence of competence up to the principal's performance.
This research method is quantitative research with ex post facto research design with analysis techniques Path / Path Analysis. The population of this study is the principal State High School Se-Deli Serdang Regency as many as 115 people and sampel as many as 30 people. Instruments used to collect data was questionnaire Likert scale.
The results of this study indicate that: (1) The direct effect on the performance of emotional stability of principal for 0.241 = 24.1%, this looks at the value of Sig. 0.00 (0.00 <0.05), (2) The direct effect of emotional stability self-competence of 0.132 = 13.2%, this looks at the value of Sig. 0.00 (0.00 <0.05), (3) The direct effect on the performance of principals extraversi of 0.179 = 17.9% this is reflected in the value of Sig. 0.00 (0.00 <0.05), (4) The direct effect on the competence of self extraversi of 0.402 = 40.2%, this looks at the value of Sig. 0.00 (0.00 <0.05) and (5) The direct effect on the performance of self competence of school principals 0.048 = 4.8%, this looks at the value of Sig. 0.00 (0.04 <0.05.
ABSTRAK
Arya Novika N Siregar, Pengaruh Stabilitas Emosi, Extraversi, dan Kompetensi Diri Terhadap Kinerja Kepala SMA Se-Kabupaten Deli Serdang. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2013.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh langsung stabilitas emosi terhadap kinerja kepala sekolah; (2) pengaruh langsung stabilitas emosi terhadap kompetensi diri; (3) pengaruh langsung extraversi terhadap kinerja kepala sekolah; (4) pengaruh langsung extraversi terhadap kompetensi diri; dan (5) pengaruh langsung kompetensi diri terhadap kinerja kepala sekolah. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian expost facto dengan teknik Analisis Jalur/ Path Analysis. Populasi penelitian ini adalah Kepala SMA Se-Kabupaten Deli Serdang sebanyak 115 orang dengan sampel 30 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah kuesioner skala Likert.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengaruh langsung stabilitas emosi terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 0.241 = 24.1%, hal ini terlihat pada nilai Sig. 0.00 (0.00 < 0.05); (2) Pengaruh langsung stabilitas emosi terhadap kompetensi diri sebesar 0.132 = 13.2%, hal ini terlihat pada nilai Sig. 0.00 (0.00 < 0.05); (3) Pengaruh langsung extraversi terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 0.179 = 17.9% hal ini terlihat pada nilai Sig. 0.00 (0.00 < 0.05); (4) Pengaruh langsung extraversi terhadap kompetensi diri sebesar 0.402 = 40.2%, hal ini terlihat pada nilai Sig. 0.00 (0.00 < 0.05); dan (5) Pengaruh langsung kompetensi diri terhadap kinerja kepala sekolah sebesar 0.048 = 4.8%, hal ini terlihat pada nilai Sig. 0.00 (0.04 < 0.05.
iii
KATA PENGANTAR
Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan, kekuatan, kesabaran dan limpahan rahmat-Nya kepada penulis
sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dalam proses penulisan tesis ini, penulis
tentu banyak menghadapi kendala dan keterbatasan. Namun berkat bimbingan dan
motivasi dosen pembimbing serta nara sumber, keluargaku yang pada akhirnya
penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan, Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana, Bapak Syarifuddin, M.Sc, Ph.D selaku Asisten Direktur I, Bapak
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd selaku Ketua Prodi Administrasi
Pendidikan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi di Pasca
Sarjana Unimed. Penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku pembimbing I yang dalam
kesibukannya selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan
arahan , motivasi untuk segera menyelesaikan penulisan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku pembimbing II yang juga telah
banyak memberikan bimbingan berupa saran, masukan yang sangat berharga
sehingga penulis dapat menulis tesis ini menjadi lebih baik.
3. Seluruh Dosen pengajar dan seluruh staf Program Pascasarjana, khususnya
kepada Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd selaku sekretaris Prodi Administrasi
iv
banyak membantu secara administratif dalam perkuliahan maupun dalam
penyelesaian tesis ini.
4. Ibu Hj. Sa’adah Lubis,S.Pd, M.AP selaku Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Deli Serdang, Bapak Jaswar, M.Pd selaku sekretaris
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Deli Serdang, Bapak
Badaruddin Tarigan, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Lubukpakam dan
seluruh Kepala SMA di Kabupaten Deli Serdang yang banyak membantu
dalam pendataan dan kelengkapan berkas selama penulis melakukan penelitian
ini.
5. Bapak Alm. Dr. Mangasa Siregar,M.CommH dan Bapak Rahmad Shah
Siregar,SH,M.AP, yang telah memberikan bantuan baik moril dan materil
dalam penyelesaian tesis ini.
6. Rekan-rekanku seperjuangan mahasiswa pascasarjana Program Studi
Administrasi Pendidikan yang selalu memberikan motivasi dan bantuan di saat
perkuliahan terlebih dalam penyelesaian penulisan tesis ini.
Akhir kata penulis dengan sepenuh hati juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang namanya tidak dituliskan satu
persatu yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini.
Mudah-mudahan bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah
SWT. Penulis menyadari tesis ini masih banyak terdapat kelemahan dan
kekurangan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Maret 2013
Penulis.
v DAFTAR ISI
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II : KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis 1. Kinerja ... 10
2. Kinerja Kepala Sekolah ... 11
3. Stabilitas Emosi ... 18
4. Extraversi ... 20
5. Kompetensi Diri ... 22
B. Penelitian Yang Relevan ... 23
C. Kerangka Berpikir ... 24
D. Hipotesis Penelitian ... 28
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29
B. Metode Penelitian ... 29
C. Populasi dan Sampel ... 30
D. Defenisi Operasional ... 32
E. Teknik Pengumpulan Data ... 34
F. Uji Coba Instrumen ... 39
G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 40
H. Teknik Analisa Data. ... 42
I. Uji Hipotesis ... 46
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 48
1. Stabilitas Emosi (X1) ... 48
2. Extraversi (X2) ... 50
3. Kompetensi Diri (X3) ... 52
vi
B. Uji Kecendrungan Variabel ... 55
C. Uji Asumsi Penelitian ... 57
D. Analisis Jalur ... 64
E. Pembahasan Penelitian ... 73
BAB V : SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan.. ... 80
B. Implikasi. ... 81
C. Saran. ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... 84
vii
DAFTAR TABEL
TABEL. 3.1 Tabel Sampel Penelitian ... 32
TABEL. 3.2 Tabel Indikator Variabel Kinerja Kepala Sekolah ... 35
TABEL. 3.3 Tabel Indikator Variabel Stabilitas Emosi ... 36
TABEL. 3.4 Tabel Indikator Variabel Extraversi ... 37
TABEL. 3.5 Tabel Indikator Variabel Kompetensi Diri ... 38
TABEL. 3.6 Tabel Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian 42
TABEL. 4.1 Tabel Ringkasan Deskripsi Data Variabel Peneiltian ... 48
TABEL. 4.2 Tabel Distribusi Frekuensi Skor Stabilitas Emosi ... 49
TABEL. 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Skor Extraversi ... 51
TABEL. 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Skor Kompetensi Diri ... 52
TABEL. 4.5 Tabel Distribusi Frekuensi Kinerja Kepala Sekolah ... 54
TABEL. 4.6 Tabel Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 58
TABEL. 4.7 Tabel Rangkuman Uji Linieritas ... 59
TABEL. 4.8 Tabel Hasil Uji Homogenitas X4 atas X1 ... 61
TABEL. 4.9 Tabel Hasil Uji Homogenitas X4 atas X2 ... 62
TABEL. 4.10 Tabel Hasil Uji Homogenitas X3 atas X1 ... 62
TABEL. 4.11 Tabel Hasil Uji Homogenitas X3 atas X2 ... 63
TABEL. 4.12 Tabel Hasil Uji Homogenitas X4 atas X3 ... 63
TABEL. 4.13 Tabel Rangkuman Hasil Uji Homogenitas ... 64
TABEL. 4.14 Tabel Koefisien Jalur ... 67
TABEL. 4.15 Tabel Model Summary ... 67
TABEL. 4.16 Tabel Koefisien Jalur ... 71
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Gambar Paradigma Penelitian ... 27
Gambar 2 Gambar Paradigma Penelitian ... 43
Gambar 3 Gambar Histogram Stabilitas Emosi ... 50
Gambar 4 Gambar Histogram Extraversi... 51
Gambar 5 Gambar HistogramKompetensi Diri ... 53
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Intrumen Penelitian ... 86
Lampiran 2. Angket Stabilitas Emosi ... 87
Lampiran 3. Angket Extraversi ... 89
Lampiran 4. Angket Kompetensi Diri... 91
Lampiran 5. Angket Kinerja Kepala Sekolah ... 93
Lampiran 6. Ujicoba Validitas Dan Reliabilitas Stabilitas Emosi ... 96
Lampiran 7. Ujicoba Validitas Dan Reliabilitas Extraversi ... 101
Lampiran 8. Ujicoba Validitas Dan Reliabilitas Kompetensi Diri ... 107
Lampiran 9. Ujicoba Validitas Dan Reliabilitas Kinerja Kepala Sekolah .... 113
Lampiran 10. Contoh Perhitungan Pengujian Instrumen Penelitian ... 122
Lampiran 11. Data Ubahan Penelitian ... 124
Lampiran 12. Perhitungan Statistik Deskriptif ... 125
Lampiran 13. Uji Normalitas dengan SPSS ... 127
Lampiran 14. Linieritas dengan SPSS ... 128
Lampiran 15. Homogenitas dengan SPSS ... 130
Lampiran 16. Sub Struktur I dengan SPSS ... 132
Lampiran 17. Sub-Struktur II Dengan SPSS ... 133
Lampiran 18.Tingkat kecendrungan variabel penelitian ... 134
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah sebuah organisasi yang dipimpin oleh Kepala Sekolah.
Perkembangan organisasi sekolah dipengaruhi oleh Kepala Sekolah itu sendiri.
Organisasi adalah suatu kebersamaan dan interaksi serta saling ketergantungan
individu - individu yang bekerja kearah tujuan yang bersifat umum dan hubungan
kerjasamanya telah diatur sesuai dengan struktur yang telah ditentukan (W. Jack
Duncan,1981:5). Selain itu organisasi juga didefenisikan sebagai kumpulan
orang-orang yang sedang bekerja bersama melalui pembagian tenaga kerja untuk
mencapai tujuan yang bersifat umum (Schermerhorn, John R,et al,1982: 10).
Untuk itu secara total organisasi merupakan suatu system terbuka, yang di
dalamnya tercermin adanya komponen – komponen dengan sub-sub komponen
sebagai berikut : a). input, yang meliputi material, perlengkapan, fasilitas, sumber
daya manusia, dana, berbagai peraturan, dan ketentuan. b). proses transformasi,
yang mencakup sumber fisik dan sumber daya manusia yang diperoleh melalui
lingkungan eksternal, c). ouput, meliputi hasil yang berupa barang (materials) atau
berupa pelayanan (services).
Keberhasilan sebuah organisasi sekolah dipengaruhi oleh sejauh mana
keefektipan organisasi dalam sekolah tersebut. Organisasi yang efektif ditentukan
oleh kemampuan mengantisipasi, mengelola, dan merespon perubahan dalam
lingkungan organisasi tersebut (Slocum, 2009 : 5). Individu adalah merupakan
poin awal di dalam organisasi yang efektif. Memahami individu adalah hal yang
2
keefektifan organisasi. Organisasi yang efektif juga harus memiliki pemimpin
yang dapat mengintegrasikan pelanggan, tenaga kerja, dan tujuan organisasi.
Lebih lanjut lagi Sergovani (1987 : 33) mengemukakan keefektifan organisasi
adalah kesesuaian hasil yang di capai organisasi dengan tujuan.
Selain itu, keberhasilan organisasi sekolah sangat dipengaruhi oleh Kepala
Sekolah sebagai sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah kemampuan
daya fikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Prilaku dan sifatnya ditentukan
oleh keturunan dan lingkungannya. Sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Daya fikir adalah kecerdasan, yang
dibawa dari lahir sedangkan kecakapan diperoleh dari usaha. Kecerdasan tolak
ukur, IQ (Inteligence Quotient (IQ). Kecerdasan dan kecakapan individu
diimplementasikan untuk menciptakan ide-ide, inovasi, kreativitas dan sistem
kerja yang baik (Malayu Hasibuan, 2007 : 244).
Kinerja Kepala sekolah dalam memimpin organisasi sekolah juga
mempengaruhi keberhasilan organisasi sekolah tersebut. Kinerja dalam bahasa
inggrisnya “Performance” mempunyai arti (1) pekerjaan, perbuatan (2)
penampilan pertunjukan (Sagala, 2007:179). Selanjutnya Rivai (2005:14)
mengemukakan bahwa kinerja adalah (1) melakukan, menjalankan dan
melaksanakan, (2) memenuhi atau melaksanakan suatu kewajiban suatu niat atau
nazar, (3) melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab dan (4)
melaksanakan sesuatu yang diharapkan seseorang. Kinerja juga dapat diartikan
sebagai ukuran keberhasilan dari suatu pekerjaan.
Kinerja Kepala Sekolah sangat di pengaruhi oleh kompetensi diri kepala
3
adalah kemampuan yang didukung ketrampilan dan abilities tentang kekuatan dan
kelemahan diri sendiri yang berhubungan tugas-tugas professional dan
keseimbangan hidup (Slocum, 2009 : 9). Kompetensi ini menunjukan diri pribadi
secara positip dalam organisasi maupun sebagai warga negara. Ada beberapa
indikator yang menyangkut kompetensi diri, yaitu (1) menjaga setiap tindakan diri
dengan penuh kesadaran bahwa sekecil apapun tindakan diri akan berpengaruh
terhadap orang lain, (2) dapat mengelola waktu dan menetapkan prioritas, (3)
dapat memahami keterbatasan diri dan meminta bantuan ketika memerlukannya,
(4) memiliki kehidupan yang mapan dan bekerja untuk mencapai tujuan, (5)
menerima tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, (6) serius dalam
menghadapi tantangan dan kritik, (7) tidak membanggakan diri dan tidak
sombong, (8) bangkit cepat dari kegagalan, selalu belajar dari kesalahan, (9)
berusaha untuk belajar secara terus menerus, (10) mengharapkan umpan balik
secara terbuka dan tidak membela diri. Kinerja dalam menjalankan fungsinya
tidak berdiri sendiri, tapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat
imbalan, dipengaruhi oleh ketrampilan, kemampuan dan sifat – sifat individu.
Untuk mendapat kinerja yang baik maka Kepala Sekolah harus memiliki
kompetensi, agar dapat mencapai tujuan organisasi sekolah yang telah ditetapkan
adalah (1) kompetensi kepribadian (2) kompetensi manajerial, (3) kompetensi
supervisi dan (4) kompetensi social. Dalam kompetensi managerial yang baik
Kepala Sekolah harus mampu mengelola sekolah dengan baik. Memahami tentang
hal-hal yang berhubungan dengan administrasi sekolah, menyusun program,
menentukan arah, mampu meletakkan “the right man in the right place” (posisi
4
perubahan kearah yang lebih baik. Sementara itu di dalam memimpin organisasi
sekolah Kepala Sekolah harus memiliki kompetensi kepemimpinan yang
memadai. Kepala Sekolah harus mampu menerapkan teknik-teknik kepemimpinan
yang dapat menggerakan semua unsur-unsur sekolah dalam mencapai tujuan yang
diharapkan sesuai dengan Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional. Kepala
Sekolah juga dapat mengimplementasikan visi dan misi sekolah yang menjadi
tanggung jawabnya bersama dengan warga sekolah.
Dalam memimpin organisasi sekolah, kepemimpinan Kepala Sekolah
memiliki unsur kepribadian yang dapat mempengaruhi kompetensi diri. Ada lima
faktor kepribadian yang mempengaruhi kompetensi diri adalah (1) stabilitas emosi
diri, (2) penurut, (3) extraversi,(4) konsesius dan (5) terbuka (Slocum, 2009 : 45).
Sementara itu kepribadian adalah keterampilan atau kecakapan sosial (social skill)
dan kesan yang paling menonjol yang ditunjukkan seseorang kepada orang lain.
Dan kepribadian merupakan suatu sistem yang relatif stabil mengenai
karakteristik individu yang bersifat internal yang berkontribusi terhadap pikiran,
perasaan, dan tingkah laku yang konsisten (Syamsu Yusuf, 2008 : 3).
Extraversi adalah sebuah kepribadian yang cenderung mencari teman,
disenangi dan menyenangkan orang, penuh enerji, dan memiliki emosi yang
terkontrol. Kepribadian extraversi ini juga memiliki ciri-ciri: (1) suka
bersosialisasi, (2) menyenangkan jika berbicara dengan orang lain, (3) suka
berbicara, (4) terbuka dengan hubungan persahabatan yang baru, (5) cenderung
mendengarkan pendapat orang lain, (6) memiliki pandangan yang positip, (7)
5
memiliki ide-ide baru, (10) percaya, (11) merespon informasi yang baru,(12)
kreatif, (13) menghargai orang lain.
Stabilitas emosi adalah faktor utama dalam unsur kepribadian. Stabilitas
emosi sangat penting di dalam kompetensi diri sebab seseorang tidak dikatakan
kompeten jika tidak memiliki stabilitas emosi. Oleh sebab itu stabilitas emosi
mempunyai hubungan terhadap kompetensi diri. Stabilitas emosi merupakan
sebuah derajat dimana seseorang itu dapat bersikap tenang dan terhindar dari
perasaan-perasaan negative (Slocum, 1982:44). Lebih lanjut Slocum
mengemukakan bahwa orang yang memiliki stabilitas emosi adalah orang yang
memiliki ciri-ciri (1) rileks, (2) santai, (3) tidak menunjukan kemarahan, (4)
mengatasi masalah dengan baik, (5) pendiam, (6) lebih menyenangkan,(7) dapat
mengatasi stress, dan (8) mengelola orang lebih baik.
Namun pada kenyataannya, pada studi pendahuluan yang penulis lakukan
dengan menyebarkan angket kepada para guru dari 10 (sepuluh) SMA yang ada
di Deli Serdang, maka didapat hasil bahwa Kepala Sekolah cenderung memiliki
stabilitas emosi yang kurang baik, gugup, khawatir, depresi, tidak memiliki
pendirian, cenderung pemarah, arogan, merasa paling benar dan dendam. Hal ini
sangat bertentangan dengan teori stabilitas emosi dimana dalam teori stabilitas
emosi Kepala Sekolah harus lebih bisa menahan marah, tidak arogan, tidak
pendendam dan dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Kepala Sekolah
memiliki kepribadian extraversi yang kurang baik, tidak terbuka, tidak suka
bersosialisasi, tidak menyenangkan, dan tidak mau mendengarkan pendapat guru.
Kepala sekolah cenderung tertutup, suka menyendiri, membosankan dan mau
6
kinerja yang kurang baik. Sebab berdasarkan keterangan beberapa kepala sekolah
ada dugaan pengangkatan kepala sekolah bukan berdasarkan kompetensi tetapi
berdasarkan relasi. Hal ini akan menyebabkan keraguan terhadap kompetensi dan
kinerja kepala sekolah tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka
penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian tentang pengaruh stabilitas emosi,
extraversi dan kompetensi diri terhadap kinerja Kepala Sekolah di SMA
Kabupaten Deli Serdang.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas bahwa stabilitas emosi
Kepala Sekolah masih kurang baik , kepribadian extraversi Kepala Sekolah yang
kurang baik dan kompetensi diri kepala sekolah masih meragukan, serta kinerja
Kepala Sekolah yang belum memuaskan maka perlu dijelaskan tentang stabilitas
emosi dan extraversi terhadap Kepala sekolah sehingga dapat meningkatkan
kompetensi diri Kepala Sekolah dan kinerja Kepala Sekolah. Sehubungan dengan
itu maka dapat di identifikasikan masalah, yaitu: (1) apakah Kepala Sekolah
memiliki stabilitas emosi?; (2) apakah Kepala Sekolah bersifat extraversi?;(3)
apakah Kepala Sekolah memiliki kompetensi dalam memimpin sekolah ?; (4)
apakah Kepala Sekolah memiliki kinerja yang baik?; (5) apakah para guru
mendukung kinerja Kepala Sekolah?; (6) apakah Kepala Sekolah berusaha
mewujudkan cita-cita sekolah?; (7) apakah Kepala Sekolah melaksanakan visi dan
misi sekolah dengan baik?; (8) apakah para guru dilibatkan dalam keputusan
sekolah?; (9) apakah Kepala Sekolah memiliki kepemimpinan yang dapat
menggerakan semua unsur di sekolah?; (10) apakah kepala sekolah memiliki
7
tentang perubahan-perubahan di sekolah kearah yang lebih baik?; (12) apakah
stabilitas emosi kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah? ;(13)
apakah kompetensi diri yang dimiliki kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja
Kepala Sekolah?.
C. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan arah penulisan penelitian ini kepada tujuan
penulisan, maka pembatasan masalah sangat diperlukan. Dalam lingkup penelitian
ini yang akan di teliti hanya membatasi sampai sejauh mana pengaruh stabilitas
emosi, extraversi, kompetensi diri dapat mempengaruhi kinerja Kepala Sekolah
SMA yang ada di Kabupaten Deli Serdang.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas maka perumusan masalah dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah kinerja kepala sekolah dapat dipengaruhi langsung dan signifikan
oleh stabilitas emosi ?
2. Apakah kinerja kepala sekolah dapat dipengaruhi langsung dan signifikan
oleh extraversi ?
3. Apakah kinerja kepala sekolah dapat dipengaruhi langsung dan signifikan
oleh kompetensi diri ?
4. Apakah kompetensi diri dapat dipengaruhi langsung dan signifikan oleh
stabilitas emosi?
5. Apakah kompetensi diri dapat dipengaruhi langsung dan signifikan oleh
8
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapatlah diketahui tujuan dari
penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kinerja kepala sekolah dapat dipengaruhi langsung
dan signifikan oleh stabilitas emosi.
2. Untuk mengetahui kinerja kepala sekolah dapat dipengaruhi langsung
dan signifikan oleh extraversi.
3. Untuk mengetahui kinerja kepala sekolah dapat dipengaruhi langsung
dan signifikan oleh kompetensi diri.
4. Untuk mengetahui kompetensi diri dapat dipengaruhi langsung dan
signifikan oleh stabilitas emosi.
5. Untuk mengetahui apakah kompetensi diri dapat dipengaruhi langsung
dan signifikan oleh extraversi.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka dapatlah diperoleh manfaat
dari penelitian ini baik secara teoretis maupun praktis. Adapun manfaat dari
penelitian ini adalah :
a. Manfaat Teoritis
1 Sebagai bahan informasi dan data penelitian bagi penelitian lebih lanjut.
2. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan bahwa kinerja kepala
sekolah dapat dipengaruhi langsung dan signifikan oleh stabilitas emosi.
3. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan bahwa kinerja kepala
9
4. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan bahwa kinerja kepala
sekolah dapat dipengaruhi langsung dan signifikan oleh extraversi.
5. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan bahwa kompetensi diri
dapat dipengaruhi langsung dan signifikan oleh stabilitas emosi.
6. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan bahwa kompetensi diri
dapat dipengaruhi langsung dan signifikan oleh extraversi.
7. Menambah khasanah pengetahuan tentang kinerja kepala sekolah,
stabilitas emosi, extraversi dan kompetensi diri.
b. Manfaat praktis
1. Memberikan masukan kepada Kepala Sekolah untuk meningkatkan
kinerjanya serta memiliki stabilitas emosi yang baik, kompetensi diri
yang mumpuni dan memiliki kepribadian yang extraversi.
2. Menambah khasanah pengetahuan tentang kepribadian yang positip
80
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan diatas, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh pemberian stabilitas emosi (X1) terhadap kinerja kepala sekolah (X4) secara langsung sebesar 0,241 = 24,1%. Berdasarkan temuan penelitian dapat
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan stabilitas emosi
berpengaruh langsung terhadap kinerja kepala sekolah dapat diterima.
2. Pengaruh pemberian stabilitas emosi (X1) terhadap kompetensi diri (X3) secara
langsung sebesar 0,132 = 13,2%. Berdasarkan temuan penelitian dapat
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan stabilitas emosi
berpengaruh langsung terhadap kompetensi diri dapat diterima.
3. Pengaruh extraversi (X2) terhadap kinerja kepala sekolah (X4) secara langsung
sebesar 0,179 = 17,9%. Berdasarkan temuan penelitian dapat disimpulkan
bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan atribusi berpengaruh langsung
terhadap kinerja kepala sekolah dapat diterima.
4. Pengaruh extraversi (X2) terhadap kompetensi diri (X3) secara langsung sebesar 0,402 = 40,2%. Berdasarkan temuan penelitian dapat disimpulkan
bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan extraversi berpengaruh langsung
terhadap kompetensi diri dapat diterima.
5. Pengaruh kompetensi diri (X3) terhadap kinerja kepala sekolah (X4) secara
81
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan kompetensi diri
berpengaruh langsung terhadap kinerja kepala sekolah dapat diterima.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan di atas maka penulis
membuat beberapa hal yang diimplikasikan sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah maka stabilitas emosi para kepala
sekolah SMA Se- Kabupaten Deli Serdang harus baik dengan bersikap tenang
dan selalu berpikir positip terhadap para tenaga pendidik dan kependidikan.
2. Untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah maka kepala sekolah harus
memiliki sikap extraversi dengan cara membuka diri, senang berdiskusi,
mendengarkan orang lain, dapat dipercaya, dinamis terhadap para pendidik dan
tenaga kependidikan.
3. Untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah melalui peningkatan kompetensi
diri. Seorang kepala sekolah harus dapat mengenal diri dan memahami dirinya
baik itu kekuatan maupun kelemahannya untuk dapat membangun sekolah
yang dibinanya.
4. Untuk meningkatkan kompetensi diri kepala sekolah maka stabilitas emosi
kepala sekolah harus terjaga dengan cara memiliki pendirian yang teguh dalam
memimpin para pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Untuk meningkatkan kompetensi diri kepala sekolah melalui kepribadian
extraversi yang diantaranya mempunyai kepribadian yang positip dan dapat
82
C. Saran
Saran-saran yang disampaikan sehubungan dengan temuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Berdasarkan hasil penelitian tentang stabilitas emosi, extraversi, dan
kompetensi diri yang memberikan pengaruh terhadap kinerja kepala sekolah
disarankan agar kepala sekolah yang bersangkutan terus meningkatkan
kinerjanya dengan memperhatikan faktor stabilitas emosi, extraversi, dan
kompetensi diri.
2. Bagi Dinas Pendidikan
Dalam hal peningkatan kinerja kepala sekolah disarankan memberikan
perhatian khusus dalam hal ini : 1) melakukan pembinaan terhadap
kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
yang akhirnya terealisasi kepada guru, 2) membuka kesempatan pada kepala
sekolah untuk melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi
dengan bea siswa tanpa membedakan kelompok keilmuan misalnya eksakta
atau non eksakta.
3. Bagi Kepala Sekolah
Peningkatan kemampuan kepemimpinan kepala sekolah hendaknya terus
dikembangkan melalui pelatihan dan penataran yang efektif sehingga akan
menjadi faktor pendorong yang positif bagi peningkatan kemampuan
83
4. Peneliti lain, disarankan menindak lanjuti penelitian ini dengan
variabel-variabel berbeda yang turut memberikan pengaruh terhadap kinerja kepala
84
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Dharma,Agus. 2007. Manajemen Sekolah. Jakarta : Puspen Diklat Pegawai Negeri.
Euis Winarti, 2007, Pengembangan Kepribadian,Graha Ilmu, Jakarta
Fattah,N. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Hall & Lindzey, 1985. Introduction to theoris of Personality. New York : John Wiley and Sons.
Hajurassalam. 2008. “Hubungan Iklim Organisasi Sekolah dan Kepala Sekolah
dengan Kinerja Guru SMA Negeri Kabupaten Aceh Tengah”. Tesis
Hasan,Shadili.2004. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Mulyasa,E. 2008. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya
M. Nur Amin. 2001. “Hubungan antara pemahaman tentang peraturan sekolah dan gaya kepemimpinan dengan kinerja kepala SMU kota Padang. Tesis
Rivai, V (2005). Performance Apraisal : Sistem yang tepat untuk menilai kinerja karyawan dan meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
S. Sagala : 2007. Managemen Strategik dalam peningkatan mutu pendidikan Alfabeta : Bandung
Samosir. 2006. “Kontribusi Pengetahuan Manajemen Sekolah dan Kemampuan Kerjasama terhadap Kinerja Kepala Sekolah SLTP Negeri 1 di Kabupaten Tapanuli Utara. Medan : Tesis
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahnman,2009, Analisis korelasi,regresi,dan jalur dalam penelitian,CV Pustaka Setia, Bandung
Samsu Yusuf,2008,Teori Kepribadian,PT Remaja Rosda Karya, Bandung
Schernercon,Jhon R. et al.1982. Managing Organizational Behaviour, Canada : John Wiley & Sons Inc
85
Sumadi Surya Brata,1982, Psikologi Kepribadian,Raja Grafindo Persada, Jakarta
Slocum Hellriegel. 2009 “ Principle of Organizational Behaviour, Nelson Education Ltd, Canada
W. Jack Duncan,1981, Organization Behavior by Heughton Mifflin Company printed in the USA