ABSTRAK
ERNI LIANA PULUNGAN. Pengamh Pendekatan Pembelajaran dan Gaya
&rplkir Siswa terbaciap Hull Beiajar tPA Slswa SMP Negerl
17Medan. Tesis.
Medan: Program Pascasarjana UNIMED, lOU. · ·Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui perbedaan basil beJajar IPA antam s1swa yang d.lajar dengan pendekatan
P AikEM
dengan pendekatan pembeiajaran ekspositori. (2) untuk mengetahui perbedaan basil belajar IP A antara siswa dengan gaya berpik.ir sekuensial abstrak dan siswa dengan gaya berpikir sekuensial konkret. (3) mengetab.ui apakah ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan gaya berpikir dalam mempengaruhi basil belajar IP A.Penelitian
ini
dilakukan di SMP Negeri 17 Medan, dengan menggunakan metode quasy eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2 dan sampel beJjumlah 60 orang siswa yang pengambilannya dilakukan berdasarkan cluster random sampling. lnstnunen penelitian dengan menggunakan gaya berpikir siswa dan tes basil belajar IP A. Gaya berpikir siswa diukur dengan menggunakan tes baku yang dirancang oleh Tellier. Tes basil belajar IP A menggunakan tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 45 butir dan memliki reliabilitas 0,93 menggunakan rumus KR-20. Uji statistik yang digunak.an dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif untuk menyajikan data dan statistik inf'erensialdigunakan
ANA VA2
jalur. Sebeium ANA VA2
jalur digunakan terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas dengan uji Liliefors dan uji homogenitas dengan uji Bartlet pada taraf signifikansi 5%.ii
ABSTRACT
ERNI LIANA PULUNGAN. The Effect of Instructional Approach and The Student thinking style on the achievement of Science. Thesis. State University of Medao, 2011.
The research
was
aimed to find out: (I) the difference between student's learning outcome in science taught with the learning active, inovative, creative, effective, and enjoyfull approach. (2) the difference of student thinking style. (3) the interaction between instructional approach and thinking style in influencing the learning outcome of science.The research was conducted in SMP Negeri 17 Medan, North Sumatera, using quasy experiment method with 2 x 2 factorial design 60 sample. Student's that were taken by cluster random sampling. The instrument of this research were thinking style test and science test. The statisticaJ testing applied in those study was descriptive statistic to present the data and for inferential static 2 way ANOV A was used. Before the way ANOV A
was used fmt the conditional test of date analysis, Let normality test while
Liliefors and Homogereity variance test with Bartlet at the level significance 0.05.The 2 x 2 ANOV A hypothesis testing at the level significance 0.05 shows that students tought with learning active, inovative, creative, effective, and enjoyfull approach had a higher learning outcome compared to students taught with ekspository approach. This was proved by F count= 43.60 > F table= 4.05 at the level of significance 0.05. Students with secuencial abstract the learning outcome was higher than student with secuensial concret was by F count= 9.12 > F table= 4.05 at the level
of significance 0.05. And there
was
and interaction between the instructional approach and the student thinking style towered of science in SMP Negeri 17 Medan.1
~s
MILIK
PERPUSTAU:J~N
UNII\1[1)
---"1iaju/(,sm : tfememJu 3,2faJ, Sa.tu 5)tarti r T r1.tuli.__:ftitm;:- "''
di
gefar1ri•4Jis1
rr <Per-ui'idll:,}if,~Rt·H
?::.:AJ~NA
..
r~~lJHit~.l-zN
: f){~
ll
~8:BfHt,J ~MED.A,_N
2011
373. ;)_gG
TESIS
PENGARUH PENDEKA TAN PEMBELAJARAN DAN GAY A
BERPIKIR TERHADAP HASIL BELAJAR IP A
SISW A SMP NEGERI 17 MEDAN
Disusun dan diajukan oleh:
ERNI LIANA PULUNGAN
NIM . 061188230031
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pa da Tanggal
11 Pebruari 2011 dan Dinyatakan Memenuhi Sa lah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Medan, 11 Pebruari 2011
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimb~
\ _ _ _ _
Prof. Dr.
H.Ibrahim Gultom,
M.Pd
NIP.19530703198601 1001
Pembimbing
IIProf. Dr. Efe
1ap
1 )
uluM.Pd
NIP. 19.6 127
19870~01
Mengetahqi
.· ·· ... ; .
Pnscas~
.
na
. ·'-.. \ ~ .:o···;~ f: • . l .... (_ . ;
<\
:.:··, ,,. · UniVt'irS'I s .~
. '·)
: D ' ire kt u~_,.· ·.
t\\:<
~ -- ; ,~ -:
.. ·:-. >:<r .. .
~'
..
r._
Nf:.· I
~4103~=
~;ran~d~
::j#:;~~7~t2°~~:~g
NO
3
>
4
5
PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
NAMA
P rof. Dr. H. Ibrahim Gultom, M. Pd.
NIP. 195307031986011001
Prof. Dr. Efendi Napitupulu,
M.
Pd
NIP.196311271987031001
Prof. Dr. H. Abdul Hamid K, M.Pd
NIP.l95802221981031001
Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd
NIP.l%101041987031017
Dr. Hasruddin Lubis, M.Pd
NIP.196404241989031027
M ahasiswa
TANDATANGAN
Nama
NIM
Erni Liua
Pnlungan
061188230031
PERNYAT AAN TIDAK MELAKUKAN
PLAGIAT DAN MEMALSUKAN DATA
Saya yang bertaoda taogao dibawah ioi : N a m a
N . I.M. Angkatao Prodi Judul Tesis
: ERNI LIANA PULUNGAN : 061188230031
: XI
: TEKNOLOGI PENDIDIKAN- B
:PENGARUHPENDEKATANPEMBELAJARANDAN GAY A BERPIKIR TERHADAP HASIL BELAJAR IP A SISW A SMP NEGERI 17 MEDAN.
dengan ini menyatakan babwa :
1. Benar Tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan oleb orang lain. 2. Saya tidak melakukan Plagiat dalam penulisan Tesis saya.
3. Saya tidak ada merubab atau memalsukan data penelitian saya.
Jika ternyata dikemudian bari diketabui saya telab melakukan salab satu hal diatas, maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa Pencoootan Gelar saya.
Demikian pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya.
Medan, 14 Januari 2011
Diketahui oleb
i0rl
iii
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul Pengaruh Pendekatan
Pembelajaran dan Gaya Berpikir Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa SMP Negeri 17 Medan yang merupakan salab satu syarat untuk memperoleh gelar Master Pendidikan
pada Program Studi Teknologi Pendidikan di Program Pasca Sarjana Universitas
Negeri Medan.
Demi penyempumaan tesis ini, penulis mengharapkan
saran
dan kritikan yang konstruktif daripembaca.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapanterimakasih yang sebesar-besarnya kepada ;
1. Bapak Prof.
Dr.
H. Ibrahim Gultom, M.Pd, dan Bapak Prof.Dr.
EfendiNapitupulu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Tesis yang telah memberikan saran dan kritikan dalam penulisan tesis ini.
2. Bapak Prof.
Dr.
H. Abdul HamidK.
M.Pd, Prof.Dr.
Sabat Siagian, M.Pd,Dr.
Hasruddin Lubis, M.Pd selaku narasumber yang telah banyak memberikan sarandan masukan dalam penyempurnaan tesis ini, dan Bapak Prof. Dr. Herbert
Sipahutar M.S.,
M.Sc yang telah memvalidasi soal, memberikan
saran,
masukan, serta dukungan dalam penyelesaian tesis ini, serta kepada seluruh Bapak dan lbuDosen yang dengan ketulusan hati telah memberikan pengetahuan dan ilmunya
kepada penulis selama menempuh pedidikan di Program Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan.
3. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Syawal Gultom, M.Pd.
4. Direktur Progratn Pasca Sarjana UNIMED, Bapak. Prof. Dr. M. Belferik Manullang.
5. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan, Bapak Prof.
Dr.
M. Badiran, M.Pd.6. Kepala Sekolah SMP Negeri 17 Medan, dan Gmu Bidang Studi IP A SMP Negeri 17 Medan.
7. Ternan-ternan angkatan XI Kelas B1 Eksekutif atas dukungan yang diberikan
iv
8. Teristitnewa kepada
suami Irza
Fandria Lubis M.T, yang telah menjadi superdad selama penulis melaksanakan perkuliahan, anak: A1 Fachrozy Muhammad Choiri Habibie lubis dan ZuchrufaAnisa
Ofandana Lubis, lbunda R. Sipahutar,Aim.
Ayahanda C. Pulungan dalam keadaan sakit kerasnya pukul 03.00 WIB akhlr hidupnya tanggal 30 Desember 2008 telah khusus medoakan agar penulis Julus CPNS 2008 dan doa itu dikabulkan Allah SWT dibari itu juga semoga ·mendapat tempat sebaik-baiknya disisi Allah SWT, bouhanda Dr. Mardiana lrawaty M.Sc yag telah memberikan dukungan moral dan moril pada penulis, Kakek A. W. Pulungan dan Nenek D. Sipahutar yang terus menerus memberikan nasehat dan dukungan agar penulis tetap melanjutkan studi S2 nya, dan seluruh keluarga yang memberikan dukungan dalam penyelesaian tesis ini.Kiranya seluruh perhatian, kebaikan, dan bantuan yang telah
diberikan
kepada penulis mendapat balasan rahmat, hidayah, dan limpahan rezeki di dunia danAkhirat.
Penulis mengakuibab\va
tulisanini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat berterima kasih untuk setiap kritik dan saran yang disampaikan.Semoga tulisan
ini
bermanfiurt dan dapat menambah khasanah berpikir bagi yang membacanya, dan secara khusus bagi duniapendidikan.
z
~
m
Medan, Pebruari lOll
PenuUs
A. Latar BeJakang Masalab
BABI
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menempa siswa menjadi sumber
daya manusia yang bennutu. Pembentukan sumber daya manusia yang bermutu
tersebut berkaitan erat dengan proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan
salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem
pendidikan. Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan
basil belajar yang baik pula. Demikian pula sebaliknya.
Menurut Depdiknas (2005}, basil belajar pendidikan di Indonesia masih
dipandang kurang baik karena sebagian besar siswa belum mampu menggapai
potensi ideaJ/optimal yang dimilikinya. Sejak sebelum adanya krisis ekonomi
pada tahun 1997, mutu pendidikan di Indonesia sebenarnya telah menjadi
memprihatinkan. Bahkan dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan ini,
masaJah rendahnya mutu pendidikan di Indonesia menjadi lebih memprihatinkan
lagi. Oleh sebab itulah mutu pendidikan saat ini menjadi perhatian utama dalam
menghadapi tantangan pada era globalisasi mendatang.
Mulyasa (2007) mengemukakan bahwa bangsa Indonesia memiliki daya
saing yang rendah dan hal ini menjadi indikator bahwa pendidikan di Indonesia
belum mampu menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu. Depdiknas
(2006) menyatakan ada empat komponen yang mempengaruhi rendahnya mutu
pendidikan, yaitu: teoaga pendidik yang belum memadai secara kualitas dan
kuantitas, prasarana dan sarana belajar yang belum memadai, biaya pendidikan
2
Berdasarkan infonnasi yang diperoleh dari guru-guru mata pelajaran IP A
(Ilmu Pengetahuan Alam) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 17
Medan, rendahnya mutu pendidikan tercermin pada basil belajar IPA siswa yang
setiap tahun rata-rata mengalami penurunan. Tabel 1.1 memperlihatkan nilai
raport kelas VII mata pelajaran IPA selama tiga tahun terakbir yang
mencenninkan basil belajar siswa semakin menurun.
Tabel 1 1 Nil .
. .
8! Ra lport eas K 1 VII Ma ta e lJar&n IPA SMP N ~ Ia' egen . 17M dan eTahun Pelajaran ND.AI
Nilai Rata-Rata Nilai Tertin_ggi Nilai Terendah
2004/2005 73.923 98 60
2005/2006 83.051 98 70
2006/2007 73.293 95 55
Sumber: Kantor Tata Usaha SMP Negen 17 Medan.
Selain itu, rendahnya mutu pendidikan juga tercennin pada basil Ujian
Akhir Sekolah (UAS). Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Tata
Usaha
SMP Negeri 17 Medan, nilai rata-rata UAS Tahun Pelajaran 2006/2007 untuk
mata pelajaran IP A menempati peringkat paling
rendah
dibandingkan. denganmata pelajaran lainnya, seperti yang terlihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2. Hasil Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran lP A SMP Negeri 17 Medan
Tab un Pel . aJaran 200612007
Mata Pelajaran Nilai Rata-Rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Pendidikan ·Ag!lma 7.86 9.88 6.09
PPKN 6.81 9.16 5.31
IPA (llmu Pengetahuan Alam) 5.65 8.14 5.00
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) 5.85 8.59 4.23
Penjas 6.96 8.21 5.14
KTK
7.87 9.88 6.38TIK I r . 6.31 8.49 5.28
Elektro 7.87 9.88 6.38
Sumber: Kantor Tata Usaha SMP Negen 17 Medan.
Tabel 1.2 memperlihatkan perote han basil be !ajar IP A masing kurang
memuaskan. PadahaJ menurut anggapan Delors (2002), mata pelajaran IPA adalah
[image:10.536.42.474.56.600.2]-3
memberi solusi pada hampir semua masalah kemanusiaan dan planet. Hal ini
menyebabkan berbagai kalangan merasa kecewa dan kurang puas dengan mutu
pendidikan tersebut
Kepala SMP Negeri I 7 Medan juga menyatakan kemampuan guru dalam
melaksanakan berbagai pendekatan pembelajaran masih jauh dati yang
diharapkan. Pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru kebanyakan hanya
beorientasi terbadap penguasaan teori dan hafalan sehingga proses pembelajaran
yang menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan menjadi kurang optimal.
Ketidakmampuan guru dalam melaksanakan berbagai pendekatan pembelajaran
tersebut mengakibatkan semakin menurunnya basil belajar siswa. Apalagi
ditambah dengan tuntutan kurikulum yang menghendaki siswa harus mampu
menguasai standar kompetensi sesuai kebutuhan lingkungan di sekitarnya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menghendaki agar guru yang
mengajar IPA mampu menguasai pendekatan pembelajaran yang memu(\gkinkan
peserta dapat menemukan konsep-konsep melalui metode ilmiah dan sikap ilmiah
serta dapat melakukan kerja ilmiah, termasuk dalam hal meningkatkan kreativitas
dan mengapresisasi nilai-nilai yang dipelajari dengan kehidupan nyata.
Kenyataannya pembelajaran IPA di sekolah selama ini didorninasi oleh
pendekatan pembelajaran konvensional. Siswa hanya mendengarkan kucuran
ceramah guru tentang pengetahuan. Akibatnya didalam kelas akan ditemukan
siswa yang sedang mengantuk akan melepaskan kantuknya, yang mencari
perhatian akan mengganggu temannya, yang suka menulis akan mencoret
kertasnya dengan berbagai tulisan atau gambar, dan sebagainya. Pembelajaran
menjadi membosankan sebingga basi! belajar yang diperoleh menjadi kurang
4
tJntuk mengatasi pennasalahan mengenai mutu pendidikan tersebut maka
diupayakan berbagai cara dan salah satunya adalah dengan melaksanakan program
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Program ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 6, mengenai Standar Proses
Pendidikan yaitu standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan adalah untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. Untuk mencapai standar kompetensi lulusan adalah dengan mengembangkan kemampuan mental siswa (Degeng, 1989). Salah satu faktor
yang mempengaruhi pengembangan kcmampuan mental adalah kualitas guru.
Guru sangat menentukan keberhasilan siswa, terutama kaitannya dengan proses
be !ajar mengajar.
Murphy dikutip oleh Mulyasa (2007) mengemukakan bahwa keberhasilan
pembelajaran ditentukan oleb gurunya, karena guru adalah pemimpin pembelajaran, fasititator dan sekaligus merupakan pusat inisiatif pembelajaran.
Menurut Reigeluth (1983), salah satu variabel yang perlu diperhatikan dalam
proses pembelajaran adalah metode pembelajaran, yang pada hakikatnya seorang
guru barus mampu menerapkan suatu pendekatan pembelajaran dalam proses
belajar mengajar. Dengan demikian guru mata pelajaran IPA pada khususnya
diharapkan agar dapat lebib menguasai pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada pengalaman siswa saat pembelajaran berlangsung.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IP A adalah pendekatan pembelajaran yang beorientasi pada siswa.
Salah satu pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan P AIKEM
5
pembelajaran. Lebih dari 2400 tabun yang lalu Confucius menyatakan: saya
dengar dan saya lupa. saya lihat dan saya ingat, saya buat dan saya faham. Dengan
demikian pembelajaran yang mengaktitkan semua indera akan menghasilkan
pembelajaran yang lebih cepat, lebih menarik dan lebih efektif (Meier, 2005).
Pendekatan pembelajaran P AIKEM saat ini sedang dikembangkan dan
banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air. Pendekamn pembelajaran ini
membcrikan asumsi bahwa belajar merupakan suatu
proses
individual dan sosial,belajar adalah suatu hal yang menyenangkan, belajar tidak akan pemah berhenti.
dan belajar pada dasarnya adalah untuk membangun makna. Selain itu, melalui
pendekatan ini belajar akan lebih efektif, siswa me!Uadi lebih kritis, kreatif dan
inovatif, suasana dan pengalaman belajar yang diperoleh lebih bervariasi.
kematangan sosial dan emosional lebih meningkat, produktifitas meningkat, dan
siap menghadapi perubahan serta mampu berpartisipasi dalam proses perubahan.
Hill (2007) menyatakan bahwa pendekatan PAIKEM merupakan pendekatan
pembelajaran yang baik karena beorientasi pada proses dan produk.
Hal ini sesuai dengan pandangan Slavin dikutip oleh Wartono, dkk (2004),
berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Piaget, Vygotsky, teori-teori
pemrosesan informasi. dan Bruner bahwa siswa akan menemukan sendiri dan
mentransformasi informasi yang kompleks, mengecek informasi baru dengan
aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.
Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan,
mereka barus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk
dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide.
Menurut Mulyasa (2006), Pendekatan PAIKEM merupakan cara yang jitu
6
inovasi sehingga tetap efektif namun tetap menyenangkan. Dengan menerapkan
pendekatan PAIKEM maka program MBS yang sedang digalak.kan oleh
pemerintahjuga akan terlaksana. Oleh sebab itu pendekatan PAIKEM dlharapkan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.
Pendekatan pembelajaran lainnya yang dapat digunakan dalam
pembelajaran IPA adalah pendekatan ekspositori. Pendekatan pembelajaran ini
berorientasi pada guru. Penggunaan berbagai macam strategi dalam pendekatan
ekspositori akan menjadikan pembelajaran IP A dapat menjadi lebih menarik
perhatian siswa. Pendekatan pembelajaran ini cocok dipergunakan untuk materi·
materi yang sumber belajamya sangat terbatas dan materi-materi yang bersifat
teoritis tanpa praktek. misalnya klasifikasi makhluk hidup dan interaksi makhluk
hidup serta untuk mengetahui konsep-konsep pada tabap awal sebelum melakukan
praktikum.
Siswa sebagai subyek dalam proses belajar mengajar memiliki keunikan
yang berbeda·beda antara siswa satu dengan siswa lainnya. Ada siswa yang cepat
dalam belajar karena kecerdasannya sehingga dia dapat menyelesaikan kegiatan
belajar mengajar lebih cepat dari yang diperkirakan. ada siswa yang lam bat dalam
belajar dim~ siswa golongan ini selalu ketinggalan pelajaran dan memerlukan
waktu lebih lama dari waktu yang diperkirakan untuk siswa normal, ada siswa
yang kreatif yang menunjukkan kreatifitas dalam kegiatan-kegiatan tertentu dan
selalu ingin memecahkan persoalan·persoalan, ada siswa yang berprestasi kurang
dimana sebenarnya siswa ini mempunyai taraf intelegensi tergolong tinggi akan
tetapi prestasi belajarnya rendah, dan ada pula siswa yang gaga! dalam belajar
7
Untuk itu guru diharapkan bukan hanya mampu melakukan berbagai
pendekatan dalam belajar mengajar tetapi juga dapat memahami karakteristik
siswa-siswanya sebagai upaya mengoptimalisasikan basil belajar. Pembelajaran
akan semakin efektif bila pendekatan pembelajaran semakin sesuai dengan gaya
berpikir siswa. Oleh karena itu, guru harus mampu mengembangk:an atau menetapkan pembelajaran yang sesuai dengan gaya berpikir siswa.
Berdasarkan keterangan di atas penelitian ini membahas tentang pengaruh
pendekatan P AIKEM dan pendekatan pembelajaran ekspositori dalam
meningkatkan basil bela jar pada mata pelajaran IP A di SMP Negeri 17 Medan.
Variabel lain yang turut menentukan keberhasilan dalam pembelajaran adalah
karakteristik siswa yang salah satunya adalah gaya berpikir siswa. Gaya berpikir
yang dimaksudkan daJam penelitian ini adalah sekuensial konkrit dan sekuensial abstrak, yang diprediksi akan menentukan keefektifan pendekatan pembelajaran.
B. ldentifikasi Masalab
Berdasarkan Jatar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat ditelaah
bahwa banyak faktor yang mempengaruhi basil belajar siswa. Hal ini dapat
ditinjau dari berbagai komponen proses belajar mengajar, seperti: siswa, guru. sarana dan prasarana, dan masih banyak komponen lainnya.
Oleh sebab itu muncul berbagai pertanyaan menyangkut Jatar belakang
rendahnya basil belajar IPA siswa antara lain: Faktor apa saja yang mempengaruhi
basil belajar IP A? Apakah pendekatan pembelajaran telah efektif meningkatkan
basil belajar siswa? Bagaimana pendekatan pembelajaran yang digunakan selama
ini? Apakah pendekatan pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan matei
pelajaran? Apakab guru IPA telah menggunakan pendekatan yang bervariasi?
8
IP A yang diajar dengan menggunakan pendekatan pernbelajaran P AIKEM?
Bagaimana basil belajar IP A yang diajar dengan pendekatan pembelajaran
ekspositori? Apakah basil bel~Uar yang diajar dengan menggunakan pendekatan
P AIKEM berbeda dengan basil belajar yang diajar dengan pendekatan
ekspositori? Apakah ada ada pengaruh gaya berpikir siswa terhadap basil belajar
IP A? Apakah pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan proses
pembelajaran? Apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan
gaya berpikir terhadap basil belajar siswa?
C. Pembatuan Masalab.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, begitu luas pennasalahan
penelitian. Agar penelitian ini lebih berfokus dan terarah, maka penelitian ini
perlu dibatasi.
Pendekatan pembelajaran dibatasi berkenaan dengan pendekatan
pembelajaran yang di pilih atas pendekatan P AIK.EM dan pendekatan
pembelajaran ekspositori. Karakteristik siswa dibatasi berkenaan dengan gaya
berpikir yang di pilih atas gaya berpikir sekuensial konk:ret dan gaya berpikir
sekuensial abstrak.
Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas V1l semester II di SMP Negeri
17 Medan Sumatera Utara. Selanjutnya basil belajar siswa dibatasi pada mata
pelajaran IPA biologi yang berkenaan dengan basil belajar kognitif. Materi
perlakuan dibatasi berkenaan dengan kompetensi dasar mengklasifikasikan
&
9
D. Rumlisan Masalah.
Dengan mempedomani pembatasan masalah yang telah dikemukakan
maka rumusan masalah penelitian ini ditetapkan sebagai berikut:
I. Apakah basil belajar IP A siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan
P AJKEM berbeda dati pada basil belajar IP A siswa yang diajar dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran ekspositori?
2. Apakah basil belajar IPA siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial
abstrak. berbeda dari siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensiaJ konkrit? 3. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan gaya berpikir
terhadap basil belajar IP A?
E. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui basil belajar IP A siswa yang diajar dengan menggunakan
pendekatan P AIKEM berbeda dati basil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Ekspositori.
2. Untuk mengetahui basil belajar IPA siswa yang memiliki gaya berpikir
sekuensial abstrak berbeda dari basil belajar siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial konkrit.
3. Untuk mengetahui interaksi antara pendekatan pembelajaran dan gaya berpikir
siswa dalam memberi pengaruh terbadap basil belajar IPA siswa.
F. Manfaat Penelitfaa.
10
meningkatkan kualitas pembelajaran kbususnya yang berkaitan dengan
pendekatan pembelajaran IPA dan gaya berpikir siswa. (2) Surnbangan pemildran
dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang, Jembaga pendidikan dan
peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji secara lebih mendalam tentang hasil
penerapan pendekatan pembelajaran dan gaya berpildr siswa serta pengaiuhnya
terhadap basil belajar IP A.
Manfaat praktisnya
adalah:
(I) Sebagai pedoman bagi guru dalammeningkatkan basil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA, (2) Sebagai pedoman
guru dalarn mendasari pemilihan pendekatan pembelajaran yang Jebih baik agar
diaplikasikan sebagai pendekatan pembelajaran yang bermanfaat untuk
pembelajaran yang lebih berhasil.
-.
.
-
z
~
92
BABV
SIMPULAN, IMPLIKAS~ DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasark.an basil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pendekatan P AIKEM dan pendekatan pembelajaran ekspositori rnemberi
pengarub yang berbeda terhadap basil belajar IP A siswa. Penggunaan
pendekatan P AIKEM rnemberi pengaruh yang lebih tinggi terhadap basil
belajar IPA dibandingkan dengan penggunaan pendekatan pembelajaran
ekpositori.
2. Gaya berpikir sekuesial abstrak dan gaya berpikir selruensial kokret memberi
pegaruh yang berbeda terhadap basil bela jar lP A siswa. Hasil belajar IP A
siswa yang memiliki gaya berpikir selruensial abstrak lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang memiliki gaya berikir sekuensial kokret.
3. Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan gaya berpikir siswa
dalam memberikan pengaruh terhadap basil belajar IPA. Hasil belajar IPA
siswa yang memiliki gaya berpikir sekuensial abstrak lebih tinggi jika diajar
dengan pendekatan PAIKEM dibandingkan dengan jika diajar dengan
pendekatan pembelajaran ekspositori. Dinyatakan juga bahwa untuk siswa
yang rnemiliki gaya berpikir sekuensial konkret, lebih tinggi basil belajarnya
jika diajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran PAIKEM
dibandingkan dengan jika diajar dengan pendelcatan ekspositori.
B. ImpUkui
>
93
ekspositoii. hal ini berimplikasi pada pemilihan pendekatan pembelajaran oleb
guru. Guru sebaiknya menggunakan pendekatan PAIKEM karena akan
menstimulus siswa untuk belajar mandiri secara berkelompok sehingga belajar
dapat bertaban tanpa rasa jenuh. Kepala sekolah juga sebaiknya menyarankan
kepada guru mata pelajaran IP A agar menggunakan pendekatan PAIKEM.
Selanjutnya kepada balai Diktat juga berperan aktif dalam memberi informasi dan
pelatihan kepada guru untuk memberi penyelenggaraan kepada guru tentang pendekatan pembelajaran, terutama P AIKEM yang saat ini sedang trend dan menjadi misi di lembaga pendidikan. Dengan cara yang' demikian maka
diharapkan pendekatan P AIKEM dapat meningkatk.an basil belajar IP A siswa. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan signiflkan basil belajar IP A siswa yang memiliki gaya berpikir SA dan SK. Dengan demikian guru sebaiknya tidak monoton dalam pembelajaran. Guru barus memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan alur gaya berpikir yang sesuai den gao pendekatan P AIKEM. Demikian. diharapkan tetjadi kesinambungan
antara gaya berpikir siswa dengan alur pembelajaran.
Penelitian ini menemukan bahwa ada interaksi antara pendekatan
pembelajaran dan gaya berpikir SA dan SK. dalam memberikan pengarub terhadap basil belajar IP A siswa. Hal ini menunjukkan bahwa antara pendekatan
pembelajaran dan gaya beripikir merupakan variable yang saling mempengaruhi secara signifikan dan berkolaborasi. Dengan demikian diperlukan penyesuaian antara pendekatan pembelajaran dan gaya berpikir siswa.
Selanjutnya penelitian ini menemukan bahwa penggunaan pendekatan
P AIKEM dapat membuat siswa terbiasa untuk membuktikan suatu materi pelajaran yang sudah pemab dipelajari dengan bimbingan guru, penyelidikan
..
"
94
yang dipelajari. Hasil dari kegiatan tersebut dapat didiskusikan oleh siswa dengan
menggunakan bahan-bahan atau buku-buku referensi, dan sumber lainnya yang
berkaitan dengan topik yang sedang dibahas.
Dalam menerapkan pendekatan P AIKEM, guru hams terlebih dahulu
menjelaskan kepada siswa langkah-langkah pokok yang harus ditempuh oleh
siswa dalam memecahkan masalab. Guru harus dapat memilih persoalan yang
relevan untuk diajukan ke kelas, dan membentu siswa tingkat SMP mentransisi
tingkat berpikir operasional konkritnya ke berpikir abstrak dengan cara berlatih
bersama-sama dengan ternan-ternan kelompoknya untuk menemukan sendiri
pemecaban masalahnya. Kreativitas siswa sangat dituntut, jika hal ini dapat
dilakukan maka siswa akan mengalami proses belajar yang lebih bermakna dan
menuntunnya pada pengetabuan yang baru. Jika ini dapat dilakukan. maka
penggunaan pendekatan P AlKEM akan efektif dalam meningkatkan basil belajar
IPA siswa.
Demikian halnya dengan pendekatan P AIKEM tetap dapat digunakan
kepada siswa yang memiliki gaya berpikir SK karena keterbatasan siswa yang
hanya dalam menerima informasi berdasarkan realitas yang ada, sehingga guru
benar-benar barus siap untuk meningkatkan prestasi siswa.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan,
maka disarankan hal berikut :
Bagi guru khususnya guru kelas Vll SMP Negeri 17 Medan agar dapat
meningkatkan profesionalisme dengan lebih memabami karakteristik siswa
sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang akan dipilih, perlu dilakukan
pertemuan, seminar ataupun pelatihan yang berhubungan dengan pemabaman
95
-.
2. Para guru juga diharapkan untuk menggunakan pendekatan PAIKEM yangmelibatkan keaktifan siswa dalam belajar terutama dalam belajar kelompok
dan memecahkan masalah-masalah belajar.
3. Diharapkan para guru juga memperbatikan karakteristik siswa khususnya gaya
berpikir yang dimiliki siswa untuk menentukan pendekatan pembelajaran yang
akan digunakan.
4. Untuk mengetahui jenis gaya berpikir siswa, disarankan kepada guru untuk
mengadakan tes gaya berpikir dengan menggwtakan tes gaya berpikir baku
rancangan Tellier agar nantinya dapat dijadikan sebagai usaha untuk
menentukan langkah-langkah yang tepat dalam pemilihan pendekatan
pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar yang
Jebih baik
>
Kepada peneliti selanjutnya disarank:an agar kiranya dapat melanjutkan penelitian ini dengan tidak memperhatikan kawasan kognitif saja, tetapi jugamelibatkan kawasan psikomotorik dan perkembangan sikap. Hal ini sangat
penting agar basil penelitian ini bermanfaat sebagai penyeimbang teori
maupun reformasi dunia pendidikan khususnya dalam pelaksanaan proses
· ~
96
DAFf AR PUSTAKA
Agung, I.N. (2007). Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta:
RajaGrafmdo Persada.
Albrecht, dkk. (2003). Brain Power, Learn to Improve Your Thingking Skills: Daya pildr, Metode Peningkatan Potensi Berpikir. Semarang: Dahara Prize.
Ahmadi, A. H. (2003). Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Ali, M. ( 1983). Penelitian Kependidikon prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Anderson, L.W, dkk. (2001). A Taxonomy for Learning Teaching and Assessing; A Revision of Blooms Taxonomy of Educational Objective. New York. Logan. Ardinansyah. (2007). Pradigma Pendidikon Masa
Depan.
(Online), (http://www.Ge-ocities.com/ pradigma.html, diakses 19 Januari 2008).
Aribmto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendelcatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikon. Jakarta: Bumi Aksara. Azwar, S. (2000). Penyusunan Skala Psilcologi. Yogyakarta: Pustaka PeJajar.
Biddulp, M., dan Gradstein, K.D. (2005). Meningkatkon Kekuatan Pikiran Analc.
Jakarta: Prestasi Pustaka Anak.
Bloom, B.S. (1977). Taxonomy of Educational Objects. Hand Book II Afective Domain. New york : Longman.
Bonwell dan Eison. (2007). Pembe/ajaran Efektif (Online), (http://ctl.utm.my/ buletin/, diakses 15 Nopember 2007).
Bryce, T.G.K., McCall, J., MacGregor, J., Robertson, I.J., dan Weston, R.A.J. (1990).
Techniques for assessing process skills in practical science: Teacher's guide.
Oxford: Heinemann Educational Books.
Cavendish, S. ( 1990). Observation activities. London: Paul Chapman.
Chickering, dkk. (2007). Pembelajaran Aktif, (Online), (http://ctl.utm.my/buletin/,
aiakses 15 Nopember 2007).
97
Darajat. (2004). Pengaruh Metode Pembelajaran dan Gaya Berpikir terhadap Basil . Be/ajar Matematika. Tesis tidak dipublikasikan.
Program
Pasca Sarjana Unimed: Medan.De Bono, E. (2007). Revo/usi Berpikir. Bandung: Kaifa.
Degeng, I.N. (1989). Rmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta: Depdikbud
Dikti
P2LPTK.Delors, J. (2002). "Pendidikan UntukAbadXXI". Unesco.
Depdiknas. (2005). Palcet Pelatihan Awal untuk Selwlah dan Masyarakat tentang Program Manajemen Berbasis Selrolah. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Depdiknas. (2006). Menuju Pembangunan Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. (2008). Pembelajaran yang Menyenanglcan. (Online), (http://www.Blog archive.Pernbelajaran Yang Menyenangkan.htm, diakses tanggal 19 Januari 2008).
De
Porter dan Hernacki. (2005). Quantum Learning. Bandung: Kaifa.Development school. (2007). Sumber /nformasi Bagi Guru, (Online), (http://www. development school.com, diakses 15 Nopember 2007).
Dick, W dan Carey, L. (1996). The Systematic Design of Instruction. Fourth Edition. Harper Collins.
Dimyati dan Moedjiono. (1999). Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djohar. (2000). ~truktur IPA. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY. Fudyartanta, K. (2004). Tes Bakat dan Perskalaan Kecerdasan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Gagne, R.M. (1985). The Conditioning of Learning and Theory of Instruction. Fourth Edition. New York: Holt, Rine Hart and Winston.
Gregore, A. (1992). An Adult's Guide to Style. Gabriel System: Maynard.
Gunawan, W. (2004). Genius Learning Strategy.
Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.Haidir,
H. (2007). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Mengingat..
98
Hamalik, 0. (1993). Mengajar Azaz, Metode
dan
Teknik. Bandung:Pustaka
Martiana _ _ _ _ . (2006). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Bwni Aksara._ _ _ _ . (2007). Kurikulum don Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamzah, B.U. (2007}. Model Pembelajaran. Jakarta: Bwni Aksara.
Hasselbein. F., dan Johnston, R. (2005). On Creativity. Innovation, And Renewal.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Heinich, R.E. (2005). Instructional Media and Technology for Learning. New Jersey: Enggle Wood Prentice Hall.
Hill, L. (2007). Pembelajaran aktif. (Online), (http://www.ManagingBasicEduca,.. tion.com, diakses tanggal 15 Nopember 2007).
Ibrahim, R ., dan Syaodih, N.S. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Depdikbud dan Rineka Cipta.
Joni,R. (1980). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: P2TK Ditjen Dikti.
Manullang, dkk. (2007). Pedoman Pembimbingan Tesis. Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Meier, D. (2005). The Accelerated Learning Panduan Kreatif don Efektlf Merancang Program Pendidikan don Pelatihan. Bandung: Kaifa.
Merril, M.D. (1987). "A Lesson Based On The Component Display Theory " Instruction Theory In Action. Reigeluth ( ed). New Jersey: Lawrence Erlbaum Ass.
Muhtar, M. (2005). Pembelajaran Kreatif. (Online), (http://www.Jurnal Dmu Pendidikan.Edublogs.org, diakses tanggal 13 Nopember 2007).
Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: Rosda.
-~--- ·· (2007). Standor Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
---=-- ·
(2006). KTSP Suatu Panduan praktis. Jakarta: RosdaMunandar, U. (1986). Pengembangan Kreati.fitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Muslich, M. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi don Kontekstual.
99
Nurhalimah. · (2004). Pengaruh Pendekatan Pembe/ajaran dan Mlnat Belqjar Terhadap Hasil Be/ajar Biologi. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pasca Sarjana Unimed. Medan.
Panjaitan, B. (2006). Karakteristik Pebelqjar dan Kontribusinya Terhadap Hasil Be/ajar. Disertasi dipublikasikan. Medan: Poda.
Patmonodewo, S. dkk (2001). Psilcologi perkembangan Pribadi. Jakarta: UI-Press. Portal Sains dan Teknologi Indonesia. (2007). Rmu Sains-Pembelqjaran Aktif,
Kreatif, Efektif dan Menyenongkan. (Online), (http://www.llmu Sains.com, diakses tanggall 9 Januari 2008).
Pusat Bahasa Depdiknas. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Dalai pus taka.
Prasetyo, B. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Rasyid, A. (2005). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpildr terhadap
Hasil Be/ajar Matematika Madrasah lbtidaiyah Negeri Kota Medan.
Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pasca Sarjana Unimed. Medan. Reigeluth, M., Charles. (1983). lnnstructionol Design Theories And Models: An
Overview of Their Current Status. Hillsdale, New Jersey London: Lawrence Erlbaum Assosiates.
Rezba, R.J., Sparague, C.S., Fiel, R.L., Funk, H.J., Okey, J.R., & Jaus, H.H. (1995).
Learning and assessing science process skills. (3rd ed.) Iowa: Kendall/Hunt. Rogers, E.M. (1983). Diffusion of Innovations. London: Collier Macmillan.
Romizowski, AJ. (1981 ). Designing Instructional System: Decision Making In Course Planning And Curriculum Design. London: Kogan Page.
Sabri, A.H. (2005). Strategi Be/ajar Mengajar dan Micro Teaching. Jakarta: Quantum Teaching.
Sagala, S. (2003). Konsep dan Malena Pembe/ajaran. Bandung: Alfa Beta.
Salma dan Siregar. (2004). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sampurno, A. Guru Kreatif. (Online), (http://www.WordPress.com, diakses tanggal 19 Januari 2008).
Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
100
SJameto. (1995). Be/ajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. (1998). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.
Suparman. A.M. (2001). Desain lnstruksional. Jakarta: Pusat Antar Universitas Surjadi, A. 1989. Membuat Siswa Aklif Be/ajar. Bandung: Mandar Maju. Suryabrata, S. (2007). Psikologi Pendidilran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. _ _ ___:_ · (2006). Metodologi Penelidan. Jakarta: RajaGrafmdo Persada. Timpe, D.A. (1993). Kinerja. Jakarta: Gramedia.
Usman, H. (2006). Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset pendidilran. Jakarta: Bwni Aksara.
Walden University (2002), Science Curriculum.
Wartono, dkk. (2004). Sains. Jakarta: Depdiknas.
Y anizar. (2005). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kreativitas Siswa terhodap Basil Be/ajar Matematika Siswa MIN 1 Medan. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program Pasca Sarjana Unimed. Medan.